PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA...

54
PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN- CHOLESTEROL (TG/HDL-C) PADA BALITA STUNTING DAN NON - STUNTING DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh Ulfiah Fairuz Zhafirah FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA...

Page 1: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN-

CHOLESTEROL (TG/HDL-C) PADA BALITA STUNTING DAN NON -

STUNTING DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN

LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

Ulfiah Fairuz Zhafirah

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN-

CHOLESTEROL (TG/HDL-C) PADA BALITA STUNTING DAN NON -

STUNTING DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN

LAMPUNG TENGAH

Oleh

ULFIAH FAIRUZ ZHAFIRAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kedokteran

Pada

Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 3: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol
Page 4: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol
Page 5: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol
Page 6: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat pada 6 Mei 1996,

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari Ayahanda Muhammad Hidayat

dan Ibunda Lathifah.

Pendidikan taman kanak-kanak diselesaikan di TK Puspiptek pada tahun 2002,

sekolah dasar (SD) diselesaikan di SDN Puspiptek pada tahun 2008, sekolah

menengah pertama (SMP) diselesaikan di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

pada tahun 2011, dan sekolah menengah atas (SMA) diselesaikan di SMAN

Cahaya Madani Banten Boarding School pada tahun 2014. Penulis sempat

mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa program studi farmasi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2014 sebelum akhirnya terdaftar sebagai mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tahun 2015.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif pada organisasi BEM FK UNILA

sebagai staff Pengabdian Masyarakat 2016 – 2018 dan menjadi Koordinator

Nasional bidang International Affairs/ Hubungan International Ikatan Senat

Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) masa jabatan 2018/2019

Page 7: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

Dedicated to

My Wonderful parents who have raised me to be the person I am today

Page 8: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT, Allah yang Maha Pengasih, Allah yang Maha

Penyayang, yang tiada habis memberikan kita kasih dan sayang-Nya, nikmat dan

karunia-Nya, sehingga penelitian ini dapat saya selesaikan. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik manusia di

muka bumi dengan keteladanan yang abadi hingga kini. Alhamdulillah atas

kehendak, izin dan pertolongan Allah SWT, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Rasio Trigliserida/High Density

Lipoprotein-Cholesterol (TG/HDL-C) pada Balita Stunting dan Non - stunting di

Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Universitas Lampung.

Penulis meyakini penelitian skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan

bantuan dari banyak kalangan. Maka dengan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung;

3. Dr. dr. Khairun Nisa, S.Ked., M.Kes., AIFO selaku Pembimbing Utama atas

waktu dan kesediaannya untuk memberikan ilmu, bimbingan, saran, dan kritik

yang membangun dalam proses serta penyelesaian skripsi ini;

Page 9: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

4. dr. Muhammad Yusran, S.Ked., M.Sc., Sp.M (K) selaku Pembimbing Kedua

atas waktu dan kesediaannya untuk memberikan ilmu, bimbingan, saran, dan

kritik yang membangun dalam proses serta penyelesaian skripsi ini;

5. dr. Roro Rukmi Windi, S.Ked., M.Kes., Sp. A selaku Pembahas yang telah

meluangkan waktunya dalam memberikan ilmu, masukan, dan saran dalam

skripsi ini;

6. dr. Oktafany, S.Ked, M.Pd. Ked, selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberi saran akademik hingga akhir semester ini dan telah

meluangkan waktu diantara kesibukannya;

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Unila atas ilmu,

waktu, dan bimbingan yang telah diberikan dalam proses perkuliahan;

8. Mamah, wanita paling luar biasa, terimakasih untuk pelukan ternyaman yang

selalu penulis rindukan, menjadi pendengar setia curahan hati dan

penyemangat di setiap harinya, serta untuk doa yang tidak pernah putus. What

you have given me, is something more precious than any million things in the

world. I love you;

9. Papah, laki – laki nomor satu di hidupku, terimakasih untuk selalu ada di

setiap langkah. You are my everything, pah. My daily dose of motivation,

andas I’ve grown older, I’ve understand more of just how much you sacrificed

for me over the years;

10. Kedua adikku, Amalia Yusri Falda dan Kamila Rihadatul Husna, terimakasih

sudah menjadi sahabat terbaik. Terimakasih telah menjadi tim seperjuangan

yang luar biasa untuk membuat bangga mamah dan papah;

Page 10: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

11. Sahabat sekaligus menjadi saudara penulis di perantauan ini, Luthfi, Alfia,

Balqis, Dhea, Divian, Widy, Betari, Rima, Sonia, dan Arinda. Terimakasih

sudah menjadi mood booster di saat gundah, sandaran dan penyemangat di

kala lelah, serta tempat bertukar cerita tentang segala hal. Terimakasih sudah

membuat Lampung terasa menjadi rumah karena kehadiran kalian;

12. Teman – teman BEM khususnya pengmasku, Nicho, Josi, Geta, Geri Dianti,

Rika, Citara, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakan yang selalu

membawa kebahagiaan. Semoga kita dapat terus membawa kebaikan dan

manfaat bagi sesama;

13. Teman seperjuangan skripsi, Alfia, Maya, dan Frigandra. Terimakasih atas

kerjasama dalam perjuangan bersama dalam melewati berbagai proses dalam

skripsi ini;

14. Teman sejawat 2015, ENDOM15IUM yang tidak bisa disebutkan satu per

satu. Terima kasih atas segala suka duka, motivasi, dan kebersamaan selama

3,5 tahun ini;

15. Sahabat-sahabatku yang sedang mengejar mimpi di berbagai belahan dunia,

Hani, Arifah, Dini, Nadya, Irvan, Anggun. Terimakasih untuk segala do’a,

semangat dan motivasinya. Semoga selalu semangat dalam mengejar cita.

Salam rindu dari penulis untuk kalian semua;

16. Responden penelitian, Kader, Bidan, Perawat, dan berbagai pihak di

Puskesmas Gunung Sugih yang telah bersedia membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian.

Page 11: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

17. Dan semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.Semoga segala

perhatian, kebaikan, dan keikhlasan yang diberikan selama ini mendapat balasan

dari Allah SWT. Terima kasih.

Bandar Lampung, 7 Januari 2019

Penulis

Ulfiah Fairuz Zhafirah

Page 12: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

ABSTRACT

DIFFERENCES OF TRIGLISERIDA TO HIGH DENSITY

LIPOPROTEIN-CHOLESTEROL RATIO IN STUNTING AND NON-

STUNTING CHILDREN AT GUNUNG SUGIH DISTRICT, CENTRAL

LAMPUNG

By

ULFIAH FAIRUZ ZHAFIRAH

Background: Stunting is the impaired growth and development that children

experience from poor nutrition, repeated infection, and inadequate psychosocial

stimulation. Childhood stunting has been reported to increase the risk of metabolic

syndrom later in life such as obesity, insulin resistance,cardiometabolic disease,

diabetes mellitus, and cardiovascular disease. It can be measured using

TriGlycerides (TG) to High-Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C)

(TG/HDL-C) ratio method.

Methods: The design of this study is comparative analytic with cross sectional

approach to 26 stunting and 26 non-stunting children aged from 2 – 5 years. The

data taken is primary data of blood test result including TG and HDL-C.

Results: Mean of TG/HDL-C ratio in Stunting children (3,8) is higher compared

to non-stunting children (1,94). The independent T-test results for the TG/HDL-C

ratio differences between the two groups are 0,000 (p<0,05)

Conclusion: There is significant difference between TG/HDL-C ratio in stunting

and non-stunting children.

Keywords: HDL-C, metabolic syndrome, stunting, triglyserides

Page 13: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

ABSTRAK

PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN-

CHOLESTEROL (TG/HDL-C) PADA BALITA STUNTING DAN NON -

STUNTING DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN

LAMPUNG TENGAH

Oleh

ULFIAH FAIRUZ ZHAFIRAH

Background: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

yang dialami anak-anak dikarenakan asupan gizi yang tidak adekuat, infeksi

berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.Kondisi stunting pada

masa anak – anak menjadi salah satu faktor kejadian sindrom metabolik saat

remaja dan dewasa seperti obesitas, resistensi insulin, gangguan kardiometabolik,

diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut dapat diukur

dengan metode rasio TriGlycerida (TG) / High-Density Lipoprotein Cholesterol

(HDL-C) (TG/HDL-C).

Methods: Desain penelitian ini adalah analitik komparatif cross sectional

terhadap 26 balita stunting and 26 balita non-stunting umur 2 – 5 tahun. Data yang

diambil berupa data primer yaitu hasil pemeriksaan darah berupa kadar TG and

HDL-C.

Results:Rerata rasio TG/HDL-C lebih tinggi pada balita stunting (3,8) dibanding

rerata rasio TG/HDL-C pada balita non-stunting (1,94). Hasil independent T-test

perbedaan rasio TG/HDL-C pada kedua kelompok adalah 0,000 (p<0,05).

Conclusion: Terdapat perbedaan rasio TG/HDL-C yang bermakna pada balita

stunting dan non – stunting.

Keywords: HDL-C, sindrom metabolic, stunting, Trigliserida

Page 14: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 3

1.4.1 Bagi Penulis ................................................................................ 3

1.4.2 Bagi Institusi Terkait .................................................................. 4

1.4.3 Bagi Mayarakat ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

2.1 Stunting................................................................................................. 5

2.1.1 Definisi ....................................................................................... 5

2.1.2 Epidemiologi ............................................................................... 6

2.1.3 Diagnosis Stunting ...................................................................... 7

2.1.4 Faktor – Faktor Penyebab Stunting ............................................. 8

2.1.4.1 Faktor Langsung ............................................................. 8

2.1.4.2 Faktor Tidak Langsung ................................................. 10

2.2 Dislipidemia pada Stunting ................................................................ 11

2.3 Trigliserida ......................................................................................... 12

2.3.1 Definisi ..................................................................................... 12

2.3.2 Sintesis Trigliserida .................................................................. 13

2.3.3 Metabolisme Trigliserida .......................................................... 15

2.4 High Density Lipoprotein................................................................... 16

2.4.1 Definisi ..................................................................................... 16

2.4.2 Metabolisme dan Fungsi HDL .................................................. 17

2.5 Rasio Trigliserida/High Density Lipoproteins-Cholesterol (TG/HDL-

C) ........................................................................................................ 18

2.6 Kerangka Teori ................................................................................... 20

2.7 Kerangka Konsep ............................................................................... 21

2.8 Hipotesis ............................................................................................. 21

Page 15: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

ii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 22

3.2.1 Tempat ...................................................................................... 22

3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 22

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 22

3.3.1 Populasi Penelian ...................................................................... 22

3.3.2 Sampel Penelitian ..................................................................... 23

3.4 Kriteria Penelitian .............................................................................. 24

3.4.1 Kriteria Inklusi .......................................................................... 24

3.4.2 Kriteria Eksklusi ....................................................................... 24

3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................... 25

3.5.1 Identifikasi Variabel ................................................................. 25

3.5.2 Definisi Operasional Variabel .................................................. 25

3.6 Alat dan Bahan ................................................................................... 25

3.6.1 Alat ........................................................................................... 25

3.6.2 Bahan ........................................................................................ 26

3.7 Prosedur Penelitian ............................................................................. 26

3.7.1 Pengambilan Data ..................................................................... 26

3.7.2 Penentuan Kriteria Inklusi ........................................................ 26

3.7.3 Pengambilan Sampel Darah ...................................................... 27

3.7.4 Uji Laboratorium Kadar Trigliserida ........................................ 27

3.7.5 Uji Laboratorium Kadar HDL-Cholesterol .............................. 28

3.8 Alur Penelitian.................................................................................... 29

3.9 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 29

3.9.1 Pengelolaan Data ...................................................................... 29

3.9.2 Analisis Data ............................................................................. 30

3.10 Etika Penelitian .................................................................................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 32

4.1 Gambaran Umum Penelitian .............................................................. 32

4.2 Hasil Penelitian .................................................................................. 33

4.2.1 Analisis Univariat ..................................................................... 33

4.2.2 Analisis Bivariat ....................................................................... 36

4.3 Pembahasan ........................................................................................ 37

4.3.1 Analisis Univariat ..................................................................... 37

4.3.2 Analisis Bivariat ....................................................................... 39

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 42

5.1 Simpulan............................................................................................. 42

5.2 Saran ................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Prevalensi Status Gizi Balita (TB/U) Provinsi Lampung 2013 ........................ 6

2. Klasifikasi Status Gizi berdasarkan TB/U ........................................................ 7

3. Definisi Operasional........................................................................................ 25

4. Karakteristik Subjek ........................................................................................ 33

5. Karakteristik Rata – rata Nilai Biokimia ......................................................... 34

6. Distribusi Frekuensi Kadar TG ....................................................................... 35

7. Distribusi Frekuensi Kadar HDL-C ................................................................ 35

8. Distribusi Frekuensi Rasio TG/HDL-C .......................................................... 36

9. Hasil Uji Independent T-test ........................................................................... 36

Page 17: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rumus Kimia Trigliserida .............................................................................. 13

2. Biosintesis Trigliserida ................................................................................... 14

3. Metabolisme Trigliserida di Jaringan Adipose ............................................... 15

4. Kerangka Teori................................................................................................ 20

5. Kerangka Konsep ............................................................................................ 21

6. Alur Penelitian ................................................................................................ 29

Page 18: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stunting atau perawakan pendek merupakan suatu kondisi status gizi yang

dilihat dari hasil pengukuran tingggi badan dibandingkan dengan umur <-2

standar deviasi (SD) di bawah median standar perumbuhan World Health

Organization (WHO). Sebagian besar merupakan dampak dari nutrisi yang

tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan

seorang anak. Anak Stunting memiliki efek pada individu dan masyarakat,

termasuk berkurangnya perkembangan kognitif dan fisik, berkurangnya

kapasitas produktif, dan peningkatan resiko penyakit degeneratif seperti

diabetes (WHO, 2014).

Data Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi

balita stunting di Indonesia mencapai 37% (terdiri dari 18% sangat pendek

dan 19,2% pendek) yang berarti terjadi peningkatan dari tahun 2010 (35,6%)

dan tahun 2007 (36,8%) dengan prevalensi tertinggi terjadi pada usia 24 – 59

bulan yaitu sebesar 41,7%. Provinsi Lampung berada di atas rerata nasional

yaitu 42,64%. Prevalensi balita stunting untuk setiap kabupaten di Provinsi

Lampung yaitu Kabupaten Lampung Barat 34,60%, Tanggamus 39,66%,

Lampung Selatan 43,01 %, Lampung Timur 43,17%. Lampung Tengah

Page 19: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

2

52,68%, Lampung Utara 32,44%, Way Kanan 29,80 %, Tulang Bawang

40,99%, Pesawaran 50,81%, Pringsewu 36,99%, Mesuji 43,43%, Tulang

Bawang Barat 40,08%, Bandar Lampung, 44,59%, dan Metro 47,34%.

Kabupaten Lampung Tengah memiliki prevalensi paling tinggi yaitu 52,68%

dengan jumlah terbesar 56,10% berada di Desa Buyut Udik Kecamatan

Gunung Sugih (Dinkes Lampung Tengah, 2018).

Anak stunting yang tidak memperhatikan komposisi makanan yang

dikonsumsi seperti tinggi kalori dan gaya hidup beresiko tinggi mengalami

obesitas dan sindrom metabolik seiring dengan petumbuhannya meskipun

telah melakukan perubahan pola makan demi mengejar kekurangan gizi

(Kimani-murage dkk., 2010). Hal tersebut dapat diakibatkan karena anak

stunting memiliki gangguan sistem endokrin berupa kecepatan oksidasi

lemak yang lebih rendah sehingga mengakibatkan lemak yang tidak

teroksidasi akan tersimpan sebagai cadangan dan pada akhirnya menumpuk

sehingga lebih bersiko tinggi mengalami obesitas (Leonard dkk., 2009).

Obesitas memiliki resiko yang lebih kuat untuk mengalami resitensi insulin

(Todd AS dkk., 2015).

Kadar Trigliserida (TG) yang tinggi dan High Density Lipoprotein

Cholesterol (HDL-C) yang rendah merupakan salah satu yang dapat dengan

akurat merefleksikan resiko resistensi insulin dan gangguan metabolik

(Henry F dkk., 2015). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan untuk

melihat profil lipid pada balita stunting usia 12 – 16 bulan ditemukan hasil

Page 20: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

3

kadar trigliserida, LDL, dan HDL yang abnormal jika dibandingkan dengan

anak dengan gizi baik (Hoffman DJ, 2012).

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti ingin meneliti apakah terdapat

perbedaan rasio Trigliserida (TG)/High Density Lipoprotein-Cholesterol

(HDL-C) (TG/HDL-C) pada balita stunting dan non stunting di kecamatan

Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan rasio

Trigliserida/High Density Lipoprotein-Cholesterol (TG/HDL-C) pada balita

stunting dan non stunting di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung

Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rasio

Triglierida/High Density Lipoprotein-Cholesterol (TG/HDL-C) pada balita

stunting dan non stunting di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung

Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penulis

Menambah wawasan dan memperkaya referensi di bidang keilmuan

terutama ilmu gizi dan fisiologi.

Page 21: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

4

1.4.2 Bagi Institusi Terkait

Diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah atau acuan bagi penelitian

selanjutnya di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4.3 Bagi Mayarakat

Adanya pendeteksian dini terhadap kemungkinan resistensi insulin

pada balita dan diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan

terhadap faktor risiko sindrom metabolik.

Page 22: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stunting

2.1.1 Definisi

Stunting atau perawakan pendek adalah status gizi yang berdasarkan

pada indeks standar antropometri penilaian status gizi anak, dimana

hasil pengukuran PB/U atau TB/U berada pada ambang batas (Z-

Score) < -2 SD sampai dengan -3 SD (Sangat pendek / severely

stunted). Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang

disebabkan pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan

gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan

kurangnya asupan gizi. Stunting dapat terjadi mulai dari janin masih

dalam kandungan dan baru tampak saat anak berusia 2 tahun (WHO,

2014).

Stunting yang telah terjadi apabila tidak diimbangi dengan tumbuh

kejar (catch up growth) akan mengakibatkan menurunnya

pertumbuhan, meningkatkan resiko kesakitan, kematian, dan hambatan

pada pertumbuhan motorik maupun mental. Stunting diakibatkan oleh

growth faltering dan catch up growth yang tidak memadai sehingga

menyebabkan ketidakmampuan untuk mencapai pertumbuhan yang

Page 23: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

6

optimal, hal tersebut mengungkapkan bahwa balita yang lahir dengan

berat badan yang normal dapat mengalami stunting bila kebutuhan gizi

selanjutnya tidak terpenuhi dengan baik (Kusharisupeni, 2008).

2.1.2 Epidemiologi

Prevalensi stunting di Indonesia bedasarkan hasil Riskesdas 2013

sebesar 37,2 %, dari hasil tersebut terdapat 20 provinsi yang memiliki

prevalensi diatas prevalensi nasional salah satunya Lampung yang

berada di urutan ke 6 tertinggi di Indonesia sebesar 27,6% untuk anak

sangat pendek dan 15% untuk anak pendek (Riskesdas, 2013). Data

tersebut tersebar di kabupaten/ kota Provinsi Lampung sebagai

berikut:

Tabel 1.Prevalensi Status Gizi Balita (TB/U) Provinsi Lampung 2013

Kabupaten/ Kota Kategori status gizi TB/U

Sangat pendek Pendek Normal

Lampung Barat 18,7 15,9 65,4

Tanggamus 20,7 19,0 60,3

Lampung selatan 25,2 17,8 57,0

Lampung Timur 28,3 14,9 56,8

Lampung Tengah 38,6 14,1 47,3

Lampung Utara 20,9 11,6 67,6

Way Kanan 17,4 12,3 70,2

Tulang Bawang 30,5 10,4 59,0

Pesawaran 33,5 17,3 49,2

Pringsewu 24,4 12,6 63,0

Mesuji 27,5 15,9 56,6

Tulang Bawang Barat 22,9 17,2 59,9

Kota Bandar Lampung 30,3 14,3 55,4

Kota Metro 29,4 17,9 52,7

Sumber : (Dinas Kesehatan Lampung, 2016)

Lampung Tengah memiliki prevalensi stunting tertinggi di Lampung

sebesar 14,7% pendek dan 38,6% sangat pendek. Bedasarkan data

tersebut terdapat 10 lokus desa stunting yang tersebar di Lampung

Page 24: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

7

Tengah yaitu Bandar Putih Tua, Gedung Ratu, Riau Periangan,

Tanjung Rejo, Buyut Udik, Cabang, Gunung Batin Udik, Mataram

Ilir, Mataram Udik dan Tulung Kakan. Prevalensi terbesar 56,10% di

Desa Buyut Udik Kecamatan Gunung Sugih (Dinkes Lampung

Tengah, 2018).

2.1.3 Diagnosis Stunting

Beberapa standar dapat digunakan untuk menentukan perawakan

pendek, antara lain z-score baku National Center for Health Statistic/

Center for Disease Control (NCHS/CDC) atau Child Growth

Standards World Health Organization (WHO). Kurva pertumbuhan

yang dianjurkan saat ini adalah kurva WHO berdasarkan penelitian

pada bayi yang mewakili berbagai etnis dan budaya dari berbagai

negara di seluruh dunia. Penelitian tersebut dilakukan pada anak usia

18 – 71 bulan yang mendapat ASI eksklusif dari ibu yang tidak

merokok dan diikuti perkembangannya dari lahir sampai usia 24 bulan

(Mexitalia M, 2010).

Klasifikasi status gizi anak, baik laki – laki maupun perempuan

berdasarkan standar WHO Interpretation Guide dapat dilihat pada

tabel berikut (WHO, 2014).

Tabel 2. Klasifikasi Status Gizi berdasarkan TB/U

Indeks Ambang batas Status gizi

TB/U > +2 SD Perawakan tinggi

-2 SD s/d +2 SD Normal

-3 SD s/d -2 SD Perawakan pendek

< -3 SD Perawakan sangat pendek

(WHO, 2014)

Page 25: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

8

2.1.4 Faktor – Faktor Penyebab Stunting

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting.Faktor

faktor tersebut dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak

langsung (Bappenas RI, 2013). :

2.1.4.1 Faktor Langsung

a. Asupan gizi

Asupan gizi yang adekuat sangat diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita. Masa kritis

ini merupakan masa saat balita akan mengalami tumbuh

kembang dan tumbuh kejar. Begitu pula dengan balita

yang normal, balita yang mengalami kekurangan gizi

sebelumnya masih dapat diperbaiki dengan asupan yang

baik sehingga dapat melakukan tumbuh kejar sesuai

dengan perkembangannya. Namun apabila intervensinya

terlambat balita tidak akan dapat mengejar keterlambatan

pertumbuhannya yang disebut dengan gagal tumbuh.

Kemungkinan terjadi gangguan pertumbuhan bila asupan

yang diterima tidak mencukupi (Sihadi dan Djaiman,

2011).

Kadar gizi terhadap kejadian stunting erat kaitannya

dengan peran orang tua balita terutama ibu. Kesadaran ibu

terhadap gizi keluarga memberikan andil yang besar

dalam mempengaruhi kejadian stunting. Hal ini

Page 26: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

9

dikarenakan ibu memiliki peran yang besar terutama

dalam memilih dan mempersiapkan bahan makanan untuk

di konsumsi balita, sebab balita belum mampu untuk

mengurus dirinya sendiri dengan baik, sehingga peran

orang tua terutama ibu sangatlah penting (Uliyanti dkk.,

2017).

b. Penyakit Infeksi

Infeksi akut maupun kronis mempunyai efek yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan linier. Infeksi dapat

menghambat pertumbuhan linier melalui penurunan

asupan makan dan penyerapan zat gizi, hilangnya zat gizi,

peningkatan kebutuhan metabolik dan penghambatan

trasnfer zat gizi ke jaringan. Adapun penyakit infeksi yang

beresiko pada awal usia 2 tahun terhadap kejadian stunting

adalah diare dan penyakit pernapasan (Preedy VR, 2012).

Menurut Kusumawati, Rahardjo dan Sari (2015), terdapat

tiga faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi

stunting anak usia enam sampai 36 bulan, yaitu penyakit

infeksi, ketersediaan pangan dan sanitasi lingkungan dan

yang paling dominan adalah penyakit infeksi. Penyakit

infeksi yang paling sering dialami adalah ISPA dan diare.

Page 27: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

10

2.1.4.2 Faktor Tidak Langsung

a. Ketersediaan Pangan

Ketersediaan pangan yang kurang dapat berakibat pada

kurangnya asupan nutrisi keluarga. Ketersediaan pangan

di rumah tangga dapat dipengaruhi oleh pendapatan

keluarga. Pendapatan keluarga yang lebih rendah dan

biaya yang digunakan untuk pengeluaran pangan yang

lebih rendah dapat meningkatkan risiko stunting pada anak

(Sihadi dan Djaiman, 2011).

b. Status Gizi Ibu saat Hamil

Masa kehamilan begitu penting dalam menentukan

kualitas manusia, terutama dua tahun pertama. Pemerintah

memberikan perhatian lebih pada anak dibawah 2 tahun

dengan gerakan Scalling Up Nutrition (SUN). SUN

merupakan gerakan sadar gizi nasional dalam rangka

percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama

kehidupan yang dibagi menjadi 270 hari selama kehamilan

dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi. Periode ini

merupakan periode sensitif karena dampak yang

ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat

permanen dan tidak dapat dikoreksi (Ernawati F dkk.,

2013).

Page 28: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

11

2.2 Dislipidemia pada Stunting

Kondisi stunting pada masa anak – anak menjadi salah satu faktor kejadian

obesitas saat remaja dan dewasa (Grillo LP dan Gigante DP, 2017). Anak

stunting jika dibanding anak non – stunting dalam lingkungan yang sama,

memiliki oksidasi lemak dan tingkat pengeluaran energi yang secara

signifikan lebih rendah dibanding anak non – stunting. Sehingga anak

stunting pada tingkat asupan energi dan lemak yang tinggi serta aktivitas fisik

yang rendah akan lebih mudah mengalami peningkatan simpanan lemak,

terutama pada area abdominal (Veiga GR dkk., 2010).

Stunting akan mengakibatkan efek jangka panjang pada gangguan metabolik

seperti obesitas dan penyakit degeneratif. Penumpukkan jaringan adiposa

akan ditandai dengan penurunan oksidasi lemak. Penurunan oksidasi lemak

merupakan gangguan sistem endokrin yang disebabkan karena terjadinya

perubahan pada konsentrasi insulin-like growth factor (IGF-1). Insulin-like

growth factor (IGF-1) berperan meningkatkan aktifitas hormon sensitifitas

lipase terhadap hormon lipolitik. Hal ini mempengaruhi perubahan

metabolisme asam lemak bebas. Peningkatan produksi asam lemak bebas

dapat meningkatkan produksi sitokin, PAI-1, dan adiponektin. Asam lemak

bebas mengurangi sensitifitas insulin pada otot dengan menghambat insulin

mediated glucose uptake. Hal tersebut berkaitan dengan penurunan

pembentukan glukosa menjadi glikogen dan peningkatan akumulasi lemak

dalam trigliserida (Kaur J, 2014).

Page 29: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

12

Peningkatan level trigliserida, penurunan HDL-C, dan partikel LDL yang

lebih kecil dengan densitas yang lebih tinggi menunjukkan kondisi

dislipidemia (Franssen R dkk., 2011). Kondisi dislipidemia tersebut menjadi

salah satu parameter dari sindrom metabolik. Kondisi dislipidemia juga

menjadi faktor risiko dari gangguan dan penyakit meliputi penyakit

kardiovaskuler, hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, sindrom polikistik

ovarium pada remaja perempuan, sleep apnea, penyakit perlemakan hati non

alkoholik, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan penyakit kandung

empedu (Henry F dkk, 2015).

Pada penelitian di brazil pada tahun 2012 yang dilakukan untuk melihat profil

lipid pada balita stunting usia 12 – 16 bulan ditemukan hasil kadar

trigliserida, LDL, dan HDL yang abnormal jika dibandingkan dengan anak

dengan gizi baik (Hoffman DJ, 2012).

2.3 Trigliserida

2.3.1 Definisi

Trigliserida atau disebut juga triasilgliserol terbentuk dari 3 asam

lemak dan monogliserol. Trigliserida mempunyai fungsi sebagai zat

energi. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel

lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

yang akan dilepas ke pembuluh darah (Murray, 2009). Nilai normal

trigliserida pada pria yaitu 45 – 160 mg/dl, sedangkan pada wanita 35

– 135 mg/dl (Pagana, 2006).

Page 30: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

13

Gambar 1. Rumus Kimia Trigliserida (Murray, 2009)

2.3.2 Sintesis Trigliserida

Awalnya trigliserida atau triasilgliserol dibentuk dari gliserol 3-fosfat

yang berikatan dengan asil Ko-A membentuk fosfatidat (1,2-

diasilgliserol fosfat). Fosfatidat dibantu fosfatidat fosfohidrolase

menjadi 1,2 diasilgliserol. Diasilgliserol akan membantu

asiltransferase menjadi triasilgliserol (Murray, 2009).

Sintesis trigliserid dapat dipengaruhi beberapa hal diantaranya jika

sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak

akan mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol

menjadi trigliserid yang akan digunakan sebagai cadangan energi

jangka panjang. Jika suatu saat tidak tersedia energi dari karbohirat

maka asam lemak dari diet maupun cadangan trigliserid di jaringan

akan dipecah pada proses lipolisis (Murray, 2009).

Page 31: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

14

Gambar 2. Biosintesis trigliserida (Murray, 2009)

Tidak hanya dari karbohidrat, sintesis trigliserid juga dipengaruhi

Growth Hormone (GH). GH diketahui mampu meningkatkan aktivitas

Hormone Sensitive Lipase (HSL) yang dapat memecah trigliserida

menjadi asam lemak bebas di jaringan lemak. Growth hormone juga

meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase (LPL) pada jaringan otot

dan jantung.Lipoprotein lipase tersebut dapat memecah trigliserida

menjadi asam lemak bebas dari lipoprotein (Ratnayanti, 2012).

Glycerol 3-phospate

PAF

Triacylglycerol

Cardiolipin

Phosphatidylcholine

Phospatidylethanolamine

Phosphatidylnositol Diacylglycerol

Plasmalogens Phosphatidate

Phosphatidylinositol

4,5 -biphospate

Dihydroxyacetone phosphate

Page 32: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

15

2.3.3 Metabolisme Trigliserida

Gambar 3. Metabolisme Trigliserida di Jaringan Adipose

(Murray, 2009)

Trigliserida disintesis dari gliserol 3 fosfat dan asil-KoA. Pada

jaringan adiposa, enzim gliserol kinase tidak dapat digunakan yang

mengakibatkan gliserol tidak dapat menghasilkan gliserol 3-fosfat.

Pada keadaan ini glukosa harus dipasok melalui proses glikolisis.

Page 33: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

16

Lipase peka hormone akan menghidrolisis trigliserida menjadi asam

lemak bebas dan gliserol. Gliserol yang dihasilkan tidak dapat

digunakan, sehingga akan masuk ke dalam darah dan diserap serta

digunakan di dalam jaringan. Asam lemak bebas yang terbentuk tadi

bisa diubah lagi menjadi asil-KoA dengan bantuan asil-KoA sintetase

di jaringan adiposa. Asil-KoA ini nantinya bisa di re-esterifikasi lagi

dengan gliserol 3-fosfat sehingga menghasilkan trigliserida (Murray,

2009).

2.4 High Density Lipoprotein

2.4.1 Definisi

High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein berdensitas

tinggi yang di produksi di hati dan usus halus. HDL bertugas

mengambil kolesterol dan fosfolipid dari darah untuk diserahkan ke

lipoprotein lain untuk diangkut kembali dan dikeluarkan dari tubuh

(Murray, 2009). HDL-kolesterol adalah lipoprotein yang banyak

mengandung protein namun mengandung sedikit lemak. HDL akan

bekerja layaknya vacuum cleaner yang menghisap kolesterol berlebih

sebanyak mungkin dari sel dan jaringan untuk dibawa ke hati dan di

daur ulang (Freeman dan Junge, 2008).

HDL yang disebut juga α-lipoprotein adalah lipoprotein terkecil yang

berdiameter 8-11 nm, namun mempunyai berat jenis terbesar dengan

inti lipid terkecil. Unsur lipid yang paling dominan dalam HDL ialah

kolesterol dan fosfolipid. Komponen HDL adalah 20% kolesterol

Page 34: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

17

(Sormin dkk, 2010). Nilai normal HDL pada pria adalah > 45 mg/dl,

sedangkan pada wanita > 55 mg/dl (Pagana, 2006).

2.4.2 Metabolisme dan Fungsi HDL

HDL berfungsi sebagai penyimpan apoliporotein C dan E yang

menjadi bahan dalam metabolisme kilomikron dan VLDL. HDL

dalam plasma memiliki banyak macam ukuran, bentuk, komposisi dan

muatan listrik. HDL memiliki beberapa macam bentuk yaitu HDL-1,

HDL-2 dan HDL-3. HDL dalam mikroskop elektron tampak sebagai

partikel sferis yang terdapat dalam plasma normal atau berbentuk

diskoidal. HDL merupakan hasil produksi dari hepar dan usus yang

membentuk HDL dalam limfe dan plasma. Katabolisme kilomikron

dan VLDL juga menghasilkan HDL, karena HDL memberikan Apo C

dan Apo E untuk kilomikron dan VLDL yang membentuk HDL

nascent (Sormin dkk, 2010).

HDL berperan dalam proses Reverse Cholesterol Transport (RCT)

sehingga HDL dapat meningkatkan pengangkutan kolesterol dari

jaringan untuk dikembalikan ke hepar dan diekskresikan lewat

empedu. HDL dibentuk di hepar dengan pembentukan Apo A-1 yang

kemudian berinteraksi dengan hepatic ATP-Binding Cassette

Transporter A1 (ABCA 1) hepar lalu tersekresi dalam plasma dengan

bentuk Lipid poor Apo A1 yang berinteraksi dengan ABCA 1 yang

mengambil kolesterol berlebih dari sel dan membentuk preβ-HDL

(nascent). Kolesterol bebas dari HDL diesterifikasi enzim LCAT

Page 35: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

18

untuk merubah pre-β-HDL (nascent) menjadi α-HDL. LCAT adalah

enzim yang bertugas mengikat lipoprotein atau lemak bebas dalam

plasma dan disekresi oleh hati (Murray, 2009).

2.5 Rasio Trigliserida/High Density Lipoproteins-Cholesterol (TG/HDL-C)

Dislipidemia dapat ditandai dengan tingginya kadar trigliserida (TG) dan

rendahnya kadar High Density Lipoprotein – Cholesterol (HDL-C) (Jameson

L, 2013). Beberapa penelitian membuktikan hubungan antara rasio TG/HDL-

C dengan resiko kejadian resistensi insulin, gangguan kardiometabolik,

diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular (Kang H, dkk.,2012; Sung K,

dkk.,2014; Wu H, dkk., 2015).

Rasio TG/HDL-C merupakan penanda yang paling baik untuk

mengidentifikasi individu dengan risiko sindrom metabolik dibanding dengan

rasio total kolesterol/HDL-C, LDL-C/HDL-C, dan non HDL-C/HDL-C. Hal

ini dikarenakan rasio TG/HDL-C menggambarkan ukuran partikel LDL-C

dimana peningkatan rasio TG/HDL-C berhubungan dengan penurunan

ukuran partikel LDL yang bersifat aterogenik (Gasevic dkk, 2014). Nilai

standar rasio TG/HDL-C untuk mengidentifikasi risiko sindrom metabolik

adalah 2,5 pada lakilaki dan 2,0 pada perempuan (Sung K dkk, 2014).

Sedangkan nilai standar pada anak – anak yaitu 1,25 dengan sensitifitas 80%

dan spesifisitas 75% (Liang J dkk, 2015).

Hubungan rasio TG/HDL-C dengan gangguan dan penyakit metabolisme

tersebut dapat dijelaskan dengan tiga mekanisme. Pertama, rasio TG/HDL-C

dapatmerefleksikan partikel Low Density Lipoprotein (LDL-C) dengan

Page 36: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

19

densitas kecil, dimana partikel ini lebih bersifat aterogenik dibanding partikel

LDL-C dengan densitas lebih besar (Sung K dkk, 2014). Kedua, rasio

TG/HDL-C berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan

kardiovaskuler walaupun level LDL-C berada dalam status rendah (Boullart

dkk, 2012). Terakhir, rasio TG/HDL-C teridentifikasi sebagai penanda yang

akurat dari resistensi insulin dan sindrom metabolik yang dapat berpengaruh

terhadap perubahan vaskuler (Oliveira, 2013). Adapun nilai lipid pada anak

yang menggambarkan risiko terjadinya atau berkembangnya aterosklerosis

dan sindrom metabolik lainnya yaitu kadar trigliserida ≥ 125 mg/dl dan kadar

HDL-C < 45 mg/dl (Lozano dkk., 2016).

Page 37: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

20

2.6 Kerangka Teori

Gambar 4. Kerangka Teori

( Sumber : Kaur J(2014), Fransen R, dkk (2011), Henry F, dkk (2015) )

Keterangan :

: mempengaruhi

: yang diteliti

Faktor langsung :

1. Asupan gizi

kurang

2. Penyakit infeksi

Sindrom metabolik

TG meningkat

HDL menurun

Peningkatan akumulasi

lemak

Produksi asam lemak

bebas meningkat

Oksidasi lemak

menurun

Perubahan konsentrasi

Insulin Growth Factor

(IGF -1)

Stunting

Faktor tidak langsung :

1. Kurangnya

keterediaan

pangan

2. Status gizi saat

hamil

Page 38: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

21

2.7 Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Gambar 5. Kerangka Konsep

2.8 Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan rasio TG/HDL-C pada balita stunting dan non

stunting di Kecamatan Gunung Sugih Lampung Tengah.

Ha :Terdapat perbedaan kadar TG/HDL-C pada balita stunting dan non

stunting di Kecamatan Gunung Sugih Lampung Tengah.

Stunting

Rasio TG/HDL-C

Non - Stunting

Page 39: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional dengan rancangan

penelitian belah lintang (cross sectional design) dimana peneliti melakukan

pengukuran berat badan, tinggi badan, trigliserida, dan HDL-C dengan

penelitian yang dilakukan sebanyak satu kali.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Penelitian dilakukan di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung

Tengah dan Laboratorium Kesehatan Daerah Bandar Lampung.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

di teliti. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran akhir

penerapan hasil penelitian, sedangkan populasi terjangkau adalah

bagian dari populasi target yang dapat di jangkau oleh peneliti

(Notoatmodjo, 2010).

Page 40: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

23

Populasi target pada penelitian ini adalah balita stunting dan non

stunting di Provinsi Lampung dan populasi terjangkaunya adalah balita

stunting dan non stunting di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten

Lampung Tengah.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmojo, 2015). Perhitungan sampel pada

penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel

analitik numerik tidak berpasangan:

n1 n2 ( α β

( 1- 2)

2

Keterangan:

n1 = n2= Besar sampel minimal.

α = Deviat baku alfa 1,96 dengan α 5% atau 0,05.

Zβ = Deviat baku beta = 0,84.

x1– x2 = Perbedaan klinis yang dianggap bermakna sebesar 1,0

S = Simpangan baku diperoleh dari penelitian serupa

sebelumnya = 1,3 (Flowers E, dkk., 2015).

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh:

n1 n2 2 (1,96 0,

2

n1 n2 2 (2,

2

n1 = n2 = 2[13,2496]

Page 41: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

24

n1 = n2= 26

Jadi sampel minimal sebesar 26 orang untuk masing – masing

kelompok. Pada penelitian ini peneliti menggunakan consecutive

sampling dimana setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian

dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi.

3.4 Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria Inklusi

a. Balita usia 2-5 tahun.

b. Termasuk dalam golongan stunting dengan z-score TB/U < -2 SD

berdasarkan grafik pertumbuhan WHO atau termasuk dalam

golongan non-stunting dengan z-score > -2 SD berdasarkan grafik

pertumbuhan WHO.

c. Bersedia menjadi subjek penelitian dibuktikan dengan persetujuan

orang tua dalam informed consent.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

a. Mengalami cacat fisik yang menyebabkan hilangnya bagian tubuh

tertentu atau penyakit kongenital yang terdiagnosa oleh dokter

seperti sindrom turner, sindron noonan, achondroplasia, dan

lainnya yang secara bermakna berpengaruh pada tinggi badan

balita.

b. Mengonsumsi obat anti hiperlipidemia.

c. Mengalami gangguan pembekuan darah.

d. Mengalami obesitas

Page 42: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

25

3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Identifikasi Variabel

a. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian adalah

balita stunting dan non stunting.

b. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian adalah

rasio Trigliserida/High Density Lipoprotein-Cholesterol.

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Hasil Ukur

Stunting Termasuk dalam golongan stunting dengan z-

score TB/U < -2 SD atau termasuk dalam

golongan non-stunting dengan z-score > -2

SD berdasarkan grafik pertumbuhan WHO.

Nominal 0 =Stunting

1 =Non

stunting

Rasio TG/HDL-

C

Rasio TG/HDL-C merupakan hasil

perbandingan antara nilai laboratorium

trigliserida (mg/dL) dengan high density

lipoprotein-cholesterol (HDL-C) (mg/dL).

Rasio TG/HDL-C menjadi penanda yang baik

dari resiko sindrom metabolik. Rasio

TG/HDL-C dihitung dengan rumus : Rasio

TG/HDL-C = Kadar trigliserida (mg/dL) :

Kadar HDL-C (mg/dL).

Rasio Skor (Hasil

bagi TG/HDL-

C)

3.6 Alat dan Bahan

3.6.1 Alat

a. Lembar informed consent;

b. Spuit 3 cc;

c. Tourniquet;

d. Tabung EDTA;

e. Kapas alkohol;

f. Plester;

Page 43: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

26

g. Tabung reaksi;

h. Mikropipet;

i. Yellow tip dan blue tip;

j. Sentrifuge;

k. Fotometer;

l. Timbangan berat badan;

m. Microtoise

3.6.2 Bahan

a. Darah vena 3 cc;

b. Reagen pereaksi

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Pengambilan Data

Pengambilan data balita stunting dilakukan di Dinas Kesehatan

Lampung Tengah untuk mengetahui persebaran balita stunting di

daerah Lampung Tengah. Setelah semua data terkumpul, peneliti

akan melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas Gunung Sugih

untuk dapat melakukan penelitian di posyandu balita di wilayah

Kecamatan Gunung Sugih.

3.7.2 Penentuan Kriteria Inklusi

Penentuan kriteria inklusi dilakukan pada saat posyandu balita

berlangsung. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, akan

didapatnya kelompok balita stunting dan non-stunting yang dapat

menjadi objek penelitian. Orang tua atau wali subjek kemudian

Page 44: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

27

diberikan informed consent untuk memastikan kesanggupan

partisipasi pada penelitian.

3.7.3 Pengambilan Sampel Darah

Setelah informed consent disetujui, kemudian dilakukan pengambilan

darah oleh petugas Laboratorium Dinas Kesehatan Lampung Tengah.

Darah diambil dari vena mediana cubiti sebanyak 3 cc.

3.7.4 Uji Laboratorium Kadar Trigliserida

Pemeriksaan akan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah

Bandar Lampung. Pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan

metode glycerol-3-phosphate oxidase – phenol aminophenazone

(GPO-PAP). Metode ini menggunakan prinsip oksidasi dan hidrolisis

enzimatis. Sebanyak 10 µL serum direaksikan dengan reagen

trigliserida sebanyak 1000 µL lalu di inkubasi pada suhu 25⁰C selama

10 menit atau pada suhu 37⁰C selama 5 menit. Reagen trigliserida

yang digunakan ada dua macam, yang pertama adalah reagen enzim

dan yang kedua adalah reagen standar. Adapun prosedur pemeriksaan

adalah sebagai berikut :

a. Darah diambil dari vena mediana cubiti sebanyak 3 cc

b. Darah dimasukkan ke dalam tabung vacum venojact

c. Darah didiamkan selama 30 menit pada suhu ruangan

d. Darah dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm

e. Serum diambil sebanyak 10µL

f. Serum dicampurkan dengan reagen sebanyak 1000µL

Page 45: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

28

g. Larutan diinkubasi pada suhu 25⁰ C selama 10 menit

h. Diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang

gelombang 500nm

3.7.5 Uji Laboratorium Kadar HDL-Cholesterol

HDL-Cholesterol diperiksa dengan metode immunoinhibition. Anti β-

lipoprotein dalam Reagen 1 mengikat semua lipoprotein dari serum

(LDL, VLDL, dan kilomikron) selain HDL. Kompleks Antigen-

antibodi yang membentuk reaksi enzim dimulai ketika Reagen 2

ditambahkan. Kolesterol esterase (CHE) dan kolesterol oksidase (CO)

dalam reagen 2 hanya bereaksidengan HDL-C. Hidrogen peroksida

yang dihasilkan oleh reaksi enzim dengan HDL-C menghasilkan

kompleks warna biru. Kompleks warna biru yang dihasilkan diukur

absorbansinya pada jarak dekat yang optimal dengan panjang

gelombang 593 nm.

Page 46: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

29

3.8 Alur Penelitian

Gambar 6. Alur Penelitian

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengelolaan Data

Data yang telah diperoleh akan diolah di komputer dengan bantuan

aplikasi statistik melalui tahapan sebagai berikut :

Balita umur 2 – 5 tahun di desa gunung

sugih kabupaten Lampung Tengah

Uji Laboratorium kadar TG

dan HDL-C

Non – stunting

Pengambilan sampel darah

Stunting

Penentuan kriteria inklusi

Pengambilan data dan koordinasi dengan

pihak puskesmas

Pengolahan dan analisis data

Page 47: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

30

1. Editing

Mengoreksi data yang tidak jelas, apabila terjadi kekurangan atau

kesalahan data dapat dengan mudah terlihat dan segera dilakukan

perbaikan.

2. Koding

Kegiatan pemberian kode numerik (angka) atau mengkonversikan

data yang dikumpulkan selama penelitian.

3. Entri data

Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

aplikasi.

4. Output komputer

Hasil data yang telah dianalisis oleh komputer kemudian dicetak.

3.9.2 Analisis Data

Analisis statistik dengan menggunakan program komputer untuk

mengolah data yang diperoleh, lalu akan dilakukan dua macam

analisis data, yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi

frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun

variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan statistik sederhana yaitu

persentasi atau proporsi.

Page 48: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

31

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang digunakan untuk melihat perbedaan rasio

TG/HDL pada anak stunting dan non stunting menggunakan uji

analisis statistik independent T test dengan derajat kepercayaan

95% (α 5%). Sebelum dilakukannya uji statistik independent T test

dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov smirmov,

apabila dalam uji normalitas sebelumya data tidak terdistribusi

normal bahkan setelah dilakukan metode logaritma maka uji

bivariat alternatif yang digunakan adalah uji mann-whitney

(Notoadmojo, 2010).

3.10 Etika Penelitian

Peneliti mengajukan ethical clearence kepada tim kaji etik FK Unila dan

telah disetujui dalam Persetujuan Etik No 5110/UN26.18/PP.05.02.00/2018.

Page 49: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian perbedaan rasio trigliserida (TG) / High Density

Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C) pada balita stunting dan non-stunting di

Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah, didapatkan

simpulan sebagai berikut :

1. Rerata kadar trigliserida lebih tinggi pada balita stunting yaitu 180,12

mg/dl dibanding rerata kadar trigliserida balita non – stunting yaitu

125,48 mg/dl.

2. Rerata kadar HDL-C lebih tinggi pada balita non- stunting yaitu 58,38

mg/dl dibanding rerata kadar HDL-C balita stunting yaitu 50,38 mg/dl.

3. Rerata rasio TG/HDL-C lebih tinggi pada balita stunting yaitu 3,8

dibanding rerata rasio TG/HDL-C pada balita non-stunting yaitu 1,94.

4. Terdapat perbedaan rasio TG/HDL-C yang bermakna pada balita stunting

dan non – stunting.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Perlu dilakukan kontrol terhadap faktor-faktor lain seperti asupan

subjek sebelum pengambilan darah seperti asupan tinggi kolesterol

Page 50: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

43

serta meminta subjek untuk melakukan prosedur puasa selama 10-12

jam sebelum pengambilan darah untuk mengurangi bias dalam

penelitian.

b. Perlu dilakukan perbandingan dengan metode lainnya untuk mengukur

risiko sindrom metabolik pada anak stunting.

2. Bagi puskesmas :

a. Sebaiknya lebih mengaktifkan kader – kader desa untuk memberikan

edukasi pada orang tua tentang pentingnya pemberian nutrisi yang

adekuat pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.

b. Melakukan intervensi yang maksimal pada balita yang mengalami

stunting sehingga dapat melakukan tumbuh kejar sesuai dengan

perkembangannya.

Page 51: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset kesehatan dasar.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bappenas.2013. Pedoman perencanaan program gerakan nasional percepatan

perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan. Jakarta:

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Boo H, Harding J. 2015. The developmental origins of adult disease (Barker)

hypothesis: The developmental origins of adult disease (Barker)

hypothesis. Journal of Metabolism; 4:3–14

Boullart, A. C. I., De Graaf, J. & Stalenhoef, A. F. 2012.Serum triglycerides,

HDL-C and risk of cardiovascular disease. Journal of Metabolism; 1821:

867–875.

Dinas Kesehatan Lampung. 2016. Profil kesehatan provinsi Lampung tahun 2015.

Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Dinas Kesehatan Lampung Tengah. 2018. Data 10 lokus desa stunting kabupaten

Lampung Tengah. Gunung Sugih: Dinas Kesehatan Lampung Tengah.

Ernawati F, Rosmalina Y,dan Permanasari Y. 2013. Pengaruh asupan protein ibu

hamil dan panjang badan bayi lahir terhadap kejadian stunting pada anak

usia 12 bulan di Kabupaten Bogor. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan

dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes, Kemenkes R.I. Penelitian

Gizi dan Makanan, Juni 2013 Vol. 36 (1): 1-11

Flowers E, Molina C, Mathur A dan Reaven GM. 2015. Use of plasma

triglyceride / high-density lipoprotein cholesterol ratio to identify

increased cardio-metabolic risk in young , healthy South Asians. Indian :

Journal of Metabolism.141:68–74.

Franssen R, Monajemi H, Stroes ES dan Kastelein JJ. 2011. Obesity and

dyslipidemia. Issue of the Endocrinology and Metabolism Clinics of North

America 37;3

Freeman W. Mason & Junge Christine, 2008, Kolesterol rendah jantung sehat.

Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Page 52: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

43

Gasevic, D., Frohlich, J., Mancini, GB.J., Lear, S.A. 2014. Clinicalusefulness of

lipid ratios to identify men and women with metabolic syndrom: a

crosssectional study. Lipids. 13:159

Grillo LP dan Gigante DP, 2017.Evidence for the association between early

childhood stunting and metabolic syndrome.Springer International

Publishing.

Henry F, dkk. 2015. Abdominal obesity and metabolic syndrome burden in

adolescents. Journal od Clinical Densitom.

Hoffman DJ, Vitolo MR, Campagnolo PD. 2012. Stunting in the first year of life

is associated with unfavorable lipid profile in early childhood. Federation

of American Societies for Experimental Biology. 26;1

Kang, H dkk. 2012 The association between the ratio of triglyceride to HDL-C

and insulin resistance according to waist circumference in a rural Korean

population. Nutrition, Metabolism, and Cardiovaskular Disease Journal;

11:1054–1060

Kaur J. 2014. A comprehensive review on metabolic syndrome.Cardiology

Research and Practice.Hindawi Publishing CorporationVolume 2014.

Kimani-Murage EW, Kahn K, Pettifor JM, Tollman SM, Dunger DB, Gómez-

Olivé, dkk. 2010. The prevalence of stunting, overweight and obesity, and

metabolic disease risk in rural south african children. BMC Public Health

10:158

Kusharisupeni.Gizi dalam daur kehidupan (prinsip-prinsip dasar).2008. Dalam

Depertemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, FKM UI, editor. Gizi Dan

Kesehatan Masyarakat. Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafi ndo Persada.

p.149-168.

Kusumawati E, Rahardjo S, Sari HP. 2015. Model pengendalian faktor risiko

stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan

Masyarakat Nasional 9;(3)

LeonardWR, SorensenMV, Mosher MJ, spitsyn V, and Comuzzie AG. 2009.

Reduced fat oxidation and obesity risks among the buryat of southern

siberia. American Journal of Human Biology 21:664–670.

Liang Jianfeng, Junfen Fu, Youyun Jiang, Guanping Dong, Xiumin Wang dan

Wei Wu. 2015. TriGlycerides and high-density lipoprotein cholesterol

ratio compared with homeostasis model assessment insulin resistance

indexes in screening for metabolic syndrome in the chinese obese children:

a cross section study. BMC Pediatrics Journal; 15: 138

Page 53: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

44

Lozano P, Henrikson NB, Dunn J, dkk. 2016. Lipid screening in childhood for

detection of multifactorial dyslipidemia: a systematic evidence review for

the us preventive services task force. evidence synthesis no. 140. rockville,

md: Agency for Healthcare Research and Quality;AHRQ Publication No.

14-05204-EF-1.

Mexitalia, M. 2010. ASI sebagai pencegah malnutrisi pada bayi. Dalam Suradi, R

Hegar, B; Partiwi,I.G.A.N; Marzuki, A.N.S; Ananta,Y. Indonesia

Menyusui. IDAI. Jakarta.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia harper (27 ed.).

Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Notoatmodjo S. 2010. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Oliveira AC. 2013. Is triglyceride to high-density lipoprotein cholesterol ratio a

surrogates for insulin resistance in youth? Journal of Health.; 05:481–485.

Pagana, K.D., Pagana, T.J., 2006. Mosby’s manual of diagnostic & laboratory

tests, 3rd ed. USA: Elsevier

Preedy VR. 2012. Handbook of growth and growth monitoring in health and

disease. Volume 1. New York: Springer.

Ratnayanti IGA. 2012. Peran growth hormone terhadap metabolisme lipid. Jurnal

Ilmiah Kedokteran Medicina Universitas Udayana.

Sihadi dan Djaiman SPH. 2011. Faktor risiko untuk mencegah stunted

berdasarkan perubahan status panjang/tinggi badan anak usia 6-11 bulan

ke usia 3-4 tahun. Buletin Penelitian Kesehatan.

Sofia, Flavia, Deborah, dkk. 2017. The impat of adiponectin levels on biomarkers

of inflammation among adolescents with obesity. Journal of Obesity

Medicine.2017; 5: 4-10.

Sormin, Ida P, Lukito W, Wijaya A, Suryani. 2010. Gangguan biogenesis high

density lipoprotein (hdl) pada pria dewasa dengan sindrom metabolik.

Majalah Kedokteran Indonesia. 60(8):351-355

Sung, K., Reaven, G. & Kim, S. 2014.Ability of the plasma concentration ratio of

triglyceride/high-density lipoprotein cholesterol to identify increased

cardiometabolic risk in an east Asian population; 5:4– 9

Todd AS, Street SJ, Ziviani J, Byrne NM and Hills AP. 2015. Overweight and

obese adolescent girls: the importance of promoting sensible eating and

activity behaviors from the start of the adolescent period. International

Page 54: PERBEDAAN RASIO TRIGLISERIDA/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN ...digilib.unila.ac.id/55379/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perbedaan rasio trigliserida/high density lipoprotein- cholesterol

45

Journal of Environmental Research and Public Health 12: 2306-2329.

Uliyanti, Tamtomo DK, Anantanyu S. 2017. Faktor yang berhubungan dengan

kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Vokasi

KesehatanPoltekkes Kemenkes Pontianak 2; 67-77.

Veiga GR, Ferreira HS, Sawaya AL, Calado J dan Florêncio TM. 2010.

Dyslipidaemia and undernutrition in children from impoverished areas of

Maceió, State of Alagoas, Brazil. International Journal of Environmental

Research and Public Health 7;4139-4151

WHO. 2014. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief.

Walter Burniat, dkk. 2002. Child and adolescent obesity: causes and

consequences, prevention and management. Cambridge University Press;

p. 842.

Welasasih D.W. 2010.Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting

di desa kembangan kecamatan kebomas kabupaten gresik.Universitas

Airlangga.

Wells, J. 2011. The thrifty phenotype: An adaptation in growth or metabolism?

Journal of Human Biology; 23: 65–75.

Wu, H, dkk. 2015 Higher serum triglyceride to high-density lipoprotein

cholesterol ratio was associated with increased cardiovascular mortality in

female patients on peritoneal dialysis. Nutrition, Metabolism and

Cardiovascular Diseases; 22:749–755.