PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH...

140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENG BERMAIN DAN KELO KEM ( Eksperimen Perbedaa Individual Games dan Grou 7,1 – 8,0 Tahun SD M Untuk Memenuhi Seb Prog PROGRAM PRO UNIVE GARUH PENDEKATAN PEMBELAJAR OMPOK UMUR TERHADAP PENINGK MAMPUAN GERAK DASAR an Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berm ups Games pada Siswa Putra Usia 6,1 – 7,0 Ta Muhammadiyah Program Khusus Surakarta TESIS bagian Persyaratan Mencapai Derajat Magis gram Studi Ilmu Keolahragaan Diajukan oleh : AGUS SUPRIYOKO A. 120809001 M STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN OGRAM PASCA SARJANA ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 RAN KATAN main ahun dan a ) ster

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH

BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR

KEMAMPUAN GERAK DASAR

( Eksperimen Perbedaan

Individual Games dan Group

7,1 – 8,0 Tahun SD Muhammadiyah Program Khusus

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR

Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain

Groups Games pada Siswa Putra Usia 6,1 – 7,0 Tahun d

Tahun SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta )

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Diajukan oleh :

AGUS SUPRIYOKO

A. 120809001

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN

Bermain

Tahun dan

Surakarta )

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR

( Eksperimen Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain

Individual Games dan Groups Games pada Siswa Putra Usia 6,1 – 7,0 Tahun dan

7,1 – 8,0 Tahun SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta )

Disusun Oleh

AGUS SUPRIYOKO

A.120809001

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Furqon H., M.Pd

Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO

-------------------

-------------------

---------------

---------------

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO NIP. 194805311976031001

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR

( Eksperimen Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain

Individual Games dan Groups Games pada Siswa Putra Usia 6,1 – 7,0 Tahun dan

7,1 – 8,0 Tahun SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta )

Disusun Oleh

AGUS SUPRIYOKO A.120809001

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua

Sekretaris

Anggota Penguji

Prof. Dr. Sugiyanto

Dr. dr. Kiyatno, PFK, M.Or, AIFO

1. Prof. Dr. H. M. Furqon H., M.Pd

2. Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO

-------------------

-------------------

-------------------

-------------------

---------------

---------------

---------------

---------------

Mengetahui

Ketua Program Studi

Ilmu Keolahragaan

Direktur Program

Pascasarjana

Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO

NIP. 194805311976031001

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D

NIP. 195708201985031004

-------------------

-------------------

---------------

---------------

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini , saya :

Nama : Agus Supriyoko

NIM : A. 120809001

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul, ” PERBEDAAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN

KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

GERAK DASAR ” adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, 24 Desember 2010

Yang Membuat Pernyataan

Agus Supriyoko NIM. A120809001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Mungkin saja suatu kebaikan dapat diperoleh dari musibah yang menimpa,

boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian.

( QS. Al Baqarah: 216)

Gerak, gairah dan kekuatan berkumpul anak bersama teman-temannya yang

lain pada masa kecilnya akan memberikan tambahan akalnya ketika dewasa

(HR. Ath Thirmidzi)

Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang

beruntung. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi. Dan jika

hari ini lebih jelek dari kemarin adalah orang celaka.

(Ali bin Abi Tholib)

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.

Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Selalu berikhtiar ikuti dengan doa, kemudian bertawakallah

( Penulis )

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku

Sebagai tanda bakti dan terima kasih

Atas doa yang tak pernah henti, nasehat, cinta dan kasih sayang yang selalu hadir, atas

keringat serta air mata yang telah menetes

untuk mengasuh dan mendewasakan

penulis.

Bapak dan Ibu mertua serta Istri yang selalu bisa membuatku tenang, percaya diri

dan selalu bersemangat untuk terus mendorongku maju

serta anakku tercinta (mas Arya)

yang selalu menjadi inspirasiku dan membuatku bahagia

untuk tidak menyerah dan terus berjuang.

Kakak-kakakku yang selalu mendukung

Keponakan-keponakanku yang imut

Sobatku semua senasib dan seperjuangan Pascasarjana UNS Angkatan 2009,

Uztad dan uztazah SD Muhammadiyah PK Surakarta, mas Jujuk, Om Pomo,

dan Keluarga besar FKIP UTP Surakarta.

Mudah-mudahan persaudaraan ini abadi selamanya

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat Nya, sehingga tesis saya yang berjudul ” Perbedaan

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain Dan Kelompok Umur Terhadap

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar”, dapat saya selesaikan dengan baik. Tesis ini

tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan serta dukungan dari

semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah saya

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada

:

a. Prof. Dr. dr. Moch. Syamsul Hadi, SP.KJ selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan kempatan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan Program Pasca sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

b. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

c. Prof. Dr. H. Sudjarwo, M.Pd. (Alm) selaku ketua program, program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret atas dukungan dan arahan guna

kelancaran studi.

d. Prof. Dr. H.M. Furqon H, M.Pd. dan Prof. Dr. Sudjarwo, M.Pd (Alm) serta Dr.

dr. Muchsin Doewes, MARS sebagai pembimbing tesis yang telah secara

seksama dan dengan penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran, waktu,

serta tenaga untuk memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat selasai.

e. Bapak Muhammad Ali, M.Pd selaku kepala SD Muhammadiyah Program

Khusus Surakarta serta staf yang telah membantu terlaksanaannya penelitian

ini.

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

f. Bapak Pungki Indarto, S.Pd. guru pendidikan jasmani SD Muhammadiyah

Program Khusus Surakarta yang juga rekan penulis dalam membantu

selesainya penelitian ini dari awal sampai akhir.

g. Kakanda Tutik Keluarga kakanda Yani/Sulis, keluarga kakanda Tri/Ika, adinda

Arham.

h. Keponakan-keponakanku yang imut ( Raisa, Avilia, asqa)

i. Keluarga Besar FKIP UTP yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga

penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

j. Rekan-rekan program studi IOR angkatan 2009 yang telah membantu dalam

proses penyelesaian penulisan tesis ini.

k. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan baik moril

atau materiil sehingga dapat terselesaikan penulisan tesis ini

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang diberikan

dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna,

oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang

bersifat membangun sebagai bekal demi kesempurnaan tesis ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 24 Desember 2010

Penulis

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvii

ABSTRACT .......................................................................................................... xviii

BAB I . PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Perumusan Masalah......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN........................ . 9

A. Kajian Teori..................................................................................... 9

1. Perkembangan dan Belajar Gerak.............................................. 9

2. Pendekatan Pembelajaran Bermain............................................ 21

a) Pendekatan Pembelajaran Bermain Individual games

(Permainan perorangan)....................................................... 34

1) Karakteristik Permainan Perorangan.............................. 36

2) Kelebihan dan Kekurangan Permainan Peroragan......... 36

b) Pendekatan Pembelajaran Bermain Groups games

(Permainan beregu)............................................................... 37

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1) Karakteristik Permainan Beregu.................................... 39

2) Kelebihan dan Kekurangan Permainan Beregu.............. 40

3. Kelompok Umur......................................................................... 41

a) Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Awal...................... 46

b) Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Akhir..................... 52

4. Kemampuan Gerak Dasar.......................................................... 58

a) Perkembaangan Kemampuan Gerak Dasar.......................... 58

b) Gerakan yang Terampil dan Efisien pada Anak-anak........ 67

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan

Gerak Dasar.......................................................................... 79

B. Penelitian yang Relevan.................................................................... 84

C. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 86

D. Perumusan Hipotesis......................................................................... 90

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 91

A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 91

B. Metode Penelitian............................................................................. 92

C. Variabel Penelitian............................................................................. 93

D. Definisi Operasional Variabel........................................................... 94

E. Populasi dan Sampel......................................................................... 96

F. Kerangka Operasional penelitian...................................................... 97

G. Teknik Pengumpulan data Data........................................................ 98

H. TeknikAnalisis Data.......................................................................... 99

1. Uji Prasarat Analisis..................................................................... 99

a) Uji Normalitas Tes.................................................................. 99

b) Uji Homogenitas..................................................................... 100

2. Analisis Data................................................................................. 101

a.) ANAVA 2 (dua) Jalur……………........................................ 101

b.) Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA..................... 103

c.) Hipotesis Statistik.................................................................... 104

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 106

A. Deskripsi Data................................................................................... 106

B. Uji Reliabilitas................................................................................... 109

C. Pengujian Persyaratan Analisis......................................................... 110

1. Uji Normalitas............................................................................... 110

2. Uji Homogenitas Varians.............................................................. 111

D. Pengujian Hipotesis........................................................................... 112

E. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................. 116

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN................................................ 120

A. Kesimpulan....................................................................................... 120

B. Implikasi........................................................................................... 121

C. Saran................................................................................................. 122

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 123

LAMPIRAN........................................................................................................... 126

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Periodesasi perkembangan berdasarkan usia........................................... 45

Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan gerak dasar................... 82

Tabel 3. Rancangan faktorial 2 x 2........................................................................ 92

Tabel 4. Validitas General motor ability test (Barry & Nelson 1969 : 118)......... 98

Tabel 5. Reliabilita Stand, Brandford N, Wilson dikutip Mulyono B................... 98

Tabel 6. Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2.............................. 101

Tabel 7. Diskripsi data Tes Kemampuan Gerak Dasar tiap kelompok

berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Bermain dan Usia...................... 106

Tabel 8. Range Kategori Reliabilitas...................................................................... 109

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data...................................................... 110

Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data...................................................... 110

Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data.................................................. 111

Tabel 12. Ringkasan Nilai rata-rata Kemampuan Gerak Dasar berdasarkan

Pendekatan Pembelajaran Bermain dan Usia siswa................................. 112

Tabel 13. Ringkasan hasil Analisis Varian untuk penggunaan Pendekatan

Pembelajaran Bermain (A1 dan A2)........................................................ 113

Tabel 14. Ringkasan hasil Analisis Varian untuk Usia Siswa (B1 dan B2)............. 113

Tabel 15. Ringkasan hasil Analisis Varian Dua Faktor........................................... 113

Tabel 16. Ringkasan hasil Uji Rentang Newman-Keuls setelah Analisis

Varians..................................................................................................... 114

Tabel 17. Pengaruh sederhana, Pengaruh utama dan Interaksi faktor A dan B

terhadap Kemampuan Gerak Dasar......................................................... 117

Tabel 18. Hasil klasifikasi siswa kelompok umur 6,01 - 7.00 tahun dan 7,01

- 8,00 tahun siswa putra Sekolah Dasar Muhammadiyah Program

Khusus Surakarta.................................................................................... 126

Tabel 19. Matriks Hasil Klasifikasi Pendekatan pembelajaran Bermain dan

Kelompok Umur..................................................................................... 126

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Tabel 20. Hasil Randomisasi Pengambilan Sampel dan Perlakuan......................... 127

Tabel 21. Rekapitulasi data tes awal general motor ability siswa putra

SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta..................................... 128

Tabel 22. Rekapitulasi data tes akhir general motor ability siswa putra

SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta..................................... 130

Tabel 23. Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir pada kelompok A1................... 132

Tabel 24. Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir pada kelompok A2................... 134

Tabel 25. Uji Reliabilitas tes awal Standing Broad Jump...................................... 136

Tabel 26. Uji Reliabilitas tes akhir Standing Broad Jump...................................... 139

Tabel 27. Uji Reliabilitas Tes Awal Shot-put........................................................... 142

Tabel 28. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Shot-put.................................................. 145

Tabel 29. Tabel kerja untuk menghitung nilai Homogenitas dan Analisis

Varians...................................................................................................... 152

Tabel 30. Hasil perhitungan data unutk uji Homogenitas dan Analisis

Varians...................................................................................................... 153

Tabel 31. Harga-harga yang diperlukan untuk uji Bartlet......................................... 154

Tabel 32. Ringkasan hasil analisis varians............................................................... 156

Tabel 33. Hasil Rentang Newman-Keuls Setelah Anava......................................... 158

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tingkatan Perkembangan Keterampilan gerak ............................... 14

Gambar 2. Tahap Penampilan Keterampilan .................................................... 20

Gambar 3. Komponen gerakan efisien ............................................................ 67

Gambar 4. Komponen Gerakan Ketrampilan Dasar ......................................... 95

Gambar 5. Kerangka Operasional Penelitian..................................................... 97

Gambar 6. Histogram Nilai rata-rata hasil tes awal dan tes akhir Kemampuan

Gerak Dasar tiap kelompok berdasarkan pendekatan pembelajaran

dan usia siswa.................................................................................. 107

Gambar 7. Histogram Nilai rata-rata Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar

pada tiap kelompok perlakuan......................................................... 108

Gambar 8. Bentuk Interaksi perubahan besarnya peningkatan Kemampuan

Gerak Dasar..................................................................................... 118

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Prosedur dan proses terbentuknya sampel .................................. 126

Lampiran 2. Rekapitulasi data tes awal general motor ability siswa putra SD

Muhammadiyah Program Khusus Surakarta................................ 128

Lampiran 3. Rekapitulasi data tes akhir general motor ability siswa putra

SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta.......................... 130

Lampiran 4. Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir pada kelompok A1....... 132

Lampiran 5. Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir pada kelompok A2 ...... 134

Lampiran 6. Uji Reliabilitas tes awal Standing Broad Jump........................... 136

Lampiran 7. Uji Reliabilitas tes akhir Standing Broad Jump ......................... 139

Lampiran 8. Uji Reliabilitas Tes Awal Shot-put ............................................. 142

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Shot-put..................................... 145

Lampiran 10. Uji normalitas data pada kelompok perlakuan pendekatan

` pembelajaran bermain Individual games usia, 6,01-7,00 tahun.. 148

Lampiran 11. Uji normalitas data pada kelompok perlakuan pendekatan

pembelajaran bermain Individual games usia, 7,01-8,00 tahun.. 149

Lampiran 12. Uji normalitas data pada kelompok perlakuan pendekatan

pembelajaran bermain Groups games usia, 6,01-7,00 tahun...... 150

Lampiran 13. Uji normalitas data pada kelompok perlakuan pendekatan

pembelajaran bermain Groups games usia, 7,01-8,00 tahun...... 151

Lampiran 14. Tabel kerja untuk menghitung nilai Homogenitas dan Analisis

Varians........................................................................................ 152

Lampiran 15. Hasil perhitungan data unutk uji Homogenitas dan Analisis

Varians........................................................................................ 153

Lampiran 16. Uji Homogenitas dengan Uji Barlet............................................ 154

Lampiran 17. Analisis Varians.......................................................................... 155

Lampiran 18. Uji Rata-rata Rentang Newman-keuls......................................... 157

Lampiran 19. Schedule Pelaksanaan Penelitian.................................................. 159

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 20. Program perlakuan pendekatan pembelajaran bermain

Groups games.............................................................................. 160

Lampiran 21. Program perlakuan pendekatan pembelajaran bermain

Individual games.......................................................................... 163

Lampiran 22. Petunjuk Pelaksanaan Tes Kemampuan Gerak Dasar................. 170

Lampiran 23. Dokumentasi................................................................................ 174

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

AGUS SUPRIYOKO. A.120809001. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain Dan Kelompok Umur Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar (Eksperimen Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Bermain Individual Games Dan groups Games Pada Siswa Putra Usia 6,1 – 7,0 Tahun Dan 7,1 – 8,0 Tahun SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta). Tesis. Program Pascasarjana UNS Surakarta, Januari 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara individual games dan groups games pada kelompok umur 6,1 – 7,0 tahun dan kelompok umur 7,1 – 8,0 tahun terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar. (2) Perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar anatara kelompok umur 6,1 – 7,0 tahun dan 7,1 – 8,0 tahun. (3) Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen yang melibatkan tiga variabel, yaitu variabel independent (pendekatan pembelajaran), variabel atributif (kelompok umur) dan variabel dependent (kemampuan gerak dasar). Penelitian menggunakan rancangan faktorial 2x2. Populasi penelitian adalah siswa putra Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang berumur antara 6 – 8 tahun. Sampel penelitian sebanyak 40 siswa, ditentukan dengan purposive random sampling dengan cara undian. Tes dan pengukuran untuk menaksir kemampuan gerak dasar anak adalah (test of general motor ability) terdiri atas : 1) Standing Broad Jump, 2) Shot-put, 3) Body weight, (Barry L. Jhonson & Jack K. Nelson.1969 :118-119). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varians (ANAVA) dua jalur yang dilanjutkan dengan uji Rentang Newman Keuls pada taraf signifikansi α = 0,05.

Penelitian menyimpulkan : (1) Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain yang bermakna antara individual games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar (Fhitung = 6,56 > Ftabel = 4.11). Pengaruh pendekatan pembelajaran bermain groups games lebih baik daripada individual games, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2,63 dan 2,07. (2) Ada perbedaan pengaruh kemampuan gerak dasar yang bermakna antara siswa usia 6,1 – 7,0 tahun dan siswa usia 7,1 – 8,0 tahun (Fhitung = 5,22 > Ftabel = 4.11). Peningkatan kemampuan gerak dasar pada siswa usia 7,1 – 8,0 tahun lebih baik daripada siswa usia 6,1 – 7,0 tahun, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2,52 dan 2,15. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang bermakna antara pendekatan pembelajaran bermain dan usia terhadap kemampuan gerak dasar. (Fhitung = 16,79 > Ftabel = 4.11). a). Siswa usia 6,1 – 7,0 tahun lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bermain individual games. b). Siswa usia 7,1 – 8,0 tahun lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bermain groups games. Kata kunci : pendekatan pembelajaran bermain, kelompok umur, kemampuan gerak

dasar.

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT Agus Supriyoko. A. 120809001. The Difference of play learning approach and Age Group Effects on the Improvement of Basic Motor Ability (An Experiment on the Effect of play learning approach between Individual and Group Games in the Male Students in 6,01-7,00 and 7,01-8,00 Years Age in the Special Program of SD Muhammadiyah Surakarta). Thesis. Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University, January 2011.

This research aims to find out : (1) The difference of play learning approach

between individual and groups games effect in 6,01-7,00 and 7,01-8,00 years groups on the improvement of Basic Motor Ability. (2) The difference of Basic Motor Ability effect between the 6,01-7,00 years students and 7,01-8,00 years student. (3) In addition, it also aims to find out the interaction between play learning approach type and age group on the improvement of basic movement.

The study was carried out using experimental method involving three variables: independent variable (play learning approach), attributive variable (age group) and dependent variable (Basic Motor Ability). The research design used was a 2x2 factorial design. The population of research was the male students of Special Program SD Muhammadiyah Surakarta in the school year of 2010/2011 in 6-8 year age. The sample taken in this research consisted of 40 students. The sampling technique used was purposive random sampling with lottery method. Test and measurement to estimate the student’s Basic Motor Ability included: test of general motor ability consisting of: 1) Standing broad jump, 2) Shot-put, 3) Body weight, (Barry L. Johnson & Jack K. Nelson. 1969: 118-119). Technique of analyzing data used in this research was a two-way Variance Analysis (ANAVA) followed by Newman Keuls’ Range test at significance level α = 0.05.

The research concludes that: (1) there is a difference of play learning approach between individual and group games effect on the Basic Motor Ability. ( Fstatistic = 6.56 > Ftable = 4.11). The effect of group games is better than individual game, with the mean improvement of 2.63 and 2.07, respectively. (2) there is a significant difference of Basic Motor Ability effect between the 6,01-7,00 years students and 7,01-8,00 years students. (Fstatistic = 5.22 > Ftable = 4.11). The improvement of Basic Motor Ability in 7-8 years students is better than that in 6-7 years students, with the mean improvement of 2.52 and 2.15, respectively. (3) there is a significant interaction effect between the game type and the age on the Basic Motor Ability. (Fstatistic = 16.79 > Ftable = 4.11). a) The 6,01-7,00 years students are more appropriate to be given play learning approach with individual game type. b) The 7,01-8,00 years students are more appropriate to be given play learning approach with group games type. Key word : play learning approach, age group, basic motor ability

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,

daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan

mentalnya. Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas.

Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi,

pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah

pendidikan lainnya: hubungan antara perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran

dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah

pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang

menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani

yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat.

Namun esensinya sama, jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan

jasmani memanfaatkan fisik untuk mengembangkan keutuhan manusia. Dalam

kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut

terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan

bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung

maupun secara tidak langsung. Hasil-hasil pendidikan jasmani tidak hanya

terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi pendidikan

jasmani tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita

harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih

abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu

pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,

seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan

peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran

merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Pergaulan yang bersifat mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif

antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar

dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan ini akan ada perubahan perilaku,

sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses

belajar. Kedua peranan itu tidak terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam

pola hubungan antara dua subyek, meskipun di sini guru lebih berperan sebagai

pengelola.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kegiatan pembelajaran merupakan masalah yang amat kompleks, dan

melibatkan keseluruhan aspek psiko-fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga

aspek neuro-fisiologis. Pada tahap awal pembelajaran, siswa baru mengenal

substansi yang dipelajari yang menyangkut aspek pembelajaran kognitif, afektif

maupun psikomotor. Bagi siswa materi pembelajaran itu menjadi sesuatu yang

asing pada mulanya, namun setelah guru berusaha untuk memusatkan dan

menarik perhatian siswa pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu yang asing itu

menjadi berangsur-angsur berkurang. Siswa sangat peduli dengan apa yang

dilakukan oleh gurunya. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan semaksimal

mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi proses

pembelajaran yang menarik dan membangkitkan motivasi siswa di dalam

mengikuti pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani, ada beberapa faktor

pendukung yang diperlukan antara lain faktor guru sebagai penyampai informasi,

siswa sebagai penerima informasi, sarana prasarana, dan juga metode atau cara

untuk menyampaikan informasi. Metode yang dipilih dan diperkirakan harus

cocok digunakan dalam proses pembelajaran teori dan praktek keterampilan,

semata-mata untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses. Proses

pembelajaran dapat dikatakan efektif bila perubahan perilaku yang terjadi pada

siswa setidak-tidaknya mencapai tingkat optimal. Efisiensinya terletak pada

kecepatan dikuasainya materi pelajaran yang disajikan, sekalipun dalam waktu

yang relatif pendek. Dengan kata lain hendaknya guru dalam mengajar

menggunakan pendekatan yang diharapkan mampu memberikan pengalaman yang

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

berarti kepada siswa, baik secara fisik maupun psikis sehingga akan meningkatkan

partisipasi minat gerak seluruh siswa sehingga tingkat kualitas gerak maksimal.

Dengan demikian jika metode yang dipilih itu tepat maka efektifitas dan efisiensi

proses pembelajaran itu akan produktif yaitu memberikan hasil yang banyak.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan jasmani tersebut, salah satu upaya

yang hendaknya dilakukan adalah dengan mengembangkan kemampuan gerak

dan dengan olahraga permainan. The ACC/NCAS dalam Dwi Hatmisari A, dkk

(2009:133) mengemukakan bahwa ”anak bermain olahraga untuk (1) memperoleh

kesenganan; (2) Persahabatan atau memperoleh teman baru; (3) merasa enak; (4)

belajar ketrampilan baru”. Tujuan seperti ini dapat dicapai, jika aktifitas olahraga

sesuai dengan anak dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Permainan merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat digemari oleh

anak-anak. Permainan memberikan kesenangan yang lebih besar bagi siswa.

Menurut A.M.Patty : (1999: 1-175) jenis permainan ada enam macam yaitu : (1)

permainan perkenalan, (2) permainan perorangan, (3) permainan beregu, (4)

permainan pada upacara pesta, (5) permainan dalam air, (6) permainan pramuka.

Dalam penerapan pembelajaran pendidikan jasmani disekolah guru jarang

sekali memperbaharui pendekatan pembelajaran melalui jenis-jenis permainan

yang dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa. Untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar siswa dibutuhkan pendekatan pembelajaran bermain

yang sesuai dengan kondisi para siswa. Untuk itu seorang guru harus tepat dalam

memilih dan menentukan strategi, cara (metode) atau pendekatan pengajaran,

sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara efektif. Ada beberapa bentuk

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pendekatan pembelajaran bermain yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar. Bentuk pendekatan pembelajaran bermain yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa diantaranya adalah

pendekatan pembelajaran bermain individual games dan groups game, namun

efektifitas dari kedua bentuk pendekatan pembelajaran bermain tersebut belum

diketahui sehingga diperlukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengkaji

tentang perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain individual games

dan groups game terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar. Selain olahraga

permainan yang tepat, faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam

proses pembelajaran untuk peningkatan kemampuan gerak dasar adalah umur.

Penampilan seorang anak dipengaruhi oleh faktor umur. Faktor umur

memiliki tingkat perkembangan yang berbeda secara kapasitas. Setiap kelompok

umur berbeda kapasitas fisik, mental dan sosial yang disebabkan faktor individu

dan lingkungan. Perbedaan ini memiliki implikasi terhadap proses pembelajaran.

Anak yang memiliki tahapan umur lebih tinggi memiliki aspek kognisi yang lebih

tinggi pula. Aspek kognisi mempengaruhi penerimaan informasi; makin tinggi

tingkat kognisi makin mudah menerima informasi. Fakta dilapangan

menunjukkan bahwa pembelajaran khususnya pendidikan jasmani kurang

memperhatikan karakteristik siswa yang didasarkan pada perkembangan usia.

Sebagai contoh pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar anak-anak

kelas II diberikan pembelajaran yang sama dengan anak kelas V. Karakteristik

fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program

pengembangan gerak dipastikan memiliki perbedaan, oleh karena itu semestinya

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diberikan model pendekatan pembelajaran yang berbeda. Kelompok umur di

Sekolah Dasar diperkirakan antara 6 – 12 tahun, maka dalam penelitian ini

nantinya akan mengambil sampel siswa kelompok umur 6 – 8 tahun yang

diperkirakan duduk dikelas I – III. Uraian diatas menimbulkan permasalahan

apakah ada perbedaan hasil pendekatan pembelajaran bermain yang diberikan

kepada anak yang memiliki perbedaan usia.

Bertolak dari permasalahan di atas, penelitian ini akan membandingkan

pengaruh kedua pendekatan pembelajaran bermain tersebut yaitu individual

games dan groups games serta membedakan kriteria sampel atas kelompok umur.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, sebagai orang coba dalam penelitian ini

adalah siswa putra usia 6,01 – 7,00 tahun dan 7,01 – 8,00 tahun SD

Muhammadiyah Program Khusus Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Siswa putra usia 6,01 – 7,00 tahun dan 7,01 – 8,00 tahun SD

Muhammadiyah Program Khusus Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 menarik

untuk diteliti, berdasarkan kenyataan pelaksanaan pendidikan jasmani yang

diajarkan kurang berjalan dengan baik. Pendidikan jasmani yang diajarkan selama

ini berdasarkan atau berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) dan kurikulum syariah, tetapi sarana prasarana olahraga masih kurang

memadai dan kurangnya variasi dalam memberikan materi pelajaran serta

kurangnya pemahaman guru tentang karakteristik fisik dan motorik,

perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak.

Keadaan seperti di atas perlu mendapat perhatian dari pihak sekolah maupun

orang tua murid. Kurangnya perhatian dan tidak adanya komunikasi yang baik

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dari pihak sekolah ke orang tua murid mengakibatkan keadaan tersebut tidak

dapat dicegah secara dini. Jika hal ini tidak segera diatasi akan mempengaruhi

pencapaian tujuan belajar mengajar secara menyeluruh.

Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas

melatarbelakangi judul ”Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain

Dan Kelompok Umur Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar”.

(Eksperimen Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bermain Individual

Games Dan Groups Games Pada Siswa Putra Usia 6,01 – 7,00 tahun dan 7,01 –

8,00 tahun SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara

individual games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan gerak

dasar ?

2. Adakah perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara

kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dan 7,01 – 8,00 tahun?

3. Adakah pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok

umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar?

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh

pendekatan pembelajaran dan kelompok umur terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara individual

games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

2. Perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara kelompok

umur 6,01 – 7,00 tahun dan 7,01 – 8,00 tahun.

3. Pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok umur

terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat bermanfaat :

1. Secara teoritik untuk penelusuran yang lebih mendalam mengenai variabel-

variabel pendukung yang turut mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

meningkatkan kemampuan gerak dasar.

2. Secara praktik dapat digunakan sebagai pedoman diadakan pembelajaran

dalam rangka meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa.

3. Sebagai masukan bagi guru penjaskes di SD Muhammadiyah Program Khusus

Surakarta untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar, sehingga dapat

mendukung pencapaian prestasi belajar secara maksimal.

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

aBAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. KAJIAN TEORI

1. Perkembangan dan Belajar Gerak

Pengertian belajar merupakan sesuatu yang kompleks, karena itu

pengertiannya bisa bermacam-macam. Belajar bisa dipandang sebagai suatu hasil

apabila yang dilihat adalah bentuk terakhir dari berbagai pengalaman interaksi

edukatif, bisa dipandang sebagai suatu proses apabila yang dilihat adalah kejadian

selama siswa menjalani proses belajar untuk mencapai suatu tujuan, dan bisa juga

dipandang sebagai suatu fungsi apabila yang dilihat adalah aspek-aspek yang

menentukan terjadinya perubahan tingkah laku siswa.

Belajar perlu dibedakan dengan konsep-konsep yang berhubungan seperti

berpikir, berperilaku, perkembangan atau perubahan. Demikian pula Gagne

dalam Brophy (1990 : 129), mengemukakan bahwa “ Hirarki belajar adalah

dimana belajar disusun berurutan dari yang paling sederhana ke yang paling

kompleks “. Sebagai contoh hirarki mengandung tiga kategori yaitu : (1) Belajar

signal adalah belajar suatu respon umum ke dalam bentuk isyarat, misalnya

menyiapkan kelas dengan bunyi bel. (2) Belajar respon stimulus yaitu belajar

suatu respon stimulus yang tepat ke suatu rangsangan yang dibedakan, misalnya

memanggil orang dengan nama-nama yang dibedakan (3) Belajar diskriminasi

yaitu belajar membedakan antara anggota dalam kumpulan stimulus yang sama

supaya mempunyai respon pada perbedaan ciri individu, misalnya

mengindentifikasi perbedaan jenis-jenis anjing yang berbeda, sehingga dapat

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ditarik kesimpulan bahwasannya metode mengajar adalah merupakan salah satu

cara untuk menciptakan suatu bentuk pengajaran dengan kondisi yang diinginkan

guna membantu tercapainya tujuan proses belajar mengajar secara efektif.

Piaget dalam Brophy (1990:134) menyatakan dalam pembelajaran gerak

disebut “ Skema Sensor Motorik ” yaitu suatu pembelajaran lebih efisien bila

diberikan contoh sehingga dapat meniru dan dengan instruksi verbal dan

gambaran visual dapat menggunakannya sebagai penuntun terhadap penampilan

dan menjadi tambahan kesempatan dalam praktek dengan umpan balik yang

korektif. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Adams (1991:134) bahwa “

Umpan balik dalam belajar keterampilan gerak bersifat internal selain umpan

balik internal ini keterampilan gerak juga menghasilkan umpan balik external

melalui kejadian di lingkungannya “. Pada pembelajaran keterampilan gerak

penting untuk mencegah berkembangnya kebiasaan buruk. Bila siswa tidak

diajarkan prinsip dasar dan bentuk yang tepat, maka mereka dapat

mengembangkan keterampilan yang sangat berfungsi sampai pada tahap tertentu

tetapi tidak efisien dan secara potensial tidak produktif.

Menurut Winarno Surakhmad (1992:24) bahwa “ Metode mengajar adalah

cara yang mempergunakan teknik yang beraneka ragam yang didasari oleh

pengertian yang mendalam dari guru akan memperbesar minat belajar murid-

murid, sehingga mempertinggi hasil belajar ”. Program yang diberikan kepada

siswa harus disusun secara sistematis, berurutan, berulang-ulang dan kian hari

bertambah bebannya dan yang mudah sampai dengan yang sulit sehingga dalam

menyampaikan pesan dapat ditangkap oleh siswa dan memperoleh hasil belajar

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

secara optimal yang berupa perubahan-perubahan kemampuan permainan ke arah

peningkatan kualitas gerak, karena setiap individu memiliki kemampuan gerak

dasar yang berbeda. Nana Sudjana (2000:25) menyatakan bahwa “ Hakikat

belajar-mengajar adalah peristiwa belajar yang terjadi pada siswa secara aktif

berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru “. Asumsi yang

melandasi hakikat belajar-mengajar tersebut adalah : (a) proses belajar-mengajar

yang efektif memerlukan strategi dan teknologi pendidikan yang tepat. (b)

program belajar mengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem. (c)

Proses dan produk belajar perlu memperoleh perhatian seimbang di dalam

pelaksanaan kegiatan-belajar, (d) pembentukan kompetensi profesional

memerlukan pengintegrasian fungsional antara teori dan praktek serta materi

penyampaiannya. (e) pembentukan kompetensi profesional memerlukan

pengalaman lapangan, latihan keterampilan terbatas sampai dengan pelaksanaan

dan penghayatan tugas-tugas kependidikan secara lengkap dan aktual, (f) kriteria

keberhasilan yang mana dalam pendidikan adalah pendemonstrasian penguasaan

kompetensi, (g) materi pengajaran, sistem penyampaiannya selalu berkembang.

Pendidikan jasmani adalah disiplin akademik yang bersifat interdisipliner

pengembangannya sangat bergantung dari ilmu yang menyangga (psikologi,

kesehatan. filsafat, pendidikan, pengajaran dan sebagainya. Untuk dapat

mengembangkan pendidikan jasmani sebagai disiplin, prasyarat mutlak yang

harus dilaksanakan adalah insan akademik pendidikan jasmani untuk

mengeksplorasi ilmu-ilmu penyangganya, tanpa menguasai ilmu penyangga

pendidikan jasmani akan semakin jauh tertinggal, karena pengembangan konsep

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dan teori ilmu penyangganya maju dengan pesat. Ilmu pengajaran merupakan

salah satu penyangga pendidikan jasmani, baik teoritis maupun praktis.

Pengajaran pendidikan jasmani tidak akan berkembang tanpa mengikuti

perkembangan ilmu pengajaran. Demikian pula ilmu pengajaran itu tidak akan

berkembang tanpa mengikuti perkembangan teori belajar.

Menurut Gagne dalam Sugiyanto (1998:267), bahwa “ belajar adalah suatu

perubahan pembawaan atau kemampuan yang bertahan dalam jangka waktu

tertentu dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan “. Hal yang

sama juga dikemukakan oleh Toeti Soekamto (1992:71), bahwa “ Tujuan belajar

merupakan komponen sistem pengajaran yang sangat penting di dalamnya

meliputi pemilihan metode mengajar yang dipakai, sumber belajar yang dipakai,

harus bertolak dari tujuan belajar yang akan dicapai ”. Oleh karena kompleksitas

pengembangan teori yang saling berkaitan, maka dalam strategi pengembangan

ilmu pendidikan jasmani akan semakin berkembang apabila insan akademiknya

mampu mempelajari dan mengembangkan ilmu penyangganya.

Belajar mempunyai makna sebagai proses perubahan tingkah laku akibat

adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Belajar gerak menurut

Magill (1980:8) adalah “ Perubahan dari individu yang didasarkan dari

perkembangan permanen dari individu yang dicapai oleh individu sebagai hasil

praktek ”. Di dalam belajar gerak, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak

keterampilan tubuh, misalnya gerakan-gerakan olahraga. Proses belajarnya

meliputi pengamatan gerakan untuk bisa mengerti prinsip bentuk gerakannya,

kemudian menirukan dan mencoba melakukannya berulang kali. Dalam

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

menerapkan pola-pola gerak yang dikuasai di dalam kondisi tertentu yang

dihadapi dan pada akhirnya diharapkan siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas

gerak tertentu.

Pada awal tahap pembelajaran siswa yang baru mengenal subtansi yang

dipelajari baik yang menyangkut pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor

bagi siswa materi pembelajaran itu menjadi asing pada awalnya, namun setelah

guru berusaha untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa pada materi

pembelajaran, maka diharapkan sesuatu yang asing bagi siswa tersebut berangsur-

angsur hilang dengan sendirinya.

Dalam tahap ini seorang guru harus mengupayakan pembelajaran dengan

menata lingkungan belajar dan perencanaan materi yang akan dipelajari atau akan

dibahas. Guru harus berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga siswa

berminat untuk mengikuti pembelajaran. Klasifikasi tingkah laku domain kognitif,

afektif dan psikomotor seperti telah dikemukakan sebelumnya. Domain kognitif

Guiford dalam Magill (l980:2), menamakan “intelectual activities” yaitu “

kemampuan individu dalam hubungannya dengan pengenalan informasi, dan

ingatan yang berkenaan dengan aktivitas berpikir ”. Kemudian domain afektif

adalah penalaran yang mempunyai peran penting sebagai motivasi dalam belajar

keterampilan gerak dan yang terakhir adalah domain psikomotor sangat penting

dalam belajar keterampilan gerak, karena berhasil tidaknya seseorang memahami

keterampilan gerak dari gerakan yang sederhana ke dalam gerakan yang lebih

kompleks. Belajar gerak terjadi dalam bentuk atau melalui respon-respon

muskular yang diekspresikan dalam gerakan-gerakan bagian tubuh.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menurut Pate, Rotella dan McClenaghan (1993:201), bahwa “

Pembelajaran bertahap keterampilan gerakan yang rumit adalah fenomena yang

kompleks dimulai secara periodik dalam kandungan dan berlangsung sampai usia

dewasa “. Kemampuan untuk bergerak dengan baik dalam lingkungan seseorang

tergantung pada perpaduan aspek sensorik dan aspek sistem syaraf secara efisien”.

Sebelum memulai dengan pembahasan tentang perbaikan keterampilan olahraga

tingkat lanjut, perlu terlebih dahulu dibahas bagaimana seseorang memperoleh

kemampuan untuk dapat bergerak dengan kompleks. Tanpa informasi dasar ini

akan sulit bagi guru untuk memahami mengapa beberapa penampilan mempunyai

kesulitan yang lebih besar dalam menguasai gerakan yang menuntut keterampilan

siswa. Pembelajaran bertahap keterampilan gerak dapat benar-benar dipahami

apabila menggunakau model “tingkatan”. Ketika seorang anak menjadi dewasa

sistem syaraf otot mulai mampu melakukan gerakan yang makin lama makin sulit.

Gambar 1. Tingkatan Perkembangan Ketrampilan gerak. Sumber. Pate, Rotclla

dan McClenaghan (1993:202)

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Perkembangan gerak adalah suatu proses yang terjadi sejalan dengan

bertambahnya usia dimana secara bertahap dan bersinambung gerakan individu

meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak trampil ke arah

penampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi dengan baik, yang pada

akhirnya ke arah penurunan ketrampilan menyertai terjadinya proses menua.

Perkembangan gerak dapat dibagi dalam dua periode utama : tahap pra-

keterampilan dan tahap perbaikan keterampilan. Dalam masing-masing tahap

terdapat tingkatan yang berurutan yang digunakan untuk membantu dalam

menggambarkan pengamatan tingkah laku.

Pada tahap pra-keterampilan tingkah laku gerak awal dimulai kira-kira

pada periode 6 bulan dalam kandungan dan terus berlangsung sepanjang

kehidupan seseorang. Perbaikan kemampuan gerakan selama periode bayi dan

masa anak-anak awal terpusat pada perolehan kemampuan yang memberikan

dasar pada semua perkembangan keterampilan lebih lanjut. Pada tahap ini

pengembangan pra-keterampilan gerak, gerakan bayi diperbaiki dari gerak reflek

awal menjadi pola dasar yang sangat terkoordinasikan atau bisa dikatakan bahwa

tahap ini adalah merupakan “periode kritis” dalam pencapaian ketrampilan gerak.

Tiga tingkatan dalam tahap ini adalah tingkat refleksi, integrasi sensorik

(penggabungan sensor) dan pola gerakan dasar. Tingkatan refleksi adalah unit

yang paling sederhana dan otot (neoromuskular).

Menurut Sage dalam Pate, Rotella dan McClenaghan (1993:203), bahwa “

Gerakan refleks adalah akibat dari rangsangan reseptor sensoris yang

mengirimkan suatu tanda sepanjang jalur syaraf refleks dan balik ke serabut-

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

serabut otot ”. Biasanya, gerakan-gerakan ini dikendalikan pada tingkat jaringan

syaraf tulang belakang gerak reflek ini mempunyai peranan penting dalam

olahraga. Misalnya penjaga belakang (catcher) baseball harus melihat bola yang

masuk dalam sarung tangannya meskipun naluri alamiah adalah berkedip.

Tingkatan integrasi sensoris adalah gerakan dini terkendali yang

cenderung kasar dan tidak teratur. Bayi memperoleh pengaturan terkendali yang

makin bertambah atas otot-otot rangka yang lebih besar dan kemudian

memperoleh kekuatan untuk membuat penyesuaian sikap tubuhnya dalam belajar

bergerak. Selama penampilan gerakan sederhana yang terpisah, anak mulai

mengintegrasikan masukan dari berbagai penerima sensoris dengan penampilan

gerakan motorik. Proses Perseptual ini penting untuk perolehan tingkah laku

gerak yang efisien. Anak-anak segera belajar melalui pengamatan untuk

menggunakan masukan sensoris guna membuat keputusan yang sesuai untuk

menghasilkan respon gerak. Perkembangan pola gerakan dasar dimulai pada awal

masa anak-anak usia 2 – 8 tahun ditunjukan oleh pencapaian dan perkembangan

yang cepat dari kemampuan gerak yang semakin kompleks. Pengembangan gerak

selama dua tingkatan pertama sangat tergantung pada proses kematangan sebagai

akibat dari bertambahnya usia dan tidak terlalu tergantung pada pengalaman anak-

anak, tetapi tingkatan pola gerak dasar menandai peralihan yang cepat dari

perkembangan yang berdasar pada kematangan menuju suatu proses yang sangat

tergantung dari pemikiran dan proses pernbelajaran keterampilan gerak.

Istilah terampil telah digunakan oleh pengarang yang berbeda untuk

menggambarkan tingkat kemampuan yang bervariasi. Meskipun istilah ini

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

memiliki banyak pengertian pada umumnya yang dimaksud adalah penampilan

gerakan yang lebih tinggi. Sage dalam Pate, Rotella dan McClenaghan (1993:204)

bahwa “ Penampilan yang terampil sering ditandai dengan penampilan yang

mudah, mulus, dan kemampuan untuk menanggulangi kondisi lingkungan ”.

Keterampilan olahraga adalah gerakan-gerakan tersebut yang dikaitkan

dengan kegiatan olahraga. Selama masa awal pra-remaja anak-anak mulai sangat

mementingkan keikutsertaan yang berhasil dalam olahraga. Ketika remaja telah

membatasi pilihannya dan berkonsentrasi pada keterampilan gerak, tekanan harus

diarahkan pada perbaikan keterampilan tersebut. Keterampilan olahraga dapat

menjadi lebih baik ketika kesempatan untuk turut serta dalam kegiatan yang cocok

bertambah. Tahap-tahap dalam perolehan keterampilan olahraga mencakup

periode perkembangan perbaikan, penampilan, dan kemunduran. Satu hal yang

sangat penting adalah bahwa cara seseorang dalam tahap-tahap perkembangan

tergantung pada kecenderungannya untuk ikut serta kegiatan yang berorientasi

pada kegiatan olahraga.

Tingkat perbaikan keterampilan remaja secara terus menerus mulai

mengatur pola gerak dasar dengan penuh terpadu. Gerakan dasar secara penuh

sudah terkuasai. Latihan diperlukan untuk perbaikan keterampilan dan

pengendalian gerakan. Program gerak ini didefinisikan sebagai suatu perangkat

perintah gerak yang membantu dalam menampilkan pola keterampilan gerak yang

sulit dengan campur tangan susunan syaraf sadar yang terbatas. Latihan yang

terus-menerus selama tingkat perkembangan ini penting untuk mengembangkan

mekanisme kontrol gerakan. Kemampuan dalam mengontrol gerakan akan

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk berbuat sesuai dengan yang

seharusnya dilakukan akan lebih mudah untuk mengikuti aturan-aturan,

termasuk mengikuti aturan agar dirinya dapat menjadi terampil. Belajar gerak

adalah mempelajari pola-pola gerak keterampilan tubuh, proses belajarnya

melalui pengamatan dan mempraktekkan pola-pola yang dipelajari.

Periode pra-remaja sangat penting dalam pembelajaran gerak yang makin

terpadu. Schmidt dalam Pate, Rotella dan McClenaghan (1993;205) menggunakan

dasar kognitif dari bagan untuk menolong perolehan penampilan yang terampil

bahwa Program gerak yang disimpan dalam selaput otak bukan rekaman khusus

dari gerakan-gerakan, tetapi lebih merupakan aturan-aturan umum yang

membantu mengatur penampilan. Hal senada diungkapkan oleh Fitts, Adams

dalam Pate, Rotella dan McClenaghan (1993 : 205) menandai tiga langkah dalam

perolehan yang terampil. Tampaknya semua pelaku tanpa pandang umur, maju

melalui langkah-langkah perkembangan berikut ini :

Langkah 1. Tingkat kognitif ditandai oleh usaha pertama siswa untuk

menguasai suatu keterampilan gerak baru atau dengan kata lain proses belajarnya

diawali dengan aktif berpikir tentang gerakan yang dipelajari. Siswa berusaha

untuk mengetahui dan memahami gerakan dari informasi yang diberikan

kepadanya

Langkah 2. Tingkat asosiatif yaitu dalam perbaikan keterampilan olahraga

ditandai oleh naiknya penampilan melalui latihan dan pada saat program gerak

dibuat atau seorang siswa sudah mampu melakukan gerakan-gerakan dalam

bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat dalam pelaksanaannya

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Langkah 3. Tahap otonom. Latihan yang rutin dan terus-menerus

menghasilkan perbaikan lebih lanjut dari keterampilan gerak rnenjadi suatu gerak

yang otomatis. Dalam kegiatan ini, hanya sedikit perhatian yang dibutuhkan agar

siswa dapat memusatkan perhatian pada faktor lingkungan yang mempengaruhi

penampilannya.

Guru yang berpengalaman dapat dengan mudah mengamati siswa yang

banyak dengan siapa belajar melewati tahap-tahap perbaikan keterampilan.

Dampak pengajaran ini sangat jelas, pengalaman belajar awal harus

memungkinkan terjadinya waktu untuk pemrosesan kognitif dalam lingkungan

yang terkendali. Jika keterampilan membaik, waktu latihan harus dirancang

sedemikian rupa sehingga memungkinkan seorang siswa menampilkan kegiatan

itu dalam berbagai situasi lingkungan. Sebagai contoh, tingkatan awal dalam

mengajar teknik ketrampilan melempar sebuah objek ( misalnya, bola ) dari

bawah, samping atau atas secara bertahap berkembang dan kemudian di gunakan

dalam berbagai ketrampilan olahraga dan rekreasi. Tujuan guru memberikan

materi latihan dasar ini adalah tercapainya kemampuan untuk menampilkan segala

macam keterampilan yang mungkin dibutuhkan dalam pertandingan yang

sebenarnya. Untuk itu siswa harus memperhatikan contoh gerakan dan merespon

gerakan tersebut. Dalam tahap otonom ini keterampilan gerak yang dikuasai oleh

siswa akan berlanjut sejalan dengan bertambahnya latihan dan berlanjut ke tahap

yang lebih kompleks.

Tingkatan penampilan keterampilan bertambah pada saat remaja

memasuki tahap perbaikan keterampilan otonom. Minat remaja sudah pada

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

aktifitas kompetitif. Lingkungan remaja memandang penguasaan keterampilan

sebagai suatu prestasi yang perlu ditampilkan. Prestasi puncak sebagian besar

nomor-nomor olahraga dicapai pada tahap ini. Pada tahap ini perbaikan

keterampilan menjadi kompleks sekali. Schmidt dalam Pate. Rotella dan

McClenaghan (1993:205) menunjukkan bagaimana mengubah satu variabel

kecepatan mengayun dapat mempengaruhi kemampuan keseluruhan seorang

pemukul baseball. la menemukan bahwa menambah kecepatan memukul

memberikan lebih banyak waktu untuk memonitor melayangnya bola yang

tampak sebelum memulai gerakan. Hal ini dapat di lihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tahap Penampilan Keterampilan. Sumber Pate, Rotella dan

McClenaghan. (1993:206)

Tahap kemunduran keterampilan merupakan konsekuensi alamiah dari

terjadinya proses penuaan. Proses penuaan ditandai dengan merosotnya fungsi

fisik dan fisiologis, dan kemunduran keterampilan. Pada tahap ini pemusatan

penampilan berubah dari lingkungan yang sangat menantang ke hal-hal yang lebih

berkaitan dengan rekreasi. Seseorang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

olahraga sejak dini harus mengarahkan tenaga mereka pada aktivitas lain yang

sesuai dengan kemampuannya. Namun semua ini tergantung pada keinginan

olahragawan tersebut untuk tetap aktif dalam kegiatan olahraga yang mereka ikuti

sebelumnya. Seseorang yang sebelumnya ikut serta dengan aktif dalam suatu

olahraga yang terorganisasi dengan baik mungkin akan merasa kehilangan akan

keterampilan yang dimiliki sebelumnya kesimpulannya adalah bahwa setelah usia

25 tahun ada kemunduran yang bertahap pada semua segi penampilan gerakan

cabang olahraga. Faktor lain yang ikut mempengaruhi kemunduran keterampilan

gerak. Menurut Scmidt dalam Pate, Rotella dan McClenaghan (1993:207) bahwa

“ Penampilan yang optimal biasanya dicapai pada usia lebih awal dalam olahraga

yang memerlukan kecepatan dan kekuatan, sedangkan aktivitas yang menekankan

pada kemampuan kognitif, seperti halnya strategi, dapat menjadi dikuasai dengan

bertambahnya umur ”.

2. Pendekatan Pembelajaran Bermain

Pembelajaran menurut Buku Diknas (2003: 7) mendefinisikan sebagai

suatu sistem atau proses membelajarkan subyek didik/pembelajar yang

direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar

subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien. Dengan demikian jika pembelajaran dipandang sebagi suatu

sistem, berati pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir

antara lain: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode

pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi

pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (misalnya layanan remedial).

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sebaliknya bila pembelajaran dipandang sebagai proses, maka pembelajaran

merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa

belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan,

semester, dan penyusunan persiapan mengajar berikut penyiapan perangkat

kelengkapannya antara lain berupa alat peraga, dan alat-alat evaluasi.

Pendekatan menurut Buku Diknas (2003: 9) merupakan suatu rangkaian

tindakan yang terpola atau terorganisir berdasar prinsip-prinsip tertentu (misalnya

dasar filosofis, prinsip psikologis, prinsip didaktis, atau prinsip ekologis) yang

terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian pola tindakan tersebut dibangun di atas prinsip-prinsip yang telah

terbukti kebenarannya sehingga tindakan-tindakan yang diorganisir dapan berjalan

secara konsisten ke arah tercapainya tujuan dan teratasinya suatau masalah.

Pendekatan merupakan cara untuk mendekati agar hasil pembelajaran

menjadi baik. Tujuan pembelajaran adalah anak mampu secara tepat menguasai

dasar-dasar keterampilan yang diajarkan. Pembelajaran merupakan usaha untuk

merubah perilaku anak, proses perubahan perilaku sebagai akibat anak mampu

menerima informasi, meniru dan menguasai keterampilan yang diajarkan. Anak

yang semula belum mampu melakukan gerak keterampilan dapat melukukan

secara baik. Pendekatan pembelajaran merupakan aset yang sangat penting dalam

proses pembelajaran. Model pendekatan pembelajaran ditinjau dari sisi interaksi

guru dan siswa terdiri dari beberapa gaya mengajar maupun pendekatan

pembelajaran berdasakan materi yang menjadi bahan pembelajaran.

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki

kemiripan makna, menurut Wina Senjaya (http://smacepiring.wordpress.com/

2008) ”Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran”, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua

jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau

berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered

approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Ada empat unsur strategi dari setiap

usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out

put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan

aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)

yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan

dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur dan patokan ukuran

(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)

usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni

perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang

dipandang paling efektif.

3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,

metode dan teknik pembelajaran.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau

kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu Wina Senjaya (http://smacepiring.wordpress.com/ 2008)

mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien. Selanjutnya, menyebutkan bahwa dalam strategi

pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada

dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan

diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,

pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1)

exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari

cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan

antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk

mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”

sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi, metode

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Bermain (play) adalah suatu kegiatan yang bentuknya sederhana dan

menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh anak-anak (siswa). Hal ini

dapat dilihat pada waktu bel istirahat berbunyi atau bel berakhirnya pelajaran,

para siswa langsung berebut keluar kelas untuk bermain di halaman sekolah,

mereka berlari berkejar-kejaran, berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat,

melempar-lempar, dan lain-lain. Bermain yang dilakukan tertata, mempunyai

manfaat yang besar bagi siswa. Bermain dapat memberikan pengalaman belajar

yang sangat berharga untuk siswa. Pengalaman itu bisa berupa membina

hubungan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang tertekan.

Bermain adalah kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa, kecuali sebagai

luapan ekspresi, pelampiasan ketegangan, atau menirukan peran. Dengan kata lain

aktifitas bermain dalam nuansa keriangan itu memiliki tujuan yang melekat di

dalamnya. Menurut Rusli Lutan (2001: 31) Memaparkan karakteristik “ bermain

sebagai aktivitas yang dilakukan secara bebas dan sukarela ”. Bermain itu sendiri

hakikatnya bukanlah suatu kesungguhan tetapi bersamaan dengan itu pula, kita

melihat kesanggupan yang menyerap konsentrasi dan tenaga mereka ketika

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

sedang bermain. Menurut Sukintaka (1992: 2) “ Apabila bermain bertujuan untuk

memperoleh uang atau perbaikan rekor maka bukan merupakan bermain lagi ”.

Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam bermain

merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh tetapi

bermain bukan suatu kesungguhan. Rasa senang bermain itu harus disebabkan

karena bermain itu sendiri, bukan suatu yang terdapat di luar bermain.

Bermain senantiasa melibatkan perasaan atau emosi kita, melibatkan

pikiran atau panca indera kita yang pasti bermain mendatangkan suka cita dan

kegembiraan sebagai pelepas dari banyaknya rutinitas, sehingga bermain pada

anak berlangsung dengan tidak sungguh-sungguh. Akan tetapi bersamaan itu pula,

kita melihat kesanggupan yang menyerap konsentrasi dan tenaga mereka ketika

sedang bermain.

Berkaitan dengan tujuan bermain, Gusril dalam desertasinya tahun 2004,

menyimpulkan bahwa tujuan anak-anak dalam melakukan permainan dapat

ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut: (1) aspek kognitif antara lain

menambah wawasan bermain, melatih pola berfikir; (2) aspek psikomotorik antara

lain: terampil dalam bermain, melatih fisik; (3) menyenangkan hati; dan (4) aspek

sosial antara lain: menambah pergaulan dan keakraban, rekreasi dan agar tidak

dihina. Selain itu, perasaan anak sewaktu dan sesudah melakukan bermain antara

lain: merasa senang, gembira, bugar, dan bersemangat. Lebih lanjut Gusril

menyatakan terdapat hubungan antara aktivitas bermain dengan kemampuan

motorik siswa SD Negeri Kota Padang. Dalam artian, semakin tinggi aktivitas

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bermain yang mengeluarkan energi yang cukup, berguna untuk kesehatan dan

pertumbuhan.

Ada beberapa keuntungan yang diperolah dari aktivitas bermain bagi anak-

anak sebagai berikut: (1) mengubah ekstra energi, (2) mengoptimalkan

pertumbuhan seluruh begian tubuh seperti tulang, otot, dan organ-organ, (3) dapat

meningkatkan nafsu makan anak, (4) anak belajar mengontrol diri, (5)

berkembangnya berbagai keterampilan yang berguna sepanjang hidupnya, (6)

meningkatkan daya kreativitas, (7) mendapat kesempatan menemukan arti benda-

benda yang ada di sekitar anak, (8) merupakan cara untuk mengatasi kemarahan,

kekuatiran diri, iri hati, dan kedukaan, (9) kesempatan untuk bergaul dengan anak

lainnya, (10) kesempatan menjadi pihak yang kalah atau menang di dalam

bermain, (11) kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan, dan (12) dapat

mengembangkan kemampuan intelektualnya. Adapun hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam aktifitas bermain adalah: (1) ekstra energi, (2) waktu yang

cukup untuk bermain, (3) alat permainan, (4) ruangan untuk bermain, (5)

pengetahuan cara bermain, dan (6) teman bermain.

Sedangkan M. Furqon H. (2008: 4) berpendapat, “ Bermain merupakan

cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga

menemukan sesuatu dari pengalaman bermain ”. Mempelajari suatu cabang

olahraga yang dikonstruksi dalam bentuk bermain menuntut siswa untuk mandiri

dan memecahkan permasalahan yang muncul dalam permainan. Dalam

pendekatan bermain siswa dituntut mengaplikasikan teknik ke dalam suatu

permainan. Tidak menutup kemungkinan teknik yang buruk atau rendah

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu

mengatasinya. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 35-36)

menyatakan:

Manakala guru atau pelatih menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut: a) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama

sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.

b) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan siswa berlaih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi.

c) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar startegi bermain.

Memahami dan memberikan solusi yang tepat adalah sangat penting dalam

pembelajaran bermain, jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai seperti yang

diharapkan. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati

kegiatan permainan sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama

bermain harus dicermati dan dibenarkan. Jika kesalahan-kesalahan yang dilakukan

selama bermain dibiarkan akan berakibat penguasaan skil yang salah, sehingga

tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Aktivitas bermain sering diidentikkan

dengan dunia anak-anak, sebab anak-anak lebih sering menghabiskan waktunya

untuk bermain. Akan tetapi, permainan atau bermain sering dimaksudkan dengan

suatu aktivitas yang bernada negatif (kurang berarti) setidaknya dilihat dari fungsi

seperti kegiatan bernuansa canda, senda gurau dan lebih jauhnya tidak serius,

tidak sungguh-sungguh, menghamburkan waktu efektif yang mengarah pada suatu

aktivitas atau kegiatan yang tidak berguna. Padahal secara tidak langsung, anak

akan memulai kegiatan belajar salah satunya melalui aktivitas bermain. Yudha M

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Saputra (2001: 6) berpendapat bahwa, ” bermain dapat memberikan pengalaman

belajar yang sangat berharga untuk siswa, pengalaman itu bisa berupa membina

hubungan dengan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang tertekan ”. Ahli

lain menyatakan, kegiatan bermain bukan hanya sekedar pengisi waktu luang,

tetapi menjadi suatu kebutuhan. Apabila kebebasan bermain tersebut atau

spontanitasnya ditunda, maka di masa selanjutnya daya kreatif, imajinasi bahkan

kemampuan belajar anak akan mengalami hambatan.

Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa, bermain

bukanlah suatu perbuatan ataupun aktivitas yang melulu merugikan bagi yang

melakukannya, tetapi dapat dipandang juga sebagai suatu media ataupun alat yang

kaya akan imajinasi dan kreatifitas. Secara tidak langsung wahana bermain dapat

memberikan suatu metode pembelajaran yang menggabungkan segala unsur

(kesenangan, motivasi, rasa ingin tahu, minat ataupun simulasi, modelling,

problem solving, dan lain-lain).

Aktivitas yang kita namakan bermain itu sebenarnya adalah media belajar

bagi anak-anak, hanya penafsirannya saja yang berbeda. Untuk itu, mengapa kita

harus melarang bermain pada anak, sedangkan kegiatan yang kita namakan

bermain itu sebenarnya merupakan media belajar buat mereka.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan

masa kanak-kanak. Dapat dikatakan bahwa, hampir semua waktunya dihabiskan

dengan bermain. Namun disisi lain dari bermain yang dilakukan anak mempunyai

pengaruh terhadap perkembangannya. M. Furqon H. (2008: 7-9) menyatakan

pengaruh bermain terhadap perkembangan anak yaitu:

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Pengembangan keterampilan gerak Bermain berisi berbagai keterampilan gerak, mulai dari

keterampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga keterampilan yang kompleks. Anak perlu belajar keterampilan gerak dasar seperti, lari, lompat, loncat, berbelok, menendang dan melempar. Jika anak memiliki keterampilan gerak dasar yang baik. Selanjutnya anakmemiliki landasan untuk mengembangkan keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu, dengan bermain akan memberikan perkembangan keterampilan gerak bagi anak.

b. Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani Bermain penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan

melatih seluruh bagian tubuh, termasuk mengembangkan daya tahan kardiovaskuler. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebih, bila tidak tersalurkan akan menyebabkan anak tegang, gelisah dan lain-lain.

c. Dorongan berkomunikasi Di dalam suasana bermain, memberikan peluang anak untuk

berkomunikasi dengan teman bermainnya. Di samping itu, agar anak dapat bermain dengan baik, anak secara tidak langsung belajar berkomunikasi dan sebaliknya anak harus belajar belajar berkomunikasi agar dapat saling memahami dan dipahami di antara teman bermain.

d. Penyaluran energi emosional yang terpendam Bermain merupakan wahana yang baik bagi anak untuk

menyalurkan ketegangan yang disebabkan lingkungan terhadap aktivitas anak.

e. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan Kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi dengan cara lain

atau aktivitas lain seringkali dapat terpenuhi dengan bermain. Misalnya, anak yang tidak mendapatkan kesempatan dalam peran tertentu seringkali dapat mendapat peran tertentu dalam bermain.

f. Sumber belajar Bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari kehidupan

masyarakat. Dengan bermain berarti anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal. Bahkan banyak pelajaran dan pengalaman dapat diperoleh melalui bermain daripada di rumah atau di sekolah.

g. Rangsangan bagi kreativitas

Melalui eksprimen dan eksplorasi dalam bermain, anak akan menemukan sesuatu dan terbiasa menghadapi berbagai persoalan dalam bermain untuk dipecahkan. Suasana dan kebiasaan ini biasanya akan memberikan transfer nilai ke dalam situasi lain, sehingga anak terbiasa untuk kreatif dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.

h. Perkembangan wawasan diri Dengan bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya

dibandingkan dengan teman bermainnya. Kondisi ini memungkinkan anak untuk mengembangkan konsep diri secara lebih nyata.

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

i. Belajar bermasyarakat Dengan bermain bersama teman-teman lain, anak belajar tentang

tbagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan sosial tersebut.

j. Perkembangan kepribadian Melalui bermain anak terbiasa dengan aturan-aturan yang lebih

disepakati dalam bermain, seperti larangan-larangan yang harus ditaati, disiplin sportivitas, kerjasama, menghargai teman lain, jujur dan lain-lain, secara tidak langsung kondisi tersebut membentuk kepribadian anak.

Permainan adalah bagian dari bermain yang mempunyai metode atau cara

tertentu sesuai situasi, dan memiliki peraturan-peraturan yang tidak boleh

dilanggar. Dalam permainan terdapat semangat keberanian, ketangguhan dan

kejujuran pemain. Menurut Huizinga, Roger Caillois dalam Rusli Lutan (2001:

33) membagi permainan (games) secara umum menjadi 4 kategori utama yaitu :

a) Agon – permainan yang bersifat pertandingan, perlawanan kedua belah pihak dengan kesempatan yang sama untuk mencapai kemenangan sehingga dibutuhkan perjuangan fisik yang keras.

b) Alea – permainan yang mengandalkan hasil secara untung-untungan, atau hukum peluang seperti dadu, kartu, rolet, dan lain-lain. Sementara kemampuan otot tidak diperlukan.

c) Mimikri – permainan fantasi yang memerlukan kebebasan, dan bukan kesungguhan.

d) Illinx – mencakup permainan yang mencerminkan untuk melampiaskan kebutuhan untuk bergerak, berpetualang, dan dinamis, lawan dari keadaan diam, seperti berolahraga di alam terbuka, mendaki gunung.

Permainan tidak hanya populer di program sekolah dan kegiatan rekreasi,

tetapi juga populer di masyarakat luas. Permainan dapat dilakukan dan sesuai

dengan semua orang. Permainan dapat dilakukan mulai dari anak bayi sampai

orang usia lanjut, laki-laki maupun perempuan, di kota maupun di desa, di dalam

ruangan maupun di luar ruangan, dapat menggunakan alat maupun tidak, dan lain-

lain. Permainan memiliki makna penting dalam program pendidikan jasmani. Hal

ini bukan hanya popularitasnya bagi anak sepanjang usia, namun juga memiliki

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

potensi nilai yang menyeluruh. Sebagai bagian integral dari program pendidikan

jasmani, permainan memerlukan kajian dan pengembangan yang cermat, terutama

kaitannya dengan upaya mendidik anak.

Anak dapat menciptakan dan memodifikasi permainan untuk memenuhi

kebutuhannya. Melalui pengalaman-pengalaman ini anak dapat belajar tentang

komponen permainan dan cara mengubah serta memodifikasi komponen-

komponen tersebut dengan cara-cara tertentu. Guru harus memandang permainan

sebagai sesuatu yang dapat memberikan kontribusi yang berharga pada

perkembangan total anak. Melalui permainan, anak dapat memiliki pengalaman

sukses dan berprestasi. Di samping itu, beberapa tujuan sosial dapat dicapai

melalui permainan, seperti ketrampilan sosial, menerima aturan, dan pemahaman

yang lebih baik pada dirinya dalam situasi kompetitif dan kooperatif.

Permainan merupakan suatu laboratorium di mana anak dapat menerapkan

ketrampilan baru yang dipelajari dengan cara yang tepat. Banyak permainan yang

dapat membantu mengembangkan kelompok otot-otot besar dan dapat

meningkatkan kemampuan berlari, lari berbelok-belok, mulai dan berhenti berlari

di bawah kontrol dengan berbagai kesempatan dengan teman yang lain.

Perkembangan kognitif juga di tingkatkan karena anak belajar memahami dan

mengikuti aturan. Dengan menerapkan strategi di dalam permainan, anak juga

belajar tentang pentingnya ketajaman perhatian dan keterlibatan aspek mental.

Permainan tampaknya merupakan pokok bahasan yang mudah diajarkan, karena

permainan hanya memerlukan sedikit intervensi dari guru, kecuali untuk

mengatasi kesulitan atau karena alasan-alasan tertentu. Dalam mengajar

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

permainan perlu memperhatikan dan menciptakan berbagai variasi kesempatan

belajar, termasuk mengembangkan ketrampilan gerak anak. Di dalam program

semacam ini anak akan memperoleh suatu landasan ketrampilan gerak yang

memungkinkan anak berpartisipasi dengan baik. Jika anak telah memperoleh

prasyarat ketrampilan permainan maka olahraga menjadi suatu alternatif pengisi

waktu luang yang menarik dalam kehidupan anak. Namun olahraga yang

menumbuhkan tingkat penguasaan tehnik yang tinggi belum sesuai untuk

kebanyakan anak.

Anak dapat dibantu mempelajari banyak hal melaui bermain (play) dan

permainan (game), tetapi jika anak tidak merasa senang melakukannya, maka

permainan tersebut tidak banyak artinya. Semua anak harus memiliki kesempatan

untuk berpartisipasi dalam berbagai permainan. Permainan memiliki nilai rekreatif

yang baik, memberikan kesempatan jasmani, dan memberikan jalan keluar yang

diperlukan untuk kegembiraan yang alami. Permainan merupakan alat yang sangat

baik untuk mengembangkan aspek sosial dan moral anak, karena ada aturan-

aturan tertentu yang harus diikuti oleh semua anak. Jika permainan menjadi lebih

terorganisasi dan aturan-aturan dapat diterapkan, maka anak belajar memodifikasi

perilakunya untuk menghormati yang lain dan mematuhi batas-batas sosial. Jika

anak matang, ia makin sadar mengenai kebutuhan kerja tim. Beberapa permainan

yang lebih kompleks memerlukan kerja secara kognitif untuk mengembangkan

strategi yang sederhana.

Permainan tidak secara inherent (melekat) suatu kesenangan. Permainan

harus diajarkan dalam suasana yang membuat anak percaya bahwa dengan

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

partisipasi penuh anak sangat diperlukan dalam permainan tersebut, jika anak

tersisih karena ketrampilannya jelek maka permainan akan menjadi suatu

pengalaman yang tidak menyenangkan. Anak sangat menyenangi permainan jika

anak telah menguasai ketrampilan permainan dan mempelajari aturan-aturan yang

penting. Oleh karena itu, tiap permainan yang diajarkan harus memberikan

sumbangan pada beberapa tujuan. Permainan dapat memainkan peran yang

penting dalam mengembangkan dan memperhalus berbagai kemampuan gerak

dasar, jika permainan secara tepat dimasukkan ke dalam program pengembangan

gerak. Seringkali guna memberikan permainan untuk menumbuhkan kesenangan

anak atau menguatkan ketrampilan sosial tertentu. Meskipun hal ini memiliki

tujuan yang bermanfaat, maka permainan harus tidak dipandang sebagai tujuan

utama, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.

Jika permainan memiliki berbagai nilai yang nyata, maka juga harus

ditinjau dari perspektif perkembangan anak. Sebagaimana telah dikemukakan

sebelumnya bahwa anak usia sekolah dasar dalam taraf pengembangan gerak

dasar. Oleh karena itu, permainan harus secara berhati-hati dipilih dan

diimplementasikan dengan mengkaitkan kemampuan gerak lokomotor, manipulasi

dan stabilitas.

a. Pendekatan pembelajaran bermain Individual games (Permainan

perorangan)

Permainan perorangan (individual games) merupakan salah satu bentuk

model pendekatan pembelajaran bermain dalam pendidikan jasmani, yang

didalamnya terdapat rasa senang dan gembira tanpa ada paksaan dari siapapun

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

juga. Dalam permainan perorangan tidak terlepas dari karateristik individu pemain

karena dalam permainan tersebut pelaku melakukannya tanpa bantuan orang lain.

Setiap individu memiliki kualitas diri dan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain.

Kenyataan ini membawa konsekuensi bahwa setiap individu memiliki potensi

yang berbeda untuk berhasil dalam mempelajari keterampilan gerak tertentu.

Namun sebenarnya bahwa pencapaian hasil prestasi belajar bukan karena

dipengaruhi oleh sifat bawaan seperti di atas, melainkan juga dipengaruhi oleh

faktor lingkungan. Perbedaan kemampuan terjadi terutama karena kualitas fisik

yang berbeda-beda. Perbedaan kualitas fisik terjadi karena pengalaman setiap

orang berbeda-beda.

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi.

individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang

istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti

manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi

kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah

seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan

sosialnya, malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik

dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,

yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila

terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang

lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3

kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi

masyarakat.

1) Karakteristik permainan perorangan

Permainan perorangan adalah permainan yang lebih menonjolkan kegiatan

individu atau perorangan. Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya

tidak terbagi. Permainan perorangan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu

permainan perorangan sendirian dan permainan perorangan yang berhubungan.

Permainan perorangan sendirian, seorang pemain hanya bermain seorang diri saja

(sendirian) ia aktif, ia bergerak sendiri, ia tidak membutuhkan pemain lain, ia

tidak mempunyai kaitan apa-apa dengannya.

Sebaliknya permainan perorangan yang berhubungan, pemain satu dengan

pemain lain saling berhubungan, dan saling berkaitan. Para pemain diikat oleh

jenis permainan yang memaksa mereka bersaing, berkompetisi, dalam permainan

ini pemain saling membutuhkan. Akan tetapi bukan untuk kerjasama melainkan

untuk menjadi lawan yang harus dikalahkan atau ditaklukkan. Oleh karena itu

jenis permainan ini membutuhkan pemain lebih dari satu orang. Permainan

perorangan dapat dilakukan dalam ruangan maupun luar ruangan.

2) Kelebihan dan kekurangan permainan perorangan

Pada dasarnya permainan perorangan merupakan jenis permainan yang

menonjolkan kegiatan individu. Siswa diberi kebebasan untuk melakukan gerakan

tanpa bantuan dari teman atau orang lain. Berdasarkan hal tersebut maka

permainan perorangan memiliki kelebihan diantaranya :

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a) Dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar berasal dari diri sendiri

bukan bantuan yang lain.

b) Meningkatkan kemandirian siswa.

c) Kondisi fisik anak lebih baik, karena kesempatan mengulang aktivitas

lebih banyak.

d) Terjadinya kompetisi yang lebih ketat dan seimbang, karena pemain satu

melawan satu pemain yang lain.

Disamping kelebihan di atas permainan perorangan juga memiliki

kelemahan yaitu :

a) Siswa kurang memiliki semangat dalam melakukan permainan.

b) Beban tugas yang harus ditanggung sendiri setiap individu terkadang

dirasa memberatkan.

c) Peningkatan hasil permainan perorangan terhadap tingkat kemampuan

gerak dasar dirasa tidak merata tergantung daripada individu sendiri.

b. Pendekatan pembelajaran bermain Groups games (Permainan beregu)

Permainan beregu (groups games) merupakan bentuk lain dari model

pendekatan pembelajaran bermain dalam pendidikan jasmani, yang didalamnya

juga terdapat rasa senang dan gembira tanpa ada paksaan dari siapapun juga.

Permainan beregu erat kaitannya dengan karakteristik kelompok karena dalam

bermain secara beregu membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok.

Manusia di dunia tidak ada satupun yang dalam melaksanakan tugas sehari-hari

tanpa bantuan orang lain. Tidak hanya itu saja bahwa manusia dalam memenuhi

kebutuhannya sehari-hari pun perlu mengadakan hubungan dengan orang lain.

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Oleh karena itu manusia harus berkelompok yang pada akhirnya berorganisasi

dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena pada hakekatnya

menusia mempunyai kemampuan yang terbatas. Suatu kelompok didefinisikan

sebagai dua orang atau lebih yang saling berinteraksi sedemikian rupa dimana

setiap orang mempengaruhi dan terpengaruh oleh lainnya.

Kiranya jelas bahwa kelompok adalah kumpulan beberapa orang atau

benda yang berkumpul dan atau dikumpulkan menjadi satu ikatan atau kumpulan.

Sebagai kelompok manusia dimana anggotanya berintegrasi satu sama lain dapat

menimbulkan kerjasama yang baik tetapi dapat pula melahirkan perbedaan dan

pertentangan yang menyebabkan kelompok tersebut pecah bercerai berai. Seperti

diketahui bahwa salah satu ciri manusia adalah hidup berkelompok untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan biologis, ekonomis maupun

kebutuhan penting lainnya.

Kerja sama kelompok (team building) sangat bagus untuk melatih peserta

bekerja sama dalam memecahkan masalah, melatih kekompakan tim, membangun

kepemimpinan (leadership), berempati terhadap orang lain, belajar bertanggung

jawab dalam setiap tindakan, dan lain-lain. Kerja sama kelompok tidak akan solid

(kokoh) tanpa adanya persaingan dari groupnya. Oleh karena itu, dengan

ditumbuhkannya suasana kompetitif antar kelompok maka akan muncul naluri

untuk bersaing dalam hal positif. Untuk itu, banyak di antara permainannya

dibuatkan simulasi lomba. Kelompok juga berfungsi untuk memberikan adanya

suatu kepastian dan ketentuan-ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerjasama

manusia. Selain itu kelompok juga bersifat dinamis yang selalu berubah-ubah

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sesuai keadaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelompok pada

umumnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : (1) Faktor internal dianggap sebagai

unsur penting. Karena manusia mempunyai kepentingan, kecakapan yang berbeda

satu sama lain. Disamping itu komunikasi juga sangat berperan dalam membuat

kelompok itu dinamis. (2) Faktor eksternal atau lingkungan yang sering

mempengaruhi kelompok harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Dapat dipahami bagaimana faktor internal dan eksternal tersebut diatas

sangat mempengaruhi kelompok. Untuk kelangsungan hidupnya kelompok

tersebut harus senantiasa menyesuaikan diri dimana kelompok itu berada.

1) Karakteristik permainan beregu

Permainan beregu adalah permainan yang dimana setiap pesertanya harus

menjadi bagian sebuah regu. Jumlah anggota regu tergantung dari jenis permainan

yang hendak dimainkan. Permainan beregu sangat mengutamakan kekompakan

dan kerja sama antara anggota regu atau kelompok. Oleh karena itu tujuan utama

permainan beregu selain untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan

gerak dasar tetapi juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan keakraban itu akan

menjadi bagian hidup yang dapat diterapkan sehari-hari. Tujuan lain dari

permainan ini yaitu untuk mengakrabkan suasana, menumbuhkan persaingan yang

sehat dan memupuk semangat perjuangan. Khusus yang bagian terakhir ini sangat

penting, karena bagi setiap orang khususnya anak-anak dan pemuda kegembiraan

hidup dan kedewasaan diperoleh justru melalui perjuangan. Hidup berarti siap

untuk menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu hidup adalah proses

perjuangan yang membutuhkan berbagai keputusan yang cepat, cermat dan akurat.

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Kelebihan dan kekurangan permainan beregu.

Perlu disadari, bahwa setiap permainan itu memiliki kelebihan dan

kelemahan. Berdasarkan pengertian permainan beregu dan karakteristik

kelompok, maka dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahan permainan

beregu. Permainan beregu memiliki kelebihan antara lain :

a) Untuk membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap

anggota lainnya dalam kelompok, sehingga timbul rasa saling menghargai,

saling keterbukaan dan saling toleransi.

b) Untuk menimbulkan rasa solidaritas dari seluruh anggota kelompok

sehingga timbul partisipasi yang spontan dalam rangka mencapai tujuan

bersama.

c) Memberi motivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan yang benar dan

sungguh-sungguh.

d) Peningkatan hasil belajar dapat dirasakan serempak, sehingga siswa dapat

merasakan bersama dampak permainan beregu terhadap peningkatan

kemampuan gerak dasar.

Disamping kelebihan di atas, permainan beregu juga memiliki beberapa

kelemahan diantaranya :

a) Apabila siswa masuk kelompok yang kurang disukainya maka akan timbul

perpecahan, sehingga tidak terjadi kekompakan.

b) Beban kekuatan tergantung kekompakan dari kelompoknya.

c) Apabila ada salah satu siswa melakukan kesalahan maka semua anggota

kelompoknya juga akan mendapatkan hukuman.

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3. Kelompok Umur

Kedudukan siswa dalam proses pembelajaran itu hakiki. Karena mereka

belajar dan aktif, maka dapat dipandang sebagai subyek atau pelaku proses

belajar. Apapun yang diberikan guru bagi siswanya tidak akan berhasil apabila

siswa itu sendiri tidak mau dan mampu mengadakan perubahan pada dirinya.

Proses belajar itu tidak terjadi pada diri siswa. Siswa itu tidak hanya pasif

menerima, menyesuaikan atau mengulang apa yang diberlakukan atas dirinya.

Siswa hendaknya dipandang sebagai suatu individu yang unik, bukan

orang dewasa dalam format kecil. Dalam diri siswa itu terdapat potensi untuk

tumbuh dan berkembang, ada daya pengendalian dan pengarahan dirinya siswa itu

mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai dirinya. Dengan

sendirinya ia mengetahui kebutuhan belajarnya. Dengan demikian, siswa inilah

yang berwenang mengambil keputusan dalam segala hal yang bersangkutan

dengan proses belajar-mengajar. Siswalah yang seharusnya menetapkan cara,

bahan, tempat dan tingkat hasil belajarnya.

Prinsip ini juga berlandaskan pada kenyataan bahwa anak sebagai individu

di samping mempunyai sifat yang universal, terdapat juga perbedaan yang berarti.

Drowatzky (1975 : 53), menyatakan bahwa : “ Perbedaan individu itu dipengaruhi

oleh bentuk badan dan watak, pola pertumbuhan, latar belakang pengalaman dan

prestasi serta kapasitas fisik ”.

Bentuk badan dan watak setiap anak mempunyai bentuk badan dan watak

yang lebih cocok untuk suatu cabang olahraga dari pada cabang olahraga yang

lain. Setiap bentuk badan mempunyai suatu karakteristik yang mempermudah

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

keikutsertaannya dalam suatu cabang olahraga tertentu. Watak seseorang akan

lebih cocok untuk suatu kedudukan dalam tim atau olahraga dari pada tim atau

olahraga lain. Sifat pasif, agresif, keras dan sosialitas seseorang menentukan

kedudukannya dan peranannya dalam kegiatan olahraga atau program pendidikan

jasmani.

Setiap anak mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda dengan pola

pertumbuhan anak yang lain. Karakteristik usia yang umum memang ada, tetapi

variasi dari karakteristik umum pada setiap anak itu nampak nyata. Setiap anak

mempunyai tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri. Latar belakang

pengalaman dan prestasi siswa itu berbeda-beda. Mobilitas siswa pada saat ini

sangat tinggi sehingga saat ini jarang ada siswa yang mempunyai latar belakang

geografis, sosial dan ekonomi yang sama. Mereka yang hidup dekat waduk,

danau, atau laut atau mempunyai pengalaman dan prestasi yang banyak dalam

olahraga air. Anak yang hidup di gunung dan padang pasir mempunyai

pengalaman yang kurang sehubungan dengan olahraga air ini. Kapasitas fisik

untuk bergerak, termasuk di dalamnya kardiovaskuler dan ketahanan otot

mempengaruhi juga kapasitas respiratori. Kapasitas ini mempengaruhi

kemampuan maksimum. Akibatnya kemampuan maksimum setiap anak akan

berbeda-beda.

Prestasi di bidang olahraga tidak dapat dicapai dalam satu atau dua hari,

tetapi memerlukan waktu yang lama guna proses pembinaan dan latihan serta

harus dimulai pada usia muda. Siregar (1975 : 11), menyatakan bahwa : “

Pembinaan harus bertujuan untuk pertumbuhan secara keseluruhan,

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pengembangan kemampuan gerak dasar, prinsip-prinsip dasar teknik dan bukan

semata-mata latihan yang mempersiapkan alat-alat tubuh untuk kerja keras ”.

Anak-anak umur 6 tahun sampai 12 tahun mempunyai pertumbuhan yang

relatif lambat tetapi teratur dan berakhir dengan pertumbuhan yang cepat di masa

remaja. Mereka sangat memerlukan berbagai macam kegiatan untuk memperoleh

pengetahuan dan ketangkasan. Periode ini merupakan perubahan bagi anak-anak

dari lingkungan rumah menuju lingkungan sekolah sebagai salah satu lingkungan

sosial yang terbatas. Ciri-ciri khas yang dapat dilihat dari mereka ialah bahwa

ingin belajar sesuatu dengan cepat, adanya dorongan untuk berkelompok,

keinginan mereka untuk bermain-main, mengerjakan sesuatu dan meningkatkan

keterampilan.

Pertumbuhan yang lambat dan teratur pada periode ini merupakan salah

satu faktor yang penting dalam usaha pengembangan fungsi gerak dan koordinasi.

Sebagian besar tenaga anak-anak dapat ditujukan langsung guna penyempurnaan

pola dasar gerak yang telah ditetapkan selama periode ini sebagai adaptasi dan

modifikasi guna menghadapi berbagai tugas dan peningkatan situasi.

Pada hakekatnya proses pembinaan pada usia muda memberikan dasar

yang baik dan benar, kemudian meningkat sesuai dengan peningkatan umur guna

mencapai prestasi optimal dalam olahraga. Hal ini sesuai pendapat Annarino, et al

(1980:146), yaitu; “ Anak usia Sekolah Dasar merupakan usia yang paling sesuai

guna pencapaian ketangkasan dasar olahraga, baik untuk anak-anak putera

maupun puteri ”. Berdasarkan pada pendapat Annarino tersebut, seorang guru

pendidikan jasmani mempunyai kesempatan yang baik di dalam

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

mempertimbangkan potensi keterampilan siswa guna keperluan pengembangan di

masa datang. Tingkat potensi keterampilan siswa dapat digunakan dalam

pengembangan kurikulum olahraga pendidikan. Tingkat kemampuan siswa yang

sama dapat pula digunakan untuk mengadakan pengelompokkan siswa secara

homogen agar dapat diperoleh keuntungan yang lebih baik dari program kegiatan

olahraga. Dalam membuat kelompok yang homogen siswa dapat melakukan

kegiatan dan bersaing dalam taraf kemampuan yang sama.

Pengelompokan siswa menurut Clarke dalam Drowatzky (1975:61) yaitu:

“ Ada dua prosedur utama yang dapat digunakan untuk mengadakan

pengelompokkan siswa secara homogen, yakni dengan cara pengelompokkan

berdasarkan macam kegiatan khusus yang mereka ikuti dan berdasarkan

kemampuan umur yang mereka miliki ”. Kegiatan khusus adalah mencari

kemampuan setiap siswa yang dinilai dari setiap kegiatan olahraga pendidikan di

sekolah dan kategori siswa dalam kegiatan tersebut. Pengelompokkan siswa

berdasarkan kegiatan khusus ini dapat berubah dari satu kegiatan-kegiatan yang

lain. Sedangkan pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan umum dapat

dilakukan dengan mengadakan tes ketangkasan olahraga secara menyeluruh atau

kemampuan gerak. Menurut Piaget dalam Husdarta, Yudha M Saputra (2000 : 29-

31) membagi kelompok umur menjadi empat fase berdasarkan perkembangan

perilaku kognitif secara kualitatif yaitu :” fase sensori motor (0,0 – 2,0 tahun),

fase preoperational (2,0 – 7,0 tahun), fase concrete operational (7,0 – 11,0/12,0

tahun) dan fase formal operational (11,0/12,0 – 14,0/15,0) ”

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Anak-anak adalah anak yang berusia 2 – 6 tahun dan anak yang berusia 6

sampai dengan 12 tahun (Gallahue dan Ozmun 1998:189). Selain itu menurut

(Sugiyanto, 1998:8) anak-anak dapat dibagi menjadi dua bagian yakni masa anak

kecil dan masa anak besar. Masa anak kecil adalah anak yang ber usia 1 atau 2

tahun sampai dengan 6 tahun. Sedangkan masa anak besar adalah anak yang

berusia 6-10 tahun untuk anak perempuan dan antara 6 sampai dengan 12 tahun

untuk anak laki-laki. Untuk lebih memperjelas batasan periodisasi perkembangan

berdasarkan usia maka dapat kita lihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1. Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Usia (Sugiyanto, 1998:9) Fase Perkembangan Batasan Usia

Fase Sebelum Lahir

1. Awal

2. Embrio

3. Janin

Selama 9 bulan 10 hari

Saat pembuahan sampai dua minggu.

2 sampai 8 minggu

8 minggu sampai saat lahir

Bayi

Neonatal

Saat lahir 1-2 tahun

Saat lahir sampai 4 minggu

Anak-anak

1. Anak Kecil

2. Anak Besar Perempuan

3. Anak besar Laki-laki

1 atau 2 sampai 10 atau 12 tahun

1 atau 2 sampai 6 tahun

6 sampai 10 tahun.

6 sampai 12 tahun

Adolesensi

1. Perempuan

2. Laki-laki

10 sampai 18 tahun

12 sampai 20 tahun

Dewasa

1. Dewasa Muda

18 atau 20 sampai 40 tahun

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Dewasa Madya

3. Dewasa Tua

40 sampai 60 tahun

60 tahun keatas

Pada anak-anak sudah terjadi perkembangan, perkembangan dapat

diartikan sebagai peningkatan kapasitas fungsi atau kemampuan kerja organ-organ

tubuh, peningkatan bisa berbentuk daya fisik, koordinasi dan kontrol tubuh.

Misalnya peningkatan fungsi-fungsi otot, otak syaraf, jantung, paru-paru dan lain

sebagainya. Dari segi perkembangan fisik, pada masa ini sudah terjadi

perkembangan komponen biomotorik diantaranya: kekuatan, fleksibilitas, daya

tahan, power dan kemampuan biomotorik lainnya (Gallahue dan Ozmun

1998:267-292).

Masa anak-anak ditandai oleh keteraturan pertumbuhan pada tinggi badan,

berat, dan berat otot. Masa anak-anak disini dibagi menjadi masa anak-anak awal

dengan usia 2 sampai 6 tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia 6 sampai

dengan 10 tahun. Pada anak-anak masa pertumbuhan dan perkembangan anak

dibagi menjadi dua tahapan yaitu : 1). Pertumbuhan dan perkembangan pada

anak-anak awal pada usia (2-6 tahun) dan 2). Pertumbuhan dan perkembangan

pada anak-anak akhir pada usia (6-10 tahun) (Gallahue dan Ozmun 1998:189-

205). Sedangakan menurut Sugiyanto (1998:8) anak-anak dibagi menjadi :

1).Masa anak kecil (usia 1 atau 2 tahun sampai 6 tahun) dan 2). Masa anak besar

(usia 6 sampai dengan 12 tahun).

a. Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Awal

Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan tinggi dan berat tidak

secepat pada masa kecil. Tingkat pertumbuhan melambat secara perlahan. Pada

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

usia 4 tahun, anak-anak memiliki ukuran panjang tubuh 2 kali panjang tubuh

sewaktu kelahirannya. Peningkatan jumlah total berat tubuh pada usia 2 sampai 5

tahun lebih rendah dari peningkatan pada tahun pertama. Proses pertumbuhan

melambat setelah 2 tahun pertama, tapi tetap konstan sampai usia remaja.

Peningkatan tinggi tahunan dari periode masa kanak-kanak awal sampai usia

remaja adalah sekitar 2 inchi (5,1 cm) per tahun. Peningkatan berat rata-rata 5

pound (2,3 kg) per tahun. Masa kanak-kanak awal, oleh karena itu,

menggambarkan masa ideal anak-anak untuk mengembangkan dan memperbaiki

berbagai macam gerakan mulai dari gerakan dasar pada masa kanak-kanak awal

sampai pada kemampuan olahraga pada pertengahan masa kanak-kanak.

Karakteristik perkembangan berikut menggambarkan sebuah pembentukan

penemuan dari berbagai macam sumber dan dihadirkan disini untuk memberikan

pandangan yang lebih lengkap dari seluruh anak selama tahun-tahun masa kanak-

kanak awal.

1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik.

a) Anak laki-laki dan perempuan dengan range dari sekitar 33 sampai 47

inchi (83,8-119,4 cm) dalam tinggi dan dari 25 sampai 53 pound (11,3-

24,0 kg) dalam berat.

b) kemampuan perseptual motorik berkembang secara cepat, tetapi

kebingungan sering terdapat pada tubuh, arah, waktu dan kesadaran akan

tempat.

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c) Pengendalian buang air kecil dan buang air besar yang baik pada

umumnya terbangun pada berakhirnya periode ini, tetapi hal-hal yang tak

terduga tetap terjadi.

d) Anak kecil selama periode ini secara cepat mengembangkan kemampuan

gerakan mendasar dalam berbagai kemampuan motorik. Gerakan bilateral

seperti loncat-loncatan, bagaimanapun, seringkali menunjukkan kesulitan

yang lebih daripada gerakan unilateral.

e) Anak kecil aktif dan energetik dan biasanya lebih memilih berlari daripada

berjalan, tetapi mereka tetap memerlukan sedikit waktu untuk beristirahat.

f) Kemampuan motorik dikembangkan dengan tujuan agar anak-anak mulai

belajar bagaimana mereka berpakaian, walaupun mereka mungkin

memerlukan bantuan meluruskan dan mengencangkan bagian-bagian dari

pakaian.

g) Fungsi tubuh dan proses menjadi lebih teratur. Sebuah tingkat

keseimbangan (physiological homeostatis) terbangun dengan baik.

h) Perkembangan tubuh anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

i) Kontrol motorik yang baik tidak dibangun secara penuh, walaupun kontrol

motorik yang kurang baik (gross) dibangun dengan cepat.

j) Mata pada umumnya tidak siap untuk menutup dalam waktu lama karena

penglihatan jauhnya.

2. Karakteristik Pengembangan Kognitif

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a) Selama fase ini anak-anak bersifat egosentrik dan beranggapan bahwa

semua orang berpikir seperti mereka. Hasilnya, mereka kelihatannya

sering bertengkar dan enggan untuk berbagi dengan yang lain.

b) Mereka seringkali sangat ketakutan akan situasi yang baru, malu, sadar

diri, dan tidak mempunyai keinginan untuk meninggalkan pengamanan

yang kelihatannya telah biasa dikenal.

c) Mereka belajar untuk membedakan benar dan salah dan mulai menuruti

kata hati nurani.

d) anak usia 2 dan 4 tahun seringkali terlihat aneh dan tidak seperti biasanya

dalam perilaku mereka, dimana anak dengan usia 3 dan 5 seringkali

digambarkan sebagai anak yang stabil dan sesuai dengan perilaku anak

seusianya.

e) Konsep-diri secara cepat berkembang. Bimbingan yang bijaksana,

pengalaman yang berorientasi pada keberhasilan, dan bantuan yang positif

adalah hal-hal penting selama tahun-tahun ini.

3. Karakteristik Perkembangan Afektif

a) Kesukaan anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

b) Anak-anak cenderung egosentris, ingin selalu aktif bergerak dan umumnya

menyenangi gerak berirama.

c) Selalu ingin tahu, imajinatif/meniru-niru gerakan serta bersifat

individualistik dan egosentrik dalam beraktifitas.

d) Suka menjelajah dan mencoba-coba dalam beraktifitas serta suka gaduh

dalam bermain.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4. Implikasi untuk Program Pengembangan Gerak

a) Kesempatan yang banyak untuk permainan motorik gross harus diberikan

dalam bentuk langsung adan tidak langsung.

b) Pengalaman gerak seharusnya menekan eksplorasi gerak dan aktifitas

penyelesaian masalah untuk memaksimalkan kreatifitas anak dan

keinginan untuk mengeksplorasi sesuatu.

c) Tekanan harus di tempatkan pada pengembangan sebuah jenis locomotor

dasar, manipulatifdan kemampuan yang seimbang, kemajuan dari

sederhana menuju kompleks/rumit sehingga anak menjadi ”siap”.

d) Minat dan kemampuan anak laki-laki dan perempuan adalah sama, tidak

memerlukan pemisahan aktifitas selama periode/masa ini.

e) Aktifitas yang banyak yang didesain khususnya untuk meningkatkan

perseptual motorik adalah diperlukan.

f) keuntungan harus diambil dari anak yang mempunyai imaginasi yang

hebat melalui susunan aktifitas seperti drama dan perumpamaan.

g) Karena gerakan anak seringkali kaku dan tidak efisien, maka pastikan

untuk mencocokksn pengalaman gerak sesuai dengan tingkat

kematangannya.

h) Karena anak-anak seringkali melakukan gerakan yang janggal dan tidak

efisien, maka pastikan untuk memberikan latihan gerak yang sesuai

dengan tingkat kematangan mereka.

i) menyediakan berbagai macam kegiatan yang melibatkan perlakuan objek

dan koordinasi mata-tangan.

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

j) mulai memasukkan aktivitas bilateral dan cross-lateral, seperti berlari

cepat, skipping, setelah gerak unilateral seperti melompat telah dapat

dilakukan dengan baik.

k) memberi semangat pada anak-anak membantu dalam mengatasi

kecenderungan untuk malu dan percaya diri untuk aktif dalam program

pendidikan gerak dengan “menunjukkan” dan “memberi tahu” anak-anak

lain apa yang dapat mereka lakukan.

l) aktivitas harus melibatkan penekanan tangan, bahu dan badan bagian atas.

m) tanpa penekanan, penyelesaian mekanik dengan benar dalam gerak dasar

yang luas adalah tujuan pertama.

n) jangan memaksa koordinasi pada persendian dengan kecepatan dan

kegesitan.

o) kebiasaan buruk dari postur dimulai. Perkuat postur yang baik dengan

pernyataan yang positif.

p) menyediakan akses yang nyaman ke fasilitas toilet dan menyarankan anak-

anak untuk mengemban tanggung jawab.

q) memberikan perbedaan individu dan memperbolehkan mereka untuk

meningkatkan sesuai dengan tingkat mereka.

r) membuat standar untuk sikap yang dapat diterima dan dipatuhi oleh

mereka. Memberikan bimbingan yang bijaksana dalam membangun rasa

akan melakukan hal yang benar dan tepat dan melakukan hal yang salah

dan tidak dapat diterima.

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

s) program pengembangan gerak harus menentu dan berdasar akan level

perkembangan masing-masing individu.

t) Pendekatan multisensory harus digunakan, yaitu, suatu pengalaman yang

berbagai macam dimasukkan, menggunakan beberapa sensory modalities.

b. Pertumbuhan pada Masa Kanak-kanak Akhir

Periode dari usia 6 sampai 10 tahun dari masa kanak-kanak termasuk

dalam peningkatan yang lambat tetapi konstan, baik itu dalam hal tinggi badan,

berat dan kemajuan system motorik dan sensorik. Perubahan dalam pembangunan

tubuh hanya terjadi sedikit saja dalam tahun-tahun ini. Masa kanak-kanak adalah

lebih pada perpanjangan dan pengisian sebelum pertumbuhan pra-pubertal yang

terjadi secara tiba-tiba pada usia sekitar 11 tahun (untuk anak perempuan) dan 13

tahun (untuk anak laki-laki). Walaupun tahun-tahun ini ditandai dengan

pertumbuhan fisik yang bertahap, anak kecil tetap melakukan peningkatan yang

cepat dalam mempelajari dan fungsinya pada tingkat kematangan yang lebih

dalam kemampuannya berolahraga dan bermain.

Masa pertumbuhan yang relatif lambat ini memberi anak-anak tersebut

untuk membiasakan diri terhadap pertumbuhan yag dialaminya, dan merupakan

faktor penting juga pada perbaikan dramatik tertentu yang terlihat dalam

koordinasi dan control motorik selama masa kanak-kanak. Perubahan secara

gradual dalam ukuran dan terjalinnya hubungan tertutup antara perkembangan

tulang dan jaringan dapat dijadikan faktor penting dalam meningkatnya tingkat

fungsi.

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik

a) Anak laki laki dan perempuan mempunyai tinggi sekitar 44 - 60 inchi

(111.8 - 152.4 cm) dan memiliki berat sekitar 44 - 90 pound (20.0 - 40.8

kg).

b) Pertumbuhannya lambat, khususnya dari usia 8 sampai akhir periode ini.

Walaupun lambat tetapi kenaikannya teratur, tidak seperti pertambahan

tinggi dan berat selama tahun-tahun pra-sekolah.

c) Tubuh mulai memanjang, dengan pertambahan tinggi tahunan hanya 2 - 3

inchi (5.1 7.6 cm) dan pertambahan berat tahunan hanya 3 - 6 pound (1.4 -

2.7 kg).

d) Chepalocaudal (dari kepala hingga jari kaki) dan pronsip perkembangan

proximodistal (pusat keliling tubuh), yang mana otot yang lebih besar

dalam tubuh akan lebih berkembang daripada otot kecil, dan ini sangat

jelas.

e) Anak perembuan pada umumnya setahun lebih depan dari pada laki laki

dalam hal perkembangan psikologi, dan minat yang berbeda mulai timbul

pada akhir periode ini.

f) Preferensi/pilihan tangan terbangun dengan 85 persen memilih tangan

kanan dan 15 persen tangan kiri.

g) Waktu reaksi lambat, disebabkan oleh sulitnya koordinasi antara mata-

tangan dan mata-kaki yang berada pada awal periode. Setelah berakhirnya

periode ini, hal tersebut pada umumnya telah berhasil dibangun.

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

h) Anak laki-laki dan perempuan sangat berenergi tapi seringkali memiliki

daya tahan yang rendah dan mudah lelah. Walau bagaimanapun

ketanggapan dalam latihan sangat hebat.

i) Mekanisme pandangan perceptual telah terbangun sepenuhnya pada akhir

periode ini.

j) Anak-anak biasanya memiliki pandangan jauh selama periode ini dan tidak

siap untuk bekerja dengan penglihatan dekat dalam waktu lama.

k) Sebagian besar kemampuan gerak dasar mempunyai potensi untuk

diperbaiki selama periode ini.

l) Keterampilan dasar diperlukan untuk permainan yang baik sebelum hal ini

dikembangkan dengan baik.

m) Aktivitas yang melibatkan mata, lengan dan kaki berkembang lambat.

Seperti aktifitas bermain volley atau melempar bola dan melempar apapun

membutuhkan latihan yang banyak untuk menjadi ahli.

n) Periode ini menandai peralihan dari kemampuan gerak yang diperbaiki

menuju pembentukan keterampilan gerak transisi dalam menjalankan

permainan dan keterampilan atletik.

2. Karakteristik Perkembangan Kognitif

a) Masa perhatian pada umumnya pendek pada awal periode ini tapi secara

bertahap bertambah. Bagaimanapun, anak laki-laki dan perempuan pada

usia ini akan lebih sering menghabiskan waktu untuk kegiatan yang

menyenangkan begi mereka.

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b) Mereka sangat suka belajar dan menyenangkan hati orang dewasa tetapi

masih memerlukan bantuan dan tuntunan dalam membuat keputusan.

c) Anak-anak memiliki imaginasi yang bagus dan menunjukkan pikiran yang

sangat kreatif; tapi bagaimanapun, kesadaran diri kelihatannya menjadi

sebuah faktor pada akhir periode ini.

d) Mereka biasanya menyukai televisi, computer, video game, dan membaca.

e) Mereka tidak mempunyai kemampuan dalam berpikiran ringkas dan

menghadapi contoh dan situasi nyata selama awal periode.

f) Anak-anak secara intelektual sangat ingin tahu dan ingin selalu tahu

“kenapa”.

3. Karakteristik Perkembangan Afektif

a) Kesukaan anak laki-laki dan perempuan adalah sama pada awal periode,

tetapi segera setelah itu mulai terdapat perbedaan.

b) Anak-anak cenderung egosentris dan tidak suka bermain dalam kelompok

besar pada awal tahun ini, mereka lebih suka bermain dalam kelompok

kecil .

c) Anak-anak biasanya agresif, sombong, kritis, over-aktif, dan tidak dapat

menerima kekalahan ataupun kemenangan dengan baik.

d) Terdapat ketidaksesuaian dalam kedewasaan; anak-anak biasanya lebih

cepat dewasa di sekolah daripada di rumah.

e) Anak-anak tanggap terhadap kekuasaan, hukuman “yang adil, disiplin, dan

pemaksaan.

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

f) Anak-anak suka berpetualang dan sangat ingin terlibat dengan teman

dalam kelompok anak-anak yang melakukan kegiatan yang “berbahaya”

atau “rahasia”.

g) Konsep diri anak-anak tetap terbentuk.

4. Implikasi Program Pengembangan Gerak

a) Harus tersedia kesempatan bagi anak-anak untuk memperbaiki

kemampuan gerak dasar yaitu dalam daya gerak, manipulasi, dan

ketetapan akan sebuah tujuan pada saat mereka labil.

b) Anak-anak memerlukan bantuan dalam peralihan dari fase gerak dasar

menuju fase gerak khusus.

c) Penerimaan dan penegasan memberi tahu anak-anak bahwa mereka

memiliki tempat yang aman dan tetap di sekolah dan rumah.

d) Kesempatan yang berlimpah dalam pemberian semangat dan pemaksaan

yang positif dari orang dewasa sangat diperlukan untuk meningkatkan

pengembangan konsep diri.

e) Kesempatan dan pemberian dorongan untuk mengeksplorasi dan mencoba

melalui gerakan dengan tubuh mereka dan benda di lingkungan dapat

meningkatkan efisiensi perceptual-motor.

f) Harus terdapat pengalaman-pengalaman yang terbuka untuk mengenalkan

akan tanggung jawab dan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

g) Anak-anak belajar menyesuaikan diri terhadap permainan yang kasar

dalam sebuah kelompok tanpa mereka menjadi kasar atau kacau.

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

h) Kesempatan untuk memperkenalkan kerja tim harus diberikan pada saat

yang tepat.

i) Aktivitas yang melibatkan imajinasi dan kelucuan dapat dimasukkan

dalam program selama tahun-tahun awal karena imajinasi anak masih

tinggi/sangat baik.

j) Aktivitas yang berkaitan dengan musik dan ritmik dapat dinikmati dalam

tingkat ini dan sangat penting dalam meningkatkan kemampuan gerak

dasar, kreativitas, dan pemahaman mendasar akan musik dan ritme.

k) Anak-anak pada tingkat ini belajar dengan sangat baik melalui partisipasi

aktif.

l) Aktivitas seperti memanjat dan bergantungan bermanfaat untuk

mengembangkan tubuh bagian atas dan seharusnya dimasukkan dalam

program ini.

m) Situasi permainan diskusi yang melibatkan beberapa topik seperti

bergantian (antri), fair-play, tidak mencontek, dan berbagai nilai universal

yang mengandung arti pembedaan antara benar dan salah.

n) Mulai menitik beratkan pada ketepatan, bentuk, dan keterampilan dalam

melakukan gerak.

o) Menganjurkan anak untuk berpikir sebelum mereka terikat pada sebuah

kegiatan. Membantu mereka dalam mengenal resiko dengan maksud

mengurangi sifat mereka yang sering nekat/sembrono.

p) Membentuk kegiatan dalam kelompok kecil dilanjutkan ke kelompok yang

lebih besar dan pengalaman olahraga team.

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

q) Postur sangat penting, aktivitas memerlukan penekanan pada susunan

tubuh yang tepat.

r) Penggunaan aktivitas ritmik untuk memperbaiki koordinasi diperlukan.

s) Keterampilan gerak khusus dikembangkan dan diperbaiki pada akhir

periode. Latihan yang banyak, dorongan semangat, dan perintah selektif

itu penting.

t) Partisipasi dalam aktivitas olahraga anak-anak yang bila dikembangkan

sesuai dan tepat dengan kebutuhan dan minat anak-anak harus di berikan.

4. Kemampuan Gerak Dasar

a. Perkembangan kemampuan gerak dasar

Perkembangan koordinasi gerak tubuh merupakan kunci perkembangan

penguasaan berbagai macam gerak keterampilan yang telah mulai dikuasai sejak

masa anak-anak. Sejalan dengan meningkatnya umur, maka meningkat pula

ukuran tubuh dan kemampuan fisik, secara otomatis akan meningkat pula

kemampuan gerak dasar anak. Peningkatan kemampuan gerak dasar dapat

diidentifikasikan dalam bentuk : gerakan dengan mekanika tubuh makin efisien,

gerakan yang dilakukan semakin lancar dan terkontrol, bentuk gerakan bervariasi

dan bertenaga. Gerakan-gerakan seperti berjalan, meloncat, berjengket,

menyepak, melempar, menangkap, memukul semakin dikuasai. Kecepatan

perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk

melakukan aktivitas. Anak yang kurang mendapatkan kesempatan melakukan

gerakan atau selalu terkekang di rumah, mereka cenderung memiliki kemampuan

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

gerak dasar yang rendah, sedangkan anak yang diberikan kebebasan melakukan

aktivitas memiliki kecenderungan berkemampuan gerak dasar yang baik.

Hurlock ( 1991 : 156 ), menyatakan bahwa : “ Masa kecil sering disebut

sebagai masa ideal untuk mempelajari keterampilan gerak “. Hal ini ada sejumlah

alasan yang mendasarinya, yaitu : (1) karena tubuh anak lebih lentur ketimbang

tubuh orang dewasa, sehingga anak lebih mudah menerima semua pelajaran,

(2) anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan

dengan keterampilan yang baru dipelajarinya, maka bagi anak mempelajari

keterampilan baru lebih mudah, (3) secara keseluruhan anak lebih berani pada

waktu kecil ketimbang ketika anak besar. Oleh karena itu, mereka lebih berani

mencoba sesuatu yang baru. Hal yang demikian menimbulkan motivasi yang

diperlukan untuk belajar. (4) orang dewasa merasa bosan melakukan pengulangan,

tetapi sebaliknya anak-anak justru menyenangi yang demikian. Oleh karena itu,

anak-anak bersedia mengulangi suatu tindakan hingga pola otot terlatih untuk

melakukannya secara efektif. (5) karena anak memiliki tanggung jawab dan

kewajiban yang lebih kecil ketimbang yang akan mereka miliki pada waktu

mereka bertambah besar, maka mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk

belajar menguasai keterampilan ketimbang yang dimiliki remaja atau orang

dewasa. Bahkan seandainya mereka nantinya bertambah besar dan memiliki

waktu yang cukup, mungkin akan merasa bosan dengan pengulangan yang

diperlukan di dalam mempelajari keterampilan, sehingga keterampilan yang telah

dikuasai tidak berkembang.

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Keterampilan gerak tidak akan berkembang melalui kematangan saja,

melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Di dalam mempelajari keterampilan

gerak menurut Hurlock (1991 : 157), yaitu : “ Hal terpenting di dalam

mempelajari keterampilan gerak meliputi : kesiapan belajar, kesempatan belajar,

kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, motivasi, individu dan

sistematis. Apabila pembelajaran dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka

keterampilan yang dipelajari dengan waktu dan usaha yang sama oleh orang yang

sudah siap hasilnya akan lebih unggul dibandingkan dengan orang yang belum

siap untuk belajar.

Kesempatan untuk mempelajari keterampilan gerak bagi anak sangat

penting, karena kondisi anak memungkinkan untuk dapat mencoba berbagai

gerakan yang sederhana. Banyak diantara siswa yang tidak berkesempatan untuk

mempelajari keterampilan gerak karena hidup dalam lingkungan yang tidak

menyediakan kesempatan belajar atau karena orang tua yang melarang anaknya

untuk banyak bergerak, mereka takut hal yang demikian akan dapat menciderai

atau melukai anaknya.

Untuk dapat mempelajari keterampilan motorik dengan baik anak harus

banyak diberikan kesempatan melakukan praktek. Anak harus diberi waktu untuk

berpraktek sebanyak yang diperlukan untuk menguasai suatu keterampilan.

Meskipun demikian kualitas praktek jauh lebih penting ketimbang kualitasnya.

Jika anak berpraktek dengan model sekali pukul hilang, maka akan berkembang

kebiasaan kegiatan yang jelek dan gerakan yang tidak efisien. Karena dalam

mempelajari keterampilan gerak, meniru model memainkan peranan yang penting,

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

maka untuk mempelajari suatu keterampilan dengan baik, bagi anak model yang

baik merupakan suatu keharusan.

Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan

bimbingan dari orang dewasa. Bimbingan juga membantu anak membetulkan

suatu kesalahan yang dilakukan oleh anak sebelum kesalahan tersebut terlanjur

dipelajari dengan baik atau menjadi gerakan yang otomatis meskipun salah,

sehingga sulit dibetulkan kembali.

Di dalam berusaha menguasai keterampilan gerak diperlukan suatu proses

belajar yaitu proses belajar gerak. Proses belajar gerak berbeda dengan proses

belajar kognitif dan proses belajar efektif. Perbedaan yang ada bersumber dari

aspek-aspek yang dominan keterlibatannya di dalam proses belajar. Yang

dominan keterlibatannya dalam proses belajar gerak adalah aspek fisik dan

psikomotor. Yang dominan keterlibatannya dalam belajar kognitif adalah aspek

pikir ; sedangkan yang dominan keterlibatannya dalam belajar afektif adalah

aspek emosi dan perasaan. Dengan kata dominan di sini dimaksudkan untuk

menggambarkan bahwa di situ ada keterlibatan yang lebih intensif dari salah satu

aspek fungsi dalam diri siswa; sementara aspek fungsi yang lain juga terlibat

namun dengan kadar yang lebih rendah. Di dalam belajar gerak aspek fisik dan

psikomotor terlibat lebih besar dibanding aspek pikir serta aspek emosi dan

perasaan.

Fitts dan Postner dalam Sugiyanto (1998: 315), mengemukakan bahwa : “

Proses belajar gerak keterampilan digambarkan memiliki 3 fase belajar, yaitu :

Fase awal (kognitif), Fase penghubung (asosiatif), dan Fase akhir (otonom) “.

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampilan. Fase

kognitif merupakan perkembangan yang menonjol terjadi pada diri siswa, di mana

siswa mengerti tentang gerakan yang dipelajari. Sedangkan penguasaan geraknya

sendiri masih belum baik karena masih dalam taraf mencoba – coba gerakan. Pada

fase kognitif proses belajar di awali dengan aktif berfikir tentang gerakan yang

dipelajari. Siswa berusaha mengetahui dan memahami gerakan dari informasi

yang diberikan kepadanya. Informasi dapat bersifat verbal atau bersifat visual.

Informasi verbal adalah informasi yang berbentuk penjelasan dengan

menggunakan kata-kata. Di sini indera pendengaran aktif berfungsi. Informasi

visual adalah informasi yang dapat dilihat. Informasi ini dapat berbentuk contoh

gerakan atau gambar gerakan, di sini indera penglihatan aktif berfungsi.

Informasi yang ditangkap oleh indera kemudian di proses dalam

mekanisme perseptual. Mekanisme perseptual berfungsi untuk menangkap makna

informasi. Dengan informasi ini siswa dapat memperoleh gambaran tentang

gerakan yang dipelajari. Setelah memperoleh gambaran tentang gerakan, maka

gambaran tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme pengambilan keputusan.

Dalam mekanisme ini siswa mengambil keputusan apa yang akan diperbuat.

Apakah ia akan melakukannya atau tidak. Misalnya apabila gerakan yang

diketahui itu ternyata sulit atau dirasa membahayakan dirinya, dapat jadi siswa

tidak ingin melakukan karena takut, dan memutuskan untuk tidak melakukannya.

Tetapi sebaliknya bila dari informasi tentang gerakan, siswa merasa dapat atau

berani melakukannya, maka ia memutuskan untuk mencoba melakukannya.

Keputusan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk rencana gerak. Selanjutnya,

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

rencana gerak diproses dalam mekanisme pengerjaan. Dalam mekanisme

pengerjaan terjadi pengorganisasian respon untuk dikirim sebagai komando gerak

ke sistem muskular untuk diwujudkan menjadi gerakan tubuh. Berdasarkan

komando gerak tersebut terwujudkan gerakan-gerakan. Melalui proses semacam

itulah siswa mencoba melakukan atau mempraktekkan gerakan yang dipelajari.

Dengan mempraktekkan berulang-ulang gerakan demi gerakan, penguasaan

keterampilan melakukan gerakan menjadi meningkat.

Pada fase kognitif ini siswa baru dalam taraf mengembangkan citra

kognitifnya, oleh sebab itu lebih lanjut Drowatzky (1975: 242), menyatakan

bahwa : “ Instruktur yang baik akan memusatkan perhatian pada isyarat persepsi

dan karakteristik respon serta memberikan pengetahuan hasil diagnose pada fase

ini “. Pada fase kognitif siswa belum dapat melakukan gerakan-gerakan dengan

baik. Setelah mempraktekkan berulang-ulang dan kemampuan melakukan gerakan

– gerakan sudah menjadi lancar dan baik, maka siswa berarti sudah meningkat

memasuki fase belajar selanjutnya yaitu memasuki fase asosiatif.

Fase asosiatif disebut juga fase penghubung atau menengah. Fase ini

ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana siswa sudah mampu

melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat

pelaksanannya. Dengan tetap mempraktekkan berulang-ulang, pelaksanaan

gerakan akan menjadi semakin efektif, lancar, sesuai dengan keinginannya dan

kesalahan gerakan akan semakin berkurang. Untuk meningkatkan penguasaan dan

kebenaran gerakan, siswa perlu tahu kesalahan yang masih diperbuatnya. Karena

tahu tentang kesalahan gerakan yang dilakukan siswa perlu mengarahkan

Page 82: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

perhatiannya untuk membetulkan dengan mempraktekkan berulang-ulang.

Kemampuan untuk mengenali kesalahan gerakan sangat diperlukan untuk

peningkatan penguasaan gerak. Untuk meningkatkan penguasaan gerak

diperlukan kesempatan yang leluasa untuk praktek berulang-ulang.

Pada fase asosiatif ini respon yang dipelajari sudah siap, sehingga

memungkinkan kesalahan tidak lagi sering terjadi, bahkan secara bertahap akan

hilang. Pada fase asosiatif ini merangkaikan bagian-bagian gerakan menjadi

rangkaian gerakan yang terpadu, yang merupakan unsur penting untuk menguasai

berbagai gerakan keterampilan.

Fase otonom dapat dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Fase

ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan di mana siswa mampu melakukan

gerakan keterampilan secara otomatis. Fase ini dikatakan sebagai fase otonom

karena siswa mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh

walaupun pada saat melakukan gerakan itu siswa harus memperhatikan hal-hal

lain selain gerakan yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena gerakannya

sendiri sudah dapat dilakukan secara otomatis.

Untuk mencapai fase otonom diperlukan praktek berulang-ulang secara

teratur. Setelah dicapai fase otonom kelancaran dan kebenaran gerakan masih

dapat ditingkatkan, namun peningkatannya tidak lagi secepat pada fase-fase

belajar sebelumnya. Pada fase ini dimana gerakan sudah menjadi otomatis, untuk

mengubah bentuk gerakan cukup sulit. Untuk mengubahnya perlu ketekunan.

Mengingat menjadi sulitnya mengubah bentuk gerakan setelah gerakan

menjadi otomatis, maka pembentukan gerakan harus dilakukan pada fase belajar

Page 83: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

sebelumnya. Sejak awal siswa sudah harus diarahkan melakukan gerakan-gerakan

yang benar secara mekanik, agar setelah mencapai fase otonom gerakannya benar-

benar efisien. Perlu dijelaskan bahwa gerakan otomatis tidak sama dengan

gerakan yang efisien atau gerakan yang terampil. Gerakan yang otomatis belum

tentu efisien. Gerakan yang salah secara mekanisme dapat menjadi otomatis

apabila terus dilakukan berulang-ulang. Sedangkan gerakan yang benar dan

dilakukan secara otomatis akan menjadi gerakan yang efisien.

Di dalam proses pembelajaran gerak keterampilan diperlukan adanya

kondisi tertentu yang berbeda dengan kondisi belajar pada jenis belajar yang lain.

Ada dua jenis kondisi pada belajar gerak keterampilan, yaitu kondisi internal dan

kondisi eksternal (Sugiyanto, 1998: 324 - 334). Kondisi internal adalah kondisi

yang ada pada diri pelajar, sedangkan kondisi eksternal adalah kondisi yang ada

pada situasi belajar. Kondisi internal meliputi dua hal, yaitu: mengingat bagian-

bagian keterampilan (recall of part-skills) dan mengingat rangkaian pelaksanaan

(recall of executing routine). Kondisi eksternal meliputi lima hal, yaitu: instruksi

verbal, gambar, demontrasi, praktek, dan umpan balik.

Kemampuan memahami mekanika gerakan penting peranannya seperti

halnya kemampuan memahami keterampilan yang harus dilakukan. Dengan

memahami bentuk-bentuk gerakan yang benar, maka otak dapat memberi

komando gerak kepada sistem penggerak tubuh untuk melakukan gerakan-

gerakan dengan bentuk yang benar. Kemampuan berkonsentrasi sangat penting

dalam pelaksanaan keterampilan yang memerlukan keseriusan, kecermatan, dan

pengerahan seluruh daya yang dimiliki. Misalnya di dalam persiapan melakukan

Page 84: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

gerakan loncat indah, senam prestasi (gymnastic), dan angkat besi, tanpa

berkonsentrasi, seseorang tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan

sebaik-baiknya. Seperti halnya unsur fisik dan mental, unsur emosional juga

merupakan faktor penentu penampilan gerak yang efisien.

Kemampuan dan kondisi emosional yang diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan gerakan yang efisien adalah: kemampuan mengendalikan emosi dan

perasaan, tidak ada gangguan emosional, merasa perlu dan ingin mempelajari atau

melakukan gerakan, memiliki sikap yang positif terhadap prestasi gerak gangguan

emosional misalnya ketegangan emosi, kemarahan, kesedihan, erat kaitannya

dengan penampilan gerak. Koordinasi gerak dapat terganggu karena keadaan

emosi yang tidak terkendali. Apabila koordinasi gerak terganggu maka tidak

mungkin melakukan keterampilan gerak yang sebaik-baiknya.

Merasa perlu dan ingin untuk mempelajari atau melakukan gerakan

merupakan motivasi internal atau larangan dari dalam diri untuk berbuat dalam

bentuk mempelajari atau melakukan gerakan. Apabila seseorang berbuat karena

adanya dorongan dari dalam dirinya sendiri, maka ia akan cenderung berbuat

sebaik – baiknya karena tidak merasa terpaksa. Seseorang berbuat secara sukarela

cenderung akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan yang

dihasilkan oleh seseorang yang berbuat karena terpaksa.

Kemampuan untuk mengendalikan diri memberikan kemungkinan bagi

seseorang untuk berbuat sesuai dengan yang seharusnya dilakukan atau tidak

berbuat di luar batas. Seseorang yang mengendalikan diri akan lebih mudah

Page 85: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mengikuti aturan-aturan, termasuk mengikuti aturan agar dirinya dapat menjadi

terampil.

b. Gerakan yang terampil dan efisien pada anak-anak.

Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan gerakan yang efisien.

Keterkaitan antara berbagai faktor akan dapat menimbulkan gerakan yang efisien.

Hal ini sesuai pendapat Drowatzky (1975: 34), yaitu: “ Tiga komponen utama

yang mendukung gerakan yang efisien, yaitu: kesegaran jasmani dan kemampuan

gerak, kemampuan penginderaan atau sensori serta proses-proses perseptual “.

Gambaran mengenai komponen-komponen pendukung gerakan yang efisien dan

unsur – unsurnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Komponen gerakan efisien (Drowaztky, 1975:34)

Page 86: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Unsur-unsur pendukung gerakan yang terampil dan efisien menurut Broer

dan Zernicke (1979: 35), menyatakan bahwa: “ tiga prasarat untuk gerakan yang

efisien, yaitu unsur fisik, mental, dan emosional “. Ketiga unsur tersebut tidak

dapat berfungsi sendiri – sendiri secara terpisah dalam mewujudkan gerakan yang

terampil dan efisien. Ketiganya harus berfungsi dalam suatu mekanisme yang

serasi atau terorganisasi dengan baik.

Unsur fisik merupakan fungsi dari sistem muskular, skeletal, sirkulatori,

respiratori, dan indera. Sistem ini secara bersama- sama dengan komponen mental

dan emosional mempengaruhi sistem syaraf. Sistem syaraf melalui kontrol

keseimbangan, kontrol muskular dan kontrol ketepatan waktu mempengaruhi

kelincahan dan koordinasi tubuh. Kelincahan dan koordinasi tubuh inilah yang

mencerminkan gerakan yang efisien.

Di dalam berbagai gerakan, semua sistem tubuh difungsikan melalui

sistem syaraf untuk meghasilkan kontrol keseimbangan tubuh pada saat

melakukan gerakan. Kontrol tubuh ini meliputi : kontrol keseimbangan, kontrol

ketepatan, waktu berbuat, dan kontrol muskular. Kelima macam kontrol tersebut

tergantung pada unsur fisik, mental dan emosional.

Kontrol keseimbangan meliputi kemampuan untuk menyelesaikan pusat-

pusat gravitasi secara efektif dalam hubungannya dengan bidang tumpuan, baik

timpuan yang tidak bergerak maupun tumpuan yang bergerak. Kontrol

keseimbangan merupakan fungsi dari organ vestibular yang berada pada telinga

bagian dalam dan di dalam berfungsinya ditunjang oleh fungsi mata. Pada saat

Page 87: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

seseorang dalam keadaan bergerak, tangan dan kaki berperan penting dalam

menjaga keseimbangan tubuh.

Kontrol ketepatan waktu bergerak pada dasarnya merupakan pengatur

irama gerakan, dalam hal ini terwujud dalam bentuk ketepatan waktu kontraksi

sekelompok otot sehingga dapat menghasilkan gerakan dengan kecepatan, urutan

dan lamanya tiap unsur gerakan yang sesuai dengan kebutuhan.

Kontrol muskular merupakan kemampuan mengendalikan kontraksi dan

relaksasi otot. Pengendalian otot-otot mana yang harus berkontraksi dan otot –

otot mana yang tidak perlu berkontraksi untuk melakukan suatu gerakan sangat

diperlukan agar suatu gerakan dapat dilakukan dengan baik. Di dalam melakukan

aktivitas fisik, bukan hanya kemampuan kontraksi otot yang diperlukan,

kemampuan relaksasi otot juga penting. Kemampuan relaksasi penting untuk

memperoleh efisiensi gerakan dan mempercepat proses pemulihan kesegaran

sesudah melakukan aktivitas.

Kontrol keseimbangan, kontrol ketepatan waktu bergerak dan kontrol

muskular saling berhubungan di dalam pelaksanaan fungsinya. Misalnya, kontrol

muskular berperan dalam kontrol keseimbangan, kontrol timing berperan di dalam

pelaksanaan gerakan yang memerlukan ketepatan waktu pelaksanaan atau gerakan

berirama. Pelaksanaan gerakan merupakan fungsi kontrol muskular, sedangkan

iramanya merupakan fungsi kontrol timing.

Ketika fungsi kontrol tersebut secara bersama-sama mewujud dalam

bentuk kelincahan dan koordinasi gerakan. Kelincahan (agility) adalah

kemampuan mengubah arah gerakan atau posisi tubuh dengan cepat. Sedangkan

Page 88: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

koordinasi adalah pemfungsian beberapa otot secara bersama dengan timing dan

keseimbangan yang baik di dalam suatu gerakan. Gerakan yang berkoordinasi

dengan baik tidak akan menimbulkkan ketegangan otot yang tidak perlu dan

pelaksanaannya lancar atau mulus. Apabila berbagai macam gerakan yang

terkoordinasi dengan baik dikombinasikan secara serasi, maka akan menghasilkan

gerakan yang efisien.

Gerakan dikatakan efisien apabila gerakan-gerakan yang terkoordinasi

dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas tertentu, dan memanfaatkannya dengan perolehan nilai yang

tinggi, dengan arah yang baik, dan menggunakan tenaga sekecil mungkin.

Seseorang yang mampu melakukan gerakan-gerakan secara efisien, orang tersebut

dapat dikatakan terampil.

Pengembangan kemampuan gerak dasar banyak tergantung pada dasar

fisiologis, peranan belajar, lingkungan kebudayaan dan kemampuan masing –

masing individu. Faktor- faktor biologis dan fisiologi memainkan peranan penting

dalam menentukan kemampuan gerak dasar seseorang. Flieshman (1965: 10),

menyatakan bahwa : “ Kemampuan gerak dasar seseorang terdapat perbedaan, hal

ini tergantung pada sensitif tidaknya otot-otot dan kelompok otot, komposisi

jaringan otot atau perbedaan susunan sistem saraf pusat “. Faktor keturunan juga

memberikan pengaruh pada kemampuan gerak dasar terutama dalam menetapkan

pembatasan kondisi seseorang.

Faktor – faktor lingkungan dan belajar memainkan peranan penting dan

memiliki sumbangan yang lebih besar di dalam mempengaruhi perkembangan

Page 89: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kemampuan gerak dasar seseorang. Oleh karena itu prinsip seluruh pendidikan

formal dalam pendidikan jasmani merupakan dasar dari proses pengembangan

kemampuan gerak. Flieshman (1965: 11), menyatakan bahwa : “ Kemampuan

dasar mulai diperoleh pada awal kehidupan, oleh karena itu lingkungan hidup

anak harus ditujukan pada pemeliharaan pertumbuhan yang baik, hal ini penting

bagi pengembangan kemampuan gerak dasar”.

Kemampuan gerak dasar mempunyai pengertian yang hampir sama

dengan kemampuan motorik atau motor ability yang menunjukkan gambaran

tentang keterampilan di dalam aktivitas olahraga atau motor ability indicates

precent athletic ability, yang berarti tingkat kemampuan seseorang dalam

melakukan suatu keterampilan gerak yang luas. Oleh sebab itu salah satu

pengembangan kemampuan gerak dasar dapat dilakukan melalui pendidikan

jasmani disekolah.

Kemampuan gerak dasar merupakan bahasan yang komplek, artinya di

dalam membahas mengenai kemampuan gerak dasar ini dari sudut mana mereka

memandang. Harrow (1977: 84), mengklasifikasikan dalam bentuk keterampilan,

yaitu: “ Keterampilan pemula, menengah, dan keterampilan tinggi “.

Pengklasifikasikan oleh Magill (1980: 10), yaitu: “ klasifikasi keterampilan gerak

didasarkan pada kecermatan gerakan, perbedaan titik awal, stabilitas lingkungan

dan kontrol umpan balik “.

Berdasarkan pada kecermatan gerakan, gerakan keterampilan dapat

diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu : keterampilan gerak agal atau gross

motor skills dan keterampilan gerak halus atau fine motor skills (Singer;1980: 14).

Page 90: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keterampilan gerak agal ditandai oleh keterlibatan otot-otot besar sebagai basis

primer dalam gerakan. Keterampilan gerak halus merupakan keterampilan yang

memerlukan kemampuan mengontrol otot-otot halus dalam tubuh untuk

pencapaian pelaksanaan keterampilan gerak.

Berdasarkan titik awal dan titik akhir pelaksanaan, gerakan keterampilan

dapat dibedakan dalan dua kategori, yaitu: “ Keterampilan gerak diskret atau

discrete motor skill dan keterampilan gerak kontinus atau continuous motor skill

(Singer; 1980: 19). Suatu keterampilan gerak dapat diklasifikasikan ke dalam

keterampilan gerak diskret apabila dalam pelaksanaan keterampilan gerak dapat

dibedakan antara titik awal dan titik akhir dari gerakan itu. Keterampilan gerak

kontinus adalah keterampilan gerak yang tidak ditandai dengan jelas adanya titik

awal dan titik akhirnya. Kekuatan eksternal lebih menentukan dalam memulai dan

mengakhiri suatu gerakan, bila dibandingkan dengan pengaruh bentuk gerakannya

sendiri.

Berdasarkan stabilitas lingkungan, keterampilan gerak menurut Singer

(1980: 14), dibedakan menjadi : “ Gerak tertutup (self paced), gerak terbuka

(externally paced) dan gabungan gerak tertutup dan terbuka (mixed paced) “.

Keterampilan tertutup merupakan gerakan yang terjadi dalam kondisi lingkungan

tertentu dan tidak berubah – ubah. Stimulus dalam setiap gerakan dimulai oleh

pelaku sendiri. Keterampilan terbuka terjadi pada lingkungan yang berubah –

ubah secara temporal dan spacial. Pelaku bergerak berdasarkan stimulus dari

lingkungan di mana siswa berada. Sedangkan keterampilan gerak gabungan atau

mixed paced terjadi antara siswa dan obyek dalam situasi bergerak.

Page 91: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Klasifikasi gerakan berdasarkan kontrol umpan balik, didasarkan pada

bagaimana dan kapan umpan balik sensori yang dihasilkan dari gerakan dapat

dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan gerakan berikutnya. Umpan balik

sensori diartikan sebagai informasi yang diterima oleh seseorang melalui indera

selama melakukan gerakan. Berdasarkan kontrol umpan balik, dapat dibedakan

menjadi dua kategori, yaitu : kontrol lingkaran tertutup (closed loop) dan kontrol

lingkaran terbuka (open loop). Jika informasi umpan balik dapat digunakan untuk

menyesuaikan aksi selama gerakan itu berlangsung, maka keterampilan itu dapat

diklasifikasikan ke dalam kontrol lingkaran tertutup, sedangkan jika umpan balik

itu tidak dapat digunakan untuk membuat penyesuaian gerakan selama aksi

berlangsung, maka keterampilan itu dikatakan berada dalam kontrol lingkaran

terbuka.

Berdasarkan klasifikasi tersebut bila dikaitkan dengan penguasaan

keterampialn bermain sepak bola, maka dapat disampaikan sebagai berikut : (1)

berdasarkan kecermatan gerak, termasuk gerak agal dan halus, karena melibatkan

sejumlah otot besar dan kecil, (2) berdasarkan titik awal dan titik akhir, termasuk

gerakan serial, karena gerakan terdiri dari bagian-bagian yang jelas titik awal dan

titik akhirnya dan dilakukan secara berangkai, (3) berdasarkan stabilitas

lingkungan, termasuk keterampilan terbuka, karena gerakannya terjadi pada

kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan stimulusnya berasal dari luar, (4)

berdasarkan kontrol umpan balik termasuk dalam kontrol lingkaran terbuka,

karena umpan balik yang timbul dapat dimanfaatkan untuk gerakan berikutnya.

Page 92: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Keterampilan gerak harus dibedakan dengan gerak dasar yang merupakan

pola gerak. Keterampilan gerak menunjukkan tingkat pengembangan kecakapan,

sedangkan gerak dasar merupakan gerakan yang nampak nyata dalam penampilan

dan mempunyai tujuan sendiri yang penting. Gerakan keterampilan mempunyai

tingkat efisiensi dalam melakukan tugas yang kompleks, meliputi tugas-tugas

gerakan dalam belajar dan berlatih. Gerak yang terampil menunjukkan

perkembangan tingkat ketangkasan.

Klasifikasi gerakan terampil menurut Harrow (1977:76), yaitu:

“Klasifikasi gerakan yang terampil dibagi menjadi dua kontinum, yaitu kontinum

vertikal dan kontinum horisontal “. Kontinum vertikal menunjukkan derajat

kesukaran gerak yang dilakukan dari berbagai keterampilan dan biasanya disebut

sebagai tingkat kompleksitas. Sedangkan kontinum horisontal menggambarkan

tingkat penguasaan keterampilan yang dicapai oleh siswa dan biasa disebut

sebagai tingkat ketangkasan.

Dalam keterampilan gerak pada cabang olahraga tertentu, seorang guru

atau pelatih harus dapat membuat kategori perilaku gerak atas dasar tingkat

kesukaran dari keterampilan maupun tingkat ketangkasan siswa. Beradasarkan

kontinum vertikal, gerak keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu

keterampilan adaptif sederhana, terpadu, dan kompleks.

Keterampilan adaptif sederhana menunjukkan adaptasi gerakan dan gerak

dasar utama. Gerakan-gerakan dasar utama dimodifikasi untuk menyesuaikan

dengan situasi atau lingkungan yang baru. Keterampilan terpadu terbentuk dari

efisiensi dalam keterampilan dasar siswa dan disatukan dengan penggunaan

Page 93: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

perlengkapan dan alat – alat yang digunakan. Siswa diharapkan dapat mengatur

tubuhnya sambil menggunakan perlengkapan selama melakukan penampilan

dalam keterampilan terpadu tersebut. Sedangkan keterampilan adaptif kompleks

merupakan keterampilan yang memerlukan penguasaan mekanika tubuh yang

lebih besar sebagai pelaksanaan hukum – hukum fisika terhadap tubuh. Untuk

mengidentifikasi gerakan yang dapat dikategorikan keterampilan kompleks ini

adalah keterlibatan tubuh pelaku secara total, seringkali tanpa landasan penopang

atau dalam keadaan melayang di udara harus membuat penyesuaian postural

terhadap rangsangan atau isyarat yang tidak terduga, dan mengatur gerakan di

lapangan yang luas.

Kontinum horizontal berhubungan dengan derajat ketangkasan atau

penguasaan keterampilan yang dapat dicapai dalam keterampilan tertentu. Harrow

(1977:78), menyatakan bahwa : “ Kontinum horizontal dibagi menjadi empat

tingkat, yaitu tingkat pemula, menengah, lanjut, dan keterampilan tinggi “. Setiap

siswa yang mempelajari keterampilan baru, digolongkan dalam tingkat pemula.

Selanjutnya sesuai dengan perkembangan derajat keterampilannya, kemampuan

siswa dapat dikategorikan ke dalam klasifikasi tingkat selanjutnya, dan seterusnya

sampai tingkat keterampilan tinggi. Kontinum horizontal mempunyai empat

klasifikasi yang selalu berada dalam setiap klasifikasi kontinum vertikal.

Keterampilan dapat pula diklasifikasikan menjadi dua, yaitu atas dasar

persepsi dan kebiasaan. Cabang olahraga anggar, bola basket atau tenis dapat

digolongkan sebagai cabang olahraga yang berkiblat pada persepsi, sedangkan

jenis cabang olahraga senam, tolak peluru ataupun keterampilan mengemudi

Page 94: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

termasuk kebiasaan. Dalam kegiatan olahraga potensi siswa sangat diperlukan

untuk situasi yang selalu berubah. Reaksi tidak dapat dipastikan tergantung pada

situasi yang dihadapi. Keterampilan memerlukan latihan dan ulangan – ulangan

sampai menjadi gerakan yang memerlukan kebiasaan.

Keterampilan yang bersifat kebiasaan memerlukan respons yang tepat

terhadap situasi yang dihadapi, hal ini sesuai dengan teori tentang hubungan

antara stimulus (S) dengan respons (R). Singer (1980: 18), menyatakan bahwa : “

Situasi yang dihadapi secara relatif adalah tetap, sedangkan respon yang

diinginkan hanya dapat dihasilkan melalui latihan yang teratur dan perhatian dari

siswa tersebut kegiatan yang dilakukan. Hasilnya adalah keterampilan yang

berlangsung secara otomotik “.

Belajar keterampilan, baik keterampilan yang bersifat sederhana maupun

yang kompleks, menghendaki terintegrasinya fungsi – fungsi jiwa secara baik.

Oleh karena itu diperlukan ketekunan, ketelitian, keterikatan pada tugas yang

dihadapi, terpusatnya perhatian secara tajam dan terkoordinasinya antara persepsi

dan gerakan. Romizowsky (1981: 129) mengemukakan bahwa : “ Belajar

keterampilan melalui tahap – tahap : (1) memperoleh pengetahun, (2) melakukan

respon (aplikasi dari pengetahuan itu), (3) mengalihkan kontrol dari persepsi

kepada feeling dan kemudian gerakan, (4) otomatisasi gerak keterampilan itu, dan

(5) generalisasi keterampilan”.

Suatu keterampilan harus dipelajari secara baik dalam kondisi – kondisi

yang tetap sebelum siswa mengalami keadaan – keadaan yang sulit diperkirakan.

Suatu respons tertentu tidak berguna bagi siswa untuk bereaksi di bawah aneka

Page 95: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

ragam kondisi. Seorang pemain sepak bola (penjaga gawang) mungkin memiliki

keterampilan yang baik ketika menangkap bola yang keluar dari mesin pelempar

bola atau jet ball, tetapi situasi pertandingan menghendaki banyak keluwesan

respons pada waktu bola datang dengan kecepatan yang berbeda – beda, dengan

putaran, slice dan arah dan kecepatan yang berbeda.

Hampir semua gerak keterampilan memerlukan lebih dari satu reaksi yang

disiapkan. Kerumitan tersebut memerlukan pengertian dari pihak guru atau pelatih

dan dari siswa sendiri agar diperoleh keterampilan sesuai dengan harapan. Oleh

karena itu pengajaran harus tanggap terhadap penekanan-penekanan yang penting

dalam belajar keterampilan.

Kadang-kadang orang sulit membedakan antara kemampuan dan

keterampilan. Kemampuan sifatnya umum dan tahan lama, suatu pembawaan

yang dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Sedangkan keterampilan bersifat

spesifik untuk kegiatan tertentu yang diperoleh dari pengalaman dan berkenaan

dengan suatu urutan respons yang dikembangkan secara spesifik.

Untuk memprediksi kemampuan gerak dasar masing-masing individu,

telah banyak tes-tes ketangkasan gerak yang telah dikembangkan untuk diterapkan

pada orang coba baik laki-laki maupun perempuan pada tingkat perkembangan

yang berbeda. Tes tersebut bertujuan untuk membuat klasifikasi dan pencapaian

tingkat ketangkasan sebagai prediksi terhadap kemampuan ketangkasan seseorang

di dalam aktivitas jasmani.

Jenis tes kemampuan gerak untuk anak Sekolah Dasar di sesuaikan dengan

perkembangan fisik dan fisiologis anak. Pertumbuhan fisik erat kaitannya dengan

Page 96: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

terjadinya proses peningkatan pematangan fisiologis pada diri setiap individu.

Pertumbuhan dan tingkat kematangan fisik dan fisiologis membawa dampak pada

perkembangan kemampuan fisik. Indikasi untuk menaksir kemampuan fisik anak

dapat dilakukan dengan mengadakan tes. Tes untuk menaksir kemampuan gerak

dasar anak adalah (test of general motor ability) terdiri dari : 1) Standing Broad

Jump, 2) Shot-put, 3) Body weight, (Barry L. Jhonson & Jack K. Nelson.1969

:118-119).

Perkembangan kemampuan gerak dasar anak usia sekolah dasar meningkat

sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik.

Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai dapat dilakukan pada masa-

masa sebelumnya semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak dapat

diidentifikasi dalam bentuk gerakan mekanika tubuh yang makin efisien,

gerakannya semakin lancar dan terkontrol serta pola gerakannya makin bervariasi

dan bertenaga.

Kemampuan gerak dasar dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan dalam

kesehariannya. Apabila aktivitas yang dilakukan dapat leluasa, maka kemampuan

gerak dasarnya akan berkembang dengan baik, tetapi sebaliknya bila aktivitasnya

terkekang dan tidak diberikan kebebasan, maka kemampuan gerak dasarnya

secara otomatis akan menjadi jelek. Padahal usia untuk belajar gerak yang paling

tepat adalah masa sebelum adolensensi. Dapat ditegaskan bahwa keterampilan

dasar dan minat terhadap keterampilan gerak harus ditemukan pada umur 12 tahun

atau sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masa anak-anak

merupakan waktu yang tepat dan ideal untuk belajar keterampilan gerak dasar,

Page 97: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

sedangkan masa adolensensi merupakan waktu yang digunakan untuk

penyempurnaan dan penghalusan serta mempelajari berbagai macam variasi

keterampilan gerak.

Perkembangan kemampuan gerak dasar anak dapat diketahui melalui

pengetesan dan pengukuran. Espenschade dan Eckert (1980 : 196), menyatakan

bahwa : “ Perkembangan kemampuan gerak pada anak-anak dapat diketahui

dengan menggunakan pengetesan dan pengukuran kemampuan berlari, meloncat

dan melempar”. Perkembangan kemampuan gerak dasar pada anak dewasa sangat

dipengaruhi oleh penguasaan gerak dasar pada masa kanak-kanak dan faktor

latihan. Oleh karena itu kecenderungan keterampilan gerak setiap individu pada

anak bervariasi. Dengan demikian akan terdapat kemampuan gerak dasar yang

tinggi yang ditandai dengan adanya penguasaan keterampilan gerak yang tinggi

dan kemampuan gerak dasar rendah yang ditandai dengan penguasaan

keterampilan gerak yang rendah.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Gerak Dasar

Istilah ketrampilan dapat diartikan sebagai keahlian seseorang dalam

melakukan aktifitas pada tingkat kemampuan yang bervariasi. Meskipun istilah ini

memiliki banyak pengertian, pada umumnya yang dimaksud adalah kemampuan

gerak dengan tingkatan tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Singer (1980: 34) yang mengatakan bahwa ”skill is the

consistent degree of success in achieving with efficiency and effectifitness”.

Menurut Pate dkk (1993: 204) mengatakan bahwa orang yang terampil seringkali

digambarkan dengan mudah bergerak, luwes, dan memiliki kemampuan untuk

Page 98: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

mengatasi masalah lingkungan. Istilah terampil juga diartikan suatu perbuatan dan

sebagai indikator suatu tingkat kemahiran.

Penguasaan suatu kemahiran motorik merupakan sebuah proses dimana

seeorang mengembangkan seperangkat respon kedalam suatu pola gerak yang

terkoordinasi, dan terintegrasi. Sebagai indikator – indikator dari tingkatan

kemahiran, maka keterampilan diartikan sebagai kompetensi yang diperagakan

oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkait dengan pencapaian

suatu tujuan. Semakin tinggi kemampuan seseorang menjadi tujuan yang

diharapkan, maka semakin terampil orang tersebut. Rusli Lutan (1988: 95)

mengatakan bahwa seseorang semakin mampu mencapai tujuan yang diharapkan,

maka orang tersebut dikataka semakin terampil. Dari uraian diatas dapat

dijelaskan bahwa seseorang disebut terampil apabila memiliki kemampuan untuk

menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang tinggi (cepat, cermat, dan tepat).

Ketrampilan harus dipelajari, karena suatu ketrampilan tidak terkuasai

dengan sendirinya. Dengan demikian, agar ketrampilan itu dapat dikuasai dengan

baik sejak awal, maka dibutuhkan proses pembelajaran yang baik pula. Suatu

anggapan yang menyatakan, bahwa ketrampilan itu akan terkuasai, karena

menyenangkan, juga tak dapat dipertahankan. Guru pendidikan jasmani harus

berupaya untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak, agar para siswanya

dapat menguasai ketrampilan dasar dengan baik. Pendidikan jasmani di sekolah

dasar janganlah dipandang hanya sekedar sebagai proses pelepas lelah atau

pengisi waktu kosong untuk memberikan kesenangan kepada anak-anak. Kini

semakin disadari bahwa penguasaan ketrampilan itu tidak cukup karena anak

Page 99: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

sudah matang. Juga tidak cukup hanya mengandalkan perkembangan yang terjadi

dengan sendirinya, dan berlangsung begitu saja. Untuk itu faktor kesempatan dan

dorongan sangat diperlukan.

Fungsi pengajaran adalah memberikan kesempatan, disamping

memberikan dorongan semangat kepada anak untuk menyukai kegiatan itu. Tidak

ada cara lain untuk menguasai suatu ketrampilan, kecuali dengan berlatih.

Maksudnya, anak itulah yang harus melakukan tugas-tugas belajar, agar kemudian

terjadi perubahan perilaku. Prinsip belajar aktif sungguh cocok dalam pendidikan

jasmani. Demikian juga penerapan prinsip pengulangan, yang menjadi bagian dari

prinsip latihan. Tugas gerak dilakukan berulang-ulang, sampai kemudian anak

makin mahir dan terampil.

Disamping kesempatan untuk berlatih, faktor dorongan semangat kepada

siswa sangat di perlukan. Dorongan itu berasal dari guru kelas, guru pendidikan

jasmani, orang tua dan bahkan teman bermain. Pengalaman menunjukkan orang

tua memegang peranan sangat besar dalam hal memberikan dorongan kepada

anak untuk rajin berlatih. Sebaliknya, orang tua dapat menjadi hambatan bagi

anak untuk aktif bermain, akibat terlalu banyak larangan, karena berbagai alasan.

Misalnya, karena takut anak-anaknya cidera, atau memang orang tua tidak suka

melihat anak melakukan aktivitas jasmani.

Pengajaran dalam arti sempit adalah bantuan khusus kepada anak,

sehingga ia dapat dengan cepat menguasai suatu ketrampilan. Kesempatan dan

dorongan saja tidak cukup dan karena itu dibutuhkan unsur pengajaran. Hal ini

Page 100: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

merupakan kunci keberhasilan. Sebagai guru pendidikan jasmani memegang

peranan penting untuk mengajarkan kepada anak ketrampilan gerak dasar.

Perkembangan kemampuan gerak dasar masing-masing siswa akan

berlainan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam yaitu

pembawaan maupun dari luar yaitu lingkungan dan sarana belajar. Dengan

demikian akan terdapat kemampuan gerak dasar tinggi dan rendah. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan gerak dasar

Kemampuan gerak dasar tinggi Kemampuan gerak dasar rendah

1. aktivitas pada masa sebelumnya

diberikan kebebasan

2. lingkungan, orang tua dan pra

sarana pendukung

3. memiliki koordinasi tubuh dan

kekuatan otot yang baik

4. motivasi melakukan kegiatan

tinggi

1. aktivitas pada masa anak kurang

atau dikekang

2. lingkungan, orang tua dan pra

sarana kurang mendukung

3. koordinasi tubuh dan kondisi fisik

lemah

4. kurang bermotivasi terhadap

kegiatan olahraga.

Seorang guru mempunyai kesempatan yang baik untuk

mempertimbangkan potensi ketangkasan muridnya guna keperluan

pengembangan di masa yang akan datang. Tingkat potensi ketangkasan siswa

dapat pula digunakan sebagai salah satu faktor dalam pengembangan kurikulum

olahraga pendidikan. Tingkat kemampuan siswa yang sama dapat pula digunakan

Page 101: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

sebagai usaha untuk mengadakan pengelompokkan siswa secara homogen agar

diperoleh keuntungan yang lebih baik dari program kegiatan olahraga. Dalam

pengelompokkan yang homogen para siswa dapat melakukan kegiatan dan

bersaing dalam kemampuan yang sama.

Pengembangan kemampuan gerak dasar juga banyak tergantung dari pada

dasar fisiologis, peranan belajar dan lingkungan kebudayaan serta kemampuan

seseorang. Faktor-faktor biologi dan fisiologi memainkan peranan penting dalam

menentukan kemampuan gerak dasar seseorang. Sebagai contoh adalah seseorang

yang mempunyai indera mata kurang berfungsi, maka hasil tersebut akan

mempengaruhi dan membatasi penglihatannya sehingga menyebabkan perbedaan

dalam melakukan kegiatannya. Kemampuan gerak dasar seseorang berbeda,

tergantung dari sensitif tidaknya otot-otot dan kelompok otot, komposisi jaringan

otot atau perbedaan susunan dari sistem saraf pusat.

Faktor keturunan memberikan pengaruh pula pada kemampuan gerak

dasar, terutama dalam menetapkan pembatasan kondisi, akan tetapi variasi yang

sangat luas masih tetap dimungkinkan. Faktor-faktor lingkungan dan belajar

memainkan peranan yang lebih besar dalam mempengaruhi pengembangan

kemampuan, oleh karena itu prinsip seluruh proses pendidikan formal merupakan

dasar. Kemampuan dasar mulai diperoleh dari awal kehidupan, oleh karena itu

lingkungan kehidupan anak-anak terutama adanya pemeliharaan pertumbuhan

yang baik sangat penting artinya bagi pengembangan kemampuan dasar.

Page 102: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini adalah : hasil

penelitian M. Furqon H. (2008) telah mampu membedakan jenis-jenis permainan

berdasarkan kelompok umur serta mengembangkan pengaruh bermain terhadap

perkembangan anak, sehingga dapat dijadikan sebagai panduan bagi guru SD

bidang pendidikan jasmani untuk dapat melakukan variasi dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani disekolah.

Huizinga, Roger Caillois dalam Rusli Lutan (2001: 33) membagi

permainan (games) secara umum menjadi 4 kategori utama yaitu : (1) Agon yaitu

permainan yang bersifat pertandingan, perlawanan kedua belah pihak dengan

kesempatan yang sama untuk mencapai kemenangan sehingga dibutuhkan

perjuangan fisik yang keras, (2) Alea yaitu permainan yang mengandalkan hasil

secara untung-untungan, atau hukum peluang. Sementara kemampuan otot tidak

diperlukan, (3) Mimikri yaitu permainan fantasi yang memerlukan kebebasan,

dan bukan kesungguhan, (4) Illinx yaitu mencakup permainan yang

mencerminkan untuk melampiaskan kebutuhan untuk bergerak, berpetualang, dan

dinamis, lawan dari keadaan diam, seperti berolahraga di alam terbuka, mendaki

gunung.

McCloy dalam Donald K Mathews (1963 :145-148) telah mampu

mengembangkan tes kemampuan gerak umum. Dari tes yang mereka kembangkan

tersebut mampu untuk meramalkan keberhasilan individu dalam usaha-usaha

mempelajari gerak keterampilan dalam olahraga.

Page 103: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Drowatzky (1981: 4), menyimpulkan dan mendefinisikan belajar motorik

sebagai proses perubahan atau modifikasi individu sebagai hasil hasil timbal balik

antara latihan dan lingkungan. Adapun faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai

berikut : (1) faktor proses belajar, (2) faktor personal meliputi persepsi, ketajaman

berfikir, intelegensi, ukuran fisik, latar belakang, pengalaman, emosi, kapabilitas,

motivasi, kemampuan gerak, sikap, jenis kelamin, dan usia; (3) faktor situasi

meliputi situasi alami dan situasi sosial.

Guttridge dalam Sugiyanto (1998:103) meneliti perbandingan kemampuan

gerak antara anak laki-laki dan anak perempuan berumur 2 sampai 7 tahun.

Kesimpulan penelitiannya adalah bahwa anak perempuan cenderung lebih baik

penguasaannya dalam gerakan berjengket, lompat tali dan mencongklang

(galloping). Sementara itu anak laki-laki cenderung lebih menguasai gerakan

meloncat dan melempar.

Sugiyanto (1998) meneliti perbandingan kemampuan keseimbangan gerak

antara anak laki-laki dan anak perempuan. Kesimpulan penelitiannya adalah

antara umur 6 sampai dengan 16 tahun anak-anak umumnya mengalami

peningkatan keseimbangan dinamik, tetapi antara umur 12 sampai 14 tahun hanya

sedikit penigkatannya. Peningkatan keseimbangan tidak selalu tetap

kecepatannya. Pada anak laki-laki peningkatannya melambat pada usia antara 7

sampai 9 tahun., dan anak perempuan melambat pada usia antara 8 sampai 10

tahun. Dalam hal keseimbangan statik ada peningkatan yang ajeg pada masa anak

besar.

Page 104: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

C. Kerangka Pemikiran

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara

individual games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar

Ditinjau dari jumlah pemainnya, permainan perorangan (individual games)

adalah permainan yang dilakukan oleh satu orang atau sendirian saja, ia aktif

bergerak sendiri tanpa bantuan orang lain. Seandainya ada pemain lain ia tidak

mempunyai kaitan apa – apa denganya. Dalam permainan ini ada permainan yang

para pemainnya saling membutuhkan, tetapi bukan untuk kerja sama melainkan

untuk menjadi lawan yang harus ditaklukkan. Sedangkan permainan beregu

(groups games) adalah permainan yang dilakukan dua orang atau lebih tergantung

dari jenis permainan yang akan dimainkan. Dimungkinkan dengan bermain secara

beregu akan menimbulkan rasa solidaritas, saling menghargai, saling toleransi,

dan saling keterbukaan sesama teman, membentuk kekompakan dan kerja sama

antar pemain dalam satu regu.

Ditinjau dari tujuan permainan perorangan (individual games) dan

permainan beregu (groups games) pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya. Selain ditinjau dari hal

tersebut, permainan perorangan (individual games) dan permainan beregu (groups

games) juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. Kelebihan

permainan perorangan (individual games) adalah dapat meningkatkan kemampuan

gerak dasar berasal dari sendiri bukan bantuan orang lain, meningkatkan

kemandirian siswa, kondisi fisik anak lebih baik karena kesempatan mengulang

Page 105: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

aktivitas lebih banyak, dan terjadi kompetisi yang lebih ketat dan seimbang.

Kekurangannya adalah siswa kurang memiliki semangat dalam melakukan

permainan, beban tugas harus ditanggung sendiri terkadang dirasa memberatkan

dan peningkatan hasil permainan perorangan terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar dirasa tidak merata karena tergantung individu itu sendiri. Sedangkan

kelebihan dari permainan beregu (groups games) adalah dapat membangkitkan

kepekaan diri seseorang terhadap orang lain dalam sebuah kelompok,

menimbulkan solidaritas sehingga timbul partisipasi yang spontan dalam

mencapai tujuan, memberi mtivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan yang

benar dan sungguh-sungguh, dan peningkatan hasil belajar dapat dirasakan

serempak. Kekurangannya adalah apabila siswa masuk kelompok yang tidak

disukai maka akan timbul perpecahan, baban kekuatan tergantung pada

kekompakan kelompoknya, dan apabila satu siswa melakukan kesalahan maka

semua anggota kelompoknya juga mendapat hukuman.

Dari uraian diatas dengan memperhatikan segala kelebihan dan

kekurangan masing-masing pendekatan pembelajaran bermain tersebut maka

dapat diduga bahwa antara kedua pendekatan pembelajaran bermain individual

games dan groups games akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil

peningkatan kemampuan gerak dasar.

2. Perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara

kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dengan 7,01 – 8,00 tahun.

Berdasarkan pada karakteristik fisik dan motorik, perkembangan kognitif

dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak anak yang berumur 6,01

Page 106: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

– 7,00 tahun berbeda dengan anak yang berumur 7,01 – 8,00 tahun, karakteristik

anak laki-laki umur 6,01 – 7,00 tahun umumnya masih duduk di kelas I dan II

sedangkan karakteristik anak laki-laki umur 7,01 – 8,00 tahun umumnya duduk di

kelas II dan III Sekolah Dasar. Siswa sekolah dasar sesuai dengan perkembangan

karakteristiknya senang berkompetisi diantara teman-temannya. Mereka lebih

termotivasi untuk bersaing dalam segala hal dengan teman sekelas atau seumur

dengannya, sehingga ia dapat membanggakan dirinya akan keterampilan yang

dimilikinya. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran yang mempelajari

keterampilan perlu untuk dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang

bersangkutan lepas melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman

sebaya atau siswa yang berumur sama.

Kemampuan gerak dasar terkait erat dengan kematangan seseorang.

Seseorang yang memiliki tingkat kemampuan gerak dasar yang tinggi akan

memiliki kematangan sistem syaraf, otot dan organisme tubuh yang baik pula.

Kemampuan gerak dasar siswa akan meningkat seiring dengan aktivitas yang

dilakukan. Aktivitas yang diberikan seharusnya memperhatikan kebutuhan dan

tingkat karakterislik fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta

implikasi program pengembangan gerak anak. Dengan demikian antara kelompok

umur 6,01 – 7,00 tahun dan kelompok umur 7,01 – 8,00 tahun terdapat perbedaan

dalam peningkatkan kemampuan gerak dasar.

Page 107: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3. Pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok

umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

Permainan perorangan (individual games) dan permainan beregu (groups

games) merupakan salah satu bentuk model pembelajaran dalam pendidikan

jasmani, yang didalamnya terdapat rasa senang dan gembira tanpa ada paksaan

dari siapapun juga. Ditinjau dari tujuannya pendekatan pembelajaran bermain

memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya,

namun pengaruh yang ditimbulkan tentu berbeda karena kedua permainan tersebut

mempunyai perbedaan. Pendekatan pembelajaran bermain yang tepat dalam

pendidikan jasmani akan meningkatkan motivasi anak untuk melakukan aktivitas

yang diberikan. Dengan banyak aktivitas yang dilakukan dapat memacu

meningkatkan kemampuan gerak dasar anak, apalagi dalam kelompok belajar itu

umur siswa rata-rata sama, hal ini akan mendorong siswa untuk berkompetisi

sesama teman.

Proses pembelajaran yang mempelajari keterampilan perlu untuk

dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang bersangkutan lepas

melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman sebaya atau siswa yang

berumur sama, sehingga akan menjadi situasi pembelajaran yang baik dan

kompetitif. Dengan demikian antara kemampuan gerak dasar dan kelompok umur

akan terjadi pengaruh interaksi melalui pendekatan pembelajaran bermain yang

diberikan.

Page 108: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Berdasarkan karakteristik perkembangan fisik dan motorik, perkembangan

kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak pendekatan

pembelajaran bermain dengan permainan perorangan (individual games) lebih

tepat diberikan pada masa kanak-kanak awal. Sedangkan pendekatan

pembelajaran bermain dengan permaian beregu (groups games) lebih tepat

diberikan pada masa kanak-kanak akhir.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara individual

games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

2. Ada perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara

kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dengan 7,01 – 8,00 tahun.

3. Ada pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok

umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

Page 109: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pengambilan data tes kemampuan gerak dasar dan pelaksanaan

perlakuan dalam penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Program

Khusus Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Pertimbangan yang mendasari

pemilihan lokasi penelitian adalah :

a. Keterbatasan dalam penelitian yang menyangkut waktu, tenaga dan biaya

sehingga dipilih lokasi tempat peneliti mengajar pendidikan jasmani

sekaligus berdekatan dengan tempat tinggal.

b. Disekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang menyangkut

permasalahan seperti yang diajukan dalam penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu awal bulan Oktober

sampai November 2010. Sifat penelitian ini adalah eksperimen maka jadwal

pelatihan haruslah kontinyu, sehingga perlu dimampatkan sebanyak tiga kali

seminggu. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :

a. Tes awal 1 Oktober 2010

b. Pelaksanaan treatment tanggal 4 Oktober sampai 26 November 2010.

c. Tes akhir tanggal 27 November 2010.

Page 110: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

B. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada sampel yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna

mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 X 2. “ Rancangan

faktorial adalah rancangan dimana bisa dimasukkan dua variabel atau lebih untuk

memanipulasi secara simultan. Dengan rancangan ini bisa diteliti pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependen, dan juga pengaruh interaksi

antara variabel-variabel independen (Sugiyanto, 1995: 30) ”.

Tabel 3. Rancangan faktorial 2 X 2

Pendekatan Pembelajaran

Bermain (A)

Kelompok Umur (B)

6,01 – 7,00 tahun (b1) 7,01 – 8,00 tahun (b2)

Individual games (a1) a1 b1 a1 b2

Groups games (a2) a2 b1 a2 b2

Keterangan :

a1 b1 : Kelompok pendekatan pembelajaran bermain Individual games yang

memiliki umur 6 ,01 – 7,00 tahun.

Page 111: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

a1 b2 : Kelompok pendekatan pembelajaran bermain Individual games yang

memiliki umur 7,01 – 8,00 tahun.

a2 b1 : Kelompok pendekatan pembelajaran bermain groups games yang

memiliki umur 6,01 – 7,00 tahun.

a2 b2 : Kelompok pendekatan pembelajaran bermain groups games yang

memiliki umur 7,01 – 8,00 tahun.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen) yaitu :

1. Variabel bebas (independen) yaitu Variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu :

a) Pendekatan pembelajaran bermain individual games

b) Pendekatan pembelajaran bermain groups games

2. Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada sampel dan menjadi sifat

sampel tersebut. Variabel atributif dalam penelitian ini meliputi kelompok

umur, yang dibedakan antara kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dan kelompok

umur 7,01 – 8,00 tahun.

3. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan gerak dasar.

Page 112: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

D. Definisi Operasional Variabel

1. Pendekatan pembelajaran bermain individual games

Individual games (permainan perorangan) adalah permainan yang lebih

menonjolkan kegiatan individu atau perorangan, permainan perorangan ini dapat

dibagi menjadi dua jenis yaitu (1) permainan perorangan sendirian adalah seorang

pemain hanya bermain sendirian. Ia aktif bergerak sendiri tanpa membutuhkan

pemain lain. Seandainya ada pemain lain, ia tidak mempunyai kaitan apa-apa

dengannya. Keberadaannya pun tidak mempengaruhi pemain lain. Sebaliknya (2)

permainan perorangan bersama adalah pemain satu dengan pemain yang saling

berhubungan atau saling berkaitan. Para pemain diikat oleh jenis permainan yang

memaksa mereka bersaing, berkompetisi. Dalam permainan ini para pemain saling

membutuhkan, tetapi bukan untuk bekerja sama melainkan untuk menjadi lawan

yang harus ditaklukan.

2. Pendekatan pembelajaran bermain groups games

Groups games (permainan beregu) adalah permainan yang setiap

pesertanya harus menjadi bagian dari sebuah regu. Jumlah anggota tergantung

jenis permainan yang hendak dimainkan. Permainan ini sangat mengutamakan

kekompakan dan kerjasama antara anggota regu atau kelompok. Namun demikian

bukan tidak ada persaingan, tetapi yang terjadi adalah persaingan antar regu atau

kelompok. Permainan beregu dapat membangkitkan kepekaan diri seorang

anggota kelompok terhadap anggota lainnya dalam kelompok, timbul partisipasi

yang spontan dalam rangka mencapai tujuan bersama, pemberian motivasi kepada

siswa yang lain dalam kelompoknya untuk melakukan gerakan yang benar dan

Page 113: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

sungguh-sungguh, sehingga menjadikan peningkatan hasil belajar dapat dirasakan

serempak, siswa dapat merasakan bersama dampak permainan beregu terhadap

peningkatan kemampuan gerak dasar dikarenakan akifitas secara berkelompok.

3. Kelompok Umur

Kelompok umur merupakan variabel atributif yang melekat pada setiap

orang. Dalam penelitian ini siswa dibagi menjadi dua kelompok, yakni ; (a)

Kelompok 1 : sesuai dengan observasi yang telah dilakukan maka yang termasuk

kelompok ini adalah siswa yang berusia antara 6,01 tahun sampai 7,00 tahun. (b)

Kelompok 2 : sesuai dengan observasi yang telah dilakukan maka yang termasuk

kelompok ini adalah siswa yang berusia antara 7.01 tahun sampai 8,00 tahun.

4. Kemampuan Gerak dasar

Kemampuan gerak dasar merupakan variabel terikat dalam penelitian ini,

komponen dalam gerak dasar terdapat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. Komponen Gerakan Ketrampilan Dasar (Sukintaka, 2001: 19)

Lokomotor · Jalan · Lari · Merangkak · Lompat · Loncat Kombinasi · Menderap · Memanjat · Slide · Rolling

Manipulatif · Menendang · Memukul · Melempar · Memantul · Mengontrol · Menangkap · Dll

Non Lokomotor/ Stabilitas · Peregangan · Memutar · Menarik · Mendorong · Membungkuk · Dll

Komponen Gerak Dasar

Kemampuan gerak dasar merupakan kualitas hasil gerak individu dalam melakukan gerak dengan pelaksanaan dan peragaan yang terampil. yang mana bisa diketahui melalui tes Standing Broad Jump, Shot-put, dan berat badan. (Barry L. Jhonson & Jack K. Nelson.1969 :118-119)

Page 114: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

E. Populasi dan Sampel.

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah atau seluruh individu yang akan dijadikan

obyek penelitian, dan keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai

satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra

Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Surakarta berumur 6 – 8 tahun

yang berjumlah 82 siswa, yang terbagi menjadi dua kelompok yakni, kelompok

umur 6,01 – 7,00 tahun berjumlah 39 siswa dan kelompok umur 7,01 – 8,00 tahun

berjumlah 43 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel itu harus

representative, artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pula

dalam sampel yang diambil. Selain harus dikumpulkan data yang benar,

samplingpun harus dilakukan dengan benar dan mengikuti cara-cara yang dapat

dipertanggungjawabkan agar kesimpulannya dapat dipercaya.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra Sekolah Dasar

Muhammadiyah Program Khusus Surakarta yang berumur 6-8 tahun yang

berjumlah 40 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

tehnik purposive random sampling, yaitu dengan menggunakan sampel penelitian

berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : (a) Siswa putra yang berumur

antara 6 – 8 tahun, (b) Bersedia mengikuti perlakuan yang sudah diprogramkan.

(c) Sehat jasmani dan rohani

Page 115: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Setelah seluruh populsi dipilih sesuai dengan ketentuan-ketentuan diatas,

masing-masing siswa diberikan hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel

penelitian tanpa pengecualian dengan cara undian.

F. Kerangka Operasional Penelitian.

Gambar 5. Kerangka Operasional Penelitian.

POST –TEST KEMAMPUAN GERAK DASAR

KELOMPOK UMUR 7.01-8,00

TAHUN (10 orang)

KELOMPOK UMUR 7,01-8,00

TAHUN (10 orang)

Ø KOMPETISI Ø KEMANDIRIAN SISWA Ø KONDISI FISIK Ø KESEGARAN JASMANI

Ø SOLIDARITAS Ø TOLERANSI Ø MOTIVASI GERAKAN Ø KESEGARAN JASMANI

PERMAINAN PERORANGAN

PRE –TEST KEMAMPUAN GERAK DASAR

PERMAINAN BEREGU

KELOMPOK UMUR 6,01-7,00

TAHUN (10 orang)

KELOMPOK UMUR 6,01-7,00

TAHUN (10 orang)

POPULASI PENELITIAN (82 ORANG)

PURPOSIVE RANDOM SAMPLING (40 ORANG)

Page 116: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

G. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tes dan pengukuran. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan

bagaimana teknik pengumpulan data ; Pertama, kelompok umur diambil

berdasarkan hasil observasi, data hasil observasi tersebut dipakai untuk

mengelompokkan sampel yang memiliki kelompok umur antara 6,01 – 7,00 dan

7,01 – 8,00 tahun. Kedua, Kemampuan gerak dasar diperoleh dengan General

Motor Ability Tes (Barry & Nelson 1969 : 118). Validitas dan reliabilitas kedua

data sebagai berikut :

Tabel 4. Validitas, General motor ability test (Barry & Nelson 1969 : 118).

No Jenis data Validitas Reliabilitas

1.

2.

Kelompok umur

General motor ability test

-

0.82

-

-

Tabel 5. Reliabilita Strand, Brandford N, Wilson dikutip Mulyono B(2010: 49)

Kategori Reliabilitas

Tinggi Sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak Signifikan

0,95 – 0,99

0,90 – 0,94

0,80 – 0,89

0,70 – 0,79

0,60 – 0,69

Page 117: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

H. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian, analisis data diselesaikan dengan

teknik analisis varian (ANAVA) rancangan penelitian dengan faktorial 2 x 2 pada

a = 0,05 dan jika F0 – nya signifikan analisis dilanjutkan dengan uji rentang

newman – keuls (Sudjana, 1992: 36-40). Untuk memenuhi asumsi dalam

teknikanava, maka dilakukan uji normalitas ini dilakukan (Uji Liliefors) dan uji

Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett) (Sudjana, 1992 : 261-264).

Penggunaan uji normalitas dilandasakan pada beberapa alasan (1) pada

kenyataanya distribusi dari beberapa variabel adalah mendekati normal (2)

distribusi normal relatif mudah dilakukan secara matematis (3) meskipun pada

dasarnya distribusi suatu variabel tidak mengikuti distribusi normal, jika cacah

sampel ditambah (ukuran sampel diperbesar) maka variabel tersebut akan

cenderung berdistribusi normal.(Siswandari, 2006 : 107)

Uji normalitas ini dilakukan untuk memenuhi apakah data yang digunakan

dalam penelitian berasal dari sampel distribusi normal atau tidak.sedangkan uji

homogenitas variansi dilakukan untuk memenuhi apakah kedua kelompok

perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variasi homogen atau

tidak.prosedur dan langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Page 118: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors

(Sudjana, 1992: 466). Prosedur pengujian normalitas adalah sebagai

berikut :

1) Pengamatan x1, x2, ………….xn dijadikan bilangan baku z1, z2,

………zn dengan menggunakan rumus :

s

xxz

-= 1

1

keterangan :

x1 = Nilai tiap kasus

x = Rata-rata

s = Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini dapat menggunakan daftar normal baku,

kemudian dihitung peluang F(z1) = P(z ≤ z1)

3) Selanjutnya dihitung proposi z1, z2, ………………zn yang lebih kecil atau

sama dengan z1. jika proporsi dinyatakan oleh S(z1).

Maka S(z1) = N

zz n 121 z yang .............,z Banyaknya £

4) Hitung selisih F(z1) - S(z1) kemudian ditentukan harga mutlaknya

5) Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak, selisih tersebut

sebagai Lhitung

b. Uji Homogenitas

Uji homogitas dilakukan dengan uji bartlet. Langkah-langkah pengujian

sebagai berikut:

Page 119: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok

sampel; dk (n-1) ; 1/dk ; SD12 ; dan (dk) log SD1

2.

2) Menghitung variasi gabungan dari semua sampel

Rumusnya :SD2 = )1(

)1( 2

--n

SDn…………. (1)

B = log SD1 (n - 1)2

3) Menghitung x2

Rumusnya : x2 = (Ln) B-(n-1) Log SD1 ………… (2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya (x2hitung ) kemudian dibandingkan dengan x2

tabel

Pada taraf signifikasi α = 0,05 dan dk (n-1)

4) Apabila x2hitung < x2 tabel, maka H0 diterima

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila x2hitung <

x2 tabel, maka H0 ditolak. Artinya varians sampel bersifat homogen.

2. Analisis Data

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2x2

1) Metode AB untuk perhitungan Anava Dua Faktor

Tabel 6. Ringkasan Anava untuk eksperimen faktorial 2 x 2

Sumber Variasi Dk JK RJK F0

Rata-rata

Perlakuan

A

B

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A / E

B / E

AB / E

Page 120: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

AB

Kekeliruan

ab (n-1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf faktorial A

B = Taraf faktorial B

N = Jumlah sampel

Langkah-langkah perhitungan

a) å åå= =

=a

i

b

jijYY

1 1

22

b) Ry = abn

Ya

i

b

jijåå

= =1 1

2

c) Jab = åå= =

-a

i

b

j

RyJij1 1

2 )(

d) Ay = å=

-a

i

RybnA1

21 )/(

e) By = å=

-b

j

RyanB1

21 )/(

f) Aby = Jab – Ay – By

g) Ey = Y2 – Ry – Ay – By = Aby

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika F ≥ F (1-α) (V1 – V2), maka hipotesis nol ditolak

Page 121: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Jika F ≤ F (1-α) (V1 – V2), maka hipotesis nol diterima

Dengan : dk pembilang V1(k-1) dan dk penyebut V2 – (n1 + …..nk-k),

α taraf signifikansi untuk pengujian hipotesis.

b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava

Menurut Sudjana (1992: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-

Keuls adalah sebagai berikut:

1. Susun K buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang

paling kecil sampai kepada yang besar.

2. Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya

3. Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus :

Sy = N

RJK kekeliruanE )(

RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkaian ANAVA

4. Tentukan taraf signifikasi α, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman-Keuls, diambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p = 2,3 ….k

harga-harga yang didapat dari daftar sebanyak (K-1) untuk v dan p supaya

dicatat.

5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik …… diatas masing-masing

dengan Sy, dngan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang

signifikan terkecil (RST).

6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k selisih

rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RSJ untuk p + (K-1),

dan seterusnya. Dengan jalan begini semua akan ada ½ k (k-1) pasangan

Page 122: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang harus dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari

RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikansi dianatara rata-rata perlakuan.

c. Hipotesis Statistik

Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka perlu dirumuskan

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut :

Hipotesis 1 H0 : µ a1 = µ a2

H1 : µ a1 ≠ µ a2

Hipotesis 2 H0 : µ b1 = µ b2

H1 : µ b1 ≠ µ b2

Hipotesis 3 H0 = µ a1 b2 = µ a2 b1

H1 = µ a1 b2 ≠ µ a2 b1

Hipotesis 4 H0 = µ a2 b1 = µ a1 b1

H1 = µ a2 b1 ≠ µ a2 b1

Keterangan

a = Pendekatan pembelajaran bermain

b = Kelompok umur

µ a1 = Rata – rata kelompok dengan pendekatan pembelajaran bermain

individual games yang memiliki umur 6,01 – 7,00 tahun.

µ a2 = Rata – rata kelompok dengan pendekatan pembelajaran bermain

individual games yang memiliki umur 7,01 – 8,00 tahun.

Page 123: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

µ b1 = Rata-rata kelompok dengan pendekatan pembelajaran bermain

groups games yang memiliki umur 6,01 – 7,00 tahun.

µ b2 = Rata-rata kelompok dengan pendekatan pembelajaran bermain groups

games yang memiliki umur 7,01 – 8,00 tahun.

Page 124: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya.

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

tes awal dan tes akhir kemampuan gerak dasar. Berturut-turut berikut disajikan

mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes kemampuan gerak dasar yang

dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai berikut:

Tabel 7. Deskripsi data hasil tes kemampuan gerak dasar tiap kelompok

berdasarkan pendekatan pembelajaran bermain dan usia siswa

Perlakuan Kelompok

umur

Statistik Hasil

Tes Awal

Hasil

Tes Akhir

Peningkatan

Pendekatan

pembelajaran

bermain

Individual

games

6,01 – 7,00

tahun

Jumlah 1460,1 1484,87 24,75

Rerata 146,01 148,48 2,25

SD 4,29 5,39 4,50

7,01 – 8,00

tahun

Jumlah 1602 1583,62 18,37

Rerata 160,87 158,36 1,89

SD 3,05 4,22 1,83

Pendekatan

pembelajaran

bermain

groups

games

6,01 – 7,00

tahun

Jumlah 1608,12 1625 16,87

Rerata 160.8 162,50 2,10

SD 12,80 14,15 2,28

7,01 – 8,00

tahun

Jumlah 1567,87 1595,5 27,62

Rerata 156,78 159,55 3,15

SD 4,50 5,61 3,45

Page 125: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambaran menyeluruh dari nilai rata

dapat dibuat histogram perbandingan nilai

Gambar 6. Histogram nilai

gerak dasar tiap

Keterangan :

A1 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain

A2 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain

B1 = Kelompok siswa usia 6

B2 = Kelompok siswa usia 7

= Hasil tes awal

= Hasil tes akhir

Hal-hal yang menarik dari nilai

sebagai berikut:

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat

individual games dan

bahwa kelompok perlakuan dengan

148

150

152

154

156

158

160

162

Individual games (A1)

menyeluruh dari nilai rata-rata kemampuan gerak dasar

dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

ilai rata-rata hasil tes awal dan tes akhir kemampuan

iap kelompok berdasarkan permainan dan usia siswa

pendekatan pembelajaran bermain Individual games

pendekatan pembelajaran bermain groups games

siswa usia 6,01 – 7,00 tahun

siswa usia 7,01 – 8,00 tahun

hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel di atas adalah

Jika antara kelompok siswa yang mendapat pendekatan pembelajaran bermain

dan groups games dibandingkan, maka dapat diketahui

bahwa kelompok perlakuan dengan pendekatan pembelajaran bermain

Groups games (A2)

Usia 6,01-7,00 (B1)

Usia 7,01-8,00 (B2)

Series1

Series2

107

gerak dasar maka

emampuan

usia siswa

Individual games

nilai yang terdapat dalam tabel di atas adalah

pendekatan pembelajaran bermain

dibandingkan, maka dapat diketahui

pendekatan pembelajaran bermain groups

Series1

Series2

Page 126: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

games memiliki peningkatan kemampuan

pada kelompok dengan pendekatan pembelajaran bermain

2. Jika antara kelompok siswa

tahun dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa

8,00 tahun memiliki peningkatan kemampuan

kelompok siswa usia 6,01

3. Agar nilai rata-rata peningkatan kemampuan

kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan kemampuan

gerak dasar pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram

sebagai berikut:

Gambar 7. Histogram nilai rata

tiap kelompok p

Keterangan :

A1B1 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain

siswa usia 6,01 – 7

-20.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

180.0

A1B1

memiliki peningkatan kemampuan gerak dasar yang lebih tinggi dari

dengan pendekatan pembelajaran bermain individual games

tara kelompok siswa usia 6,01 – 7,00 tahun dan siswa usia 7,01

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa usia 7

memiliki peningkatan kemampuan gerak dasar lebih tinggi dari pada

,01 – 7,00 tahun.

rata peningkatan kemampuan gerak dasar yang dicapai tiap

kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan kemampuan

pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram

Histogram nilai rata-rata peningkatan kemampuan gerak dasar

tiap kelompok perlakuan.

pendekatan pembelajaran bermain individual games

7,00 tahun

A1B2 A2B1 A2B2

Tes Awal

Tes Akhir

Gain Score

108

yang lebih tinggi dari

individual games.

,01 – 8,00

usia 7,01 –

lebih tinggi dari pada

yang dicapai tiap

kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan kemampuan

pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram

gerak dasar pada

individual games dengan

Tes Awal

Tes Akhir

Gain Score

Page 127: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

A1B2 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain individual games dengan

siswa usia 7,01 – 8,00 tahun

A2B1 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain groups games dengan siswa

usia 6,01 – 7,00 tahun

A2B2 = Kelompok pendekatan pembelajaran bermain groups games dengan siswa

usia 7,01 – 8,00 tahun

B. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes dilakukan uji reliabilitas pada

tes awal dan tes akhir kemampuan gerak dasar. Hasil uji reliabilitas data

kemampuan gerak dasar kemudian dikategorikan, dengan menggunakan pedoman

tabel koefisien korelasi dari Strad & Wilson yang dikutip Mulyono B. (2010: 49),

yaitu :

Tabel 8. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilitas

Tinggi Sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak Signifikan

0,95 – 0,99

0,90 – 0,94

0,80 – 0,89

0,70 – 0,79

0,60 – 0,69

Adapun hasil uji reliabilitas data kemampuan gerak dasar pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Page 128: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data

Variabel Reliabilitas Kategori

a. Tes Awal Standing board jump 0,84 Cukup

b. Tes Awal Tolak Peluru 0,97 Tinggi Sekali

c. Tes Akhir Standing board Jump 0,84 Cukup

d. Tes Akhir Tolak Peluru 0,97 Tinggi Sekali

C. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji terdistribusii kenormalannya.

Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok

Perlakuan

N M SD Lhitung Ltabel 5% Kesimpulan

KP1 10 146,01 4,29 0,1534 0,190 Berdistribusi Normal

KP2 10 160,2 3,05 0,1777 0,190 Berdistribusi Normal

KP3 10 160,81 11,45 0,1253 0,190 Berdistribusi Normal

KP4 10 156,78 4,43 0,1351 1,90 Berdistribusi Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 diperoleh nilai Lo =

0.1534. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf

Page 129: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

signifikansi 5% yaitu 0.190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada

KP1 termasuk berterdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan

pada KP2 diperoleh nilai Lo = 0.1777, yang ternyata lebih kecil dari angka batas

penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.190. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP2 termasuk berterdistribusi

normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP3 diperoleh nilai Lo =

0.1253. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan

signifikansi 5% yaitu 0.190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada

KP3 termasuk berterdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada KP4 diperoleh nilai Lo = 0.1351, yang ternyata juga lebih kecil dari

angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.190.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP4 juga termasuk

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara

kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan

dengan uji Bartlett. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2

adalah sebagai berikut

Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok

Ni SD2gab χ2

o χ2tabel 5% Kesimpulan

4 10 16,056 1,4189 7.81 Varians homogen

Page 130: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ2o = 1,4189. Sedangkan dengan

K - 1 = 4 – 1 = 3, angka χ2tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai χ2

o = 1,4189

lebih kecil dari χ2tabel 5% = 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara

kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai

langkah-langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis

varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji.

Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab

II.

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai

berikut:

Tabel 12. Ringkasan Nilai Rata-rata Kemampuan Gerak Dasar Berdasarkan

Pendekatan Pembelajaran Bermain dan Usia Siswa

Variabel

Rerata

Kemampuan

Gerak Dasar

A1

A2

B1 B2 B1 B2

Hasil tes awal 146,01 160,87 160,81 156,78

Hasil tes akhir 148,48 158,36 162,50 159,55

Peningkatan 2,25 1,89 2,10 3,15

Page 131: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Keterangan :

A1 = Pendekatan pembelajaran bermain Individual games.

A2 = Pendekatan pembelajaran bermain groups games

B1 = Kelompok siswa Usia 6,01 – 7,00 Tahun

B2 = Kelompok siswa Usia 7,01 – 8,00 Tahun

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Penggunaan Pendekatan

Pembelajaran Bermain (A1 dan A2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

A 1 324,18 324,18 6,56 4.11

Kekeliruan 36 1777,50 49,37

Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Usia Siswa (B1 dan B2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

B 1 258,19 258,19 5,22 4.11

Kekeliruan 36 1777,50 49,37

Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber

Variasi Dk JK RJK Fo Ft

Page 132: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Rata-rata

Perlakuan 1 972855,08 072855,08

A 1 324,18 324,18 6,56 4,11

B 1 258,19 258,19 5,22

AB 1 829,23 829,23 16,79

Kekeliruan 36 1777,50 49,37

Total 40

Tabel 16. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP A2B2 A2B1 A1B2 A1B1 RST

Rerata

A2B2 146,01 - - - -

A2B1 156,78 10,77 * - - - 6,42

A1B2 160,20 14,18 * 3,41 - - 7,73

A1B1 160,81 14,8 * 4,02 0,61 - 8,53

Keterangan :

Yang bertanda * signifikan pada P £ 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran

bermain Individual games memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan

pembelajaran bermain groups games. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 6,56 >

Page 133: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa

pendekatan pembelajaran bermain groups games memiliki peningkatan yang

berbeda dengan pendekatan pembelajaran bermain Individual games dapat diterima

kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pendekatan

pembelajaran bermain groups games memiliki peningkatan yang lebih baik dari

pada pendekatan pembelajaran bermain Individual games, dengan rata-rata

peningkatan masing-masing yaitu 2,63 dan 2,07.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa usia 6,01 – 7,00 tahun

memiliki peningkatan kemampuan gerak dasar yang berbeda dengan siswa usia

7,01 – 8,00 tahun. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5,22 > Ftabel = 4.11. Dengan

demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa siswa usia 6,01 – 7,00

tahun memiliki peningkatan kemampuan gerak dasar yang berbeda dengan siswa

usia 7,01 – 8,00 tahun dapat diterima kebenarannya.

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata siswa usia 7,01 – 8,00 tahun

memiliki peningkatan kemampuan gerak dasar yang lebih baik dari pada siswa usia

6,01 – 7,00 tahun, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2,52 dan

2,15.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pengaruh

pendekatan pembelajaran bermain dan usia sangat bermakna terhadap peningkatan

kemampuan gerak dasar. Karena Fhitung = 16,79 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian

hipotesa nol ditolak. Yang berarti bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran

bermain dipengaruhi oleh tingkat usia siswa.

Page 134: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu : (a) ada

perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian (b) ada

interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua

faktor. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut

sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh antara Pendekatan Pembelajaran Bermain

individual games dan groups games Terhadap Kemampuan Gerak Dasar

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh

yang nyata antara kelompok siswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran

bermain individual games dan groups games terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar. Pada kelompok siswa yang mendapat pendekatan pembelajaran

bermain groups games mempunyai peningkatan kemampuan gerak dasar yang

lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pendekatan

pembelajaran bermain individual games.

Pendekatan pembelajaran bermain groups games memiliki kelebihan

dalam hal semangat kompetisi dan kerjasama siswa dalam melakukan gerakan,

yaitu siswa lebih semangat melakukan gerakan karena kompetisi dan kerjasama

antar kelompok siswa sehingga akan memungkinkan siswa meningkat kemampuan

geraknya dikarenakan melakukan gerak dasar dengan sempurna.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata peningkatan persentase kemampuan gerak dasar

Page 135: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

yang dihasilkan dengan pendekatan pembelajaran bermain groups games lebih

tinggi daripada dengan pendekatan pembelajaran bermain Individual games.

2. Perbedaan Kemampuan Gerak Dasar siswa usia 6,01 – 7,00 tahun dan

siswa usia 7,01 – 8,00 tahun

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh

yang nyata antara kelompok siswa usia 6.01 – 7,00 tahun siswa usia 7,01 – 8,00

tahun terhadap kemampuan gerak dasar. Pada kelompok siswa usia 7,01 – 8,00

tahun mempunyai peningkatan kemampuan gerak dasar lebih tinggi dibanding

kelompok siswa usia 6,01 – 7,00 tahun.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata peningkatan kemampuan gerak dasar pada siswa usia

7,01 – 8,00 tahun lebih tinggi dari pada kelompok siswa usia 6,01 – 7,00 tahun.

3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bermain dan Usia

Siswa terhadap Kemampuan gerak Dasar

Dari tabel 13 ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa

faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi

yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel

17 dibawah ini.

Tabel 17. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B

Terhadap Kemampuan Gerak dasar

Faktor A = Jenis Permainan

B = Usia Siswa

Taraf A1 A2 Rerata A1 – A2

B1 2,25 2,10 2,17 0,15

Page 136: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

B2 1,89 3,15 2,52 1,26

Rerata 2,07 2,62 2,34

B1 – B2 0,36 1,05 -

Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 8. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Kemampuan

Gerak Dasar

Keterangan :

135

140

145

150

155

160

165

A1 A2

Series1

Series2

135

140

145

150

155

160

165

1 2

B1

B2

Page 137: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

: A1 = Pendekatan pembelajaran bermain individual games

: A2 = Pendekatan pembelajaran bermain groups games

: B1 = Usia siswa 6,01 – 7,00 tahun

: B2 = Usia siswa 7,01 – 8,00 tahun

Atas dasar gambar 5 di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai

kemampuan gerak dasar adalah persimpangan. Garis tersebut memiliki suatu titik

pertemuan antara penggunaan pendekatan pembelajaran bermain dan usia siswa.

Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut

menunjukkan bahwa usia siswa memiliki pengaruh yang bermakna terhadap

kemampuan gerak dasar.

Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran bermain untuk

meningkatkan kemampuan gerak dasar dipengaruhi oleh usia siswa. Berdasarkan

hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa usia 7,01 – 8,00 tahun memiliki

peningkatan kemampuan gerak dasar yang besar jika menggunakan pendekatan

pembelajaran bermain groups games. Siswa usia 6,01 – 7,00 tahun lebih baik jika

dilatih dengan pendekatan pembelajaran bermain Individual games.

Page 138: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan analisis data dan pembahasannya, yang telah

diungkapkan pada BAB IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara individual

games dan groups games terhadap kemampuan gerak dasar. Pengaruh

pendekatan pembelajaran bermain groups games lebih baik daripada

individual games.

2. Ada perbedaan kemampuan gerak dasar yang bermakna antara siswa usia

6,1 – 7,0 tahun dan siswa usia 7,01 – 8,00 tahun. Peningkatan kemampuan

gerak dasar pada siswa usia 7,01 – 8,00 tahun lebih baik daripada siswa usia

6,1 – 7,0 tahun.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang bermakna antara pendekatan pembelajaran

bermain dan usia terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

a). Siswa usia 6,1 – 7,0 tahun lebih cocok jika diberikan pendekatan

pembelajaran bermain individual games.

b). Siswa usia 7,01 – 8,00 tahun lebih cocok jika diberikan pendekatan

pembelajaran bermain groups games.

Page 139: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, memberikan implikasi bahwa

dalam merancang program pembelajaran, khususnya dalam menentukan

pendekatan pembelajaran bermain yang akan digunakan untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar, para pengajar perlu memperhatikan pilihan-pilihan

metode, teknik dan strategi secara tepat. Metode atau bentuk permainan yang

digunakan dalam proses pembelajaran harus dipertimbangkan efektifitas dan

efisiensi dari metode tersebut dalam mencapai hasil pembelajaran yang

maksimal.

2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan pembelajaran bermain

dengan groups games memperoleh hasil yang lebih baik dan optimal dalam

pembelajaran. Kebaikan pendekatan pembelajaran bermain groups games ini

dapat dipergunakan sebagai solusi bagi pengajar dan pelatih dalam upaya

meningkatkan kemampuan gerak dasar.

3. Dalam proses pendekatan pembelajaran bermain untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar, karakteristik siswa yang perlu diperhatikan dan

menjadi dasar untuk menetukan pendekatan pembelajaran bermain yang akan

digunakan adalah kelompok umur. Siswa usia 6,1 – 7,0 tahun lebih cocok jika

diberikan pendekatan pembelajaran bermain individual games sedangkan

siswa usia 7,01 – 8,00 tahun lebih cocok jika diberikan pendekatan

Page 140: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN … · 2013. 7. 22. · PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN DAN KELOMPOK UMUR KEMAMPUAN GERAK DASAR ( Eksperimen Perbedaan Individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

pembelajaran bermain groups games. Dalam penjelasan diatas maka

perbedaan siswa dalam hal usia akan membawa implikasi bagi pengajar dalam

menentukan metode pendekatan pembelajaran bermain yang tepat dalam

meningkatkan kemampuan gerak dasar.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan melihat hasilnya, maka

dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepada guru pendidikan jasmani hendaknya lebih memilih pendekatan

pembelajaran bermain dengan groups games dalam upaya meningkatkan

kemampuan gerak dasar siswa, meskipun sebenarnya kedua jenis pendekatan

pembelajaran bermain tersebut sama-sama dapat meningkatkan kemampuan

gerak dasar. Selain itu guru juga harus memperhatikan faktor usia.

2. Kepada peneliti lain disarankan untuk mengadakan penelitian dengan

menambah variabel lain yang dapat menunjang keberhasilan belajar dan

meningkatkan kemampuan gerak dasar. Selain jumlah variabel ditambah,

hendaknya juga diadakan penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih

besar.