PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT ... · Kejadian gagal ginjal akut pada pasien...
Transcript of PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT ... · Kejadian gagal ginjal akut pada pasien...
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT
ANTIHIPERLIPIDEMIA PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL
BERDASARKAN FORMULA MDRD DAN CKD-EPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Ingrid Metriani
NIM : 138114023
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT
ANTIHIPERLIPIDEMIA PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL
BERDASARKAN FORMULA MDRD DAN CKD-EPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Ingrid Metriani
NIM : 138114023
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan bagi
Papa dan Mama tercinta
Kakak, Adik, dan keluarga besarku
Sahabat-sahabatku terkasih
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Estimasi LFG dan Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia
Pasien rawat Inap RSUD Bantul Berdasarkan Formula MDRD dan CKD-
EPI” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm) di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung baik berupa moril maupun materil. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yang
telah memberikan ijin untuk melakukan peneltian di RSUD Panembahan
Senopati.
2. Seluruh apoteker, praktisi laboratorium dan petugas rekam medis di RSUD
Panembahan Senopati yang telah membantu selama proses pengambilan data.
3. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian ini.
4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing sekaligus
penguji yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis
mulai dari berjalannya penelitian hingga penyusunan naskah skripsi.
5. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas saran, kritikan,
dan dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan naskah skripsi.
6. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku dosen penguji atas saran, kritikan, dan
dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan naskah skripsi.
7. Papa dan mama tercinta Ir. Yasin dan Giolina, atas motivasi, doa, dan kasih
sayang yang tak terhingga serta bantuan finansial hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
8. Kakak Istimawan Bagus Jayadi, Yasni Martalina, adik Indri Roselin, dan
keluarga tersayang yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doa
hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Teman-teman seperjuangan skripsi, Adelina Teresia, Pricella, A.A.I. Oka
Widi Apsari, dan Natalia Weni yang telah saling mendukung, memberikan
bantuan dan semangat kepada penulis serta bersama-sama menjalani suka dan
duka selama menjalankan penelitian ini.
10. Sahabat dan teman penulis serta anak-anak kos Dewi 1 atas kebersamaan dan
canda tawa serta dukungan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman kelas FKK A 2013 atas kebersamaan dan pengalaman yang tak
terlupakan selama menjalani kuliah dan praktikum serta dorongan semangat
yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2013 dan KMBK-DV atas kebersamaan, bantuan,
serta motivasi yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
13. Seluruh dosen, laboran, karyawan yang sudah membantu dan mendukung
dalam proses perkuliahan maupun praktikum selama masa studi di Fakultas
Farmasi.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan, kritik, dan saran
yang membangun agar penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Terlepas dari
segala ketidaksempurnaan, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
untuk menambah pengetahuan bagi semua pihak baik penulis maupun pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian .................................................................................. 2
Persiapan Penelitian .................................................................................... 3
Sampel Penelitian ........................................................................................ 3
Analisis Data ............................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Demografi Pasien .................................................................. 5
Persentase Peresepan Obat Antihiperlipidemia ........................................... 6
Nilai eLFG Formula MDRD dan CKD-EPI ................................................ 7
Proporsi Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia .................................. 8
KESIMPULAN ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN ..................................................................................................... 12
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula MDRD dan CKD-EPI untuk menghitung eLFG .................. 3
Tabel II. Karakteristik Pasien ........................................................................... 5
Tabel III. Kasus Penggunaan Obat Antihiperlipidemia RSUD Panembahan
Senopati Bantul ............................................................................... 6
Tabel IV. Profil eLFG Pasien Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul .............................................................................................. 7
Tabel V. Nilai eLFG Formula MDRD dan CKD-EPI ..................................... 8
Tabel VI. Proporsi Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia Berdasarkan
Formula MDRD dan CKD-EPI ....................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Perolehan Data Penelitian Rekam Medis Pasien Rawat
Inap Periode 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul .......... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Klasifikasi Penyakit Ginjal Menurut Pedoman Tatalaksana
Dislipidemia 2013 ....................................................................... 12
Lampiran 2. Penyesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia ............................... 12
Lampiran 3. Data Pasien Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul ... 13
Lampiran 4. Uji Normalitas Data Secara Statistik ........................................... 17
Lampiran 5. Uji Mann-Whitney Secara Statistik.............................................. 18
Lampiran 6. Surat Keterangan Menggunakan Program IBM Statistics 22
Lisensi UGM ............................................................................... 19
Lampiran 7. Ethical Clearance ........................................................................ 20
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian BAPPEDA Bantul ...................................... 21
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul ......... 22
Lampiran 10. Lembar Pengambilan Data ........................................................ 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT
ANTIHIPELIPIDEMIA PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL
BERDASARKAN FORMULA MDRD DAN CKD-EPI
Ingrid Metriani Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstrak:
Kejadian gagal ginjal akut pada pasien rawat inap mengalami peningkatan
dari 4,9% pada tahun 1983, 7,2% pada tahun 2002, dan 20% pada tahun 2012.
Hiperlipidemia memiliki prevalensi kejadian tinggi pada penderita gagal ginjal
kronik dan dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal pada individu
sehat. Hal ini mendasari perlunya perhatian teliti pada kesesuaian dosis obat
terhadap fungsi ginjal pasien untuk menghindari timbulnya masalah serius.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai estimasi laju filtrasi
glomerulus (eLFG) dan proporsi kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia
menggunakan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan
Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration (CKD-EPI). Jenis penelitian
ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang bersifat
retrospektif menggunakan 42 data serum kreatinin dan 46 kasus peresepan obat
antihiperlipidemia. Data dianalisis dengan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji
komparatif Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian
menunjukkan nilai eLFG yang dihitung dengan formula MDRD dan CKD-EPI
berbeda tidak bermakna (p=0,671). Terdapat 45 (100%) kasus penggunaan obat
antihiperlipidemia yang sesuai dengan fungsi ginjal pasien berdasarkan eLFG
formula MDRD dan CKD-EPI. Kedua formula MDRD dan CKD-EPI berbeda
tidak bermakna dalam menentukan nilai eLFG pasien berusia 30 tahun dan
proporsi kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia.
Kata Kunci: eLFG, MDRD, CKD-EPI, Kesesuaian Dosis, Antihiperlipidemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ESTIMATION OF GFR AND ANTIHYPERLIPID DOSE ADJUSTMENT
COMPARISON BETWEEN MDRD AND CKD-EPI FORMULAS TOWARDS
INPATIENT AT RSUD BANTUL
Ingrid Metriani Faculty of Pharmacy, Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia
Abstract:
The incidence of acute kidney injury in hospitalized patients has increased
from 4.9% in 1983, 7.2% in 2002, to as much as 20% in 2012. Hyperlipidaemia
have high prevalence in chronic kidney disease patients and can increase the risk
of renal function decline in healthy individuals. It underlies the need for
meticulous attention on lipid agents dosage adjustment to patients renal function
to avoid any serious problem. The aim of this study is to compare the performance
of Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) and Chronic Kidney Disease-
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) equation in calculating estimated
glomerular filtration rate (eGFR) and determining the proportion of lipid agents
dosage adjustment based on patient’s renal function. This research is an
analytical observational with cross sectional and retrospective study design on 42
serum creatinine data and 46 lipid agents’ prescription case. Data were analysed
using Shapiro-Wilk normality test and Mann-Whitney comparative test with
confidence interval 95%. The result showed that eGFR MDRD and CKD-EPI
equations not significantly different (p=0,671). The percentage of lipid agents’
prescription with appropriate dose for patient’s renal function based on MDRD
and CKD-EPI equations is 45 (100%) case. The difference is not significant
between MDRD and CKD-EPI formulas in estimating GFR and lipid agent
dosage adjustment.
Keywords: eGFR, MDRD, CKD-EPI, Dosage Adjustment, Lipid Agents
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penderita penyakit gagal ginjal tahap akhir bertambah secara signifikan di Indonesia.
Prevalensi penderita gagal ginjal kronis di Indonesia diperkirakan sebesar 0,2%. Jika
diestimasi jumlah penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 504.248
jiwa menderita gagal ginjal kronis di Indonesia (Riskedas, 2013). Kejadian gagal ginjal
akut pada pasien rawat inap mengalami peningkatan dari 4,9% pada tahun 1983, 7,2%
pada tahun 2002, hingga sebanyak 20% pada tahun 2012 (Case, et.al., 2013). Tingginya
prevalensi penderita gagal ginjal dan banyaknya obat-obatan yang dieliminasi lewat ginjal
atau memiliki potensi nefrotoksik membutuhkan adanya penyesuaian dosis obat
berdasarkan fungsi ginjal (Alahdal dan Elberry, 2012).
Laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan salah satu indikator yang paling banyak
digunakan untuk menentukan fungsi suatu ginjal (Lujambio, et.al., 2014). Penurunan LFG
pada umumnya mulai terjadi setelah usia 30-40 tahun dan penurunan tersebut dapat terjadi
semakin cepat setelah usia 50-60 tahun. Rata-rata penurunan LFG yaitu 0,96
mL/menit/tahun. Penurunan ini terjadi akibat proses fisiologik normal dari sel dan organ
yang mulai menua serta berhubungan dengan terjadinya perubahan struktur ginjal
(Glassock dan Winearls, 2009). Salah satu cara mengukur LFG yaitu dengan menggunakan
persamaan berdasarkan serum kreatinin (Lujambio, et.al., 2014). Perhitungan estimasi nilai
LFG dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti Modification Diet of
Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney Disease Epidemology Collaboration (CKD-
EPI). Perhitungan dengan formula MDRD membutuhkan data serum kreatinin, umur, jenis
kelamin, dan ras (Ali, et.al., 2013). Variabel yang diperlukan dalam menghitung nilai
estimasi LFG menggunakan metode CKD-EPI yaitu serum kreatinin, jenis kelamin, ras
dan umur.
Gagal ginjal kronik merupakan faktor risiko terbesar pada penyakit kardiovaskular
seperti hiperlipidemia (Perico dan Remuzzi, 2012). Hiperlipidemia tidak hanya memiliki
prevalensi kejadian tinggi pada penderita gagal ginjal kronik, tetapi juga dapat
meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal pada individu sehat (Agarwal, 2007). Pasien
penderita gagal ginjal, terutama yang berhubungan dengan proteinuria pada umumnya juga
mengalami gangguan transport lipoprotein dan level kolesterol yang sangat tinggi
(Trevisan, et.al., 2006). Hiperlipidemia merupakan peningkatan level kolesterol dan/atau
trigriserida (Davey, 2014). Pasien dengan penyakit hiperlipidemia disarankan untuk
melakukan pemeriksaan ginjal dengan menggunakan estimasi laju filtrasi glomerulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(eLFG) melalui uji urin untuk mendapatkan data proteinuria dan uji darah untuk
mendapatkan data kreatinin (Levey, et.al., 2007).
Obat antihiperlipidemia merupakan salah satu obat yang banyak digunakan di
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari prevalensi dislipidemia di Indonesia atas dasar
konsentrasi kolesterol total >200mg/dL adalah 39,8% (PERKI, 2013). Beberapa kelompok
obat antihiperlipidemia yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar kolesterol yaitu
inhibitor HMG-CoA reduktase (Statin), bile acid sequestrants, fibrat, niasin, dan inhibitor
absorpsi kolesterol (FDA Office of Women’s Health, 2016). Pada umunya, pasien yang
mengalami penurunan fungsi ginjal memerlukan penyesuaian dosis obat-obatan yang
dikonsumsi, terutama obat yang dieliminasi melalui ginjal atau bersifat nefrotoksik.
Penyesuaian dosis obat tersebut dapat dilakukan berdasarkan literatur Pedoman
Tatalaksana Dislipidemia. Farmasis dapat berperan dalam membantu pasien menyesuaikan
dosis obat yang dikonsumsi berdasarkan profil ginjal pasien yang mengalami penurunan
LFG.
RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dipilih karena merupakan model
yang ideal. Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Bantul 2014, kunjungan rawat jalan di
rumah sakit, khususnya Rumah Sakit Panembahan Senopati didominasi oleh penyakit tidak
menular. Hal ini mempertegas kesimpulan bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi transisi
epidemiologi dengan menonjolnya penyakit-penyakit tidak menular khususnya penyakit
kardiovaskular (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nilai eLFG
yang dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI serta untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan proporsi kesesuaian obat antihiperlipidemia berdasarkan nilai
eLFG yang dihitung menggunakan metode MDRD dan CKD-EPI. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan obat antihiperlipidemia pada
pasien rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan nilai eLFG yang
dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI periode 2015.
METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan
cross sectional yang bersifat retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan yaitu rekam
medis pasien di tiga bangsal penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2016 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu pasien berusia
30 tahun yang memiliki data serum kreatinin dan menerima terapi obat
antihiperlipidemia. Kriteria eksklusi yaitu pasien dengan data yang tidak lengkap dan
pasien yang menjalani hemodialisis.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pengukuran LFG yaitu formula
MDRD dan CKD-EPI. Variabel tergantung penelitian ini yaitu nilai LFG dan kesesuaian
dosis obat antihiperlipidemia. Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini yaitu usia.
Variabel pengacau tak terkendali penelitian ini yaitu berat badan, keadaan patofisiologi
pasien, dan interaksi obat.
Penentuan nilai eLFG dilakukan dengan mengumpulkan data serum kreatinin dan
usia pasien yang kemudian dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI.
Tabel I. Formula MDRD dan CKD-EPI untuk menghitung LFG
Metode Jenis Kelamin
(SKrea (mg/dL))
Formula
(LFG (mL/menit/1,73m2))
MDRD Perempuan dan
laki-laki
LFG = 186 x (SKrea)-1,154
x (usia)-0,203
x (0,742 jika
perempuan) x (1,210 jika Afrikan)
CKD-EPI Perempuan (< 0,7) LFG = 144 × (SKrea/0,7)-0,329
×(0,993)usia
Perempuan (>0,7) LFG = 144 × (SKrea/0,7)-1,209
×(0,993)usia
Laki-laki (< 0,9) LFG = 141 × (SKrea/0,9)-0,411
×(0,993)usia
Laki-laki (>0,9) LFG = 141 × (SKrea/0,9)-1,209
×(0,993)usia
(NKF, 2014)
Persiapan Penelitian
Penelitian ini telah memperoleh izin dari BAPPEDA Bantul dan RSUD Panembahan
Senopati Bantul. Kelayakan penelitian telah disetujui olah Komisi Etik Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wancana. Penelitian diawali dengan mengumpulkan
data pasien yang menjalani rawat inap di bangsal Bakung, Cempaka, dan Flamboyan serta
mengumpulkan data pasien yang pernah menjalani pemeriksaan serum kreatinin di RSUD
Panembahan Senopati Bantul pada periode 2015.
Sampel Penelitian
Pengambilan data dilakukan dari bulan Agustus hingga September 2016 di RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sampling menggunakan aplikasi online www.randomizer.org. Sampel yang digunakan
berupa rekam medis pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang
ditetapkan peneliti. Data yang dikumpulkan yaitu nomor rekam medis, usia, jenis kelamin,
nilai serum kreatinin serta nama dan dosis obat antihiperlipidemia yang digunakan.
Gambar 1. Bagan Perolehan Data Penelitian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Periode
2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Analisis Data
Analisis secara statistik dilakukan di Pusat Kajian Clinical Epidemiology &
Biostatistics Unit Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Uji statistik dilakukan dengan taraf
kepercayaan 95%. Data yang dianalisis secara statistik yaitu nilai eLFG yang dihitung
dengan menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI. Analisis yang dilakukan yaitu uji
normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas distribusi
data. Uji Shapiro-Wilk digunakan karena jumlah sampel kurang dari 50. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis kembali menggunakan uji hipotesis komparatif tidak
berpasangan numerik yaitu uji Mann-Whitney untuk melihat perbandingan nilai eLFG
antara metode MDRD dan CKD-EPI.
1.833 rekam medis
periode 2015
1.037 rekam medis
dengan data serum
kreatinin
randomisasi 450
rekam medis
Eksklusi
Hemodialisis = 14 rekam medis
Inklusi = 46
rekam medis
32 rekam medis:
42 data serum kreatinin dan
46 kasus obat antihiperlipidemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif untuk mengetahui persentase
peresepan dan proporsi kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia berdasarkan nilai eLFG
yang dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI. Penentuan kesesuaian dosis
dilakukan berdasarkan dosis obat antihiperlipidemia yang diterima pasien dan nilai eLFG
pasien yang diperoleh dari formula MDRD dan CKD-EPI. Data yang diperoleh tersebut
kemudian dibandingkan dengan dosis dan nilai LFG pada literatur Pedoman Tatalaksana
Dislipidemia dan NKF KDOQI Guidelines (lampiran 2) untuk menentukan apakah dosis
yang diterima pasien sudah sesuai untuk fungsi ginjalnya atau belum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan 32 rekam medis yang telah memenuhi kriteria inklusi
yang terdiri dari 42 data serum kreatinin dan 46 kasus peresepan obat antihiperlipidemia.
Data serum kreatinin yang diperoleh diolah menjadi nilai eLFG dengan menggunakan
formula MDRD dan CKD-EPI. Jumlah sampel penelitian ini sudah memenuhi standar
karena telah memenuhi jumlah sampel minimum yaitu 30 (Sugiyono, 2012).
Karakteristik Demografi Pasien
Karakteristik pasien pada penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, serum kreatinin,
dan nilai eLFG dengan formula MDRD dan CKD-EPI. Rentang usia pasien pada penelitian
ini adalah 35-83 tahun. Sampel yang digunakan berusia 30 tahun karena penurunan LFG
pada umumnya mulai terjadi setelah usia 30-40 tahun dan penurunan akan terjadi semakin
cepat setelah usia 50-60 tahun (Glassock dan Winearls, 2009). Jumlah pasien berjenis
kelamin laki-laki yaitu 16 pasien dan jumlah pasien berjenis kelamin perempuan yaitu 16
sehingga rasio antara pasien laki-laki:perempuan adalah 1:1. Karakteristik demografi
pasien dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Karakteristik Pasien
Variabel Mean SD
Usia (tahun) 58,78 11,30
Serum Kreatinin (mg/dL) 1,87 2,25
eLFG (mL/ menit/ 1,73 m2):
a. MDRD 73,57 40,12
b. CKD-EPI 68,95 35,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Persentase Peresepan Obat Antihiperlipidemia
Pada penelitian ini terdapat 46 kasus peresepan obat antihiperlipidemia yang terdiri
dari 5 macam obat antihiperlipidemia. Peresepan obat antihiperlipidemia tersebut berasal
dari 2 golongan obat yaitu HMG-CoA reduktase inhibitor dan fibrat. Persentase peresepan
antihiperlipidemia pada pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam RSUD Panembahan
Senopati dapat dilihat pada Tabel III.
Tabel III. Kasus Penggunaan Obat Antihiperlipidemia RSUD Panembahan Senopati
Bantul
Obat
Antihiperlipidemia
Jumlah (n)
n = 46
Persentase
(%) Keterangan
Atorvastatin 1 2,2 Tidak perlu penyesuaian dosis
Pravastatin 2 4,3 Perlu penyesuaian dosis
Simvastatin 34 73,9 Perlu penyesuaian dosis
Fenofibrat 3 6,5 Perlu penyesuaian dosis
Gemfibrozil 6 13,0 Perlu penyesuaian dosis
Persentase penggunaan obat antihiperlipidemia terbanyak adalah simvastatin
(73,9%), diikuti dengan gemfibrozil (13,0%) dan fenofibrat (6,5%). Terdapat 45 kasus
peresepan obat antihiperlipidemia yang membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan
fungsi ginjal dan 1 kasus peresepan yang tidak membutuhkan penyesuaian dosis
berdasarkan fungsi ginjal. Obat yang membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan fungsi
ginjal yaitu pravastatin, simvastatin, fenofibrat, dan gemfibrozil. Atorvastatin tidak
membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan fungsi ginjal. Hal ini didukung oleh profil
farmakokinetik atorvastatin yang sangat kecil diekskresikan melalui ginjal yaitu <5%
(Srinivasa, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Zeeuw, et.al., (2015) pemakaian
atorvastatin pada dosis 80 mg hanya menyebabkan perubahan kecil pada eLFG pasien.
Obat antihiperlipidemia golongan inhibitor HMG CoA reduktase (statin) seperti
atorvastatin, pravastatin, dan simvastatin memiliki profil ekskresi obat melalui ginjal yang
berbeda-beda sehingga diperlukan perhatian khusus dalam memilih obat yang akan
digunakan. Pada pasien yang memiliki risiko penurunan fungsi ginjal, pemberian dosis
statin dibatasi pada dosis maksimal tertentu (Tannock, 2015). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Dormuth, et.al., (2013) penggunaan statin potensi tinggi memiliki korelasi
dengan gagal ginjal akut, terutama penggunaan statin pada 120 hari pertama. Obat
antihiperlipidemia golongan fibrat seperti fenofibrat dan gemfibrozil dapat menurunkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
aliran darah menuju ginjal dan filtrasi glomerulus serta diekskresi melalui ginjal sehingga
penggunaan pada pasien yang memiliki risiko mengalami penurunan fungsi ginjal perlu
diperhatikan (Tannock, 2015).
Nilai eLFG Formula MDRD dan CKD-EPI
Penentuan nilai eLFG dilakukan dengan menggunakan formula MDRD dan CKD-
EPI. Formula MDRD yang digunakan pada penelitian ini yaitu formula MDRD186 karena
pengukuran serum kreatinin pada RSUD Panembahan Senopati menggunakan metode
Jaffe yang belum dikalibrasi ulang untuk dapat dilacak ke isotope-dilution mass
spectrometry (IDMS). Berdasarkan data, terdapat 42 kasus penentuan eLFG yang terdiri
dari 23 kasus pada responden laki-laki dan 19 kasus pada responden perempuan.
Tabel IV. Profil eLFG Pasien Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul
Stadium LFG
(mL/menit/1,73m2)
Formula
MDRD CKD-EPI
Jumlah
kasus
Persentase
(%)
Jumlah
kasus
Persentase
(%)
1 90 17 40,5 17 40,5
2 60-89 10 23,8 9 21,4
3 30-59 7 16,7 6 14,3
4 15-29 4 9,5 6 14,3
5 <15 4 9,5 4 9,5
Tabel IV menunjukkan bahwa sebagian besar sampel memiliki nilai LFG 90
(40,5%) yang masuk pada kategori stadium 1 yang menyatakan belum terjadi penurunan
fungsi ginjal yang signifikan (LFG normal atau meningkat) namun pasien memiliki risiko
mengalami kerusakan ginjal. Stadium 2 menggambarkan adanya risiko terjadinya
kerusakan ginjal dan terjadi penurunan LFG ringan, stadium 3 menggambarkan terjadinya
penurunan LFG moderat, stadium 4 menggambarkan terjadi penurunan LFG berat, dan
stadium 5 mengindikasikan pasien mengalami gagal ginjal (PERKI, 2013).
Hasil yang didapatkan dari uji Shapiro Wilk pada nilai eLFG yang dihitung
menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI dapat dilihat pada tabel V yaitu data MDRD
terdistribusi normal (p-value > 0,05) sedangkan data CKD-EPI terdistribusi tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(p-value <0,05) namun untuk analisis selanjutnya kedua data dianggap memiliki distribusi
data tidak normal.
Tabel V. Nilai eLFG Formula MDRD dan CKD-EPI
Formula eLFG (mean SD) p-value Shapiro-Wilk p-value Mann-Whittney
MDRD 73,57 40,123 0,052 0,671
CKD-EPI 68,95 35,671 0,000
Hasil yang didapatkan dari uji komparatif non parametrik Mann-Whittney untuk
membandingkan nilai eLFG yang dihitung dengan formula MDRD dan CKD-EPI adalah
p-value 0,671. Hal ini menandakan bahwa ada perbedaan tidak bermakna secara statistik
antara formula MDRD dan CKD-EPI dalam menghitung nilai eLFG karena p-value >0,05.
Hasil yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan Al-Maqbali
dan Mula-Abed (2014) yang membandingkan nilai eLFG dari tiga formula yaitu
MDRD186, MDRD175, dan CKD-EPI pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Omani.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa dalam menghitung nilai eLFG menggunakan
formula MDRD186 dan CKD-EPI tidak jauh berbeda atau sebanding. Pada penelitian yang
dilakukan Malarkodi, et.al., (2013) juga ditemukan bahwa nilai eLFG yang dihitung
dengan menggunakan formula MDRD186 dan CKD-EPI tidak berbeda signifikan secara
statistik.
Penelitian mengenai perbandingan formula MDRD186 dengan CKD-EPI dalam
menentukan nilai eLFG jarang dilakukan. Kebanyakan penelitian membandingkan formula
CKD-EPI dengan MDRD175 (Al-Maqbali dan Mula-Abed,2014).
Proporsi Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia
Penelitian ini hanya menggambarkan apakah obat antihiperlipidemia telah diberikan
dalam dosis yang sesuai dengan fungsi ginjal pasien. Analisis kesesuaian dosis obat
antihiperlipidemia dilakukan pada obat yang memiliki data penyesuaian dosis berdasarkan
nilai LFG pada referensi Pedoman Tatalaksana Dislipidemia dan NKF KDOQI Guidelines
(Lampiran 2). Obat antihiperlipidemia yang di analisis yaitu obat yang memerlukan
penyesuaian dosis (Tabel III) yang terdiri dari simvastatin, pravastatin, gemfibrozil, dan
fenofibrat. Hasil yang diperoleh yaitu 45 (100%) kasus penggunaan obat yang sesuai dan
tidak ada (0%) kasus penggunaan obat yang tidak sesuai berdasarkan nilai eLFG
menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel VI. Proporsi Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipiemia Berdasarkan Formula
MDRD dan CKD-EPI
Formula Kesesuaian
Sesuai Tidak Sesuai
Modification Diet of Renal Disease (MDRD) 45 (100%) 0 (0%)
Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration
(CKD-EPI)
45 (100%) 0 (0%)
Dari data yang diperoleh tidak dapat dilakukan uji secara statistik untuk mengetahui
perbedaan proporsi kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia berdasarkan nilai eLFG antara
formula MDRD dan CKD-EPI karena baik formula MDRD maupun CKD-EPI semuanya
sesuai, tidak ada pembanding yang tidak sesuai. Hal ini menandakan bahwa ada perbedaan
tidak bermakna pada kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia berdasarkan nilai eLFG
yang dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-EPI serta penggunaan obat
antihiperlipidemia di RSUD Panembahan Senopati Bantul sudah rasional untuk fungsi
ginjal pasien.
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak dapat memantau perkembangan
fungsi ginjal pasien secara berkala karena pemeriksaan serum kreatinin dilakukan hanya
pada saat masuk rumah sakit dan tidak dilakukan kembali saat keluar rumah sakit. Hal ini
menyebabkan peneliti tidak dapat mengetahui secara langsung pengaruh penggunaan obat
antihiperlipidemia terhadap fungsi ginjal pasien.
KESIMPULAN
1. Persentase peresepan obat antihiperlipidemia yang sesuai berdasarkan eLFG yang
dihitung dengan formula MDRD dan CKD-EPI adalah 100%.
2. Ada perbedaan tidak bermakna antara penggunaan metode Modification of Diet in
Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration
(CKD-EPI) dalam menghitung nilai estimasi laju filtrasi glomerulus.
3. Tidak ada perbedaan proporsi kesesuaian dosis obat antihiperlipidemia berdasarkan
nilai estimasi laju filtrasi glomerulus yang dihitung menggunakan formula Modification
of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney Disease Epidemiology
Collaboration (CKD-EPI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, R., 2007, Effects of Statins on Renal Function, Mayo Clin Proc, 82(11):1381-
1390.
Al-Maqbali, S.R.S., Mula-Abed, W.S., 2014, Comparison between three Different
Equations for the Estimation of Glomerular Filtration Rate in Omani Patients with
Type 2 Diabetes Mellitus, Sultan Qaboos University Med J, 14(2):e197-203.
Alahdal, A.M., Elberry, A.A., 2012, Evaluation of Applying Drug Dose Adjustment by
Physician in Patients with Renal Impairment, Saudi Pharmaceutical Journal, 20:217-
220.
Ali, A., Asif, N., Rais, Z., 2013, Etimation of GFR by MDRD Formula and Its Correlation
to Cockroft-Gault Equation in Five Stages of Chronic Kidney Disease, Open Journal
of Nephrology, 3:37-40.
Case, J., Khan, S., Khalid, R., Khan, A., 2013, Epidemiology of Acute Kidney Injury in the
Intensive Care Unit, Critical Care Research and Practice, Vol. 2013, Article ID
479730, 9 pages - doi:10.1155/2013/479730
Davey, P., 2014, Medicine at a Glance, JohnnWiley Sons, Ltd., United Kingdom, p.179.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, Dinkes
Bantul, Bantul, hal. 14.
Dormuth, C.R., Hemmelgam, B.R., Paterson, J.M., James, M.T. Teare, C.B., Raymond,
J.P., Lafrance, J.P., Levy, A., Garg, A.X., Ernst, P., 2013, Use of high potency statins
and rates of admission for acute kidney injury: multicentre, restrospective
observational analysis of administrative databases, BMJ, 346: f880.
FDA Office of Women’s Health, 2016, Cholesterol, diakses dari
http://www.fda.gov/womens pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 22.25 WIB.
Glassock, R.J., Winearls, C., 2009, Ageing and the Glomerular Filtration Rate: Truths and
Consequences, Trans Am Clin Climatol Assos, 120:419-428.
Levey, A.S., Atkins, R., Coresh, J., Cohen, E.P., Collins, A.J., Eckardt, K-U., et.al., 2007,
Chronic Kidney Disease as A Global Public Health Problem: Approaches and
Initiatives – A Position Statement from Kidney Disease Improving Global Outcome,
Kidney Int., 72: 247-59.
Lujambio, I., Sottolano, M., Luzardo, L., Robaina, S., Krul, N., Thijs, L., et.al., 2014,
Estimation of Glomerular Filtration Rate Based on Serum Cystatin C versus
Creatinine in a Uruguayan Population, International Journal of Nephrology, Volume
2014, Article ID 837106, 9 pages – doi: 10.1155/2014/837106
Malarkodi, V., Malathi, M., Shivashankara, A.R., 2013, Estimated Glomerular Filtration
Rate as An Early Marker of Renal Function Impairment in Apparently Healthy
Individuals with Normal Serum Creatinine Levels: A Comparison of Various
Equations, International Journal of Pharma and Bio Sciences, 4(3): (B)905-911.
National Kidney Foundation (NKF), 2003, KDOQI Clinical Practice Guidelines for
Managing Dyslipidemias in Chronic Kidney Disease, American Journal of Kidney
Disease, 41(4):suppl 3.
National Kidney Foundation (NKF), 2014, Frequently Asked Question About GFR
Estimates, National Kidney Foundation, Inc., Ney York, pp. 5-7.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), 2013, Pedoman
Tatalaksana Dislipidemia, edisi 1, Centra Communication, Indonesia, hal. 1-2, 27,
30-33, 42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Perico, N., Remuzzi, G., 2012, Chronic Kidney Disease: A Research and Public Health
Priority, Nephrol Dial Transplant, 0: 1-8.
Riskesdas, 2013, InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Hipertensi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 6.
Srinivasa, R.K., Prasad, T., Mohanta, G.P.M.P.K., 2011, An Overview of Statins as
Hypolipidemic Drugs, International Jpurnal of Pharmaceutical Sciences and Drug
Research, 3(3): 178-183.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kombinasi, Alfabeta, Bandung, hal. 133.
Tannock, L., 2015, Dyslipidemia in Chronic Kidney Disease, Endotext, diakses dari
http://www.endotext.org/chapter/dyslipidemia-in-chronic-kidney-disease-
2/?singlepage=true pada tanggal 1 November 2016.
Trevisan, R., Dodesini, A.R., Lepore, G., 2006, Lipids and Renal Disease, J Am Soc
Nephrol, 17: S145-S147.
Zeeuw, D., Anzalone, D.A., Cain, V.A., Cressman, M.D., Heerspink, H.J.L., Molitoris,
B.A., Monyak, J.T., Parving, H., Remuzzi, G., Sowers, J.R., Vidt, D.G., 2015, Renal
effects of atorvastatin and rosuvastatin in patients with diabetes who have
progressive renal disease (PLANET I): a randomised clinical trial, Lancet Diabetes
Endocrinol, 3(3): 181-190.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Lampiran 1. Klasifikasi Penyakit Ginjal Menurut Pedoman Tatalaksana
Dislipidemia 2013
Stadium Deskripsi LFG
(mL/menit/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal, LFG normal atau meningkat 90
2 Kerusakan ginjal, penurunan LFG ringan 60-89
3 Penurunan LFG moderat 30-59
4 Penurunan LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis
(PERKI, 2013)
Lampiran 2. Penyesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia
Kelas dan
Jenis Obat
Tanpa PGK
atau stadium 1
(mg/hari)
Stadium 2
(mg/hari)
Stadium 3
(mg/hari)
Stadium 4
(mg/hari)
Stadium 5
(mg/hari)
Atorvastatin 10-80 10-80 10-80 10-80 10-80
Pravastatin 10-40 10-40 10-40 10-20 10-20
Simvastatin 5-40 5-40 5-40 5-20 5-20
Fenofibrat 201 134 67 Hindari Hindari
Gemfibrozil 1200 1200 1200 600 600
(PERKI, 2013; NKF. 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lampiran 3. Data Pasien Rawat Inap RSUD Penmbahan Senopati Bantul
No. RM SKrea
(mg/dL)
Usia
(tahun) JK
Obat
Antihiperlipidemia Dosis Frekuensi
eLFG
(mL/menit/1,73m2)
Kesesuaian Dosis
MDRD CKD-EPI MDRD CKD-EPI
98.55.14.64 0,75 69 P Fenofibrat 100 mg 1x1 81 81 S S
98.55.71.38 0,74 68 P Simvastatin 10 mg 1x1 83 83 S S
98.55.78.01 0,95 35 L Fenofibrat 200 mg 1x1 96 103 S S
98.56.50.86 1,01 55 L Simvastatin 10 mg 1x1 82 83 S S
98.56.54.28 0,88 65 P Simvastatin 10 mg 1x1 69 69 S S
98.56.56.17 0,76 63 L Gemfibrozil 300 mg 2x1 110 97 S S
98.56.01.98 3,23 51 L Simvastatin 10 mg 1x1 22 21 S S
3,47 51 L Simvastatin 10 mg 1x1 20 19 S S
3,02 51 L Simvastatin 10 mg 1x1 23 23 S S
2,69 51 L Simvastatin 10 mg 1x1 27 26 S S
1,85 51 L Simvastatin 10 mg 1x1 41 41 S S
98.56.02.38 1,15 83 L Simvastatin 10 mg 1x1 65 59 S S
2,22 83 L Simvastatin 10 mg 1x1 30 26 S S
2,25 83 L Simvastatin 10 mg 1x1 30 26 S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
No. RM SKrea
(mg/dL)
Usia
(tahun) JK
Obat
Antihiperlipidemia Dosis Frekuensi
eLFG
(mL/menit/1,73m2)
Kesesuaian Dosis
MDRD CKD-EPI MDRD CKD-EPI
1,51 83 L Simvastatin 10 mg 1x1 47 42 S S
98.54.33.57 0,63 51 L Fenofibrat 200 mg 1x1 143 114 S S
98.54.70.93 0,65 48 P Pravastatin 20 mg 1x1 103 105 S S
98.55.84.48 0,63 62 P Simvastatin 20 mg 1x1 102 96 S S
98.55.89.96 0,60 66 P Simvastatin 10 mg 1x1 106 95 S S
Gemfibrozil 300 mg 1x1 106 95 S S
98.56.14.86 0,86 41 L Pravastatin 20 mg 1x1 104 108 S S
98.56.99.50 0,64 48 P Simvastatin 10 mg 1x1 105 106 S S
98.56.78.80 0,51 71 P Simvastatin 20 mg 1x1 126 97 S S
Gemfibrozil 300 mg 2x1 126 97 S S
98.56.89.06 0,63 57 P Pravastatin 20 mg 1x1 104 100 S S
98.56.90.83 0,73 65 P Simvastatin 10 mg 1x1 85 86 S S
98.40.70.49 1,42 71 L Simvastatin 10 mg 1x1 52 49 S S
98.40.99.26 0,75 64 P Gemfibrozil 300 mg 2x1 83 84 S S
Simvastatin 10 mg 1x1 83 84 S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
No. RM SKrea
(mg/dL)
Usia
(tahun) JK
Obat
Antihiperlipidemia Dosis Frekuensi
eLFG
(mL/menit/1,73m2)
Kesesuaian Dosis
MDRD CKD-EPI MDRD CKD-EPI
98.54.92.54 0,53 56 P Simvastatin 10 mg 1x1 127 106 S S
98.55.25.88 1,05 39 L Simvastatin 10 mg 1x1 84 86 S S
Gemfibrozil 300 mg 1x1 84 86 S S
98.55.34.42 1,01 53 L Simvastatin 10 mg 1x1 82 85 S S
98.55.69.51 0,82 49 L Simvastatin 10 mg 1x1 106 104 S S
98.56.11.05 9,35 46 P Simvastatin 10 mg 1x1 5 5 S S
8,76 46 P Simvastatin 10 mg 1x1 5 5 S S
8,43 46 P Simvastatin 10 mg 1x1 5 5 S S
6,38 46 P Simvastatin 10 mg 1x1 7 7 S S
98.56.20.52 0,62 63 P Atorvastatin 20 mg 1x1 103 96 S S
98.56.42.85 0,86 65 L Simvastatin 20 mg 1x1 95 91 S S
98.56.50.33 1,58 81 L Simvastatin 10 mg 1x1 45 40 S S
98.56.90.92 0,47 66 P Simvastatin 10 mg 1x1 141 103 S S
98.56.51.68 1,48 68 L Simvastatin 20 mg 1x1 50 48 S S
98.56.51.85 0,92 54 L Gemfibrozil 300 mg 1x1 91 94 S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
No. RM SKrea
(mg/dL)
Usia
(tahun) JK
Obat
Antihiperlipidemia Dosis Frekuensi
eLFG
(mL/menit/1,73m2)
Kesesuaian Dosis
MDRD CKD-EPI MDRD CKD-EPI
98.56.55.50 1,18 55 L Simvastatin 10 mg 1x1 68 69 S S
98.55.56.82 0,50 53 P Simvastatin 10 mg 1x1 137 110 S S
Keterangan:
RM = rekam medis
SKrea = serum kreatinin
JK = jenis kelamin
P = perempuan
L = laki-laki
eLFG = estimasi laju filtrasi glomerulus
S = sesuai
TS = tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 4. Uji Normalitas Data Secara Statistik
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Estimasi eLFG
MDRD
Mean 73.57 6.191
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 61.07
Upper Bound 86.07
5% Trimmed Mean 73.59
Median 82.50
Variance 1609.861
Std. Deviation 40.123
Minimum 5
Maximum 143
Range 138
Interquartile Range 66
Skewness -.217 .365
Kurtosis -.969 .717
eLFG
CKD-EPI
Mean 68.95 5.504
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 57.84
Upper Bound 80.07
5% Trimmed Mean 70.12
Median 83.50
Variance 1272.437
Std. Deviation 35.671
Minimum 5
Maximum 114
Range 109
Interquartile Range 61
Skewness -.564 .365
Kurtosis -1.192 .717
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Estimasi eLFG MDRD .145 42 .027 .947 42 .052
eLFG CKD-EPI .204 42 .000 .877 42 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Report Estimasi
Kelompok Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum N
eLFG MDRD 73.57 40.123 82.50 5 143 42
eLFG CKD-EPI 68.95 35.671 83.50 5 114 42
Total 71.26 37.805 83.00 5 143 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 5. Uji Mann-Whitney Secara Statistik
Test Statisticsa
Estimasi
Mann-Whitney U 834.500
Wilcoxon W 1737.500
Z -.425
Asymp. Sig. (2-tailed) .671
a. Grouping Variable: Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 6. Surat Keterangan Menggunakan Program IBM Statistics 22 Lisensi
UGM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 7. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian BAPPEDA Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 10. Lembar Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi berjudul Perbedaan Estimasi LFG dan
Kesesuaian Dosis Obat Antihiperlipidemia Pasien
Rawat Inap RSUD Bantul Berdasarkan Formula
MDRD dan CKD-EPI memiliki nama lengkap Ingrid
Metriani. Penulis lahir di Batam pada tanggal 17 Juli
1995 dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara
dari pasangan Yasin dan Giolina. Awal pendidikan
penulis ditempuh di KB Djuwita Batam (1998-1999).
Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di TK
Djuwita Batam (1999-2001), SD Djuwita Batam (2001-
2007), SMP Yos Sudarso Batam (2007-2010), dan
masa SMA ditempuh di SMAK Yos Sudarso Batam (2010-2013). Lulus dari
pendidikan di tingkat SMA, penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di
Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Selama
menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta, penulis
aktif mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan lepas di dalam maupun di luar
lingkungan kampus, yaitu sebagai staf divisi pendidikan (2013-2015) di organisasi
Komunitas Mahasiswa Buddhis Kong Hu Cu Dharma Virya (KMBK-DV) USD;
divisi publikasi, dekorasi, dokumentasi (2013) seminar vegetarian Gobind
Vashdev “Your Health Your Happiness”; divisi acara (2014) Asyiknya Berbagi
Dharma KMBK-DV USD; ketua panitia latihan Kepemimpinan KMBK-DV
USD; seksi konsumsi (2014) World No Tobacco Day; bendahara (2015) seminar
#1LOVEYOURSELF; volunteer (2015) di 14th
Sakyadhita International
Conference on Buddhist Women; bendahara (2013-2014) dan sekretaris (2014-
2015) di organisasi Generasi Muda Cetiya Buddha Prabha Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI