Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks...

44
1 PROPOSAL PENELITIAN Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M.Pd Disusun Oleh: NAMA : Ahmad Syadzali NIM : A1E307915 KELAS : VI B PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2010

Transcript of Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks...

Page 1: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

1

PROPOSAL PENELITIAN

Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa

Laki-laki dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan

Indeks Prestasi Semester IV

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Metodelogi Penelitian

Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M.Pd

Disusun Oleh:

NAMA : Ahmad Syadzali

NIM : A1E307915

KELAS : VI B

PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 2: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

2

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan proposal penelitian yang berjudul : “Perbedaan Kedisiplinan Belajar

Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi

Semester IV.”

Dalam penyelesaian proposal ini banyak sekali bantuan dan bimbingan baik

moril maupun meteriil yang diberikan kepada penulis, sehingga dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasi yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang tak

terhingga kepada:

1. Bapak Drs. H. Fansuri, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah metodelogi

penelitian.

2. Kedua orang tua yang telah ikut serta membantu baik dukungan dan doanya.

3. Rekan-rekan Mahasiswa S1 PGSD Berasrama.

4. Semua pihak yang juga ikut membantu kelancaran dalam penelitian ini hingga

selesai.

Penulis sadar bahwa keterbatasan pengetahuan dan bahan yang dimiliki, baik tata bahasa,

penyajian data serta teknik penulisan, sehingga terdapat kekeliruan ataupun kekurangan

dalam proposal penelitian ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk

perbaikan dan kepentingan penelitian lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak. Amin.

Banjarbaru, Juni 2010

Ahmad Syadzali

Page 3: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

ABSTRAK..................................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 3

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah. .................................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

F. Kegunaan Hasil Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ......................................................................................... 8

B. Kerangka Berpikir .................................................................................... 17

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 17

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................................... 18

B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 18

C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 19 1. Analisis PBM mata pelajaran IPA 23 2. Analisis PBM mata pelajaran IPS 24 3. Analisis PBM mata pelajaran Bahasa Indonesia

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian ................................................................................. 25

Page 4: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

4

B. Pengumpulan Data Penelitian ................................................................. 25

C. Pengolahan Data ...................................................................................... 25

D. Analisis Data ........................................................................................... 26

E. Pembahasan ............................................................................................. 34

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 36

B. Saran - saran ............................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

5

ABSTRAK

Ahmad Syadzali, 2010. Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-laki dan

Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV.

Proposal. Program Studi S1 PGSD Berasrama Banjarbaru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

kedisplinan belajar mahasiswa laki-laki dan perempuan PGSD Berasrama

berdasarkan indeks prestasi semester IV.

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini menggunakan teknik

deskriptif komporatif terhadap dua kelompok atau variabel, yaitu kedisiplinan

belajar untuk laki-laki dan perempuan.

Populasi penelitian sebanyak 60 orang mahasiswa yang terdiri dari 20

orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Karena populasinya hanya sedikit maka

peneliti tidak mengambil sampel akan tetapi seluruh populasi dijadikan sampel

dalam penelitian ini.

Hipotesis (Ha) diuji menggunakan teknik uji t. Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa gambaran kedisplinan belajar beradsarkan indeks prestasi

semester IV untuk laki-laki tergolong predikat cukup baik sedangkan untuk

perempuan juga tergolong cukup baik. Hasil pengujian diperoleh Fo lebih kecil

dari pada Ft pada taraf signifikansi 5% dan 1 %. Dengan demikian hipotesis

alternatif (Ha) yang berbunyi ada perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa laki-

laki dan perempuan PGSD Berasrama berdasarka indeks prestasi semester IV di

tolak. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan kedisiplinan

belajar mahasiswa laki-laki dan perempuan PGSD Berasrama berdasarka indeks

prestasi semester IV.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perbedaan indeks prestasi

mahasiswa laki-laki dan perempuan semester IV tidak menentukan atau

mempengaruhi kedisiplinan belajar, oleh karena itu dimungkinkan ada faktor lain

sehingga mahasiswa PGSD Berasrama memiliki kemampuan belajar yang

berbeda.

Dengan tidak adanya Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-laki

dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV,

hendaknya tetap memberlakukan disiplin dalam belajar oleh mahasiswa.

Page 6: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya peningkatan mutu pendidikan ini dapat diatasi dengan belajar,

karena belajar merupakan salah satu proses perkembangan hidup manusia.

Belajar ini hendaknya dilakukan sepanjang hayat, hal ini berarti bahwa setiap

manusia Indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup

dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat

menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsif ini berarti, masa

sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar,

melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur

hidup. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa

pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi

sampai meninggal dunia.

Pendidikan pertama yang di dapat oleh setiap manusia adalah kelurga

karena pada keluarga inilah fondasi terhadap penanaman nilai-nilai kehidupan

yang diterapkan oleh orang tua melalui pemberian contoh-contoh keteladanan

dan kebiasaan-kebiasaan yang baik salah satunya disiplin dalam belajar.

Penerapan kedisiplinan dalam belajar yang dilakukan oleh orang tua terhadap

anaknya sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan dalam keluarga

tersebut. Pola asuh yang kita ketahui yaitu kepemimpinan yang otoriter

(menguasai) dan kepemimpinan demokratis (ikut berperan serta dalam

memutuskan). Dari kedua tipe ini, kepemimpinan demokratislah yang

harusnya dilakukan oleh para orang tua karena pada tipe ini orang tua

berperan sebagai pembimbing lebih terlihat yang memberikan pengarahan,

petunjuk atau bantuan kepada anak.

Penerapan disiplin dalam belajar dapat terbentuk apabila kegiatan itu

rutin dilakukan terus menerus dan pada waktu yang sama setiap harinya.

Disiplin belajar ini juga harus didukung oleh situasi dan kondisi yang

mendukung anak untuk belajar sehingga anak tetap terfokus. Misalnya, orang

Page 7: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

7

tua menerapkan jam belajar bagi anak laki-laki dan perempuan mulai dari

pukul 20.00 sampai pukul 21.00 setiap harinya.

Usaha penerapan waktu belajar ini mudah dilakukan pada saat anak

masih berusia SD sampai dengan SMP, tetapi pada usia SMA mungkin hal ini

agak sulit dilakukan oleh orang tua. Namun, demikian apabila penerapan

displin belajar ini dilakukan sejak kecil maka pada diri anak akan terbentuk

kebiasaan yang tidak mudah ditinggalkan karena akan menjadi suatu

kebutuhan.

Kedisiplinan dalam belajar sangat diperlukan pengawasan dari orang

tua selaku pembimbing. Anak yang hidup jauh dari pengawasan orang tua

tentu akan merasa bebas dari rutinitas seperti belajar apabila faktor

lingkungan berhasil merubahnya. Faktor lingkungan juga menjadi hal utama

menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Kedisiplinan belajar ini pada

akhirnya akan menentukan prestasi belajar anak itu sendiri. Prestasi belajar

yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam maupun dari luar diri individu. Faktor

internal meliputi jasmaniah, psikologis termasuk kebiasaan, minat dan

kebutuhan, kematangan fisik dan psikis serta lingkungan. Prestasi belajar ini

tidak memandang pada perbedaan jenis kelamin, hingga saat ini belum ada

petunjuk yang menguatkan tentang adanya perbedaan skil, sikap, minat dan

pola-pola tingkah laku lainnya sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin.

Ada bukti bahwa perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan perempuan

merupakan hasil dari perbedaan tradisi kehidupan, dan bukan semata-mata

karena perbedaan jenis kelamin. Seandainya variabel sosial diabaikan, orang

dapat mengatakan bahwa laki-laki lebih cakap dari perempuan. Fakta

menunjukkan, bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara laki-laki dan

perempuan dalam hal intelegensi.

Upaya perbaikan terhadap kualitas pendidikan salah satunya yaitu

keberadaan calon guru yang selalu belajar dan berinovasi. Melalui program

hibah kompetisi pemerintah berusaha meningkatkan kualitas guru yang

profesional dimana dalam program ini para calon guru di tempatkan dalam

suatu asrama. Tujuan dari tinggal di asrama ini agar mahasiswa dapat belajar

Page 8: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

8

secara efektif dan efesien, karena dekatnya dengan sumber belajar serta

adanya lingkungan yang mendukung untuk mahasiswa belajar. Oleh karena

itu, program ini bertujuan agar mahasiswa setiap hari harus belajar dan

mengembangkan diri demi tercapainya tujuan yang diharapkan yaitu seorang

guru yang profesional. Kehidupan berasrama tentunya berbeda dengan

kehidupan dirumah karena adanya penyatuan perbedaan dari berbagai macam

aspek seperti budaya,bahasa dan kebiasaan. Kehidupan yang seperti ini tentu

memerlukan suatu ketangguhan agar kebiasaan yang baik yang telah

diperoleh dalam pendidikan keluarga tidak luntur akibat adanya penyatuan

tersebut.Kehidupan berasrama lebih kompleks dengan berbagai aspek

kehidupan didalamnya, seperti keamanan, kesehatan, kebersihan,

kebersamaan, keagamaan, kedisiplinan dan sebagainya. Salah satu aspek yang

penting yaitu kedisiplinan dalam segala hal termasuk belajar yang menjadi

tugas pokok mahasiswa selaku calon guru. Dalam kehidupan sehari-hari di

asrama tampak terlihat ada perbedaan kedisiplinan belajar antar mahsiswa,

baik itu sesama laki-laki atau sesama perempuan bahkan antar keduanya.

Keadaan yang seperti ini tentu akan berdampak terhadap prestasi yang

diperoleh mahasiswa itu sendiri. Hal ini terbukti ada satu blok yang tingkat

kedisiplinan belajarnya cukup tinggi dibandingkan dengan blok lain terutama

bila dibandingkan dengan laki-laki.

Berdasarkan latar belakang dan kenyataan di lapangan tersebut, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yangg berjudul “Perbedaan

Tingkat Kedisiplinan Belajar Mahasiswa PGSD Asrama Banjarbaru

Berdasarkan Indeks Prestasi”.

B. Identifikasi Masalah

Kompleksnya kehidupan asrama dengan berbagai aspeknya tentu akan

menimbulkan masalah dari tiap aspek tersebut. Adapun masalah yang

dihadapi dalam kehidupan berasrama ini, antara lain:

1. Masalah keamanan

Suatu tempat tinggal (asrama) tentu tidak lepas dari masalah

keamanan, rasa aman akan memberikan kenyamanan untuk beraktivitas

Page 9: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

9

terhadap penghuninya dalam hal ini penghuni asrama. Rasa aman juga

memberikan dampak positif terhadap proses belajar karena tidak adanya

gangguan terhadap penggunaan sarana penunjang belajar seperti

komputer jinjing. Usaha preventif di asrama PGSD sudah dilakukan

dengan menempatkan tiga orang satpam yang jaga 24 jam. Tetapi, pada

akhir bulan Februari musibah kemalingan terjadi di salah satu blok

perempuan.

2. Masalah kesehatan

Kesehatan merupakan suatu modal dasar bagi manusia untuk

beraktivitas karena pada kondisi sehat seseorang dapat melakukan

segala hal termasuk proses berpikir yaitu belajar. Masalah kesehatan ini

sangat berdampak dari pola hidup penghuni asrama tersebut. Asrama

PGSD Banjarbaru sejak awal semester 6 sudah ada 6 orang

mahasiswa(i) Berasrama yang jatuh sakit, dengan rincian 4 orang

terkena typus, 1 orang terkena demam berdarah (DB), dan 1 orang

terkena gejala typus.

3. Masalah kejujuran

Banyaknya penghuni asrama dengan berbagai watak dan karakter,

dapat menjadi sebuah masalah. Kejujuran ini bisa terhadap waktu

maupun terhadap keuangan,misalnya Koperasi PGSD yang mengalami

kemacetan dalam keuangan.

4. Masalah Kebersihan

Hampir disetiap asrama, masalah kebersihan menjadi masalah utama

asrama. Namun, di asrama PGSD Banjarbaru ini, masalah kebersihan

dapat terkendali. Hal ini karena adanya program kebersihan yang dibuat

oleh pengelola Asrama PGSD Banjarbaru, yang mencakup seluruh aspek

kebersihan, mulai dari kebersihan diri sendiri, kamar, blok, asrama, dan

bahkan lingkungan kampus PGSD Banjarbaru.

5. Masalah kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan suatu modal besar untuk sukses karena

adanya keteraturan dalam beraktivitas. Kedisiplinan ini banyak macam

dan ragam seperti disiplin diri dalam hal belajar, bekerja serta beribadah.

Page 10: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

10

Bentuk disiplin yang lain yaitu menaati peraturan yang ada dan berlaku

di dalam asrama PGSD. Namun, karena adanya perbedaan karakter

mahasiswa sehingga adanya saja yang melanggar aturan tersebut.

6. Masalah sarana dan prasarana

Secara keseluruhan, sarana dan prasarana yang dimiliki Asrama

PGSD Banjarbaru cukup lengkap. Namun, perawatan sarana dan

prasarana tersebut dirasa masih kurang. Hal ini karena ada beberapa

fasilitas asrama yang sudah tidak berfungsi dengan baik/rusak, seperti

mesin pemotong rumput, mesin genset, beberapa komputer, dan

sebagainya.

7. Masalah kesadaran

Masalah kesadaran adalah maslah yang paling kompleks dan sulit

untuk dipecahkan. Karena kesadaran ini tergantung dari watak dan

karakter masing-masing individu. Namun, di Asrama PGSD Banjarbaru

ini tingkat kesadaran penghuninya sudah cukup baik. Hal ini karena

dorongan dan bimbingan dari Pengelola Asrama PGSD Banjarbaru.

Meski terkadang masih ada ketidaksadaran yang terjadi.

Masalah kedisplinan terutama disiplin dalam belajar yang peneliti

angkat sebagai judul penelitian ini berkaitan dengan masalah lain seperti

masalah kesehatan,kejujuran dan masalah kesadaran. Kedisiplinan ini

erat sekali dengan masalah kesehatan,karena kesehatan sebagai modal

dasar untuk belajar,kejujuran yang ditekankan oleh peneliti adalah jujur

terhadap waktu dan kesadaran akan mengubah dunia pendidikan ke arah

yang lebih baik serta kesadaran untuk maju dan berkembang melalui

belajar.

C. Batasan Masalah

Latar belakang diatas mengemukakan bahwa kedisplinan belajar itu dimulai

dari pendidikan keluarga,pola asuh orang tua, kehidupan berasrama karena

cakupannya cukup luas maka peneliti memberi batasan masalah sebagai

berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar, meliputi aspek:

Page 11: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

11

a. Internal

b. Eksternal

2. Penyebab perbedaan kedisiplinan belajar antara laki-laki dan

perempuan

3. Akibat perbedaan kedisiplinan terhadap prestasi belajar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka peneliti

merumuskan masalah:

1. Apakah ada perbedaan kedisiplinan antara mahasiswa laki-laki dan

perempuan di asrama PGSD Banjarbaru?

2. Apakah faktor penyebab perbedaan kedisiplinan belajar antara mahasiswa

laki-laki dan perempuan di asrama PGSD Banjarbaru?

3. Apakah ada akibat dari perbedaan kediplinan belajar antara laki-laki dan

perempuan terhadap prestasi belajar?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar antara mahasiswa laki-

laki dan perempuan di PGSD Berasrama.

2. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perbedaan kedisiplinan

belajar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di asrama PGSD

Banjarbaru.

3. Untuk mengetahui akibat dari perbedaan kedisiplinan belajar antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap prestasi belajar.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

a. Bagi Peneliti

1. Menambah pengetahuan tentang cara dan waktu belajar yang baik.

2. Sebagai bahan informasi untuk memperbaiki diri dalam hal belajar.

b. Bagi Asrama

1. Sebagai bahan informasi dalam rangka menetapkan kebijakan dan

peraturan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Page 12: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

12

2. Untuk meningkatkan budaya belajar setiap hari.

c. Bagi Lembaga

1. Sebagai bahan sumbangan pemikiran untuk menetapkan

perencanaan dan kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan melalui kedisiplinan dalam belajar.

2. Sebagai bahan informasi agar lembaga dapat meningkatkan

kedisiplinan dalam belajar.

Page 13: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

13

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

Belajar merupakan suatu kegiatan menghafal sejumlah fakta-fakta.

Sejalan dengan pendapat ini, maka seorang yang telah belajar akan ditandai

dengan banyaknya fakta-fakta yang dapat dihafalkan. Pendapat lain,

mengatakan, bahwa belajar adalah sama saja dengan latihan sehingga hasil

belajar akan nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu. Sebagai

hasil latihan, untuk banyak memperoleh kemajuan, seseorang harus dilatih

dalamberbagai aspek tingkah laku sehingga diperoleh suatu pola tingkah

laku yang otomatis. Pandangan seseorang tentang belajar akan

mempengaruhi tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan

setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.

Menurut James O. Whittaker belajar didefinisikan sebagai proses

di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan

pengalaman. Dengan demikian perubahan-perubahan tingkah laku akibat

pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh

obat-obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar.

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan

prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut

hidup dan bekerja menurut apa yang kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar

pengalaman. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Karena itu,

belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan

berbagai bentuk perbuatan utnuk mencapai suatu tujuan.

Belajar memerlukan suatu kedisiplinan artinya belajar itu terus

menerus dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditentukan baik saat di

sekolah maupun di rumah. Pada saat di sekolah memang sudah ada jadwal

yang jelas dan terperinci yang harus dilaksanakan oleh seorang siswa

sehingga siswa datang ke sekolah sudah siap menerima ilmu pengetahuan

Page 14: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

14

sedangkan di rumah ada keluarga yang menerapkan jam belajar khusus dan

ada juga yang tidak menerapkan jam belajar khusus ini. Hal ini tergantung

dari pola asuh orang tua dan latar pendidikan dan status sosial ekonomi

suatu keluarga. Suatu sistem kebiasaan belajar yang diterapkan orang tua

pada anaknya sejak kecil tentunya akan memberikan dampak positif karena

kebiasaan itu akan menjadi suatu kebutuhan yaang tidak dapat di hilangkan

dalam waktu singkat.

Seorang ahli dalam administrasi pendidikan mengatakan bahwa

“disiplin ada tiga hal yaitu disiplin tradisional, modern dan liberal” (Piet A.

Sahertin, 1994:127), berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis disiplin:

a. Disiplin tradisional adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum,

mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik

(anak).

b. Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan suatu yang

memungkinkan agar si terdidik dapat mengatur dirinya. Jadi situasi

yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si terdidik

mengembangkan kemampuan kemampuan dirinya.

c. Disiplin liberal merupakan disiplin yang diberikan sehingga anak

merasa memiliki kebebasan tanpa batas.

Menurut Ahmadi (1991), aspek-aspek kedisiplinan belajar antara

lain:

a. Kemampuan pembawaan. Anak yang mempunyai pembawaan yang baik

akan lebih mudah dan cepat berhasil di dalam belajarnya bila

dibandingkan dengan anak yang mempunyai pembawaan yang kurang

baik. Namun dalam hal ini tidak berarti pembawaan merupakan satu-

satunya faktor yang menentukan.

b. Kondisi fisik individu yang belajar. Apabila kondisi fisik tidak normal

atau cacat fisik maka dengan sendirinya akan mempengaruhi anakdalam

proses kedisiplinan belajarnya.

c. Kondisi psikis. Kondisi psikis atau kejiwaan sangat menentukan hasil

belajar. Jadi kalau psikisnya terganggu otomatis akan mempengaruhi

kedisiplinan belajar anak.

Page 15: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

15

d. Kemampuan belajar. Seseorang apabila akan belajar harus memiliki

kemampuan untuk mempelajari sesuatu yang diinginkan.

e. Sikap terhadap guru dan mata pelajaran. Sikap terhadap guru juga

merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kedisiplinan belajar. Oleh

karena itu apabila seseorang ingin berhasil dalam belajar maka dia harus

mempunyai sikap senang kepada guru dan mata pelajaran yang akan

dipelajari.

Kedisiplinan siswa dalam belajar yang akan digunakan sebagai

acuan adalah kemampuan siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya

tanpa harus bergantung pada orang lain. Rubino (dalam Rudiyanto, 2006)

mengemukakan setidaknya terdapat tiga aspek dalam kedisiplinan belajar:

a. Adanya sikap mental anak terhadap pelajaran yang diajarkan guru,

sikapmental tersebut meliputi antara lain: anak mempunyai rasa percaya

diri dan keuletan dalam setiap belajarnya

b. Adanya cara–cara belajar yang digunakan oleh anak demi meraih prestasi

belajar yang baik. Dalam hal ini harus mengarah pada pedoman-pedoman

umum untuk belajar dengan baik yang meliputi : keteraturan dalam

belajar, konsentrasi dalam belajar, penggunaan waktu dalam belajar.

c. Adanya sikap mandiri yang dimiliki oleh anak meliputi antara lain: tidak

suka bergantung pada orang lain kecuali bila benar-benar memerlukan,

segala sesuatunya dipikirkan masak-masak, individu kreatif dalam

melakukan sesuatu,selalu mencari jalan keluar yang paling mudah,

efektif dan efisien, dalam setiap usahanya tidak mudah putus asa dan

mampu mengendalikan emosinya dan mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi, tidak mudah terpengaruh dari luar.

Menurut Syah (1995) kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi

beberapa faktor antara lain :

a. Lingkungan. Faktor lingkungan dapat berasal dari keluarga, sekolah,

masyarakat dan kelompok teman sebaya. Faktor yang berasal dari

keluarga misalnya, situasi rumah yang kurang mendukung meliputi

kekacauan dalam rumah tangga, kurangnya perhatian orang tua. Faktor

yang berasal dari sekolah yaitu pendidikan dan bimbingan dari sekolah,

Page 16: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

16

hal ini tergantung bagaimana cara guru melakukan pendekatan dengan

anak didiknya. Faktor dari masyarakat dan kelompok teman sebaya

misalnya sikap dari lingkungan masyarakat yang kurang mendukung

munculnya kedisiplinan, intensitas pergaulan dengan teman sebaya yang

membawa pengaruh negatif akan menjadikan anak kurang memiliki rasa

tanggung jawab.

b. Suasana emosional rumah. Suasana emosional rumah dipengaruhi oleh

sikap orang tua dan jenis disiplin yang digunakan orang tua yang

mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya dan menggunakan

disiplin yang demokratis mendorong sikap yang positif pada anak

dibandingkan dengan mereka yang mempunyai “anak mas”, yang merasa

bosan dengan pekerjaan, yang mengajar secara membosankan dan yang

terlalu bersifat otoriter atau permisif dalam pengendalian situasi di

rumah.

c. Sikap terhadap pelajaran. Anak dibesarkan oleh orang tua yang

berpendapat bahwa masa kanak-kanak harus bahagia dan bebas, biasanya

mengembangkan sikap negatif terhadap setiap kegiatan yang menyerupai

kegiatan. Selama sekolah masih bermain-main saja, mereka

menyukainya, tetapi dengan kenaikan kelas, lebih banyak upaya yang

dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, ini menimbulkan rasa tidak

suka akan sekolah.

d. Hubungan orang tua dan anak. Kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi

oleh sikapnya terhadap orang tua.

Kedisplinan belajar bermanfaat untuk membuat anak terlatih dan

terkontrol dalam belajar. Dengan pola disiplin dapat menyadarkan anak

bahwa dengan bebasnya si anak harus mengubah dan mengendalikan segi

yang tidak baik dari kebiasaan belajar, menanamkan disiplin belajar pada

anak memerlukan gambaran misal orang tua menceritakan tata tertib

rumah dan bukan gambaran yang samar-samar yang diperbolehkan dan

yang dilarang.

Page 17: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

17

Cara menanamkan kedisplinan belajar pada anak:

a. Cara otoriter

Pada cara ini orang tua menetukan aturan-aturan dan batasan

yang mutlak yang harus di taati anak-anak harus patuh dan tunduk dan

tidak ada pilihan lain. Cara otoriter ini ditambah dengan sikap yang

keras menghukum mengancam akan menjadikan anak patuh di

hadapan orang tua dan guru tetapi di belakangannya ia akan

memperlihatkan reaksi misal : menantang atau melawan karena anak

merasa dipaksa, maka menantang dan melawan bisa ditampilkan

dalam tingkah laku yang melanggar norma dan menimbulkan

persoalan pada dirinya maupun lingkungan. Cara otoriter bisa

diterapkan pada permulaan usaha menanamkan disiplin.

b. Cara bebas

Pada cara bebas ini pengawasan menjadi longgar anak telah

terbiasa mengatur dan menentukan sendiri apa yang dianggapnya

betul, pada umumnya keadaan ini terdapat pada keluarga – keluarga

yang kedua-duanya bekerja terlalu sibuk pada kegiatan sehingga tidak

ada waktu untuk mendidik anak dalam arti sebaik-baiknya. Orang tua

telah mempercayakan masalah pendidikan anak kepada guru. Yang

bisa mengasuh, orang tua hanya bertindak sebagai “polisi” yang

mengawasi, menegur dan mungkin memarahi. Orang tua tidak bisa

bergaul dengan anak, hubungan tidak akrab dan merasa bahwa anak

tahu sendiri , maka perkembangan kepribadianya menjadi tidak

terarah.

c. Cara demokratis

Memperhatikan dan menghargai kebebasan anak namun

kebebasan yang tidak mutlak dengan bimbingan yang penuh

pengertian antara anak dan orang tuanya. Cara demokratis pada anak

akan tumbuh rasa tanggung jawab untuk memperlihatkan sesuatu

tingkah laku dan memupuk kepercayaan dirinya dan anak mampu

berbuat sesuai aturan dan kebebasan yang ada pada dirinya untuk

memperoleh kepuasaan dan menyesuaikan dirinya dan kalau tingkah

Page 18: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

18

lakunya tidak berkenan bagi orang lain maka anak mampu

menghargai tuntutan pada lingkungan.

Belajar yang teratur akan membuat sistem kerja otak bekerja

dengan baik dan teratur sehingga kerja otak tidak dipaksakan seperti

kebiasaan pada anak saat ini yaitu harus menghabiskan materi dalam

semalaman. Masuknya ilmu pengetahuan yang teratur dan sedikit demi

sedikit akan memberikan dampak yang baik pula terhadap kesehatan si

pembelajar itu sendiri. Selain itu, ilmu pengetahuan yang di proses sedikit

demi sedikit setiap hari pada waktu yang ditentukan akan membuat si

pembelajar itu mudah mengingat dan terproses dengan lama dalam sistem

kerja otak.

Kedisiplinan proses belajar pada saat di rumah di pengaruhi oleh

dua faktor yaitu dari dalam anak itu sendiri (internal) dan faktor luar

(eksternal). Faktor internal itu sendiri meliputi jasmaniah baik yang

bersifat bawaan maupun yang diperoleh seperti penglihatan, struktur

tubuh, potensial kecakapan, sikap, kebiasaan, minat dan kebutuhan. Semua

komponen yang bersifat internal ini akan mempengaruhi anak dalam

disiplin belajar, misalnya anak yang menyadari bahwa belajar merupakan

suatu kebutuhan yang harus di penuhi setiap hari dalam rangka

mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan maka anak tersebut

akan belajar setiap hari sesuai jam yang sudah ditentukan baik oleh diri

sendiri maupun dari orang tua. Minat dan motivasi juga menjadi faktor

penentu anak dalam disiplin belajar karena adanya suatu keinginan yang

datang dari dalam diri anak itu untuk belajar serat ditambah dengan

motivasi yang kuat maka akhirnya akan terwujud disiplin belajar itu

sendiri.

Faktor eksternal dalam hal ini keluarga juga memberikan pengaruh

yang besar terhadap kedisiplinan anak dalam belajar faktor itu meliputi

pola didikan orang tua, hubungan orang tua dan anak serta

contoh/bimbingan dari orang tua. Misalnya, orang tua memberikan waktu

belajar pada anaknya baik itu laki-laki maupun perempuan dari hari senin

sampai hari jum’at setiap malam dari pukul 20.00 sampai pukul 21.00 dan

Page 19: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

19

untuk hari sabtu dan minggu anak diberikan kebebasan untuk tidak belajar.

Hal demikian tentunya akan memberikan dampak positif bagi anak itu

sendiri dan anak harus menjalankan kewajibannya atas kesepakatan

tersebut.

Perbedaan struktur otak yang dimiliki oleh anak laki-laki dan

perempuan sangat berperan besar tehadap pengaruh belajar dan kerja otak,

meskipun sebetulnya perbadaan itu tidak berlaku secara mutlak pada semua

kasus. Demikian dikatakan oleh Michael Gurian dalam bukunya yang

berjudul Girls Learn Differently: A Guide for Teacher dan Parent. Dia

menjelaskan berdasarkan pengamatan dari positron emmision tomography

(PET) dan magnetic resonanse imaging (MRI) yang menguasai struktur otak

dengan sangat detail, maka di dapat otak laki-laki dan perempuan memiliki

sistem yang berbeda satu sama lain. Gurian menyimpulkan dari hasil

penelitiannya bahwa anak perempuan lebih cakap dalam hal membaca dan

menulis, hal itu bisa dibuktikan pada anak perempuan sejak mereka balita

dan sepanjang usianya dewasa. Membaca dan menulis tidak menyulitkan

bagi seorang anak perempuan. Mereka bisa duduk tenang lebih lama,

mendengar dan mengenali nada suara serta berbicara dalam hati. Disisi lain,

dengan volume darah yang mengalir ke otak perempuan lebih banyak 15

persen dari otaak laki-laki hal itu sangat mendorong otak mereka dengan

mudah melalui proses-proses stimulus, membaca dan menulis yang

melibatkan tekstur, nada suara serta aktivitas kejiwaannya dengan baik.

Penyebab perbedaan lainnya yaitu pola asuh antara anak laki-laki

dan perempuan itu sendiri yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan

kedisiplinan. Disiplin dalam hal kedisiplinan, anak laki-laki ternyata lebih

sulit menurut bila dibandingkan dengan anak perempuan. Salah satu

penyebab perbedaannya adalah karena sejak lahir perkembngan indra

pendenganran anak laki-laki tidak sebaik anak perempuan. Anak perempuan

lebih sensitif dalam mendengar frekuensi suara, selin itu pusat bahasa di

otak anak perempuan berkembang lebih cepat dibanding laki-laki.

Sebaliknya anak laki-laki cenderung lebih impulsif dan kurang suka

diperintah. Anak laki-laki juga banyak memilki masalah misalnya

Page 20: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

20

hiperaktif, tak bisa memusatkan perhatian, masalah merespon sensorik dan

sebagainya. Anak laki-laki juga biasanya butuh penyaluran energi dan

agresi, sehingga mereka cenderung tak bisa diam. Keamanan fisik secara

umum, anak laki-lakilebih agresif dan ribut.

Orientasi anak perempuan lebih kepada orang sedangkan anak laki-

laki pada tindakan. Karena perempuan lebih suka memperhatiakn raut

muka, mereka pun lebih pintar membaca bahasa dan ekspresi serta intonasi.

Kemampuan bahasa anak laki-laki lebih lambat mereka juga kesulitan

menghubungkan kata-kata dengan perasaan. Pada anak perempuan lebih

rajin bila dibandingkan dengan anak laki-laki hal ini bisa terlihat dari

kebiasaan-kebiasaan yang mereka timbulkan setiap hari dari pergaulan.

Kedisiplinan belajar antara laki-laki dan perempuan sebernarnya tidak ada

perbedaan, yang menimbulkan perbedaan selama ini yaitu ada dan tidaknya

kemauan anak itu sendiri untuk belajar. Jadi, kedisplinan itu timbul apabila

adanya kemauan dan motivasi yang besar dari dalam diri sendiri.

Poewanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu

“hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang

dinyatakan dalam raport”. Selanjunya Winkel (1996: 162) mengatakan

bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya sedangkan menurut S. Nasution (1996)

prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni

kognitif, afektif dan psikomotor sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan apabila jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam

ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan

bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan seseorang yang

dimiliki dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Peran orang tua sangat berperan

dalam menentukan keberhasilan belajar anak karena anak menganggap

bahwa sosok orang tua yang ideal buat mereka karena bagi mereka orang

tua adalah yang memberikan kasih sayang, mendidik, mengarahkan dan

membimbing mereka menjadi anak yang lebih baik dan bermanfaat.

Page 21: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

21

Penanaman sikap disiplin, menerima apa adanya memberikan motivasi

berprestasi serta aspek spritual kepada anak diakui merupakam dasar

pembentukan anak berprestasi.

Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan

umum kita yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi dapat meramalkan

kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang

tinggi ternyata tidak menjamin kesuksuksesan seseorang dalam belajar dan

hidup bermasyarakat.

IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan prestasi

belajar seseorang. Faktor-faktor lain yang turut andil mempengaruhi

perkembangan prestasi belajar. Sehubungan dengan hal tersebut, pada

kegiatan Seminar Sehari tentang , diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar adalah antara lain sebagai berikut: 1)

pengaruh pendidikan dan pembelajaran unggul; 2) perkembangan dan

pengukuran otak; dan 3) kecerdasan (intelegensi) emosional

(http://ditptksd.go.id, 2008).

Sementara itu, Sunarto (2009) mendeskripsikan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar dan mengklasifikasikannya menjadi

dua bagian, yaitu: 1) faktor-faktor intern; dan 2) faktor-faktor ekstern.

Faktor-faktor intern, yakni faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Di antara

faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang

adalah antara lain: 1) kecerdasan/intelegensi; 2) bakat; 3) minat; 4) motivasi.

Adapun faktor-faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang

tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah antara lain: 1) keadaan

lingkungan keluarga; 2) keadaan lingkungan sekolah; dan 3) keadaan

lingkungan masyarakat (Sunarto, 2009).

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan aspek-aspek

kedisiplinan belajar yaitu: fisiologis, psikologis, kognitif, adanya sikap

mental anak terhadap pelajaran yang diajarkan, adanya cara–cara belajar

Page 22: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

22

yang digunakan oleh anak demi meraih prestasi belajar yang baik, adanya

sikap mandiri yang dimiliki oleh anak.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa “jika perbedaan

kedisiplinan belajar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di asrama

PGSD Banjarbaru cukup signifikan disebabkan pengaruh pola asuh orang tua

maka prestasi belajar akan berbeda pula”

Kedisplinan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor internal(dari

dalam diri mahasiswa itu sendiri seperti minat dan motivasi) dan

eksternal(seperti perbedaan pola asuh orang tua terhadap anak laki-laki dan

perempuan). Kedua faktor ini saling bersinergi untuk membangun

kedisplinan belajar terhadap diri mahasiswa PGSD Banjarbaru.

Penyebab perbedaan belajar ini tergantung dari kebiasaan yang tumbuh

sejak usia sekolah sampai dewasa yang di terapkan oleh orang tua saat di

rumah dan oleh guru saat mereka berada di sekolah. Kebiasaan ini bisa

berubah apabila faktor lingkungan lebih dominan. Perbedaan ini juga terjadi

akibat adanya perbedaan cara merawat anak laki-laki dan perempuan serta

bentuk sistem otak.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka hipotesis

penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

“Terdapat perbedaan kedisiplinan belajar yang cukup signifikan antara

mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru berdasarkan indeks prestasi”

Page 23: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

23

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan

percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

kedisplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama dan bagaimana akibatnya

terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode survey yaitu

pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang

terang baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah

tertentu. Pendapat lain tentang pengertian metode survey yaitu metode

penelitian yang bertujuan untuk mencapai generalisasi, dengan jalan membuat

perbandingan kuntitatif dari data yang dikumpulkan dengan prosedur tanya

jawab yang uniform. Dalam penelitian ini menggunakan pedekatan

komparatif yang membandingkan satu variabel bebas dan satu variabel terika.

Selain itu juga peneliti menggunakan metode dokumenter dalam hal ini

adalah kartu/daftar indeks prestasi mahasiswa semester empat.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua subjek yang akan diteliti atau mereka / suatu

yang akan diambil data-datanya untuk mendukung fenomena yaang akan

diteliti.

Wahyu (1996) menyatakan populasi adalah merupakan seluruh jumlah

orang atau penduduk di suatu daerah atau sekelompok orang, benda atau hal

yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat-syarat

tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998) mengatakan istilah populasi dan

sampel dalam penelitian adalah mempunyai pengertian yang berbeda akan

Page 24: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

24

tetapi dalam penarikan kesimpulan suatu penelitian yang sebenarnya hanya

dilakukan terhadap sampelnyaa dalam ruang lingkup suatu populasi

penelitian, sedangkan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Sampel adalah sebagian atau keseluruhan dari subjek penelitian yang

akan diteliti. Jadi ruang lingkup sampel dapat berupa sebagian ataupun

keseluruhan dari populasi.

Sampel adalah “bagian dari populasi atau jumlah penduduk yang

jumlahnya kurang dari populasi”(Hadi Sutrisno, 1884:221). Dapat juga di

sebut sebagai:”.... kelompok representatif dari populasi yang akan berperan

sebagai responden”(Ambo Enry Abdullah,1984:101)

Menurut Kartini Kartono (1985:134) bahwa subjek-subjek yang dipilih

menjadi anggota sampel itu mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi

darimana sampel itu ditarik maka struktur sampel itu sedemikian rupa,

sehingga harga rata-rata hitung sampai sama dengan harga rata-rata harga

populasinya.

Berdasarkan pendapat di atas maka penelitian ini menggunakan

penelitian populasi, dengan objek mahasiswa laki-laki dan perempuan S 1

PGSD Berasrama Banjarbaru yang berjumlah 60 orang.

Adapun jumlah mahasiswa dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 3.1

KEADAAN POPULASI PENELITIAN

No. Blok Jumlah Jenis kelamin

1. Blok A 20 orang Perempuan

2. Blok B 20 orang Perempuan

3. Blok D 20 orang Laki-laki

C. Instrumen Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan

instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung

pada variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini instrumen terdiri dari:

(1) mengidentifikasi variabel (2) mengklasifikasikan variabel (3) pemberian

definisi variabel (4) pengembangan instrumen penelitian dan pengukuran.

Page 25: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

25

1. Mengidentifikasi variabel

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam tulisan

ini variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian atau faktor yang berperan dalam peristiwa yang

akan diteliti. Variabel yang diteliti terdiri dari 1 variabel terikat (dependen)

dan 1 variabel bebas (independen), yaitu:

a. Variabel terikat : kedisplinan belajar

b. Variabel bebas : prestasi belajar

2. Mengklasifikasikan variabel

Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan

sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat

perlu untuk menentukan alat pengambil data apa yang akan digunakan dan

metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan. Berkaitan dengan

proses kuntifikasi, data biasa di golongkan menjadi empat jenis, yaitu (a)

data nominal (b) data ordinal (c) data interval (d) ratio, begitu juga dengan

variabel maka dapat dibedakan dengan cara yang sama.

Pada penelitian ini variabel yang menjadi variabel terikat

kedisiplinan belajar, variabel bebasnya prestasi belajar (laki-laki dan

perempuan).

3. Pemberian definisi variabel

Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda maka

setiap variabel dirumuskan secara konseptual maupun operasional,

berdasarkan sintesis yang diperoleh dari kerangka teoritik.

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati atau

diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka

kemungkinan bagi orang alain selain peneliti untuk melakukan hal yang

serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji

kembali oleh orang lain.

Beberapa batasan operasional adalah:

1. Kedisiplinan belajar (Laki-laki dan perempuan)

Page 26: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

26

Kedisiplinan belajar adalah belajar itu terus menerus dilakukan pada

waktu-waktu yang telah ditentukan baik saat di sekolah maupun di

rumah. Kedisplinan belajar ini dipengaruhi beberapa aspek, meliputi:

Kemampuan pembawaan, terlihat dari tidak suka bergantung pada

orang lain, kreatif dalam melakukan sesuatu,selalu mencari jalan keluar

yang paling mudah, efektif dan efisien, dalam setiap usahanya tidak

mudah putus asa dan mampu mengendalikan emosinya dan mempunyai

rasa percaya diri yang tinggi, tidak mudah terpengaruh dari luar.

Kondisi fisik individu yang belajar. Terlihat dari kondisi fisik yang

dimiliki seorang anak seperti normal dan tidak normal (mempunyai

kelainan secara fisik misal penglihatan). Kondisi psikis. terlihat dari

kesiapan anak dalam belajar dan ketidaksiapan belajar, anak

mempunyai rasa percaya diri dan keuletan dalam setiap belajarnya.

Kemampuan belajar. Seseorang apabila akan belajar harus memiliki

kemampuan untuk mempelajari sesuatu yang diinginkan dan setiap

orang berbeda ini terlihat dari keteraturan dalam belajar, konsentrasi

dalam belajar, penggunaan waktu dalam belajar. Sikap terhadap

guru/orang tua dan mata pelajaran. Terlihat dari sikap senang kepada

guru/orang tua dan mata pelajaran yang akan dipelajari, menjadi

termotivasi dan menjauhi guru/orang tua dan mata pelajaran.

Kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :

Lingkungan. Terlihat dari situasi rumah, cara guru melakukan

pendekatan dengan anak didiknya, masyarakat kurang mendukung

munculnya kedisiplinan, intensitas pergaulan memberikan pengaruh

negatif. Suasana emosional rumah. Terlihat dari sikap orang tua dan

jenis disiplin yang digunakan orang tua. Hubungan orang tua dan anak.

Terlihat dari cara orang tua mendukung, tentram, menunjukkan kasih

sayang.Kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi oleh sikapnya terhadap

orang tua.

Page 27: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

27

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah tingkat kemampuan seseorang yang

dimiliki dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi

yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Disini yang digunakan

adalah kartu/daftar indeks prestasi kumulatif.

4. Pengembangan instrumen penelitian dan pengembangan

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang berkembang,

penelitian ini menggunakan unsur-unsur konsep, preposisi, teori, variabel,

hipotesa dan definisi operasional. Maka variabel-variabel yang tercakup

dalam desain penelitian dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data

yang pokok dan dokumenter.

Kegiatan pengumpulan data dilakukan terhadap mahasiswa laki-

laki dan perempuan di asrama PGSD Banjarbaru yang dijadikan subjek

penelitian. Untuk menyamakan persepsi dan penafsiran maka sebelumnya

dilakukan penjelasan terhadap kuesioner serta penilaiannya. Kuesioner

yang digunakan untuk mengungkapkan variabel kedisiplinan belajar (laki-

laki dan perempuan) yang diisi langsung oleh responden dalam hal ini

mahasiswa laki-laki dan perempuan PGSD Banjarbaru , dan prestasi

belajar dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan data berupa

dokumen.

Penyusunan dan pengembangan instrumen disusun berdasarkan konsep

dan teori yang telah dikemukakan.

a. Pengukuran Variabel Kedisiplinan Belajar

Untuk mengungkapkan kedisiplinan belajar dalam penelitian

ini digunakan kuesioner, dengan pertanyaan yang dilengkapi jawaban

menggunakan skala Likert dan terdiri dari 4 alternatif jawaban.

Instrumen dikembangkan dari landasan teori dengan indikator yang

meliputi : kemampuan pembawaan, kondisi fisik individu yang

belajar, kondisi psikis, kemampuan belajar, sikap terhadap

guru/orang tua dan mata pelajaran, lingkungan, suasana emosional

rumah, hubungan orang tua dan anak.

Page 28: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

28

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Kedisiplinan Belajar

ASPEK

YANG

DIAMATI

INDIKATOR NO.

ITEM

Kedisiplinan

Belajar

1. Kemampuan Pembawaan

a. Tidak bergantung pada orang lain

b. Kreatif dalam melakukan sesuatu

c. Selalu mencari jalan keluar

d. Efektif dan efisien

e. Tidak mudah putus asa dan mampu

mengendalikan emosi

f. Mempunyai kepercayaan diri

g. Tidak mudah terpengaruh dari luar

1

2

3

4,5

6,7

8

9

2. Kondisi Fisik Individu Yang Belajar

a. Normal

b. Ada mempunyai kelainan secara fisik

10

11

3. Kondisi Psikis

a. Mempunyai kesiapan

b. Mempunyai percaya diri yang baik

c. Keuletan dalam belajar

12

13

14

4. Kemampuan Belajar

a. Mempunyai kemampuan untuk mempelajari

b. Mempunyai keteraturan

c. Konsentrasi dalam belajar

d. Penggunaan waktu belajar yang efektif

15

16

17

18

5. Sikap Terhadap Guru/Orang Tua dan Mata

Pelajaran

a. Senang terhadap pemateri

b. Terbuka untuk menerima

c. Menjadikan guru dan orang tua sebagai

contoh

19

20

21

Page 29: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

29

6. Lingkungan

a. Situasi rumah

b. Cara menggunakan pendekatan

c. Dukungan masyarakat

d. Intensitas pergaulan

22

23

24

25

7. Suasana Emosional Rumah

a. Sikap orang tua

b. Jenis disiplin

c. Harmonis dan teratur

26

27

28,29

8. Hubungan Orang Tua dan Anak

a. Orang tua yang mendukung

b. Menunjukkan kasih sayang

c. Tentram dan kekeluargaan

30

31

32,33

Page 30: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

30

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakuakn dengan memulai persipan-

persiapan yang berhubungan dengan mengangkat permasalahan dan

menentukan objek yang akan diteliti dengan melaksanakan prosedur

penelitian sebagai berikut:

1. Prosedur pertama adalah mengajukan judul peneliitian yang akan di

teliti.

2. Prosedur kedua adalah mencari bahan yang mendukung terhadap

penelitian ini.

3. Prosedur ketiga adalah mengolah bahan untuk mendukung penelitian

4. Prosedur keempat adalah membuat alat pengumpul data seperti angket

dan dokumen.

B. Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menyebarkan suatu

alat instrumen penelitian berupa angket yang harus dijawab oleh

mahasiswa perempuan di PGSD Berasrama Banjarbaru dan dokumen.

Adapun data yang diperlukan adalah tentang tingkat kedisiplinan belajar

mahasiswa di asrama yang berjumlah 60 orang serta rekap hasil studi

mahasiswas semester IV.

C. Pengolahan Data

Data penelitian yang telah terkumpul yaitu hasil angket untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan mahasiswa PGSD Berasrama dan indeks prestasi

semester IV yang kemudian hasil angket dikelompokkan menjadi 2 yaitu

berdasarkan jenis kelamin, kelompok 1 untuk mahasiswa perempuan dan

kelompok 2 mahasiswa laki-laki sedangkan untuk indeks prestasi juga

dilakukan hal yang demikian.

Page 31: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

31

D. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Berdasarkan pengolahan data diperoleh gambaran tingkat

kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru

berdasarkan indeks prestasi sebagai berikut:

a. Gambaran tingkat kedisiplinan belajar

Gambaran tingkat kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD

Berasrama yang terdiri dari 60 orang yaitu 20 orang laki-laki dan

perempuan 40 orang berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

1) Mahasiswa laki-laki dengan kedisiplinan belajar tinggi

berjumlah 6 orang dengan rata-rata mencapai nilai 22,70

predikat sangat baik

2) Mahasiswa laki-laki-laki dengan kedisiplinan belajar rendah

berjumlah 14 orang dengan rata-rata mencapai nilai 47,67

predikat cukup

3) Mahasiswa perempuan dengan kedisiplinan belajar tinggi

berjumlah 27 orang dengan rata-rata mencapai nilai 101,64

predikat baik

4) Mahasiswa perempuan dengan kedisiplinan belajar rendah

berjumlah 13 orang dengan rata-rata mencapai nilai 40,15

predikat kurang

b. Gambaran indeks prestasi

Gambaran berdasarkan hasil indeks prestasi semester IV

sebagai berikut:

1) Gambaran mahasiswa laki-laki berdasarkan hasil indeks prestasi

kategori tinggi semester IV yang berjumlah 8 orang mencapai

40% tergolong pada predikat cukup baik.

2) Gambaran mahasiswa laki-laki berdasarkan hasil indeks prestasi

kategori rendah semester IV yang berjumlah 12 orang mencapai

60% tergolong pada predikat cukup baik.

Page 32: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

32

3) Gambaran mahasiswa perempuan berdasarkan hasil indeks

prestasi kategori tinggi semester IV yang berjumlah 20 orang

mencapai 50% tergolong pada predikat cukup baik.

4) Gambaran mahasiswa perempuan berdasarkan hasil indeks

prestasi kategori rendah semester IV yang berjumlah 20orang

mencapai 50% tergolong pada predikat cukup baik.

GRAFIK 4.1

KEDISIPLINAN BELAJAR

TABEL 4.2

INDEKS PRESTASI

Daftar IPK Mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru Perempuan

No. Nama Kelas IPK 1 Yuli Yana A 3,5

2 Mariana A 3,45 3 Afdah A 3,6 4 Nurul Azizah A 3,45 5 Maida Mustika A 3,45 6 Wahyu Setyo A A 3,6 7 Eka Fitriani A 3,6 8 Norlatifah A 3,85 9 Nina Maulidya A 3,45

Page 33: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

33

10 Rahmilasari A 3,4 11 Mahfuzatul Husna A 3,65 12 Fathul Jannah A 3,4 13 Feny Noorjannah A 3,55 14 Asri Fatimah A 3,55 15 Nurhidayati A 3,6 16 Khusnul Qotimah A 3,65 17 Nana Nurliani A 3,5

18 Musfi Rosmaini A 3,55 19 Laila Fitriani A 3,8 20 Santi Sartika A 3,75 21 Aulia Azizah B 3,45 22 Aulia Rahmi B 3,4 23 Salasiah B 3,5 24 Ita B 3,4 25 Ukhti Fada Uhara B 3,1 26 Nurliani B 3,45 27 Agustina Pusvitasari B 3,35 28 Wahdiah B 3,35 29 Paulina Rohana B 3,3 30 Dasimah B 3,45 31 Sri Widiastutik B 3,2 32 Marietna TM B 3,2 33 Syafariatul Jannah B 3,5 34 Dewi Nur Utami F B 3,5 35 Choirunisa B 3,35 36 Siti Zubaidah B 3,35 37 Megawati B 3,5 38 Noorhayati B 3,6 39 Hadiatul Hasanah B 3,35 40 Noviecka Wieyanthi B 3,6 Jumlah 139,25 Rata-Rata 3,48125

Daftar IPK Mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru Laki-laki

No. Nama Kelas IPK 1 Aulia Rahman D 3,4 2 Rd.A. Surya D 3,1 3 Ahmad Fahriadi D 3,3 4 M. Hidayatullah D 3,5 5 Ernadi Hipreyadi D 3,35 6 M. Raji D 3,3 7 Ary Priatna Ridhoni D 3,55 8 Zainul Aulia D 3,8

Page 34: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

34

9 Tri Wibowo D 3,5 10 Agus Setiawan D 3,2 11 Ranto Yunawan D 3,55 12 Rusdi D 3,3 13 Tonny Ispiani D 3,14 14 Dede Dewantara D 3,34 15 Ahmad Bahruddin J D 3,3 16 Ady Rusandy D 3,4 17 M. Eko Wahono D 3,65 18 Miyandi Eko Anugrah D 3,85 19 Syarif Fauzan D 3,2 20 Arif Rahman Prasetyo D 3,8 Jumlah 68,53 Rata-rata 3,4265

GRAFIK 4.3

RATA-RATA IPK

Page 35: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

35

GRAFIK 4.4

INDEKS PRESTASI

2. Analisis Statistik

Data perbandingan kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama

Banjarbaru berdasarkan indeks prestasi akan dihitung dengan uji t.

Secara keseluruhan dapat dilakukan melalui proses perhitungan sebagai

berikut:

TABEL 4.1

KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA

No. Kedisiplinan

1 3,88 15,0544 4,18 17,4724

2 3,67 13,4689 3,82 14,5924

3 3,76 14,1376 3,33 11,0889

4 3,67 13,4689 3,73 13,9129

5 4,48 20,0704 3,85 14,8225

6 3,55 12,6025 3,82 14,5924

7 3,73 13,9129 3,33 11,0889

8 3,52 12,3904 3,64 13,2496

9 3,52 12,3904 3,36 11,2896

10 4 16 3,12 9,7344

11 3,67 13,4689 3,64 13,2496

12 4,12 16,9744 3,55 12,6025

Page 36: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

36

13 3,73 13,9129 3,21 10,3041

14 3,67 13,4689 3,52 12,3904

15 3,58 12,8164 3,39 11,4921

16 3,73 13,9129 3,24 10,4976

17 3,88 15,0544 3,58 12,8164

18 3,52 12,3904 3,33 11,0889

19 3,94 15,5236 3,3 10,89

20 3,67 13,4689 3,45 11,9025

21 4,45 19,8025

22 3,55 12,6025

23 3,79 14,3641

24 3,61 13,0321

25 3,7 13,69

26 3,67 13,4689

27 3,64 13,2496

28 2,67 7,1289

29 3,36 11,2896

30 3,42 11,6964

31 2,64 6,9696

32 3,18 10,1124

33 3,09 9,5481

34 3,39 11,4921

35 2,97 8,8209

36 3,21 10,3041

37 3 9

38 2,55 6,5025

39 3,21 10,3041

49 3,45 11,9025

Ʃ

Ʃ =

141,84

Ʃ =

509,769

= 70,39

Ʃ =

249,0781

n = 40 = 20

3,546

12,74423

3,5195

12,74423

Secara keseluruhan dapat dilakukan melalui proses perhitungan

sebagai berikut:

A. Kedisiplinan belajar

1. Perhitungan rerata masing-masing kelompok

=

Page 37: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

37

Perempuan = = = 3,546

Laki- laki = = = 3,5195

2. Perhitungan uji-t dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata

S =

S =

S =

S =

S =

S =

S = 0,991

3. Perhitungan derajat bebas

df = n1 + n2 – 2

df = 20 + 40 – 2

df = 58

4. Mencari koefisien t, dengan rumus

t =

t =

t =

t = 0,00267

B. Indeks prestasi mahasiswa

1. Perhitungan rerata masing-masing kelompok

=

Perempuan = = = 3,4812

Page 38: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

38

Laki-laki = = = 3,4265

2. Perhitungan uji-t dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata

S =

S =

S =

S =

S =

S =

S = 0,96

3. Perhitungan derajat bebas

df = n1 + n2 – 2

df =31 + 29 – 2

df = 58

4. Mencari koefisien t, dengan rumus

t =

t =

t =

t = 0,056

TABEL 4.5

RINGKASAN HASIL UJI T

Variabel S t hitung db Taraf signifikansi T tabel

Kedisiplinan belajar 0,991 0,00267 58 0,01 (1%)

0,05 (5%)

2,66

2,00

Page 39: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

39

Indeks prestasi 0,91 0,056 58 0,01 (1%)

0,05 (5%)

2,66

2,00

Keterangan : S = Varian

df = Derajat Kebebasan

C. Konsultasi tabel nilai t

Melalui uji t dengan perhitungan diperoleh nilai t sebesar

0,00267 selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan taraf

signifikansi 5% dan 1%.Karena tidak ditemukan db 58 maka diambil

db lebih mendekati yaitu 60 dan diperoleh nilai t = 2,00 pada taraf

signifikansi 5% serta diperoleh nilai t = 2,66 pada taraf signifikansi 1%

dengan demikian nilai To = 0,00267 kurang dari nilai t tabel = 2,00

atau 2,66 seperti dibawah ini :

To = 0,00267 < t Tabel = 2,00 pada taraf 5%

To = 0,056 < t Tabel = 2,66 pada taraf 1%

Maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

signifikan antara varian 1 dan varian 2. Dalam hal ini apabila

hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada perbedaan

kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi kelas di

PGSD Berasrama Banjarbaru adalah diterima, sedangkan hipotesis

alternatif (Ha) yang menyatakan ada perbedaan kedisiplinan belajar

mahasiswa berdasarkan indeks prestasi kelas di PGSD Berasrama

Banjarbaru adalah ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan

kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi pada

program studi PGSD Berasrama Banjarbaru.

D. Pembahasan

Gambaran diatas menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar

mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru untuk kategori perempuan 32,5%

sedangkan untuk laki-laki 65% menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan

laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan perempuan dimana hanya

Page 40: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

40

32,5% saja perempuan yang tingkat kedisiplinanya termasuk kategori

rendah.

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan bahwa

faktor internal untuk belajar dalam hal ini berupa pembawaan dan

kemauan dapat mempengaruhi untuk belajar selain itu juga dikarenakan

adanya faktor eksternal yang mendukung seperti pola asuh, dukungan

(orang tua atau sarana) dan kebiasaan. Sebagai hasil dari kedisiplinan

belajar ini ditunjukkan dengan prestasi belajar yang diangkat dalam

penelitian ini. Perbedaan struktur otak yang dimiliki oleh anak laki-laki

dan perempuan sangat berperan besar tehadap pengaruh belajar dan kerja

otak, meskipun sebetulnya perbedaan itu tidak berlaku secara mutlak pada

semua kasus.

Hasil penelitian ini ternyata tidak terdapat perbedaan kedisiplinan

belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi. Oleh karena itu

dimungkinkan masih banyak lagi faktor lain yang melatar belakangi

prestasi belajar di asrama selain sikap dan kebiasaan belajar antara lain

faktor eksternal yang meliputi pola didikan, hubungan antar individu serta

contoh atau bimbingan orang lain sangat diperlukan oleh mahasiswa

secara optimal. Faktor kampus yang meliputi kenyamanan serta keamanan

juga sangat menentukan mahasiswa untuk belajar dan berprestasi karena

dari situasi yang mendukung ini maka mahasiswa akan merasa lebih

senang untuk belajar. Faktor masyarakat yang tidak boleh dihindari dalam

hal ini kita sebut sesama mahasiswa asrama, melainkan harus dapat

memanfaatkan dampak positif seperti dengan adanya teman yang belajar

teratur tentu akan membuat mahasiswa yang lain ikut juga merasakan

dampaknya paling tidak ada kemauan untuk meniru, pengaruh teman ini

untuk mendukung kemajuan perkembangan belajar setiap warga asrma.

Dengan perbedaan indeks prestasi belajar ini sepenuhnya tidak

menentukan dalam proses kedisiplinan belajar mahasiswa diasrama.

Sebagaimana hasil penelitian ini tidak terdapat perbedaan kedisiplinan

belajar mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru menurut indeks prestasi

semester IV.

Page 41: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini yaitu tentang

perbedaan kedisiplinan belajar mahasiwa PGSD Bersrama Banjarbaru

menurut indeks prestasi semester IV, maka dapat diambil suatu

kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama

Banjarbaru yang berjumlah 60 orang terdiri dari 40 orang, perempuan

dengan kedisiplinan belajar tinggi berjumlah 27 orang dan rendah

berjumlah 13 sedangkan 20 orang laki-laki dengan kedisiplinan belajar

tinggi berjumlah 6 orang dan rendah berjumlah 14 orang.

2. Gambaran indeks prestasi semester IV menunjukkan mahasiswa

perempuan kategori tinggi berjumlah 20 orang mencapai 50% dan

kategori rendah berjumlah 20 orang juga mencapai 50% sehingga

keduanya tergolong pada predikat cukup baik. Sedangkan mahasiswa

laki-laki berdasarkan hasil indeks prestasi kategori tinggi berjumlah 8

orang mencapai 40% tergolong pada predikat cukup baik dan kategori

rendah berjumlah 12 orang mencapai 60% tergolong pada predikat

cukup baik juga. Walaupun ada perbedaan kedisiplinan antara

perempuan dan laki-laki tetapi bila dilihat dari indeks prestasi semester

IV namun prestasi belajar sudah mencapai sebagaimana yang

diharapkan secara optimal.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini, perbedaan kedisiplinan belajar

mahasiswa laki-laki dan perempuan PGSD Berasrama Banjarbaru

berdasarkan indeks prestasi semeter IV tidak terdapat perbedaan yang

signifikan. Hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbedaan

kedisiplinan belajar mahasiswa laki-laki dan perempuan PGSD

Berasrama Banjarbaru berdasarkan indeks prestasi semeter IV tersebut

ditolak.

Page 42: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

42

B. Saran-saran

Kemampuan mahasiswa dalam disiplin belajar untuk memperoleh

prestasi akan lebih baik dan optimal jika ditunjang dengan berbagai faktor,

diantaranya adalah indeks prestasi yang memuaskan dan kemauan dan

situasi yang mendukung. Walaupun tidak terdapat perbedaan kedisiplinan

belajar antara laki-laki dan perempuan berdasarkan indeks prestasi namun

proses untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan hanya dapat

dicapai dengan belajar yang teratur. Oleh karena itu dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa yang hasil prestasi kurang memuaskan dapat belajar

dan meniru pola belajar dari rekan-rekan yang lain.

2. Bagi asrama dapat membuat waktu belajar yang efektif bagi

mahasiswanya yang tentunya harus berdasarkan kebiasaan belajar

mahasiswa itu sendiri

3. Bagi lembaga dapat membuat suatu kegiatan yang dapat meningkatkan

disiplin dalam belajar guna mencapai hasil yang optima.

Page 43: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

43

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Bahri Djamarah, Syaiful. 2004. Pola Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Joko, P Subagya. 1991. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Kaifa. 2008. Quantum Learning. Bandung: PT. Mizan Pustaka

Margono, S. 2005. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya

Paramita

Sardiman. A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Semiawan, Conny. 2008. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT.

Indeks

Shochib, Moh. 2000. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

http//www.medicalera.com/index.php diakses tanggal 19 Maret 2010

http//www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan diakses tanggal 19 Maret 2010

http//www.sekolahorangtua.com/products-parentinghomecourse diakses tanggal

19 Maret 2010

http//www.nesmd.com diakses tanggal 19 Maret 2010

Page 44: Perbedaan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Laki-Laki Dan Perempuan PGSD Berasrama Berdasarkan Indeks Prestasi Semester IV

44

http//www.perkembangananak.com diakses tanggal 19 Maret 2010

http//www.jugaguru.com diakses tanggal 19 Maret 2010

http//viewer.eprints.ums.ac.id/archieve/etd/1362 diakses tanggal 20 Maret 2010

http//pdfqueen.com/pdf/pe/pengertiankedisplinanbelajar diakses tanggal 20 Maret

2010