Perbedaan Hasil Belajar Dan Prestasi Belajar (Oktaviana Indira Cipta_06111010026)

download Perbedaan Hasil Belajar Dan Prestasi Belajar (Oktaviana Indira Cipta_06111010026)

of 8

Transcript of Perbedaan Hasil Belajar Dan Prestasi Belajar (Oktaviana Indira Cipta_06111010026)

Nama : Oktaviana Indira CiptaNIM : 06111010026Pendidikan KimiaTugas Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia

HASIL BELAJAR DAN PRESTASI BELAJARA. Pengertian Hasil BelajarMenurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Begitupun menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Berdasarkan kedua uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.Sedangkan Menurut Nana Sudjana (2009: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik dan menurut Abdurahman (2003 : 37) adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Berdasarkan kedua uraian ini maka disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan dan perubahan tingkah laku setelah melalui kegiatan belajar yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana, 2005). Sementara menurut Gronlund (1985) hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab tertentu mengenai materi tertentu yang telah dikuasai oleh siswa. Sudjana (2005) mengatakan bahwa hasil belajar itu berhubungan dengan tujuan instruksional dan pengalaman belajar yang dialami siswa. Adanya tujuan instruksional merupakan panduan tertulis akan perubahan perilaku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 2005), sementara pengalaman belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan mengobservasi, mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, mengikuti perintah (Spears, dalam Sardiman, 2000).Beberapa pengertian lain hasil belajar menurut para ahli: Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Keller (Abdurrahman, 1999:39), mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak.

B. Pengertian Prestasi BelajarMenurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok. Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu prestasi belajar bukan ukuran, tetapi dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti program pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar seseorang tersebut.Poerwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakuakan, dikerjakan dan sebagainnya), sedangkan menurut Masud Hasan Abdul Qohar berpendapat bahwa prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang memperolehnya dengan jalan keuletan.Yaspir G. W (1995:40) meengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan intelektual yang dapat diukur melalui penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai oleh seseorang peserta didik dari apa yang telah dipelajari.Menurut Arifin (2009 : 12) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing masing. Menurut Muhibbin (1999 : 216) dalam Turyati ( 2011 : 5 ) Skripsi FKIP UMP 2011 Prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai, yang telah dicapai oleh seseorang dan ditunjukan dalam jumlah nilai raport atau tes sumatif. Menurut Nawawielfatru (2010) Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Menurut Poerwadarminto ( 2001 ) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja. Sedangkan menurut S. Nastion ( 1995 ) prestasi belajar merupakan petunjuk bagi siswa tentang kemampuannya dalam menguasai materi pembelajaran yang telah dicapai berupa hasil belajar. Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha yang diperoleh melalui keuletan kerja yang dicapai dalam bentuk nilai yang telah diperoleh seseorang.Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu (Abdullah, 2008). Prestasi belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang diberikan berdasarkan atas pengukuran tertentu (Ilyas,2008).Beberapa pengertian lain prestasi belajar menurut para ahli: S. Tuti Negara (1994 : 43) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dengan simbol dan angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh peserta didik dalam periode tertentu. Hariyanto mengartikan prestasi belajar sebagai berikut: a) pencapaian atau hasil yang telah dicapai, b) sesuatu yang telah dicapai dan c) suatu tingkat khusus dari kesuksesan karena menyelesaikan tugas tugas atau tingkat kecakapan atau keahlian dalam tugas tugas sekolah atau akademik. Nasrun Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Ibid. Hlm 19-21 mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang tertentu. Menurut Tuu 2004:75, pengertian Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Menurut Syaefudin Azwar, prestasi belajar adalah performa maksimal seseorang dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan atau telah dipelajari

C. Perbedaan Hasil Belajar dan Prestasi BelajarMenurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan Yaspir G. W (1995:40) meengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan intelektual yang dapat diukur melalui penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai oleh seseorang peserta didik dari apa yang telah dipelajari. Berdasarkan kedua uraian di atas maka disimpulkan bahwa hasil belajar bersifat kuantitatif yang ditunjukkan oleh nilai tes, seperti 70,50,90 atau A,B,C. Sedangkan prestasi belajar bersifat kualitatif yang ditunjukkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan.Ridwan (2008) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Berdasarkan kutipan ini, kita dapat membedakan prestasi belajar dan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran ada yang disebut dengan evaluasi hasil belajar, namun tidak ada evaluasi prestasi belajar. Ini membuktikan bahwa yang akan dievaluasi adalah hasil belajar bukan prestasi belajar. Namun berdasarkan kutipan diatas bahwa hasil dari evaluasi hasil belajar disebut dengan prestasi belajar. Evaluasi hasil belajar di lakukan dengan tahapan :1) menentukan tujuan, 2) menentukan rencana evaluasi, 3) penyusunan instrument evaluasi, 4) pengumpulan data/informasi, 5) analisis dan interprentasi, dan 6) Tindak Lanjut. Pada tahapan nomor empat, pengumpulan data/ informasi ini dapat dilakukan dengan tes atau nontes. Sehingga pada tahapan nomor 4 ini data/informasi yang didapatkan yaitu berupa hasil belajar. Namun jika hasil belajar ini sudah mengalami tahapan nomor 5 yaitu analisi dan interprentasi dan nomor 6 yaitu tindak lanjut hasil akhirnya disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang diberikan berdasarkan atas pengukuran tertentu (Ilyas,2008). Menurut Abdurahman (2003 : 37) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Berdasarkan kedua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar dan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan maksimum atau hasil maksimum dari proses pembelajaran, ini berarti prestasi cenderung pada keberhasilan dari proses pembelajaran itu dan berpredikat baik. Sedangkan hasil belajar hanya berupa kemampuan yang diperoleh, jadi kemampuan ini bisa maksimum ataupun minimum tergantung usaha pada proses pembelajaran yang telah mereka lakukan. D. Persamaan Hasil Belajar dan Prestasi BelajarMenurut Abdurahman (2003 : 37), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok. Berdasarkan kedua uraian diatas didapati bahwa hasil belajar dan prestasi belajar merupakan hasil yang didapatkan setelah melakukan kegiatan belajar. Pendapat ini berarti prestasi dan hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu prestasi belajar dan hasil belajar hanya dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut Nana Sudjana (2009: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Yaspir G. W (1995:40) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan intelektual yang dapat diukur melalui penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai oleh seseorang peserta didik dari apa yang telah dipelajari. Berdasarkan kedua uraian diatas maka disimpulkan bahwa ada persamaan antar hasil belajar dan prestasi belajar yaitu mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Menurut Bloom, aspek kognitif berkaitan dengan perilaku berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Ada enam tingkatan aspek kognitif yang bergerak dari yang sederhana sampai yang kompleks: (1) pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan mengingat materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya; (2) pemahaman (comprehension,, understanding), seperti menafsirkan, menjelaskan, atau meringkas; (3) penerapan (application), yaitu kemampuan menafsirkan atau menggunakan materi pelajaran yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau konkret; (4) analisis (analysis), yaitu kemampuan menguraikan atau menjabarkan sesuatu ke dalam komponen-komponen atau bagian-bagian sehingga susunannya dapat dimengerti; (5) sintesis (synthesis), yaitu kemampuan menghimpun bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan; (6) evaluasi (evaluation), yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan menyesuaian perasaan sosial. Aspek ini mempunyai lima tingkatan dari yang sederhana ke yang kompleks : (1) penerimaan (receiving), merupakan kepekaan menerima rangsangan (stimulus) baik berupa situasi maupun gejala; (2) penanggapan (responding), berkaitan dengan reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang; (3)penilaian (valuing), berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang datang; (4) organisasi (organization), yaitu penerimaan terhadap berbagai nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang lebih tinggi; (5) karakteristik nilai (characterization by a value complex), merupakan keterpaduan semua system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik. Aspek ini meliputi : (1) persepsi (perception), berkaitan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan; (2) kesiapan melakukan pekerjaan (set), berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan baik secara mental, fisik, maupun emosional; (3) mekanisme (mechanism), berkaitan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari; (4) respon terbimbing (guided respons), yaitu mengikuti atau mengulangi perbuatan yang diperintahkan oleh orang lain; (5) kemahiran (complex overt respons), berkaitan dengan gerakan motorik yang terampil; (6) adaptasi (adaptation), berkaitan dengan keterampilan yang sudah berkembang di dalam diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pola gerakannya; (7) keaslian (origination), merupakan kemampuan menciptakan pola gerakan baru sesuai dengan situasi yang dihadapi.Sugihartono, dkk. (2007: 76-77) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu faktro intern dan ekstern. Menurut Slameto (2003: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Berdasarkan kedua uraian di atas maka disimpulkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar yaitu :1) Faktor internFaktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.2) Faktor eksternFaktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagaianya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengertian Hasil Belajar, (Online), (http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html, diakses pada 18 Februari 2014)Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar, (Online), (http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/,diakses pada 18 Februari 2014)