PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM...

78
PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM PT.UNITED TRACTOR. Tbk SITE ADARO SUPPORT BUMA TUGAS AKHIR ADI BAGUS KURNIAWAN 140309232691 PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2017

Transcript of PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM...

Page 1: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM

PT.UNITED TRACTOR. Tbk

SITE ADARO SUPPORT BUMA

TUGAS AKHIR

ADI BAGUS KURNIAWAN

140309232691

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2017

Page 2: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 3: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

iii

Page 4: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

iv

Page 5: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

v

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada

Ayahanda dan ibunda tercinta

Baseri dan lilik wuliyatin,

sodara perempuan saya

medy kristika,

Dosen terbaik

Drs. Syaeful Akbar, M.T.,

Ida Bagus Dharmawan, S.T.,M.Si.

Sahabat terbaik

Joko susanto,

Support terbaik

Widyawati sandri

Rekan-rekan POLMAN dan UTSchool,

Teman-teman 3 TM 1dan 3 TM 2 Politeknik Negeri Balikpapan angkatan

2014,

Supervisor, mekanik dan admin PT United Tractor site Adaro support

Buma Area OTHERS,

Dosen-dosen pembimbing tugas akhir saya.

Page 6: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

vi

ABSTRACT

Tool room serves as a place to store equipment for humans in performing work in

accordance with the requirement to operate quickly so that the necessary spatial

layout that regulary so that tool is needed can be found quickly and easily. Tool room

should be able to keep his equipment that serves as counterweight and strut a tool

rooms are not systematically lead to the management of which include a return,

storage, and expenses of less than optimal. Sturucturing the layout in tool room is

very important because a major effect on a company itself, the lack of a shelf storage

tools can lead to the buildup of tool which different kind of in a coitainer the same.

Form the writers intentd to make the design layiut that can optimize the use of tool

room for tools in it can be made more presentable. Before the improvement of layout

in tools room that this writer first do is to check the equipment which is stored in the

tool rooms, doing interviews with employees tool room about obstacles that often

were found, after it makes the application of repair / a realignment tool room that

already exist to know what to do is to make efforts to the layout and an improvement

on the system of borrowing, storoge, and the return, and need training on

management tool room is right for the employess tool room.the location of a restored

by adding a shelf storoge tools, added a desk, two cabinet shalves to tune up, storage

should be according to a place of storage and tool which will be saved, the layout of

the loan tool of fast moving should be stored near the exit and slow moving away

from the exit.

The key word : the management of the layout, tool room, borrowing, storage, and the

return.

Page 7: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

vii

Abstrak

Tool room berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan untuk memudahkan

manusia dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan

untuk beroperasi secara cepat sehingga diperlukan penataan ruang tata letak yang

teratur agar tool yang dibutuhkan bisa ditemukan dengan mudah dan cepat. Tool

room harus bisa menjaga peralatan yang berfungsi sebagai penyeimbang dan

penyangga, keadaan tool room yang tidak sistematis menyebabkan pengelolaan yang

meliputi pengambilan, penyimpanan, dan pengeluaran barang kurang optimal.

Penataan tata letak dalam tool room sangatlah penting karena berpengaruh besar

terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

menyebabkan terjadinya penumpukan tool yang berbeda jenis dalam satu wadah yang

sama. Dari permasalahan tersebut penulis bermaksud membuat desain tata letak yang

dapat mengoptimalkan kegunaan dari tool room agar tool didalamnya dapat lebih

tersusun dengan rapi. Sebelum melakukan perbaikan tata letak di tool room yang

penulis terlebih dahulu lakukan adalah melakukan pengecekan peralatan yang

tersimpan didalam tool room, melakukan wawancara terhadap karyawan tool room

tentang kendala yang sering ditemukan, setelah itu membuat surat permohonan

perbaikan/penataan kembali kepada supertandent maintenanc, melihat pengelolaan

tool room yang sudah ada agar mengetahui apa yang harus dilakakuan sebagai upaya

perbaikan. Adapun upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan upaya

pembuatan tata letak dan upaya perbaikan pada sistem peminjaman, penyimpanan,

dan pengembalian, serta diperlukannya pelatihan tentang pengelolaan tool room

secara benar terhadap karyawan tool room. Tata letak yang diperbaiki dengan

menambahkan 1 rak penyimpanan tool, menambahkan 1 meja kerja, 2 lemari rak tune

up, penyimpanan haruslah sesuai tempat penyimpanan dan tool yang akan disimpan,

tata letak peminjaman tool fast moving hendaknya disimpan didekat pintu keluar dan

slow moving jauh dari pintu keluar.

Kata Kunci: Pengelolaan tata letak, tool room, Peminjaman, Penyimpanan, dan

Pengembalian.

Page 8: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha Kuasa, yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan taufik dan hidayah-

Nya, serta berkah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir yang berjudul“PERENCANAAN PERBAIKAN

PENGELOLAAN TOOL ROOM PT. UNITED TRACTOR. Tbk SUPPORT

BUMA ”sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan dapat selesai dengan baik.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW yang selalu menuntun umatnya kepada jalan yang benar dan di ridhoi oleh

Allah SWT. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

menyelesaikan pendidikan Politeknik Negeri Balikpapan program Diploma III pada

jurusan Teknik Mesin Alat Berat program Studi Alat Berat.

Di dalam penyusunan tugas akhir ini, bukan tanpa kendala dan kesulitan yang

dihadapi oleh penulis, tapi berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak yang

dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu Penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ramli, SE., M.M sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Zulkifli, S.T., M.T, sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Alat Berat

3. Bapak Syahruddin, S.Pd,M.T, sebagai pembimbing I sekaligus sebagai dosen

wali saya di Politeknik Negeri Balikpapan dan Bapak Basri Dahlan,S.Ag.,

M.Pd.I yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama

pengerjaan tugas akhir ini.

4. Seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Negeri

Balikpapan dan rekan-rakan atas diskusi dan konsultasi yang di berikan.

5. Ayahanda, Ibunda, dan sanak saudara yang telah memberikan dorongan baik

moril maupun material serta do’a.

Page 9: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

ix

6. Seluruh sahabat angkatan 2014 Teknik Mesin Alat Berat yang telah banyak

membantu selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

7. Semua pihak yang penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu, yang telah

memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan tugas akhir ini hingga selasai.

Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang

konstruktif penulis terima dan lapang dada demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pihak-pihak yang

membacanya, Terimakasih.

Balikpapan, 29 April 2017

Penulis

Page 10: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN......................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................... v

ABSTRACT .............................................................................................................. vi

ABSTRAK .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah.................................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Peralatan kerja ...................................................................................................... 5

2.2 Pengertian bengkel ............................................................................................... 6

2.3 Prinsip-prinsip dasar perencanaan desain tata letak ……………………………7

Page 11: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

xi

2.4 klasifikasi tool………………………………………………………………….. 10

2.4.1 Pengertian alat ukur …………………………………………………………. 10

2.4.2 Pengertian power tool ……………………………………………………….. 11

2.4.3 Pengertian special tool ………………………………………………………. 11

2.4.4 Pengertian hand tool ………………………………………………………… 12

2.5 Tujuan penataan/pengolaan tool room ……………………………………… 12

2.5.1 Prinsip-prinsip penataan tool room ……………………………………......... 13

2.5.2 Prinsip penataan peralatan …………………………………………………... 13

2.5.3 Tata cara penataan peralatan …………………………………………………14

2.5.4 Optimasi penggunaan tool room ……………………………………………. 15

2.6 Jenis layaout ………………………………………………………………….16

2.7 Upaya mencapai optimalisasi tool room ……………………………………..19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................... 24

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 25

3.3 Diagram metodologi alir penelitian ................................................................... 25

3.4 Diagram alir metodologi penelitian ................................................................... 26

3.4.1 Studi lapangan ................................................................................................. 27

3.4.2 Identifikasi masalah ........................................................................................ 28

3.4.3 perumusan tujuan ........................................................................................ 28

3.5 Pengumpulan data .............................................................................................. 28

3.5.1 Data primer...................................................................................................... 28

3.5.2 Data skunder.................................................................................................... 29

3.6 Pengelolaan data................................................................................................. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 12: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

xii

4.1 Observasi Penelitian ........................................................................................... 30

4.2 Dokumentasi Penelitian ..................................................................................... 31

4.3 Identifikasi masalah ........................................................................................... 35

4.4 Upaya Perbaikan layout tool room ..................................................................... 39

4.4.1 layout menggunakan metode “U” ................................................................... 39

4.4.2 Layout tool room countainer 1 ……………………………………………...42

4.4.3 Layout tool room countrainer 2 ……………………………………………..44

4.4.4 Layout tool room countrainer 3 ……………………………………………..46

4.5 Standar Oprasional prosedur………………..……………………………….…47

4.5.1 Tata cara peminjaman tool………………………..………………………….….48

4.5.2 Tata cara pengembalian tool…………………………………………………....48

4.5.3 Tata cara perawatan tool …………………………………………………….48

4.5.4 Upaya perbaikan pada aktivitas penyimpanan ……………………………. .50

4.5.5 Upaya perbaikan pada aktivitas peminjaman ……………………………..…51

4.5.6 Upaya perbaikan pada aktivitas perawatan ……………………………….... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 52

5.2 Saran ................................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 54

LAMPIRAN

.

Page 13: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Lokasi Tambang PT.United Tractor 2

Gambar 1.2 tool room 2

Gambar 2.1 Model pemetaan kognitif 9

Gambar 2.2 Layout arus garis laris 17

Gambar 2.3 Layout arus “U” 18

Gambar 2.4 Layout arus “L” 18

Gambar 3.1 Diagram alir metodelogi penelitian 26

Gambar 4.1 Layout tool room sebelum perbaikan 32

Gambar 4.2 Keadaan tool room 33

Gambar 4.3 Keadaan tool room 33

Gambar 4.4 Layout tool room sebelum perbaikan 35

Gambar 4.5 Layout tool room setelah perbaikan 40

Gambar 4.6 Layout tool room pada container 1 setelah perbaikan 42

Gambar 4.7 Layout tool room pada container 1 tampak samping 43

Gambar 4.8 Layout tool room pada container 2 setelah perbaikan 44

Gambar 4.9 Layout tool room pada container 2 tampak samping 45

Gamabar 4.10 Layout tool room pada container 3 setelah perbaikan 46

Gambar 4.11 Layout tool room pada countainer 3 tampak samping 47

Page 14: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Media penyimpanan 7

Tabel 2.2 Alternatif perbaikan dan nilai prioritas 9

Tabel 2.3 Penjelasan tentang 5S 22

Tabel 3.1 Tabel pengumpulan data dan metode pengumpulan data 27

Tabel 4.1 Tabel kondisi penyimpanan dan tata letak di tool room 37

Page 15: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Layout tool room

2. Struktur organisasi

3. Data wawancara

4. SOP

5. List tool

Page 16: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT.United Tractor site Adaro support Buma merupakan perusahaan alat berat

yang bergerak di bidang usaha industri tambang batu bara yang berlokasi di site

Adaro Kalimantan Selatan perusahaan mulai beroprasi sejak 13 oktober 1972 dan

masih tetap bisa beroprasi hingga sekarang.

Gambar 1.2Tool room

Sumber : Dokumentasi pribadi

PT.United Tractor memiliki satu unit ruang peralatan( tool room ),namun

management tool room tersebut tidak berjalan dengan baik.Seperti yang terlihat pada

gambar 1.2 keadaan tool room tidak sistematis penyimpanan peralatan kurang

optimal dan tidak teratur menyebabkan pengelolaan peralatan kurang optimal,

peralatan tidak tertata dengan rapi dan sistematis karena banyak penumpukan alat,

sehingga dalam peroses pengambilan peralatan menunggu waktu yang lama karena

harus mencari peralatannya terlebih dahulu, karena itu di butuhkan layout (

penyusunan barang ) baru dan identitas alat ( tool ) yang meliputi part number, part

name, part size, location rack, tool rusak, tool standart, special tool, tool in, tool out

serta stock card sebagai pengontrolan alat sencara manual yang bersifat continue,

Page 17: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

2

1.2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana keadaan pengelolaan tool room PT. United Tractors. Tbk site

Adaro support BUMA?

2. Hal apa yang menjadi kendala tool room PT. United Tractors. Tbk site Adaro

support BUMA?

3. Apa upaya yang di lakukan untuk mengatasi kendala serta perbaikan kinerja

tool room tersebut ?

1.3 Batasan masalah Mengingat luasnya permasalahan yang ada dalam penelitian maka penulis

memberikan batasan masalah agar penyajiannya tidak menyimpang terlalu jauh dari

tujuan yang diinginkan sehingga isi yang terdapat di dalam karya tulis ini berisi hal-

hal yang berkaitan dengan hasil pengamatan atau observasi lapangan yang di lakukan

oleh penulis selama OJT ( on the job training ) di PT. United tractor site Adaro yaitu:

1. Belum melakukan implementasi upaya perbaikan management tool room

2. Tidak membahas masalah data audit karena terkendala perolehan data

3. Hanya membahas seputar tool room

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah

1. Dapat mengetahui keadaan pengelolaan tool room PT. United Tractor site Adaro

support BUMA

2. Dapat mengetahui kendala-kendala tool room PT.United Tractor site Adaro

support BUMA

Page 18: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

3

3. Dapat mengetahui upaya yang akan di lakukan sebagai usaha mengetahui kendala

serta perbaikan kinerja tool room tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah:

1. Mengurangi permasalahan pada tool room yang ada pada perusahaan tersebut

2. Menambah pengetahuan tentang teori management tool room

3. Mengaplikasikan teori-teori yang pernah diperoleh dibangku kuliah dengan

menerapkan secara langsung.

4. Menambah informasi tentang management tool room yang baik.

5. Memberi referensi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan deng tool room.

6. Sebagai bahan masukan perusahaan.

7. Sebagai bahan acuan untuk melakukan penilitan lebih jauh pada tool room di

kemudian hari.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari tugas akhir ini

menjadi 5 (lima) bab. Berikut ini adalah penjelasan tentang isi dari bab-bab yang ada

pada tugas akhir ini.

1. BAB 1 :PENDAHULUAN

Berisikan pendahuluan yang mencakup tentang tentang latar belakang, tujuan

penulisan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

2. BAB 2 : LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori-teori dasar yang mencakup pada perpecahan masalah yang

ada dalam karya tulis ini.

3. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan tentang tanggal dan waktu penelitian, jenis penelitian, metode

penelitian dan lampiran data.

Page 19: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

4

4. BAB 4 : DATA LAPANAGAN DAN KESIMPULAAN

Berisikan tentang data-data dan upaya-upaya yang harus di perbaiki dan

dilakukan dalam upaya perbaikan implementasi management tool room, foto-foto

dan kesimpulan atau masukan untuk upaya perbaikan management tool room.

5. BAB 5 : PENUTUPAN

Berisikan tentang saran dan masukan untuk lebih baik lagi kedepannya

6. DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar-daftar refrensi yang digunakan penulis dalam menuyusun tugas

akhir.

7. LAMPIRAN

Page 20: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Peralatan kerja

Kegiatan pelaksanaan oprasional dan pemeliharaan harus di dukung beberapa

hal penting yaitu diantaranya : manpower, peralatan kerja, prosedur, persediaan suku

cadang/barng habis pakai. Alat kerja sebagai salah satu pendukung kegiatan-kegiatan

operasioanal dan pemeliharaan haruslah sesuai dan selalu berada dalam kondisi yang

baik. Agar alat kerja selalu dapat siap digunakan maka pengelolaan dan pemeliharaan

peralatan kerja mutlak diperlukan. Walaupun alat kerja tidak secara langsung

mempengaruhi kegiatan produksi tetapi pengelolaan dan pemeliharaan peralatan kerja

mempunyai beberapa keuntungan :

Mampu menyediakan peralatan yang di butuhkan dalam kondisi yang siap

digunakan

Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan alat yang dapat

digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian serta

dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan

Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis daya guna dan hasil

logistik.

Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai

penyimpangan.

Mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personel

Mampu membangun budaya penggunaan alat secara bertanggung jawab oleh

para pengguna.

Dapat memperkecil resiko kecelakaan kerja ataupun kesalahan

oprasional/pengukuran/pemeliharaan yang diakibatkan oleh peralatan kerja

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan diatas maka perlu adanya pengelolaan

manajemen peralatan kerja yang jenis-jenis kegiatannya dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

Page 21: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

6

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengawasan

Pengadaan

Pencatatan

Penyimpanan

Peminjaman dan pengembalian

Pemeliharaan

Penghapusan

2.2 Pengertian bengkel

Pengertian Bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk

perawatan/ pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin , tempat pembuatan

bagian mesin danperakitan.

Bengkel merupakan tempat untuk melakukan perbaikan, penyimpanan dan

perawatan berbagai alat mesin.

Berdasarkan fungsinya Bengkel dibagi ke dalam:

1. Bengkel Kecil dan Sederhana (Small Scale) Jenis bengkel ini biasanya hanya

digunakan untuk melakukan perawatan pada mesin dan peralatan yang

sederhana.

2. Bengkel Menengah (Medium Scale) Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat

perawatan mesin dan alat, biasanya digunakan untuk lapangan atau field-

workshop. Yaitu sebagai pusat perawatan bagi distributor alat mesin untuk

mendukung perbaikan.

3. Bengkel Ukuran Besar (Large Scale) Jenis bengkel ini bersifat tetap atau

permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi

skala besar. Fungsi dari bengkel ini sebagai base-workshop yang lebih besar

daripada bengkel medium scale, untuk menangani pekerjaan bongkaran atau

bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, untuk membuat

beberapa bagian mesin dan alat yang rusak.

Page 22: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

7

2.3 Prinsip-prinsip dasar perencanaan desain tata letak

Apple (1990) menyimpulkan 6 prinsip-prinsip dasar dalam tata letak dari

tujuan dan keuntungan-keuntungan yang di dapat dari tata letak yang terencana

dengan baik, sebagai berikut:

a. Integrase secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses

produksi

b. Meminimalkan jarak perpindahan jarak material yang begerak dari satu operasi

ke operasi berikutnya

c. Aliran kerja pabrik berlangsung lancar dengan menghindari gerakan bolakbalik

gerakan memotong dari kemacetan

d. Semua area yang ada di manfaatkan secara efektif dan efisien

e. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya

f. Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel

Tabel 2.1 Media Penyimpanan

Sumber : (Hadiguna dan Setiawan; 2008)

Media Tipe Barang Alat Material Handling

Lantai Oddly shaped, besar dan

berat

Crane, Pallet jack, Forklif

Box Karet, ukuran agak kecil Crane, Forklif, Pallet Jack

Rak Kecil, Berat Pallet Jack

Kamar

Khusus

Mahal Manual, Pallet Jack

g. Aksesibilitas yang kurang baik sebagaimana telah disebutkan pada tabel 2.1

disebabkan banyak faktor yang saling terkait. Aksesbilitas yang rendah akan

menurunkan service level gudang kepada para pengguna (user). Perbaikan

aksesbilitas tidak hanya menerbitkan cara penempatan barang, tetapi harus

mengacu pada prinsip-prinsip umum dan obyektif tata letak penyimpanan. Agar

Page 23: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

8

perbaikan tata letakpenyimpanan dapat dilakukan secara menyeluruh dan

terpadu, kita perlu memetakan terlebih dahulu pola-pola perbaiakan yang dapat

dilakukan.

h. Pemetaan kognitif diperlukan untuk menstrukturkan hasil pengamatan dan

wawancara agar dapat di diformalasikan strategi perbaikan. Pemetaan bertujuan

melihat keterkaitan anatara beberapa prinsip yang patut dipertimbangkan dalam

mencapai obyektif. Pemetaan mempertimbangkan pula aktivitas-aktivitas

pokok yang menjadi bagian proses pelayanan gudang kepada para pengguna.

Pemetaan dikontribusikan kedalam empat tingkat. Tingkat 0 adalah obyektif

yang harus dicapai dari keberadaan tata letak penyimpanan, yaitu tata letak

yang optimal. Agar obyektif yang optimal, maka kita perlu mempertimbangkan

prinsip-prinsip pokok untuk mencapainya. Penempatan prinsip-prinsip

demikian ada pada level 1. Selanjutnya, kita identifikasi aktivitas-aktivitas

pokok dengan prinsip-prinsip perencanaan tata letak. Dari aktivitas-aktivitas

demikian, kita merumuskan beberapa potensi perbaikan yang akan dijadikan

dasar perumusan rencana perbaikan operasional. Gambar 2.1 memperlihatkan

contoh peta kognitifnya. Berdasarkan model yang kognitif, kita melakukan

analisis perbaikan. Gambar 2.1 memperlihatkan rencana aksi yang potensial

untuk dilakukan dalam mencapai optimasi tata letak barang di gudang.

i. Beradasarkan model peta kognitif, kita melakukan penilaian. Salah satu

pendekatan yang dilakukan dalam penilaian adalah pendapat para pakar atau

manajemen. Hasil penelitian menunjukan nilai-nilai prioritas dalam bentuk

bobot. Prioritas perbaikan perlu dilakukan sesuai dengan preferensi manajemen.

Analisis dapat dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) yang cukup populer untuk pembobotan. Namun demikian, kita masih

perlu terus mengembangkan metode lainnya, sehingga penentuan prioritas

perbaikan dapat dilakukan mendekati optimal.

Page 24: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

9

Gambar 2.1 Model Pemetaan Kognitif

Sumber : (Hadiguna dan Setiawan; 2008)

j. Adapun struktur penilaian dibentuk berdasarkan hasil pemetaan kognitif dan

terdiri atas beberapa obyektif, yaitu efesiensi luas lantai, aksesbilitas, proteksi

barang, dan utilitas alat pemindahan barang. Keempat obyektif berkaitan erat

dengan kondisi fisik lantai penyimpanan. Kita menerapkan obyektif

berdasarkan wawancara dan pengamatan langsung.

k.

Tabel 2.2 Alternatif Perbaiakan dan Nilai Prioritas

Sumber : (Hadiguna dan Setiawan; 2008)

Cara Alternatif Prioritas

1. Luas gang sesuai alat pemindahan bahan 0,166

2. Pemilihan media penyimpanan 0,250

3. Tata cara penyimpanan barang 0,342

4. Penambahan jenis alat pemindahan bahan 0,069

Page 25: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

10

5. Perbaiakn SOP 0,173

Tata letak yang ada saat ini telah memenuhi beberapa prinsip umum

untuk mencapai obyektif tata letak yang baik. Hal pokok yang belum dipenuhi

adalah pendefinisian lokasi. Artinya, lokasi diberikan pada barang, sehingga

barang yang berpindah akan berarti lokasi ikut berpindah. Padahal, lokasi

harus didefinisikan dan dapat diisi jenis barang yang berbeda untuk tipe

kebijakan acak. Konsenkuensi tata cara demikian adalah rendahnya

aksesibilitas. Rencana perbaikan lebih ditekankan pada tatacara penyimpanan

barang. Penekanan demikian merupakan usaha meningkatkan aksesibilitas

dan utilisasi luas lantai. Tata cara penyimpanan termasuk didalamnya adalah

mendefinisikan kembali lokasi tool.

2.4 klasifikasi tool

Tool terbagi menjadi beberapa klasifikasi di antarnya sebagai berikut

2.4.1 Pengertian alat ukur

Alat ukur ( measuring tool ) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui

besaran baik itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi suatu fisik suatu

komponen.Alat ukur dipergunakan untuk mengukur secara presisi,yang diperlukan

dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan otomotof khusunya dan

peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya.

Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dpat digolongkan

menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut.

Alat ukur mekanis

Alat ukur pneumatis

Alat ukur elektris/elektronik

Page 26: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

11

Hal-hal yang yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat-alat ukur

untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif,mengingat pengukuran yang harus

dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi adalah sebagai berikut :

Mempelajari cara pemakaiannya dengan seksama,karena jika tidak maka

pembacaannya salah.

Benda yang diukur harus bersih dari debu,minyak pelumas dan sebagainya.

Perhatikan suhu benda yang diukur,harus dalam keadaan normal,usahakan

suhu benda diukur dengan alat ukur harus sama

2.4.2 Pengertian power tool.

Power tools adalah alat yang digerakan oleh motor listrik, menggunakan

internal mesin dengan energi didapat dari pembakaran, uap, udara yang dikompress

atau gerakan udara / air. Power tools (Peralatan bermesin) dikelompokan menjadi

yang bisa dipindah kan maupun yang tetap dimana yang bisa dipindahkan berarti

cordless (tanpa kabel) dan mudah dipegang.

2.4.3 Pengertian special tool

Special servive tool (SST), Adalah sebuah alat yang dipakai sebagai alat

bantu bagi seseorang dalam mengerjakan atau memperbaiki komponen otomotih

tidak dapat dilakukan dengan cara yang normal. Ada banyak sekali SST yang dipakai

para mekanik otomotif dalam melakukan pekerjaanya sesuai dengan komponen yang

sedang dikerjakannya.

1. Bagian engine

2. Bagian elektrik

3. Cahsis

4. Bagian body

Page 27: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

12

Dalam masing masing bagian tersebut, tentu mempunyai jenis pekerjaan

yang dalam penyelesainya memerlukan alat bantu yang sesuai dengan jenis

pekerjaanya.

2.4.4 Pengertian hand tool

Hand Tool Adalah alat bantu yang memudahkan manusia dalam melakukan

pekerjaan. Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan

peralatan di tool room, sehingga tool room tersebut berwujud dan memenuhi

persyaratan-persyaratan untuk beroperasi.

Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,

yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu tool room yang layak operasi diperlukan

penempatan peralatan yang tersusun rapih yang berdasar kepada proses dan langkah-

langkah penggunaan / aktifitas dalam tool room yang diharapkan, begitu pula dengan

daerah kerja (work stations) harus memiliki luas yang memungkinkan pekerja dapat

bergerak bebas, aman dan nyaman.

2.5 Tujuan penataan/pengolaan tool room

Penataan peralatan di tool room bertujuan untuk mendapatkan suatu

keuntungan yang maksimal dengan cara mengatur peralatan/penempatan semua

fasilitas pada tempat/lokasi yang strategis dan posisi yang terbaik sehingga dapat

mencapai pemanfaatan yang berimbang dari faktor-faktor manusia, bahan,

peralatan/mesin dan pendanaan akan merupakan sesuatu yang sangat dominan dan

selalu harus menjadi perhatian dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak

terkecuali dalam kegiatan penataan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam tool room, merupakan

suatu usaha untuk meningkatkan kelancaran di dalam berproduksi dalam hal ini

adalah kelancaran kegiatan dalam mengelola tool room.

Lebih terinci lagi bahwa penataan memiliki tujuan sebagai berikut :

Page 28: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

13

1) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya

2) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja

3) Memaksimalkan penggunaan peralatan

4) Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal

5) Mempermudah pengontrolan

2.5.1 Prinsip-prinsip penataan tool room

Banyak diantaran para pengelola tool room yang melaksanakan penataan tool

room di site, mengabaikan prinsip – prinsip penting penataan bengkel, dan

menganggapnya tidak begitu penting untuk diperhatikan.

Beberapa prinsip penataan yang sering terabaikan

2.5.2 Prinsip penataan peralatan

Pada akhir materi pelajaran ini peserta akan dapat :

1). Memahami prinsip penataan peralatan pendukung di tool room

2). Memahami tata cara penataan peralatan yang baik

3). Melaksanakan penatan peralatan tool room dengan aman

Pada dasarnya semua peralatan yang ada di tool room adalah milik perusahaan

yang dipercayakan ke pengelola untuk dikelola dan dipergunakan sesuai dengan

program yang telah dibakukan, di dalam hal ini kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena peralatan itu senjata perusahaan maka keberadaannya harus

dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan atau kebijakan yang berlaku,

diantaranya ialah bahwa semua peralatan yang ada di tool room harus dilengkapi

dengan dokumen pendukungnya seperti yang merupakan lampiran dari berita seperti

acara keluar masuknya alat yang pada intinya berisi : hari/tanggal alat tersebut

dipinjam di bengkel, dalam keadaan lengkap jumlahnya, benar spesifikasinya, dan

sesuai kualitasnya.

Page 29: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

14

Setelah barang diterima dan berita acara sudah ditandatangani oleh pihak

peminjam, dan pihak penerima, maka peralatan tersebut dicatat dalam buku

pengontrolan alat, dan dibuat laporannya setiap 3 bulan ke instansi yang lebih atas.

Berdasarkan hal di atas maka sebagai pengelola tool room dituntut untuk selalu

mengetahui dengan pasti semua peralatan, yang berada dalam tanggung jawabnya

tanpa harus melihat dulu dokumen -dokumennya terutama peralatan portable dan

peralatan multi fungsi yang dalam pemakainnya bisa dipindah-pindah, sesuai

keinginan si pemakai. Agar semua peralatan mudah didteksi banyak cara yang dapat

dilakukan. Salah satu diantaranya ialah dengan menata semua peralatan pada tempat-

tempat tertentu, dengan prinsip :

- Mudah dilihat

- Mudah dijangkau

- Aman untuk alatnya

- Aman untuk pemakainya

2.5.3 Tata cara Penataan Peralatan

Dengan berpegang kepada prinsip–prinsip penyimpanan peralatan sebagaimana

dikemukankan sebelumnya, berbagai cara dapat dilakukan,

diantaranya :

a. Peralatan ditempatkan, ditata dalam satu ruang khusus, biasa disebut tool room,

penataannya dapat dilakukan dengan menggunakan panel, rak, lemari

besi, shadow board.

b. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam

maupun di luar tool room .

c. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam atau

diluar tool room.

d. Lemari khusus yang dapat diatur temperaturnya.

Page 30: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

15

Disamping cara penataan diatas beberapa hal yang perlu juga diperhatikan bagi

pengelola peralatan tool room :

1. Semua peralatan dipusatkan di suatu ruang dan semua pekerja tahu kemana

mereka harus mencari untuk mendapatkannya.

2. Tool room tempat alat harus selalu dikunci, tetapi jangan sampai kuncinya hilang/

lupa sehingga terpaksa harus didobrak.

3. Dalam situasi sehari –hari , ruang alat juga berfungsi melindungi peralatan yang

dipinjam secara tidak sah oleh staf tool room (staf pemeliharaan).

4. Ruang alat hanya digunakan untuk keperluan kegiatan belejar mengajar praktek.

5. Pengecekan extra perlu dilakukan untuk peralatan khusus yang dilakukan sewaktu

– waktu , untuk pekerjaan tertentu seperti alat – alat instrumen.

6. Bila diperlukan dapat mengangkat orang seperti penjaga ruang yang bertanggung

jawab tidak hanya dalam hal pelayanan keluar masuk peralatan tetapi juga untuk

perawatan.

7. Sebaiknya peralatan ditata secara kelompok menurut jenis dan fungsinya.

8. Brosur – brosur atau katalog sebaiknya disimpan baik diruang alat pada tempat

khusus.

2.5.4 Optimasi penggunaan tool room

1). Menjelaskan makna optimasi penggunaan tool room

2). Menerapkan cara-cara pengoptimasian penggunaan tool room

3). Menghitung efisiensi penggunaan tool room

4). Memahami dan mengimplementasikan 5 S

Karakteristik tool room yang dikelola dengan baik :

i. Efektif yaitu peralatan mendukung peningkatan kualitas PBM

ii. Efisien yaitu setting peralatan tidak menyia-nyiakan energi, biaya

bahkan meningkatkan produktivitas kerja

iii. Sehat dan aman yaitu penerangan, ventilasi, sanitasi, air bersih, keselamatan kerja,

lingkungan, semuanya memenuhi persyaratan

Page 31: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

16

iv. Peralatan/fasilitas selalu siap pakai dan aman yaitu semua peralatan / fasilitas

terhindar dari kerusakan, kemacetan dan terlindung dari kehilangan

v. Seluruh aktivitas bengkel mudah dikontrol yaitu dengan adanya administrasi yang

baik, visualisasi informasi yang jelas dan program yang jelas

vi. Memenuhi kebutuhan psikologis yaitu secra visual l menarik dan menyenangkan,

iklim kerja yang baik, dan kesejahteraan lahir dan batin yang memadai

dengan dikelola secara baik Insya Allah Optimasi tool room akan tercapai.

Ciri-ciri tool room yang optimal penggunaannya adalah :

Efisiensi pemakaian tool room berkisar antara 60 % s.d 80 %

Program Kerja tool room terlaksana secara tuntas

Pekerja puas dengan memperoleh penataan yang baik sesuai dengan target

kompetensi standarisasi prosedur pelaksanaan

Pengelola dan Staf tool room mendapat kepuasan

2.6 Jenis Layout

Menurut Apple (1977), tool room dengan tata ruang sembarangan dan

berserakan tentunya kurang efisien dibandingkan dengan tool room yang tata

ruangnya diatur dengan rapi. Selain itu, terdapat hal lain yang perlu diperhatikan,

yaitu jenis barang yang disimpan, barang tersebut antara lain:

1. Fast Moving, yaitu barang yang sirkulasinya cepat, biasanya berupa barang-

barang yang laku cepat atau sering dibutuhkan oleh mekanik.

2. Slow Moving, yaitu barang yang sirkulasinya lambat, biasanya berupa barang-

barang yang tidak cepat di pakai.

Berdasarkan arus keluar masuk barang, terdapat beberapa bentuk layout

gudang yang dapat diterapkan, yaitu :

1. Arus garis lurus sederhana

Dengan menggunakan layout arus garis lurus sederhana, arus barang akan

berbentuk garis lurus. Proses keluar masuk barang tidak melalui lorong yang

Page 32: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

17

berkelok-kelok sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif

lebih cepat. Lokasi barang yang disimpan dibedakan antara barang kategori fast

moving dan slow moving. Barang yang bersifat fast moving diletakkan di lokasi

dekat dengan pintu keluar. Sebaliknya dengan kategori slow moving disimpan

dilokasi dekat pintu masuk. Arus garis lurus sederhana adalah seperti gambar

berikut :

Gambar 2.2 : layout Arus Garis Lurus

Sumber : (Apple, 1977)

2. Arus “U”

Dengan menggunakan layout arus “U”, arus barang berbentuk “U”. Proses

keluar masuk barang melalui lorong/gang yang berkelok-kelok sehingga proses

penyimpanan dan pengambilan barang relative lebih lama. Lokasi barang yang

akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast moving dan slow

Page 33: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

18

moving. Barang yang bersifat fast moving disimpan di lokasi yang dekat dengan

pintu keluar, sedangkan barang kategori slow moving diletakkan dengan pintu

masuk. Layout dengan arus “U” adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 : Layout Arus “U”

Sumber : (Apple, 1977)

3. Arus “L”

Dengan menggunakan layout arus “L”, arus barang berbentuk “L” dan arus

keluar masuk barang melalui lorong/gang yang tidak terlalu berkelok-kelok

sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relative cepat. Lokasi

barang yang akan disimpan dibedakan antara fast moving dan slow moving.

Barang yang bersifat fast moving disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu

keluar. Sebaliknya barang yang termasuk dalam kategori slow moving disimpan di

dekat pintu keluar. Layout dengan arus “L” adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 : Layout Arus “L”

Sumber : Apple, 1977

Page 34: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

19

2.7 UPAYA MENCAPAI OPTIMALISASI TOOL ROOM

Dalam upaya meningkatkan optimasi tool room ada beberapa saran yang

disampaikan adalah

Implementasi 5S

Istilah “5S” sangat sering kita dengar terutama bagi mereka yang berprofesi

sebagai karyawan industri manufaktur.Secara harfiah “5S” berasal dari 5 kata dalam

bahasa jepang yaitu, Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita

terjemahkan dalam bahasa Indonesia ia akan menjadi Pemilahan, Penataan,

Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan. Sehingga dalam beberapa pabrik, kosa

kata 5S ini sudah diubah ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5P” atau dalam konteks

lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun untuk

yang terakhir ini terkesan sedikit memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang

sama dengan 5S.

Secara umum orang mengenal 5S sebagai sebuah cara atau filosofi yang

merupakan cara me-manage,cara mengelola area kerja baik dari pola kerja yang

efisien dan efektif, pola melakukan perbaikan terus-menerus dengan mengikis segala

bentuk pemborosan, memperbaiki alur kerja, serta memangkas proses-proses yang

tidak perlu dan tidak rasional, selain itu 5S juga mengajarkan kepada kita tentang

pola kedisiplinan yang tidak pernah mengenal lelah apalagi menyerah.

Semangat 5S dan sekaligus target sasaran 5S adalah perubahan moralitas kerja

ketika kita berada diarea kerja kita, keselamatan kerja, dan efisiensi dalam setiap hal

pekerjaan yang kita lakukan. Sebab dengan pelaksanaan 5S, kita bisa dengan mudah

melihat perbedaan setiap jenis barang di tempat dan lokasi yang berbeda pula, lebih

mudah mengakses dan menemukan sesuatu yang kita cari karena petunjuk lokasi dan

tempat yang sudah jelas, lebih hemat waktu dalam mengerjakan sesuatu karena

petunjuk yang jelas dan standar kerja yang sudah baku disesuaikan dengan kebutuhan

kerja, lebih merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena semua karyawan telah

melakukan hal yang sama dan standar.

Untuk itu, singkat– kita kaji satu persatu dari 5 kata S diatas :

Page 35: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

20

1. Seiri (Pemilahan )

Pastikan setiap barang yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah.

Pisahkan pula produk yang dinyatakan “OK” dengan produk yang dinyatakan

“NG” atau “BS” demikian juga dengan produk yang belum diperiksa, semuanya

harus benar-benar jelas memiliki tanda dan terpisah. Pastikan tools, alat-alat yang

bisa digunakan untuk bekerja tidak tercampur dengan alat-alat yang sudah rusak

dan tidak bisa digunakan lagi.

2. Seiton( Penataan )

Setelah dilakukan pemilahan alat yang berbeda jenisnya, baik keperluannya,

dan berbeda tujuan, maka langkah berikutnya adalah menata setiap barang

tersebut dengan pemberian identitas yang jelas agar benar-benar tidak

tercampur, penataanya dengan pola penyimpanan yang rapi, dari warna box yang

dibedakan, misalnya warna biru untuk box produk “OK” warna merah untuk

produk “NG” dan warna kuning untuk produk yang belum diperiksa. Atau kita tata

alat ukur yang biasa digunakan di lapangan produksi dengan gelang berwarna

untuk setiap periode kalibrasi yang kita tetapkan, misalnya gelang kuning untuk

alat ukur yang sudah dikalibrasi pada periode semester genap dan gelang warna

hijau untuk alat ukur yang dikalibrasi pada periode semester ganjil.Jika masa kerja

kita telah memasuki semester ganjil sementara masih ada alat ukur yang

menggunakan gelang warna kuning, maka hal ini dengan mudah bisa dideteksi dan

segera dilakukan perbaikan dengan melakukan kalibrasi atas alat ukur tersebut.

3. Seisou( Pembersihan )

Aktifitas bersih-bersih bukanlah merupakan aktifitas khusus dalam pekerjaan

kita, melainkan menyatu dengan keseharian jadwal kerja. Dengan seisou, kita

pastikan bahwa area kerja kita tetap bersih setelah pekerjaan selesai sama seperti

ketika memulai pekerjaan, hal ini bertujuan agar jika terjadi kesalahan atau hal-hal

aneh selama bekerja bisa terdeteksi pada saat akhir bekerja, misalnya setiap selesai

bekerja semua tools dikembalikan ke kotaknya dan dibersihkan dari kotoran jika

Page 36: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

21

ditemukan tools yang sudah rompal dan tidak bisa digunakan, maka dengan segera

kita tahu bahwa tools yang dimaksud harus diganti. Selanjutnya perlu segera

dilakukan order untuk penjagaan level stock. Dalam hal lain, kita bersihkan meja

kerja kita setiap selesai pekerjaan, mengembalikan file-file yang digunakan kepada

tempatnya dimana kita pertama kali mengambil. Merapikan meja kerja dan

sekelilingnya dari kerja dari dokumen-dokumen yang berceceran dan sampah-

sampah lain lalu membuang sampah ke tong sampah dan menyimpan dokumen

pada tray dokumen sesuai kebutuhannya. Kegiatan ini menyatu dalam keseharian

jadwal kerja kita kapanpun dan dimanapun. Jika hal ini dilakukan maka dengan

mudah kita bisa menemukan dokumen yang kita perlukan karena tinggal

mengambil di tempat yang sudah ditetapkan bersama, demikian pula halnya

dengan tools yang kita butuhkan akan selalu pasti tersedia dalam level stock yang

aman untuk digunakan dan dalam kondisi yang bisa pakai. Dalam

keseharian habits orang jepang sering kita dengar istilah junbi (Ed: jumbi:

persiapan) dan katazuke(rapi-rapi) setiap mereka selesai bekerja, hal ini tidak lain

adalah proses seisou yang telah menjadi karakter pribadi setiap orang jepang.

Dalam kondisi normal, mereka tidak akan mungkin meninggalkan meja kerjanya

berantakan tanpa berusaha melakukan katazuke sebelum meninggalkan tempat

kerjanya

4. Seiketsu( Pembiasaan )

Istilah seiketsu ini sering kali diterjemahkan sebagai pembiasaan walaupun

maknanya lebih dekat padastandarisasi. Bahwa setiap kita dituntut untuk

melaksankan 3S diatas dalam proses sehari-hari, bukan lagi sebagai aktifitas

dadakan yang menyita waktu dan energy apalagi tetapi tidak memberikan dampak

berarti dalam pekerjaan. Rangkaian aktifitas 4S dilaksanakan dengan konsisten

dalam keseharian kerja kita, dilaksanakan oleh semua orang tanpa kecuali sebagai

sebuah standar baku yang menyatu dengan pekerjaan inti.

5. Shitsuke (Pendisiplinan )

Page 37: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

22

Ini adalah fase terakhir dari rangkaian “Pilah-Tata-Bersihkan-Biasakan”.

Penetapan pendisiplinan diri merujuk pada proses panjang yang berkelanjutan.

Maka Seiketsu sebagai S ke-5 menjadi penyempurnaan dari 5S sebelumnya.Pada

konsep pendisiplinan ini diharapkan pula bukan sekedar mempertahankan kondisi

yang ada tetap rapih, bersih, dan standar saja melainkan perlu ada perbaikan

berkelanjutan tanpa perubahan tidak berhenti berinovasi. Sebab hanya dengan cara

itulah perusahaan dapat mempertahankan kondisinya untuk tetap survive ditengah

era persaingan global saat ini.

Tabel di bawah ini menjelaskan tentang 5 S tersebut.

Tabel 2.3 Penjelasan tentang 5S

5 S INDONESIA PENGERTIAN

SEIRI PEMILAHAN

Pilah yang di perlukan

dengan yang tidak di

perlukan,Pilah barang

yang OK ( bisa di pakai

) dengan NG ( tidak bias

pakai ), pilah setiap alat

yang berbeda jenisnya

SEITON PENATAAN

Tata setiap alat agar

mudah dicari.

Tata setiap alat sesuai

keperluannya.

Tata setiap alat agar

indah dilihat.

SEISOU PEMBERSIHAN

Bersihkan tempat

kerjamu agar jika ada

hal aneh mudah

dideteksi.

Page 38: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

23

bersihkan setiap barang

agar selalu terawatt.

bersihkan sekelilingmu

agar tetap bersih.

SEIKETSU PEMBIASAAN

Biasakan dirimu bekerja

sesuai standar.

biasa berlaku benar

adalah standar.

biasa berbuat sesuai

standar adalah benar.

SHITSUKE PENDISIPLINAN

Disiplinkan Kebiasaan

3S pada keseharianmu,

disiplinkan Kebiasaan

baik agar menjadi

karakter

disiplinkan berperilaku

sesuai Standard

Page 39: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini di rancang sebagai field research yaitu penelitian lapangan

yang melibatkan pengumpulan data primer atau informasi baru dan terkait kondisi

nyata yang ada di lapangan dengan metode observasi deskriptif melalui observasi

lapangan ( Goerge Allen dan Unwin, 1984 )

Observasi lapangan yang di lakukan adalah mengenai kondisi pengelolaan tool

room ( ruang peralatan ) yang sebenarnya guna melakukan perbaikan, upaya

perbaiakn pengelolaan tool room yang berguna untuk mempermudah dalam

melakukan pengelolaan, penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang untuk

meningkatkan efektifitas kerja. Adapun metode yang di gunakan untuk

mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut

1. Dokumentasi yaitu dengan cara pengumpulan data-data dan foto yang dilakukan

oleh penulis secara langsung di lapangan yang menjadi tempat penelitian ( tool

room ), data-data dan foto tersebut akan menjadi pedoman dasar masalah yang

akan di bahas.

2. Wawancara yaitu pengumpulan informasi tanya jawab yang dilakukan oleh

penulis kepada pengelola tool room dan storeman, dari proses penempatan, proses

peminjaman, keluar masuk tool, pengontrolan tool rusak dan expired, kendala apa

yang sering dialami oleh pengelola tool room dan storeman dan apa yang di

rasakan setelah adanya upaya perbaikan pengelolaan tool room yang sekarang.

3. Studi pustaka yaitu membandingkan data dan informasi yang di dapat dari

perusahaan dengan data yang didapat diinternet untuk di jadikan referensi serta

menunjang penulis dalam meyelesaikan tugas akhir.

Page 40: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

25

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai dari tanggal 1 Juli

2016 sampai 30 November 2016.Tempat penelitian dan pengumpulan data di

laksanakan di PT. BUMA Jl Jend A Yani TANJUNG TABALONG yang merupakan

salah satu customer dari PT. UNITED TRACTOR Tbk site ADARO Area OTHERS

3.3 Diagram Metodologi Alir Penelitian

Dan penelitian ini yang bertujuan memerlukan gambaran penelitian seperti

diagram alir untuk memudahkan pembaca maupun penulis untuk memahami masalah

yang diangakat oleh penulis. Diagram alir penelitian dapat di gambarkan pada

gambar 3.1 berikut.

Page 41: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

26

3.4 Diagram alir metode penelitian

Mulai

Studi Lapangan

Perumusan Tujuan

Studi Pustakaan

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

Data

Wawancara

Foto kondisi Tool

Room

Data

SOP

Identifikasi & Rumusanmasalah

Observasi Dokumentasi

Pengolahan data

Solusi

Kesimpulan

Selesai

List tool

Page 42: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

27

Gambar 3.1 Diagram Alir metodelogi Penelitian

Tabel 3.1 Pengumpulan Data dan Metode Pengumpulan Data

Kelompok Data Data Jenis Data Metode / Sumber

Kualitatif Kondisi pengelolaan

tool rom

Primer Observasi,

Dokumentasi.

Lay Out tool room Sekunder Gambar mengenai

tata letak dan

kondisi

penempatan alat-

alat di dalam tool

room

Penyebab dari kendala

yang terjadi pada tool

room tersebut

Primer Observasi,dan

wawancara

Efek dari kendala yang

terjadi kepada

perusahaan

Primer Observasi

Kuantitatif Data tool Skunder Data

tool di tool room

3.4.1 Studi Lapangan

Studi lapangan melipui observasi dan dokumentasi, observasi berupa

pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Penulis mengamati secara langsung

pekerjaan rutin di area tool room dan mencatat bagian bagian penting yang di

butuhkan untuk meneliti atau menganalisa permasalahan yang terjadi di area tool

room.

Page 43: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

28

Dokumentasi berupa pengumpulan data-data yang diperlukan seperti data SOP,

dan pengambilan gambar-gambar penerimaan & penanganan, penyimpanan,

pengeluaran, pengendalian / pengontrolan, dan perawatan tool / alat, serta layout dan

perangkat keras yang digunakan di tool room.

3.4.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan studi lapangan penulis

menemukan masalah pada area tool room yaitu. Area tool room yang kurang teratur

dalam penyimpanan alat, pengeluaran alat, pengendalian/ pengontrolan alat,

perawatan barang dan selisi barang ketika audit serta layout dan perangkat keras yang

digunakan di warehouse. Penulis mencari solusi untuk meminimalisir hal-hal

tersebuat agar mempermudah saat audit, memepermudah pengelola warehouse untuk

melakukan pekerjaanya dan perbaikan jika terjadi kesalahan.

3.4.3 Perumusan Tujuan

Setelah dilakukan indetifikasi masalah diatas, penulis mampu memlakukan

upaya perbaikan pengelolan tool room untuk mempermudah pengelola tool room dan

storeman dan mengelola tool room dalam melakukan pekerjaanya. Penelitian ini

bertujuan untuk meminimalisir dampak-dampak yang ditimbulkan dari kurang

tersistematiknya pengelolaan tool room.

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi

atau perorangan langsung pada objeknya, data ini meliputi foto area tool room dan

wawancara.Foto area tool room berupa foto-foto yang diambil penulis secara

langsung dilapangan seperti foto penyimpanan barang, dan segala aktifitas di tool

room.

Data wawancara merupakan hasil tanya jawab yang dilakukan oleh penulis

kepada pengelola tool room dan storeman mengenai pengelolaan tool room karena

mereka yang langsung menanganinya. Penulis menanyakan kendala apa yang sering

Page 44: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

29

terjadi dalam pengelolan tool room, apa yang dilakukan oleh pengelola dalam

mengelola tool room, dan apa yang dirasakan setelah adanya perbaikan pengelolaan

tool room.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi

dimana data ini diolah dan dikumpulkan oleh pihak lama (perusahaan) dan biasanya

sudah dipublikasikan, data ini meliputi list tool yang disimpan dalam tool room serta

jumlah sparepart, standard operating procedure pada tool room perusahaan tersebut

kebagian purchasing pada perusahaan tersebut.

3.5.3 Pengelolaan Data

Berdasarkan data-data yang telah didapat, kemudian data-data tersebut diolah,

untuk menentukan langkah awal dalam melakukan upaya perbaikan pengelolaan tool

room, dan meminimalisir masalah-masalah yang sering ditimbulkan.

.

Page 45: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Observasi Penilitian.

Menyimpan tool dengan rapi dan teratur sesuai standar oprasi yang sudah di

tetapkan perusahaan sehingga semua pihak merasa nyaman dalam melakukan

pekerjaan,ini menjadi hal penting yang perlu di perbaiki oleh semua pihak di PT.

United Tractor Site Adaro Support Buma penulis mengamati rutinitas yang dilakukan

di area tool room adapun kegiatan di area tool room PT. United Tractor Site Adaro

Support Buma.

yaitu :

1. Peminjaman tool :

a. Setiap peminjaman tool tidak menggunakan form peminjaman, hal ini

akan menyebabkan tidak terkontrolnya tool apa saja yang telah

dipinjam.

b. Pada saat mekanik akan meminjam tool mekanik mengambil tool nya

sendiri tidak melalui tool man sehingga tidak terkendalinya tool yang

hilang

c. Sulitnya pencarian tool dikarenakan tidak tersusunya tool dengan

lokasi rak yang telah di tentukan

d. Tool-tool yang beserakan di area tool room yang akan menyebabkan

area tool room tidak safty

2. Penyimpanan tool

a. Setiap penyimpanan tool tidak sesuai lokasi awal waktu di ambilnya tool

tersebut, hal tersebut akan mempersulit pencarian tool di keesokan harinya

b. Dalam meletakan tool tidak sesuai pada tempat awal di letakkan

c. Setiap pengembalian tool, tool dalam keadaan tidak bersih

d. Setiap peletakkan tool box, tool di letakkan di lemari rak sesuai pemilik

Page 46: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

31

3. Perawatan tool

a. Tool di bersihkan setelah di gunakan

b. Area tool room tidak terlalu di perhatikan untuk kebersihannya

4.2 Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi yang peneliti lakukan meliputi pengumpulan data-data dan

foto-foto yang dilakukan oleh penulis secara langsung oleh peniliti adapun data-data,

dan foto-foto yang penulis peroleh yaitu:

1. Standart operational procedur (SOP) penyimpanan, perawatan dan peminjaman

Standart operational procedur (SOP) penyimpanan, perawatan dan peminjaman

membahas dan menjelaskan secara singkat prosedur tata cara dalam mengelola

tool room yang meliputi tata cara peminjaman, penyimpanan, dan perawatan tool.

2. List Tool

List tool adalah daftar part namber, part name, user for used, location rak, stock

awal bulan, satuan part, stock akhir bulan, part in, part out dan jumlah tool yang

tersimpan di dalam tool room.

3. Layout Tool Room

Layout tool room adalah gambaran mengenai tata letak atau gambaran tentang

kondisi di tool room tersebut. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 47: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

32

Gambar 4.1 layout tool room sebelum perbaikan

Sumber: dokumentasi Pribadi

4. Foto-Foto area tool room Foto-foto yang di ambil saat melakukan penelitian (tool

room)

Menggambarkan secara real kondisi di tool room

Page 48: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

33

Gambar 4.2 Keadaan tool room

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.3 Keadaan tool room

Sumber: Dokumentasi pribadi

kondisi tool room yang kurang terkontrol dengan baik, terlihat penyimpanan tool

yang kurang optimal dan tidak sistematis di letakan begitu saja dan tidak pada

tempatnya seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 dan pada Gambar 4.3

menunjukan area tool room, sebelah kanan mengalami kendala yaitu kurang

optimal dan tidak sistematis sedangkan tool room sebelah kiri dalam keadaan

kosong dan belum di gunakan. sehingga penulis berinisiatif untuk membuat

perencanaan pengelolaan pada kedua tool room tersebut.

Page 49: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

34

5. Wawancara Tentang Tool Room

Hasil wawancara yang di dapatkan menurut responden seputar tool room yaitu

tentang kendala dan keadaan tool room saat ini. Uraian dari kendala dan keadaan

tool room adalah sebagai berikut:

a. Teknologi system data tool room yang di gunakan belum canggih.

b. Ruangan tool room yang kurang luas, sehingga sulit dalam membagi

ruangan yang ada

c. Sulit mengontrol keluar masuknya tool

d. Memperbaiki sistem pengeluaran melalui satu pintu (loket).

e. Membuat sistem yang terintegritas dengan purchasing dan accounting

f. Menurut responden perlu pelatihan personil agar dapat bekerja sesuai

dengan yang di harapkan dan mengupdate ilmu yang mereka peroleh.

g. Sistem yang di gunakan dalam pengolahan data masih manual

h. Perlu merancang layout baru, dan penambahan tool room yang

terpisah

Page 50: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

35

4.3 Identifikasi Masalah

Gambar 4.4 Layout tool room sebelumnya di PT.United Tractor

Site Adaro Support BUMA

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.4 menunjukan kondisi layout tool room sebelumnya di

PT.United Tractor site Adaro support BUMA tool room yang memiliki 3 rak

Page 51: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

36

tempat penyimpanan tool , 3 tong penyimpanan tool, dan 2 kotak penyimpanan

tool. Dari luas tool room yang ada penulis ingin mengoptimalkan tool room

secara optimal dengan menambahkan beberapa rak penyimpanan barang, untuk

mengoptimalkan fungsi tool room.

Mengapa penulis ingin mengoptimalkan ruang tool room dengan perbaikan

dan penambahan layout di tool room. dengan kondisi tool room seperti yang di

tunjukan pada gambar 4.4 tata letak yang saat ini ada masih kurang membantu

pekerjaan di tool room karena banyak tool yang harus disimpan tetapi tool room

Tersebut kurang memiliki rak penyimpanan sehingga terjadi penumpukan

peralatan yang mengakibatkan susahnya menemukan tool yang di butuhkan

mekanik dalam waktu cepat. Di tool room tersebut masih memiliki satu container

(tool room) yang masih kosong dan belum digunakanagar di tambahkan rak

lagi untuk menyimpan tool yang berguna agar tidak terjadi penumpukan

barang.

Terdapat beberapa prinsip dalam merancang layout tool room yang harus di

perhatikan agar tool room dapat berjalan dengan optimal,yaitu:

1. Bila kegiatan di dalam tool room terlalu sibuk atau dengan kata lain

frekuensi kegiatan tool masuk dan keluar terlalu sibuk, sebaiknya pintu

keluar dan masuk di pisah .

2. Alat-alat jenis fast moving di letakan didekat pintu, alat jenis slow moving di

letakan paling ujung belakang,sedangkan alat-alat medium moving

diletakkan diantara tempat penyimpanan fast moving dan slow moving.

3. Jarak antara rak dengan jalan tidak terlalu sempit agar memudahkan aktivitas

pencarian tool

4. Alat-alat yang mirip di simpan dirak yang sama sehingga memudahkan

dalam pencarian barang

5. Ukuran tool yang besar dengan yang kecil sebaiknya di pisahkan

6. Karakteristik tool

Page 52: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

37

Tabel 4.1 Kondisi Penyimpanan dan Tata Letak Tool Room

Sumber: Dokumentasi Pribadi

No Foto Kondisi Kendala

1

Penumpukan

barang

1.Terlihat tidak

rapi

2.Penyimpanan

tidak sistematis

2

Tata letak

penyimpanan

tidak sesuai

dan tersusun

berantakan

1. Penyimpanan

barang tidak

sesuai mestinya

2. Penyimpanan

tidak terlihat

rapi

3

Ruang kosong

terlalu lebar

1. Pemanfaatan

ruang kurang

optimal

Page 53: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

38

4

Tool yang

penyimpanann

ya tidak sesuai

1. Memakan

banyak tempat

2. Mengganggu

lalu lintas di

dalam tool

room

5

Tidak adanya

identitas

lainnya

1. Sulitnya

menemukan

barang karena

tidak ada

identitas

2. Kesalahan

dalam

pengambilan

barang

6

Penyimpanan

yang tidak rapi

1. Kurangnya

identitas part

2. Penempatan

barang yang

tidak sesuai

7

Barang yang

diletakan tidak

sesuai

tempatnya

1. Seharusnya

baut tidak

diletakan

disembarang

tempat

Page 54: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

39

4.4 Upaya Perbaikan Layout Tool Room

4.4.1 layout menggunakan metode “U”

Gambar 4.5 Layout tool room setelah perbaikan

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 55: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

40

Berdasarkan pada gambar 4.4 sebelum diperbaiki dan 4.5 menunjukan gambar

layout keseluruhan dengan menggunakan metode arus “U”, yang telah di perbaiki

dapat di lihat perbedaanya. Pada gambar 4.4 pada layout sebelumnya memiliki 3

pintu, 3 rak dan tool room terpisah menjadi 3 tempat membuat toolman kesusahan

dalam melakukan aktifitas 5s tersebut. Pada gambar 4.5 layout sesudah diperbaiki

hanya memiliki 1 pintu, rak ditambah menjadi 5rak dan tool room di buat

menyambung agar memudahkan toolman dalam melakukan 5s tersebut.

Mengurangi pintu tool room bertujuan untuk memudahkan toolman dalam

mengontrol keluar masuknya tool. Upaya perbaikan pengelolaan layout (tata letak)

pada tool room ini di karenakan di tool room tersebut kekurangan rak penyimpanan

sehingga terjadi banyak penumpukan barang di rak bahkan wadah yang sama.

Jenis layout yang digunakan sebagai upaya perbaikan adalah model jenis layout

metode “U” karena pintu masuk ada 3, 2 di ujung container, 1 di tengah container,

dan belum memiliki pola, mengingat ada 3 pintu di tool room ini, dan keterbatasan

lahan.

Dari perubahan layout ini yang di harapkan dari penulis yaitu:

1 .Dapat membantu meningkatkan kinerja tool room dalam pengelolaan tool secara

optimal, sehingga tool dapat terjaga dengan baik.

2. Mengurangi biaya kerusakan tool akibat pengelolaan yang tidak baik.

dimana metode perbaikan pada tool room menggunakan metode 5s Pemilahan,

penataan, pembersihan, pembiasaan, pendisiplinan sebagai berikut :

a) Pemilahan

Pastikan setiap tool yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah.

Pastikan tools, alat-alat yang bisa digunakan untuk bekerja tidak tercampur dengan

alat-alat yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Adapun permasalahan pada kondisi lapangan seperti tidak berjlannya

pemilahan tersebut agar berjalannya pemilahan tersebut untuk itu di berikanlah

metode 5s (pemilahan).

Page 56: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

41

b) Penataan

Setelah dilakukan pemilahan alat yang berbeda jenisnya, baik

keperluannya, dan berbeda tujuan, maka langkah berikutnya

adalah menata setiap alat tersebut dengan pemberian identitas yang jelas agar

benar-benar tidak tercampur, penataanya dengan pola penyimpanan yang rapi,

dari warna rak yang dibedakan, misalnya warna biru untuk rak hand tool,

warna merah untuk tempat tool tune up, dan warna ungu untuk tool yang

rusak.

Adapun permasalahan pada kondisi lapangan seperti tidak berjalannya

penataan tersebut agar berjalannya penataan tersebut untuk itu di berikanlah

metode 5s (penataan).

c) Pembersihan

pastikan bahwa area kerja kita tetap bersih setelah pekerjaan selesai

sama seperti ketika memulai pekerjaan, hal ini bertujuan agar jika terjadi

kesalahan atau hal-hal aneh selama bekerja bisa terdeteksi pada saat akhir

bekerja, misalnya setiap selesai bekerja semua tools dikembalikan ke

kotaknya dan dibersihkan dari kotoran jika ditemukan tools yang sudah

rompal dan tidak bisa digunakan, maka dengan segera kita tahu

bahwa tools yang dimaksud harus diganti.

Adapun permasalahan pada kondisi lapangan seperti tidak berjalannya

pembersihan tersebut agar berjalannya pembersihan tersebut untuk itu di

berikanlah metode 5s (pembersihan).

d) Pembiasaan

dilaksanakan dengan konsisten dalam keseharian kerja kita,

dilaksanakan oleh semua pekerja tanpa kecuali sebagai sebuah standar baku

yang menyatu dengan pekerjaan inti.

Adapun permasalahan pada kondisi lapangan seperti tidak berjalannya

pembiasaan tersebut agar berjalannya pembiasaan tersebut untuk itu di

berikanlah metode 5s (pembiasaan).

Page 57: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

42

e) Pendisiplinan

konsep pendisiplinan ini diharapkan pula bukan sekedar

mempertahankan kondisi yang ada tetap rapih, bersih, dan standar saja belum

cukup melainkan perlu ada perbaikan berkelanjutan tanpa perubahan dan tidak

berhenti berinovasi. Sebab hanya dengan cara itulah perusahaan dapat

mempertahankan kondisinya untuk tetap survive ditengah era persaingan

global saat ini.

Adapun permasalahan pada kondisi lapangan seperti tidak berjalannya

pendisiplinan tersebut agar berjalannya pendisiplinan tersebut untuk itu di

berikanlah metode 5s (pendisiplinan).

4.4.2 layout tool room container 1

Gambar 4.6 Layout tool room pada container 1 setelah perbaikan

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 58: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

43

Perencanaan pembuatan layout setiap rak memiliki kode rak untuk rak Pada

gambar 4.6 rak D untuk power tool, D1 fast moving (1 hari) seperti tool impact, hi

torc, untuk D2 middle moving (2 bulan) seperti gerinda, charging tool untuk D3 low

moving (6 bulan) seperti bor, electric pump

rak C untuk special tool, di letakan tool dimana C1 fast moving (1 hari) seperti

compression tester, C2 middle moving (2 bualn) seperti oil filter wrench, suction

pump dan C3 low moving (6 bulan) seperti chamsaft lock holder, untuk layout yang

bergaris-garis untuk menempatkan hook, sacle, dan layout yang berwarna ungu untuk

menempatkan tool rusak, untuk setiap melakukan pengembalian tool harus dalam

keadaan bersih.

Gambar 4.7 Layout tool room pada container 1 tampak samping

Sumber : dokumentasi pribadi

pada gambar 4.7 rak D untuk power tool, D1 rak bagian atas digunakan untuk

meletakkan alat yang ringan (1 kg) seperti puller, D2 rak bagian tengah digunakan

untuk meletakkan alat yang berukuran sedang (15 kg) seperti bor, dan untuk D3 rak

bagian bawah digunakan untuk meletakkan alat yang berat (50 kg) seperti

powerbank.

Rak C untuk special tool, diletakkan tool dimana C1 rak bagian atas digunakan

untuk meletakkan alat yang ringan (1 kg) seperti hook wrench, C2 rak bagian tengah

digunakan untuk meletakkan alat yang berukuran sedang (15 kg), dan untuk C3 rak

Page 59: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

44

bagaian bawah digunakan untuk meletakkan alat yang berat (50 kg) seperti sliding

hammer.

4.4.3 layout tool room container 2

Gambar 4.8 Layout tool room pada container 2 setelah perbaikan

Sumber : dokumentasi pribadi

Pada gambar 4.8 rak A di letakkan measurements tool dimana A1 fast moving, A2

middle moving, dan A3 low moving yaitu rak untuk A1 fast moving (1 hari) seperti

jangka sorong, micrometer outside, micrometer inside, combination wrench, kunci

pas deep micrometer dan A2 middle moving (2 bulan) seperti feeler gouge dan A3

low moving (6 bulan) penggaris, meteran

Untuk rak B di letakkan hand tool dimana B1 fast moving (1 hari) seperti ratchet,

socket, dan adapter dan B2 middle moving (2 bulan) seperti universal socket, push

puller, hydraulic jack, grease gan untuk B3 low moving (6 bulan) seperti hand saw, C

Page 60: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

45

clamp, suction gun, puller tree jaw, untuk layout berwarna ungu di gunakan untuk

meletakkan tool tune up service tool, tool ppm, cylinder bore gouge dan layout yang

bewarna putih adalah AC karena sebagian besar tool cara penyimpanannya hindari

pada suhu panas.

Gambar 4.9 Layout tool room pada container 2 tampak samping

Sumber : dokumentasi pribadi

pada gambar 4.9 rak A untuk measurements tool, A1 rak bagian atas digunakan

untuk meletakkan alat yang ringan (1 kg) seperti jangka sorong, micrometer, A2 rak

bagian tengah digunakan untuk meletakkan alat yang berukuran sedang (15 kg)

seperti cylinder bore gauge, dan untuk A3 rak bagian bawah digunakan untuk

meletakkan alat yang berat (50 kg) seperti tool lain-lain.

Rak B untuk hand tool, diletakkan tool dimana B1 rak bagian atas digunakan

untuk meletakkan alat yang ringan (1 kg) seperti kunci L, , B2 rak bagian tengah

digunakan untuk meletakkan alat yang berukuran sedang (15 kg) kunci pas 41 keatas,

kunci inggris handle 1 inch dan untuk B3 rak bagaian bawah digunakan untuk

meletakkan alat yang berat (50 kg) seperti linggis, hammer 5 kg. tujuan dari

pembuatan nama-nama rak yaitu untuk memudahkan dalam pencarian tool, dan

penempatannya

Page 61: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

46

4.4.4 layout tool room container 3

Gambar 4.10 Layout tool room pada container 3 setelah perbaikan

Sumber : dokumentasi pribadi

Pada gambar 4.12 rak E digunakan untuk meletakan tool lain- lain, rak E1 fast

moving (1 hari) seperti sackle, dan eyebolt, untuk E2 middle moving (2 bulan) seperti

rantai , dan untuk E3 low moving (6 bulan) seperti tali tambang , untuk layout yang

bewarna abu-abu untuk menenpatkan majun dan sarung tangan, untuk layout yang

bewarna orange untuk menempatkan tool cadangan, dan layout yang bewarna coklat

adalah meja tool man, untuk penempatan meja toolman di layout container 3 agar

memudahkan toolman dalam mengontrol keluar masuknya alat di karenakan layout

ini menggunakan pintu satu pada layout 3

Page 62: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

47

Gambar 4.11 Layout tool room pada container 3 tampak samping

Sumber : dokumentasi pribadi

pada gambar 4.11 rak E untuk lain-lain, E1 rak bagian atas digunakan untuk

meletakkan alat yang ringan (1 kg) work lamp, oring kit, E2 rak bagian tengah

digunakan untuk meletakkan alat yang berukuran sedang (15 kg) seperti pipe wrench,

dan untuk E3 rak bagian bawah digunakan untuk meletakkan alat yang berat (50 kg)

seperti freon.

Penambahan rak penyimpanan tool bertujuan untuk membantu pengelola tool

room dalam melakukan aktifitas tool room terutama dalam hal peminjaman dan

pengembalian. Upaya perbaikan pengelolaan layout ( tata letak ) pada tool room ini di

karenakan di tool room tersebut kekurangan rak penyimpanan sehingga terjadi

banyak penumpukan alat di rak bahkan wadah yang sama.

Dari perubahan tata letak tool room ini yang di harapkan dari penulis yaitu:

1. Dapat membantu meningkatkan kinerja warehouse dalam pengelolaan tool

secara optimal, sehingga kualitas tool dapat terjaga dengan baik

2. Mengurangi biaya kerusakan tool akibat pengelolaan yang tidak baik

4.5 Standar Oprasional prosedur

1. TUJUAN

Tujuan dari prosedur kerja ini adalah untuk menetapkan tata cara peminjam dan

Page 63: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

48

pengambilan tools sebagai upaya control pada tools.

2. RUANG LINGKUP

Penganturan peminjaman dan pengembalian tools pada PT. Umited Tractors.

Tbk Site Adaro.

3. TAHAPAN PROSEDUR

4.5.1 Tata cara peminjaman tool

a) Peminjaman memiliki Id Card (karyawan, kontraktor, dan visitor)

b) Peminjaman mengisi buku kunjungan yang ada pada tool room

c) Peminjaman tidak diperkenakan masuk area tool room tanpa seizin

petugas tool man

d) Petugas tool room mencatat data peminjaman tool meliputi tanggal, nama

tool dan nama peminjaman

e) Batas pengembalian hingga pergantian shift. (Jika melewati batas

informasikan kepada petugas tool room)

4.5.2 Tata Cara Pengembalian Tool

a) Pada saat pengembalian, petugas tool room memeriksa kondisi dari tools

yang dipinjam dan tool dalam keadaan bersih

b) Jika tools yang diterima tidak dalam keadaan baik maka peminjam

mengisi buku kunjungan pada tanggal pengembalian

c) Jika tools yang diterima tidak dalam keadaaan baik maka petugas tool

room membuar catatan atas hal tersebut dan melaporkan kepada

supervisor logistic

d) Apabila terjadi kehilangan atau kerusakan tool, menjadi tanggung jawab

peminjam dan membuat acara kehilangan/kerusakan.

4.5.3 Tata Cara Perawatan Tool

a. Pastikan setiap tool yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah dan alat

yang rusak tidak tercampur dengan alat-alat yang rusak.

Page 64: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

49

b. setelah di lakukan pemilahan langkah berikutnya adalah menata setiap alat

tersebut dengan pemberian identitas yang jelas agar benar-benar tidak

tercampur.

c. pastikan bahwa area tool room kita tetap bersih setelah aktivitas di tool

room selesai, hal ini bertujuan agar jika terjadi kesalahan atau hal-hal aneh

selama

bekerja bis terdeteksi pada saat akhir bekerja.

d. dilaksanakan dengan konsisten dalam keseharian kerja kita, dilaksanakan

oleh semua pekerja tanpa kecuali sebagai sebuah standar baku yang

menyatu dengan pekerjaan inti.

e. mempertahankan kondisi yang ada tetap rapih, bersih, dan standar saja

belum cukup melainkan perlu ada perbaikan berkelanjutan tanpa perubahan

dan tidak berhenti berinovasi.

Adapun permasalahan yang terjadi pada aktifitas tool room meliputi

Peminjaman, pengembalian, dan perawatan yaitu :

a. Setiap peminjaman tool tidak menggunakan form peminjaman, hal ini

akan menyebabkan tidak terkontrolnya tool apa saja yang telah

dipinjam.

b. Pada saat mekanik akan meminjam tool mekanik mengambil tool nya

sendiri tidak melalui tool man sehingga tidak terkendalinya tool yang

hilang

c. Sulitnya pencarian tool dikarenakan tidak tersusunya tool dengan

lokasi rak yang telah di tentukan

d. Tool-tool yang beserakan di area tool room yang akan menyebabkan

area tool room tidak safty

e. Setiap penyimpanan tool tidak sesuai lokasi awal waktu di ambilnya tool

tersebut, hal tersebut akan mempersulit pencarian tool di keesokan harinya

Page 65: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

50

f. Dalam meletakan tool tidak sesuai pada tempat awal di letakkan

g. Setiap pengembalian tool, tool dalam keadaan tidak bersih

4.5.4 Upaya Perbaiakan Pada Aktivitas Penyimpanan

Penyimpanan tool yang tidak sesuai dapat berpengaruh terhadap kualitas tool

tersebut. Oleh karena itu penulis melakukan upaya perbaikan rancangan atau

mendisain layout baru agar peralatan dapat disimpan sesuai tempatnya, untuk

menghindari terjadi penumpukan tool atau peletakan tool tidak sesuai tempatnya.

Penyimpanan tool hendaknya dengan pemberian nomor urut berdasarkan

urutan masuknya agar proses penyimpanan dapat berjalan dengan baik. Alat secara

manual yang bersifat continue. Alat yang disimpan hendaknya juga berdasarkan

konsep tata letak penyimpanan alat yaitu:

a. Berdasarkan Kepopulera (Popularity)

tool fast moving hendaknya disimpan didekat pintu keluar dan alat slow moving

diletakan jauh dari pintu.

b. Berdasarkan Kemiripan (Similarity)

Tool dengan kemiripan yang disimpan bersama untuk memudahkan saat

pencarian.

c. Berdasarkan Ukuran

Memisahkan tempat penyimpanan tool yang berukuran besar dan kecil ditempat

penyimpanan yang berbeda.

d. Berdasarkan Karakteristik tool

1. tool yang mudah rusak, sehingga membutuhkan lingkungan tempat

penyimpanan yang ideal.

2. Bentuk yang unik, sehingga menimbulkan masalah dalam area peletakan alat

3. Alat yang mudah rusak, sehingga perlu memperhatikan tingkat kelembaban,

ukuran unit load, dan metode penyimpanan

4. Keamanan tool berkaitan dengan peletakan tool dimana diusahakan agar alat

diletakan di tempat yang sesuai nomor urut.

Page 66: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

51

4.5.5 Upaya Perbaikan Pada Aktivitas Peminjaman

Upaya perbaikan yang dapat dilakukan pada aktivitas peminjaman dan

pengembalian alat yaitu dengan mewajibkan user pada setiap pengambilan tool

mengisi material issue slip sebagai proses pengeluaran barang, tujuan dari hal

tersebut adalah untuk mencocokan jumlah barang di tempat penyimpanan,

dikomputer, dan file yang ada balance/sama, dan menghindari selisih alat saat audit.

dan bagi pengelola tool room. peminjaman memiliki Id Card (karyawan,

kontraktor, dan visitor), peminjaman mengisi buku kunjungan yang ada pada tool

room, peminjaman tidak diperkenakan masuk area tool room tanpa seizin petugas

tool man, petugas tool room mencatat data peminjaman tool meliputi tanggal, nama

tool dan nama peminjaman, batas pengembalian hingga pergantian shift. (Jika

melewati batas informasikan kepada petugas tool room)

4.5.6 Upaya Perbaikan Pada Aktivitas perawatan

a. Pastikan setiap tool yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah dan alat

yang rusak tidak tercampur dengan alat-alat yang rusak.

b. setelah di lakukan pemilahan langkah berikutnya adalah menata setiap alat

tersebut

c. dengan pemberian identitas yang jelas agar benar-benar tidak tercampur.

d. pastikan bahwa area tool room kita tetap bersih setelah aktivitas di tool room

selesai, hal ini bertujuan agar jika terjadi kesalahan atau hal-hal aneh selama

bekerja bis terdeteksi pada saat akhir bekerja.

e. dilaksanakan dengan konsisten dalam keseharian kerja kita, dilaksanakan oleh

semua pekerja tanpa kecuali sebagai sebuah standar baku yang menyatu

dengan pekerjaan inti.

f. mempertahankan kondisi yang ada tetap rapih, bersih, dan standar saja belum

cukup melainkan perlu ada perbaikan berkelanjutan tanpa perubahan dan tidak

berhenti berinovasi.

g. Membersihkan tool sebelum diletakkan di tempatnya.

Page 67: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penjelasan pada bab-bab

sebelumnya, yaitu :

1. Dapat mengetahui keadaan pengelolaan tool room PT. United Tractors.Tbk site

adaro support BUMA

2. Kendala yang ada dari layout seperti yang terlihat pada gambar 4.1 dan 4.5

adalah adanya tool room kosong yang bisa dioptimalkan untuk penambahan rak

penyimpanan, terpisahnya container menjadi 3 tempat dan memiliki 3 pintu,

Keadaan pengelolaan kinerja layout di PT. United Tractor site Adaro support

BUMA saat ini masih kurang optimal karena masih banyak kendala dalam

pengelolaan tool room. Adapun kendala yang ada yaitu:

a. Ruangan yang kurang luas dan terpisah sehingga sulit membagi ruangan dan

mengontrol keluar masuknya tool .

b. Sistem yang digunakan masih manual.

c. Kesadaran pekerja akan prosedur kerja yang benar masih kurang..

3. Upaya yang dapat dilaksanakan sebagai usaha mengatasi kendala dan lakukan

perbaikan yaitu:

a. Perancangan layout menggunakan metode U dan 5s

b. Menggunakan sistem pengolahan data yang cangih

c. Pengontrolan alat secara rutin setiap bulan

d. Menjaga peralatan didalam tool room agar tetap baik

4. Perbaikan layout di tool room yang telah dilakukan adalah penambahan rak

penyimpanan barang, membuat layout dari tiga tempat menjadi satu tempat yang

berfungsi mengoptimalkan fungsi tool room.

Page 68: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

53

5.2 Saran

Beberapa saran untuk tool room PT. United Tractor site Adaro Support

BUMA:

1. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang ada yaitu:

a. Perlu adanya penambahan tool room baru yang terpisah agar dapat digunakan

dalam penyimpanan khusus, misalnya tool-tool yang harus disimpan dalam

suhu tertentu seperti bahan-bahan yang mudah rusak.

b. Memberikan pelatihan pada pengelola tool room agar dapat melakukan

pekerjaanya dengan benar.

c. Sebaiknya pintu barang masuk dan barang keluar dipisah untuk

memepermudahkannya aktifitas di tool room.

2. Perbaikan layout tool room PT. United Tractor site Adaro Support BUMA yang

dapat dilakukan yaitu:

a. Menyediakan komputer agar lebih mudah untuk peminjaman dan pengembalian

tool

b. Sebaiknya pintu tool room tool pinjam dan pengembalian dipisah untuk

memepermudahkannya aktifitas di tool room.

Page 69: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonym,Wikipedia.2016 : tool room (https://en.wikipedia.org/wiki/Toolroom) di

akses pada tanggal 16 juli 2017

Anonym. 2011. Tata letak layout bengkel/laboratorium

(http://manajemenbengkel.blogspot.co.id/2011/11/tata-letaklayout-

bengkellaboratorium.html) di akses pada tanggal 15 juli 2017

Anonym. 2012. Manajement bengkel (http://anistkr.blogspot.co.id/2012/04/manajemen-

bengkel.html) di akses pada tanggal 17 juli 2017

(https://www.safetysign.co.id/news/277/Panduan-Penggunaan-dan-Pemeliharaan-

Peralatan-Tangan-Hand-Tool) di akses pada tanggal 17 juli 2017

Anonym. 2011. Tool room management : how to lead your team

(http://www.ptonline.com/columns/tool-room-management-how-to-lead-your-

team) di akses pada tanggal 18 juli 2017

Hadiguna, dan Setiawan. 2008. Tata Letak Pabrik: Pengertian dan Fungsi

Penyimpanan, Prinsip-Prinsip Perencanaan, Konsep Tata Letak Penyimpanan

Barang, Media Penyimpanan, dan Pengiriman dan Penerimaan, Yogyakarta:

ANDI Yogyakarta. Di akses pada tanggal 20 juli 2017

Apple. 1977. Manajemen Pergudangan: Jenis Lay Out Gudang, Prinsip Merancang

Gudang, Perangkat Keras Gudang. http:// http://repository.widyatama.ac.id.

Diakses tanggal 22 juli 2017.

Page 70: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat

LAMPIRAN

Page 71: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 72: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 73: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 74: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 75: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 76: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 77: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat
Page 78: PERENCANAAN PERBAIKAN PENGELOLAAN TOOL ROOM …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309232691_2017.pdf · terhadap suatu perusahaan itu sendiri, kurangnya rak penyimpanan alat dapat