Perhitungan Bantalan.pdf

download Perhitungan Bantalan.pdf

of 24

Transcript of Perhitungan Bantalan.pdf

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    1/24

    ELEMEN MESIN II

    14

    ELEMEN MESIN II

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BANJARBARU

    2014

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    2/24

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    3/24

    ELEMEN MESIN II

    mengilustrasikan karakteristik dari geometri kontak titik. Rx1, Ry1, dan Rx2,

    Ry2merupakan radius untuk bodi 1 dan 2.

    Gambar 4. Geometri dari kontak

    Persamaan radius untuk sumbu x adalah:

    21

    21

    xx

    xxx

    RRRRR (1.1)

    dan persamaan radius dalam sumbu y adalah:

    21

    21

    yy

    yy

    yRR

    RRR

    (1.2)

    Tanda + dan - menunjukkan kontur dari permukaan 2 cembung atau

    cekung. Kemudian jumlah lengkungan dalam arahxdany didefinisikan :

    yx RRR

    111

    (1.3)

    Persamaan modulus elastisitas, adalah:

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    4/24

    ELEMEN MESIN II

    2

    2

    2

    1

    2

    1 11

    2

    11

    E

    v

    E

    v

    E (1.4)

    Persamaan setengah dari lebar kontak:

    3/12

    )(6

    E

    wRka

    Parameter eliptikal kdidefinisikan sebagai rasio dari axis elip semimayor

    (a)sampai ordinat elip semiminor (b), parameter elip

    181

    1001

    k

    R

    R

    x

    y

    Plot kontur ketebalan lapisan pelumas Plot kontur profil

    tekanan

    Gambar 5. Plot kontur lapisan pelumas dari kontak lingkaran.

    Jenis oli yang digunakan

    Tabel 3. jenis oli

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    5/24

    ELEMEN MESIN II

    Besarnya beban dibatasi 0 sampai dengan 700 N

    Ukuran partikel 0 sampai dengan 7 m

    Setelah semua variabel beban, ukuran partikel dan jenis pelumas, makalangkah berikutnya adalah dilakukan perhitungan keausan bantalan bola

    CONTOH

    Contoh soal ini merupakan kondisi operasi yang dialami oleh bantalan

    bola tipe 6203 (dimensi dari bantalan pada table 1), selama beroperasi

    bantalan tersebut berputar konstan 1425 rpm, dan diberikan pelumas

    dengan kondisi pelumas yang terkontaminasi partikel abrasive. Berikut ini

    data yang menunjukkan kondisi dan operasi dari bantalan.

    Tabel 4. Dimensi Bantalan Bola Tipe 6203

    Bore, d (mm) 17

    Diameter Luar, D (mm) 40

    Jari-jari Bola, Rx1(mm) 3.5

    Jari-jari Inner race, Rx2 (mm) 10.75

    Jumlah Bola 8

    Massa Bola 1 Bola(gr) 1,44625

    Putaran (rpm) 1425

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    6/24

    ELEMEN MESIN II

    C (dymanic Load) (N) 9580

    Tabel 5. Tabel properti pelumas

    Temperatur (oC) 65

    Jenis Pelumas Polydimethilsiloxane

    Kinematic Viscosity pada 40oC(cSt) 3.88

    Kinematic Viscosity pada 100oC(cSt) 1.86

    Beban pada poros = 100 N

    Ukuran partikel debris abrasif = 2 m

    partikel abrasif = 2700 kg/m3

    Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman urutan

    perhitungan dibagi menjadi 8 kelompok yaitu perhitungan:

    a. Geometri kontak

    b. Ketebalan lapisan pelumas

    c. Keausan pada bantalan

    d.

    Laju keausan

    e. Jumlah partikel yang ikut kontak

    f. Umur bantalan

    g. Jumlah kontak total

    h. Formulasi mencari keausan

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    7/24

    ELEMEN MESIN II

    Jawab.

    a. Geometri Kontak (ellip)

    Kontak ini terjadi antara bola dengan inner race dan outer race, dengan

    asumsi kontak yang terjadi memiliki ukuran yang sama dan kelelahan

    material tidak dipertimbangkan. Berikut ini adalah formulasi dan contoh

    perhitungan untuk menentukan dimensi kontak ellip:

    Gambar 6. Dimensi ball bearing

    1. Diameter rata-rata bantalan, d.

    Ukuran ini bisa langsung diukur dengan jangka sorong terhadap

    bantalan atau juga bisa menggunakan formulasi di bawah ini:

    (1) Keterangan.

    D : Diameter luar bantalan (m)

    d : Diameter poros (m)

    2.

    Jari-jari inner race,

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    8/24

    ELEMEN MESIN II

    Dimensi inner race juga dapat langsung diukur dengan

    menggunakan jangka sorong (untuk mengetahui ukuran

    sebenarnya) tetapi juga bisa didapatkan dengan substitusi (2).

    (2)

    3. Radius dalam sumbu x, didapatkan dengan subtitusi hasil (2), Rx1

    (jari-jari bola) dengan persamaan 2.1:

    (3)

    4.

    Radius dalam sumbu y

    Ukuran Ry sama dengan Ryl, karena Ry2 memiliki jari-jari tak

    terhingga, sehingga untuk pendekatan mendekati limit tak

    terhingga.

    (4)5. Jari-jari kelengkungan dalam arah x dan y didapatkan dari

    persamaan 2.3, jari-jari kelengkungan ini sangat menentukan lebar

    panjang dari kontak antara bola dengan race way.

    (5)

    6.

    Modulus elastisitas bahan = 2.3 x 1011 N/m2, besarnya modulus

    elastisitas, ini diasumsikan sama dengan modulus elastisitas baja,

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    9/24

    ELEMEN MESIN II

    tetapi juga bisa mempertimbangkan perbedaan kekerasan bahan

    bola dengan race way untuk lebih teliti.

    7.

    Beban yang ditanggung oleh setiap bola, untuk contoh kasus ini

    diasumsikan bola berada di bagian bawah dengan sudut maksimum

    beban = 00, sehingga:

    (6)

    (7)

    8.

    Persamaan setengah dari lebar dan panjang kontak (a dan b):Untuk menghitung setengah lebar dan panjang kontak sebelumnya

    harus menghitung parameter elliptical (k):

    (8)

    pendekatan ini valid untuk rentang:

    Dapat dipastikan bahwa pendekatan untuk mencari k adalah valid,

    karena sesuai maka pendekatan untuk mencari nilai b seperti

    penyelesaian 10 di bawah ini juga valid. Kemudian setelah

    didapatkan hasil parameter elliptikal maka langkah selanjutnya

    mencari lebar kontak (a)

    (9)

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    10/24

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    11/24

    ELEMEN MESIN II

    sehingga

    A = 6.674511041

    B = 2.746654456 (13)

    Lalu A dan B disubtitusikan ke persamaan 11 dengan temperatur

    65 0C, didapatkan nilal viskositas kinematiknya:

    650C = 2.725680568cSt (14)

    2. Densitas pelumas pada temperatur tertentu

    Densitas atau massa jenis pelumas ini diperlukan untuk

    menghitung viskositas dinamik pada temperatur tertentu.

    Perhitungan densitas ini menggunakan persamaan dengan densitasabsolut pada temperatur 15.6 0C (15.6) sebesar 0.922 g/cc,

    besarnya densitas absolut ini hanya berlaku untuk satu jenis

    pelumas saja.

    Temperatur operasi 65 OC

    (15)

    Temperatur 40 OC

    (16)

    Temperatur 100 OC

    (17)

    3. Viscositas dinamik pelumas ()

    Sesuai dengan tahapan pengerjaan poses benikutnya adalah

    menghitung viskositas dinamik pelumas pada temperatur tertentu

    dengan persamaan 16.

    Temperatur 40 0C

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    12/24

    ELEMEN MESIN II

    (18)

    Temperatur 65 0C

    (19)

    Temperatur 100 0C

    (20)

    4. Mencari nilai Z (indek tekanan)

    Menghitung indeks tekanan untuk setiap pelumas digunakanpersamaan 40

    5.1

    1004081.7 FHHZ , Z adalah indeks tekanan

    yang menunjukkan karakteristik dari pada pelumas dengan sifat

    tidak tergantung pada temperature, tetapi perlu dihitung terlebih

    dahulu indek viskositas pelumas dan konstanta Fein pada

    temperatur 40 0C sesuai dengan perhitungan di bawah ini:

    4040100100

    4040

    864.0885.0

    2.1loglog

    2.1loglog

    HF

    H

    H

    Indek viskositas pada temperatur 40 0C:

    (21)

    Indek viskositas pelumas pada temperatur 100 0C:

    (22)

    Konstanta Fein pada temperatur 40 0C:

    (23)

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    13/24

    ELEMEN MESIN II

    Kemudian subtitusi (21), (22), (23) ke dalam persamaan.

    405.1

    1004081.7 FHHZ di dapatkan:

    (24)

    5. Koefisien EHL tekanan terhadap viscositas (EHL) didapatkan dari

    persamaan dibawah.

    Penyelesaian alternatif untuk menghitung koefisien EHL tekanan-

    viskositas dengan persamaan empiris, yaitu:

    67.9ln101.5 09 ZEHL

    untuk nilai Z didapatkan dari penyelesaian (24) sedangkan indek 65,

    pada persamaan di bawah ini yang menunjukkan viskositas kinematik

    pelumas, pada temperatur 65 0Cdengan tekanan atmosfir, didapatkan

    dari penyelesaian (19).

    (25)

    6. Untuk menghitung parameter material tak berdimensi dengan

    persamaan dibawah

    Dengan parameter material tanpa dimensi:

    EG

    syaratnya,p

    1

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    14/24

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    15/24

    ELEMEN MESIN II

    (30)

    dengan syarat = 0 untuk kontak rolling murni, sehingga

    didapatkan Re= Rx serta Rs= Ry

    c. Keausan pada Bantalan

    Keausan pada bantalan diasumsikan memiliki laju keausan yang

    konstan. Karena itu keausan yang terjadi diasumsikan akibat aksi

    independen dari setiap partikel, sehingga keausan diakibatkan oleh satu

    partikel yang kemudian diakumulasikan dengan jumlah semua partikel

    yang ikut kontak selama umur bantalan.

    Berikut ini perhitungan untuk mengetahui keausan yang diakibatkanaksi satu partikel saja.

    Luasan partikel yang menggores bahan:

    (31)

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    16/24

    ELEMEN MESIN II

    Gambar 7. Gambar partikel abrasif

    Heathcote Slip:

    Untuk kasus kontak ball bearing sliding terhadap microslip, pada

    Wiliam, J.A. dan Hyncica, A.M., [1992] mengekspresikan jumlah

    sliding antara jalur kontak , sehingga diberi nama Heathcote

    Slip:

    2

    22

    2

    )(

    R

    xax

    Dengan Radalah radius bola, a adalah jarak kontak dalam

    arah melintang, dan jika x=adalah posisi garis tidak ada proses

    sliding. Johnson, K.L., (1985) telah ditunjukkan bagaimana

    mendapatkan (daerah rollingmurni).

    (32)

    Jarak sliding untuk satu partikel dalam kontak bola dengan race

    way

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    17/24

    ELEMEN MESIN II

    Proses perpindahan material yang disebabkan oleh aksi dari

    partikel-partikel yang masuk kontak dari berbagai lokasi x,

    sehingga total volume aus adalah jumlah dari aksi ini.

    a

    a

    av dxxd

    ad )(

    2

    1

    Besaran ini, ditentukan dengan integrasi numerik,

    yang digunakan untuk penentuan volume keausan sebagai

    penunjang persamaan n

    i

    iii fdAV1

    (33)

    d. Laju keausan material, f

    diasumsikan fungsi keausan material konstan sebesar 15%.

    e. Jumlah Partikel vane iIkut dalam Kontak

    Distribusi beban pada ball bearing tanpa clearance diberikan pada

    Haris, T.A., (1984), dengan persamaan:

    2/3max

    cos WW

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    18/24

    ELEMEN MESIN II

    dengan:

    2max

    37.4

    x

    r

    ER

    FW

    Dimensi dari alur akibat kontak bola dan racebisa ditentukan pada

    berbagai lokasi dari analisis elastik Hertzian. Ketebalan lapisan pelumas

    (yang merupakan fungsi dari ) pada berbagai lokasi baisa ditentukan,

    sesuai dengan Hamrock,B.J. dan Dowson, D., (1981). Volume minyak

    yang menyapu (Vs) kontak adalah hasil kali area lokal kontak (luasan area

    elip hasil indentasi) dengan ketebalan lapisan yang ada pada keliling

    bearing.

    minhAV ellips

    Perhitungan ini dimaksudkan untuk menghitung jumlah partikel

    yang ikut dalam kontak untuk sekah revolusi bola. Untuk

    menghitung jumlah parfikel yang ikut kontak perlu diketahui berapa

    luasan kontak untuk sekali kontak, kemudian berapa volume

    pelumas yang tersapu saat te~adi kontak.

    1. Luasan kontak ellip

    (34)

    2. Volume minyak yang tersapu (Vs)

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    19/24

    ELEMEN MESIN II

    (35)

    Gambar 8. Ilustrasi Volume pelumas yang tersapu selam kontak

    Setelah menghitung mendapatkan Vs , maka disubstitusi dengan

    persamaan 2/3max

    cos WW

    yaitu:

    (36)

    f. Relasi untuk mengetahui umur bantalan

    Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui umur bantalan dalam

    rotasi poros, sehingga dapat memperkirakan i umlah revolusi bola selama

    umur tersebut.

    (37)

    P = beban minimum yang ditanggung bantalan = 0. 01 x C

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    20/24

    ELEMEN MESIN II

    p = exponent load - life, untuk ball bearing berharga 3, sedangkan untuk

    roller bearing3

    10 .

    (38)

    g. Jumlah Kontak Total

    Jumlah kontak total adalah jumlah kontak yang terjadi selama

    revolusi. Perhitungan menentukan jumlah kontak tersebut untuk kontak

    antara bola dengan inner race adalah persamaan

    (39)

    untuk kontak antara bola dengan outer race dg persamaan

    minhAV ellips , yaitu:

    (40)

    sehingga jumlah total kontak yang terj adi selama umur bantalan adalah:

    (41)

    h. Formulasi Mencari Volume Keausan Bahan:

    Karena diasumsikan bentuk dan ukuran dari partikel seragam makapersamaan tersebut menjadi:

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    21/24

    ELEMEN MESIN II

    (42)

    Setelah menghitung volume bearing yang aus maka untuk

    mengetahui massa keausan sehingga perlu dikalikan dengan massa jenis

    partikel abrasif yakni material intan, yang diambil darl lampiran 10

    dengan deep feet 2632.

    (43)

    Massa bering yang aus tersebut diakibatkan sekali rotasi dari bearing,

    sedangkan selama umur bearing harus dikalikan dengan ntotal-nya.

    (44)

    Massa tersebut menunjukkan hasil prediksi keausan yang terjadi

    pada ball bearing selama beroperasi sesuai dengan kondisi operasi. Untuk

    dapat memprediksi keausannya pada kondisi diberikan variasi beban,

    ukuran partikel, variasi pelumas, maka dapat diketahui bagaimana

    pengaruh variabel tersebut terhadap keausan bearing.

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    22/24

    ELEMEN MESIN II

    Gambar 9. Sketsa dari distribusi beban yang ditanggung oleh bola

    pada bantalan.

    Gambar 10. Lokasi dari kontak area pada daerah pembebanan untuk

    bola atau inner race (gambar bagian atas) dan bola atau

    outer race (gambar bagian bawah)

    Contoh Kasus 1

    Deep groove ball bearing tipe 6203, menggunakan pelumas jenis

    polydimethilsiloxane, ISO 5 dengan pelumas yang terkontaminasi oleh

    partikel debris dengan ukuran 2 m yang memiliki temperatur 65 0C,

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    23/24

    ELEMEN MESIN II

    putaran poros 1425 rpm, serta beban yang diterima poros sebesar 100 N.

    Hitunglah massa bearing yang aus selama proses!

    Data dimensi bantalan tipe 6203, dan besarnya putaran poros

    Contoh Kasus 2

    Deep groove ball bearing tipe 6203, menggunakan pelumas jenis

    polydimethilsiloxane, ISO 5 dengan pelumas yang terkontaminasi oleh

    partikel debris yang memiliki temperatur 65 OC,putaran poros 1425 rpm,

    serta beban yang diterima poros sebesar 100 N. Bagaimana pengaruh

    penambahan beban dan ukuran partikel terhadap keausan bearing ?

  • 8/10/2019 Perhitungan Bantalan.pdf

    24/24

    ELEMEN MESIN II