percobaan 1 analitik

download percobaan 1 analitik

If you can't read please download the document

description

analitik

Transcript of percobaan 1 analitik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK IPERCOBAAN IPENERAAN VOLUMETRI OLEH NAMA : J E S S I STAMBUK : F1C1 13 052 KELOMPOK : X (SEPULUH) ASISTEN : AGUSMANLABORATORIUM KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAMUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2014PENDAHULUANLatar belakangKalibrasi menurut VIM-1993 adalah serangkaian kegiatan dibawah kondisi tertentu untuk menetapkan hubungan antara nilai yang ditunjukkan alat ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang dimiliki oleh bahan ukur atau bahan pembandiing dengan nilai yang diberikan oleh standar. Setiap sistem pengukuran harus dapat dibuktikan keandalannya dalam mengukur, prosedur pembuktian ini disebut kalibrasi. kalibrasi atau peneraan bagi pemakai alat ukur sangat penting. Kalibrasi dapat mengurangi kesalahan meningkatkan ketelitian pengukuran. Langkah prosedur kalibrasi menggunakan perbandingan instrumen yang akan dikalibrasi dengan instrumen standar. Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalah volume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran, dan diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akanditentukkan. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinyaAlat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiappenentuan kuantitatif dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, danlabu takar. Pipet merupakan alat untuk mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan untuk mengukur volume tertentu. Pipet harus ditera sebelumdigunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalirkeluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur,berupa tabung kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas. Buret ditera melalui pelepasannya.Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisidari nilai terukur. Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukandan dapat dihindari atau koreksi. Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya padakasus timbangan yang tak terkalibrasi yang biasanya digunakan untukpenimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat dihitung dandikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaanvolumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahanpengukuran yang terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkanatau diduga. . Berdasarkan uraian diatas sehingga perlu dilakukan percobaan tentang peneraan volumetri.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah pada percobaan ini yaitu bagaimana melakukan peneraan terhadap buret, labu takar dan pipet volum ?TujuanTujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah untuk melakukan peneraan terhadap buret, labu takar dan pipet volum.ManfaatManfaat yang dapat diperoleh pada percobaan ini adalah dapat melakukan peneraan terhadap buret, labu takar dan pipet volum.TINJAUAN PUSTAKAPeneraan adalah untuk menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang diketahui volume yang betul dapat dihitung. National Bureau of Standaris telah menetapkan 20oC sebagai suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC, maka peralatan gelas pada hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain (underwood, 1981).Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang analisis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan identifikasi zat zat yang ada dalam suatu sampel sehingga kandungannya akan mudah untuk dikenali. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat terkandung di dalam suatu sampel. Beberapa teknik analisis kuantitatif yang umum digunakan di dalam laboratorium antara lain : analisis gravimetri, titrasi, dan kolorimetri. Kolorimetri merupakan suatu teknik analisis kuantitatif untuk sampel berwarna, yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan intensitas cahaya warna larutan [1]. Pesatnya kemajuan teknologi mendorong ditemukannya instrumentasi instrumentasi yang semakin canggih untuk analisis kolorimetri (Rusmawan dkk, 2011). Prasyarat utama pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume tertentu adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan voume sebenarnya dari wadah gelas adalah Berat jenis air tergantung pada suhu, oleh karena gaya tekan udara, pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer, satu wadah degan voume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding apabila ini ditimbang dalam hampa dan seharusnya diadakan koreksi dan volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu (Eckschlager, 1984).METODOLOGI PRAKTIKUMWaktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 November 2014. Bertempat di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo Kendari. Alat dan Bahan AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini yaitu pipet volum 25 mL, buret 50 mL, labu takar 50 mL, erlenmeyer, statif dan klem, filler dan timbangan analitik.BahanBahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu akuades.Prosedur KerjaAkuadesPeneraan pipet volumdiambil dengan pipet volum yang bersih dan kering sampai tanda teranyadikerluarkan isi airnya perlahan-lahan dan tampung dalam erlenmeyer yang telah diketahui beratnyaditimbang erlenmeyer yang berisi air dan tentukan berat air di udaraditentukan volume air pada suhu tersebut (Vt)ditentukan volume air (Vo) atau volume kalibrasiHasil PengamatanAkuadesPeneraan buretdiambil dengan buret yang bersih dan kering dengan skala yang berurutan yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50 mLdikerluarkan isi airnya perlahan-lahan dan tampung dalam erlenmeyer yang telah diketahui beratnyaditimbang erlenmeyer yang berisi air dan tentukan berat air di udaraditentukan volume air pada suhu tersebut (Vt)ditentukan volume air (Vo) atau volume kalibrasiHasil PengamatanPeneraan labu takar Akuadesdimasukkan dalam labu takar sebanyak 50 mL yang bersih dan kering yang telah ditimbang beratnyaditentukan berat air di udaraditentukan volume air pada suhu kerja (Vt)ditentukan volume sesungguhnya (Vo)dibandingkan Vo dengan batas toleransiHasil PengamatanHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil PengamatanTabel Data PengamatanPeneraan pipet volum (25 mL akuades)PerlakuanHasil Pengamatana. Berat erlenmeyer kosongb. Berat erlenmeyer + akuadesc. Berat air 50,36 gram75,20 gram24, 84 gramPeneraan buretPerlakuanHasil Pengamatana. Berat erlenmeyer kosongb. Berat Erlenmeyer + akuades - untuk 10 mL - untuk 20 mL - untuk 30 mL - untuk 40 mL - untuk 50 mL 50,36 gram 60,41 gram 70,22 gram 80,16 gram 89, 93 gram 99,34 gramPeneraan labu takarPerlakuanHasil Pengamatana. Berat labu takar kosongb. Berat labu takar + akuadesc. Berat air di udara 25, 46 gram75,15 gram49,69 gramAnalisis DataPeneraan pipet volum (25 mL)Wo = berat erlenmeyer isi air berat erlenmeyer kosong= 75,20 gr 50,36 gr= 24,84 gramWt= Wo 1+ 0,0012 ( - )= 24, 84 gram1 + 0,0012 ( )= 24, 84 gram 1 + 0,0012 (0,88518) = 24,84 gram1,00106 gram= 24,81 gramVt = Vo= Vt + 0,000025 x Vt (To - T)= 24,91 + 0,000025 x 24,91 (20-29,5)= 24,91 mL 0,005916 mL = 24,90 mLPenyimpangan = (25 mL 24,90 mL) 0,03 mL = 0,1 0,03 mL = 0,07 mLPeneraan buret Untuk 10 mL Wo = berat yang berisi air berat yang kosong= 60,41 gr 50,36 gr= 10,05 gramWt= Wo 1+ 0,0012 ( - )= 10,05 gram1,0012 ( )= 10,05 gram 1,0012 (0,88518) = 10,05 gram1,00106 gram= 10,039 gramVt = Vo= Vt + 0,000025 x Vt (To - T)= 10,081 + 0,000025 x 10,081 (20-29,5)= 10,081 + 0,000025 x 10,081 (-9,5)= 10,081 0,00239 mL= 10,07861 mLPenyimpangan = (10 mL 10,07861 mL) 0,03 mL = -0,07861 0,03 mL = -0,10861 mLTabel data pengamatan untuk volume akuades yang lain yaitu :No.V.akuades (mL)Wo (gram)Wt (gram)Vt (mL)Vo (mL)Penyimpangan (mL)1.2019,8619,83819,92119,9160,0542.3029,829,76829,89229,884910,085093.4039,5739,52839,69339,68360,28644.5048,9848,92849,13249,12030,8497Peneraan labu takar (50 mL)Wo= labu takar yang berisi air labu takar yang kosong= 75,15 gr 25,46 gr= 49,7 gramWt= Wo 1+ 0,0012 ( - )= 49,7 gram 1 + 0,0012 (0,88518) = 49,7 gram1,0012 (0,88518) gram= 49,7 gram 1,00106= 49,647 gramVt = Vo= Vt + 0,000025 x Vt (To - T)= 49,8547 + 0,000025 x 49,8547 (20-29,5)= 49,8547 + 0,0012 (-9,5)= 49,8547 mL 0.01184 mL = 49,84286 mLPenyimpangan = (50 mL 49,84286 mL) 0,05 mL = 0.15714 0,05 mL = 0,10714 mLPembahasanKeberadaan alat ukur sangatlah diperlukan. Untuk mengukur volume suatu cairan, ada beberapa jenis alat ukur yang dapat digunakan yaitu gelas ukur, pipet volum, buret,gelas kimia dll. Pada praktikum kali ini alat yang digunakan untuk di kaliberasi ialah buret 50mL namun dengan merk yang berbeda. Dasar dari sebuah peneraan ialah untuk menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air volume yang sebenarnya dapat dihitung. Diperlukan juga data suhu, tekanan, dan densitas air, karena factor tersebut mempengaruhi factor koreksi dan mempengaruhi pada % penyimpangan yang terjadi pada saat praktikum. Semakin tinggi suhu maka densitas air berkurang, ini akan mempengaruhi factor koreksi, namun pada saat praktek tidak dilakukan pengecekan densitas maka diambilah suhu ruang untuk menentukan densitas. Pada percobaan ini, volume sesungguhnya yang didapat yaitu 50.24 berbeda 0,24 mL. Nilai ini sangat jauh dengan batas toleransinya yaitu 0.05 mL. Penyimpangan yang terjadi semakin kecil setiap penambahan volume air. Beberapa hal yang diperhatikan dalam penaraan alat ukur, yaitu: kerapatan air bervariasi terhadap perubahan suhu, volume wadah dari bahan gelas juga bervariasi terhadap perubahan suhu dan air yang mengisi suatu wadah terlebih dahulu ditimbang di udara.Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa peneraan yang dilakukan pada beberapa bahan gelas seperti pipet ukur, buret, dan labu takar menggunakan suhu standar yaitu 20OC sedang suhu yang dianggap terjadi pada suhu kerja adalah 30OC. Agar sesuai dengan suhu yang berlaku pada pengerjaan, sebelum dilakukan kegiatan pengukuran volumetrik ini harus terlebih dahulu ditera pada suhu yang berlaku saat pengerjaanPeneraan pipet volume atau pipet seukuran dilakukan seacar perlahan-lahan dengan menuangkan isinya pada gelas Erlenmeyer. Hal ini dilakukan agar pada titrasi dengan menggunakan larutan lain akan lebih baik hasil titrasi yang diperoleh berat air yaitu 24, 84 gram. Pada beberapa pipet volume diperoleh berat Ini menunjukkan bahwa alat tersebut masih layak pakai karena masih menjaukaui batas toleransi yang ditetapkan.Peneraan buret dilakukan sama dengan halnya dengan peneraan pipet volume. Mula-mula buret dibersihkan hingga kering dengan baik. Buret diisi dengan air dan uji terhadap kebocoran dengan membaca 0,01 ml yang terdekat dan mengulangi pembacaan setelah menunggu selama sedikitya 5 menit. Buret diisi dengan air Suling yang bersuhu seperti laboratorium. Suhu harus diukur dan dicatat. Pada percobaan ini didapatkan nilai berat erlenmeyer dengan air adalah 60,41 gram untuk 10 mL, 70,22 gram untuk 20 mL, 80,16 gram untuk 30 ml, 89, 93 gram untuk 40 ml dan 99,34 gram untuk 50 ml. Begitu juga dengan labu takar yang terlebih dahulu ditentukan berat air di udara tetapi perlakuannya sama dengan peneraan pipet volume. V. KESIMPULANBerdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan Peneraan alat-alat gelas laboratorium seperti buret, pipet volume, maupun labu takar sebelum digunakan dalam pengerjaan-pengerjaan volumetric bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas karena wadah yang terbuat dari gelas berubah terhadap perubahan suhu di wilayah seseorang melakukan suatu penelitian/percobaan.DAFTAR PUSTAKADay, R. dan Underwood, A.L., 1981. Analisis Kimia Kuantutatif. Erlangga : JakartaEckschlager, K. 1984. Kesalahan Pengukuran dan Hasil dalam Analisis Kimia. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.