Percobaan VIII

11
  LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK TEMBAGA (II) AMMONIUM BERHIDRAT DAN TEMBAGA (II) TETRAAMIN SULFAT BERHIDRAT Disusun Oleh : Ali Panca Kimia 3-A 1110096000028 Kelompok 5 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of Percobaan VIII

Page 1: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 1/11

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

TEMBAGA (II) AMMONIUM BERHIDRAT

DAN TEMBAGA (II) TETRAAMIN SULFAT BERHIDRAT

Disusun Oleh :

Ali Panca

Kimia 3-A

1110096000028

Kelompok 5

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011

Page 2: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 2/11

PERCOBAAN VIII

TEMBAGA (II) AMMONIUM BERHIDRAT

DAN TEMBAGA (II) TETRAAMIN SULFAT BERHIDRAT

Rabu, 16 November 2011

I.  TUJUAN

  Mempelajari pembuatan tembaga(II) ammonium sulfat berhidrat dan tembaga (II)

tetra amin sulfat berhidrat.

II.  DASAR TEORI

Phull, 1981, dan Fuithlerr, 1981, menuliskan teori mekanisme terbentuknya deposit

senyawa garam yang mayoritas komposisinya adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Turnbull, 1993, La Que dan May, 1982, menerangkan bahwa senyawa garam yang terbentuk,

dinamakan calcareous, dapat mengurangi kebutuhan arus.

Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal, atom atau

molekul penyusun memiliki struktur tetap (tetapi dalam amorf tidak) dan titik leburnya pasti.

Zat padat memiliki volume dan bentuk tetap. Ini disebabkan karena molekul-molekul dalam

zat padat menduduki tempat yang gelap dalam kristal. Molekul-molekul zat padat juga

mengalami gerakan namun sangat terbatas.

Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat.

Tembaga dapat melebur pada suhu 1038oC. Karena potensial elektrodanya positif (+ 0,34 V)

untuk pasangan Cu / Cu2+

tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer,

meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu(I) sangat

mudah teroksidasi menjadi Cu(II). Namun osidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit.

Terdapat kimiawi larutan Cu2+

yang dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai anion

didapatkan banyak diantaranya larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat

biru, CuSO4.5H2O yang paling dikenal. Senyawa ini dapat terhidrasi membentuk anhidrat

yang benar – benar putih. Penambahan ligan terhadap larutan akan menyebabkan pembentukan

ion kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan.

Page 3: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 3/11

Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen

dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Sedangkan garam-garam yang

mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks,

misalnya heksamminkobalt(III) kloroda Co(NH3)6Cl

3dan kalium heksasianoferat(III)

K3Fe(CN)6. Bila suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi pengionan atau disosiasi, sehingga

akhirnya terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang tersisa (tidak berdisosiasi),

komponen-komponennya misalnya :

Ag(NH3)2+

Ag+

+ 2NH3 

Suatu zat cair jika didinginkan, terjadi gerakan translasi molekul-molekul menjadi lebih

kecil dan gaya tarik molekul-molekul makin besar hingga setelah mengkristal molekulmempunyai kedudukan tertentu dalam kristal. Panas yang terbentuk pada kristalisasi disebut

panas pengkristalan. Selama pengkristalan terjadi kesetimbangan dan akan turun lagi saat

pengkristalan selesai.

Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2O dan

K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion

sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam

kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-garam tersebut

terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen sulfat), lalu didinginkan.

Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya rendah dalam air dingin, dapat

dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya meningkat secara mencolok dengan

meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya berbentuk oktahedral.

Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua garam mengkristal

bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur

tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Kompleks ialah suatu

satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk 

ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal ini, kompleks yang terbentuk masing-masing

berisi sebuah komponen, tetapi ada pula yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti

kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan [Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia,

KAI(SO4)2.12H2O dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O.

Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. Garam

Page 4: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 4/11

kompleks berbeda dengan garam rangkap. Salah satu tipe reaksi kimia yang dapat merupakan

dasar penetapan titrimetri, mencakup pembentukan kompleks atau ion kompleks yang larut

namun sedikit sekali terdisosiasi. Satu contoh adalah reaksi ion perak dengan ion sianida

untuk membentuk ion kompleks Ag(CN)2

-yang sangat stabil.

Kedua garam ini mempunyai struktur yang berbeda. Pembuatan garam ini sangat

sederhana yaitu melalui pendinginan larutana pekat yang mengandung ion Cu2+

, ion

ammonium dan sulfat. Bentuk kristalnya seperti monoklin dengan rumus molekul

Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O atau CuSO4(NH4)2SO4.6H2O, empat dari enam molekul airnya

merupakan ion tembaga(II) hidrat, Cu(H2O)42+

sehingga rumusnya dapat ditulis dengan

Cu(H2O)4(NH4)2.2H2O.

Pada garam tetra amin yang rekristalisasinya dari larutan ammonium pekat, empat

molekul NH3 akan menggantikan molekul H2O pada ion tembaga (II). Kristalnya juga

mengandung Cu(NH3)42+

dan SO42-

. Sehingga rumus molekulnya adalah Cu(NH3).4SOH2O.

III. ALAT & BAHAN

1.  Alat :

 Gelas piala

  Gelas ukur

  Neraca

  Penanggas air

  Pipet tetes

  Pipet volume

  Kertas saring

  Corong

  Kaca arloji

  Lumpang

 Batang pengaduk 

  Labu erlenmeyer

2.  Bahan :

  CuSO4.5H2O

  NH4OH pekat

  (NH4)2SO4 

  Alkohol 95%

  Aquades 

Page 5: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 5/11

IV. PROSEDUR KERJA

1. Tembaga (II) Ammonium Sufat Hidrat

2. Tembaga (II) tetra amin Sulfat Hidrat

V. HASIL PENGAMATAN

Ditimbang 6,25 gram

CuSO4.5H2O, dan dihaluskan

Didiamkan sebentar,

kemudian didinginkan

dalam penanggas es.

Endapan disaring

Ditimbang masing-masing 5 gramCuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 

Dilarutkan dalam 12 ml air panas

dalam gelas piala, kemudian

ditutup dengan kaca arloji.

Didinginkan, lalu disaring Kristal

yang terbentuk dan dikeringkan

diudara terbuka diatas kertas saring

Rendemen dihitung

Dilarutkan dengan 6 ml H2O dan

10 ml NH4OH pekat.

Ditambahkan 10 ml

alkohol 95% sedikit

demi sedikit.

Endapan dicuci dengan

campuran NH4OH pekat

dengan alkohol

Kemudian dicuci

dengan alkohol.

Endapan ditimbang,

dihitung rendemen.

Page 6: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 6/11

1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

No. Langkah Percobaan Hasil Pengamatan

1. Ditimbang CuSO4.5H2O dan

(NH4)2SO4 

massa CuSO4.5H2O = 5,0 gram; kristal

berwarna biru muda.

massa (NH4)2SO4 = 5,0 gram; kristal

berwarna hijau muda.

2. Dilarutkan dalam 12 ml air

panas

larutan berubah warna menjadi hijau

kekuningan dan terdapat endapan

kristalin.

3. Kristal disaring, dikeringkan,

dan ditimbang.

Kristal yang terbentuk berwarna hijau

kekuningan. Massa kristal yang

terbentuk = 2,86 gram (belum

dikurang massa kertas saring)

2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O

No. Langkah Percobaan Hasil Pengamatan

1. Ditimbang

CuSO4.5H2O

Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gram

2. Dilarutkan dalam H2O Terbentuk campuran berwarna biru

3. Ditambahkan NH4OH,

kemudian

ditambahkan sedikit

demi sedikit alkohol

Warna larutan dan endapan menjadi biru tua

4. Endapan disaring;

dicuci dengan

campuran larutan

NH4OH dan alkohol.

endapan yang disaring berwarna biru tua.

5. Endapan yang telah

kering ditimbang.

massa endapan = 5,52 gram (belum dikurang

massa kertas saring)

Page 7: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 7/11

 

VI. PERHITUNGAN

1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Diketahui :

  Massa kertas saring = 0,36 gram

  Massa kristal total = 2,86 gram

  m CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = massa kristal total – massa kertas saring 

= 2,86 gram – 0,36 gram

= 2,5 gram

  Massa CuSO4.5H2O = Massa (NH4)2SO4 = 5 gram

  BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol

  BM (NH4)2SO4 = 132 g/mol

  BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,54 g/mol

Ditanya : % rendemen...?

Penyelesaian :

  Mol CuSO4.5H2O =

 

  Mol (NH4)2SO4 =

 

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

m : 0,02 mol 0,03 mol -

r : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol

s : - 0,01 mol 0,02 mol

  massaCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = molCuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O 

= 0,02 mol x 399,54 g/mol

= 7,99 gram

  % rendemen =

 

=

 

= 31,29 %

Page 8: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 8/11

2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O

Diketahui :

  Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gram 

  Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O = 5,52 gram – massa kertas saring = 5,52 gram – 0,32 gram

= 5,2 gram

  BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol

  BM Cu(NH3)4SO4.6H2O = 321,54 g/mol

  V NH3 15 N = 10 mL

Ditanya : % rendemen...?

Penyelesaian :

  Mol CuSO4.5H2O =

 

  Mol NH3 =  

CuSO4.5 H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O

m : 0,025 mol 0,15 mol - 

r : 0,025 mol 0,1 mol 0,025 mol

s : - 0,05 mol 0,025 mol

  MassaCu(NH3)4SO4.6H2O = molCu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O

= 0,025 mol x 321,54 g/mol

= 8,038 gram

  % rendemen =

 

 

= 64,69 %

VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pecobaan tentang Tembaga (II)

Ammonium Berhidrat dan Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat. Adapun tujuan

percobaan ini yaitu untuk mempelajari pembuatan senyawa tersebut. Pada percobaan ini

pertama praktikan membuat garam tembaga (II) ammonium sulfat berhidrat. Pada prosespembuatan garam ini, awalnya praktikan mencampurkan serbuk CuSO4.5H2O yang berwarna

Page 9: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 9/11

biru muda dan (NH4)2SO4 yang berwarna hijau muda dalam air panas. Air mempunyai

momen dipol yang besar dan ditarik baik ke kation maupun anion untuk membentuk ion

terhidrasi. Dari sifatnya tersebut maka digunakannya pelarut air karena baik CuSO4.5H2O

maupun (NH4)2SO

4yang bereaksi dapat larut dalam air dan tetap berupa satu spesies ion.

Hasil campuran ini membentuk larutan berwarna hijau kekuningan. Warna hijau kekuningan

tersebut terjadi sebagai akibat campuran yang kurang sempurna (heterogen), berdasarkan

literatur warna endapan yang terbentuk adalah warna biru yang homogen, pewarnaan biru

disini merupakan warna dari ion Cu2+

yang menjadi salah satu komponen pembentuk garam

rangkap tersebut. Larutan segera ditutupi dengan kaca arloji sehingga dapat mencegah

menguapnya beberapa ion yang diinginkan untuk dapat membentuk kristal monoklin

sempurna. Pada percobaan ini didapatkan garam rangkap kupriammonium sulfat   berupa

kristal monoklin berwarna hijau kekuningan seberat 2,5 gram, dengan persen hasil (%

rendemen) sebesar 31,29%. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan garam ini yaitu :

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4→ CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Berikutnya praktikan melakukan pembuatan garam tembaga (II) tetra amin sulfat

berhidrat. Praktikan melarutkan serbuk CuSO4.5H2O yang berwarna biru dengan

menggunakan larutan NH3 pekat yang telah diencerkan dengan aquades, berupa larutan

bening. Pencampuran ini dilakukan dalam lemari asam, karena akibat dari pencampuran ini

menghasilkan gas yang berbau menyengat yang berasal dari larutan amonia pekat yang

digunakan. Dari hasil campuran ini, terbentuk larutan yang berwarna biru tua. Selanjutnya ke

dalam campuran biru tua tersebut ditambahkan alkohol 95 % sedikit demi sedikit, hal ini

bertujuan untuk mengurangi energi solvasi ion-ion sehingga pembentukan kristal dapat

terjadi lebih sempurna. Praktikan menggunakan alkohol, karena alkohol merupakan pelarut

yang baik untuk senyawa ionik, dimana alkohol sendiri memiliki tetapan dielektrik yang

rendah. Setelah penambahan ini, campuran didiamkan. Endapan biru tua yang terbentuk 

kemudian disaring, lalu dicuci dengan campuran amonia pekat dan alkohol, kemudian dengan

larutan alkohol. Pencucian dilakukan untuk memurnikan endapan kristal yang terbentuk dari

pengotor-pengotor yang tidak diinginkan yang mungkin saja terdapat dalam garam yang

terbentuk pada saat dilakukan penyaringan sebagian kristal tersebut ikut terbawa bersama

filtrat. Terakhir endapan kristal dikeringkan, kemudian ditimbang. Praktikan memperoleh

berat endapan kristal yang terbentuk sebanyak 5,2 gram, dengan persen hasil (% rendemen)

sebesar 64,69 %. Reaksi yang terjadi pada saat pembentukan garam kompleks ini adalah:

CuSO4.5H2O+ 4NH3→ Cu(NH3)4SO4.5H2O

Page 10: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 10/11

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh :

  Massa kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah 2,5 gram, kristal berwarna hijau

kekuningan.

  % rendemen CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah 31,29 %

  Massa kristal Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 5,2 gram, kristal berwarna biru tua.

  % rendeman Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 64,69 %

IX. DAFTAR PUSTAKA

Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik . Jakarta : UIN Syarif 

Hidayatullah.

Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif . Edisi Kelima.Jakarta :

Erlangga.

Harjadi. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta : PT. Gramedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Eter diakses 15 November 2011 20.50

X. LAMPIRAN

10.1 Pertanyaan

1. Apa tujuan pencucian dengan menggunakan eter?

Pencucian endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk 

melarutkan alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal

garam.

Page 11: Percobaan VIII

5/13/2018 Percobaan VIII - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-viii-55a82399a9526 11/11

2.  Apa jenis garam yang dihasilkan dari percobaan ini ?

Garam yang dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :

-  Pertama garam rangkap (sederhana) yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat

hidrat CuSO4(NH

4)2SO

4.6H

2O. 

-  Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat

Cu(NH3)4SO4.5H2O.

3.  Bedakan antara garam kompleks dengan garam sederhana?

Garam kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.

Garam sederhana (rangkap) adalah Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi

dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu.

10.2 Gambar

Gambar 1. Endapan Cu(NH3)4SO4.6H2O (kiri); Endapan CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

(tengah); Endapan Cu(NH3)4SO4.6H2O dan Endapan CuSO4(NH4)2SO4.6H2O siap

ditimbang (kanan).