Perhitungan BESAR Sampel
-
Upload
alfian-mastersensei -
Category
Documents
-
view
270 -
download
15
description
Transcript of Perhitungan BESAR Sampel
Besar Sampel
Syarat penting untuk suatu generalisasi atau
inferensi
Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel,
semakin heterogen populasi, semakin besar semakin heterogen populasi, semakin besar
sampel
Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
1/29/2013 2Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
JENIS PENELITIAN
OBSERVASIONAL E
K
S
P
E
RI
M
E
N
T
ESTIMASI UJI HIPOTESIS
KOMPARASI K
O
R2 POPULASI1 POPULASI T
A
L
1 POPULASI 2 POPULASIR
EL
A
SI
CLUST.
R.S.
STRA.
R.S.
SIMPLE/
SYST. R.S.
2 POPULASI1 POPULASI
CROSS
SECTCASE CTRL
CO-
HORT
CROSS
SECT
CASE CTRL CO-
HORT
1/29/2013 3Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
• Simple random sampling atau systematic random
sampling
- data kontinyu (populasi infinit)
• Rumus7.1
Z21-αααα/2 σσσσ2
n = -------------
d2
1/29/2013 4Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku
(tabel Z) pada α tertentu
σ2 = harga varians di populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat
ditolerir
1/29/2013 5Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)Contoh :
Suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui rerata kadar
Hb ibu hamil trimester III.
Jika dari penelitian sebelumnya diketahui simpangan baku Jika dari penelitian sebelumnya diketahui simpangan baku
kadar Hb ibu hamil trimester III sebesar 2,0
Berapa besar sampel ibu hamil yang dibutuhkan sehingga
rerata kadar Hb yang diduga berada dalam interval 0,5 di
atas dan di bawah mean yang sesungguhnya dengan tingkat kepercayaan 95% ?
1/29/2013 6Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
Penyelesaian :
1,962 22
n = -------------
n = 61,47 = 62 ibu hamil
n = -------------
0,52
1/29/2013 7Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
• Simple random sampling atau systematic
random sampling
- data proporsi (populasi infinit)
• Rumus 1.1
Z21-α/2 P (1-P)
n = --------------------
d2
1/29/2013 8Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku
(tabel Z) pada α tertentu(tabel Z) pada α tertentu
P = harga proporsi di populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat
ditolerir
1/29/2013 9Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)Contoh :
Ingin diketahui proporsi penduduk miskin di suatu
kabupaten.
Jika dari literatur jumlah penduduk miskin di suatu Jika dari literatur jumlah penduduk miskin di suatu
daerah diperkirakan 20%,
berapa besar sampel keluarga yang dibutuhkan
sehingga proporsi yang diduga berada dalam
interval 5% di atas dan di bawah proporsi yang
sesungguhnya dengan tingkat kepercayaan 95% ?
1/29/2013 10Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
Penyelesaian :
1,962 . 0,2 . 0,8
n = 245,86 = 246 keluarga
1,96 . 0,2 . 0,8
n = -------------------
0,052
1/29/2013 11Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
• Simple random sampling atau systematic random sampling
- data proporsi (populasi finit)
N Z2 P (1-P)
N = besar populasi
Rumus 8.1
N Z21-α/2 P (1-P)
n = -------------------------------
(N-1) d2 + Z21-α/2 P (1-P)
1/29/2013 12Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Ingin diketahui proporsi penduduk miskin di suatu
kabupaten.
Jika dari literatur jumlah penduduk miskin di suatu
daerah diperkirakan 20%,
Besar populasi diperkirakan = 10.000 keluarga,Besar populasi diperkirakan = 10.000 keluarga,
berapa besar sampel keluarga yang dibutuhkan
sehingga proporsi yang diduga berada dalam
interval 5% di atas dan di bawah proporsi yang sesungguhnya dengan tingkat kepercayaan 95% ?
1/29/2013 13Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
Jika jumlah keluarga di seluruh kabupaten =
10.000 keluarga, maka
n = 239,99 = 240 keluarga
10.000 . 1,962 . 0,2 . 0,8
n = ------------------------------------------
(10.000-1) 0,052 + 1,962 . 0,2 . 0,8
1/29/2013 14Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Stratified random sampling
- data proporsi
Rumus 8.2
1/29/2013 15Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Estimasi)
n = besar sampel minimum
N = besar populasi
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z)
pada α tertentu
P = harga proporsi di strata-h
pada tertentu
Ph = harga proporsi di strata-h
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
W h = fraksi dari observasi yang dialokasi pada
strata-h = N h/N
Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L
L = jumlah seluruh strata yang ada1/29/2013 16
Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Suatu survei dilakukan di 3 kota (urban, suburban dan rural)
untuk mengetahui proporsi remaja 10-12 tahun yang pernah
nonton film XXX.
Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa proporsi
remaja yang pernah nonton film XXX di 3 kota tersebut
berturut-turut 0,4 , 0,3 dan 0,2. berturut-turut 0,4 , 0,3 dan 0,2.
Jika jumlah remaja di 3 kota tersebut berturut-turut 5000,
6000 dan 3000, dengan interval kepercayaan 95% dan
presisi 5% serta diinginkan alokasi setara,
berapa besar sampel yang dibutuhkan di masing-masing
kota ?1/29/2013 17
Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
n =345 adalah untuk semua kota, dan masing
kota karena alokasi setara maka n = 345 /3 = 1151/29/2013 18
Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Berapa besar sampel di masing-
masing kota jika diinginkan alokasi
proporsional ?
1/29/2013 19Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Uji Hipotesis)
• Data kontinyu
σ2 (Z1-α/2 + Z1-β) 2
Rumus 7.2a
σ (Z1-α/2 + Z1-β)
n = ---------------------
(µ0- µa)2
1/29/2013 20Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Uji Hipotesis)
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z)
pada α tertentu
Z = nilai distribusi normal baku (tabel Z)Z1-β = nilai distribusi normal baku (tabel Z)
pada β tertentu
σ2 = harga varians di populasi
µ0-µa = perkiraan selisih nilai mean yang
diteliti dengan mean di populasi
1/29/2013 21Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Masyarakat mengeluh bahwa kadar caffein suatu minuman
suplemen merk XYZ diduga lebih tinggi dari kadar standard
yang ditetapkan (50 mg/botol).
Jika sebelumnya diketahui bahwa rerata kadar caffein
minuman suplemen adalah 40 mg/botol dan simpangan minuman suplemen adalah 40 mg/botol dan simpangan
baku 10 mg, dengan tingkat kepercayaan 95% dan kuat uji
80%,
berapa botol minuman suplemen merk XYZ harus diperiksa
untuk membuktikan keluhan masyarakat tersebut ?
1/29/2013 22Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI
(Uji Hipotesis)• Data proporsi
{Z1-α/2√ P0 (1-P0) + Z1-β√ Pa (1-Pa)}2
Rumus 1.3a
{Z1-α/2√ P0 (1-P0) + Z1-β√ Pa (1-Pa)}
n = -------------------------------------------
(Pa- P0)2
1/29/2013 24Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
SATU POPULASI(Uji Hipotesis)
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada
α tertentu
Z = nilai distribusi normal baku (tabel Z) Z1-β = nilai distribusi normal baku (tabel Z)
pada β tertentu
P0 = proporsi di populasi
Pa = perkiraan proporsi di populasi
Pa-P0 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti
dengan proporsi di populasi1/29/2013 25Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Estimasi)
• Data kontinyu
rumus 7.3
Z2 (2σ2 )Z21-α/2 (2σ2 )
n = ---------------
d2
1/29/2013 26Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Estimasi)
• Data proporsi
- Cross sectional
Rumus 2.1
Z21-α/2 [P1 (1-P1) + P2 (1-P2)]
n = -----------------------------------
d2
1/29/2013 27Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Estimasi)• Data proporsi
- Cohort
Z21-α/2 1-P1 1-P2
n = ------------- ------ + ------
faktor koreksi : 1/(1-f)
Rumus 4.1
n = ------------- ------ + ------
[loge (1-ε)]2 P1 P2
1/29/2013 28Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Estimasi)• Data proporsi
- Case control
Z2 1 1
Rumus 3.1
Z21-α/2 1 1
n = ------------- -------------- + -------------
[loge(1-ε)]2 P*1 (1-P*1) P*2 (1-P*2)
1/29/2013 29Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Uji Hipotesis)
• Data kontinyu
2σ2 (Z1-α/2 + Z1-β )2
rumus 7.4b
2σ2 (Z1-α/2 + Z1-β )2
n = -------------------------
(µ1- µ2)2
1/29/2013 30Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Seorang dosen ingin mengetahui apakah ada perbedaan
IQ antara mahasiswa kelas reguler dengan kelas ekstensi.
Untuk menjawab masalah tersebut dilakukan penelitian
terhadap mahasiswa di suatu perguruan tinggi.
Jika rerata IQ mahasiswa kelas reguler dan kelas ekstensi
dari penelitian sebelumnya berturut-turut 112 dan 104, dan dari penelitian sebelumnya berturut-turut 112 dan 104, dan
simpangan baku IQ di populasi adalah 10, dengan tingkat
kepercayaan 95% dan kuat uji 80%,
Berapakah besar sampel yang dibutuhkan untuk
penelitian tersebut ?
1/29/2013 31Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Uji Hipotesis)• Data proporsi
- Cross sectional
Rumus 2.2a atau 2.2b
{Z1-α/2 √2 P (1-P) + Z1-β√P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2
n = ----------------------------------------------------------
(P1- P2)2
1/29/2013 33Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Ingin diketahui apakah suatu metode pelatihan lebih
efektif dibandingkan metode pelatihan konvensional
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
penanggulangan masalah HIV/AIDS.
Jika selama ini dengan metode konvensional Jika selama ini dengan metode konvensional
partisipasi masyarakat sebesar 30%, dan diperkirakan
dengan metode yang baru partisipasi masyarakat
adalah 70%, dengan tingkat kepercayaan 95% dan
kuat uji 80%,
berapa besar sampel masing-masing kelompok
perlakuan (metode pelatihan baru dan konvensional)
yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut ?
1/29/2013 34Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Uji Hipotesis)
• Data proporsi
- Cohort
{Z1-α/2 √2 P (1-P) + Z1-β√P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2
n = ----------------------------------------------------------
faktor koreksi : 1/(1-f)
rumus 4.2
n = ----------------------------------------------------------
(P1- P2)2
1/29/2013 36Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
DUA POPULASI
(Uji Hipotesis)
• Data proporsi
- Case-control
faktor koreksi rasio kasus : kontrol
(r+1)/(2.r) (r+1)/(2.r)
Rumus 3.2
{Z1-α/2 √2 P2 (1-P2) + Z1-β√P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2
n = ------------------------------------------------------------
(P1- P2)2
1/29/2013 37Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Besar Sampel pada Penelitian
Eksperimental
• Sederhana (Rancangan acak lengkap, rancangan
acak kelompok, rancangan faktorial) :
(t-1) (r-1) ≥ 15
t = banyak perlakuant = banyak perlakuan
r = jumlah replikasi
• ~ Rumus besar sampel pada penelitian
observasional ( faktor koreksi 1/(1-f) )
Besar Sampel pada Penelitian
Eksperimental
• Data kontinyu
2σ2 (Z1-α/2 + Z1-β )2
r ≥ -------------------------
• Data proporsi
r ≥ -------------------------δ2
{Z1-α/2 √2 P (1-P) + Z1-β√P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2
r ≥ ----------------------------------------------------------(P1- P2)2
- data kontinyu
N Z2 σ2
Cluster random sampling
N Z21-α/2 σ2
n cluster= ----------------------------------
(N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-α/2 σ2
1/29/2013 41Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Cluster random sampling
N cluster= besar sampel (jumlah cluster)
minimum
N = besar populasi
Z = nilai distribusi normal baku (tabel Z) padaZ1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada
α tertentu
σ2 = harga varians di populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat
ditolerir
C = jumlah seluruh cluster di populasi1/29/2013 42
Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Cluster random sampling
- data proporsi
N Z2 σ2N Z21-α/2 σ2
N cluster = ----------------------------------
(N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-α/2 σ2
1/29/2013 43Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Cluster random sampling
n = besar sampel (jumlah cluster) minimum
N = besar populasi
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada αtertentu
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerird = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
C = jumlah seluruh cluster di populasi
σ2 = ∑(ai – mi P)2/(C’-1) dan P = ∑ai /∑mi
ai = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada cluster
ke-i
mi = banyaknya elemen pada cluster ke-i
C’ = jumlah cluster sementara1/29/2013 44Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair
Cluster Random Sampling
22
2
c
c
MND
Nn
σσ
+=
Catatan :
= Rata-rata responden dalam cluster
n
mm
N
MM
n
ii∑
==≅= 1
( )1
2
11 1 1
2222
122
−
+−=
−
−=≅
∑ ∑ ∑∑= = ==
n
mymyyy
n
myyS
n
i
n
i
n
iiiii
n
iii
ccσ
∑
∑
=
== n
ii
n
ii
m
yy
1
1dimana
( )
1
2
2
−
−=∑
n
mpa
Sii
c
)
2cS
2cσ
∑
∑
=
==n
ii
n
ii
m
ap
1
1)
Untuk data proporsi diestimasi dengan
dimana
Dua konsep statistik, yaitu design effect(Deff) dan
rate of homogeneity (ROH)
Deff: adalah rasio antara varians pada tehnik survey
sampel yang kompleks dengan varians tehnik simple
random sampling (SRS),
1/29/2013 Arief Wibowo (FKM Unair)
random sampling (SRS),
deff diartikan inflasi varians akibat rancangan survey
yang non acak sederhana.
ROH: adalah pengukuran homogenitas atau derajat
kesamaan sampel dalam klaster dengan derajat
kesamaan antar klaster.
•Untuk besar sampel, digunakan ROH dan bukan Deff
karena ROH lebih mudah diperkirakan dari pada Deff.
Nilai deff berkisar antara nol sampai tak terhingga, dan sulit
diterjemahkan,
Nilai ROH umumnya berkisar antara nol dan satu.
1/29/2013 Arief Wibowo (FKM Unair)
•ROH nilai nol artinya responden dalam klaster sangatheterogen atau karakteristik antar klaster homogen,
•ROH nilai 1 artinya artinya responden dalam klaster sangathomogen atau karakteristik antar klaster heterogen.
Untuk menguji kecukupan besar sampel,Batas bawah confidence limit dibandingkan dengan
nol.Jika batas bawah confidence limit lebih besar dari
nol, maka besar yang direncanakan dinyatakancukup,
batas bawah confidence limit kurang dari nol maka
1/29/2013 Arief Wibowo (FKM Unair)
batas bawah confidence limit kurang dari nol makabesar sampel yang direncanakan menjadi tidakmemadai.
atauJika varians dari besar sampel yang direncanakan
kurang dari varians maksimum maka besarsampel tersebut memadai, jika sebaliknya makabesar sampel tersebut tidak memadai.
Soal: UJI ESTIMASI Walikota ingin mengetahui berapa proporsi
penduduk miskin di kota Kediri, karenauntuk dibuat program Jaminan Kesehatanbagi penduduk miskin.
Di estimasi penduduk miskin adalah 20%, tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% dan estimasi dengan interval kepercayaan5%
Berapa n klaster (desa) untuk penelitianapabila tiap klaster (desa) dibutuhkan 10 kepala keluarga dan rerata anggota keluarga5 orang1/29/2013
Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair50
Dibutuhkan lokasi penelitian :25 klaster (desa),
masing2 klaster/desa 10 KK1/29/2013Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair51
Contoh Uji HipotesisWalikota ingin mengetahui keberhasilan program
pemberantasan sarang nyamuk dalam penurunankesakitan penyakit DBD
Di estimasi pada desa dengan program PSN, penduduk terserang DBD 2%, sedangkan desatanpa program PSN penduduk terserang DBD 8%, tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% dan8%, tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% danestimasi dengan interval kepercayaan 5%
Berapa n klaster (desa) untuk penelitian apabila tiapklaster (desa) dibutuhkan 10 kepala keluarga danrerata anggota keluarga 5 orang
1/29/2013Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair53
Dibutuhkan lokasi penelitian :2 x 25 klaster (desa),
masing2 klaster/desa 10 KK1/29/2013Arief Wibowo Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unair54