laporan KKS BT

download laporan KKS BT

of 37

Transcript of laporan KKS BT

BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN Mahasiswa merupakan generasi muda penerus bangsa, yang

merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dan dibekali dengan jiwa kepemimpinan yang baik. Mahasiswa juga sebagai salah satu sarana atau kunci untuk menggapai perubahan yang diinginkan. Mahasiswa, melalui pendidikan yang

diperolehnya di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi tenaga kerja yang aktif, kreatif dan terampil dalam setiap gerak aktifitasnya dengan cara memadukan teori-teori atau ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan penerapan praktek sebenarnya. Dengan harapan seperti itu, dibutuhkan lembaga atau institusi pendidikan maupun organisasi yang terkait untuk dapat membantu memajukan dunia pendidikan, dalam hal ini kepada para mahasiswa, dengan memberikan kepada mahasiswa aspek-aspek di atas, sehingga semakin besar harapan yang dimiliki bangsa ini untuk dapat terwujud. Sudah menjadi nilai logis yang harus diemban Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu perguruan tinggi agama

1

yang mempunyai beban tanggung jawab untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana salah satunya berusaha mencetak akademisiakademisi yang tidak hanya mempunyai dedikasi tinggi dibidang ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mempunyai kepedulian masyarakat, karena bagaimanapun eksistensi dan perkembangan sebuah perguruan tinggi tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan yang utuh di Perguruan Tinggi, mahasiswa memerlukan pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu yang didapat dari bangku kuliah. Menerjunkan peserta didik ke dalam dunia kerja secara langsung (seperti magang) akan memberikan sebuah pengetahuan praktis terhadap mahasiswa yang lebih dari sekedar teori. Dengan cara ini peserta didik khususnya mahasiswa akan mendapat pengalaman langsung, dapat menerapkan, mengevaluasi, dan menguji kelayakan teori dan konsep yang telah didapatkan dari bangku kuliah. Pengetahuan ini dapat dijadikan bahan perbandingan antara ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dengan aplikasi di lapangan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, dalam hal ini Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa adalah dengan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke tengah masyarakat, dengan maksud agar mahasiswa dapat melakukan aplikasi atas ilmu yang diperoleh semasa kuliah. Atas dasar landasan di atas, penulis kemudian mengajukan proposal KKS-BT2

(kuliah kerja social bebas

terkendali), dengan maksud untuk dapat mengaplikasikan ilmu dan kemampuan yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah, dan juga untuk dapat terus meng-improve diri melalui berbagai kegiatan lapangan yang ada. Adapun yang menjadi harapan kami sebagai pelaku KKS-BT adalah semoga kegiatan ini dapat memberikan sebuah kemanfaatan, dengan tujuan lain yaitu untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang mudah-mudahan akan dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi seluruh pihak yang terkait. Semoga kegiatan ini mendapat keridhoan Allah SWT demi terciptanya masyarakat damai, sejahtera dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

B. BENTUK DAN PROGRAM KEGIATAN Program ini berbentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam sebuah lembaga atau institusi dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki di bangku kuliah sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang didalami. Bentuk kegiatan akan disesuaikan dengan kondisi di tempat pelaksanaan KKS-BT dan lebih ditujukan pada kegiatan rutinitas UMKM, yang antara lain : a. Berpartisipasi dalam pengembangan dan peningkatan koperasi dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang didalami. b. Ikut berperan serta dalam kegiatan rutinitas baik yang dilaksanakan oleh pemilik UKM maupun masyarakat sekitar.

3

1. Program Khusus. Program ini berbentuk kegiatan yang dilaksanakan secara rutin dalam sebuah unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam rangka mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Kemampuan yang telah dimiliki sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang telah didalami. Dalam hal ini kami ingin mencoba mengaplikasikan ilmu terapan yg telah kami pelajari dari kampus sesuai dengan kebutuhan di lapangan khususnya pengetahuan manajemen dan akuntansi, yaitu antara lain: a. Meningkatkan produktifitas serta efisiensi penggunaan bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung dalam kegiatan produksi. b. Ikut berperan serta dalam pelaksanaan rutinitas seluruh kegiatan yang dilakukan oleh UKM industri Aneka Kue Andika dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan UKM Industri Aneka Kue Andika c. Melakukan pencatatan (menginventarisir) setiap kegiatan logistik dari UKM Industri. Aneka Kue Andika serta pembuatan laporan keuangan yag sesuai dengan standar akuntansi yang ada.

2. Program Umum. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan mahasiswa, terutama dalam menghadapi masalah ekonomi masyarakat dan cara-cara

4

pemecahannya, serta mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam permasalahan-permasalahan tersebut.

C. TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN 1. Tujuan Kegiatan. Tujuan dari dilakukannya Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) adalah sebagai berikut: a. Menunjukkan kepada mahasiswa tentang realitas yang terjadi di masyarakat. b. Memberikan pengalaman belajar dan pengalaman kerja nyata/ social secara langsung dimasyarakat, sehingga akan melatih mahasiswa menghadapi masalah di masyarakat dan mencoba mencari cara pemecahannya. c. Melatih mahasiswa agar dapat memadukan ilmu-ilmu yang didapatkan di perkuliahan dengan kenyataan yang riil dalam kehidupan masyarakat. d. Membantu menumbuh kembangkan institusi yang ada di masyarakat. e. Mendekatkan Perguruan Tinggi pada masyarakat, baik sebagai salah satu sarana sosialisasi dan promosi Perguruan Tinggi di masyarakat serta upaya pengembangan terutama dikaitkan dengan masukan yang diperoleh dari pelaksanaan KKS-BT.

5

f. Membantu membenahi serta meningkatkan system administrasi dan keuangan UKM/ UMKM/ Kopontren. g. Meningkatkan produktifitas serta efisiensi penggunaan bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung dalam kegiatan produksi.

2. Target Kegiatan. Target dari kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKSBT) yang ingin dicapai adalah: a. Mendapatkan pemahaman dan pengalaman dari hasil pengaplikasian teori terhadap praktek dalam dunia kerja yang sesungguhnya. b. Menjadikan Mahasiswa yang terampil dan mengetahui realita dalam dunia kerja sehingga akan mampu bersaing dalam dunia kerja. c. Dapat membantu UKM/ UMKM/ Kopontren terkait dalam

menyelesaikan masalah-masalah usaha. d. Dapat membantu UKM/ UMKM/ Kopontren dalam kegiatan administrasi atau pencatatan laporan keuangan serta persediaan. e. Memberikan masukan kepada UKM/ UMKM/ Kopontren tentang efisiensi penggunaan bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.

6

D. METODE PELAKSAAN Metode pelaksanaan dari program kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) ini dilakukan dengan lima cara, yaitu: 1. Deskripsi-observatif (pengamatan), yaitu dengan cara mengumpulkan, menganalisis, mentabulasi dan mendeskripsikan semua data yang diperoleh dari UKM/ UMKM/ Kopontren. 2. Interwiew, yaitu dengan mewawancarai salah satu dari pegawai dan pengelola UKM/ UMKM/ Kopontren. 3. Evaluatif, yaitu mengevaluasi secara menyeluruh tentang kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya yang lebih baik dan progresif. 4. Partisipatif, yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan UKM/ UMKM/ Kopontren sehari-hari dengan tenaga. 5. Inisiatif, yaitu membantu kegiatan UKM melalui ide atau gagasan.

E. RUANG LINGKUP Laporan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali ini meliputi realisasi Program Kerja yang telah direncanakan di UKM Industri Aneka Kue Andika dan berisikan tentang identifikasi masalah-masalah yang ada di UKM Industri Aneka Kue Andika dan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam menyelesaikan masalah yang ada.

7

Adapun Sistematika Laporan Kuliah Kerja Bebas Terkendali adalah sebagai berikut : 1. BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang dasar pemikiran atau latar belakang Mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali. Selain itu juga berisikan tentang bentuk dan program kegiatan serta tujuan, target, sasaran dan metode pelaksanaan Kuliah Kerja Bebas Terkendali. 2. BAB II TINJAUAN UMUM UKM Berisi sejarah singkat berdirinya UKM Aneka Kue Andika. Selain itu juga berisikan tentang Struktur Manajemen Operasional, Sistem Manajemen Pemasaran, sistem pembukuan (akuntansi), dan Kegiatan kegiatan UKM Aneka Kue Andika. 3. BAB III IDENTIFIKASI POTENSI, PERMASALAHAN DAN PROGRAM KERJA Berisi tentang teknik identifikasi masalah/pendekatan yang digunakan, pengelompokan masalah beserta penyebab dan akibatnya. Setelah masalah dikelompokkan, maka dipilih masalah prioritas kemudian membuat program kerjanya. 4. BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM Berisikan tentang deskripsi pelaksanaan program kegiatan dan faktor pendorong pelaksanaan program kerja. Selain itu juga berisi tentang

8

faktor penghambat dan langkah-langkah konkrit pemecahan masalah. 5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Berisikan tentang kesimpulan dari laporan dan rekomendasi dari peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS BT) untuk UKM Aneka Kue Andika.

9

BAB II TINJAUAN UMUM

A. SEJARAH SINGKAT Industri Aneka Kue Andika merupakan sebuah Usaha Kecil Menengah yang berawal dari sebuah rintisan usaha kecil-kecilan seorang pengusaha kue bernama Bapak Sarwandi yang mulai dirintis sejak tahun 2000 hingga saat ini menjadi usaha yang cukup menjanjikan. Pada awalnya Pak Sarwandi bersama istrinya membuka usaha kue-kue basah tetapi pada saat terjadi krisis moneter pada tahun 1998-1999 usahanya tersebut gulung tikar karena mahalnya bahan baku untuk membuat kue tersebut dan membuatnya kehabisan akal untuk mensiasati usahanya itu. Sehingga dengan setengah putus asa beliau memutuskan untuk mengobral semua kue hasil produksinya dan berhenti berproduksi di masa itu. Kemudian pada tahun 2000, Bapak Sarwandi memulai lagi usaha pembuatan kue. Beliau memilih usaha kue kacang yang berbentuk bintang dengan nama UD Aneka Kue Andika. Usaha kue tersebut didirikan di Jl. Kompas GG.Kembang Pondok Ranji, Ciputat Timur-Tanggerang Selatan. Menurut beliau kue kacang berbentuk bintang sendiri adalah kue yang berasal dari daerah Cirebon yaitu tempat asal dari istri Bapak Sarwandi.

10

Pada awal berdirinya usaha kue kacang berbentuk bintang tersebut tidak memiliki pegawai dan hanya dijalankan oleh Bapak Sarwandi beserta Istrinya. Tempat usahanya pun masih kecil dan mengontrak dari warga di daerah tersebut. Lambat-laut berkat ketekunan dan usaha yang dilakukan Bapak Sarwandi, usaha tersebut terus berkembang hingga memiliki banyak pegawai dan pelanggan. Permintaan akan kue bintang kacang juga meningkat tajam karena rasanya yang enak dan dibuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet. Saat ini UD Aneka Kue Andika telah memiliki 31 karyawan dan permintaannya telah meluas hingga ke wilayah JABODETABEK. Bahkan omsetnya mencapai kurang-lebih 1,2 milyar dalam satu tahun. UD Aneka Kue Andika pun jarang sekali memiliki stock dalam jumlah yang banyak di gudang karena selalu habis persediaannya. Untuk memperluas usahanya, Bapak Sarwandi membuka usaha kue pia pada tahun 2010, yang letak pabriknya tidak jauh dari letak pabrik kue bintang kacang. Selain itu, menjelang hari Raya Idul Fitri tahun ini UD Aneka Kue Andika juga memproduksi kue-kue khas lebaran. Usaha kue tersebut juga dinilai cukup maju dan mampu menghasilkan banyak keuntungan mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, sehingga peluang untuk kembali modal yang disetor dan keuntungan cukup besar. Jumlah pegawai atau karyawan yang sekarang bekerja di UD Aneka Kue Andika juga cukup banyak yaitu sejumla 31 orang. Yang terdiri dari 14

11

karyawan laki-laki dan 17 karyawan wanita. Rata-rata karyawan tersebut berasal dari daerah Sukoharjo atau Solo, yaitu tempat asal Bapak Sarwandi.

B. STRUKTUR MANAJEMEN UD ANEKA KUE ANDHIKA. Struktur manajemen yang ada di UD Aneka Kue Andika masih dalam bentuk yag sederhana yaitu hanya terdiri dari pemilik pabrik Bapak Sarwandi, penanggung jawab pabrik, serta sejumlah karyawan. Bahkan untuk pengiriman barang ke pemasok atau distributor masih dilakukan oleh Bapak Sarwandi sendiri dibantu oleh seorang sopir. Struktur manajemen yang ada di UD Aneka Kue Andika khususnya kue bintang kacang adalah sebagai berikut:

12

Dari struktur manajemen yang tergambar diatas dapat dilihat bahwa kegiatan produksi yang ada di UD Aneka Kue Andika secara keseluruhan menjadi tanggung jawab Pak Bambang selaku penanggung jawab pabrik, tetapi masih dibawah pengawasan Bapak Sarwandi selaku pemiliknya. Minimnya pengetahuan tentang manajemen sebuah home industry

menyebabkan pemilik serta penanggung jawab UD Aneka Kue Andika memiliki tugas rangkap. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap

perkembangan UD Aneka Kue Andika kedepannya. Saat ini UD Aneka Kue Andika melakukan pemasaran produknya masih di wilayah JABODETABEK karena hanya mencakup distributordistributor kecil dan menengah. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan meluas ke wilayah lainnya. Sedangkan untuk kegiatan persediaan bahan bakunya masih memakai sistem pencatatan yang sederhana yaitu berdasarkan keluar masuknya barang saja. Walaupun dalam hal tersebut tidak memiliki kendala namun dapat berpengaruh terhadap harga pokok penjualan yang seharusnya ditetapkan. Untuk persediaan bahan baku biasanya UD Aneka Kue Andika langsung membelinya dari distributor besar dalam jumlah yang banyak sehingga harganya juga berbeda dari harga pasar. Apabila persediaan bahan baku menipis maka pihak UD Andika langsung meminta distributor mengirimkan bahan baku langsung ke pabrik. Persediaan bahan baku di gudang tidak dapat ditentukan berapa waktu habisnya karena setiap harinya

13

berapa jumlah bahan baku yang digunakan dalam jumlah produksi juga tidak sama. Dalam hal pengaturan jam kerja karyawan setiap harinya dibuat berbeda antara karyawan laki-laki dan perempuan karena pembagian kerjanya juga berbeda. Karyawan laki-laki bekerja di bagian produksi sedangkan karyawan perempuan di bagian pengepakan. Setiap harinya karyawan lakilaki mulai bekerja dari jam 07.00 WIB hingga menjelang maghrib, untuk karyawan perempuan mulai bekerja dari jam 08.00 WIB hingga 20.00 WIB. Tetapi waktu istirahat untuk karyawan perempuan dibebaskan kapan saja tergantung dari kepentingan masing-masing karyawan, untuk karyawan lakilaki dalam sehari diberi waktu istirahat dua kali. Dalam dua minggu sekali karyawan diberikan waktu libur sehari jadi tiga belas hari kerja dan satu haru libur pada hari minggu. Gaji karyawan di UD Aneka Kue Andika tidak ditentukan oleh pemiliknya sehingga tidak sama antara karyawan satu dengan yang lainnya. Tetapi gaji ditentukan oleh banyaknya kue bintang kacang yang dihasilkan. Gaki karyawan perempuan ditentukan oleh berapa jumlah kue bintang kacang yang berhasil di pak. Satu pak kue bintang kacang senilai dengan Rp 850,00 gaji. Sedangkan untuk karyawan laki-laki gaji ditentukan oleh banyaknya kue bintang kacang yang berhasil diproduksi atau dihasilkan setiap harinya. Gaji karyawan diberikan oleh penanggung jawab pabrik setiap dua minggu sekali yaitu pada saat karyawan libur.

14

Kue bintang kacang yang diproduksi oleh UD Aneka Kue Andika dipatok harga pabrik sebesar Rp 15.500,00 untuk yang isi 25 bungkus per pak, tetapi untuk yang isi 20 bungkus per pak dijual dengan pabrik sebesar Rp 17.500,00. Harga akan lebih mahal apabila pedagang-pedagang kecil membeli kue bintang kacang tersebut pada distributor karena distributor mematok harga jual pada setiap paknya adalah Rp 20.000,00. Dan biasanya satu bungkus kue bintang kacang di warung-warung kecil dijual dengan harga sebesar Rp 1.000,00 jadi total setiap paknya adalah Rp 25.000,00. Jadi keuntungan yang didapat oleh pedagang-pedagang kecil akan lebih banyak apabila langsung membelinya di pabrik UD Aneka Kue Andika.

C. SISTEM PEMBUKUAN (AKUNTANSI) Pada UKM UD Aneka Kue Andika khususnya kue bintang kacang, sistem pembukuan atau sistem akuntansinya masih menggunakan metode yang sangat sederhana. Pembukuan ini dilakukan oleh penanggung jawab pabrik yaitu Pak Bambang. Pada pembukuannya hanya dilakukan pencatatan mengenai gaji, jumlah bahan baku yang masuk dan bahan baku yang digunakan, serta jumlah barang jadi yang keluar selama periode waktu dua minggu. Akumulasi dari perhitungan tersebut akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan tanpa menambahkan penyusutan-penyusutan dan beban lainnya. Bahkan untuk beban pembayaran listrik dan telepon masih dimasukkan ke dalam rekening rumah pemiliknya. Sehingga laba atau rugi

15

bersihnya tidak dapat ditentukan dengan angka yang pasti. Selain itu belum adanya sistem komputerisasi dalam pencatatan pembukuannya dikarenakan sumber daya manusia yang ada belum mampu menguasainya sistem tersebut.

D. SISTEM PEMASARAN Untuk sistem pemasarannya UD Aneka Kue Andika masih menggunakan sistem pemasaran yang sifatnya mandiri. Pengiriman kue-kue bintang kacang dilakukan oleh Bapak Sarwandi selaku pemilik UD Andika. Setiap harinya Bapak Sarwandi dibantu oleh seorang sopir mengirimkan kue bintang kacang tersebut ke distributor-distributor langganannya yang ada di wilayah JABODETABEK dan warung-warung kecil dapat membeli produk UD Aneka Kue Andika dari para distributor tersebut. Selain itu UD Aneka Kue Andika juga memiliki dua orang karyawan bagian pemasaran yang tugasnya menawarkan hasil produksi UD Andika ke warung-warung kecil. Sistem pembayaran yang ditawarkan ada dua jenis yaitu dibayar tunai secara langsung (cash) maupun pembayarannya ditunda dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

16

E. KEGIATAN-KEGIATAN RUTIN UD ANDIKA Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh UD Aneka Kue Andika adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Produksi. Kegiatan produksi ini dilakukan setiap hari oleh seluruh karyawan UD Aneka Kue Andika yang mencakup kegiatan pengolahan bahan baku, pencetakan bahan baku menjadi kue berbentuk bintang, pemanggangan kue, pembungkusan kue, dan yang terakhir adalah pengepakan kue. Kegiatan pengolahan bahan baku, pencetakan kue serta

pemanggangan kue dilakukan oleh karyawan laki-laki. Sedangkan pembungkusan dan pengepakan kue dilakukan oleh karyawan perempuan. 2. Kegiatan Pemasaran (marketing). Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan kue bintang kacang dengan merek dagang UD Andika kepada masyarakat tidak hanya di wilayah JABODETABEK saja tapi juga di wilayah lainnya. Dengan adanya kegiatan pemasaran ini maka pangsa pasar kue bintang kacang akan semakin meluas dan keuntungan yang diperoleh pun akan semakin meningkat. 3. Kegiatan Distribusi. Kegiatan distribusi ini bertujuan agar pemasaran produk kue bintang kacang kepada pelanggan dapat merata di wilayah

17

JABODETABEK. Pedagang-pedagang kecil tidak perlu jauh-jauh datang ke pabrik UD Andika langsung tetapi dapat membelinya dari distributor (whole saler). Jadi pelanggan dapat dengan mudah menikmati kue bintang kacang tersebut. 4. Kegiatan Pengelolaan Keuangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui berapa keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh UD Andika selama periode tertentu. Karena masih bersifat sederhana maka kegiatan pengelolaan keuangan yang dilakukan hanya berdasarkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar saja.

18

BAB III IDENTIFIKASI POTENSI, PERMASALAHAN, DAN PROGRAM KERJA

A. TEKNIK

IDENTIFIKASI

MASALAH/

PENDEKATAN

YANG

DIGUNAKAN Sebelum melakukan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) kelompok kami melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh UKM Aneka Kue Andika, dan identifikasi tersebut berlangsung hingga KKS-BT dijalankan. Sedangkan teknik yang digunakan dalam identifikasi potensi dan masalah adalah melalui interview dan observasi langsung ke dalam UKM. Beberapa kendala yang dihadapi oleh UKM Aneka Kue Andika adalah sebagai berikut: a. Fasilitas UKM yang belum memadai atau kurang lengkap. Fasilitas yang belum ada dan kurang memadai tersebut adalah tidak adanya ruangan khusus yang digunakan untuk kegiatan administrasi atau kesekertariatan, kurangnya fasilitas kipas angin yang ada di dalam pabrik sehingga karyawan kurang nyaman dalam bekerja.

19

b. Sistem pembukuan yang masih sederhana. Pembukuan yang dilakukan oleh UKM Aneka Kue Andika masih bersifat sederhana dan pencatatannya belum lengkap yaitu hanya terdiri dari pemasukan dan pengeluaran saja. Dan kegiatan pembukuannya dilakukan oleh penanggung jawab pabrik sendiri. c. Sumber Daya Manusia masih kurang. Karena SDM yang jumlahnya kurang terkadang menyebabkan proses produks terhambat dan hasil produksi hariannya berkurang. Bahkan pada saat momen Ramadhan seperti sekarang UKM Aneka Kue Andika khususnya kue bintang kacang mengalami penurunan produksi kerana sebagian karyawan pindah pada produksi kue-kue khas lebaran. d. Kurangnya jumlah mesin produksi. Jumlah mesin produksi yang ada di UKM Aneka Kue Andika hanya satu sehingga produksinya kurang maksimal dan efisien. Sedangkan kegiatan pencetakannya masih dilakukan secara manual oleh karyawan laki-laki. Sehingga apabila karyawan banyak yang tidak masuk akan menghambat produksi. e. Jumlah kendaraan untuk distribusi masih kurang. Jumlah kendaraan yang digunakan dalam kegiatan distribusi hanya berjumlah 1 unit kendaraan sehingga hal tersebut dapat menghambat berkembangnya area distribusi kendaraan. Selain itu dapat memperlambat kinerja serta efisiensi distribusi produk.

20

B. PENGELOMPOKAN MASALAH, PENYEBAB, DAN AKIBATNYA. Dari identifikasi masalah yang kami temukan melalui interview dan terjun langsung ke lapangan pada UD Aneka Kue Andika, terdapat beberapa permasalahan yang kami kelompokkan sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan KKS-BT yang terdiri interview, observasi (survey), hingga terjun langsung ke lapangan yang kami lakukan menfokuskan identifikasi pada bagaimana UD Aneka Kue Andika ini dalam produksinya, pengemasan, mengelola keuangan, pemasaran produknya, serta manajemen yang ada, baik potensi ataupun permasalahan yang dihadapi. 2. Belum maksimalnya kegiatan usaha yang dilakukan dan masalah sumber daya manusia yang kurang memadai. Misalnya, kurangnya tenaga ahli dalam kegiatan produksi, kurangnya tenaga professional dalam

pengelolaan keungan dan semua kegiatan pembukuannya ditangani oleh pemilik UKM Aneka Kue Andika dan penanggung jawab pabrik, serta manajemen inventory yang kurang teratur. 3. Permasalah yang berhubungan dengan sumber daya non manusia. Contohnya: fasilitas mesin produksi dan bangunan/ pabrik tempat produksi yang kurang nyaman sehingga terkadang berpengaruh terhadap kerja pegawai.

21

C. PEMILIHAN MASALAH PRIORITAS Pada kegiatan KKS-BT yang kami laksanakan di UKM Aneka Kue Andika ini kami fokuskan pada efisiensi produksi, kegiatan pencatatan keuangan dan pembukuan, serta manajemen yang ada di UKM tersebut. Sedangkan permasalahan yang kami dapatkan setelah melakukan observasi dan interview adalah bahwa dalam kegiatan produksinya kurang efisien karena kurangnya sumber daya manusia dan mesin produksi, pencatatan keuangan belum sesuai standar akuntansi yang seharusnya, serta dalam UKM tersebut belum memiliki manajemen yang benar sehingga secara keseluruhan masih ditangani pemilik UKM Aneka Kue Andika.

D. PROGRAM KERJA Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) adalah agar peserta dapat mengabdikan diri kepada masyarakat sosial melalui koperasi/ UKM/ UMKM. Dalam menjalankan kegiatan ini, peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) memiliki beberapa program kerja yang berfungsi sebagai penunjang kinerja peserta dan sesuai dengan potensi dan permasalahan yang ada di tempat dilaksanakannya KKS-BT. Berikut adalah beberapa program kerja peserta KKS Bebas Terkendali: a. Berpartisipasi dan ikut membantu menjalankan kegiatan operasionalisasi harian UKM Aneka Kue Andika.

22

b. Memberikan saran dan masukan-masukan mengenai sistem manajemen yang baik. c. Membuat pencatatan/ pembukuan keuangan bagi UKM Aneka Kue Andika sesuai standar akuntansi yang ada. d. Memberikan informasi mengenai ketenagakerjaan. e. Memberikan saran dan masukan bagi setiap kendala dan kesulitan yang ditemui selama kegiatan KKS-BT dilaksanakan.

23

BAB IV PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA Kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) tersebut kami laksanakan pada tanggal 27 Juni 2011 s/d 27 Juli 2011 yaitu bertempat di UKM Aneka Kue Andika Jaya yang beralamatkan di Jl. Kompas GG. Kembang Pondok Ranji, Ciputat Timur - Tanggerang Selatan. Peserta KKS-BT terdiri dari 3 orang dalam satu kelompok. Jam kerja KKS-BT yaitu setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 10.00 - 15.00 WIB. Pada pelaksanaan KKS-BT ini kami secara bersama-sama mengerjakan kegiatan yang telah kami rencanakan sebelumnya yaitu dalam kegiatan produksi pada minggu pertama, kegiatan pangepakan pada minggu kedua, pembuatan laporan biaya produksi dan persediaan pada minggu ketiga, dan pada minggu terakhir adalah pembuatan laporan keuangan secara keseluruhan. Pada hari pertama pelaksanaan KKS-BT, terlebih dahulu kami diberikan arahan dan bimbingan mengenai kegiatan yang dilakukan secara rutin di UD Aneka Kue Andika. Selain itu kami juga melakukan interview dengan pemilik UD Aneka Kue Andika yaitu Bapak Sarwandi untuk mengetahui sejarah singkat berdirinya usaha tersebut.

24

Pada pelaksanaan KKS-BT di UKM UD. Aneka Kue Andika, kami melakukan beberapa tugas yaitu sebagai berikut: a. Ikut serta dalam kegiatan produksi yaitu proses pengolahan bahan baku hingga menjadi adonan, proses mencetak adonan tersebut hingga berbentuk bintang, dan proses penyusunan kue ke dalam loyang yang kemudian dipanggang dalam oven. Proses pemanggangan tersebut tidak kami mencoba untuk melakukan karena perlu tenaga ahli dalam pelaksanaannya. b. Ikut serta dalam kegiatan pengemasan dan pengepakan kue bintang kacang dengan merek dagang UD Aneka Kue Andika. Aktivitas yang dilakukan dibagian ini adalah mengemas kue yang sudah jadi sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya per tiap bungkusnya. Kemudian dilakukan pengepakan menjadi bungkusan-bungkusan besar yang kemudian dijual ke masyarakat luas. c. Membuat laporan biaya produksi. Karena UD Aneka Kue Andika menggunakan pencatatan yang sederhana maka terlebih dahulu kami menganalisis laporan biaya produksi yang selama ini dilakukan kemudian kami membuat laporan biaya produksi yang sesuai standar. d. Membuat laporan keuangan. Seperti laporan biaya produksi, laporan keuangan pun masih sederhana sehingga kami membuatkan laporan biaya produksi yang sesuai standar akuntansi kemudian memberikan penjelasan kepada penanggung jawab pabrik.

25

B. FAKTOR PENDORONG PELAKSANAAN PROGRAM KERJA Dalam pelaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) di UKM Aneka Kue Andika ini, kami selaku peserta kegiatan KKSBT mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran, baik yang berguna bagi diri kami sendiri maupun bagi kelancaran kegiatan KKS-BT tersebut. Berikut adalah beberapa faktor pendorong yang menjadi penunjang dalam keberhasilan tercapainya program kerja KKS-BT : 1. Pemilik dan seluruh karyawan UKM Aneka Kue Andika sangat antusias dan menyambut baik program kerja yang kami direncanakan dalam kegiatan KKS-BT tersebut. 2. Pemilik dan seluruh karyawan UKM Aneka Kue Andika sangat terbuka untuk memberikan bimbingan mengenai kegiatan rutin di pabrik kue bintang kacang dan mudah untuk diajak bekerja sama dalam perlaksananya program kerja KKS-BT. 3. Pemilik dan seluruh karyawan UKM Aneka Kue Andika sangat mudah untuk diajak bertukar pikiran dalam menentukan potensi, permasalahan dan datadata pendukung yang dibutuhkan program kerja. 4. Pemilik dan seluruh karyawan UKM Aneka Kue Andika dengan senang hati membantu kami selaku peserta KKS-BT bila menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan program kerja.

26

5. Dorongan dan masukan dari dosen pembimbing lapangan baik dalam bentuk pimikiran maupun motivasi yang diberikan kepada kami selaku peserta KKSBT. 6. Kesesuaian program kerja yang telah direncanakan peserta dengan permasalahan yang ada di UKM Aneka Kue Andika, sehingga dalam praktek langsung, peserta memiliki acuan yang tepat. 7. Seluruh ilmu pengetahuan yang telah diterima peserta KKS-BT dalam kegiatan perkuliahan sangat berguna dalam pelaksanaan kegiatan harian UKM Aneka Kue Andika.

C. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT Selain faktor-faktor pendorong di atas, ada beberapa penghambat dalam pelaksanakan KKS Bebas Terkendali di UKM Aneka Kue Andika ini. Berikut merupakan beberapa faktor penghambat tersebut : 1. Pada saat terjun langsung dalam kegiatan produksi kami mengalami kesulitan karena kami baru pertama kali berhadapan langsung dengan kegiatan produksi seperti itu. Sedangnya pembuatan kue bintang kacang tersebut membutuhkan tenaga yang cekatan dan keahlian khusus. 2. Beban listrik dan telepon di UD Aneka Kue Andika masih bergabung dengan rekening rumah pemiliknya. Sehingga pada saat pembuatan laporan keungan sulit menentukannya (mana beban yang ditanggung pabrik dan mana beban yang ditanggung rumah tinggal).

27

3. Belum adanya pemisahan harta milik pribadi dan usaha yang dijalankan. Pada saat pembuatan laporan keuangan hal tersebut berpengaruh terhadap jumlah keuntungan atau kerugian yang diperoleh.

D. LANGKAH-LANGKAH KONKRIT PEMECAHAN MASALAH Dari faktor-faktor penghambat tersebut maka terciptalah beberapa langkah-langkah konkrit guna mengatasi faktor-faktor penghambat yang ditemukan dalam KKS-BT tersebut, 1. Pada saat terjun langsung dalam kegiatan produksi kami berusaha mencari keterangan mengenai kegiatan produksi tersebut agar kita dapat dengan mudah beradaptasi dengan kegitan produksi pada UD Aneka Kue Andika. Selain itu kami juga bertanya dan meminta bantuan pada karyawan-karyawan yang ada di sana sehingga kesulitan dapat diatasi. 2. Kami memberikan saran berupa rekomendasi kepada pengelola UD Aneka Kue Andhika agar membuat catatan terpisah antara keuangan pribadi dan keuangan usahanya. Karena dalam jangka panjang apabila tidak dilakukan pemisahan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh unit usaha tersebut.

E. LIST PROGRAM KERJA Kami 1 tim yang terdiri dari 3 orang, memiliki beberapa program kerja yang kami rencanakan baik yang sudah terlaksana maupun yang sedang berjalan. List

28

program kerja kami yang kami rencanakan yang sudah terlaksana maupun yang sedang berjalan, yaitu :

Tabel 4.1 NO 1 HASIL KERJA KETERANGAN

PENDATAAN TERHADAP PENGELUARAN & TELAH TERLAKSANA PEMASUKAN RUTIN UD. ANEKA KUE ANDHIKA

2

MENGEMBANGKAN USAHA UD. ANEKA KUE ANDHIKA

TELAH TERLAKSANA

3 4 5

MEMPERLUAS AREA PEMASARAN BARUMEMPERBAIKI STRUKTUR MANAJEMEN

TELAH TERLAKSANA TELAH TERLAKSANA TELAH TERLAKSANA

MEMBANTU MEMBERIKAN PENYULUHAN TENTANG PENGEMBANGAN UKM DARI SISI PERMODALAN

6

MEREKOMENDASIKAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA

TELAH TERLAKSANA

7

MEREKOMENDASIKAN PENYESUAIAN JAM KERJA PARA PEGAWAI

TELAH TERLAKSANA

8

MEMBANTU MELAKSANAKAN KEGIATAN OPERASINALISASI HARIAN UKM

29

9

MEMBERIKAN REKOMENDASI DARI HASIL AKHIR KEGIATAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DISERTAI SOLUSINYA BERUPA MAKALAH

30

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN Setelah kami melakukan kegiatan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juni 2011 s/d 27 Juli 2011 di UD Aneka Kue Andika, terdapat beberapa kesimpulan yang kami peroleh, yaitu: UD Aneka Kue Andika merupakan usaha kecil menengah namun memiliki omset yang cukup tinggi selama satu tahunnya dan kedepannya bisa menjadi usaha besar apabila dikelola dengan baik. y UD Aneka Kue Andika merupakan jenis usaha yang dikelola dengan sistem kekeluargaan. y Pada UD Aneka Kue Andika khususnya kue kacang bintang, karyawan laki-laki bertugas di bagian pembuatan adonan, pencetakan, dan pemanggangan kue hingga matang. Sedangkan karyawan wanita bertugas di bagian pengepakan. y Sistem jam kerja yang berlaku di UD Aneka Kue Andika yaitu 13 hari kerja dan 1 hari libur. Pada 13 hari kerja tersebut karyawan bekerja mulai pukul 07.00 WIB hingga menjelang maghrib bagi karyawan laki-laki dan dari pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB bagi karyawan wanita.

y

31

y

Karyawan yang bekerja di UD Aneka Kue Andika mayoritas berasal dari luar kota yaitu daerah Sukoharjo dan Solo. Sedangkan masyarakat sekitar kurang antusias terhadap usaha tersebut.

y

Sistem gaji yang berlaku bagi karyawan UD Aneka Kue Andika adalah berdasarkan jumlah kue bintang kacang yang dihasilkan bagi karyawan laki-laki dan bagi karyawan wanita adalah berdasarkan kue bintang kacang yang berhasil dibungkus/ dipak.

y

Dalam kegiatan produksinya UD Andika masing kekurangan tenaga ahli. Apabila banyak karyawan yang tidak masuk maka semakin sedikit kue bintang kacang yang dihasilkan.

y

Belum adanya sistem pembukuan yang sesuai standar akuntansi sehingga tidak diketahui secara pasti berapa keuntungan bersih yang diperoleh pada setiap periodenya.

y

Sistem manajemennya kurang baik karena ada karyawan yang memiliki tugas ganda. Hal tersebut terkadang menimbulkan ketidakefisienan dalam penggunaan sumber daya manusia.

y

Kurang efisien dalam penggunaan bahan baku langsung maupun bahan baku tidak langsung.

y

Belum ada pemisahan antara harta milik pribadi dengan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Sehingga hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam menghitung jumlah laba bersih yang dihasilkan.

32

y

Kue

kacang

bintang

yang

diproduksi oleh

UD

Andika

telah

didistribusikan dan dipasarkan ke pedagang-pedagang kecil di wilayah JABODETABEK.

B. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan yang kami sebutkan di atas, kami memiliki beberapa rekomendasi yang kami ajukan agar menimbulkan manfaat yang baik, yaitu sebagai berikut: y Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis antara lain: 1) Lebih meningkatkan serta mengembangkan konsep pelaksanaan KKS-BT agar kedepannya menjadi lebih baik. 2) Adanya tindak lanjut setelah kegiatan KKS-BT ini karena untuk membimbing serta mengembangkan sebuah UKM ataupun UMKM agar lebih maju tidak cukup hanya dalam waktu 1 bulan. 3) Terjalinnya silaturahmi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan UKM/ UMKM/ Kopotren di sekitar Tanggerang Selatan tempat pelaksanaan KKS-BT.

33

y

Untuk UD Aneka Kue Andika. 1) Sebaiknya menambah jumlah karyawan yang bekerja di pabrik kue kacang bintang tersebut mengingat permintaan kue yang semakin meningkat. Seperti yang terjadi menjelang bulan Ramadhan kemarin dalam pabrik kue bintang kacang kekurangan tenaga pembuat kue karena banyak yang dipindahkan ke pembuatan kue Lebaran. Hal tersebut berakibat pada menurunnya jumlah kue yang dihasilkan. 2) Memperbaiki manajemen yang ada di UD Aneka Kue Andika sehingga tidak ada tanggung jawab ganda pada satu karyawan. Misalkan penanggung jawab pabrik, hanya bertanggung jawab pada kegiatan pabrik saja seperti kegiatan produksi dan absensi karyawan. Penaggung jawab pabrik tersebut tidak bertanggung jawab pada masalah gaji karyawan serta pencatatan persediaan bahan baku di gudang. 3) Merekrut karyawan yang ahli dalam pembukuan atau keuangan agar sistem pembukuannya sesuai dengan standar akuntansi sehingga bisa menentukan jumlah real laba bersih yang diperoleh. Bisa juga dengan memberikan tanggung jawab ini kepada salah satu anggota keluarga yang memiliki kemampuan di bidang akuntansi.

34

4) Menyediakan ruangan khusus untuk kesekertariatan UD Aneka Kue Andika agar tidak mengganggu kegiatan produksinya. Ruang kesekertariatan ini nantinya dapat digunakan sebagai tempat dimana karyawan mengerjakan pembukuan UD Aneka Kue Andika. 5) Adanya pemisahan antara harta serta pengeluaran pribadi pemilik dengan tempat usaha agar terlihat berapa perkembangan usaha setiap periodenya. Karena selama ini di UD Aneka Kue Andika masih belum ada pemisahan dari hal-hal tersebut sehingga terkadang perhitungan omset penjualan yang kira-kira dihasilkan tidak sesuai dengan yang ada sebenarnya. 6) Untuk kue kacang bintang yang diproduksi sebaiknya jumlah tepung yang digunakan dalam adonan dikurangin agar kue lebih renyah pada saat dimakan. Keaslian dari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kue bintang kacang juga harus dipertahankan untuk mempertahankan kepercayaan konsumen. 7) Berat setiap kue yang dihasilkan sebaiknya disamakan karena selama ini berat kue berbeda-beda tergantung pada tangan yang membuatnya, ada yang tipis dan ada yang tebal yang terkadang menimbulkan kesulitan dalam pembungkusan karena plastic pembungkus tidak cukup lebarnya apabila kue tersebut tebal bentuknya.

35

8) Meningkatkan standar mutu produk yang dihasilkan agar dapat dipasarkan tidak haya di warung-warung kecil karena tidak menutup kemungkinan kue bintang kacang yang dihasilkan dapat masuk ke supermarket atau swalayan. Karena biasanya apabila sebuah produk masuk ke dalam swalayan atau supermarket terlebih dahulu melewati seleksi yag cukup ketat dan hanya produk berkualitas yang dijual. 9) Apabila telah memiliki dana yang cukup sebaiknya menambah jumlah kendaraan yang digunakan dalam kegiatan distribusi agar mempermudah kegiatan distribusi tersebut. Sampai saat ini kendaraan yang digunakan dalam kegiatan distribusi hanya satu unit yang setiap harinya mengirimkan kue bintang kacang tersebut ke seluruh distributor yang ada di wilayah JABODETABEK. 10) Tidak ada salahnya mencoba memperluas area distribusi dan pemasaran kue bintang kacang karena hal tersebut dapat menambah keuntungan dan memajukan UD Aneka Kue Andika. Misalnya saja hingga ke wilayah Jawa Barat dan Banten. 11) Memperhatikan keefisienan penggunaan bahan baku dalam kegiatan pembungkusan dan pengepakan. Misalkan saja

penggunaan isi steples/ hekter. Menurut pengamatan kami setelah terjun langsung dalam kegiatan pembungkusan dan pengepakan, penggunaan isi steples/ hekter cukup boros. Memang apabila

36

dinilai dalam jangka pendek terlihat sepele tapi dalam jangka panjang justru merugikan. 12) Menambah fasilitas kipas angin yang ada di dalam pabrik kue bintang kacang mengingat suhu di dalam pabrik tersebut sangat panas. Hal tersebut terkadang membuat karyawan yang bekerja merasa tidak nyaman dan terganggu oleh suhu udara yang panas. 13) Dengan semakin berkembangnya UD Aneka Kue Andika khususnya kue bintang kacang maka sebaiknya jumlah mesin yang digunakan dalam membuat adonan juga ditambah jumlah untuk efisiensi waktu produksi. Dalam satu hari yang biasanya membuat adonan 19 kali apabila mesin ada dua maka hanya perlu 8 kali pembuatan adonan dan waktu yang tersisa dapat digunakan untuk pencetakan kue.

37