PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf ·...

117
i PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA PADA EKOWISATA BERBASIS KEMASYARAKATAN GUNUNG API PURBA NGELANGGERAN, GUNUNG KIDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Putu Tita Yesika K. NIM : 142214097 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf ·...

Page 1: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

i

PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN

DOMESTIK DAN MANCANEGARA PADA EKOWISATA BERBASIS

KEMASYARAKATAN GUNUNG API PURBA NGELANGGERAN,

GUNUNG KIDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Putu Tita Yesika K.

NIM : 142214097

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilanga semangat ”

(Winston Chuchill)

“Dream, Belive and Make it Happen”

(Agnez Mo)

Hidup selalu memiliki keaslian ceritanya, berhentilah jadi orang palsu dan

tunjukan siapa dirimu yang sebenarnya

(Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan

kepada:

Sang Hyang Widhi Wasa

pegangan hidupku

Kedua orang tuaku dan seluruh

keluargaku yang tak henti

memberikan semangat dalam hidupku

Kekasih tersayang yang selalu memberikan

warna dalam hidupku

dan temanman angkatan 2014 yang selalu hadir

memberikan support bagi saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

limpahan ilmu-Nya yang tiada terhingga. Skripsi yang berjudul: “Perbandingan

Minat Berkunjung Wisatawan Domestik Dan Mancanegara Pada Ekowisata

Berbasis Kemasyarakatan Gunung Api Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul” dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan Skripsi ini, penyusun

mengalami berbagai hambatan. Namun, dengan bantuan motivasi berbagai pihak,

akhirnya dapat teratasi. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing I, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing II yang juga telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

3. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

yang telah mengajariku banyak hal.

4. Orang tuaku tercinta Bapak I Wayan Suarta dan Ibu Ni Luh Sri Adnyani serta

seluruh keluargaku yang selalu ada dalam setiap langkah kehidupan saya serta

selalu memberi kasih sayang, doa, dukungan, nasihat, dan kebahagiaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

viii

5. Kekasih dan Partner hidupku tersayang Nengah Pasek Suartana untuk segala

waktu, kesabaran, perhatian, nasihat dan dukungan yang tiada henti diberikan

padaku higga saat ini.

6. Adikku tercantik Kadek Shera Yunita K.D yang memberi semangat dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapaoku Ian Porter yang telah menopangku sehingga dapat merasakan kuliah

di tempat yang bagus dan yang selalu memberikan kasih yang luar biasa

kepada keluargaku

8. Sahabat dekat Desak Trisna W, Yuni, Dyan, Dela, Bayu Kak Adit, Yolan,

Reta, dan Yudi, atas dorongan yang diberikan agar lebih semangat dalam

setiap langkah kehidupan.

9. Sahabat terluarbiasa dan juga teman seperjuangan Deta, Hesty, Ping , Vika,

Vili, Depik, Tia, untuk pembelajaran hidup, selalu mewarnai hariku di

rantauan dan semangat untuk saling memotivasi.

10. Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza,

Maya, Lita, Satria, Dio, Adhitya, Raymundus dan Ansel yang selalu berdiskusi

bersama dan saling memberi semangat.

11. Kelompok 2 KKP Bukit Rhema Jeane, Oktin, Evin, Jenti dan Dolin yang telah

sabar menghadapi kekuranganku selama masa KKP.

12. Seluruh Mahasiswa/Mahasiswi Manajemen angkatan 14 yang sudah sama-

sama berjuang dan memberikan canda tawa selama masa perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

ABSTRACT .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................... 9

1. Tinjauan Umum Pariwisata ..................................................... 9

2. Definisi Wisatawan ................................................................ 14

3. Ekowisata Berbasis Masyarakat .............................................. 18

4. Konsep Pemasaran Pariwisata................................................. 22

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya .................................................. 28

C. Kerangka Teoritis ........................................................................... 31

D. Hipotesis ......................................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 33

B. Subjek dan objek penelitian .......................................................... 33

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 34

D. Variabel dan Indikator Penelitian .................................................. 34

E. Pengukuran Variabel ...................................................................... 35

F. Definisi Operasional ...................................................................... 36

G. Populasi dan Sampel ...................................................................... 37

H. Teknik Pengambilan Sampel.......................................................... 38

I. Sumber Data .................................................................................. 39

J. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39

K. Teknik Pengujian Instrumen .......................................................... 40

L. Teknik Analisis Data ...................................................................... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Profil Kawasan Wisata GAPN ....................................................... 45

B. Visi, Misi dan tujuan GAPN .......................................................... 53

C. Sejarah Perkembangan GAPN ....................................................... 54

D. Potensi dan Daya Tarik .................................................................. 59

E. Kegiatan Wisata di GAPN.............................................................. 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian ..................................................................... 65

B. Profil Responden............................................................................ 65

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 66

D. Hasil Analisis Data ......................................................................... 68

E. Pembahasan .................................................................................... 71

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 76

B. Saran ............................................................................................... 76

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN…............................................................................. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

III.1 Indikator Variabel Penelitian ............................................................... 35

IV.1 Potensi dan Daya Tarik Gunung Api Purba Desa Nglanggeran ......... 59

IV.2 Daftar Harga Kegiatan Wisata Gunung Api Purba Ngelanggeran ...... 63

IV.3 Data Jumlah Pengunjung Kawasan Wisata Gunung Api Purba

Nglanggeran ........................................................................................ 64

V.1 Distribusi Frekwensi Asal Wisatawan Domestik ................................ 65

V.2 Distribusi Frekwensi Asal Wisatawan Mancanegara .......................... 66

V.3 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas .................................................. 67

V.4 Indikator dan Dimensi Variabel Penelitian ......................................... 68

V.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ................................................. 69

V.6 Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas ........................................... 69

V.7 Minat Wisatawan Domestik ................................................................ 70

V.8 Minat Wisatawan Mancanegara ........................................................... 70

V.9 Ringkasan Hasil Independent samples Test ........................................ 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II.1 Kerangka Teoretis ............................................................................... 31

IV.1 Peta Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran ..................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kuesioner .......................................................................................86

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian ......................................................................90

Lampiran 3 Data Hasil Uji Coba Instrumen .......................................................96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

xiv

ABSTRAK

PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN DOMESTIK

DAN MANCANEGARA PADA EKOWISATA BERBASIS

KEMASYARAKATAN GUNUNG API PURBA NGELANGGERAN,

GUNUNG KIDUL.

Putu Tita Yesika Kumalasari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat wisatawan domestik dan

wisatawan mancanegara, dan Untuk mengetahui perbedaan wisatawan domestik

dan wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan pada

ekowisata berbasis kemasyarakatan.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 - Februari 2018 di

berbagai daerah wisata Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan

domestik dan wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Yogyakarta dan

belum pernah berkunjung ke Gunung Api Purba Ngelanggeran. Pengambilan

sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis

data menggunakan Uji t-Independent.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat

berkunjung antara wisatawan domestik dan mancanegara terhadap ekowisata

berbasis kemasyarakatan Gunung Api Purba. Minat berkunjung wisatawan

domestik lebih tinggi dengan skor 4,09 yang artinya berminat dibandingkan dengan

wisatawan mancanegara yang masih ragu-ragu untuk berkunjung dengan skor 3,31.

Kata Kunci : Minat berkunjug, wisatawan domestik, wisatawan mancanegara, ekowisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

xv

ABSTRACT

COMPARISON OF INTEREST TO VISITING FOR DOMESTIC AND

FOREIGN TOURISTS ON ECOTOURISM BASED ON COMMUNITY OF

ANCIENT VULCANO NGELANGGERAN, GUNUNG KIDUL.

Putu Tita Yesika.

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2018

This study aims to determine the interests of domestic tourists and

foreign tourists, and to identify the difference between domestic tourists and

foreign tourists on community-based ecotourism. This research was

conducted in December 2017- february 2018 in various tourist areas of

Yogyakarta.

The population in this study are domestic tourists and foreign tourists

who are on vacation in Yogyakarta and have never visited the Ancient

Volcano Ngelanggeran. Sampling using Purposive Sampling method with the

number of respondents as many as 100 people.

Data collection techniques using questionnaires. Data analysis using t-

Independent test. The result of the research indicates that there is a difference

of visiting interest between domestic and foreign tourists to eco-tourism based

on the community of Ancient Volcano.

The interest of domestic tourists in visiting Ancient Volcano

Ngelanggeran is higher than foreign tourist.

Keywords: Interest visiting, domestic tourists, foreign tourists, ecotourism

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Definisi pariwisata menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009

“Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah Daerah”. Indonesia merupakan negara yang

memiliki keindahan alam dan keanekaragaman budaya sehingga perlu adanya

peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan

sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk

dikembangkan sebagai salah satu aset yang digunakan sebagai sumber yang

menghasilkan bagi Bangsa dan Negara. Pariwisata merupakan sektor yang ikut

berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Sektor pariwisata

berada pada peringkat ke-4 untuk kontribusi terhadap devisa negara dengan

jumlah $ 12.225,89 juta. (www.setgab.go.id)

Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik.

Keragaman budaya ini dilatari oleh adanya agama, adat istiadat yang unik, dan

kesenian yang dimiliki oleh setiap suku yang ada di Indonesia. Disamping itu,

alamnya yang indah akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung

baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai. Jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang 2016

mencapai 11,52 juta orang (www. kemenpar.go.id). Banyaknya jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

2

wisatawan asing yang berwisata ke Indonesia adalah sebagai bukti bahwa

pariwisata Indonesia diminati.

Orang yang melakukan kegiatan wisata atau orang yang bepergian ke

suatu tempat dengan tujuan untuk berwisata biasa disebut wisatawan. Menurut

G.A. Schmoll dalam Yoeti (2008:99), berdasarkan sifat perjalanan dan ruang

lingkup perjalanan, wisatawan bisa dibagi, seperti wisatawan asing atau foreign

tourist, merupakan wisatawan asing yang melakukan perjalanan-perjalanan

wisata yang datang ke negara lain dari negara asalnya. Wisatawan domestik

atau nusantara merupakan wisatawan dalam negeri, dan bukan wisatawan yang

berasal dari negara lain. Wisatawan domestik melakukan perjalanan wisata dan

rekreasi ke bagian atau wilayah yang lain di negaranya untuk mengetahui

sesuatu yang berbeda dari lingkungann yang ada disekitarnya. Tujuan

wisatawan domestik berwisata di dalam negeri, yaitu ingin mengobati rasa

penasaran pada tempat yang ia yakini atau anggap sangat menakjubkan dan

menyenangkan.

Seiring dengan kemajuan pariwisata, wisatawan juga mengalami

perubahan baik dari pola pikir maupun minat dan ketertarikannya. Wisatawan

pada saat ini mulai berfikir kritis dan tidak lagi hanya mencari kesenangan atau

sesuatu hal yang modern namun mulai peduli pada pendidikan, budaya, sejarah,

alam dan kelestariannya. Keprihatinan akan kerusakan alam dan lingkungan

yang terjadi di bumi telah membentuk suatu trend wisata yang menggunakan

konsep keberlanjutan dan bertanggung jawab. Wisatawan mulai beralih ke jenis

wisata yang lebih tinggi seperti menikmati produk atau kreasi budaya (culture)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

3

dan peninggalan sejarah (heritage), serta ekowisata (nature) dari suatu daerah

atau negara. Sebagai negara yang terkenal dengan sejumlah peninggalan

bersejarah, kekayaan atraksi budaya yang sangat beragam dan unik, kekayaan

alam yang tersebar di hampir seluruh pelosok nusantara, peluang Indonesia

untuk menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara menjadi semakin besar.

Pengertian ekowisata menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33

Tahun 2009 Pasal 1 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Daerah, adalah

kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggung jawab dengan memperhatikan

unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi

sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Masyarakat

menjadi basis utama dalam pengembangan konsep wisata ini. Dari definisi ini

didapatkan poin penting yaitu tentang konservasi dan kesejahteraan.

Kembar dan Nina (2016:6) menyebutkan beberapa aspek kunci dalam

ekowisata berbasis kemasyarakatan adalah masyarakat membentuk panitia

untuk pengelolaan, prinsip lokal ownership, homestay menjadi pilihan utama

untuk akomodasi di lokasi wisata, pemandu adalah orang setempat. Ekowisata

bila ditinjau dari perannya dalam hal konservasi, berarti lebih menjurus pada

kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Sedangkan jika berbicara tentang

kesejahteraan maka berkaitan erat dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang

berujung pada peningkatan pendapatan. Ekowisata berbasis masyarakat dapat

menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi

kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

4

turis: fee pemandu, biaya transportasi, homestay, menjual kerajinan dan lain-

lain.

Salah satu kota yang terkenal dengan wisata budaya dan alamnya adalah

Daerah Istimewa Yogyakarta. Visi pembangunan kepariwisataan Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam RIPPARDA Tahun 2012 – 2025, yaitu:

“Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya

terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan,

mampu mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”

(www.bphn.go.id). Pemerintah Provinisi DIY melalui Dinas Pariwisata

berupaya untuk mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki guna menunjang

pertumbuhan ekonomi secara sinergi dan berkelanjutan. Diantara upaya

tersebut adalah bagaimana mewujudkan daya saing kepariwisataan khususnya

pada daya tarik ekowisata (ecotourism). Daerah Istimewa Yogyakarta adalah

destinasi dengan potensi ekowisata yang cukup besar dan beberapa diantaranya

sudah cukup populer seperti Gunung Api Purba Nglanggeran, Goa Cerme,

Taman Nasional Gunung Merapi, Hutan Bunder dan Wanagama, Pantai-Pantai

selatan di Bantul dan Wonosari, serta desa desa wisata yang populasinya cukup

banyak di DIY. Potensi pengembangan segmen pasar ekowisata sangat tinggi

dapat dibuktikan dari data BPS kunjungan wisata berbasis alam memiliki

kontribusi share ± 49% (www.visitingjogja.web.id). Angka ini lebih tinggi

dibandingkan jumlah kontribusi share wisata budaya dan wisata buatan.

Tempat ekowisata yang terkenal di Yogyakarta adalah Gunung Api

Purba Nglanggeran. Pada tahun 2016, Gunung Api Purba masuk kedalam

kategori Innovation in Non-Govermental dalam ajang bergengsi United Nation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

5

World Tourism Organization 2016 bersama 4 wakil Indonesia lainnya.

(wwwnationalgeographic.co.id). Gunung Api Purba adalah tempat wisata yang

komplit. Gunung Api Purba menawarkan wisata alam, wisata budaya dan religi,

hingga adventure tourism. Mulai dari berkemah, outbond, berburu sunset dan

sunrise, memanjat tebing (climbing) dan rappeling, tracking, flying fox, jelajah

alam, hingga penelitian ilmiah. Selain itu wisatawan juga bisa melakukan live

in, atau tinggal beberapa hari di rumah warga untuk menyelami kehidupan

masyarakat setempat. Disana, telah tersedia 80 homestay yang siap

menampung. Terdapat juga Joglo dan Pendopo Pedukuhan yang dapat

digunakan latihan kesenian. Fasilitas Mushola dan kamar mandi publik juga

tersedia untuk kenyamanan pengunjung. Live in di Desa Wisata Nglanggeran

memang sangat menarik (www.gunungapipurba.com). Tempat wisata ini

dikelola secara resmi oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran. Kawasan ini

sering dieksploitasi warga dengan mengambil batu dan menebang pohonnya.

Lewat karang Taruna inilah tempat ini disulap menjadi desa wisata dengan

konsep pengelolaan ekowisata hingga pendapatan Gunung Api Purba pada

tahun 2014 mencapai 1,4 miliar (www.gunungapipurba.com). Dilihat dari

dampak pariwisata ekowisata berbasis kemasyarakatan yang sangat

menguntungkan bagi masyarakat seharusnya wisatawan domestik dan

mancanegara memiliki niat yang tinggi untuk berwisata ke tempat ekowisata.

Penelitian ini penting dilakukan agar pengelola ekowisata berbasis

kemasyarakatan dapat mengetahui bagaimana minat wisatawan domestik dan

wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

6

dapat pasar lebih mudah dibedakan, pelayanan kepada wisatawan dapat lebih

baik, menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk ekowisata berbasis

kemasyarakatan yang dikelola. Dari uraian latar belakang tadi membuat penulis

tertarik melaksakan penelitian dengan judul “Perbandingan Minat

Wisatawan Domestik Dan Mancanegara Pada Ekowisata Berbasis

Kemasyarakatan Gunung Api Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana minat wisatawan domestik pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan?

2. Bagaimana minat wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan?

3. Apakah terdapat perbedaan minat wisatawan domestik dan wisatawan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah tersebut terfokus dan tidak meluas, maka peneliti hanya

menganalisis:

1. Indikator minat yang diteliti adalah :

Minat beli konsumen dimana menurut Ferdinand (2016: 129) memiliki 4

indikator yaitu meliputi:

a) Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

7

b) Minat referensional yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

c) Minat preferensional yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

d) Minat eksploratif yaitu minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk

tersebut.

2. Subjek penelitian adalah wisatawan domestik dan mancanegara

Wisatawan domestik adalah wisatawan dalam negeri, bukan

wisatawan yang datang dari negara lain yang berkunjung ke Daerah

Istiwema Yogyakarta dan belum pernah berkunjung ke Gunung Api Purba

Ngelanggran.

Wisatawan mancanegara adalah setiap pengunjung yang

mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu

atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di

tempat yang dikunjungi dan yang sedang berkunjung ke Daerah Istiwema

Yogyakarta dan belum pernah berkunjung ke Gunung Api Purba

Ngelanggran.

3. Objek ekowisata yang diteliti adalah minat beli wisatawan domestik dan

mancanegara.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

8

1. Untuk mengetahui minat wisatawan domestik pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan.

2. Untuk mengetahui minat wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan.

3. Untuk mengetahui perbedaan wisatawan domestik dan wisatawan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak

pihak diantaranya:

1. Manfaat untuk peneliti lain:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi pembuatan jurnal

dan menambah wawasan tentang minat wisatawan domestik dan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan.

2. Manfaat untuk universitas:

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

wawasan dan refrensi karya tulis tugas akhir terutama dalam bidang

manajemen dan ekowisata.

3. Manfaat untuk masyarakat:

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

wawasan tentang ekowisata berbasis kemasyarakatan yang memiliki

berbagai dampak positif kepada masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Pariwisata

a. Pengertian Pariwisata

Menurut Hasan (2015: 4) Pariwisata adalah bisnis manusia,

budaya dan hospitality, memerlukan SDM dengan posisi, skill, dan job

yang tepat. Tantangan utama pariwisata adalah pengembangan kualitas

staff. Pariwisata memerlukan network (jaringan pariwisata dengan

tingkat ketertataan yang mampu menampilkan karekter zona. Dalam

zona itu wisatawan bisa mobile dengan lancar dan leluasa untuk

memuaskan hasrat konsumsi mereka.

Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, menyebutkan

pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha

yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, dengan

demikian pariwisata meliputi:

1) Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata,

taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, pagelaran

seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah:

keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai.

3) Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata

(biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, konvensi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

10

perjalanan insentif dan pameran, konsultan pariwisata, informasi

pariwisata). Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari akomodasi,

rumah makan, bar, angkutan wisata.

Salah Wahab dalam Yoeti (2008: 111) menjelaskan Pariwisata

sebagai suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang

mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam

suatu negara itu sendiri atau diluar negeri, meliputi pendiaman orang-

orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia

memperoleh pekerjaan tetap.

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian

sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat

tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai

kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan,

politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena

sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan

wisata, yaitu sebagai Sesutu perubahan tempat tinggal sementara

sesorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk

melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk

mendapatkan kenikmatan dan hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

11

juga dapat karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah

raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha

lainnya, Suwantoro (2004 : 3).

Jadi pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan manusia

ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya dalam waktu paling

tidak satu malam dengan tujuan perjalanannya bukan untuk mencari

nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat tujuan.

b. Jenis dan Produk Pariwisata

Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena

didorong oleh berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam

jenis pariwisata. Bagi daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena

berhubungan dengan fasilitas yang perlu disiapkan dan program-

program promosinya.

Menurut Host and Guest (1989) dalam Kusumanegara (2009:3)

mengklasifikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:

1) Pariwisata Etnik (Etnhic Tourism), yaitu perjalanan untuk

mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat

yang menarik.

2) Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk

meresapi atau untuk mengalami gaya hidup yang telah hilang dari

ingatan manusia.

3) Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan pariwisata

yang berkisar pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan

melakukan kontak sosial dengan suasana santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

12

4) Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan kesuatu tempat

yang relative masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk

mepelajari, mengagumi, menikmati pemandangan, tumbuhan, dan

binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di

tempat tersebut.

5) Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota

untuk menikmati pemandangan, tumbuhan dan binatang liar serta

perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.

6) Rersort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai

tumpuan kehidupan pada persediaan sarana atau prasarana wisata

yaitu penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan persediaan

tamasya lainnya.

7) Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism atau

Farm Tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan

mempelajari kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan,

kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan mengajak wisatawan

memikirikan alam dan kelestariannya.

Menurut Hasan (2015: 128) Selain menawarkan produk wisata

umum seperti alam, seni budaya, dan berbagai aktivitas wisata lainya,

produk wisata dapat ditawarkan:

1) Ekowisata

Ekowisata (eco-tourism atau green tourism) akan diklasifikasikan

sesuai dengan produk yang sudah ada, misalnya alam dan sejarah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

13

terutama pada aspek manajemen dan sesuai dengan standar lokal.

Untuk produk jenis ini, bukan untuk kepentingan ekonomi semata

tetapi lebih pada upaya mempublikasikan aspek pelestarian

lingkungan yang akan memberikan hasil jangka panjang sebagai

konservasi sumber daya pariwista.

2) Wisata belanja

Keragaman produk yang tersedia, baik tradisional maupun modern

difokuskan pada identitas belanja di masing-masing daerah

disajikan dengan atraksi seni dan budaya untuk menawarkan setiap

jenis produk. Rute diatur untuk menghubungkan sumber produk

kedalam rangkaian tur untuk meningkatkan daya tarik, dan suasana

belanja yang menyenangkan.

3) MICE

Penyelenggaran MICE ; pertemuan (meetings), insentif (incentive),

konvensi (convention) dan pameran (exhibitions) di sebuah daerah

atau Negara dengan menyediakan fasilitas berstandar internasional

dan penyertaan tempat-tempat wisata yang beragam dan

mempublikasikan kesiapan layanan akan membentuk rantai

keuntungan bagi setiap sektor yang terkait dengan penyelenggaraan

MICE.

4) Produk Minat Khusus

Produk minat khusus akan dikembangkan dari yang ada untuk

menawarkan pilihan baru bagi wisatawan. Lingkungan, warisan

budaya dan destinasi meningkatkan kualitas pariwisata secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

14

keseluruhan di sebuah Negara, khususnya produk dengan citra

positif, seperti makanan, buah-buahan, olahraga, agama, cara hidup

dan kesehatan.

5) Desa Wisata

Desa wisata didefinisikan sebagai objek wisata yang berlokasi di

daerah pedesaan dengan fitur-fitur khusus pedesaan, seperti ruang

terbuka, sumber daya alam, karakter tradisional dan organik,

tumbuh dan dikendalikan oleh masyarakat setempat, terpadu dan

terkoordinasi di tingkat lokal, yang memungkinkan manfaat

maksimal bagi pembangunan daerah jangka panjang.

2. Definisi Wisatawan

Kata wisatawan (tourist) merujuk kepada orang. Secara umum

wisatawan menjadi bagian dari traveller atau visitor. Untuk dapat disebut

sebagai wisatawan, seseorang haruslah seorang traveller atau seorang

visitor. Seorang visitor adalah seorang traveller, tetapi tidak semua seorang

traveller adalah wisatawan. Traveller memiliki konsep yang lebih luas,

yang dapat mengacu kepada orang yang berperan dalam masyarakat yang

melakukan kegiatan rutin ke tempat kerja, sekolah, dan sebagainya sebagai

aktivitas sehari-hari. Orang-orang menurut kategori ini sama sekali tidak

dapat dikatakan sebagai wisatawan . Pitana dan Surya (2009:35).

Forum Internasional dilakukan pada 1937 oleh Komisi Ekonomi

Liga Bangsa-Bangsa (Economic Commission of the League of Nations).

Komisi merumuskan bahwa yang bisa dianggap wisatawan adalah:

a) Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan

keluarga, kesehatan, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

15

b) Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-

pertemuan atau tugas-tugas tertentu (ilmu pengetahuan, tugas

pemerintah diplomasi, agama, olahraga, dan lain-lain).

c) Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha.

d) Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut

walaupun berada di suatu negara kurang dari 24 jam.

Sedangkan, yang tidak bisa dikategorikan sebagai wisatawan adalah:

a) Mereka yang datang baik dengan maupun tanpa kontrak kerja, dengan

tujuan mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha di suatu

negara.

b) Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di suatu

negara.

c) Penduduk di suatu tapal batas negara dan mereka bekerja di negara yang

berdekatan.

d) Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu negara tanpa tinggal,

walaupun perjalanan tersebut berlangsung lebih dari 24 jam. Dalam

Muljadi (2009:10)

Suwantoro (2004 : 4) menyatakan seseorang atau kelompok orang

yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan

(tourist), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau

negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau Negara yang

dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut

pelancong (excursionist).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

16

Menurut Smith dalam Kusumaningrum (2009:16), menjelaskan

bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang

berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan

sesuatu yang lain.

Menurut WTO dalam Kusumaningrum (2009:17) membagi

wisatawan kedalam tiga bagian yaitu:

a) Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu Negara lain

dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan

pekerjaan yang diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.

b) Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara

tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung kesuatu tempat

pada Negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam yang tujuan

perjalanannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan, kesehatan,

pendidikan, keagamaan dan olahraga.

2) Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.

3) Darmawisata atau excursionist adalah pengunjung sementara yang

menetap kurang dari 24 jam di Negara yang dikunjungi, termasuk

orang yang berkeliling dengan kapal pesiar.

Menurut G.A.Schmoll dalam Yoeti (2008:99), Wisatawan adalah

individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan

merencanakan daya beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan

berlibur, ketertarikan dan memiliki motivasi tertentu atas perjalanan,

pengalaman perjalanan, keinginan untuk menambah wawasan, tertarik oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

17

pelayanan yang diberikan suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik

pengunjung di masa yang akan datang.

Berdasarkan sifat perjalanan dan ruang lingkup perjalanan

wisatawan dapat dikelompokan sebagai berikut :

a) Wisatawan asing (Foreign Tourist) adalah orang asing yang melakukan

perjalanan wisata, yang datang memasuki negara lain yang bukan

merupakan negara asalnya.

b) Wisatawan asing domestik (Foreign Domestic Tourist) adalah

wisatawan asing yang berdiam di suatu negara yang melakukan

perjalanan wisata di wilayah negara dimana berdiam.

c) Wisatawan domestik (Domestic Tourist) adalah wisatawan dalam

negeri, yaitu warga suatu negara yang melakukan perjalanan wisata

dalam batas wilayah negaranya sendiri.

d) Wisatawan domestik asing (Indigenous Tourist) adalah warga suatu

negara tertentu, yang karena tugasnya di luar negeri, pulang ke negara

asalnya dan melakukan perjalanan wisata ke negara asalnya.

e) Wisatawan transit (Transit Tourist) adalah wisatawan dalam perjalanan

wisata ke suatu negara tertentu yang terpaksa singgah di suatu negara

bukan atas kemampuannya sendiri.

f) Wisatawan bisnis (Business Tourist) adalah orang (baik orang asing

maupun warga negara sendiri) yang melakukan perjalanan bukan

dengan tujuan sebagai wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukan

setelah tujuan utama selesai.

Kecenderungan pelanggan saat ini tidak terkecuali wisatawan

adalah menyukai produk-produk yang bersahabat dengan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

18

(green product) ini bukan karena tiba-tiba, tetapi justru tumbuh dari

kesadaran konsumen akan dampak produk yang mereka gunakan oleh

karena itu marketer yang cerdas akan mempromosikan nilai produk yang

memberikan kesehatan yang lebih baik, kinerja yang unggul, efektivitas

biaya, dan kenyamanan. Hasan (2015: 4).

Jadi wisatawan mempunyai beberapa elemen yang dianut dalam

beberapa batasan, yaitu tujuan perjalanan wisata, jarak atau batas,

perjalanan dari tempat asal, durasi atau waktu lamanya perjalanan dan

tempat tinggal orang yang melakukan perjalanan

3. Ekowisata Berbasis Masyarakat

Berbeda dengan wisata konvesional, ekowisata merupakan kegiatan

wisatawan yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian sumberdaya

pariwisata. Masyarakat Ekowisata Internasional mengartikannya sebagai

perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan cara mengonservasi

lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (responsinle

travel to natural areas that onserves the environment and improves the well-

being of local people) Ties (2000) dalam Damanik dan Weber (2006: 37)

Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwa ekowisata

merupakan suatu bentuk wisata yang mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata

berkelanjutan yang membedakannya dengan bentuk wisata lain. Di dalam

praktik hal itu terlihat dalam bentuk kegiatan wisata yang : a) secara aktif

menyumbang kegiatan konservasi alam dan budaya, b) melibatkan

masyarakat lokal dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan

wisata serta memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan mereka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

19

dan c) dilakukan dalam bentuk wisata independen atau diorganisasi dalam

bentuk kelompok kecil dalam Damanik dan Weber (2006: 38).

Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang

menitikberatkan peran aktif masyarakat. Hal tersebut didasarkan kepada

kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta

budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata,

sehingga perlibatan masyarakat menjadi mutlak. Pola ekowisata berbasis

masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan

wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai

pengelola. Dengan adanya pola ekowisata berbasis masyarakat bukan

berarti masyarakat akan menjalankan usaha ekowisata sendiri. Hijrianti dan

Mardiana (2014: 147).

Beberapa prinsip ekowisata (TIES, 2000) dalam Damanik dan

Weber (2006: 39), yakni sebagai berikut:

a) Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran

lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata.

b) Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkunganan budaya di

destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun

pelaku wisata lainnya.

c) Menawarkan pengalaman-pengalaman ppsitif bagi wisatawan maupun

masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih insentif dan

kerjasama dalam pemeliharaan atau konservasi ODTW.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

20

d) Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan

konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan.

e) Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat

lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-

nilai lokal.

f) Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik

di daerah tujuan wisata.

g) Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam arti

memberikan kebebasan kepada wisatawan dan msyarakat lokal untuk

menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak azasi, serta tunduk pada

aturan main yang adil dan disepakatai bersama dalam pelaksanaan

transaksi-transaksi wisata.

Beberapa prinsip Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 33 Tahun 2009 bahwa prinsip pengembangan ekowisata meliputi:

a) Kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata.

b) Konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara

lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata.

c) Ekonomis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan

menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta

memastikan usaha ekowisata dapat berkelanjutan.

d) Edukasi, yaitu mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi

seseorang agar memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan komitmen

terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

21

e) Memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung.

f) Partisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan

perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata dengan

menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan keagamaan masyarakat di

sekitar kawasan.

g) Menampung kearifan lokal.

Kembar dan Nina (2016: 5) menyebutkan ekowisata berbasis

masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat,

mengurangi kemiskinan melalui penghasilan ekowisata dari jasa-jasa wisata

untuk turis, fee pemandu, ongkos transportasi, homestay, menjual kerajinan,

dan sebagainya. Ekowisata membawa dampak positif terhadap pelestarian

lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan

mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat.

Tataran implementasi ekowisata perlu dipandang sebagai bagian dari

perencanaan pembangunan terpadu yang dilakukan di suatu daerah. Untuk

itu, perlibatan para pihak terkait mulai dari level komunitas, masyarakat,

pemerintah, dunia usaha dan organisasi non pemerintah diharapkan

membangun suatu jaringan dan menjalankan suatu kemitraan yang baik

sesuai peran masing-masing.

Beberapa aspek kunci dalam ekowisata berbasis masyarakat, adalah

sebagai berikut :

a) Masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan

ekowisata, dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

22

b) Prinsip lokal ownership adalah pengelolaan dan kepemilikan oleh

masyarakat setempat diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana dan

pra-sarana ekowisata, kawasan ekowisata dan sebagainya.

c) Homestay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi

wisata.

d) Pemandu adalah orang setempat.

e) Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi

tanggungjawab masyarakat setempat.

Jadi ekowisata berbasis kemasyarakatan adalah kegiatan wisata

yang mengonservasi lingkungan dan beriorientasi pada kesejahteraan

masyarakat yang berada dikawasan wisata tersebut.

4. Konsep Pemasaran Pariwisata

a. Pengertian pemasaran

Menurut Hasan (2015:1) Banyak orang yang memegang prinsip

salah dalam memahami pemasaran. Kesalahan paling umum adalah

bahwa pemasaran disamakan dengan penjualan dan periklanan. Padahal

penjualan dan periklanan itu hanya bagian kecil dari bauran pemasaran,

seperti produk (barang dan jasa), tempat (lokasi dan distribusi), dan

harga. Sasarannya juga jelas: pertama, memberikan informasi ke pasar

(wisatawan) yang mungkin akan tertarik produk yang ditawarkan, apa

yang mereka sukai, di mana mereka membeli, bagaimana cara

pembayarannya dan seberapa banyak uang yang mereka belanjakan.

Kedua, menempatkan produk atau jasa yang tepat ke pasar yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

23

Ketiga, menciptakan dan mempromosikan produk (ide, barang, jasa,

tempat) yang dapat memenuhi kebutuhan keinginan pelanggan dan

tersedia pada harga dan tempat paling layak. Keempat, merencanakan

dan melaksakan konsep, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, jasa,

dan tempat untuk menciptakan pertukaran yang berkelanjutan dalam

memuaskan individu atau komunitas dan tujuan organisasi tercapai.

Kelima, pemasaran adalah serangkaian strategi bisnis, terutama dalam

hal :

1) Mendesain dan menyediakan tawaran produk yang lebih baik untuk

memenuhi kebutuhan dan keingian pelanggan.

2) Mengarahkan fokus konsumen yang paling mungkin untuk

membeli produk.

3) Alokasi sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis

secara keseluruhan.

4) Menghindari kesia-siaan waktu dan uang yang berharga dalam

mengembangkan dan mempromosikan produk.

Keunikan tourism marketing terletak pada bagaimana

kemampuan marketer dalam proses menemukan, mengidentifikasi,

merespons dan mengantisipasi konsumen dengan cara

mengkombinasikan pesan promotion, price, access dan branding untuk

mendorong buying behavior dengan ara menyajikan daya tarik atribut

destinasi yang unik dan lengkap untuk memenuhi permintaan dan

kepuasan wisatawan yang lebih unggul dari pesaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

24

Produk utama pariwisata sebagai bisnis adalah biisnis

pengalaman (destinasi, atraksi, hiburan, dan penginapan), produk yang

tak berwujud (intangible product). Sifat intangible ini membuat kontrol

kualitas sulit tapi penting, membuat pelanggan lebih sulit untuk

mengevaluasi dan membandingkan dengan penawarannya, produknya

tidak dapat dipindahkan atau dikirim kepada pelanggan, pelanggan

harus datang ke produk (tempat, hotel, atau daerah wisata).

Tantangan bisnis pariwisata adalah tuntutan penyediaan

berbagai kegiatan dan fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan atau

keinginan wisatawan, memelihara dan megendalikan mutu layanan.

Menurut Hasan (2015:12) Tujuan pemasaran dirancang untuk

memotivasi kelompok tertentu untuk mempengaruhi perilaku konsumen

(wisatawan) untuk :

1. Menggunakan jenis produk dan kegiatan yang mereka pilih.

2. Penentuan waktu (lama tinggal, bulan, tahun) untuk berwisata.

3. Penentuan jenis akomodasi yang mereka perlukan.

4. Penentuan pola pengeluaran mereka.

b. Perilaku Konsumen

Menurut Shiffman dan Kanuk (2004: 6) suatu perilaku terpusat

cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya

mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna untuk membeli barang-

barang yang berhubungan dengan konsumsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

25

Jadi dapat disimpulkan, perilaku konsumen adalah segala

tindakan yang berhubungan dengan proses mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa oleh individual

kelompok termasuk dengan minat beli konsumen dan proses keputusan

sebelum atau sesudah tindakan tersebut.

c. Minat Beli

Pengertian minat beli menurut Howard (1994) dalam Durianto

dan Liana (2004: 44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu

serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari

konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar

untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik

para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk

memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.

Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor

(1995) dalam Thamrin (2003: 142) adalah merupakan bagian dari

komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi,

kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli

benar-benar dilaksanakan.

Durianto (2010:58), mengungkapkan bahwa minat beli adalah

keinginan untuk memiliki produk, minat beli akan timbul apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

26

seseorang konsumen sudah terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari

suatu produk,informasi seputar produk, ex: harga, cara membeli dan

kelemahan serta keunggulan produk dibanding merek lain.

Sedangkan Simamora (2011:106), mengatakan bahwa minat

beli (niat beli) terhadap suatu produk timbul karena adanya dasar

kepercayaan terhadap produk yang diiringi dengan kemampuan untuk

membeli produk. Selain itu, niat beli terhadap suatu produk juga dapat

terjadi dengan adanya pengaruh dari orang lain yang dipercaya oleh

calon konsumen. Niat beli juga dapat timbul apabila seorang konsumen

merasa sangat tertarik terhadap berbagai informasi seputar produk yang

diperoleh melalui iklan, pengalaman orang yang telah

menggunakannya, dan kebutuhan yang mendesak terhadap suatu

produk.

Setiadi (2011:216) menyatakan bahwa minat beli dibentuk

dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan

konsumen terhadap merek dan evaluasi merek, sehingga dari dua tahap

tersebut munculah minat untuk membeli. Semakin rendah tingkat

kepercayaan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan

semakin menurunnya minat beli konsumen. Minat untuk membeli

merupakan suatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk

membeli produk tertentu pada waktu tertentu. Pembelian nyata terjadi

apabila konsumen telah mempunyai minat untuk membeli suatu produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

27

Lebih lanjut Durianto (2010:58), mengungkapkan bahwa

minat beli timbul karena setiap konsep terhadap suatu objek atau

produk, keyakinan konsumen akan terhadap suatu produk, di mana

semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk maka

semakin rendah minat beli konsumen. Selain itu minat beli terhadap

suatu produk juga dapat terjadi dengan adanya pengaruh dari orang lain

yang dipercaya oleh calon konsumen. Minat beli juga dapat timbul

apabila seorang konsumen merasa sangat tertarik terhadap berbagai

informasi seputar produk yang diperoleh melalui iklan pengalaman

orang yang telah menggunakannya, dan kebutuhan yang mendesak

terhadap suatu produk.

Variabel Indikator dari minat beli sendiri adalah dalam

Ferdinand (2016: 129) :

1) Minat eksploratif, yaitu keinginan konsumen untuk mencari

informasi tentang produk.

2) Minat referensial, yaitu kesediaan konsumen untuk

merekomendasikan produk kepada orang lain.

3) Minat transaksional, yaitu kesediaan konsumen melakukan tindakan

pembelian.

4) Minat preferensial, yaitu perilaku konsumen yang menjadikan

produk sebagai pilihan utama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli timbul dari sikap

konsumen atas kepercayaan terhadap suatu produk sehingga munculah

suatu minat untuk membeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

28

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

Skripsi karya Mery Dahlia Hutabarat pada tahun 2017 yang berjudul

tentang “Analisis Pengetahuan Tentang Objek Wisata dan Minat Wisatawan

Jerman Berkunjung ke Indonesia”. Permasalahan yang diangkat di dalam

penelitian ini adalah tentang pemandu setempat yang hanya menceritakan

tentang objek wisata yang sedang dikunjungi tanpa mau menyelipkan informasi

atau membandingkannya dengan objek wisata lainnya yang tersebar di berbagai

provinsi di Indonesia. Sikap yang demikian sangat merugikan perkembangan

objek wisata di Indonesia secara menyeluruh karena tidak ada motivasi bagi

wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata lainnya.Metode penelitian ini

adalah penelitian analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui

bahwa minat wisatawan untuk melihat-lihat objek wisata hasil pendapat

responden dapat disebutkan sebagai berikut : Candi atau pura & istana berada

pada urutan pertama dengan jumlah jawaban sebanyak 26 kali. Keindahan alam

Indonesia mendapat urutan kedua dengan jumlah 25 jawaban.Ternyata urutan

ketiga, yakni kehidupan rakyat Indonesia hanya selisih satu angka dengan

urutan kedua, yakni 24 jawaban. Untuk melihat seremoni agama tertentu hanya

memperoleh urutan keempat dengan jumlah yang jauh berbeda dari urutan

ketiga, yakni hanya sebanyak 12 jawaban. Tempat bersenang-senang, seperti

pubs, diskotik berada pada urutan kelima dan hanya diminati tujuh responden.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

objek penelitiannya dan subjek penelitiannya, yaitu meneliti minat berkunjung

wisatawan mancanegara. Dari penelitian ini diungkapkan bahwa wistawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

29

mancanegara paling tinggi adalah berkunjung ke candi/pura, selanjutnya untuk

melihat keindahan alam Indonesia dan urutan ketiga adalah melihat kehidupan

rakyat Indonesia. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti minat wisata terhadap

keindahan alam Indonesia dan kehidupan rakyat Indonesia yang terwujud

dalam destinasi ekowisata berbasis kemasyarakatan. Alasan peneliti tidak

meniliti tempat candi atau pura karena minat wisatawan pada destinasi tersebut

tidak perlu diragukan lagi hal ini terbukti dari pernyataan kepala BPS Provinsi

Bali bahwa jumlah wisatawan mancanegara terbanyak adalah di Bali dengan

jumlah sebesar 445.576 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan

subjek penelitiannya dengan meneliti wisatawan domestik juga.

Skripsi karya Kurniawan Gilang Widagdyo pada tahun 2017 yang

berjudul “Pemasaran,Daya Tarik dan Minat Berkunjung Wisatawan” Penelitian

ini bertujuan mengetahui potensi daya tarik ekowisata di Kampung Adat

Kasepuhan Ciptagelar Jawa Barat Indonesia. Menjaga kekentalan adat dari

leluhur selama turun temurun menjadikan Kasepuhan Ciptagelar mulai

didatangi banyak wisatawan yang ingin merasakan kearifan budaya lokal

masyarakat Kasepuhan. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi

wisatawan yang berkunjung ke Kasepuhan. Dan kini informasi tentang

Kasepuhan sudah makin mudah didapat karena makin banyak yang mengangkat

keunikan budaya Kasepuhan ini di sosial media dan Internet. Tak hanya

keindahan alam yang dari atas pegunungan, Kasepuhan Ciptagelar juga

memiliki banyak keunikan dari budaya yang mereka pegang teguh, hingga

kehidupan masyarakat yang ramah dan penuh kekeluargaan memberikan

suasana nyaman kepada wisatawan yang datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

30

Ketertarikan wisatawan terhadap daya tarik wisata yang dimiliki

Kasepuhan Ciptagelar digambarkan dengan nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure

of Sampling Adequancy sebesar 0.883, nilai signifikan 0.5. Nilai Bartlett’s Test

of Sphericity sebesar 707.762 dengan signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan

bahwa analisis faktor ini, selain sudah terjadi korelasi yang signifikan dengan

terbentuknya 3 faktor baru yang dapat meningkatkan pangsa pasar wisatawan.

Faktor-faktor tersebut adalah: (1) Faktor Petualangan dan Budaya dengan nilai

eigenvalues sebesar 5.228, terdiri dari variabel Leuit, Kearifan lokal, Pakaian

adat, Kuliner, jalur Offroad dan jalur Downhill. (2) Faktor Daya Tarik Wisata

dan Keindahan Alam dengan nilai eigenvalues sebesar 1.277, terdiri dari

variabel keindahan alam, kesejukan, hutan rimba, kesenian tradisional dan

Ekowisata. (3) Faktor Nilai Pranata Sosial dan Sejarah dengan nilai eigenvalues

sebesar 1.110, terdiri dari variabel aturan, rumah adat, dan situs sejarah.

Relevansi penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-

sama membahas tentang daerah ekowisata dan minat wisatawan. Dalam

penelitian ini, wisatawan yang di teliti adalah wisatawan mancanegara saja.

Daerah ekowisata yang dibahas lebih pada kebudayaan warga setempat. Hasil

penelitiannya menyebutkan faktor budaya dan sejarah meningkatkan pangsa

pasar pada daerah wisata tersebut. Jadi menurut data ini terlihat wisatawan

domestik tertarik pada ekowisata. Perbedaan dalam penelitian adalah jenis

penelitian dan metode penelitian yang digunakan berbeda. Dalam penelitian

sebelumnya jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif sedangkan penelitian

yang sekarang adalah penelitian komparatif. Subjek dalam penelitiannya juga

dikembangkan menjadi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

31

C. Kerangka Teoretis

Gambar II.1 Kerangka Teoretis

Kerangka teoritis penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian di Bab 1

meliputi 1) Untuk mengetahui bagaimana minat wisatawan domestik pada

ekowisata berbasis kemasyarakatan, 2) Untuk mengetahui bagaimana minat

wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan dan 3)

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan wisatawan domestik dan

wisatawan mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan.

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2010:100) merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan kata lain hipotesis

Minat beli

Minat

eksploratif

Minat

referensial

Minat

transaksional

Minat

preferensial

Wisatawan mancanegara

Wisatawan

domestik

Uji t independent sample

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

32

merupakan kesimpulan yang masih harus diuji kebenarannya. Adapun hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebafai berikut :

H0 = Tidak terdapat perbedaan minat berkunjung wisatawan domestik dan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api

Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

H1 = Terdapat perbedaan minat berkunjung wisatawan domestik dan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api

Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat

membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan

dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti

berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih

mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang

berbeda.

Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis

penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang

sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun

munculnya suatu fenomena tertentu.

Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk

membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

B. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik dan

mancanegara yang sedang berwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan belum

pernah berkunjung ke Gunung Api Purba Ngalenggean, Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

34

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Minat wisatawan

domestik dan mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan

Gunung Api Purba.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan, mulai

dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Januari 2018.

Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Api Purba Ngelanggeran,

Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun penelitian dilokasi

tersebut karena Gunung Api Purba Ngelanggeran ekowisata berbasis

kemasyarakatan yang terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan terkenal di

negara ASEAN. Hal ini terbukti dari terpilihnya Gunung Api Purba

Ngelanggeran sebagai desa wisata terbaik ASEAN tahun 2016

(www.nationalgeographic.co.id).

D. Variabel dan Indikator Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut.

Variabel bebas atau variabel independen. Menurut Sugiyono (2010:61)

variabel bebas adalah “Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat

berkunjung. Indikator pervariabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

35

Tabel III.1

Dimensi dan Indikator Variabel Penelitian

NO DIMENSI INDIKATOR

1 Minat Transaksional Berkunjung ke Gunung Api Purba

2 Minat Referensial Merekomendasikan Gunung Api Purba

kepada orang lain

3 Minat Preferensial Gunung Api Purba pilihan utama sebagai

destinasi ekowisata yang dikunjungi di Jogja

4 Minat Ekspolaritif Mencari informasi tentang Gunung Api

Purba

E. Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

skala rating (rating scale). Skala yang digunakan adalah Likert scale. Likert

scale digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial meenurut Sugiyono (2010: 93).

Skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut.

Sangat setuju (SS) : Skor 5

Setuju (S) : Skor 4

Ragu-ragu (R) : Skor 3

Tidak Setuju (TS) : Skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

Dalam penelitian ini skala pengukuran menggunakan skala likert, dimana

dalam pengukuran ini nilai yang paling besar adalah 5, maka untuk

mengkategorikan variabel yang diteliti sebagai berikut :

Skala = Nilai maksimum-Nilai minimum / Jumlah kelas

= 5-1 / 5

= 0.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

36

Sehingga pengkategorian variabel yaitu :

4,24 – 5 = Sangat berminat

3,43- 4,23 = Berminat

2,62 – 3,42 = Ragu-ragu

1,81 – 2,61 = Tidak berminat

1-1,80 = Sangat tidak berminat

F. Definisi Operasional

1. Wisatawan domestik adalah wisatawan domestik atau nusantara merupakan

wisatawan dalam negeri, dan bukan wisatawan yang berasal dari negara lain

dan yang sedang berwisata ke kota Yogyakarta.

2. Wisatawan mancanegara adalah wisatawan yang berasal dari negara lain

yang sedang berwisata di kota Yogyakarta.

3. Minat eksploratif, yaitu keinginan konsumen untuk mencari informasi

tentang tempat ekowisata Gunung Api Purba Ngelanggeran.

4. Minat referensial, yaitu kesediaan konsumen untuk merekomendasikan

ekowisata Gunung Api Purba Ngelanggeran kepada orang lain.

5. Minat transaksional, yaitu kesediaan konsumen melakukan tindakan

berkunjung ke tempat ekowisata Gunung Api Purba Ngelanggeran.

6. Minat preferensial, yaitu perilaku konsumen yang menjadikan ekowisata

Gunung Api Purba Ngelanggeran sebagai pilihan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

37

7. Ekowisata berbasis kemasyarakatan adalah kegiatan wisata yang

mengonservasi lingkungan dan beriorientasi pada kesejahteraan masyarakat

yang berada dikawasan wisata tersebut.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Kuncoro (2013:123) populasi adalah suatu kelompok dari

elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan

sumber dari data yang diperlukan. Populasi didalam penelitian ini adalah

seluruh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang sedang

berwisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Kuncoro (2013:118) sampel adalah suatu himpunan

bagian (subset) dari unit populasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang

tidak diketahui jumlah populasinya (infinite population) sehingga

penentuan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. 100 sampel ini terdiri dari

50 sampel wisatawan domestik dan 50 sampel wisatawan mancanegara.

Adapun rumus Lemeshow untuk mencari sampel dengan jumlah

populasi yang tidak diketahui sebagai berikut :,.

𝑛 =Z ∝2 p(1 − p)

d2

“n” merupakan jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian. “ ∝ ”

merupakan derajat kepercayaan dan telah ditetapkan, yaitu sebesar 0,005.

Dari derajat kepercayaan tersebut, nilai Z∝ dapat ditentukan sebesar 1,96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

38

“p” merupakan proporsi yang bernilai sebesar 0.5. Sedangkan

“d”merupakan limit eror yang memiliki nilai sebesar 10%.

𝑛 =1,962 . 0,5(1 − 0,5)

0,12

= 96,04

= dibulatkan menjadi 100

H. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah salah satu teknik non probability sampling yaitu purposive sampling.

Pengertian Non probability sampling menurut Sugiyono (2010:218) sebagai

berikut :

“Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. “

Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010:218) adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu purposive sampling dalam menentukan sampel dalam

penelitian ini meliput :

a) Mereka yang mengadakan perjalanan untuk tujuan wisata ke Daerah

Istimewa Yogyakarta

b) Mereka yang tidak sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta

ataupun berdomisili di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

39

c) Wisatawan yang belum pernah mengunjungi tempat ekowisata

Gunung Api Purba.

I. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang

diteliti.

Data primer diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan

semua metode pengumpulan data original, Kuncoro (2013:148). Data primer

dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuisioner.

Data Sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul

data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, Kuncoro

(2013:148). Peneliti menggunakan data Sekunder untuk mendeskripsikan

secara singkat tentang ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api Purba,

Ngelanggeran, Gunung Kidul.

J. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah:

• Kuesioner

Kuesioner adalah data yang diberikan kepada responden dengan pertanyaan-

pertanyaan tentang minat berkunjung.

• Library research

Dalam hal ini sebagai metode pengumpulan data melalui buku-buku, artikel

dalam internet yang mendukung penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

40

K. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mengolah data kuantitatif dengan alat pengumpulan data yang

digunakan adalah kuisioner, adapun tahapan yang dilakukan meliputi

penentuan uji validitas dan uji realibitas

1. Uji validitas

Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan

ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya.

Dengan demikian, Mizwar dalam Jogiyanto (2013: 146) mengartikan

validitas sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur

tujuannya dengan dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid

adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya.

Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan (eror) atau varian.

Untuk mengukur validitas instrumen pada penelitian ini digunakan

formula validitas instrumen yaitu formula product moment.

Rumus product moment :

r = nΣxy – (Σx) (Σy)

√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

Keterangan:

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y

Σx = Total Jumlah dari Variabel X

Σy = Total Jumlah dari Variabel Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

41

Σx2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X

Σy2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak, maka

ketentuannya adalah:

• Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf signifikan (α) 0,05 maka instrumen

tersebut dinyatakan valid.

• Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikan (α) 0,05 maka instrumen

tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Jogiyono (2013:146) uji realibilitas menunjukkan akurasi

dan ketepan pengukuran dari pengukurannya. Reliabilitas berhubungan

dengan akurasi dari pengukurannya. Uji ini berhubungan dengan

konsistensi dari pengukuran, yaitu suatu pengukur dikatakan reliabel jika

dapat dipercaya. Supaya dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus

akurat dan konsistensi. Untuk menguji koefisien reliabilitas, digunakan

rumus Alpha Cronbach. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

𝑟 =𝑘

𝑘 − 1{ 1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 }

keterangan:

k = mean kuadrat antara subjek

Σ = varians total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

42

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,60. Hasil perhitungan Cronbach Alpha diinterpretasikan dengan

tingkat keandalan koefisien korelasi sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi.

Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi.

Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup.

Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah.

Antara 0,000 sampai 0,199 adalah sangat rendah.

L. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Menurut Sarjono dan Julianta (2011:64) Uji normalitas bertujuan

untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada

dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki

dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang

sama dengan data kita. Uji normalitas sebaran data penelitian menggunakan

teknik kolmogorov-smirnov dengan bantuan program SPSS. Teknik

kolmogrorov-smirnov digunakan karena responden dalam penelitian ini

lebih dari 50 orang.

Kaidah yang digunakan untuk menguji normalitas yaitu skor Sig,

yang ada pada hasil penghitungan kolmogorov-smirnov. Apabila angka Sig.

lebih besar atau sama dengan 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal

akan tetapi apabila kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

43

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau

lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi

yang sama. Uji homogenitas dikenakan pada data hasil post-test dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengukur

homogenitas varians dari dua kelompok data, digunakan rumus uji F

sebagai berikut dalam Sugiyono, (2013 : 276) :

𝐹 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Taraf signifikasi yang digunakan adalah α= 0,05. Uji homogenitas

menggunakan SPSS dengan kriteria yang digunakan untuk mengambil

kesimpulan apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka memiliki varian

yang homogen. Akan tetapi apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka

varian tidak homogen.

3. Uji Hipotesis dengan Independent Samples t Tests

Uji hipotesis menggunakan metode independent samples t tests.

Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi atau kelompok

data yang independen. Uji T independen ini memiliki asumsi atau syarat

yang mesti dipenuhi, yaitu :

a) Datanya berdistribusi normal.

b) Kedua kelompok data independen (bebas)

c) variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik

(dengan hanya 2 kelompok)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

44

Uji sampel dengan teknik uji t independent akan dihitung

mengunakan SPSS.

Rumusan hipotesis :

H0 = Tidak terdapat perbedaan minat berkunjung wisatawan domestik dan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api

Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

H1 = Terdapat perbedaan minat berkunjung wisatawan domestik dan

mancanegara pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api

Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

Tingkat Signifikan sebesar 5% = 0,05 dengan kriteria penerima dan

penolakan H0 sebagai berikut:

H1 ditolak jika Psig ≥ 0,05 berarti Tidak terdapat perbedaan minat

berkunjung wisatawan domestik dan mancanegara pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan Gunung Api Putba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

H1 diterima jika Psig < 0,05 berarti terdapat perbedaan minat berkunjung

wisatawan domestik dan mancanegara pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan Gunung Api Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

Bila H0 diterima dan H1 ditolak maka tidak terdapat perbedaan

minat berkunjung wisatawan domestik dan mancanegara pada ekowisata

berbasis kemasyarakatan Gunung Api Putba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

Sebaliknya jika H0 ditolak dan H1 diterima maka terdapat perbedaan minat

berkunjung wisatawan domestik dan mancanegara pada ekowisata berbasis

kemasyarakatan Gunung Api Putba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM KAWASAN WISATA GUNUNG API PURBA

NGLANGGERAN

A. Profil Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah sebuah gunung berapi yang

dahulu sekitar 60 juta tahun yang lalu pernah berstatus aktif, namun saat ini

statusnya sudah tidak aktif lagi. Itu sebabnya, gunung ini disebut Gunung Api

Purba. Awalnya masyarakat sekitar hanya mengenal gunung ini sebagai

Gunung Nglanggeran karena letaknya berada di Desa Nglanggeran. Namun

setelah kawasan gunung ini dikelola dengan lebih serius, barulah nama Gunung

Nglanggeran. Nama Nglanggeran berasal dari kata “Planggaran” yang

mempunyai makna setiap ada perilaku jahat pasti tertangkap atau ketahuan. Ada

juga yang menuturkan bahwa Gunung Nglanggeran berasal dari kata

“Langgeng” yang artinya desa yang aman dan tentram. Gunung ini bentuknya

berupa bongkahan- bongkahan batu andesit raksasa yang menyajikan

pemandangan alam yang lain daripada biasanya. Keberadaannya di Desa

Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta

menjadikan kawasan Gunungkidul sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan

pariwisata yang semakin lengkap.

Terletak di kawasan Baturagung sebelah utara Kabupaten Gunungkidul,

gunung ini memiliki ketinggian antara 200-700 meter di atas permukaan laut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

46

dengan suhu udara rata-rata 23˚C - 27˚C. Gunung yang sedang digemari oleh

para pendaki dan para pencinta alam ini luasnya membentang sepanjang kurang

lebih 48 hektar. Kawasan ini sangat menarik karena merupakan sebuah

kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tuabekas gunung

berapi yang memiliki keunikan secara geologi dan sulit ditemukan didaerah

lain. Gunung ini memiliki dua puncak gunung tertinggi, yakni puncak barat dan

puncak timur. Untuk dapat sampai ke puncak gunung, setiap pendaki akan

melewati 3 buah gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang,

sampai dengan puncak gunung dengan pemandangan yang sangat memanjakan

mata dan para pendaki juga akan disuguhi tantangan yang cukup menarik pada

jalur pendakian yang sudah disediakan. Pemandangan unik dan indah

disekelilingnya berupa suasana pedesaan yang masih sangat asri, persawahan

yang membentang luas dengan sistem terasering dan tidak jauh dari situ

terdapat bangunan tower berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup

banyak, yang menambah keindahan alam di sekitar lokasi tersebut.

Karakteristik dari kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini sangat

cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata dan berkemah.

Kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran berupa deretan

gunung- gunung batu raksasa dengan pemandangan yang indah dengan bentuk

dan nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Di

pintu masuk, para pengunjung akan disambut dengan sebuah bangunan

pendopo Joglo khas Yogyakarta dan bila melangkah ke jalan setapak untuk

mendaki gunung, wisatawan akan mendapati sebuah denah jalur pendakian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

47

untuk mengantisipasi wisatawan agar tidak tersesat. Di samping denah,

wisatawan juga dapat melihat beberapa koleksi foto-foto dokumentasi tentang

berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan di kawasan wisata Gunung Api

Purba Nglanggeran. Kawasan wisata ini sangat kental hubungannya dengan

kearifan lokal dan berbagai mitos kepercayaan masyarakat setempat, itu

sebabnya beberapa gunung di kawasan ini diberi nama dari istilah-istilah

Bahasa Jawa dengan berbagai cerita rakyat yang melatar belakanginya. Sebagai

contohnya, di dalam kawasan wisata ini terdapat Gunung Kelir, Gunung

Bongos dan Gunung Blencong yang menggunakan istilah Bahasa Jawa ataupun

menurut kepercayaan setempat, Gunung Api Purba Nglanggeran dijaga oleh

seorang kyai bernama Kyai Ongko Wijoyo dan salah satu tokoh pewayangan

yang sangat terkenal yaitu empat sekawan Punokawan terdiri dari Kyai Semar,

Kyai Nolo Gareng, Kyai Petruk, dan Kyai Bagong dimana para penjaga tersebut

merupakan makhluk-makhluk tidak kasat mata. Selain itu, kawasan wisata

Gunung Api Purba Nglanggeran juga memiliki nilai- nilai historis yang tinggi,

diantaranya :

a. Dipercaya bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan Gunung

Wahyu karena gunung tersebut diyakini dapat digunakan sebagai sarana

meditasi untuk memperoleh wahyu dari Tuhan YME.

b. Air dari Gunung Nglanggeran sering diambil oleh Abdi Dalem dari Kraton

Yogyakarta sebagai sarana mohon ketentraman dan keselamatan untuk

semua masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

48

c. Terdapat Arca disekitar Tlogo Mardidho yang tubuhnya sampai saat ini

masih tersimpan namun tanpa kepala karena kepala dari arca tersebut

terpisah. Dahulu kala arca tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang jika

dijauhi arca tersebut akan terlihat tersenyum, namun saat didekati berubah

kembali menjadi arca biasa. Hal tersebut membuat marah seorang kyai

bernama Kyai Tir sehingga menendang arca tersebut hingga terjatuh dan

bagian kepalanya terpisah dari bagian tubuhnya.

Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran relatif mudah ditemukan. Jarak

dari pusat kota Jogja menuju ke lokasi yaitu sekitar 25 km dan dapat ditempuh

dalam waktu sekitar 45 menit saja dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Jalan akses menuju lokasi Gunung Api Purba yang sudah diaspal halus dan juga

penunjuk arah yang dipasang dipinggir-pinggir jalan sangat membantu para

wisatawan untuk menemukan lokasinya. Ada dua jalur yang dapat ditempuh

para wisatawan untuk dapat sampai ke lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran.

Jalur yang pertama dari Kota Yogyakarta menuju ke Piyungan, jalan terus

sampai bertemu perempatan Patuk (sebelah timur Radio GCD FM) kemudian

belok ke kiri lalu melewati Desa Ngoro-Oro, masih jalan terus sampai bertemu

perempatan timur UPT Puskesmas Unit II Patuk lalu belok ke kanan sampai ke

Desa Nglanggeran, lalu ikuti jalan dan tidak jauh dari situ akan terlihat sebuah

Joglo (Pendopo) Kalisong, itulah lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran.

Sementara jalur kedua yaitu jalur dari Wonosari. Dimulai dari Wonosari ikuti

saja jalan menuju ke Kota Yogyakarta sampai bertemu perempatan Sambipitu

lalu belok ke kanan dan masuk jalan ke arah Desa Bobung, kemudian jalan terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

49

sampai bertemu Desa Nglanggeran dan tidak jauh dari situ juga akan terlihat

sebuah pendopo maka sampailah di lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran.

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah gambar peta menuju ke

lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran.

Gambar IV.1

Peta Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran

Sumber : Gunungapipurba.com

Di dalam kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini terdapat

deretan gunung batu raksasa dan juga menawarkan beberapa objek lain

diantaranya telaga dan sumber mata air. Berikut adalah 10 objek wisata yang

berada di dalam kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran :

1. Gunung Kelir

Kelir merupakan sebuah istilah dalam Bahasa Jawa yang berarti

sebuah kain berwarna putih yang digunakan sebagai layar dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

50

penyelenggaraan wayang. Gunung ini disebut Gunung Kelir karena bentuk

dari gunung tersebut yang memanjang menyerupai kelir atau layar.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa di gunung tersebut tinggal para

penunggu gunung yang merupakan makhluk tak kasat mata yang bernama

Ongko Wijoyo dan Punakawan.

2. Sumber Air Comberan

Objek wisata ini berupa sebuah sumber mata air yang berada di

puncak timur kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Kata

Comberan adalah kata dalam Bahasa Jawa yang berarti saluran pembuangan

bekas limbah kamar mandi. Sumber mata air ini diberi nama Comberan

karena sumber mata air ini dipercaya merupakan bekas pembuangan

pemandian para bidadari pada zaman dahulu. Karena kepercayaan itulah

lokasi sumber mata air ini biasa digunakan sebagai tempat tirakatan atau

bermati raga, ataupun melakukan ritual mistis tertentu. Sumber mata air ini

tidak dalam, akan tetapi airnya tidak pernah habis dan terus mengair, tidak

pernah mengalami kekeringan. Tempat ini digemari wisatawan karena

cuacanya yang sejuk dan tenang. Air di Sumber Comberan diyakini dapat

membuat awet muda jika digunakan untuk mencuci muka. Namun tidak

sembarang orang dapat mengambil air di sumber mata air tersebut untuk

dibawa pulang. Orang yang ingin membawa pulang air dari sumber mata air

tersebut harus meminta izin terlebih dahulu kepada juru kunci disitu dan

mengutarakan tujuannya.

3. Gunung Gedhe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

51

Kata Gedhe adalah istilah dalam Bahasa Jawa yang berarti besar.

Sesuai dengan artinya, gunung ini merupakan gunung terbesar di antara

semua deretan gunung yang ada di kawasan wisata Gunung Api Purba

Nglanggeran. Selain itu, Gunung Gedhe juga merupakan puncak barat dari

kawasan wisata ini dan sering digunakan untuk melihat pemandangan

matahari terbit dan terbenam, beristirahat setelah mendaki, dan berkemah.

Dari puncak gunung ini, wisatawan dapat melihat hampir seluruh deretan

gunung-gunung di kawasan ini yang berupa bongkahan-bongkahan batu

raksasa. Karena keindahan pemandangan alamnya, banyak wisatawan yang

mengabadikan pemandangan tersebut dari puncak gunung ini.

4. Gunung Bongos

Bongos merupakan Bahasa Jawa yang berarti arang hangus yang

berwarna hitam. Karena itulah gunung ini diberi nama Gunung Bongos,

sebab warna batuan dari gunung ini sangat hitam seperti arang hangus.

Gunung ini memiliki jalur pendakian yang terjal dan curam sehingga

mampu memberikan pengalaman tantangan baru bagi para wisatawan.

5. Gunung Blencong

Blencong adalah istilah dalam pewayangan Jawa yang berarti

sebuah lampu penerangan yang digunakan pada saat pagelaran wayang.

Benda ini dipasang dengan cara digantung di atas kelir atau layar dari kain

berwarna putih. Karena gunung ini bentuknya menyerupai benda tersebut,

sehingga masyarakat setempat menamainya Gunung Blencong.

6. Gunung Buchu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

52

Istilah Buchu adalah nama lain dari salah satu tokoh dalam

pewayangan yang tergabung dalam kelompok Punokawan, yang bernama

Kyai Semar. Gunung ini bentuknya menyerupai tokoh Kyai Semar sehingga

diberi nama Gunung Buchu. Konon katanya, gunung ini berasal dari puncak

Gunung Merapi yang dipindah oleh para tokoh Punokawan dalam

pewayangan menuju ke Desa Kemadang, Gunungkidul untuk menggenapi

jumlah gunung di Gunung Seribu. Dengan cara dipikul, para tokoh

Punokawan membawa puncak gunung tersebut. Dikarenakan di daerah

tersebut terdapat sumber mata air yang besarnya sebesar ”dandang” atau

alat berupa panci yang digunakan orang Jawa untuk menanak nasi, maka

para tokoh Punokawan berhenti dan menanam gunung tersebut di tempat

yang bernama Sedandang. Bentuk gunung ini tinggi dan runcing sehingga

sangat cocok digunakan untuk panjat tebing oleh pecinta alam.

7. Gunung Lima Jari

Gunung ini berbentuk menyerupai lima jari manusia. Itu sebabnya

gunung ini diberi nama Gunung Lima Jari. Gunung ini letaknya berdekatan

dengan Gunung Gedhe dan apabila dilihat dari puncak Gunung Gedhe maka

wisatawan dapat melihat dengan jelas bentuk Gunung Lima Jari yang

menyerupai lima jari manusia.

8. Tlogo Mardhido

Tlogo Mardhido merupakan sebuah telaga yang berada di puncak

Gunung Blencong. Telaga ini sangat disakralkan oleh masyarakat setempat

dan sering digunakan sebagai tempat untuk bertapa dan mencari wangsit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

53

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, dahulu kala telaga ini sering

digunakan untuk memandikan kuda yang ditunggangi oleh para bidadari.

9. Talang Kencono

Talang Kencono merupakan sebuah saluran air yang mengalirkan

air dari Tlogo Mardhido sampai ke sebuah sumber mata air di daerah

Makam Raja-Raja Mataram di Kota Gede, Yogyakarta.

10. Gunung Wayang

Gunung ini memiliki bentuk yang menyerupai tokoh pewayangan

dalam kebudayaan Jawa. Oleh karena itu, gunung ini diberi nama Gunung

Wayang. Konon katanya, gunung ini sering dikunjungi oleh orang-orang

tua yang memiliki keyakinan tertentu untuk berkomunikasi dengan para

leluhur dan nenek moyangnya kemudian memberi sesaji ataupun

persembahan.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Gunung Api Purba Ngelanggeran

1. Visi

“Menjadikan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi

kawasan wisata unggulan berwawasan lingkungan berbasis masyarakat”.

2. Misi

Misi dari Pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran

adalah :

a) Meningkatkan SDM dan pengelolaan Kawasan Ekowisata Gunung Api

Purba.

b) Membangun dan meningkatkan kesadaran peduli lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

54

c) Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak yang berkompeten dalam

masalah kepariwisataan dan aktivis peduli lingkungan.

d) Melindungi lingkungan di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, baik

kebudayaan, flora, fauna dan juga keunikan batuannya.

e) Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan perbaikan atau evaluasi terhadap kinerja pengelolaan

Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.

f) Melakukan promosi secara efektif dan intensif.

g) Meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay) di Kabupaten

Gunung kidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Tujuan

“Tujuan dari kegiatan pengembangannya Kawasan Ekowisata

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan segala potensi alam dan budaya yang ada sekaligus

menjaga kelestariannya.”

C. Sejarah Perkembangan Gunung Api Purba Nglanggeran

Pada mulanya, kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran dikunjungi

orang-orang tua dari berbagai daerah untuk kepentingan melakukan kegiatan-

kegiatan ritual mistis tertentu. Saat itu, gunung ini masih dikenal sebagai

Gunung Nglanggeran dan Gunung Wayang saja. Lalu orang mulai mengenal

kawasan gunung-gunung batu yang berada di Desa Nglanggeran dan mulai

mendatanginya. Pada tahun 1999, barulah kawasan ini mulai ramai dikunjungi

para pemuda yang biasanya tergabung dalam komunitas-komunitas pecinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

55

alam. Tetapi pada saat itu kawasan ini belum dikelola dengan serius oleh

masyarakat setempat. Pengunjung yang datang awalnya hanya dikenai biaya

pembangunan sukarela sebelum memasuki kawasan Gunung Nglanggeran.

Kemudian pengunjung yang datang jumlahnya semakin meningkat, para

pemuda dan pemudi setempat yang tergabung dalam paguyuban Karang Taruna

mulai menyadari bahwa di daerahnya memiliki kekayaan alam berupa

perbukitan dengan karakteristik litologi yang unik dan mempunyai potensi

pariwisata yang harus dieksplorasi dengan baik supaya dapat memberikan

manfaat, khususnya bagi masyarakat sekitar.

Penetapan tiket masuk yang pertama kali, setiap pengunjung yang

datang untuk berwisata ke Gunung Api Purba Nglanggeran dikenakan biaya

berupa tarif masuk sebesar Rp 500,00 /orang. Sistem yang digunakan dalam

penjagaan kawasan ini yaitu menggunakan sistem rolling, dimana para anggota

Karang Taruna yang berasal dari 3 Dusun digilir dan diberi jadwal untuk

bertugas menjaga pintu masuk kawasan wisata Gunung Api Purba. Tahun demi

tahun pengelolaan tempat wisata ini dirasa belum mengalami perkembangan

yang signifikan. Para pemuda Karang Taruna juga mengalami kendala yang

cukup besar, dimana sebagian besar anggota dari Karang Taruna ini pergi keluar

desa untuk merantau dan bekerja ke kota-kota besar. Hal ini menyebabkan

berkurangnya personil pemuda Karang Taruna untuk mengelola tempat wisata.

Terlebih lagi, terjadinya gempa bumi di awal tahun 2006 sebagai akibat dari

aktivitas Gunung Merapi sempat membuat keadaan alam di Desa Nglanggeran

menjadi tidak menentu dan membahayakan keselamatan masyarakat setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

56

Banyak warga diungsikan ke daerah lain yang lebih aman. Dengan situasi yang

demikian orang-orang pun enggan untuk datang berwisata ke Gunungkidul, dan

makin hari para pengunjung yang mendatangi kawasan Gunung Api Purba

semakin sedikit, dan akibatnya aktivitas pariwisata di kawasan Gunung Api

Purba pun terhenti untuk beberapa bulan.

Kemudian diawal tahun 2008, keadaan desa mulai stabil, para warga

telah kembali ke Desa Nglanggeran, beberapa pemuda Karang Taruna yang

tadinya merantau ke luar kota telah kembali, lalu para pemuda ini berkumpul

lagi dan bertekad untuk merintis pengelolaan kawasan wisata Gunung Api

Purba kembali. Pada pertengahan tahun 2008, dengan personil pemuda Karang

Taruna yang berjumlah sekitar 15 orang, kawasan wisata Gunung Api Purba

mulai dibuka dan beroperasi kembali seperti semula. Tarif masuk yang

dikenakan bagi setiap pengunjung juga dinaikkan menjadi Rp 2.000,00/orang.

Pendapatan yang diperoleh dari tiket masuk pengunjung sebagian digunakan

untuk pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Gunung Api Purba,

sementara sebagian lagi dimasukkan ke kas Karang Taruna.

Sistem perekrutan anggota untuk pengelolaan kawasan wisata ini masih

dilakukan secara kekeluargaan, belum ada ketentuan maupun standar-standar

tertentu yang baku dalam penerimaan anggota baru, namun para pengelola tidak

mau asal menerima orang sebagai anggota baru. Penerimaan anggota baru ini

sangat diprioritaskan bagi para pemuda yang berasal dari Desa Nglanggeran

sebagai wujud dari pemanfaatan sumber daya manusia yang ada. Hingga saat

ini keseluruhan anggota pengelola kawasan wisata Gunung Api Purba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

57

Nglanggeran berjumlah 35 orang. Untuk kegiatan operasional setiap harinya,

semua personil dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 5

orang yang terdiri dari 2 orang anggota senior dan 3 orang anggota junior.

Kelompok-kelompok ini berjaga selama 24 jam, mulai dari jam 7 pagi sampai

dengan jam 7 pagi keesokan harinya.

Sampai saat ini kawasan wisata yang semula hanya berupa gunung, kini

berkembang menjadi Desa wisata dimana pengelolaannya melibatkan seluruh

unsur masyarakat sekitar mulai dari perangkat desa, ibu-ibu PKK, para petani

dan para wirausahawan di Desa Nglanggeran. Selain itu, pihak pengelola

kawasan wisata Gunung Api Purba juga mengalami perkembangan secara

kelembagaan. Pengelola yang semula merupakan anggota Karang Taruna biasa

berkembang lebih besar menjadi Karang Taruna Bukit Putra Mandiri, kemudian

saat ini berkembang lagi menjadi sebuah paguyuban bernama POKDARWIS

atau Kelompok Sadar Wisata dengan pembagian kerja yang lebih spesifik.

Kemudian pengelola menyusun visi dan misi organisasi sebagai berikut :

Nama Organisasi

KARANG TARUNA BUKIT PUTRA MANDIRI

Visi dan Misi

Karang Taruna Bukit Putra Mandiri Desa Nglanggeran

1) Visi

Mewujudkan generasi muda yang mandiri, tangguh, berakhlak dan

berkualitas

2) Misi

a. Membangun dan meningkatkan ekonomi produktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

58

b. Kepedulian terhadap lingkungan sosial masyarakat.

c. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak yang berkompeten

dalam masalah pemuda dan sosial kemasyarakatan.

d. Mewujudkan kerukunan dan persatuan antar pemuda se-Desa

Nglanggeran.

e. Mengangkat nilai-nilai seni dan budaya.

f. Tanggap terhadap bencana alam.

3) Strategi

a. Melibatkan peran semua anggota karangtaruna dalam setiap program

kerja yang disusun.

b. Mengadakan event kegiatan dalam rangka mempromosikan unit usaha

karang taruna ke luar.

c. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten terhadap

permasalahan sosial pemuda dan masyarakat seperti pihak dinas

kesehatan, dinas peternakan, dishutbun dan dinas budpar serta LSM,

Bank, perusahaan swasta, Koperasi dan Lembaga pendidikan serta

agen-agen perjalanan wisata.

4) Motto

Terampil berkarya, berprestasi dan mandiri

5) Tujuan yang akan dicapai.

a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan tanggung

jawab sosial setiap anggota Karang Taruna Bukit Putra Mandiri dalam

mencegah, menangkal, menanggulangi, dan mengantisipasi berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

59

permasalahan sosial. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan

anggota Karang Taruna yang trampil, berkepribadian, dan

berpengetahuan (Adhitya Karya Mahatva Yodha).

b. Tumbuhnya potensi dan kemampuan Generasi Muda dalam

mengembangkan keberdayaan anggota Karang Taruna.

c. Terbentuknya kemampuan anggota Karang Taruna menjalin toleransi

dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

d. Terjalinnya kerjasama antara anggota Karang Taruna dalam rangka

mewujudkan taraf kesejahteraan sosial masyarakat.

e. Terwujudnya kesejahteraan sosial Generasi Muda Desa Nglanggeran

yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia

pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial

lingkungannya.

f. Terwujudnya kesejahteraan sosial Generasi Muda Desa Nglanggeran

yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu, terarah, dan

berkesinambungan oleh karang taruna bersama pemerintah dan

komponen masyarakat lainnya.

D. Potensi dan Daya Tarik

Tabel IV.1

Potensi dan Daya Tarik Gunung Api Purba Desa Nglanggeran

I. Daya tarik alam

Daya tarik utama Adanya Gunung Api Purba dan panorama alam yang indah serta area pertanian dan persawahan di

Desa Nglanggeran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

60

Daya tarik pendukung Adanya Kawasan Embung (waduk mini) diatas

bukit seluas 0,34 Ha untuk pengairan kebun buah

seluas 20 Ha dengan pemandangan yang sangat

indah.

II. Daya tarik budaya

Daya tarik utama Upacara adat kirab budaya rasulan, atraksi

kesenian jathilan, dan upacara adat masyarakat.

Daya tarik pendukung Kehidupan masyarakat desa dengan aktivitas

gotong royong dan ramah, budaya kenduri,

karawitan serta beberapa adat lokal yang masih

terjaga.

III. Daya tarik kerajinan

Daya Tarik utama Adanya kerajinan kayu berupa topeng dan gelang

Daya Tarik Pendukung Adanya paket belajar membuat kerajinan yaitu

batik topeng

IV. Daya tarik kuliner

Daya Tarik utama Adanya makanan Khas dodol kakao dan Brownis

Singkong

Daya Tarik Pendukung Ada workshop pengolahan yang digunakan

sebagai paket pendidikan pembuatan dodol kakao

dan brownis singkong

V. Daya tarik buatan

Daya tarik utama Wahana permainan outbond,

flying fox,

Embung (waduk mini)

Paket Pendidikan di alam (bertani,

budidaya kakao, paket cinta lingkungan)

Daya tarik pendukung SDM dari pemuda yang masih energik

Lokasi kegiatan yang representative

Perkembangan dari segi pengelolaan ini membawa dampak yang positif

dimana dengan adanya spesifikasi pekerjaan yang jelas maka setiap unsur dari

kawasan wisata tersebut dapat dikembangkan dengan optimal. Sebagai contoh,

eksplorasi kekayaan alam di sekitar lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran

lebih banyak, pengembangan kawasan wisata lebih terarah, kegiatan promosi

dan pemasaran kawasan wisata lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

61

E. Kegiatan Wisata Di Gunung Api Purba Nglanggeran

Secara garis besar, kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan

wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta dapat

dikelompokkan menjadi tiga kategori. Ketiga kategori kegiatan wisata tersebut

adalah :

a) Trekking.

Trekking atau berjalan kaki hingga mencapai Puncak

Nglanggeran merupakan aktivitas utama yang ditawarkan di tempat ini.

Meski bertajuk “gunung wisata”, rute atau trek yang ada di Gunung

Nglanggeran cukup beragam dan menantang seperti layaknya gunung-

gunung tinggi. Di tempat ini bisa merasakan sensasi berjalan di atas

conblock, jalan berbatu, jalan tanah setapak, hingga lorong sempit yang

diapit tebing batu.

b) Camping.

Di gunung ini terdapat beberapa camping ground yang tersebar

di berbagai titik. Camping ground yang paling luas terletak di bawah puncak

utama atau Puncak Gede. Namun jika ingin menikmati pemandangan kota

Jogja di malam hari, bisa mendirikan tenda di dekat gazebo yang terletak di

daerah bawah. Keuntungan lain dari mendirikan tenda tersebut adalah jika

hujan turun kamu bisa berteduh dengan cepat.

c) Nglanggeran Sunrise dan Sunset.

Spot terbaik untuk menikmati sunrise di Gunung Nglanggeran

adalah dari Puncak Timur. Jika berada di tempat itu pandanganmu akan

bebas tak terhalang apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

62

d) Mengunjungi Desa 7 Kepala Keluarga di Puncak Timur.

Tak banyak orang tahu bahwa Gunung Nglanggeran terbagi

menjadi dua kawasan, yakni kawasan barat dan kawasan timur. Kawasan

barat merupakan daerah yang biasa didaki wisatawan, sedangkan kawasan

timur jarang dijamah. berkunjunglah ke Puncak Timur karena di puncak ada

kawasan dengan komunitas 7 kepala keluarga yang sudah tinggal disitu

turun temurun.

e) Outbond.

Di tempat ini banyak sekali aneka permainan seru. Yang paling

banyak peminatnya adalah permainan flying fox.

f) Live In.

Sebagai desa wisata, pengelola kawasan Gunung Api Purba

Nglanggeran menawarkan paket live in bagi para pelajar maupun

wisatawan. Yang mengikuti paket ini bisa tinggal di homestay atau rumah-

rumah penduduk yang menjadi induk semangmu. Selama live in di desa

akan diajak mengikuti serangkaian aktivitas menyenangkan seperti

bercocok tanam, membajak sawah, belajar membatik, outbond, hingga

belajar kesenian tradisional yang ada.

g) Panjat Tebing.

Deretan tebing-tebing batu di Gunung Nglanggeran degan

ketinggian dan grade beragam menjadi tempat yang asyik untuk dijadikan

lokasi pemanjatan. Namun berhubung aktivitas ini belum cukup populer,

wajib membawa perlengkapan sendiri jika ingin melakukan panjat tebing di

Nglanggeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

63

Berikut adalah daftar harga untuk setiap kegiatan yang dapat

dilakukan di Gunung Api Purba Ngelanggeran :

Tabel IV.2

Daftar Harga Kegiatan Wisata Gunung Api Purba Ngelanggeran

Kegiatan Wisata Keterangan Tarif Per

Orang

Tracking Pagi – siang hari Rp15.000

Sore – malam hari Rp20.000

Climbing & Rafling Membawa peralatan sendiri Rp10.000

Sewa peralatan untuk minimal 30 Orang Rp20.000

Out bond 1 hari (fasilitas lengkap*) Rp130.000

Rp200.000

Camping Individu Rp9.000

lokasi kemah di puncak Rp20.000

Kelompok (hanya

sewa

lahan)

lokasi kemah di lereng Rp55.000

2 Hari 1 Malam (fasilitas

lengkap)

Tempat Makrab 2 hari 1 malam Rp120.000

Live in (kapasitas minimal

30 orang,pilihan kegiatan

fleksibel)

2 hari 1 malam Rp250.000

6 hari 5 malam Rp700.000

Sewa Home Stay (per

malam)

(tanpa fasilitas lengkap*) Rp100.000

Dengan fasilitas : makan 3x Rp150.000

Tarif ini tidak baku karena tarif bersifat fleksibel dan disesuaikan

dengan banyaknya jenis kegiatan yang diinginkan oleh pengunjung, maksudnya

apabila wisatawan menginginkan kegiatan tambahan maka tarif akan

menyesuaikan :

a. Jenis kegiatan yang sifatnya berkelompok diharuskan melakukan reservasi

dan membayar uang muka terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

64

b. Tarif di atas masih dapat dikenakan potongan harga (discount) sebesar 5-

10% untuk jenis kegiatan yang sifatnya berkelompok dengan ketentuan

jumlah peserta minimal 30 orang.

Dengan jenis kegiatan wisata yang demikian beragam, maka kawasan

wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta beroperasi

selama 24 jam. Hingga saat ini jumlah pengunjung yang datang setiap harinya

semakin meningkat. Pada hari biasa jumlah pengunjung yang datang berkisar

antara 100- 200 orang tiap harinya, sementara pada hari libur jumlah

pengunjung yang datang bisa mencapai 1.000 orang. Berikut data jumlah

pengunjung Kawasan ekowisata Gunung Api Purba dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2013

Tabel IV.3

Data Jumlah Pengunjung Kawasan Wisata Gunung Api Purba

Nglanggeran

Sumber : Arsip Data Pengelola Kawasan Wisata Gunung Api

Purba Nglanggeran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

65

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian

Bab ini berisi tentang pengujian instrumen, profil responden, dan

analisis statistik. Peneliti melakukukan penyebaran kuesioner di kawasan

Malioboro. Peneliti melakukan penelitian pada bulan Februari 2018. Peneliti

menyebar kuesioner kepada wisatawan domestik dan wisatwan mancanegara

yang belum pernah berkunjung ke kawasan ekowisata bebasis kemasyarakatan

Gunung Api Purba Ngelanggeran. Syarat tersebut tercantum di bagian

verifikasi dalam kuesioner sebagai bentuk verifikasi pribadi responden.

B. Profil Responden

Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100

wisatawan yang dibagi 50 responden dari wisatawan domestik dan 50 dari

wisatawan mancanegara. Gambaran tentang responden yang menjadi sampel

dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan asal wisatawan.

1. Asal Wisatawan Domestik

Berdasarkan asal wisatawan domestik, hasil pengisian kuesioner

oleh 50 responden ditunjukkan pada table V.1 berikut ini :

Tabel V.1

Distribusi Frekwensi Asal Wisatawan Domestik

No Asal wisatawan domestik Frekuensi Presentase

1 Wilayah Indonesia bagian barat 22 44%

2 Wilayah Indonesia bagian tengah 20 40%

3 Wilayah Indonesia bagian timur 8 16%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

66

Berdasarkan tabel V.1 terlihat bahwa responden dari wilayah

Indonesia bagin barat sebanyak 22 orang (44%), dari wilayah Indonesia

bagian tengah sebanyak 20 orang (36%), dan dari wilayah Indonesia

bagian timur sebanyak 8 orang (16%).

2. Asal Wisatawan Mancanegara

Tabel V.2

Distribusi Frekwensi Asal Wisatawan Mancanegara

No Asal wisatawan mancanegra Frekuensi Presentase

1 Amerika 6 12%

2 Europe 10 20%

3 Australia 10 20%

4 Asia 20 40%

5 Africa 4 8%

Berdasarkan tabel V.2 terlihat bahwa responden dari Asia lebih

dominan sebanyak 20 orang (40%), dari wilayah Eropa sebanyak 10 orang

(20%), dari wilayah Australia sebanyak 10 orang (20%), dari wilayah

Amerika sebanyak 6 orang (12%), dan wilayah Africa sebanyak 4 orang

(8%).

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Analisis validitas dilakukan dengan mencari nilai korelasi

product moment antara butir dan total dalam tiap instrument. Koefisien

korelasi product moment butir dan total kemudian dibandingkan dengan r

tabel. Untuk menilai validitas butir-butir pertanyaan dari lima variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

67

penelitian ini, digunakan SPSS versi 20. Nilai rhitung diindikasikan dengan

nilai corrected item-total correlation. Jika koefisien korelasi butir dan total

itu lebih besar dibanding dengan nilai r tabel maka butir itu dinyatakan

valid. Untuk pengujian tingkat validitas butir pertanyaan digunakan taraf

signifikan 5 % atau 0,05 dan n = 100, ternyata hasilnya menunjukkan

bahwa nilai r-hitung > r-tabel untuk semua pertanyaan tentang minat

wisatawan. Nilai r-tabel pada α: 0,05 dan df(100-2) adalah sebesar 0,196.

Uraian hasil pengujian validitas instrumen disajikan dalam tabel V.2 dan

tabel V.3 berikut ini :

Tabel V.3

Ringkasan Hasil Pengujian Validitas

Pertanyaan r-hitung Keputusan Keterangan

P1 0.616 Valid r-hit>r-tab

P2 0.682 Valid r-hit>r-tab

P3 0.612 Valid r-hit>r-tab

P4 0.558 Valid r-hit>r-tab

P5 0.487 Valid r-hit>r-tab

P6 0.503 Valid r-hit>r-tab

P7 0.560 Valid r-hit>r-tab

P8 0.692 Valid r-hit>r-tab

P9 0.597 Valid r-hit>r-tab

P10 0.534 Valid r-hit>r-tab

P11 0.684 Valid r-hit>r-tab

P12 0.562 Valid r-hit>r-tab

P13 0.664 Valid r-hit>r-tab

P14 0.586 Valid r-hit>r-tab

P15 0.650 Valid r-hit>r-tab

2. Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas digunakan untuk menguji kuesioner apakah

dapat diandalkan atau tidak. Jika andal berarti kuesioner dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

68

untuk pengukuran ulang dengan subyek yang sama dan memberikan hasil

yang relatif tidak berbeda. Dalam pengukuran reliabilitas, Metode yang

digunakan untuk melihat data sudah reliabel adalah dengan metode

Cronbach’s alpha (α). Koefisien Cronbach’s alpha yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 0,6. Instrumen dikatakan andal (reliabel) bila

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, bila lebih kecil dari

0,6 maka dinyatakan tidak reliable.

Tabel V.4

Ringkasan Hasil Pengujian Realibitas

Cronbach's Alpha N of Items

.908 15

Nilai Cranbach’s alpha untuk instrumen tentang minat

wisatawan adalah sebesar 0,908 lebih besar daripada 0,6. Oleh karena itu

instrumen digunakan dalam penelitian ini bersifat reliabel atau handal.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji

normalitas dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

69

Tabel V.5

Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data

Minat

Wisatawan

Domestik

Minat

Wisatawan

Mancanegara

N 50 50

Normal Parametersa,b

Mean 61.2800 49.6400

Std.

Deviation 6.84237 8.17353

Most Extreme

Differences

Absolute .164 .098

Positive .094 .092

Negative -.164 -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.157 .690

Asymp. Sig. (2-tailed) .137 .728

Hasil uji Kolmorov-Smirnov menunjukkan bahwa data minat

wisatawan domestik diperolah nilai p (sig.) sebesar 0,137 dan untuk data

minat wisatawan mancanegara adalah sebesar 0,728. Kedua data

menunjukkan nilai p > 0,05, artinya kedua data memenuhi asumsi

normalitas atau berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa

varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat

dalam analisis independent sample t test. Uji homogenitas dilakukan

melalui uji Levane Test dengan syarat jika nilai p> 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan adalah homogen.

Tabel V.6

Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.186 1 98 .077

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

70

Hasil uji Levane Test menunjukkan nilai p (sig.) sebesar 0,077,

artinya data yang digunakan bersifat homogen.

3. Skor Minat

Tabel V.7

Minat Wisatawan Domestik

Indikator

Minat No SS S R TS STS

Rata-

rata

Eksploratif 1 21 21 5 3 0 4.20

2 27 16 7 0 0 4.40

3 12 28 9 1 0 4.02

4 16 25 9 0 0 4.14

Transaksional 5 9 37 3 1 0 4.08

6 13 21 14 2 0 3.90

7 18 24 7 1 0 4.18

8 13 24 10 3 0 3.94

9 21 22 7 0 0 4.28

10 17 24 9 0 0 4.16

11 11 26 10 3 0 3.90

Refrensial 12 11 32 7 0 0 4.08

13 12 29 5 4 0 3.98

Preferensial 14 16 22 8 3 1 3.98

15 17 22 7 4 0 4.04

Rata-rata Keseluruhan 4.09

Tabel V.8

Minat Wisatawan Mancanegara

Indikator

Minat No SS S R TS STS

Rata-

rata

Eksploratif 1 5 12 18 15 0 3.14

2 8 13 20 9 0 3.40

3 12 12 16 10 0 3.52

4 4 25 11 10 0 3.46

Transaksional 5 8 7 25 10 0 3.26

6 9 13 24 4 0 3.54

7 7 17 11 14 1 3.30

8 4 12 15 19 0 3.02

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

71

Indikator

Minat No SS S R TS STS

Rata-

rata

9 13 17 16 4 0 3.78

10 15 17 14 4 0 3.86

11 1 11 19 19 0 2.88

Refrensial 12 11 20 16 3 0 3.78

13 6 9 14 21 0 3.00

Preferensial 14 0 9 20 21 0 2.76

15 1 14 20 15 0 3.02

Rata-rata Keseluruhan 3,31

4. Uji Hipotesis

Tabel V.9

Ringkasan Hasil Independent samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Minat

Wisatawan

Equal variances

assumed 3.186 .077 7.728 98 .000

Equal variances

not assumed

7.728 95.461 .000

Hasil uji t menunjukkan nilai t-hitung sebesar 7.728 dengan

nilai p (sig.) sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Karena nilai p < 0,05

maka keputusan yang diambil adalah menerima H1, terdapat perbedaan

minat wisatawan domestik dengan minat wisatawan asing pada ekowisata

berbasis kemasyarakatan.

E. Pembahasan

Hasil tabulasi pada tabel V.8 dan V.9 menunjukan wisatawan

domestik berminat untuk mencari informasi terlebih dahulu sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

72

berkunjung ke Gunung Api Purba dengan skor rata-rata sebesar 4,2 untuk

mencari informasi melalu website resmi. Wisatawan domestik sangat berminat

mencari informasi melalui media sosial dengan skor sebesar 4,4, melalui tour

guide atau travel sebesar 4.02, dan melalui teman atau kerabat yang pernah

berkunjung sebesar 4,14 yang artinya wisatawan berminat.

Wisatawan mancanegara menunjukan masih ragu-ragu dalam mencari

informasi tentang Gunung Api Purba Ngelanggeran. Untuk mencari informasi

melalui website resmi wisatawan domestik memberikan skor sebesar 3,14, 3,40

melalui media sosial, dan wisatawan domestik lebih berminat mencari

informasi melalui tour guide atau travel dan teman atau kerabata yang pernah

berkunjung dengan skor sebesar 3,52.

Hasil ini mengingatkan kepada pengelola Gunung Api Purba untuk

selalu memperbaharui segala jenis informasi tentang Gunung Api Purba

melalui website resmi dan media sosial. Melihat jumlah wisatawan

mancanegara masih ragu-ragu untuk mencari informasi melalui website,

sebaiknya website resmi Gunung Api Purba dapat diakses dalam berbagai

bahasa asing agar dapat meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk

mencari informasi melalui website resmi. Hasil yang banyak ditunjukan untuk

mencari informasi melalui teman atau kerabat yang telah berkunjung sehingga

ekowisata Gunung Api Purba harus memberikan pengalaman yang indah dan

menyenangkan saat wisatawan berkunjung sehingga mereka dapat menjadi

salah satu sarana promosi yaitu promosi Word of Mouth.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

73

Wisatawan domestik lebih berminat untuk melakukan kunjungan

pada saat ini dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Skor minat

wisatawan domestik sebesar 4,08 yang artinya berminat untuk berkunjung pada

kunjungan saat ini, dan sedangkan skor minat pada wisatawan mancanegara

sebesar 3,26 yang artinya ragu-ragu.

Skor minat sebesar 3.90 diberikan wisatawan domestik untuk minat

berkunjung ke ekowisata Gunung Api Purba Ngelanggeran pada kunjungan

yang akan datang, dan wisatawan mancanegara lebih berminat berkunjung

pada kunjungan yang akan datang daripada melakukan kunjungan saat ini

dengan skor minat sebesar 3.54.

Walaupun minat wisatawan mancanegara masih banyak pada tingkat

ragu-ragu, tetapi persentase tersebut sudah baik. Terlebih lagi kunjungan

wisatawan mancanegara pada ekowisata Gunung Api purba selalu meningkat.

Dengan jumlah persentase minat berkunjung wisatawan domestik

tersebut diharapkan dapat jumlah kunjungan wisatawan pada tahun ini dapat

meningkat juga. Hal ini adalah pekerjaan rumah untuk seluruh pengelola

Gunung Api Purba untuk dapat meningkatkan pemasaran ke wisatawan

mancanegara.

Cara utama yang harus dilakukan terlebih dahulu dengan

menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang ekowisata Gunung Api Purba

sehingga semakin banyak yang mengetahui keberadaan ekowisata Gunung Api

Purba ini. Pengelola harus dapat membuat wisatawan yang belum mengetahui

keberadaan ekowisata Gunung Api Purba menjadi tahu tentang tempat wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

74

ini, oleh karena itu menyebar informasi dengan berbagai media adalah strategi

yang tepat.

Skor sebesar 4.18 untuk menjelaskan bahwa wisatawan domestik

akan berkunjung tanpa menggunkan jasa agen perjalanan dan skor sebesar 3.94

untuk wisatawan domestik yang akan berkunjung dengan menggunakan jasa

agen perjalanan. Jumlah skor ini menunjukan keminatan yang sama antara

menggunakan ataupun tidak menggunakan jasa agen perjalanan.

Wisatawan domestik menyatakan sangat berminat dengan skor

sebesar 4,28 dan wisatawan mancanegara juga berminat dengan skor sebesar

3,78 untuk menikmati pemandangan di Gunung Api Purba.

Tidak hanya berkunjung untuk menikmati pemandangan, wisatawan

domestik dan wisatawan mancanegara menyatakan berminat dengan skor

sebesar 4.16 dan 3.86 untuk melakukan permainan outbound yang tersedia.

Selain menikmati pemandangan yang indah dan bermain outbound,

wisatawan juga dapat bermalam untuk menikmati suasana malam dengan api

unggun di Gunung Api Purba Ngelanggeran, tetapi wisatawan mancanegara

masih ragu-ragu untuk bermalam di Gunung Api Purba dengan jumlah skor

2,88, dan wisatawan domestik memberikan skor sebesar 3.90 yang artinya

mereka berminat untuk bermalam di Gunung Api Purba Ngelanggeran.

Untuk lebih meningkatkan penghasilan homestay atau masyarakat

sekitar, Pengelola dapat mengadakan kerja sama dengan berbagai sekolah dan

Universitas di sekitar pulau Jawa untuk menikmati paket bundling untuk

berbagai kegiatan di Gunung Api Purba dan sewa homestay atau sewa alat

kemah dengan harga yang lebih murah. Strategi lain adalah dengan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

75

acara yang dapat menarik peserta untuk bermalam juga di area Gunung Api

Purba.

Hasil rekapitulasi selanjutnya menunjukan skor sebesar 4,08 yang

diberikan oleh wisatawan domestik dan 3,78 dari wisatawan mancanegara.

Skor ini artinya wisatawan domestik dan mencanegara berminat untuk

merekomendasikan pengalamannya jika berkunjung ke Gunung Api Purba

Ngalenggeran kepada orang lain secara. Keinginan ini sangat membantu

untuk kegiatan promosi ekowisata Gunung Api Purba Ngelanggeran.

Minat berkunjung para wisatawan juga dapat dipengaruhi melalui

membaca review dari para pengunjung di media internet. Wisatawan domestik

menyatakan berminat dengan skor sebesar 3,98 untuk merekomendasikan

Gunung Api Purba Ngelanggeran dengan cara memberi penilaian pada

internet, sedangkan wisatawan mancanegara kurang memiliki keinginan untuk

memberi penilaian di media internet hal ini terbukti dari skor minat sebesar

3,00 yang artinya masih ragu-ragu untuk merekomendasikan Gunung Api

Purba dengan cara menulis review di internet.

Hasil rekapitulasi untuk pernyataan terakhir menunjukan wisatawan

domestik berminat dengan skor sebesar 3,98 dan 4,04 untuk lebih

memprioritaskan berkunjung ke Gunung Api Purba Ngelanggeran pada

kunjungan saat ini dan pada kunjungan yang akan datang.

Sedangkan wisatawan domestik menyatakan masih ragu-ragu dengan

skor sebesar 2,76 dan 3,02 setuju untuk memprioritaskan berkunjung ke

Gunung Api Purba Ngelanggeran daripada wisata lainnya pada kunjungan saat

ini dan pada kunjungan yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

76

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab

sebelumnya. Penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Skor rata-rata keseluruhan minat berkunjung wisatawan domestik adalah

4,09 jumlah tersebut menyatakan bahwa wisatawan domestik berminat

untuk seluruh minat eksploratif, minat transaksional, minat referensial

dan minat preferensial pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung

Api Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

2. Skor rata-rata keseluruhan minat berkunjung wisatawan mancanegara

adalah 3,31, jumlah tersebut menyatakan bahwa wisatawan mancanegara

masih ragu-ragu untuk seluruh minat eksploratif, minat transaksional,

minat referensial dan minat preferensial terhadap ekowisata berbasis

kemasyarakatan Gunung Api Purba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

3. Hasil skor minat menunjukan terdapat perbedaan minat berkunjung

wisatawan domestik dengan skor rata-rata 4,09 dan 3,31 untuk wisatawan

mancanegara, pada ekowisata berbasis kemasyarakatan Gunung Api

Putba Ngelanggeran, Gunung Kidul.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil analisis minat berkunjung wisatawan

domestik dan mancanegara pada bab sebelumnya. Maka penulis mengajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

77

saran-saran yang sekiranya bisa dijadikan masukan bagi pengelola dan bagi

peneliti kepuasaan konsumen yang memiliki objek penelitian yang sama.

1. Pengelola Kawasan Wisata

a. Meningkatkan pemasaran ke wisatawan mancanegara dengan

menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang ekowisata Gunung Api

Purba sehingga semakin banyak yang mengetahui keberadaan

ekowisata Gunung Api Purba ini.

b. Melihat jumlah wisatawan mancanegara masih ragu-ragu untuk

mencari informasi melalui website resmi, sebaiknya website resmi

Gunung Api Purba dapat diakses dalam berbagai bahasa asing sehingga

dapat meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk membuka

website resmi.

c. Menambahkan daya tarik yang dapat memberikan pengalaman yang

indah dan menyenangkan saat wisatawan berkunjung sehingga mereka

dapat menjadi salah satu sarana promosi yaitu promosi Word of Mouth

dan agar Gunung Api Purba Ngelanggeran menjadi prioritas tempat

wisata bagi wisatawan mancanegara.

d. Membuat tempat makan di dataran dekat Embung. Tempat Makan yang

menjual masakan tradisiona dengan view Embung dan Gunung Api

Purba yang menjulang tinggi.

e. Membuat atraksi air mancur dengan efek lampu warna-warni minimal

1 tahun sekali untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

78

f. Membuat paket wisata “blusukan kampung”. Jadi Masyarakat di Desa

Ngelanggeran dapat membuat satu tempat yang memperlihatkan segala

“ciri khas dari Desa Ngelanggeran”

g. Memberikan wisatawan alternatif penginapan yang menjual “keaslian

alam” seperti bangunan masih dari kayu atau bambu, kamar mandi

dibuat sealami mungkin dengan bebatuan dibawahnya.

h. Bekerjasama dengan pemerintah jika dapat menambahkan kebun

binatang kecil yang berisi berbagai mavam burung dan binatng lainnya

tetapi tetap pengelolaan dari Karang Taruna di Desa Ngelanggeran.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang nanti akan melakukan penelitian

tentang wisatawan domestik dan mancanegara pada ekowisata Gunung Api

Purba Ngelanggeran diharapkan dapat meneliti tentang kepuasan

pengunjung, agar pembahasan dan kegunaan yang diberikan kepada

perusahaan atau pengelola yang membutuhkan semakin bermanfaat.

C. Keterbatasan Penelitian

Jumlah responden wisatawan mancnegara yang kurang merata untuk

mencangkup keseluruhan wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. 2003. Manajemen Pemasaran.Jakarta PT. Rajawali Pers

Ali Hasan, S.E., M.M., 2015, Tourism Marketing, Center for Academic

Publishing Service, Yogyakarta.

A.J. Muljadi, (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan.Jakarta : PT Raja Grafindo

persada

Bilson, Simamora. 2011. Riset Pemasaran. Cetakan pertamaJakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Durianto, Darmadi, 2010, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan

Perilaku Merek, Cetakan XX, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Durianto, Darmadi dan C. Liana.2004.” Analisis Efektifitas Iklan Televisi Softener

Soft & Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan

Consumer Decision Model”. Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan

Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori

ke Aplikasi.Yogyakarta:PUSPAR UGM dan Andi

Ferdinand.Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik

Wisata Di

Kota Palembang. Tesis PS Magister Kajian Pariwisata: Universitas Gadjah Mada.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta.

Erlangga

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta.Andi offset

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011. “SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,

Aplikasi untuk Riset”. Jakarta :Salemba Empat..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

80

Schiffmandan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta.

Setiadi, Nugroho. 2011. Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian

Konsumen. Bogor: Kencana

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Bandung. CV. Alfabe

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi offset

Yoeti ,OkaA. 2008.Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata,cetakan kedua.

PT. Pradnya Paramita

Internet

. http://gunungapipurba.com/ diakses tanggal 22 Desmber 2017

. http://bphn.go.id/ diakses tanggal 25 Agustus 2017

. http://visitingjogja.web.id/ diakses tanggal 26 Agustus

. http://setgab.go.id/ diakses tanggal 26 Agustus 2017

.http//kemenpar.go.id/ diakses tanggal 09 September 2017

Undang-undang

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Badan Pembinaan Hukum Nasional.2012 “Peraturan Daerah Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012”.www.bphn.go.id

Peraturan Menteri Dalam Negri No.33 tentang Pedoman Pengemangan Ekowisata

Daerah

Jurnal

Kembar,Made dan Putu Nina. 2016. “Community Based Ecotourism

Development In Jatiluwih Village Bali.”. I J A B E R, Vol. 14, No. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

81

Widagdyo, Gilang.2017 “Pemasaran,Daya Tarik dan Minat Berkunjung

Wisatawan.” Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (2)

Saputra, Yohanes Adhi. 2015.” Analisis Perbandingan Efektivitas Iklan Di

Jejaring Sosial Facebook Twitter Dan Instagram.”

Dahlia, Mery. 2017 “Analisis Pengetahuan Tentang Objek Wisata Dan Minat

Wisatawan Jerman Berkunjung Ke Indonesia.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

82

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

83

KUESIONER

Kepada Yth.

Wisatawan domestik

Di Yogyakarta

Dengan hormat,

Bersama dengan ini saya :

Nama : Putu Tita Yesika Kumalasari

NIM : 142214097

Fakultas/Prodi : Ekonomi/Manajemen

Memohon kepada wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke

Yogyakarta untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini akan saya gunakan sebagai data dalam penelitian saya sebagai syarat

untuk menempuh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma.

Besar harapan saya kepada saudara/i untuk mengisi kuesioner ini sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan

terimakasih.

Hormat saya,

Putu Tita Yesika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

84

KUESIONER MINAT BERKUNJUNG

Apakah sudah pernah berkunjung ke Gunung Api Purba Ngelanggeran :

Sudah pernah Belum pernah

IDENTITAS RESPONDEN

Isilah tanda cek list(√) pada setiap pilihan yang dipilih.

Nama (boleh tidak diisi) :

Asal Wisatawan : Wilayah Indonesia bagian barat

Wilayah Indonesia bagian tengah

Wilayah Indonesia bagian timur

KETERANGAN

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

1. Minat Eksploratif

No Pernyataan SS S R TS STS

1

Saya akan mencari informasi terkait

dengan obyek wisata Gunung Api

Purba Ngelanggeran melalui website

resmi.

2

Saya akan mencari informasi terkait

dengan obyek wisata Gunung Api

Purba Ngelanggeran melalui media

masa ( facebook dan instagram)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

85

3

Saya akan mencari informasi terkait

dengan obyek wisata Gunung Api

Purba Ngelanggeran melalui tour

guide atau travel.

4

Saya akan mencari informasi terkait

dengan obyek wisata Gunung Api

Purba Ngelanggeran melalui teman

atau kerabat yang sudah pernah

berkunjung.

2. Minat Transaksional

No Pernyataan SS S R TS STS

1

Saya akan berkunjung ke Gunung Api

Purba Ngelanggeran pada kunjugan

saat ini

2

Saya akan berkunjung ke Gunung Api

Purba Ngelanggeran pada kunjugan

skarang atau pada kunjungan

berikutnya.

3

Saya akan berkunjung ke Gunung Api

Purba Ngelanggeran tanpa

menggunakan jasa agen perjalanan

(travel)

4

Saya akan berkunjung ke Gunung Api

Purba Ngelanggeran dengan

menggunakan jasa agen perjalan

(travel)

5

Saya akan berkunjung untuk

menikmati pemandangan di Gunung

Api Purba Ngelanggeran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

86

6

Saya akan berkunjung dan melakukan

permainan outbound yang tersedia di

Gunung Api Purba Ngelanggeran

7

Saya akan berkunjung dan bermalam

di Gunung Api Purba Ngelanggeran

3. Minat Referensial

No Pernyataan SS S R TS STS

1

Saya akan merekomendasikan pada

orang lain untuk berkunjung ke

Gunung Api Purba Ngelanggeran

secara langsung

2

Saya akan merekomendasikan pada

orang lain untuk berkunjung ke

Gunung Api Purba Ngelanggeran

dengan menulis review dan memberi

penilaian pada media internet

4. Minat Preferensial

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Saya akan memprioritaskan untuk

mengunjungi Gunung Api Purba

Ngelanggeran dibanding tempat wisata

lain di Yogyakarta pada kunjungan

sekarang atau pada kunjungan saat ini

2

Saya akan memprioritaskan untuk

mengunjungi Gunung Api Purba

Ngelanggeran dibanding tempat wisata

lain di Yogyakarta pada kunjungan

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

87

QUESTIONNAIRE OF INTEREST TO VISITING TOURIST ATTRACTION

Have you been go to Ancient Ngelanggeran Volcano ?

Yes, I have been No, I haven’t been

IDENTITY OF RESPONDENT

Please fill in a check mark(√) on every option you choose.

Name (optional) :

Continent of Origin : America

Europe

Australia

Asia

Africa

EXPLANATION

SA = Strongly Agree

A = Agree

D = Doubtful

DA = Disagree

SDA = Strongly Disagree

No

Statement

Choice Of Answers

SA

A

D

DA

SDA

1 I will find information about

Ancient Ngelanggeran

Volcano throught the official

website

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

88

2 I will find information about

Ancient Ngelanggeran

Volcano throught the

facebook and instagram

3 I will be looking for

information related to ancient

volcanoes Ngelanggeran

through travel.

4 I will be looking for

information related to ancient

volcanoes of Ngelanggeran

volcano through tour guide or

travel.

5

I will visit the Ngelanggeran

Ancient Volcano on my visit

now

6

I will visit the Ngelanggeran

Ancient Volcano on my next

visit

7

I will visit Ancient Volcano

Ngelanggeran without using a

travel agent (travel )

8

I am going to visit

Ngelanggeran Ancient

Mountain by using travel

agent services (travel)

9

I will visit to enjoy the

scenery at Ngelanggeran

Ancient Volcano

10

I will visit and do outbound

games available at

Ngelanggeran Ancient

Volcano

11

I will visit and spend the night

at Ngelanggeran Ancient

Volcano

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

89

12

I would recommend others to

visit the Ancient Volcano

directly Ngelanggeran

13

I would recommend to others

to visit the Ngelanggeran

Ancient Volcano by writing

reviews and assessing the

internet

14

I will prioritize to visit

Ngelanggeran Ancient

Volcano compared to other

tourist attractions in

Yogyakarta on current visits

15

I will prioritize to visit

Ngelanggeran Ancient

Volcano compared to other

tourist attractions in

Yogyakarta on the next visit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

90

LAMPIRAN 2

DATA HASIL PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

91

Lampiran 2. Hasil Tabulasi Data Kuesioner

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-

rata Jumlah

1 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 3 3 3.8 57

2 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4.07 61

3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3.4 51

4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4.4 66

5 5 3 2 4 4 2 4 2 5 4 2 4 2 2 2 3.13 47

6 2 4 3 3 4 2 5 3 4 4 2 4 2 1 2 3 45

7 4 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4.07 61

8 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4.4 66

9 2 3 4 5 2 4 5 2 4 5 2 4 2 3 2 3.27 49

10 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.93 59

11 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4.27 64

12 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3.47 52

13 5 5 5 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 3 5 4.4 66

14 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4.47 67

15 5 5 3 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4.2 63

16 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4.53 68

17 3 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4.2 63

18 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3.33 50

19 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3.27 49

20 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4.33 65

21 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3.27 49

22 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3.4 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

92

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-

rata Jumlah

23 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 3.87 58

24 5 5 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 3 3.8 57

25 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4.27 64

26 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4.73 71

27 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4.6 69

28 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4.33 65

29 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4.47 67

30 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4.53 68

31 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 60

32 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4.13 62

33 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4.2 63

34 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4.6 69

35 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4.33 65

36 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4.07 61

37 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4.6 69

38 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4.2 63

39 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4.33 65

40 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4.2 63

41 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4.07 61

42 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4.6 69

43 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4.2 63

44 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4.13 62

45 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

93

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-

rata Jumlah

47

46 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4.53 68

47 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3.93 59

48 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4.2 63

49 2 5 4 4 4 3 5 2 5 4 5 4 2 2 2 3.53 53

50 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4.73 71

51 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2.73 41

52 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2.6 39

53 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2.73 41

54 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2.87 43

55 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2.8 42

56 3 4 5 4 2 4 4 2 4 5 3 5 2 2 2 3.4 51

57 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2.93 44

58 3 3 2 2 3 3 1 4 3 3 2 3 2 3 3 2.67 40

59 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4.27 64

60 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2.67 40

61 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2.87 43

62 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 45

63 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3.07 46

64 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4.27 64

65 5 3 5 5 5 3 4 3 4 5 3 4 2 3 4 3.87 58

66 5 2 5 4 3 3 4 3 4 5 4 4 2 2 3 3.53 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

94

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-

rata Jumlah

67 2 3 5 4 5 4 2 4 4 2 2 5 2 2 4 3.33 50

68 3 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2.47 37

69 3 4 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4.2 63

70 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3.33 50

71 5 4 5 2 3 4 4 3 5 5 2 4 4 2 2 3.6 54

72 5 5 5 3 3 4 5 2 5 5 3 4 4 2 2 3.8 57

73 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2.53 38

74 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 3 5 3 2 2 3.47 52

75 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 5 3 3 3 3.4 51

76 2 2 4 4 2 5 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3.07 46

77 2 2 4 4 2 5 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3.4 51

78 3 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 3.07 46

79 4 5 4 2 4 4 3 3 5 4 4 4 2 2 2 3.47 52

80 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2.4 36

81 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4.2 63

82 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.07 61

83 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3.93 59

84 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 2 3 4.13 62

85 4 4 3 4 3 2 5 4 5 5 3 5 5 2 3 3.8 57

86 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2.8 42

87 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 45

88 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2.47 37

89 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2.8 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

95

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata-

rata Jumlah

90 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2.6 39

91 3 4 5 2 2 5 4 5 5 4 4 5 2 2 2 3.6 54

92 2 3 4 5 5 5 4 2 5 5 2 4 3 3 4 3.73 56

93 4 2 4 5 5 3 2 4 5 4 2 5 4 3 3 3.67 55

94 4 2 4 4 3 5 2 4 5 5 2 5 4 3 4 3.73 56

95 3 3 4 4 5 5 2 5 5 4 2 4 4 3 2 3.67 55

96 2 4 4 4 4 5 4 2 5 4 3 4 5 2 4 3.73 56

97 2 4 4 4 5 5 4 3 4 4 2 5 2 3 4 3.67 55

98 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3.33 50

99 4 4 2 4 3 3 5 2 4 5 2 3 5 4 2 3.47 52

100 4 4 2 4 3 4 5 3 4 2 3 4 5 4 2 3.53 53

Keterangan: Responden 1 - 50 (Wisatawan Domestik); 51 - 100 (Wisatawan Mancanegara)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

96

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Coba Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

97

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliability

Notes

Output Created 17-FEB-2018 19:48:44

Comments

Input

Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

100

Matrix Input

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax

RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.02

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

98

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.908 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.6700 1.05462 100 VAR00002 3.9000 .98985 100 VAR00003 3.7700 .94125 100 VAR00004 3.8000 .87617 100 VAR00005 3.6700 .88825 100 VAR00006 3.7200 .87709 100 VAR00007 3.7400 1.03103 100 VAR00008 3.4800 1.01980 100 VAR00009 4.0300 .85818 100 VAR00010 4.0100 .84680 100 VAR00011 3.3900 .96290 100 VAR00012 3.9300 .75552 100 VAR00013 3.4900 1.05883 100 VAR00014 3.3700 1.05078 100 VAR00015 3.5300 .99955 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 51.8300 76.627 .616 .902 VAR00002 51.6000 76.343 .682 .899 VAR00003 51.7300 78.058 .612 .902 VAR00004 51.7000 79.626 .558 .904 VAR00005 51.8300 80.567 .487 .906 VAR00006 51.7800 80.436 .503 .905 VAR00007 51.7600 77.861 .560 .904 VAR00008 52.0200 75.798 .692 .899 VAR00009 51.4700 79.262 .597 .902 VAR00010 51.4900 80.293 .534 .904 VAR00011 52.1100 76.665 .684 .899 VAR00012 51.5700 80.914 .562 .904 VAR00013 52.0100 75.768 .664 .900 VAR00014 52.1300 77.205 .586 .903 VAR00015 51.9700 76.736 .650 .900

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

55.5000 89.121 9.44040 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

99

Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas

NPar Tests

Notes

Output Created 17-FEB-2018 19:49:34

Comments

Input

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 50

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each test are

based on all cases with valid

data for the variable(s) used

in that test.

Syntax

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=VAR00001

VAR00002

/MISSING ANALYSIS.

Resources

Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.00

Number of Cases Alloweda 157286

a. Based on availability of workspace memory.

[DataSet1]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Domestik Mancanegara

N 50 50

Normal Parametersa,b Mean 61.2800 49.6400

Std. Deviation 6.84237 8.17353

Most Extreme Differences

Absolute .164 .098

Positive .094 .092

Negative -.164 -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.157 .690

Asymp. Sig. (2-tailed) .137 .728

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

100

Lampiran 5. Hasil Uji Homogenitas

Oneway

Notes

Output Created 17-FEB-2018 19:54:38

Comments

Input

Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

100

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on cases with no missing data for any variable in the analysis.

Syntax

ONEWAY VAR00001 BY VAR00002 /STATISTICS HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.00

[DataSet2] Test of Homogeneity of Variances

Minat Berkunjung

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.186 1 98 .077

ANOVA

Minat Berkunjung

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3340.840 1 3340.840 59.721 .000

Within Groups 5482.160 98 55.940 Total 8823.000 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

101

Lampiran 6. Hasil Uji t Independent Sample

T-Test

Notes

Output Created 17-FEB-2018 19:54:02

Comments

Input

Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

100

Missing Value Handling

Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST GROUPS=VAR00002(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=VAR00001 /CRITERIA=CI(.95).

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.02

[DataSet2]

Group Statistics

Wisatawan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Minat Berkunjung Domestik 50 61.2800 6.84237 .96766

Mancanegara 50 49.7200 8.06616 1.14073

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of

Means

F Sig. t

Minat Berkunjung

Equal variances assumed 3.186 .077 7.728

Equal variances not assumed

7.728

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERBANDINGAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN …repository.usd.ac.id/26531/2/142214097_full.pdf · Teman-teman satu kelompok Seminar Proposal Lia, Tita, Anggrainy, Meliza, Maya, Lita,

102

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Minat Berkunjung

Equal variances assumed

98 .000 11.56000

Equal variances not assumed

95.461 .000 11.56000

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Minat Berkunjung

Equal variances assumed

1.49587 8.59150 14.52850

Equal variances not assumed

1.49587 8.59051 14.52949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI