PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR NYERIPADA … · Hasil:Distribusi rerata kadar Serotonin pada...

22
PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR NYERIPADA KANKER SERVIKSSETELAH PSIKOTERAPI REALITAS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Kesehatan Minat Umum: Ilmu Biomedik Oleh: Adhitya Ardhianto NIMS501108001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR NYERIPADA … · Hasil:Distribusi rerata kadar Serotonin pada...

PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR NYERIPADA

KANKER SERVIKSSETELAH PSIKOTERAPI

REALITAS

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Kedokteran Kesehatan

Minat Umum: Ilmu Biomedik

Oleh:

Adhitya Ardhianto

NIMS501108001

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN

PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : “ PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN

SKOR NYERI PADAKANKER SERVIKSSETELAHPSIKOTERAPI

REALITAS” ini adalah karya penelitian sendiri dan tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang

disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan unsur-unsur

plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi, baik tesis beserta gelar

magister saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

1. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum

ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS

sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan

publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang

berlaku.

Surakarta, September 2015

Adhitya Ardhianto

iv

S501108001

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tesis ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, solawat dan

salam senantiasa tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW.

Tesis dengan judul: “ PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR

NYERI PADAKANKER SERVIKS SETELAHPSIKOTERAPI REALITAS”

inidisusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Program Pendidikan

Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta serta untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat

Magister Kesehatan di Program Studi Magister Kesehatan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya

penulis sampaikan kepada Dr. Supriyadi Hari R, dr., Sp.OG (K).sebagai

pembimbing I yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan

dorongan, bimbingan, dan saran dalam proses penyelesaian tesis ini.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya

juga penulis sampaikan kepada Dr. Soetrisno, dr., Sp.OG (K). sebagai

pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan

dorongan, bimbingan, dan saran dalam proses penyelesaian tesis ini.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya

juga penulis sampaikan kepada tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr.M.

Syamsulhadi, dr., SpKJ(K).,Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K)., Dr.

Supriyadi Hari R, dr., Sp.OG (K)., Dr. Soetrisno, dr., Sp.OG (K). , yang telah

berkenan memberikan waktu dan tenaga dalam proses penyelesaian tesis ini.

v

Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan rasa hormat yang setinggi-

tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.Si., sebagai Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. sebagai Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas maret dan Prof.Dr. Ir. Ahmad Yunus

MS, sebagai mantan Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas

maret.

3. Prof. Dr. A. A. Subiyanto, dr., MSsebagaiKetua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Endang Agustinar, dr., Mkes., sebagai Direktur RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dan Basoeki Sutardjo, drg., MMR., sebagai mantan Direktur

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

6. Dr. Supriyadi Hari R, dr., Sp.OG (K)., sebagai Kepala Bagian SMF

Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

7. Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K)., sebagai Ketua Program Studi

SMF Obstetri dan GinekologiFakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

8. Seluruh Staff PPDS I Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.Almarhum Prof. Dr.

Dalono, dr., Sp.OG (K)., almarhum Tri Budi, dr., SpOG(K).,Prof.

Dr. KRMT. Tedja D.O, dr., Sp.OG (K)., Dr. Supriyadi Hari R, dr.,

Sp.OG (K)., Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K)., Dr. Soetrisno, dr.,

Sp.OG (K)., Dr. Abkar Raden, dr., Sp.OG (K)., Rustam Sunaryo, dr.,

Sp.OG (K)., Wuryatno, dr., Sp.OG (K)., Glondong Suprapto, dr.,

Sp.OG (K)., A. Laqief, dr., Sp.OG (K)., Eriana Melinawati, dr.,

Sp.OG (K)., Heru Priyanto, dr., Sp.OG (K)., Hermawan U, dr.,

vi

Sp.OG (K)., Teguh Prakosa, dr., Sp.OG (K)., Muh. Adrianes

Bachnas, dr., Sp.OG (K)., Dr. Uki Retno B, dr. Sp.OG (K)., Darto,

dr., Sp.OG (K)., Wisnu Prabowo, dr., Sp.OG., Affi Angelia R, dr.,

Sp.OG., Eric Edwin, dr.Sp.OG (K)., Asih Anggraeni, dr., SpOG.,

Nutria WPA, dr. Sp.OG., MKes.

9. Semua rekan residen PPDS I Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang banyak membantu

pelaksanaan tesis ini.

10. Ayahanda HM. Darmawan Setijanto SH., dan ibunda Nunuk

Nurjannahyang telah membesarkan, mengasuh dan mendidik disiplin

kepada penulis dengan penuh kasih sayang, memberikan dorongan, serta

mendoakan kelancaran selesainya tesis ini..

11. Kakak kakak tersayang, dan anak tercintaanandaRayhana Almira A.yang

telah membantu dan selalu mendorong serta mendoakan penulis dalam

penyelesaian tesis ini

12. Semua pasien kanker serviks stadium lanjut yang telah bersedia menjadi

subjek penelitian tesis ini, yang dengan ikhlas memberikan pengorbanan

demi kemajuan ilmu pengetahuan.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tesis ini, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua

pihak.

Akhir kata semoga tesis ini bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan,

dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karuniaNYA kepada kita

semua.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Adhitya Ardhianto

vii

THE DIFFERENCE OF SEROTONIN LEVEL AND PAIN SCORE IN

CERVICAL CANCER AFTER REALITY PSYCHOTHERAPY

Adhitya Ardhianto. Supriyadi Hari Respati, Soetrisno.

Family Medical Study Program, Postgraduate Program, Surakarta Sebelas Maret

University

ABSTRACT

Background: Cervical cancer is the most leading cause of death in developing

countries. The women diagnosed with cervical cancer in the advance stadium,

often develops extraordinary emotional stress. This can make depression and

make effect to serotonin level. Psychotherapy administration can exert positive

effect.

Objective: To analyze the difference of serotonin level and pain score in

advanced-stage cervical cancer patient having received reality psychotherapy

compared with standard therapy in Moewardi Local General Hospital of

Surakarta.

Method: Experimental double blind randomized clinical trial post test group

design. The 30 subjects of research were divided into 2 groups (standard therapy

without reality psychotherapy and standard therapywith reality psychotherapy)

and each group consisted of 15 subjects. This research was conducted in obstetric

and gynecology ward and polyclinic of dr. Moewardi Local General Hospital of

Surakarta and Prodia Laboratory, from January to March 2015.

Result:The distribution of serotonin level mean value in cervical cancer patient

intervention groupseemed to be upper(223.59 + 41.20), than the control group

(78.22 + 30.49). From the t-test analysis, it could be seen that there was a

significant difference of serotoninlevel in cervical cancer intervention group and

control group with p value = 0.000 (< 0.05).The distribution of pain score level

mean value in intervention group seemed to be lower (5.46 + 0.83) than in the

control group (6.00 + 1.06).From the t test analysis, it could be seen that there

was not a significant difference of pain score in control group and intervention

goup with p value =0.139 (>0.05).

Conclusion: There was a significantly increasing serotonin level and there was

not a significantly decreasing pain score in the group receiving standard therapy

with reality psychotherapy intervention. The administration of reality

psychotherapy effectively upped the serotonin level in the advanced stage-cervical

cancer patient.

viii

Keywords: Serotonin, Pain score, Reality psychotherapy, Advanced stage-cervical

cancer.

ix

PERBEDAAN KADAR SEROTONIN DAN SKOR NYERI PADAKANKER

SERVIKS SETELAHPSIKOTERAPI REALITAS

Adhitya Ardhianto. Supriyadi Hari Respati, Soetrisno. Program Studi Kedokteran Keluarga,Program Pascasarjana, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Abstrak

LatarBelakang:Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak di

negara berkembang. Wanita yang didiagnosis kanker serviks stadium lanjut sering

menderita stress emosional yang luar biasa.Stress emosional lama kelamaan akan

menyebabkan depresi yang akan menurunkan kadar serotonin.Pemberian

psikoterapi dapat berdampak positif.

Tujuan:Menganalisis terjadinya perbedaan kadar serotonin dan skor nyeri pasien

kanker serviks stadium lanjut setelah mendapatkan psikoterapi realitas bila

dibandingkan dengan terapi standart di RSUD dr Moewardi Surakarta.

Metode Penelitian:Experimental double blind randomized clinical trial post test

group design. 30 subyek penelitian dibagi 2 kelompok (terapi standart tanpa

psikoterapi realitas dan terapi standar denganpsikoterapi realitas)

dansetiapkelompok terdiri dari 15 subjek. Penelitian dilakukan di bangsal dan

poliklinik kebidanan dan kandungan RSUD dr Moewardi Surakarta dan

Laboratorium Prodia, dimulai bulan Januari – Maret 2015.

Hasil:Distribusi rerata kadar Serotonin pada kelompok pasien kanker serviks

yang mendapatkan perlakuan tampak lebih tinggi (223.59 + 41.20), dibandingkan

dengan kelompok kontrol (78.22 + 30.49). Analisis uji t terbukti bahwa kadar

serotonin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat perbedaan

yang signifikan dimana nilai p=0.00 (<0.05).Distribusi rerata skor nyeri pada

kelompok perlakuan tampak lebih rendah (5.46 + 0.83), dibandingkan dengan

kelompok kontrol (6.00 + 1.06).Analisis uji t terbukti bahwa kadar

serotoninantara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak terdapat

perbedaan yang signifikan dimana nilai p=0.139 (>0.05).

Kesimpulan:Terdapat perbedaan kadar serotonin yang signifikan pada kelompok

terapi standart dengan intervensi psikoterapi realitas. Pemberian psikoterapi

realitas efektif meningkatkan kadar serotonin pada pasien kanker serviks stadium

lanjut. Tidak terdapat perbedaan skor nyeri yang signifikan pada kelompok terapi

standart dengan intervensi psikoterapi realitas

Kata kunci:Serotonin, Skor nyeri, Psikoterapi realitas, Kanker serviks stadium

lanjut.

x

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .......................................................................................... iv

Abstrak ...................................................................................................... vii

Daftar Isi.................................................................................................... viii

Daftar Gambar ........................................................................................... xii

Daftar Tabel .............................................................................................. xiii

Daftar Singkatan........................................................................................ vx

BAB IPENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

1. Manfaat Teoritis ............................................................ 4

2. Manfaat Praktis ............................................................. 4

3. Manfaat Klinis .............................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7

A. Kanker Serviks .................................................................. 7

1. Definisi ....................................................................... 7

2. Epidemiologi .............................................................. 7

3. Etiologi...................................................................... . 8

4. Faktor Risiko .............................................................. 8

5. Gejala dan Tanda ........................................................ 10

6. Kriteria Diagnosis ....................................................... 11

7. Stadium ....................................................................... 11

8. Terapi .......................................................................... 13

B. Stres dan Stresor ................................................................ 16

1. Stres ............................................................................ 16

2. Ancaman (Stresor) ..................................................... 19

xi

C. Depresi ............................................................................... 20

1. Gambaran Umum Depresi .......................................... 20

2. Kriteria Diagnosis Gangguan Depresi Mayor ............ 21

3. Etiologi Gangguan Depresi Mayor ............................. 22

D. Psikoneuroimunologi Depresi dan Kanker ........................ 23

E. Serotonin............................................................................ 24

1. Sintesis Serotonin ........................................................ 24

2. Sekresi Serotonin ......................................................... 26

3. Serotonin Reuptake ..................................................... 27

4. Degradasi Serotonin .................................................... 27

5. Reseptor Serotonin dan Depresi .................................. 27

F. Nyeri pada Kanker ............................................................. 29

G. Intervensi Psikoterapi pada Pasien Kanker ....................... 30

H. Psikoterapi Realitas ........................................................... 31

I. Pokok-Pokok Pemikiran Psikoterapi Realitas ................... 36

J. Kerangka Konsep .............................................................. 39

K. Hipotesis ............................................................................ 42

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 43

A. Jenis dan Rancangan Penelitian......................................... 43

1. Jenis Penelitian ........................................................... 43

2. Rancangan Penelitian ................................................. 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 44

C. Populasi dan Subyek Penelitian......................................... 44

1. Populasi ...................................................................... 44

2. Subyek......................................................................... 44

3. Besar Sampel................................................................ 45

D. Identifikasi dan Variabel Penelitian .................................. 45

1. Variabel Bebas ........................................................... 45

2. Variabel Terikat .......................................................... 45

3. Variabel Luar .............................................................. 45

E. Batasan Operasional Variabel Penelitian .......................... 45

xii

F. Prosedur Penelitian ............................................................ 47

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 49

H. Uji Statistik dan Analisis Data .......................................... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 50

A. Hasil Penelitian.......................................................... .......... 50

1. Karakteristik Subyek Penelitian....................................... 50

2. Kadar Serotonin.................................................................... 51

3. Skor Nyeri.......................................................................... 52

B. Pembahasan................................................................. ........ 54

C. Keterbatasan Penelitian....................................... ................. 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 59

A. Kesimpulan.................................................................... ...... 59

B. Saran................................................................................ .... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 60

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka konsep ........................................................ 39

Gambar 2. Rancangan Penelitian ................................................. 43

Gambar 3. Skala nyeri menurut Wong Baker Faces Pain Scale .. 48

Gambar 4. Distribusi Rerata Kadar Serotonin.............................. 52

Gambar 5. Distribusi Rerata skor Nyeri ....................................... 54

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Subjek Penelitian ........................................................ 50

Tabel 2. Hasil uji normalitas data serotonin pasien kanker

serviks stadium lanjut ........................................................... 51

Tabel 3. Uji beda rerata serotonin pada kelompok kontrol dan

perlakuan .............................................................................. 51

Tabel 4. Hasil uji normalitas data skor nyeri pasien kanker

serviks stadium lanjut ........................................................... 52

Tabel 5. Uji beda rerata skor nyeri pada kelompok kontrol dan

perlakuan .............................................................................. 53

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar Penelitian

Lampiran 2 .Ethical Clearance

Lampiran 3. Surat persetujuan dan penandatangan untuk mengikuti penelitian

Lampiran 4. Pengolahan Penelitian menggunakan SPSS

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adreno Corticotropin Hormon

CRH : Corticotropin Releasing Hormon

CBP : Corticoid Binding Protein

CT : Computerized Tomografi

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

DRD : Dorsal Raphe Dorsal

DRN : Dorsal Raphe Nucleus

DRV : Dorsal Raphe Ventral

DRVL : Dorsal Raphe Nucleus Ventrolateral

DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder

EBRT : Echi Brachio Terapy

FIGO : Federation of Gynaecology and Obstetric

GABA : Gamma Amino Butyric Acid

GDM : Gangguan Depresi Mayor

Gy : Grey

HOGI : Himpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia

HPA : Hypotalamic Pituitary Adrenal Axis

HPV : Human Papiloma Virus

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IFN : Interferon

IL : Interleukin

IVP : Intra Venous Pyelograph

KGB : Kelenjar Getah Bening

LAK : Limfosit Activated Killer

LHPA : Limbic Hypothalamus Pituitary

LVSI : Lymphovascular Space Invasion

MAOA : Mono Amine Oxidase A

MRI : Magnetic Resonance Imaging

NK : Natural Killer

PDSKJI : Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia

PET : Positron Emition Tomograph

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

RT : Radioterapi

TNF : Tumor Necrotizing Factor

Tph : Tryptophan hydroxylase

USG : Ultrasonografi

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker serviks adalah penyakit ganas pada serviks uteri. Keganasan ini

sebagian besar disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Kanker ini

berasal dari metaplasia epitel di skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan

dari mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis (Prawiroharjo, 2010).

Insidensi dan mortalitas kankerserviks di dunia menempati urutan

keduasetelah kanker payudara. Kanker ini menyerang 1,4 juta wanita di seluruh

dunia. Lima ratus ribukasus baru kanker serviks terjadi di seluruh dunia setiap

tahunnya,dengan kejadian kematian lebih dari 250.000 kasus.World Health

Organization (WHO) memperkirakan kematian akibat kanker serviks akan

meningkat sampai 25% untuk 10 tahun kedepan.Di Indonesia yang berpenduduk

kurang lebih 220 juta jiwa, diperkirakan ada lebih dari 52 juta perempuan yang

terancam menderita kanker serviks ( Rasjidi, 2009).

Penderita kanker serviks stadium lanjut sering menderitastresfisik dan

emosional. Hal iniakan berdampak pada menurunnya kualitas hidup yang lama

kelamaan hal ini akanberlanjut menjadi depresi (Berek, 2005). Depresi dapat

terjadi karena ketidakpastian hidup dan keraguan mengenai masa depan,

kecemasan, kebingungan, kemarahan karena kehilangan fungsi reproduksi dan

peluang untuk mempunyai keturunan, perasaan bersalah karena aktivitas seksual

terdahulu yang dapat menyebabkan kanker, perasaan bersalah bercampur dengan

18

18

kekhawatiran mengenai aktivitas seksual di masa depan yang akan terganggu

setelah pengobatan kanker.

Sebagai salah satu rangkaian pengobatan pada pasien kanker serviks,

kemoterapi dapat menghambat produksi neurotransmiter, seperti serotonin,

norephineprin, dopamin, dan GABA. Serotonin dihasilkan dari metabolisme

triptofan yang merupakan asam amino essensial, yang kemudian akan mengalami

hidroksilasi menjadi 5-hidroksitriptofan (5-HTP) dan kemudian mengalami

dekarboksilasi menjadi 5-hidroksitriptamin (5-HT, serotonin) yang terdapat relatif

tinggi di hipotalamus dan otak tengah. Serotonin adalah salah satu

neurotransmitter yang kadarnya sangat dipengaruhi oleh kejadian depresi atau

stres, dimana perubahan pada neurotransmitter ini akan mempengaruhi mood.

Beberapa penelitian telah mengimplikasikan gangguan dalam sistem serotonin

(5-HT) dan aksis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA) sebagai dua perubahan

neurobiologi yang paling konsisten berhubungan dengan kecenderungan depresi

(Juan, 2002).

Nyeri merupakan keluhan terbanyak pada para penderita kanker (sekitar

30-60%). Rasa nyeri yang tidak terkontrol ini dapat mengganggu aktivitas sehari-

hari sehingga mendorong penderita untuk mencari pengobatan. Penyebab nyeri

paling banyak pada penderita kanker adalah akibat metastase tumor ke jaringan

tubuh, seperti tulang, otot, kulit, pembuluh darah, dll (David Schiff, 2003).

Saat ini penanganan kanker serviks stadium lanjut belum optimal, karena

depresi pada pasien pasien tersebut sering tidak terdiagnosis dan tidak mendapat

penanganan yang serius, karena adanya anggapan bahwa depresi adalah suatu

19

19

keadaan yang normal, yang merupakan suatu reaksi universal terhadap penyakit

serius dan sebagian reaksi tersebut timbul dalam bentuk neurovegetatif (Krebs,

2003).

Dalamreview sistematik tentang manfaat pemberian psikoterapi pada terapi

kanker, adalah dengancara meningkatkan pengetahuan tentang penyakit dan

terapi, memperbaiki penyesuaian emosi, kualitas hidup, kemampuan bertahan,

kepuasan terhadap terapi, penyesuaian kesehatan fisik dan fungsional. Cara ini

dapat menurunkan gejala yang berhubungan dengan terapi dan penyakit, yang

akan meningkatakan kepatuhan pasien untuk menjalani terapi, memperbaiki

indikator sistem imun, dan akan meningkatkan kualitas hidup (Newell et al,

2002). Manfaat pemberian psikoterapi pada terapi kanker juga dapat memperbaiki

kualitas hidup termasuk meningkatkan five years survival rate pasien(Zwerenz,

2012). Proses terjadinya dampak positif setelah dilakukan psikoterapi realitas

pada pasien kanker serviks sampai saat ini belum dapat dijelaskan khususnya

secara biomolekuler. Pemberian psikoterapi realitas akan memberikan dampak

berupa menurunnya Natural Killer cell, T cell, dan Alfa cell. Psikoterapi realitas

memiliki kelebihan dibandingkan dengan psikoterapi yang lain dikarenakan

mudah dipahami, dapat diterima, lebih murah, dan jangka waktu terapi lebih

singkat (Corey, 2010). Adapun alasan penulis melakukan penelitian mengenai

perbedaan kadar serotonin serum pasien kanker serviks stadium lanjut karena

tinjauan pustaka mengenai hubungan serotonin dan stres cukup banyak,

biomarkernya sudah tersedia dan mudah didapat serta biaya penelitiannya cukup

terjangkau.

20

20

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan kadarserotoninpada kankerserviks stadium

lanjutsetelah mendapatkan psikoterapirealitas?

2. Apakah terdapat perbedaan skor nyeri pada kankerserviks stadium lanjutsetelah

mendapatkan psikoterapirealitas?

C. TujuanPenelitian

Menganalisis terjadinya perbedaan kadar serotonindan skor nyeri pasien

kanker serviks stadium lanjut setelah mendapatkan psikoterapi realitas bila

dibandingkan dengan terapi standart di RSUD dr Moewardi Surakarta.

D. ManfaatPenelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Mengetahui kadar serotonin dan skor nyeri pasien kanker serviks

stadium lanjut yang mendapatkan psikoterapi realitas.

b. Mengetahuiperbedaaankadar serotonin dan skor

nyeripasienkankerserviks stadium lanjut setelah mendapatkan

psikoterapi realitas bila dibandingkan dengan terapi standart.

2. Manfaat Praktis

Dasar studi lebih lanjut mengenai peran intervensi psikoterapi

realitas dalam meningkatkan kualitas hidup dan daya tahan serta

menurunkan morbiditas pada pasien kanker serviks stadium lanjut.

3. Manfaat Klinis

21

21

Pedoman dalam menghadapi pasien kanker serviks stadium lanjut

yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan daya tahan serta

menurunkan morbiditas setelah dilakukan intervensi psikoterapi realitas.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuranpublikasiilmiah dipublikasi medis, ditemukan

penelitian dengan judul :

1. Studi kasus depresi pada pasien karsinoma serviks dengan keluhan

utama nyeri di poli paliatif dan bebas nyeri RSUD DR. Soetomo,

Surabaya, 2002. Pada penelitian ini hanya diteliti nyeri pada pasien

kanker serviks yang mengalami depresi dengan skor Beck Depression

Inventory , tetapi tidak diukur kadar serotoninnya. Nyeri memiliki

kaitan erat dalam meningkatkan manifestasi gejala-gejala gangguan

suasana mood yang besar pada penderita kanker serta meningkatkan

derajat depresi. Tidak ada bukti yang cukup kuat dalam penelitian ini

yang mendukung bahwapenderita dengan nyeri kanker senantiasa

jatuh ke dalam depresi. Gejaladepresi yang seolah-olah termanifestasi

belum tentu manifestasi gejala depresi, karenabisa jadi itu merupakan

manifestasi proses koping yang sedang terjadi.

2. Perbedaan kadar kortisol pada pasien kanker serviks stadium lanjut

setelahpemberian psikoterapi dibandingkan dengan yang hanya

mendapatkan terapi standart di RSUD Moewardi,Surakarta,

2015.Pada penelitian ini hanya diukur kadar kortisol dengan hasil

terdapat perbedaan bermakna bahwa psikoterapi menurunkan kadar

22

22

kortisol pasien kanker serviks stadium lanjut. Tetapi penelitian ini

tidak menguukur kadar serotonin maupun skor nyeri.