PERDARAHAN DAN TRAUMA JARINGAN LUNAK

7/18/2019 PERDARAHAN DAN TRAUMA JARINGAN LUNAK

http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dan-trauma-jaringan-lunak 1/24

BAB 2

ISI

2.1. Perdarahan

Definisi

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat kerusakan

(robekan) pembuluh darah. Perdarahan adalah kehilangan akut volume peredaran

darah (ATLS, 200).

Macam-Macam atau Jenis Perdarahan

!. "erdasarkan banyaknya #umlah darah yang hilang

$enurut Ameri%an &ollege o' Surgeons, Advan%ed Trauma Li'e Support

(ATLS)

!) Perdarahan elas * melibatkan sampai !+ dari total volume darah.

"iasanya tidak ada perubahan dalam tanda-tanda vital dan resisutasi

%airan biasanya tidak diperlukan.

2) Perdarahan elas ** melibatkan sampai !+-0 dari total volume darah.

Pasien sering ta%hy%hardi% (denyut #antung %epat). /apat diberikan

resusitasi %airan kristaloid (larutan saline). Trans'usi darah tidak

diperlukan.

) Perdarahan elas *** melibatkan hilangnya 0-0 dari volume darah

yang bersikulasi. Tekanan darah pasien turun, maka detak #antung

meningkat, per'usi peri'er (syok). esusitasi %airan dan trans'use darah

perlu diberikan.

) Perdarahan kelas *1 melibatkan kehilangan 0 volume darah yang

bersirkulasi. "atas kompensasi tubuh ter%apai dan resisutasi agresi'

diperlukan untuk men%egah kematian.



2. "erdasarkan letak keluarnya darah

!) Perdarahan luar

Ada ma%am perdarahan a. Perdarahan dari pembuluh rambut (kapiler)

Tanda-tandanya

- Perdarahan tidak hebat

- eluar perlahan-lahan berupa rembesan

- "iasanya perdarahan berhenti sendiri 3alaupun tidak diobati

- $udah untuk menghentikan dengan pera3atan luka biasa

b. Perdarahan dari pembuluh darah balik (vena)

Tanda-tandanya

- 4arna darah merah tua

- Pan%aran darah tidak begitu hebat dibanding perdarahan arteri

- Perdarahan mudah untuk dihentikan dengan %ara menekan dan

meninggikan anggota badan yang luka lebih tinggi dari #antung

%. Perdarahan dari pembuluh nadi (arteri)

Tanda-tandanya

- 4arna darah merah muda

- eluar se%ara meman%ar sesuai irama #antung

- "iasanya perdarahan sukar untuk dihentikan

2) Perdarahan dalam

Adalah perdarahan yang ter#adi di dalam rongga dada, rongga tengkorak,

dan rongga perut. "iasanya tidak tampak darah mengalir keluar, tapi

terkadang dapat #uga darah keluar melalui lubang hidung, telinga, dan

mulut. Penyebab

- Pukulan keras, terbentur hebat

- Luka tusuk

- Luka tembak

- Pe%ahnya pembuluh darah karena suatu penyakit

- obeknya pembuluh darah akibat terkena u#ung tulang yang patah

. $enurut 456

456 membuat standard dengan %ara mengukur tingkat keparahan dari

pendarahan.

a. 7rade 0 tidak ada pendarahan

b. 7rade ! pete%hial bleeding

%. 7rade 2 mild blood loss (%lini%ally signi'i%ant)



d. 7rade gross blood loss, dibutuhkan trans'usion (parah)

e. 7rade debilitating blood loss, retinal or %erebral asso%iated

3ith 'atality

2.2 Etiologi perdarahan Penatala!sanaan Perdarahan

Etiologi perdarahan dapat di!elompo!!an men"adi#

!) Perdarahan karena kondisi medis

Perdarahan ter#adi karena kerusakan pada

(!) /inding sel darah

(2) Trombosit, baik kualitas maupun kuantitas

() 8aktor pembekuan

ondisi medis tertentu #uga dapat menyebabkan pasien rentan terhadap

perdarahan. ondisi tersebut merupakan kondisi yang mengganggu 'ungsi

9hemostatis: dari tubuh yang terdiri dari system hemostasis termasuk platelet dan

system koagulasi.

Platelet merupakan komponen yang bertanggung #a3ab pada pembekuan

darah. Platelet memproduksi substansi yang menstimulasi produksi dari bekuan

darah. lasi'ikasi perdarahan akibat kelainan platelet dikelompokkan men#adi

#umlah platelet normal yaitu nontrombositopeni purpura dan tombositopeni



purpura. ;ontrombositopeni purpura dapat disebabkan oleh perubahan pada

dinding pembuluh darah akibat sumbatan, in'eksi, kimia3i, dan alergi. Penyebab

lain adalah gangguan 'ungsi platelet akibat de'ek genetik ("ernard-Soulier

disease), obat-obatan (aspirin, ;SA*/s, alkohol, antibiotik beta laktam, penisilin,

dan %ephalosporin), alergi, penyakit autoimun, von 4illebrand<s disease, dan

uremia.

Trombositopeni purpura terbagi men#adi primer=idiopatik dan sekunder.

Penyebab sekunder akibat 'aktor kimia, 'isik (radiasi), penyakit-penyakit sistemik,

metastase kanker pada tulang, splenomegali, obat-obatan (alkohol, obat diuretika,

estrogen, dan gold salts), vaskulitis, alat pa%u #antung, in'eksi virus dan bakteri.

Sedangkan 'aktor koagulasi merupakan 'aktor yang berinteraksi dengan

proses yang kompleks untuk membentuk bekuan darah. 7angguan koagulasi ini

dapat menganggu pembekuan darah. elainan 'aktor koagulasi dapat bersi'at

diturunkan seperti hemo'ili A yaitu di'isiensi 'aktor 1***, hemo'ili " de'isiensi

'aktor *> atau &hristmas<s disease dan dapatan (penderita penyakit liver,

de'isiensi vitamin, obat-obat antikoagulasi, disseminated intravas%ular

%oagulation, dan 'ibrinogenolisis primer).

2). Perdarahan karena trauma

Perdarahan traumatik disebabkan oleh beberapa #enis %edera. Ada berbagai

#enis luka yang dapat menyebabkan perdarahan traumatik. *ni termasuk

!) Abrasion - hal ini disebabkan oleh sayatan melintang benda asing

pada kulit, dan biasanya tidak menembus di ba3ah epidermis.



2) Excoriation ? hampir serupa dengan abrasi, hal ini disebabkan oleh

destrukti' mekanis pada kulit, meskipun biasanya memiliki penyebab

medis yang mendasari.

) Hematoma - disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah yang

kemudian akan menyebabkan darah mengumpulkan di ba3ah lapisan

kulit.

) Insisi ? pemotongan terhadap #aringan atau organ tubuh, seperti

oleh sebuah pisau bedah selama operasi.

+) Luka tusuk - disebabkan oleh sebuah benda yang menembus kulit

dan lapisan yang lebih dalam, seperti oleh paku, #arum atau pisau.

@) Contusion- uga dikenal sebagai bruise/ memar, ini adalah trauma

tumpul merusak #aringan di ba3ah permukaan kulit

B) Crushing Injuries - /isebabkan oleh ekstrim besar atau #umlah

gaya yang diberikan selama #angka 3aktu tertentu.

C) Ballistic Trauma - /isebabkan oleh sen#ata proyektil, hal ini dapat

men%akup dua luka eksternal (masuk dan keluar).

Pola %edera, evaluasi dan pera3atan akan bervariasi dengan mekanisme

%edera. Trauma tumpul menyebabkan %edera melalui e'ek sho%kD memberikan

energi selama suatu daerah. Luka sering terlihat dan merusak kulit se%ara

signi'ikan. etika diberikan energi kembali yang lebih besar dan ter'okus pada

luka trauma ini, akan memerlukan energi yang lebih sedikit menyebabkan %edera

signi'ikan pada luka trauma ini. Setiap organ tubuh, termasuk tulang dan otak,

dapat ter#adi pendarahan. Pendarahan mungkin tidak dapat dengan mudah terlihatD

organ dalam seperti hati, gin#al dan limpa dapat berdarah ke dalam rongga



abdominal. Pendarahan dari lubang tubuh, seperti pada anus, hidung, telinga

mungkin sinyal perdarahan, tetapi tidak dapat selalu men#adi a%uan.

). Perdarahan karena non-trauma (spontan)

Eaitu perdarahan yang ter#adi karena suatu penyakit perdarahan

(haemophilia, septikemia, trombositopenia).

Penatala!sanaan Perdarahan

Pera3atan Perdarahan Luar

!. Se%ara lokal

a. /engan menekan se%ara lokal pada daerah perdarahan se%ara langsung

atau tidak langsung pada pembuluh darah utama yang mengalir ke

daerah luka. Penekanan dapat dilakukan baik se%ara langsung dengan

menggunakan tangan serta dapat menggunakan torniket.

b. ompres panas, yaitu dengan menggunakan kain hangat yang ditekan

pada luka. ompres panas dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah dan membantu proses memper%epat pembekuan darah.

%. ompres dingin, yaitu menggunakan s yang dibungkus kain yang

ditekan se%ara intermiten pada area perdarahan.

d. Pen#ahitan, untuk membantu dalam tindakan lokal untuk menambah

tekanan ekstravaskuler, yang mengakibatkan penekanan pada

pembuluh darah yang terluka, sehingga mengurangi aliran darah.

e. Fpineprin yang dien%erkan (!!000) diletakkan pada lokasi

perdarahan.

2. Se%ara sistemik



a. Trans'usi darah. "ila perdarahan %ukup berat dan dapat menimbulkan

anemia, diperlukan trans'usi darah untuk menambah volume darah

yang hilang. b. Trans'usi plasma.untuk memberikan pengobatan pada penderita

dengan de'isiensi dari 'aktor2'aktor dalam plasma.

%. Pemberian vitamin yang berperan dalam proses pembentukan

protrombin untuk pembekuan darah.

d. 6bat-obat hemostatik seperti Adona A&-!B dan Adona 'orte

Pera$atan Perdarah pada %ongga Mulut

Tindakan yang dapat di lakukan yaitu

!. $enutupnya dengan spon kasa atau gel'oam bertekanan.

2. Pa%k so%ket, yaitu penutupan dengan tampon

. lem atau pengikatan digunakan untuk mengontrol pendarahan dari

pembuluh darah.

. lip hemostatik, digunakan untuk mengontrol pendarahan dari pembuluh

yang sulit diikat.

+. Flektrokauterisasi untuk pendarahan dari pembulu yang ke%il, atau dari

rembesan.

2.& Perdarahan A!i'at (ompli!asi Penca'utan )igi dan Pera$atann*a

Fkstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang "edah

$ulut dan merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter

gigi. 4alaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan

ter#adinya komplikasi pas%a pen%abutan gigi dapat ter#adi setiap saat.

Salah satu komplikasi yang mungkin dapat ter#adi pas%a ekstraksi gigi

adalah perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bah3a perdarahan

pas%a ekstraksi dapat ter#adi karena 'aktor lokal maupun karena 'aktor sistemik.



Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan

kemampuan yang memadai dalam melakukan pen%egahan dan

penatalaksanaannya.

Perdarahan pas%a ekstraksi umumnya disebabkan oleh 'aktor lokal, seperti

• trauma yang berlebihan pada #aringan lunak

• mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi

• tidak dipatuhinya instruksi pas%a ekstraksi oleh pasien

• tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan

menghisap-hisap

• kumur-kumur yang berlebihan

• memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi

Pera$atan Pasca E!stra!si )igi

• Eang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan #angan

panik. "erikan pen#elasan pada pasien bah3a segalanya akan dapat diatasi

dan tidak perlu kha3atir. Alveolar ooGing adalah normal pada !2-2 #am

pas%a ekstraksi gigi. Penanganan a3al yang kita lakukan adalah

melakukan penekanan langsung dengan tampon kapas atau kassa pada

daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan darah yang stabil. Sering

hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat diatasi.

• ika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan

dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung



vasokonstriktor (adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta

menggigit tampon selama !0 menit dan periksa kembali apakah

perdarahan sudah berhenti. "ila perlu, dapat ditambahkan pemberian

bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl = spongostan) yang diletakkan

di alveolus serta lakukan pen#ahitan biasa.

• "ila perdarahan belum #uga berhenti, dapat kita lakukan pen#ahitan pada

soket gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik pen#ahitan yang

kita gunakan adalah teknik matras horiGontal dimana #ahitan ini bersi'at

kompresi' pada tepi-tepi luka. "enang #ahit yang digunakan umumnya

adalah silk .0, vi%rylH .0, dan %atgut .0.

• Perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka

kita lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat

pembuluh darah dengan benang atau dengan kauterisasi.

• Pada perdarahan yang masi' dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan

siapkan segera hemostati% agent seperti asam traneksamat. *n#eksikan

asam traneksamat se%ara intravena atau intra muskuler.

2.+ Perdarahan a!i'at (elainan Sistemi!

1. ,ipertensi

5ipertensi adalah kenaikan abnormal tekanan arteri. 5ipertensi

dide'inisikan #ika tekanan darah sistolik !0mm5g atau lebih besar dan

atau #ika tekanan darah diastolik I0 mm5g atau lebih. "eberapa 'aktor

'isiologis berpengaruh terhadap tekanan darah. $eningkatnya viskositas

darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sedangkan

penurunan volume darah dapat mengurangi tekanan darah. Peningkatan



hasil ker#a #antung seperti olahraga, demam, dapat meningkatkan tekanan

darah (8ala%e, 200C)

Pasien dengan tekanan darah kurang dari !C0=!!0 dapat men#alani

beberapa penanganan dokter gigi, baik pembedahan maupun non-

pembedahan dengan resiko yang sangat ke%il dari hasil yang

membahayakan. (8ala%e, 200C)

"ila anastesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor,

maka pembuluh darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah

meningkat, pembuluh darah ke%il akan pe%ah, sehingga ter#adi perdarahan.

Apabila kita menggunakan anastesi lo%al yang tidak mengandung

vasokonstriktor, darah dapat tetap mengalir sehingga ter#adi perdarahan

pas%a ekstraksi yang normal. (8ala%e, 200C)

2. Dia'etes Mellitus

/iabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemi. Terbagi men#adi 2

tipe. Tipe ! adalah diabetes yang disebabkan karena 'aktor lingkungan

seperti in'eksi virus dan reaksi autoimun. Sedangkan tipe 2 adalah

disebabkan karena genetik. Pasien dengan level glukosa !2@mg=!00mL

dengan pengukuran puasa perlu diru#uk ke dokter untuk dilakukan

evaluasi. Pasien dengan level glukosa 200mg=!00mL dengan pengukuran

setelah makan siang 2 #am harus di evaluasi #uga (8ala%e, 200C)

"ila /$ tidak terkontrol, akan ter#adi gangguan sirkulasi peri'er,

sehingga penyembuhan luka akan ber#alan lambat, 'agositosis terganggu,

P$; akan menurun, diapedesis dan kemotaksis #uga terganggu karena

hiperglikemia sehingga ter#adi in'eksi yang memudahkan ter#adinya

perdarahan. (8ala%e, 200C)

&. ,emofilia



Pada pasien hemo'ili A (5emoi'li klasik) ditemukan de'isiensi

'a%tor 1***. Pada hemo'ili " (penyakit &hristmas) terdapat de'isiensi

'a%tor *>. Sedangkan pada von 4ilebrand<s disease ter#adi kegagalan

pembentukan platelet, tetapi penyakit ini #arang ditemukan (4ray, 200)

+. Pen*a!it !ardioas!uler

Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat,

tekanan darah pasien naik kemudian menyebabkan bekuan darah yang

sudah terbentuk terdorong, sehingga ter#adi perdarahan (4ray, 200)

. Malfungsi Adrenal

/itandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma

&ushing) sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi. (8ala%e, 200C)

/. Pema!aian o'at anti!oagulan

Antikoagulan digunakan untuk men%egah pembekuan darah dengan #alan

menghambat pembentukan atau menghambat 'ungsi beberapa 'a%tor pembeku

darah

Antikoagulan digunakan untuk mengobati penyakit, men%egah pembekuan

darah yang digunakan pada pemeriksaan laboratorium maupun trans'usi darah.

Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan 3al'arin)

menyebabkan PT dan APTT meman#ang. Sehingga darah pas%a pen%abutan

gigi susah untuk membeku. Perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan

internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum pen%abutan gigi.

(oral J maKillo'a%ial sugary. 200I )

Pencegahan !emung!inan !ompli!asi perdarahan !arena fa!tor-fa!tor

sistemi!



Anamnesis yang baik dan riwayat enyakit yang lengka

ita harus mampu menggali in'ormasi ri3ayat penyakit pasien yang memiliki

tendensi perdarahan yang meliputi

!. bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan

2. mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan

hemostasis (pembekuan darah)

. pernah dira3at di S karena perdarahan

. spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari penyebab

ke%il

+. ri3ayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan di atas,

dihubungkan dengan ri3ayat penyakit dari pasien itu sendiri

@. mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin

B. Penyebab sistemik seperti de'isiensi 'aktor pembekuan herediter, misalnya von

4illebrand<s syndrome dan hemo'ilia

ita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan

apakah ada ri3ayat prolonged bleeding (2-C #am) pas%a ekstraksi. Penting

untuk kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pas%a ekstraksi gigi

sebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan

menggigit tampon atau dengan pen#ahitan dapat disimpulkan bah3a pasien

tidak memiliki penyakit hemoragik. Tetapi bila pas%a ekstraksi gigi pasien

sampai dira3at atau bahkan perlu mendapat trans'usi maka kita perlu berhati-

hati akan adanya penyakit hemoragik.

"ila ada ri3ayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,

persendian atau kulit dapat kita %urigai pasien memiliki de'ek pembekuan



darah (%lotting de'e%t). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa mulut

seperti perdarahan spontan dari gingiva, pete%hiae.

/engan memperkenalkan hal ? hal tersebut diatas kita dapat men%egah

pendarahan setelah pen%abutan karena 'a%tor lo%al dan 'a%tor sistemik. /alam

hal ini lebih penting men%egah ter#adinya komplikasi daripada mengatasi

komplikasi tersebut. ( Teknik $engeluarkan 7igi 8raktur. 200B)

2. Pendarahan a!i'at Infe!si Pendarahan a!i'at 0rauma pada %ongga

Mulut

Pendarahan a!i'at Infe!si

Salah satu in'eksi pada rongga mulut yang dapat menyebabkan

pendarahan adalah gingivitis dan periodontitis. 7ingivitis merupakan suatu

keadaan gusi akibat penumpukan plak yang mengandung bakteri sehingga

menyebabkan ter#adinya peradangan pada gusi, yang ditandai dengan gusi

kemerahan, bengkak, atau berdarah. 7ingivitis yang tidak ditangani dapat

berlan#ut men#adi periodontitis, yaitu keadaan lan#utan gingivitis yang ditandai

dengan hilangnya attachment loss pada gigi. Periodontitis ter#adi akibat bakteri

yang terdapat pada gigi melepaskan substansi toksik yang berdampak buruk pada

gusi dan menyebabkan ter#adinya in'eksi. *n'eksi dan in'lamasi ter#adi apabila

mekanisme penyerangan dari bakteri mengakibatkan degradasi pada gusi dan

tulang alveolar lebih lan#ut. 5al tersebut menyebabkan pembengkakan gusi yang

lebih sering mengalami pendarahan (/res%her, 20!).



Penanganan pendarahan yang ter#adi akibat in'eksi pada rongga mulut

dapat dilakukan dengan scaling dan root laning yang bertu#uan untuk

menghilangkan plak, kalkulus, dan tartarD medikasi dengan obat kumur

antimikrobial, chi antiseptik, dan antibiotikD dan pembedahan #ika in'lamasi

masih ada dan ocket masih terlalu dalam. Semua penanganan tersebut bertu#uan

untuk mengendalikan in'eksi sehingga tidak bertambah parah (!" #eartment o$

Health "er%ice& 20!).

Pendarahan a!i'at 0rauma pada %ongga Mulut

Pendarahan yang ter#adi akibat trauma pada rongga mulut biasanya ditemukan

pada pasien yang diberikan tindakan ekstraksi gigi. mumnya, pendarahan akibat

luka pas%aekstraksi yang ter#adi dapat dengan %epat menutup kembali atau

menggumpal. ;amun, adakalanya dalam proses penutupan luka pas%aekstraksi

tersebut terdapat gangguan-gangguan, seperti akibat mengonsumsi makanan

panas, trauma, ataupun terbilas. 5al-hal demikian dapat menyebabkan luka yang

akan menutup men#adi terbuka kembali. Akibatnya pendarahan kembali ter#adi

(oberts, S%ully, Shots, 200!).

• Pendarahan yang ter#adi akibat trauma pas%aekstraksi tersebut dapat

ditangani dengan menginstruksikan pasien untuk menggigit gau'e ad

selama !+-0 menit. ika pendarahan masih belum berhenti, hemostatic

agent seperti Surgi%el dapat diberikan pada socket . ika pendarahan masih

belum berhenti, dapat dilakukan suturing (pen#ahitan) pada socket

(oberts, S%ully, Shots, 200!).



• Selain pada pasien pas%aekstraksi, pendarahan rongga mulut #uga dapat

ter#adi sebagai pada trauma akibat benturan dengan ob#ek keras, seperti

akibat ter#atuh, ke%elakaan lalu lintas, kekerasan, dan olahraga (AAP/,

20!!). eadaan-keadaan traumatik tersebut dapat menyebabkan rusaknya

gigi-geligi, seperti terlepasnya gigi dari socket , ataupun gigi yang 'raktur

dan menusuk mukosa mulut, disertai dengan pendarahan. Pengananan

trauma #enis ini didasarkan pada dera#at keparahan trauma dan keadaan

gigi-geligi yang terkena dampak ("akland dan Andreasen, 200).

2./ 0rauma Jaringan una!

Trauma #aringan lunak adalah hilang atau rusaknya #aringan lunak yang

meliputi kulit, otot, sara', atau pembuluh darah akibat trauma. "anyak kasus

dari trauma dental dihubungkan dengan trauma pada bibir, gusi, dan #uga

mukosa oral. 7igi ditutupi oleh bibir dimana pada kasus trauma pada bibir,

energy trauma akan diserap ke #aringan lunak yang mengakibatkan %edera

pada gigi dapat berkurang. Selain itu, hal tersebut #uga dapat menyebabkan

berbagai tipe dari trauma pada #aringan lunak yang bergantung pada arah

gayanya, bentuk dan ukuran ob#ek, dan #uga energy. Pada pasien yang

mengalami trauma, gigi #uga dapat men#adi penyebab %edera ke #aringan

lunak di sekelilingnya, paling umum dapat mengenai bibir tetapi kadang

dapat #uga mengenai pipi dan lidah. etika gigi mengalami dislokasi, gusi

dapat #uga mengalami laserasi (.S#amsuhida#at J de ong.4, 200+)

Etiologi

"erikut merupakan etiologi dari trauma #aringan lunak



!) Trauma = 8isik

Luka akibat trauma = 'isik biasanya disebabkan oleh benda-benda tumpul,

ta#am, ke%elakaan, tembakan dan sebagainya. "iasanya lukanya berupa sobekan,

sayatan dan memar (.S#amsuhida#at J de ong.4, 200+).

o misal tergigit, atau ada gigi yang posisinya di luar lengkung rahang yang

normal sehingga menyebabkan #aringan lunak selalu tergesek=tergigit pada

saat makan=mengunyah

o karena adanya pukulan seperti tamparan atau luka karena ton#okan.

o iritasi pada pemakaian gigi tiruan.

2) imia

Luka akibat Gat kimia biasanya merupakan luka bakar. Luka bakar pada

rongga mulut biasanya ter#adi akibat seorang anak menelan bahan yang kaustik

atau bahan kimia lain yang dapat menyebabkan luka bakar. erusakan yang

ter#adi sebanding dengan kadar dan #umlah bahan yang mengenai tubuh, %ara dan

lamanya kontak, serta si'at dan %ara ker#a Gat kimia tersebut (.S#amsuhida#at J

de ong.4, 200+).

o paling sering di kedokteran gigi adalah penggunaan aspirin, 'enol serta Gat

kimia seperti asam asetil salisilat dan sodium hipoklorit.

o Arus listrik #uga bisa ,biasanya dari kabel yang terbuka ataupun

stopkontak. Pada beberapa peker#a listrik seringkali menggigit kabel listrik

yang terbuka, #ika terkena ludah, maka ada kemungkinan ion-ion dalam



ludah akan mempermudah aliran listrik pada kabel yang terbuka itu

sehingga bisa menyebabkan luka bakar yang %ukup parah.

) adiasi

adiasi adalah pan%aran dan pemindahan energi melalui ruang dari suatu

sumber ke tempat lain tanpa perantaraan massa atau kekuatan listrik. Pemindahan

energi, selain menimbulkan panas yang tidak berarti, #uga merangsang molekul

sel dan menimbulkan reaksi ionisasi yang bersi'at destrukti' bagi sel, terutama

bagi /;A. 7e#ala dan tanda luka radiasi ini berupa luka bakar. Luka bakar ini

dapat menyebabkan eritem ringan sementara yang berlangsung 2- #am. Fritem

yang menetap timbul setelah ge#ala ringan ini hilang, dan disebabkan oleh radiasi

kekuatan sedang. erusakan subkutan serupa dengan luka bakar dera#at tiga.

#ung sara', 'olikel rambut, kelen#ar keringat, dan pembuluh kapiler hilang

(.S#amsuhida#at J de ong.4, 200+).

2. Jenis-Jenis u!a Pera$atann*a

Luka pada #aringan lunak biasanya diklasi'ikasikan men#adi

!) Abrasi

Abrasi merupakan luka super'i%ial yang dihasilkan akibat gesekan

atau goresan pada kulit atau mukosa yang meninggalkan permukaan

yang kasar dan #uga berdarah. Abrasi ini ditandai dengan hilangnya

sebagian ketebalan kulit. Luka ini biasanya terlihat pada lutut dan

siku pada anak-anak dan #uga pada bagian sekitar mulut seperti bibir,

dagu, pipi atau pada u#ung hidung yang kadang terkena. 7esekan

antara ob#ek dan #uga permukaan dari #aringan lunak menyebabkan

lapisan epitel dan lapisan papillary dari dermis terkelupas, dan



menyebabkan lapisan retikuler dari dermis terbuka. Abrasi super'i%ial

ini dapat terasa sedikit sakit karena u#ung sara' terminal men#adi

terekspos.

7ambar Luka abrasi

Sumber resultsmedi%al.%om

2) ontusio

ontusio merupakan suatu luka memar yang biasnya ter#adi akibat

trauma dengan ob#ek yang tumpul dan tidak diikuti oleh han%urnya

kulit atau mukosa tetapi biasanya hanya menyebabkan hemoragi

sub%utaneous atau submu%osal pada #aringan. ontusio dapat #uga

disebabkan oleh tulang yang 'raktur pada %edera maKillo'a%ial.

ontusio ini dapat men#adi tanda ekternal dari kerusakan tulang.

7ambar Luka kontusio

Sumber http==333.raems.%om=so'ttissueemergen%ies.htm



) Laserasi

Laserasi merupakan luka yang dangkal atau dalam pada kulit atau

mukosa yang diakibatkan oleh sobekan oleh benda ta#am atau gigi

yang menembus ke #aringan lunak. Laserasi meliputi #aringan

epithelial dan subepithelial dan #ika lebih dalam maka akan

mengganggu pembuluh darah, sara', otot, dan #uga kelen#ar saliva.

Laserasi paling sering ditemui pada bibir, mukosa oral, dan #uga gusi.

arang ditemui pada lidah.

7ambar Luka laserasi

Sumber http==333.raems.%om=so'ttissueemergen%ies.htm

Laserasi yang menyilang garis Langer dari kulit bersi'at tidak

menguntungkan dan mengakibatkan penyembuhan yang se%ara

kosmetik #elek.



7ambar Laserasi yang menyilang garis Langer dari kulit

Sumber "uku A#ar "edah $ulut

) Avulsi

Avulsi ( hilangnya #aringan ) #arang ter#adi tetapi terlihat pada %edera

akibat gigitan atau abrasi yang dalam. Avulsi merupakan hilangnya

substansi #aringan lunak yang biasanya mengenai kulit, dan dapat

#uga mengenai mukosa, otot, dan tulang. Avulsi biasanya menyertai

luka-luka multiple pada 3a#ah dan biasanya ter#adi pada korban

ke%elakaan ataupun luka tembak.

7ambar Luka avulsi

Sumber http==333.orthosupersite.%om=images=%ontent=6T=200B0+

+) Luka "akar

Luka bakar dikelompokkan berdasarkan tingkat ketebalan kulit yang

mengalami luka. Luka bakar dera#at pertama hanya melibatkan



lapisan luar epidermis disertai eritema, nyeri tekan, dan sakit. Luka

bakar dera#at kedua atau luka bakar sebagian dengan kedalaman yang

lebih besar menyebabkan kerusakan yang men%apai dermis dan

ditandai dengan ter#adinya vesikel, lepuh, dan bullae. Luka bakar

dera#at ketiga atau luka bakar ketebalan penuh menun#ukkan

han%urnya epidermis dan dermis.

7ambar Luka "akar

Sumber lukabakar.org

2.2. Pera3atan Luka

Pera3atan %edera #aringan lunak oro'asial diintegrasikan tidak

hanya dengan pera3atan untuk %edera pada regio oro'asial tetapi #uga

dengan pera3atan untuk %edera pada regio yang lain. Prinsip umum

dalam meren%anakan pera3atan %edera oro'asial adalah hukum dari

dalam keluar, yang mengandung pengertian bah3a luka yang terletak

lebih dalam dira3at terlebih dahulu, misalnya 'raktur, kemudian disusul

dengan mukosa labial dan oral, dan terakhir kulit. ondisi-kondisi yang

mengan%am kehidupan dira3at terlebih dahulu. ondisi keseluruhan



pasien dan kemampuan untuk menerima anastesi dalam 3aktu yang lama

mempengaruhi keputusan untuk menunda atau meneruskan pera3atan.

Terdapat langkah utama dalam pera3atan trauma #aringan

lunak, yaitu %leansing (pembersihan luka), debridement, hemostasis, dan

%losure (penutupan luka). Tu#uan dari pembersihan luka adalah untuk

menghilangkan atau menetralisir luka dari mikroorganisme yang

mengkontaminasi permukaan luka, dan ber'ungsi untuk men%egah

in'eksi. Luka dibersihkan dengan menggunakan sabun antikuman dan

kasa. emudian diikuti dengan irigasi larutan saline steril. Luka yang

mengalami perdarahan dapat dikontrol dengan penekanan atau

pengkleman. Pada pera3atan luka 3a#ah, pembersihan dilakukan

seminimal mungkin. 5anya #aringan yang benar-benar nekrotik sa#a yang

dibuang dan #aringan yang benar-benar terlihat kurang mendapatkan

suplai darah dieksisi. edalaman luka diperiksa untuk melihat

kemungkinan adanya luka pada sara', duktus saliva atau pembuluh darah

yang besar. Sara' dan duktus dapat direanastomosis dengan teknik

khusus, sedangkan pembuluh darah besar bisa di klem atau diikat untuk

men%egah kemungkinan ter#adinya perdarahan pas%a bedah. emudian

dilakukan penutupan luka yang dilakukan lapis demi lapis, dimulai dari

bagian dalam dan berakhir pada permukaan dan berusaha untuk tidak

membuat dead spa%e.

Pera3atan untuk berbagai #enis luka

!) Abrasi

Penting untuk menghilangkan semua kotoran dan benda asing

untuk men%egah permanent tattoo dan bekas luka pada kulit di

masa yang akan datang. 4aktu yang tepat untuk membersihkan



abrasi adalah ketika 'ase emergen%y. Setelah administrasi dari

anastesi lo%al, luka dan sekitarnya dibersihkan dengan saline.

Setelah itu, seluruh benda asing diambil dengan menggunakan

eK%avator ke%il atau pisau bedah yang kemudian dilakukan irigasi

dengan saline. Luka biasanya dibiarkan terbuka atau dapat #uga

ditutupi dengan bandage. Pasien sebaiknya menhindari terkena

sinar matahari berlebih selama @ bulan pertama untuk mengurangi

resiko hiperpigmentasi.

2) ontusioPada kontusio, diperlukan pemeriksaan radiogra'i untuk melihat

apakah ter#adi 'raktur tulang atau tidak. 5al ini #uga dilakukan

untuk menindaklan#uti pemeriksaaan klinis dan #uga untuk melihat

apakah struktur sekelilingnya mengalami indire%t trauma. Tidak

ada pera3atan yang penting untuk kontusio bila luka terbatas pada

#aringan lunak.

) Laserasi

Pada laserasi, dilakukan pengambilan benda asing pada 3a#ah atau

#aringan mulut. 5al ini dapat dilakukan dengan berbagai %ara,

seperti dengan menggunakan syringe yang berisi saline dengan

tekanan tinggi, dengan s%rub brush atau bisa #uga dengan

menggunakan pisau bedah atau eK%avator ke%il. Pembersihan luka

dari benda asing sangat penting dan dapat menghindari in'eksi dan

#uga bekas luka pada kulit.

) Avulsi

Avulse pertama-tama dapat dira3at dengan men#ahitkan kulit

terhadap mukosa. Tu#uannya adalah untuk menutup tulang yang



terbuka dan men%iptakan suatu kondisi yang mempermudah

rekonstruksi.

+) Luka bakar

Luka bakar yang mengenai 3a#ah dan telinga tidak dira3at dengan

dressing yang tertutup tetapi %enderung dira3at dengan %ara

terbuka, dengan diolesi salep anti-mikrobial seperti ;%omy%in.

omplikasi yang paling ditakutkan pada luka bakar oro'asial

adalah gangguan pada saluran napas yang disebabkan oleh edema

berat dan mendadak.

PERDARAHAN DAN TRAUMA JARINGAN LUNAK

Documents

Transcript of PERDARAHAN DAN TRAUMA JARINGAN LUNAK