Suci Percobaan 1

8/16/2019 Suci Percobaan 1

1/20

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

FAKULTAS FARMASI

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPIS DAN KIMIAWI

OLEH:NAMA : SUCI RAHMAWATI PUTRI

NIM : O1A1 14 055

KELAS : B

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : SYEFIRA SALSABILA

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

201


2/20

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN

MIKROSKOPI 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan

Praktikum Farmakognosi II Identi!ikasi "milum #e$ara %imia&i 'an Mikroskopi()

'alam penyusunan laporan ini* penulis telah berusaha semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan penulis) Namun sebagai manusia biasa* penulis

tidak luput dari kesalahan dan kekhila!an baik dari segi teknik penulisan maupun

tata bahasa) Tetapi &alaupun demikian* penulis berusaha sebisa mungkin

menyelesaikan Laporan Praktikum Farmakognosi II( meskipun tersusun

sederhana)

Tak lupa mengu$apakan terima kasih kepada semua pihak* khususnya

kepada asisten atas bimbingan dan kebijaksanaan memberi masukan yang

berman!aat dan telah bersedia meluangkan &aktunya untuk memberikan arahan

dan saran demi kelan$aran penyusunan tersebut)

Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi

penyampaian yang menjadikan Laporan Praktikum Farmakognosi II( ini masih

jauh dari kesempurnaan) +leh karena itu* kritik dan saran yang si!atnyamembangun sangat di perlukan dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan

ini)

%endari* "pril ,1.

Penulis

SUCI RAHMAWATI PUTRI SYEFIRA SALSABILAO1A1 14 055


3/20


MIKROSKOPI ,

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI

A! PENDAHULUAN

1! L"#"$ B%&"'"

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut

dalam air*ber&ujud bubuk putih* ta&ar* dan tidak berbau) Pati merupakan

sumber energi utama bagi tubuh dan juga sebagai bahan utama yang

dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa /sebagai

produk !otosintesis0 dalam jangka panjang) Pada proses !otosintesis*

tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat) asil

dari metabolism primer turunan dari karbohidrat berupa senya&a 2

senya&a polisakarida yaitu amilum)

Pati tersusun dari dua ma$am karbohidrat* amilosa dan

amilopektin* dalam komposisi yang berbeda 2 beda) "milosa

memberikan si!at keras sedangkan amilopektin menyebabkan si!at

lengket) "milosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam air*

"milopektin merupakan bagian dari pati yang tidak larut dalam air)

%omposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan ber3ariasi dalam

produk pangan* dimana produk pangan yang memiliki kandungan

amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk di$erna) 'i alam* pati

banyak terkandung dalam beras* gandum* jagung* dan banyak

terkandung dalam berbagai umbi 2 umbian seperti singkong* kentang

atau ubi)

'alam bidang !armasi* amilum digunakan sebagai bahan

tambahan dalam pembuatan tablet* sebagai bahan pengisi bahan

pengikat* dan bahan penghan$ur) al inilah yang melatarbelakangi

per$obaan ini untuk dapat membedakan ma$am 2 ma$am amilum yang

dapat digunakan dalam sediaan !armasi)

2! R*+*," M","&"-

Tujuan dari per$obaan ini adalah bagaimana $ara mengetahui dan

dapat membedakan ma$am-ma$am amilum yang umum digunakan

dalam sediaan !armasi4



4/20


MIKROSKOPI 5

.! T*/*"

Tujuan dari per$obaan ini adalah untuk mengetahui dan dapat

membedakan ma$am-ma$am amilum yang umum digunakan dalam

sediaan !armasi)

4! M"""#

Man!aat dari per$obaan ini adalah dapat mengetahui dan dapat

membedakan ma$am-ma$am amilum yang umum digunakan dalam

sediaan !armasi)



5/20


MIKROSKOPI 6

B! BAHAN

%lasi!ikasi Tanaman

a. Tanaman kentang / Amylum !la"# 0

7egnum 8 Plantae

'i3isi 8 #permatophyta

9lass 8 'i$otilodenoae

+rdo 8 #olanales

Famili 8 #olana$eae

:enus 8 #olanum

#pesies 8 S!la"um $u%&'!um

/#etiadi* ,;0)

b) Tanaman padi / Amylum !'y(a&0

7egnum 8 Plantae


9lass 8 Mono$otiledoneae

+rdo 8 Poales

Famili 8 Poa$eae

:enus 8 +ry


6/20


MIKROSKOPI =

#pesies 8 M&$'!+yl!" a*!

/7uddle et al* 1;>?0

d) Tanaman jagung / Amylum may,#0

7egnum 8 Plantae


9lass 8 Mono$otyledonae

+rdo 8 Poales

Famili 8 Poa$ea

:enus 8 @ea

#pesies 8 -&a may

/7o$hani* #)* ,>0



7/20


MIKROSKOPI .



8/20


MIKROSKOPI >

C! 'eskripsi Tanaman

1) 'eskripsi Tanaman

a) Aeras

7umput semusim* tingginya =-15 $m) "kar berserabut* batang

tegak* tersusun dari deretan buku-buku dan ruas* jumlahnya

tergantung pada kulti3ar dan musim pertumbuhannyaB masing-masing

buku dengan daun tunggal* kadang-kadang juga dengan akar* ruas

biasanya pendek pada pangkal tanaman) 'aun dalam , peringkatBpelepah saling menutupi satu sama lain membentuk batang semu*

terakhir membungkus ruasB helaian daun memita) Perbungaan malai*

di ujung ranting* buliran tunggal* melonjong sampai melanset* berisi

bunga biseksual tunggal) Auah jali ber3ariasi dalam ukuran* bentuk

dan &arna* membulat telur* menjorong atau menyilinder* seringkali

ber&arna kuning keputihan atau $oklat /:embong T)* ,0)

b) Cagung

7umput berumah satu* tegak* dengan sistem perakaran terdiri dari

akar serabut) Aatang biasanya tunggal) 'aun tumbuh berseling pada

sisi yang berlainan pada buku* dengan helaian daun yang bertumpang

tindih* aurikel diatasB helaian daun memita-memanjang) Perbungaan

jantan dan betina terpisah pada satu tumbuhan yang samaB bunga

jantan merupakan malai terminal) Perbuahan yang masak dalam

bentuk tongkol) Aijinya biasanya lonjong* &arna ber3ariasi dari putih

hingga kuning* merah atau keunguan hingga hitam /:embong T)*

,0)

$) %entang

Tumbuhan terna dengan banyak $abang* tegak* umbi berbentuk

membulat hingga menjorong* &arnanya sangat beragam* kulit umbi

bersisik atau halus* biasanya terdapat beberapa mata tunas) Aatang

biasanya berongga* bersayap) 'aun berseling* bertangkai* majemuk



9/20


MIKROSKOPI ?

menyirip gasal* dengan atau tanpa banyak pinak daun* pinak daun

samping berhadapan atau berseling* membundar telur hingga

menjorong-membundar telur* pinak daun yang terke$il agak duduk*

berbentuk membundar telur hingga agak membundar* pinak daun

ujung biasanya yang terbesar) #emua pinak daun berbulu padat*

ber&arna hijau gelap* berurat daun menyirip) Perbungaan malai)

Aunga putih atau putih ditutupi dengan merah jambu atau ungu*

ditengah kuning kehijauanB kelopak menggenta* bagian luar berbuluB

mahkota bagian luar berbulu) Auah buni agak membulat* ber&arna

hijau-kuning* berbiji banyak* bera$un) Aiji pipih* berbentuk agak

membundar hingga membundar telur* ber&arna kuning pu$at

ke$oklatan /:embong T)* ,0)

d) #agu

Palem dengan tinggi sedang* setelah berbunga mati) "kar dengan

benang pembuluh berserabut yang ulet* mempunyai akar na!as)

Aatang berdiameter hingga . $m* dengan tinggi hingga ,= m) 'aun

menyirip sederhana* dengan tangkai daun sangat tegar* melebar pada

pangkalnya menuju pelepah yang melekat pada batang* pelepah dantangkai daun berduri tajam) Perbungaan malai di pu$uk* ber$abang-

$abang sehingga menyerupai payung* bunga mun$ul dari

per$abangan ber&arna $oklat pada &aktu masih muda* gelap dan

lebih merah pada &aktu de&asaB bunga berpasangan tersusun se$ara

spiral* masing-masing pasangan berisi 1 bunga jantan dan 1 bunga

herma!rodit* biasanya sebagian besar bunga jantan gugur sebelum

men$apai antesis) Auah pelok membulat-merapat turun sampai

mengeru$ut sungsang* tertutup dengan sisik* mengetupat* kuning

kehijauan* berubah menjadi be&arna kuning jerami atau sesudah buah

jatuhB bagian dalamnya dengan suatu lapisan bunga karang ber&arna

putih) Aiji setengah membulat* selaput biji merah tua /:embong T)*

,0)

2! D%,'$, A+&*+

a) Pati Cagung



10/20


MIKROSKOPI ;

'engan pembesaran 6 D ,=* tidak punya lamela /tidak terlihat0)

Aentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi banyak* bersudut*

atau butir bulat* dan terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga

atau $elah /7o$hani* #)* ,>0)

b. Pati %entang

'i dalam mikroskop yang pembesarannya 6 D ,= amylum

solani ini berbentuk butir tunggal* tidak beraturan* atau bulat telur*

terdapat butir pati juga lamela tapi tidak terlihat jelas /#etiadi* ,;0)

$) Pati Aeras

Aentuk amylum ory


11/20


MIKROSKOPI 1

D! "#IL PEN:"M"T"N

1) Tabel asil Pengamatan

a) Identi!ikasi "milum #e$ara %imia&i

No) Perlakuanarna

#ebelum'ipanaskan

#etelah'ipanaskan

1) "mylum #olanum I,

Larutan Aer&arna

Gngu :elap

Larutan

Aer&arna

9oklat

%ehitaman

,) "mylum +ry


12/20


MIKROSKOPI 11

ungu gelap bening* ada

endapan putih

6) "mylum MetroHylon

Larutan ber&arna

ungu gelap

Larutan ber&arna

ungu pudar

a0 Identi!ikasi "milum #e$ara Mikroskopi

No)Aahan

Gji

:ambar Mikroskop %eterangan



13/20


MIKROSKOPI 1,

1) "mylum

solani

1) Lamela

,) ilus

,) "mylum

ory


14/20


15/20


MIKROSKOPI 16

"milosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir

pati terdiri atas ,=-5 unit '-glukosa yang berikatan dengan ikatan J 1*6

glikosidik) Cadi molekulnya menyerupai rantai terbuka) "milopektin merupakan

polisakarida ber$abang bagian dari pati* terdiri atas molekul '-glukosa yang

sebagian besar mempunyai ikatan 1*6- glikosidik dan sebagian ikatan 1*.-

glikosidik) "danya ikatan 1*.-glikosidik menyebabkan terjadinya $abang*

sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan ber$abang)

Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas

lebih 1 unit glukosa)

Pada per$obaan ini* identi!ikasi amilum dapat dilakukan dengan dua

metode yaitu identi!ikasi amilum se$ara kimia&i dan se$ara mikroskopis)

#ampel yang digunakan pada per$obaan ini adalah* Am#lum may,# /pati

jagung0* Am#lum !'y(a& /pati beras0* Am#lum !la"# /pati kentang0* dan

Am#lum a*!)

Identi!ikasi se$ara mikroskopis yaitu dengan melakukan pengamatan

menggunakan alat mikroskop) Identi!ikasi amylum se$ara mikroskopis

bertujuan agar kita lebih mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-

masing amylum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkanmahasis&a dalam membuat sediaan !armasi) Metode mikroskopik dapat

dilakukan dengan $ara* mengamati amylum diba&ah mikroskop dengan

menggunakan air sebagai medium yakni pada saat dilakukan pengamatan

maka terlihat dengan jelas lamella dan hilus) "milum-amilum terbentuk

kembali saat diinginkan) Pada saat dipanaskan terjadi perubahan &arna

dikarenakan rantai amilum memanjang sehingga iodium medah lepas* sama

halnya bila didinginkan* rantai pada amilum akan mengerut sehingga iod

kembali terikat pada amylum) al ini terjadi karena kemampuan

menghidrolisis sehingga amlum berubah menjadi glukosa) yang digunakan

pada per$obaan ini yaitu amylum !la"# /kentang0* amylum !'y(a& /beras0*

amylum may,# /jangung0* dan amylum a*!)

'itinjau dari struktur anatominya* pada butir amylum tampak adanya

lapisan mengelilingi #lu* yang disebut lam&la)"pabila hilum terletak di

pinggir* disebut amylum &/&"$'#) Lapisan dalam amylum /lam&la0 terbentuk

karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada a&al pertumbuhan

tiap lapisan) Cumlah lamela pada amylum seleria terkait dengan jumlah hari



16/20


MIKROSKOPI 1=

selama pertumbuhan amylum)Autir amylum jika dilihat dengan mikroskop

$ahaya terpolarisasi tampak terang) Posisi hilus* bentuk dan ukuran butir*

maupun penampilannya sebagai amylum tunggal atau amylum majemuk

memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuhan dengan melihat

tepungnya)

'alam per$obaan identi!ikasi amilum se$ara kimia&i dan mikroskopis

dilakukan pengamatan pada amylum* yang dilakukan dengan $ara

mengidenti!ikasi se$ara kimia&i dan mikroskopi) #e$ara kimia&i dilakukan

dengan menggunakan tes Iodium* yang dimana pada identi!ikasi ini akan

terjadi perubahan &arna setelah ditambahkan iodium menjadi biru tua yang

akan hilang pada saat proses pemanasan dan akan timbul kembali pada saat

proses pendinginan) 'apat dilihat pada saat amilum kentang yang

ditambahkan dengan I,* sebelum dipanaskan amilum tersebut ber&arna biru

tua* dan setelah dilakukan pemanasan &arna biru tua tersebut hilang* begitu

pula yang terjadi pada amilum beras* jagung dan sagu) al inilah yang

membuktikan bah&a hasil dari ke empat amilum tersebut positi! mengandung

pati) Ikatan yang terbentuk antara larutan iodium dengan amilum merupakan

ikatan ikatan semu) 'ikatakan sebagai ikatan semu karena dapat putus saatdipanaskan dan terbentuk kembali saat diinginkan) Pada saat dipanaskan

terjadi perubahan &arna dikarenakan rantai amilum memanjang sehingga

iodium medah lepas* sama halnya bila didinginkan* rantai pada amilum akan

mengerut sehingga iod kembali terikat pada amylum) al ini terjadi karena

kemampuan menghidrolisis sehingga amilum berubah menjadi glukosa)

Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji


17/20


MIKROSKOPI 1.

terdapat lamella) Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari solanum

tuberosum /!amilia #olana$eae0 yang berupa serbuk sangat halus dan putih)

'i dalam mengidenti!ikasi amylum se$ara mikroskopi* untuk amilum kentang

yang terlihat pada mikroskop yaitu memiliki hilus berupa titik* dan lamela) al

ini membuktikan bah&a kentang termasuk ke dalam golongan pati tunggal)

Pada pati sagu terlihat jelas pati yang berada ditengah sedangkan

lamelanya terlihat jelas dipinggir) Termasuk dalam pati tunggal) #edangkan

pada amylum singkong* yaitu terlihat hilus yang berbentuk bintang sedangkan

lamella tidak terlihat jelas)

%egunaan amylum dalam bidang !armasi adalah sebagai pembantu

dalam pembuatan sediaan !armasi yang meliputi bahan pengisi tablet* bahan

pengikat* dan bahan penghan$ur)



18/20


MIKROSKOPI 1>

F! PENUTUP1! K%,+*&"

a) "milum !la"# memiliki amilum tunggal* tidak beraturan atau bulat telur)

Autir majemuk jarang* terdiri ,-6) ilus berupa titik pada ujung yang sempit)

Lamella konsentris jelas* amilum solani menghasilkan &arna biru

keungguan dan saat diapanaskan &arna berubah menjadi bening

b) "milum !'y(a&* butir bersegi banyak* tunggal atau majemuk bentuk bulat)

ilus di tengah tidak terlihat jelas* tidak ada lamella konsentris) "milum

ory


19/20


MIKROSKOPI 1?

DAFTAR PUSTAKA

Aadan P+M* ,1* Aua" S&,#aa" H&'%al * olume %elima Edisi Pertama*

Aadan Penga&as +bat dan Makanan 7epublik Indonesia* Cakarta)

'itjen P+M* ,;* Fa'ma/!& H&'%al I",!"&#a* Edisi Pertama*

'eparteman %esehatan 7epublik Indonesia* Cakarta)

:rist '))* 1;.* R#& F!'m&'ly A*'#ul$u'al E!"!m#$2 C!l!"#al

A*'#ul$u'al S&')#& Malaya* Longmans :reen and 9o Ltd)*

London)

Prihatman)* %emal* ,* Bu,#,aya P&'$a"#a" K&$&la P!!" 3 S#"*/!"*

/Ma"#!$ u$#l##ma P!l 0* 'eputi Menegristek* Cakarta)

7o$hani* #)* ,>* B&'!!/ Ta"am a*u"* * "?* Palm #ago " Tropi$al #tar$h !rom Marginal Lands* A" Ea$W&$ C&"$&' B!!/ * onolulu)

#etiadi* ,;* Bu,# Daya K&"$a"* * Penebar #&adaya* Cakarta)

Tjitrosoepomo* :)* ,* Ta/!"!m# Tum%ua"* :adjah Madha Gni3ersityPress* Yogyakarta)



20/20


MIKROSKOPI 1;


Suci Percobaan 1

Documents

Transcript of Suci Percobaan 1