Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah...

19
1 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa gejolak dimana seseorang menghadapi banyak persoalan, tantangan, konflik dan kebingungan dalam proses menemukan diri serta menemukan tempatnya di masyarakat (Kartono,1990). Menurut Apollo (2005) dalam hal pencarian jati diri selain di masyarakat, sekolah juga memberikan andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian dan pola pikir remaja termasuk dalam hal ini kepercayaan diri. Karena banyak waktu yang dilalui oleh remaja salah satunya di lingkungan sekolah. Menurut Koentjaraningrat salah satu kelemahan generasi muda adalah kurangnya rasa percaya diri. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Afiatin 1997 (dalam Rizkiyah, 2005) bahwa permasalahan yang banyak dirasakan dan dialami oleh remaja pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Menurut Mastuti dan Aswi (2008) individu yang tidak percaya diri biasanya disebabkan karena individu tersebut tidak mendidik diri sendiri dan hanya menunggu orang melakukan sesuatu kepada dirinya. Salah satu langkah yang pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan menyakini bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri individu itu harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif. Kepercayaan diri tersebut akan terbentuk seiring berjalannya waktu dan dapat diperoleh setiap individu ketika mereka mengikuti kegiatan yang mereka sukai, misalnya kegiatan ekstrakurikuler basket di sekolah (Litvinoff, 2010). Kepercayaan diri merupakan perasaan puas dan yakin akan kemampuan yang dimiliki dan berusaha mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri dan lingkungan (Bunker, 1993). Selanjutnya Bunker juga menjelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Disamping itu juga, kepercayaan diri membuat diri seseorang merasa berbeda dan percaya diri bukan masalah penampilan saja, namun percaya diri lebih kepada kepribadian. Bunker juga menambahkan kepercayaan diri akan meningkatkan harga diri, motivasi diri, dan yang lebih penting akan melejitkan potensi diri seseorang.

Transcript of Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah...

Page 1: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

1

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa gejolak dimana seseorang menghadapi

banyak persoalan, tantangan, konflik dan kebingungan dalam proses menemukan

diri serta menemukan tempatnya di masyarakat (Kartono,1990). Menurut Apollo

(2005) dalam hal pencarian jati diri selain di masyarakat, sekolah juga

memberikan andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian dan pola pikir

remaja termasuk dalam hal ini kepercayaan diri. Karena banyak waktu yang

dilalui oleh remaja salah satunya di lingkungan sekolah. Menurut

Koentjaraningrat salah satu kelemahan generasi muda adalah kurangnya rasa

percaya diri. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Afiatin 1997 (dalam

Rizkiyah, 2005) bahwa permasalahan yang banyak dirasakan dan dialami oleh

remaja pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Menurut

Mastuti dan Aswi (2008) individu yang tidak percaya diri biasanya disebabkan

karena individu tersebut tidak mendidik diri sendiri dan hanya menunggu orang

melakukan sesuatu kepada dirinya.

Salah satu langkah yang pertama dan utama dalam membangun rasa

percaya diri dengan memahami dan menyakini bahwa setiap individu memiliki

kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri

individu itu harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif.

Kepercayaan diri tersebut akan terbentuk seiring berjalannya waktu dan dapat

diperoleh setiap individu ketika mereka mengikuti kegiatan yang mereka sukai,

misalnya kegiatan ekstrakurikuler basket di sekolah (Litvinoff, 2010).

Kepercayaan diri merupakan perasaan puas dan yakin akan kemampuan

yang dimiliki dan berusaha mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri

dan lingkungan (Bunker, 1993). Selanjutnya Bunker juga menjelaskan bahwa

kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting

untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Disamping itu juga,

kepercayaan diri membuat diri seseorang merasa berbeda dan percaya diri bukan

masalah penampilan saja, namun percaya diri lebih kepada kepribadian. Bunker

juga menambahkan kepercayaan diri akan meningkatkan harga diri, motivasi diri,

dan yang lebih penting akan melejitkan potensi diri seseorang.

Page 2: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

2

Pada dasarnya kepercayaan diri berkembang karena interaksi sosial dan

situasi tertentu sepanjang perjalanan hidupnya. Terbentuknya kepercayaan diri

tersebut bermula dari munculnya kemampuan seseorang dalam memberikan

penilaian terhadap diri sendiri ataupun terhadap suatu situasi, yang dikenal dengan

self image (Mc. Keachi & Doyle, dikutip Kumara, 1988). Kepercayaan diri

bersifat individual dan tidak dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai

ukuran rasa percaya diri yang berbeda-beda, karena kepercayaan diri ditentukan

oleh keberhasilan, kegagalan, dan pengalaman masa lalu individu (James, dalam

Fittz 1971).

Individu yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan lebih mampu

untuk mengembangkan potensi dirinya dan akan lebih mudah menyesuaikan diri

di dalam lingkungan. Individu akan cenderung mantap menghadapi setiap kondisi

yang muncul di hadapannya jika memiliki kepercayaan diri. Mereka cenderung

lebih optimis dalam setiap menyelesaikan masalah, lebih fleksibel, ramah, selalu

dapat berpikir, dan bersikap positif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Kepercayaan diri merupakan modal utama bagi pengembangan potensi dan

aktualisasi diri individu. Seperti yang dikatakan Burn (1979) bahwa orang yang

percaya diri akan lebih mampu mengembangkan potensi dan aktualisasi dirinya

daripada orang yang kurang percaya diri. Individu dengan kepercayaan diri yang

tinggi merasa memiliki kekuatan dan kemampuan dalam melandasi keyakinan dan

keberhasilannya, sedangkan dengan kepercayaan diri yang rendah individu sering

kali merasa pesimis dalam menghadapi tantangan, rasa takut, dan khawatir dalam

mengungkapkan gagasan-gagasan, ragu-ragu dalam menentukan pilihan maupun

mengambil keputusan dan hanya memiliki sedikit keinginan untuk bersaing

dengan orang lain (Lauster, 1978).

Penelitian yang dilakukan oleh Achir dan Din (Siahaan, 2005)

menunjukkan siswa yang memiliki kepercayaan diri yang positif terhadap

kemampuan yang dimilikinya, memiliki peran yang besar dalam mencapai

prestasi yang diinginkan. Jadi apabila siswa memiliki kepercayaan diri, ia akan

memiliki pemikiran bahwa ia mampu menempuh proses belajar dengan baik dan

mampu mendapatkan hasil sesuai dengan harapan.

Page 3: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

3

Salah satu wahana yang dapat membentuk kepercayaan diri siswa tersebut

ialah melalui kegiatan ekstrakurikuler (Hendri, 2008). Kegiatan Ekstrakurikuler

adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat

mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

sekolah/madrasah.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan salah satu wadah

pembinaan dalam meningkatkan kepercayaan diri individu. Melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang beragam individu dapat mengembangkan bakat, minat,

kemampuan serta kepercayaan diri. Kegiatan-kegiatan di sekolah khususnya

kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi, terarah dan

terpadu dengan kegiatan lainnya di sekolah guna meningkatkan kepercayaan diri.

Kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh positif terhadap individu karena

kegiatan ini juga dapat memberikan motivasi bagi setiap individu, sehingga

individu bisa lebih terarah dalam meningkatkan kualitas dan cara berpikirnya,

serta individu juga dapat terhindar dari hal-hal yang dapat merusak kepribadian

anak itu sendiri (Hakim, 2002).

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang banyak diminati siswa SMA

adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua

tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak

poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket adalah

salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan

penduduk di belahan bumi, termasuk indonesia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Basket).

Secara statistik bola basket merupakan salah satu olahraga yang begitu

cepat perkembangannya dan banyak menarik perhatian, khususnya kaum remaja.

Maka dengan dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler basket disekolah dapat

menampung besarnya minat para siswa terhadap permainan bola basket itu

sendiri. Dinata (2008) menjelaskan bahwa proses dan perkembangan olahraga

bola basket ini dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut: a) Permainan

Page 4: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

4

sederhana sehingga mudah dipelajari dan dikuasai dengan sempurna. b) Tidak

memerlukan banyak pemain dan dalam permainan setiap regu hanya butuh lima

pemain. c) Tempat bermain dapat dilakukan dimana saja, seperti di dalam ruang

tertutup (di dalam gedung) dengan peralatan yang relatif murah. Bahkan

permainan ini pun dapat dilakukan dihalaman rumah dengan memasang satu ring

basket di tembok garasi, menggunakan peraturan yang dimodifikasi. d) Permainan

olahraga basket juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan yang baik

(disiplin) dalam rangka pembentukan kerjasama dan kepercayaan diri tim. Selain

itu, permainan ini juga bermanfaat terhadap siswa yang bisa memunculkan

semangat dan kepercayaan diri dalam suatu pertandingan basket.

Abe dan Izard (dalam Gunarsa, 2004) mengatakan sebelum mengikuti

ekstrakurikuler basket siswa cenderung merasa kurang percaya diri untuk

memulai pertemanan, tetapi setelah mengikuti ekstrakulikuler basket siswa

cenderung merasa lebih mudah beradaptasi dengan orang baru, memiliki banyak

teman serta rasa percaya diri. Dalam bola basket, aspek latihan sangat berperan

penting dalam mengembangkan keterampilan bermain basket. Sehingga pada saat

pertandingan siswa lebih terampil dalam menunjukkan permainan yang terbaik

dan cenderung percaya diri untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Hal ini

sesuai dengan penelitian Brooks (2000) siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

olahraga, terlebih basket tidak hanya dapat mengembangkan keterampilan tetapi

mereka juga belajar untuk menghadapi tantangan baru. Kegiatan olahraga basket

tidak hanya baik untuk fisik tetapi juga cenderung meningkatkan kepercayaan diri

siswa dan dapat mengurangi kecemasan. Anak-anak yang berolahraga cenderung

lebih percaya diri, mengurangi ketidakhadiran di sekolah, dan biasanya

mendapatkan nilai yang lebih baik.

Adapun hasil penelitian Nurhayati (2007) mengatakan bahwa ada

perbedaan tingkat kepercayaan diri yang signifikan antara siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non

olahraga. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga cenderung lebih tinggi

tingkat kepercayaan dirinya dibandingkan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

non olahraga.

Page 5: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

5

Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian diatas, terdapat bahwa

fenomena yang terjadi pada individu yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

basket cenderung memiliki kepercayaan diri yang baik dibandingkan dengan yang

tidak mengikuti. Individu yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket

cenderung percaya diri dalam bergaul dengan teman, berbicara atau mengobrol

dengan teman dan cenderung lebih percaya diri dalam menyesuaikan diri dengan

orang lain. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti perbedaan tingkat

kepercayaan diri antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang

tidak mengikuti.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut: “Adakah perbedaan yang signifikan tingkat kepercayaan diri

antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang tidak

mengikuti?”

TINJAUAN PUSTAKA

Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri merupakan perasaan puas pada dirinya sendiri dan yakin

akan kemampuan yang dimiliki serta berusaha mengembangkan penilaian positif

terhadap diri sendiri dan lingkungan (Lindenfield, 1997). Dalam hal ini,

kepercayaan diri lebih menekankan pada kepuasan yang dirasakan individu

mengenai dirinya sendiri. Menurut konsep ini individu yang percaya diri adalah

individu yang merasa puas pada dirinya sendiri.

Aspek-aspek Kepercayaan Diri

Aspek-aspek kepercayaan diri merujuk pada orientasi kepercayaan diri

yang dikemukakan oleh Lindenfield (2000), terdiri dari 4 yaitu:

1. Cinta Diri

Orang yang percaya diri, mencintai diri mereka sendiri dan cinta diri ini

bukan merupakan sesuatu yang dirahasiakan. Cinta diri sendiri merupakan peduli

akan dirinya karena perilaku dan gaya hidupnya adalah untuk memelihara diri.

Page 6: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

6

2. Pemahaman Diri

Orang yang percaya diri akan memiliki kesadaran diri. Mereka tidak terus

menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan

perasaan, pikiran dan perilaku mereka, dan mereka selalu ingin tahu bagaimana

pendapat orang lain tentang diri mereka. Individu yang memiliki pemahaman diri

yang baik akan menyadari kekuatan mereka sehingga akan mampu

mengembangkan kemampuannya secara penuh.

3. Tujuan Hidup Yang Jelas

Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya, karena mempunyai

pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan tahu hasil

apa yang bisa diharapkan.

4. Berpikir Positif Diri

Orang yang percaya diri biasanya menyenangkan karena bisa melihat

kehidupan dirinya sendiri dari sisi yang cerah dan positif serta mencari

pengalaman dan hasil yang bagus.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Menurut Middlebrook (dalam Mahrita, 1997)faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri adalah:

1. Keadaan Fisik

Suryabarata (1984) berpendapat bahwa keadaan fisik individu akan

berpengaruh terhadap kepercayaan diri. Individu yang memiliki fisik

yang kurang sempurna akan menimbulkan perasaan tidak enak

terhadap diri sendiri, karena merasa ada yang kurang dalam dirinya

dibandingkan yang lainnya. Keadaan ini dianggapnya kurang, ini

membuat individu merasa rendah diri dan kurang berharga, sehingga

individu menjadi kurang percaya diri

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya

kepercayaan diri individu. Pada umumnya pria menunjukkan

kepercayaan diri yang lebih daripada wanita, sehingga wanita biasanya

akan menampakkan rasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya,

Page 7: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

7

cenderung kurang berhasil untuk mewujudkan kemampuannya dan

wanita lebih memperhatikan fisiknya dari laki-laki, sehingga banyak

wanita mengalami kurang percaya diri terhadap keadaan fisiknya

Wilson & Wilson, (dikutip Pudjijogyanti, 1988).

3. Usia

Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang sejalan dengan

berjalannya waktu. Pada waktu masih muda kepercayaan diri begitu

rapuh, karena pada waktu masih muda suatu penolakan atau kegagalan

akan dirasakan sebagai sesuatu yang sangat menyakitkan. Sejalan

dengan bertambahnya waktu dan semakin dewasa individu akan

terbiasa dengan penolakan dan kegagalan sebagai suatu resiko dari

sebuah usaha (Hambley, 1987). Hyde (dikutip Laudberg, 1994)

menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin dalam kepercayaan diri

berjalan sesuai dengan bertambahnya usia. Dengan bertambahnya usia

orang akan semakin yakin dengan perbedaan yang dimiliki antara pria

dan wanita serta semakin berbeda pula kepercayaan diri yang

dimilikinya.

4. Dukungan Sosial

Menurut loekmono (1983) bahwa rasa percaya diri pada individu

dipengaruhi dalam hubungannya dengan orang-orang yang

dianggapnya penting, lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Pendapat

ini didukung Sari (1995) menyatakan bahwa dukungan sosial memiliki

peran penting dalam membentuk kepercayaan diri. Dukungan dari

orang-orang sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, dan teman sebaya merupakan faktor yang

menentukan dalam mewujudkan rasa percaya diri. Sari (2002) juga

menyatakan bahwa semakin besar dukungan yang diberikan dari

lingkungan sosialnya, semakin besar rasa percaya dirinya dan

sebaliknya semakin kecil dukungan sosialnya, maka semakin kecil

pula kepercayaan diri yang dimilikinya.

Page 8: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

8

5. Pendidikan

Monk (1984) menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempunyai

pengaruh dalam menentukan kepercayaan diri. Semakin tinggi

pendidikan semakin banyak yang telah dipelajari dan ini berarti

semakin individu mengenal diri baik kekurangan maupun

kelebihannya, dengan semakin mengenal kelebihan dan kekurangan

semakin pula individu dapat menentukan standar sendiri

keberhasilannya. Individu yang demikian ini mempunyai kepercayaan

diri dalam menangani sesuatu tanpa perasaan takut dan khawatir

mengalami kegagalan. Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikannya

semakin tinggi pula kepercayaan dirinya.

Keanggotaan Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Basket

Keanggotaan berasal dari kata anggota yang memiliki arti telah terdaftar

didalam suatu dalam kegiatan (Suharso dan Retnoningsih, 2005). Keanggotaan

merupakan individu yang ikut menjadi anggota dan terdaftar resmi sebagai

anggota yang aktif dalam salah satu kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah atau madrasah

(http://yaminbahasaindonesia.blogspot.com/2009/11/pilih-ekstrakurikuler-

yangsesuai.html). Dalam hal ini, siswa yang menjadi anggota Ekstrakurikuler

Basket merupakan siswa yang terdaftar resmi sebagai anggota di dalam

ekstrakurikuler basket dan ikut aktif dalam mengikuti kegiatan itu sendiri.

Sedangkan siswa yang bukan anggota Ekstrakurikuler Basket merupakan siswa

yang tidak terdaftar resmi sebagai anggota ekstrakurikuler basket dan tidak ikut

aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket atau hanya sekedar ikut-ikutan.

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin

dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket adalah salah

Page 9: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

9

satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk

di belahan bumi, termasuk indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Basket). Basket

merupakan cabang olahraga permainan yang melibatkan kerjasama dalam sebuah

tim.

Berdasarkan dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

ekstrakurikuler merupakan kegiatan siswa diluar mata pelajaran yang diadakan

oleh sekolah untuk membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan minat.

Dimana dalam hal ini, siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dibidang

olahraga bola basket bisa ikut berpartisipasi untuk mengembangkan bakatnya.

Keanggotaan merupakan siswa yang terdaftar resmi sebagai anggota dalam

ekstrakurikuler. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa keanggotaan

ekstrakurikuler basket adalah keikutsertaan siswa yang terdaftar resmi sebagai

anggota dalam ekstrakurikuler basket dan menjadi pemain yang aktif di dalamnya.

Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang Mengikuti

Ekstrakurikuler Basket Dengan Yang Tidak Mengikuti

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang

bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam mengatasi situasi apa pun yang

muncul, tidak patah semangat jika gagal dan yakin dirinya dapat menggapai

kesuksesan (Litvinoff, 2010). Menurut Kanter (2006) percaya diri adalah percaya

dan yakin dengan kemampuan diri sendiri dalam melakukan aktivitas yang

terbentuk dari harapan-harapan positif seseorang untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan. Kanter juga menambahkan bahwa rasa percaya diri yang dimiliki

seseorang menentukan apakah seseorang akan melangkah atau mengerjakan

sesuatu dengan ragu-ragu atau berani dalam mengerjakan sesuatu. Percaya diri

dilandasi kesuksesan yang dialami seseorang sehingga merasa yakin akan kembali

sukses melakukan suatu kegiatan yang lain.

Dalam olahraga basket, individu dilatih fisik dan kedisiplinan yang

menjadikan individu cenderung menimbulkan kepercayaan diri, tanggung jawab

dan semangat dalam diri individu. Latihan fisik merupakan hal yang mutlak perlu

di dalam olahraga basket. Seperti yang dikatakan oleh Satiadarma (2000) bahwa

Page 10: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

10

tanpa latihan fisik yang cukup, individu akan merasa dirinya tidak memiliki

ketahanan yang memadai untuk mengikuti sebuah pertandingan. Jika individu

sudah merasa ketahanannya kurang memadai, rasa percaya dirinya secara

otomatis cenderung berkurang. Dengan latihan fisik yang baik, individu merasa

dirinya menjadi lebih tangguh dan individu sendiri cenderung merasa lebih

mampu untuk mengungguli lawannya, karena merasa dirinya telah teruji

kekuatannya sehingga dalam menghadapi suatu pertandingan cenderung lebih

percaya diri. Abe dan Izard (dalam Gunarsa, 2004) menambahkan bahwa sebelum

mengikuti ekstrakurikuler basket siswa cenderung merasa kurang percaya diri

untuk memulai pertemanan, tetapi setelah mengikuti ekstrakulikuler basket siswa

cenderung merasa lebih mudah beradaptasi dengan orang baru, memiliki banyak

teman serta rasa percaya diri.

Kepercayaan diri merupakan landasan bagi penampilan puncak individu

dalam situasi kompetitif dalam suatu pertandingan. Semakin tinggi tingkat

kepercayaan diri seorang individu, maka cenderung semakin baik pula

penampilan puncak yang dicapai. Adapun yang terjadi pada saat pertandingan

basket, sorak-sorai pendukung atau penonton menjadikan seorang individu

cenderung lebih percaya diri dan menjadi lebih semangat dalam bertanding. Hal

ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Kanter (2006) dalam pengamatannya di

lapangan bahwa ketika salah satu tim lawan melakukan pelanggaran, sorak sorai

pendukung tim yang dilanggar pun sangat antusias sehingga menjadikan para

pemainnya bangkit dari kekalahan dan menjadi lebih semangat lagi dalam

bermain. Dalam olahraga, situasi kompetitif terutama terdapat pada saat

pertandingan atau kompetisi (Astriani, 2010). Proses yang terjadi dalam suatu

kompetisi dinilai mengancam bagi individu karena terdiri dari evaluasi internal

dan eksternal terhadap kompetensi invidu tersebut. Evaluasi internal artinya

individu perlu membuktikan kepada diri sendiri bahwa ia mempunyai kemampuan

untuk berprestasi. Evaluasi eksternal artinya orang lain yang memberikan

penilaian akan kemampuan dan prestasinya. Ditambah lagi karena kompetisi

menghasilkan informasi tentang keberhasilan dan kegagalan individu.

Ditambahkan juga bahwa karakteristik dari alur internal meliputi: 1) Perasaan

Page 11: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

11

terkendali atau mampu mengendalikan situasi, 2) Penuh percaya diri, 3) Perasaan

terlibat secara penuh 4) Keyakinan untuk tidak berbuat kesalahan (Satiadarma,

2000).

Kanter (2006) juga menambahkan bahwa kemenangan akan membuat

suasana hati positif dan suasana hati positif cenderung memudahkan untuk

mendapatkan kemenangan berikutnya artinya menjadi lebih termotivasi sehingga

merasakan kepercayaan diri. Seperti pada penelitian yang dilakukannya saat

pertandingan basket antara connecticut huskies dengan duke. Dimana connecticut

huskies sempat tertinggal point jauh dari duke dan akhirnya huskies bisa bangkit

serta semangat lagi dan bisa mengejar point duke. Hal ini dikarenakan adanya

emosional positif dalam diri mereka dan memiliki kepercayaan terhadap tim

mereka sehingga menciptakan hubungan batin artinya mereka merasakan adanya

saling menghargai dalam tim, kekompakan, tanggung jawab dan inisiatif. Jadi,

iklim emosional positif yang akan berpengaruh terhadap sukses dan cenderung

lebih menjadikan individu semangat, dekat satu sama lain, kompak dan percaya

diri.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan

diri merupakan yakin akan kemampuan diri sendiri dan bakat yang dimilikinya.

Individu bisa menyalurkan bakat yang dimilikinya melalui ikut aktif dalam

mengikuti ekstrakurikuler basket. Dalam olahraga basket, individu dilatih fisik

dan kedisiplinan yang menjadikan individu cenderung menimbulkan kepercayaan

diri, tanggung jawab dan semangat dalam diri individu. Seperti yang dikatakan

oleh Satiadarma (2000) bahwa dengan latihan fisik yang baik, individu merasa

dirinya menjadi lebih tangguh dan individu sendiri cenderung merasa lebih

mampu untuk mengungguli lawannya, karena merasa dirinya telah teruji

kekuatannya sehingga dalam menghadapi suatu pertandingan cenderung lebih

percaya diri. Individu yang mengikuti basket menjadi lebih cenderung memiliki

motivasi dan penilaian positif terhadap dirinya sendiri sehingga cenderung

percaya diri. Kanter (2006) juga menambahkan bahwa kemenangan akan

membuat suasana hati positif dan suasana hati positif cenderung memudahkan

Page 12: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

12

untuk mendapatkan kemenangan berikutnya artinya menjadi lebih termotivasi

sehingga merasakan kepercayaan diri

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 – 30 januari tahun 2014 di

lingkungan SMA Lab Salatiga. SMA Lab Salatiga merupakan sekolah swasta

dibawah naungan yayasan UKSW. SMA Lab merupakan sekolah yang berprestasi

dan selalu unggul dari sekolah lainnya dalam bidang olahraga bahkan sering kali

mendapatkan berbagai macam piala dalam pertandingan basket. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI-XII SMA LAB Salatiga yang mengikuti

ektrakurikuler basket dan yang tidak mengikuti, berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan. Sampel yang digunakan yaitu 100 sebagai subjek penelitian. Teknik

sampling yang digunakan adalah incidental sampling.

Prosedur Pengambilan Data

Prosedur pengambilan data melalui beberapa tahap yang diawali dengan

penelitian awal (mencari informasi dan membuat skala psikologi kepercayaan

diri). Setelah mendapatkan ijin penelitian maka langsung dilakukan penelitian

pada tanggal 08 - 30 januari 2014. Pengambilan sampel penelitian dilakukan

dengan teknik Incidental sampling, dengan mendatangi SMA Laboratorium

Kristen Satya Wacana yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian. Pada

pelaksanaan penelitian ini diperoleh 100 subjek penelitian, yang terdiri dari 50

subjek untuk siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dan 50 subjek untuk

siswa yang tidak mengikuti. Diketahui dan didapatkan jumlah subjek siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler basket dan yang tidak mengikuti yaitu pada waktu

ditanya oleh peneliti akan keikutsertaannya dalam olahraga basket. Untuk

mendapatkan data yang diinginkan, peneliti melakukan pendekatan terlebih

dahulu dengan kepala sekolah dan guru. Dalam pelaksanaannya, peneliti

mendatangi langsung ke tempat para siswa melakukan latihan basket.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa skala.

Skala dikembangkan berdasarkan aspek kepercayaan diri yang merujuk pada

Page 13: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

13

orientasi kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Lindenfield (2000). Adapun

aspek-aspeknya terdiri dari cinta diri, pemahaman diri, tujuan hidup yang jelas

dan berpikir positif diri. Setiap aspek dalam angket ini terdiri dari 10 item yang

terdiri dari 5 item bersifat favourable atau positif dan 5 butir yang bersifat

unfavourable atau negatif. Secara keseluruhan angket ini ada 40 item yang terdiri

dari 20 item positif dan 20 item negatif. Model skala yang digunakan adalah

modifikasi dari skala likert dengan empat alternatif jawaban yang harus dijawab

salah satu yang sesuai dengan keadaan subjek, yaitu SS = Sangat Sesuai; S =

Sesuai; TS = Tidak Sesuai; STS = Sangat Tidak Sesuai. Adapun skor untuk setiap

jawaban akan bergerak dari 1 sampai 4 untuk item-item yang berbentuk

pernyataan negatif dan bergerak dari 4 sampai 1 untuk item-item yang berbentuk

pernyataan positif.

Analisis Data

Validitas dan Reliabilitas

Perhitungan seleksi item dilakukan dengan menggunakan teknik statistik

Corrected Item-Total Correlation dengan bantuan program komputer SPPS

version 16.00for windows. Kriteria pemilihan item berdasar korelasi item total

dengan batasan koefisien korelasi yang dianggap memuaskan dan memberikan

kontribusi yang baik adalah sebesar >0,30 (Azwar, 2012). Uji reliabilitas pada

skala kepercayaan diri dilakukan tiga kali putaran dengan menggunakan Alpha

Cronbach. Putaran pertama untuk menyeleksi butiran item yang lolos (memenuhi

konvensi seleksi item) dan mengeliminasi item yang gugur. Selanjutnya, pada

putaran kedua mengukur reliabilitas pengukuran dan daya diskriminasi setelah

mengeluarkan item yang gugur. Hasil uji reliabilitas dan daya diskriminasi item

pada putaran pertama dari skala kepercayaan diri didapatkan koefisien reliabilitas

sebesar 0,820 dan putaran kedua 0,879. Kemudian uji reliabilitas dan daya

diskriminasi item pada putaran ketiga dari skala kepercayaan diri dengan 17 item

didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,891 yang berarti alat ukur tersebut

tergolong reliabel.

Page 14: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

14

Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji asumsi yaitu uji normalitas, uji

homogenitas, uji beda (uji-t). Hasil uji normalitas menunjukkan data angket

kepercayaan diri untuk 100 subjek yaitu, 50 subjek siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler basket mempunyai distribusi normal dengan nilai koefisien K-S Z

= 0,291. Sedangkan 50 subjek siswa yang tidak mengikuti mempunyai distribusi

normal dengan nilai koefisien K - S Z = 0,089. Hasil uji homogenitas kepercayaan

diri antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang tidak

mengikuti menggunakan Levene’s - Independent Sample Test menunjukkan

indeks nilai p (sig.n) = 0,053 yang berarti kepercayaan diri antara siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang tidak mengikuti adalah homogen

karena lebih besar dari 0,05.

Dari hasil uji beda diperoleh nilai t sebesar = 1,305 dengan probabilitas

0,19. Dengan kriteria nilai p>0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya

tidak adanya perbedaan yang signifikan kepercayaan diri antara siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang siswa yang tidak mengikuti.

HASIL DATA DAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh nilai t = 1,305 dan indeks

nilai p sebesar = 0,19 (p>0,005). Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan

bahwa tidak terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang tidak mengikuti. Hal ini tidak

mendukung dalam penelitian Nurhayati (2007) yang menunjukkan bahwa adanya

perbedaan yang signifikan antara tingkat percaya diri siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non

olahraga. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga memiliki kepercayaan

diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti

ekstrakurikuler non olahraga.

Bila ditelusuri lebih lanjut pada hasil penelitian, dikemukakan bahwa rata-

rata skor kepercayaan diri pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket tidak

jauh berbeda dengan yang tidak mengikuti dikarenakan hampir sama-sama tinggi.

Page 15: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

15

Nilai rata-rata pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket sebesar 49,66

sedangkan nilai rata-rata untuk siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler basket

sebesar 47,56. Rasa percaya diri tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh

aktivitas olahraga yang mengajarkan nilai-nilai olahraga yang terkandung di

dalamnya, namun juga dipengaruhi oleh aktivitas lain. Salah seorang subjek hasil

wawancara yang tidak mengikuti olahraga basket, menuturkan bahwa memiliki

kepercayaan diri bukan hanya karena ikut salah satu ekstrakurikuler yang disukai

atau memiliki kelebihan/bakat dibidang itu, tetapi bisa juga dibidang lain dan ada

faktor lain yang mempengaruhi. Misal, salah satunya bisa melalui akademiknya ia

lebih unggul dibanding yang lain. Selain itu, faktor lingkungan bisa juga

mempengaruhi karena individu tidak hanya berada pada lingkungan sekolah saja,

tetapi diluar itu bisa memiliki banyak teman yang lebih dewasa

Hal tersebut sesuai dengan Fatimah (2006) kepercayaan diri berkembang

melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan psikologis dan

sosiologis akan menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Didukung oleh Barbara(1996) kepercayaan diri bukanlah diperoleh secara instan,

melainkan melalui proses yang berlangsung sejak dini dalam kehidupan bersama

orang tua. Sekolah juga mempengaruhi, dikarenakan alam lingkungan sekolah

perilaku dan kepribadian seorang guru berdampak besar bagi pemahaman gagasan

dalam pikiran siswa tentang diri mereka. Salah satu segi dalam pendidikan di

sekolah, baik secara tertutup atau terbuka persaingan antar siswa dalam berbagai

bidang telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan akademik

mereka.Setiap kompetensi pasti ada yang menjadi pemenang dan yang kalah dan

siswa yang kerap menang dalam setiap kompetensi akan mudah mendapatkan

kepercayaan diri (Kanter, 2006).Selain itu juga, kelompok teman sebaya adalah

lingkungan dimana mereka terbiasa bergaul dan mengungkapkan perasaan dan

pikiran mereka pada orang lain. Dalam berinteraksi, seorang siswa dalam

kelompok teman sebaya tersebut sangat menentukan dalam pembentukan sikap

percaya diri. Seorang individu yang memiliki peran sebagai siswa berada pada

lingkungan yang sangat kompleks. Lingkungan yang menuntut siswa tersebut

Page 16: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

16

untuk lebih mandiri, lebih inisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam berpikir

dan berperilaku sehingga menumbuhkan kepercayaan diri.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

adanya perbedaan kepercayaan diri disebabkan oleh karena adanya beberapa

faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri dari individu tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan

SPSS Version 16.00 for windows diperoleh nilai t = 1,305 dan probabilitas 0,19

dengan signifikansi nilai (p>0,05). Oleh karena probabilitas >0,05 maka H0

diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan

yang signifikan tingkat kepercayaan diri antara siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler basket dengan yang tidak mengikuti. Dan secara keseluruhan

memiliki kepercayaan diri yang tidak jauh berbeda yaitu sama-sama tinggi.

SARAN

Setelah mengetahui bahwa tidak adanya perbedaan kepercayaan diri antara

siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dengan yang tidak mengikuti, maka

peneliti ingin memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Bagi Siswa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri

siswa sama-sama berada pada kategori tinggi. Para siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler basket disarankan agar bisa lebih mengasah lagi dalam hal

kepercayaan dirinya dengan tidak hanya mengikuti satu kegiatan saja.

2. Bagi Pembaca dan Peneliti Selanjutnya

Bagi pembaca disarankan untuk mencermati kembali hasil penelitian dan

faktor apa yang bisa diteliti dalam kepercayaan diri. Hal ini dikarenakan

kemungkinan adanya kelemahan dalam penelitian ini. Disamping itu juga,

bagi pelaksana penelitian diharapkan peneliti selanjutnya sebaiknya lebih

Page 17: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

17

memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri

pada siswa yang belum dikontrol oleh peneliti. Antara lain seperti, siswa

mempunyai prestasi pada bidang yang lain di luar sekolah dan ketika pada

saat kalah mendapat ejekan dari orang lain bahkan teman-teman sendiri tidak

mendukung sepenuhnya. Selain itu juga, siswa memiliki prestasi yang baik

dibidang akademiknya sehingga menjadikan individu cenderung percaya diri.

DAFTAR PUSTAKA

Apollo. (2005). Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar siswa.

Jurnal Ilmu Pendidikan, 3, 46-63.

Ashron, L. J. (2009). The impact of extracurricular participation on the first year

college experience of freshman in a college of agriculture. Diunduh pada 4

Maret, 2009, dari http://etd.lib.ttu.edu/theses/available/etd-04032009-

105653/unrestricted /Ashorn_Laura_Thesis.pdf

Astriani, L. (2010). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Peak Performance Atlet

Bola Basket Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Di Kota Malang. Skripsi

tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim, Malang.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Cetakan 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Barbara, A. (1996). Self Confident: Percaya Diri Sumber Kesuksesan Dan

Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Blomfield, C. (2010). Australian Adolescents’ Extracurricular Activity

Participation and Positive Development: Is the Relationship Mediated by Peer

Attributes.Australian Journal of Educational and Developmental Psychology,

10, 108-122.

Brooks, A. L. (2000). A study of the relationship between the increased growth

and development of elementary students when participating in

extracurricular activities and the adaptations that parents, schools, and

communities make to meet these after school. Diunduh pada 7 April, 2010,

dari http://www.uwstout.edu/content/lib/thesis/2000/2000brooksa.pdf

Page 18: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

18

Bunker, B. B. (1993). Self Confidence and Influence Strategis: An Organization

Simulation. Journal of Personality. An Social Psychology, Vol. 44. No. 02,

322-333 USA APA Inc.

Burns, R.B. (1979). The Self Consept. London and New York: Logman, Inc.

Dinata, M. (2008). Bola basket: Konsep Dan Teknik Bermain Bola Basket.Jakarta:

Cerdas Jaya.

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: BalaiSetia.

Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia.

Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Cetakan 1. Jakarta: Puspa

Swara.

Hendri, A. (2008).Ekskul Olahraga Upaya Membangun karakter Siswa. Diunduh

pada 1 November, 2008, dari

http://202.152.33.84/index.php?option=com_content&task=view&id=16421

&Itemid=46Saturday

Kanter, M. R. (2006). Confidence. Alih bahasa: Maulana, A. Batam: PT.

Kharisma Publishing Group.

Kartono, K. (1990). Psikologi Anak. Bandung: PT. Mandar Maju.

Kumara, A. (1988). Studi Pendahuluan Tentang Validitas dan Reliabilitas The

Test of Self Confidence. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Lauster, P. (1978). The Personality Test. London: Pan Books, Inc.

Lindenfield, G. (1997). Confident Children. Alih bahasa: Kamil, E. Jakarta: PT.

Arcan.

Litvinoff, S. (2010). The Confidence Plan. Alih bahasa: Sindoro, A. Tangerang:

PT. KARISMA Publishing Group.

Mahrita, E. (1997). Pengembangan Inventori Kepercayaan Diri : Penelitian

Reliabilitas, Validitas, dan Norma Pada Sampel Mahasiswa Berusia 18-27

Tahun.Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi, Universitas

Indonesia, Depok.

Page 19: Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Antara Siswa Yang ......adalah basket. Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang

19

Mastuti & Aswi. (2008). 50 Kiat percaya diri. Jakarta: PT. Buku Kita.

Rizkiyah. (2005). Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya

Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal Siswa Kelas XI IPS SMAN 5

Bekasi.Skripsitidak dipublikasikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jakarta.

Satiadarma, P. M. (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Cetakan 1. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Siahaan, E. (2005). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prestasi Belajar

Bidang Kognitif Pada Siswa Kelas II SMU Reksana Medan.Skripsi tidak

dipublikasikan. Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana,

Salatiga.

Suharso & Retnoningsih. (2005). KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Semarang: CV. Widya Karya.

------------------ (2010). Apa Yang Dimaksud Dengan Kegiatan Ekstrakurikuler (on-

line). Diunduh pada 1 Desember, 2010, dari

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/03/apa-yang-dimaksud-

dengan-kegiatan.html

------------------ (2010). Ekstrakurikuler. Wikipedia (on-line). Diunduh pada 14

Desember, 2010, dari http://id.wikipedia.org/wiki/ekstrakurikuler

-------------------(2009). Bola Basket. Diunduh pada 6 Maret, 2009, dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Basket