Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

19
Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012 1 KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA BKT I. LATAR BELAKANG. Keberadaan KBT tidak hanya diharapkan sebagai kanal untuk mengatasi banjir yang berasal dari hujan maupun luapan 5 sungai besar (Cipinang, Sunter, Jatikramat, Buaran dan Cakung),namun sebagaimana telah direncanakan di dalam master plan tahun-tahun sebelumnya,maupun di dalam Urban Design Guidelines (UDGL) yang masih dalam proses penyusunan,diharapkan Kawasan KBT dapat menjadi bagian daripada Struktur Ruang Kota. Secara geografi kondisi daerah yang memiliki sebagian wilayah merupakan dataran sangat rawan atau rentan dengan banjir akibat luapan banjir air / limpasan air bilamana tingkat frekuensinya hujan tinggi. Keberadaan BKT yang memotong 5 (lima) Sungai yaitu Sungai Cipinang, Sungai Sunter, Sungai Buaran, Sungai Jatikramat dan Sungai Cakung sebagai pengendali banjir,merubah sistem pengendali banjir secara makro yang meliputi catchment area sebagian wilayah Jakarta Utara dan Seluruh wilayah Jakarta Timur. Terhadap 5 sungai yang terpotong akan menjadi konsep pengembangan tersendiri terkait dengan peran dan fungsi sungai terhadap sistem drainase perkotaan yang ada.Apakah akan menjadi bagian daripada sistem yang ada atau membentuk suatu sistem tersendiri terpisah dari sistem yang ada atau bahkan potensi adanya suatu rencana revitalisasi/refungsi.Demikian halnya dengan antisipasi terhadap pengembangan kawasan ke depan.Seperti yang

Transcript of Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Page 1: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

1

KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA BKT

I. LATAR BELAKANG.

Keberadaan KBT tidak hanya diharapkan sebagai kanal untuk mengatasi

banjir yang berasal dari hujan maupun luapan 5 sungai besar (Cipinang, Sunter,

Jatikramat, Buaran dan Cakung),namun sebagaimana telah direncanakan di

dalam master plan tahun-tahun sebelumnya,maupun di dalam Urban Design

Guidelines (UDGL) yang masih dalam proses penyusunan,diharapkan Kawasan

KBT dapat menjadi bagian daripada Struktur Ruang Kota.

Secara geografi kondisi daerah yang memiliki sebagian wilayah merupakan

dataran sangat rawan atau rentan dengan banjir akibat luapan banjir air /

limpasan air bilamana tingkat frekuensinya hujan tinggi.

Keberadaan BKT yang memotong 5 (lima) Sungai yaitu Sungai Cipinang,

Sungai Sunter, Sungai Buaran, Sungai Jatikramat dan Sungai Cakung sebagai

pengendali banjir,merubah sistem pengendali banjir secara makro yang meliputi

catchment area sebagian wilayah Jakarta Utara dan Seluruh wilayah Jakarta

Timur. Terhadap 5 sungai yang terpotong akan menjadi konsep pengembangan

tersendiri terkait dengan peran dan fungsi sungai terhadap sistem drainase

perkotaan yang ada.Apakah akan menjadi bagian daripada sistem yang ada atau

membentuk suatu sistem tersendiri terpisah dari sistem yang ada atau bahkan

potensi adanya suatu rencana revitalisasi/refungsi.Demikian halnya dengan

antisipasi terhadap pengembangan kawasan ke depan.Seperti yang

Page 2: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

2

terlihat pada Gambar diatas terhadap suatu kawasan yang belum memiliki sistem

tata air dikarenakan terpotong oleh keberadaa Kanal Banjir Timur (Wilayah yang

diarsir).

Mengacu kepada hasil sayembara Penataan Kawasan BKT yang

dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum, Masterplan Flood Control yang

disusun tahun 1978 oleh Nedeco secara garis besar terdiri dari Flood Control

(banjir kanal timur dan banjir kanal barat) yang melingkari Jakarta untuk

menampung aliran Sungai dari hulu langsung dialirkan ke laut degan pengaliran

gravitasi, dapat terlihat adanya suatu kebutuhan tehadap keberadaan KBT

sebagai show case pengembangan kawasan Jakarta ke arah Timur dapat terlihat

adanya suatu kebutuhan tehadap keberadaan KBT sebagai show case

pengembangan kawasan Jakarta ke arah Timur,yang mengintegrasikan konsep

peningkatan kualitas hidup masyarakat kota.Kebutuhan yang mendasar terhadap

tesedianya sarana dan prasarsa kota seperti jalan,angkutan massal,air

baku,perumahan, ruang terbuka hijau dan sarana rekreasi tentunya diperlukan

adanya suatu perencanaan terpadu yang tentunya dapat menjadi dasar di dalam

membuat suatu kebijakan yang bersifat structural (Gambar 1.2) Sehubungan hal

tersebut di atas adanya perencanaan, pengaturan, pengendalian air kedua

system pengaliran dengan gravitasi dan system polder sangat diperlukan untuk

sarana dan prasarana yang dapat berfungsi dengan peningkatan, pemeliharaan,

sarana dan prasarana pengendalian banjir.

Page 3: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud daripada pelaksanaan

BKT adalah untuk mendapatkan

dalam rangka pelaksanaan kegiatan

Berdasarkan maksud yang telah dijelaska

untuk tersedianya dan

dijadikan acuan dalam rangka menyusun rencana program kerja pengadaan

sarana dan prasarana di

III. SASARAN

Sasaran daripada pelaksanaan

a. Teridentifikasinya gambaran awal terhadap kondisi eksisting berikut

lampiran data teknis (baik berupa gambar maupun analisa).

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana

UP. BKT Tahun Anggaran 2012

MAKSUD DAN TUJUAN

ud daripada pelaksanaan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana

mendapatkan serangkaian data dan informasi sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan.

Berdasarkan maksud yang telah dijelaskan diatas dapat dirumuskan

tersedianya dan mendapatkan dokumen perencanaan

dijadikan acuan dalam rangka menyusun rencana program kerja pengadaan

sarana dan prasarana di Kawasan Banjir Kanal Timur.

pada pelaksanaan kegiatan ini adalah :

Teridentifikasinya gambaran awal terhadap kondisi eksisting berikut

lampiran data teknis (baik berupa gambar maupun analisa).

Gambar 1.2 Alur Pikir Study

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

3

knis Sarana dan Prasarana

nformasi sebagai acuan

perencanaan.

pat dirumuskan tujuan

ndapatkan dokumen perencanaan teknis yang dapat

dijadikan acuan dalam rangka menyusun rencana program kerja pengadaan

Teridentifikasinya gambaran awal terhadap kondisi eksisting berikut

lampiran data teknis (baik berupa gambar maupun analisa).

Page 4: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

4

b. Teridentifikasi sistem tata air eksistingrencana dan kebutuhan ideal terkait

dengan fungsi dan peran serta keberadaan Banjir Kanal Timur sesuai

dengan draft panduan ruang kota.

c. Teridentifikasinya isu-isu strategis yang mengacu kepada draft Panduan

Rancang Kota.

d. Tersusunnya kebutuhan dan program kerja berdasarkan skala prioritas

dalam upaya penanganan isu-isu strategis di sepanjang trase basah Banjir

Kanal Timur,diantaranya:

I. Penanganan limbah cair

II. Penanganan limbah padat / sampah

III. Penanganan sedimentasi

IV. Penataan jalur hijau

V. Penetapan Manual Standar Pelaksanaan terkait pengaturan debit

minimum

VI. Penataan Sarana Penerangan Umum

VII. Pengadaan sarana dan prasarana lainnya.

e. Tersedianya media informasi yang dapat dimanfaatkan unit-unit yang terkait

di koridor Banjir Kanal Timut, yaitu:

I. Peta dasar 1:1000 Banjir Kanal Timur berdasarkan Foto Udara

terkini (5 tahun terakhir).

II. Animasi 3 dimensi Banjir Kanal Timur

Page 5: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

5

f. Tersedianya gambar pra-rencana (basic disain) terhadap beberapa usulan

yang merupakan kebutuhan mendesak (jangka pendek).

g. Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi

IV. LOKASI KEGIATAN.

Lokasi kegiatan dilaksanakan di sepanjang Trase Basah (100 – 300 meter)

Kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) dan inlet Sungai Cipinang, Sungai Sunter,

Sungai Buaran, Sungai Jatikramat, Sungai Cakung dan Taman Ekoteknologi di

saluran penghubung ataupun inlet – inlet kali di BKT.

V. SUMBER PENDANAAN.

Besaran anggaran untuk kegiatan Perencanaan Teknis Sarana dan

Prasarana BKT adalah sebagaimana yang telah disediakan dalam DPA-SKPD

Tahun 2012.

VI. URUSAN, PROGRAM, NOMOR KEGIATAN, NAMA KEGIATAN, SATUAN KERJA,

KUASA PENGGUNA ANGGARAN.

Urusan : Pekerjaan Umum

Program : Penerapan kaidah Good Governance dalam

Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum

Nomor Kode Rekening : 1.03.01.059

Page 6: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

6

Nama Kegiatan : Perencanaan Teknis Sarana dan

Prasarana BKT

Satuan Kerja : UP. Banjir Kanal Timur DPU Prov. DKI Jakarta

Kuasa Pengguna Anggaran : Ka. UP. BKT DPU Prov. DKI Jakarta

VII. REFERENSI HUKUM.

Peraturan dan Ketentuan yang harus dijadikan landasan untuk pelaksanaan

kegiatan ini adalah:

a. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

b. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir degan Undang-undang N0. 12 Tahun 2008

c. Undang-undang No.29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

e. Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

f. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air

g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan/Barang Jasa Pemerintah

h. Perda No. 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Page 7: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

7

i. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja DInas Pekerjaan Umum Daerah Khusus Ibukota

Jakarta

j. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2008 Tentang Tata Cara

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta

k. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2010 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Banjir Kanal Timur

l. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2011 Tentang

Standar Biaya

m. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 22 / SE / M /

2007 perihal Pedoman Besaran Biaya Personil dalam Penyusunan Harga

Perkiraan Sendiri (HPS)/Rencana Anggaran Biaya (RAB) Paket Pekerjaan

Konsultansi di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum

n. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

Nomor : 52/SK.DPN/X/2010 Tentang Ketentuan Pedoman Standar Minimal

Tahun 2010 Biaya Langsung Personil (Personnel Remuneration/Billing Rate)

Dan Biaya Langsung Non-Personil (Direct Cost) Untuk Penyusunan Rencana

Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa

Konsultansi.

Page 8: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

8

VIII. LINGKUP KEGIATAN.

Mengacu kepada Dokumen Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(DPA-SKPD) Tahun 2012, Lingkup Kegiatan Perencanaan Teknis Sarana dan

Prasarana BKT terdiri dari :

1. Persiapan

Melakukan survey pendahuluan dan analisa terhadap kondisi eksisting dalam

upaya menyampaikan tanggapan terhadap latar belakang pelaksanaan kajian.

Survey pendahuluan dapat berupa survey primer maupun survey sekunder

sesuai dengan kebutuhan di dalam materi penyusunan tanggapan terhadap

latar belakang pelaksanaan kajian, diantaranya:

• Untuk mendapatkan gambaran awal kondisi di lapangan

• Untuk mendapatkan data maupun informasi sebagai dasar penyusunan

Gambaran Studi / Review studi perencanaan sebelumnya.

• Untuk mendapatkan gambaran keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan

banjir kanal timur.

• Untuk mendapatkan informasi maupun masukan sehubungan dengan

penyusunan Pola Pikir maupun Tahapan Studi (Metode Pelaksanaan

Study).

• Untuk mendapatkan Alternatif desain perencanaan, Gambar detail

perencanaan, Volume, Rencana Anggaran Biaya, Scope pekerjaan dan

Rencana Kerja beserta Syarat teknis.

• Melakukan survey sekunder / institusional

Page 9: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

9

2. Pengumpulan data (Pengumpuan data dari instansi terkait, referensi study,

data sekunder).

Melakukan inventarisasi terkait dengan data-data yang diperlukan dalam

upaya melakukan kegiatan survey lapangan dan penyusunan Kerangka Alur

Pikir,diantaranya:

- Untuk mendapatkan peta situasi (foto udara) terkini dengan skala

1:1000

- Untuk mendapatkan Peta dan Data terkait dengan Sistim Tata Air yang

terkoneksi dengan Kanal Banjir Timur.

- Untuk mendapatkan data teknis Kanal Banjir Timur (pot. Melintang dan

memanjang, profil kanal, disain pintu airm data debit rencana), data

arus, data prilaku sedimentasi dan data teknis lainnya yang terkait

dengan pelaksanaan study.

- Mendapatkan rencana pengadaan jaringan utilitas di sepanjang Koridor

Banjir Kanal Timur.

- Mendapatkan Rencana Induk Jalur Hijau dan Ruang Terbuka Hijau di

Sepanjang Banjir Kanal Timur yang pengelolaannya dengan

masyarakat.

- Mendapatkan rencana pembangunan infrastruktur (jalan maupun air)

yang terkoneksi dengan sistem di dalam koridor Banjir Kanal Timur,

diantaranya rencana pembangunan Waduk Marunda, KEK Marunda

dan Jaringan jalan tol Cikarang – Tanjung Priuk.

- Mendapatkan rencana induk dan rencana pembangunan dari para

stake holder yang terkait dengan koridor Banjir Kanal Timur

Page 10: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

10

- Mendapatkan Rencana Tata Ruang atau Panduan Rancang Kota 2010

– 2030 kawasan BKT di Pemerintah Kota Bekasi.

- Hasil study lainnya yang dapat menjadi referensi di dalam

penyempurnaan Laporan Kajian.

- Untuk mendapatkan data penunjang lainnya, diantaranya:

• Data penduduk dan populasi sesuai dengan latar belakang dan

lokasi kajian.

• Data pertumbuhan ekonomi dan industri sesuai dengan latar

belakang dan lokasi kajian.

• Data Statistik dan data lainnya yang diperlukan dalam rangka

penyempurnaan laporan.

3. Pelaksanaan Survey

a. Survey Topografi

- Melakukan pengukuran di lapangan untuk mendapatkan gambar

situasi terhadap posisi trase (alinement horisontal) Banjir Kanal

Timur terhadap Peta DKI Jakarta dengan skala 1:1000.

- Membuat titik lokal untuk membuat titik ikat terhadap Patok BM

yang sudah ada.

- Melakukan survey Batimetri untuk mengetahui kedalaman eksisting

penampang basah.Untuk titik lokasi akan ditentukan di dalam rapat

koordinasi.

b. Survey Data Hidrologi.

Survey pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun

Page 11: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

11

curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis

baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu

daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya disesuaikan

dengan standarisasi yang berlaku.Berbagai data dan informasi dintaranya

berupa :

• Peta stasiun curah hujan

• Data curah hujan

• Data debit terbaru dengan periode harian maupun bulanan

minimum selama 10 tahun terakhir.

c. Survey Kualitas Air

- Melakukan pengujian sampling terhadap titik-titik pengamatan untuk

mengetahui kadar kualitas air berdasarkan batas ambang normal

yang ditetapkan.

d. Survey Lapangan

- Survey terkait dengan data lingkungan (pencemaran air dan

sampah) , diantaranya;

1. Inventarisasi pusat industri dan pusat kegiatan yang terdapat

di sepanjang sungai yang bermuara ke Banjir Kanal Timur.

2. Inventarisasi terkiat dengan instalasi pengolahan limbah yang

terdapat di sepanjang sungai uang bermuara ke Banjir Kanal

Timur.

3. Survey pengamatan dalam upaya mengetahui estimasi

volume sampah dan sumber pembuangan.

- Inventarisasi terkait peruntukan tata guna lahan di sepanjang

Page 12: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

12

sungai yang bermuara ke Banjir Kanal Timur.

- Inventarisasi terkait jumlah populasi, kepadatan penduduk dalam

rangka melakukan pengecekan terhadap data sekunder yang ada.

4. Permodelan Sungai/Kanal

Melakukan permodelan 3 (tiga) dimensi terhadap debit normal dan banjir

pada Kanal Banjir Timur , untuk mengetahui kapasitas Kanal,pengaturan

antar pintu air,nilai leg time dan kebutuhan penggelontoran pada musim

kemarau dengan di dukung oleh penggunaan software khusus hidrologi dan

hidrolika.

5. Koordinasi Program

Melaksanakan rapat rutin yang dilakukan secara periodik dengan tim

pendamping atau counterpart berkaitan dengan proses kegiatan di dalam

kajian ini yang diantaranya meliputi;

• Pembahasan terkait sinkronisasi program dengan para stake holder

terkait, termasuk Pemerintah Kota Bekasi

• Pembahasan terhadap isu strategis yang terdapat di dalam Draft

Panduan Rancang Kota dalam rangka justifikasi teknis terhadap

kondisi BKT terkini.

• Pembahasan terhadap rencana induk dan rencana pembangunan

para stake holder terkait dalam rangka menyusun suatu keputusan

bersama dalam rangka tahapan pelaksanaan di lapangan.

Page 13: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

13

• Pembahasan progress penyusuan laporan pelaksanaan pekerjaan.

Konsultan wajib menindak lanjuti hasil rapat/koordinasi progam terpadu.

dengan para tim pendamping. Melalui tahapan ini diharapkan hasil akhir

yang diperoleh dapat optimal dan dipertanggung jawabkan.

6. Analisa

• Melakukan analisa dan menyusun resume terhadap rencana induk yang

ada di sepanjang Banjir Kanal Timur dalam rangka menyusun program

kerja berdasarkan skala prioritas

• Melakukan analisa terhadap hasil simulasi permodelan dan pelaksanaan

survey dalam rangka menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi.

• Membuat resume terhadap hasil pelaksanaan koordinasi , terutama yang

berkaitan dengan penyusunan rencana program kerja.

7. Animasi

Membuat produk animasi Banjir Kanal Timur untuk menampilkan kondisi

geografis kawasan berikut infrastruktur eksisting dan rencana.lingkup

pekerjaan antara lain:Survey lokasi, 3d modelling, 3d texturing, Lighting,

Rendering, Compositing.

8. Disain Pra-rencana (Basic Disain)

Membuat gambar pra – rencana, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan

pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) terhadap rencana program

yang sifatnya mendesak (jangka pendek), yang ditetapkan secara bersama-

Page 14: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

14

sama oleh para pendamping melalui rapat yang dilakukan secara rutin.

9. Kesimpulan dan Rekomendasi

Membuat kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil analisa dan

permodelan

IX. KELUARAN.

Hasil (keluaran) yang diharapkan daripada pelaksanaan kajian ini adalah :

- Laporan kajian yang terdiri dari Laporan Pendahuluan, Antara, Akhir Sementara

dan Laporan Akhir yang dilengkapi dengan laporan Executive Sumary dan

Laporan dalam bentuk Format CD.

X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Banjir

Kanal Timur selama 6 (Enam) bulan terhitung dari diterbitkan Surat Perintah

Mulai Kerja.

Page 15: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

15

XI. JADWAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Persiapan,diantaranya;

- Survey Pendahuluan

- Pengembangan KAK

- Rencana Kerja Selanjutnya

2 Pengumpulan data sekunder

3 Survey Data Primer :

- Survey topografi

- Survey hidrologi

- Survey kualitas air

- Survey pengamatan lapangan (kualitas air)

- Survey pengamatan lapangan (animasi)

4 Permodelan sungai 3 dimensi

5 Analisa

- Data hasil survey lapangan

- Hasil permodelan

- Desk study

6 Koordinasi Program

7 Animasi

8 Disain pra-rencana

9 Kesimpulan & Rekomendasi

10 Penyusunan Laporan

- Laporan Pendahuluan

- Laporan Antara

- Laporan Draft

- Laporan Akhir

-Laporan Ringkasan

Eksekutif

-Laporan format CD

No Uraian

Minggu ke-

Page 16: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

16

XII. PERSONIL

Konsultan pelaksana harus menyediakan tenaga ahli menurut kualifikasi,

klasifikasi dan pengalaman sesuai dengan bidang persyaratan minimal tenaga

ahli yang dimiliki oleh konsultan adalah :

POSISI KUALIFIKASI JUMLAH ORANG

BULAN

Tenaga Ahli:

Team Leader S1 Teknik Sipil / Minimal Pengalaman 6 tahun, memiliki SKA Ahli Sipil

6 OB

Ahli Hidrologi

S1 Teknik Sipil / Pengairan / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Sipil

3 OB

Ahli Pemodelan S1 Teknik Sipil / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Sipil

3 OB

Ahli Drainase Kota

S1 Teknik Sipil / Pengairan / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Sipil

3,5 OB

Ahli Lingkungan

S1 Teknik Lingkungan / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Tata Lingkungan

3 OB

Ahli Animasi S1 Komputer / Minimal Pengalaman 4 tahun

3 OB

Ahli Geodesi S1 Geodesi / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Geodesi

2 OB

Ahli Estimasi Biaya S1 Teknik Sipil / Minimal Pengalaman 4 tahun, memiliki SKA Ahli Sipil

1 OB

POSISI KUALIFIKASI JUMLAH ORANG

BULAN

Tenaga Pendukung :

Operator Komputer / CAD SMA / Minimal Pengalaman 3 tahun 6 OB

Page 17: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

17

XIII. PELAPORAN.

Pembuatan Laporan kegiatan Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Tahun 2012 berisikan data dan informasi hasil pelaksanaan survey berikut data

penunjang sesuai dengan lingkup pekerjaan, dan Buku Laporan tersebut

menjadi dasar bagi penarikan termijn penagihan. Pelaporan Jasa Konsultan

diwajibkan untuk membuat dan menyerahkan laporan dari kegiatan ini, adapun

laporannya sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan (5 eksemplar)

Laporan ini berisikan rencana, jadwal, dan teknik pelaksanaan pekerjaan,

termasuk orientasi lapangan yang akan dijelaskan oleh Konsultan pada saat

koordinasi dengan Tim Pengarah Pekerjaan (Direksi). Laporan ini diserahkan

kepada Direksi untuk mendapatkan komentar sebagai pegangan langkah

kegiatan selanjutnya. Laporan ini dipresentasikan di depan Direksi. Laporan

ini diserahkan kepada Direksi 6 (enam) minggu setelah diterbitkannya Surat

Perintah Mulai Kerja. Besarnya bobot (rencana) laporan ditetapkan sebesar

10 % dan menjadi dasar bagi penarikan tagihan sebesar nilai bobot progress

pekerjaan.

Page 18: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

18

b. Laporan Antara (5 eksemplar)

Laporan ini berisikan kemajuan pekerjaan sebelum dan sesudah survey

sekunder dan primer (lapangan). Laporan diserahkan kepada Direksi.

Laporan ini diserahkan kepada Direksi 12 (dua belas) minggu setelah

diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja Besarnya bobot (rencana) laporan

ditetapkan sebesar 20 % dan menjadi dasar bagi penarikan tagihan sebesar

nilai bobot progress pekerjaan.

c. Konsep Laporan Akhir (5 eksemplar)

Laporan ini berisikan hasil pelaksanaan survey lapangan, hasil permodelan

berikut analisa permodelan serta pembuatan animasi.Laporan ini diserahkan

kepada Direksi paling lambat 18 (delapan belas) minggu setelah

diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dan dipresentasikan di depan

Direksi.Catatan serta komentar yang diberikan dalam pembahasan laporan ini

akan menjadi patokan bagi konsultan dalam menyusun Laporan Akhir.

Besarnya bobot (rencana) laporan ditetapkan sebesar 50 % dan menjadi

dasar bagi penarikan tagihan sebesar nilai bobot progress pekerjaan.

d. Laporan Akhir (10 eksemplar)

Laporan ini berisikan penyempurnaan Konsep Laporan Akhir diantaranya

lanjutan hasil permodelan dan analisa,disain pra-rencana dan kesimpulan

serta rekomendasi.Laporan diserahkan kepada Direksi paling lambat 24 (dua

puluh empat) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

Page 19: Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana_BKT.pdf

Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana BKT

Kerangka Acuan Kerja UP. BKT Tahun Anggaran 2012

19

Laporan Akhir dilengkapi dengan Laporan Ringkasan Eksekutif dan Laporan

dalam format CD. Besarnya bobot (rencana) laporan ditetapkan sebesar 20 %

dan menjadi dasar bagi penarikan tagihan sebesar nilai bobot progress

pekerjaan.

Jakarta, 2012 KEPALA UNIT PENGELOLA BANJIR KANAL TIMUR

DPU PROVINSI DKI JAKARTA

ttd

Ir. Drs. SORIMUDA HARAHAP,MT NIP 19580525 199002 1001