PERCOBAAN 1
-
Upload
bayu-pratama -
Category
Documents
-
view
53 -
download
4
description
Transcript of PERCOBAAN 1
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM ELEKTROMETRI
I. NOMOR PERCOBAAN : I
II. NAMA PERCOBAAN : Identifikasi Asam Lemah dengan Titrasi
Potensiometri
III. TUJUAN PERCOBAAN :
Untuk mengidentifikasi sampel asam lemah dengan menentukan tetapan
ionisasi dan masa molekul relative dari sampel.
IV. DASAR TEORI
Asam lemah monoprotik (HA) di dalam larutan selalu berada dalam
kesetimbangan dengan ion-ionnya (H3O+ dan A-)
HA + H2O H3O+ + A-
Dengan tetapan disosiasi (Ka)
Ka =
atau jika dinyatakan dalam –log Ka = pKa
pKa = pH + log
Nilai Ka atau pKa sangat karakteristik untuk asam-asam lemah sehingga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah asam lemah. Persamaan (3) menunjukkan
bahwa pKa akan sama dengan pH larutan jika [HA] = [A -]. Keadaan ini terpenuhi
pada titik tengah titrasi penetralan asam lemah oleh basa kuat (volume titran =
volume titran pada titik ekivalen), sehingga nilai pKa dari asam lemah yang dititrasi
dapat ditentukan dari pH larutan pada titik tengah titrasi tersebut.
Disosiasi asam lemah poliprotik di dalam larutan melibatkan beberapa
kesetimbangan. Oleh karena itu aam lemah poliprotik memiliki beberapa tetapan
disosiasi (Ka1, Ka2,….dst) yang juga sangat karakteristik untuk asam tersebut, asam
diprotic memiliki dua nilai tetapan disosiasi: Ka1 dan Ka2. Nilai Ka1 dari asam dapat
ditentukan dengan cara yang sama seperti di atas, sementara nilai Ka2 dapat dihitung
dengan persamaan berikut:
pKa = 2pHekv – pKa1
dimana pHekv adalah pH larutan pada titik ekivalen pertama. Dengan mengetahui pH
larutan pada titik tengah titrasi proton pertama dari pH larutan titik ekivalen pertama
maka nilai Ka1 dan Ka2 dapat ditentukan.
Nilai pH larutan yang diperlukan untuk menetapkan nilai-nilai tetapan
disosiasi asam lemah tersebut dapat ditentukan secra langsung dari kurva titrasi asam-
basa. Kurva titrasi asam-basa berbentuk sigmoid dan dapay dibuat dengan mudah
melalui titrasi potendiometri.
Titrasi potensiometri mencakup pengukuran potensial sel (yang terdiri dari
sebuah elektroda selektif dan sebuah elektroda pembanding) sebagai fungsi volume
titran,karena selama titrasi asam-basa konsentrasi ion hydrogen berubah sebagai
fungsi volume titran maka pada titrasi potensiometri yang akan dilakukan, elektroda
selektif yang digunakan adalah elektroda selektif ion hydrogen. Elektroda selektif ion
hydrogen yang umum digunakan adalah elektroda gelas. Potensial elektroda gelas
merupakan fungsi linear dari pH, sehingga potensial sel yang diukur juga merupakan
fungsi linear dari pH larutan.
Esel = K – 0.0059 pH
Pada pengukuran ini, pH larutan langsung dapat dibaca pada alat pH meter,
umtuk keperluan tersebut pH meter harus dikalibrasi terebih dahulu dengan
menggunakan dua buah larutan buffer yang memiliki nilai pH yang diketahui dengan
pasti. Melalui proses kalibrasi, pH meter akan menetukan nilai K dan slope (0.059 V
pada 250 oC) secara otomatis sehingga pada pengukuran, potensial yang terbaca
langsung diubah menjadi nilai pH larutan.
Untuk memperkuat kesimpulan pada identifikasi asam lemah perlu diketahui
massa molekul relative (Mr) dari asam lemah tersebut. Massa molekul relative dari
asam lemah dapat dihitung dari volume titran pada titik ekivalen titrasi jika berat
asam yang dititrasi diketahui dengan tepat. Untuk keperluan ini perlu ditentukan titik
ekivalen titrasi secra teliti. Selain dari kurva titrasi normal yang berbentuk sigmoid,
titik ekivalen titrasi dapat juga ditentukan dari turunan pertama dan turunan kedua
kurva titrasi tersebut. Penentuan titik ekivalen titrasi dari kurva turunan ini umumnya
lebih mudah dan lebih teliti dari penentuan titik ekivalen dari kurva sigmoid.
(Tim Penyusun Kimia Analisa:Penuntun praktikum Elektrometri 2012)
Metode potensiometri dapat menentukan harga pH suatu larutan dalam sel
elektrokimia. Penentuan ini merupakan penerapan potensiometri secra langsung. Oleh
karena penentuan pH menggunakan emf sel Galvani yang cendrung mengukur
keaktifan ion hidrogen. Kesetimbangan konsentrasi io hidrogen, maka pengertian
penetapan pH diambil sebagai pH = -log aH+, akan tetapi penggunaan penegrtian pH
akan mendapatka kesulitan secra eksperimental, karena tak mungkin untuk mengukur
keaktifan spesies ion hidrogen tanpa arti ganda.
Dalam penentuan pH larutan secra potensiometri lebih disukai mendefinisikan
pH dari emf sel pengukuran itu. Sehingga penetapannya (pH) menggunakan elektroda
pembanding, jembatan garam yang dicelupkan ke dalam larutan yang ada ditetapkan,
elektroda hidrogen. Persamaan yang digunakan untuk menghitung pH larutan adal;ah
sebagai berikut:
Esel = Eref – 0.059 pH
Untuk harga ketelitian pH, perlu dimasukkan potensial junction (Ej) sehingga rumus
di atas menjadi:
Esel = Eref – 0.059pH + Ej
Bila Eref + Ej disebut K, maka rumus pH larutan dengan metode potensiometri akan
menjadi:
Esel = k – 0.059 pH
Atau untuk mencari pH dari persamaan diatas, maka kita dapat memodifikasi
persamaan diatas menjadi:
pH =
(Underwood.1990.Dasar Kimia Analisa:234)
Titrasi potensiometri merupakan penentuan spesi analit dalam suatu larutan
(air sebagai pelarut) dengan cara titrasi, dapat menggunakan potensial elektroda
indicator untuk menentukan titik ekivalennya. Cara titrasi ini ternyata memberikan
hasil yang berbeda dengan cara pengukuran potensiometri secara langsung.
Pada penentuan larutan 0.1 M asam asetat dan 0.1 M asam klorida (HCl)
dengan menggunakan elektroda yang peka terhadap perubahan pH akan memberikan
harga pH yang berbeda. Perbedaan hasil pengukuran ini disebabkan asam asetat
adalah asam lemah sehingga mengurai sebagian. Sebaliknya bila digunakan cara
titrasi potensiometri untuk menentukan pH kedua asam tersebut volume yang sama
ternyata membutuhkan jumlah larutan basa standar yang sama untuk menetralisasi.
Kelebihan lain cara analisi dengan titrasi potensiometri adalah penentuan titik
akhir titrasi yang lebih akurat dibandingkan dengan cara titrasi lain.Disamping itu
titrasi biasa sulit dikerjakan untuk larutan yang berwarna dan larrutan yang keruh.
Sedangkan dengan cara titrasi potensiometri masalah larutan berwarna atau keruh
tidak menjadi masalah.
(Muhammad Mulia.1995.Potensiometri:hal 340)
Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan
volume pada mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan
titran. Dalam titrasi secara manual, potensial diukur setelah penambahan titran secara
berurutan, dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap
volum titran untuk diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu
potensiometer sederhana dapat digunakan, namun jika tersangkut elektroda gelas,
maka akan digunakan pH meter khusus. Karena pH meter ini telah menjadi demikian
biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenis titrasi, bahkan apabila
penggunaannya tidak diwajibkan
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri yaitu
reaksi pembentukan kompleks reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks.
Pada reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan
membebaskan ion terhidrasi dari larutan. Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg,
sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada
titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas. Tetapan
ionisasi harus kurang dari 10-8. Sedangkan reaksi redoks dengan elektroda Pt atau
elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7,
Co(NO3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi
secara katoda dalam larutan encer.
(http://annisanfushie.wordpress.com/2009/07/17/titrasi-potensiometri)
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Labu takar 250 ml
2. Pipet ukur 25 ml dan 50 ml
3. Buret 25 ml atau 50 ml
4. pH meter
5. Elektroda gelas dan elektroda pembanding
6. Pengaduk magnetic
7. Batang magnet
B. Bahan
1. Larutan baku NaOH 0.1 M
2. Larutan buffer baku pH 4 dan pH 7
3. Senyawa asam mono atau diprotik
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Timbang dengan teliti 0,25-0,3 gr sampel asam lemah murni ke dalam gelas piala 250
mL. Kemudian tambahkan 175 mL air bebas mineral, tutup dengan kaca arloji dan
panaskan pada 40oC. Aduk larutan hingga sampel asam larut sempurna. Dinginkan dan
pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 250 ml kemudian encerkan hingga
tanda batas.
Kalibrasi pH meter dengan larutan buffer baku pH 7 dan pH4 atau dengan buffer baku
pH 7 dan pH 9.
Pipet 50 mL larutan sampel ini ke dalam gelas piala 150 mL dan tempatkan di atas
alat pengaduk magnetic. Celupkan elektroda galas dan elektroda pembanding ke
dalam larutan ini.
Ukur pH sambil mengaduk larutan. Kemudian tambahkan 0,5 mL larutan NaOH 0,1
M dan catat pH larutan. Ulangi pengukuran pH pada setiap penambahan 0,5 mL
larutan basa. Hentikan pengukuran bila pH larutan antara 10 sampai 12. Pipet sekali
lagi larutan sampel asam dan ulangi pekerjaan ini. Namun sekarang gunakan porsi
yang lebih besar untuk pekerjaan ini. Namun sekarang gunakan porsi yang lebih besar
untuk menghemat waktu.
Dari data yang anda peroleh buat kurva antara volume titran dan pH larutan.
Gambarkan juga kurva titrasi turunan pertama dan turunan kedua dari data yang anda
peroleh.
Tentukan pH larutan pada titik tengah titrasi untuk menentukan nilai pKa asam yang
anda titrasi. Identifikasi asam yang anda titrasi dengan membandingkan nilai pKa
pada massa molekul relative yang anda peroleh dengan data literatur.
VII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Jelaskan prinsip terbentuknya potensial pada elektroda gelas !
2. Gambarkan kurva titrasi asam-basa turunan pertama !
3. Tuliaskan nilai Ka literatur asam benzoat, asam borat, asam maleat dan
asam malonat. Hitung Mr asam-basa tersebut
Jawab :
1. Prinsip terbentuknya potensial pada elektroda gelas adalah potensial
elektroda gelas timbul dari perpindahan H+ melewati gelas. Gelas terdiri
dari suatu jaringan silikat yang bermuatan negative dan mengandung
kation-kation kecil. Beda potensial juga di timbulkan pada bidang betas
antara lapisan gelas kering dan lapisan-lapisan sel dalam dan luar.
Potensial elektroda ditimbulkan oleh kecenderungan ion-ion natrium
dan hydrogen berpindah kea rah aktivitas yang lebih stabil.
2. Gambar kurva titrasi asam-basa turunan pertama
3. Nilai Ka dari
a. Asam benzoat : 6,3 . 10-5
b. Asam borat : 5,77. 10-11
c. Asam maleat : 6,7 . 10-6
d. Asam malonat ; 1,5 . 10-3
Nilai Mr dari
a. Asam benzoat : 112 g/mol
b. Asam borat : 61,82 g/mol
c. Asam maleat : 116,1g/mol
d. Asam malonat ; 104 g/mol
VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
- CH3COOH
V NaOH pH
0 5,33
0,5 9,77
1 9,82
1,5 9,96
2 10,00
2,5 10,10
3 10,23
3,5 10,25
4 10,32
4,5 10,34
5 10,39
5,5 10,41
6 10,53
6,5 10,64
7 10,99
7,5 11,00
8 11,20
8,5 11,33
9 11,49
9,5 11,64
10 11,82
10,5 11,96
11 12,08
- H3BO4
V NaOH Ph
0 7,44
0,5 8,60
1 8,72
1,5 9,74
2 10,21
2,5 10,56
3 10,63
3,5 10,65
4 10,75
4,5 10,80
5 10,98
5,5 11,20
6 11,35
6,5 11,50
7 11,82
7,5 12,10
IX. REAKSI DAN PERHITUNGAN
Reaksi
- H2C2O4 + NaOH Na2C2O4 + H2O
- H3BO4 + 3 NaOH Na3BO4 + 3 H2O
- CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
- HCl + NaOH NaCl + H2O
- H3PO4 + H2O H3O+ + H2PO4-
- H2PO4- + H2O H3O+ + HPO4
2-
- HPO42- + H2O H3O+ + PO4
3-
- H2O + CO2 H2CO3-
Perhitungan
- H3BO4 ( asam borat )
BE : BM
111,11 : 77,8
1,42 : 1
- CH3COOH
BE : BM
75,75 : 60
1,26 : 1
Grafik CH3COOH
Grafik H3BO4
X. PEMBAHASAN
Dalam percobaan kita kali ini yakni mengenai identifikasi asam lemah dengan
tirasi potensiometri. Dengan pertcobaan ini para praktikan di harapkan mampu untuk
mengidentifikasi sampel asam lemah dengan menentukan tetapan ionisasi dan massa
molekul relative dari sampel.
Titrasi potensiometri itu sendiri memiliki arti sebagai suatu metoda analisa
yang di dasarkan pada hubungan antara potensial dengan konsentrasi larutan dalam
suatu sel kimia atau dapat juga di definisikan sebagai titrasi berdasarkan pengukuran
potensial zat yang terdiri dari elektroda selektif dan elektroda pembanding.
Terdapat dua jenis elektroda, yakni elektroda pembanding dan elektroda
indicator. Elektroda pembanding memiliki pengertian sebagai suatu elektroda yang
harga potensial setengah selnya diketahui, konstan dan tidak peka terhadap larutan
yang di analisis. Sedangkan elektroda indicator merupakan suatu elektroda yng harga
potensialnya bergantung pada konsentrasi larutan yang di analisis. Titrasi
potensiometri melibatkan pengukuran perbedaan potensial antara elektroda indicator
dan elektroda pembanding selama titrasi.
Adapun yang perlu kita identifikasi dalam percobaan ini yakni asam lemah.
hanyaAsam lemsh itu sendiri memiliki definisi sebagai suatu asam yang terion
sebagian di dalam air. Asam juga di bagi menjadi tiga macam, antara lain asam
monoprotik yang merupakan asam yang hanya dapat memberikan satu ion hydrogen
(proton) permolekul asamnya, selanjutnya yakni asam diprotik yang dapat diartikan
sebagai asam yang dapat memberikan dua proton- proton permolekul
asamnya.Sedangkan jenis yang ketiga yakni asam poliprotik yang dapat di
Idefinisikan sebagai asam yang dapat memberikan lebih dari dua ion hydrogen atau
dapat di sebut juga dengan proton permolekul asamnya.
Pada percobaan ini, sebelum dilakukan pengukuran terhadap sampel terlebih
dahulu kita harus mengkalibrasi alat. Tujuan di lakukannya kalibrasi alat ini yakni
untuk menstandarisasi alat atau untuk meminimalisir kesalahan dalam
pengukuran.Kita lakukan kalibrasi alat pada larutan buffer dengan pH 7 dan pH 4.
Larutan buffer ini berfungsi untuk mempertahankan pH agar tidak mudah berubah
dengan penambahan asam atau basa. Dalam percobaan ini kita menggunakan larutan
KCl sebagai larutan buffer. Sedangkan larutan buffer itu sendiri merupakan larutan
yang terbentuk dari garam ( asam lemah dan basa lemah).
Adapun bahan – bahan yang kita gunakan dalam percobaan ini antara lain
asam asetat dan asam borat yang di sini berfungsi sebagai sampel, larutan natrium
hidroksida yang berfungsi sebagai larutan standar sekunder, dimana larutan standar
sekunder memiliki definisi sebagai larutan standar yang konsentrasinya belum di
ketahui secara pasti sehingga perlu di lakukan standarisasi.
Larutan standar itu di bagi menjadi dua, yakni larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer memiliki arti sebagai larutan yang
konsentrasinya telah diketahui secara pasti sehingga tidak perlu dilakukan
standarisasi lagi. Sedangkan larutan standar sekunder memiliki arti seperti yang telah
di jelaskan di atas sebelumnya. Adapun larutan terdapat dua jenis, yakni larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit merupakan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Metode titrasi potensiometri ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain yakni biaya murah, pemakaiannya mudah, penyisipan
elektroda tidak mengubah komposisi larutan uji, bermanfaat untuk menetapkan
kesetimbangan, kadang- kadang bermanfaan untuk pemantauan yang kontinu dan
beberapa elektroda indikatornya mempelihatkan kestabilan. Sedangkan kekurangan
yang dimiliki titrasi potensiometri ini antara lain, pada aktivitas analit muncul dalam
bentuk logaritma sehingga perubahannya lebih besar sepuluh kali lipat daripada
perubahan tegangan, selain itu adanya efek-efek matrik disebabkn perbedaan pada
perhitungannya sehingga perlu di tambah beberapa jumlah zat terlarut. Dalam
percobaan ini kita menggunakan metoda analisa kuantitatif, yang merupakan metoda
analisa berdasarkan perhitungan.
XI. KESIMPULAN
1.Titrasi potensiometri merupakan suatu metoda analisa berdasarkan pada hubungan
antara potensial dengan konsentrasi larutan dalam suatu sel kimia.
2.Kalibrasi berfungsi untuk menstandarisasi alat atau untuk meminimalisir
kesalahan pada pengukuran.
3.Asam lemah merupakan suatu asam yang terion sebagian dalam air.
4.Salah satu kelebihan titrasi potensiometri ini yakni biayanya yang murah dan
pemakaiannya yang mudah.
5.Larutan buffer berfungsi untuk mempertahankan pH agar tidak mudah berubah
dengan penambahan asam atau basa.
6.Natrium hidroksida berfungsi sebagai larutan standar sekunder, yang merupakan
larutan belum diketahui konsentrasinya sehingga perlu dilakukan standarisasi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulia,muhammad.1995.Analisa Instrumental.Jakarta:Erlangga
Underwood.1990.Dasar Kimia Analisa.Jakarta:Erlangga
Tim Penyusun.2012.Penuntun Praktikum Elektromtri.Indralaya:Universitas Sriwijaya
Annisa.2009.Titrasi Potensiometri.
http://annisanfushie.wordpress.com/2009/07/17/titrasi-potensiometri
diakses tanggal 10 April 2012 pukul 19.00
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Nama Pengiriman: Kalium klorida
BAHAYA KESEHATAN DATA
-------------------------------------------------- -----------------------------------
Toksisitas oral: Tidak memenuhi Kriteria toksisitas bawah OSHA
1910, 1200 Bahaya Komunikasi, Lampiran A bagian 3. & 6.
-------------------------------------------------- ------------------------------------
Dermal Toksisitas: Tidak beracun pada kulit
-------------------------------------------------- ------------------------------------
Mata: Tidak beracun untuk mata
-------------------------------------------------- ------------------------------------
Inhalasi: Tidak beracun jika terhirup
--------------------------------------------
----
Toksisitas kronis: Tidak ada
informasi aplikasi yang ditemukan
--------------------------------------------
----
Pengaruh Overexposure:
Tertelan: 1. Memusuhi rasa
2. Mual dan Muntah
Kulit Hubungi: 1. Gangguan
2. Peradangan
3. Kecil ulserasi
Kontak Mata: 1. Mekanikal iritasi
2. Penyiraman mata
3. Radang conjunctivas
Inhalasi: 1. Sedikit iritasi hidung
2. Bersin
Akut sistemik Efek: Penelanan dalam jumlah besar
dapat menyebabkan GI
iritasi, membersihkan,
kelemahan, dan
peredaran darah gangguan.
Kronis sistemik Efek: Tidak ada informasi aplikasi
ditemukan.
-------------------------------------------------- -----------------
DARURAT DAN TATA CARA PERTOLONGAN PERTAMA
-------------------------------------------------- -----------------
Kontak Mata:
1. Cuci mata yang terkena atau mata bawah perlahan-lahan air yang 15 menit atau
lebih aking yakin bahwa kelopak mata korban adalah diselenggarakan lebar dan dia
bergerak matanya perlahan di setiap arah.
2. Pastikan bahwa tidak ada partikel padat tetap dalam lipatan dari mata, jika mereka
lakukan, terus mencuci mata.
3. Jika rasa sakit terus berlanjut, merujuk korban ke dokter mata.
Kulit Hubungi:
1. Hapus korban dari sumber kontaminasi.
2. Hapus pakaian dari daerah yang terkena.
3. Cuci daerah yang terkena di bawah pancuran.
4. Bilas hati-hati.
5. Jika kulit meradang atau menyakitkan, merujuk korban ke dokter.
Inhalasi:
1. Membuat korban meniup hidung untuk menghilangkan debu, tetapi mencegah dia
dari sniffing.
2. Jika ada keraguan tentang kondisi korban mengirim atau mengawal dia ke rumah
sakit, pertama-udara kamar, atau rumah sakit.
Tertelan:
1. Membuat korban muntah dengan memiliki dia menempel jarinya ke bawah nya
tenggorokan atau menggelitik anak lidah dengan gagang sendok.
2. Setelah itu memberinya susu sebanyak atau air sebagai dia inginkan.
-------------------------------------------------- ----------------
REAKTIVITAS DATA
-------------------------------------------------- ----------------
Stabilitas: Kondisi stabil untuk Hindari:
-------------------------------------------------- ----------------
Ketidaksesuaian: (Bahan untuk Hindari)
Brom trifluorida (BrF3)
-------------------------------------------------- ----------------
Dapatkah Polimerisasi Berbahaya Terjadi: Tidak ada
-------------------------------------------------- ----------------
Berbahaya Deomposition Produk dan Ketentuan:
Tidak ada informasi yang berlaku ditemukan
-------------------------------------------------- ----------------
TUMPAHAN ATAU LEAK PROSEDUR
-------------------------------------------------- ----------------
Respon untuk Tumpahan Kecil: Tidak ada persyaratan khusus
-------------------------------------------------- ----------------
Respon untuk Tumpahan Besar: Tidak ada persyaratan khusus
-------------------------------------------------- ----------------
Bahaya yang harus Dihindari: Tidak diketahui
-------------------------------------------------- ----------------
Dilaporkan Jumlah: Periksa Negara Anda untuk kebutuhan
-------------------------------------------------- ----------------
Limbah Klasifikasi: Beberapa negara telah menetapkan batas maksimum
Klorida dalam limbah buangan.
-------------------------------------------------- ----------------
Pembuangan Metode: Pengenceran adalah satu-satunya metode praktis untuk
memenuhi
persyaratan.
-------------------------------------------------- ----------------
KHUSUS PERLINDUNGAN INFORMASI
-------------------------------------------------- ----------------
Pernapasan Perlindungan: Tidak ada peralatan khusus
-------------------------------------------------- ----------------
Untuk Tangan, tubuh: Pakailah pakaian tahan
Pakai Sarung
-------------------------------------------------- ----------------
Untuk Mata: Kenakan faceshield (8 minimal inci)
-------------------------------------------------- ----------------
Ventilasi: Tidak ada diperlukan
-------------------------------------------------- ----------------
Tindakan pencegahan lain: Transportasi dalam peralatan kering.
Penyimpanan harus di lokasi kering.
-------------------------------------------------- ----------------
Pelabelan INFORMASI
-------------------------------------------------- ----------------
DOT Nama Pengiriman: Kalium klorida
DOT Label: tidak dilakukan
PBB Nomor: Tidak dipakai
-------------------------------------------------- ----------------
Isi lain Label Produk: Tidak berlaku
-------------------------------------------------- ----------------
PERINGATAN:
Tidak ada
-------------------------------------------------- ----------------
TANGGUNG JAWAB PENGGUNA
Tanggung jawab untuk menyediakan tempat kerja yang aman tetap dengan pengguna.
Pengguna harus mempertimbangkan bahaya kesehatan dan informasi keselamatan
tercantum di sini sebagai panduan dan harus mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan dalam operasi individu untuk menginstruksikan karyawan dan
mengembangkan prosedur kerja praktek untuk lingkungan kerja yang aman.
Sangkalan Tanggung Jawab
Informasi yang terkandung adalah, untuk yang terbaik dari pengetahuan kita dan
keyakinan, akurat. Namun, karena kondisi penanganan dan penggunaan berada di luar
kendali kami, kami tidak membuat jaminan hasil, dan berasumsi tidak bertanggung
jawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh penggunaan ini
material. Ini adalah tanggung jawab pengguna untuk mematuhi semua yang berlaku
federal, negara bagian dan lokal hukum dan peraturan.
Tidak ada yang terkandung di sini dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk
digunakan dalam melanggar paten atau hukum yang berlaku atau peraturan.