PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …
Transcript of PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …
i
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
COURSE REVIEW HORAY DAN DIRECT INSTRUCTION
DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS
DI MADRASAH TSANAWIYAH
AN-NUR TANGKIT
SKRIPSI
VENNA SASKIANITA
NIM. TF.161188
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN
COURSE REVIEW HORAY DAN DIRECT INSTRUCTION
DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS
DI MADRASAH TSANAWIYAH
AN-NUR TANGKIT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
VENNA SASKIANITA
NIM. TF.161188
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Telp/Fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi di
Tempat
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara:
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF. 161188
Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay
Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains
Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jambi, 9 November 2020
Pembimbing I
Drs. Rizalman, M.Pd
NIP 196310171998031001
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi
36363
Telp/Fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara:
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF. 161188
Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay
Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains
Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jambi, 9 November 2020
Pembimbing II
Dr.Sukarno, M.Pd.I
NIP. 197904052005011014
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir BerlakuTanggal NoRevisi TanggalRevisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 25-10-2013 R-0 - 1 dari 1
Nomor : B, /D.11 /PP.009/ /2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul: Perbandingan Model Course Review Horay
Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan
Literasi Sains Di Madrasah Tsanawiyah An-
Nur Tangkit
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama :Venna Saskianita
Nim : TF.161188
Telah dimunaqasyahkan pada : Senin, 16 November 2020
Nilai Munaqasyah : 80,75 (A)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang
Boby Syefrinando,M.Si
NIP. 197709252009121002
Penguji I Penguji II
Rahmi Putri Wirman, M.Si Zainal Hartoyo, M.Pd
NIP. 198405012011012021 NIP
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Rizalman, M.Pd Dr. Sukarno, M.Pd.I
NIP.196310171998031001 NIP. 197904052005011014
Sekretaris Sidang
Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si
NIP.197007122014011007
Jambi, 19 November 2020
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
DEKAN
Dr. Hj. Fadhilah, M.Pd.I
NIP. 196707111992032004
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil
karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Jambi, 10 November 2020
Venna Saskianita
NIM.TF.161188
vi
PERSEMBAHAN
Dengan keridhoan Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya lah sehingga
penulis mampu menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah sederhana ini, tak lupa
sholawat yang berangkaian salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Seiring dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, maka penulis mempersembahkan
karya tulis ini kepada kedua orang tua saya Ayahanda Samsul dan Ibu Yusnirita
terima kasih tiada terhingga karena telah memberikan dukungan dan selalu
mendoakan saya hingga saya bisa sampai pada detik ini. Selanjutnya untuk adikku
tercinta Sashi Ananta Putri dan Zivana Qonita yang telah memberikan warna
dalam hidupku terimaksih atas supportnya selama ini, semoga bisa menjadi
panutan untuk kedepannya.
Dan terima kasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan Tadris
Fisika angkatan 2016 yang selalu membantu dan memberi dukungan dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
vii
MOTTO
Artinya : “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu
yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alaamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay
dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains di Madrasah Tsawiyah
An-Nur Tangkit” dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam tak lupa pula
penulis junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
umatnya, sehingga kita dapat merasakan alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dengan penuh kesadaran
penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
terlibat dalam membantu penulisan skripsi ini, terutama kepada pihak yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si dan Bapak Ir. Sholahuddin, M.Si, selaku
Ketua dan Sekretaris program studi tadris fisika.
4. Bapak Drs. Rizalman, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.
Sukarno, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan serta saran dan tulus meluangkan banyak
waktu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
ix
5. Bapak Sulaiman Astra, S.Pd.I, M.Pd.I selaku kepala sekolah Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit yang telah memberikan kemudahan kepada
penulis dalam memperoleh data di lapangan.
6. Ibu Rima Nurjuliani, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA Terpadu di
Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian
7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
hentinya menjadi kekuatan, pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat mahasiswa Fisika angkatan 2016 yang telah bersedia
menjadi patner diskusi dan memberikan motivasinya dalam penulisan
skripsi ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya
dengan berlipat ganda kebaikan. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya. Semoga Allah SWT melimpahkan
rahmat dan hidayahnya atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Jambi, 25 Oktober 2020
Penulis
Venna Saskianita
TF.161188
x
ABSTRAK
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF.161188
Jurusan : Tadris Fisika
Judul Skripsi : Perbandingan Model Course Review Horay dan Direct
Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model Course Review
Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan pendekatan quasi eksperimen dan desain penelitian
Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
VIII di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan Cluster Random Sampling dan diperoleh siswa kelas VIII D
sebagai kelas eksperimen I dan VIII E sebagai kelas ekseprimen II. Instrumen
dalam penelitian ini diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal
pretest dan posttest. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh skor literasi
sains pada kelas VIII D yang menggunakan model Course Review Horay dengan
rata – rata perolehan nilai pretest sebesar 51,31 dan posttest 75,26 mengalami
peningkatan sebesar 0,50 dengan kategori sedang dan kelas VIII E yang
menggunakan model Direct Instruction dengan rata-rata perolehan nilai pretest
sebesar 48,94 dan posttest sebesar 67,63 mengalami peningkatan sebesar 0,37
dengan kategori sedang. Dengan demikian, siswa yang menggunakan model
Course Review Horay lebih tinggi dibanding dengan siswa yang menggunakan
model Direct Instruction. Dan berdasarkan uji beda hipotesis terdapat perbedaan
literasi sains siswa melalui model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaran Direct Instruction.
Kata kunci : Model Course Review Horay, Direct Instruction, literasi sains.
xi
ABSTRACT
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF.161188
Jurusan : Tadris Fisika
Judul Skripsi :Comparison of Course Review Horay and Direct
Instruction in improving scientific literacy at Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit
This research aims to determine the comparison of the Course Review Horay and
Direct Instruction models in improving scientific literacy at Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit. This research is a quantitative study using a quasi-
experimental approach and the research design is Nonequivalent Control Group
Design. The population of this study were students of class VIII at Madrasah
Tsanawiyah An-Nur Tangkit. The research sample was taken using cluster
random sampling and the students of class VIII D were the experimental class I
and VIII E were the experiment class II. The instruments in this study included
the Learning Implementation Plan (RPP), the pretest and posttest questions. Based
on the results of the research, it can be obtained that the score of scientific literacy
in class VIII D using the Course Review Horay model with an average pretest
score of 51.31 and posttest 75.26 has increased by 0.50 in the medium category
and class VIII E using the Direct Instruction with an average pretest score of
48.94 and posttest of 67.63, an increase of 0.37 in the moderate category. Thus,
students who use the Course Review Horay model are higher than students who
use the Direct Instruction model.
Keywords: Course Review Horay Model, Direct Instruction, scientific literacy.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
NOTA DINAS ..................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ........................................................................................................... x
ABSTRACT......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 7
C. Batasan Masalah .................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 8
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 10
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 26
C. Kerangka Berfikir ................................................................................. 27
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
B. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 32
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 33
D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian ........................................ 34
E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 40
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 41
G. Hipotesis Statistik ....................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................................ 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 56
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 58
B. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skor Literasi Sains .............................................................................. 3
Tabel 1.2 Kriteria Interpretasi Skor Literasi Sains ............................................ 4
Tabel 1.3 Hasil Tes Mengukur Literasi Sains Peserta Didik ............................. 4
Tabel 2.1 Indikator Literasi Sains ....................................................................... 14
Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen Nonequivalent Control Group Design ...... 31
Tabel 3.2 Dokumentasi peserta didik Kelas VIII MTs An-Nur Tangkit .......... 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Sains ......................... 35
Tabel 3.4 Interval kriteria reliabilitas .................................................................. 37
Tabel 3.5 Klasifikasi indeks kesukaran ............................................................. 38
Tabel 3.5 Kriteria daya pembeda soal ................................................................. 31
Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal ................................................... 32
Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Penilaian Kemampuan Literasi Sains .................. 40
Tabel 3.8 Kriteria N-Gain .................................................................................... 41
Tabel 4.1 Klasifikasi hasil pretest literasi siswa kelas CRH ............................ 45
Tabel 4.2 Klasifikasi hasil posttest literasi sains kelas DI ................................. 46
Tabel 4.3 Klasifikasi hasil posttest literasi sain siswa kelas CRH .................... 47
Tabel 4.4 Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa kelas DI....................... 48
Tabel 4.5 Hasil N-gain Pretest-Posttest Pada kelas Eksperimen I dan II......... 48
Tabel 4.7 Uji Normalitas Pretest Sampel Kelas Eksperimen I dan II ............. 50
Tabel 4.8 Uji Normalitas Posttest Sampel Kelas Eksperimen II ...................... 51
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest kelas Eksperimen I dan II ........................ 52
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Posttest kelas Eksperimen I dan II ...................... 53
Tabel 4.11 Tabel Paired Sample Test kelas Eksperimen I ................................ 54
Tabel 4.12 Tabel Paired Sample Test kelas Eksperimen II ............................... 54
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................. ...... 29
Gambar 3.1 Paradigma Sederhana Dengan Dua Variabel Independen .. ...... 34
Gambar 4.1 Grafik Persentase Pretest literasi sains kelas CRH .............. ....... 46
Gambar 4.2 Grafik Posttest literasi sains kelas CRH ............................... ....... 48
Gambar 4.3 Grafik Pretest literasi sains kelas DI .................................... ....... 49
Gambar 4.4 Grafik Posttest literasi sains kelas DI ................................... ....... 51
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi................................................................... 62
Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi ............................................................... 69
Lampiran 3 Hasil Validasi RPP ........................................................................... 71
Lampiran 4 Hasil Analisi Soal Posttest............................................................... 74
Lampiran 5 Uji Taraf Validitas ........................................................................... 89
Lampiran 6 Uji Taraf Reliabilitas ....................................................................... 90
Lampiran 7 Daya Pembeda Soal ......................................................................... 92
Lampiran 8 Uji Taraf Kesukaran......................................................................... 93
Lampiran 9 Skor Hasil Literasi Sains Kelas Eksperimen I ............................... 94
Lampiran 10 Skor Hasil Literasi Sains Kelas Eksperimen II ............................ 95
Lampiran 11 Uji N-gain ...................................................................................... 96
Lampiran 12 Uji Normalitas Sampel .................................................................. 98
Lampiran 13 Uji Homogenitas Sampel ............................................................... 99
Lampiran 14 Uji t ................................................................................................. 109
Lampiran 15 Silabus ............................................................................................ 110
Lampiran 16 Soal Pretest dan Posttest ................................................................ 111
Lampiran 17 RPP kelas Course Review Horay .................................................. 123
Lampiran 18 RPP kelas Direct Instruction ......................................................... 134
Lampiran 19 Tabel Chi kuadrat ........................................................................... 142
Lampiran 20 Tabel Liliefors ................................................................................ 143
Lampiran 21 Tabel “r” product moment ............................................................. 144
Lampiran 22 Tabel uji Z ...................................................................................... 145
Lampiran 23 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................. 146
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di
setiap negara. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala
potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran (Grafika, 2007).
Di Indonesia dikenal istilah Pendidikan Nasional, adapun yang di
maksud dengan pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional
sebagaimana yang tercantum di dalam UU No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Afandi, 2011).
Guna mencapai tujuan pendidikan nasional perlu adanya peningkatan di
setiap jenjang pendidikan, dalam hal ini pendidikan sebagai unsur pelaksana
terpenting atau pokok, untuk adanya keterampilan, kemampuan, kecakapan, dan
kesungguhan dalam mengajar, agar hasil belajar pun lebih meningkat. Untuk
mencapai hal tersebut harus di tanamkan kepada peserta didik bagaimana cara
belajar yang baik di sekolah. Tujuan pendidikan sains adalah meningkatkan
kompetensi siswa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai
situasi. Dengan kompetensi ini, siswa akan mampu belajar lebih lanjut dan hidup
di masyarakat yang saat ini banyak di pengaruhi oleh perkembangan sains dan
teknologi sehingga peserta didik juga dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat
sekitarnya (Toharudin, 2011).
Literasi sains (science literacy) adalah kemampuan seseorang untuk
memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan dan tulisan), serta menerapkan
pengetahuan sains untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan
kepekaan yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil
keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sains (Toharudin, 2011).
Peserta didik yang memiliki kemampuan literasi sains dapat menumbuhkan
kemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, memecahkan masalah, bersifat kritis,
menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman, serta
melek sains (science literacy). Oleh karena itu, untuk menjadi orang yang melek
sains maka peserta didik perlu dibekali kemampuan (ability) literasi sains.
Menurut Putra (2018) ciri-ciri seseorang yang mempunyai kemampuan
literasi sains antara lain: 1) bersikap positif terhadap sains; 2) mampu
menggunakan konsep sains; 3) berpengetahuan luas tentang hasil hasil riset; 4)
memiliki pengetahuan tentang konsep dan prinsip sains, serta mampu
menerapkan dalam teknologi masyarakat dan nilai nilai manusia; 6)
berkemampuan membuat keputusan dan terampil menganalisis nilai untuk
pemecahan masalah-masalah masyarakat yang berhubungan dengan sains
tersebut. Literasi sains sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik. Didalam
dunia pendidikan terdapat 3 kemampuan literate atau literasi yakni literasi bahasa,
literasi sains dan literasi matematika.
Studi tersebut dijadikan benchmark (tolak ukur) mutu pendidikan dasar
saat ini, beberapa diantaranya adalah PISA (Programme for International
Students Assessment).Walaupun bukan satu-satunya rujukan mutu dalam penilaian
pendidikan, namun hasil studi ini digunakan sebagai dasar pembangunan
pendidikan di negaranya.
3
Tabel 1.1
Data Literasi Sains di Indonesia
Hasil Tahun Posisi
Indonesia
Jumlah
Negara
Skor Skor Ideal
PISA
2000 38 41 393
500
2003 38 40 395
2006 50 57 393
2009 60 65 383
2012 64 65 382
2015 64 72 403
2018 70 78 396
Sumber: PISA
Hasil penilaian terbaru PISA tahun 2018 bahwa skor literasi sains di
Indonesia adalah 396. Skor kompetensi siswa Indonesia dalam membaca,
matematika dan sains pada 2018 lebih rendah dibanding pengukuran serupa tiga
tahun sebelumnya. Hasil pengukuran global untuk siswa berusia 15 tahun itu
menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa Indonesia adalah 371 dalam membaca,
matematika 379 dan sains 396. Dalam PISA sebelumnya tahun 2015, siswa
Indonesia mencatatkan rata-rata yang lebih tinggi untuk semua bidang yaitu 397,
386, 403 untuk kemampuan membaca, matematika dan sains. Hasil buruk
kemampuan literasi sains siswa pada PISA 2018 cukup mengagetkan banyak
pihak terutama karena terjadi setelah digalakkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
sejak 2016.
Dari Laporan PISA diketahui bahwa rendahnya kualitas guru dan
disparitas mutu pendidikan di Indonesia diduga sebagai penyebab utama buruknya
kemampuan literasi siswa secara umum. Hasil studi PISA 2018 menunjukkan
setidaknya ada lima kualitas guru di Indonesia yang dianggap dapat menghambat
belajar, yaitu: guru tidak memahami kebutuhan belajar siswa, guru sering tidak
hadir, guru cenderung menolak perubahan, guru tidak mempersiapkan
pembelajaran dengan baik, guru tidak fleksibel dalam proses pembelajaran
(Conversition, 2019).
4
Tabel 1.2
Kriteria Interpretasi Skor Literasi Sains.
Interval Kriteria
Kriteria
86% ≤ N < 100% Sangat Baik
76% ≤ N < 85% Baik
60% ≤ N < 75% Cukup
55% ≤ N < 59% Rendah
N ≤54% Sangat Rendah
Sumber : (Mufida Nofiana, 2017)
Tabel 1.3
Hasil Tes Mengukur Kemampuan Awal Literasi Sains Peserta Didik Di MTs An-
Nur Tangkit
No Kelas Nilai Rata-Rata Kategori
1. VIII A 22,72% Sangat Rendah
50 % Rendah
27,27% Cukup
2. VIII B 22,72% Sangat Rendah
45,45% Rendah
31,81% Cukup
3. VIII D 26,31% Sangat Rendah
42,10% Rendah
31,57% Cukup
4 VIII E 26,31% Sangat Rendah
47,36% Rendah
21,31% Cukup
Sumber :Nilai Tes Kemampuan Awal kelas VIII di MTs An-Nur
Dari hasil tabel 1.3 bahwa kemampuan literasi sains peserta didik masih
sangat rendah di Kelas VIII A dengan skala cukup yaitu 27,27% sangat rendah,
50% rendah, dan 22,72% cukup. Untuk kelas VIII B dengan skala cukup yaitu
22,72% sangat rendah, 45,45% rendah dan 31,81% cukup. Sedangkan hasil tes
literasi sains di kelas VIII D bahwa literasi sains peserta didik skala cukup
31,57%, rendah 42,10% dan sangat rendah 26,31%. Dan kelas VIII E skor hasil
literasi sains peserta didik skala cukup 21,31%, rendah 47,36 dan sangat rendah
5
26,31%. Sedangkan peserta didik yang memiliki skala baik dan sangat baik tidak
ada.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di MTs An-
Nur Tangkit ibu Rima Nurjuliani, S.Pd tanggal 7 September 2020 di peroleh
informasi bahwa materi pembelajaran IPA khususnya materi fisika tergolong sulit
dipahami oleh peserta didik, karena banyak yang menganggap bahwa fisika itu
pembelajaran bersifat rumus. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran IPA Terpadu belum bervariasi. Guru kebanyakan hanya
menggunakan metode ceramah, sehingga belum menimbulkan keaktifan peserta
didik dan pembelajaran hanya berpusat pada guru. Dan penyajian materi yang
hanya menyampaikan materi dibuku-buku teks menyebabkan kurang aktifnya
siswa. Guru seringkali menemukan siswa kurang memahami konsep-konsep IPA
secara mendalam padahal pemahaman konsep itu sangat diperlukan. Guru IPA di
MTs An-Nur Tangkit belum terlalu mendengar tentang literasi sains dan belum
memahami literasi sains secara menyeluruh. Terbatasnya pengetahuan dan
pemahaman itu menyebabkan para guru belum mengaitkan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan tuntutan literasi sains.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan peran aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran, model yang dapat mengaktifkan peserta didik adalah model
pembelajaran Course Review Horay. Model ini merupakan model yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap
peserta didik dapat menjawab dengan benar diwajibkan untuk berteriak “hore!!”
atau yel yel lainnya (Huda, 2011). Model Course Review Horay dapat mendorong
peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran IPA khususnya fisika.
Kelebihan model pembelajaran course review horay yaitu
pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk aktif, pembelajarannya
tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan sehingga
suasana tidak menegangkan dan dapat melatih siswa untuk bekerja sama (Huda,
2011). Oleh karena itu dengan menggunakan model pembelajaran Course Review
Horay mampu membangkitkan semangat belajar dan adanya komunikasi dua arah
6
artinya, siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik, dapat
melatih siswa agar dapat berbicara secara kritis, kreatif dan inovatif. Sehingga
tidak akan menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi
diantara guru dan siswa.
Penelitian Dewi (2019) melalui model Course Review Horay
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar dan kemampuan literasi sains.
Terlihat ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berisi hiburan
dengan kreativitas setiap kelompok untuk menyanyikan yel-yel yang membuat
mereka senang dan semangat untuk menjawab soal. Course Review Horay
memfasilitasi siswa dalam melakukan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
dan kerjasama kelompok siswa akan menemukan pemikiran yang berbeda antara
satu siswa dengan siswa lainnya.
Merujuk pada uraian di atas maka dapat di duga bahwa Course Review
Horay dapat meningkatkan literasi sains karena dapat meningkatkan peran aktif
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan juga dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik mengenai materi pembelajaran, meningkatkan
kompetensi belajar peserta didik, membuat peserta didik lebih aktif, suasana
pembelajaran menyenangkan karena terdapat unsur permainan sehingga peserta
didik bersemangat menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Selain Course Review Horay model pembelajaran lain yang juga diduga
kuat dapat meningkatkan literasi sains adalah Direct Instruction. Direct Intruction
adalah suatu model pengajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep
atau ketrampilan baru, melibatkan guru bekerja dengan siswa secara individual
atau dalam kelompok-kelompok kecil (Sidik NH. & Winata, 2016). Penelitian
Sofiyah (2010) melalui model Direct Instruction terhadap hasil belajar siswa
penerapan model pengajaran langsung akan dapat menciptakan suasana belajar
yang kondusif, dimana menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Kelebihan model pembelajaran Direct Instruction yaitu guru
mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga
dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, dapat
diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar ataupun kecil, dapat digunakan
7
untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa sehingga hal hal tersebut dapat diungkapkan, ceramah merupakan
cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak
suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan
menafsirkan informasi, model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan
mendengar misalnya ceramah dan mengamati dapat membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara-cara ini.
Berdasarkan paparan di atas dapat di pahami bahwa Course Review
Horay dan Direct Instruction mampu meningkatkan literasi sains siswa. Oleh
karena itu peneliti merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul
”Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay dan Direct
Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di MTs An-Nur Tangkit”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan dalam penelitian, yaitu :
1. Rendahnya literasi sains peserta didik di kelas VIII MTs An-Nur Tangkit
karena proses pembelajaran belum mengembangkan literasi sains.
2. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru sehingga siswa
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Proses pembelajaran di MTs An-Nur Tangkit sebagian besar dilakukan
cenderung monoton dengan model konventional, latihan soal, pemberian
tugas dan pemberian soal sehingga pusat pembelajaran ada pada guru.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, agar tidak
menyimpang dari permasalahan serta mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, penelitian membatasi pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Course Review Horay dan Direct Intruction.
2. Materi yang akan diajarkan adalah materi gerak dan gaya dan hasil
penelitian ini akan dilihat adalah kemampuan literasi sains baik dari
(konsep, proses, konteks).
8
3. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana peningkatan literasi sains siswa yang diajarkan dengan model
Course Review Horay ?
2. Bagaimana peningkatan literasi sains siswa yang diajarkan dengan model
Direct Instruction ?
3. Bagaimana perbandingan literasi sains siswa melalui model Course Review
Horay dan Direct Instruction ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan literasi sains siswa yang
menggunakan model Course Review Horay.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan literasi sains siswa yang
menggunakan model Direct Instruction.
3. Untuk mengetahui perbandingan literasi sains siswa yang menggunakan
model Course Review Horay dan Direct Instruction.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, diharapkan penelitian
ini dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk menunjang proses
pembelajaran agar berjalan dengan baik dan menyenangkan khususnya pada
bidang studi IPA.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa sebagai motivasi untuk dapat aktif dalam belajar serta
meningkatkan kemampuan literasi sains siswa
9
b) Bagi guru dapat sebagai bahan perbandingan bagi guru bidang studi IPA
dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran fisika dan mendorong
pendidik untuk kreatif menggunakan model pembelajaran.
c) Bagi sekolah, sebagai salah satu peluang pengenalan model pembelajaran
kooperatif yang bisa diterapkan di sekolah untuk menunjang proses
pembelajaran.
d) Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti
mengenai pembelajaran di sekolah serta dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah peneliti dapatkan selama perkuliahan.
10
BAB II
KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
A. Pembelajaran Sains
Ilmu pengetahuan alam di sebut dengan sains. IPA (sains) adalah serapan
dari kata Bahasa Inggris Science yang diambil dari Bahasa Latin Sciencia yang
berarti pengetahuan. Menurut Benyamin, “Sains merupakan cara penyelidikan
yang berusaha keras mendapatkan data hingga informasi tentang dunia kita (alam
semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan hipotesis yang telah teruji
berdasarkan pengamatan” (Toharudin, 2011).
Sains merupakan ilmu yang pokok bahasannya alam dan segala isinya.
Sains merupakan upaya yang dilakukan manusia secara sistematis, terorganisasi,
terstruktur sebagai proses kreatif yang didorong oleh rasa ingin tahu (sense of
knowledge), keteguhan hati, dan ketekunan (konsistensi) dapat diulang kembali
oleh orang lain secara berulang-ulang (Toharudin, 2011). Hasil dari proses yang
berulang-ulang itu adalah penjelasan tentang rahasia alam yang diungkap dalam
bentuk kumpulan fakta-fakta, definisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori
ilmiah. Hakikat sains meliputi tiga unsur utama, sebagai berikut.
1. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,
serta hubungan sebab-akibat yang menimbulkan masalah baru, dan dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar.
2. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.
3. Produk; berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Aplikasinya
berupa penerapan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Sulistyanto, 2008) IPA merupakan kumpulan pengetahuan
yang diperoleh tidak hanya produk saja tetapi juga mencakup pengetahuan seperti
keterampilan dalam hal melaksanakan penyelidikan ilmiah. Proses ilmiah yang
dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat
rasional.
11
1. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
Tujuan pembelajaran IPA Terpadu adalah sebagai berikut (Depdiknas, 2006).
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Pembelajaran IPA secara terpadu dapat merangkum beberapa standar
kompetensi dari bidang ilmu IPA secara utuh dalam bentuk satu kesatuan. Hal ini
dapat menghindarkan penyampaian materi secara berulang-ulang dengan beberapa
materi yang sebenarnya bisa dipelajari dalam satu waktu. Sehingga hal ini dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan minat dan motivasi
Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran
diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk menerima dan menyerap
keterpaduan materi secara utuh. Dengan mengenalkan dan mempelajari materi
sesuai dengan kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat berpikir luas dan
mendalam untuk memahami materi yang disampaikan secara kontekstual.
c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus.
Model pembelajaran IPA terpadu dapat menghemat waktu, tenaga, dan
sarana serta biaya karena pembelajaran beberapa kompetensi dasar dapat
diajarkan sekaligus. Disamping itu, pembelajaran terpadu juga menyederhanakan
langkah-langkah pembelajaran. Hal ini terjadi karena adanya proses pemaduan
dan penyatuan sejumlah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan langkah
pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau ketertarikan.
2. Kurikulum IPA Terpadu
Kurikulum 2013 pada tahun 2013/2014 khusus untuk mata pelajaran IPA
dikembangkan sebagai mata pelajaran IPA terintegrasi/IPA terpadu. Pembelajaran
IPA terpadu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, keterampilan proses dan pengembangan sikap ilmiah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repuplik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa
kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami
hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan
teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
12
sistematis dan menyeluruh. Ilmu pengetahuan tentang alam semesta merupakan
ilmu pengetahuan yang holistik, bukan merupakan ilmu yang parsial antara kimia,
fisika dan biologi. Oleh karena itu pembelajaran IPA harus diselenggarakan secara
terpadu (Anjarsari, 2013).
Pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 disusun dengan memperhatikan
keterampilan proses IPA yang meliputi keterampilan proses dasar (basic science
process skill) dan keterampilan proses lanjut (integrated science process skill).
Keterampilan proses dasar meliputi mengukur (measure), observasi (observing),
inferensi (inferring), prediksi (predicting), klasifikasi (classifying), dan
komunikasi (communicating).
Dalam implementasi Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran IPA
dikembangkan dengan pendekatan scientific (observing, measuring, questioning,
experiment, communicating) dan keterampilan proses sains lainnya. Kegiatan
yang berbasis scientific inilah yang harus dimunculkan baik ketika menyusun
RPP, LKPD maupun ketika pelaksanaan pembelajaran IPA. Dalam Kurikulum
2013, sebagian besar rumusan Kompetensi Dasar sudah terpadu (terintegrasi). Hal
ini berbeda dengan rumusan kompetensi dasar pada KTSP yang masih terpisah
pisah. Mengacu pada KD yang sudah terpadu tersebut (silabus, RPP dan LKPD)
diarahkan untuk dirancang berbasis keterpaduan. Kurikulum 2013 menekankan
pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach ) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (Susilowati, 2014).
B. Literasi Sains
1. Pengertian Literasi Sains
Literasi sains berasal dari kata yaitu literatus yang berarti melek huruf
dan scientia yang diartikan memiliki pengetahuan. Literasi sains adalah
kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengindentifikasi pertanyaan, dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta
membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan
terhadap alam melalui aktivitas manusia (Yuyu, 2017). Orang yang pertama
13
menggunakan istilah literasi sains adalah Paul de Hart Hurt dari Stanford
University. Hurt science literacy berarti tindakan memahami sains dan
mengaplikasikannya bagi kebutuhan masyarakat. Literasi sains adalah
“kemampuan seseorang untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan
dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah
sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan
lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan sains” (Toharudin, dkk, 2011).
Literasi sains dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan
aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa literasi sains adalah penggunaan pengetahuan seseorang
dalam menanggapi dan isu-isu atau fenomena-fenomena di lingkungan sekitar
yang terkait dengan sains (Ii et al., 2011). Hal yang penting dari literasi sains yaitu
literasi sains mampu mempengaruhi siswa dalam pengambilan keputusan ketika
menghadapi masalah sosial maupun personal. Literasi sains sangat penting
dimiliki oleh siswa agar dapat menyikapi berbagai isu-isu sains yang berkembang
di masyarakat. Kemampuan literasi sains secara signifikan dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dengan ide-ide dan isu-isu mengenai ilmu pengetahuan,
kemudian guru di sekolah memiliki pemahaman yang baik mengenai suatu ilmu
pengetahuan sehingga mampu mendukung dan menampung aspirasi siswa selama
keterlibatannya dalam ide ide dan isu-isu ilmu pengetahuan selama proses
pembelajaran.
Literasi sains tidak hanya menuntut siswa memahami tentang
pengetahuan IPA saja, namun siswa juga harus mampu memahami berbagai aspek
proses sains dan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan IPA dalam kehidupan
nyata. Tuntutan pembelajaran IPA tidak hanya terkait pemahaman konsep,
prinsip, hukum dan teori dalam IPA saja, melainkan juga harus meningkatkan
kompetensi siswa agar mampu memenuhi kebutuhannya dan mampu mengikuti
perkembangan pendidikan di masyarakat yang saat ini dipengaruhi oleh
perkembangan sains dan teknologi (Ii & Ipa, 2010).
14
Menurut Toharudin (2011), literasi sains dapat pula didefinisikan sebagai
kemampuan membaca dan menulis tentang sains dan teknologi. Konsep literasi
sains terdiri dari dua dimensi: a. Dimensi kosakata; dimensi ini menunjukkan
istilah sains sebagai fondasi dasar dalam membaca dan memahami bahan bacaan
sains; b.Dimensi proses inkuiri; dimensi ini menunjukkan pemahaman dan
kompetensi untuk memahami dan mengikuti argumen tentang sains dan hal-hal
yang berhubungan dengan kebijakan teknologi media.
2. Indikator Literasi Sains
PISA mendefinisikan literasi sains sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan dan kemampuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan data yang agar dapat memahami
dan membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang dunia alami dan
interaksi manusia dengan alamnya.
Tabel 2.1
Indikator Literasi Sains
No PISA
1 Proses Sains :
a. Menjelaskan fenomena sains
b. Menggunakan bukti ilmiah
c. Mengidentifikasi pertanyaan ilmiah
2 Konten Sains :
Memahami fenomena
3 Konteks Sains :
Memecahkan masalah
Sumber : (Toharuddin,2011)
15
Tabel 2.2
Indikator Literasi Sains (Winata, 2018)
No Kompetensi Ilmiah yang
Diukur dalam Literasi
Sains
Indikator
1 Mengidentifikasi isu-isu
(masalah) ilmiah
1. Mengidentifikasi pendapat ilmiah
yang valid (misalnya pendapat/teori
untuk mendukung hipotesis).
2. Melakukan penelusuran literatur yang
efektif (misalnya mengevaluasi validitas
sumber dan membedakan diantara tipe
sumber-sumber tersebut).
3.Memahami elemen-elemen dalam
desain penelitian.
4. Membuat grafik secara tepat dari data
5. Memecahkan masalah menggunakan
keterampilan keterampilan kuantitatif,
termasuk statistik dasar (misalnya
menghitung rata-rata, probabilitas,
presentase, frekuensi).
6. Memahami dan menginterpretasikan
statistik dasar.
2 Menjelaskan fenomena
ilmiah
3 Menggunakan bukti ilmiah
3. Ruang Lingkup Literasi Sains
Dalam pengukuran literasi sains, PISA menetapkan tiga dimensi besar
literasi sains, yakni konten sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains. Secara
rinci, PISA pada 2003 memaparkan dimensi literasi sains sebagai berikut
(Nugroho, 2017).
A. Konteks Literasi Sains
Aspek konteks mengarahkan peserta didik untuk mengenali situasi dalam
kehidupan yang melibatkan masalah pribadi, lokal, nasional dan global, baik saat
16
ini atau masa lampau yang menuntut beberapa pemahaman ilmu pengetahuan
sains dan teknologi. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat memahami bahwa
ilmu pengetahuan memiliki nilai tertentu bagi individu dan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidup dan pengembangan kebijakan politik.
B. Pengetahuan Literasi Sains
Aspek pengetahuan mengarahkan peserta didik mengenai pemahaman
tentang fakta-fakta penting, konsep dan teori yang membentuk dasar pengetahuan
ilmiah. Aspek pengetahuan meliputi pengetahuan konten, pengetahuan prosedural,
dan pengetahuan epistemik.
a. Pengetahuan Konten
Konten yang terdapat dalam penilaian literasi sains PISA 2015 adalah
konten yang terdapat di bidang fisika, kimia, biologi serta ilmu bumi dan
antariksa yang memiliki relevansi tertentu. Relevansi yang harus dimiliki
yaitu: relevansi dengan situasi kehidupan nyata; merupakan konsep ilmiah
yang penting sesuai dengan tingkat perkembangan anak 15 tahun.
b. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang bagaimana ide-
ide tersebut diproduksi. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk melakukan
suatu penyelidikan ilmiah yang menghasilkan sesuatu bukti ilmiah.
Penyelidikan dilakukan secara empiris untuk menghasilkan kejelasan dari
suatu ilmu atau materi yang diuji.
c. Pengetahuan Epistemik
Pengetahuan epistemik adalah pemahaman tentang alasan yang mendasar
tentang prosedur yang digunakan, misalnya hipotesis, teori atau observasi
dan perannya dalam memberikan kontribusi terhadap apa yang mereka
ketahui. Pengetahuan epistemik akan diuji ketika peserta didik diminta
untuk menafsirkan data dan menjawab pertanyaan, sebagai contoh siswa
diminta untuk mengidentifikasi kesimpulan dari sebuah data dan
menjelaskan bukti yang mendukung hipotesis.
17
C. Kompetensi atau Proses Literasi Sains
Proses literasi dalam PISA mengkaji kemampuan peserta didik untuk
menggunakan pengetahuan dan pemahaman ilmiah seperti kemampuan peserta
didik untuk menggunakan pengetahuan dan pemahaman ilmiah seperti
kemampuan peserta didik untuk mencari, menafsirkan dan memperlakukan bukti-
bukti. Aspek kompetensi atau proses dalam literasi sains PISA memberikan
terhadap prioritas terhadap beberapa kompetensi, yaitu :
a. Menjelaskan fenomena ilmiah
Peserta didik dapat menjelaskan fenomena ilmiah dengan menujukkan
kemampuan menerapkan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi,
merepresentasi suatu model, membuat prediksi dengan tepat, memaparkan
hipotesis dengan jelas dan menjelaskan implikasi pengetahuan ilmiah bagi
masyarakat.
b. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
Peserta didik dapat menjelaskan dan menilai penyelidikan ilmiah,
mengusulkan cara mengatasi pertanyaan ilmiah dengan menunjukan
kemampuan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam
sebuah penelitian ilmiah, membedakan pertanyaan yang mungkin
membutuhkan penyelidikan secara ilmiah, mengusulkan cara
mengeksplorasi pertanyaan yang diberikan secara ilmiah, menjelaskan dan
mengevaluasi berbagai cara yang digunakan ilmuan untuk memastikan
data yang reliabel, objektif dan menggeneralisasikannya.
c. Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah
Peserta didik dapat menganalisis dan mengevaluasi data ilmiah,
mengklaim dan memberikan pendapat dalam berbagai bentuk representasi
ilmiah, menarik kesimpulan yang tepat menunjukkan kemampuan untuk
mengubah data dari representasi satu ke representasi lainnya, menganalisis
dan menafsirkan data, menarik kesimpulan yang tepat, mengidentifikasi
asumsi, bukti dan penalaran dalam teks, membedakan antara argumen
yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori dan teori yang berdasar pada
18
pertimbangan orang lain, mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari
sumber yang berbeda.
Ciri-ciri bahwa seseorang memiliki literasi sains, menurut National Science
Teacher Assocaition (NSTA), dalam (Toharudin, 2011) adalah :
a. Menggunakan konsep sains, keterampilan proses dan nilai apabila ia
mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-
hari;
b. Memahami sebagian besar konsep-konsep sains, hipotesis dan teori sains
dan mampu menggunakannya;
c. Membedakan antara fakta-fakta ilmiah dan opini pribadi;
d. Menghargai sains dan teknologi sebagai stimulus intelektual yang
dimiliknya;
e. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memberi
penghargaan kepada penelitian dan pengembangan teknologi.
4. Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Indonesia
Di Indonesia, pemahaman tentang pembelajaran sains yang mengarah
pada pembentukan literasi sains peserta didik, tampaknya masih belum
sepenuhnya dipahami dengan baik oleh para guru pengajar sains. Akibatnya
proses pembelajaran pun masih bersifat konvensional dan bertumpu pada
penguasaan peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil pengukuran
mutu pembelajaran peserta didik yang dilakukan secara internasional. Hasilnya
menunjukkan bahwa pencapaian peserta didik di Indonesia masih jauh dibawah
kemampuan peserta didik negara negara lain di dunia
Tingkat Literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik di seluruh
dunia dapat diketahui dari tiga studi internasional yang di percaya sebagai
instrumen untuk menguji kompetensi global, yaitu PIRLS (Progress in
International Reading Literacy Study), PISA (Programme for International
Student Assessment), TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Study). Hasil penilaian PISA yang dilakukan sejak 2000 pun tidak menunjukkan
hasil yang gemilang karena skor rata-rata peserta didik masih jauh dibawah rata-
rata international yang mencapai skor 500. Rata-rata kemampuan mengenali
19
sejumlah fakta dasar, tetapi mereka belum mampu mengkomunikasikan dan
mengaitkan kemampuan itu dengan berbagai topik sains, apalagi menerapkan
konsep-konsep yang kompleks dan abstrak.
PISA 2006 yang berfokus pada literasi sains mengukuhkan peserta didik
di Finlandia sebagai peserta didik dengan pencapaian tertinggi dalam literasi sains
dengan skor rata-rata 563. Kemudian disusul oleh peserta didik dari Hongkong
(542), Kanada (534), Taiwan (532), dan Estonia serta Jepang (531). Dari 57
negara peserta, peserta didik Indonesia mencapai posisi ke-50 dengan skor rata-
rata 393. Pada studi sebelumnya, yaitu Pisa 2000, peserta didik Indonesia
mencapai posisi ke-50 dengan skor rata-rata 395 yang tidak terlalu jauh terpaut
dari peserta didik dari negara Brasil (390) dan Tunisia (385). Hasil penilaian PISA
pada tahun 2015, hasil evaluasi menunjukkan peserta didik di Indonesia
mendapatkan skor 403 dari skor rata-rata 493, skor ini masih rendah jika
dibandingkan negara Asia yang lainnya, misalnya Jepang 538 dan Singapura 556.
Dari 70 negara yang di survey oleh PISA peringkat literasi sains peserta didik di
Indonesia hanya menempati 62 (Afni & Rokhimawan, 2015)
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai
pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan materi
petunjuk kepada guru di kelas.
Model pembelajaran ialah pola digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk di dalamnya tujuan-
tujuan pembelajaran, tahap- tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat di definisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
20
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono,
2012).
2. Model Course Review Horay
a. Pengertian Model Course Review Horay
Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan
menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan
berteriak ‘horee!!’ atau yel-yel lainnya yang disukai (Huda, 2011). Model
pembelajaran Course Review Horay adalah model pembelajaran dengan pengujian
pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan
jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak
‘horay’ atau bisa menggunakan yel-yel yang telah dibuat pada masing-masing
kelompok.
Menurut (Belina, 2018) Course Review Horay adalah salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif
dalam belajar. Strategi belajar menggunakan model ini merupakan cara belajar-
mengajar inovatif yang lebih menekankan pada pemahaman pemahaman materi
yang diajarkan guru dengan menyelesaikan soal-soal diakhir pelajaran untuk
mereview atau mengulang kembali materi pelajaran yang telah disampaikan guru.
b. Tujuan Model Course Review Horay
Ada beberapa tujuan model pembelajaran Course Review Horay menurut
(Rusita, 2018) sebagai berikut:
a) Meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b) Siswa dapat belajar dengan aktif dan menyenangkan.
c) Siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam
latar belakang dan perbedaan cara pandang dalam menyelesaikan suatu
masalah.
d) Mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan guru ketika akan
menggunakan model Course Review Horay.
21
c. Tahapan Course Review Horay
Menurut Uno Hamzah (2013) menyatakan bahwa terdapat beberapa
langkah yang dapat dilakukan pada model pembelajaran Course Review Horay
(CRH), langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai.
b) Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi.
c) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.
d) Untuk menguji pemahaman, siswa di suruh membuat kartu atau kotak
sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan
nomor yang ditentukan guru.
e) Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di
dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan.
Kalau benar diisi tanda benar ( ) dan kalau salah diisi tanda salah ( x ).
f) Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda ( ) vertikal atau horisontal,
atau diagonal harus berteriak hore atau yelyel lainnya.
g) Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang
diperoleh.
h) Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi
atau yang paling sering memperoleh “horee”!!
d. Kelebihan dan Kekurangan Model Course Review Horay
Setiap model pembelajaran tentu terdapat kelebihan dan kekurangan,
demikian pula pada pembelajaran course review horay (Huda, 2011).
Kelebihan-kelebihan model Course Review Horay yaitu :
1. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa aktif.
2. Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam
bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan.
3. Melatih siswa untuk bekerjasama.
4. Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
Sementara kelemahan-kelemahan dari model Course Review Horay yaitu :
1. Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.
22
2. Adanya peluang curang.
3. Beresiko menganggu suasana belajar kelas lain.
2. Model Direct Instruction (DI)
Pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah model
pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan
secara langsung kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan
distrukturkan oleh guru (M. Afandi, 2013). Menurut Killen pembelajaran
langsung merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan
pengetahuan dari guru kepada siswa secara langsung, misalnya melalui ceramah,
demonstrasi dan tanya jawab), yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam
model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi
materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para
peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
a. Tujuan Pembelajaran Langsung
Tujuan utama pembelajaran langsung adalah memaksimalkan penggunaan
waktu belajar peserta didik. Beberapa temuan dalam teori perilaku diantaranya
adalah pencapaian peserta didik yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan
oleh pserta didik dalam belajar atau mengerjakan tugas dan kecepatan peserta
didik untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat positif. Model pembelajaran
langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan
berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampai
informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai media.
Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa pengetahuan
prosedural (yaitu pengetahuan tentang melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan
deklaratif (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi.
b. Karakteristik Model Direct Instruction
Menurut Depdiknas (2010), model pembelajaran langsung dapat
diidentifikasi beberapa karakteristik, yaitu :
1. Transformasi dan keterampilan secara langsung
2. Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
23
3. Materi pembelajaran yang telah terstruktur
4. Lingkungan belajar yang telah terstruktur
5. Distruktur oleh Guru
C. Tahapan Model Direct Instruction (DI)
Menurut Bruce dan Weil dalam (M. Afandi, 2013), tahapan model
pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong
peserta didik jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap
materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa :
a) Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik.
b) Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran.
c) Memberikan penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran.
d) Menginformasikan kerangka pelajaran.
2. Prensentasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-
konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa :
a) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat
dikuasai peserta didik dalam waktu relatif pendek.
b) Pemberian contoh-contoh konsep.
c) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau
penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas.
d) Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
3. Latihan Terstruktur
Pada fase ini guru memandu peserta didik untuk melakukan latihan-
latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik
terhadap respon peserta didik dan memerikan penguatan terhadap respon peserta
didik yang benar dan mengoreksi tanggapan peserta didik yang salah.
24
4. Latihan Terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan
oleh guru untuk menilai kemampuan peserta didik melakukan tugasnya. Pada
fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika di
perlukan.
5. Latihan Mandiri
Pada fase ini peserta didik melakukan kegiatan latihan secara mandiri.
Fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan
tugas.
D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Kelebihaan model pembelajaran langsung menurut Depdikas dalam
(Rakhman, 2017)adalah sebagai berikut :
a) Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan
urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar ataupun kecil.
c) Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal hal tersebut dapat
diungkapkan.
d) Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak
memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
e) Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar
misalnya ceramah dan mengamati dapat membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara-cara ini.
Kelemahan pembelajaran langsung menurut Depdiknas (Sudrajat, 2011) yaitu
a) Model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman,
gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
25
b) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi
guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran
yang buruk pula .
c) Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa
akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat
sedikit isi materi yang disampaikan.
d) Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu
arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman
siswa. Hal ini dapat membuat siswa menjadi tidak paham.
e) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak
siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat
menjadi bosan, teralihkan perhatiaannya, dan pembelajaran akan
terhambat.
Tabel 2.3
Sintaks Perbandingan Model Course Review Horay dan Direct Instruction
Sintaks Course Review Horay (CRH)
Sintaks Direct Instruction (DI)
1.Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin di capai.
2.Guru mendemonstrasikan/
menyajikan materi.
3. Memberikan kesempatan siswa
tanya jawab.
4. Untuk menguji pemahaman, siswa
di suruh membuat kartu atau kotak
sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau
kotak tersebut kemudian diisi dengan
nomor yang ditentukan guru.
5. Guru membaca soal secara acak dan
peserta didik menulis jawaban di
1. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2. Mendemostrasikan pengetahuan
atau keterampilan, menyampaikan
informasi atau materi tahap demi
tahap.
3.Membimbing pelatihan, guru
memberikan latihan terbimbing.
4.Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik.
Pemahaman dapat diberikan berupa
kuis sementara umpan balik kepada
siswa
26
dalam kotak yang nomornya
disebutkan guru dan langsung
didiskusikan. Kalau benar diisi tanda
benar () dan kalau salah diisi tanda
salah ( x ).
6.Peserta didik yang sudah
mendapatkan tanda ( ) vertikal atau
horisontal, atau diagonal harus
berteriak hore atau yelyel lainnya.
7. Nilai peserta didik dihitung dari
jawaban benar jumlah horay yang
diperoleh.
8.Guru memberikan reward pada
kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi atau yang paling sering
memperoleh “horee”!!
5.Memberikan pelatihan
lanjutan/penerapan.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan terkait dengan penelitian ini adalah :
1. Penelitian Dewi (2019) yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran
Course Review Horay Terhadap Motivasi Belajar Dan Kemampuan
Literasi Sains Pada Siswa Kelas IV SD Di Gugus IV Kecamatan
Mengwi”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus
IV Kecamatan Mengwi dengan jumlah 239 orang. Sampel penelitian
sebanyak 51 orang ditentukan dengan random teknik sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: terdapat perbedaan yang signifikan
motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran course review
horay dan secara saintifik, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan
literasi sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran course review
horay dan secara saintific. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
27
2. Penelitian Khairunnisa, Relsas Yogica, Ganda Hijrah Selaras, Syamsuriz
(2019) “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review
Horay Bermuatan Literasi Sains terhadap Kompetensi Belajar Peserta
Didik Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMAN 4 Pariaman”.
Tujuan dari penelitian ini mempelajari pembelajaran siswa melalui model
course review horay dengan literasi sains di SMAN 4 Pariaman pada
tahun 2018/2019. Hipotesis penilaian menggunakan Uji-T dapat
membuktikan pengetahuan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔kompetensi 4,13 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,67, nilai
penilaian kompetensi 80% dengan baik nilai kategori dan keterampilan
kompetensi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔3,21> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,67. Ini diterima hipotesa.
3. Penelian Nuzula (2017) dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Fisika
Siswa Yang Menggunakan Model Course Review Horay Dan Model
Direct Instruction”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar fisika materi hukum-hukum Newton antara siswa kelas X
SMAN 1 Jagonalan yang mengikuti pembelajaran menggunakan model
Course Review Horay dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Direct
Instruction. Penelitian ini adalah penelitian ekseperimen semu dengan
desains pretest posstest control group design. Populasi penelitian adalah
siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X MIA 4
sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh
kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
mengalami pembelajaran model pembejaran menggunakan model Course
Review Horay dan Model Direct Instruction dengan rata-rata 64,9 dan
56,2 dalam skala 100.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari, sedangkan
kemampuan literasi sains yang rendah. Model Direct Intrction yang dilakukan
berpusat pada guru (teaching center) ini menyebabkan pembelajaran
membosankan dan kurang menyenangkan. Hal tersebut berakibat pada prestasi
28
belajar yang di peroleh kurang memuaskan. Perlu adanya suatu pembelajaran
yang mampu membuat proses pembelajaran menarik agar belajar meningkat.
Menyikapi hal ini, maka perlu dilakukan pembelajaran model pembelajaran yang
mampu meningkatkan prestasi belajar dan sesuai untuk materi ini, salah satunya
adalah model Course Review Horay (CRH). Model Course Review Horay
merupakan salah satu model pembelajaran interaktif yang dapat membangkitkan
suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik karena terdapat
permainan dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan literasi sains siswa, salah satu model yang sesuai
dengan kemampuan literasi sains adalah model Course Review Horay. Siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, mampu membuat keputusan dan mampu
menganalisis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dapat meningkatkan
kemampuan literasi sains, sehingga kemampuan literasi sains terbedayakan.
29
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kegiatan Belajar
Mengajar
Pembelajaran
IPA Terpadu
Model pembelajaran
Model Pembelajaran Direct
Instruction
Literasi Sains
Model Pembelajaran Course
Review Horay
30
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2014). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
hipotesis adalah suatu jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dan harus
dibuktikan secara empiris.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaran Direct Instruction
𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaran Direct Instruction
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs An-Nur terletak di Jl. An-Nur,
Tangkit, Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Adapun waktu penelitian ini di
laksanakan pada semester ganjil di kelas VIII yaitu pada bulan September –
Oktober 2020
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian
ini dilakukan untuk melihat perbandingan model Course Review Horay dan Direct
Instruction dalam meningkatkan literasi sains di MTs An-Nur Tangkit. Jenis
penelitian yang akan di lakukan yaitu penelitian quasi experimental design.
Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design
(Sugiyono, 2018). Kelompok penelitian ada dua kelompok eksperimen, yaitu
kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diukur dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan kelompok kedua
adalah kelompok ekperimen yang diukur dengan menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction.
Tabel 3.1
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen I
Course Review
Horay
O1 X1 O2
Eksperimen II
Direct
Instruction
O3 X2 O4
Sumber :(Sugiyono, 2018)
32
Keterangan :
O = Pemberian tes awal (pretest) untuk model Course Review Horay
O2= Pemberian tes akhir (posttest) untuk model Course Review Horay
O3= Pemberian tes awal (pretest) untuk model Direct Instruction
O4= Pemberian tes akhir (posttest) untuk model Direct Instruction
X1= Perlakuan pada kelas eksperimen 1 dengan model Course Review Horay
X2= Perlakuan pada kelas eksperimen 2 dengan Direct Instruction
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII An-Nur Tangkit yang terdiri
dari 5 kelas dengan jumlah siswa 109 orang.
Tabel 3.2
Jumlah peserta didik kelas VIII MTs An-Nur Tangkit tahun ajaran 2019/2020.
Kelas Jumlah Siswa
VIII A 24
VIII B 24
VIII C 23
VIII D 19
VIII E 19
Jumlah 109
Sumber: Dokumentasi peserta didik Kelas VIII MTs An-Nur Tangkit
2. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2018) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang
representif dari populasi (Riduwan, 2018).
33
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random
sampling, yaitu pengambilan kelas secara acak. Teknik ini digunakan melalui dua
tahap, tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling dimana pengambilan
sampel dengan memilih sampel bukan didasarkan individu tetapi lebih didasarkan
pada kelompok atau cluster (Sugiyono, 2014).
Pengambilan sampel dapat dilakukan apabila anggota dianggap
homogen. Uji homogenitas pada populasi dilakukan untuk melihat apakah setiap
kelompok mempunyai varians homogen atau tidak. Setelah semua homogen
dilanjutkan dengan menggunakan teknik sistem undian atau arisan. Nama kelas
yang keluar saat pengundian pertama maka dijadikan kelas ekperimen pertama
dengan menggunakan model Course Review Horay sedangkan nama kelas yang
keluar saat pengundian kedua dijadikan kelas eksperimen kedua dengan
menggunakan model Direct Instruction.
D. Variabel - Variabel dan Perlakuan Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah variabel
bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Course
Review Horay dan Direct Intruction.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas, dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah literasi sains.
34
Paradigma ganda dengan dua variabel independen digambarkan sebagai berikut
(Sugiyono, 2014).
Gambar 3.1 Paradigma ganda dengan dua variabel independen
Keterangan :
𝑥1 = Model Course Review Horay
𝑥2 = Model Direct Instruction
Y = Literasi Sains
E. Instrumen Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2018) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan instrumen yang
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap sampel. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari macam RPP,
yaitu RPP untuk kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran
Course Review Horay dan RPP untuk kelas eksperimen II yang menggunakan
model pembelajaran Direct Instruction.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi sains peserta didik.
Tes yang di berikan kepada peserta didik berbentuk pilihan ganda berjumlah 20
butir soal. Tes ini berupa tes tertulis, penilaian tes berpedoman pada hasil tertulis
peserta didik terhadap indikator-indikator literasi sains. Tes yang digunakan
peneliti untuk mennetukan data kuantitatif tentang literasi sains setelah
meneriman perlakuan, apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
𝑥2
Y
𝑥1
35
kelas yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan kelas
yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction.
1. Definisi Konseptual
Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan
menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan
berteriak ‘hore!!’ atau yel-yel lainnya yang disukai (Huda, 2011). Model Course
Review Horay berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal. Siswa
dapat memahami konsep dengan baik melalui model pembelajaran ini.
Pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah model pembelajaran
di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung
kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan
oleh guru (M. Afandi, 2013).
2. Definisi Operasional
Menurut (Toharudin, 2011) Literasi sains (science literacy) adalah
kemampuan seseorang untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan
dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah
sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan
lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan sains. Peserta didik yang memiliki kemampuan literasi sains dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, memecahkan masalah,
bersifat kritis, menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan dan
perkembangan zaman, serta melek sains (science literacy).
3. Kisi - kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan adalah intrumen tes pilihan ganda sebanyak 20
soal untuk mengukur literasi sains peserta didik. Kisi – kisi instrumen tes literasi
sains dapat dilihat pada Tabel 3.3.
36
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Sains Peserta didik.
Kompetensi Dasar Indikator Literasi
Sains
Nomor Soal Jumlah
3.11 Menganalisis
konsep gerak pada
benda, gaya dan
hukum newton
Memahami
fenomena
1,3,5,7,9,11,12,15 8
Mengidentifikasi
permasalahan
ilmiah
2,4,6,8 4
Menjelaskan
fenomena ilmiah
13,14,16,18,20 5
Menggunakan
bukti ilmiah
10,17,19 3
Jumlah 20
4. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan guna mengetahui kualitas instrumen yang
digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
kriteria kelayakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, harus
memiliki empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, realibilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan
dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelian :
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevaliditan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2018). Validitas juga akan dilakukan
pada butir soal. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas butir soal
dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial.
𝑟𝑝𝑏𝑖= 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
37
Keterangan :
𝑟𝑝𝑏𝑖 = angka indeks korelasi point biserial
𝑀𝑝 = mean (nilai rata-rata hitung)
𝑀𝑡 = mean skor total
𝑆𝐷𝑡 = Standar Deviasi dari skor total yang dihitung dengan menggunakan
Rumus :
𝑆𝐷𝑡 = √∑ 𝑋𝑡
2−
𝑁(
𝑋𝑡
𝑁)
2
p = proporsi teste yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang di
Uji validitas itemnya
q = proporsi teste yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji
validitas itemnya
Interpretasi terhadap 𝑟𝑝𝑏𝑖 , digunakan tabel “r” product moment, dengan
terlebih dahulu mencari df (df= N-nr). Instrument dikatakan valid dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dinyatakan valid
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid
Setelah instrumen tes literasi sains diuji cobakan kepada peserta didik
diluar sampel penelitian. Pengujian validitas soal literasi sains menggunakan
Microsoft Office Excel 2007. Untuk tes literasi sains yang telah diuji cobakan dari
30 soal didapatkan 23 soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 26, 27, 28, 29 dan untuk hasil perhitungan
validitas terdapat dilampiran 5.
b. Uji Realibitas
Realibilitas tes ataupun realibilitas instrument dapat diuji dengan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik
tertentu. Reliabilitas tes dapat diuji dengan menggunakan teknik rumus Kuder
Richardson (KR-20), karena hasil reliabilitas tes menggunakan rumus ini
cenderung hasil yang tinggi (Arikunto, 2018).
r11 = (k
k−1) (
S2− Σpq
St2 )
38
Keterangan :
r11 = Realibitas tes keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1- p)
Σ𝑝𝑞 = Jumlah hasil perkalian p dan q
St2 = Standar deviasi dari tes
Tabel 3.4
Interval kriteria reliabilitas (Arikunto, 2013)
No Interval kriteria Reliabilitas Tingkat Kriteria
1 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71 - 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Sedang
4 0,21-0,40 Rendah
5 0,00-0,20 Sangat Rendah
Instrumen dikatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , intrument reliabel
Jika r11 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , instrument tidak reliabel
Berdasarkan soal yang telah diuji cobakan dari 30 soal untuk tes literasi
sains didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,83 termasuk dalam kriteria tinggi. Uji
reliabilitas diperoleh r11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,83 > 0,361 berarti instrumen soal
memiliki reliabilitas tinggi.
c. Taraf Kesukaran
Menurut Arikunto (2013) taraf kesukaran adalah kemampuan tes
tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta subjek peserta tes yang dapat
mengerjakan dengan betul. Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab
dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi. Sebaliknya jika hanya
sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran
rendah. Taraf kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran.
39
Taraf kesukaran dinyatakn dengan P dan dicari dengan rumus :
P =B
JS
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Subjek yang menjawab betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5
Klasifikasi indeks kesukaran (Arikunto, 2013)
No Indeks Kesukaran (P) Tingkat Kesukaran
1 0,00 - 0,30 Soal sukar
2 0,30 - 0,70 Soal sedang
3 0,70 – 1,00 Soal mudah
Analisis uji tingkat kesukaran dilakukan pada setiap item soal. Hasil uji
coba tingkat kesukaran semua item soal yang diujikan memiliki tingkat kesukaran
sedang. Maka soal yang akan digunakan untuk pretest dan posttest adalah soal
dengan tingkat kesukaran sedang.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto, 2013). Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah :
D = BA
JA -
BB
JB = PA - PB
Keterangan :
D = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya jumlah peserta kelompok atas
JB = Banyaknya jumlah peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
40
Tabel 3.6
Kriteria Daya Pembeda Soal
No Indeks Daya Pembeda Klarifikasi
1 0,00 - 0,20 Jelek (Poor)
2 0,21 - 0,40 Cukup (Satisfactory)
3 0,4 - 0,70 Baik (Good)
4 0,71-1,00 Baik sekali (Excellent)
5 Negatif Tidak Baik
Berdasarkan indeks kriteria daya pembeda soal pada tabel 3.6, maka hasil
uji coba untuk daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal
No Kriteria Jumlah Soal Nomor Soal
1 Jelek 5 19, 21, 25, 26, 30
2 Cukup 16 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,
11, 12, 13, 15, 18, 24,
28, 29
3 Baik 9 4, 10, 14, 16, 17, 20,
22, 23, 27
4 Baik Sekali -
5 Tidak Baik -
Berdasarkan analisis uji coba instrumen yang telah dilakukan maka soal
yang digunakan untuk soal pretest dan posttest dalam penelitian adalah soal yang
valid, yang memiliki nilai reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran dalam katergori
sedang dan memiliki kriteria daya pembeda cukup dan baik.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang
telah diajukan dalam penelitian ini maka terlebih dahulu dilakukan analisis data.
Namun sebelum analisis data lebih lanjut maka terlebih dahulu perlu di uji
normalitas dan uji homogenitas, Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan
hipotesis.
41
1. Tes Literasi Sains
Tes literasi sains diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 20
butir soal, analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S = R
N × 100
Diketahui :
S = Presentase kemampuan literasi sains
R = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor maksimum (Purwanto, 2006).
Tabel 3.8
Kategorisasi Persentase Skor Penilaian Kemampuan Literasi Sains
Tingkat Penguasaan Kategori
86% - 100% Sangat Baik
76% - 85% Baik
60% - 75% Cukup
55% - 59% Kurang
≤ 54% Kurang Sekali
Sumber : (Purwanto, 2006)
Data pretest dan postest literasi sains yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan rumus Normalized Gain (N-Gain) dengan tujuan untuk mengetahui
adanya perubahan atau tidaknya pada literasi sains peserta saat pretest dan
posttest, maka dianalisis dengan rumus sebagai berikut :
N-Gain = Skor Postest−Skor Pretest
Skor Max−Skor Pretest
Nilai N-gain yang diperoleh pada tes literasi sains peserta didik diinterprestasikan
berdasarkan kriteria pada tabel berikut:
42
Tabel 3.9
Kriteria N-Gain
Interval N-Gain Kriteria
G > 0,70 Tinggi
0,30 ≤ G ≤ 0,70 Sedang
G < 0,30 Rendah
Sumber: (Erita, 2017)
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat sampel berdistribusi normal atau
tidak (Riduwan, 2018). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas Liliefors. Langkah langkah pengujian distribusi normal dengan uji
kai kuadrat sebagai berikut:
𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)= |𝐹(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖) |
Keterangan :
𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) = Statistik uji metode liliefors
𝐹(𝑍𝑖) = Nilai Z tabel
S(𝑍𝑖) = Frekuensi kumulatif nyata
Klasifikasi uji normalitas:
Jika 𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka distribusi data normal
Jika 𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka distribusi data tidak normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan
dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya
perbedaan dasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan). Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. Menurut
Sudjana (2005) rumus uji Bartlett yaitu :
𝑆2 = (𝑛1. 𝑆1 )+ (𝑛2. 𝑆2 )
𝑛1+𝑛2
Keterangan :
𝑆2 = Varians
43
n = Jumlah sampel
S = Simpangan baku (Standar deviasi)
Klasifikasi uji Bartlett
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen (Sudjana, 2005)
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini digunakan untuk membandingkan literasi
sains siswa antara kelas yang menggunakan model Course Review Horay dengan
kelas yang menggunakan Direct Instruction. (Riduwan, 2018) menyatakan apabila
data berdistribusi normal dan varian data kedua kelas homogen maka uji beda
yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (t-test) pada taraf signifikasi
5%. Paired sample T-test digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh model
course review horay dan direct instruction terhadap literasi sains siswa.
t = 𝑋1̅̅ ̅̅ −𝑋2̅̅ ̅̅
√(𝑛1−1)𝑠1
2+(𝑛2−1)𝑠22
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
Keterangan :
�̅�1 = rata-rata sampel 1
�̅�2 = rata-rata sampel 2
𝑠12 = varians sampel 1
𝑠22= varians sampel 2
n = banyaknya subjek
Hipotesis:
𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaran Direct Instruction
𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
Kriteria keputusan:
𝐻0 diterima jika nilai probabilitas (Sig) > 0,05
𝐻0 ditolak jika nilai probabilitas (Sig) < 0,05
44
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik adalah hipotesis yang timbul jika penelitian bekerja
menggunakan sampel sedangka jika tidak menggunakan sampel maka hipotesis
ini tidak ada (Sugiyono, 2014). Pada hipotesis statistik yang diuji terdapat
hipotesis nol (nihil), yang menunjukkan tidak ada perbedaan dari sampel yang
diberikan perlakuan. Dan ada pula hipotesis kerja yang merupakan jawaban
rumusan masalah yaitu terdapat pengaruh dari perlakuan.
Berikut Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:
𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaran Direct Instruction
𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
Kriteria keputusan:
𝐻0 diterima jika nilai probabilitas (Sig) > 0,05
𝐻0 ditolak jika nilai probabilitas (Sig) < 0,05
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Proses pembelajaran IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah An-Nur
Tangkit Muaro Jambi dikelas VIII D dan VIII E dilaksanakan 2 kali pertemuan
dalam seminggu dengan alokasi waktu 3 × 45 menit. Selama penelitian penulis
menggunakan alokasi waktu sesuai dengan yang telah ditentukan oleh sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran
Course Review Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di
Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit.
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII D sebagai kelas eksperimen
I yang terdiri dari 19 siswa dan kelas VIII E sebagai kelas eksperimen II yang
terdiri dari 19 siswa. Dalam penelitian ini, menggunakan model pembelajaran
Course Review Horay untuk kelas eksperimen I dan Direct Instruction untuk
kelas eksperimen II. Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan uji prasyarat
yaitu uji normalitas dan homogenitas menggunakan nilai ulangan harian IPA
Terpadu kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Hasil uji normalitas
dan uji homogenitas menyatakan bahwa kelima kelas tersebut normal dan
homogen yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E. Hasil perhitungan uji
normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda berjumlah
20 butir soal. Soal tersebut sudah diuji cobakan terhadap siswa yang telah
mempelajari materi gerak dan gaya. Berdasarkan uji coba dari 30 butir soal yang
di uji cobakan maka didapatkan 20 butir soal yang valid. Berdasarkan kriteria
tersebut maka didapatlah 20 butir soal yang layak digunakan untuk instrumen tes
pretest dan posttest pada kelas eksperimen I dan eksperimen II. Untuk lebih
jelasnya perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3 sampai 6.
Dalam penelitian ini terlebih dahulu peneliti memberikan pretest pada
kelas eksperimen I dan eksperimen II, setelah itu peneliti memberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan Direct Instruction.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dikelas VIII D (model Course
46
Review Horay) dan 3 kali pertemuan dikelas VIII E (model Direct Instruction).
Pertemuan pertama yaitu peneliti memberikan soal pretest untuk dikerjakan oleh
siswa kelas VIII D, setelah itu peneliti menerapkan model Course Review Horay
dikelas eksperimen I dan menggunakan model Direct Instruction dikelas
eksperimen II. Dan diakhir penelitian peneliti memberikan soal posttest kepada
siswa. Adapun skor pretest dan posstest siswa kelas VIII D dan VIII E pada
materi gerak dan gaya pada kelas eksperimen I dan eksperimen II.
1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII D pada mata pelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan model Course Review Horay.
Sebelum melakukan perlakuan menggunakan model pembelajaran
Course Review Horay siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu. Tes diberikan
sebanyak 20 butir soal kepada siswa dan didapat data perolehan skor pretest
literasi sains pada materi gerak dan gaya. Didapatkan hasil nilai Pretest siswa
kelas VIII D dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel. 4.1
Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen I ( model Course Review Horay)
No
Nama Siswa K
K
M
Nilai Pretest Kategori
1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 50 Tidak Tuntas
2 Siti Amelia 70 65 Tidak Tuntas
3 To’atil Mar’ati 70 60 Tidak Tuntas
4 Jum’atul Husna 70 55 Tidak Tuntas
5 Istiqomatin Nafi’ah 70 35 Tidak Tuntas
6 Syifa Salsabila 70 55 Tidak Tuntas
7 Kaliya Adzra 70 45 Tidak Tuntas
8 Lidya Anggun Pratiwi 70 65 Tidak Tuntas
9 Alfia Syakira Al-Amin 70 55 Tidak Tuntas
10 Nurul Istiqomah 70 60 Tidak Tuntas
11 Riska Amelia 70 35 Tidak Tuntas
12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 40 Tidak Tuntas
13 Desi Gusti Ayuni 70 70 Tuntas
14 Putri Septi Rahma Dania 70 50 TidakTuntas
15 Reffi Aulia Wibowo 70 70 Tuntas
16 Zaskia Aulia Rizki 70 40 Tidak Tuntas
17 Khurothul Nur Maulidia 70 45 Tidak Tuntas
18 Azzahra Salsabillah 70 35 Tidak Tuntas
19 Rahma Yeni Putri 70 45 Tidak Tuntas
47
Tabel 4.2
Klasifikasi hasil pretest literasi sains siswa kelas Course Review Horay
No Range Skor
Kategori Jumlah Siswa Persentase
1 86-100 Sangat Baik 0 0%
2 76-85 Baik 0 0%
3 60-75 Cukup 6 31,6%
4 55-59 Kurang 3 15,8%
5 ≤ 54 Sangat Kurang 10 52,6%
Jumlah 19 100%
Gambar 4.1 Grafik Persentase Pretest literasi sains siswa
Gambar 4.1 menunjukkan hasil Pretest siswa masih sangat rendah, jumlah
siswa yang mendapatkan kategori cukup sebanyak 6 orang, kategori kurang
sebanyak 3 orang dan dan paling banyak kategori sangat kurang sebanyak 10
orang. Sedangkan untuk kategori baik dan sangat baik tidak ada. Dari sini peneliti
mulai melakukan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan
literasi sains siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan model
Course Review Horay untuk meningkatkan literasi sains siswa.
Pada kelas VIII D proses pembelajaran menggunakan model Course
Review Horay yang diikuti dengan pemberian posttest diakhir proses
pembelajaran. Didapat nilai Posttest siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang dan
19 lainnya memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai tertinggi 90. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
SangatBaik
Baik Cukup Kurang SangatKurang
Perse
nta
se
Kategori
Pretest Kelas Course Review Horay
48
Tabel 4.3
Nilai Posttest Siswa Kelas VIII D (course review horay)
No
Nama Siswa K
K
M
Nilai Posstest Kategori
1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 80 Tuntas
2 Siti Amelia 70 85 Tuntas
3 To’atil Mar’ati 70 80 Tuntas
4 Jum’atul Husna 70 75 Tuntas
5 Istiqomatin Nafi’ah 70 55 Tidak Tuntas
6 Syifa Salsabila 70 75 Tuntas
7 Kaliya Adzra 70 75 Tuntas
8 Lidya Anggun Pratiwi 70 90 Tuntas
9 Alfia Syakira Al-Amin 70 75 Tuntas
10 Nurul Istiqomah 70 80 Tuntas
11 Riska Amelia 70 60 Tidak Tuntas
12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 65 Tidak Tuntas
13 Desi Gusti Ayuni 70 90 Tuntas
14 Putri Septi Rahma Dania 70 85 Tuntas
15 Reffi Aulia Wibowo 70 85 Tuntas
16 Zaskia Aulia Rizki 70 70 Tuntas
17 Khurothul Nur Maulidia 70 70 Tuntas
18 Azzahra Salsabillah 70 60 Tidak Tuntas
19 Rahma Yeni Putri 70 75 Tuntas
Rata-Rata 75,26
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai dari
siswi. Dari jumlah 19 siswi didapatkan nilai posttest yang tuntas sebanyak 15
siswi dan 4 siswa lainnya tidak tuntas.
Tabel 4.4
Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa kelas VIII D (course review horay)
No Range Skor
Kategori Jumlah Siswa Persentase
1 86-100 Sangat Baik 2 10,5%
2 76-85 Baik 6 31,6%
3 60-75 Cukup 10 52,6%
4 55-59 Kurang 1 5,3%
5 ≤ 54 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 19 100%
49
Gambar 4.2 Grafik Persentase Posttest Siswa yang menggunakan model Course
Review Horay
Gambar 4.2 menunjukkan hasil Posttest siswa yang mendapatkan kategori
Sangat baik sebanyak 2 siswa atau 10,5%, kategori baik sebanyak 6 siswa atau
31,6% dan 10 atau 52,6% siswa paling banyak kategori cukup sebanyak 10 orang.
Dan 1 siswa atau 5,3% dengan kategori kurang, sedangkan untuk kategori kurang
sekali tidak ada
2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII E pada mata pelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan model Direct Instruction.
Sebelum melakukan perlakuan menggunakan model pembelajaran Direct
Instruction siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu. Tes diberikan sebanyak
20 butir soal kepada siswa dan didapat data perolehan skor pretest literasi sains
pada materi gerak dan gaya. Didapatkan hasil nilai Pretest siswa kelas VIII E
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Nilai Pretest Siswa Kelas VIII E (Direct Instruction)
No
Nama Siswa KKM Nilai Pretest Kategori
1 Alysha Aulia 70 35 Tidak Tuntas
2 Adinda Maylini Sari 70 55 Tidak Tuntas
3 Annisa Nur Adia 70 45 Tidak Tuntas
4 Yulinda Safitri 70 40 Tidak Tuntas
5 Salwa Anggi Avisha 70 55 Tidak Tuntas
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
SangatBaik
Baik Cukup Kurang SangatKurang
Perse
nta
se
Kategori
Posttest Kelas Course Review Horay
50
6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 55 Tidak Tuntas
7 Amelia Regita Putri 70 35 Tidak Tuntas
8 Izzatunnisa 70 50 Tidak Tuntas
9 Srf.Mahilah Usman
Alhabsyi
70 60 Tidak Tuntas
10 Airin 70 65 Tidak Tuntas
11 Khafifah Chairani 70 35 Tidak Tuntas
12 Nur Indrawani 70 40 Tidak Tuntas
13 Ririn Tiara Saputri 70 70 Tuntas
14 Rhea Sabrina Damayanti 70 35 Tidak Tuntas
15 Rahmi 70 65 Tidak Tuntas
16 Nur Afifah Badriyyah 70 35 Tidak Tuntas
17 Nopita Prapti Angreni 70 50 Tidak Tuntas
18 Monika Ammelia Utami
A.T
70 50 Tidak Tuntas
19 Dian Pratiwi 70 55 Tidak Tuntas
Rata-Rata 48,94
Tabel 4.6
Klasifikasi hasil pretest literasi sains siswa kelas Direct Instruction
No Range Skor
Kategori Jumlah Siswa Persentase
1 86-100 Sangat Baik 0 0%
2 76-85 Baik 0 0%
3 60-75 Cukup 4 21,05%
4 55-59 Kurang 4 21,05%
5 ≤ 54 Sangat Kurang 11 57,9%
Jumlah 19 100%
Gambar 4.3 Grafik Persentase Pretest kelas Direct Instruction
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
SangatBaik
Baik Cukup Kurang SangatKurang
Perse
nta
se
Kategori
Pretest Kelas Direct Instruction
51
Gambar 4.3 menunjukkan hasil Pretest siswa masih sangat rendah, jumlah
siswa yang mendapatkan kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 21,05% , kategori
kurang sebanyak 4 siswa atau 21,05% dan dan paling banyak kategori sangat
kurang sebanyak 11 siswa atau 57,9%. Sedangkan untuk kategori baik dan sangat
baik tidak ada. Dari sini peneliti mulai melakukan penelitian untuk memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan literasi sains siswa pada mata pelajaran IPA
Terpadu dengan menggunakan model Direct Instruction untuk meningkatkan
literasi sains siswa.
Pada kelas VIII E proses pembelajaran menggunakan model Direct
Instruction yang diikuti dengan pemberian posttest diakhir proses pembelajaran..
Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini:
Tabel 4.7
Nilai Posttest Siswa Kelas VIII E (Direct Instruction)
No
Nama Siswa KKM Nilai
Posstest
Kategori
1 Alysha Aulia 70 60 Tidak Tuntas
2 Adinda Maylini Sari 70 75 Tuntas
3 Annisa Nur Adia 70 55 Tidak Tuntas
4 Yulinda Safitri 70 70 Tuntas
5 Salwa Anggi Avisha 70 70 Tuntas
6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 70 Tuntas
7 Amelia Regita Putri 70 55 Tidak Tuntas
8 Izzatunnisa 70 75 Tuntas
9 Srf.Mahilah Usman
Alhabsyi
70 75 Tuntas
10 Airin 70 80 Tuntas
11 Khafifah Chairani 70 55 Tidak Tuntas
12 Nur Indrawani 70 60 Tidak Tuntas
13 Ririn Tiara Saputri 70 85 Tuntas
14 Rhea Sabrina Damayanti 70 50 Tidak Tuntas
15 Rahmi 70 80 Tuntas
16 Nur Afifah Badriyyah 70 65 Tidak Tuntas
17 Nopita Prapti Angreni 70 70 Tuntas
18 Monika Ammelia Utami
A.T
70 65 Tidak Tuntas
19 Dian Pratiwi 70 70 Tuntas
Rata-Rata 67,63
52
Tabel 4.8
Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa
No Range Skor
Kategori Jumlah Siswa Persentase
1 86-100 Sangat Baik 0 0%
2 76-85 Baik 3 15,8%
3 60-75 Cukup 12 63,2%
4 55-59 Kurang 3 15,8%
5 ≤ 54 Sangat Kurang 1 5,2%
Jumlah 19 100%
Gambar 4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Posttest Siswa yang menggunakan
model Direct Instruction
Gambar 4.4 menunjukkan hasil Posttest siswa yang mendapatkan
kategori baik sebanyak 3 siswa atau 15,8% dan 12 siswa paling banyak kategori
cukup sebanyak 63,2%. Dan 3 siswa atau 15,8% dengan kategori kurang,
sedangkan untuk kategori kurang sekali sebanyak 1 siswa atau 5,2%. Untuk
kategori sangat baik tidak ada yang memperoleh ya.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
SangatBaik
Baik Cukup Kurang SangatKurang
Perse
nta
se
Kategori
Posttest Kelas Direct Instruction
53
3.Perbandingan Hasil Literasi Sains Course Review Horay dan Direct
Instruction.
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelas kemudian
diadakan posttest. Selanjutnya data nilai pretest dan posttest tersebut dapat dicari
seberapa besar peningkatan kemampuan literasi sains siswa dengan rumus gain
ternormalisasi (N-Gain).
Tabel 4.9
Hasil N-gain Pretest-Posttest Pada kelas Eksperimen I dan Ekperimen II
Course Review Horay Direct Instruction
Pretest Posstest N-gain Pretest Posttest N-gain
�̅� 51,31 75,26 0,50 48,94 67,63 0,37
Kategori Sedang Kategori Sedang
Berdasarkan tabel diatas, dapat dianalisis bahwa selisih antara nilai pretest
dan posttest menghasilkan nilai N-gain. Untuk kelas eksperimen I rata rata nilai
pretest sebesar 51,31 dan rata-rata nilai posttest sebesar 75,26 dengan perolehan
rata-rata N-gain sebesar 0,50 dan termasuk kategori sedang. Kemudian untuk
kelas eksperimen II rata-rata nilai pretest sebesar 48,94 dan rata-rata nilai posttest
sebesar 67,63 dengan perolehan rata-rata N-gain sebesar 0,37 dan masuk dalam
kategori sedang. Untuk perhitungannya dalam dilihat pada lampiran 11.
B. Uji Hipotesis
Analisis data disini untuk pengujian hipotesis dan menjawab pertanyaan
penelitian yang telah diajukan, namun sebelum dilakukan analisis lebih lanjut
maka dilakukan beberapa syarat yaitu data harus berdistribusi normal dan
berdistribusi homogen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi
persyaratan pada uji analisis ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji “t”.
Adapun hasil uji analisis tersebut adalah sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau
tidak normal. Data yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai pretest
dan posttest. Data dapat dikatakan normal apabila nilai 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan
taraf signifikasi 𝛼 =0,05. Hasil pengujian normalitas data nilai pretest siswa kelas
eksperimen I dan siswa kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
54
Tabel 4.10
Data Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen I (Course Review Horay)
dan Eksperimen II (Direct Instruction)
Data Statistik
Pretest
Course Review Horay Direct Instruction
N 19 19
𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,127 0,150
𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195 0,195
Keterangan Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.10 bahwa uji normalitas untuk skor pretest kelas
eksperimen I (course review horay) menunjukkan bahwa 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu
0,127< 0,195 dan kelas eksperimen II (direct instruction) memiliki 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,150 < 0,195. Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen
I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal. Untuk mengetahui perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil pengujian normalitas data
posstest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.11
dibawah ini.
Tabel 4.11
Data Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Data Statistik
Posttest
Course Review Horay Direct Instruction
N 19 19
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,121 0,122
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195 0,195
Keterangan Normal Normal
Berdasarkan tabel pada kelas eksperimen I (course review horay) untuk
skor posttest menunjukkan bahwa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,121 <
0,195. Sedangkan kelas eksperimen II (direct instruction) untuk skor posttest
55
menunjukkan bahwa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 0,122 < 0,195. Jadi
kesimpulan dari distribusi ini yaitu data skor posstest kelompok eksperimen I dan
eksperimen II berdistribusi normal. Untuk mengetahui selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 12.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dapat digunakan untuk mengetahui apakah sampel
berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas data
dilakukan dengan uji Barlett. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua
kelompok dikatakan homogen apabila 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 diukur pada taraf
signifikasi. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan
posstest siswa.
Tabel 4.12
Data Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II.
Data Statistik
Pretest
Course Review Horay Direct Instruction
N 19 19
Varians (𝑆2) 135,67 132,16
𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,092
𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,48
Keterangan
Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.12 diperoleh 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,046 dan
𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,48 pada taraf signifikasi 𝛼 =0,05 dengan dk= n-1 = 2-1= 1 terlihat
bahwa 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 hal ini berarti bahwa data bervarians homogen.
Data hasil uji homogenitas Skor Posstest dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
56
Tabel 4.13
Data Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II.
Data Statistik
Posttest
Course Review Horay Direct Instruction
N 19 19
Varians (𝑆2) 101,31 95,46
𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,41
𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,48
Keterangan Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.5 diperoleh 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,41 dan
𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,48 pada taraf signifikasi 𝛼 =0,05 dengan dk= n-1 = 2-1= 1 terlihat
bahwa 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 hal ini berarti bahwa data bervarians homogen. Dari
perhitungan pada tabel diatas maka diketahui bahwa nilai pretest siswa sebesar
0,046 ≤ 3,48 dan pada nilai posstest 0,41 ≤ 3,48, maka data tersebut homogen.
Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 13.
3. Uji “t”
Uji hipotesis dilakukan terhadap literasi saisn kelas eksperimen I (Course
Review Horay) dan kelas eksperimen II (Direct Instruction) dengan uji t. Untuk
kelas eksperimen 1 diperoleh 𝑥 = 75,26 dan 𝑆12 = 101,31 dari jumlah siswa
sebanyak 19 siswa. Untuk kelas eksperimen II diperoleh 𝑥 = 67,63 dan 𝑆12 =
95,46 dari jumlah siswa sebanyak 19 siswa diperoleh varians gabungan adalah:
t =𝑋1̅̅ ̅̅ −𝑋2̅̅ ̅̅
√(𝑛1−1)𝑠1
2+(𝑛2−1)𝑠22
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
t = 75,26−67,63
√(19−1).101,31+(19−1).95,46
19+19−2(
1
19+
1
19)
t = 7,63
√1823,58+1718,28
36(
1
19+
1
19)
t = 7,63
√98,38(0,10520
57
t = 7,63
√10,35
t= 2,37
Berdasarkan haail perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,37 dan t
tabel sebesar 1,8. Dari hasil ini maka dapat ditemukan bahwa 𝑡0>𝑡𝑎 = 2,37>1,8.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝐻𝑜 ditolak. Dari gambar diatas dapat dilihat
bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima karena adanya perbedaan literasi
sains yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model
pembelajaranDirect Instruction.
C. Pembahasan dan hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi yang telah dibagi
menjadi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II menunjukkan bahwa kedua
kelas tersebut homogen. Hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal dan
memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen I adalah
kelas yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Course
Review Horay dan kelas eksperimen II adalah kelas yang diberi perlakuan dengan
menerapkan model Direct Instruction.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa skor literasi sains siswa
pada mata pelajaran IPA Terpadu yang kegiatan pembelajaran menggunakan
model Course Review Horay lebih tinggi daripada skor literasi sains
menggunakan model pembelajaran Direct Instruction. Kelas eksperimen I yang
kegiatan pembelajaran menggunakan model Course Review Horay mendapatkan
skor rata-rata posttest 75,26 dan standar deviasi 10,06 sedangkan kelas
eksperimen II yang kegiatan pembelajaran menggunakan model Direct Instruction
mendapatkan skor rata-rata 67,63 dan standar deviasi 9,77.
Dengan menggunakan uji N-gain dapat dilihat bahwa nilai pretest untuk
kelompok ekseprimen I diperoleh nilai rata rata sebesar 51,31 sedangkan posttest
diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,26. Maka dapat dikatakan bahwa adanya
peningkatan sebesar 23,95 yang berarti adanya pengaruh signifikan antara model
Course Review Horay dan literasi sains. Sedangkan nilai pretest untuk kelompok
58
eksperimen II dengan menggunakan model diperoleh nilai rata-rata sebesar 48,94,
sedangkan posttest diperoleh nilai rata-rata 67,63. Dapat di ketahui bahwa siswa
yang diajar dengan menggunakan model Course Review Horay memiliki kenaikan
rata rata lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model Direct
Instruction.
Hasil literasi sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Course
Review Horay dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa literasi sains siswa berada
pada kategori baik. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran mampu
mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan melatih siswa untuk
memecahkan masalah soal yang diberikan oleh guru sehingga mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran dan dapat membuat siswa menjadi berifikir kitis,
kreatif dan inovatif. Sedangkan hasil literasi sains siswa yang diajar dengan
menggunakan model Direct Instruction dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa
literasi sains siswa pada kategori cukup. Hal ini disebabkan karena kurang
aktifnya siswa dalam menjawab pertanyaan dan berdiskusi. Secara keseluruhan
dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran Course Review Horay lebih
berpengaruh terhadap literasi siswa dibandingan dengan model Direct Instruction.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan terkait dengan
perbandingan model Course Review Horay dan Direct Instruction dalam
meningkatkan literasi sains di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hasil literasi sains siswa kelas VIII D di MTs An-Nur Tangkit setelah
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan nilai rata
rata posttest sebesar 75,26, dimana rata-rata hasil sebelum (pretest)
dilaksanakan pembelajaran adalah 51,31. Terjadi peningkatan literasi sains
siswa yang cukup signifikan sebesar 23,95.
2. Hasil literasi sains siswa kelas VIII E di MTs An-Nur Tangkit setelah
menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan nilai rata
rata posttest sebesar 67,63 dimana rata-rata hasil sebelum dilaksanakan
pembelajaran adalah 48,94. Terjadi peningkatan literasi sains siswa yang
cukup signifikan sebesar 18,69.
3. Terdapat adanya perbedaan skor literasi sains peserta didik yang
menggunakan model Course Review Horay ditunjukkan dengan nilai rata-
rata posttest 75,26 dengan nilai N-gain sebesar 0,50 yang tergolong
kategori sedang dan rata-rata skor literasi sains peserta didik yang
menggunakan model Direct Instruction yaitu 67,63 ditunjukkan dengan
nilai N-gain sebesar 0,37 dengan kategori sedang
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan tentang perbandingan model
Course Review Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di
Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik harus mengembangkan literasi sains yang telah dimiliki pada
diri masing-masing peserta didik.
60
2. Bagi Pendidik
Guru diharapkan dapat menerapkan model Course Review Horay dalam
pembelajaran IPA Terpadu, karena model ini dapat membuat suasana
kelas menjadi menyenangkan dan membuat siswa tidak mudah jenuh
dalam belajar di kelas.
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
dengan membekali diri pada pengetahuan yang luas seperti
dapamenerapkan model dalam pembelajan salah satunya dengan
menggunakan model Course Review Horay dalam pembelajaran IPA
Terpadu.
4. Bagi Peneliti Lain
Penulis menyadari kemampuan yang dimiliki sangat terbatas, penelitian
ini masih sangat sederhana dan hasil penelitian ini bukan akhir, maka perlu
diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai model Course Review
Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah (U. Press (ed.);
Cetakan Pe). 2013.
Afandi, R. (2011). Tujuan Pendidikan Nasional Perspektif Al-Qur’an. 369–378.
Afni, N., & Rokhimawan, M. A. (2015). Literasi Sains Peserta Didik Kelas V Di
Min Tanuraksan Kebumen. 10.
Anjarsari, P. (2013). Pengembangan pembelajaran ipa terpadu (implementasi
kurikulum 2013). September.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidian (Edisi 2). Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.
Belina, S. (2018). Penerapan Model Course Review Horay untuk mengkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. 1–12.
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013)..
Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9),
1689–1699.
Conversition, T. (2019). Skor siswa Indonesia dalam penilaian global PISA
melorot, kualitas guru dan disparitas mutu penyebab utama.
https://theconversation.com/skor-siswa-indonesia-dalam-penilaian-global-
pisa-melorot-kualitas-guru-dan-disparitas-mutu-penyebab-utama-128310
Depdiknas, D. P. N. (2006). Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Dewi, N. P. I. C., Lasmawan, I. W., & Gunamantha, I. M. (2019). Motivasi
Belajar Dan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa. 3(2), 52–61.
Erita, E. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran. Economica, 6(1), 72–86.
https://doi.org/10.22202/economica.2017.v6.i1.1941
Grafika, R. S. (2007). Undang Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional
).
Huda, M. (2011). Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Belajar.
Ii, B. A. B., & Ipa, H. (2010). No Title. 10–39.
Ii, B. A. B., Sains, A. L., & Sains, P. L. (2011). No Title.
Mufida Nofiana. (2017). Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa Di Kota
Purwokerto DiTinjau Dari Aspek Konten, Proses, dan Konteks Sains.
I(September), 77–84.
Nugroho, S. A. (2017). Analisis kemampuan literasi sains siswa smp bertema
interaksi di kabupaten purbalingga.
Nuzula, A. dwi. (2017). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang
menggunakan Model Course Review Horay dan Direct Instruction.
Purwanto, N. (2006). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (PT
Remaja).
Putra, I. D. (2018). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
literasi sains. 1–104.
Rakhman, A. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk
Meningkatkan Hasil Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X Smk Negeri 1
Kedungwuni.
Riduwan. (2018). Dasar-dasar Statiska. Alfabeta.
Sidik NH., M. I., & Winata, H. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 49.
https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3262
Sofiyah. (2010). Pengaruh Model Pengajaran Langsung ( Direct Instruction )
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.
Sudjana. (2005). Metode Statiska (Tarsito (ed.)).
Sugiyono. (2014). Metode Penitelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif.
Sulistyanto, H. (2008). Heri Sulistyanto, dkk. 2008. 16–52.
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. 2012.
Susilowati. (2014). Pembelajaran IPA pada Kurikulum 2013.
Toharudin, U. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Humaniora.
UNO Hamzah, M. N. (2013). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Bumi
Aksara.
Winata, A. (2018). Kemampuan Awal Literasi Sains Peserta Didik Kelas V. Jtiee,
2(1), 58–64.
63
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
UJI NORMALITAS AWAL
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
awal untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak. Penelitian
dilakukan dikelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Uji Normalitas
dilakukan dikelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D dan VIII E dengan cara
mengambil nilai ulangan harian siswa kelas VIII.
1. Kelas VIII A
Sebaran data:
80 70 50 75 45 65 60 65 55 60
40 70 75 55 80 50 45 55 70 45
60 75
Tabel 1
Uji Normalitas Populasi
No
𝑥𝑖
𝑥2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖 |
1 40 1600 -1,88215201 0,02990769 0,045 0,01554686
2 45 2025 -1,45516652 0,072811583 0,091 0,01809751
3 45 2025 -1,45516652 0,072811583 0,136 0,06355205
4 50 2500 -1,02818104 0,151932337 0,182 0,02988584
5 50 2500 -1,02818104 0,151932337 0,227 0,07534039
6 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,273 0,0011276
7 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,318 0,04432695
8 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,364 0,08978149
9 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,409 0,02175927
10 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,455 0,02369527
11 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,5 0,06914982
12 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,545 0,05432457
13 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,591 0,00887002
14 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,636 0,03658452
15 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,682 0,06985388
16 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,727 0,02439933
17 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,773 0,02105521
18 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,818 0,04761638
19 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,864 0,00216184
20 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,909 0,04329271
21 80 6400 1,533731853 0,937452183 0,955 0,01709327
22 80 6400 1,533731853 0,937452183 1 0,06254782
64
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
∑ 𝑋𝑖
= 1365 87575
a. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ 𝑋𝑖
𝑁 =
1365
22 = 62,04
b. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √22(87575)−(1365)2
22(22−1)
= √1926650−1863225
462
= √137,28
S = 11,71
c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara
selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,089. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata
𝛼 = 0,05 dengan N= 22 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,089 < 0,190 = distribusi data normal
Sehingga data berdistribusi Normal
2. Kelas VIII B
Sebaran data:
65 70 70 75 45 75 80 65 55 70
60 60 75 55 85 50 55 50 60 75
60 55
Tabel 2
Uji Normalitas Populasi
No
𝑥𝑖
𝑥2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) -
S(𝑍𝑖)|
1 45 2025 -1,71298819 0,0433574 0,045 0,00209719
2 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,091 0,01313216
65
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
3 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,136 0,03232239
4 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,182 0,07777693
5 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,227 0,01678295
6 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,273 0,06223749
7 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,318 0,10769204
8 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,364 0,00068852
9 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,409 0,04614307
10 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,455 0,09159761
11 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,5 0,13705216
12 65 4225 0,103542234 0,5412337 0,545 0,00422086
13 65 4225 0,103542234 0,5412337 0,591 0,04967541
14 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,636 0,07510314
15 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,682 0,0296486
16 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,727 0,01580595
17 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,773 0,07145766
18 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,818 0,02600312
19 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,864 0,01945143
20 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,909 0,06490597
21 80 6400 1,465940054 0,9286677 0,955 0,02587776
22 85 7225 1,920072661 0,9725756 1 0,02742436
∑ 𝑋𝑖 =1405 ∑ 𝑥2 =92275
a. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ 𝑋𝑖
𝑁 =
1405
22 = 63,86
b. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √22(92275)−(1405)2
22(22−1)
= √2030050−1974025
462
= √121,26
S = 11,01
c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara
selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,091. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata
𝛼 = 0,05 dengan N= 22 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190.
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
66
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,091 < 0,190 = distribusi data normal
Sehingga data berdistribusi Normal
3. Kelas VIII C
Sebaran data :
75 60 50 65 50 75 70 65 55 80
60 70 75 55 80 50 55 65 80 60
Tabel 3
Uji Normalitas Populasi
No
𝑥𝑖
𝑥2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) -
S(𝑍𝑖)|
1 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,05 0,02885209
2 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,1 0,02114791
3 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,15 0,07114791
4 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,2 0,02482434
5 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,25 0,07482434
6 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,3 0,12482434
7 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,35 0,02543849
8 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,4 0,07543849
9 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,45 0,12543849
10 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,5 0,0095523
11 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,55 0,0404477
12 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,6 0,0904477
13 70 4900 0,50287356 0,6924734 0,65 0,04247342
14 70 4900 0,50287356 0,6924734 0,7 0,00752658
15 75 5625 0,98180077 0,836901 0,75 0,08690099
16 75 5625 0,98180077 0,836901 0,8 0,03690099
17 75 5625 0,98180077 0,836901 0,85 0,01309901
18 80 6400 1,46072797 0,9279549 0,9 0,02795494
19 80 6400 1,46072797 0,9279549 0,95 0,02204506
20 80 6400 1,46072797 0,9279549 1 0,07204506
∑ 𝑋𝑖 =1295 ∑ 𝑥2 =85925
a. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ 𝑋𝑖
𝑁 =
1295
20 = 64,75
67
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
b. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √20(85925)−(1295)2
20(20−1)
= √1718500−1677025
380
= √109,14
S = 10,44
c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara
selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,125. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata
𝛼 = 0,05 dengan N= 20 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190.
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,125 < 0,190 = distribusi data normal
Sehingga data berdistribusi Normal
4. Kelas VIII D
Sebaran data:
60 70 50 75 55 75 70 65 50 60
60 80 75 55 85 50 65 60 70
Tabel 4
Uji Normalitas Populasi
No
𝑥𝑖
𝑥2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) -
S(𝑍𝑖)|
1 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,053 0,0271004
2 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,105 0,0255312
3 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,158 0,0781628
4 55 3025 -0,929321872 0,17636115 0,211 0,0341652
5 55 3025 -0,929321872 0,17636115 0,263 0,0867967
6 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,316 0,009929
7 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,368 0,0427026
8 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,421 0,0953342
68
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
9 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,474 0,1479658
10 65 4225 0,025787966 0,51028677 0,526 0,016029
11 65 4225 0,025787966 0,51028677 0,579 0,0686606
12 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,632 0,0610594
13 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,684 0,0084279
14 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,737 0,0442037
15 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,789 0,0472047
16 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,842 0,0054268
17 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,895 0,0580584
18 80 6400 1,458452722 0,9276421 0,947 0,0197263
19 85 7225 1,936007641 0,97356662 1 0,0264334
∑ 𝑋𝑖 =1230 ∑ 𝑥2 =81600 a. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ 𝑋𝑖
𝑁 =
1230
19 = 64,73
b. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √19(81600)−(1230)2
19(19−1)
= √1550400−1512900
342
= √109,64
S = 10,47
c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara
selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,147. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata
𝛼 = 0,05 dengan N= 19 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,195.
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,147 < 0,195 = distribusi data normal
Sehingga data berdistribusi Normal
5. Kelas VIII E
Sebaran data :
60 70 50 65 45 65 70 45 50 60
75 70 65 55 75 80 55 60 65
69
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
Tabel 5
Uji Normalitas Populasi
No
𝑥𝑖
𝑥2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) -
S(𝑍𝑖)|
1 45 2025 -1,679764 0,0465016 0,05 0,00612998
2 45 2025 -1,679764 0,0465016 0,11 0,05876156
3 50 2500 -1,188605 0,1172975 0,16 0,04059719
4 50 2500 -1,188605 0,1172975 0,21 0,09322877
5 55 3025 -0,697446 0,2427619 0,26 0,02039602
6 55 3025 -0,697446 0,2427619 0,32 0,0730276
7 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,37 0,04986238
8 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,42 0,0027692
9 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,47 0,05540078
10 65 4225 0,2848723 0,612129 0,53 0,08581322
11 65 4225 0,2848723 0,612129 0,58 0,03318164
12 65 4225 0,2848723 0,612129 0,63 0,01944994
13 65 4225 0,2848723 0,612129 0,68 0,07208152
14 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,74 0,04429268
15 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,79 0,0083389
16 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,84 0,06097048
17 75 5625 1,2671906 0,8974564 0,89 0,00271958
18 75 5625 1,2671906 0,8974564 0,95 0,049912
19 80 6400 1,7583497 0,960656 1 0,03934401
∑ 𝑋𝑖 =1180 ∑ 𝑥2 =75150
a. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ 𝑋𝑖
𝑁 =
1180
19 = 62,10
b. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √19(75150)−(1180)2
19(19−1)
= √1427850−1392400
342
= √103,65
S = 10,18
70
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi
c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara
selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,085. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata
𝛼 = 0,05 dengan N= 19 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,195.
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,085< 0,195 = distribusi data normal
Sehingga data berdistribusi Normal
71
Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi
UJI HOMOGENITAS AWAL
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas
awal untuk mengetahui sampel itu homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas
dilakukan dikelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D dan VIII E dengan cara
mengambil nilai ulangan harian siswa.
No VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E
1 40 45 50 50 45
2 45 50 50 50 45
3 45 50 50 50 50
4 50 50 55 55 50
5 50 55 55 55 55
6 55 55 55 60 55
7 55 55 60 60 60
8 55 60 60 60 60
9 60 60 60 60 60
10 60 60 65 65 65
11 60 60 65 65 65
12 65 65 65 70 65
13 65 65 70 70 65
14 65 70 70 70 70
15 70 70 75 75 70
16 70 70 75 75 70
17 70 75 75 75 75
18 75 75 80 80 75
19 75 75 80 85 80
20 75 75 80
21 80 80
22 80 85
Jumlah 1365 1405 1295 1230 1180
Rataan 62,04545 63,86364 64,75 64,73684 62,10526316
S 11,71681 11,01209 10,44724 10,47135 10,18110852
S² 137,2835 121,2662 109,1447 109,6491 103,6549708
L
angkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas
Kelas ni-1 S² (ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²
VIII A 22-1 = 21 137,28 2882,88 2,13 44,73
VIII B 22-1= 21 121,26 2546,46 2,08 43,68
VIII C 20-1=19 109,14 2073,66 2,03 38,57
VIII D 19-1=18 109,64 1973,52 2,03 36,54
72
Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi
VIII E 19-1=18 103,65 1865,7 2,01 36,18
jumlah 97
11342,22
199,70
Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi
S² = 21(137,28)+21(121,26)+19(109,14)+18(109,64)+18(103,65)
21+21+19+18+18
S² = 2882,88+2546,46+2073,66+1973,52+1865,7
97
S² = 11342,22
97
S² = 116,93
Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 116,93
= 2,06
Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)
= 2,067. 97
= 200,49
Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)
= 2,30 ( 200,49 – 199,70)
= 2,30 ( 0,79)
= 1,817
Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 5-1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 9,48 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen
Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,817 ≤ 9,48 maka dinyatakan homogen
73
Lampiran 3 Lembar Validasi RPP
LEMBAR PENILAIAN VALIDATOR
TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay
Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi
Sains Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya
Nama Validator : Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd
A. Tujuan
Tujuan penggunaan lembar penilaian ini adalah untuk mendapatkan penilaian
layak, perlu revisi, atau tidak layak penggunaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
B. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian pada beberapa aspek
yang terdapatdalam RPP.
2. Bapak/Ibu memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah
disediakan sesuai dengan criteria skala penilaian yang telah ditentukan
sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
C. Pada bagian Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran untuk
perbaikan instrument Penilaian
74
Lampiran 3 Lembar Validasi RPP
No. Indikator/Aspek yang divalidasi SkalaPenilaian
1 2 3 4 5
1. Format
a. Identitas.
Kelengkapan RPP (memuat komponen -
komponen RPP, yaitu identitas, tujuan
pembelajaran, materi, metode, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian).
b. Perumusan Indikator Pembelajaran.
Ketepatan dan kejelasan rumusan indicator
pencapaian dan tujuan berdasarkan SK dan KD.
2. Materi
a. Kesesuaian materi dengan indikator dan tujuan
pembelajaran
b. Langkah-langkah pembelajaran dijabarkan
dengan jelas.
c. Kesesuaian alokasi waktu dengan kegiatan yang
dilakukan.
3. Kebahasaan
a. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Bahasa yang digunakan singkat, jelas dan tidak
menimbulkan pengertian ganda.
75
Lampiran 3 Lembar Validasi RPP
D. Kesimpulan
Tes kemampuan hasil belajar ini dinyatakan :
1. Layak digunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi kecil
3. Layak digunakan dengan revisi besar
4. Belum dapat digunakan
(Mohon memberikan tanda checklist () pada salah satu nomor sesuai dengan
kesimpulan Bapak/Ibu)
E. Saran/Masukan Validator
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Jambi, September 2020
Validator
Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd
NIP.
76
Lampiran 4 Lembar Validasi Soal
LEMBAR VALIDASI SOAL
Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay
Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains
Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya
Nama Validator : Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian beberapa aspek yang
terdapat dalam tes hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA Terpadu pada
materi gerak dan gaya
2. Bapak/Ibu memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah di sediakan
sesuai dengan kriteria skala penilaian yang telah di tentukan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3. Pada bagian Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran untuk
perbaikan instrument tersebut.
77
Lampiran 4 Lembar Validasi Soal
4. Penilaian
Aspek
Penilaian
Butir Penilaian Skor
1 2 3 4 5
Materi
1.Kesesuaian pengorganisasian soal
dengan materi
2. Kesesuaian konsep setiap soal
3. Kesesuaian isi materi pada tiap butir
soal dengan indikator pembelajaran
4. Pengecoh benar benar berfungsi
Soal
5. Kejelasan kalimat dalam soal
6. Kejelasan kalimat dalam gambar
7. Kesesuaian indikator dengan literasi
sains
Bahasa
8. Kesesuaian bahasa yang digunakan
dengan kaidah Bahasa Indonesia
9. Kejelasan bahasa yang digunakan
10. Ketepatan penggunaan kata-kata yang
mudah dipahami siswa
78
Lampiran 4 Lembar Validasi Soal
5. Kesimpulan
Tes kemampuan literasi sains ini dinyatakan :
1. Layak di gunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi kecil
3. Layak di gunakan dengan revisi besar
4. Belum dapat di gunakan
(Mohon member tanda checklist () pada salah satu nomor sesuai dengan
kesimpulan Bapak/Ibu).
6. Saran/Masukan Validator
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Jambi, September 2020
Validator
Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd
NIP.
79 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
UJI TARAF VALIDITAS
Pengujian validitas dengan rumus Korelasi Point Biserial
𝑟𝑝𝑏𝑖= 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
Dengan df = N – 2
= 30 - 2
= 28
Pada taraf signifikan 5 % = 0,361
Pada taraf signifikan 1% = 0,463
Jika 𝑟𝑝𝑏𝑖 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal dikatakan valid
a. Mencari mean dari skor total ( 𝑴𝒕)
𝑀𝑡 = ∑ 𝑋𝑡
𝑁 =
463
30
= 15,43
b. Mencari Standar Deviasi ( 𝑺𝑫𝒕)
𝑆𝐷𝑡 = √∑ 𝑋𝑡
2−
𝑁(
𝑋𝑡
𝑁)
2
=√8299
30 − (
463
30)
2
= √276,63 − 238,18
= √38,45
= 6,20
c. Mencari 𝑴𝒑 dan 𝒓𝒑𝒃𝒊 butir soal
1. P = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+19+17+16+16+14+14+12+10+21
15
= 270
15 = 18
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
80 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 18−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 0,41 × 1
= 0,41 ( Valid )
2. p = 0,47 q = 0,53
𝑀𝑝 = 25+24+18+21+15+18+16+14+12+12+21+26+7+24
14
= 253
14 = 18,07
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
= 18,07−15,43
6,20 √
0,47
0,53
= 2,64
6,20 √0,88
= 0,42 × 0,93
= 0,39 ( Valid )
3. p = 0,40 q = 0,60
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+15+21+17+26+8+7+24
12
= 229
12 = 19,08
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
= 19,08−15,43
6,20 √
0,40
0,60
= 3,65
6,20 √0,66
= 0,58 × 0,81
= 0,47 ( Valid )
4. p = 0,53 q = 0,47
𝑀𝑝 = 8+25+23+18+20+18+19+17+18+16+14+12+10+21+26+24
16
= 289
16 = 18,06
81 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
= 18,06−15,43
6,20 √
0,53
0,47
= 2,63
6,20 √1,12
= 0,42 × 1,05
= 0,44 ( Valid )
5. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 25+18+21+18+21+17+18+16+16+14+14+12+26+8+24
15
= 268
15 = 17,86
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
= 17,87−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 2,44
6,20 √1
= 0,39 × 1
= 0,39 ( Valid )
6. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+20+15+21+18+16+16+12+21+7+24
15
= 269
15 = 17,93
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,93−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 2,5
6,20 √1
= 0,40× 1
= 0,40 ( Valid )
82 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
7. p = 0,63 q = 0,37
𝑀𝑝 = 25+24+23+9+20+15+18+19+21+17+18+16+16+14+14+12+21+26+6
19
= 334
19 = 17,57
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,58−15,43
6,20 √
0,63
0,37
= 2,15
6,20 √1,70
= 0,34 × 1,30
= 0,44 ( Valid )
8. p = 0,57 q = 0,43
𝑀𝑝 = 25+6+24+23+18+9+21+15+18+19+18+16+12+26+7+5+24
17
= 286
17 = 16,82
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=16,82−15,43
6,20 √
0,57
0,43
= 1,39
6,20 √1,32
= 0,22 × 1,14
= 0,25 ( Invalid )
9. p = 0,53 q = 0,47
𝑀𝑝 = 25+24+23+21+18+21+18+16+16+14+12+21+26+6+10+24
16
= 295
16 = 18,43
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,44−15,43
6,20 √
0,53
0,47
= 3,01
6,20 √1,12
= 0,48 × 1,05
83 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 0,50 ( Valid )
10. p = 0,70 q = 0,30
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+21+20+15+18+19+21+17+18+16+16+14+12+21+8+10+24
21
= 369
21 = 17,57
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,57−15,43
6,20 √
0,70
0,30
= 2,14
6,20 √2,33
= 0,34 × 1,52
= 0,51 ( Valid )
11. p = 0,60 q = 0,40
𝑀𝑝 = 6+24+18+21+18+19+17+18+16+16+14+14+12+21+26+7+10+24
18
= 301
18 = 16,72
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=16,72−15,43
6,20 √
0,60
0,40
= 1,29
6,20 √1,5
= 0,20 × 1,22
= 0,24 ( Invalid )
12. p = 0,63 q = 0,37
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+20+18+21+17+16+16+14+14+12+21+26+8+5+24
19
= 331
19 = 17,42
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,32−15,43
6,20 √
0,63
0,37
= 1,89
6,20 √1,70
84 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 0,30 × 1,30
= 0,39 ( Valid )
13. p = 0,57 q = 0,43
𝑀𝑝 = 8+25+23+18+21+20+15+18+19+21+14+14+10+21+26+10+24
17
= 307
17 = 18,05
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,06−15,43
6,20 √
0,57
0,43
= 2,63
6,20 √1,32
= 0,42 × 1,14
= 0,47 ( Valid )
14. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 25+6+24+21+18+19+21+17+18+16+14+14+10+21+26
15
= 270
15 = 18
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,00−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 2,57
6,20 √1
= 0,41 × 1
= 0,41 ( Valid )
15. p = 0,43 q= 0,57
𝑀𝑝 = 24+23+9+20+15+18+19+21+17+16+12+26+24
13
= 244
13 = 18,76
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
85 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
=18,77−15,43
6,20 √
0,43
0,57
= 3,34
6,20 √0,75
= 0,53 × 0,86
= 0,45 ( Valid )
16. p = 0,57 q = 0,43
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+18+19+21+16+14+12+10+21+26+10+24
17
= 322
17 = 18,94
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,94−15,43
6,20 √
0,57
0,43
= 3,51
6,20 √1,32
= 0,56 × 1,14
= 0,63 ( Valid )
17. p = 0,40 q = 0,60
𝑀𝑝 = 8+25+23+21+18+19+21+17+16+14+26+24
12
= 232
12 = 19,3
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=19,33−15,43
6,20 √
0,40
0,60
= 3,9
6,20 √0,66
= 0,62 × 0,81
= 0,50 ( Valid )
18. p = 0,57 q = 0,43
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+15+21+18+16+14+14+10+21+26+6+5
17
= 297
17 = 17,47
86 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,47−15,43
6,20 √
0,57
0,43
= 2,04
6,20 √1,32
= 0,32 × 1,14
= 0,36 ( Valid )
19. p = 0,47 q = 0,53
𝑀𝑝 = 8+6+23+21+20+15+18+19+21+17+12+26+10+24
14
= 240
14 = 17,14
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,14−15,43
6,20 √
0,47
0,53
= 1,71
6,20 √0,88
= 0,27 × 0,93
= 0,25 ( Invalid )
20. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 24+23+9+21+20+18+19+21+16+16+14+21+26+8+24
15
= 280
15 = 18,66
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,67−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 3,24
6,20 √1
= 0,52 × 1
= 0,52 ( Valid )
21. p = 0,53 q = 0,47
𝑀𝑝 = 25+24+18+21+20+15+21+18+16+12+10+26+8+6+10+24
16
87 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 274
16 = 17,12
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,13−15,43
6,20 √
0,53
0,47
= 1,7
6,20 √1,12
= 0,27 × 1,05
= 0,28 ( Invalid )
22. p = 0,47 q = 0,53
𝑀𝑝 = 24+23+21+20+18+19+21+17+16+14+10+26+8+24
14
= 261
14 = 18,64
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=18,64−15,43
6,20 √
0,47
0,53
= 3,21
6,20 √0,88
= 0,51 × 0,93
= 0,47 ( Valid )
23. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 8+25+24+23+21+15+18+19+21+18+16+12+21+26+24
15
= 291
15 = 19,4
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=19,40−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 3,97
6,20 √1
= 0,64 × 1
= 0,64 ( Valid )
88 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
24. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 25+24+18+21+20+18+19+21+17+12+10+21+6+10+5
15
= 247
15 = 16,46
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=16,47−15,43
6,20 √
0,50
0,50
= 1,04
6,20 √1
= 0,16 × 1
= 0,16 ( Invalid )
25. p = 0,63 q = 0,37
𝑀𝑝 = 8+25+6+24+23+9+20+19+17+18+16+14+12+21+26+8+6+10+24
19
= 306
19 = 16,10
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=16,11−15,43
6,20 √
0,63
0,37
= 0,68
6,20 √1,70
= 0,10 × 1,30
= 0,13 ( Invalid )
26. p = 0,53 q = 0,47
𝑀𝑝 = 8+25+6+24+23+18+20+15+21+18+14+12+10+21+26+24
16
= 285
16 = 17,81
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,81−15,43
6,20 √
0,53
0,47
= 2,38
6,20 √1,12
= 0,38 × 1,05
89 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 0,39 ( Valid )
27. p = 0,40 q = 0,60
𝑀𝑝 = 25+24+23+9+20+19+18+16+12+21+26+24
12
= 237
12 = 19,75
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=19,75−15,43
6,20 √
0,40
0,60
= 4,32
6,20 √0,66
= 0,6 9 × 0,81
= 0,55 ( Valid )
28. p = 0,50 q = 0,50
𝑀𝑝 = 8+25+24+23+21+20+15+19+21+17+18+14+12+26+10
15
= 273
15 = 18,2
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,81−15,43
6,20 √
0,53
0,47
= 2,38
6,20 √1,12
= 0,38 × 1,05
= 0,39 ( Valid )
29. p = 0,40 q = 0,60
𝑀𝑝 = 25+24+23+18+20+17+14+12+21+26+7+24
12
= 231
12 = 19,25
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=19,25−15,43
,20 √
0,40
0,60
90 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas
= 3,8
6,20 √0,66
= 0,61 × 0,81
= 0,49 ( Valid )
30. p = 0,40 q = 0,60
𝑀𝑝 = 25+23+18+15+18+16+12+21+26+7+5+24
12
= 210
12 = 17,5
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡 √
𝑝
𝑞
=17,50−15,43
6,20 √
0,40
0,60
= 2,07
6,20 √0,66
= 0,33 × 0,81
= 0,26 ( Invalid )
91
Lampiran 5 Uji Reliabilitas Soal
UJI RELIABILITAS SOAL
Diketahui :
∑ 𝑋𝑡 = 463
∑ 𝑋𝑡2
= 8299
∑ 𝑝𝑞 = 7,32
1. Mencari Varians Total ( 𝑽𝒕 )
𝑉𝑡 = ∑ 𝑋𝑡
2 –
(∑ 𝑋𝑡)2
𝑁
𝑁
= 8299 –
( 463)
30
2
30
= 8299 − 7145,63
30
= 1153,37
30
= 38,44
2. Mencari Reliabilitas KR-20
R11 = (𝒌
𝒌−𝟏) (
𝑽𝒕−∑ 𝒑𝒒
𝑽𝒕)
= (30
30−1) (
38,44−7,32
38,44)
= (30
29) (
31,12
38,44)
= 1,034 × 0,809
= 0,83
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh koefisien reliabilitas tes ( 𝑟11)
sebesar 0,83. Dengan membandingkan 𝑟11dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu: dk = 30 – 2= 28, ke
tabel product moment didapatkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar
0,361 dan taraf signifikasi 1% sebesar 0,463 dengan pengujian sebagai berikut : Jika
𝑟11> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka instrumen reliabel
Karena 0,83 > 0,361 maka distribusi instrumen reliabel
92
Lampiran 6 Daya Pembeda Soal
DAYA PEMBEDA SOAL
No. BA BB JA JB 𝑷𝑨= 𝑩𝑨
𝑱𝑨 𝑷𝑩 =
𝑩𝑩
𝑱𝑩 D =𝑷𝑨 −
𝑷𝑩
Interprestasi
1. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup
2. 9 5 15 15 0,6 0,3 0,27 Cukup
3. 9 3 15 15 0,6 0,2 0,4 Cukup
4. 12 4 15 15 0,8 0,3 0,53 Baik
5. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup
6. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup
7. 12 7 15 15 0,9 0,5 0,33 Cukup
8. 11 6 15 15 0,7 0,4 0,33 Cukup
9. 11 5 15 15 0,8 0,3 0,4 Cukup
10. 14 7 15 15 0,7 0,5 0,47 Baik
11. 11 7 15 15 0,7 0,5 0,27 Cukup
12. 12 7 15 15 0,6 0,5 0,33 Cukup
13. 11 6 15 15 0,8 0,4 0,33 Cukup
14. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik
15. 9 4 15 15 0,8 0,3 0,33 Cukup
16. 12 5 15 15 0,5 0,3 0,47 Baik
17. 10 2 15 15 0,7 0,1 0,53 Baik
18. 12 6 15 15 0,6 0,4 0,4 Cukup
19. 8 5 15 15 0,7 0,3 0,2 Jelek
20. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik
21. 9 7 15 15 0,6 0,5 0,13 Jelek
22. 11 3 15 15 0,7 0,2 0,53 Baik
23. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik
24. 9 5 15 15 0,6 0,3 0,27 Cukup
93
Lampiran 6 Daya Pembeda Soal
25. 11 9 15 15 0,7 0,6 0,13 Jelek
26. 9 6 15 15 0,6 0,4 0,2 Jelek
27. 10 3 15 15 0,7 0,2 0,47 Baik
28. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup
29. 9 3 15 15 0,6 0,2 0,4 Cukup
30. 7 5 15 15 0,5 0,3 0,3 Jelek
94
Lmpiran 7 Uji Taraf Kesukaran
UJI TARAF KESUKARAN
No. JB JS
P = JB
𝐽𝑆 Interprestasi
1. 15 30 0,50 Sedang
2. 14 30 0,47 Sedang
3. 12 30 0,40 Sedang
4. 16 30 0,53 Sedang
5. 15 30 0,50 Sedang
6. 15 30 0,50 Sedang
7. 19 30 0,63 Sedang
8. 17 30 0,57 Sedang
9. 16 30 0,53 Sedang
10. 21 30 0,70 Mudah
11. 18 30 0,60 Sedang
12. 19 30 0,63 Sedang
13. 17 30 0,57 Sedang
14. 15 30 0,50 Sedang
15. 13 30 0,43 Sedang
16. 17 30 0,57 Sedang
17. 12 30 0,40 Sedang
18. 17 30 0,57 Sedang
19. 14 30 0,47 Sedang
20. 15 30 0,50 Sedang
21. 16 30 0,53 Sedang
22. 14 30 0,47 Sedang
23. 15 30 0,50 Sedang
24. 15 30 0,50 Sedang
95
Lmpiran 7 Uji Taraf Kesukaran
25. 19 30 0,63 Sedang
26. 16 30 0,53 Sedang
27. 12 30 0,40 Sedang
28. 15 30 0,50 Sedang
29. 12 30 0,40 Sedang
30. 12 30 0,40 Sedang
96
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII D
No
Nama Siswa K
K
M
Nilai Pretest Nilai Posstest
1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 50 80
2 Siti Amelia 70 65 85
3 To’atil Mar’ati 70 60 80
4 Jum’atul Husna 70 55 75
5 Istiqomatin Nafi’ah 70 35 55
6 Syifa Salsabila 70 55 75
7 Kaliya Adzra 70 45 75
8 Lidya Anggun Pratiwi 70 65 90
9 Alfia Syakira Al-Amin 70 55 75
10 Nurul Istiqomah 70 60 80
11 Riska Amelia 70 35 60
12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 40 65
13 Desi Gusti Ayuni 70 70 90
14 Putri Septi Rahma Dania 70 50 85
15 Reffi Aulia Wibowo 70 70 85
16 Zaskia Aulia Rizki 70 40 70
17 Khurothul Nur Maulidia 70 45 70
18 Azzahra Salsabillah 70 35 60
19 Rahma Yeni Putri 70 45 75
Rata-Rata 51,31 75,26
97
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E
No
Nama Siswa KKM Nilai Pretest Nilai Posttest
1 Alysha Aulia 70 35 60
2 Adinda Maylini Sari 70 55 75
3 Annisa Nur Adia 70 45 55
4 Yulinda Safitri 70 40 70
5 Salwa Anggi Avisha 70 55 70
6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 55 70
7 Amelia Regita Putri 70 35 55
8 Izzatunnisa 70 50 75
9 Srf.Mahilah Usman
Alhabsyi
70 60 75
10 Airin 70 65 80
11 Khafifah Chairani 70 35 55
12 Nur Indrawani 70 40 60
13 Ririn Tiara Saputri 70 70 85
14 Rhea Sabrina Damayanti 70 35 50
15 Rahmi 70 65 80
16 Nur Afifah Badriyyah 70 35 65
17 Nopita Prapti Angreni 70 50 70
18 Monika Ammelia Utami
A.T
70 50 65
19 Dian Pratiwi 70 55 70
Rata-Rata 48,94 67,63
98
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
Daftar Nilai Pretest Course Review Horay
No Nama Siswa Nilai
Pretest
VIII D Proses Konten Konteks
1 Tiara Na’imatul
Qhoiriyah
50 3 5 2
2 Siti Amelia 65 4 5 2
3 To’atil Mar’ati 60 6 3 3
4 Jum’atul Husna 55 3 6 2
5 Istiqomatin Nafi’ah 35 2 4 1
6 Syifa Salsabila 55 3 7 1
7 Kaliya Adzra 45 3 5 1
8 Lidya Anggun
Pratiwi
65 4 7 2
9 Alfia Syakira Al-
Amin
55 4 5 2
10 Nurul Istiqomah 60 5 5 2
11 Riska Amelia 35 1 4 2
12 Assyifa Rihadhatul
Aisyi
40 2 5 1
13 Desi Gusti Ayuni 70 6 6 2
14 Putri Septi Rahma
Dania
50 2 6 2
15 Reffi Aulia Wibowo 70 3 8 3
16 Zaskia Aulia Rizki 40 2 6 0
17 Khurothul Nur
Maulidia
45 2 6 1
18 Azzahra Salsabillah 35 2 5 0
19 Rahma Yeni Putri 45 3 5 0
Rata-Rata 37,03704 67,763158 50,877193
99
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
Daftar Nilai Posttest Course Review Horay
No Nama Siswa Nilai
Posttest
VIII D
Proses Konten Konteks
1 Tiara Na’imatul
Qhoiriyah
70 3 8 3
2 Siti Amelia 85 5 8 4
3 To’atil Mar’ati 80 6 7 3
4 Jum’atul Husna 75 4 8 3
5 Istiqomatin Nafi’ah 55 2 7 2
6 Syifa Salsabila 75 5 8 2
7 Kaliya Adzra 70 3 8 3
8 Lidya Anggun
Pratiwi
85 7 7 3
9 Alfia Syakira Al-
Amin
70 6 6 2
10 Nurul Istiqomah 75 6 8 1
11 Riska Amelia 60 6 5 0
12 Assyifa Rihadhatul
Aisyi
65 6 6 1
13 Desi Gusti Ayuni 90 8 8 2
14 Putri Septi Rahma
Dania
80 7 6 3
15 Reffi Aulia Wibowo 85 7 8 2
16 Zaskia Aulia Rizki 70 6 6 2
17 Khurothul Nur
Maulidia
60 5 6 1
18 Azzahra Salsabillah 65 6 5 0
19 Rahma Yeni Putri 75 6 7 2
Rata-Rata 64,1975309 81,578947 68,421053
100
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
Daftar Nilai Pretest Direct Instruction
No Nama Siswa Nilai
Pretest
VIII E
Proses Konten Konteks
1 Alysha Aulia 35 2 4 1
2 Adinda Maylini Sari 50 3 5 2
3 Annisa Nur Adia 45 4 4 1
4 Yulinda Safitri 40 2 5 1
5 Salwa Anggi Avisha 50 4 4 2
6 Arqilla Dwi
Ramadhani
50 3 6 1
7 Amelia Regita Putri 35 2 5 0
8 Izzatunnisa 50 4 5 1
9 Srf.Mahilah Usman
Alhabsyi
60 4 6 2
10 Airin 65 4 6 3
11 Khafifah Chairani 35 1 5 1
12 Nur Indrawani 40 2 5 1
13 Ririn Tiara Saputri 70 4 7 3
14 Rhea Sabrina
Damayanti
40 2 5 1
15 Rahmi 65 5 6 2
16 Nur Afifah
Badriyyah
40 2 5 1
17 Nopita Prapti
Angreni
40 1 6 1
18 Monika Ammelia
Utami A.T
35 1 5 1
19 Dian Pratiwi 45 2 5 2
Rata-Rata 32,098765 65,1315789 47,368421
101
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction
Daftar Nilai Posttest Kelas Direct Instruction
No
Nama Siswa
Nilai
Posttest
VIII E
Proses Konten
Konteks
1 Alysha Aulia 60 5 5 2
2 Adinda Maylini Sari 75 6 6 2
3 Annisa Nur Adia 55 4 5 1
4 Yulinda Safitri 70 6 6 2
5 Salwa Anggi Avisha 70 7 5 2
6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 6 6 2
7 Amelia Regita Putri 55 4 7 0
8 Izzatunnisa 75 5 7 1
9 Srf.Mahilah Usman
Alhabsyi
75 6 6 3
10 Airin 80 8 7 1
11 Khafifah Chairani 55 5 6 0
12 Nur Indrawani 60 4 6 2
13 Ririn Tiara Saputri 85 8 7 1
14 Rhea Sabrina Damayanti 50 4 6 0
15 Rahmi 80 8 7 1
16 Nur Afifah Badriyyah 65 2 2 3
17 Nopita Prapti Angreni 70 6 6 2
18 Monika Ammelia Utami
A.T
65 6 5 2
19 Dian Pratiwi 70 7 5 2
Rata-Rata 66,04938 72,36842 50,87719
102
Lampiran 9 Uji N Gain
Uji N-gain
Kelas VIII D (Course Review Horay)
No Pretest Posstest Posstest
-Pretest
Skor
ideal-
Pretest
N-Gain
Score
N Gain
% Kategori
1 50 80 30 50 0,6 60 Sedang
2 65 85 20 35 0,57142 57,14 Sedang
3 60 80 20 40 0,5 50 Sedang
4 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang
5 35 55 20 65 0,3076 30,76 Sedang
6 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang
7 45 75 30 55 0,5454 54,54 Sedang
8 65 90 25 35 0,7142 71,42 Sedang
9 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang
10 60 80 20 40 0,5 50 Sedang
11 35 60 25 65 0,3846 38,46 Sedang
12 40 65 25 60 0,4166 41,66 Sedang
13 70 90 20 30 0,6666 66,66 Sedang
14 50 85 35 50 0,7 70 Sedang
15 70 85 15 30 0,5 50 Sedang
16 40 70 30 60 0,5 50 Sedang
17 45 70 25 55 0,4545 45,45 Rendah
18 35 60 25 65 0,3846 38,46 Sedang
19 45 75 30 55 0,5454 54,545 Sedang
Rata -
Rata 51,31 75,26
0,5065 50,65
103
Lampiran 9 Uji N Gain
Kelas VIII E (Direct Instruction)
No Pretest Posttest
Posstest
–Pretest
Skor
ideal-
Pretest
N-Gain
Score
N Gain
%
Kategori
1 35 60 25 65 0,3846 38,4615 Sedang
2 55 75 20 45 0,4444 44,4444 Sedang
3 45 55 10 55 0,1818 18,1818 Rendah
4 40 70 30 60 0,5 50 Sedang
5 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Sedang
6 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Rendah
7 35 55 20 65 0,3077 30,7692 Sedang
8 50 75 25 50 0,5 50 Sedang
9 60 75 15 40 0,375 37,5 Sedang
10 65 80 15 35 0,4286 42,8571 Rendah
11 35 55 20 65 0,3077 30,7692 Sedang
12 40 60 20 60 0,3333 33,3333 Sedang
13 70 85 15 30 0,5 50 Sedang
14 35 50 15 65 0,2308 23,0769 Sedang
15 65 80 15 35 0,4286 42,8571 Sedang
16 35 65 30 65 0,4615 46,1538 Sedang
17 50 70 20 50 0,4 40 Sedang
18 50 65 15 50 0,3 30 Rendah
19 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Sedang
Rata-
Rata 48,94 67,63
0,3728 37,28
104
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
UJI NORMALITAS DATA SAMPEL
A. Pretest Kelas VIII D ( Eksperimen 1 )
Nilai Pretest Kelas VIII D ( Course Review Horay)
50 65 60 55 35 55 45 65 55 60
35 40 70 50 70 40 45 30 45
1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar
No
𝝌𝒊
𝝌𝟐
𝒁𝒊
F(𝒁𝒊)
S(𝒁𝒊)
|F(𝒁𝒊) - S(𝒁𝒊|
1
35
1225
-1,4007549
0,080644
0,0526
0,0280121
2
35
1225
-1,4007549
0,080644
0,1053
0,0246195
3
35
1225
-1,4007549
0,080644
0,1579
0,077251
4
40
1600
-0,9714913
0,165652
0,2105
0,0448745
5
40
1600
-0,9714913
0,165652
0,2632
0,0975061
6
45
2025
-0,5422277
0,293831
0,3158
0,0219586
7
45
2025
-0,5422277
0,293831
0,3684
0,0745902
8
45
2025
-0,5422277
0,293831
0,4211
0,1272218
9
50
2500
-0,1129641
0,45503
0,4737
0,0186547
10
50
2500
-0,1129641
0,45503
0,5263
0,0712863
11
55
3025
0,3162995
0,624112
0,5789
0,045165
12
55
3025
0,3162995
0,624112
0,6316
0,0074665
13
55
3025
0,3162995
0,624112
0,6842
0,0600981
14
60
3600
0,7455631
0,772034
0,7368
0,0351922
15
60
3600
0,7455631
0,772034
0,7895
0,0174394
16 65 4225 1,1748267 0,879968 0,8421 0,0378627
105
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
17
65
4225
1,1748267
0,879968
0,8947
0,0147689
18
70
4900
1,6040903
0,945653
0,9474
0,0017155
19
70
4900
1,6040903
0,945653
1
0,0543471
∑ 𝑋 =975 52475
2. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ Х
𝑁 =
975
19 = 51,31
3. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √19(52475)−(975)2
19(19−1)
= √997025−950625
342
= √135,67
S = 11,64
4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors
= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,127 < 0,195 (5%) = distribusi data normal
0,127 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal
Sehingga data berdistribusi Normal
106
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
B. Pretest Kelas VIII E (Eksperimen II)
Nilai Pretest Kelas VIII E
35 55 45 40 55 55 35 50 60 65
35 40 70 35 65 35 50 50 55
1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar
No
𝒙𝒊
𝒙𝟐
𝒁𝒊
F(𝒁𝒊)
S(𝒁𝒊)
|F(𝒁𝒊) - S(𝒁𝒊|
1 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,053 0,05988958
2 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,105 0,007258
3 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,158 0,04537358
4 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,211 0,09800516
5 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,263 0,15063673
6 40 1600 -0,778068 0,2182645 0,316 0,09752498
7 40 1600 -0,778068 0,2182645 0,368 0,15015656
8 45 2025 -0,342907 0,3658343 0,421 0,05521837
9 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,474 0,06306773
10 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,526 0,01043615
11 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,579 0,04219543
12 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,632 0,06946839
13 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,684 0,01683681
14 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,737 0,03579477
15 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,789 0,08842635
16 60 3600 0,9625762 0,8321199 0,842 0,0099854
17 65 4225 1,3977372 0,918904 0,895 0,02416715
18 65 4225 1,3977372 0,918904 0,947 0,02846443
19 70 4900 1,8328982 0,9665911 1 0,03340886
∑ 𝑋 = 930 47900
2. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ Х
𝑁 =
930
19 = 48,94
3. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √19(47900)−(930)2
19(19−1)
107
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
= √910.100−864900
342
= √132.16
S = 11,49
4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors
= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,150 < 0,195 (5%) = distribusi data normal
0,150 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal
Sehingga data berdistribusi Normal
C. Posttest Kelas VIII D ( Eksperimen 1 )
Nilai Posttest Kelas VIII D (Course Review Horay)
80 85 80 75 55 75 75 90 75 80
60 65 90 85 85 70 70 60 75
1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar.
No
𝑥𝑖
𝒳2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖|
1 55 3025 -2,01392 0,022009 0,053 0,030622429
2 60 3600 -1,5169 0,064646 0,105 0,040617015
3 60 3600 -1,5169 0,064646 0,158 0,093248594
4 65 4225 -1,01988 0,153893 0,211 0,056633798
5 70 4900 -0,52286 0,300535 0,263 0,037376964
6 70 4900 -0,52286 0,300535 0,316 0,015254615
7 75 5625 -0,02584 0,489691 0,368 0,12126946
8 75 5625 -0,02584 0,489691 0,421 0,068637881
9 75 5625 -0,02584 0,489691 0,474 0,016006302
10 75 5625 -0,02584 0,489691 0,526 0,036625277
11 75 5625 -0,02584 0,489691 0,579 0,089256856
108
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
12 80 6400 0,471173 0,681241 0,632 0,04966244
13 80 6400 0,471173 0,681241 0,684 0,002969139
14 80 6400 0,471173 0,681241 0,737 0,055600718
15 85 7225 0,968191 0,833525 0,789 0,044051785
16 85 7225 0,968191 0,833525 0,842 0,008579794
17 85 7225 0,968191 0,833525 0,895 0,061211373
18 90 8100 1,465209 0,928568 0,947 0,018800408
19 90 8100 1,465209 0,928568 1 0,071431987
∑ 𝑋 =1430 109450
2. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ Х
𝑁 =
1430
19 = 75,26
3. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
= √19(109450)−(1430)2
19(19−1)
= √2079550−2044900
342
= √101,31
S = 10,06
4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors
= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,121 < 0,195 (5%) = distribusi data normal
0,121 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal
Sehingga data berdistribusi Normal
109
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
D. Posttest Kelas VIII E ( Eksperimen II )
Nilai Posttest Kelas VIII E (Direct Instruction)
60 75 55 70 70 70 55 75 75 80
55 60 85 50 80 65 70 65 70
1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar
No
𝑥𝑖
𝒳2
𝑍𝑖
F(𝑍𝑖)
S(𝑍𝑖)
|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖|
1 50 2500 -1,8045 0,0355762 0,0526 0,01705538
2 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,1053 0,007211423
3 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,1579 0,059843002
4 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,2105 0,112474581
5 60 3600 -0,78096 0,2174124 0,2632 0,04574551
6 60 3600 -0,78096 0,2174124 0,3158 0,098377089
7 65 4225 -0,26919 0,3938912 0,3684 0,025470145
8 65 4225 -0,26919 0,3938912 0,4211 0,027161433
9 70 4900 0,242579 0,5958344 0,4737 0,12215014
10 70 4900 0,242579 0,5958344 0,5263 0,069518561
11 70 4900 0,242579 0,5958344 0,5789 0,016886982
12 70 4900 0,242579 0,5958344 0,6316 0,035744597
13 70 4900 0,242579 0,5958344 0,6842 0,088376176
14 75 5625 0,75435 0,7746805 0,7368 0,037838367
15 75 5625 0,75435 0,7746805 0,7895 0,014793212
16 75 5625 0,75435 0,7746805 0,8421 0,067424791
17 80 6400 1,266121 0,8972651 0,8947 0,002528236
18 80 6400 1,266121 0,8972651 0,9474 0,050103343
19 85 7225 1,777892 0,9622892 1 0,037710838
∑ 𝑋 =1285 88625
2. Menghitung Rata – Rata (Mean)
Х̅ = ∑ Х
𝑁 =
1285
19 = 67,63
3. Menghitung Simpangan Baku
S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2
𝑛 (𝑛−1)
110
Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel
= √19(88625)−(1285)2
19(19−1)
= √1683875−1651225
342
= √95,46
S = 9,77
4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors
= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal
Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
0,122 < 0,195 (5%) = distribusi data normal
0,122 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal
Sehingga data berdistribusi Normal
111
Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel
UJI HOMOGENITAS SAMPEL
Uji Homogenitas dilakukan dengan cara uji bartlett. Dengan menghitung nilai
pretest dan posstest siswa di kelas VIII D dan kelas VIII E.
A. Nilai Pretest Siswa Kelas VIII D (Course Review Horay) dan Kelas VIII E
(Direct Instruction).
No VIII D VIII E
1 35 35
2 35 35
3 35 35
4 40 35
5 40 35
6 45 40
7 45 40
8 45 45
9 50 50
10 50 50
11 55 50
12 55 55
13 55 55
14 60 55
15 60 55
16 65 60
17 65 65
18 70 65
19 70 70
Jumlah 975 930
Rataan 51,31579 48,94737
S 11,64785 11,49625
S² 135,6725 132,1637
Langkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas
Kelas ni-1 S² ( ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²
VIII D 18 135,67 2442,06 2,13 38,34
VIII E 18 132,16 2378,88 2,12 38,16
36
4820,94
76,5
112
Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel
Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi
S² = 18(135,67)+18(132,16)
18+18
S² = 2442,06+2378,88
36
S² = 133,91
Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 133,91
= 2,1268
Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)
= 2,1268. 36
= 76,56
Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)
= 2,30 ( 76,56 – 76,50)
= 2,30 ( 0,04)
= 0,092
Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
3,841 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen
Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,092 ≤ 3,48 maka dinyatakan homogen.
B. Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen I ( Kelas VIII D) dan kelas
Eksperimen II (Kelas VIII E).
No VIII D VIII E
1 55 50
2 60 55
3 60 55
4 65 55
5 70 60
6 70 60
7 75 65
113
Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel
8 75 65
9 75 70
10 75 70
11 75 70
12 80 70
13 80 70
14 80 75
15 85 75
16 85 75
17 85 80
18 90 80
19 90 85
Jumlah 1430 1285
Rataan 75,26316 67,63158
S 10,06557 9,770764
S² 101,3158 95,46784
Langkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas
Kelas ni-1 S² ( ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²
VIII D 18 101,31 1823,58 2 36
VIII E 18 95,46 1718,28 1,97 35,46
36
3541,86
71,46
Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi
S² = 18(101,31)+18(95,46)
18+18
S² = 1823,58+1718,28
36
S² = 98,385
Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 98,385
= 1,99
Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)
= 1,99. 36
= 71,64
114
Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel
Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)
= 2,30 ( 71,64 – 71,46)
= 2,30 ( 0,18)
= 0,41
Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
3,841 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen
Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen
Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,41 ≤ 3,48 maka dinyatakan homogen.
115
Lampiran 12 Uji T
115
UJI T
1. Uji Paired Sample T-Test kelas VIII D ( Course Review Horay)
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair
1
Pretest CRH 48.9474 19 11.49625 2.63742
Posttest
CRH
75.2632 19 10.06557 2.30920
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig.
(2-
tailed)
Mean Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest CRH -
Posttest CRH
-26.3 4.3 1.00 -28.43 -24.2 -26. 18 .000
116
2. Uji Paired Sample T-test kelas VIII E ( Direct Instruction)
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1
Pretest DI 48.9474 19 11.49625 2.63742
Posttest
DI
67.6316 19 9.77076 2.24157
Paired Differences t df Sig.
(2-
tailed
)
Mea
n
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest DI
- Posttest
DI
-
18.6
3.266 .7494 -20.25 -17.1 -24. 18 .000
117
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya
Tahun Ajaran : 2019/2020
Pilihlah jawaban yang benar dengan tanda silang silang ( x ) pada salah satu
pilihan a, b, c, d yang kamu anggap benar !
Wacana 1
Tika bepergian dengan bus. Jika membandingkan posisi Tika terhadap
lingkungan sekitar di luar bus misalnya pohon, lapangan, dan rumah sebagai patokan
atau titik acuan maka Tika akan merasakan bahwa posisi Tika berubah terhadap
lingkungan sekitar tersebut. Artinya, Tika sedang bergerak. Namun jika Tika
membandingkan posisinya terhadap lingkungan sekitar di dalam bus misalnya
menjadikan penumpang lain atau dinding dan atap bus sebagai patokan atau titik
acuan Tika akan merasakan bahwa posisinya terhadap lingkungan tidak berubah
artinya Tika diam.
Pertanyaan :
1. Berdasarkan wacana di atas, apa yang di maksud dengan gerak .....
a. Perubahan posisi/ kedudukan terhadap titik acuannya
b. Dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak
c. Dorongan dan tarikan yang dapat menyebabkan benda diam
d. Perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena tidak adanya gaya
2. Berdasarkan wacana diatas, dapat dikatakan......
a. Pohon-pohon melakukan gerak yang sebenarnya, sedangkan bus
melakukan gerak semu
118
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
b. Bus dan pohon sama-sama melakukan gerak semu
c. Pohon-pohon melakukan gerak semu, sedangkan bus melakukan gerak
yang sebenarnya
d. Bus dan pohon sama sama diam
Wacana 2
Bus Damri melaju di jalan lingkar kudus. Pengemudi bus Indra, meletakkan
segelas air yang hampir penuh pada cekungan tempat minum yang berada diatas
dashboard. Tiba-tiba Indra melakukan pengereman secara mendadak karena lampu
pengatur lalu lintas menyala merah
Pertanyaan:
3. Hal yang terjadi pada air dalam gelas saat pengereman adalah :
a. Tetap dalam keadaan tenang (horizontal)
b. Meluap melalui sisi nomor 1
c. Meluap melalui sisi nomor 2
d. Meluap tetapi tidak dapat dijelaskan pada sisi nomor 1 atau 2
4. Ali mengendarai sepeda motor dari kota A menuju kota D yang berjarak 160
km. Dalam perjalanan, Ali berhenti di kota B dan kota C. Jarak kota A-B =
60 km, di tempuh dalam waktu 1 jam. Jarak kota B – C = 30 km, ditempuh
dalam waktu 45 menit. Jarak kota C – D = 70 km, ditempuh dalam waktu 1
jam 15 menit. Kecepatan rata-rata sepeda motor Ali dari A ke D adalah...
a. 2,2 km/jam
b. 53,3 km/jam
c. 80 km/jam
d. 480 km/jam
5. Grafik yang menunjukkan hubungan antara panjang lintasan dengan waktu
GLB adalah.....
119
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
6. Perhatikan peristiwa berikut
1) Buah mangga jatuh bebas ke bumi
2) Bola menggelinding di atas pasir
3) Kelereng menggelinding ke bawah pada bidang miring dan licin
4) Peluru yang ditembakkan vertikal ke atas
Contoh gerak lurus berubah beraturan dipercepat yang benar adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
7. Perhatikan grafik dibawah ini!
120
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Kecepatan pada grafik diatas adalah ....
a. 10 km/jam
b. 20 km/jam
c. 30 km/jam
d. 40 km/jam
8. Perhatikan data gerak benda pada tabel berikut :
Nama Benda Waktu (s) Jarak tempuh (m)
Benda A 1 2
2 4
3 6
Benda B 1 2
2 8
3 18
Jenis gerak lurus pada benda A dan benda B secara berturut turut adalah
adalah....
a. GLBB dipercepat dan GLB di perlambat
b. GLB dan GLBB diperlambat
c. GLB dan GLBB dipercepat
d. GLB diperlambat dan GLB dipercepat
121
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
9. Perhatikan gambar berikut:
Seorang anak meluncur maju dijalan seperti gambar di atas tanpa mengayuh
pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada
sepeda ketika melalui lintasan....
C-D A-B
a. GLBB
Dipercepat
GLBB
Dipercepat
b. GLBB
Dipercepat
GLBB
Diperlambat
c. GLBB
Diperlambat
GLBB
Diperlambat
d. GLBB
Diperlambat
GLBB
Dipercepat
Wacana 3
Adi dan Nia adalah kaka beradik yang rukun. Saat ini Adi berada dikelas VIII
SMPN 8 Kota Jambi, sedangkan Nia berada di kelas 7 pada SMP yang sama. Mereka
sering melakukan banyak kegiatan bersama, saling membantu satu sama lain, juga
berpetualang bersama. Mereka sering berlibur bersama keluarga untuk mengunjungi
tempat tempat wisata, misalnya mereka pernah berkunjung ke Gedong Songo, Umbul
Sidomukti, Taman Kyai Langgeng, dan lain-lain.
Liburan kali ini Adi dan Nia berkunjung kerumah neneknya. Rumah nenek
mereka ada di Desa Kalongan, Unggaran Timur. Di sekitar rumah nenek mereka ada
122
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
hamparan hutan karet yang indah. Nia seringkali meminta Adi untuk memotret
dirinya di hutan karet itu. Nia bergaya sesuka hatinya. Kadang, karena merasa sebal,
Adi tidak mau mengambil gambar Nia. Akhirnya Nia bergaya selfie dengan
tongsisnya. Agar handphonenya tidak jatuh, Nia harus memberi gaya pada tongsisnya
sehingga semakin lama tangannya terasa pegal.
Pertanyaan:
10. Berdasarkan Wacana diatas, apakah yang di maksud dengan gaya ? ....
a. Perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya gaya
b. Peralihan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali
c. Dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak
d. Dorongan dan tarikan yang dapat menyebabkan benda diam
Wacana 4
Budi dan teman teman melakukan jogging setiap hari minggu pagi. Mereka
berlari melewati rumah warga yang memiliki banyak pepohonan. Budi dan teman-
teman sedang memperhatikan pepohonan yang ada di sekelingnya. Mereka melihat
sebuah pohon kelapa yang tinggi dan di sampingnya terdapat pohon mangga yang
tidak terlalu tinggi. Pada waktu yang hampir bersamaan buah kelapa dan buah
mangga jatuh kebawah.
Pertanyaan:
11. Berdasarkan wacana diatas, yang menyebabkan buah tersebut jatuh ke bawah
karena adanya...
a. Gaya otot
b. Gaya Magnet
c. Gaya Gravitasi
d. Gaya Magnet
12. Berdasarkan peristiwa diatas, buah mana yang lebih cepat menyentuh tanah...
a. Mangga
b. Kelapa
c. Tidak keduanya
123
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
d. Keduanya jatuh bersamaan menyentuh tanah
13. Ketika sebuah kelapa jatuh dengan ketinggian tertentu, maka apa yang akan
terjadi ....
a. Kecepatan tetap, percepatan berubah
b. Kecepatan berubah, percepatan tetap
c. Kecepatan dan percepatan berubah
d. Kecepatan tetap dan percepatan nol
Wacana 6
Hari kemerdekaan biasanya dirayakan dengan aneka perlombaan, seperti
lomba balap karung, panjat pinang dan tarik tambang. Pada perlombaan tahun
kemarin, Adi dan Nia adalah satu tim pada lomba tarik tambang, yaitu tim merah.
Lawan mereka adalah tim biru yang diisi oleh teman mereka lainnya. Tiap tim terdiri
atas 5 orang, masing masing 2 perempuan dan 3 laki-laki. Nia memberikan tarikan
sebesar 10 N, Aldi memberikan tarikan sebesar 20 N, dan ketiga temannya yang lain
memberikan tarikan sebesar 50 N. Tim biru yang juga diisi oleh 5 orang memberikan
tarikan masing masing sebesar 15 N, 10 N, 10 N, 15 N , dan 20 N.
Pertanyaan:
14. Berdasarkan arah gaya resultannya, tim manakah yang akhirnya
menenangkan perlombaan tarik tambang ?
a. Tim Biru
b. Tim Merah
c. Kedua Tim
d. Tidak ada yang menang
124
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Wacana 7
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalimat tersebut sudah sering kita
dengarkan tetapi jarang kita terapkan. Padahal, menjaga kebersihan memiliki manfaat
untuk diri kita sendiri. Lingkungan yang bersih akan memberikan suasana yang indah
dan penuh semangat. Oleh karena itu, Rio dan Ryan rutin bekerja bakti.
Pada hari Minggu, Rio dan Ryan bergotong royong untuk membersihkan
gudang. Rio dan Ryan juga bekerja sama dalam mendorong meja kayu yang sangat
berat. Berat meja kayu tersebut adalah 70 N. Rio dan Ryan masing masing
memberikan gaya sebesar 35 N dan 40 N.
Pertanyaan :
15. Berdasarkan wacana di atas, berapakah gaya total yang bekerja pada meja
tersebut?
a. 5 N
b. 75 N
c. 80 N
d. 65 N
16. Berapa percepatan meja kayu tersebut ?
a. 10,71 m/𝒔𝟐 c. 8,71 m/𝑠2
b. 9,71 m/𝑠2 d. 10 m/𝑠2
125
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Wacana 8
Zizi bersekolah di SMAN 8 Kota Jambi. Jarak rumahnya dan sekolah sangat
jauh. Walaupun jarak rumah dan sangat sekolah sangat jauh tapi dia tetap rajin pergi
ke sekolah. Zizi setiap pergi ke sekolah menggunakan transportasi bus. Suatu hari
saat Zizi pulang sekolah dengan menaiki bus ada sebuah bus yang sedang melaju
dengan kecepatan tinggi, tiba – tiba direm mendadak hingga berhenti. Para
penumpang merasakan adanya dorongan ke arah depan.
Pertanyaan:
17. Berdasarkan wacana di atas, Peristiwa itu merupakan contoh berlakunya
hukum....
a. Kekekalan energi c. Newton II
b. Newton I d. Newton III
Wacana 9
126
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Pernahkah kamu merasakan sensasi yang aneh di kepala atau perut ketika
sedang berada di dalam elevator yang hendak bergerak. Saat elevor diam, kamu tidak
akan merasakan sesuatu yang aneh. Ini karena gaya yang bekerja pada tubuh
seimbang. Karena tubuh diam, tubuh akan ingin terus berada dalam keadaan diam.
Namun gerakan mendadak elevator ke atas mengubah keadaan seimbang itu.
Keadaan ini menyebabkan sensasi yang aneh di kepala atau perut. Namun keadaan itu
hanya bertahan dalam waktu singkat karena setelah itu elevator akan bergerak dengan
kecepatan tetap sehingga tubuh kembali seimbang. Sensasi aneh itu akan muncul lagi
ketika elevator akan berhenti. Hal ini karena mulanya tubuh bergerak dan ingin terus
berada dalam keadaan bergerak.
Pertanyaan:
18. Berdasarkan wacana diatas, peristiwa tersebut merupakan contoh dari......
a. Hukum Newton I
b. Hukum Newton III
c. Hukum Newton II
d. Gersk
19. Sebuah pesawat televisi yang beratnya 200 N terletak diam di atas meja.
Dapat di simpulkan bahwa....
a. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi adalah 200 N dan merupakan
gaya reaksi dari berat televisi
b. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi lebih besar dari 200 N dan tidak
ada kaitannya dengan gaya aksi-reaksi
c. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi adalah 200 N dan bukan
merupakan gaya reaksi dari berat televisi
d. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi lebih kecil dari 200 N dan tidak
ada kaitannya dengan gaya aksi reaksi
127
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Wacana 10
Pada saat burung terbang di udara, burung terbang dengan mengepakkan dan
menggerakan sayapnya ke atas dan bawah. Ketika hendak terbang, burung
mengangkat sayapnya. Gerakan sayap ini mendorong udara ke bawah. Dorongan ke
bawah merupakan gaya reaksi. Terdapat gaya reaksi yang berlawanan arah sehingga
dapat mendorong sayap ke atas. Akibatnya, tubuh burung berangkat ke atas dan
terbang. Besarnya gaya sayap mendorong udara sama dengan besarnya gaya udara
mengangkat sayap.
Pertanyaan:
20. Perbandingan besarnya gaya aksi dan reaksi antara burung dengan udara
yang benar adalah...
a. Sama, sehingga burung dapat terbang dengan stabil di udara
b. Berbeda, sehingga burung dapat melayang di udara
c. Sama, karena gaya yang dimilikinya melebihi besar gaya gesekan udara
maka burung dapat maju ke depan
d. Berbeda, karena gaya yang dimilikinya lebih kecil dari gaya gesekan
udara sehingga burung dapat maju ke depan
128
Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest
Kunci Jawaban
1. A 11. C
2. C 12. A
3. D 13. B
4. B 14.B
5. D 15.B
6. B 16. A
7. A 17. B
8.C 18. C
9. D 19. C
10 .C 20. C
129
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs An-Nur Tangkit
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII /I
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 6 × 40 menit ( 3× Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
130
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menganalisis gerak
lurus, pengaruh gaya
terhadap gerak berdasarkan
hukum Newton dan
penerapannya pada gerak
benda
Mengidentifikasi gerak dan jenis jenisnya
Mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan
Mengindentifikasi gaya
Mendeskripsikan Hukum I, II, III Newton
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi gerak dan macam macam gerak
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan dan gerak lurus
Berubah beraturan
3. Peserta didik mengidentifikasi gaya
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan hukum I, II,III Newton
D. Materi Pembelajaran
- Gerak
- Gaya
-Hukum Newton
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Course Review Horay
Metode Pembelajaran : diskusi dan tanya jawab
E. Media Pembelajaran
Media :
Lembar penilaian
131
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis, karton
F. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII
Buku referensi yang relevan,
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah
Course Review
Horay
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 5 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam
2. Guru meminta kepada ketua kelas menyiapkan
teman-temanya untuk berdoa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4. Memberikan apersepsi kepada peserta didik.
“Mengapa benda dapat bergerak? Gerakan apa
saja yang dapat dilakukan oleh benda?
5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di
capai (tahap 1)
2. Kegiatan Inti 25
Menit
6. Guru menjelaskan model Course Review Horay
7. Guru menjelaskan materi tentang gerak pada
benda dan penerapan gerak dalam kehidupan
sehari hari (tahap 2)
132
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
8. Guru memberikan contoh soal tentang penerapan
gerak dalam kehidupan sehari-hari. Guru
membimbing dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang diberikan
9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
(tahap 3)
Course Review
Horay
10. Guru membagi siswa dalam kelompok.
Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang
11. Untuk mengetahui atau menguji pemahaman
siswa disuruh membuat 5 kotak atau kartu
diisi angka sesuai dengan nomor yang di
tentukan oleh guru (tahap 4)
12. Guru membaca soal secara acak dan siswa
masing-masing kelompok berdiskusi dan
langsung menulis jawaban didalam kartu atau
kotak (tahap 5)
13. Salah satu siswa diminta untuk maju
mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan
14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi
pekerjaan temannya apakah sudah benar ()
atau salah (x) (tahap 5)
15. Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda
benar () harus berteriak “hore!!” atau yel
yel lainnya (tahap 6)
133
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
16. Guru segera memberi umpan balik jika
pekerjaan siswa kurang benar maka guru
memberikan penjelasan kembali sehingga
siswa dapat mengetahui kesalahannya
17. Meminta siswa untuk bertanya jika terdapat
masalah tentang jawaban yang belum di
mengerti
18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama
menghitung dari jawaban yang benar.
Kelompok yang paling banyak meneriakkan
horay maka kelompok tersebut yang menjadi
pemenang (tahap 7)
19. Guru memberikan reward pada kelompok
yang memperoleh nilai paling tinggi atau
paling sering memperoleh ”horee!!”
(tahap 8)
3. Kegiatan Penutup 5 Menit
20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
22. Peserta didik menutup dengan salam.
134
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
Pertemuan ke-2
Langkah-langkah
Course Review
Horay
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 5 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
2. Guru meminta kepada ketua kelas
menyiapkan teman-temanya untuk berdoa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4. Memberikan apersepsi kepada peserta didik .
5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di
capai (tahap 1)
2. Kegiatan Inti 25
Menit
6. Guru menjelaskan model Course Review
Horay
7. Guru menjelaskan materi tentang gaya,
macam-macam gaya (tahap 2)
8. Guru memberikan contoh soal tentang
penerapan gaya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru membimbing dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang diberikan (tahap 2)
9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami (tahap 3)
135
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
Course Review
Horay
10. Guru membagi siswa dalam kelompok.
Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang
11. Untuk mengetahui atau menguji pemahaman
siswa disuruh membuat 5 kotak atau kartu
diisi angka sesuai dengan selera masing-
masing (tahap 4)
12. Guru membaca soal secara acak dan siswa
masing-masing kelompok berdiskusi dan
langsung menulis jawaban didalam kartu atau
kotak (tahap 5)
13. Salah satu siswa diminta untuk maju
mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan
14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi
pekerjaan temannya apakah sudah benar ()
atau salah (x) (tahap 5)
15. Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda
benar () harus berteriak “hore!!” atau yel
yel lainnya (tahap 6)
16. Guru segera memberi umpan balik jika
pekerjaan siswa kurang benar maka guru
memberikan penjelasan kembali sehingga
siswa dapat mengetahui kesalahannya
17. Meminta siswa untuk bertanya jika terdapat
masalah tentang jawaban yang belum di
mengerti
18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama
menghitung dari jawaban yang benar.
Kelompok yang paling banyak meneriakkan
136
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
horay maka kelompok tersebut yang menjadi
pemenang (tahap 7)
19. Guru memberikan reward pada kelompok
yang memperoleh nilai paling tinggi atau
paling sering memperoleh ”horee!!”
(tahap 8)
H. Kegiatan Penutup 5 Menit
20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
22. Peserta didik menutup dengan salam.
Pertemuan ke-3
Langkah-langkah
Course Review
Horay
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan 5 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salamGuru meminta kepada
ketua kelas menyiapkan teman-temanya
untuk berdoa
2. Guru mengabsen kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi kepada peserta
didik .
4. Guru menyampaian kompetensi yang ingin
di capai (tahap 1)
137
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
1. Kegiatan Inti 25
Menit
5. Guru menjelaskan model Course Review
Horay
6. Guru menjelaskan materi tentang hukum
newton I,II,III (tahap 2)
7. Guru menjelaskan penerapan hukum
newton dalam kehidupan sehari-hari
8. Guru memberikan contoh soal tentang
penerapan hukum newton dalam
kehidupan sehari-hari. Guru membimbing
dan meminta siswa untuk mengerjakan
soal yang diberikan
(tahap 2)
9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum dipahami (tahap 3)
Course Review
Horay
10. Guru membagi siswa dalam kelompok.
Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang
11. Untuk mengetahui atau menguji
pemahaman siswa disuruh membuat 5
kotak atau kartu diisi angka sesuai dengan
selera masing-masing (tahap 4)
12. Guru membaca soal secara acak dan siswa
masing-masing kelompok berdiskusi dan
138
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
langsung menulis jawaban didalam kartu
atau kotak (tahap 5)
13. Salah satu siswa diminta untuk maju
mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan
14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi
pekerjaan temannya apakah sudah benar
() atau salah (x) (tahap 5)
15. Peserta didik yang sudah mendapatkan
tanda benar () harus berteriak “hore!!”
atau yel yel lainnya (tahap 6)
16. Guru segera memberi umpan balik jika
pekerjaan siswa kurang benar maka guru
memberikan penjelasan kembali sehingga
siswa dapat mengetahui kesalahannya
17. Meminta siswa untuk bertanya jika
terdapat masalah tentang jawaban yang
belum di mengerti
18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama
menghitung dari jawaban yang benar.
Kelompok yang paling banyak
meneriakkan horay maka kelompok
tersebut yang menjadi pemenang (tahap 7)
19. Guru memberikan reward pada kelompok
yang memperoleh nilai paling tinggi atau
paling sering memperoleh ”horee!!”
(tahap 8)
1. Kegiatan Penutup 5 Menit
20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
139
Lampiran 14 RPP Course Review Horay
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
22. Peserta didik menutup dengan salam.
I. Penilaian
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrument : Tes objektif (Pilihan Ganda)
Rubrik Penilaian Tes Pilihan Ganda
1. Jumlah soal = 20 butir soal
2. Bobot tiap soal = 1
3. Skor Ideal = 20 x 1 = 20
Nilai Akhir = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Jambi, September 2020
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa
Rima Nurjuliani, S.Pd Venna Saskianita
NIP: NIM: TF161188
Mengetahui
Kepala MTs An-Nur Tangkit
Sulaiman Astra Ar M.Pd
NIP:
140
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs An-Nur Tangkit
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII /I
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 6 × 40 menit ( 3× Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
141
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menganalisis gerak
lurus, pengaruh gaya
terhadap gerak berdasarkan
hukum Newton dan
penerapannya pada gerak
benda
Mengidentifikasi gerak dan jenis jenisnya
Mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan
Mengindentifikasi gaya
Mendeskripsikan Hukum I, II, III Newton
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi gerak dan macam macam gerak
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan dan gerak lurus
Berubah beraturan
3. Peserta didik mengidentifikasi gaya
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan hukum I, II,III Newton
D. Materi Pembelajaran
- Gerak
- Gaya
- Hukum Newton
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Direct Instruction
Metode Pembelajaran : ceramah, demostrasi dan tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar penilaian
142
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis, karton
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII
Buku referensi yang relevan,
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah
Direct Instruction
Kegiatan Pembelajaran Waktu
4. Pendahuluan 2. m
e
n
i
t
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam
2. Guru meminta kepada ketua kelas menyiapkan
teman-temanya untuk berdoa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4.Memberikan apersepsi kepada peserta didik.
“Mengapa benda dapat bergerak? Gerakan apa saja
yang dapat dilakukan oleh benda?
5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di capai
6. Kegiatan Inti 25
Menit
7. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, guru
menjelaskan tentang gerak pada benda
143
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
8. Guru memberikan contoh soal tentang penerapan
gerak dalam kehidupan sehari-hari. Guru
membimbing dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang diberikan
9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dipahami
10.Melalui tanya jawab siswa diajak diskusi
membahas soal latihan yang telah dikerjakan oleh
siswa. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara
bersama-sama mengenai materi gerak pada benda .
10. Kegiatan Penutup 5 Menit
11. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
12. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
13. Peserta didik menutup dengan salam.
144
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
Pertemuan ke-2
Langkah-langkah
Direct Instruction
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 5 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
2. Guru meminta kepada ketua kelas
menyiapkan teman-temanya untuk berdoa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4. Memberikan apersepsi kepada peserta
didik .
2. Kegiatan Inti 25
Menit
5. Guru menjelaskan materi tentang gaya,
macam-macam gaya
6. Guru menginstruksikan siswa membentuk
kelompok
7. Guru memberikan contoh soal tentang
penerapan gaya dalam kehidupan sehari-
hari. Guru membimbing dan meminta
siswa untuk mengerjakan soal yang
diberikan
8. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi
tentang gaya
9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal-hal yang
145
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
belum dipahami
10. Guru mengintruksikan beberapa siswa
untuk menjelaskan tentang gaya yang telah
mereka pelajari
F. Kegiatan Penutup 5 Menit
11. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
12. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
13. Peserta didik menutup dengan salam.
Pertemuan ke-3
Langkah-langkah
Direct Instruction
Kegiatan Pembelajaran Waktu
2 Pendahuluan 6 menit
1.Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam Guru meminta kepada ketua
kelas menyiapkan teman-temanya untuk berdoa
2. Guru mengabsen kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi kepada peserta didik .
4. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di
capai (tahap 1)
2. Kegiatan Inti 25
Menit
5.Guru menjelaskan materi tentang hukum
newton I,II,III (tahap 2)
146
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
6. Guru menjelaskan penerapan hukum newton
dalam kehidupan sehari-hari
7.Guru menginstruksikan siswa membentuk
kelompok
8.Guru memberikan contoh soal tentang
penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari.
Guru membimbing dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang diberikan
9.Guru membimbing siswa untuk berdiskusi
tentang gaya
10.Guru mengecek hasil kerja siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
14. Kegiatan Penutup 6 Menit
11.Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
12.Peserta didik menyudahi pelajaran dengan
mengucapkan lafaz hamdalah.
13.Peserta didik menutup dengan salam.
147
Lampiran 14 RPP Direct Instruction
148
Lampiran 15 Tabel Chi Kuadrat
149
Lampiran 16 Nilai Kritis Uji Liliefors
150 Lampiran 17 Tabel Z
151
Dokumentasi
KELAS EKSPERIMEN I
Mengerjakan Soal Pretest
152
Dokumentasi
153
Dokumentasi
154
Dokumentasi
155
Dokumentasi
KELAS EKSPERIMEN II
Mengerjakan Soal Pretest
156
Dokumentasi
157
Dokumentasi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JJl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
Telp/fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF.161188
Pembimbing I : Drs. Rizalman, M.Pd
Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay Dan
Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di
Madrasah An-Nur Tangkit
Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan
Jurusan : Tadris Fisika
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1. 6 September 2019 Penyerahan Surat Penunjukan Dosen
Pembimbing
2. 14 Oktober 2019 Perbaiki Latar Belakang Masalah
3. 20 Januari 2020 Perbaiki penulisan dan tambahkan
kajian teori
4. 23 Januari 2020 Perbaikan Penulisan di Bab II dan III
dan daftar pustaka
5. 31 Januari 2020 Acc Seminar Proposal
6. 20 Maret 2020 Bimbingan perbaikan proposal
7 23 Maret 2020 Acc Riset
8 4 November 2020 Bimbingan bab IV dan tambahkan
hasil penelitian
9 6 November 2020 Perbaiki tulisan dan lengkapi
lampiran skripsi
10 10 November
2020
Acc skripsi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JJl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
Telp/fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id
Nama : Venna Saskianita
NIM : TF.161188
Pembimbing II : Dr.Sukarno, M.Pd.I
Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay Dan
Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di
Madrasah An-Nur Tangkit
Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan
Jurusan : Tadris Fisika
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1. 14 Oktober 2019 Perbaiki Latar Belakang
Masalah
2. 5 November 2019 Tambahkan Latar Belakang
Tambahkan Kajian Teori
3. 6 Januari 2020 Perbaikan bab II dan III
4. 14 Januari 2020 Perbaiki kerangka berfikir
5. 22 Januari 2020 Acc Seminar Proposal
6. 10 Maret 2020 Acc Riset
7. 4 November 2020 Bimbingan Bab 4
8. 5 November 2020 Tambahkan pembahasan
9. 11 September 2020 Perbaikan daftar pustaka
10 24 September 2020 ACC munaqasah
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Venna Saskianita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 23 April 1998
Alamat : Jln Sunan Bonang Rt 17 No.34 Kel
Simpang Sipin Kec.kota baru
Alamat E-mail : [email protected]
No. Handphone : 0895-6359-71765
Pendidikan Formal
1. TK Pembina II, Lulus Tahun 2003
2. SDN 146 Kota Jambi, Lulus Tahun 2010.
3. SMPN 8 Kota Jambi, Lulus Tahun 2013.
4. SMAN 8 Kota Jambi, Lulus Tahun 2016.