PERBEDAAN - Akta408's Weblog | Just another … · Web viewPerbedaan antara KBK dan KTSP Tabel :...

30
PERBEDAAN KBK DAN KTSP OLEH DYAH RAHAYU WIDIARNI IV.308.002

Transcript of PERBEDAAN - Akta408's Weblog | Just another … · Web viewPerbedaan antara KBK dan KTSP Tabel :...

PERBEDAAN KBK DAN KTSP

OLEH

DYAH RAHAYU WIDIARNIIV.308.002

PROGRAM AKTA IVUNIVERSITAS ISLAM DJAKARTA

2008

Perbedaan KTSP dan KBK

Pendahuluan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah konsep kurikulum yang dikembangkan

Departemen Pendidikan Nasional RI untuk menggantikan Kurikulum 1994. KBK

merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan

kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,

sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat

kompetensi tertentu.

KBK lahir sebagai implikasi dari Undang-Undang Nomor 22 tahun  1999 tentang

pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah  Otonom. Dengan adanya Undang-

Undang tersebut, maka terjadi perubahan kebijakan pengelolaan  pendidikan dari yang

bersifat sentralistik  kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut sudah barang

tentu berimplikasi  pada penyempurnaan kurikulum. Melalui Kurikulum 2004, daerah

diberi keleluasaan untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayahnya berdasarkan

karakteristik daerah tersebut.

KBK juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di

Indonesia, diantaranya adalah pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi

berkelompok kepada individual. Maksudnya pendidikan diarahkan untuk membentuk

individu yang mempunyai potensi dan bakat yang berbeda dan bervariasi, sehingga perlu

pehatikan secara berbeda

Perbedaan antara KBK dan KTSP

Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006

ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006

1. Landasan Hukum Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004

UU No. 20/1999 – Pemerintah-an

Daerah

UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian

diganti dengan UU No. 20/2003

PP No. 25 Tahun 2000 tentang

pembagian kewenangan

UU No. 20/2003 – Sisdiknas

PP No. 19/2005 – SPN

Permendiknas No. 22/2006 –

Standar Isi

Permendiknas No. 23/2006 –

Standar Kompetensi Lulusan

2. Implementasi /

Pelaksanaan

Kurikulum

Bukan dengan Keputusan/ Peraturan

Mendiknas RI

Keputusan Dirjen Dikdasmen

No.399a/C.C2/Kep/DS/2004

Tahun 2004.

Keputusan Direktur Dikme-

num No. 766a/C4/MN/2003

Tahun 2003, dan No. 1247a/

Peraturan Mendiknas RI No.

24/2006 tentang Pelaksanaan

Peraturan Menteri No. 22 tentang

SI dan No. 23 tentang SKL

C4/MN/2003 Tahun 2003.

3. Ideologi Pendidik-

an yang Dianut

Liberalisme Pendidikan : terciptanya

SDM yang cerdas, kompeten,

profesional dan kompetitif

Liberalisme Pendidikan :

terciptanya SDM yang cerdas,

kompeten, profesional dan

kompetitif

4. Sifat (1) Cenderung Sentralisme Pendidikan :

Kurikulum disusun oleh Tim Pusat

secara rinci; Daerah/Sekolah hanya

melaksanakan

Cenderung Desentralisme

Pendidikan : Kerangka Dasar

Kurikulum disusun oleh Tim

Pusat; Daerah dan Sekolah dapat

mengembangkan lebih lanjut.

5. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci oleh Tim

Pusat (Ditjen Dikmenum/ Dikmenjur

dan Puskur)

Kurikulum merupakan kerangka

dasar oleh Tim BSNP

6. Pendekatan Berbasis Kompetensi

Terdiri atas : SK, KD, MP dan

Indikator Pencapaian

Berbasis Kompetensi

Hanya terdiri atas : SK dan KD.

Komponen lain dikembangkan

oleh guru

7. Struktur Berubahan relatif banyak Penambahan mata pelajaran untuk

dibandingkan kurikulum sebelumnya

(1994 suplemen 1999)

Ada perubahan nama mata pelajaran

Ada penambahan mata pelajaran

(TIK) atau penggabungan mata

pelajaran (KN dan PS di SD)

Mulok dan Pengem-bangan diri

untuk semua jenjang sekolah

Ada pengurangan mata pelajaran

(Misal TIK di SD)

Ada perubahan nama mata

pelajaran

KN dan IPS di SD dipisah lagi

Ada perubahan jumlah jam

pelajaran setiap mata pelajaran

8. Beban Belajar Jumlah Jam/minggu :

SD/MI = 26-32/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

SMA/SMK = 38-39/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SD = 35 menit

SMP = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

Jumlah Jam/minggu :

SD/MI 1-3 = 27/minggu

SD/MI 4-6 = 32/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

SMA/MA= 38-39/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SD/MI = 35 menit

SMP/MTs = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

9. Pengembangan

Kurikulum lebih

lanjut

Hanya sekolah yang mampu dan

memenuhi syarat dapat

mengembangkan KTSP.

Guru membuat silabus atas dasar

Kurikulum Nasional dan RP/Skenario

Pembelajaran

Semua sekolah /satuan pendidikan

wajib membuat KTSP.

Silabus merupakan bagian tidak

terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip

Pengembangan

Kurikulum

Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan

Nilai-nilai Budaya

Penguatan Integritas Nasional

Keseimbangan Etika, Logika, Estetika,

dan Kinestetika

Kesamaan Memperoleh Kesempatan

Perkembangan Pengetahuan dan

Teknologi Informasi

Pengembangan Kecakapan Hidup

Belajar Sepanjang Hayat

Berpusat pada Anak

Berpusat pada potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan

lingkungannya

Beragam dan terpadu

Tanggap terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

Relevan dengan kebutuhan

kehidupan

Menyeluruh dan berkesinam-

bungan

Pendekatan Menyeluruh dan

Kemitraan

Belajar sepanjang hayat

Seimbang antara kepentingan

nasional dan kepentingan daerah

11. Prinsip

Pelaksanaan

Kurikulum

Tidak terdapat prinsip pelaksanaan

kurikulum

1.Didasarkan pada potensi,

perkembangan dan kondisi

peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang berguna bagi

dirinya.

2 .Menegakkan lima pilar belajar:

belajar untuk beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME,

belajar untuk memahami dan

menghayati,

belajar untuk mampu

melaksanakan dan berbuat secara

efektif,

belajar untuk hidup bersama dan

berguna bagi orang lain,

belajar untuk membangun dan

menemukan jati diri, melalui

proses pembela-jaran yang efektif,

aktif, kreatif & menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta didik

mendapat pelayanan perbaik-an,

pengayaan, dan/atau percepatan

sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisinya

dengan memperhatikan

keterpaduan pengembangan

pribadi peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan,

keindividuan, kesosialan, dan

moral.

Dilaksanakan dalam suasana

hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling meneri-ma

dan menghargai, akrab, terbuka,

dan hangat, dengan prinsip tut

wuri handayani, ing madia

mangun karsa, ing ngarsa sung

tulada

5. Menggunakan pendekatan

multistrategi dan multimedia,

sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan meman-faatkan

lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam,

sosial dan budaya serta kekayaan

daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan

seluruh bahan kajian secara

optimal.

7. Diselenggarakan dalam kese-

imbangan, keterkaitan, dan

kesinambungan yang cocok dan

memadai antarkelas dan jenis

serta jenjang pendidikan.

12. Pedoman

Pelaksanaan

Kurikulum

Bahasa Pengantar

Intrakurikuler

Ekstrakurikuler

Remedial, pengayaan, akselerasi

Tidak terdapat pedoman

pelaksanaan kurikulum seperti

pada Kurikulum 2004.

Bimbingan & Konseling

Nilai-nilai Pancasila

Budi Pekerti

Tenaga Kependidikan

Sumber dan Sarana Belajar

Tahap Pelaksanaan

Pengembangan Silabus

Pengelolaan Kurikulum

Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja yang

sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Sementara 10 aspek

lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.

Bila kita lihat dari beberapa aspek yang terdapat dalam KBK maupun KTSP, ada

kesamaan antara keduanya. Kesamaan tersebut diantaranya adalah :

1.      Pendekatan pembelajaran berorintasi pada kompetensi (competence based

approach).

2 . Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman

3.      Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi

4.      Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil belajar (authentic assessment)

5.      Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif

Rangkuman

KTSP itu bukan menggantikan KBK, hanya masalah segi aspeknya saja yang berbeda.

Bicara KBK adalah lebih mengacu pada desain kurikulum. seperti digambarkan oleh

Sowel (2002), desain kurikulum adalah cara mengorganisasikan materi kurikulum.

Sedangkan KTSP lebih mengacu pada tingkatan (level) pengembangan kurikulum.

Dengan kata lain Kurikulum yang dipakai masih tetap berpola pada KBK, sedangkan segi

tingkat pengembangan sampai pada tingkat satuan pendidikan, harapannya tentu

memberikan otonomi seluas-luasnya kepada guru dan sekolah untuk mengembangan

kompetensi based sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing daerah

Tetapi pada prinsipnya, model KTSP bukanlah kurikulum baru, hanya modifikasi dari

model kurikulum yang sudah ada. “Jadi bukan berarti kita ganti kurikulum,”

Daftar Pustaka :

Perbedaan KBK dan KTSP oleh Nanang Rijono , www.nanangrijono.worpress.com

Perbdaan KBK dan KTSP oelh Deni Suyatna. , www.imtsnurulazhar.wordpress.com