alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar...

31
7 0 Titrasi permanganometri PERCOBAAN III Judul : TITRASI PERMANGANOMETRI Tujuan : 1. Menentukan jumlah air kristal dalam H 2 C 2 O 4 .xH 2 O. 2. Mengamati warna botol penyimpanan terhadap kadar H 2 O 2 . Hari/ Tanggal : Sabtu/15 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin I. DASAR TEORI Kalium permanganat telah lama digunakan dalam analisa redoks. Hal ini disebabkan karena KMnO 4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi sebagian besar reduktor secara kuantitatif bila ditambahkan dalam jumlah yang ekivalen. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganatnya sendiri sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang meskipun dalam larutan yang besar volumenya. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam dan tidak memerlukan indikator. Dalam lingkungan seperti itu ion permanganat Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Transcript of alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar...

Page 1: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

PERCOBAAN III

Judul : TITRASI PERMANGANOMETRI

Tujuan : 1. Menentukan jumlah air kristal dalam H2C2O4.xH2O.

2. Mengamati warna botol penyimpanan terhadap kadar

H2O2.

Hari/ Tanggal : Sabtu/15 November 2008.

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

Kalium permanganat telah lama digunakan dalam analisa redoks. Hal ini

disebabkan karena KMnO4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi

sebagian besar reduktor secara kuantitatif bila ditambahkan dalam jumlah yang

ekivalen. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganatnya sendiri

sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan

warna yang terang meskipun dalam larutan yang besar volumenya.

Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang

bersifat asam dan tidak memerlukan indikator. Dalam lingkungan seperti itu ion

permanganat tereduksi menjadi mangan bervalensi empat sesuai persamaan

berikut.

MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 + H2O EO = + 1,68 volt

Sebaliknya, dalam larutan yang bersifat basa kuat; ion permanganat akan

bewarna hijau sesuai dengan persamaan berikut :

MnO4- + e- MnO4

2- EO = + 0,67

Selain, kalium permanganat dikenal pula hidrogen peroksida. Hidrogen

peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di

tahun 1818. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, tidak berwarna,

berbau khas agak keasaman agak lebih kental daripada air dan larut dengan baik

dalam air, yang merupakan oksidator kuat.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 2: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Hidrogen peroksida merupakan pereaksi oksidasi yang baik dengan

potensial standar positif yang besar.

H2O2 + 2H+ + 2e 2H2O Eo = 1,77 Volt

Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil

dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas

pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa

reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Selain menghasilkan

oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan

panas.

Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut:

H2O2 H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida

adalah:

1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin.

2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn.

3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar

2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC).

4. Permukaan container yang tidak rata (active surface).

5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya.

6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi.

7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang

pendek.

Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator

yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan

residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 3: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

1. Labu ukur 10 mL : 1 buah

2. Labu ukur 50 mL : 1 buah

3. Erlenmeyer : 2 buah

4. Botol bening : 2 buah

5. Bewarna coklat (gelap) : 2 buah

6. Hot plate : 1 buah

7. Statif + klem : 1 buah

8. Buret 50 mL : 1 buah

9. Termometer : 1 buah

10. Gelas kimia : 1 buah

11. Pipet tetes : 2 buah

12. Gelas ukur 10 mL : 1 buah

13. Batang pengaduk : 1 buah

14. Neraca analitik : 1 buah

Bahan yang digunakan :

1. H2C2O4.xH2O

2. H2SO4 4 N

3. KMnO4 0,01 M

4. H2O2 30 %

5. Akuades

6. H2SO4 pekat

III. PROSEDUR KERJA

1. Penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4 .xH2O.

a. Memipet 25 mL larutan H2C2O4.xH2O yang telah dibuat dengan

melarutkan 0,63 g H2C2O4.xH2O dalam 100 mL air.

b. Memasukkan dalam erlenmeyer 250 mL dan memanaskan sampai 70oC.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 4: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

c. Menitrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai warna ungu

hilang.

d. Mengulang kegiatan a sampai c untuk kedua kalinya.

e. Menghitung jumlah rata-rata air kristal dalam H2C2O4. xH2O tersebut.

2. Pengaruh warna botol penyimpanan terhadap kadar H2O2

a. Mengambil 25 mL larutan peroksida yang telah diencerkan pada tiap-

tiap botol penyimpanan.

b. Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL yang telah diisi dengan 5 mL

H2SO4 pekat dan 75 mL air.

c. Menitrasi dengan KMnO4 standar sampai munculnya warna merah muda

yang permanen.

d. Menghitung kadar H2O2 pada tiap-tiap botol penyimpanan dan

membandingkan hasilnya pada tiap-tiap botol penyimpanan tersebut.

IV. DATA PENGAMATAN

(1) Penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4. xH2O

No. Variabel yang diamati Pengamatan

1. 25 ml H2C2O4.xH2O + 10 mL H2SO4

4N + 2 mL H2O2

Larutan bening

2. Memanaskan sampai 70 oC Larutan panas

3. Menitrasi dengan KMnO4 Larutan berwarna ungu

pada:

V. KMnO4 pada percobaan

yang ke-1 = 49 mL

V. KMnO4 pada percobaan

yang ke- 2 = 33,5 mL

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 5: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

(2) Pengaruh botol penyimpanan terhadap kadar H2O2

No. Variabel yang diamati Pengamatan

1. 75 mL H2O + 5 mL H2SO4 4N + 25

mL H2O2 *

Larutan bening

2. Menitrasi dengan KMnO4

*Terang dalam

*Terang luar

*Gelap dalam

*Gelap luar

Larutan berwarna ungu.

V. KMnO4 = 0,3 mL

V. KMnO4 = 0,4 mL

V. KMnO4 = 0,5 mL

V. KMnO4 =0,3 mL

V. ANALISIS DATA

(1) Penentuan Jumlah Air Kristal dalam H2C2O4.xH2O

Pada percobaan yang pertama,yaitu tentang penentuan jumlah air kristal

dalam H2C2O4.xH2O digunakan larutan kalium permanganat sebagai zat

pengoksidasinya. Larutan ini sendiri sekaligus merupakan indikatornya dalam

titrasi ini, yaitu ditandai dengan munculnya warna ungu muda.

Pada percobaan ini, pertama-tama 25 mL larutan H2C2O4.xH2O

dicampurkan dengan H2SO4 4 N yang telah dicampurkan deangan akuades

terlebih dahulu dan menghasilkan larutan homogen yang bewarna bening. Dalam

hal ini, KMnO4 yang hendak direaksikan dengan asam oksalat merupakan

oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam. Oleh karena itu, penambahan

asam sulfat pada larutan asam oksalat ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan

suasana asam pada larutan. Selanjutnya, setelah didapati larutan yang homogen,

larutan tersebut dipanaskan sampai mencapai suhu 70oC. Kemudian, larutan

dititrasi selagi panas dengan menggunakan larutan KMnO4.

Berikut ini reaksi yang terjadi untuk oksidasi asam oksalat oleh ion

permangant dalam suasana asam.

2MnO4- + 5C2O4

2- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 6: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa mangan pada pemanganat

mengalami reduksi sedangkan karbon pada asam oksalat mengalami oksidasi.

Jadi, semakin jelas bahwa dalam reaksi ini yang bertindak sebagai oksidator

adalah KMnO4 dan H2C2O4 sebagai reduktornya.

Adapun pemanasan larutan H2C2O4 bersama asam sulfat pada percobaan

ini berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi di atas. Reaksi KMnO4 dengan

H2C2O4 ini berlangsung lambat pada suhu kamar. Reaksi tersebut akan menjadi

cepat pada suhu sekitar 60oC. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa pada

prinsipnya reaksi tersebut merupakan reaksi otokatalitik dimana ion mangan(II)

mengkatalisis reaksi ini. Dalam reaksi tersebut, sekali ion mangan(II) telah

terbentuk maka reaksi menjadi semakin cepat.

Kemudian, dari dua kali pemgulangan percobaan yang dilakukan,

berdasarkan titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna larutan

menjadi ungu permanen didapati bahwa volume KMnO4 yang digunakan yakni

sebanyak 49 mL dan 33,5 mL.

Dari kedua data pengamatan tersebut tampak bahwa selisih antara data

pertama dan kedua begitu besar. Dalam hal ini dapat dengan tegas dikatakan

bahwa selama pelaksanaan kegiatan titrasi telah terjadi kesalahan pada data

pengulangan yang kedua. Kecilnya jumlah volume KMnO4 yang diperoleh terjadi

akibat kesalahan dalam penggunaan dan pembacaan buret. Oleh karena itu, data

percobaan pengulangan yang kedua tidak diperhitungkan untuk menentukan

jumlah kristal hidrat.

Berdasarkan hasil perhitungan (dengan mengabaikan data penambahan

volum KMnO4 pada pelaksanaan yang kedua) maka akan diperoleh harga x dari

senyawa hidrat hidrogen peroksida sebesar 2,14. Harga tersebut kiranya cukup

kecil untuk dibulatkan menjadi 2 dan lebih mungkin mendekati harga yang

sebenarnya.

(2) Pengaruh warna botol penyimpan terhadap kadar H2O2

Pada percobaan ini sejumlah H2O2 dari berbagai kondisi penyimpanan

yang berbeda direaksikan dengan H2SO4 pekat dan akuades kemudian dititrasi

dengan KMnO4. Dalam hal ini meskipun kalium permanganat maupun hidrogen

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 7: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

peroksida keduanya dikatagorikan sebagai oksidator kuat oksidasi yang baik

dengan potensial standar positif akan tetapi hanya akan ada satu di antara kalium

permanganat maupun hidrogen peroksida yang bertindak sebagai oksidator

sedangkan yang satu sudah tentu menjadi reduktor.

Perlu diingat kembali bahwa hidrogen peroksida adalah zat yang

kekuatan oksidatornya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dalam konteks

percobaan kali ini, hidrogen peroksida justru bertindak sebagai reduktor. Hal

tersebut kiranya dapat dipahami dengan menelaah kembali proses dekomposisi

hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida akan lambat mengalami dekomposisi

dalam suasana asam. Dengan kata lain, reaksi hidrogen peroksida di atas relatif

akan memerlukan waktu. Dengan demikian, pada reaksi ini permanganat akan

berada dalam suasana asam yang membuatnya tereduksi menjadi ion mangan(II)

menurut persamaan di atas. Akibatnya hidrogen peroksida, akan mudah

terdekomposi (teroksidasi) menghasilkan oksigen bebas karena berkurangnya

spesi asam yang dapat memperlambat proses dekomposisi tersebut.

Secara lengkap reaksi antara permanganat dengan peroksida dapat

dituliskan sebagai berikut.

2 MnO4- + 6 H+ + 5 H2O2 2 Mn2+ + 5 O2 + 8 H2O

Pada saat dititrasi, larutan peroksida yang semula bening berubah

menjadi berwarna ungu muda. Dengan berubahnya warna larutan menjadi ungu

menunjukkkan bahwa titik ahir titrasi sudah tercapai dan reaksi (titrasi)

dihentikan. Dari banyaknya volum KMnO4 yang ditambahkan ke dalam larutan

peroksida yang diasamkan maka dapat dihitung jumlah H2O2 dalam larutan.

Kemudian, seperti telah diuraikan sebelumnya, hidrogen peroksida

adalah zat yang mudah mengalami dekomposisi menjadi H2O dan oksigen

menurut persamaan reaksi

H2O2 H2O + ½O2 + 23.45 kcal/mol

Pada percobaan ini kadar H2O2 ditunjukkan secara tidak langsung oleh

volume KMnO4 yang diperlukan untuk menitrasi larutan. Dari hasil percobaan

yang dilakukan terhadap H2O2 dalam berbagai variasi penyimpanan diperoleh

variasi volume KMnO4 yang diperlukan untuk menitrasi larutan H2O2 pada tiap-

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 8: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

tiap perlakuan penyimpanan tersebut. Dalam hal ini telah diuraikan sebelumnya

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida

salah satunya adalah radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang

gelombang yang pendek contohnya UV. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

tempat penyimpanan akan mempengaruhi kadar zatnya. Hal tersebutlah yang

hendak diamati pengaruhnya dalam percobaan kali ini.

Berdasarkan uraian di atas secara teoritis dapat dikatakan bahwa semakin

besar intensitas cahaya matahari yang dikenakan pada hidrogen peroksida maka

akan semakin banyak hidrogen peroksida yang teruraikan. Dengan kata lain

semakin sedikit kadar H2O2 dalam larutan tersebut dan semakin sedikit pula

KMnO4 yang digunakan untuk bereaksi dengan H2O2.

Berdasarkan pernyataan di atas, urutan penggunaan KMnO4 dari yang

paling banyak adalah sebagai berikut.

Gelap dalam -Gelap luar – Terang dalam- Terang luar

Akan tetapi, dari hasil percobaan yang telah dilakukan ternyata diperoleh

penggunaan KMnO4 pada dalam botol terang justru lebih banyak dibandingkan

dengan larutan H2O2 yang ada dalam botol gelap, begitu juga dengan tempat

penyimpanan botol-botol H2O2 tersebut .Botol yang disimpan di tempat terang

lebih benyak memerlukan KMnO4 untuk merubah warna larutan menjadi merah

muda (untuk mencapai titik akhir titrasi) dibandingkan dengan volume KMnO4

yang diperlukan untuk menitrasi larutan H2O2 yang disimpan di tempat gelap. Hal

tersebut tentunya bertentangan dengan konsep yang telah dipaparkan sebelumnya.

Berikut volum penggunaan KMnO4 beserta kadar H2O yang diperoleh

hasil percobaan.

Gelap dalam - Gelap luar – Terang dalam - Terang luar

0,5 mL 0,3 mL 0,3 mL 0,4 mL

0,168% 0,101 % 0,101 % 0,130%

Adapun ketidaksesuaian ini dapat terjadi karena berbagai faktor

khususnya yang berkenaan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reaksi

dekomposisi hidrogen peroksida. Dalam hal ini kemungkinan besar kesalahan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 9: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

terjadi karena perbedaan pH larutan akibat jumlah H2SO4 yang ditambahkan tidak

sama atau karena pengaruh pengotor akibat terlalu lama membiarkan zat H2O2

yang akan dititrasi kontak dengan udara seperti terlalu seringnya membuka dan

menutup botol zat atau terlalu lambatnya (tidak segera) memulai proses titrasi

ataupun juga karena pengaruh suhu yang berbeda ketika penyimpanan larutan

H2O2.

VI. KESIMPULAN

1. Titrasi permanganometri dapat digunakan untuk penentuan jumlah

air kristal dan kadar suatu zat dalam larutan hidrogen peroksida.

2. Pada kedua percobaan yang dilakukan, kalium permanganat bersifat

sebagai zat pengoksidasi yang mengoksidasi H2C2O4 dan H2O2.

3. Jumlah air kristal yang diperoleh dari percobaan ini adalah 2

dengan kadar H2O2 yang bervarisasi yang dihasilkan pada percobaan

kedua.

4. Cahaya matahari berpengaruh terhadap dekomposisi H2O2. oleh

karena itu, warna botol dan tempat penyimpan larutan H2O2 turut

dapat mempengaruhi kadar H2O2 yang terkandung di dalamnya.

5. Secara teoritis, kecenderungan banyaknya kadar H2O2 pada masing-

masing botol penyimpanan dari yang paling banyak:

Gelap dalam -Gelap luar – Terang dalam - Terang luar

VII. DAFTAR PUSTAKA

Day R.A, Jr dan A. L Underwood, Jr. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif.

Edisi Keenam. Penerjemah Iis Sopyan. Erlangga, Jakarta.

Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia,

Jakarta.

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI-Press, Jakarta.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 10: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Skuler. 2007. Hidrogen Peroksida. Sains (online).

(http://www.formsains.com/index.php ? diakses tanggal 19November

2008)

Sholahuddin, Arif, Bambang Suharto dan Abdul Hamid. 2007. Panduan

Praktikum Kimia Analisis. FKIP UNLAM, Banjarmasin.

Vogel. 19990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semimikro Bagian I. Edisi kelima. Penerjemah L. Setiono dan A.

Handyana Pudjaatmaka. Kalman Media Pusaka, Jakarta

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 11: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

LAMPIRAN

Perhitungan :

(1) Penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4. xH2O

Diketahui : V. KMnO4 = 49 mL

V H2C2O4. xH2O = 25 mL

m. H2C2O4. XH2O = 0,63 g

M KMnO4 = 0,01 M

Ditanya : Jumlah air kristal dalam H2C2O4 . xH2O ?

Penyelesaian :

Persamaan reaksi.

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. C2O42- x V. C2O4

2- x ekiv. C2O42-

0,01 M. 49 mL . 5 ekivalen = M. C2O42-

. 25 mL. 2 ekivalen

M. C2O42-

= 0,049 M

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 12: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Mr . H2C2O4 . xH2O = Mr . H2C2O4 + Mr. xH2O

128, 57 = 90 + 18x

x = 2,14 2

Jadi, banyaknya air kristal dalam senyawa hidrat tersebut sebanyak 2 buah dengan

rumus struktur senyawanya yakni H2C2O4 . 2H2O.

(2) Pengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2

a. Kadar sebelum penyimpanan

Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2 yakni

sebanyak 30 %.

b. Kadar setelah penyimpanan

Rumus umum:

, dengan = 1,01 g/L

1. Terang Dalam

Diketahui : V. KMnO4 = 0,3 mL

V. H2O2 = 25 m L

Mr. H2O2 = = 1,01 g/L

Mr H2O2 = 34

Ditanya : % H2O2 = .. ?

Penyelesaian :

Persamaan Reaksi

2 MnO4- + 6 H+ + 5 H2O2 2 Mn2+ + 5 O2 + 8 H2O

+7 -2 +2 0

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

-5e

+2e

Page 13: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

1 mol MnO4- ~ 5 ekivalen

1 mol H2O2 ~ 2 ekivalen

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. H2O2 x V. H2O2 x ekiv. H2O2

0,01 M. 0,3 mL . 5 ekivalen = M. H2O2. 25 mL. 2 ekivalen

M. H2O2 = 3. 10-4 M

2. Terang Luar

Diketahui : V. KMnO4 = 0,4 mL

V. H2O2 = 25 m L

Mr. H2O2 = = 1,01 g/L

Mr H2O2 = 34

Ditanya : % H2O2 = .. ?

Penyelesaian :

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. H2O2 x V. H2O2 x ekiv. H2O2

0,01 M. 0,4 mL . 5 ekivalen = M. H2O2. 25 mL. 2 ekivalen

M. H2O2 = 4. 10-4 M

3. Gelap Dalam

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 14: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Diketahui : V. KMnO4 = 0,5 mL

V. H2O2 = 25 m L

Mr. H2O2 = = 1,01 g/L

Mr H2O2 = 34

Ditanya : % H2O2 = .. ?

Penyelesaian :

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. H2O2 x V. H2O2 x ekiv. H2O2

0,01 M. 0,5 mL . 5 ekivalen = M. H2O2 . 25 mL. 2 ekivalen

M. H2O2 = 5. 10-4 M

4. Gelap Luar

Diketahui : V. KMnO4 = 0,4 mL

V. H2O2 = 25 m L

Mr. H2O2 = = 1,01 g/L

Mr H2O2 = 34

Ditanya : % H2O2 = .. ?

Penyelesaian :

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 15: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. H2O2 x V. H2O2 x ekiv. H2O2

0,01 M. 0,4 mL . 5 ekivalen = M. H2O2 . 25 mL. 2 ekivalen

M. H2O2 = 4. 10-4 M

Pertanyaan:

1. Jika pada penentuan normalitas KMnO4 dengan larutan baku natrium oksalat

titrasinya dikerjakan pada temperatur 60oC, hasil normalitasnya terlampau

tinggi atau terlampau rendah?

2. Berapa volume 0,03 M KMnO4 yang diperlukan untuk bereaksi dengan 5 mL

H2O2 dalam larutan asam yang mempunyai densitas 1,01 g/L dan mengandung

3,05 berat H2O? Permanganat direduksi menjadi Mn2+ dan H2O dioksidasi

menjadi O2.

Jawaban Pertanyaan:

1. Jika penentuan normalitas KMnO4 dengan larutan baku natrium oksalat

titrasinya dikerjakan pada temperature lebih rendah dari 60 OC, maka hasil

normalitasnya terlampau tinggi karena volume KMnO4 yang diperlukan lebih

banyak disebabkan KMnO4 lebih banyak yang disebabkan KMnO4 tidak cepat

terurai / terdekomposisi dalam larutan tersebut karena KMnO4 lebih cepat

bereaksi dengan H2C2O4 dalam kondisa asam dan panas.

2. Diketahui : M. KMnO4 = 0,03 M

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 16: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

V. H2O2 = 5 m L

m. H2O2 =

= 1,01 g/L

Mr H2O2 = 34

Ditanya : V. KMnO4 = .. ?

Penyelesaian :

Persamaan reaksi

2 MnO4- + 6 H+ + 5 H2O2 2 Mn2+ + 5 O2 + 8 H2O

+7 -2 +2 0

1 mol MnO4- ~ 5 ekivalen

1 mol H2O2 ~ 2 ekivalen

Mol ekivalen titran = mol ekivalen analit

M. KMnO4 x V. KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M. H2O2- x V. H2O2 x ekiv. H2O2

0,01 M. 0,4 mL . 5 ekivalen = 17, 94 M . 0,005 L. 2 ekivalen

V. KMnO4 = 1, 1962 L

Jadi, volume KMnO4 sebesar 1,1962 L

FLOWCHART

1. Penentuan Jumlah Air Kristal dalam H2C2O4 .xH2O

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

-5e

+2e

Page 17: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

NB:

Lakukan kegiatan ini sebanyak dua kali. Kemudian hitung jumlah air kristal

dalam H2C2O4 . xH2O tersebut

Persamaan reaksi yang terjadi:

5H2C2O4 + 3H2SO4 + 2 KMnO4 2MnSO4 + K2SO4 + 8H2O + 10CO2

2. Pengaruh Warna Botol Penyimpanan terhadap Kadar H2O2

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

0,63 gram H2C2O4.xH2O

Menimbang

Melarutkan dalam labu ukur 100 mL.

Memipet 25 mL larutan H2C2O4.xH2O

Larutan bening

25 mL larutan H2C2O4.xH2O

Memasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL akuadest.

Menambahkan 10 mL H2SO4 4 N dan 25 ml akuades

Memanaskan sampai 70oC.

Menitrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai

warna ungu hilang.

25 ml larutan peroksida

Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mLMenghitung kadar sebelum diencerkanMengencerkan sampai tanda pada erlenmeyerMenyimpan dalam beberapa botol yang berbeda warnanya

*Larutan peroksida hasil pengeceran

Page 18: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

NB:

* Bandingkan hasilnya pada tiap botol penyimpanan (terang luar, terang dalam,

gelap luar dan gelap dalam).

** Persamaan reaksi pembentukannya;2 MnO4

- + 5 H2O2 + 6 H+ 2Mn2+ + 5O2 + 8H2O

Saran-Saran dari Asisten:

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

5 mL H2SO4 pekat + 75 mL air.

Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mLMenambahkan 25 mL larutan peroksida*Menitrasi dengan KMnO4 standar sampai munculnya warna merah muda yang permanen

**Larutan berwarna

Page 19: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

1. Datanya kurang banyak

2. Lakukanlah 3-5 kali titrasi, sehingga datanya lebih akurat. Rangenya

sesuai dengan dasar teori (keterulangan data)

3. Buat kondisi yang eksterm, ada cahaya (sangat-sangat terang, sangat-

sangat gelap dan lingkungan biasa)

4. Mengambil zat dari botol ke gelas ukur jangan terlalu lama (jangan lama-

lama disimpan di gelas ukur)

5. Kesimpulan: kemungkinan-kemungkinan yang membuat gagal (indikator

gagal)

Pertanyaan dan Jawaban Dalam Presentasi Final Praktikum

1. Penanya : Perawati (Kelompok 3)

Pertanyaan :

1) Mengapa digunakan H2C2O4 sebagai zat pengoksidasi bukan zat

pereduksi yang lain seperti H2S, SO32- dan I-?

2) Di antara zat-zat tersebut manakah yang paling baik/ kuat daya

pereduksinya untuk digunakan dalam titrasi permanganometri?

Jawaban :

1) Asam oksalat digunakan karena zat tersebut dapat bertindak sebagai

zat pereduksi yang baik. Selain itu, untuk keperluan penentuan jumlah

molekul air yang terikat dalam suatu senyawa sesuai dengan tujuan

praktikum maka diperlukan zat pereduksi yang berbentuk hidrat dan

hanya asam oksalat saja yang memiliki kriteria tersebut.

2) Sudah menjadi aturan yang umum bahwa untuk menentukan daya

pereduksi suatu zat digunakan data harga potensial elektroda. Dalam

hal ini kecenderungan sifat pereduksi suatu zat dalam sebuah reaksi

kimia didasarkan pada potensial elektroda dari potensial yang

dihasilkan oleh suatu reaksi.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 20: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Berikut ini urutan daya perduksi dari sejumlah zat pereduksi dalam

titrasi permanganometri (Vogel, 1970 dan Syukri, 1999).

H2S < SO32- < I-

2. Penanya : Dini Misliyati (Kelompok 3)

Pertanyaan :

Apa saja yang harus dilakukan agar dekomposisi H2O2 yang dihasilkan

sesuai dengan teoritis?

Jawaban :

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan agar dekomposisi H2O2 yang

dihasilkan dapat sesuai dengan hasil teoritis diantaranya:

a. H2O2 yang akan digunakan hendaknya berasal dari satu wadah

penyimpanan dan masih relatif tidak merupakan sisa pemakaian yang tidak

terpakai selama beminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Oleh karena

itu, biasanya zat-zat yang mudah terdekomposisi seperti H2O2 tidak dibeli

dalam jumlah yang banyak agar dapat cepat habis sehingga tidak terlalu

lama disimpan.

b. Meletakkan botol-botol berisi H2O2 yang hendak diujikan di tempat-

tempat tertentu dimana faktor-faktor yang mempengaruhi dekomposisinya

selain radiasi matahari seperti suhu dapat seminimal mungkin

perbedaannya. Misalnya: jika salah satu botol zat diletakkan diluar

ruangan maka botol-botol yang lain juga hendaknya di luar ruangan (tidak

di dalam lemari yang gelap tetapi pengap/ lembab untuk mengkondisikan

tempat penyimpanan yang gelap).

c. Jika hal di atas tidak memungkinkan maka hendaknya kondisi

penyimpanan botol-botol zat dibuat seekstrim mungkin sehingga

dekomposisi H2O2 di tempat terang menjadi lebih banyak dibandingkan

tempat gelap.

3. Penanya : Neno Supriadi (Kelompok 5)

Pertanyaan :

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Page 21: alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2

70

Titrasi permanganometri

Mengapa dalam percobaan titrasi permanganometri yang telah dilakukan

H2O2 dapat bertindak sebagai pereduksi bukan pengoksidasi padahal harga

potensial elektrodanya lebih positif dari pada permanganat?

Jawaban :

Salah satu kelebihan hidrogen peroksida adalah daya pengoksidasinya

yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, daya

pereduksinya dapat dengan mudah diatur. Kemudahan pengaturan daya

pereduksi hidrogen peroksida berkaitan dengan kemudahannya dalam

mengalami dekomposisi.

Seperti yang telah diketahui, harga potensial elektroda yang digunakan

sebagai perbandingan dengan KMnO4 diukur pada kondisi standar (suhu 25 0C, tekanan 1 atm dan konsentrasi ion-ion 1 M). Kemudian seperti apa yang

telah dinyatakan dalam persamaan Nerst bahwa keadaan konsentrasi yang

berbeda akan menghasilkan potensial elektroda yang berbeda begitu pula

terhadap kecenderungan sifat reduktor dan oksidator yang dihasilkan

tergantung potensial reaksi. Dalam hal ini, konsentrasi H2O2 yang digunakan

telah dikondisikan sedemikan rupa sehingga relatif sangat kecil akibat

terdekomposisi. Akibatnya, reaksi redoks yang terjadi justru sebaliknya, H2O2

bertindak sebagai pereduksi bukan pengoksidasi.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis