PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI...

119
PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL ANTARA MAJALAH GATRA DAN TEMPO TAHUN 2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh ATHIFA RAHMAH NIM: 1110051100061 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI...

Page 1: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL

ANTARA MAJALAH GATRA DAN TEMPO TAHUN 2013

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

ATHIFA RAHMAH

NIM: 1110051100061

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH
Page 3: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH
Page 4: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Depok, September 2014

Athifa Rahmah

Page 5: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

i

ABSTRAK

Athifa Rahmah

PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL

ANTARA MAJALAH GATRA DAN TEMPO TAHUN 2013

Majalah adalah penerbitan berkala yang menggunakan kertas bersampul,

memuat bermacam-macam tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun foto-foto. Dari

segi isi dibagi dalam dua jenis yakni majalah umum dan majalah khusus. Isinya

meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut

diketahui pembaca. Majalah berita terbesar dan teraktual di Indonesia di antaranya

Gatra dan Tempo. Keduanya merupakan dua majalah berita terbesar di Indonesia

yang terbit setiap minggu. Hal ini untuk menjaga keaktualan berita.

Sampul majalah merupakan gerbang untuk mengantarkan pembaca masuk

ke dalam isi majalah. Sebagian besar majalah Gatra dan Tempo menggunakan

ilustrasi pada sampulnya. Pada beberapa edisi khususnya kasus-kasus korupsi,

baik Gatra maupun Tempo seringkali menggunakan ilustrasi yang bersifat

mengejek untuk menarik pembaca.

Kemudian muncul pertanyaan bagaimana representasi makna pada

ilustrasi sampul majalah Gatra dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi? Apa

saja perbandingan mengenai makna korupsi pada ilustrasi sampul antara majalah

Gatra dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi?

Melihat konteks penelitian, tinjauan teoritis yang digunakan adalah

semiotika menurut Charles Sanders Peirce, yaitu dengan melihat makna atas sign

(ikon, indeks, dan simbol), object dan interpretant. Ikon merupakan tanda yang

dirancang untuk merepresentasikan sumber acuan melalui simulasi atau

persamaan (artinya, sumber acuan dapat dilihat, didengar, dan seterusnya dalam

ikon). Indeks merupakan tanda yang dirancang untuk mengindikasikan sumber

acuan atau saling menghubungkan sumber acuan. Sedangkan simbol merupakan

tanda yang dirancang untuk menjadkan sumber acuan melalui kesepakatan atau

persetujuan.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

semiotik yang bersifat kualitatif model deskriptif. Data yang didapatkan adalah

ilustrasi sampul majalah Gatra dan Tempo selama 2013 yang bertemakan korupsi.

Dikarenakan perbandingan, dipilih edisi yang menampilkan ilustrasi kasus

korupsi yang sama. Juga ditambah dengan observasi buku dan dokumentasi.

Setelah melihat delapan ilustrasi sampul majalah yang diteliti, maka

kesimpulannya, meski mengangkat kasus korupsi yang sama, antara Gatra dan

Tempo mempunyai cara yang berbeda dalam menginterpretasikan setiap kasus ke

bentuk ilustrasi. Hal ini terkait dengan kebijakan redaksional dan ideologi yang

dianut oleh sebuah majalah.

Kata Kunci: Semiotika, Majalah Gatra dan Tempo, Ilustrasi, Sampul, dan

Korupsi

Page 6: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, puja dan puji syukur peneliti panjatkan

hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia

yang begitu banyak sehingga dengan ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan banyak pencerahan kepada

umatnya, dari zaman jahiliyah menuju zaman penuh ilmu seperti yang kita

rasakan sekarang.

Alhamdulillah peneliti telah menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir

pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti

menyadari tanpa bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak,

penelitian skripsi ini tidak akan selesai, untuk itu pada kesempatan kali ini peneliti

ingin menyampaikan kata terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan,

M.Ag, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Suparto, M.Ed, M.A, Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si, serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Sunandar Ibnu Nur, MA.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si serta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musrifah Nurlaily, MA yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan kuliah.

Page 7: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

iii

3. Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si yang telah

menyediakan waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing peneliti

sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Terima kasih atas bimbingan,

ilmu, dan pencerahan yang telah Bapak berikan selama peneliti

mengerjakan skripsi.

4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas ilmu

dan dedikasi yang diberikan kepada peneliti.

5. Yang paling spesial teruntuk kedua orang tua peneliti, Ibunda Riski

Soeciningsih dan Ayahanda R. Kristianto Harijono, yang senantiasa

mencurahkan doa, cinta, kasih sayang, dan motivasinya kepada peneliti

sampai peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk

ketujuh adik-adik peneliti yang selalu membuat warna di kehidupan

peneliti.

6. Segenap keluarga besar, khususnya untuk Mbah Kakung, Mbah Putri,

Eyang Putri, Budhe, Pakde, Om, Tante, dan sepupu-sepupu. Terima kasih

atas dukungan semangatnya kepada peneliti hingga skripsi ini selesai.

7. Terima kasih untuk sahabat-sahabat peneliti selama kuliah, Aulia Rahmi,

Latifah, dan Ika Suci Agustin. Untuk teman-teman Rongo, Nisa, Fajria,

Ntep, Diyah, Damar, Dwiyan, dan Tyo. Terima kasih untuk empat tahun

kebersamaan, tangis, canda dan tawa. Semoga pertemanan kita tidak

hanya sampai pada masa kuliah.

Page 8: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

iv

8. Teman-teman Jurnalistik A, B, dan C 2010 yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu-persatu.

9. Teman-teman KKN SIMFONI 2013 Tanjakan Mekar. Terima kasih atas

pengalaman hidup bersama satu bulan yang penuh rasa kekeluargaan.

10. Terima kasih kepada teman-teman di Aliansi Remaja Independen yang

telah banyak merubah cara pandang peneliti terhadap sesuatu hal.

11. Terima kasih kepada teman-teman di Save Street Child atas pengalaman

berorganisasi, bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang hebat yang

menginspirasi.

12. Teman-teman di KMPLHK RANITA yang telah merubah peneliti menjadi

wanita ‘tangguh’. Terima kasih atas pengalaman naik gunung, wall

climbing, dan rafting yang tidak akan peneliti lupa.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi masih banyak kekurangan. Karena

itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan sehingga

skripsi ini menjadi jalan penerang bagi peneliti dan bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Depok, September 2014

Athifa Rahmah

Page 9: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................................ 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 3

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 4

E. Metodologi Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pesan dan Ideologi pada Ilustrasi Sampul Majalah ..................................... 10

1. Pengertian Majalah .............................................................................. 10

2. Pengertian Sampul Majalah ................................................................. 12

B. Makna Korupsi dan Islam ........................................................................... 18

1. Makna Korupsi ..................................................................................... 18

2. Korupsi dalam Pandangan Islam .......................................................... 27

C. Semiotika sebagai Upaya Melihat Tanda dan Ideologi .............................. 33

1. Semiotika .............................................................................................. 33

2. Semiotika Charles Sanders Pierce ........................................................ 36

BAB III PROFIL MAJALAH GATRA DAN TEMPO

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Gatra dan Tempo ............................. 39

1. Sejarah Tempo Inti Media ..................................................................... 39

2. Sejarah Gatra ........................................................................................ 41

B. Visi dan Misi .............................................................................................. 43

1. Visi dan Misi Tempo Inti Media .......................................................... 43

2. Visi dan Misi Majalah Gatra ................................................................ 44

C. Korupsi dalam Majalah Gatra dan Tempo ................................................. 44

Page 10: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

vi

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika pada Ilustrasi Sampul Majalah Gatra dan Tempo ....... 45

B. Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Majalah Gatra dan Tempo ... 95

1. Perbandingan 1 ....................................................................................... 95

2. Perbandingan 2 ....................................................................................... 98

3. Perbandingan 3 ..................................................................................... 100

4. Perbandingan 4 ..................................................................................... 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 104

B. Saran ......................................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107

Page 11: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sampul Majalah Gatra Edisi 07 - 13 Februari 2013 ....................... 46

Gambar 4.2 Sampul Majalah Tempo Edisi 11 - 17 Februari 2013 ..................... 52

Gambar 4.3 Sampul Majalah Gatra Edisi 14 - 20 Februari 2013 ........................ 61

Gambar 4.4 Sampul Majalah Tempo Edisi 18 - 24 Februari 2013 ..................... 67

Gambar 4.5 Sampul Majalah Gatra Edisi 16 - 22 Mei 2013 .............................. 73

Gambar 4.6 Sampul Majalah Tempo Edisi 20 - 26 Mei 2013 ............................ 79

Gambar 4.7 Sampul Majalah Gatra Edisi 07 - 13 November 2013 .................... 85

Gambar 4.8 Sampul Majalah Tempo Edisi 07 - 13 Oktober 2013 ...................... 90

Gambar 4.9 Perbandingan 1 ................................................................................ 95

Gambar 4.10 Perbandingan 2 .............................................................................. 98

Gambar 4.11 Perbandingan 3 ............................................................................. 100

Gambar 4.12 Perbandingan 4 ............................................................................ 102

Page 12: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ............................................................................................................... 45

Tabel 4.2 ............................................................................................................... 49

Tabel 4.3 ............................................................................................................... 50

Tabel 4.4 ............................................................................................................... 56

Tabel 4.5 ............................................................................................................... 57

Tabel 4.6 ............................................................................................................... 63

Tabel 4.7 ............................................................................................................... 64

Tabel 4.8 ............................................................................................................... 69

Tabel 4.9 ............................................................................................................... 70

Tabel 4.10 ............................................................................................................. 74

Tabel 4.11 ............................................................................................................. 75

Tabel 4.12 ............................................................................................................. 81

Tabel 4.13 ............................................................................................................. 82

Tabel 4.14 .............................................................................................................. 86

Tabel 4.15 ............................................................................................................. 87

Tabel 4.16 ............................................................................................................. 93

Tabel 4.17 ............................................................................................................. 93

Tabel 4.18 ............................................................................................................. 96

Tabel 4.19 ............................................................................................................. 98

Tabel 4.20 ............................................................................................................. 99

Tabel 4.21 ........................................................................................................... 101

Page 13: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Majalah adalah sebuah media publikasi yang diterbitkan secara berkala.

Sebuah majalah berisi berbagai artikel, gambar, cerita pendek, opini, ilustrasi,

dan kanal lainnya. Karena lengkapnya informasi yang diberikan, majalah

seringkali dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca. Majalah menjadi salah

satu media yang menyediakan nilai-nilai informasi sekaligus hiburan, yang

juga memiliki segmentasi secara khusus.

Meski tak seaktual surat kabar yang terbit setiap hari, majalah yang terbit

setiap minggu, dwi mingguan atau bahkan bulanan memiliki strategi dan gaya

penyajian tersendiri agar majalah tetap menarik untuk dibaca. Majalah berita

merupakan salah satu contoh dari majalah mingguan, yang memiliki

segmentasi masyarakat umum. Siapapun bisa membaca dan menikmati majalah

berita karena sifatnya yang mengikuti berita-berita umum yang aktual.

Ada banyak majalah berita yang dikenal di pasaran Indonesia, seperti

majalah Gatra, Tempo, dan Sindo. Di dalam sebuah majalah, terkandung

banyak elemen grafis seperti foto, tipografi, warna, ilustrasi, dan elemen lain.

Dalam sampul majalah, ilustrasi dan foto merupakan materi yang umum

digunakan. Ilustrasi dan foto pada sampul majalah harus mampu mewakili isi

dari tema tertentu yang diangkat pada edisi yang akan terbit atau sesuai dengan

ideologi dari majalah. Ilustrasi dan foto digunakan untuk membantu

mengkomunikasikan pesan dari sebuah judul dengan cepat kepada para

Page 14: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

2

pembaca atau khalayak. Dalam sampul majalah, tersimpan gambaran pesan

yang tidak terbaca oleh setiap pembaca, namun menjadi kesimpulan mengenai

edisi yang sedang terbit.

Sampul majalah harus terlihat menarik agar masyarakat tertarik untuk

membeli dan membacanya. Sampul majalah menjadi salah satu faktor apakah

suatu majalah akan laku atau tidak di pasaran. Sebelum membeli, orang akan

melihat dan memperhatikan terlebih dahulu sampul majalahnya. Dua majalah

di Indonesia yang menggunakan pendekatan ilustrasi pada sampulnya adalah

Gatra dan Tempo. Selain itu keduanya merupakan dua majalah berita terbesar

di Indonesia dengan jumlah oplah 110.000 – 180.000 eksemplar setiap terbit.

Majalah Gatra dan Tempo merupakan majalah berita mingguan yang terbit

setiap seminggu sekali.

Baik majalah Gatra maupun Tempo, masing-masing memiliki ciri khas

dalam penyajian ilustrasi terutama saat mengangkat laporan utama kasus-kasus

korupsi di Indonesia. Penyajian ilustrasi untuk kasus-kasus korupsi pada

sampul majalah Gatra maupun Tempo beberapa cukup keras menyindir elit

politik yang terlibat dalam kasus korupsi.

Tahun 2013, berbagai kasus korupsi berhasil diungkap oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK). Pejabat pemerintahan dari mulai menteri,

anggota DPR RI, gubernur bahkan ketua dari sebuah lembaga konstitusi yang

sangat dihormati menjadi tersangka pada kasus korupsi di tahun 2013. Dalam

hal ini sebut saja Akil Mochtar, seorang hakim dan Ketua Mahkamah

Konstitusi. Ia ditetapkan menjadi tersangka setelah dilakukan penyelidikan

oleh KPK. Akil terbukti menerima suap dari berbagai kasus sengketa pilkada

Page 15: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

3

yang ditanganinya. Tak hanya pejabat pemerintahan, beberapa petinggi partai

yang dekat dengan pejabat pemerintahan juga terjebak dalam kasus-kasus

korupsi di tahun 2013. Seperti Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi

Hasan Ishaaq yang ditetapkan sebagai tersangka atas keterlibatannya dalam

kasus korupsi pengaturan kuota daging sapi impor juga Anas Urbaningrum

yang menjadi tersangka atas kasus Hambalang.

Menjamurnya kasus korupsi di kalangan pejabat pemerintah

mengakibatkan kekhawatiran, karena perbuatan korupsi sangat merugikan

negara dan masyarakat. Di dalam Islam, korupsi diibaratkan seperti perbuatan

mencuri. Meski dianggap sebagai perbuatan mencuri, Islam tidak membahas

secara detail mengenai hukuman korupsi.

Oleh karena permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah terkait

dengan tanda-tanda dalam foto, maka untuk menjawab permasalahan tersebut

digunakan pendekatan yakni semiotika Charles Sanders Peirce. Peneliti akan

meneliti perbandingan makna korupsi yang muncul dari masing-masing

ilustrasi sampul majalah Gatra dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi

melalui pendekatan semiotika. Mengapa membandingkan? Peneliti

menganalisa bahwa ada perbedaan-perbedaan dalam menampilkan sebuah

kasus korupsi menjadi ilustrasi sampul di antara kedua majalah. Seperti

perbedaan tokoh yang ditampilkan, ekspresi atau gesture, dan tanda-tanda

lainnya, sehingga menimbulkan representasi makna yang berbeda-beda pula.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik meneliti dengan judul

Perbandingan Makna Korupsi Pada Ilustrasi Sampul Antara Majalah

Gatra dan Tempo Tahun 2013.

Page 16: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

4

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat majalah Gatra dan Tempo adalah majalah mingguan,

maka untuk membatasi pembahasan dalam penelitian ini peneliti hanya

meneliti analisis semiotika pada beberapa ilustrasi sampul majalah Gatra

dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi.

2. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti oleh peneliti, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana representasi makna pada ilustrasi sampul majalah Gatra

dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi?

b. Apa saja perbandingan mengenai makna korupsi pada ilustrasi sampul

majalah Gatra dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah memberi pengetahuan mengenai

perbandingan makna korupsi dalam ilustrasi sampul antara majalah Gatra dan

Tempo dan untuk mengatasi salah membaca pesan dari sebuah ilustrasi sampul

majalah.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam perkembangan kajian media massa melalui majalah, khususnya

Page 17: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

5

ilustrasi sampul majalah untuk Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi konsentrasi Jurnalistik.

2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal

bagi penelitian serupa di masa mendatang. Selain itu juga memberi

masukan akademis bagi para tim produksi majalah.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini peneliti sudah mengadakan tinjauan

pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti

belum menemukan skripsi mahasiswa/i yang meneliti tentang judul ini. Ada

beberapa skripsi mahasiswa/i yang hampir serupa, namun berbeda dengan yang

peneliti teliti, di antaranya:

Analisis Semiotika Foto Berita Headline Koran Tempo karya Angga Rizal

Nurhuda, Semiotika Keluarga Pada Cover Majalah Ummi karya Virlindayani

Nur Maulida, Analisis Semiotik Kritik Sosial Handphone Dalam Kartun Benny

& Mice Talk About Hape karya Nurma Wazibali.

Dengan begitu, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa belum ada

mahasiswa/i yang meneliti tentang Perbandingan Makna Korupsi Pada

Ilustrasi Sampul Antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 18: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

6

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma penelitian

konstruktivis yang bersifat subjectivist. Data yang didapat adalah sesuatu

yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang diteliti untuk

menyatakannya dengan penafsiran atau konstruksi makna.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan

lebih mendalam melalui pengumpulan data sebanyak-banyaknya.

Penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif memiliki relasi dengan

analisis data visual dan data verbal yang merefleksikan pengalaman sehari-

hari.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis semiotika yang bersifat kualitatif deskriptif yang bertujuan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-

fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.1 Analisis semiotika

memberi penekanan pada pencarian makna melalui relasi-relasi tanda yang

ada dalam teks itu sendiri (bukan relasi teks dengan pengarangnya,

pembacanya atau konteksnya).2 Pendekatan teori semiotika yang peneliti

lakukan memakai pendekatan teori semiotik Charles Sanders Peirce.

1 Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana 2006) Cet-2,

h. 69. 2 M, Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gitanyali, 2004), h. 63.

Page 19: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

7

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah majalah Gatra dan Tempo. Sedangkan

objek pada penelitian ini adalah beberapa ilustrasi dari sampul majalah

Gatra dan Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi. Berdasarkan

pengamatan peneliti, selama tahun 2013 ada empat edisi di Gatra dan

Tempo yang menampilkan ilustrasi sampul dengan tema kasus korupsi

yang sama. Berikut adalah judul pada ilustrasi sampul majalah Gatra dan

Tempo yang akan diteliti:

a. Majalah Gatra

- Politik Daging Sapi (Edisi 07 - 13 Februari 2013)

- Ada Apa Dengan Anas (Edisi 14 - 20 Februari 2013)

- Setelah Lutfi Siapa Lagi (Edisi 16 - 22 Mei 2013)

- Kisah Dangdut Akil Mochtar (Edisi 07 - 13 November 2013)

b. Majalah Tempo

- Hangus! (Edisi 11 - 17 Februari 2013)

- Buruk Anas Partai Dibelah (Edisi 18 - 24 Februari 2013)

- Selingkuh Fathanah dan Partai Dakwah (Edisi 20 - 26 Mei 2013)

- Wani Piro? (Edisi 07 - 13 Oktober 2013)

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan semiotika model

Charles Sanders Peirce yang membagi tanda atas icon (ikon), index

(indeks) dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara

penanda dan pertandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah atau dengan

kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang

Page 20: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

8

bersifat kemiripan. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya

hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau

hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada

kenyataan. Sedangkan simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan

alamiah antara penanda dengan petandanya.3

Menurut Charles Sanders Peirce, semiotika berangkat dari tiga

elemen utama tersebut, yang disebut Peirce sebagai teori segitiga makna

atau triangle meaning.4

6. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, peneliti

menggunakan metode mengumpulkan majalah dan pengamatan secara

menyeluruh dari semua sampul majalah maupun isi teks.

a. Observasi

Observasi adalah metode pertama yang digunakan dalam penelitian

ini, dengan melakukan pengamatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi pada penelitian ini

diartikan sebagai kegiatan mengamati subjek (majalah Gatra dan

Tempo) dan objek (ilustrasi sampul majalah Gatra dan Tempo tahun

2013 yang bertema korupsi) secara langsung. Pada penelitian ini,

peneliti hanya menggunakan analisis dokumen sebagai instrumen

observasi. Analisis dokumen hanya mengamati dokumen sebagai

sumber informasi dan menginterpretasikannya ke dalam hasil

3 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 42.

4 Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006), cet.

2, h. 263.

Page 21: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

9

penelitian. Dokumen yang digunakan yaitu majalah Gatra dan Tempo

tahun 2013 yang bertema korupsi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelitian yang mengumpulkan, membaca dan

mempelajari berbagai bentuk data tertulis (buku, majalah atau jurnal)

yang terdapat di perpustakaan, internet atau instansi lain yang dapat

dijadikan analisis dalam penelitian ini.

Page 22: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pesan dan Ideologi pada Ilustrasi Sampul Majalah

1. Pengertian Majalah

Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam

artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasanya memiliki artikel

mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat dan ditulis

dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) majalah adalah

terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,

pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan

menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah

bulanan, mingguan, dan sebagainya, dan menurut penyusunan isinya

dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu

pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Menurut ensiklopedia pers Indonesia majalah adalah penerbitan

berkala yang menggunakan kertas bersampul, memuat bermacam-macam

tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun foto-foto. Dari segi isi dibagi dalam

dua jenis yakni majalah umum, yaitu majalah yang memuat karangan-

karangan pengetahuan umum, karangan-karangan yang menghibur,

gambar-gambar, olahraga, film, seni, dll. Majalah khusus, yaitu majalah

yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidang-bidang khusus,

Page 23: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

11

seperti majalah wanita, majalah keluarga, majalah humor, majalah

kecantikan, politik, kebudayaan, cerpen, dll.1

Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat

dibedakan dengan surat kabar, karena majalah memiliki karakteristik

tersendiri, yaitu2:

1. Penyajian lebih dalam.

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan

selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan (satu kali sebulan).

Majalah berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya

mempunyai waktu cukup lama untuk memahami dan mempelajari

suatu peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang leluasa untuk

melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian

berita dan informasinya dapat dibahas secara lebih mendalam.

2. Nilai aktualitas lebih lama.

Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka

nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan

menganggap usang surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila

kita baca saat ini. Akan tetapi kita tidak pernah menganggap usang

majalah yang terbit dua atau tiga hari yang lalu. Sebagaimana kita

alami bersama, bahwa dalam membaca majalah kita tidak pernah

tuntas sekaligus. Pada hari pertama kita hanya membaca topik yang

kita senangi atau relevan dengan profesi kita, hari esok dan seterusnya

1 Kurniawan Effendi, Ensiklopedia Pers Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h.

154-155. 2 Ardianto, Elvinaro, & Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 113-114.

Page 24: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

12

kita membaca topik lain sebagai referensi. Dengan demikian, majalah

mingguan baru tuntas kita baca dalam tempo tiga atau empat hari.

3. Gambar atau foto lebih banyak.

Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian

beritanya yang mendalam majalah juga dapat menampilkan gambar

atau foto yang lengkap dengan ukuran besar dan kadang-kadang

berwarna, serta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik. Foto-

foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik tersendiri apabila

foto tersebut sifatnya eksklusif.

4. Di samping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya

tarik tersendiri.

Sampul majalah adalah ibarat pakaian dan aksesori pada manusia.

Sampul majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan

gambar dan warna yang menarik pula. Menarik tidaknya sampul

majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya serta konsistensi

keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

2. Pengertian Sampul Majalah

Menurut Ellen McCracken yang mengutip pernyataan dari Goerge

Gerbner bahwa sampul majalah memegang peran utama dalam

mengiklankan sebuah majalah yang bertujuan untuk membentuk karakter

budayanya yang dituangkan lewat sebuah sampul majalah itu. Ellen

McCracken menjelaskan bagaimana peran sampul depan majalah ini di

dalam tulisannya The Cover: window to the future self dalam buku

Turning It On, A Reader in Women and Media. Ia menulis bahwa sampul

Page 25: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

13

majalah menjadi sebuah nilai tambah serta iklan yang paling penting yang

dilakukan oleh sebuah majalah, karena inilah salah satu alat yang bisa

membedakan majalah satu dengan majalah yang lain. Gaya dan aliran

suatu majalah adalah elemen terpenting dalam memposisikan sebuah

majalah di mana majalah tersebut akan menawarkan dan membentuk

pembaca melalui sebuah proses pemahaman.3

McCracken menambahkan bahwa kebanyakan sampul mencoba

untuk membentuk representasi pembaca yang ideal, yang ingin disasar

oleh pemasang iklan. Selain itu yang sering juga dilakukan adalah sebuah

ikon yang berfungsi sebagai penanda, ataupun konotasi lain pada sebuah

kasus tertentu. Tanpa kecuali, teks verbal pada sampul yang terdiri dari

nama majalah dalam huruf yang besar dan rangkaian topik utama didesain

untuk menarik pembaca dengan tulisan tertentu yang ada di dalam

majalah.4

McCracken juga menyebutkan bahwa identitas gaya atau aliran

sebuah majalah sangat menentukan penjualan majalah dan jumlah

pembaca, dan berperan penting untuk pembaca dalam memahami dirinya

saat dia membacanya. Pesan yang disampaikan dalam sampul secara

umum dapat dilakukan dalam lingkup publik, jadi ketika pembaca

membeli majalah, membaca di ruang publik, ataupun meletakkan majalah

di atas meja sebuah kedai kopi, pembaca lain akan mengenali bahwa

keduanya membaca majalah yang sama. Ketika sebuah sampul

3 Helen Baehr & Ann Gray, Turning It On A Reader in Women & Media (New York: St.

Martin Press Inc, 1996), h. 97. 4 Helen Baehr & Ann Gray, Turning It On A Reader in Women & Media, h. 98.

Page 26: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

14

menyandikan sebuah gaya semata-mata digunakan untuk menjual majalah,

sampul tersebut juga menawarkan sebuah ideologi, yang membantu

pembaca dalam menggambarkan diri mereka kepada orang lain.5

McCracken menjelaskan tentang fungsi dari sampul majalah yaitu

untuk membantu apa yang dibangun majalah tersebut dengan melekatkan

definisi awal melalui judul majalah, berita utama, dan foto atau ilustrasi.

Kalimat, penekanan, warna, gambar visual, gambaran tersembunyi dari

karya yang dinikmati sampai pada posisi pada isi sebuah majalah.

Pembaca tidak hanya melihat sebuah isi majalah dari sampulnya, tapi

model interpretasi yang diberikan adalah bagian dari simbol yang ada pada

sampul yang mempunyai pengaruh yang kuat. Sampul adalah hal yang

paling penting dalam beriklan di dunia majalah, dan lalu melalui perannya

sebagai identitas gaya, sistem semiotik, dan kerangka. Hubungan saling

mempengaruhi dari fotografi, kata verbal, dan teks yang berwarna dalam

tiap sampul majalah menciptakan nilai yang dimuat dalam pengertian

kebudayaan tetapi bermaksud untuk menarik pengiklan dan meningkatkan

penjualan. Sampul majalah menjalankan peran sebagai pengenal aliran,

sistem tanda, dan kerangka untuk meraih hasil. Setiap peran yang

dimainkan sangat dekat hubungannya dengan struktur komersial dari

industri majalah dan akan menjadi berbeda dengan tujuan majalah lain

yaitu melakukan perubahan.6

5 Helen Baehr & Ann Gray, Turning It On A Reader in Women & Media (New York: St.

Martin Press Inc, 1996), h. 99. 6 Helen Baehr & Ann Gray, Turning It On A Reader in Women & Media, h. 100.

Page 27: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

15

Unsur-unsur dalam sampul depan majalah ternyata juga terdapat

pada iklan cetak. Iklan cetak merupakan sebuah teks yang kompleks

dimana di dalam mengkonstruksikan pesan menggunakan bahasa visual

yang meliputi bahasa gambar dan tulisan. Dalam buku Komunikasi

Periklanan Cetak karangan Dendi Sudiana, dikemukakan beberapa unsur

dalam iklan cetak, dimana unsur-unsur tersebut juga terdapat dalam

halaman muka majalah. Unsur-unsur tersebut antara lain7:

1. Judul

Judul merupakan suatu unsur cetak terpenting dalam persaingan

untuk menarik perhatian pembaca. Ilustrasi mungkin menarik, tetapi

mungkin ditafsirkan terpisah. Dengan pembubuhan judul, pembaca

dituntun dalam penyeberangan dari ilustrasi ke pesan. Dalam suatu

pengertian umum, judul melayani dwifungsinya: (1) secara ringkas dan

langsung menyarankan isi pesan, atau (2) menampilkan daya tarik

terhadap suatu kepentingan dasar pembaca setelah menyajikan pesan

sumber.

Sifat penting judul terhadap badan naskah sangat berperan bagi

pertimbangan tata letak. Bila hasil guna iklan bergantung pada tingkat

keterbatasan teks, judul harus ditampakkan rupa dalam upaya

menuntun mata pembaca dari suatu titik tolak daya tarik ke naskah.

2. Naskah

Naskah iklan meliputi pesan kata-kata. Sebagaimana halnya judul,

semboyan, dan ilustrasi, naskah atau teks merupakan suatu bagian atau

7 Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak (Bandung: Remadja Karya, 1986), h. 34.

Page 28: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

16

unit dalam iklan yang menyandang peranan tertentu masing-masing

pada penampilannya. Fungsi naskah adalah menjelaskan produk atau

jasa yang ditawarkan, sekaligus mengarahkan secara demikian rupa

agar pembaca berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan

pemasang iklan. Naskah merupakan komunikasi dengan pengisian

kata-kata secara tepat guna berdasarkan gagasan atau daya tarik

tentang keunggulan, kemajuan, dan keindahan produk atau jasa yang

diiklankan.

Pendekatan kreatif naskah dapat bersifat dogmatis; bersifat

menampilan alasan-alasan, misalnya dengan mengungkapkan fakta-

fakta, bagan, dan statistik; menampilkan daya tarik (appeals), baik

yang menyenangkan maupun yang menggelisahkan (fear appeals).

Bagaimana pun, naskah iklan perlu direka secara menarik, bersahabat,

dan meyakinkan.

3. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering

digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap

sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang

ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata (dalam hal ini termasuk

pula foto, diagram, peta, grafik, dan tanda-tanda) dapat

mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna

daripada teks.

Fungsi ilustrasi dalam iklan adalah:

- Menarik perhatian

Page 29: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

17

- Merangsang minat membaca keseluruhan pesan

- Menonjolkan salah satu keistimewaan produk

- Menjelaskan suatu pernyataan

- Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca di

antara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama

- Menciptakan suasana yang khas

- Mendramatisasi pesan

- Menonjolkan suatu merk atau menunjang semboyan yang

ditampilkan

- Mendukung judul iklan

4. Logo dan Merk Dagang

Pengkasatmataan iklan melibatkan pengambil keputusan yang

berkenaan dengan “tanda-tanda identifikasi”, terutama logo perusahaan

atau merk dagang. Bila kita perhatikan perilaku konsumen di pasar,

sering terjadi seseorang “membeli merk”, terutama terhadap barang-

barang yang dipandang dapat menaikkan gengsi atau stastusnya di

lingkungan sekitarnya. Dengan demikian logo, logogram, adcuts, dan

merk dagang ternyata dapat memainkan peran penting dalam

komunikasi periklanan.

5. Warna

Dahulu orang memilih warna hanya untuk kebutuhan tertentu

menurut perasaan saja. Pada masa modern ini orang sudah mulai

berpikir secara ilmiah melalui berbagai proses eksperimen, baik secara

fisika, kimiawi, atau seni, bahkan psikologi. Dengan perkataan lain

Page 30: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

18

orang-orang sekarang memilih warna dengan kesadaran. Pada

dasarnya, warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu

objek ke mata manusia.

B. Makna Korupsi dan Islam

1. Makna Korupsi

Korupsi sebagai fenomena penyimpangan dalam kehidupan sosial,

budaya, kemasyarakatan, dan kenegaraan sudah dikaji dan ditelaah secara

kritis oleh banyak ilmuwan dan filosof. Aristoteles misalnya, sejak awal

telah merumuskan sesuatu yang disebutnya sebagai korupsi moral (moral

corruption).8 Korupsi moral merujuk pada berbagai bentuk konstitusi yang

sudah melenceng, hingga para penguasa rezim termasuk dalam sistem

demokrasi, tidak lagi dipimpin oleh hukum, tetapi tidak lebih hanya

berupaya melayani dirinya sendiri.9

Korupsi berasal dari kata Latin Corruptio atau Corruptus.

Kemudian, muncul dalam bahasa Inggris dan Prancis Corruption, dalam

bahasa Belanda Korruptie, selanjutnya dalam bahasa Indonesia dengan

sebutan Korupsi.10

Akan tetapi definisi korupsi yang paling banyak diacu,

termasuk oleh World Bank dan UNDP, adalah “the abuse of public office

for private gain”. Dalam arti yang lebih luas, definisi korupsi adalah

penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi atau privat

8 Albert Hasibuan, “Titik Pandang Untuk Orde Baru”, dalam Mansyur Semma, Negara

dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 32. 9 Mansyur Semma, Negara dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 32.

10 A. Hamzah, “Korupsi: Dalam Pengelolaan Proyek Pembangunan”, dalam Mansyur

Semma, Negara dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 32.

Page 31: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

19

yang merugikan publik dengan cara-cara bertentangan dengan ketentuan

hukum yang berlaku.11

Definisi ini merupakan konsensus yang banyak

diacu para pakar di bidang antikorupsi. Walau demikian, definisi ini belum

sempurna meski cukup membantu dalam membatasi pembicaraan tentang

korupsi. Beberapa kelemahan definisi tersebut di antaranya bias yang

cenderung memojokkan sektor publik, serta definisi yang mencakup

tindakan korupsi oleh privat walaupun sama-sama merugikan publik.12

Korupsi terjadi jika tiga hal terpenuhi, yaitu (1) Seseorang

memiliki kekuasaan termasuk untuk menentukan kebijakan publik dan

melakukan administrasi kebijakan tersebut, (2) Adanya economic rents,

yaitu manfaat ekonomi yang ada sebagai akibat kebijakan publik tersebut,

dan (3) Sistem yang ada membuka peluang terjadinya pelanggaran oleh

pejabat publik yang bersangkutan. Apabila satu dari ketiga parameter ini

tidak terpenuhi, tindakan yang terjadi tidak bisa dikategorikan sebagai

tindakan korupsi.13

Secara umum, tindakan ilegal seperti penggelapan uang dan

penyelundupan selama tidak melibatkan pejabat publik, menurut definisi

di atas, tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan korupsi. Padahal,

secara tidak langsung tindakan ini merugikan publik karena mengurangi

pendapatan negara dari sektor pajak. Dalam studi Lambsdorff disebutkan

15

Peter Langseth et al, “The Role of a National Integrity System in Fighting Corruption”,

dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek

Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 6. 12

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan, h. 6. 13

Arvin. K. Jain, “Corruption: A Review”, dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi

Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2009), h. 7.

Page 32: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

20

bahwa besarnya proporsi bujet pemerintah terhadap GDP suatu negara

berkorelasi positif terhadap tingkat korupsi.14

Definisi tersebut menyamaratakan korupsi di negara yang

menganut sistem kerajaan dan demokrasi. Dalam negara kerajaan, raja

mempunyai wewenang untuk mengatur distribusi kekayaan negara, karena

pada prinsipnya tidak ada pemisahan antara kekayaan negara dan

kekayaan pribadi raja. Seorang raja bisa saja menggunakan uang kerajaan

untuk urusan pribadi dan ini tidak dianggap sebagai tindakan korupsi.

Tindakan yang sama akan menjadi kasus korupsi besar apabila terjadi di

negara demokrasi.15

Sedangkan Transparansi Internasional mempunyai definisi yang

lebih fleksibel tentang korupsi, yaitu “penyalahgunaan kepercayaan yang

diberikan orang lain, untuk kepentingan pribadi”. Di sisi lain, Indonesia

juga telah mengambil langkah maju dalam mendefinisikan tindak korupsi,

saat jenis tindakan yang termasuk dalam kategori korupsi diperluas,

bahkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi mencantumkan daftar 29 perbuatan yang bisa

dikategorikan sebagai korupsi baik melibatkan maupun tidak melibatkan

pejabat publik.16

14

Johann G. Lambdorff, “Corruption in Empirical Research-A Review”, dalam

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek

Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 7. 15

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan, h. 7. 16

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan, h. 7.

Page 33: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

21

Mahzar17

, menandaskan istilah korupsi secara umum sebagai

“tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal activities)” untuk

mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok. Gagasan yang diambil

dari Philip ini, menyebutkan definisi korupsi sebagai; Pertama, pengertian

korupsi yang berpusat pada kantor publik (public office-centered

corruption), yang didefinisikan sebagai tingkah laku dan tindakan

seseorang pejabat publik yang menyimpang dari tugas-tugas publik formal

untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau keuntungan bagi orang-orang

tertentu yang berkaitan erat dengannya seperti keluarga, karib kerabat dan

teman. Pengertian ini, juga mencakup kolusi dan nepotisme memberikan

patronase lebih karena alasan hubungan kekeluargaan (ascriptive) daripada

merit.

Kedua, pengertian korupsi yang berpusat pada dampak korupsi

terhadap kepentingan umum (public interest-centered). Dalam kerangka

ini, korupsi dapat dikatakan terjadi, jika seorang pemegang kekuasaan atau

fungsionaris pada kedudukan publik yang melakukan tindakan-tindakan

tertentu dari orang-orang yang akan memberikan imbalan (apakah uang

atau materi lain), sehingga dengan demikian merusak kedudukannya dan

kepentingan publik. Ketiga, pengertian korupsi yang berpusat pada pasar

(market-centered) berdasarkan analisis tentang korupsi yang menggunakan

17

Asyumardi Mahzar, “Pemberantasan Korupsi Menuju Tata Pemerintahan yang Lebih

Baik; Makalah Seminar Internasional, Praktik-praktik yang Baik Dalam Memerangi Korupsi di

Asia”, dalam Mansyur Semma, Negara dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.

34.

Page 34: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

22

teori pilihan publik dan sosial, dan pendekatan ekonomi di dalam kerangka

analisis politik.18

Berdasarkan kerangka ini, korupsi berarti lembaga ekstra-legal

yang digunakan individu-individu atau kelompok-kelompok untuk

mendapat pengaruh terhadap kebijakan dan tindakan birokrasi. Karena itu,

eksistensi korupsi jelas mengindikasikan, hanya individu dan kelompok

yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang lebih mungkin

melakukan korupsi daripada pihak-pihak lain. Masih dalam kerangka ini,

korupsi juga berarti penyalahgunan kekuasaan oleh pegawai atau pejabat

pemerintah untuk mendapatkan tambahan pendapatan dari publik. Dengan

demikian, kedudukan publik telah dijadikan lahan bisnis, yang selalu akan

diusahakannya untuk memperoleh pendapatan sebesar-besarnya.19

Definisi korupsi yang dikemukakan oleh Benveniste dalam bukunya yang

berjudul “Birokrasi”. Dalam buku tersebut, korupsi didefinisikan ke dalam

4 jenis sebagai berikut20

:

a. Discretionery corruption, ialah korupsi yang dilakukan karena adanya

kebebasan dalam menentukan kebijaksanaan, sekalipun nampaknya

bersifat sah, bukanlah praktek-praktek yang dapat diterima oleh para

anggota organisasi. Contoh: Seorang pelayan perijinan Tenaga Kerja

Asing, memberikan layanan yang lebih cepat kepada “calo” atau orang

yang bersedia membayar lebih, ketimbang para pemohon yang biasa-

18

Asyumardi Mahzar, “Pemberantasan Korupsi Menuju Tata Pemerintahan yang Lebih

Baik; Makalah Seminar Internasional, Praktik-praktik yang Baik Dalam Memerangi Korupsi di

Asia”, dalam Mansyur Semma, Negara dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.

34-35. 19

Mansyur Semma, Negara dan Korupsi, h. 34-35. 20

Suyatno, Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Jakarta: CV Muliasari, 2005), h. 17-18.

Page 35: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

23

biasa saja. Alasannya karena calo adalah orang yang bisa memberikan

pendapatan tambahan. Dalam kasus ini, sulit dibuktikan tentang

praktek korupsi, karena tidak ada peraturan yang dilanggar.

b. Illegal corruption, ialah suatu jenis tindakan yang bermaksud

mengacaukan bahasa atau maksud-maksud hukum, peraturan dan

regulasi tertentu. Contoh: Di dalam peraturan lelang dinyatakan bahwa

untuk pengadaan barang jenis tertentu harus melalui proses pelelangan

atau tender. Namun karena waktunya mendesak, maka proses tender

itu tidak dimungkinkan. Untuk itu pemimpin proyek mencari dasar

hukum mana yang bisa mendukung atau memperkuat pelaksanaan

pelelangan, sehingga tidak disalahkan oleh inspektur. Dicarilah pasal-

pasal dalam peraturan yang memungkinkan untuk bisa dipergunakan

sebagai dasar hukum guna memperkuat sahnya pelaksanaan tender.

Dari sekian banyak pasal, misal ditemukan suatu pasal yang mengatur

perihal “keadaan darurat”. Dari sinilah dimulainya illegal corruption,

yakni ketika pemimpin proyek mengartikulasikan tentang keadaan

darurat yang dimaksud. Dalam beberapa kasus, letak illegal corruption

berada pada kecanggihan memainkan kata-kata bukan substansinya.

c. Mercenery corruption, ialah jenis korupsi yang dimaksud untuk

memperoleh keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang

dan kekuasaan. Contoh: Dalam sebuah persaingan tender, seorang

panitia lelang memiliki kewenangan untuk meluluskan peserta tender.

Untuk itu secara terselubung atau terang-terangan ia mengatakan

bahwa untuk memenangkan tender, peserta harus bersedia memberikan

Page 36: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

24

uang “sogok” atau “semir” dalam jumlah tertentu. Jika permintaan ini

dipenuhi oleh kontraktor yang mengikuti tender, maka panitia lelang

ini sudah termasuk ke dalam kategori mercenary corruption. Bentuk

“sogok” atau “semir” itu tidak mutlak berupa uang, namun bisa juga

dalam bentuk lain.

d. Ideological corruption, ialah jenis korupsi illegal maupun

discretionary yang dimaksudkan untuk mengejar tujuan kelompok.

Sedangkan menurut tingkatannya, kasus korupsi dibagi menjadi

dua yakni21

:

1. Grand Corruption atau korupsi besar adalah korupsi yang dilakukan

oleh pejabat publik tingkat tinggi menyangkut kebijakan publik dan

keputusan besar di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi.

Korupsi disebut juga corruption by greed atau korupsi akibat

keserakahan karena para pelaku umumnya sudah berkecukupan secara

materiil.

Korupsi ini menyebabkan kerugian negara yang sangat besar

secara finansial maupun nonfinansial. Modus operandi yang umum

terjadi adalah kolusi antara kekuatan ekonomi, kekuatan politik dan

para pengambil kebijakan publik. Melalui pengaruh yang dimiliki,

kelompok kepentingan tertentu mempengaruhi pengambil kebijakan

guna mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan kelompoknya.

Apabila pengaruh kelompok tersebut begitu besar dan seolah dapat

21

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 18-21.

Page 37: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

25

mengontrol proses perumusan kebijakan publik, fenomena ini sering

disebut dengan state capture atau elit capture.

State capture dapat terjadi dalam berbagai bentuk, World Bank

dalam bukunya Anti-Corruption in Transition 2, menjabarkan beberapa

bentuk state capture yaitu: (1) suap kepada anggota DPR untuk

mempengaruhi perundangan, (2) suap kepada pejabat negara untuk

mempengaruhi kebijakan publik, (3) suap kepada lembaga peradilan

untuk memengaruhi keputusan terkait dengan kasus-kasus besar, (4)

suap kepada pejabat bank sentral untuk memengaruhi kebijakan

moneter, dan (5) sumbangan kampanye ilegal untuk partai politik.22

Kerugian terbesar bagi negara dan rakyat tidak saja diakibatkan

oleh besarnya nilai uang yang hilang, tetapi juga bergesernya orientasi

kebijakan publik dari dan untuk kepentingan rakyat menjadi

kepentingan segelintir individu. Dalam jangka menengah dan panjang,

grand corruption akan melahirkan problem struktural yang sulit untuk

ditata ulang. Contoh klasik korupsi besar adalah privatisasi aset negara

secara tidak transparan dan fair, pemberian konsesi eksploitasi

tambang dan kekayaan alam lainnya kepada kelompok tertentu, proses

tender proyek skala besar yang tidak transparan, keringanan pajak dan

biaya masuk untuk sektor dan kelompok tertentu, dan bailout secara

pilih kasih kepada perusahaan tertentu agar lolos dari jebakan krisis

ekonomi.

22

World Bank, “Anti Corruption in Transition 2-Corruption in Enterprise Sate-

Interactionsin Europe and Central Asia 199-2002”, dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi

Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2009), h. 18.

Page 38: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

26

2. Petty Corruption atau korupsi kecil, sering disebut survival corruption

atau corruption by need, adalah korupsi yang dilakukan oleh pegawai

pemerintah guna mendukung kebutuhan hidup sehari-hari, akibat

pendapatan yang tidak memadai.23

Korupsi kecil merupakan fenomena

yang terjadi di banyak negara yang gagal menyusun dan

mengimplementasikan kebijakan publik yang menyejahterakan rakyat.

Pemberantasan korupsi kecil sama strategisnya dengan

pemberantasan grand corruption mengingat: pertama, kendati nilai

kerugian per-kejadian relatif besar, tetapi dikarenakan jumlah kejadian

yang massif, total kerugian yang diderita oleh negara dan masyarakat

akibat korupsi ini sangat besar. Kedua, korupsi kecil ini menyangkut

sisi kehidupan sehari-hari masyarakat. Apabila tidak segera

ditanggulangi, masyarakat akan menganggap korupsi sebagai bagian

dari keseharian mereka yang akan menciptakan masyarakat yang

permisif dan toleran terhadap korupsi. Ketiga, korupsi kecil menyemai

korupsi besar. Pejabat tingkat bawah yang terlibat korupsi kecil dengan

berjalannya waktu akan menjadi pejabat tinggi dengan diskresi

kekuasaan yang besar. Ada kecenderungam seseorang mengulangi

kejahatan yang pernah dilakukannya sepanjang ada kesempatan

sehingga meningkatkan potensi terjadinya korupsi besar.

23

Jeremy Pope et al, “The Role of National Integrity System in Fighting Corruption”,

dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek

Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 19.

Page 39: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

27

2. Korupsi dalam Pandangan Islam

Di dalam Islam, konsep atau istilah yang sering dikaitkan dengan

korupsi karena ditinjau dari perspektif sebagai pengkhianatan atas amanah

yang semestinya dipelihara ialah ghulûl. Ghulûl secara leksikal dimaknai

“akhdu al-syai‟ wa dassahu fi mata‟ihi” yang artinya “mengambil sesuatu

dan menyembunyikannya dalam hartanya.” Dalam sejarah Islam, konsep

ghulûl muncul karena adanya penggelapan harta rampasan perang sebelum

dibagikan. Ibn Hajar al-Asqalani mendefinisikannya sebagai “al-khinayah

fi al-maghnam” yaitu “pengkhianatan pada harta rampasan perang.” Di

dalam Al-Quran tindakan ghulûl tersebut dijelaskan dengan sanksi akhirat

tanpa memberikan sanksi yang jelas dalam kehidupan di dunia24

,

sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Ali Imran ayat 161 berikut:

“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan

perang. Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang

itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang

dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan

tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang

mereka tidak dianiaya.”(Q.S. Ali Imran: 161)

Rasulullah memperinci makna ghulûl ini meliputi tindakan

seseorang yang mengambil sesuatu di luar gajinya yang sudah ditetapkan

24

Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Fikih Antikorupsi Perspektif Ulama

Muhammadiyah”, dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab,

Akibat, dan Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 820.

Page 40: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

28

dan orang yang mendapatkan hadiah karena jabatan yang melekat pada

dirinya.25

Selain konsep ghulûl, di dalam Islam dikenal juga istilah risywah

yang secara leksikal mengacu pada kata rasya-yarsyu-risywatan yang

bermakna al-ju‟l yang artinya upah, hadiah, pemberian atau komisi.

Sedangkan risywah secara terminologis adalah tindakan memberikan harta

dan yang sejenis untuk membatalkan hak milik pihak lain atau

mendapatkan atas hak milik pihak lain. Di samping itu, definisi lain

risywah adalah sesuatu yang diberikan seseorang kepada hakim atau yang

lainnya agar orang tersebut mendapatkan kepastian hukum atau sesuatu

yang diinginkannya. Rumusan terakhir ini dikenal dengan istilah “isti‟jal fi

al-qadhiyah”, yakni usaha untuk menyegerakan pengurusan masalah

hukum, termasuk pengurusan masalah lainnya tanpa melalui prosedur

yang berlaku. Dalam bahasa Indonesia, istilah risywah dapat diartikan

sebagai sogok.26

Di dalam Al-Quran dikemukakan jenis korupsi lain yaitu khianat.

Di dalamnya dijelaskan tentang larangan mengkhianati amanat sesama

manusia beriringan dengan larangan mengkhianati Allah dan Rasul-Nya.

Amanat sesama manusia di sini dapat meliputi banyak hal, mulai dari

25

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 820. 26

Nasruddin al-Barabbasi, “Kisah-Kisah Islam Antikorupsi”, dalam Wijayanto & Ridwan

Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 820.

Page 41: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

29

amanat politik, ekonomi, bisnis, sosial, dan pergaulan.27

Sebagaimana

yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Anfal ayat 27 berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah

SWT dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati

amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”(Q.S.

Al-Anfal: 27)

Selain ketiga istilah tersebut di atas, di dalam Islam terdapat istilah

ghasab yang artinya “mengambil sesuatu dari tangan seseorang dengan

jalan paksaan” dan saraqah yaitu “tindakan mengambil harta pihak lain

secara sembunyi-sembunyi tanpa ada pemberian amanat atasnya”,

kejahatan ini disinggung dalam Al-Quran. Selanjutnya ada konsep yang

sering juga dikaitkan dengan korupsi, yaitu intikhab (merampas) dan

ikhtilash (mencopet). Dua konsep ini dapat dikatakan korupsi dilihat dari

hakikatnya sebagai pemindahan hak secara melawan hukum.28

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Mai’dah ayat 38 mengenai

hukuman bagi para pencuri, sebagai berikut:

“Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah

tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan

27

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 821. 28

Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Fikih Antikorupsi Perspektif Ulama

Muhammadiyah”, dalam Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab,

Akibat, dan Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 821.

Page 42: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

30

dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.” (Q.S Al-Maidah: 38)

Islam tidak secara spesifik membahas jenis hukuman bagi para

koruptor. Setidaknya terdapat beberapa model hukuman yang dapat

diberlakukan kepada pelaku korupsi seperti pertama, sanksi di dunia

berupa hukuman sebagaimana pencuri, dan diusir atau diasingkan

sebagaimana hirabah atau qath‟u al-thariq dalam kondisi dikhawatirkan

mengancam kehidupan atau keselamatan orang lain.29

Kedua, sanksi sosial saat masyarakat secara sadar akan

merendahkan orang-orang yang mendapatkan harta yang diraih dengan

jalur tidak halal atau koruptif. Sanksi tersebut dapat berupa30

:

1. Dijauhi oleh masyarakat karena memakan harta korupsi identik

dengan memakan barang haram (al-suht).

2. Pelaku korupsi tidak akan diterima kesaksiannya seperti dalam

kesaksian di pengadilan, kesaksian dalam penetapan ketentuan-

ketentuan syariah Islam – seperti kesaksian penentuan awal mula

masuk bulan Ramadhan, kesaksian pernikahan dan lain sebagainya.

Ini semua berangkat dari anggapan bahwa pelaku korupsi adalah

orang yang berkhianat kepada orang lain.

Ketiga, sanksi moral ketika meninggal dunia, pelaku korupsi

jenazahnya haram untuk dishalati, karena bagaimanapun juga seorang

koruptor adalah orang tercela dan celaka.

29

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 821. 30

Wijayanto & Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan, h. 821-822.

Page 43: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

31

Selain ketiga hukuman di atas, masih ada sanksi lain yang cukup

berat, yaitu hukuman kelak di akhirat. Perbuatan koruptif dapat

menghalangi pelakunya masuk surga, selain itu harta yang didapatkannya

juga akan membebaninya kelak di hari kiamat.31

Hafidhuddin32

mencoba memberikan gambaran korupsi dalam

perspektif ajaran Islam. Ia menyatakan, bahwa dalam Islam korupsi

termasuk perbutaan fasad atau perbuatan yang merusak tatanan kehidupan.

Pelakunya dikategorikan melakukan jinayah kubro (dosa besar) dan harus

dikenai sanksi dibunuh, disalib atau dipotong tangan dan kakinya dengan

cara menyilang (tangan kanan dengan kaki kiri atau tangan kiri dengan

kaki kanan) atau diusir. Dalam konteks ajaran Islam yang lebih luas,

korupsi merupakan tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan

(al-„adalah), akuntabilitas (al-amanah), dan tanggung jawab. Korupsi

dengan segala dampak negatifnya yang menimbulkan berbagai distorsi

terhadap kehidupan negara dan masyarakat dapat dikategorikan termasuk

perbuatan fasad, kerusakan di muka bumi, yang sekali-kali amat dikutuk

Allah SWT.

Pengertian al-fasad sendiri dapat diterjemahkan sebagai segala

perbuatan yang menyebabkan hancurnya kemaslahatan dan kemanfaatan

hidup, seperti membuat teror yang menyebabkan orang takut, membunuh,

melukai dan mengambil atau merampas harta orang lain. Berdasarkan

31

Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Fikih Antikorupsi Perspektif Ulama

Muhammadiyah” dan PBNU, “NU Melawan Korupsi Kajian Tafsir dan Fiqih” dalam Wijayanto &

Ridwan Zachrie, Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 822 32

Pramono U.Thantowi, Op Cit, h. 256

Page 44: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

32

pendapat tersebut, Didin menegaskan bahwa “korupsi sama buruk dan

jahatnya dengan terorisme. Yang aneh, banyak kalangan tidak

menyadarinya seolah-olah korupsi itu dianggap perbuatan kriminal biasa,

bahkan sering dianggap perbuatan yang wajar.”33

Bagi Didin, ungkapan seperti ini sudah pasti harus ditolak

dinafikan. Karena, hanya dengan menolak korupsi sebagai perilaku

kriminal biasa, barulah perang terhadap korupsi dapat dilakukan senyaring

dan sekeras perang melawan terorisme. Antara terorisme dan korupsi,

merupakan dua entitas yang sangat membahayakan eksistensi serta

keutuhan masyarakat dan bangsa. Demikian pula bila seorang koruptor

meninggal dunia, seyogyanya jenasahnya tidak perlu dishalatkan oleh

kaum muslim, sebelum harta hasil korupsinya itu dijamin akan

dikembalikan oleh ahli warisnya kepada negara. Hal ini dianalogikan

dengan orang yang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki utang,

yang tidak boleh dishalatkan sebelum ada keluarga yang bersedia

menjaminnya. Jika tidak, kelak alam kuburnya, pelaku tindak perkara

korupsi akan terombang-ambing oleh kejahatan korupsinya.34

C. Semiotika sebagai Upaya Melihat Tanda dan Ideologi

1. Semiotika

Secara etimologis semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang

berarti penafsir tanda atau tanda di mana sesuatu dikenal. Semiotika ialah

ilmu tentang tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaan

33

Pramono U.Thantowi, Op Cit, h. 257 34

Mansyur Semma, Negara dan Korupsi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 34.

Page 45: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

33

berfungsi. Semiotika ialah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari

“tanda” dan biasa disebut filsafat penanda. Semiotika adalah teori dan

analisis berbagai tanda dan pemaknaan. Menurut Umberto Eco, tanda itu

sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang

terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.35

Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Charles

Sanders Peirce (1839-1914) dan Ferdinand de Saussure (1857-1913).36

Menurut Charles Sanders Peirce semiotika adalah tidak lain daripada

sebuah nama lain bagi logika, yakni “doktrin formal tentang tanda-tanda”.

Bagi Peirce semiotika adalah suatu cabang dari ilmu filsafat. Sedangkan

menurut Ferdinand de Saussure semiologi adalah sebuah ilmu yang

mengkaji kehidupan tanda-tanda di dalam masyarakat, menurutnya

semiologi adalah bagian dari disiplin ilmu psikologi sosial. Baik istilah

semiotika maupun semiologi dapat digunakan untuk merujuk kepada ilmu

tentang tanda-tanda tanpa adanya perbedaan pengertian yang terlalu

tajam.37

Semiotika berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal

yang tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Karena sistem

tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda

tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari

berbagai konstruksi sosial di mana pengguna tanda tersebut berada.38

35

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 95. 36

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 11. 37

Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitias (Yogyakarya:

Jalasutra, 2011), h. 3. 38

Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006), h.

262.

Page 46: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

34

Menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang

tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Di mana ada tanda,

di sana ada sistem. Artinya, sebuah tanda (berwujud kata atau gambar)

mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra manusia yang disebut

signifier, bidang penanda atau bentuk. Aspek lainnya disebut signified,

bidang petanda atau konsep atau makna.39

Penanda terletak pada tingkatan ungkapan (level of expression) dan

mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti bunyi, huruf, kata,

gambar, warna, objek, dan sebagainya. Sedangkan petanda terletak pada

level of content (tingkatan isi atau gagasan) dari apa yang diungkapkan

melalui tingkatan ungkapan. Hubungan antara kedua unsur melahirkan

makna. Tanda akan selalu mengacu pada (mewakili) sesuatu hal (benda)

yang lain. Ini disebut referent.40

Alex Sobur, Msi dalam bukunya “Analisis Isi Teks Media”

menjelaskan bahwa Semiotika sebagai suatu kajian yang menitikberatkan

objek penelitiannya pada tanda yang pada awalnya dimaknai dengan suatu

hal yang menunduk atau merujuk pada benda lain. Sebagaimana juga bila

kita melihat rambu lalu lintas berupa lampu merah yang diartikan sebagai

tanda bahwa kendaraan harus berhenti, sedangkan bila lampu berwarna

hijau berarti kendaraan diperbolehkan berjalan.41

39

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 12-

13. 40

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, h. 12-13. 41

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 70.

Page 47: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

35

2. Semiotika Charles Sanders Peirce

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign),

berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi

seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, segala

sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda.

Karena itu, tanda tidak terbatas pada benda.

Charles Sanders Peirce adalah salah seorang filsuf Amerika yang

paling orisinal dan multidimensional. Menurut Peirce, tanda

(representament) ialah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain

dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu mengacu kepada sesuatu

yang lain, oleh Peirce disebut objek (denotatum). Mengacu berarti

mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi bila

diinterpretasikan dalam benak penerima tanda melalui interpretant. Jadi,

interpretant adalah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima

tanda.42

Bagi Peirce, tanda “is something which stands to somebody for

something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar

tanda bisa berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Konsekuensinya, tanda

(sign atau representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni

ground, object dan interpretant. Atas dasar hubungan ini, Peirce

mengadakan klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground

dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah

kualitas yang ada pada tanda; misalnya kata-kata kasar, keras, lemah,

42

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 70.

Page 48: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

36

lembut, merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang

ada pada tanda; misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata

air sungai keruh yang menendakan bahwa ada hujan di hulu sungai.

Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu

lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan

manusia.43

Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon),

index (indeks) dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan

antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau

dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan

yang bersifat kemiripan.44

Misalnya, majalah Gatra dan Tempo seringkali

menampilkan sampul dengan ilustrasi dari sosok tokoh atau politisi

Indonesia yang sedang terjerat kasus korupsi, seperti pada sampul majalah

Gatra pada edisi 20 Februari 2013 yang menampilkan ilustrasi Anas

Urbaningrum.

Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah

antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat,

atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan atau sebagai bukti.45

Misalnya, teks yang ada pada sampul majalah Gatra dan Tempo yang

mewakili keterangan atas ilustrasi yang ditampilkan. Teks “Ada Apa

Dengan Anas?” adalah indeks dari ilustrasi pada sampul majalah Gatra

pada edisi 20 Februari 2013 yang menampilkan ilustrasi sosok Anas

43

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 41. 44

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 41. 45

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42.

Page 49: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

37

Urbaningrum. Tanda dapat pula mengacu ke denotatum melalui konvensi.

Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol.

Jadi, simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara

penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbiter atau

semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat.46

Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representamen) dibagi atas

rema (rheme), dicent sign atau dicisign dan argument. Rheme adalah tanda

yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya,

pada ilustrasi sampul majalah Tempo edisi 07 Oktober 2013 dapat saja

menandakan bahwa ilustrasi tersebut adalah ilustrasi dari kasus korupsi

yang menjerat Akil Mochtar. Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai

kenyataan. Misalnya, pada sampul majalah tersebut ditambahkan teks

yang menyatakan bahwa ilustrasi tersebut adalah mengenai kasus yang

menjerat Akil. Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan

tentang sesuatu.47

46

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 41. 47

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42.

Page 50: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

38

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Gatra dan Tempo Inti Media

1. Sejarah Tempo Inti Media

Di tahun 1969, sekumpulan anak muda berangan-angan membuat

sebuah majalah berita mingguan. Alhasil, terbitlah majalah berita

mingguan bernama Ekspres. Di antara para pendiri dan pengelola awal,

terdapat nama seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto

Wibisono, dan Usamah. Namun, akibat perbedaan prinsip antara jajaran

redaksi dan pihak pemilik modal utama, terjadilah perpecahan. Goenawan

cs keluar dari Ekspres pada 1970.1

Di sudut Jakarta yang lain, seorang Harjoko Trisnadi sedang

mengalami masalah. Majalah Djaja, milik Pemerintah Daerah Khusus Ibu

Kota (DKI), yang dikelolanya sejak 1962 macet terbit. Menghadapi

kondisi tersebut, karyawan Djaja menulis surat kepada Gubernur DKI saat

itu, Ali Sadikin, minta agar Djaja diswastakan dan dikelola Yayasan Jaya

Raya – sebuah yayasan yang berada di bawah Pemerintah DKI. Lalu

terjadi rembugan tripartite antara Yayasan Jaya Raya – yang dipimpin

Ir.Ciputra - orang-orang bekas majalah Ekspres, dan orang-orang bekas

majalah Djaja. Disepakatilah berdirinya majalah Tempo di bawah PT.

Grafiti Pers sebagai penerbitnya.2

1 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah 2 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah

Page 51: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

39

Mengenai filosofi dari kata Tempo, menurut Goenawan karena kata

ini mudah diucapkan, terutama oleh para pengecer. Cocok pula dengan

sifat sebuah media berkala yang jarak terbitnya longgar, yakni mingguan.

Edisi perdana majalah Tempo terbit pada 6 Maret 1971.3

Pada tahun 1982, untuk pertama kalinya Tempo dibredel. Tempo

dianggap terlalu tajam mengkritik rezim Orde Baru dan kendaraan

politiknya, Golkar. Saat itu tengah dilangsungkan kampanye dan prosesi

Pemilihan Umum. Tapi akhirnya Tempo diperbolehkan terbit kembali

setelah menandatangani semacam "janji" di atas kertas segel dengan Ali

Moertopo, Menteri Penerangan saat itu (zaman Soeharto ada Departemen

Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol pers).4

Makin sempurna mekanisme internal keredaksian Tempo, makin

mengental semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula

daya kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah sedemikian

melumut. Puncaknya, pada Juni 1994. Untuk kedua kalinya Tempo

dibredel oleh pemerintah, melalui Menteri Penerangan Harmoko. Tempo

dinilai terlalu keras mengkritik Habibie dan Soeharto ihwal pembelian

kapal-kapal bekas dari Jerman Timur.5

Selepas Soeharto lengser pada Mei 1998, mereka yang pernah

bekerja di Tempo – dan tercerai berai akibat bredel – berembuk ulang.

Mereka bicara ihwal perlu – tidaknya majalah Tempo terbit kembali.

3 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah 4 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah 5 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah

Page 52: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

40

Hasilnya, Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 12 Oktober 1998,

majalah Tempo hadir kembali.6

Untuk meningkatkan skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis

dunia media, maka pada tahun 2001, PT. Arsa Raya Perdana go public dan

menjual sahamnya ke public dan lahirlah PT. Tempo Inti Media Tbk.

(PT.TIM) sebagai penerbit majalah Tempo - yang baru. – Pada tahun yang

sama (2001), lahirlah Koran Tempo yang berkompetisi di media harian.7

Sebaran informasi di bawah bendera PT.TIM Tbk, terus

berkembang dengan munculnya produk-produk baru seperti majalah

Tempo Edisi Bahasa Inggris, Travelounge (2009) dan Tempo Interaktif -

yang kemudian menjadi tempo.co serta Tempo News Room (TNR), kantor

berita yang berfungsi sebagai pusat berita media Group Tempo. Tempo

juga mencoba menembus bisnis televisi dengan mendirikan Tempo TV,

kerjasama dengan kantor berita radio KBR 68 H.8

2. Sejarah Majalah Gatra

Gatra adalah sebuah majalah berita mingguan yang diterbitkan di

Indonesia sejak tahun 1994. Banyak anggota majalah Tempo yang baru

saja dibredel saat itu kemudian menjadi anggota majalah ini. Didirikan

oleh pengusaha yang dekat dengan rezim Orde Baru, Bob Hasan, majalah

ini dikenal propemerintah saat pemerintah Orde Baru masih berkuasa.

6 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah 7 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah 8 Tempo Media Group, “Sejarah Tempo”, artikel ini diakses pada 14 Juli 2014 pukul

01:39 WIB dari http://korporat.tempo.co/tentang/sejarah

Page 53: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

41

Seperti Tempo, format sampulnya juga meniru sampul majalah TIME

dengan garis merah di sepanjang sisi.9

Kini, Gatra menjadi salah satu majalah berita terbesar di

Indonesia. Gatra diolah dan dikemas oleh tangan-tangan profesional yang

mempunyai sejarah panjang di ladang jurnalistik. Para penggerak Gatra

adalah pekerja-pekerja pers yang telah menjalani spesialisasi majalah

berita lebih dari dua dasawarsa.10

Oplah Gatra saat ini 150.000 eksemplar setiap terbit, ditambah

dengan Gatra dalam format digital yang bisa dibaca via website, maupun

piranti tablet Apple dan Android, yang bisa diunduh dari berbagai toko

buku digital. Gatra cetak saat ini bisa diperoleh di semua kota besar di

Indonesia, hingga sejumlah kota di mancanegara. Dari hasil survei tim

Gatra, readership Gatra mencapai 1.000.000 orang.11

Mayoritas pembaca Gatra adalah dari kelompok usia produktif

antara 20 sampai 50 tahun sebesar 71,5% sementara pembaca di atas usia

50 tahun sebesar 28,9%. Mayoritas pembaca Gatra, ternyata, adalah

kalangan berpendidikan tingkat sarjana hingga doctoral sebesar (67,2%).

Gatra juga dipilih oleh pemasang iklan di Indonesia selama bertahun-

tahun sebagai media yang efektif untuk berpromosi dan mengiklankan

produknya. Mulai dari bisnis otomotif, properti, telekomunikasi, elektroik,

9 Doremindo Agency, “Media Kit Majalah Gatra”, artikel ini diakses pada 3 Juli 2014

pukul 00:23 WIB dari http://blog.doremindo.com/majalah-gatra 10

Gatra Media Group, Company Profile Gatra Media Group. 11

Gatra Media Group, Company Profile Gatra Media Group.

Page 54: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

42

perbankan, penerbangan sampai perusahaan BUMN dan institusi

pemerintahan.12

Sementara filosofi pemilihan kata Gatra adalah sebuah kata

dengan makna Wujud atau Sudut Pandang. Diambil dari khasanah bahasa

bangsa, tidak mencerminkan symbol golongan, mudah diingat, mulus

diucap, singkat ditulis, lancer dilisan, dan bersahaja.13

B. Visi dan Misi

1. Visi dan Misi Tempo Inti Media

Visi Tempo Inti Media

Menjadi acuan dalam proses meningkatkan kebebasan rakyat untuk

berpikir dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat

yang menghargai kecerdasan dan perbedaan pendapat.

Misi Tempo Inti Media

1. Menyumbangkan kepada masyarakat suatu produk multimedia yang

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda

2. Sebuah produk multimedia yang mandiri, bebas dari tekanan kekuasaan

modal dan politik

3. Terus-menerus meningkatkan apresiasi terhadap isu-isu baru, bahasa,

dan tampilan visual yang baik

4. Sebuah karya yang bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik

5. Menjadikan tempat kerja yang mencerminkan Indonesia yang beragam

sesuai kemajuan jaman

12

Gatra Media Group, Company Profile Gatra Media Group. 13

Gatra Media Group, Company Profile Gatra Media Group.

Page 55: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

43

6. Sebuah proses kerja yang menghargai kemitraan dari semua sektor

7. Menjadi lahan yang subur bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkaya

khasanah artistik dan intelektual

2. Visi dan Misi Majalah Gatra

- Membangun industri informasi menuju masyarakat yang cerdas,

berakhlak, dan sadar akan hak dan kewajibannya, serta mendorong

tegaknya hukum yang berkeadilan

- Menyajikan produk informasi yang terpercaya, mencerdaskan, objektif,

akurat, jujur, jernih, berakhlak, dan berimbang

- Meningkatkan hasil usaha dengan cara yang sehat, adil, efisien, efektif,

inovatif, tumbuh, dan disegani dalam bisnis global

- Meningkatkan mutu pelayanan untuk meningkatkan kepuasaan dan

loyalitas pembaca

C. Korupsi dalam Majalah Gatra dan Tempo

Gatra dan Tempo merupakan majalah berita yang seringkali menampilkan

sampul dengan ilustrasi yang terkesan menyindir dan mengkritik, khususnya

pada kasus-kasus korupsi. Masih ingat di pikiran, saat Tempo menampilkan

ilustrasi sampul „Rekening Gendut Perwira Polisi‟ yang membuat pihak polisi

geram dan menuntut Tempo untuk meminta maaf. Sama hanya dengan Tempo,

beberapa sampul Gatra juga pernah bermasalah dengan pihak-pihak tertentu

yang terkait.

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti delapan objek penelitian

seperti yang sudah disebutkan di awal, yang terdiri dari empat sampul majalah

Page 56: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

44

Gatra dan empat sampul majalah Tempo. Kedelapan sampul majalah tersebut,

menampilkan ilustrasi mengenai kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia

sepanjang 2013.

Seperti pada sampul majalah Gatra edisi 13 Februari 2013 yang

menampilkan ilustrasi kasus korupsi impor daging sapi yang menyeret tiga

petinggi Partai Keadilan Sejahtera. Sama halnya dengan majalah Gatra,

majalah Tempo edisi 10 Februari 2013 juga menampilkan ilustrasi mengenai

kasus yang sama. Hal ini menjadi menarik, karena dua majalah berita nasional

ini seringkali menampilkan ilustrasi sampul majalah mengenai kasus-kasus

korupsi yang sama di beberapa edisi.

Page 57: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

45

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika Pada Ilustrasi Sampul Majalah Gatra dan Tempo

Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan secara detail mengenai objek

penelitian yang diambil untuk bahan penelitian. Terdapat masing-masing

empat sampul majalah dari Gatra dan Tempo. Peneliti akan mengupas objek

penelitian dengan menggunakan teori Charles Sanders Peirce yang

mengemukakan tentang jenis tanda, di antaranya sign (ikon, indeks, dan

simbol), object, dan interpretant.

Dalam bab ini, terdapat beberapa tabel dan gambar yang mendukung

penelitian untuk memudahkan para pembaca memahami apa yang peneliti tulis.

Sampul majalah Gatra dan Tempo yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Sampul Majalah Gatra dan Tempo yang Diteliti

No. Gatra No. Tempo

A1 Politik Daging Sapi

(Edisi 07 - 13 Februari 2013)

A2 Hangus!

(Edisi 11 - 17 Februari 2013)

B1 Ada Apa Dengan Anas

(Edisi 14 - 20 Februari 2013)

B2 Buruk Anas Partai Dibelah

(Edisi 18 - 24 Februari 2013)

C1 Setelah Lutfi Siapa Lagi

(Edisi 16 - 22 Mei 2013)

C2 Selingkuh Fathanah dan Partai

Dakwah

(Edisi 20 - 26 Mei 2013)

D1 Kisah Dangdut Akil Mochtar

(Edisi 07 - 13 November 2013)

D2 Wani Piro?

(Edisi 07 - 13 Oktober 2013)

Page 58: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

46

A1. Politik Daging Sapi (Edisi 07 - 13 Februari 2013)

Gambar 4.1

Sampul Majalah Gatra Edisi 07 - 13 Februari 2013

Skandal suap pengurusan kuota importasi daging sapi yang

dilakukan PT Indoguna Utama diduga tak hanya menyeret nama Luthfi

Hasan Ishaaq, dua petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lainnya, Hilmi

Aminuddin dan Suswono, disebut-sebut ikut terlibat. Kasus ini bermula

ketika seorang pengusaha yang juga merupakan sahabat karib Luthfi

Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah bersama kedua rekannya Juard Effendy,

dan Arya Abdi Effendy tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

membawa uang Rp 1 Milyar di Hotel Le Meridien.

A

B

D

C

E

Page 59: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

47

Dari penangkapan terhadap Ahmad Fathanah, Juard Effendy, dan

Arya Abdi Effendy, direksi PT Indoguna Utama, sebuah perusahaan

importir daging, KPK berhasil mencium keterlibatan Luthfi. Luthfi diduga

menggunakan pengaruhnya untuk mengatur Menteri Pertanian, Suswono,

yang juga kader PKS, agar memberikan kuota tertentu kepada pengusaha

tertentu. Uang Rp 1 Milyar yang ditaruh di dua kantong plastik warna

merah bertuliskan PT Indoguna Utama yang ada di tangan Fathanah

berasal dari PT Indoguna Utama, yang rencananya akan diberikan kepada

Luthfi.

Nama Hilmi Aminuddin sebagai Ketua Majelis Syuro PKS yang

mana dalam partai merupakan jabatan tertinggi diduga sebagai otak di

balik kasus ini. Dalam menjalankan misinya, Hilmi dibantu oleh kaki

tangannya yang merupakan anaknya, Ridwan Hakim alias Iwan. Iwan

merupakan makelar sapi yang memuluskan perusahaan pengimpor sapi

agar mendapatkan izin.

Iwan kerap berhubungan langsung dengan Menteri Pertanian,

Suswono. Sang menterilah yang kemudian mengatur keluarnya izin-izin

itu. Dengan menjadi makelar, Iwan mendapat keuntungan Rp 5.000 per

kilo. Ridwan Hakim alias Iwan memang banyak disebut-sebut dalam

perkara ini. Iwan ditengarai mendapat perintah dari Hilmi untuk

berkoordinasi dengan Luthfi dalam menangani bisnis importasi daging dan

depo karantina di beberapa balai besar karantina pertanian di Tanjung

Priok, Tanjung Perak, dan Belawan.

Page 60: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

48

Luthfi sendiri ditengarai berperan mengoordinasi eksekusi berbagai

proyek di Kementrian Pertanian, baik yang berasal dari APBN maupun

non-APBN. Luthfi juga ditengarai ikut cawe-cawe dalam penyususnan

personalia di Kementrian Pertanian, terutama pejabat eselon I (sekjen,

dirjen, dan kepala badan), eselon II (direktur, kepala biro, kepala pusat),

eselon III (kabag, kasubdit), hingga eselon IV (kasubag, kasi). Untuk

urusan ini, kabarnya Luthfi dibantu Sekretaris Menteri Pertanian, Baran

Wirawan.

Dengan begitu, Luthfi dan Iwan bisa leluasa memainkan jatah izin

impor sapi kepada para importir, Iwan diduga berhubungan dengan

seorang pengusaha bernama Sengman Tjahya dan Elizabeth Liman,

Direktur Utama PT Indoguna Utama. Sengman sendiri, menurut sumber

Gatra, merupakan orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY). Sengman bersama Elizabeth dan inilah yang di lapangan

memperjualbelikan surat rekomendasi importasi daging (SPP daging)

dengan harga Rp 3.000 per kilogran.

Selain menjual surat izin, Iwan cs juga ditengarai bermain dalam

memuluskan perusahaan yang SPP-nya bermasalah. Terkait kasus

Indoguna yang sedang diselidiki KPK, diduga Elizabeth Liman berupaya

menggunakan pengaruh Luthfi untuk mendapatkan kuota tambahan.

Kabarnya, Indoguna menyediakan fee Rp 3.000 per kilogram untuk jatah

kuota sebanyak 15.000 ton pada tahun ini. Terlebih, Indoguna ternyata

pernah diusulkan agar di-blacklist oleh Komisi IV DPR-RI lantaran

terlibat masalah izin impor 51 kontainer daging pada 2011. Tak hanya

Page 61: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

49

Indoguna, 2 anak perusahaannya juga masuk dalam rekomendasi daftar

hitam. Akan tetapi untuk pengurusan kuota ini, yang mempunyai

wewenang dalam memutuskan adalah Kementrian Pertanian.

Tabel 4.2

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Tiga Orang Pria A, B, C

Indeks Mimik atau Gesture Tiga

Orang Pria, Banner Majalah,

dan Benda yang Dipegang oleh

Salah Satu Pria

A, B, C, D, E

Simbol Perjamuan Makan A, B, C

Dalam ilustrasi tersebut, menampilkan tiga orang pria dewasa yang

ditandai dengan kode A, B, dan C. Dengan mimik wajah, pakaian dan

benda yang dipegang oleh salah satu pria menunjukkan bahwa kesan yang

ditampilkan ilustrasi tersebut adalah perjamuan makan dalam sebuah

acara.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari gesture atau

mimik dari tiga pria (kode A, B, dan C), banner majalah yang bertuliskan

“Politik Daging Sapi” (kode E), benda berupa garpu yang menusuk daging

berbentuk sapi yang dipegang oleh salah satu pria (kode D), busana yang

dikenakan dua pria (kode A dan C) yaitu kemeja putih dengan rompi hitam

menggunakan dasi kupu-kupu yang merupakan ciri khas pramusaji pada

restoran, dan seorang pria yang mengenakan kemeja putih panjang. Posisi

Page 62: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

50

duduk ketiganya pun, mencerminkan seolah-olah dalam perjamuan makan.

Dua pria dengan dasi kupu-kupu yang berperan sebagai pramusaji berdiri

mengapit pria berkemeja putih yang duduk di sebuah kursi.

Tabel 4.3

Hasil Analisis Sampul Majalah Gatra

Edisi 07 - 13 Februari 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah tiga orang

pria.

- Indeksnya melalui tiga tanda yaitu gesture yang

ditunjukkan pada tiga orang pria, banner pada

majalah “Politik Daging Sapi”, dan sebuah garpu

menusuk daging berbentuk sapi yang dipegang

oleh salah satu pria.

- Sementara simbol yang muncul adalah perjamuan

makan.

Object Tiga Tokoh Partai Keadilan Sejahtera, yaitu Luthfi

Hasan Ishaaq, Hilmi Aminudin, dan Suswono. Dalam

ilustrasi, Suswono digambarkan menggunakan

kemeja putih, duduk diapit oleh Luthfi dan Hilmi

yang menggunakan kemeja putih dengan rompi dan

dasi kupu-kupu hitam.

Interpretant Tiga tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang

diduga terlibat dalam kasus korupsi pengaturan

jumlah kuota impor daging sapi. Ketiga tokoh yang

tampak dalam ilustrasi sampul majalah ini adalah

Page 63: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

51

Luthfi Hasan Ishaaq, Suswono, dan Hilmi

Aminuddin.

Dalam ilustrasi di atas tampak tiga orang pria dewasa dengan

mengenakan pakaian yang berbeda-beda. Dua di antaranya (kode A dan C)

mengenakan kemeja putih panjang dengan rompi hitam dan dasi kupu-

kupu, sedangkan salah satu pria (kode C) mengenakan peci hitam dan

kacamata. Pakaian yang mereka kenakan merupakan ciri khas dari pakaian

yang sering digunakan pramusaji pada restoran.

Dua pria tersebut merupakan ilustrasi dari dua tokoh Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS dan Hilmi

Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS. Luthfi dan Hilmi tampak mengapit

seorang pria berkemeja putih yang duduk memegang garpu. Garpu yang

dipegang oleh pria tersebut, tampak menusuk sebuah daging merah

berbentuk sapi. Pria tersebut adalah Suswono, Menteri Pertanian yang

berasal dari PKS.

Tampak dalam gambar ketiganya sedang terlibat dalam

perbincangan. Mimik wajah Luthfi tersenyum lebar ke arah Suswono yang

duduk menghadapnya, sedangkan mimik wajah Suswono seolah-olah

sedang mendengarkan penjelasan dari Luthfi mengenai daging yang

dipegangnya, Hilmi yang berdiri di belakang Suswono tampak diam dan

mengiyakan perbincangan antara Luthfi dan Suswono.

Ilustrasi tersebut di atas merepresentasikan kasus korupsi PKS

yang diangkat menjadi laporan utama dalam majalah Gatra edisi ini. Di

Page 64: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

52

mana Luthfi dan Suswono terlibat dalam kasus pengaturan jumlah kuota

impor daging sapi. Meski Suswono belum dinyatakan sebagai tersangka,

akan tetapi beberapa bukti sudah menunjukkan keterlibatan Suswono.

Sedangkan Hilmi yang dalam ilustrasi tampak diam dan mengiyakan

perbincangan antara Luthfi dan Suswono, juga merepresentasikan bahwa

Hilmi disebut-sebut sebagai otak di balik kasus ini.

Page 65: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

53

A2. Hangus! (11 - 17 Februari 2013)

Gambar 4.2

Sampul Majalah Tempo Edisi 11 - 17 Februari 2013

Ahmad Fathanah selalu menguntit Luthfi Hasan Ishaaq dalam

banyak acara Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bukan rahasia di antara

kader PKS bahwa Ahmad dan Luthfi sudah lama berkawan. Keduanya

pernah kuliah di King Saud University, Riyadh, Arab Saudi. Menggeluti

bisnis, mereka mendirikan PT Atlas Jaringan Satu, perusahaan yang

bergerak di bidang pembangunan dan perdagangan, pada Juli 2004.

Dipercaya jadi tangan kanan Luthfi, Ahmad pun akrab dengan sejumlah

petinggi PKS.

A

B

D

C

E

H

F

G

Page 66: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

54

Kejadian sebelum ia diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menggambarkan kedekatannya dengan Anis Matta yang

merupakan Sekretaris Jenderal PKS sekaligus Wakil Ketua Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini bisa dibuktikan pada tas jinjing Ahmad

yang disita KPK setelah ia ditangkap di kamar 1740 Hotel Le Meridien.

Beberapa salinan sertifikat rumah atas nama istri pertama Anis, terselip

dalam tas pria itu. Saat dimintai konfirmasi, Anis tak membantah

mengenal Ahmad. Ia juga mengetahui keluarga Ahmad merupakan

pengasuh pondok pesantren terkenal di Sulawesi Selatan.

Pada 11 Januari 2013 lalu, acara Safari Dakwah PKS di Istana

Maimun, Medan, digelar untuk mengenalkan calon Gubernur Sumatera

Utara dan wakilnya. Dalam acara itu tampak Luthfi dan Menteri Pertanian

Suswono berada di deretan petinggi partai yang datang, di barisan kursi

pengusaha, duduk sejumlah importir daging. Di antaranya Elizabeth

Liman, pemilik sekaligus Direktur Utama PT Indoguna Utama. Elizabeth

merupakan ibu Arya Abdi Effendy dan kerabat dekat Juard Effendi,

keduanya merupakan tersangka penyuap Luthfi. Di sela acara, Elizabeth

bertemu dengan Suswono. Ketiganya diduga membicarakan kuota impor

daging sapi.

Menteri Suswono pernah berinteraksi dengan perusahaan itu

sebelumnya. Pada awal 2011, perseroan itu masuk daftar hitam

Kementrian Pertanian. Bersama tiga perusahaan lain, Indoguna disangka

melanggar aturan impor karena memasukkan barang tanpa surat

pemberitahuan pemasukan. Inspektorat Jenderal Kementrian Pertanian

Page 67: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

55

menginstruksikan Indoguna tak boleh lagi mengimpor daging. Menteri

Suswono malah mengambil tindakan sebaliknya. Indoguna tetap diizinkan

beroperasi, dengan syarat harus meneken surat pernyataan tak akan

melakukan pelanggaran lagi.

Hal ini juga terkait dengan penetapan kuota impor daging

ditentukan Kementrian Pertanian. Sejak Kabinet Bersatu Jilid I, pos ini

selalu diduduki PKS, yang kerap dicitrakan sebagai “partai putih”. KPK

menuduh Luthfi menjual pengaruh sebagai Presiden PKS terhadap menteri

yang berasal dari partai itu dalam mengatur kuota impor. Luthfi tak turun

langsung, operator di lapangan adalah Ahmad Fathanah. Pria ini menjadi

penghubung antara imporir dan Luthfi. Di antara Ahmad dan Luthfi, ada

juga Elda Devianne.

Kedekatan Elda dengan petinggi kementrian membuatnya kenal

dengan Luthfi dan Ahmad. Segi empat hubungan Indoguna – Elda-

Ahmad – Luthfi ada kemungkinan akan menyeret petinggi PKS lainnya.

Yang paling dekat adalah Menteri Pertanian, Suswono. KPK sudah

menyiapkan bukti untuk memeriksa Suswono. Menurut sumber Tempo,

Luthfi berkomunikasi dengan Suswono mengenai siapa saja yang

mendapat jatah impor. Suswono kemudian memerintahkan bawahannya

meloloskan importir yang datang kepada Luthfi. Namun hal ini dibantah

oleh Suswono, karena menurutnya proses pengaturan kuota impor daging

sapi sudah dilakukan secara profesional.

Page 68: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

56

Tabel 4.4

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Tiga Orang Pria A, B, C

Indeks Mimik atau Gesture Tiga

Orang Pria, Sebuah Logo,

Perbuatan yang Dilakukan

Oleh Salah Satu Pria,

Perlengkapan untuk Barbecue,

Banner Majalah

A, B, C, D, E, F, G, H

Simbol Pesta Barbecue E, F, G

Dalam ilustrasi tersebut menampilkan tiga orang pria dewasa yang

ditandai oleh kode A, B, dan C. Dengan mimik wajah, pakaian dan

perbuatan yang dilakukan oleh salah satu pria menunjukkan bahwa kesan

yang ingin ditampilkan dalam ilutrasi tersebut adalah sebuah pesta

barbecue.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari mimik atau

gesture dari tiga pria (kode A, B, dan C), banner majalah yang bertuliskan

“Hangus!” (kode H), busana yang dikenakan oleh tiga pria (kode A, B dan

C) yaitu dua orang pria (kode A dan B) menggunakan kemeja lengan

pendek warna putih dengan kerah baju warna hitam dan kuning sedangkan

seorang pria (kode C) mengenakan kemeja lengan pendek warna kuning.

Indeks dalam ilustrasi tersebut juga tergambar dari posisi berdiri

ketiganya, di mana dua orang pria (kode A dan B) berdiri berhadapan

Page 69: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

57

sedangkan pria berkemeja kuning (kode C) berdiri di antara dua pria (kode

A dan B) dengan mimik wajah ketakutan. Selain itu perbuatan yang

dilakukan oleh salah satu pria (kode A, E, F) yang memberikan efek

ketakutan kepada dua pria (kode B dan C). Seperti sudah dijelaskan di

atas, bahwa ilustrasi pada gambar 4.2 merupakan simbol dalam sebuah

pesta barbecue, hal ini diperkuat dengan adanya perlengkapan untuk

barbecue yang ditunjukkan oleh kode G.

Tabel 4.5

Hasil Analisis Sampul Majalah Gatra

Edisi 11 - 17 Februari 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah tiga orang

pria.

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu mimik

atau gesture yang ditunjukkan pada tiga orang

pria, banner pada majalah “Hangus!”, sebuah

lambang atau logo, dan perbuatan yang dilakukan

oleh salah satu pria.

- Sementara simbol yang muncul adalah pesta

barbecue.

Object Tiga tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu

Luthfi Hasan Ishaaq (Presiden PKS), Anis Matta

(Sekretaris Jenderal PKS), dan Suswono (Menteri

Pertanian yang berasal dari PKS). Ketiganya

merupakan tokoh PKS yang disebut-sebut terlibat

dalam kasus pengaturan jumlah kuota impor daging

Page 70: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

58

sapi.

Interpretant Ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka

juga ikut membuat Anis Matta dan Suswono turut

dicurigai dalam kasus pengaturan kuota daging sapi

impor.

Dalam ilustrasi di atas, tampak tiga orang pria dewasa yang

ditunjukkan pada kode A, B, dan C yang mengenakan pakaian yang

berbeda-beda. Dua orang pria yang ditunjukkan kode A dan B adalah dua

tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Luthfi Hasan Ishaaq (kode

A) dan Anis Matta (kode B), mengenakan kemeja lengan pendek dengan

kerah berwarna hitam dan kuning. Sedangkan pada Anis (kode B)

mengenakan sebuah celemek warna putih dan terdapat lambang PKS.

Kemeja Luthfi dan Anis juga merupakan seragam PKS di mana terlihat

dari kemeja berwarna putih dan kerah kemeja yang berwana hitam dan

kuning. Warna putih, hitam, dan kuning merupakan warna yang menjadi

ciri khas partai dakwah tersebut. Sedangkan pria yang ditunjukkan oleh

kode C merupakan Suswono, Menteri Pertanian yang berasal dari PKS.

Suswono dalam gambar tampak menggunakan kemeja lengan pendek

berwarna kuning.

Tampak posisi berdiri Luthfi dan Anis berhadapan dengan

dipisahkan oleh perlengkapan untuk barbecue (G), sedangkan posisi

Suswono berada di antara keduanya. Dalam ilustrasi, digambarkan Luthfi

sedang memegang sebuah peralatan untuk memasak yaitu sodet untuk

Page 71: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

59

membalik daging yang sedang dipanggangnya. Akan tetapi, dalam gambar

terlihat ada sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Luthfi sehingga daging

sapi panas yang hendak dibaliknya terlempar hingga hampir mengenai

wajah Anis dan Suswono.

Kesalahan yang dilakukan oleh Luthfi ini berhasil membuat takut

Anis dan Suswono. Hal ini terlihat dari mimik atau gesture keduanya

(kode B dan C) yang tampak seolah-olah ketakutan akan daging panas

yang hampir mengenai wajah mereka. Gesture ketakutan lebih menonjol

pada Suswono. Ia sampai mengangkat kedua tangannya dan menunjukkan

ekspresi takut pada daging panas yang akan mengenai wajah panasnya.

Ilustrasi tersebut di atas merepresentasikan kasus korupsi PKS

yang diangkat menjadi laporan utama dalam majalah Tempo edisi ini. Di

mana Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah resmi ditetapkan menjadi

tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus

pengaturan jumlah kuota impor daging sapi. Berubahnya status Luthfi

menjadi tersangka ikut menyeret Anis Matta, sang Sekretaris Jenderal.

Dalam penangkapan Ahmad Fathanah, ditemukan surat salinan sertifikat

rumah atas nama istri pertama Anis. Ahmad juga mengaku beberapa

waktu sebelum ditangkap, Ia sempat bertemu dengan Anis di ruang kerja

Anis.

Dalam ilustrasi, tampak Luthfi sedang ingin membalik daging yang

dipanggang namun terjadi kesalahan hingga daging yang dipanggangnya

terlempar hampir mengenai wajah Anis. Tak hanya Anis, dalam ilustrasi

tampak Suswono dengan mimik muka ketakutan akan daging panas yang

Page 72: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

60

akan mengenai wajahnya. Hal ini merepresentasikan, Suswono yang

sedang harap-harap cemas karena dirinya juga dicurigai turut berperan

dalam kasus pengurusan kuota impor daging sapi.

Page 73: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

61

B1. Ada Apa Dengan Anas (Edisi 14 - 20 Februari 2013)

Gambar 4.3

Sampul Majalah Gatra Edisi 14 - 20 Februari 2013

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina

Partai Demokrat mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari

Anas selaku Ketua Umum secara resmi pada rapat Majelis Tinggi

Demokrat. Fraksi, Dewan Pengurus Daerah (DPD), dan DPC

(kabupaten/kota) dinyatakan berada dalam kendali majelis tinggi. Anas

diminta berkonsentrasi menghadapi kasus hukum di Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam hal ini, Anas masih tetap ketua

umum yang mempunyai kewenangan bersifat administratif formal.

A

B

C

Page 74: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

62

Kebijakan dan pengendalian partai berada di majelis tinggi. Kebijakan

pengambilalihan ini sifatnya sementara sampai eletabilitas Demokrat naik.

Beberapa hari setelah rapat majelis tinggi diadakan, 33 DPD

menandatangi pakta integritas di Cikeas, Anas absen karena sakit. Pakta

integritas itu merupakan tahap lanjut operasional dari delapan solusi

penyelamatan Demokrat. Terdiri dari 10 klausul, di antara intinya,

komitmen transparansi kekayaan dan antikorupsi. Mereka yang berstatus

tersangka harus siap mundur. Solusi penyelamatan dan pakta integritas itu

disampaikan berdekatan dengan peredaran berkas mirip dokumen

persetujuan KPK terhadap surat perintah penyidikan (sprindik). Dalam

dokumen itu, tercantum nama Anas sebagai tersangka penerima suap

kasus Hambalang. Materi pakta integritas tersebut dibuat SBY saat

menunaikan umrah di Mekkah. Sedangkan sebagian pernah disampaikan

dalam Silatnas Demokrat pada 2012 lalu. Berkas pakta integritas tersebut

telah disebar ke 148 anggota Fraksi Demokrat, harus ditandatangi dan

dikembalikan.

Menurut pemerhati politik, Fadjroel Rachman, langkah SBY ini

tidak akan berpengaruh terhadap naiknya elektabilitas Demokrat pada

pemilu 2014. Sebab problem Demokrat terlalu banyak. Mulai

ketidakmampuan SBY, kehancuran internal partai, hingga korupsi.

Menurutnya posisi Anas sudah sangat lemah dan tak mungkin membuat

perlawanan berarti. Pendapat Fadjroel itu untuk menanggapi beberapa

pihak yang mensinyalir adanya perlawanan Anas terhadap upaya

penggulingan dirinya sebagai ketua umum. Di antara yang disebut-sebut

Page 75: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

63

mengindikasikan perlawanan Anas, saat belum genap 24 jam SBY

mengambil alih kendali partai, Anas dalam kapasitas sebagai ketua umum

menghadiri pertemuan dengan kader Demokrat di Kabupaten Lebak,

Banten. Pada kesempatan yang sama, Anas juga melantik Pengurus Anak

Cabang (PAC) Partai Demokrat se-Kabupaten Lebak dan menghadiri

deklarasi Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang diusung partainya.

Keesokan harinya, Anas tidak hadir dalam acara penandatangan pakta

integritas kader Demokrat di Cikeas. Ada yang mengartikan

ketidakhadirannya itu sebagai bentuk perlawanan Anas yang lain.

Modal politik Anas sebagai ketua umum terpilih adalah jaringan

kuat di tingkat akar rumput. Namun, faktanya, 33 ketua DPD Demokrat

telah menandatangani pakta integritas. Modal perlawanan Anas lainnya,

dikemukakan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens,

sebagai ketua umum, Anas memiliki wewenang dalam proses pendaftaran

dan penetapan calon anggota legislatif (caleg) dari Demokrat. Selain

wewenang penetapan daftar caleg, sejumlah analis politik menyebut Anas

memegang kartu truf terkait dengan dugaan skandal yang melibatkan

Edhie Baskoro atau Ibas, putra bungsu SBY. Dalam Partai Demokrat, Ibas

menjabat sebagai sekretaris jenderal.

Tabel 4.6

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Seorang Pria A

Indeks Mimik atau Gesture Seorang A, B, dan C

Page 76: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

64

Pria, Benda yang Dipegang

oleh Sang Pria, Banner

Majalah.

Simbol Pengakuan Jati Diri B

Dalam ilustrasi tersebut menampilkan seorang pria dewasa yang

ditunjukkan kode A. Mimik atau gesture yang terlihat pada ilustrasi adalah

wajah pria yang menunjukkan kepasrahan pada suatu hal. Hal ini

diperkuat dengan sebuah benda berupa kartu identitas diri beserta foto

yang ditunjukkan oleh sang pria, bahwa kesan yang ingin ditampilkan

dalam ilustrasi tersebut adalah sebuah pengakuan jati diri.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari mimik atau

gesture yang terlihat pada wajah sang pria (kode A), banner majalah yang

bertuliskan “Ada Apa Dengan Anas” (kode C), dan sebuah benda berupa

kartu identitas yang dipegang oleh sang pria (B). Seperti sudah dijelaskan

di atas, bahwa ilustrasi pada gambar 4.3 merupakan simbol dalam sebuah

pengakuan jati diri, hal ini diperkuat dengan adanya kartu identitas diri

beserta foto yang dipamerkan oleh sang pria.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Sampul Majalah Gatra

Edisi 14 - 20 Februari 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah seorang pria

dewasa berkacamata.

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu mimik

atau gesture yang ditunjukkan pada seorang pria

Page 77: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

65

yang menjadi tokoh utama, banner pada majalah

“Ada Apa dengan Anas”, sebuah benda yang

merupakan kartu identitas beserta foto diri.

- Simbol yang muncul adalah pengakuan jati diri.

Object Lelaki yang menjadi tokoh utama dalam ilustrasi

sampul edisi ini adalah Anas Urbaningrum, Ketua

Umum Partai Demokrat yang terjerat kasus

Hambalang.

Interpretant Anas Urbaningrum pasrah dengan kasus Hambalang

yang menyeret dirinya hingga ditetapkan menjadi

tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK).

Dalam ilustrasi di atas, tampak seorang pria dewasa mengenakan

setelan jas warna biru ditunjukkan kode A. Pria tersebut merupakan Anas

Urbaningrum yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Dalam

ilustrasi, tampak warna yang mendominasi adalah warna biru yang

merupakan warna khas dari Partai Demokrat.

Mimik atau gesture menunjukkan bahwa Anas sedang membuat

pengakuan mengenai dirinya. Hal ini terlihat dari telunjuk tangan kirinya

sedang menunjuk ke kartu identitas tanda anggota Partai Demokrat yang

dipegang tangan kanannya. Dalam kartu tersebut terdapat foto diri Anas

beserta kata “tersangka” dengan warna merah. Pengakuan Anas sebagai

“tersangka” diperkuat banner dalam ilustrasi yaitu “Ada Apa Dengan

Page 78: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

66

Anas”. Hal ini menunjukkan bahwa seolah-olah terjadi sesuatu dengan

Anas.

Ilustrasi tersebut merepresentasikan Anas yang terlibat kasus

korupsi Hambalang dan sedang dalam penyidikan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK). Sebelum resmi ditetapkan menjadi tersangka, beredar

berkas mirip dokumen persetujuan KPK terhadap surat perintah

penyidikan (sprindik). Dalam dokumen itu, tercantum nama Anas sebagai

tersangka penerima suap kasus Hambalang.

Page 79: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

67

B2. Buruk Anas Partai Dibelah (Edisi 18 - 24 Februari 2013)

Gambar 4.4

Sampul Majalah Tempo Edisi 18 - 24 Februari 2013

Dalam rapat yang digelar di kediaman Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Februari 2013 lalu, SBY membeberkan

keterlibatan kader Demokrat dalam berbagai perkara korupsi. Ia juga

menunjukkan grafik pamor Demokrat yang mengalami penurunan. SBY

meminta para pengurus pusat dan daerah segera melaporkan nomor pokok

wajib pajak plus daftar kekayaan, dan memaksa mereka untuk

menandatangani pakta integritas. Terdiri dari sepuluh klausul, pakta itu

berisi komitmen tentang transparansi kekayaan dan gerakan antikorupsi.

A

B

C

Page 80: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

68

Pengurus yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hukum, menurut

pakta itu harus siap mundur.

Beberapa hari kemudian, SBY mengumpulkan sembilan anggota

Majelis Tinggi Demokrat, Ketua Fraksi Demokrat, serta empat menteri

yang berasal dari Demokrat, juga Anas Urbaningrum. Dalam pertemuan

itu menghasilkan kesepakatan bahwa semua infrastruktur dari pengurus

pusat, pengurus provinsi, hingga pengurus kabupaten akan dibawah SBY

sebagai Ketua Majelis Tinggi hingga tidak ada batasan waktu. Setelah

SBY memegang komando, sejumlah pengurus daerah yang sebelumnya

mendukung Anas patuh pada keputusan Majelis Tinggi.

Rotasi besar-besaran juga dilakukan di segala jenjang. Sekretaris

Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas pun mundur dari Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), dengan alasan ingin berkonsentrasi membenahi

partai. Kubu Anas saat itu belum menunjukkan perlawanan. Para

pendukungnya menyebutkan serangan akan dimainkan di tingkat opini

publik. Di antaranya menunjukkan bahwa kubu Cikeas juga tidak

semuanya bersih. Caranya dengan menaikkan posisi tawar Anas di depan

SBY. Satu-satunya posisi tawar Anas adalah status hukumya, di Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK). Anas juga memilih diam, Ia terus

mengatakan bahwa tidak ada konflik di partainya.

Dalam pertemuan itu, Anas absen dengan alasan sakit, namun

menurut beberapa sumber absennya Anas merupakan isyarat protes atas

keputusan Majelis Tinggi mengambil alih kendali partai. Apalagi pada hari

Page 81: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

69

yang sama, surat persetujuan pimpinan KPK menetapkan Anas sebagai

tersangka kasus Hambalang bocor ke media massa.

Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum Demokrat

menudingnya terlibat sejumlah perkara, termasuk skandal proyek

pembangunan pusat olahraga Hambalang. Dalam waktu cepat, pamor

Demokrat merosot. Sejak itu KPK fokus mengusut dua hal. Pertama, ihwal

dugaan gelontoran Rp 100 miliar dari PT Adhi Karya untuk pemenangan

Anas dalam Kongres Demokrat di Bandung pada Mei 2010 lalu. Kedua,

soal pemberian mobil Toyota Harrier, juga dari Adhi Karya.

Uang dan mobil itu diduga imbalan untuk memuluskan Adhi Karya

sebagai penggarap proyek Hambalang. Meski Nazarudin sudah berbicara

banyak mengenai detail Anas ikut merencanakan proyek Hambalang dan

lalu lintas uang, penyelidik belum menemukan bukti yang cukup. Fakta

bahwa Adhi Karya menggandeng PT Dutasari Citralaras, yang salah satu

pemiliknya istri Anas dalam menggarap Hambalang dan ikut merugikan

keuangan negara, tak serta merta menjadikan Anas tersangka. Bukti yang

paling menusuk adalah di perkara Harrier. Abraham Samad, ketua KPK

mengatakan bukti-buktinya telak. Harrier diterima Anas ketika dia baru

saja dilantik sebagai anggota DPR.

Tabel 4.8

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Dua Wajah Pria Dewasa A dan B

Indeks Dua Wajah Pria Dewasa, Kaca A, B, dan C

Page 82: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

70

yang Retak, dan Banner

Majalah

Simbol Hubungan Dua Pria yang

Meretak

B

Dalam ilustrasi tersebut menampilkan wajah seorang pria dewasa

di atas sebuah kaca yang ditunjukkan oleh kode A. Mimik atau gesture

wajah pria tersebut menggambarkan ekspresi senang atau bahagia. Akan

tetapi kaca yang terdapat ilustrasi wajah pria kode A retak hingga

menimbulkan lubang di bagian mata kiri. Dari lubang kaca, terlihat

sebagian wajah sesosok pria lain yang ditunjukkan pada kode B. Hal ini

menunjukkan bahwa kesan yang ingin ditampilkan dalam ilustrasi tersebut

adalah sebuah hubungan yang meretak di antara kedua pria (A dan B).

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari mimik atau

gesture yang terlihat pada wajah pria pada kode A, retakan kaca yang

memunculkan wajah pria pada kode B, dan banner majalah yang

bertuliskan “Buruk Anas Partai Dibelah”. Seperti sudah dijelaskan di atas,

bahwa ilustrasi pada gambar 4.4 merupakan simbol dari hubungan dua

pria yang meretak.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Sampul Majalah Tempo

Edisi 18 - 24 Februari 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah dua wajah pria

dewasa.

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu mimik

Page 83: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

71

atau gesture yang ditunjukkan pada seorang pria

yang menjadi tokoh utama, wajah pria pada

retakan kaca yang berlubang, dan banner majalah

“Buruk Anas Partai Dibelah”.

- Simbol yang muncul adalah hubungan dua pria

yang meretak.

Object Lelaki yang menjadi tokoh utama dalam ilustrasi

sampul edisi ini adalah Anas Urbaningrum, Ketua

Umum Partai Demokrat dan Susilo Bambang

Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Interpretant Memburuknya hubungan SBY dengan Anas setelah

pengambilalihan komando Ketua Umum Partai oleh

Majelis Tinggi sampai batas waktu yang tidak

ditentukan.

Dalam ilustrasi di atas, tampak wajah seorang pria dewasa dengan

ekspresi tertawa lepas ditunjukkan oleh kode A. Wajah pria berkacamata

tersebut seolah berada di atas kaca yang retak dan berlubang pada bagian

kanan kaca atau bagian mata kiri sang pria. Dari lubang di kaca tersebut,

terlihat sebagian wajah berupa mata kiri dan hidung sesosok pria lain yang

ditunjukkan pada kode B.

Wajah pria berkacamata tersebut adalah Anas Urbaningrum, Ketua

Umum Partai Demokrat. Sedangkan pria yang muncul dari lubang yang

terdapat pada kaca adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak

Page 84: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

72

lain adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Retakan kaca yang

menimbulkan lubang merepresentasikan hubungan yang meretak di antara

kedua tokoh dalam ilustrasi tersebut.

Hubungan yang meretak di antara keduanya timbul setelah Majelis

Tinggi memutuskan untuk mengambil alih sementara komando seorang

Ketua Umum Partai sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini

terkait dengan terlibatnya Anas dalam kasus Hambalang yang sedang

diselidiki oleh Komisi Pmeberantasan Korupsi (KPK). Sementara, banner

majalah yang bertuliskan “Buruk Anas Partai Dibelah” menggambarkan

kondisi terkini dari Partai Demokrat yang kabarnya terbelah dua menjadi

kubu Anas dan kubu Cikeas (SBY).

Page 85: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

73

C1. Setelah Lutfi Siapa Lagi? (Edisi 16 - 22 Mei 2013)

Gambar 4.5

Sampul Majalah Gatra Edisi 16 - 22 Mei 2013

Luthfi Hasan Ishaaq, sudah lama diburu Komisi Pemberantasan

Koprusi (KPK). Dari penangkapan terhadap Ahmad Fathanah, Juard

Effendy, dan Arya Abdi Effendy, direksi PT Indoguna Utama, sebuah

perusahaan importir daging, KPK berhasil mencium keterlibatan Luthfi.

Luthfi diduga menggunakan pengaruhnya untuk mengatur Menteri

Pertanian, Suswono, yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS),

agar memberikan kuota tertentu kepada pengusaha tertentu. Uang sebesar

A

B C D

E

Page 86: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

74

Rp 1 miliar yang menjadi barang bukti ketika Fathanah ditangkap, berasal

dari PT Indoguna Utama, yang rencananya akan diberikan kepada Luthfi.

Setelah Lutfi menjadi tersangka, Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi

Aminuddin dipanggil oleh KPK sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi

dan pencucian uang kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian

yang melibatkan tersangka Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq.

Sempat mangkir dari panggilan, akhirnya Hilmi memenuhi panggilan

KPK setelah menjadwal ulang panggilan.

Dalam pertemuan itu, Hilmi diperdengarkan rekaman pembicaraan

hasil penyadapan KPK. Beredar kabar di wartawan bahwa rekaman yang

diperdengarkan adalah percakapan antara Ahmad Fathanah dan seseorang

yang diduga bernama Ridwan, putra Hilmi. Isinya berupa konfirmasi yang

dikemukakan sosok yang diduga Ridwan itu kepada Fathanah soal

pengiriman uang Rp 17 miliar sebagai “jatah untuk engkong”, engkong

adalah sebutan untuk Hilmi. Namun ketika ditanyakan perihal ini, Hilmi

mengaku tidak mengenal suara yang diduga Ridwan tersebut.

Setelah Hilmi diperiksa, Suswono, kader PKS yang menjabat

sebagai Menteri Pertanian juga dua kali diperiksa KPK sebagai saksi

terkait kasus ini (18 Februari 2013 dan Maret 2013). Nama Suswono

disebut-sebut dalam materi dakwaan jaksa saat persidangan dua Direktur

PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Dalam

dakwaan, Luthfi mempertemukan Maria Elizabeth Liman dengan

Suswono di sebuah hotel, hadir juga dalam pertemuan itu Ahmad

Fathanah. Dalam pertemuan dibicarakan mengenai kuota impor daging

Page 87: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

75

sapi. Tak lama, KPK mengumumkan nama Maria Elizabeth Liman sebagai

tersangka baru dalam kasus ini. Maria diduga sebagai pemberi suap

dengan Luthfi dan Fathanah sebagai penerimanya. Dengan menetapkan

Maria sebagai tersangka, ada indikasi KPK hendak menjerat Suswono.

Dua petinggi PKS lainnya yang juga diperiksa sebagai saksi dalam

kasus ini adalah Anis Matta, Presiden PKS dan Mahfudz Abdurrahman,

Bendahara Umum PKS. Pemeriksaan KPK terhadap Anis Matta, Mahfudz

Abdurrahman, dan Hilmi Aminuddin menambah daftar pengurus PKS

yang dimintai keterangan sebagai saksi atas dugaan tindak pidana korupsi

dan pencucian uang terkait kuota impor daging sapi di Kementrian

Pertanian.

Tabel 4.10

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Empat sosok pria A, B, C, D

Indeks Seorang pria beserta tiga sosok

lainnya yang berbentuk

bayangan dan banner majalah

A, B, C, D, dan E

Simbol Menunggu giliran A, B, C, dan D

Dalam ilustrasi di atas, tampak yang menjadi tokoh utama adalah

pria bertubuh gemuk dengan jenggot yang ditunjukkan oleh kode A. Tiga

pria lain yang berada di belakang sosok pria kode A tampak berupa

bayangan. Posisi keempatnya berjejer rapi seolah-olah sedang menanti

giliran. Hal ini menunjukkan bahwa kesan yang ingin ditampilkan dalam

Page 88: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

76

ilustrasi tersebut adalah pria-pria yang menanti gilirannya. Kesan tersebut

diperkuat oleh banner pada majalah yang bertuliskan “Setelah Luthfi Siapa

Lagi”.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari ilustrasi

tokoh utama yaitu sang pria bertubuh gemuk dan berjenggot beserta

dengan ketiga sosok pria lain yang digambarkan secara samar-samar.

Posisi keempatnya berjejer rapi seolah sedang menanti giliran. Seperti

sudah dijelaskan di atas, bahwa ilustrasi pada gambar 4.5 merupakan

simbol dari sebuah penantian untuk mendapat giliran.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Sampul Majalah Gatra

Edisi 16 - 22 Mei 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah sesosok pria

yang menjadi tokoh utama dan tiga sosok pria lain

yang tampak samar-samar.

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu seorang

pria yang menjadi tokoh utama, tiga orang pria

lainnya yang digambarkan masih samar-samar dan

banner majalah “Setelah Luthfi Siapa Lagi”.

- Simbol yang muncul adalah menanti giliran di

antara ketiga sosok pria yang masih berbentuk

samar-samar.

Object Pria yang menjadi tokoh utama dalam ilustrasi

tersebut adalah Luthfi Hasan Ishaaq yaitu Presiden

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedangkan tiga pria

Page 89: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

77

yang dalam ilustrasi masih terlihat samar-samar dari

kiri ke kanan adalah Anis Matta, Hilmi Aminuddin,

dan Suswono. Ketiganya merupakan tiga tokoh

penting dalam PKS.

Interpretant Para petinggi PKS cemas dengan keadaan Luthfi

yang berstatus tersangka. Hal ini bisa saja menjalar

ke tokoh-tokoh PKS lainnya mengingat Luthfi tidak

bekerja sendirian dalam menjalankan misi partainya

itu.

Dalam ilustrasi di atas, tampak seorang pria bertubuh gemuk dan

berjenggot terlihat paling menonjol di antara ketiga pria lainnya. Pria yang

ditunjukkan kode A tersebut berada di posisi paling depan dan terlihat

paling „jelas‟ di antara yang lain. Ketiga pria lainnya terlihat samar-samar

meski dapat secara jelas dikenali sosoknya.

Pria gemuk dan berjanggut tersebut tak lain adalah Luthfi Hasan

Ishaaq, Presiden PKS. Sementara sosok setelah Luthfi dari kiri ke kanan

adalah Anis Matta (Sekretaris Jenderal PKS), Hilmi Aminuddin (Ketua

Dewan Syuro PKS) dan yang terakhir adalah Suswono (Menteri Pertanian

yang berasal dari PKS). Ilustrasi tersebut merepresentasikan keadaan yang

sebenarnya pada PKS saat ini.

Setelah Luthfi resmi dinyatakan sebagai tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap pengaturan kuota impor

daging sapi, ketiga tokoh PKS yang tampak dalam ilustrasi mulai dilanda

Page 90: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

78

kecemasan karena dalam penyelidikannya, KPK menemukan beberapa

bukti yang memiliki keterkaitan dengan ketiganya. KPK memanggil ketiga

pria tersebut untuk dijadikan sebagai saksi. Namun, tak menutup

kemungkinan adanya perubahan status dari saksi menjadi tersangka.

Page 91: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

79

C2. Selingkuh Fathanah dan Partai Dakwah (Edisi 20 - 26 Mei 2013)

Gambar 4.6

Sampul Majalah Tempo Edisi 20 - 26 Mei 2013

Berbagai strategi disusun oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk

mengumpulkan dana pemilu 2014. Untuk menyusun strategi, para petinggi

Partai Keadilan Sejahtera melakukan pertemuan dengan Yudi, pemilik PT

Cipta Inti Parmindo. Pertemuan itu dibuka oleh Luthfi Hasan Ishaaq yang

membicarakan sejumlah proyek yang bisa digarap Yudi. Dalam

pembicaraannya, Luthfi menargetkan Rp 2 triliun untuk dana pemilu 2014.

Hal ini dibuktikan dengan empat foto yang didapat Tempo dari notulensi

yang difoto karyawan Yudi saat pertemuan tersebut berakhir. Isinya

D

B

C

A

Page 92: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

80

mengenai beragam program partai dakwah guna menjaring dana untuk

menyongsong pemilu.

Pada kolom paling atas tertulis Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dan angka 2 triliun. Di sebelahnya ada nama Luthfi dan Hilmi. Berikutnya,

pada tiga kolom tertulis masing-masing Kementrian Komunikasi dan

Informatika senilai Rp 0,5 triliun, Kementrian Pertanian Rp 1 triliun, serta

Kementrian Sosial Rp 0,5 triliun. Pada bagian lain, terdapat tulisan

delapan arahan Luthfi dalam merealisasi pencairan dana partai tersebut.

Pertama, target Rp 2 triliun pda tahun 2014 mesti terpenuhi. Kedua, kuota

Rp 1 triliun di Kementrian Pertanian dan maisng-masing Rp 0,5 triliun di

Kementrian Sosial dan Kementrian Komunikasi.

Ketiga, harus jelas mekanisme penyaluran infak. Keempat,

pembatasan pekerjaan ternak. Kelima, semua proyek harus aman,

khususnya yang terkait dengan kuasa penggunaan anggaran. Keenam,

menteri akan mengikuti Yudi selama target disepakati. Ketujuh, slot PKS

akan diberikan seluruhnya kepada Cipta Terang Abadi, perusahaan milik

Yudi. Dan terakhir, seluruh infak akan diterima lewat satu pintu.

Hubungan Yudi dengan para petinggi PKS semakin erat. Berkat

jasa Luthfi, PT Cipta Inti Parmindo berhasil mendapatkan kredit modal

kerja Rp 100 miliar dari bank Jabar dan Banten Cabang Surabaya. Proses

pencairan oleh bank yang mayoritas sahamnya milik Pemerintah Provinsi

Jawa Barat itu serba kilat.

Belakangan kesepakatan antara Yudi dan petinggi PKS berakhir,

karena Yudi ditangkap Kepolisian Kalimantan Selatan akibat melakukan

Page 93: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

81

korupsi pengadaan alat peraga pendidikan senilai Rp 2,9 miliar di

Kabupaten Barito Kuala. Selain itu ia juga diumumkan sebagai tersangka

karena dituduh sebagai pelaku utama pembobolan Bank Jatim senilai 55

miliar. Terakhir, dia juga terseret kasus pembobolan Bank Jabar dan

Banten senilai 55 miliar. Kepada Tempo, Yudi mengaku sudah

mengeluarkan Rp 16,585 miliar untuk Luthfi dan Anis. Yudi dijanjikan

proyek dari jatah anggaran PKS pada anggaran perubahan 2012 dan 2013.

Terutama pada tiga kementrian yang dipimpin kader partai itu.

Luthfi dan Fathanah juga terseret perkara hukum. Mereka

dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga

penerima suap dari PT Indoguna Utama, perusahaan pengimpor daging,

senilai Rp 1 miliar, mereka juga dijerat pasal tindak pidana pencucian

uang karena berusaha mengaburkan nilai kekayaan dengan

mengatasnamakan orang lain pada rumah dan mobil milik mereka.

Tabel 4.12

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Sebuah Kotak Amal dan Logo

PKS

A dan B

Indeks Sebuah kotak amal, logo PKS,

uang yang dimasukkan ke

dalam kotak melalui lubang

yang berbeda, dan banner

majalah.

A, B, C, dan D

Page 94: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

82

Simbol Kotak Amal A

Dalam ilustrasi di atas tampak sebuah kotak amal yang dipertegas

dengan lubang untuk memasukkan uang di atas kotak yang ditandai oleh

kode A. Kotak amal tersebut mempunyai gembok dan terdapat logo

sebuah institusi berukuran sedang di sisi kiri yang ditunjukkan oleh kode

B. Uniknya, kotak amal tersebut memiliki lubang untuk memasukkan uang

yang lain di sisi kiri yang ditunjukkan oleh kode C, tampak pada ilustrasi

selembar uang hendak dimasukkan melalui lubang di sisi kiri. Hal ini

menunjukkan bahwa kesan yang ingin ditampilkan adalah sebuah kotak

amal yang diperuntukkan untuk kepentingan sebuah institusi. Kesan

tersebut diperkuat dengan adanya logo institusi pada kotak amal tersebut.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari sebuah kotak

amal dengan logo institusi di sisi kiri dan uang yang hendak dimasukkan

ke kotak amal melalui lubang di sisi kiri. Seperti sudah dijelaskan di atas,

bahwa ilustrasi pada gambar 4.6 merupakan simbol dari sebuah kotak

amal yang diperuntukkan untuk kepentingan sebuah institusi.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Sampul Majalah Tempo

Edisi 20 - 26 Mei 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah sebuah kotak

amal dan logo institusi.

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu sebuah

kotak amal, logo institusi, uang yang dimasukkan

melalui lubang di sisi kiri, dan banner majalah

Page 95: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

83

“Selingkuh Fathanah dan Partai Dakwah”.

- Simbol yang muncul adalah sebuah kotak amal

yang diperuntukkan untuk kepentingan sebuah

institusi.

Object Sebuah kotak amal yang mempunyai simbol Partai

Keadilan Sejahtera (PKS). Kotak amal tersebut

mempunyai dua lubang untuk memasukkan uang

yang tidak seperti kotak amal pada umumnya.

Interpretant Kotak amal yang diperuntukkan PKS untuk

mengumpulkan dana menjelang pemilu 2014.

Tampak dalam ilustrasi di atas, sebuah kotak amal beserta dengan

gembok dan lubang untuk memasukkan uang berada di atas kotak. Di sisi

kiri kotak amal tersebut terdapat logo sebuah institusi. Uniknya di bawah

logo, terdapat uang yang hendak dimasukkan ke dalam kotak melalui

lubang di sisi kiri kotak.

Ilustrasi tersebut merepresentasikan kotak amal yang

diperuntukkan PKS untuk mendapatkan dana menjelang pemilu 2014. Hal

ini terlihat dari adanya logo PKS di sisi kiri kotak amal. Berbagai macam

strategi disusun PKS untuk mendapatkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk

pemilu 2014. Salah satunya dengan infak dari pos-pos kementrian yang

menterinya berasal dari PKS, seperti Kementrian Pertanian, Kementrian

Komunikasi dan Informatika, dan Kementrian Sosial.

Page 96: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

84

D1. Kisah Dangdut Akil Mochtar (Edisi 07-13 November 2013)

Gambar 4.7

Sampul Majalah Gatra Edisi 07 - 13 November 2013

Akil Mochtar dipecat dari jabatannya sebagai hakim ataupun Ketua

Mahkamah Konstitusi karena dianggap melanggar etika yang melewati

batas dan sudah masuk ranah pidana. Mulai dari transfer uang ke sejumlah

penyanyi dangdut, dugaan menggunakan narkotika, sampai menguasai

penganan perkara sengketa pilkada. Dalam persidangan yang digelar oleh

majelis kehormatan, terungkap bahwa Akil menyembunyikan kekayaan

melalui kepemilikan dua mobil mewah yang diatasnamakan sopir pribadi

A B

C

Page 97: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

85

Akil, Daryono. Selain itu, Akil memiliki 15 rekening bank yang kerap

digunakan untuk transaksi secara tak wajar. Demikian pula dengan lima

rekening milik istrinya.

Terkait dengan rekening-rekening tersebut, Akil Mochtar juga

diketahui memerintahkan sekretarisnya, Yuanna Sisilia melakukan

transaksi keuangan yang dilakukan pengacara Susi Tur Andayani, yang

diduga dari pihak yang berperkara melalui setoran tunai kepada Akil

Mochtar. Selain itu bukti lain juga ditemukan oleh Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengungkapkan bahwa Akil

juga sering menyetorkan sejumlah uang ke beberapa penyanyi dangdut.

Akil, misalnya, ketahuan sering mentransfer uang kepada Rya Fitria,

seorang penyanyi dangdut lulusan sebuah kontes musik, dalam jumlah

bervariasi Rp 8 juta – Rp 10 juta setiap bulannya.

Secara total, uang yang ditransfer Akil ke rekening Rya Fitria

mencapai Rp 900 juta. Belakangan terungkap kalau Akil juga pernah

mentransfer uang kepada dua pedangdut senior Iis Dahlia dan Evie

Tamala. Menurut kuasa hukum Akil, transfer uang kepada para pedangdut

itu terkait dengan kampanye Akil ketika mencalonkan diri sebagai

Gubernur Kalimantan Barat tahun 2007 silam.

Selain perilaku suapnya, beberapa perilakunya yang mencoreng

nama besar Mahkamah Konstitusi adalah pengumuman Badan Narkotika

Nasional atas hasil tes terhadap DNA Akil yang menemukan adanya DNA

Akil pada lintingan ganja yang ditemukan di ruang kerjanya tatkala

penggeledahan oleh KPK, selain lintingan ganja juga ditemukan dua butir

Page 98: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

86

pil yang mengandung salah satu unsur narkotika jenis amfetamin, yaitu

sabu-sabu.

Sikap lancung lainnya yaitu, perilakunya saat menangani perkara-

perkara pilkada. Menurut narasumber Gatra, Akil cenderung selalu

mengetuai semua perkara yang terkait dengan sengketa pilkada.

Bandingannya ketika saat Mahfud MD masih menjadi ketua Mahkamah

Konstitusi, Mahfud terhitung jarang sekali menjadi ketua majelis yang

berkaitan dengan perkara sengketa pilkada. Padahal untuk urusan bagi-

bagi penanganan perkara, para penitera sudah membuat draf khusus, akan

tetapi ketika sudah sampai di tangan Akil, semua diubah, hingga sebagian

kasus sengketa pilkada jatuh ke tangan Akil.

Beberapa putusan sidang pimpinan Akil yang janggal membuat

sejumlah pengacara yang tergabung dalam Forum Korban Putusan MK

Berdaulat melapor ke KPK terkait dengan dugaan sejumlah putusan MK

yang terindikasi suap. Ada delapan pilkada yang dilaporkan oleh forum

ini, di antaranya di Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang,

Kabupaten Banyuasin, Kota Waringin Barat, Kota Kediri, dan Kabupaten

Maluku Tenggara.

Tabel 4.14

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Seorang pria yang mengenakan

jubah hakim.

B

Indeks Seorang pria yang mengenakan A, B, dan C

Page 99: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

87

jubah hakim, seorang wanita di

sisi kanan, dan banner majalah.

Simbol Seorang pria yang sedang

joged dangdut.

A

Dalam ilustrasi di atas tampak seorang pria paruh baya

mengenakan jubah hakim dan membawa palu sidang yang ditunjukkan

oleh kode A. Pria tersebut digambarkan seolah-olah sedang berjoget, hal

ini terlihat dari gesture yang tampak dari kaki dan tangan kirinya.

Sementara itu di sisi kanan sang pria terdapat seorang wanita muda yang

digambarkan dalam bentuk samar-samar (kode B). Pria yang ditunjuk oleh

kode A, berjoget dengan muka menghadap ke gambar wanita. Hal ini

menunjukkan bahwa kesan yang ingin ditampilkan adalah mengenai joget

dangdut dari sang pria.

Indeks dalam ilustrasi sampul majalah ini dilihat dari gesture yang

ditampilkan oleh sang pria, wanita di sisi kanan, dan banner majalah.

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa ilustrasi pada gambar 4.7

merupakan simbol dari joget dangdut yang dilakukan oleh sang pria yang

menjadi tokoh utama.

Tabel 4.15

Hasil Analisis Sampul Majalah Gatra

Edisi 07 - 13 November 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah sesosok pria

yang mengenakan jubah hakim dan seorang

wanita yang berada di sisi kanan.

Page 100: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

88

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu palu

sidang yang dipegang oleh pria, jubah hakim, dan

seorang wanita, dan banner majalah “Kisah

Dangdut Akil Mochtar”

- Simbol yang muncul adalah hakim yang sedang

goyang dangdut.

Object Seorang pria yang menjadi tokoh utama adalah Akil

Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi yang dijadikan

tersangka oleh KPK karena kasus suap pilkada.

Sedangkan wanita di sisi kanan, adalah pedangdut

Rya Fitria yang merupakan jebolan acara kontes

musik dangdut di salah satu stasiun televisi.

Interpretant Akil Mochtar membayar mahal beberapa pedangdut

tanah air, salah satunya adalah Rya Fitria.

Tampak dalam ilustrasi di atas adalah seorang pria berkacamata

mengenakan jubah hakim dan memegang palu sidang di tangan kanan.

Pria tersebut menunjukkan gesture yang tidak biasa, terlihat dari gesture

kaki dan tangan kirinya yang seolah-olah sedang berjoget memalingkan

muka ke arah kiri. Di sisi kiri terdapat sesosok wanita yang mengenakan

hijab, dengan wajah tersenyum.

Pria yang menjadi tokoh utama dalam ilustrasi tersebut adalah Akil

Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi sedangkan wanita yang digambar

secara samar-samar dalam ilustrasi yaitu Rya Fitria, seorang penyanyi

Page 101: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

89

dangdut jebolan sebuah kontes dangdut di salah satu stasiun televisi

swasta.

Ilustrasi di atas merepresentasikan kasus Akil yang resmi menjadi

tersangka dalam kasus suap pilkada. Sedangkan Rya Fitria merupakan

salah satu penerima aliran uang Akil, terungkap dalam penyelidikan KPK

bahwa beberapa kali Akil tampak melakukan pengiriman sejumlah uang

ke rekening milik Rya. Meski kuasa hukum Akil menyatakan bahwa uang

tersebut adalah untuk pembayaran jasa Rya menyanyi di kampanye Akil

saat akan mencalonkan Gubernur Kalimantan Barat 2007 silam.

Page 102: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

90

D2. Wani Piro? (Edisi 07 – 13 Oktober 2013)

Gambar 4.8

Sampul Majalah Tempo Edisi 07 - 13 Oktober 2013

Akil Mochtar sudah lama menjadi buronan KPK, Ia berhasil

ditangkap tangan oleh KPK saat akan menerima uang suap yang dikirim

melalui Chairun Nisa, anggota dewan terpilih dari daerah pemilihan

Kalimantan Tengah, kawan lama Akil. Uang suap yang dibawa oleh

Chairun Nisa merupakan uang pelicin dari Bupati Gunung Mas, Hambit

yang bertarung untuk periode kedua pemerintahannya, memenangi

pemilihan. Perkara sengketa ini ditangani panel hakim dan ketua Akil.

Bupati Hambit merasa perlu untuk mengamankan kemenangannya karena

B

C

A

Page 103: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

91

pesaingnya menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Hambit sepakat akan

menyiapkan Rp 3 miliar demi mengamankan kemenangannya, tak hanya

itu Akil meminta uang tersebut dalam bentuk dolar Amerika Serikat.

Lain halnya dengan kisah sengketa pemilihan Bupati Lebak,

Banten yang juga ditangani panel hakim pimpinan Akil Mochtar.

Pemilihan di Lebak dimenangi pasangan Iti Oktavia – Ade Sumardi,

selanjutnya kemenangan ini digugat pesaing Amir Hamzah – Kasmin.

Melalui persidangan, hakim memerintahkan pemungutan suara ulang di

Lebak. Putusan ini sangat cocok dengan tuntutan kubu Amir – Kasmin,

yang didukung oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Melalui

narasumber Tempo, pengacara penggugat bersama Wawan, adik kandung

Atut hendak menyampaikan “tanda terima kasih” untuk Akil yang pada

akhirnya ditangkap KPK saat uang belum sampai ke tangan Akil.

Sengketa pilkada yang juga diduga melibatkan Akil adalah

pemilihan kepala daerah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pemilihan tersebut memenangkan pasangan Yan Anton Ferdian – S.A.

Supriono di atas duet Hazuar Bidui – Agus Sutikno. Mahkamah menolak

gugatan yang diajukan pesaing Yan – Supriono. Namun beberapa hari

kemudian, terbitlah surat yang berasal dari Mahkamah bahwa pelantikan

Yan – Supriono harus ditunda, menunggu “permasalahan dalam

penyelenggaraan pilkada tersebut dapat diselesaikan sesuai ketentuan

hukum yang berlaku.” Surat itu ditembuskan ke Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Banyuasin dan Komisi Pemilihan Umum Banyuasin dan dibawa

oleh seseorang bernama Muhtar Efendy. Pria ini muncul sejak sengketa

Page 104: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

92

hasil pilkada masuk ke Mahkamah pada pertengahan Juni tahun lalu.

Diduga Muhtar adalah makelar untuk mendampingi kasus ini, karena

Muhtar pernah menemui Yan dan meminta tarif Rp 5 miliar.

Lain halnya di wilayah Sumba Barat, pada 10 Agustus 2013 lalu

Komisi Pemilihan menetapkan pasangan Markus Dairo Talu – Ndara

Tanggu Kaha sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Sumba Barat

Daya. Pasangan Kornelius – Daud sebagai rival menggugat hasil

pemilihan ke Mahkamah Konstitusi. Mereka melaporkan dugaan

penggelembungan suara di Kecamatan Wewewa Barat dan Wewewa

Tengah. Kasus ini dipegang panel tiga hakim yang dipimpin Ketua

Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

“Keajaiban” muncul dalam putusan. Meski menyebutkan aneka

kejanggalan, Mahkamah menganggap tidak ada kekeliruan dalam

rekapitulasi surat suara. Mahkamah pun mementahkan gugatan kubu

Kornelius. Sejumlah sumber menyebutkan pelicin telah membelokkan

putusan akhir. Menurut sumber Tempo, jalur partai digunakan untuk

menembus Akil.

Kemenangan Markus – Ndara kukuh menurut Mahkamah

Konstitusi. Akan tetapi, di Sumba Barat Daya, polisi tetap menyelidiki

kecurangan. Polisi membuka ratusan kotak suara, isinya dihitung kembali

disaksikan kejaksaan, pengadilan, dan partai politik yang hasilnya justru

berbalik memenangi Kornelius. Hasil penyelidikan polisi menggoyahkan

Komisi Pemilihan Sumba Barat Daya, mereka membatalkan kemenangan

Markus – Ndara yang telah dikukuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Page 105: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

93

Tabel 4.16

Tanda-Tanda dalam Sampul Majalah

Jenis Tanda Contoh Tanda Kode

Ikon Seorang pria mengenakan jubah

hakim.

A

Indeks Palu sidang, label harga, jubah

hakim, dan banner majalah.

A dan B

Simbol Hakim yang

memperjualbelikan keputusan

sidang.

A dan B

Dalam ilustrasi di atas tampak seorang pria mengenakan jubah

hakim (kode A). Ada yang tak biasa dari pria tersebut, dari dalam jubah

yang Ia tunjukkan, terdapat banyak palu sidang lengkap dengan label

harganya yang digantung (kode B).

Indeks dalam ilustrasi tersebut adalah palu sidang, label harga dan

jubah hakim (kode B) dan banner majalah “Wani Piro”. Sementara simbol

yang muncul adalah jual beli keputusan sidang yang dilakukan oleh tokoh

utama. Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam gambar 4.8, bahwa

ilustrasi di atas merupakan simbol dari jual beli keputusan sidang.

Tabel 4.17

Hasil Analisis Sampul Majalah Tempo

Edisi 07 - 13 Oktober 2013

Sign - Ikon dalam ilustrasi tersebut adalah seorang pria

yang mengenakan jubah hakim.

Page 106: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

94

- Indeksnya melalui beberapa tanda yaitu palu

sidang, label harga, jubah hakim, dan banner

majalah “Wani Piro”.

- Simbol yang muncul adalah jual beli keputusan

sidang.

Object Akil Mochtar, merupakan tokoh utama dalam sampul

majalah Tempo edisi ini. Akil resmi menjadi

tersangka pada kasus suap pilkada dan dicopot secara

tidak hormat oleh Mahkamah Konstitusi.

Interpretant Seorang hakim yang memperjualbelikan keputusan

sidang.

Dalam ilustrasi tersebut di atas, tampak seorang pria mengenakan

jubah hakim sambil memamerkan palu sidang berlabel harga yang

tergantung di jubahnya. Pria tersebut merupakan Akil Mochtar, Ketua

Mahkamah Konstitusi yang resmi menjadi tersangka dalam kasus suap

pilkada di beberapa daerah. Banyak palu yang berlabel harga,

merepresentasikan kasus jual beli keputusan sidang pada setiap sidang

yang dipimpin oleh Akil. Hal ini diperkuat dengan banner majalah yang

bertuliskan “Wani Piro” yang dalam bahasa Jawa, “Berani (bayar)

berapa?”.

Page 107: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

95

B. Analisis Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul Majalah

Gatra dan Tempo Tahun 2013

Objek dalam penelitian ini adalah ilustrasi sampul majalah Gatra dan

Tempo tahun 2013 yang bertema korupsi. Sepanjang tahun 2013, terdapat

masing-masing empat edisi dalam Gatra dan Tempo yang menampilkan

ilustrasi sampul dengan tema korupsi yang sama. Meski kasus korupsi yang

dijadikan ilustrasi pada sampul adalah sama, namun terdapat beberapa

perbedaan dalam menginterpretasikan kasus ke dalam bentuk ilustrasi. Hal ini

tergantung dari pendekatan yang dipakai oleh masing-masing ilustrator dan

ideologi yang dianut masing-masing majalah.

Perbandingan 1

Gambar 4.9

Perbandingan 1

Page 108: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

96

Tabel 4.18

Perbandingan 1

Edisi Majalah Perbandingan

A1. Majalah Gatra:

Politik Daging Sapi

(Edisi 07 - 13 Februari 2013)

Dalam edisi ini, Gatra menampilkan

ilustrasi dari kasus korupsi yang

menyeret ketua umum Partai Keadilan

Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.

Ia juga menjadi salah satu tokoh

dalam ilustrasi. Selain Luthfi juga

terdapat ilustrasi dari Hilmi

Aminuddin dan Suswono.

A2. Majalah Tempo:

Hangus!

(Edisi 11 – 17 Februari 2013)

Sama halnya dengan Gatra, majalah

Tempo edisi ini menampilkan ilustrasi

dari kasus korupsi daging sapi PKS.

Luthfi masih menjadi salah satu tokoh

yang terdapat dalam ilustrasi. Hanya

saja, terdapat sedikit perbedaan.

Kehadiran sosok Anis Matta

merupakan pembeda dengan ilustrasi

yang dibuat oleh Gatra.

Page 109: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

97

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa perbedaan antara ilustrasi majalah

Gatra dan Tempo dalam kasus pengaturan kuota daging sapi PKS terletak pada

masing-masing tokoh yang ditampilkan dalam ilustrasi. Baik Gatra maupun

Tempo menampilkan tiga pria dalam ilustrasi sampulnya. Terlihat bahwa

keduanya sama-sama menampilkan sosok Luthfi Hasan Ishaaq dan Suswono.

Sementara sosok ketiga inilah yang menjadi pembeda, Gatra menampilkan

sosok Hilmi Aminuddin sedangkan pada Tempo menampilkan sosok Anis

Matta.

Adanya perbedaan objek pada ilustrasi menyebabkan representasi makna

yang ingin ditampilkan pun berbeda. Dalam ilustrasinya, Gatra menampilkan

Hilmi Aminuddin. Hal ini dikarenakan Gatra melihat keterlibatan Hilmi yang

sangat besar dalam kasus ini. Hilmi adalah Ketua Majelis Syuro PKS yang

mana merupakan jabatan tertinggi dalam struktur partai. Sehingga ia

mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menggalang dana partai.

Sedangkan Tempo, memilih untuk menampilkan Anis Matta. Tempo

memilih Anis Matta dikarenakan ia merupakan pengganti Luthfi sebagai ketua

umum partai. Tak hanya itu, dalam laporan utama yang ditulis Tempo, Anis

juga dikabarkan dekat dengan Ahmad Fathanah. Hal ini terungkap dari

ditemukannya surat salinan kepemilikan tanah atas nama istri pertama Anis.

Page 110: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

98

Perbandingan 2

Gambar 4.9

Perbandingan 2

Tabel 4.19

Perbandingan 2

Edisi Majalah Perbandingan

B1. Majalah Gatra:

Ada Apa Dengan Anas

(Edisi 14 - 20 Februari 2013)

Dalam edisi ini Gatra menampilkan

Anas Urbaningrum sebagai tokoh

utama dalam ilustrasi sampulnya. Hal

ini terkait dengan kasus Hambalang

yang membuatnya berurusan dengan

Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK).

Page 111: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

99

B2. Majalah Tempo:

Buruk Anas Partai Dibelah

(Edisi 18 - 24 Februari 2013)

Sama halnya dengan Gatra, Tempo

juga menampilkan tema kasus korupsi

Anas pada edisi ini. Bedanya, dalam

ilustrasi Tempo muncul sosok Susilo

Bambang Yudhono (SBY) meski

hanya sebagian wajahnya yang

ditampilkan.

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa Gatra dan Tempo sama-sama

menampilkan ilustrasi mengenai kasus korupsi Anas Urbaningrum. Keduanya

menampilkan Anas Urbaningrum sebagai tokoh utama dalam sampul majalah.

Namun yang menjadi pembeda adalah adanya sosok SBY dalam ilustrasi yang

dibuat Tempo. Meski hanya sepotong wajah yang ditampilkan, akan tetapi

khalayak yang melihatnya sudah tahu bahwa pria yang dimaksud adalah SBY.

Ilustrasi yang dibuat oleh Gatra merepresentasikan bahwa Anas mengakui

dirinya seorang tersangka. Sedangkan pada ilustrasi yang dibuat oleh Tempo,

terlihat sosok SBY di antara retakan dan pecahan kaca merepresentasikan

hubungan yang meretak di antara Anas dan SBY.

Page 112: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

100

Perbandingan 3

Gambar 4.11

Perbandingan 3

Tabel 4.20

Perbandingan 3

Edisi Majalah Perbandingan

C1. Majalah Gatra:

Setelah Lutfi Siapa Lagi

(Edisi 16 - 22 Mei 2013)

Dalam edisi ini, Gatra kembali

mengangkat tema ilustrasi kasus

korupsi daging sapi PKS yang

kasusnya semakin melebar. Empat

petinggi PKS yakni Luthfi Hasan

Ishaaq, Anis Matta, Hilmi Aminuddin,

dan Suswono menjadi objek dalam

Page 113: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

101

ilustrasi sampul edisi ini.

C2. Majalah Tempo:

Selingkuh Fathanah dan Partai

Dakwah

(Edisi 20 - 26 Mei 2013)

Sama halnya dengan Gatra, Tempo

juga kembali mengangkat kasus

korupsi daging sapi PKS sebagai tema

ilustrasi sampul. Akan tetapi, Tempo

tidak menampilkan tokoh-tokoh PKS

yang dicurigai terlibat seperti halnya

Gatra. Ilustrasi yang digunakan

Tempo lebih kepada simbol-simbol

yang merujuk kepada kasus PKS.

Kembali mengangkat ilustrasi mengenai kasus korupsi daging sapi PKS,

baik Gatra maupun Tempo memiliki beberapa perbedaan dalam menyajikan

ilustrasinya. Majalah Gatra lebih menekankan pada tokoh-tokoh yang diduga

terlibat dalam kasus sedangkan majalah Tempo menekankan pada simbol-

simbol tertentu yang merujuk pada kasus PKS.

Ilustrasi pada Gatra merepresentasikan bahwa tiga tokoh PKS selain

Luthfi yang terdapat dalam ilustrasi, sedang menanti giliran dijatuhi status

tersangka oleh KPK. Hal ini diperkuat dengan banner majalah yang bertuliskan

“Setelah Luthfi Siapa Lagi”. Sedangkan Tempo menggambar ilustrasi berupa

sebuah kotak amal disertai dengan beberapa simbol yang merujuk pada PKS.

Hal ini merepresentasikan kotak amal yang digunakan PKS untuk

mendapatkan infak dan sedekah menjelang pemilu 2014.

Page 114: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

102

Perbandingan 4

Gambar 4.12

Perbandingan 4

Tabel 4.21

Perbandingan 4

Edisi Majalah Perbandingan

D1. Majalah Gatra:

Kisah Dangdut Akil Mochtar

(Edisi 07 - 13 November 2013)

Dalam edisi ini, Gatra menampilkan

tema kasus korupsi sengketa pilkada.

Akil Mochtar dan seorang penyanyi

dangdut bernama Rya Fitria menjadi

tokoh utama dalam ilustrasi yang

dibuat Gatra.

D2. Majalah Tempo:

Page 115: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

103

Wani Piro?

(Edisi 07 - 13 Oktober 2013)

Sama halnya dengan Gatra, pada edisi

ini Tempo juga mengangkat kasus

suap sengketa pilkada menjadi tema

ilustrasi sampul.

Namun yang menjadi perbedaan,

Tempo hanya menampilkan sosok

Akil dengan disertai simbol-simbol

tertentu yang merepresentasikan kasus

yang sebenarnya.

Dalam edisi ini, baik Gatra maupun Tempo mengambil tema kasus suap

pilkada untuk ilustrasi sampul. Ilustrasi yang dibuat Gatra, menampilkan Akil

dan Rya Fitria, seorang penyanyi dangdut lulusan sebuah kontes dangdut

televisi swasta. Ilustrasi tersebut merepresentasikan Akil yang menghamburkan

uangnya untuk membayar penyanyi dangdut saat kampanye calon Gubernur

Kalimantan Barat. Sedangkan dalam ilustrasi Tempo menampilkan sosok Akil

lengkap dengan jubah hakim ditambah dengan simbol-simbol seperti palu

sidang dan label harga pada palu. Ilustrasi tersebut dapat merepresentasikan

hakim yang menjual belikan keputusan sidang.

Page 116: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam delapan sampul majalah Gatra dan Tempo yang peneliti teliti

terdapat tanda atau sign (ikon, indeks, dan simbol), object, dan interpretant.

Ikon yang muncul di setiap sampul majalah adalah tokoh atau orang yang

terlibat sebuah kasus korupsi.

Indeks pada sampul majalah yang ditampilkan melalui tiga tanda, yaitu

kata-kata yang terkait dengan gambar atau banner majalah, mimik atau gesture

tokoh, dan beberapa benda yang merepresentasikan kasus tersebut. Sementara

simbol yang muncul adalah kasus korupsi yang menjadi tema pada majalah.

Kesimpulan akhir dalam perbandingan makna korupsi pada ilustrasi antara

majalah Gatra dan Tempo tahun 2013 adalah:

1. Perbandingan 1, membandingkan ilustrasi sampul antara majalah Gatra

edisi 07-13 Februari 2013 dan Tempo edisi 11-17 Februari 2013 dengan

tema besar korupsi pengaturan kuota impor daging sapi oleh PKS.

Kesimpulan yang didapat bahwa perbandingan makna korupsi yang ingin

ditampilkan majalah Gatra adalah adanya keterlibatan petinggi partai di

mana Gatra menampilkan sosok Hilmi Aminuddin yang merupakan Ketua

Majelis Syuro PKS, jabatan tertinggi dalam partai. Sedangkan dalam

majalah Tempo makna korupsi yang ingin ditampilkan adalah keterlibatan

seorang sekretaris jenderal sebuah partai dalam kasus ini, Anis Matta, yang

Page 117: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

105

kemudian juga menjadi ketua umum partai untuk menggantikan Luthfi

Hasan Ishaaq yang resmi dijadikan tersangka oleh KPK.

2. Perbandingan 2, membandingkan ilustrasi sampul antara majalah Gatra

edisi 14-20 Februari 2013 dan Tempo edisi 18-24 Februari 2013 dengan

tema besar korupsi Anas Urbaningrum. Dalam kasus ini, dapat disimpulkan

bahwa makna korupsi yang ingin ditampilkan dalam majalah Gatra adalah

tidak ada pihak lain yang terkait dalam kasus korupsi Anas sedangkan

dalam majalah Tempo makna korupsi yang ingin ditampilkan adalah adanya

keterkaitan yang besar antara Anas Urbaningrum sebagai ketua umum Partai

Demokrat dengan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Majelis

Tinggi Partai Demokrat.

3. Perbandingan 3, membandingkan ilustrasi sampul antara majalah Gatra

edisi 16-22 Mei 2013 dan Tempo edisi 20–26 Mei 2013 dengan tema besar

korupsi pengaturan kuota impor daging sapi oleh PKS. Dapat disimpulkan

bahwa makna korupsi yang ingin ditampilkan majalah Gatra dalam kasus

ini adalah keterlibatan sejumlah tokoh-tokoh PKS dalam kasus korupsi

pengaturan kuota impor daging sapi sedangkan dalam majalah Tempo

makna korupsi yang ingin ditampilkan adalah citra PKS sebagai partai

‘putih’ yang berubah menjadi sebuah partai yang tak lagi putih setelah

beberapa kasus korupsi menyeret PKS.

4. Perbandingan 4, membandingkan ilustrasi sampul antara majalah Gatra

edisi 07 – 13 November 2013 dan Tempo edisi 07 – 13 Oktober 2013

dengan tema korupsi Akil Mochtar. Dapat disimpulkan bahwa makna

korupsi yang ingin ditampilkan oleh majalah Gatra dalam kasus ini adalah

Page 118: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

106

salah satu pemicu terjadinya korupsi yaitu berasal dari luar diri sang pelaku,

salah satunya adalah wanita. Hal ini terlihat karena Gatra memilih

menampilkan sosok Rya Fitria dalam ilustrasi sampulnya. Sedangkan dalam

majalah Tempo, pemicu terjadinya korupsi berasal dari keserakahan dalam

diri sang pelaku. Hal ini terlihat dalam ilustrasi di mana Akil digambarkan

seorang diri dengan menunjukkan palu-palu sidang yang sudah berlabel

harga.

B. Saran

Gatra maupun Tempo dalam kasus-kasus korupsi tertentu selalu

menampilkan ilustrasi yang mengandung nilai sindiran yang cukup kasar. Hal

ini cukup baik untuk menjadi bahan pembelajaran bagi khalayak, namun

baiknya ilustrasi yang ditampilkan agar lebih diperhalus lagi. Khusus untuk

Gatra, ilustrasi yang dibuat lebih baik jika sedikit lebih bervariasi. Karena

peneliti menganalisis dari beberapa edisi, sampul majalah Gatra kurang

bervariasi bahkan cenderung monoton. Selain itu menurut analisis peneliti,

ilustrasi sampul majalah Gatra dan Tempo mempunyai multi interpretasi yang

dapat menimbulkan kesalahan dalam membaca pesan yang ingin disampaikan.

Page 119: PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26552/1/ATHIFA... · PERBANDINGAN MAKNA KORUPSI PADA ILUSTRASI SAMPUL. ANTARA MAJALAH

107

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, & Lukiati Komala Erdiyana. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Budiman, Kris. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitias.

Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Effendi, Kurniawan. Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Krisyantono , Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2006.

Semma, Mansyur. Negara dan Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Suyatno. Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Jakarta: CV Muliasari, 2005.

Sudiana, Dendi. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remadja Karya, 1986.

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2009.

Wijayanto & Ridwan Zachrie. Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan

Prospek Pemberantasan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.