Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup MySQL Database
-
Upload
onny-khaeroni -
Category
Documents
-
view
450 -
download
5
description
Transcript of Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup MySQL Database
1
PROPOSAL TESIS
A. JUDUL
Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup
MySQL Database
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangani ini dapat dilihat dari banyaknya
perusahaan, instansi-instansi1 bahkan perguruan tinggi yang menggunakan
teknologi informasi untuk kegiatan operasionalnya. Penggunaan informasi
memungkinkan perguruan tinggi menyimpan data mahasiswa, transaksi keuangan,
dan transaksi akademik mahasiswa. Pengolahan data, informasi dan sumber daya
perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi dapat membantu untuk
meminimalkan pengeluaran perusahaan untuk biaya operasional.
Sebuah sistem tidak lepas dari adanya basis data (database). Bagi
perguruan tinggi yang memiliki Sistem Informasi Akademik seperti di IAIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten, sangat membutuhkan keberadaan database
yang mampu menampung data dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk itu,
diperlukan sebuah server yang di dalamnya berjalan Database Management
System (DBMS) yang digunakan untuk menangani pengelolaan database agar
senantiasa dapat digunakan dengan baik dan terjaga reliabilitasnya. Salahsatu
DBMS yang paling banyak digunakan adalah MySQL. Demikian juga Sistem
Informasi Akademik IAIN SMH Banten menggunakan MySQL sebagai DBMS-
nya.
Server DBMS bertindak sebagai inang atau induk dari semua client yang
membutuhkan data dari database. Hubungan antara client dan server biasanya
dilakukan melalui aplikasi, baik berbasis web maupun berbasis desktop. Namun,
adakalanya server mengalami crash atau permasalahan lainnya yang
1 Efri Darwis et. al., Implementasi Basis Data Terdistribusi Menggunakan MySQL pada PT
Thamrin Brothers Palembang, tidak dipublikasikan.
2
mengakibatkan database pada server tidak dapat diakses. Permasalahan yang
pernah muncul salahsatunya adalah ketika server tiba-tiba mati yang diakibatkan
oleh lemahnya pengatur daya (power supply) pada komputer server. Akibatnya
server harus di-install ulang dan semua data yang ada pada database juga ikut
hilang/terhapus. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa atau
kejadian lain yang pada akhirnya berujung pada hilangnya data, diperlukan suatu
upaya untuk membuat cadangan (backup) data ke dalam media/server yang lain.
Membuat backup dibutuhkan dalam kejadian ketika sebuah data atau sekelompok
data hilang. Penyebab kehilangan data termasuk diantaranya karena kerusakan
perangkat (hardware failure) seperti kerusakan hard-disk, ketidaksengajaan
menghapus data yang salah, dan bahkan ketika komputer/server dicuri. Backup
sangat membantu pada semua situasi di atas.
Backup data merupakan salah satu pengelolaan data agar data tetap terjaga
saat terjadi perubahan atau kehilangan data. Server database MySQL
menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai metode backup
data, antara lain MySQLDump dan replikasi2.
Konsep dasar replikasi adalah dengan membuat database pada komputer
lain yang berada dalam satu jaringan baik lokal atau jaringan internet. Database
cadangan (slave) akan segera mengikuti perubahan yang terjadi pada database
utama (master).
Pada metode MySQLDump, akan dibuat salinan data berupa sebuah file
text berisi perintah SQL setelah dilakukan proses dumping. Backup MySQLDump
dapat dilakukan secara otomatis dengan penjadwalan backup di dalam crontab.
Proses restore dilakukan dengan mengeksekusi file hasil dumping. Aplikasi besar
dengan data besar dan transaksi penting, membutuhkan ruang penyimpanan yang
besar sekaligus keamanan data dari kehilangan atau kerusakan data. Proses
backup data pada saat sistem sedang melayani transaksi akan berpengaruh
terhadap kinerja komputer, karena penggunaan sumberdaya komputer secara
bersamaan. Persentase penggunaan memori dan CPU dapat digunakan untuk
2 Tawar dan Safitri Wahyuningsih, Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara
Replikasi dan MySQLDump, JUSI Vol. 1, No. 1, p. 45.
3
mengetahui efisiensi kinerja komputer terhadap suatu aplikasi atau proses yang
terjadi.
Uraian di atas menunjukkan bahwa kinerja komputer saat proses backup
antara replikasi dan MySQLDump dapat dilihat dari nilai penggunaan
sumberdaya komputer kedua metode backup tersebut, sehingga perlu dilakukan
pengujian untuk mengetahui metode backup database yang lebih efisien.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan teknik Replikasi dalam melakukan backup
database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH Banten?
b. Bagaimana penerapan teknik MySQLDump dalam melakukan backup
database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH Banten?
c. Bagaimana perbandingan efisiensi sumberdaya komputer dalam
melakukan backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN
SMH Banten dengan menggunakan teknik Replikasi dan
MySQLDump?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui penerapan teknik Replikasi dalam melakukan
backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH
Banten.
b. Untuk mengetahui penerapan teknik MySQLDump dalam melakukan
backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH
Banten?
c. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi sumberdaya komputer dalam
melakukan backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN
4
SMH Banten dengan menggunakan teknik Replikasi dan
MySQLDump?
C. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Database
Database adalah kumpulam data yang secara logik berkaitan dalam
mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk
mendukung aplikasi dalam sistem tertentu (Heriyanto, 2004).
Sedangkan menurut Nugroho (2011) database adalah koleksi dari data
yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga mudah dalam disimpan
dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan
tertentu, serta dihapus).
Database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar
pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang ditujukan
untuk menangani database biasa disebut DBMS atau Database Management
System. Dengan menggunakan DBMS, pengguna bisa melakukan hal-hal berikut
dengan mudah:
a. Menambah data;
b. Menghapus data;
c. Mengubah data;
d. Mencari data;
e. Menampilkan data dengan kriteria tertentu; dan
f. Mengurutkan data.
Salah satu model database yang populer, terutama di lingkungan PC yaitu
database relasional. Pada model database ini terdapat istilah baris dan kolom.
Oleh karena itu data-data pada model database ini disajikan dalam bentuk tabel.
Dikatakan relasional karena terdapat hubungan antara baris dan kolomnya.
5
Tabel 1 Tabel dalam relasional database nama_tabel Kolom 1 Kolom 2 Baris ke-1 Baris ke-2
Setiap kolom disebut dengan field dan setiap baris disebut dengan record.
Setiap data yang disimpan dalam tabel disimpan dalam sebuah baris atau record.
Setaip record memiliki penggal-penggal data yang sesuai dengan kolom-
kolomnya. Sebagai contoh, tabel alamat memiliki kolom atau field nama, alamat,
dan no_telp. Terdapat sebuah record dengan nama Roni, alamat Serang, dan
no_telp 0254215683. Record tersebut divisualisasikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut
nama alamat no_telp record # Roni Serang 0254215683 1
Jadi, sebuah record menyatakan sebuah kesatuan data.
Setiap tabel dapat memiliki kunci. Salah satu istilah kunci yang populer
adalah kunci primer (primary key). Kunci primer digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah record. Kunci ini bersifat unik, yang berarti bahwa
dalam sebuah tabel tidak boleh ada nilai kunci primer yang sama. Sebagai contoh,
misal pada data di atas, dipilih sebagai kunci primer adalah nama. Artinya, tidak
boleh ada record yang memiliki field nama yang sama (tidak boleh ada nama
yang sama).
Akan tetapi, pemilihan nama sebagai kunci primer tidaklah tepat karena
banyak orang yang memiliki nama yang sama, sehingga tidak mungkin unik.
Pemilihan kunci primer hendaklah dipertimbangkan kemungkinannya. Sebuah
kunci primer dapat dibentuk dari sebuah atau gabungan dari beberapa field
sehingga kunci primer tersebut sudah pasti unik. Kunci yang tersusun dari sebuah
field disebut dengan kunci sederhana, sedangkan kunci primer yang tersusun atas
beberapa field disebut kunci komposit. Sebagai contoh, bisa diambil nama dan
no_telp sebagai kunci primer.
Apa kegunaan kunci primer? Kunci primer digunakan untuk menjamin
6
tidak terjadi redudansi data dan duplikasi data. Kunci primer juga dijadikan
indeks untuk mempercepat pencarian record yang terdapat pada sebuah tabel. Jika
tidak didefinisikan sebuah indeks, maka kunci primer secara otomatis dijadikan
indeks oleh DBMS.
2. Pengertian MySQL
MySQL merupakan sebuah relational database management systems
(RDBMS) yang bersifat open source (http://www.mysql.com). Dengan
menggunakan konsep RDBMS, MySQL tidak menyimpan data ke dalam sebuah
area yang besar namun menyimpan data ke dalam table-tabel database. MySQL
tetap menggunakan Structured Query Language (SQL) dalam memproses data di
dalam database.
MySQL mengimplementasikan konsep client-server yang terdiri atas
daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi client dan library. MySQL pertama
kali dikeluarkan Januari 1998. MySQL telah menjadi sebuah open source
database server yang paling popular di seluruh dunia.
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabakan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar
untuk mengakses databasenya. Selain itu, bersifat free (tidak perlu membayar
untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang
bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan
memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak
MySQL sendiri bisa di-download dari http://mysql.org atau
http://www.mysql.com.
MySQL termasuk jenis RDBMS. Itulah sebabnya istilah seperti tabel,
baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database
mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap
baris mengandung satu atau beberapa kolom.
Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh
pengguna maupun program-program aplikasinya.
7
Kelebihan-kelebihan MySQL bila dibandingkan dengan server database
lainnya dapat dilihat sebagai berikut (Iman Suja, 2005) :
a. MySQL terbukti lebih cepat dari server database lainnya melalui hasil
pengujian. Dengan adanya fitur tambahan query caching pada
MySQL rilis 4.0, kinerja query secara umum akan naik rata-rata 200%
dari kinerja biasanya.
b. MySQL memiliki perintah-perintah dan aturan-aturan yang relatif
lebih mudah digunakan dibandingkan server database lainnya.
c. MySQL bersifat open source.
d. MySQL memiliki kapabilitas yang tinggi karena dapat digunakan
untuk mengelola database dengan jumlah lebih dari 50 juta record.
e. MySQL memiliki fasilitas replikasi data yang dapat berguna sebagai
database bayangan pada beberapa server ’anak’ lainnya yang berasal
dari satu database induk sehingga akan meningkatkan kinerja dan
kecepatan MySQL.
f. MySQL relatif gratis sehingga tidak perlu memikirkan biaya lisensi.
g. MySQL mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan izin akses
tingkat lanjut (advanced permissions and security system), termasuk
dukungan pengamanan dengan cara pengacakan data lapisan data
(SSL transport layer encryption).
h. MySQL mendukung perintah-perintah ANSI SQL 99 dan beberapa
perintah database alternatif lainnya sehingga memudahkan untuk
beralih dari dan ke MySQL.
i. MySQL dapat dijalankan lintas platform sistem operasi seperti
Windows, Linux, Unix, FreeBSD, Sun Solaris, IBM’s AIX, MAC OS
X, HP-UX, Novell NetWare, SCO Open Unix, dan sistem operasi
lainnya.
3. Tipe Data MySQL
MySQL memiliki banyak tipe data berbeda. Menentukan tipe data yang
digunakan tergantung dari jenis data yang dimasukkan. Pemilihan tipe data juga
8
dipengaruhi oleh operasi-operasi yang terkait dengan data-nya.
Selain itu, pemilihan tipe data yang tepat juga dapat menghemat
penggunaan memori pada hard disk. Tipe data MySQL yang umum digunakan
diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Tipe data string Tipe Data Memori
Char Maksimal 255 byte Varchar Maksimal 255 karakter Tiny Blob Maksimal 200000000 bytes Blob, text Maksimal 20000000000000000 byte Medium Blob, Medium Text Maksimal 2.e24 byte Log Blob, Long text Maksimal 2.e32 byte Enum Maksimal 2 bytes, maksimal 65535 nilai Set Maksimal 8 bytes, maksimal 64 nilai
Tabel 3 Tipe data tanggal Tipe Data Memori
DATE 3 byte TIME 8 byte DATETIME 4 byte TIMESTAMP 3 byte YEAR 1 byte
Tabel 4 Tipe data numerik Tipe Data Memori
Tinyint() 1 byte Smallint() 2 byte Mediumint() 3 byte Int() 4 byte Integer 4 byte Bigint 8 byte Float(x) 4 if x <= 24 or 8 if 25 <= x <= 53 Float 4 byte Double 8 byte Double Precision 8 byte Real 8 byte Decimal(M,D) M+2 byte if D > 0, M+1 byte if D = 0 (D+2 if M < D) Numeric(M,D) M+2 byte if D > 0, M+1 byte if D = 0 (D+2 if M < D)
9
4. SQL
SQL (dibaca ”ess –que-el”) singkatan dari Structured Query Language
(Bahasa Query yang terstruktur). SQL adalah bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards
Institute), bahasa ini merupakan standard untuk relational database management
systems (RDBMS).
Pernyataaan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas
seperti : update data pada database, atau menampilkan data dari database.
Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle,
Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dsb. Setiap software
database mempunyai bahasa perintah atau sintaks yang berbeda, namun pada
prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tersebut
antara lain : ”Select”, ”Insert”, ”Update”, ”Delete”, ”Create”, dan ”Drop”,
yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk
memanipulasi sebuah database.
SQL membuat pemrogram dan seorang administrator database dapat
melakukan hal-hal berikut:
- mengubah struktur sebuah database
- mengubah pengaturan keamanan sistem
- memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database
atau tabel
- memeroleh informasi dari database
- memutakhirkan isi database
Perintah-perintah SQL dikelompokkan menjadi lima macam:
a. Data Definition Language (DDL)
DDL adalah perintah SQL yang dugunakan untuk menjelaskan objek dari
database. Dengan kata lain DLL digunakan untuk mendefinisikan kerangka
database. Perintahnya adalah:
- CREATE : untuk membuat/menciptakan objek database
- ALTER : untuk memodifikasi/mengubah objek database
- DROP : untuk menghapus objek database
10
Objek database yang dimaksud terdiri dari database, tabel, indeks, dan
view.
b. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau
memanipulasi isi database. SQL menyediakan empat perintah DML:
- SELECT : digunakan untuk mengambil data dari database
- DELETE : digunakan untuk menghapus data pada database
- INSERT : menambahkan data ke database
- UPDATE : memodifikasi data pada database
c. Security
Security adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjamin
keamanan data, antara lain terdiri atas:
- GRANT : memberi hak akses kepada user tertentu untuk akses ke
database.
- REVOKE : mencabut hak akses dari user.
d. Integrity
Integrity adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan
data. Contoh : recover table: untuk memperbaiki tabel pada database.
e. Auxilliary
Auxilliary adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti
unload dan rename.
5. Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan
salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk
mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat
berguna terutama untuk dua tujuan: pertama untuk memulihkan keadaan setelah
bencana (disaster recovery); kedua untuk mengembalikan sejumlah kecil file
setelah sengaja dihapus atau rusak. Kehilangan data juga sangat umum, 66%
pengguna internet telah menderita kehilangan data yang serius (Wikipedia, 2010).
11
Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan
backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada
struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka
program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan konsistensi data ini
yang disebut recovery.
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi:
a. Full Backup
b. Network Backup
c. Dump Backup
d. Incremental Backup
e. Diferensial Backup (Anonim, 2006)
6. Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan penyalinan dan
pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain
dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat
terjamin (Anonim, 2010). Replikasi dapat difahami sebagai teknik penyalinan
database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan komputer
yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga
konsistensi data secara otomatis.
Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke
lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi
juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik
sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS
(Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui
beberapa server.
Keuntungan replikasi tergantung dari jenis replikasi tetapi pada umumnya
replikasi mendukung ketersediaan data setiap waktu dan di mana pun diperlukan.
Adapun keuntungan lainnya adalah :
a. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini
sangat berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data
12
yang sama atau memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan
aplikasi laporan.
b. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti
proses analisa database secara online, data smarts atau data
warehouse.
c. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan
menyalin data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan
perubahan untuk dibuat database baru pada saat terkoneksi.
d. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan
menggunakan aplikasi berbasis jaringan (web based application).
e. Meningkatkan kinerja pembacaan.
f. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna.
Hal ini akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi data
dan pemrosesan query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena
data dapat didistribusikan melalui jaringan dan data dapat dibagi
berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.
g. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.
Replikasi dapat digunakan apabila sebuah organisasi atau perusahaan
didukung oleh hardware dan aplikasi software dalam sebuah sistem yang
terdistribusi. Aplikasi yang berbeda mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk
otonomi dan konsistensi data. Replikasi diperlukan dalam sistem terdistribusi
apabila diinginkan hal-hal berikut ini:
a. Menyalin dan mendistribusikan data dari satu atau lebih lokasi
b. Mendistribusikan hasil salinan data berdasarkan jadwal
c. Mendistribusikan perubahan data ke server lain
d. Memungkinkan beberapa pengguna di beberapa lokasi untuk
melakukan perubahan dan kemudian menggabungkan data yang telah
dimodifikasi
e. Membangun aplikasi data yang menggunakan perlengkapan online
maupun offline
13
f. Membangun web based application sehingga pengguna dapat melihat
volume data yang besar.
7. Merencanakan Replikasi
Perencanaan yang baik sebelum replikasi dapat memaksimalkan
konsistensi data, meminimalkan kebutuhan jaringan dan menghindari beberapa
masalah.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan replikasi
adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan data yang akan diubah dan siapa yang mengubah
b. Pendistribusian data memerlukan konsistensi, otonomi dan
kesinambungan
c. Kelengkapan replikasi yang meliputi kebutuhan user, infrastruktur
teknik, jaringan dan keamanan serta karakteristik data
d. Jenis replikasi dan pilihannya
e. Topologi replikasi dan bagaimana mewujudkannya agar sesuai dengan
jenis replikasi
8. Jenis–jenis Replikasi
a. Snapshot replication
Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa
melakukan update. Biasanya digunakan pada saat memerlukan
tampilan data seperti : daftar harga, katalog, data yang digunakan
untuk pengambilan keputusan. Data ini sifatnya ‘read only’. Replikasi
ini membantu pada saat :
1) data sebagian besar statis dan tidak sering berubah
2) dapat menerima salinan data yang telah melewati batas waktu
yang ditentukan
3) datanya sedikit
b. Transactional replication
Memelihara konsistensi transaksi yang terjadi.
14
c. Merge replication
Merge replication memungkinkan pengguna bekerja dan mengubah
data sesuai dengan wewenangnya. Pada saat server tidak dikoneksikan
ke seluruh lokasi dalam topologi, replikasi mengubah ke nilai data
yang sama.
9. Proses Replikasi
Replikasi data terdiri atas dua proses dasar, yaitu :
a. Menampung perubahan data dari tabel atau view dalam database
sumber
b. Mengnyali perubahan data dari tabel sumber ke satu atau beberapa
tabel tujuan dalam database yang sama atau berbeda
Replikasi menentukan bagaimana perubahan data yang ditangkap dan
bagaimana data disalin ke tujuan. Replication administration merupakan proses
pembuatan dan pengelolaan kedua proses di atas. Replication Administration
meliputi :
a. Pendefinisikan tabel, database atau view sebagai tabel sumber untuk
mengubah penangkapan dan replikasi
b. Pembuat sebuah tabel atau database replikasi tujuan
c. Pendefinisian kondisi di mana data dari sumber yang telah ditentukan
disalin ke tujuan yang telah ditentukan
d. Pengubah penangkapan dan replikasi
e. Pembuat sebuah tabel replikasi tujuan
f. Pendefinisian kondisi di mana data dari sumber yang telah ditentukan
disalin ke tujuan yang telah ditentukan
Perencanaan dilakukan sebelum melakukan setting perlengkapan. Pada
tahap ini ditentukan skenario replikasi yang telah diimplementasikan oleh orang
lain dan merencanakan pada tingkat sistem dan aplikasi.
Perencanaan sistem akan menentukan kelayakan implementasi replikasi.
Kelayakan ini ditentukan oleh kebutuhan sistem, seperti produk replikasi yang
15
digunakan, kebutuhan software dan hardware, kebutuhan storage, kapasitas CPU,
konfigurasi jaringan, otoritas keamanan dan user ID.
Perencanaan aplikasi akan mengevaluasi kebutuhan tingkat aplikasi
terhadap kemampuan berbagai produk. Istilah kebutuhan tingkat aplikasi
menunjukkan kebutuhan aplikasi tujuan, terutama kebutuhan jenis data dalam
tabel tujuan (meliputi bagian dari setting, transformasi atau peningkatan terhadap
data sumber), peredaran data hasil salinan dan kekonsistenan data yang disalin.
10. Konsep MySQLDump
Salah satu cara yang digunakan untuk memindahkan database MySQL
yaitu dengan men-dumping data pada database server yang lama dan file hasil
dumping tersebut dijalankan pada server MySQL yang baru. Untuk keperluan ini
MySQL menyediakan sebuah utilitas yang dinamakan MySQLDump.
MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali
ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah
database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan
(transfer) data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk
membuat tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau
format XML (MySQL, 2009).
D. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan pembandingan
kedua metode backup dilakukan dengan aplikasi pengujian berbasis web yang
dikembangkan dengan PHP dan MySQL. Proses pengujian dijalankan pada PC
server. Hasil input data akan disimpan pada server database Sistem Informasi
Akademik atau SIAKAD (master) dan data pengujian akan disimpan pada
database pengujian di dalam PC server. Aplikasi pengujian dapat menampilkan
data hasil input database SIAKAD, tabel hasil pengujian dari perhitungan rata-
rata penggunaan sumberdaya komputer dan grafik rata-rata penggunaan
sumberdaya tersebut.
16
Proses backup terjadi saat proses input berlangsung, saat client memilih
metode dump maka file hasil backup akan disimpan pada folder di dalam PC
server. Saat client melakukan pengujian replikasi, maka proses replikasi akan
dilakukan pada database slave pada PC backup.
Proses backup dilakuan pada saat SIAKAD diakses oleh banyak user
secara simultan. Metode backup replikasi maupun MySQLDump diujikan secara
terpisah agar performa kedua metode backup tersebut dapat dibandingkan. Pada
saat proses backup berlangsung, dilakukan pengukuran pengunaan CPU dan
memori pada server SIAKAD. Proses pengujian dilakukan pada sebuah jaringan
lokal (LAN) yang dihubungkan ke internet.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
No Nama
Perangkat Fungsi Spesifikasi
1 PC Server Server Master
- IBM Server Sytem x3200 - Intel® Xeon® CPU E3110 @
3.00GHz - 1 GB of RAM - Ubuntu Server 12.10 - MySQL 5.5.29
2 PC Server Server Slave
- Windows Server 2008 SP1 64 bit - IBM System x3550 M3 - Intel Xeon CPU E5606 @ 2.13 GHz - 8 GB of RAM - MySQL 5.6.10
3 PC Pengujian - Intel Core i5 2,5GHz - 6 GB of RAM - Windows 7 Pro. 32 bit - PHP 5.0 - MySQL 5.6.10
Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas dua tahap.
Tahap pertama adalah menyiapkan alat uji berupa program yang disusun
17
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL di PC pengujian.
Tahap kedua adalah membandingkan perbedaan metode replikasi dan
MySQLDump dengan melakukan pengujian dan analisa sumber daya PC Server
master terhadap request yang dikirimkan bersamaan dengan melakukan kedua
metode backup.
Penyiapan Alat Uji
Pada tahap ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
Masalah pada penelitian ini adalah mengetahui perbedaan metode backup
database MySQL menggunakan replikasi dan MySQLDump dengan cara
membandingkan CPU time pada PC Server.
2. Menentukan tujuan
Untuk mengetahui perbedaan metode backup database MySQL
menggunakan replikasi dan MySQLDump dengan cara membandingkan
CPU time pada PC Server.
3. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengkaji metode backup database
dengan replikasi dan MySQLDump.
4. Menyusun algoritme
Setelah studi literatur dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun
algoritme program pengujian di PC pengujian.
5. Menyusun program komputer
Algoritme yang telah disusun kemudian diimplementasikan ke dalam
bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL di PC
pengujian
Membandingkan perbedaan metode replikasi dan MySQLDump
Data CPU time yang terkumpul kemudian dianalisa secara statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hipotesis penelitian
18
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : µ1 – µ2 = 0 atau µ1 = µ2; artinya tidak ada perbedaan mean CPU
time antara metode replikasi dengan metode MySQLDump, atau metode
replikasi tidak lebih baik daripada metode MySQLDump.
H1 : µ1 – µ2 < 0 atau µ1 < µ2; artinya ada perbedaan mean CPU time
antara metode replikasi dengan metode MySQLDump, atau metode
replikasi memberikan CPU time yang lebih kecil daripada metode
MySQLDump. Dengan kata lain metode replikasi lebih baik daripada
metode MySQLDump. Ukuran lebih baik atau tidaknya metode dilihat
dari besar atau kecilnya CPU time. Semakin kecil CPU time maka metode
tersebut semakin baik.
2. Metode analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik deskriptif. Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan
bantuan software SPSS versi 16.
3. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai CPU time antara
metode replikasi maupun dengan menggunakan metode MySQLDump
sehingga diperoleh dua kelompok data. Kelompok pertama adalah nilai-
nilai CPU time menggunakan metode MySQLDump, sedangkan
kelompok kedua adalah nilai-nilai CPU time menggunakan metode
replikasi. Oleh karena itu kedua sampel tersebut merupakan sampel
berpasangan atau paired sample.
4. Uji Normalitas Sampel
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan statistik uji yang akan
digunakan. Jika kedua sampel berdistribusi normal maka uji statistik
yang digunakan adalah uji statistik parametrik, sebaliknya digunakan uji
statistik non parametrik.
5. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode replikasi lebih
baik daripada metode MySQLDump dilihat dari besar atau kecilnya CPU
19
time. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan
dengan menggunakan alat uji statistik yang disesuaikan dengan normalitas
data. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah rata-rata CPU time
yang dihasilkan menggunakan metode replikasi memiliki perbedaan
(lebih kecil) daripada rata-rata CPU time yang dihasilkan menggunakan
metode MySQLDump. Jika kedua sampel berdistribusi normal maka uji
statistik yang digunakan adalah uji t (student) untuk dua sampel
berpasangan (Paired Sample t Test), sebaliknya digunakan uji Peringkat-
Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed-Ranks Test) untuk dua sampel
berpasangan.
6. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan apakah H0 ditolak atau tidak ditolak diambil dengan
menggunakan pengujian p-value. Nilai p-value adalah nilai α terkecil
dari data yang masih menolak H0 (Pangesti et al. 2004). Nilai α yang
digunakan dalam pengujian ini adalah 5% atau 0,05. Jika p-value < α
maka dapat disimpulkan bahwa data mendukung penolakan H0 (Pangesti
et al. 2004). Nilai p-value pada perhitungan menggunakan SPSS adalah
nilai probabilitas (sign) yang ditampilkan pada output SPSS. Jadi,
kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut
H0 diterima jika probabilitas > 0,05
H0 ditolak jika probablitias < 0,05
E. REFERENSI
Anonim (2006), Backup Basic and Different Types of Backup, tersedia di
http://www.debianadmin.com/backup-basics-and-different-types-
ofbackup.html, (diakses 11 Maret 2013).
Anonim, (2010a), Replikasi, tersedia di http://elearning.gunadarma.ac.id/
docmodul/AS400/AS400_B1/04Replikasirev.pdf, (diakses 07 Januari
2013).
Pangesti S, Zulaela, Gunardi, Abdurakhman, Utami H. 2004. Metode Statistika.
Jogjakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM.
20
Santoso S. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Efri Darwis. tt. Implementasi Basis Data Terdistribusi Menggunakan MySql pada
PT Thamrin Brother Palembang. Tidak diterbitkan.