Perencanaan CPM

download Perencanaan CPM

of 8

Transcript of Perencanaan CPM

  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    1/8

    CONTOH PERENCANAAN CPM-PERT

    Representasi Node

    a = nomor node

    b = ES (Early Start)

    Mencari mulai dari titik start.

    Ambil yang terbesar dari aktivitas yang masuk

    c = LS (Latest Start)

    Mencari mulai dari titik finish

    Ambil yang terkecil dari aktivitas yang keluar

    Representasi Aktivitas

    Kegiatan D :

    Kegiatan D dimulai paling cepat (E.S) hari ke 4. Kegiatan D dimulai paling lambat (L.S) hari ke 18. Ada waktu sisa 18 4 hari = 14 hari. Kegiatan D selesai paling cepat (E.F) hari ke 19. Kegiatan D selesai paling lambat (L.F) hari ke 33.

    Diagram PERT

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/aktiviti.jpghttp://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/node.jpghttp://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/tabel1.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    2/8

    1. Mencari ES dan EF tiap aktivitas. Dimulai dari node start dengan ES = 0. Jika terdapatlebih dari 1 panah aktivitas masuk (warna hijau), maka dipilih yang terbesar.

    1. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas A = 4. Maka pada node 1, EF = 0 + 4 = 4.2. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas B = 8. Maka pada node 2, EF = 0 + 8 = 8.3. Pada node 0, ES = 0. Durasi aktivitas C = 7. Maka pada node 3, EF = 0 + 7 = 7.4. Pada node 1, ES = 4. Durasi aktivitas D = 15. Masuk ke node 4, EF = 4 + 15 = 19.

    Tetapi ada node 2, ES = 8. Durasi aktivitas E = 6. Masuk ke node 4, EF = 8 + 6 =14. Maka dipilih yang paling besar, node 4, EF = 19.

    5. Pada node 2, ES = 8. Durasi aktivitas F = 12. Pada node 5, EF = 8 + 12 = 20.6. Pada node 3, ES = 7. Durasi aktivitas G = 9. Masuk ke node 6, EF = 7 + 9 = 16.

    Tetapi ada node 5, ES = 20. Durasi dummy L = 0. Masuk ke node 6 = 20 + 0 =20. Maka dipilih yang paling besar, node 6, EF = 20.

    7. Pada node 6, ES = 20. Durasi aktivitas H = 11. Pada node 7, EF = 20 + 11 = 31.8. Pada node 4, ES = 19. Durasi aktivitas I = 3. Node 8, EF = 19 + 3 = 22. Pada node

    5, ES = 20. Durasi aktivitas J = 10. Node 8, EF = 20 + 10 = 30. Pada node 7, ES =31. Durasi aktivitas K = 5. Node 8, EF = 31 + 5 = 36. Dipilih yang terbesar antara(20, 30, 36). Sehingga Node 8, EF = 36.

    1. Mencari LS dan LF tiap aktivitas. Dimulai dari node 8 (finish) dimana LF = EF = 36. Jika

    terdapat lebih dari 1 panah keluar maka dipilih yang terkecil.

    1. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas I = 3. Pada node 4, LS = 36 3 = 33 .

    2. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas K = 5. Pada node 7, LS = 36 5 = 31 .

    3. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas H = 11. Pada node 6, LS = 31 11 = 20 .

    4. Pada node 8, LF = 36, durasi aktivitas J = 10. Pada node 6, LF = 20, durasiaktivitas dummy L = 0. Maka dipilih yang terkecil antara (36 10 = 26) dan (20 0 = 20). Sehingga pada node 5, LS = 20 .

    5. Pada node 4, LF = 33, durasi aktivitas D = 15. Pada node 1, LS = 33 15 = 18 .6. Pada node 4, LF = 33, durasi aktivitas E = 6. Pada node 5, LF = 20, durasi

    aktivitas F = 12. Maka dipilih yang terkecil antara (33 6 = 27) dan (20 12 = 8).Sehingga pada node 2, LS = 8 .

    7. Pada node 6, LF = 20, durasi aktivitas G = 9. Pada node 3, LS = 20 9 = 11 .

    8. Pada node 1, LF = 18, durasi aktivitas A = 4. Pada node 2, LF = 8, durasi aktivitasB = 8. Pada node 3, LF = 11, durasi aktivitas C = 7. Maka dipilih yang terkecilantara (18 4 = 14), (8 8 = 0) dan (11 7 = 4). Sehingga pada node 0, LS = 0 .

    Critical Path

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/pert1.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    3/8

    Langkah-langkah

    1. Dimulai dari node start sampai berakhir di node finish. Mencari aktivitas yang tidak memungkinkan adanya keterlambatan pengerjaan. Dimana selisih EF ES = durasi danselisih LF LS = durasi.

    2. Maka jalur kritis atau critical path dari proyek diatas adalah B F L H K (garismerah).

    PETA WAKTU

    Aktivitas kritis: Garis lurus Garis saling berhubungan Start : E.S Finish : L.F

    Aktivitas non-kritis Garis putus-putus Garis tidak saling berhubungan. Start : E.S Finish : L.F

    Aktivitas dummy dilambangkan dengan garis vertikal.

    Aktivitas dummy dilambangkan dengan garis vertikal.

    KEBUTUHAN PEKERJA

    Kebutuhan pekerja dengan aktivitas non-kritis dijadwalkan secepat mungkin.

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/petawaktu1.jpghttp://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/critical-path.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    4/8

    Aktivitas non-kritis Garis putus-putus Garis tidak saling berhubungan. Start : E.S Finish : E.S + durasi

    Aktivitas dummy dilambangkan dengan garis vertikal.

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/petawaktucepat.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    5/8

    KEBUTUHAN PEKERJA

    Kebutuhan pekerja dengan aktivitas non-kritis dijadwalkan secepat mungkin.

    Aktivitas non-kritis Garis putus-putus Garis tidak saling berhubungan. Start : E.S Finish : E.S + durasi

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/petawaktu1.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    6/8

    Gambar 1. Analogi diagram PERT

    Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu urutan pengerjaan.Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2,3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan danmerupakan akhir dari sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagramPERT juga menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan.Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat dilakukan jika

    pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.

    Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai

    pekerjaan pararel ( pararel task atau concurrent task ). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitasyang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagramPERT dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harusdilakukan sebagai prioritas utama ( critical path ), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah

    pekerja yang dibutuhkan.

    LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN PERT

    Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:

    http://cpmpert.files.wordpress.com/2007/06/petawaktucepat.jpg
  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    7/8

    1. Mengidentifikasi aktivitas ( activity ) dan titik tempuhnya ( milestone ).Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh ( milestone ) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudahdalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.

    2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan

    pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.

    3. Membuat suatu diagram jaringan ( network diagram ).Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat.Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan( serial ) atausecara bersamaan ( pararell ). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkandengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.

    4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.

    Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari,minggu, bulan, dan tahun.

    5. Menetapkan suatu jalur kritis ( critical path ).

    Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiridari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan

    pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis,yaitu :

    ES Early Start EF Early Finish LS Latest Start LF Latest Finish

    Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.

    6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.

    Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengandiagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisadigunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

    KARAKTERISTIK PERT

    Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam

    jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.

    Ciri-ciri jalur kritis adalah: Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan

    mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.

    KARAKTERISTIK PROYEK

    Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan berakhirnya.

    Dibatasi oleh biaya. Dibatasi oleh kualitas. Biasanya tidak berulang-ulang.

    MANFAAT PERT

    1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.

  • 8/14/2019 Perencanaan CPM

    8/8

    2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.

    3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.

    4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.

    5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

    Macam Pengujian dan Peralatan:

    1. Bahan Bangunan dan Struktur

    Pengujian: Uji Desak, Lentur, Tarik (beton, kayu, baja)

    Peralatan utama: Compression Machine, Universal Testing machine,

    Concrete Test Hammer, Concrete Mixer

    2. Bahan PerkerasanPengujian: Uji bahan lengkap (agregat & bitumen), Job Mix Formula,

    Marshall Test, Core drill, Extraction

    Peralatan utama: Marshall Test Set, Core Drill, Automatic Compaction

    Hammer

    3. Hidrolika

    Pengujian:

    Peralatan utama: Multi Purpose Tilting Flume, Hidraulic Bench, Bernoulli's

    Principle Demo

    4. Mekanika Tanah

    Pengujian: Uji bahan lengkap (tanah), Sondir , Boring, Direct Shear ,

    Konsolidasi, Triaxial

    Peralatan utama: DCP, CBR Test Set , SPT, Triaxial Saturation, Compaction

    & Consolidation Test Set

    5. Ukur Tanah

    Pengujian: Pengukuran peta situasi

    Peralatan utama: Theodholit dan/atau Waterpass

    http://sipilums.ac.id/images/sondir1.jpghttp://sipilums.ac.id/images/DST.jpghttp://sipilums.ac.id/images/CBR.jpghttp://sipilums.ac.id/images/compaction.jpghttp://sipilums.ac.id/images/konsolidasi1.jpghttp://sipilums.ac.id/images/DST.jpghttp://sipilums.ac.id/images/CBR.jpghttp://sipilums.ac.id/images/compaction.jpghttp://sipilums.ac.id/images/konsolidasi1.jpghttp://sipilums.ac.id/images/sondir1.jpg