Perbandingan Mazhab Agama Dan Negara

8/17/2019 Perbandingan Mazhab Agama Dan Negara

1/17

PERBANDINGAN MAZHAB : AGAMA DAN NEGARA

Oleh:

Kelompok 11

Rendy Iskandar Chana!o 111"11#$$$$1%

Ash&'hd(

M)hammad Ardansyah

Dosen Pen!amp)

Dr* 'r M)lya+, MA

PROGRAM '-.DI I/M. H.B.NGAN IN-ERNA'IONA/

0AK./-A' I/M. 'O'IA/ DAN I/M. PO/I-IK

.NIER'I-A' I'/AM NEGERI '2ARI0 HIDA2A-.//AH

3AKAR-A

"$1"


2/17

Ka+a Pen!an+ar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan nikmat ihsan dan Islam kepada kami, sehingga berhasil

menulis dan menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat padawaktunya. Tak lupa kami panjatkan sholawat ke Baginda Nabi uhammadS.A.W yang telah membawa manusia menuju !aman terang benderangseperti yang kita rasakan sekarang.

akalah ini berisikan tentang pandangan para ulama Islam tentangasal usul negara sebagai organisasi tertinggi dalam islam. Selain itu,

penulis juga menjelaskan syarat"syarat pemimpin dalam islam dankedudukan seorang pemimpin layaknya seorang imam dalam sholat. Takhanya itu, penulis juga menjelaskan bagaiman sistem pemerintahan yangterbaik untuk negara sehingga dapat menopang kelangsungan beribadahdan melakukan kegiatan sosial. #alam mementukan perbedaanpandangan tersebut, penulis akan mengunakan Muqaran fl Ushul untukmenemukan hubungan terbaik antara agama dan negara. #iharapkandengan adanya makalah ini dapat memberikan in$ormasi kepada kitasemua tentang %trah manusia untuk berkumpul dan kepemimpinan dalamIslam.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersi$atmembangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirkata, saya u&apkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. SemogaAllah SWT senantiasa me"ridhai segala usaha kita, Amin.

'iputat, () #esember *+(*

Penyusun


3/17

#ATA- ISI

ATA P/N0ANTA-1111111111111111111111..

BAB I P/N#A2343ANA. Pernyataan asalah11111111111111111

B. Pertanyaan Penilitian1111111111111111.'. Tujuan dan an$aat Penelitian111111111111#. Tinjauan Pustaka11111111111111111../. erangka Teoretis1111111111111111..

(. aktor Tra5&king1111111111111.a. emiskinan1111111111111b. -endahnya pendidikan111111111..&. inimnya 4apangan Pekerjaan1111111

*. Sekuritisasi11111111111111111..6. aktor"$aktor Sekuritisasi Isu women tra5&king dalam

perumusan kebijakan luar negeri11111111

. etodologi Penelitian1111111111111111..0. Sistematika Penelitian111111111111111.

BAB II 23B3N0AN BI4AT/-A4 IN#7N/SIA"A4A8SIAA. 2$jas$jjs$hjah 11111111111111111B. 9as$hjas$hajsh$jas$ash$jas$11111111111.'. A$hajs$hjkjkas$jkahsjkjkhas$jhsj$hjs$bjkas$hba1111.#. 9as$hjas$jsjhsjkhjjas$hjkas$jah$ja11111111..

BAB III 9S2S92SA9S29AS92AS92A929AS

A. 9ahs$bajhs$bajs$jas$ asdbshjbasdbhasbd11111111..(. 9$hnajs$hjas$jasj$as111111..*. Aj$das$jas$jsj$s111111111111..

B. 9s$jasbasj$ as$bjab$jasj$bja a$bjasb$1111111111

BAB I: AS9A9S9ABS9BAS9ASB9ABSBASB9ASA. 9&jasbjabsjd1111111111111111..B. As$jajs$jas$js11111111111111111.'. A$jas$jsjas$jas$jhsjas$jhas$jsa111111

BAB : P/N3T3P esimpulan dan Saran11111111111111111

#ATA- P3STAA111111111111111111111.4API-AN"4API-AN


4/17

BAB I

PENDAH./.AN

1*1 /a+ar Belakan! Masalah

anusia adalah mahluk paling sempurna di muka bumi, Allahmemberikan akal yang dengannya manusia dapat membedakan baik danbenar. Akal manusia juga ber$ungsi dalam menentukan kehidupan merekasehari"hari, dan dalam melakukan tindakan sosial. anusia tidak dapathidup sendirian di bumi, mereka harus bersosialisasi dengan orang"orang

di sekitarnya melalui kontrak sosial, bermusyawarah dan berkonsultasi.Ini sesuai dengan %rman Allah S.W.T dalam surat As"Syura ayat 6;berbunyi <

=> ? @ C D E @ F G @ H E > J@ K> L>M OD > G @ Q E > R D @ D L> ? @ U G @ H V O@ > > X> ? > Y > Z [ ? @ O J>\> > G @ Q D ]̂ V > [D? @ ]_ > ` > @ > F@c D Y [ > < L?[f6;

#an bagif orang"orang yang menerima mematuhif seruan Tuhannya

dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskanf denganmusyawarah antara mereka dan mereka mena$kahkan sebagian darire!ki yang ami berikan kepada mereka. Asy"Syuraa < 6;f

Ada sebuah pepatah Arab berbunyi <

D @ []D D > O> = q > @D

anusia adalah mahkluk sosial


5/17

2al ini mendorong manusia untuk bekerja sama dan saling tolongmenolong, sehingga masyarakat mengadakan kontrak politik danmembentuk sebuah lembaga bersama yang dinamakan negara.

1*" R)m)san MasalahAdapun hal"hal yang akan saya bahas antara lain <

(. Apa yang dimaksud dengan uaran %l ushul*. Bagaimana negara terbentuk menurut pandangan para ulama6. Bagaimana kepemimpinan dalam islam. Bagaimana sistem pemerintahan terbaik

1*# -)4)an Pen)lsanAdapun tujuan penulisan untuk kali ini adalah <

(. engetahui bagaimana negara lahir menurut pandangan ulama.

*. Pengetahuan tentang syarat"syarat kepemimpinan dalam islam.6. Pemahaman tentang sistem pemerintahan terbaik.

1*5 Man6aa+ Pen)lsanAdapun man$aat yang ingin di&apai dalam penulisan ini adalah <

(. Agar pemba&a memahami %trah manusia sebagai makhluk sosial.*. Pemahaman akan syarat"syarat menjadi pemimpin.6. emahamkan umat muslim Indonesia untuk terus menopang

demokrasi yang berlangsung di Indonesia.


6/17

BAB II

A'A/ M./A NEGARA

Sebelum memulai pembahasan mengenai topik perbandingan

mad!hab negara, sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu mengenaiMuqaranah Mazahib Fil Ushul. 2al ini penting, karena dengannya, kita bisamembandingkan antara ma!hab dan pendapat ulama mengenai temanegara dalam men&ari kebenaran. Se&ara etimologi, Muqaranah berasaldari kata qarana yang artinya membandingkan, sedangkan menurutisthilah berarti membandingkan antara dua perkara atau lebih. Adapunmazahib, merupakan jamak dari kata mazhab yang berarti paham yang

dianut. 8ang dimaksud dengan ushul adalah ushul fqh yaitu, ilmu hukumislam yang dijadikan alat untuk memahami nash dalam rangkamenghasilkan dan menetapkan hukum.( 9adi, pengertian dari MuqaranahMazahib Fil Ushul adalah membandingkan dua ma!hab dan lebih untukmendapatkan kebenaran dalam menentukan hukum, khususnya masalahnegara dalam islam. aka, dengan pengetahuan mendasar tentangmuaranah diharapkan, kita dapat menentukan hukum sesuatu setelah

melakukan pembandingan dengan ma!hab dan pendapat para mujtahid.

Negara adalah suatu entitas, suatu yang ada atau kenyataan yangbersi$at politik dan yuridis, yang terdiri dari suatu masyarakat manusiayang merupakan suatu golongan yang bebas dalam suatu daerahbersama yang kompak bersatu paduf, dan yang tunduk kepada seorangpenguasa tertinggi*. Pekembangan pemikiran politik pada !amanpertengahan sangatlah pesat. Para khali$ah sangat besar perhatiannyaterhadap ilmu pengetahuan, tak terbatas hanya ilmu agama dan sosial,

( -omli SA, uaranah a!ahib %l 3shul 9akarta, 0aya edia Pratamaf, h.v.


7/17

tetapi juga ilmu pasti dan ilmu alam. Pada !aman pertengahan Islammen&apai masa keemasannya dan kemajuan pengetahuan, para khali$ahmenugaskan para ulama untuk belajar buku"buku asing yang kemudian

diterjemahkan ke bahasa arab. 7leh sebab itu, lahirlah para pemikir politikIslam yang membahas tentang kenegaraan dan mengemukakangagasannya melalui karya tulis. ereka adalah Ibnu Ar"-abi, arabi,awardi, Imam 0ha!ali, Ibnu Taimiyah, Ibnu haldun dan lain"lain.Sekarang marilah meninjau pandangan para ulama mengenai asal usulnegara.

enurut pendapat Ibnu Ar"-abi, negara timbul karena pada

dasarnya manusia di&iptakan untuk berkumpul dan bermasyarakat, sertamereka tak mampu memenuhi segala kebutuhan sendiri tanpa bantuanorang lain. Pendapatnya ini tak jauh berbeda dengan pandangan Platotentang asal mula negara. Namun, sebagai seorang muslim beliaumenambahkan tiga butir pengertian lain< pertama, ke&enderunganmanusia untuk berkumpul dan bermasyarakat itu watak yang di&iptakanoleh Tuhan pada manusia kedua, Tuhan telah meletakkan peraturan

tentang hak dan kewajiban masing"masing anggota masyarakat sebagairujukan yang harus dipahami ketiga, Allah telah mengangkat penguasa"penguasa yang bertugas menjaga berlakunya peraturan Tuhanberdasarkan petunjuk Ilahi6.

2al senada juga di katakan Ibnu arabi, bahwa negara berasal darisi$at alami manusia untuk bermasyarakat. Adapun tujuan bermasyarakat,menurut arabi, tidak semata"mata untuk memenuhi kebutuhan pokok

hidup, tetapi juga untuk menghasilkan kelengkapan hidup yang akanmemberikan manusia kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhiratkelak. Sebagaimana Plato, Aristoteles, dan Ibnu Abi -abi, awardi jugaberpendapat bahwa manusia itu adalah makhluk sosial, tetapi awardi

* uad uhd. a&hruddin Pemikiran Politik Islam 9akarta,Pedoman Ilmu 9ayaf,h.(v.

6 Ibid., hlm. x.

Ibid., hlm. x6.


8/17

memasukan unsur agama dalam teorinya. enurut awardi Allah yangmen&iptakan kita supaya tidak sanggup memenuhi kebutuhan kitaseorang diri, tetapi butuh bantuan orang lain. 2al ini bertujuan agar

manusia sadar bahwa Allah"lah pen&ipta kita dan pemberi re!eki, sertakita selalu butuh bantuan"Nya dan pertolongan"Nya.

Tak jauh berbeda dengan arabi, Imam 0ho!ali juga berpendapatbahwa manusia itu makhluk sosial. Pendapat 0ho!ali tersebut disebabkandua $aktor < pertama, kebutuhan akan keturunan demi kelangsunganhidup umat manusia kedua, saling membantu dalam penyediaan bahanmakanan, pakaian, dan pendidikan anak. Adanya kedua $aktor tersebut

mendorong manusia untuk mendirikan negara demi kebutuhan bersamax.Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Ibnu haldun, mun&ulnya negaramerupaka tabiat asli manusia sebagai mahkluk sosial dan organisasimasyarakat merupakan keharusan bagi hidup manusia. Selain $aktortersebut, ia juga mengemukakan bahwa upaya untuk memenuhikebutuhan hidup manusia, serta upaya untuk aman dan pembelaan diriterhadap makhluk hidup lain mendorong manusia untuk berkerjasama,

itulah sebabnya mengapa organisasi kemasyarakatan merupakan suatukeharusan bagi manusia. Setelah membahas mengenai pembentukannegara, dapat disimpulkan bahwa adanya negara merupakan hasil darisi$at asli manusia sebagai makhluk sosial untuk hidup bermasyarakat, jadiuntuk men&apai kesejateraan di dunia dan akhirat perlu di&iptakansebuah negara.

BAB III

KEPEMIMPINAN DAN '2ARA-&'2ARA- PEMIMPIN

Setelah membahas mengenai asal mula negara, tidak adapertentangan dalam memahaminya. Pada dasarnya, Allah telah

menjadikan manusia sebagai khali$ah di muka bumi. Namun, dalam

x Ibid., hlm. v.


9/17

kepemimpinan terdapat beberapa perbedaan pandangan ulama akansyarat"syarat menjadi seorang pemimpin dan bagaimana pemimpin dalamislam. Adapun ayat yang menjelaskan bahwa manusia adalah seorang

pemimpin yakni < z{f |D L@ {

> } > ~D• > €> G @ Y > z > ‚> ƒ@ c D [> ? > H >()x

#an #ia"lah yang menjadikan kamu penguasa"penguasa di bumif Al"Anaam <()xf

!"#$

% &'()*+ ,-./0 1 1+234

#"5678 9: $7 ;.#?

9: @A.B>C 4D7ED+

;$FG ;-HAI>JK -L


10/17

kepadanya. 7leh karena itu, menjadi pemimpin dalam Islam tidaklah jauhberbeda dengan menjadi imam dalam shalat).

enurut pandangan Ibnu Abi -abi seorang pemimpin haruslah

orang yang mulia di Negara atau kota itu, sebab seorang yangmenangung amanah besar di pundaknya haruslah orang yang tidak hanyabisa beru&ap, tapi juga dapat memberikan &ontoh. Adapun mengenaisistem pemerintahan, -abi lebih memilih sistem monarki, penyebabutamanya adalah sedikitnya kepala yang ikut &ampur dalam urusannegara, sebaliknya jika banyak kepala ikut &ampur, maka negara tersebutakan ka&au dan sukar membina persatuanv.

Berbeda dengan -abi, menurut ka&a mata arabi, pemimpin negaraadalah anggota masyarakat yang tertinggi dan tersempurna, tentunyaberasal dari kelas tertinggi, dengan bantuan dari orang"orang sekelas. 9adimenurutnya, sebuah negara harus di&iptakan dari pemimpin dahulu barukemudian rakyat, maka arabi bertujuan mendirikan negara baru dariawal. arabi mengibaratkanya seperti jantung yang terbentuk dahulubarulah kemudian terbentuk organ"organ lainnya;.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh awardi, ia berpendapat seorangimam harus memiliki tujuh syarat < pertama, sikap adil dengan segalapersyaratannya kedua, ilmu pengetahuan yang memadai ketiga, sehatpendengaran, pengelihatan, dan lisannya keempat , utuh anggotatubuhnya kelima, wawasan yang memadai untuk mengatur kehidupanrakyat dan mengelola kepentingan umum keenam, keberanian terakhir ,

keturunan suku …uraisy†

.

) uad uhd. a&hruddin Pemikiran Politik Islam 9akarta,Pedoman Ilmu 9ayaf,h. (;.

v Ibid., hlm. ).

; Ibid., hlm. xx.

† Ibid., hlm. )6.


11/17

enurut 0ho!ali, mengangkat seorang kepala negara tidak berdasarkanrasio, tetapi berdasarkan keharusan agama. 2al ini disebabkan, duniaadalah ladang untuk mengumpulkan pembekalan bagi kehidupan di

akhirat nanti, dunia merupakan wahana unutk men&ari ridho Allah, dandunia bukan merupakan tempat persinggahan terakhir. Sehingga, seorangpemimpin negara harus mampu melindungi kepentingan rakyat untukberibadah kepada"Nya dan menggapai ridho"Nya, baik di dunia danakhirat kelak. 2al ini didasarkan bahwa keberadaan pemimpin negaramerupakan keharusan bagi ketertiban dunia, ketertiban dunia merupakankeharusan bagi ketertiban agama, dan ketertiban agama merupakankeharusan bagi ter&apainya kesejahteraan akhirat nanti(+.

Setelah membahas mengenai pemimpin menurut pandangan -abi,arabi, awardi, dan 0ho!ali, maka sekarang saatnya membahaskepemimpinan menurut Ibnu Taimiyah. enurutnya, seorang pemimpinharus bisa menegakkan keadilan sedemikian kuat, sehingga diaberanggapan bahwa kepala negara yang adil meskipun ka%r adalah lebihbaik daripada kepala negara yang tidak adil meskipun Islam, dengan

mengatakan bahwa Allah mendukung negara yang adil meskipun ka%r,dan bahwa Allah tidak mendukung negara tidak adil sekalipun Islam((.

Ibnu haldun sebagai seorang %lsu$ muslim juga mengemukakanpendapatnya mengenai kepemimpinan dan syarat"syarat menjadipemimpin. enurut haldun, seorang pimpinan negara harus memilikisuperioritas atau keunggulan dan kekuatan %sik untuk memaksakehendak dan keputusannya sehingga keputusannya merupakan kata

akhir. Selain itu dia juga harus memiliki tentara yang kuat dan loyalkepadanya, guna menjamin keamanan negara terhadap ganguan dariluar. Adapun syarat"syarat pemimpin menurutnya adalah <berpengetahuan luas, adil, mampu, sehat badan serta untuh semua pan&ainderanya, dan terakhir dari keturunan …uraisy(*.(+ Ibid., hlm. v).

(( Ibid., hlm. †+.

(* Ibid., hlm. (+*.


12/17

BAB I

'I'-EM PEMERIN-AHAN

Setelah membahas mengenai kepemimpinan dan syarat menjadipemimpin dalam Islam, maka saatnya membahas bagaimana sistempemerintahan yang terbaik berserta alasannya. 2al ini sangatlah penting,karena sistem merupakan jalan yang dituju negara untuk men&apaikemakmuran rakyatnya serta kebahagiaan baik di dunia maupun diakhirat kelak. Berikut akan disajikan pendapat para ulama mengenaisistem pemerintahan.

Banyak sekali sistem pemerintahan di dunia ini, namun Ibnu Abi-abi memilih sistem monarki atau kerajaan di bawah pimpinan seorang


13/17

raja serta penguasa tunggal sebagai bentuk terbaik. -abi juga menolaksistem pemerintahan aristokrasi, oligarki, demokrasi, dan demagogi, yangmenurutnya akan menimbulkan keka&auan atau anarki. Alasanya

mengapa Ibnu Abi -abi memilih monarki sebagai bentuk pemerintahanyang terbaik adalah keyakinan bahwa dengan banyak kepala, maka politiknegara akan terus ka&au dan sukar membina kesatuan.

arabi mempunyai pendapat lain mengenai negara, menurutnyanegara terbaik dan terunggul adalah negara sempurna ke&il atau negarakota polisf(6. Pendapat ini sejalan dengan pemikiran Aristoteles yangmenganggap negara kota merupakan sistem perpolitikan terbaik. 2al ini

disebabkan, idealisasi pola politik menurut dia, negara nasional kadang"kadang tidak memperdulikan kepentingan politik negara kota, makadengan negara kota yang lebih ke&il, rakyat mudah menujukesejahteraan. Berbeda dengan arabi, awardi lebih menekankan untuksistem monarki, ia juga menekankan bahwa khali$ah harus berbangsaArab dari suku …uraisy,dan bahwa wazir tawidh atau pembantu utamakhali$ah dalam penyusunan kebijakan harus berbangsa Arab(.

Allah S.W.T ber%rman <

[ AMH 0$\7 ]D+ I^,

(S;6 1 (3 I^_4` a@ -b/-c

(6 Ibid., hlm. x*.

( Ibid., hlm. )6.


14/17

Y+ 1+3d-.KeF M$7

A(3H 1 ;+M# (Sf9Ve#

(g.BhBi+ (SJjHk

(S5R(-l % m(n)*+ 1

+o I^70# ("l`3h W#

]D+ p QU lD+ q4r

%s+t`3h;+ &udZ

aka disebabkan rahmat dari Allah"lah kamu Berlaku lemah lembutterhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena ituma‡a$kanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, danbermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan ituˆ. kemudian apabilakamu telah membulatkan tekad, aka bertawakkallah kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang"orang yang bertawakkal kepada"Nya.Ali"Imran < (x†f

ˆaksudnya< urusan peperangan dan hal"hal duniawiyah lainnya, sepertiurusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain"lainnya.

enurut Ibnu Taimiyah, maksud dari ayat di atas adalah seorang kepalanegara tidak boleh meninggalkan musyawarah. Nabi uhammad S.A.Wsendiri amat terkenal gemar bermusyawarah. alau saja Nabidiperintahkan oleh Allah untuk bermusyawarah, apa lagi manusia biasa.7leh karena itu, kepala negara harus bermusyawarah dan meminta

pendapat para ahli, dia harus mengikuti pendapat mereka selamapendapat itu sejalan dengan Al"…uran, Sunnah Nabi dan konsensus antaraumat Islam(x. enarik di sini adalah kata"kata konsensus yang sesuaidengan demokrasi, maka kami berpendapat Ibnu Taimiyah lebih&enderung ke demokrasi.

Watak manusia adalah agresi$ dan bersi$at tidak adil, maka dibutuhkanseorang penengah yang mempunyai pengaruh kuat atas anggota

masyarakat itu sendiri. Penengah tersebut harus mempunyai kekuasaan

(x Ibid., hlm. ;†.


15/17

otoriter atas mereka, sehingga tak ada anggota masyarakat dapatmenggangu dan menyerang anggota masyatakat lain. Tokoh tersebutse&ara tak langsung adalah seorang raja atau kepala negara(). Se&ara tak

langsung, Ibnu haldun berpendapat bahwa sistem pemerintahan terbaikadalah monarki.

BAB I

KE'IMP./AN DAN 'ARAN

5*1 Kesmp)lan

Pada dasarnya para ulama sependapat bahwa asal mula lahirnyasuatu negara tidak semata"mata untuk memenuhi kebutuhan lahiriahmanusia saja, tetapi juga kebutuhan rohaniah dan ukhrawiyah. Sedangkandalam kepemimpinan para ulama lebih &enderung memilih pemimpinyang mempunyai kredibilitas tinggi, kompeten, dan dapat membimbing

masyarakatnya dalam beribadah kepada Allah SWT. Sehingga kebutuhanbatiniyah dan lahiriyah seorang manusia bisa ter&ukupi.

#ari pembahasan mengenai sistem pemerintahan para ulama lebih&enderung memilih sistem monarki, karena pada saat itu sistem monarkiadalah sistem pemerintahan yang terbaik pada masanya. Namun, seiringperkembangan !aman, globalisasi, dan dibentuknya #32A, makamanusia lebih &enderung meninggalkan sistem monarki dan menjunjung

tinggi persamaan hak yang diusung oleh sistem demokrasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh Nur&holis ajid, pidato Abu Bakarsesaat setelah dirinya diangkat menjadi khali$ah mengambarkan sebuahkekuasaan konstitusional bukan mutlak perorangan dan unsur strukturalpolitik Islam klasik merupakan sistem perpolitikan yang sangat modern(v.

() Ibid., hlm. (+(.

(v Nur&holish ajid, 'ita"'ita Politik Islam /ra -e$ormasi 9akarta, Paramadina(†††f, h.‰‰iŠ


16/17

Pemilihan khali$ah pada !aman Abu Bakar merupakan &ontoh sistempemilihan yang demokratis berdasarkan musyawarah. aka, sistemperpolitikan Indonesia sudah benar mengunakan demokrasi, hanya dalam

beberapa hal berbeda dengan sistem politik Islam. Perbedaan inidisebabkan, demokrasi dikembangkan di Barat maka ia terkesanbertentangan dengan Islam, padahal nilai yang digunakan sama.

5*" 'aran

#engan penjelasan"penjelasan diatas diharapkan dapat memberikanpengertian yang jelas terhadap kepemimpinan dalam islam. Islam sebagaiagama syumuli bukan hanya menyangkut hubungan antara manusia dan

Tuhan, sebaliknya Islam adalah sebuah agama yang sempurna danlengkap dengan peraturan bagi segala aspek kehidupan manusiatermasuk kehidupan bernegara. 2endaknya kita sebagai umat Islammenginstropeksi diri sebelum menjadikan khila$ah sebagai sistem

pemerintahan dalam negara. hila$ah runtuh bukan karena Islam akantetapi runtuhnya disebabkan karena tidak dijalankan sesuai dengan apayang telah di&ontohkan oleh nabi uhammad SAW.

#emokrasi sebagai sebuah sistem yang telah diterapkan diIndonesia adalah pilihan yang tepat bagi kemajemukan yang terdapat dinegara ini. Bukanlah hal yang salah apabila demokrasi dijadikan sebagai

sistem perpolitikan negara oleh para pendahulu kita. Sebab menurutmereka demokrasi adalah jalan terbaik untuk menjaga persatuan danmenghindarkan perpe&ahan diantara bingkai Negara esatuan -epublikIndonesia. aka dari itu, sudah sepatutnya kita menjunjung tinggi sistemdemokrasi. arena apabila kita ingin merubah sistem tersebut kita harusmerubah konstitusi terlebih dahulu, apabila konstitusi dirubah maka akantimbul pergejolakan yang mengakibatkan han&urnya negara ini.


17/17

Perbandingan Mazhab Agama Dan Negara

Documents

Transcript of Perbandingan Mazhab Agama Dan Negara