DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3....

48
MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I DISUSUN OLEH : NURMALASARI,SE,MM PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BSI PONTIANAK 2016

Transcript of DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3....

Page 1: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

MODUL

DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I

DISUSUN OLEH :

NURMALASARI,SE,MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

BSI PONTIANAK

2016

Page 2: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Dasar

Manajemen dan Bisnis 1 sebagai acuan pengembangan materi untuk para pembaca

khususnya mahasiswa AMIK BSI Pontianak.

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis 1 dirancang khusus untuk mengetahui dasar-dasar

manajemen di sebuah organisasi, penetapan tujuan organisasi hingga pengambilan keputusan

didalam organisasi.

Dalam penulisan dan menyelesaikan Modul ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan saran dari berbagai pihak dan secara khusus dalam kesempatan ini, dengan segala

kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada keluarga dan rekan sekerja yang telah banyak membantu.

Semoga atas izin dan hidayah ALLAH SWT, Modul ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi diri Saya pribadi dan dapat memberi sumbangan ilmu bagi mereka yang

memerlukannya, dengan harapan akan ada pula pandangan-pandangan dan saran-saran

perbaikan untuk dimasa yang akan datang.

Pontianak, Maret 2016

Nurmalasari, SE, MM

Page 3: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

iii

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

KONSEP DASAR MANAJEMEN

1. Pengertian Konsep Dasar Manajemen

2. Pentingnya Tujuan dalam Manajemen

LATIHAN

MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN

1. Ruang Lingkup

2. Keterampilan dan peran manajer

LATIHAN

PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN

1. Konsep Dasar

2. Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik

3. Mazhab Teori organisasi klasik

4. Mazhab Perilaku

5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

6. Mazhab Ilmu Manajemen (Teori motivasi)

7. Usaha Perpaduan

LATIHAN

PERENCANAAN (PLANNING)

1. Konsep Dasar Perencanaan

2. Proses Perencanaan

1

3

8

3

7

10

9

9

13

14

16

16

18

19

20

21

Page 4: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

iv

BAB V

BAB VI

3. Pembagian Rencana

4. Teori Perencanaan

5. Manfaat Perencanaan

6. Tahapan Perencanaan

LATIHAN

PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

1. Konsep Dasar

2. Visi dan Misi Organisasi

3. Fungsi Tujuan Organisasi

4. Tipe-tipe Tujuan

5. Proses Perumusan Tujuan

LATIHAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Konsep Dasar

2. Teori-teori Pengambilan Keputusan

3. Prose Pengambilan Keputusan

4. Pentingnya Pengambilan Keputusan

5. Gaya Pengambil Keputusan

6. Kerangka kerja dan Konsep Pengambil keputusan

7. Pengambilan keputusan dalam organisasi sederhana

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

22

23

24

24

27

28

28

29

29

31

33

34

35

36

37

38

39

40

43

44

Page 5: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 1

BAB I

KONSEP DASAR MANAJEMEN

1. Pengertian Konsep Dasar Manajemen

Manajemen merupakan suatu seni mengatur, sebuah proses dalam rangka

untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan dengan cara bekerja

bersama-sama dengan orang-orang dan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi

atau perusahaan tersebut dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang

ada.

Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu

ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni,

maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan

bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana mengelola

manusia melalui orang lain.

Manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-

tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang berhubungan dengan

keseluruhan usaha manusia dengan manusia lain serta sumber sumber lainnya

dengan menggunakan metode yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

yang ditentukan sebelumnya.

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas

perencanaanan , pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,

pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya

yang miliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa

secara efisien.

Pendapat para ahli mengenai batasan manajemen :

1. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Manajemen” memberikan

batasan: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, dengan

memanfaatkan baik ilmu maupunseni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2. H.B. Siswanto = manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang

dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

3. T. H. Handoko = manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk

menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi

dengan pelaksaanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia,

kepemimpinan dan pengawasan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang menggunakan sumber daya

manusia dan sumber daya material hanya dapat dimanfaatkan secara efektif dan

Page 6: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 2

efesien dengan memfungsikan manajemen Namun sebagai suatu pemikiran ilmiah

keberadaan manajemen mengalami sejarah tersendiri sampai masa sekarang ini.

Ilmu manajemen apabila dipelajari secara konprehensif dan diterapkan

secara konsisten memberikan arah yang jelass langkah yang teratur dan

keberhasilan dan kegagalan dapat mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan

lengkap sehingga dapat dijadikan !ahan pembelajaran lagi tindakan selanjutnya.

Ilmu manajemen tersebut akan sangat mempengaruhi seorang manajer

dalam melaksanakan tugasnya di setiap organisasi karena manajer disetiap

organisasi mempunyai peranan sebagai pengatur, untuk dapat mengatur kita harus

memiliki pengaruh sehingga orang-orang yang kita atur mau dan dengan senang

hati menuruti apa yang kita inginkan.

Adapun Elemen-elemen dasar manajemen sebagai berikut :

1. Elemen sifat :

a.Manajemen sbg suatu seni yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan

dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. seni

merupakan perwujudan keindahan, keluwesan dan keterampilan individu

dalam mengalokasikan dan mengatur sumber daya.

b.Manajemen sbg suatu ilmu yaitu akumulasi pengetahuan yang telah di

sistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum

(general purposes).

2. Elemen fungsi :

a. Perencanaan (Planning)

Suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu

pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yg

harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian (organizing)

Suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagaian kerja yg direncanakan

untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan,penentuan hubungan

pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas

pekerjaan yg kondusif.

c. Pengarahan

Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari

seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam

kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.

d. Pemotivasian

Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh seorang atasan

dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan

kpd bawahan untuk dpt melakukan suatu kegiatan yg semestinya.

e. Pengendalian/Pengawasan.

Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu

pekerjaan dpt dilaksanakan sesuai dengan rencana yg telah ditetapkan dan

tahapan yg harus dilalui. Jika ada kegiatan yg tdk sesuai dengan rencana dan

tahapan tsb, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions).

Page 7: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 3

3. Elemen sasaran

a. Orang (manusia)

Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur

integral dari organisasi/badan tempat ia bekerjasama untuk mencapai tujuan.

b. Mekanisame kerja

Yaitu tata cara dan tahapan yg harus dilalui orang yg mengadakan kegiatan

bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Elemen tujuan.

Yaitu hasil akhir yg ingin dicapai atas suatu pelaksanaan kegiatan yg

mengandung sasaran, maksud, misi, batas waktu, standar, target, dan quota.

Tujuan merupakan rangkaian dalam proses perencanaan dan merupakan

elemen penting dalam proses pengendalian.

Karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu :

1. Bersifat rasional artinya suatu sifat aktivitas yang ditundukkan pada logika

formal dalam mengikuti urutan berpikir.

2. Bersifat empiris yaitu kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan

pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.

3. Bersifat umum adalah kebenaran yg dihasilkan sbg ilmu tsb dapat

diverifikasi oleh peninjau ilmuan. Objek maupun metodenya dapat

dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama.

4. Bersifat akumulatif adalah apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari

ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya. Dan juga merupakan

kumpulan pengetahuan, baik ilmu teoritis maupun praktis yg terorganisir

dan bertujuan untuk mencari kemaslahatan.

Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer :

1. Objektivitas, dalam satu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya.

Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisis harus dilepaskan

jauh-jauh.

2. Serba relatif, seorang manajer sebaga ilmuwan harus menerima realitas

perubahan, mungkin saja terjadi teori mereka digugurkan oleh teori-teori

lain.

3. Skeptif, sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup

kuat dasar pembuktiannya. Bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu

hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.

4. Kesabaran intelektual, mampu menahan diri dan kuat untuk tidak

menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah

karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yg dicapai.

5. Tidak memihak kpd etiik, ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk

membuat penilaian tentang hal yg baik dan buruk, melainkan hanya

mengemukakan hal yang salah dan benar.

2. Pentingnya Tujuan Dalam Manajemen

Page 8: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 4

Tujuan dalam manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh

seseorang. Tujuan merupakan objek atas suatu tindakan. Frederick W. Taylor

(Siswanto, 2006:11) mengatakan bahwa menggunakan tujuan yang ditentukan

sebagai salah satu teknik utamanya dari manajemen ilmiah. Sedangkan Locke

(Siswanto, 2006:11) juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari

proses mental atas penetapan tujuan. Sifat secara spesifik dijelaskan oleh Locke

sebagai berikut:

Sifat spesifik tujuan :

1. Spesifikasi tujuan adalah kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari

tujuan.

2. Sukarnya tujuan adalah tingkat keahlian atau prestasi yang dicari.

3. Intensitas tujuan adalah proses penetapan tujuan atau proses penentuan

cara mencapainya.

Penggolongan tujuan :

1. Tujuan organisasi secara makro = berhubungan dengan nilai yang

dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan

pihak intern dan ekstern.

2. Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi = lebih banyak

berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus

direalisasikan.

3. Tujuan individu = lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis,

psikologis dan sosial.

Page 9: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 5

BAB II

MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN

1. Ruang Lingkup

Berdasarkan ruang lingkup manajemen, manajer, dan kepemimpinan

tersebut, tidak menutup kemungkinan memiliki kesamaan dan perbedaan dalam

hal implementasinya. Kesamaannya adalah bahwa antara manajemen, manajer

dan kepemimpinan kedudukannya berada dalam organisasi. Sedangkan

perbedaannya, manajemen adalah seni, ilmu dan prosesnya, manajer adalah

orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.

Tingkatan manajemen :

1. Manajer Puncak (Top Manager)

Manajemen puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari

suatu organisasi. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan

konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal teknis. Manajemen puncak

memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan

lainnya. Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat,

memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya.

Setidaknya terdapat peran dan tugas manajemen puncak, seperti:

1. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan

2. Menentukan tujuan perusahaan

3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak

4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen

dibawahnya

2. Manajer Garis Menengah (middle manager)

Manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu

organisasi. Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari

hirarki manajemen pada sebuah perusahaan. Manajemen ini dipilih oleh

manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas

pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak.

Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja

mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis. Kurang membutuhkan

ketrampilan yang sifatnya konseptual. Manajemen tingkat menengah

membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya. Manajemen

pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap

beberapa karyawan operasionalnya.

Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :

1. Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer

pembelian, manajer produksi.

2. Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit

Page 10: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 6

3. Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer

keuangan, asistem manajer produksi.

Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :

1. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh

manajemen puncak

2. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak

3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada

4. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang

lebih rendah posisinya

5. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1

hingga 5 tahun

6. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena

manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak

dengan manajemen yang lebih rendah.

7. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO

perusahaan

3. Manajer Garis Pertama (first line)

Adalah tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisasi di mana

seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Manajemen ini

bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karena

salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama

bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.

Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini.

Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.

Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering

disebut dengan supervisor. Mereka dipilih oleh manajemen tingkat

menengah. Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat

secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk

menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih

tinggi.

Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja

Mengembangkan moral para karyawan

Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah

dan para pekerja

Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada

para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini

memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan,

perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau

pekerja

Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun

rencana jangka panjang

Menurut cakupan kegiatanya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok:

Page 11: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 7

1. Dewan direksi cakupan kegiatanya mengelola kegiatan perusahaan secara

keseluruhan

2. Presidden organisasi cakupan kegiatanya mengelola para manajer agar

terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan

3. Departemen atau kepala devisi cakupan kegiatanya usaha dalam

mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.

4. Manajer hierarkhi pertama cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaanya

sesuai denngan tujuan organisasi.

2. Ketrampilan Dan Peran Manajer

Keterampilan-keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh setiap

manager, menurut Handoko (2003:36) yaitu:

1. Keterampilan konseptual (Conceptual skills) Yaitu kemampuan

memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang

beradaptasi dalam oprasi. Pengetahuan tersebut membenarkan sesorang

untuk bertindak sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi, dari pada

hanya dijadikan dasar tujuan umum dan kebutuhan kelompok yang

mendesak

2. Keterampilan kemanusian (human skills) Yaitu kemampuan dan

pertimbangan yank diusahakan bersama orang lain, termasuk pemahaman

mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yang efektif.

Manajer cukup memiliki ketrampilan hubungan mamnusiawi agar dapat

bekerja dengan para bawahan dalam organisasi dan mengelola

kelompoknya sendiri.

3. Keterampilan administratif (administrative skills) yaitu keseluruhan

keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup

kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola

dengan anggaran terbatas,dan sebagainya.

4. Keterampilan teknik (technical skills) Yaitu kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat

pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Manajer membutuhkan ktrampilan

teknis yang cukup untuk menjalankan alat dari suatu pekerjaan tertentu

yang menjadi tanggung jawabnya.

George R. Tery mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan

fungsinya sebagai berikut :

1. Perencanaan.

Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan.

Memprakirakan.

Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja.

Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai Tujuan

Menetapkan rencana penyelesaian

Menetapkan kebijakan

Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian

Mengetahuai lebih dahulu permasalahan yang akan datang dan mungkin terjadi

Page 12: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 8

2. Pengorganisasian.

Mendiskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan

Mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan oprasional

Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan

dapat dikelola

Menetapkan syarat pekerjaan

Mengakaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat

Mendelegasuikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen

Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya lainya

Menyesuaiakn organisasi ditinjau dari sudut hasil pnilaian

3. Penggerakan.

Memberi tahu dan menjelaskan \kepada para bawahan

Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin

Pemimpin bawahan untuk mencapai standar orasional (pelaksanaan)

Mengemnbangan bawaan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya

Memberikan orang hak untuk mendengarkan

Memuji dan memberi sanksi secara adil

Memberi hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaanya

diselesaiakan dengan baik.

4. Pengawasan

Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya.

Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan.

Menciptakan alat yg efektif untuk mengukur pelaksanaan.

Memberitahukan alat pengukur.

Memudahkan data yang detail

Selain keterampilan manajer tersebut di atas juga terdapat peran manajer

dalam organisasi menurut Siswanto (2006:22) yaitu:

1. Peranan Antar Pribadi

Tiga peranan antar pribadi (interpersonal) membantu manajer menjaga agar

organisasi berjalan dengan lancar,yaitu:

a. Peranan tokoh (figurehead). Sebagai kepala suatu unit, manajer kadang-

kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas

seremonial.

b. Peranan pemimpin (leader), mengangkat pegawai, melatihnya, memberi

dorongan dan membesarkan hatinya.

c. Peranan penghubung (liaison), yaitu dengan berhubungan terhadap orang

yang bukan bawahan atau atasan misalnya, dengan rekan-rekannya dalam

organisasi atau dengan langganan dan rekanan di luar organisasi.

2. Peranan Informasional

Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dan orang

lain dalam

Page 13: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 9

departemennya / dalam organisasi tergantung pada informasi yang di terima atau

disalurkan melalui manajer itu.

a. Peran sebagai pemantau, manajer secara terus menerus mencari informasi

yang dapat digunakan untuk keperluannya.

b. Peran sebagai penyebar, yaitu ia membagi-bagikan informasi penting yang

tanpa dia tidak akan diperoleh.

c. Peran sebagai juru bicara, manajer menyiarkan sebagian informasi yang

dikumpulkannya kepada orang-orang di luar unitnya, bahkan di luar

organisasi.

3. Peranan Pengambil Keputusan

Dalam hal ini seorang manajer harus bisa memberikan keputusan yang jelas,

sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si penerima keputusan.

a. Peran Wiraswasta (Entrepreneur), manajer berusaha untuk

menyempurnakan unitnya.

b. Peran Pemadam Keributan ( Disturbance Handler), ia bertindak terhadap

keadaan yang berada di luar pengendaliannya.

c. Peran Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator), manajer bertanggung

jawab dalam menentukan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang

dimiliki organisasi dan waktu yang di milikinya sendiri akan digunakan.

d. Peran Perunding (Negotiator), manajer melakukan perundingan dengan

perusahaan konsultan,rekanandan wakil serikat buruh.

Page 14: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 10

LATIHAN

1. Perbedaan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan dilihat dari:

a. Bentuk organisasi

b. Sifat & jiwanya

c. Kedudukannya

d. Adanya keterkaitan

e. Kekuasaan

2. Peran manajer sebagai pemimpin disebut sebagai peran :

a. Decision roles

b. Informal roles

c. Informational roles

d. International roles

e. Interpersonal roles

3. Tingkatan manajemen dalam organisasi menurut T Hani Handoko membagi

manajer menjadi 3 golongan, diantaranya:

a. Komisaris

b. Direktur

c. Manajer Personalia

d. Manajer lini pertama

e. Manajer SDM

4. Central figure, leader dan liason dalam peran manajer termasuk peran :

a. Fungsional

b. Pengambil keputusan

c. Informasional

d. Perencanaan

e. Antar pribadi manajer

5. Recruitment, pelatihan dan penempatan karyawan merupakan fungsi :

a. Organizing

b. Staffing

c. Leading

d. Controlling

e. Planing

Page 15: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 11

BAB III

PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN

1. Konsep Dasar

Perkembangan dan Sejarah Konsep Manajemen telah mengalami

perkembangan sepanjang waktu yang tidak terlepas dari para ahli manajemen

mengembangkan ilmu sesuai perkembangan zaman yang berlaku pada saat itu.

Hingga saat ini tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum bagi

manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Sebagai manajer akan

menjumpai banyak pandangan tentang manajemen, setiap pandangan mungkin

berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda.

2. Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik

Pelopornya adalah Fredrik Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry Grant,

Harrington Emerson. Teori manajemen ilmiah lahir dari adanya kebutuhan untuk

menaikkan produktifitas. Di Amerika Serikat, di awal abad ke 20 tenaga terampil

tidak banyak. Sehingga perlu dicari cara menaikkan efisiensi. Misalnya apakah

suatu pekerjaan dapat digabungkan atau dihilangkan, dan lain-lain upaya

efisiensi. Dalam upaya-upaya itu, Fredrik Taylor, yang sering disebut Bapak

manajemen ilmiah, menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti

manajemen ilmiah. Prinsip-prinsip itu diringkas sebagai berikut :

1. Mengganti cara tidak teratur dengan ilmu pengetahuan yang sistemastis.

2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok.

3. Mencapai kerjasama manusia, bukan individualisme.

4. Menghasilkaan output yang maksimal, bukan output yang terbatas.

5. Mengembangkan pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk

kesejahteraan maksimum mereka sendiri.

Pendukung pendekatan ilmiah lain adalah Frank dan Lilian Gilbreth yang

merupakan pelopor studi waktu, sebagai ilmu yang menganalisis tugas sampai

pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak tidak dihambur-hamburkan dan

dihemat serta lancar sehingga produktifitas kerja meningkat. Dalam konsep

Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Dengan kamera film ia

berusaha mencari gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan

demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan.

Kelebihan Manajemen Ilmiah :

Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi, disamping organisasi

industri. Teknik efisiensi dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak,

menyadarkan bahwa pekerjaan dapat dibuat efifisan dan masuk akal.

Kelemahan Manajemen Ilmiah :

Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh

material, tetapi kurang memperhatikan segi-segi sosial para pekerja.

Page 16: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 12

Tabel Mazhab manajemen Ilmiah Klasik

No Pengembang Tahun Kontribusi terhadap

manajemen

1 Robert Owen 1771-1858 a. Membangun perumahan bagi

pekerja

b. Menyediakan kebutuhan

rumah tangga bagi pekerja

c. Menetapkan mekanisme

kerja spesifik

d. Penilaian harian terhadap

para pekerja secara terbuka

2 Charles Babbage 1792-1871 Rinsip pembagian kerja

sehingga setiap pekerjaan harus

dipecah dan setiap pekerja

dididik dengan ketrampilan

spesifik untuk menyelesaikan

pekerjaan

3 Frederik W. Taylor 1856-1915 Penemu manajemen ilmiah

dengan prinsip:

a. Pengembangan manajemen

ilmiah sebenarnya, misalnya

metode terbaik untuk

menyelesaikan setiap pekerjaan

b. Seleksi secara ilmiah

terhadap para pekerja sehingga

pekerja diberi tugas dan

tanggung jawab yang cocok

c. Kerjasama yang bersahabat

antara manajemen dan pekerja

4 Hendry L. Gantt 1861-1919 a. Meninggalkan sistem tarif

upah diferensial dan

menggantinya dengan motivasi

kerja.

1) Setiap pekerja yang

menyelesaikan pekerjaannya

diberikan bonus $ 50 sen

2) Mandor akan menerima

bonus apabila seluruh pekerja

mencapai standar

b. Menggambarkan jadwal

produksi dengan Gantt chart

5 Frank B. Gilberth &

Lillian M. Gilberth

1868-1942

1978-1972

Studi gerak dan waktu

meningkatkan semangat kerja.

Keduanya mengembangkan

rencana tiga kedudukan yaitu:

a. Mengerjakan pekerjaan saat

ini

Page 17: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 13

b. Mempersiapkan diri untuk

jabatan yang lebih tinggi

c. Melatih penggantinya dalam

waktu yang bersamaan.

3. Mazhab Teori Organisasi Klasik

Pelopornya adalah Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet,

Herberd Simon, Chester I. Banard. Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan

pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik.

Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip

mendasari dan teori umum manajemen dapat diterapkan. Menurut Fayol (Robbins

dan Coulter, 1999), manajemen adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha

manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga.

Fayol juga membagi perusahaan dalam 5 bidang kegiatannya, yaitu teknis

(produksi), komersial (pemasaran), keamanan, akuntansi, dan manajerial.

Para ahli teori manajemen klasik dibatasi oleh pengetahuan pada zamannya,

namun banyak dari teori klasik itu tetap bertahan sampai sekarang. Manajemen

klasik masih diterima sampai sekarang, karena membuat pemisahan kerja.

Kelebihan Manajemen Klasik :

Manajemen klasik mebuat pemisahan bidang-bidang utama praktek para manajer,

sehingga sampai sekarang masih dapat diterima oleh para manajer praktisi

(praktek).

Kekurangan Manajemen Klasik :

Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang, manajemen klasik

dianggap terlalu umum. Di manajemen modern, terkadang garis wewenang agak

kabur. Saat ini terkadang teknisi bisa mendapat perintah dari manajer pabrik

(atasan dari atasan teknisi (mandor)). Ini membuat pertentangan antara prinsip

pembagian kerja dan kesatuan perintah.

Tabel Teori Organisasi Klasik

No Pengembang Tahun Kontribusi Terhadap Manajemen

1. Henry Fayol 1841-1925 a. Manajemen bukanlah suatu bakat,

tetapi suatuketrampilan sehingga

manajer bukanlah pembawaan, tetapi

pelatihan dan pengalaman.

b. Membagi perusahaan ke dlm enam

fungsi, yaitu :

1) Teknis,

2) Komersial,

3) Finansial,

4)Keamanan,

5) Akuntansi,

6) Manajerial (perencanaan,

Page 18: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 14

pengorganisasian, pengomandoan,

pengordinasian, dan pegendalian)

c. Mengembangkan prinsip

manajemen : 1) pembagian kerja,

2) otoritas,

3) disiplin

4) kesatuan perintah

5) kesatuan arah

6 )mendahulukan kepentingan umum

7) pemberian upah

8) sentralisasi

9) hierarki

10) tertib

11) keadilan

12)kestabilan staf

13) inisiatif

14) semangat korps.

4. Mazhab Perilaku

Pelopornya adalah Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger,

dan Hugo Munsterberg. Teori hubungan manusia adalah teori yang

menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya.

Aliran ini muncul karena manajer mendapati bahwa pendekatan klasik tidak dapat

dicapai dengan keserasian sempurna. Masih terdapat kesulitan di mana bawahan

tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasional dan dapat diduga. Perlu

ada upaya untuk meningkatkan hubungan antar manusia agar organisasi lebih

efektif. Aliran ini untuk memperkuat aliran klasik, yaitu dengan menambahkan

wawasan sosial dan psikologi.

Kalau „manajemen manusia‟ mendorong kerja yang lebih baik dan lebih

keras, itu berarti hubungan antar manusia dalam organisasi itu baik. Hawthorn

studies mengatakan yang penting diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas

adalah faktor perilaku manusia dan sosial. Pekerja akan bekerja lebih keras kalau

mereka yakin bahwa supervisor memberi perhatian kepada mereka.

Sejalan dengan Hawthorn studies, menurut Hugo Munstenberg,

produktifitas dapat ditingkatkan dengan 3 jalan :

Menemukan orang yang terbaik.

Menciptakan kondisi psikologis dan pekerjaan yang terbaik.

Menggunakan pengaruh psikologis untuk mendorong karyawan.

Kelebihan Manajemen Hubungan Manusiawi :

Perhatian pada keterampilan manajemen manusia semakin ditingkatkan disamping

keterampilan teknis manusia, karena penekanan pada hubungan sosial.

Kelemahan Manajemen Hubungan Manusiawi :

Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan kepuasan kerja tidaklah menghasilkan

kenaikan produktifitas sedramatis yang diperkirakan. Peningkatan produktifitas

Page 19: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 15

dipengarahui oleh banyak faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja, dan

lain-lain.

Tabel Mazhab Perilaku

No Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen

1 Hugo Munsterberg 1865-1916 Peningkatan produktivitas dapat

dilakukan dengan cara:

a. Menemukan orang terbaik

untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan

b. Menciptakan pekerjaan yang

terbaik untuk menciptakan

produktivitas maksimum

c. Menggunakan pengaruh

psikologis untuk memotivasi para

pekerja

2 Elton Mayo 1880-1949 Para pekerja akan bekerja lebih

keras apabila mereka yakin

bahwa manajemen memikirkan

kesejahteraan mereka. Mayo

mengusulkan perlunya pelatihan

yang mendalam tentang

psikologi, sosiologi, dan

antropologi serta metode

penelitian yang canggih.

5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset Operasi)

No Pengembang Kontribusi Terhadap Manajemen

1. Lensis Likert Menyusun model 4 tingkatan efektifitas

manajemen.

a. Manajer mebuat semua keputusan dan

memerintah bawahan untuk melaksanakannya

scr kaku.

b. Manajer memberi perintah tapi memberi

bawahan berbagai fleksibilitas untuk

melaksanakan tugas tsb dlm batas dan

prosedur yg telah ditetapkan.

c. Manajer menetapkan tujuan dan

memberikan perintah setelah berdiskusi

terlebih dahulu dengan bawahan.

Page 20: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 16

6. Mazhab Ilmu Manajemen (Teori Motivasi)

Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar

Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter

Drucker dan ahli-ahli manajemen operasi/manajemen sains. Manajemen ilmu

manajemen (modern) adalah perluasan manajemen ilmiah. Manajemen modern

mulai berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak menggunakan manajemen

sains atau manajemen operasi atau riset operasi sebagai pendekatan ilmu

manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk

memecahkan masalah oprasional. Pada awalnya ilmu manajemen operasi

digunakan dalam ilmu kemiliteran dalam hal-hal operasional militer. Tujuan dari

manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan landasan kuantitatif

dalam pengambilan keputusan (Gibson, Donelly, Ivancevich, 1996).

Dalam manajemen modern, konsep manajemen dibagi menjadi :

Manajemen berdasarkan hasil.

Manajemen berdasarkan tanggungjawab sosial.

Manajemen berdasarkan sasaran.

Manajemen berdasarkan pengecualian.

Manajemen terapan.

Kelebihan Manajemen Modern :

Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran

modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian,

transportasi.

Kelemahan Manajemen Modern :

Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

Tabel Mazhab Ilmu Manajemen

No Pengembang Kontirbusi Terhadap Manajemen

1. Abraham Maslow Memberikan konsep hirarki kebutuhan :

a. Kebutuhan Fisiologis (makan, minum,

perumahan, seks, istirahat)

b. Kebutuhan keamanan dan rasa aman

(jaminan pensiun, tabungan, asuransi, serikat

pekerja)

c. Kebutuhan sosial (cinta, persahabatan,

kekeluargaan)

d. Kebutuhan harga diri (kedudukan, reputasi,

prestasi, penghargaan)

e. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan

diri (penggunaan potensi diri, pertumbuhan,

pengembangan diri)

2. Frederic Herzberg Berteori 2 situasi yang mempengaruhi tenaga

kerja saat bekerja :

a. Pemuasan yang berarti sumber kepuasan

kerja seperti : prestasi, pengukuhan hasil

Page 21: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 17

kerja, daya tarik pekerjaan, dan tanggung

jawab serta kemajuan.

b. Ketidak puasan yang bersumber dari:

kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman,

hubungan antar manusia, dan kondisi kerja.

Jika ingin tenaga kerja termotivasi maka

harus memberikan situasi pertama.

3. Douglas McGregor Terkenal dengan teori X dan teori Y.

a. Teori X memberikan petuah manajer harus

memberikan pengawasan yang ketat, tugas-

tugas yang jelas, dan menetapkan imbalan

atau hukuman. Hal tersebut, karena manusia

lebih suka diawasi dari pada bebas, segan

bertanggung jawab,

malas dan ingin aman saja, motivasi

utamanya memperoleh uang dan takut sanksi.

b. Sebaliknya teori Y mengarahkan manajer

harus terbuka dan mendorong inisiatif

kompetensi tenaga kerja. Teori Y berasumsi

manusia suka kerja, sebab bekerja tidak lain

aktifitas alami.

4. David McClelland Ada korelasi positif antara kebutuhan

berprestasi dengan prestasi dan sukses

pelaksanaan. Motivasi seorang pengusaha

tidak hanya ingin mencapai laba, tapi karena

dia mempunyai keinginan yg kuat untuk

berprestasi. Keuntungan (laba) hanya ukuran

sederhana yg menunjukkan seberapa baik

pekerjaan telah dilakukan, tapi tidak

sepenting tujuan itu sendiri.

5. Victor Vroom Mengetengahkan suatu teori yang disebutnya

sebagai “ Teori Harapan”. Jika seseorang

menginginkan sesuatu dan harapan untuk

memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang

bersangkutan akan sangat terdorong untuk

memperoleh hal yang diinginkannya itu.

Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal

yang diinginkannya itu tipis, motivasinya

untuk berupaya akan menjadi rendah.

Page 22: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 18

7. Usaha perpaduan

Adapun usaha perpaduan kontribusi terhadap manajamen sebagai berikut :

Tabel Usaha Perpaduan

No Pengembang Kontribusi Terhadap Manajemen

1. Chris Argyris

(Pendekatan sistem)

Organisasi sbg sebuah sistem terpadu, dengan

maksud tertentu yg terdiri atas komponen yg

berhubungan.

2. Fred Fredler

(Pendekatan

kontingensi)

Tugas manajer adalah mengidentifikasikan

teknik mana yang dalam situasi tertentu dan

pada waktu tertentu akan paling baik

memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan

organisasi.

Page 23: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 19

LATIHAN

1. Prinsip pembagian kerja terjadi pada mazhab :

a. Perilaku

b. Usaha Perpaduan

c. Ilmu Manajemen

d. Teori Organisasi Klasik

e. Manajemen Ilmiah Klasik

2 Manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan sehingga manajer

bukanlah pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman, menurut mazhab :

a. Perilaku

b. Usaha Perpaduan

c. Ilmu Manajemen

d. Teori Organisasi Klasik

e. Manajemen Ilmiah Klasik

3. Para pekerja akan bekerja lebih keras, bila mereka yakin bahwa manajemen

memikirkan kesejahteraan mereka menurut mazhab :

a. Perilaku

b. Usaha Perpaduan

c. Ilmu Manajemen

d.Teori Organisasi Klasik

e. Manajemen Ilmiah Klasik

4. Organisasi sebagai sebuah sistem terpadu, dengan maksud tertentu yg terdiri

atas komponen yg berhubungan menurut mazhab :

a. Perilaku

b. Usaha Perpaduan

c. Ilmu Manajemen

d. Teori Organisasi Klasik

e. Manajemen Ilmiah Klasik

5. Yang termasuk kebutuhan fisiologis adalah :

a. Persahabatan

b. Asuransi

c. Makan

d. Serikat pekerja

e. Tabungan

Page 24: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 20

BAB IV

P E R E N C A N A A N (PLANNING)

1. Konsep Dasar Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial pada setiap

organisasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, sehingga

dengan demikian perencanaan adalah merupakan salah satu syarat mutlak untuk

dapat melaksanakan manajemen yang baik. Dan untuk membuat suatu

perencanaan yang baik kita harus memikirkan secara matang jauh-jauh

sebelumnya tindakan-tindakan yang akan dilakukan kemudian. Hal ini berarti

untuk dapat membuat perencanan yang baik kita harus mampu melihat jauh ke

depan. Dengan memikirkan jauh-jauh sebelumnya tindakan yang akan dilakukan,

maka dapat diharapkan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan hanya kecil

kemungkinannya mengalami kekeliruan. Hal ini berarti kita telah memperkecil

risiko yang mungkin timbul baik risiko kekeliruan maupun risiko kemungkinan

kegagalan.

Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih

cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan

merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih

alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan

diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Langkah pertama, rencana

ditetapkan untuk organisasi secara keseluruhan. Kemudian, rencana yang lebih

detail untuk masing-masing bagian atau divisi ditetapkan. Dengan cara semacam

itu, organisasi mempunyai perencanaan yang konsisten secara keseluruhan.

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan

dan menentukan cakupan pencapainya. Merencana berarti mengupayakan

penggunaan sumbersumber daya manusia (human resources), sumber daya alam

(natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai

tujuan.

Dengan perencanaan yang baik berarti kita dimungkinkan untuk dapat

memilih tindakan-tindakan yang paling baik dalam arti yang paling ekonomis.

Dengan, demikian hal ini berarti sesuai dengan prinsip ekonomi yang

mengatakan, Untuk mencapai hasil (tujuan) tertentu diusahakan pengorbanan

yang sekecilkecilnya atau dengan pengorbanan tertentu diusahakan hasil sebesar-

besamya. Apabila kita tidak mengadakan perencanaan dengan baik, maka hal ini

berarti kemungkinan tindakantindakan yang kita lakukan banyak terjadi

kekeliruan sehingga akan dapat menimbulkan pengor-banan yang lebih besar atau

malahan tujuan yang telah kita tetapkan tidak dapat dicapai.

Berdasarkan definisi tersebut, perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik

berikut:

1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang

2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi

3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi

Page 25: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 21

2. Proses Perencanaan

Proses perencanaan adalah suatu proses tentang bagaimana suatu kegiatan

itu kita rencanakan. Ada tiga pendekatan dalam proses perencanaan yaitu:

1. Pendekatan perkembangan yang menguntungan.

2. Pendekatan SWOT.

3. Pendekatan portofolio dan kesenjangan perencanaan.

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk

menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perecanaan terkandung suatu aktifitas

tertentu saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan.

Menurut Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh

seorang manajer untuk berfikir ke depan dan megambil keputusan saat ini, yang

memungkinkan untuk mendahului serta mengahadapi tantangan pada waktu yang

akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud.

1. Prakiraan (forecasting)

Suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yg akan

datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui.

2. Penetapan tujuan (establishing objective)

Suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan

pekerjaan.

3. Pemrograman (programming)

Suatu aktivitas yg dilakukan dengan maksud untuk menetapkan : langkah-

langkah utama yg diperlukan, unit dan anggota yg bertanggung jawab untuk

setiap langkah dan urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.

4. Penjadwalan (scheduling)

Penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna

melaksanakan berbagai macam pekerjaan.

5. Penganggaran (budgeting)

Suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yg

disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.

6. Pengembangan prosedur (developing procedure)

Suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik dan metode pelaksanaan suatu

pekerjaan.

7. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies)

Suatu aktivitas yg dilakukan dlm menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana

manajer dan para bawahannya akan bekerja.

Perencanaan :

1. What = menentukan apa yg akan dikerjakan.

2. When = kapan akan dikerjakan.

3. Who = siapa yg akan mengerjakan.

4. Where = dimana akan dikerjakan.

5. How = bagaimana akan mengerjakannya

Dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, manajer puncak memiliki 3 fungsi :

1. Menentukan peran yg diharapkan dari organisasi dimasa yang akan datang.

2. Menghubungkan organisasi dengan berbagai macam sistem lingkungannya.

3. Mengevaluasi dan memprakirakan kebutuhan apa saja yg dapat dipenuhi oleh

organisasi.

Page 26: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 22

3. Pembagian Rencana

Berikutnya Stoner dan Wankel (Siswanto, 2003:51) mengklasifikasikan

rencana strategis dan rencana operasional.

1. Rencana strategis (strategic plan)

Rencana strategis adalah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka

waktu yang relatif lama, biasanya antara 3 hingga 5 tahun, atau juga lebih dan

dalam pencapaiannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Rencana strategis

dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yg luas, yaitu untuk melaksanakan

misi yg merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tsb.

Kelebihannya :

manajer dpt menentukan tujuan scr jelas dan metode pencapaiannya.

membantu manajer mengantisipasi permasalahan sblm muncul dan

memecahkannya sblm menjadi lebih buruk.

membantu manajer mengenal peluang yg mengandung resiko dan peluang

yg aman dan memilih di antara peluang yg ada.

Kelemahannya :

bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yg dpt menghilangkan

hubungan dengan produk dan pelanggan prsh.

2. Rencana operasional (operational plan)

Tujuan operasional adalah tujuan yang ingin dicapai dalam satu periode kegiatan

perusahaan, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun. Kadangkala juga dapat

hingga mencapai 2 tahun. Tujuan operasional ini, dalam evaluasinya terkait

dengan masa pelaporan keuangan perusahaan yang biasanya juga antara 6 bulan

hingga 1 tahun. Rencana operasional memberikan deksripsi tentang bagaimana

rencana strategis dilaksanakan, terdiri atas :

a. Rencana sekali pakai (single use plan)

Page 27: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 23

Dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan

tsb telah dicapai. Terdiri atas :

Program (programs) : Mencakup serangkaian aktivitas yg relatif luas.

Proyek (project) : Bagian program yg lebih kecil dan mandiri. Setiap

proyek akan menjadi tanggung jawab setiap individu yg ditunjuk dan

diberi sumber daya spesifik dan dlm batas waktu tertentu.

Anggaran (budget) : Pernyataan tentang sumber daya keuangan yg

disediakan untuk kegiatan tertentu dlm waktu tertentu pula.

b. Rencana tetap (standing plan)

Pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang dan

dpt diperkirakan, terdiri atas :

Kebijakan (policy) Adalah suatu pedoman umum dlm pengambilan

keputusan.

Prosedur standar (standard procedure) Memberikan seperangkat petunjuk

detail untuk melaksanakan urutan tindakan yg sering terjadi sbg

implemetasi kebijakan.

Peraturan (rules) Pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau

tidak boleh dilakukan dlm situasi tertentu.

4. Teori Perencanaan

Catanese dan Snyder (1996:49) membuat dikotomi teori perencanaan,

yaitu berusaha menjelaskan bagaimana sistem sosial berjalan dan menyediakan

peralatan serta teknik untuk mengendalikan dan mengubah sistem sosial. Jadi dua

jenis teori perencanaan tersebut adalah:

1. Teori Operasi Sistem

Spesialisasi komponen sistem cenderung timbul sepanjang empat dimensi utama:

Produksi, Alokasi, Pengendalian dan Penyusunan staf. Adapun teori operasi

sistem sebagai berikut :

a. Produksi

mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti

pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.

b. Alokasi

mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan pd distribusi barang dan jasa di antara

setiap anggota sistem; termasuk di dlmnya fungsi transportasi, komunikasi,

kegiatan penjualan eceran dan grosir.

c. Pengendalian

setiap aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu

sendiri.

d. Penyusunan staf

terpusat pd jumlah dan kualitas anggota sistem, sosialisasi, dan pendidikan dr para

anggota sistem, keahlian yg dpt diberikan, kesehatan fisik dan mental, termasuk

jenis rekreasi dan hiburan mereka.

2. Teori Perubahan Sistem

Terdapat empat jenis perubahan sistem yang dihadapi rasionalisme,

inkrementalisme, utopianisme, dan metodisme. Adapun teori perubahan sistem

sebagai berikut :

Page 28: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 24

a. Rasionalisme

Bila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik,

perencanaan dpt mengikuti model rasional. Larson dan Odino (1981:10)

mengajukan delapan langkah pengambilan keputusan rasional :

defenisikan masalahnya

tentukan sasaran

tentukan ukuran hasil yg scr obyektif dpt mencerminkan sasaran

cari tindakan alternatif

analisis setiap alternatif untuk memahami konsekuensinya.

membandingkan konsekuensi tsb dan dipilih satu alternatif.

sajikan setiap hasil dan kesimpulan

terapkan alternatif yg dipilih dan evaluasi tingkat keberhasilannya dlm

mencapai setiap sasaran.

5. Manfaat Perencanaan

Perencanaan sangat perlu dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang

diharapkan pada waktu yang akan datang. Perencanaan merupakan pedoman dari

fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan mempunyai beberapa manfaat, di

antaranya :

Beberapa manfaat perencanaan adalah

(1) mengarahkan kegiatan

organisasi yang meliputi penggunaan sumber daya dan penggunaannya untuk

mencapai tujuan organisasi,

(2) memantapkan konsistensi kegiatan anggota organisasi agar sesuai dengan

tujuan organisasi, dan

(3) memonitor kemajuan

organisasi. Jika organisasi berjalan menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan,

dapat dilakukan perbaikan. Manfaat nomor tiga tersebut erat kaitannya dengan

kegiatan pengendalian. Pengendalian memerlukan perencanaan dan perencanaan

bermanfaat bagi pengendalian.

(4) Membantu dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan- perubahan

lingkungan.

(5) Memberi kemudahan dalam melakukan koordinasi terhadap individu atau

kelompok dalam oranisasi.

(6) Memusatkan perhatian terhadap tujuan organisasi.

(7) Membatasi pekerjaan yang tidak pasti.

(8) Menghemat waktu dan dana dalam pencapaian tujuan.

(9) Membantu dalam kegiatan pengwasan.

6. Tahapan Perencanaan

Dalam membuat suatu perencanaan maka diperlukan tahap-tahap/ langkah-

langkah tertentu. Tahap-tahap tersebut merupakan prosedur yang harus dilalui

dalam setiap pembuatan perencanaan, sebab tanpa melalui tahap-tahap tersebut

akan kurang sempurnalah perencanaan yang dibuatnya. Tahap-tahap tersebut

antara lain adalah sebagai berikut:

Page 29: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 25

1. Penetapan tujuan, suatu perencanaan tidak dapat dibuat tanpa ditetapkan

terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, sebab perencanaan justru dibuat untuk

mencapai tujuan. Tujuan yang ditetapkan terutama adalah tujuan jangka pendek

dan tujuan jangka panjang di mana tujuan jangka pendek harus merupakan batu

loncatan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Karena itu dapat terjadi tuju-an

jangka pendek yang ditetapkan tersebut akan dapat menimbulkan kerugian bagi

organisasi, meskipun sebenarnya tujuan jangka pendek yang ditetapkan tersebut

akan menunjang tujuan jangka panjang untuk mencapai tujuan yaitu mendapatkan

keuntungan maksimal. Penetapan tujuan hendaknya dilakukan secara hati-hati

sebab tujuan yang ditetapkaan harus realistis dan ekonomis. Tujuan yang realistis

adalah tujuan yang mempunyai kemungkinan untuk dicapai berdasarkan situasi

dan kondisi yang dapat dicapai. Sedangkan tujuan yang ekonomis apabila tujuan

yang ditetapkan tersebut adalah merupakan tujuan yang secara maksimal dengan

penggunaan daya dan dana serta fasilitas dari perusahaan yang telah tersedia

semaksimal mungkin. Oleh karena itulah tujuan yang telah ditetapkan harus

realistis dan ekonomis.

2. Mengumpulkan data serta menetapkan dugaandugaan serta ramalan-ramalan,

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu dibuat suatu

perencanaan. Dan dalam membuat perencanaan tersebut perlu dikumpulkan data-

data yang diperlukan untuk membuat suatu perencanaan. Untuk itu diperlukan

data-data antara lain tentang jumlah media advertensi yang ada, biaya-biayanya.

jumlah pembacapembacanya dan sebagainya. Yang perlu dalam pengumpulan

data adalah kelengkapan, dapat dipercaya dan relevan. Selain data-data,

diperlukan pula dugaan-dugaan atau ramalan-ramalan karena perencanaan

tersebut didasarkan pada ramalan atau dugaan-dugaan tersebut. Karena itu

seorang pimpinan atau manajer harus mempunyai kemampuan untuk meramalkan

secara baik kemungkinan-kemungkinan yang akan datang, hal-hal yang dapat

mempengaruhi tercapainya tujuan tersebut.

3. Menetapkan alternatif cara bertindak, Setelah tujuan ditetapkan, data-data

dikumpulkan serta ramal-an-ramalan ditetapkan maka kemudian manajer mulai

menetap-kan alternatifalternatif cara bertindak atau alternatif-alternatif

perencanaan. Mengapa alternatif-alternatif tersebut perlu dikemukakan? Dengan

menetapkan alternatif berarti kita telah mengusahakan sedapat mungkin beberapa

cara yang dapat ditempuh, sehingga kita akan dapat memilih alternatif yang paling

baik. Tanpa menetapkan alternatif, maka apa yang kita tetapkan sebagai cara

bertindak tersebut mungkin suatu cara yang tidak realistis dan tidak ekonomis.

Tapi mungkin realistis tetapi tidak ekonomis. Dengan menetapkan alternatif maka

kemungkinan kita akan mendapatkan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan

cara yang paling baik dalam arti yang paling efisien. Bagaimana kita dapat

menetapkan bahwa cara itu yang paling baik bilamana kita tidak membandingkan

dengan alternatif yang lain.

4. Mengadakan penilaian alternatif, Alternatif yang telah kita tetapkan tersebut

harus kita adakan penilaian kepada masing-masing. Dengan penilaian tersebut kita

akan mengetahui kelemahan-kelemahan dan kebaikan-kebaikan dari masing-

masing alternatif. Dalam melakukan penilaian ini kita harus bertindak secara

objektif sehingga penilaian kita betul-betul penilaian yang jujur dan tidak berat

sebelah.

Page 30: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 26

5. Memilih alternatif, Berdasarkan penilaian terhadap masing-masing alternatif

tersebut kita dapat memilih yang menurut kita yang paling tepat untuk mencapai

tujuan. Tepat di sini adalah dalam arti dengan cara perencanaan tersebut akan

dicapai suatu tujuan dengan yang paling efisien. Dengan kata lain perencanaan

yang kita buat tersebut adalah perencanaan yang efisien dan efektif.

Page 31: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 27

LATIHAN

1.Salah satu karakteristik perencanaan yaitu :

a. Menyangkut masa yang lalu

b. Delegasi

c. Tidak ada unsur waktu

d. Pengawasan

e. Menyangkut masa yang akan datang

2. Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas disebut

rencana :

a. Operasional

b. Tetap

c. Strategis

d. Programming

e. Sekali pakai

3. Rencana yang memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis

dilaksanakan, disebut rencana :

a. Operasional

b. Tetap

c. Strategis

d. Programming

e. Sekali pakai

4. Menetapkan anggaran perusahaan termasuk kedalam rencana :

a. Strategis

b. Sekali pakai

c. Operasional

d. Terpadu

e. Tetap

5. Suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan disebut juga. :

a. Prosedur standar

b. Peraturan

c. Policy

d. Etika

e. Perundangan

Page 32: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 28

BAB V

PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

1. Konsep Dasar

Tujuan penetapan tujuan organisasi adalah suatu hasil akhir, titik akhir,

atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan yang dilakukan

dapat juga disebut “sasaran” atau “target”. Akan tetapi tujuan dan sasaran

mempunyai pengertian yang berbeda, yaitu: tujuan mempunyai pengertian yang

lebih luas sedangkan sasaran mempunyai pengertian lebih khusus.

Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi

yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang

melalui kegiatan – kegiatan organisasi. Tujuan adalah suatu hasil akhir atau segala

sesuatu yang akan dicapai. Pendapat para ahli, Etzioni, “Modern

Organization“.“Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana

organisasi bermaksud untuk merealisasikan“ dan sebagai ” pernyataan tentang

keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas

mencoba untuk menimbulkannya”. Unsur penting tujuan adalah :

a. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana,

b. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

Tujuan dapat berupa tujuan umum atau khusus, tujuan akhir atau tujuan

antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi

sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih

terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian yang sama untuk

menunjukkan hasil akhir yang dicari dan dicapai. Keduanya mempunyai nilai

orientasi dan mencerminkan kondisi-kondisi yang diinginkan, terutama untuk

meningkatkan prestasi organisasi.

2. Visi dan Misi Organisasi

Visi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi.

Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan

organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi

dalam hal produk dan pasar.

Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi.

Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang

membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan

mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Tujuan

yang dapat diukur dengan standarnya disebut sasaran atau target. Sehingga tujuan

mempunyai pengertian lebih luas dan sasaran mempunyai pengertian lebih

khusus. Ada tujuan umum, tujuan khusus maupun tujuan akhir. Tujuan umum

sifatnya umum dan menyeluruh dan sifatnya adalah strategis sehingga disebut

tujuan strategis (goals). Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan khusus

Page 33: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 29

dan tujuan akhir untuk dicapai secara koordinatif oleh satuan-satuan organisasi

yang ada dalam mendukung tercapainya tujuan akhir organisasi tersebut.

Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam

sistem sosial atau ekonomi tertentu. Dua unsur penting tujuan adalah:

1. Hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang.

2. Usaha-usaha atas kegiatan sekarang diarahkan.

3. Fungsi Tujuan Organisasi

Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa

fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi dan

tujuan antara lain sebagai berikut:

1. Pedoman bagi kegiatan. Melalui penggambaran hasil-hasil akhir diwaktu

yang akan datang, tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan

pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para angggota

organisasi. Dalam hal ini, fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan

kegiatan organisasi mengenai apa yang “harus” dan “harus tidak” dilakukan .

2. Sumber legitimasi. Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu

organisasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya,dan disamping itu

keberadaannya dikalangan kelompok-kelompok seperti pelanggan, politikus,

karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya. Pengakuan atas

legitimasi akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk

mendapatkanberbagai sumberdaya dan dukungandari lingkungan

disekitarnya.

3. Standar pelaksanaan. Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini

akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan

organisasi. Setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang

yang dapat dikuantifikasikan seperti penjualan, laba, derajat kesuksesan yang

dicapai dapat dengan mudah diukur.

4. Sumber motivasi. Tujuan organisaasi dapat berfungsi sebagai sumber

motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya,

tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota.

5. Dasar nasional pengorganisasian. Dinyatakan secara sederhana, tujuan

organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasi

dan struktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan

untuk pencapaian tujuan, pola penggunaan sumberdaya, implementasi

berbagai unsur perancangan organisasi: pola komunikasi, mekanisme

pengawasan, departementalisasi, dan sebagainya.

4. Tipe-Tipe Tujuan

Perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi dapat dilihat dari maksud

diadakannya pengklasifikasian tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi.

Klasifikasi tujuan organisasi yang sering diterapkan dan diterima oleh suatu

organisasi adalah klasifikasi tujuan yang dikemukakan oleh C. Perrow, yang

dimaksudkan bagi organisasi pada umumnya.

Page 34: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 30

C. Perrow mengklasifikasikan tujuan organisasi menjadi lima tipe tujuan

organisasi, yaitu :

1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals).

Yang ditujukan pada masyarakat pada umumnya. Kategori ini berkenaan dengan

kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Contoh : memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan,

mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya, dan lain-lain.

2. Tujuan Keluaran (Output Goals).

Ditujukan pada publik dalam hubungannya dengan organisasi. Kategori ini

berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi

konsumen. Contoh : barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis, pemeliharaan

kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

3. Tujuan Sistem (System Goals).

Merupakan pernyataan atau cara pelaksanaan fungsi organisasi, tidak tergantung

pada barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yang diambil. Contoh :

penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba atau cara-cara pelaksanaan fungsi,

dan lain-lain.

4. Tujuan Produk (Product Goals).

Atau lebih tepat disebut dengan tujuan karakteristik produk. Merupakan berbagai

karakteristik barang-barang atau jasa-jasa yang diproduksi. Contoh : penekanan

pada kualitas atau kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan, keaneka-ragaman,

pembaharuan produk, dan lain-lain.

5. Tujuan Turunan (Devired Goals).

Merupakan tujuan digunakannya oerganisasi untuk meletakkan kekuasaannya

dalam pencapaian tujuan-tujuan lain. Contoh : maksud politik, pelayanan

masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan

lokasi pabrik yang mempengaruhi keadaan ekonomi dan masa depan masyarakat

tertentu, dan lain-lain.

Selain menekankan bahwa organisasi mempunyai berbagai tujuan

berganda yang sering bersaingan dan bahkan kadang-kadang bertentangan yang

berkolerasi negatif, C. Perrow juga mengemukakan bahwa tujuan-tujuan suatu

organisasi adalah tidak saling terpisah. Artinya adalah bahwa apa yang dipandang

oleh suatu kelompok sebagai tujuan keluaran, dapat dapat dipandang sebagai

tujuan produk oleh kelompok lain. Bagi banyak orang, peningkatan jumlah para

anggota kelompok wanita dan minoritas dalam posisi-posisi administratif jenjang

atas adalah tujuan kemasyarakatan, tetapi bagi pihak lain lebih cenderung sebagai

tujuan sistem atau suatu tujuan turunan.

Page 35: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 31

5. Proses Perumusan Tujuan

Proses penatapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai

tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakanorganisasi. Beberapa

unsur dasar yang melatar-belakangi penetapan tujuan suatu organisasi

untukmenciptakan nilai-nilai tersebut adalah :

1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akandapat memberikan

berbagai manfaat paling sedikit sama dengan harganya.

2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen / langganan

.3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan

barang dan jasadengan biaya dan kualitas bersaing.

4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi

dapat beroperasidengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup

(survive), yaitu untuk pertumbuhan(growth) dan dapat menghasilkan laba

(profitable).

5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang

menguntungkan, sehinggamereka bersedia menanamkan modalnya dan

menyumbangkan tenaganya untuk membantu suksesorganisasi.

6. Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat

dikomunikasikan danditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham

organisasi. Bidang-bidang TujuanPeter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan

untuk GE, mengidentifikasikan secara terperinci 8 bidang pokok dimana

perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu adalah :

1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai ba gian pasar yang

akan “direbut”.

2. Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.

3. Sumber daya phisik dan keuangan.

4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.

5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.

6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi

tergantung padakekuatan manajemen yang inovatif.

7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besar

pekerjaan normaldan rutin di setiap organisasi.

8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapk an perusahaan

untuk “menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan

pemerintah, kelompok-kelompokberkepentingan, dan sebagainya.

Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu yg bertanggung

jawab terhadap pencapaian tujuan. Manajer puncak sebagai perumus tujuan

umum, hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada

tingkatan yg lebih rendah. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan

internal dan eksternal, baik sekarang maupun yg akan datang. Tujuan harus jelas,

beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi. Tujuan umum

hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh

pelaksana. Tujuan bidang fungsional organisasi konsisten dengan tujuan umum

dan manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yg telah ditetapkan, dan bila

perlu merubah dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan lingkungan.

Page 36: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 32

Page 37: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 33

LATIHAN

1. Termasuk koalisi eksternal dalam proses perumusan tujuan yaitu:

a. Manajer

b. Manajemen

c. Karyawan

d. Supplier

e. Serikat Kerja

2. Hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai disebut :

a. Keinginan

b. Motivasi

c. Visi

d. Strategik

e. Tujuan

3. Suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi disebut :

a. Misi

b. Inovasi

c. Visi

d. Strategik

e. Motivasi

4. Pemegang saham dan langganan dalam perumusan tujuan termasuk koalisi:

a. Internal

b. Importir

c. Eksportir

d. Eksternal

e. Gabungan

5. Memproduksi barang dan jasa merupakan tipe tujuan:

a. Kemasyarakatan

b. Keluaran

c. Turunan

d. Produk

e. Sosial

Page 38: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 34

BAB VI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Konsep Dasar

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini

memainkanperanan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi

perencanaan. Pembuatan keputusan(decision making) menggambarkan proses

melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagaipenyelesaian suatu masalah

tertentu.Tipe-tipe keputusan Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang

berbeda sesuaiperbedaan kondisi dan situasi yang ada. Keputusan-keputusan juga

dapat dibedakan antarakeputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, risiko,

dan ketidak pastian. Keputusan-keputusan yang di program (programmed

decisions) adalah keputusan yang dibuat menurutkebiasaan, aturan atau prosedur.

Keputusan-keputusan ini rutin dan berulang-ulang.

Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari hari dari manajemen

sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana

kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkatannya, klasifikasinya,

dan jenis-jenisnya. Selain itu perlu pula diketahui teknik pengambilan keputusan,

pendekatannya, metodenya, teori-teorinya, etika dalam pengambilan keputusan,

peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan, dan hubungan antara

pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan

adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha

memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai

alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.

Simon dalam Siswanto (2006:171) telah mengembangkan klasifikasi jenis

keputusan yang berbeda yaitu: Keputusan yang di program (programmed

decision) dan Keputusan yang tidak diprogram (nonprogrammed decision).

Klasifikasi dan Pihak yang Menangani Keputusan

Page 39: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 35

2. Teori-Teori Pengambilan Keputusan

Secara umum teori-teori pengambilan keputusan berbeda antara satu

dengan yang lain. Brinckloe (1977) menyebutkan beberapa aliran dalam

pengambilan keputusan. Aliran yang dimaksud antara lain :

a. Aliran Birokratik

Teori ini memberikan tekanan yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan

dalam struktur organisasi. Tugas dari eselon bawah ialah melaporkan masalah,

memberi informasi, menyiapkan fakta-fakta dan keterangan-keterangan lain

kepada atasannya. Dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan

kemampuannya atasan tadi membuat keputusan setelah mempelajari semua

informasi tadi.

b. Aliran Manajemen Saintifik

Teori ini menekankan pada pandangan bahwa tugas-tugas itu dapat dijabarkan

kedalam elemen-elemen logis, yang dapat digambarkan secara saintifik.

Sementara, manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan

menyelesaikan suatu masalah.

c. Aliran Hubungan Kemanusiaan

Teori ini menganggap bahwa organisasi dapat berbuat lebih baik dari pada lebih

banyak perhatian diberikan kepada manusia dalam organisasi itu, seperti yang

menimbulkan kepuasan kerja, peranserta dalam pengambilan keputusan,

memberlakukan organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai

tujuan. Selain itu, kebutuhan dan keingian anggota selalu dipertimbangkan dalam

membuat keputusan bertindak.

d. Aliran Rasional Ekonomi

Teori ini mengakui bahwa organisasi adalah suatu unit ekonomi yang

mengkonversi masukan (input) menjadi luaran (output), dan yang harus dilakukan

dengan cara yang paling efesien. Menurut aliran ini, suatu langkah kebijaksanaan

akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada

biayanya.

e. Aliran Satisficing

Aliran ini tidak mengharapkan suatu keputusan yang sempurna. Aliran ini yakin

bahwa para manajer yang selalu dipenuhi berbagai masalah mampu membuat

keputusan yang cukup rasional. Para manajer sesungguhnya bermaksud membuat

keputusan yang rasional, tetapi karena keterbatasan kognitif, ketidakpastian, dan

keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi

bouded rationality/ rasionalitas terbatas).

f. Aliran Analisis Sistem

Aliran ini percaya bahwa tiap masalah berada dalam suatu sistem yang terdiri atas

berbagai subsistem yang keseluruh annya merupakan satu kesatuan seperti terlihat

pada katakata dalam kotak teka-teki, di mana setiap kata mempunyai kaitan dan

dampak satu terhadap yang lain. Cornell (1980) telah membahas secara khusus

pengambilan keputusan itu dari pendekatan analisis sistem. Dikatakannya, tujuan

utama dari analisis sistem ialah mendidik para pengambil keputusan untuk

berpikir dengan cara yang teratur menyeluruh, lebih dari sekedar menyusun

formula, atau bermain dengan angka-angka dan komputer. Ia adalah suatu

keterampilan memanfaatkan perangkat komputer secara kreatif. Dengan demikian

ia percaya pada metode kualitatif, tetapi juga yakin penilaian objektif manusia

Page 40: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 36

tentang masalah-masalah dan peluang-peluang. Analisis sistem adalah suatu siklus

dari sederetan aktivitas sebagai berikut :

1) merumuskan sasaran-sasaran (masalah dan peluang);

2) merekayasa sistem-sistem alternatif untuk mencapai sasaran tersebut

3) mengevaluasi alternatif-alternatif dengan mempertimbangkan efektivitas dan

biaya

4) mempertanyakan semua sasaran dengan asumsiasumsinya;

5) membuka alternatif-alternatif baru

6) menetapkan sasaran-sasaran baru

7) mengulangi langkah-langkah di atas sampai penyelesaian yang memuaskan.

3. Proses Pengambilan Keputusan

Arus Keputusan dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Penelitian.

Mempelajari lingkungan atas kondisi yg memerlukan keputusan. Data mentah

diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yg dpt mengidentifikasi

permasalahan.

2. Perancangan.

Mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yg mungkin.

Aktivitas ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan

pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tsb.

3. Pemilihan.

Menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yg ada. Pilihan ditentukan

dan dilaksanakan.

Page 41: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 37

4. Pentingnya Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya

suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan

oleh pengambilan keputusan sekarang. Pentingnya pengembilan keputusan dilihat

leh Mintzberg (1979) dari segi kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu apakah

mengikuti pola sentralisasi atau desentralisasi. Berbeda dengan Mintzberg, Weber

(1969) memberi perhatian pada pengambilan keputusan dari sudut kehadirannya,

yaitu tanpa adanya teori pengambilan keputusan administratif, kita tidak dapat

mengerti, apalagi meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak

dapat menyempurnakan efektivitas manajemen. Salah satu penulis yang sangat

berpengaruh dalam teori administrasi, Herbert Simon (1982), mengingatkan

betapa besar peranan pengambilan keputusan dalam tubuh organisasi mana pun.

Dikatakannya Kewajiban “memutuskan” menyusupi keseluruhan organisasi

administratif sama jauhnya seperti yang dilakukan oleh kewajiban “bertindak”-

sesungguhnyalah, kewajiban memutuskan itu terikat secara integral dengan

kewajiban bertindak. Suatu teori umum mengenai administrasi harus mencakup

prinsip-prinsip organisasi yang akan menjamin diambilnya keputusan yang benar,

seperti halnya ia harus mencakup prinsip-prinsip yang akan menjamin

dilakukannya tindakan yang efektif .

“Memutuskan” (implisit) dan “bertindak” (eksplisit) juga dilihat oleh

Drucker sebagai begitu penting bagi organisasi mana pun. Dalam berbagai

organisasi besar berabad-abad yang lampai kelihatannya para pengambil

keputusan cenderung memberi tempat yang lebih menonjol pada unsur

“bertindak” (doing). Itulah salah satu rintangan sehingga konsep pengambilan

keputusan tidak dapat berkembang dengan cepat (Bridges, et al., 1971). Tetapi,

karena para pengambil keputusan dalam berbagai organisasi semakin hari semakin

menghadapi kondisi-kondisi internal yang kian kompleks dari organisasinya dan

Page 42: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 38

yang terus dihadapkan dengan lingkungan yang juga semakin berubah, maka

mulailah para ahli memberi perhatian pada perumusan konsep-konsep

pengambilan keputusan. Para ahli psikologi, ekonomi, ilmu politik, statistik, teori

organisasi, manajemen, dan ilmu sosial pada umumnya, dengan demikian, telah

memberi perhatian yang sangat besar dan telah memberi banyak informasi melalui

berbagai penelitian tentang bagaimana seseorang dan kelompok membuat

keputusan dan menyelesaikan masalah. Pada umumnya mereka berbicara tentang

“pengambilan keputusan preskriptif” yang berkaitan dengan seni dan optimalisasi

pengambilan keputusan sehingga terjadi peningkatan kualitas dari keputusan yang

dibuat.

Sungguhpun pengambilan keputusan itu sangat penting, juga merupakan

kegiatan politik yang paling kompleks dalam suatu organisasi. Bukan hanya

keputusan-keputusan mengenai kebijakan pokok yang rumit, tetapi juga

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan program,

penempatan, dan penganggaran, merupakan titik-titik kritis terhadap mantapnya

suatu kebijaksanaan (Gortner, et al., 1987).

5. Gaya Pengambilan Keputusan

Gaya pengambilan keputusan adalah bagaimana seseorang melakukan

intepretasi, merespon dan juga cara seseorang bereaksi kepada situasi yang

dihadapinya. Menurut Kuzgun, terdapat empat gaya pengambilan keputusan,

antara lain:

Rational (Rasional)

Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan strategi yang sistematis

dan berencana dengan orientasi masa depan yang jelas.

Intuitive (Intuisi)

Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan ketergantuan terhadap

pengalaman batin, fantasi dan kecenderungan untuk mengambil keputusan

dengan cepat tanpa banyak pertimbangan atau pengumpulan informasi.

Dependent (Dependen)

Gaya pengambilan keputusan ini, menolak tanggung jawab terhadap

pilihan mereka dan melibatkan tanggung jawab kepada orang lain. Dengan

bahasa lain, gaya ini cenderung pada keputusan orang lain yang mereka

anggap sebagai figur otoritas seperti orang tua, keluarga dan teman.

Indecisiveness (Keraguan)

Gaya pengambilan keputusan ini lebih mengarah kepada menghindari

situasi pengambilan keputusan atau tanggung jawab terhadap orang lain.

Secara umum gaya pengambilan keputusan terdiri dari:

Manajer mengambil keputusan sendiri dengan mnggunakan masukan

informasi yang tersedia pada waktu tertentu.

Manajer memperoleh informasi yang diperlukan dari para bawahan dan

kemudian menetapkan keputusan yang dipandang relavan.

Manajer membicarakan permasalahan yang dihadapi organisasi dengan

para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan dan saran-saran

tanpa melibatkan para bawahan sebagai suatu kelompok.

Page 43: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 39

Manajer membicarakan situasi keperluan dengan para bawahan sebagai

suatu konferensi/pertemuan kelompok.

Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai

suatu kelompok dan kelompok menyusun serta menilai alternatif.

6. Kerangka Kerja & Konsep Pengambilan Keputusan

Pada suatu sistem keorganisasian, terdapat beberapa klasifikasi

pengambilan keputusan. Pemahaman terhadap kerangka kerja atau konsep

pengambilan keputusan akan memberikan nilai dalam pembahasan yang lebih

dalam.

1. Sistem pengambilan keputusan

Suatu cara atau prosedur tertentu, ketika suatu keputusan diambil oleh

pembuatnya (manajer) yg dilakukan secara terbuka/tertutup.

a. Sistem keputusan terbuka

memandang suatu keputusan berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan

sebagian tidak diketahui. Keputusan lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan

dan pada suatu saat terjadi sebaliknya dan pada suatu saat terjadi sebaliknya

bahwa lingkungan lebih banyak dipengaruhi oleh keputusan. Manager dalam

mengambil keputusan tidak selamanya harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi

hanya dituntut untuk menunjukkan rasionalitas dalam batas yang dikemukakan

oleh latar belakang pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model

keputusan, dan sebagainya. Manajer sebagai pengambil keputusan terbuka

memiliki asumsi dasar, yaitu :

tidak mengetahui seluruh alternatif dan kekurangannya;

melakukan pencarian secara terbatas untuk menentukan beberapa alternatif

mengambil keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.

Contoh : kenaikan harga produk.

b. Sistem keputusan tertutup

menganggap bahwa keputusan dipisah dan masukan yang tidak diketahui dan

lingkungan. Pada sistem keputusan tertutup, manajer sebagai pengambil

keputusan diasumsikan; mengetahui seluruh perangkat alternatif dan keluarannya;

memiliki metode yang memungkinkan baginya untuk menentukan kronologi

kepentingan seluruh alternatif sesuai urgensinya; menentukan alternatif yang di

pandang paling menguntungkan.

2. Pengetahuan mengenai keluaran.

Suatu keluaran menentukan mengenai hal-hal yg akan terjadi jika suatu arah

tindakan sudah ditentukan.

Kepastian = pengetahuan yg akurat dan lengkap mengenai keluaran setiap

alternatif. Biasanya untuk satu alternatif hanya ada satu keluaran.

Risiko = keluaran yg mungkin timbul dpt dilekatkan pd setiap keluaran.

Ketidakpastian = beberapa keluaran mungkin timbul dan dpt diidentifikasi

tetapi tdk ada kepastian.

3. Tanggapan Keputusan = Keputusan terprogram & tidak terprogram.

4. Deskripsi mengenai pengambilan keputusan.

a. Model normatif =bagaimana manajer mengambil sekelompk keputusan. Contoh

: penganggaran modal.

Page 44: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 40

b. Model deskriptif = pengambilan keputusan berusaha untuk menjelaskan

perilaku konkret (dikembangkan oleh ilmuwan perilaku).

5. Kriteria untuk pengambilan keputusan.

Kriteria untuk menentukan satu diantara beberapa keputusan alternatif adalah

maksimum laba, kegunaan, nilai yg diharapkan, pemuasan.

6. Relevansi konsep keputusan thp desain sistem informasi manajemen.

Dlm model keputusan tertutup = komputer sbg alat penghitung untuk

menghasilkan keluaran optimum.

Dlm model keputusan terbuka = komputer bertindak sbg pembantu manajer

menghitung, menyimpan, mencari, menganalisa data.

7. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Sederhana

Dalam organisasi yang masih sederhana, masalah pokok yang dihadapi

adalah masalah strategis, yakni masalah survival, siasat agar tidak mati karena

persaingan dengan organisasi lainnya, dan juga masalah organisasional atau

masalah kerja. Atau dapat dikatakan bahwa organisasi yang masih sederhana

memiliki masalah utama yang terletak pada masalah survival dan masalah kerja.

Dalam organisasi yang masih sederhana, atau memang sederhana sifatnya,

masalah-masalah utama yang dihadapi adalah masalah strategis (masalah survival,

siasat suapaya tidak terjepit oleh organisasi-organisasi lain) dan langsung masalah

organisasional atau masalah kerja. Dengan perkataan lain, pimpinan organisasi

sederhana yang masih kecil terutama menghadapi masalah survival dan masalah

kerja dalam pengambilan keputusan.

Masalah strategisnya meliputi wilayah lingkungan gerak dan wilayah

operasi, sehingga masalah utamanya terletak pada masalah hubungan baik dengan

pihak-pihak yang dapat memberikan dukungan pada organisasi dalam

menghadapi lawan-lawannya. Dari segi pengambilan keputusan, masalah ini tidak

dapat dibahas secara kuantitaif-teknis karena terlalu bersifat personil atau

hubungan personal. Sedangkan pada taraf operasional, masalah-maslah yang ada

cukup beranekaragam.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam praktik dan keputusan

yang harus diambil, dapat digolongkan menjadi dua tipe permasalahan yaitu

sebagai berikut:

1. Permasalahan yang bersifat rutin dan repetitif

2. Permasalahan yang datangnya tidak menentu, yang bersifat insidental.

Selain penggolongan tipe permasalahan diatas, menurut hierarki permasalahan

dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Permasalahan yang bersifat sederhana

yakni yang tidak banyak memerlukan data atau informasi, tidak diperlukan penilai

timbangan (judgement) yang berat, dan tidak memerlukan sistem-sistem kearsipan

yang sukar. Untuk menghadapi masalah jenis ini organisasi cukup memerlukan

teknik-teknik pengambilan keputusan yang tradisional, yakni melatih para anggota

untuk dapat melakukan apa yang harus dilakukan saat menghadapi masalah

seperti itu.

Dalam pengambilan keputusan, sesuai dengan luas serta atau besarnya organisasi,

wilayah, dan masalah, harus kita kembangkan metode dan tekniknya yang

semakin setepat-tepatnya, agar supaya kita tidak hanya dapat mengambil

Page 45: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 41

keputusan yang tepat atau memuaskan pula isinya, melainkan juga dengan lancar

dan cepat. Antara Metode dan Teknik tidak selalu terdapat perbedaan yang jelas,

akan tetapi secara prinsip dapatlah dikemukakan sebagai berikut :

Metode adalah suatu jalan mendekati sesuatu, suatu “bentuk” (mode, manner,

wijze, vorm van handelen) melakukan atau mengerjakan atau menyelanggarakan

sesuatu, suatu cara mengerjakan sesuatu yang telah direncanakan, diperhitungkan

sebelumnya, yang sistematis, artinya yang kita pikirkan secara logis, rasionalis,

dan di dalam rangka hubungan yang besar. Sedangkan Teknik adalah suatu cara

meng”handle” detil-detil teknis daripada sesuatu, atau cara menggarap dan

mempergunakan data teknis daripada sesuatu barang atau pekerjaan.

2. Permasalahan yang bersifat sedang,

Sedang, yakni masalah-masalah yang memerlukan penanganan bersama oleh

beberapa anggota organisasi, memerlukan informasi atau data yang agak banyak,

dan diperlukan tenaga-tenaga yang berpendidikan tinggi untuk penanganannya.

Untuk menghadapi masalah jenis ini organisasi harus menggunakan teknik-teknik

pengambilan keputusan yang konvensional yakni yang tergantung pada tingkat

kesulitan atau kompleksitas masalah tersebut menurut penilaian kepala atau

manajer. Hal itu dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

· Penciptaan ketatausahaan yang bersifat rutin

· Penciptaan SOP (Standard Operating Procedures), yakni prosedur penanganan

masalah secara sebagian demi sebagian yang dibakukan (distandarisasi) syarat-

syaratnya, kriteria- kriterianya, norma- normanya dan cara-cara penerapannya

· Penciptaan struktur organisasi yang khas dan disesuaikan dengan struktur-

struktur masalah yang telah distandarisasi.

3. Permasalahan yang bersifat sangat kompleks

yakni masalah-masalah yang memiliki unsur-unsur masalah yang sangat banyak,

data atau informasi yang ada harus diolah cukup atau sangat besar, dan

memerlukan analisa masalah yang cukup rumit dan teliti.

Untuk menghadapi masalah jenis ini diperlukan teknik-teknik pengambilan

keputusan yang modern.

Teknik pengambilan keputusan yang dapat dipergunakan oleh Decision Maker

pada sebuah organisasi berbeda-beda, baik menurut kepribadian orangnya maupun

berbeda menurut materinya, masalahnya, kondisinya, dan situasinya. Yang paling

sederhana, dan seringkali paling jitu di dalam menghadapi masalah-masalah yang

menyangkut nilai-nilai sosial, perikehidupan masyarakat, faktor-faktor psikologis,

dan sebagainya adalah :

Penggunaan Teknik pengambilan keputusan berdasarkan intuisi atau firasat atau

feeling pada sebuah organisasi. Kelemahan daripada teknik tersebut adalah,

bahwa persiapannya memerlukan waktu bertahun-tahun.

Pengambilan desisi berdasarkan “penilaian dan analisa fakta-fakta”, untuk dapat

menilai fakta-fakta dengan baik diperlukan banyak pengalaman hidup dan

kematangan jiwa, Pengambilan keputusan berdasarkan “pengalaman organisasi

pada anggota yang besangkutan” dan, Pengambilan keputusan berdasarkan

“pandangan-pandangan, pendapat-pendapat, nasihat-nasihat, atau saran-saran

orang-orang terkemuka atau berwenang dalam bidang itu”.

Bila masalah-masalah yang ada tidak memerlukan banyak pengolahan

informasi, maka cara pengambilan keputusan yang dapat dipergunakan adalah

dengan menyerahkan penanganannya pada anggota organisasi yang memiliki

Page 46: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 42

kemampuan judgement, intuisi, firasat dan kreativitas. Namun bila masalah yang

dihadapi memerlukan banyak pengolahan informasi dan mengandung unsure yang

dapat dikuantifikasikan, maka perlu digunakan teknik pengambilan keputusan

yang bersifat modern, dan oleh karena itu pimpinan organisasi juga harus ikut

kursus atau latihan kursus lagi.

Namun, hal tersebut memiliki kesulitan, dimana dalam menghadapi

masalah-masalah yang insidentil tentunya organisasi tidak dapat menggunakan

teknik pemecahan masalah yang konseptual (tidak dapat membuat konsepsi-

konsepsi sebelumnya), sehingga terpaksa menggunakan teknik pemecahan

masalah heuristic dengan mencoba mendidik dan melatih para decision-makers

yang kompeten. Teknik heuristik merupakan metode untuk menemukan sendiri

apa yang dicari organisasi.

Page 47: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 43

LATIHAN

1. Jenis keputusan yang teknik penanganannya ditangani dengan prosedur kerja

adalah keputusan :

a. Terpadu

b. Tak terprogram

c. Konvensional

d. Terbuka

e. Terprogram

2. Sistem absensi karyawan adalah contoh untuk sistem keputusan :

a. Terbuka

b. Konvensional

c. Tertutup

d. Terpadu

e. Terprogram

3. Keputusan untuk menangani proyek baru dan tidak tersusun merupakan

keputusan :

a. Terprogram

b. Kompleks

c. Terpadu

d. Berulang

e. Tak terprogram

4. Kenaikan harga pokok adalah contoh untuk sistem keputusan :

a. Terbuka

b. Konvensional

c. Tertutup

d. Terpadu

e. Terprogram

5. Menurut hierarki, permasalahan dapat dibedakan atas permasalahan yang

bersifat :

a. Terbuka

b. Random

c. Tertutup

d. Sequential

e. Sederhana

Page 48: DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS I - repository.bsi.ac.id€¦ · Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Mazhab Teori organisasi klasik 4. Mazhab Perilaku 5. Mazhab Ilmu Manajemen (Riset operasi)

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis I – AMIK BSI Pontianak 44

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah dan Rindyah Hanafi.(2002), Pengantar Manajemen, Edisi pertama,

Cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Candra Wijaya. dan Muhamad Rifa'i. 2016. Dasar-Dasar Manajemen. Medan:

Perdana Publishing

H.B. Siswanto. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum, (bandung; PT.

Reneka Rosdakarya

Sudaryono. 2015. Pengantar Bisnis Teori & Contoh Kasus. Yogyakarta. CV Andi

Offset

T. Hani Handoko. Manajemen. 2003. Manajemen. Edisi2. Yogyakarta: BPFE.