PERDA 43 2000 - jdih.setjen.kemendagri.go.id TIMUR_43_2000.pdf · pemerintahan dan pembangunan...
Transcript of PERDA 43 2000 - jdih.setjen.kemendagri.go.id TIMUR_43_2000.pdf · pemerintahan dan pembangunan...
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMURPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan bidang Ketahanan Pangan di
lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai dengan
ketentuan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka dipandang perlu
membentuk suatu lembaga yang rnenangani permasalahan pangan
di Propinsi Jawa Timur;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Badan Ketahanan Pangan Propinsi
Jawa Timur dan menuangkan ketentuan-ketentuanya dalam suatu
Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1950. Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-
Undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa
Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Kuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Uomor 72);
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
4. Peraturan Pomerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 165 );
6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk
Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah
dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 70).
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR,
MEMUSTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG BADAN
KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Tirnur;
b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur;
c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur;
d. Badan Ketahanan Pangan, adalah Badan Ketahanan Pangan
Propinsi Jawa Timur;
e. Kepala Badan, adalah Kepala Badan Katahanan Pangan Propinsi
Jawa Timur;
f. Wakil Kepala Badan, Wakil Kepala Badan Ketahanan Pangan
Propinsi Jawa Timur;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
g. Pangan adalah, segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk
bahan tambahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan/
minuman ;
h. Ketahanan Pangan adalah, kondisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau ;
i. Mutu Pangan adalah, nilai yang ditentukan atas dasar kriteria
keamanan pangan, kandungan gizi dan standar perdagangan
terhadap bahan makanan, makanan dan minuman ;
j. Gizi Pangan .idalah, zat atau senyawa yang terdapat dalam
makanan yang terdiri dari karbohidrat. protein, lemak, vitamin dan
mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan;
k. Ketersediaan Pangan, adalah tersedianya bahan pangan dalam
jumlah, mutu, waktu dan harga yang terjangkau sampai di tingkat
rumah tangga ;
l. Kewaspadaan Pangan adalah, upaya yang bersifat dinamis dan
berkesinambungan yang meliputi mewaspadai, timbulnya
kerawanan pangan, kelaparan dan keamanan serta mutu pangan
juga merumuskan langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangannya;
m. Pola Konsumsi Pangan adalah, susunan beragam pangan atau
kelompok pangan yang dikonsumsi masyarakat yang di dasarkan
atas pertimbangan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, agama
dan cita rasa ;
n. Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah, pemilihan bahan
pangan yang tidak tergantung pada salah satu jenis bahan pangan
saja tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan di tingkat
individu atau rumah tangga ;
o. Konsumsi Pangan adalah; sejumlah makanan dan atau minuman
yang dimakan atau diminum oleh manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hayatinya ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3
p. Penyediaan Pangan adalah, jumlah panngan yang disediakan di
suatu wilayah mencakup produksi, import/eksport, bibit/benih bahan
baku industri baik pangan dan non pangan penyusutan / tercecer
dan yang tersedia untuk dikonsumsi;
q. Distribusi Pangan adalah, setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangka penyaluran bahan pangan atau pangan
kepada masyarakat baik untuk diperdagangkan atau tidak ;
r. Rawan Pangan adalah, situasi daerah atau masyarakat yang
tingkat ketahanan dan keamanan pangannya rentan terhadap
ancaman atau gangguan internal maupun eksternal.
BAB II
KEDUDUKAN,TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Badan Ketahanan Pangan merupakan unsur penunjang
Pemerintah Propinsi di bidang ketahanan pangan ;
(2) Badan Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Badan
yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggung j.iwab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam lingkup dan
tugas di bidang ketahanan pangan.
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
Badan Ketahanan Pangan mempuayai fungsi koordinasi dan
sinkronisasi dalam :
a. penyusunan dan perumusan program serta rencana kegiatan
kebijaksanaan teknis dalam bidang ketahanan pangan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4
b. pengidentifikasian ketersediaan dan konsumsi pangan serta
pemantauan pengelolaan cadangan pangan ;
c. pemantauan evaluasi dan pengelolaan distribusi pangan, terutama
komoditas pangan strategis, serta merumuskan kebijaksanaan
lintas Kabupaten/Kota ;
d. pengendalian dan perumusan kebijakan harga komoditas pangan
strategis ;
e. pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan ;
f. pelaksanaan penyuluhan gerakan peningkatan mutu konsumsi
pangan dan penganekaragaman pangan;
g. pengawasan dan pengendalian sistem kewaspadaan pangan gizi
serta norma dan standard bahan pangan ;
h. pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan.
BAB III
ORGANISASI
Bagian Pertama
Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan organisasi Badan Ketahanan Pangan terdiri atas :
a. Kepala Badan ;
b. Wakil Kepala Badan ;
c. Sekretariat;
d. Bidang Penyusunan Program ;
e. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan ;
f. Bidang Pengendalian Pangan ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dan masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang
Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan .
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5
Bagian Kedua
Kepala dan Wakil Kepala Badan
Pasal 6
Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi dan
pemantauan dalam penyelenggaraan kegiatan ketahanan pangan.
Pasal 7
Wakil Kepala Badan mempunyai tugas :
a. mewakili Kepala Badan apabila Kepala Badan berhalangan ;
b. memimpin kegiatan pengawasan intern ;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 8
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan,
hukum, kelembagaan, serta tugas-tugas hubungan masyarakat.
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Sekretariat mempunyai fungsi:
a. pengelolaan administrasi umum dan urusan umum ;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai;
c. pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumahtangga ;
f. pengelolaan produk hukum dan peraturan perundangan;
g. pelaksanaan tugas-tugas hubungan masyarakat;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6
Pasal 10
(1) Sekretariat terdiri atas :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Kepegawaian .
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris .
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :
a. melakukan pengelolaan surat menyurat, pengetikan,
penggandaan ;
b. mengurus administrasi dan pengelolaan arsip serta mengurus
administrasi kebutuhan rumah tangga ;
c. melakukan kegiatan keprotokolan dan perjalanan Dinas serta
menyelengyarakan urusan keamanan dan kebersihan kantor;
d. melakukan pemberian dan penyajian informasi serta tugas-
tugas di bidang hubungan masyarakat .
e. melakukan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan
hukum serta peraturan perundangan di bidang ketahanan
pangan ;
f. menghimpun dan mengelola data perlengkapan serta
menyelenggarakan analisa kebutuhan perlengkapan Dinas.
g. menyelenggarakan pengadaan perlengkapan ;
h. menyelenggarakan tata usaha penyimpanan dan distribusi
barang-barang inventaris Dinas ;
i. mengurus pemeliharaan, perbaikan peralatan dan kebutuhan
barang serta mengurus barang-barang Dinas ;
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris .
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7
(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran
keuangan ;
b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan
dan pembayaran gaji pegawai ;
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
(3) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. melakukan tata usaha kepegawaian ;
b. menyiapkan bahan dalam rangka melakukan upaya
peningkatan disiplin pegawai, kesejahteraan pegawai serta
rencana pengembangan pegawai ;
c. menyiapkan bahan dalam rangka memproses kedudukan
hukum pegawai ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Bagian Keempat
Bidang Penyusunan Program
Pasal 12
Bidang Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan Badan Ketahanan Pangan di bidang penyusunan
program, rencana kegiatan, evaluasi kegiatan serta pelaporan .
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12, Bidang Penyusunan Program mempunyai fungsi:
a. penyiapan dan pengumpulan bahan dalam rangka penyusunan
rencana program kegiatan kerja;
b. pengolahan data dalam rangka penyusunan rencana dan program
kegiatan kerja;
c. pelaksanaan survei dan penelitian dalam rangka penyusunan
rencana dan progran kegiatan kerja;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8
d. penyusunan rencana, program kegiatan kerja serta penyusunan
anggaran kegiatan kerja;
e. pelaksanaan evaluasi, monitoring, pengendalian serta penyusunan
laporan program kegiatan kerja;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Pasal 14
(1) Bidang Penyusunan Program terdiri atas :
a. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data;
b. Sub Bidang Perumusan Program ;
c. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Penyusunan Program.
Pasal 15
(1) Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data, mempunyai
tugas:
a. mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka
pengolahan data;
b. melakukan pengelolaan administrasi pengolahan data;
c. melakukan penyimpanan dan mensistematisasikan data;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penyusunan Program.
(2) Sub Bidang Perumusan Program, mempunyai tugas :
a. mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan rencana kegiatan survei dan penelitian;
b. melakukan kegiatan survei dan penelitian;
c. melakukan koordinasi dan kerjasama teknis dengan instansi
terkait dalam rangka perumusan rencana dan program kerja;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penyusunan Program.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9
(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas :
a. melakukan monitoring kegiatan pelaksanaan program ;
b. melakukan evaluasi kegiatan program ;
c. melakukan pengendalian dan pengawasan kegiatan program
serta menyusun tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan
pelaksanaan program ;
d. menyusun laporan secara berkala mengenai pelaksanaan
kegiatan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penyusunan Program .
Bagian Kelima
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Pasal 16
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas
melakukan sebagian tugas Badan Ketahanan Pangan di bidang
ketersediaan dan distribusi pangan .
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait untuk
mengidentifikasi kebutuhan pangan ;
b. pelaksanaan pemantauan ketersediaan pangan disetiap
Kabupaten/ Kota;
c. pelaksanaan koordinasi pemantauan pengelolaan distribusi dan
cadangan pangan strategis ;
d. pengumpulan dan penyusunan data dasar mengenai ketersediaan
pangan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10
Pasal 18
(1) Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan terdiri atas : .
a. Sub Bidang Kebutuhan dan Pengadaan Pangan ;
b. Sub Bidang Distribusi Pangan ;
c. Sub Bidang Pengembangan Teknologi Pangan .
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan .
Pasal 19
(1) Sub Bidang Kebutuhan dan Pengadaan Pangan, mempunyai tugas:
a. melakukan survey dan mengindentifikasi standar kebutuhan
pangan serta pola pengadaan dan cadangan pangan ;
b. menyusun perencanaan kebutuhan, pengadaan dan cadangan
pangan ;
c. menyusun sistem pemantauan dan pengamanan ketersediaan
pangan, pengadaan pangan dan cadangan pangan lintas
Kabupaten / Kota secara periodik ;
d. melakukan pengembangan terhadap upaya pengadaan dan
cadangan pangan serta pemerataan pangan ;
e. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.
(2) Sub Bidang Distribusi Pangan, mempunyai tugas :
a. melakukan identifikasi, pemantauan dan koordinasi
pengamanan terhadap distribusi pangan, kebijakan harga dasar
gabah, serta harga bahan pangan yang layak bagi masyarakat;
b. melakukan pengembangan sistem jaringan dan pola distribusi
pangan ;
c. melakukan fasilitasi terhadap kelembagaan distribusi pangan;
d. melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan kegiatan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan .
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11
(3) Sub Bidang Pengembangan Teknologi Pangan, mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dalam rangka identifikasi dan
pengembangan teknologi pangan lokal dan bahan pangan
pokok alternatif;
b. melakukan pemantauan dan fasilitasi pengembangan teknologi
pangan;
c. melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Pengembangan Teknologi Pangan ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan .
Bagian Keenam
Bidang Pengendalian Pangan
Pasal 20
Bidang Pengendalian Pangan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan Badan Ketahanan Pangan di bidang pengendalian
pangan.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,
Bidang Pengendalian Pangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan Koordinasi dengan mstansi terkait dalam sistem
kewaspadaan Pangan ;
b. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dalam rangka pemantauan
dan pengamatan indikator rawan pangan ;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyusunan
pedoman penanganan masalah rawan pangan ;
d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka pemantauan keamanan pangan untuk mengantisipasi
pencemaran bahan pangan ;
e. pengkajian dan analisa pola konsumsi pangan dan mutu pangan ;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12
Pasal 22
(1) Bidang Pengendalian Pangan, terdiri atas :
a. Sub Bidang Kewaspadaan Pangan dan Gizi;
b. Sub Bidang Konsumsi Pangan dan Gizi;
c. Sub Bidang Mutu Pangan dan Gizi.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pengendalian Pangan.
Pasal 23
(1) Sub Bidang Kewaspadaan Pangan dan Gizi, mempunyai tugas :
a. menyusun rencana pengembangan kewaspadaan pangan dan
gizi;
b. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis sistem kewaspadaan
pangan dan gizi;
c. melakukan survey dan mengindentifikasi serta menyusun peta
lokasi wilayah rawan pangan dan gizi;
d. mengevaluasi dan menindak lanjuti kerawanan pangan dan gizi;
e. mendorong terwujudnya pengembangan kelembagaan
kewaspadaan pangan dan gizi;
f. melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Pangan.
(2) Sub Bidang Konsumsi Pangan dan Gizi, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana
pengembangan konsumsi pangan dan gizi;
b. melakukan survey dan mengidentifikasi pola konsumsi
masyarakat;
c. melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap pola
konsumsi masyarakat;
d. meiakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
f. Bidang Pengendalian Pangan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13
(3) Sub Bidang Mutu Pangan dan Gizi, mempunyai tugas :
a. menyusun, menetapkan dan mengendalikan standarisasi mutu
konsumsi pangan dan gizi;
b. memberikan fasilitasi dalam rangka mendorong terwujudnya
peningkatan pengetahuan dan kesadaran mayarakat dalam hal
keamanan, mutu dan gizi pangan ;
c. mensosialisasikan konsumsi pangan yang bermutu dan bergizi;
d. melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan kegiatan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Pangan .
Bagian Ketujuh
Bidang Penganekaragaman Pangan
Pasal 24
Bidang Penganekaragaman Panggn mempunyai tugas melaksanakan
sebagianurusan Badan Ketahanan Pangan di bidang pemberdayaan
masyarakat.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
Bidang Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam merumuskan
pola pangan ;
b. pelaksanaan koordinasi dalam peiaksanaan penyuluhan dan
gerakan penganekaragaman konsumsi pangan ;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya
meningkatkan peran serta masyarakat dalam penganekaragaman
pangan ;
d. pelaksanaan koordinasi dalam mengembangkan, memantau pola
penganekaragaman pangan ;
e. pengakajian potensi pengembangan pangan lokal dan produk
olahannya ;
f. pengakajian referensi dan pola pangan masyarakat;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14
Pasal 26
(1) Bidang Bidang Penganekaragaman Pangan terdiri atas :
a. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat;
b. Sub Bidang Pengembangan Penganekaragaman Pangan ;
c. Sub Bidang Pengembangan Pangan Lokal
(2) Masing-masinrj Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kapala Sub
Bidang yang oerada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidan j Bidang Penganekaragaman Pangan.
Pasal 27
(1) Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas :
a. melakukan identifikasi pola pemberdayaan masyarakat dalam
rangka penganekaragaman pangan ;
b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka
penganekaragaman pangan ;
c. memasyarakatkan jenis pangan alternatif;
d. menetapkan standar bimbingan massal penganekaragaman
pangan ;
e. mengembangkan sistem informasi pangan ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penganekaragaman Pangan ;
(2) Sub Bidang Pengembangan Penganekaragaman Pangan
mempunyai tugas :
a. melakukan identifikasi pola pemberdayaan masyarakat dalam
penganekaragaman pangan ,
b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka
penganekaragaman pangan ;
c. menyiapkan jenis pangan alternatif;
d. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan pola bimbingan
dan penyuluhan penganekaragaman pangan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penganekaragaman Pangan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15
(3) Sub Bidang Pt-ngembangan Pangan Lokal, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana
pengembangan pangan lokal;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana pengembangan
produk-produk olahan pangan non beras ;
c. menyiapkan bahan rencana pengembangan jenis pangan
alternatif berdasarkan potensi wilayah ;
d. menyusun pola konsumsi pangan lokal dan tradisional;
e. melakukan penggalian potensi sumber pangan lokal sebagai
penyedia pangan alternatif;
f. melakukan pemetaan pangan lokal dan tradisional;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penganekaragaman Pangan.
Bagian Kedelapan
Kelornpok Jabatan Fungsional
Pasal 28
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Badan Ketahanan Pangan sesuai bidang
keahlian dan kebutuhan.
Pasal 29
(1) Kelornpok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 terdiri atas sejumlah pegawai dalam jenjang Jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang
keahliannya ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;
(3) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 30
Semua Unit Kerja dilingkungan Badan Ketahanan Pangan dalam
melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi.
Pasal 31
(1) Setiap pimpin.m unit kerja dalam lingkungan Badan Ketahanan
Pangan berkewajiban memimpin bawahannya dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
(2) Setiap pimpinan unit kerja dilingkungan Badan Ketahanan Pangan
wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala
kepada atasannya;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan;
(4) Setiap laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 32
(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada
bawahan, setinp pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala ;
(2) Setiap pimpinan unit kerja mengawasi bawahannya dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17
BAB V
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 33
(1) Kepala Badan dan Wakil Kepala Badan diangkat dan diberhentikan
oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat
atas usulan Sekretaris Daerah sesuai denggn peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub
Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai
Negeri Sipil yang memiliki syarat atas usul Kepala Badan melalui
Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Bagan Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan sebagaimana
tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 35
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.
Pasal 36
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap oramj dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Daeral mi dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Propinsi Jawa Tipur Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 18 Desember 2000
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd.
IMAM UTOMO. S
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Januari 2001
Nomor 17 Tahun 2001 Seri D.
A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR
Sekretaris Daerah
ttd.
Drs. SOENARJO, MSi
Pembina Utama Madya
NIP 510 040 479
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR 43 TAHUN 2000
TENTANG
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Sesuai dengan rumusan GBHN Tahun 1999 - 2004 bahwa pembangunan pertanian
dalam mengembangkan ketahanan pangan adalah : "mengembangkan sistem ketahanan
pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan
budidaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan
mutu yang dibutuhkan tingkat harga yang terjangkau dengan memperhatikan peningkatan
petani/nelayan serta produkci yang diatur dengan undang-undang".
Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan hak asasi
setiap manusia. Untuk membentuk manusia-manusia yang tangguh pemenuhan kebutuhan
pangan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dalam tubuh yang sehat akan didapatkan kekuatan
dan pemikiran yang sehat pula.
Ketahanan pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
mutunya, merata dan terjangkau. Pengembangan ketahanan pangan mempunyai prespektif
pembangunan yang sangat mendasar, karena :
1. Akses pangan dan gizi seimbang sebagai pemenuhan dasar pangan merupakan hak yang
paling azazi bagi manusia ;
2. Keberhasilan dalam proses pengembangan sumberdaya manusia terletak pada
keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi;
3. Ketahanan pangan merupakan unsur strategis dalam pembangunan ekonomi dan
ketahanan nasional.
Oleh karenanya diperlukan adanya suatu lembaga yang berfungsi sebagai dapur untuk
mempersiapkan bahan-bahan kebijakan operasionalnya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 sampai dengan :
Pasal 15
Pasal 16 huruf a dan b :
huruf c :
huruf d sampai :
dengan f
Pasal 17 sampai dengan :
Pasal 19
Pasal 20 huruf a dan b :
huruf c :
huruf d :
Cukup jelas
Cukup jelas
Cadangan pangan adalah persediaan di seluruh pelosok
wilayah Popinsi Jawa Timur untuk konsuksi manusia, bahan
baku industri dan untuk menghadapi keadaan darurat.
Cadangan pangan diupayakan berada di dalam wilayah
Propinsi dan harua senantiasa cukup untuk mengatasi
masalah kekurangan pangan atau terjadinya berbagai
kebutuhan yang mendadak akibat bencana, atau fluktuasi
harga.
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan kerawanan pangan adalah suatu
keadaan yang berkaitan dengan aspek penyediaan pangan
yang diakibatkan oleh rendahnya produksi, keadaan
kesuburan tanah, keadaan geografi, iklim, bencana alam,
kekeringan, serangan hama serta penyakit dan sebagainya.
Cukup jelas
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
huruf e :
huruf f :
Pasal 21 sampai dengan :
Pasal 36
Yang dimaksud dengan pola konsumsi pangan adalah
spesifikasi atau persyaratan teknis yang dibakukan
tentang mutu konsumsi pangan, misalnya dari segi bentuk,
warna atau komposisi yang disusun berdasarkan kriteria
tertentu yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi serta aspek lain yang terkait.
Standar mutu tersebut mencakup baik pangan olahan
maupun yang tidak diolah.
Cukup jelas
Cukup jelas
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3