Percobaan v Peluap Trapesium
Transcript of Percobaan v Peluap Trapesium
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PERCOBAAN VI
PELUAP TRAPESIUM
A. DASAR TEORI
Fungsi dari pelimpah adalah mengatur debit dan tinggi muka air yang melalui
saluran air, salah satunya adalah ambang tajam dengan jenis pelimpah peluap
trapesium. Air yang mengalir pada pelimpah tersebut sangat dipengaruhi oleh
penampang tersebut dan pelimpah yang digunakan. Dalam keadaan sebenarnya air
mengalir melalui penampang pintu ukur mengalami konstruksi, sehingga perlu
diintroduksi dengan suatu bilangan konstanta yaitu CD ( Koefisien of Discharge ).
Dengan menerapkan persamaan Bernaulli, maka dapat dituliskan debit yang
melimpah adalah :
Gambar 7.1 Peluap Trapesium
Dengan menggunakan pesamaan Bernoulli maka :
z1+p1
γ+
V 12
2 g=z2+
p2
γ+
V 22
2 g
Apabila disebelah hulu peluap berupa kolam besar, sehingga V1 = 0, dan tekanan
pada pias adalah atmosfer maka:
z1+0+0=z2+0+V 2
2
2 g
atau
V 2=√2g (z1−z2 )=√2gh
Luas pias adalah :
da=b . dh
Debit melalui pias :
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
LABORATORIUM HIDRAULIKA
dQ=V 2 . dA=√2 gh .b. dh
=b√2 g .h1/2 .dh
Dengan memasukkan koefisien debit, maka debit aliran :
dQ=Cd . b .√2 g .h1/2. dh
Debit total melalui seluruh peluap dapat dihitung dengan mengintegralkan persamaan
diatas dari h = 0 pada muka air sampai h = H pada puncak ambang,
Q=Cd .b .√2 g∫ ¿0
H
h1/2dh=Cd . b .√2 g23[ h3/2 ]0
H ¿
Q=23
Cd .b .√2 g . H3/2
……………………………………………………… (7.1)
Apabila air yang melalui peluap mempunyai kecepatan awal maka dalam rumus debit
tersebut tinggi peluapan harus ditambah dengan tinggi kecepatan ha = V2 /2g, sehingga
debit aliran menjadi :
Q=23
Cd .b .√2 g . [( H+ha )3/2−ha3 /2 ]
Lebar muka air :
B = 2 H tg α/2
Dipandang suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air. Panjang pias tersebut adalah :
B = 2 (H - h) tg α/2
Luas pias :
da = 2 (H – h) tg α/2 dh
Kecepatan aliran melalui pias :
v = √2gh
Debit aliran melalui pias :
dQ = Cd da √2gh
= Cd 2 (H – h) tg α/2 dh √2gh
Integrasi persamaan tersebut untuk mendapatkan debit aliran melalui peluap :
Q = 2 Cd tg α/2 √2g ∫0
H
( H −h ) h12 d h
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
LABORATORIUM HIDRAULIKA
Q = 2 Cd tg α/2 √2g ∫0
H (H h12−h
32 )dh
= 2 Cd tg α/2 √2g [23
H h32 –
25
h52 ]
0
H
= 2 Cd tg α/2 √2g [ 23
H32 –
25
h52 ]
❑
❑
Q = 8
15 Cd tg α/2 √(2g) H5/2 ........................................................................... (7.2)
Dalam teori biasanya Cd = 0,6 tetapi pada prakteknya Cd sebenarnya tergantung pada
tinggi pelimpah, bentuk pelimpah, dan lain – lain .
Asumsi yang dapat diambil dari pelimpah trapesium :
a) Apabila tinggi muka air tetap dan makin besar debit, maka Cdnya makin besar.
b) Apabila debit tetap, muka air makin besar maka Cdnya makin kecil.
B. ALAT DAN BAHAN
1) Bak penampungan air ( hidrolick Bench ).
2) Pelimpah berbentuk trapesium.
3) Alat ukur tinggi muka air.
4) Stop watch.
C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pasang pintu peluap trapesium pada ujung bak lalu kencangkan baut-baut penahan
dan pasangkan lem lilin pada celah pintu peluap dengan terlebih dahulu
mengukur sudut bukaan pelimpah (α) dengan menggunakan busur sudut.
2. Jalankan mesin pompa dan buka katup pemasukan, hingga mencapai batas dasar
pintu peluap.
3. Kemudian katup ditutup dan mesin pompa dimatikan sejenak hinggap permukaan
air sejajar dengan dasar bukaan atau tidak terjadi pelimpahan lagi.
4. Pasang alat ukur tinggi air, kemudian setting alat tersebut sejajar dengan muka air
pada angka nol dan tetapkan sebagai dasar pengukuran ( nol ketinggian ).
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
LABORATORIUM HIDRAULIKA
5. Kemudian jalankan mesin pompa lalu buka katup pemasukan hingga terjadi
peluapan di pintu peluap dengan memulai ketinggian tertentu .
6. Catat tinggi air yang meluap di pintu peluap sebagai H.
7. Hitung debit (Q) yang meluap dengan terlebih dahulu tentukan volume air (V)
yang diinginkan, kemudian catat waktu (T) yang dibutuhkan untuk mencapai
volume yang sudah ditentukan.
8. Langkah no.5 hingga no.7 diulangi dengan penambahan ketinggian dengan
membuka katup secara perlahan-lahan untuk beberapa variasi ketinggian H.
D. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan
E. ANALISA PERHITUNGAN
Perhitungan Debit :
Q = VT
Cd = 3 x Q
2.√2 . g . H32 ¿¿
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
No
Percobaan
V
(Ltr)
T (detik)T (rata-rata)
H
(mm)α
T1 T2 T3
1 1 10.5 9.72 10 10.0 12.6 14
2 1 6.31 5.9 5.66 5.95 18.8 14
3 1 4.3 4.1 4.3 4.23 21.5 14
4 1 4.04 3.39 4.27 3.9 25.6 14
5 1 3.28 3.56 3.21 3.35 28.3 14
H
2
θtan
5
4 BH g 2
3
2CQ 3/2
d
LABORATORIUM HIDRAULIKA
Dimana : Q = Debit (m3/dtk)
V = Volume (m3)
T = Waktu (dtk)
Penyelesaian
Q1 =0,00110.07 = 0.0000993 m3/dtk
Q2 =0,0015.95 = 0.000168 m3/dtk
Q3 =0,0014.23 = 0.000236 m3/dtk
Q4 =0,001
3.9 = 0.000256 m3/dtk
Q5 =0,0013.35 = 0.000298 m3/dtk
Perhitungan Koefisien debit (Cd) :
Dimana : Q = Debit (m3/dtk)
Cd = Koefisien debit
g = Grafitasi (9.81 m/s2)
H = Ketinggian (m)
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
LABORATORIUM HIDRAULIKA
Cd1 = 3 .Q
2.√2 . g . H32 ¿¿
Cd1 = 3 . 0,0000864
2.√2 .9,81 . 0,00532 ¿¿
Cd1 = 1.12740
Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan
Tabel 1.2 Hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien Debit (Cd)
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
No V (Ltr) T (rata-rata) H Q Cd
1 1 10.0 0.0126 0.0001 1.12740
2 1 5.95 0.0188 0.000168 1.01024
3 1 4.23 0.0215 0.000236 1.14843
4 1 3.9 0.0256 0.000256 0.94006
5 1 3.35 0.0283 0.000298 0.93208
LABORATORIUM HIDRAULIKA
0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.000350
5
10
15
20
25
f(x) = − 57198.2647208472 x + 25.2371450578704R² = 0.859383397572647
Garfik Hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien Debit (Cd)
Debit (Q)
Koefi
sien
Deb
it (C
d)
Persamaan Regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien Debit
(Cd)
y = a.x + b
a=n.∑ (Q .Cd )−∑Q .∑ Cd
n.∑Q2−(∑Q )2
a=5.(0 .012491172)−0 .010573 x65 .71
5 .0 .0000002481−(0 .010573 )2
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
No Debit (Q)Koefisien
Debit (Cd)Q2 Cd2 Q x Cd
1 0.0001 1.12740 9.86049E-09
2 0.000168 1.01024 2.8224E-08
3 0.000236 1.14843 5.5696E-08
4 0.000256 0.94006 6.5536E-08
5 0.000298 0.93208 8.8804E-08
∑ 0.0010573 2.4812E-07
LABORATORIUM HIDRAULIKA
= - 5719
b=∑ Cd .∑Q2−∑Q .∑ (Q .Cd )n.∑Q2−(∑Q )2
b=0. 010573 x 0. 0000002481−0 .010573 (0. 01241172 )
5 x0 .0000002481−(0 .010573 )2
= 25.23
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien Debit
(Cd) adalah :
Cd = a.Q + b
Cd= - 5719 Q+ 25.23
Tabel 1.3 Hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Koefisien Debit (Cd)
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
No HKoefisien
Debit (Cd)H2 Cd2 H x Cd
1 0.0216 21.04 0.00046656 442.6816 0.4544642 0.0188 13.02 0.00035344 169.5204 0.2447763 0.0215 13.23 0.00046225 175.0329 0.2844454 0.0256 9.45 0.00065536 89.3025 0.241925 0.0283 8.97 0.00080089 80.4609 0.253851∑ 0.1158 65.71 0.0027385 956.9983 1.479456
LABORATORIUM HIDRAULIKA
0.018 0.02 0.022 0.024 0.026 0.028 0.030
5
10
15
20
25
f(x) = − 749.26818921021 x + 30.4950512621085R² = 0.339903005699283
Grafik Hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan Koefisien Debit (Cd)
Tinggi Muka Air (H)
Koefi
sien
Deb
it (C
d)
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi muka air (H) dengan Koef.
Debit (Cd)
y = a.x + b
a=n.∑ ( H .Cd )−∑ H .∑ Cd
n.∑ H2−(∑ H )2
a=5x 1. 479456−0 .1158 x65 .71
5 x 0. 0027385−(0 . 1158 )2
= -749.2
b=∑ Cd .∑ H 2−∑ H .∑ ( H .Cd )n.∑ H2−(∑ H )2
b=365 .71 x 0,0027385−0 .1158 x 1 . 479456
5 x 0,002086−(0 .1158)2
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG
LABORATORIUM HIDRAULIKA
= 30.49
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi muka air (H) dengan
Koefisien Debit (Cd) adalah :
Cd = a.H + b
Cd= - 749.2 H+ 30.49
F.KESIMPULAN
a. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara debit (Q) dengan Koefisien Debit
(Cd), yaitu Cd = -5719 Q+ 25.23
b. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara tinggi muka air (H) dengan
Koefisien Debit (Cd), yaitu Cd = -749.2 H + 30.49
c. Jika semakin rendah luapan air maka waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan
air sebanyak 1 liter akan semakain lama. Hal ini disebabkan karena antara tinggi
luapan dengan waktu berbanding terbalik
.
G.GAMBAR ALAT
KELOMPOK I IIA KONSTRUKSI GEDUNG