Usulan teknis Perencanaan Jalan

42
Perencanaan Teknis Jalan & Jembatan. BAB - A P E N D A H U L U A N didirikan pada tanggal 04 September tahun 2002 oleh sekelompok tenaga ahli yang memiliki pengalaman luas dalam pelaksanaan konstruksi dan perencanaan, khususnya dalam bidang teknik sipil. Perusahaan ini relatif sudah cukup lama berdiri dan memiliki banyak tenaga ahli yang sudah berpengalaman luas dalam bidang sipil sehingga dapat dikatakan juga bahwa perusahaan ini sebagai perusahaan yang mempunyai kemampuan dan juga cukup banyak pengalaman. Tenaga ahli CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN rata-rata telah banyak melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik dan juga telah berpengalaman dalam proyek-proyek khususnya dibidang jalan raya dan jembatan, gedung-gedung, pengairan, perumahan dan pengembangan fasilitas umum, pengadaan dan pengelolaan air bersih, pembukaan daerah transmigrasi serta melengkapi sarananya dan Iain-Iain. Perekayasaan teknik dan perencanaan proyek termasuk juga studi kelayakan dan aspek keuangan, manajemen, penyelidikan tanah dan masalah-masalah organisasi juga termasuk bidang yang akan dikembangkan.

description

Ustek

Transcript of Usulan teknis Perencanaan Jalan

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - A P E N D A H U L U A N

didirikan pada tanggal 04 September tahun 2002 oleh sekelompok

tenaga ahli yang memiliki pengalaman luas dalam pelaksanaan konstruksi

dan perencanaan, khususnya dalam bidang teknik sipil. Perusahaan ini

relatif sudah cukup lama berdiri dan memiliki banyak tenaga ahli yang

sudah berpengalaman luas dalam bidang sipil sehingga dapat dikatakan

juga bahwa perusahaan ini sebagai perusahaan yang mempunyai

kemampuan dan juga cukup banyak pengalaman.

Tenaga ahli CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN rata-rata

telah banyak melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik dan juga telah

berpengalaman dalam proyek-proyek khususnya dibidang jalan raya dan

jembatan, gedung-gedung, pengairan, perumahan dan pengembangan

fasilitas umum, pengadaan dan pengelolaan air bersih, pembukaan daerah

transmigrasi serta melengkapi sarananya dan Iain-Iain. Perekayasaan teknik

dan perencanaan proyek termasuk juga studi kelayakan dan aspek

keuangan, manajemen, penyelidikan tanah dan masalah-masalah organisasi

juga termasuk bidang yang akan dikembangkan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - B P E N G A L A M A N

CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN, Konsultan Umum

berkantor pusat di Pekanbaru yang memiliki kantor cabang di Tembilahan

dan telah dilengkapi dengan fasilitas perkantoran yang cukup memadai

dengan kantor milik sendiri.

Hampir semua tenaga ahli yang ada pada CV. MITRATAMA

TEKNIK KONSULTAN telah lama ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan

pekerjaan-pekerjaan di wilayah yang meliputi Propinsi Riau. Khususnya

pada pekerjaan-pekerjaan perencanaan teknik jembatan dan jalan, gedung

serta perencanaan pembangunan jembatan, jalan dan gedung diwilayah ini,

sehingga akan sangat membantu dalam perencanaan dan perencanaan

mengingat tenaga ahli kami telah lama mengenal daerah ini.

Kami yakin dalam waktu dekat ini CV. MITRATAMA TEKNIK

KONSULTAN akan berkembang sedemikian rupa dan akan termasuk

perusahaan yang besar dalam bidangnya.

Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan

dibidang perekayasaan, perusahaan juga telah melengkapi kantor dengan

beberapa unit komputer yang telah digunakan untuk pekerjaan perencanaan

dan manajemen.

Terlampir dalam bab ini kami sertakan Daftar Pengalaman

Perusahaan Selama 7 tahun terakhir mulai berdiri sampai saat ini.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - C PEMAHAMAN KAK

Kabupaten Rokan Hilir yang merupakan salah satu kabupaten yang

mengalami kemajuan, banyak mengalami perubahan disegala lini.

Pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan

masuknya para Investor baik, merupakan aset tersendiri yang dimiliki

oleh Kabupaten Rokan Hilir. Kabupaten Roakan Hilir dengan

semangat baru pula telah melakukan langka-langka pembangunan

untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan daerah.

Dalam derap langkah pembangunan tersebut sejalan dengan Program

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas PU Kimpraswil

Kabupaten Rokan Hilir Sub Bidang Prasarana Jalan telah pula

menerapkan Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan pada

Tahun Anggaran 2008.

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud pekerjaan adalah :

Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan.

2. Tujuan pekerjaan :

Tujuan dari pekerjaan perencanaan adalah untuk memperoleh

hasil yang optimal dari pelaksanaan pekerjaan baik secara kualitas

maupun kuantitas. Selain itu juga untuk mengarahkan dan

memandu pelaksana konstruksi/kontraktor sehingga hasil

pekerjaan konstruksi yang diperoleh dapat memuaskan pengguna

jasa. Pekerjaan Perencanaan Teknis Pelebaran jalan Batas Kec.

Rimba Melintang menuju Jalan Sei. Rumbia Kearah bangko Jaya

Kec. Bangko Pusako.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Jumlah tenaga ahli berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

antara lain :

1. 1 Orang Team Leader

2. 1 Orang Jembatan

3. 1 Orang Jalan Raya

4. 1 Orang Teknik Pengukuran Geodesi

5. 1 Orang Lalu Lintas

6. 1 Orang Dokumen Kontrak

7. 1 Orang Hidrologi

8. 1 Orang Estimasi Biaya

WAKTU PELAKSANAAN

Lama waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini adalah 30 (tiga

puluh) hari kalender sejak tanggal SPMK dan sumber dana dari

pekerjaan ini adalah APBD Kabupaten Rokan Hilir Tahun

Anggaran 2008. mengingat lingkup kegiatan yang banyak dan

berjadwal cukup Pendek, dengan kualifikasi tenaga ahli yang sudah

disyaratkan, maka konsultan pengawas akan menyajikan semua

hasil perencanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - D

TANGGAPAN TERHADAP KAK

UMUM

Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja (

TOR ) yang tercantum dalam Dokumen Pelelangan Pekerjaan Jasa

Konsultan untuk Pekerjaan Perencanaan Teknis Pelebaran jalan Batas

Kec. Rimba Melintang menuju Jalan Sei. Rumbia Kearah bangko Jaya

Kec. Bangko Pusako. Dokumen tersebut telah dipahami dan dimengerti

oleh Konsultan. mencakup aspek-aspek berikut ini.

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

4.2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Mencemati uraian dalam Kerangka Acuan Kerja ( TOR ) dan hasil rapat

penjelasan pekerjaan, Konsultan berpendapat bahwa uraian tersebut

sudah cukup jelas dan lengkap.

4.2.2 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan untuk Pekerjaan Perencanaan teknis jalan dan

Jembatan tersebut yang tersedia selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

4.2.3. Kebutuhan Personil

Tenaga ahli yang diperlukan seperti tercantum dalam Kerangka Acuan

Kerja (TOR) yaitu sebanyak 8 personil dengan jumlah Man Month.

4.2.4. Jenis - Jenis Kegiatan

Jenis - jenis kegiatan yang dimaksud dalam TOR adalah pelayanan jasa

konsultan dalam melaksanakan Perencanaan dengan kebijaksanaan dan

ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

SISTEM PELAPORAN

Mengenai sistem pelaporan, yang terdiri dari Laporan Bulanan(Monthly

Report), Laporan Design Review (Kalau Ada), Laporan Teknik dan

Laporan Akhir (Final Report) dan Laporan Penunjang lainnya akan

dipenuhi oleh Konsultan

TANGGAPAN TERHADAP KAK.

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Konsultan bisa mempertimbangkan

penyusunan teknis, biaya dan administrasi serta dapat memperkirakan

kebutuhan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan pekerjaan pada acuan kerja.

Kerangka Acuan Kerja dalam rapat penjelasan dapat dipahami dengan

baik dan agar pelaksanaan pekerjaan mencapai sasarannya serta

persepsi konsultan dengan pemberi tugas dapat disamakan, maka

konsultan memberikan beberapa tanggapan terhadap kerangka acuan

kerja serta pemahaman konsultan melaksanakan pekerjaan sejenis.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - E APRESIASI DAN INOVASI

Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan didalam Kerangka

Acuan Tugas maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih

dahulu prinsip-prinsip dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih

dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang benar sehingga keputusan yang

akan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka program yang

dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak efisien selama

pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.

Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup

pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode

pelaksanaan yang diperlukan.

Harus diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan

Dokumen Kontrak yang dilaksanakan adalah merupakan standard akan

tetapi tetap diperlukan adaptasi sesuai kondisi yang sebenarnya dilokasi

Proyek. Tanpa melakukan hal ini maka kemungkinan kesulitan yang tidak

diperkirakan sebelumnya akan timbul dan ini akan berakibat terlambatnya

pelaksanaan dan juga berakibat kepada penambahan biaya.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - F PENDEKATAN DAN METODELOGI

1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI

Sebelum memulai suatu proyek, tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan

agar penanganan pekerjaan proyek ini bisa dimulai sesuai dengan Time

Schedule dan memenuhi persyaratan sesuai Kerangka Acuan Tugas.

Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi antara lain:

i. mempersiapkan personil, alat-alat, perlengkapan untuk survey.

ii. menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team.

iii. mengumpulkan data-data serta informasi yang ada.

iv. mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1:250.000 s/d

25.000.

v. mempersipakan tat guna tanah.

Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali

dengan Pemberi Tugas tentang lokasi jembatan dan ruas jalan yang akan

dilaksanakan serta mengumpulkan informasi umum mengenai kondisi jalan

yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya

serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN.

Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik

Jalan ini pada prinsipnya akan meliputi 3 kegiatan utama yang meliputi:

a. Tahap Pengumpulan Data Lapangan

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

b. Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Penggambaran

c. Tahap Pengadaan Dokumen Lelang.

A. Pengumpulan Data Lapangan

1. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang

belum beraspal.

2. Pemeriksaan Benkelman Beam untuk jalan yang telah beraspal.

3. Inventarisasi Geometrik jalan berikut foto-foto dokumentasi.

4. Pemeriksaan lokasi Sumber material disekitar lokasi proyek.

5. Inventarisasi jalan berikut foto dokumentasi.

6. Mengumpulkan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dan Iain-

Iain.

7. Pengukuran Topografi seluruh ruas jalan.

8. Pemeriksaan tambahan yang meliputi:

- Pemeriksaan sistem drainase

- Pemeriksaan kestabilan lereng

- Pemeriksaan Marka Jalan dan perlengkapan jalan

- Pemeriksaan kemiringan melintang jalan lama.

B. Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Gambar-gambar

1. Perhitungan dan perencanaan geometrik disain pada jalan yang

direlokasi.

2. Menghitung lendutan baik rencana dari data pemeriksaan Benkelman

Beam.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

3. Menghitung CBR rencana dari data pemeriksaan DCP.

4. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam proses

perencanaan.

5. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.

6. Membuat gambar-gambar standard dan khusus.

C. Pengadaan Dokumen Lelang, terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai

berikut:

1. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam

proses pelelangan maupun dalam pelaksanaan.

2. Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen lelang

yang terdiri dari:

a. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang.

b. Buku 2 : Syarat Umum.

c. Buku 3 : Spesifikasi Teknik

d. Buku 4 : Gambar rencana

e. Buku 5 : Daftar kuantitas dan Harga.

3. Mencetak dokumen lelang sebanyak 5 set untuk setiap paket Kontrak.

Untuk maksud tersebut diatas, Konsultan terikat kepada metoda

yang telah ditetapkan yaitu :

a. Pedoman untuk pengumpulan Rutin Data untuk Design yang diterbitkan oleh Sub Dit. BIPRAN Bina Marga, Oktober 1989.

b. "Optimising of Overlay Design in Indonesia", Corne, 1983 dan Road Design System 70.

c. Bahan-bahan Overlay Design Course yang diselenggarakan oleh

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Central Design Office - BIPRAN pada bulan April 1987.

Untuk perencanaan geometrik pada daerah-daerah yang direlokasi,

harus mengikuti Buku Pedoman Bina Marga No. 13/70 tentang

"Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik pada jalan antarkota".

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, Konsultan harus mengadakan

konsultasi terlebih dahulu dengan Pemimpin Proyek, yaitu untuk

mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-ruas jalan yang akan

ditangani.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum

mengenai kondisi ruas jalan yang akan disurvei, sehingga dapat

mempersiapkan hal-hal diperlukan dalam pelaksanaan survei

disetiap ruas jalan.

A. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini

dilakukan dengan menggunakan cara yaitu cara pengumpulan data

lapangan yang telah dikembangkan oleh Bina Marga sejak tahun 1983.

Rangkuman dari pengumpulan data lapangan tersebut dapat dilihat pada

lampiran (contoh pengambilan data lapangan).

Pemeriksaan Benkelman Beam

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan

balik dari konstruksi perkerasan jalan yang masih beraspal. Pemeriksaan

harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Truk yang dipakai harus dibebani sehingga tercapai beban gandar

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

belakang sebesar 8.2 ton dengan tekanan angin ban sebesar 80 psi.

2. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan

menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah

terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan hasil

pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas pada formulir

pemeriksaan Benkelman Beam (DL 2.1.1.)-

3. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang

standard misalnya perbandingan batang 1 : 2. Dimensi geometrik dari

Benkelman Beam harus dicatat dengan jelas pada formulir pemeriksaan

(DL 2.1.).

4. Alat pembacaan (Dial Gauge) lendutan harus dalam kondisi yang

baik dan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat

dalam formulir pemeriksaan (DL 2.1.1,).

5. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan

setiap 200 m sepanjang mas jalan beraspal yang telah ditetapkan.

6. Selama pemeriksaan, Konsultan harus mencatat hal-hal khusus

yang dijumpai seperti kondisi drainase, kondisi serta lebar

perkerasan, nama daerah yang dilalui, cuaca, waktu, lokasi

peninggian permukaan jalan, tinggi muka air tanah dan sebagainya.

7. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas

(patok Km, Sta).

8. Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan

Benkelman Beam (DL 2.1.2. dan DL 2.1.3.)

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar pada

ruas-ruas jalan yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan krikil atau

jalan aspal yang telah rusak sehingga nampak lapisan pondasinya.

Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan

ukuran seperti yang diberikan dalam gambar 3.2.

2. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.

3. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan

lapisan tanah dasar.

4. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada

seperti lapisan sirtu, lapisan-lapisan Telford, lapisan pasir dan

sebagainya.

5. Pemeriksaan dilakukan dengan kedalaman 90 cm dari permukaan

lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat

keras (lapisan batuan) sebelum mencapai kedalaman 90 cm.

6. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang

perlu diperhatikan seperti timbunan, kondisi drainase, kondisi dan

tebal lapis perkerasan lama, lebar perkerasan lama, tinggi muka air

dan sebagainya.

7. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

8. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir DL

2.2.1. dan DL 2.2.2.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Inventarisasi Geometrik Jalan

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum

mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang

bersangkutan.

Pemeriksaan dilakukan dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup

mencatat kondisi rata-rata setiap 1.0 km yang tercatat selama berkendaraan.

Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jarak antara masing-masing patok kilometer

2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Nacas,

Lasbutag, Penetrasi Me Adam, Kerikil, Tanah, Soil Cement dan

sebagainya.

3. Nilai kekasaran jalan (Road Condition Index), yang dapat diperoleh

dari hasil Survey Roughness Meter atau ditentukan secara visual

dengan ketentuan skala sebagai berikut:

RCI KONDISI VISUAL TYPE PERMUKAAN JALAN

8-10

7-8

6-7

Sangat rata dan halus

Sangat baik, rata

Baik.

Hotmix (AC dan HRS) yang baru dibuat

/ ditingkatkan dengan beberapa lapisan

aspal.

Hormix setelah dipakai beberapa tahun

atau lapisan tipis Hotmix diatas Penetrasi

Me Adam, dipakai untuk pelaksanaan

pekerjaan konstruksi disekitar ruas jalan

yang ditingkatkan.

Hotmix lama, Nacas / Lasbutag baru.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

5-6

4-5

3-4

2-3

1-2

Cukup, sedikit/tidak ada

lubang, permukaan rata.

Jelek, kadang-kadang

berlubang, tidak rata

Rusak, bergelombang

dan banyak lubang.

Rusak berat.

Tidak dapat dilalui

kecuali oleh Jeep 4 WD.

Penetrasi Me. Adam Nacas baru atau

Lasbutag berumur beberapa tahun.

Penetrasi Me. Adam, berumur 2-3 tahun,

Nacas lama, jalan kerikil tidak terawat.

Penetrasi Me. Adam, Nacas lama, jalan

kerikil tidak terawat

Semua type perkerasan yang sudah lama

tidak terpelihara

4. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti

saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase

samping, jarak pagar/bangunan pendukung/tebing ke pinggir

perkerasan.

5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.

6. Data yang diperoleh harus dicatat didalam formulir DL 3.1.

7. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto per kilometer.

8. Foto ditempel pada formulir DL 3.2. dengan mencantumkan hal-hal

yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan

foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang

nomor Sta.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Pemeriksaan Lokasi Sumber Material

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai

bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan

konstruksi pada ruas-ruas jalan yang akan dikerjakan.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah

timbunan, batu.

2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah

yang ada.

3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.

4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan quarry ke lokasi rencana Base

Camp proyek.

5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).

6. Data yang diperoleh dicatat di dalam formulir DL 4.

Inventarisasi Geometrik Jembatan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai

kondisi jembatan dengan bentang kurang dari 10 m yang terdapat pada ruas

jalan yang ditinjau.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Nama dan lokasi jembatan

2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, kebebasan, jenis, lantai dan kondisi jembatan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan.

4. Detail kondisi struktur dari setiap jembatan dan setiap elemen dalam struktur yang sangat membutuhkan pengembalian kondisi.

5. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir DL 5.1.

6. Foto dokumentasi sebanyak 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Foto ditempel pada formulir DL 5.2.

Mengumpulkan data yang lain yang berkaitan dengan ruas jalan yang

bersangkutan yang berguna dalam proses perencanaan, misalnya data

Roughmeter Survey, data perhitungan lalu lintas, FS dan SEP, peta lokasi

dan Iain-Iain.

Survey Topografi

Pengukuran topografi dimaksud untuk mengumpulkan data pengukuran yang

cukup untuk kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada semua ruas jalan.

Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:

Pengukuran Polygon dengan ketelitian 1 : 10.000 dan patok-patok permanen

harus dipasang dengan interval tidak lebih dari 500 m serta dapat terlihat

dengan mudah.

Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-

titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis.

Patok-patok pengukuran dapat berupa :

- Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm atau pipa paralon dia

4” yang isis adikan beton, dipasang ditempat yang bebas dari gangguan lalu

lintas atau lainnya selama pelaksanaan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

- Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya pada bangunan-

bangunan tetap seperti abutmen jembatan dan Iain-Iain.

Pengukuran harus meliputi:

a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal berupa patok-patok kayu yang

dipasang setiap interval max. 100 m pada rencana as jalan.

Ukuran petak kayu adalah 5 x 7 x 60 cm dan dapat ditancapkan kedalam

tanah sedalam 50 cm.

Pada Pengukuran polygon :

(i) Titik kontrol horizontal

Pengukuran menggunakan theodolit T2 dengan ketelitian bacaan 1

detik dan ketelitian orde ketiga.

(ii) Titik kontrol vertikal

Pengukuran menggunakan Sipat datar (waterpas) dengan ketelitian

1,5 - 2,5 mm/km, pengukuran dilakukan dengan dua arah.

b. Pengukuran lebar Right of way dengan menyebutkan tata guna

tanah serta lainnya seperti pemukiman, sawah dan Iain-Iain.

c. Cross Section

Cross Section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-tiap titik kontrol.

Lebar Cross Section minimal adalah 25 m kekanan dan kekiri dari As Jalan.

d. Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas koordinat

titik kontrol diatas.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Gambar peta topografi dibuat pada kertas milimeter dengan skala 1 : 1.000

dengan garis contour tiap interval 1 meter. Semua titik-titik kontrol harus

dicantumkan dalam gambar.

Penyelidikan Geologi ( Tanah )

Penyelidikan tanah dilakukan pada daerah-daerah yang direlokasi, dengan cara

pelaksanaan sebagai berikut:

Penyelidikan tanah untuk daerah yang perlu direlokasi adalah dengan

melakukan pemboran yang harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:

a. Pemboran dilakukan dengan bor tangan (Hand Auger Boring) atau alat bor

mesin, sesuai dengan keperluannya.

b. Penanaman dari masing-masing jenis tanah harus dilakukan pada saat itu

juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat tanah tersebut yang dapat

dilihat secara visual.

c. Apabila tanah yang ada perpotensi longsor/runtuh harus disiapkan alat bor

yang dilengkapi casing.

d. Apabila ditemukan air pada lobang bor, maka harus dicatat

kedalamannya serta waktu alat bor tersebut menyentuh air.

e. Bila ditemukan lapisan tanah yang mudah terperas (Compressible Strata),

maka pemboran harus dilanjutkan untuk mengetahui ketebalannya.

f. Lobang-lobang bor diusahakan sedekat mungkin dengan as

jalan dengan interval jarak minimal 250 m1 serta kedalaman rata-rata

sebagai berikut:

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

- Urugan pada daerah rawa sedalam 2 (dua) kali ukuran tersebut diukur

dari permukaan air.

- Urugan pada daerah biasa, sedalam 2 (dua) meter dari permukaan jalan.

Pengambilan dan Pengujian Contoh Tanah

Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan tanah tersebut

dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan cara Disturb

dan Undisturb Sample dengan jumlah dan kedalaman yang disesuaikan

dengan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang berbeda harus

dilakukan pengambilan contoh tanah.

Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:

a. Pada daerah-daerah yang tanahnya sama, sekurang-kurangnya jarak 3

meter harus diambil 1 buah contoh tanah dari setiap macam lapisan

sesuai dengan test yang akan disesuaikan pada petunjuk ini.

b. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan tanah, baik

kedudukan maupun macamnya harus diambil contoh tanah.

Test Laboratorium

Pelaksanaan test dilaboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-

data yang digunakan dalam perhitungan perencanaan.

Test yang dimaksudkan antara lain meliputi :

a. Analisa Saringan

Hasil analisa saringan akan digunakan menentukan cara-cara dan

kemungkinan pemadatan lapisan tanah, baik sebagai subgrade maupun

sebagai base (Quarry, Materials).

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

b. Moisture Content Test

Hasil dari Moisture Content dari contoh tanah tidak terganggu (Undisturb Sample) dipakai pada perhitungan Pavement Design dan Embankment.

c. Compaction Test

Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan.

d. Atterberg Limits Test

Pengukuran Atterberg Limits Test akan memungkinkan kelengkapan

Klasifikasi tanah dan peninjauan untuk Pavement Design dan

Embankment.

e. Direct Shear Test / Shear Strength Test / Unconfined Compression Test

Penyelidikan ini digunakan terutama untuk menghitung stabilitas

lereng-lereng galian dan urugan jalan serta penetapan nilai c dan q.

f. CBR Test

Nilai-nilai test digunakan untuk Klasifikasi Daya Dukung Tanah

Subgrade. CBR Test hendaknya dikerjakan sesuai dengan CBR Modified

AASHTO.

Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan System Drainase

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi system

drainase yang ada.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

- Bentuk, ukuran dan profil memanjang dari semua salah sepanjang sisi jalan.

- Jenis, ukuran, lokasi, panjang dan kondisi dari gorong-gorong melintang jalan, termasuk detail dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.

- Lokasi, dimensi dan ukuran/type gorong-gorong tambahan yang diperlukan.

- Semua data dicatat dalam formulir 4 (DL 6.4.1) dan (DL6.4.2).

Pemeriksaan Kestabilan Lereng

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi atas kondisi

lereng yang diragukan kestabilannya yang diperkirakan akan membutuhkan

pek. perlindungan lereng. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL 6.2.

Pemeriksaan Marka Jalan dan Perlengkapan Jalan

Pemeriksaan ini meliputi:

- Lokasi dan detail fungsi dari semua marka jalan yang ada dan tambahan yang diperlukan.

- Lokasi dan detail dari semua rambu jalan, patok kilometer dan patok pengaman.

- Lokasi, jenis dan detail kondisi dari semua rel pengaman.

Pemeriksaan Lereng Melintang Jalan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi lereng

melintang, dilakukan pada bagian jalan yang rata dan terjadi alur yang jelek

ataupun lereng melintang yang berbeda secara nyata. Data yang diperoleh

dicatat pada formulir DL6.5.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB – G RENCANA KERJA

ANALISA DATA LAPANGAN, PERENCANAAN DAN GAMBAR-

GAMBAR

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus

mengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:

Analisa Lendutan Balik

Lendutan balik rencana (D) ditentukan berdasarkan formula :

D = x + 1.0 s

dimana : D = lendutan balik rencana pada section tertentu

x = lendutan balik rata-rata pada section tertentu

s = standard deviasi pada section tertentu

Analisa Data CBR

Nilai CBR rencana ditentukan dengan formula :

CBR (rencana) = CBR (rata-rata) - Std. Deviasi

Dalam pemakaian kedua formula tersebut, harus diperhatikan batasan-

batasan yang berlaku dalam teori statistik.

Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya komulatif beban

gandar standard selama umur rencana dan menghitung besarnya LHR pada

pertengahan umur rencana.

Penentuan "Unique Section", yaitu suatu segmen jalan yang mempunyai

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

karakteristik seragam dalam beberapa variabel perencanaan seperti lebar

perkerasan yang ada/rencana, lendutan balik rencana atau nilai CBR

rencana, nilai baban lalu lintas, perubahan Camber.

Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang

sesuai untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan

dalam perkerasan ini adalah type-type yang sekarang dipakai oleh Dit. Jend.

Bina Marga.

Melakukan perencanaan tebal perkerasan tambahan menurut metoda yang

telah ditetapkan.

Menganalisa dan memeriksa hasil rencana sehingga diperoleh hasil rencana

yang optimal dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya

proyek.

Menganalisa dan menghitung volume pekerjaan ikutan (sideworks).

Menyiapkan gambar-gambar standard dan khusus yang diperlukan dalam

tiap-tiap pekerjaan.

Gambar-gambar tersebut meliputi:

Plan atau situasi pekerjaan

- Digambar dengan skala 1: 5000

- Lokasi dan nomor titik Horizontal dan vertikal.

- Potongan melintang setiap 100 m dan apabila keadaan jalan yang direncanakan tidak seragam maka potongan melintang dibuat setiap 50m.

- Rencana tikungan dan lengkung vertikal.

- Patok-patok pengukuran.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Potongan memanjang

- Digambar dengan skala Horizontal 1 : 500 dan vertikal 1:100.

- Penemapatan Tianggi Muka air Normal, serta elevasi jalan.

Kontruksi jalan

- Penjelasan akan lapisan jalan terhadap bangunan bawah dan atas jalan.

Kelengakpan lainnya berupa.

- Simbol simbol lokasi kegiatan.

- Jadwal pelaksanaan dan perkiraaan kuantitas.

B. PENGADAAN DOKUMEN LELANG

Tujuan pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan yang

diperlukan pada pelelangan pekerjaan.

Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa volume yaitu :

a. Volume 1 Instruksi Kepada Peserta Lelang

Membuat ketentuan-ketentuan pelelangan yang berlaku

menurut ketentuan pemerintah yang terakhir dan bebarapa

kondisi tertentu yang ditetapkan oleh badan pemberi

bantuan.

b. Volume 2 Syarat-syarat Umum

Memuat syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

c. Volume 3 Spesifikasi Teknik

Memuat syarat dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan

baik bersifat umum maupun khusus.

d. Volume 4 Gambar Rencana Konstruksi

Memuat gambar-gambar media A1 dan A3 standard dan

khusus yang berlaku untuk setiap proyek.

e. Volume 5 Daftar Kuantitas dan biaya

Semua Dokumen Peielangan harus disesuaikan dengan standard yang

digunakan oleh Bina Marga dan keputusan Menteri Pekerjaan Umum yang

terakhir menyangkut Peielangan dan Pengelolaan Proyek.

C. PERENCANAAN TEKNIS SELENGKAPNYA

Perencanaan dan Perhitungan

Pada tahap perencanaan, Konsultan diwajibkan untuk mempersiapkan hal-

hal sebagai berikut:

1. Mempersiapkan draft detail rencana persetujuan Project Officer.

2. Sesudah persetujuan draft rencana, Konsultan harus mempersiapkan

segala perubahan yang dimintakan oleh Project Officer bila ada.

3. Semua rencana dan perhitungan harus sesuai dengan instruksi

yang diherikan Project Officer.

4. Konsultan harus yakin bahwa rencana yang diterapkan dapat

dilaksanakan oleh Kontraktor lokal.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Draft Rencana

Draft rencana terdiri dari:

A. Gambar

- Semua gambar harus dipersiapkan dalam bentuk format dan

standard sesuai dengan pedoman Bina Marga

- Gambar Typical Cross Section dibuat untuk setiap perubahan

ketebalan perkerasan dan lebarjalan dan bahu jalan.

- Gambar-gambar rencana dan detail < 10 m yang mengalami

penggantian.

- Gambar-gambar rencana dan detail box culvert dan gorong-

gorong yang ukurannya diluar standard Bina Marga.

B. Volume

Volume pekerjaan harus ditetapkan untuk setiap ruas jalan. Volume

harus dievaluasi dan dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai

berikut:

a. Umum

b. Drainage

c. Pekerjaan Tanah

d. Perkerasan Berbutir

e. Perkerasan dengan Aspal

f. Struktur

g. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

h. Pekerjaan Harian

i. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

C. Perkiraan Biaya

Harga setiap item pekerjaan harus ditetapkan dengan analisa harga

satuan didasarkan pada kebutuhan masing-masing elemen seperti

tenaga, peralatan, bahan/matehal dan sebagainya.

Metode perhitungan dan harga satuan peralatan harus disesuaikan

dengan standard yang digunakan oleh Bina Marga.

Hasil perhitungan harga harus diperbandingkan dengan harga-harga

satuan yang ada dari sumber lain (DPU, RBO, dll) dan dihitung kembali

bila terdapat perbedaan yang besar.

Biaya pembebasan tanah dapat diperoleh dari Pemerintah setempat.

Perkiraan biaya akan meliputi dokumen sebagai berikut:

- Perhitungan Biaya Peralatan

- Perhitungan Jumlah Peralatan per Satuan Kerja

- Analisa Harga Satuan

- Perkiraan Volume dan Biaya Proyek

Jadwal pelaksanaan dari paket kontrak harus ditetapkan dengan

menunjukkan periode mobilisasi yang diperlukan dan biaya pelaksanaan

pertahun.

Laporan Draft Rencana

Konsultan harus mempersiapkan laporan Draft Rencana yang lengkap

untuk setiap mas jalan yang dibuat rencana yang terdiri dari:

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

1. Laporan perencanaan terdiri dari:

a. Laporan Penelitian/Survey Lapangan

b. Perhitungan Perencanaan

c. Gambar Rencana.

2. Analisa Harga Satuan dan Biaya

3. Perkiraan Volume

4. Dokumen Lelang

5. Spesifikasi Khusus (bila ada).

Perhitungan perencanaan harus dapat dimengerti oleh Engineer yang

mungkin membutuhkannya dikemudian hari.

Konsultan harus memberi penjelasan kepada Project Officer mengenai Draft

Perencanaan untuk mendapat persetujuan dan menyerahkan 1 copy untuk

diteliti.

Segala anggapan harus dicatat berikut dimensi, standard referensi serta

dilengkapi dengan uraian dan penjelasan menyangkut sumber bahan dan

teknik pelaksanaan yang dipertimbangkan.

Bilamana mungkin semua perhitungan disajikan dalam format standard.

Setiap laporan harus lengkap dan jelas. Lembar asli dari setiap laporan

harus ditandatangani oleh Team Leader dari Konsultan yang bersangkutan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB – H JADWAL PELEKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA PELAKSANAAN

Uraian Pekerjaan Dan Waktu Pelaksanaan

Rencana kerja disusun berdasarkan bagan alir kegiatan yang merupakan

ikhtisar dari Metodologi serta jangka waktu pelaksanaan yang disebutkan

dalam Kerangka Acuan Tugas dan faktor-faktor setempat yang

mempengaruhi seperti lokasi pekerjaan, keadaan medan, waktu yang

tersedia 30 hari kalender dan juga kapasitas kerja alat dan staff.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka pekerjaan lapangan dilaksanakan

dengan beberapa team yang bekerja simultan mengingat waktu yang sangat

terbatas yang terdiri dari:

- Survei pendahuluan, pengumpulan data dan inventory geometrik

- Survei Pengukuran Topografi.

- Penyelidikan tanah.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - I TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

UMUM

Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai,

yaitu diselesaikannya Perencanaan teknis jalan dan jembatan.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan pada waktu yang terbatas dan mengingat

waktu pelaksanaan yang cukup dan juga lokasi yang tidak menyebar maka

Konsultan merencanakan akan membentuk team yang sebagaimana tertera

dalam KAK.

Organisasi disusun berdasarkan Kerangka Acuan Tugas yang dimaksudkan

untuk menampung dan dapat meng-koordinasikan seluruh kegiatan

Perencanaan Teknis Jalan secara terpadu.

Untuk mencapai sasaran diperlukan koordinasi yang terkendali antara

Konsultan dengan pemberi tugas serta pengaturan semua kegiatan dari

pelbagai bagian secara sistematis.

DAFTAR TENAGA AHLI

Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan mengusulkan

Daftar Tenaga seperti tercantum pada tabel pada halaman berikut dimana

personil tersebut masing-masing sudah berpengalaman didalam bidangnya

sehingga kami yakin akan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan ini

dengan hasil yang memuaskan.

Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan

dapat diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya sesuai

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Kerangka Acuan Tugas.

Jumlah tenaga yang akan ditempatkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai

berikut:

- 1 orang Highway Engineer

- 1 orang Geodetic Engineer

- Jika diperlukan maka kami akan memperbantukan beberapa Tenaga

Assistant Engineer seperti Ass. Bridge Engineer dan Ass. Highway

Engineer.

- Dibantu tenaga pendukung yang jumlahnya akan disesuaikan dengan

kebutuhan lapangan untuk memenuhi jadwal yang tidak ditetapkan pada

Kerangka Acuan Kerja antara lain:

- Teknisi Sondir & Boring

- Teknisi Laboratorium

- Draftman

- Operator Komputer

URAIAN TUGAS

HIGHWAY/COST ENGINEER (AHLI TEKNIK JALAN RAYA)

Sarjana Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang perencanaan jalan raya

serta bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk pengambilan data

dilapangan dan analisanya. Dibawah koordinasi Team Leader bertindak

sebagai pimpinan team dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1. Mengendalikan dan mengatur personil yang mengadakan survey

dilapangan dan analisa di kantor.

2. Membuat perencanaan teknik jalan meliputi perencanaan geonmetrik

dan perkerasan.

3. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan analisa yang

berkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

4. Membuat spesifikasi dan hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

phisik jalan.

5. Membuat laporan dan analisa teknis atas perencanana jalan serta

bangunan pelengkapnya.

6. Membantu Team Leader dalam menyusun semua laporan yang

berkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

GEODETIC ENGINEER/AHLI GEODESI

Sarjana Teknik yang berpengalaman dalam bidang pemetaan dan

pengukuran, mengetahui dengan baik proses perencanaan Alignment

Horizontal/Vertikal dari Kontruksi Jalan Raya dengan segala

permasalahannya.

Tugas dan kewajibannya meliputi :

1. Bertanggung jawab terhadap pengukuran topografi dan memimpin

tenaga surveyor.

2. Mengkoordinasi dan mengawasi Team Survey dalam melaksanakan

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

pengukuran/pemetaan Topography, pemetaan Centre Line dan patok-

patok Referensi.

3. Mempersiapkan dan memeriksa semua gambar hasil pengukuran yang

diperlukan.

4. Mempersiapkan dan memeriksa kebenaran semua data hasil survey

pemetaan/pengukuran.

5. Menunjang pelaksanaan tugas-tugas dalam perencanaan yang

berkaitan dengan aspek topographi.

ASS. HIGHWAY ENGINEER, ASS. SOIL ENGINEER, ASS. GEODETIC

ENGINEER

Sarjana Teknik Sipil, yang masing-masing diperbantukan kepada Engineer

sesuai bidang disebutkan diatas berpengalaman dibidang perencanaan

bangunan sipil khususnya bangunan jembatan dan proyek jalan raya.

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan

lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya,

termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam,

Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan

bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - J JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Adapun daftar rencana penugasan tenaga ahli adalah sebagai berikut :

( terlampir )

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - K STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami susun Struktur Organisasi

Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan ini seperti Bagan pada lampiran bab

ini.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - L METODOLOGI PENYAJIAN LAPORAN

Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa

Konsultan diwajibkan untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan

akan dilaksanakan sebagai berikut:

a) LAPORAN BULANAN

Merupakan ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan,

total kemajuan sejak permulaan dan melaporkan keterlambatan yang terjadi

dengan menyebutkan penyebabnya, selanjutnya saran-saran untuk

mengatasinya dan tindakan yang telah dilakukan. Rencana kerja bulan

berikutnya dan serta revisi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

b) LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN

Merupakan laporan hasil survey pendahuluan dimana harus tercantum

semua data yang didapat selama survey pendahuluan termasuk data

relokasi, erosi dan banjir, harga satuan/upah lokasi material dan Iain-Iain

yang diperlukan dalam perencanaan maupun kebutuhan pada saat masa

konstruksi nantinya.

c) LAPORAN FINAL ENGINEERING PERENCANAAN TEKNIK JALAN

Pada prinsipnya susunan dan bentuk laporan ini sama dengan perencanaan

jalan akan tetapi dalam hal ini secara khusus terdiri atas ringkasan uraian

dari laporan survey pendahuluan, pengolahannya, perhitungan perencanaan

beserta uraiannya dan rumus-rumus yang dipakai serta hasil-hasil

perhitungan tersebut. Laporan Final Engineering ini terdiri atas :

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

JILID A - AWAL / UMUM

Dalam Laporan ini berisi uraian tentang :

- Data Perencanaan

- Perhitungan struktur

- Perhitungan drainase

- Perhitungan pavement

- Perkiraan biaya

JILID B - LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH

Dalam laporan ini tercakup tentang hal-hal:

- Rekomendasi hasil penyelidikan tanah beserta usulan kekuatan fondasi

- Denah/potongan dan lokasi titik-titik bor dan sondir hasil pengujian laboratorium

- dan hal yang terkait dengan pemakaian bahan

JILID C - ANALISA HIDROLOGI

Dalam laporan ini diuraikan data perhitungan serta asumsi yang

dibuat dalam analisa hidrologi, beserta kesimpulan serta rekomendasi

hasil analisa tersebut.

JILID D - ENGINEER ESTIMATE

Berisi data kuantitas dan perincian biaya, analisa harga satuan analisa biaya peralatan, data harga upah dan bahan serta quarry yang dipakai.

Disamping laporan tersebut diatas maka dibuatkan juga foto album

yang berisi data yang diperlukan antara lain kondisi jalan lama atau

quarry yang ada, letak patok-patok ikat permanen dan Iain-Iain.

C V . C i p t a B a n g u n a n I n d o n e s i a C o n s u l t a n t

DED Jalan Lingkungan DPRD Kab, Siak

BAB - M STAF PENDUKUNG

Selain dari para staf ahli, guna akelancanaran dan pencapaian progres kerja

yang baik perlu adayanya didukung oleh staf pendukung sperti :

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan

lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya,

termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam,

Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan

bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

DRAFTMAN (JURU GAMBAR)

Mempunyai pengalaman daiam bidang pembuatan gambar-gambar teknik

sipil khususnya jembatan dan jalan raya. Dapat bekerja dengan cepat,

tingkat ketelitian yang tinggi. Mempunyai latar belakang pendidikan

minimal STM. Juru Gambar bertanggung jawab atas pembuatan gambar-

gambar yang dibutuhkan.

LABORATORIUM TECHNICIAN

Posisi ini akan dijabat oleh seorang personil yang mempunyai ijazah

SMA/STM dalam pengalaman bidang pengujian laboratorim mekanika

tanah.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1. Dibawah pengarahan Ahli Mekanika Tanah bertugas mengawasi/

mengendalikan pengoperasian pengujian laboratorium yang

dilaksanakan.

2. Menghimpun semua data-data pengujian laboratorium dan

melaporkannya kepada Ahli Mekanika Tanah.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - N FASILITAS PENDUKUNG

Peralatan yang akan digunakan oleh Konsultan dalam pekerjaan Perencanaan

Teknik Jalan ini adalah sebagai berikut:

- GPS - 1 unit

- Alat Benkleman Beam - 1 unit

- Alat Dynamic Cone Penetrometer - 1 unit

- Theodolit - 2 set

- Waterpass - 2 set

- Kamera - 2 unit

- Personel Komputer + printer - 2 set

- Meja gambar & Peralatan gambar - 6 set

- Kendaraan roda 4 - 3 unit

- Truck - 1 unit

- Fasilitas laboratorium Mekanika Tanah - 1 set

Semua peralatan tersebut adalah milik sendiri kecuali truck, fasilitas

laboratorium Mekanika Tanah yang rencananya akan disewa.

Dengan perlengkapan diatas kami yakin pekerjaan Perencanaan Teknik ini akan

dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu dan memenuhi persyaratan

sesuai kerangka acuan tugas.

P e r e n c a n a a n T e k n i s J a l a n & J e m b a t a n .

BAB - O PENUTUP

Demikianlah Usulan Teknis Perencanaan Jalan dan Jembatan disusun guna

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja

(KAK), dan dengan harapan agar kiranya perusahaan kami dapat dipercaya

dapat melaksanakan kegiatan tersebut diatas.

Pekanbaru, 21 April 2008

CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN

Ir. Rizal Effendi Direktur