Perencanaan pembelajaran matematika
-
Upload
dx-lupheparentseverafter -
Category
Documents
-
view
588 -
download
0
Transcript of Perencanaan pembelajaran matematika
Perencanaan Pembelajaran Matematika
Oleh Kelompok 2:
Nova AstinaNurkholidah A. HarahapSyahrun Mubarok T.Ulfa Fujianti Br. GintingZuraida
Pendidikan Matematika 4/ VIFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara
Isi Makalah
Pengertian dan Hakikat Belajar Prinsip Belajar Keterampilan Belajar Keterampilan Kompleks dalam Belajar Matematika
Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa Pengertian dan Hakikat Belajar Siswa Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Karakteristik Perkemabangan Kognitif pada Usia Sekolah Menengah Teori Perkembangan Usia Remaja
Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Menengah Praktek Pembelajaran di Sekolah Menengah Versus Pembelajaran Model
PAKEM Pembelajaran Terpadu dengan Model PAKEM Pendekatan Saintifik dan Pengembangan Keterampilan Proses.
Pengertian dan Hakikat Belajar
Menurut Walker belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau factor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan belajar.
Sedangkan menurut Gagne dinyatakan bahwa belajar merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan. Hal ini dijelaskan kembali oleh Gagne bahwa belajar merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah, dan dikontrol.
Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak dan sumber motivasi, dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses belajar antara anak didik dan pendidik yang dinamis dan terarah.
Secara umum, Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan: perhatian dan motivasi keaktifan keterlibatan langsung/berpengalaman pengulangan tantangan balikan dan penguatan, dan perbedaan individual
Keterampilan Belajar
Keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh, mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan. Dalam memperoleh keterampilan belajar siswa akan menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya.
Keterampilan Kompleks dalam Belajar Matematika
Pengertian dan Hakikat Belajar Siswa
Belajar adalah proses dimana seorang peserta didik mengalami perubahan dari satu kondisi kepada kondisi yang lain, kondisi yang lain tersebuat tentu direncanakan, dikontrol dan direncanakan.
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada.
Tahapan Proses Perkembangan Siswa Sekolah Menengah
1. Aspek Fisik2. Aspek Intelektual (Kognitif)3. Aspek Emosi4. Aspek Sosial5. Aspek Kepribadian6. Kesadaran Beragama
Aspek Fisik
Secara fisik, masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ seksual.
Aspek Intelektual (Kognitif)
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir operasional formal yang ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak (seperti memecahkan persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya dan orang lain) dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan masalah).
Aspek Emosi
Masa-masa remaja merupakan puncak emosionalitas. Pertumbuhan organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya.
Aspek Sosial
pada masa remaja terjadi perkembangan social cognition, yaitu kemampuan memahami orang lain. Kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya.
Aspek Kepribadian
Masa remaja merupakan saat berkembangnya Self-identity (kesadaran akan identitas/jati dirinya).
Apabila remaja berhasil memahami dirinya dan peran-perannya dalam keidupan sosial maka dia akan menemukan jati dirinya, dalam arti dia akan memiliki kepribadian yang sehat. Begitu pula sebaliknya.
Kesadaran Beragama
Terkait dengan kehidupan beragama, remaja mngalami proses yang cukup panjang untuk mencapai kesadaran beragama yang diharapkan.
Karakteristik Perkembangan Kognitif pada Usia Sekolah Menengah
Menurut Jean Peaget, perkembangan kognitif remaja merupakan periode terakhir dalam tahap pertumbuhan operasi formal. Pada periode ini, idealnya remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam memecahkan masalah yang kompleks dan abstrak.
Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.
Teori Perkembangan Remaja
Siswa sekolah menengah termasuk kategori usia remaja (berusia 12-20 tahun). Masa remaja sering pula disebut adolensi. menurut Havighurst remaja mempunyai ciri yaitu terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan seksual, cara berpikir kuasalitas, emosi yang masih labil, di kehidupan sosial remaja mulai tertarik kepada lawan jenis, menarik perhatian lingkungan dan terikat dengan kelompok.
Pembelajaran Terpadu dengan Model PAKEM
PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut.
dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang pada akhirnya dapat membuat siswa menciptakan karya, gagasan, pendapat, dan ide atas hasil penemuan dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya.
Pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dari berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, dan prinsip yang ditemukan.