PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN...

152
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) (Kuasi Eksperimen di SMP N 10 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh SIGIT WIBOWO NIM: 105016100526 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H / 2011 M

Transcript of PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN...

Page 1: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS)

(Kuasi Eksperimen di SMP N 10 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SIGIT WIBOWO NIM: 105016100526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432H / 2011 M

Page 2: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

Motto

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia akan mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat siksa

(dari kejahatan) yang dikerjakannya. ( Q.S Al-Baqarah : 286 )

Cintailah apa yang engkau cintai sekedarnya saja, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang engkau benci, dan bencilah apa yang engkau benci sekedarnya saja, mungkin

suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang paling engkau cintai. ( H.R Bukhari Muslim )

Ketahuilah bahwa bersama kesabaran ada kemenangan Bersama kesusahan ada jalan keluar dan bersama

Kesulitan ada kemudahan ( H.R Tarmidzi )

“ untuk meraih hal yang besar, kita tidak hanya harus bertindak, tapi juga bermimpi; Tidak hanya merencanakan, tapi juga yakin “

( Anatole France )

Hidupku,matiku agamaku hanya untuk Allah; dan menjadi orang yang bermanfaat bagi Diriku dan orang lain adalah kebahagiaanku

( penulis )

Page 3: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang telah mengijinkan aku untuk bisa hidup dan melihat dunia ini

Almarhum Ayahanda tercinta yang selalu ada bagiku mesti telah tiada, dan ibu tercinta atas

cinta dan kasih sayang yang tak terhingga dan atas Doanya.

Ayah , ibu,. Baktiku semasa usiaku mungkin ta kan cukup membalas segala budi baik dan

kasih sayangmu padaku.,tapi aku bercita-cita untuk menjadi penerang dan penyejuk mu

diakhirat kelak.. doaku kan selalu menyertaimu Ayah.,Ibu.,

Tanpamu, aku hanya sebuah bunga yang layu dan ta kan tumbuh..

Cintamu,kasihmu dan sayangmu membuatku tumbuh dan indah merekah..

Love u mom,,dad…

Kakak-kakakku ( Abenk, andri irawan, nina herlina, ade rita Rosita dan yang lainnya )

Yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk cepat menyelesaikan

kuliahku.

Keponakan2 kecilku ( dinda, dafina, salma, nazwa, edria, upi, akmal, Zahra, )

Jangan nakal yaa”…………….

‘’ Seseorang ‘’ yang telah memberikan semangat dan selalu membantuku dalam

penyelesaian skripsi ini.

Teman-teman Biologi khususnya angkatan 2005, terima kasih atas kebaikan

kalian semua

Almameterku tercinta

Para pembaca budiman

Page 4: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Yang bertandatangan di bawah ini Nama : Sigit Wibowo

NIM : 105016100526

Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi

Angkatan Tahun : 2005

Alamat : Dsn. Sukakarya Rt/Rw 02/10 Desa. Telukjambe Kec.

Telukjambe Timur Kab. Karawang 41361

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group

Investigation (GI) Dan Think Pair Share (TPS) adalah benar hasil karya sendiri

di bawah bimbingan dosen:

1. Nama : Nengsih Juanengsih., M.Pd

NIP : 19790510 200604 2 001

Dosen Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi

2. Nama : Yuke Mardiati., S.Si

NIP : 19760117 200701 2 013

Dosen Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Page 5: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

LEMBARAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

Oleh: SIGIT WIBOWO

NIM: 105016100526

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nengsih Juanengsih, M.Pd Yuke Mardiati S.Si NIP : 19790510 200604 2 001 NIP : 19760117 200701 2 013

Page 6: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul:” Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation ( GI ) Dan Think–Pair–Share (TPS) (Quasi Eksperimen Di SMP N 10 Tangerang Selatan )” disusun oleh Sigit Wibowo, NIM 105016100526, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasyah tanggal 14 Februari 2011 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPA (Biologi).

Jakarta, Maret 2011 Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Baiq Hana Susanti M.Sc …….…………... ……………... NIP. 19700209 200003 2 001 Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi) Nengsih Juanengsih M.Pd …….…………... ……………... NIP. 19790510 200604 2 001 Penguji I Drs. Ahmad Sofyan M.Pd …….…………... ……………... NIP. 19650115 198703 1 020 Penguji II Dr. Zulfiani, M.Pd …….…………... ……………... NIP. 19760309 200501 2 002

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

ABSTRAK

SIGIT WIBOWO (105016100526). Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS). Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan Metode Cooperative Learning tipe Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 10 Kota Tanggerang Selatan dengan fokus bahasan materi penelitian pada konsep sistem pencernaan pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, dengan desain penelitian tipe Two Group, Pretest posttest design. Sampel diambil secara Random Sampling dari 72 siswa dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas eksperimen I (menggunakan GI) dan kelas eksperimen II (menggunakan TPS). Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal-soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa pedoman wawancara dan lembar observasi. Data hasil instrumen tes, dianalisis dengan uji statistik berupa uji perbandingan nilai pretest dan posttest kedua kelas, sedangkan data hasil instrumen nontes dianalisis secara kualitatif dan digunakan untuk mendeskripsikan tingkat keberhasilan penggunaan kedua metode.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diperoleh bahwa perbedaan hasil belajar kedua kelas sangat signifikan. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap kedua nilai postest. Hasilnya adalah nilai thitung = 6,1439 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 1% adalah 2,650 dan taraf signifikan 5% adalah 2.000. Terlihat bahwa nilai thitung > ttabel baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Biologi siswa dengan menggunakan metode cooperative learning tipe GI dan TPS.

Kata kunci: Metode Cooperative Learning, Group Investigation (GI), Think Pair Share (TPS), Hasil Belajar Biologi.

Page 8: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

ABSTRACT

SIGIT WIBOWO (105016100526). Result Comparasion Student In Learning Biology Using Cooperative Learning Method Type Group Investigation (GI) and Think Pair Share (TPS)S1 The skripsi of Biology Education Department, Faculty of Tarbiya and Teaching Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

This research is aimed to compare the result of student learning Biology using cooperative learning, type group investigation (GI) and think pair share (TPS) methods. Research was carried out in SMP Negeri 10 South Tangerang, on September 2010. Focusing on subject human digestive system using quaition experiment methods, with Two Group, Pretest posttest design research.

Sample was collected randomly from 72 students divided into 2 classes, experiment class I (using GI) and experiment class II (using TPS). Instrument used in this research is a multiple choice questions test and as a non test instrument is a interview and observation sheet.Result from the test instrument then statistically analayzed as a comparasion between pretest and posttest scores from the two classes. While the result from non test instrument analayzed qualitatively and is used to describes the successfully level using both methods.

Based on the analyzed data, the differences between both classes were very significant. The conclusion are taken from the value of hypothesis test using t test for both posttest scores. The result is to = 6,1439 while ttable at significant level 1 % is 2,650 an at significant and level 5 % is 2,000. Is shows that the value of to > ttable at both significant level of 1% or 5%. And there fore it shows the differences in student learning Biology using cooperative learning methods of GI and TPS type.

Keywords: Method of Cooperative Learning, Group Investigation (GI), Think Pair Share (TPS), The Learning Biology.

Page 9: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sangat

sempurna dan memberikan ilmu pengetahuan lebih dari makhluk lain. Syukur

Alhamdulillah penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tiada

putus dan henti-hentinya. Shalawat serta salam semoga selalu teriringkan kepada

Nabi Muhammad SAW sebagai teladan terbaik bagi segenap manusia, juga

kepada keluarga dan sahabat yang selalu istiqomah dalam menjalankan sunnah-

nya.

Pemilihan judul skripsi “ Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group

Investigation (GI) dan Think-Pair-Share (TPS) ” berdasarkan asumsi bahwa

kedua tipe metode tersebut memiliki kelebihan dan ciri khas masing-masing yang

mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga menjadi ketertarikan sendiri

bagi peneliti untuk membandingkan keduanya.

Apresiasi dan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, masukan serta pengarahannya dalam penulisan

skripsi ini dan selalu ada saat peneliti kesulitan.

4. Ibu Yuke Mardiati S.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Hj. Elly Wijayanti M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian dan memberikan bantuan selama penelitian.

Page 10: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

ii

6. Ibu Rahayu S.Pd., Guru bidang studi IPA SMP Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada peneliti

selama melakukan penelitian.

7. Ibunda tercinta, Hj. Ecin Kuraesin yang selalu mencurahkan kasih

sayangnya, memanjatkan do’a yang tiada henti-hentinya, bagaikan oase di

padang pasir yang memberikan kesegaran di saat kekeringan, dan selalu

memberikan senyuman ketenangan dikala datang kegelisahan. Semoga

Allah selalu menyayanginya sebagaimana ia menyayangi peneliti.

8. Kakak-kakakku khususnya Bambang Irawan dan Andri Irawan yang sabar

menuntun dan memotivasi peneliti dalam penyelesaian skripsi ini, serta

keponakan-keponakanku terima kasih atas do’a dan dukungannya selama

ini baik secara moril maupun materil.

9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2005 yang

memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Besar Resimen Mahasiswa (MENWA) Wira Dharma UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terutama angkatan Castrena 06.

11. Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus KOMDA FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terutama angkatan An-Nahl Danny sudayat,

Welman, Iwan Sasmita.

12. Sahabat-sahabatku, terima kasih untuk do’a dan semangatnya selama ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari keterbatasan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya

semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Jakarta, November 2010

Penulis

Page 11: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6

D. Rumusan Masalah ................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 7

A. Teori Konstrukstivisme Dalam Pembelajaran IPA.................. 7

1. Konstruktivisme ......................................................... 7

2. Pembelajaran IPA Berbasis Konstruktivisme .............. 9

3. Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Pembelajaran

Kooperatif (Cooperative Learning) ........................... 11

4. Group Investigation (GI) ........................................... 18

5. Think Pair Share (TPS) ............................................. 23

6. Hakikat Metode Pembelajaran .................................... 27

7. Hakikat Hasil Belajar Biologi .................................... 29

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 34

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 36

D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 38

Page 12: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

iv

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 39

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 39

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................ 39

C. Populasi dan Sampel ............................................................. 40

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 40

E. Instrumen Penelitian ............................................................. 41

F. Kalibrasi Instrumen ............................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ............................................................. 46

H. Hipotesis Statistik ................................................................. 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 50

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ......................................... 52

C. Pembahasan .......................................................................... 57

D. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 61

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 62

B. Saran ..................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63

Page 13: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

v

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Fase-fase Dalam Pembelajaran Kooperatif .................................. 16

2. Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 39

3. Tabel 3.2 Pengumpulan Data ...................................................................... 40

4. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen .................................................................... 41

5. Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest ............... 50

6. Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Postest ............... 51

7. Tabel 4.3 Perhitungan Normal Gain ........................................................... 52

8. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas GI .................................................... 52

9. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kelas TPS .................................................. 53

10. Tabel 4.6 Perhitungan Uji Homogenitas ................................................... 53

11. Tabel 4.7 Uji-t Data Pretest Kelas GI dan TPS ......................................... 54

12. Tabel 4.8 Uji-t Data Postest Kelas GI dan TPS ......................................... 54

Page 14: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Kisi-kisi pretest dan posttest sistem pencernaan

Pada Manusia ............................................................................................68

2. Lampiran 2. Instrumen Tes System Pencernaan Pada manusia ....................71

3. Lampiran 3. Rekapitulasi Analisis Butir Soal ..............................................77

4. Lampiran 4. Soal pretest dan posttest ..........................................................78

5. Lampiran 5. Lembar Observasi Kuasi Eksperimen

metode Group Investigation .......................................................................81

6. Lampiran 6. Hasil pretest dan posttest kelas 8.1 Materi Sistem Pencernaan

Metode Group Investigation ........................................................................83

7. Lampiran 7. Hasi pretest dan posttest kelas 8.2 Materi Sistem Pencernaan

Metode Think Pair Share ............................................................................87

8. Lampiran 8. Uji Normalitas .........................................................................91

9. Lampiran 9. Uji Homogenitas .....................................................................94

10 Lampiran 10. Uji N-Gain GI dan TPS .........................................................96

11. Lampiran 11. Uji Hipotesis .........................................................................98

12. Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode GI ................... 102

13. Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode TPS ................ 114

14. Lampiran 14. LKK GI dan TPS ................................................................. 126

15. Lampiran 15. Hasil Wawancara................................................................. 132

Page 15: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran seringkali peserta

didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses

pembelajaran di dalam kelas dititikberatkan kepada kemampuan anak untuk

menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun

berbagai informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Sehingga saat anak didik lulus dari sekolah, mereka

tidak memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi.

Kenyataan ini terjadi pada semua mata pelajaran yang menggunakan

pengajaran konvensional. Mata pelajaran Sains tidak dapat mengembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi

pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses

pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak

anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihapal, pendidikan yang ada

tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta

potensi yang dimiliki. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak pernah

diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan

memecahkan masalah hidup, serta diarahkan untuk membentuk manusia yang

kreatif dan inovatif.1

Undang–undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa:

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ”2

1 Wina Sanjaya.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta

Kencana Prenada Media Group. h. 1 2 Ibid., h. 2

Page 16: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

2

Konsep pendidikan menurut undang–undang mengarah kepada

pengembangan potensi peserta didik, ini berarti proses pendidikan itu harus

berorientasi kepada siswa ( student active learning). Pendidikan adalah upaya

pengembangan potensi anak didik. Dengan demikian, anak harus dipandang

sebagai organisme yang sedang berkembang dan memiliki potensi. Tugas

pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik, bukan

menejejalkan materi pelajaran atau memaksa agar anak dapat mengahafal

data dan fakta.3

Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses

belajar mengajar, demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada

akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal.

Untuk mencapai kondisi yang demikian maka perlu adanya fasilitator yaitu

guru, yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang

melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa.4

Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan

siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif,

melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan

terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang

sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal

hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut dapat terwujud, Guru

seharusnya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai

cara membelajarkan siswa.

Modalitas belajar akan membahas bagaimana cara siswa belajar,

sedangkan model pembelajaran akan membahas tentang bagaimana cara

membelajarkan siswa dengan berbagai variasinya sehingga terhindar dari

rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) telah melaju dengan

pesatnya karena selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi yang

3 Ibid., h.2 4 Yuli Purwanti Hasanah. Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan

Jigsaw Dalam Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup Di MTs NU Ungaran. (Skripsi Universitas Semarang). Tersedia dalam : http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollectskripsi diakses pada:01-01-2010. h.1

Page 17: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

3

memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut.

Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat

merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan

konsep IPA, yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.

Oleh karena itu, untuk dapat menyesuaikan perkembangan tersebut menuntut

kreatifitas dan kualitas sumberdaya manusia harus ditingkatkan, yang dapat

dilakukan melaui jalur pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas peserta

didik melalui pengajaran IPA, guru diharapkan tidak hanya memahami

disiplin ilmu IPA, tetapi hendaknya juga memahami hakikat proses

pembelajaran IPA yang mencakup tiga ranah kemampuan, yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, pengalaman belajar IPA harus

memberikan pertumbuhan dan perkembangan siswa pada setiap aspek

kemampuan tersebut. 5

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(Scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA disetiap jenjang

pendidikan lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung

dengan penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah.6

Pendidikan Biologi merupakan bagian dari pendidikan Sains dan sebagai

salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan

pendidikan nasional yang ada. Biologi merupakan wahana untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab

kepada lingkungan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan

memahami alam dan makhluk hidup secara sistematis sehingga pembelajaran

Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan fakta tetapi juga

proses penemuan. Selain itu Biologi merupakan salah satu pendidikan dan

langkah awal bagi seorang anak mengenal dan memahami konsep-konsep

5 Efi. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pendekatan

Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dengan Teknik STAD. (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

6 BSNP. 2006. hal 484.

Page 18: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

4

tentang alam untuk membangun keahlian dan kemampuan berpikirnya agar

dapat berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi. Untuk

merealisasikan hal tersebut maka harus terjadi peningkatan mutu pendidikan

dalam pembelajaran Biologi dan Sains. Namun pada kenyataan yang ada

dalam pendidikan Sains atau Biologi belum adanya peningkatan mutu

pendidikan.

Masalah-masalah pembelajaran Sains atau Biologi di antaranya adalah:

pengajaran Sains hanya mencurahkan pengetahuan (tidak berdasarkan

praktik). Dalam hal ini, fakta, konsep dan prinsip Sains lebih banyak

dicurahkan melalui ceramah, tanya jawab, atau diskusi tanpa didasarkan pada

hasil kerja praktik. Variasi kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat sedikit.

Pada saat ini, guru hanya mengajar dengan ceramah dikombinasi dengan

media dan siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. 7

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana

siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan

keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas

akademik dengan teman-teman sebaya, yang membutuhkan pemikiran lebih

mendalam tentang ide-ide yang terdapat pembelajaran kooperatif adalah

untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerja sama kolaborasi. Dalam

proses pembelajaran Biologi tidak harus belajar dari guru kepada siswa.

Siswa juga bisa saling mengajar dengan sesama siswa lainnya.8

Kegiatan pembelajaran seperti Cooperative Learning turut menambah

unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Menurut Slavin seperti

dikutip Efi, pembelajaran kooperatif merupakan sekelompok kecil siswa yang

bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kelompoknya.

Cooperative Learning merupakan suatu teknik instruksional dan filosofi

7 Iin Anggraini. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think-Pair-Share) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII D Smp Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009.( skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta ). Tersedia dalam : http://etd.eprints.ums.ac.id/42962A420050062/pdf [29-12-09]

8 Ibid.

Page 19: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

5

pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan siswa untuk

bekerjasama dalam kelompok kecil, guna memaksimalkan kemampuan

belajarnya, dan belajar dari temannya serta memimpin dirinya.9

Di dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain. Hal ini

bermanfaat untuk melatih siswa menerima pendapat orang lain dan bekerja

dengan teman yang berbeda latar belakangnya, membantu memudahkan

menerima materi pelajaran, meningkatkan kemampuan berfikir dalam

memecahkan masalah. Karena dengan adanya komunikasi antara anggota-

anggota kelompok dalam menyampaikan pengetahuan serta pengalamannya

sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar

serta hubungan sosial setiap anggota kelompok. Kegiatan-kegiatan di dalam

pembelajaran Biologi merupakan upaya untuk bagaimana siswa dapat

memahami konsep-konsep.10

Pemahaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat

dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada

siswa sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari metode yang efektif

dalam proses belajar di kelas, sehingga dapat memberikan alternatif

pendekatan atau metode yang memungkinkan untuk diterapkan pada proses

pembelajaran Biologi.

Berdasarkan uraian di atas peneliti melakukan penelitian dengan judul ”

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION ( GI ) DAN THINK–PAIR–

SHARE (TPS) ”

9 Efi. Perbedaan Hasil Belajar Biologi. Op.Cit., hal.5 10 Ibid.

Page 20: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan hasil belajar Biologi antara kelas yang

menggunakan metode cooperative tipe GI dengan TPS?

2. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru

3. Bagaimana signifikansi peningkatan hasil belajar Biologi setelah diberikan

perlakuan penggunaan metode cooperative tipe GI dan TPS?

C. PembatasanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian hanya dibatasi pada ”

Perbandingan hasil belajar Biologi siswa dengan menggunakan metode

Cooperative Learning tipe GI dan TPS ”

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah

"Bagaimanakah perbandingan hasil belajar Biologi siswa yang menggunakan

Cooperative Learning tipe GI dan TPS ? ”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan metode

Cooperative Learning tipe Group Investigation dan Think Pair Share

terhadap peningkatan hasil belajar Biologi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru, dapat meningkatkan motivasi untuk terampil memilih strategi

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.

2. Bagi Siswa, memotivasi untuk meningkatkan pemahaman tentang IPA

3. Bagi Sekolah, menjadi salah satu sumber data untuk pengembangan

pembelajaran di Sekolah.

4. Bagi Peneliti, memberikan wawasan baru dalam bidang penelitian

pendidikan dan model-model pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk

diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah menyelesaikan studinya.

Page 21: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

Dalam hal ini pengetahuan terbentuk bukan hanya dari objek semata,

tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap

setiap objek yang diamati. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua

faktor penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan

kemampuan subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. Dengan

demikian, pengetahuan itu tidak bersifat statis tapi bersifat dinamis,

tergantung individu yang melihat dan mengkonstruksinya.1

Konstruktivisme adalah satu pandangan bahwa siswa sendiri

pengetahuan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan konsep secara

aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Dalam proses

ini, siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan

pengetahuan yang ada untuk membina pengetahuan baru.2

Pernyataan Piaget seperti dikutip Wina yang menyatakan bahwa pada

dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, artinya pengetahuan yang sangat

bermakna bagi seorang anak ialah pengetahuan yang dirasakan,dihasilkan

dan dibangun berdasarkan pengalaman yang dialaminya secara langsung.

Pengetahuan bagi seorang anak hanya akan dianggap seperti angin lalu

1 Wina Sanjaya.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group. h. 264 2Isjoni, Cooperative Learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 30-31.

Page 22: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

8

dan dilupakan setelahnya apabila proses dalam memperolehnya

berdasarkan pemberitahuan tanpa melalui pengalaman.3

Pembentukan kemampuan berfikir seseorang dilakukan melalui proses

asimilasi dan akomodasi terhadap skema yang sudah ada. Skema adalah

struktur kognitif yang terbentuk melalui proses pengalaman. Asimilasi

adalah proses penyempurnaan skema yang telah terbentuk, dan akomodasi

adalah proses perubahan skema.4

Hakikat pengetahuan yang dituturkan piaget sebagai berikut :

a. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka,

b. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan struktur.

c. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. 5

Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan

dalam belajar mengajar adalah:

a. Pengetahuan berasal dari siswa sendiri

b. Pengetahuan bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke murid

c. Siswa aktif dalam menalar dan mengkonstruksi

d. Guru berperan sebagai pembimbing dan pengarah dalam pembelajaran

e. Relevansi masalah dengan siswa

f. Struktur pembelajaran berpikir kritis

g. Penilaian terhadap siswa

h. Ketepatan penggunaan kurikulum. 6

3 Wina. Op.Cit., h. 124 4 Ibid., h. 124 5 Ibid., h. 264 6Surianto. Teori Pembelajaran Konstruktivisme. Terdapat di :

http://surianto200477.wordpress.com/2009/09/17/teori-pembelajaran-konstruktivisme/2007. diakses tanggal 15-10-10

Page 23: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

9

2. Pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme

IPA memuat aktivitas mempertanyakan dan meneliti fenomena alam

melalui dua karakteristik, yaitu empiris dan analitis. Karakteristik empiris

diperoleh melalui kegiatan observasi dan mendeskripsikan segala sesuatu

yang ada di sekitar. Sedangkan karakteristik analitis berupa pencarian

makna dari hasil observasinya. Prosedur empiris dan analitis dalam usaha

mengungkapkan dan menjelaskan fenomena tersebut disebut dengan

proses ilmiah, dari deskripsi pengertian IPA inilah, pembelajaran IPA

mencakup aktivitas yang mengembangkan keterampilan–keterampilan

proses, sehingga pembelajaran IPA tidak hanya mencakup produk IPA

tetapi juga proses pembelajaran itu sendiri.7

Pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari

pendidik kepada peserta didik, melainkan suatu kegiatan yang

memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Dengan

demikian, pembelajaran berarti partisipasi pendidik dan peserta didik

dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan,

bersikap kritis dan mengadakan justifikasi.8

Pendekatan konstruktivis dilandasi oleh dua teori yaitu Teori

Perkembangan Kognitif Piaget, dan Teori Perkembangan Mental

Vygotsky. Prinsip-prinsip Piaget dalam pengajaran diterapkan dalam

program-program yang menekankan pembelajaran melalui penemuan dan

pengalaman-pengalaman nyata dan pemanipulasian alat, bahan, atau media

belajar yang lain serta peranan Guru sebagai fasilitator yang

mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan siswa dapat memperoleh

berbagai pengalaman belajar.9

7Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa Yang Diajar Melalui

Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dengan Teknik STAD. (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).h.10

8 Ibid., h.10 9 Surianto. Op.Cit., hal.1

Page 24: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

10

Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak,

tidak sekedar kepada hasilnya. Selain kebenaran jawaban siswa,

Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga

sampai pada jawaban tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar

yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi

kognitif dan hanya jika Guru penuh perhatian terhadap metode

yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu,

barulah dapat dikatakan Guru berada dalam posisi memberikan

pengalaman yang dimaksud.

b. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan

keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget

menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi (ready made

knowledge) tidak mendapat tekanan, melainkan anak didorong

menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan

dengan lingkungan. Oleh karena itu, selain mengajar secara klasik,

Guru mempersiapkan beranekaragam kegiatan secara langsung

dengan dunia fisik.

c. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan

perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa

tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun

pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Oleh

karena itu harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di

dalam kelas yang terdiri dari individu-individu ke dalam bentuk

kelompok-kelompok kecil siswa daripada aktivitas dalam bentuk

klasikal. Hal ini sesuai dengan pendekatan konstruktivis dalam

pembelajaran khas menerapkan pembelajaran kooperatif secara

ekstensif. 10

10 Yusuf, Kualitas Proses dan Hasil Belajar Biologi Melalui Pengajaran Dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain Lombok Barat NTB, (Skripsi Universitas Negeri Semarang). Tersedia: http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf [30-12-09]

Page 25: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

11

Dua implikasi utama teori Vygotsky dalam pendidikan (Howe &

Jones,1993). Pertama, adalah perlunya tatanan kelas dan bentuk

pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di

sekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi

pemecahan masalah yang efektif. Kedua, pendekatan Vygotsky dalam

pengajaran menekankan scaffolding, dengan semakin lama siswa semakin

bertanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri. Vygotsky yakin bahwa

pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau menangani tugas-tugas

yang belum dipelajarai namun tugas-tugas itu berada dalam jangkauan

kemampuannya. Ringkasnya, menurut teori Vygotsky, siswa perlu belajar

dan bekerja secara berkelompok sehingga siswa dapat saling berinteraksi

dan diperlukan bantuan Guru terhadap siswa dalam kegiatan

pembelajaran.11

Berarti proses belajar mengajar IPA di SLTP tidak hanya

berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan

pada penerapan prinsip-prinsip belajar teori kognitif. Impilikasi teori

belajar kognitif dalam pembelajaran IPA adalah memusatkan kepada

berpikir atau proses mental anak, dan tidak sekedar kepada hasilnya.12

3. Pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran kooperatif

( Cooperative Learning )

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

11 Ibid., h. 21-22 12 Efi. Op.Cit., h.11

Page 26: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

12

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan

untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.13

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses Sains.

Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan

hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan

selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan

pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta

menbgkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan

memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan

atau memecahkan masalah sehari-hari. Mata pelajaran Biologi

dikembangkan melalui kemampuan berfikir analitis, induktif, dan deduktif

untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam

sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif

dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika,

fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.14

Biologi dapat diartikan sebagai salah satu pendidikan dan langkah

awal bagi seorang anak mengenal dan memahami konsep-konsep tentang

alam untuk membangun keahlian dan kemampuan berpikirnya agar dapat

berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi. Untuk

merealisasikan hal tersebut maka harus terjadi peningkatan mutu

pendidikan dalam pembelajaran Biologi dan Sains. Namun pada kenyataan

yang ada dalam pendidikan sains atau Biologi belum adanya peningkatan

mutu pendidikan, karena pembelajaran yang masih bersifat teacher

center.15

13 Badan Standar Nasional Pendidikan.2006 .Panduan penyusunan kurikulum tingkat

satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. h . 451 14 Ibid., h. 451. 15 Dwi Apriyani. Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Menggunakan

Pendekatan Interaktif Pada Konsep Sistem Pernapasan Pada Manusia. (Skripsi Universitas Islam

Page 27: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

13

Metode Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, meningkatkan

interaksi, meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran

dan akan meningkatkan motivasi siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran.16

Cooperative Learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

samalainnya sebagai satu kelompok satu tim. Istilah cooperative learning

dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif.

Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini

banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang

berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan Guru dalam mengaktifkan siswa,yang tidak

dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli

orang lain.17 Cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar

dengan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa dapat memaksimalkan

proses belajar pada dirinya sendiri dan siswa lainnya.18

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pengajaran atau

pembelajaran yang didasarkan pada paham konstrutivisme.19 Pembelajaran

kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai

anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus

saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).h.2.Tersedia dalam : http://idb-4.wikispaces.com/fileviewss4006.pdf. [29-12-09]

16 Yustini Yusuf. dan Mariani Natalina. 2005.Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalu Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Struktur Di Kelas I7 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau : Jurnal Biogenesis)vol.2(1).Hal 8-12. Tersedia dalam : http://biologi-fkip.unri.ac.id/karya_tulis/yustini/upayapeningkatan08-12/pdf [29-12-09]

17Endah sulistyowati.. Tersedia dalam : http://endahsulistiyowati.wordpress.com/2009/06/01/cooperativelearning/feed/htm [29-12-09]

18 Roger T. Jhonson dan David W. Jhonson, Coopertive Learning. Diakses 21 Januari 2008 dari http//:www.co-operation.org/pages/cl.html.

19 Endah.Op.Cit., h.1

Page 28: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

14

pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai

jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pembelajaran ini menunjukkan bahwa keberhasilan peserta didik akan

tercapai jika setiap anggota kelompoknya berhasil. Kelompok dibuat kecil,

biasanya terdiri dari tiga sampai lima orang agar interaksi antar anggota

kelompok menjadi maksimal dan efektif. Selain itu diharapkan dapat

menyelesaikan tugas kolektif tanpa supervisi langsung dan Guru20

Sebenarnya pembelajaran kooperatif merupakan ide lama. Pada awal

abad pertama seorang filosof berpendapat bahwa untuk dapat belajar,

seseorang harus memiliki pasangan/teman. Dari situlah ide pembelajaran

koopertif itu dikembangkan. Herbert Thelan, mengembangkan prosedur

yang lebih tepat untuk membantu siswa bekerja dalam kelompok. Thelan

berargumentasi bahwa kelas haruslah merupakan laboratorium atau

miniatur demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial dan

antar pribadi.21

Definisi tentang pembelajaran kooperatif sebenarnya juga sangat

beragam. Beberapa pendapat mengenai pembelajaran kontrukstivisme

dikemukan oleh para ahli pendidikan diantaranya menurut Elliot dalam

Endah pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai satu set dari metode

instruksional, yang mana murid didorong untuk bekerja bersama-sama

dalam mengerjakan tugas akademik. Menurut Slavin seperti dikutip Endah

mengemukakan pengertian Cooperative Learning adalah In Cooperative

Learning methods, students work together infour member teams to master

material initially presented by the teacher. Carolyn Kessler (1992) juga

mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah aktivitas belajar

kelompok yang diatur sehingga kebergantungan pembelajaran pada

struktur sosial pertukaran informasi antar anggota dalam kelompok dan

20 Ibid., h.1 21 Desi sadiati. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Investigasi Kelompok Pada Pokok Bahasan Gaya Dan Percepatan Kelas VII SMP N 2 Bukateja Tahun Ajaran 2005/2006. ( Skripsi Universitas Negeri Semarang ) http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollectskripsi [30-12-09]

Page 29: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

15

tiap anggota bertanggung jawab untuk kelompoknya dan dirinya sendiri

dan dimotivasi untuk meningkatkan pembelajaran lainnya.22

Dua alasan berkenaan dengan pembelajaran kooperatif, pertama,

beberapa hasil penelitian membuktikan prestasi belajar siswa sekaligus

dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap

menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga

diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan

siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan

pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka

pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.23

Cooperative learning dilandasi oleh falsafah homo homini socius,

yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan kerja sama

merupakan kebutuhan penting bagi kelangsungan hidup manusia.24

Metode pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar

belajar kelompok. Ada unsur–unsur dasar pembelajaran cooperative

learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning

dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih

efektif.25 Hal yang diperkenalkan dalam metode pembelajaran cooperative

leraning bukan sekadar kerja kelompoknya, melainkan pada

penstrukturannya, termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok,

yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi

personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.26

22 Endah . Op.Cit., h.1 23 Wina. Op.Cit,. h 242. 24 Anita Lie, Cooperative Learning ( Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang-

ruang Kelas), (Jakarta : Grasindo, 2002), hal. 27 25 Ibid., h.29 26 Ibid., h.18

Page 30: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

16

Menurut Slavin seperti dikutip Yusuf, konsep sentral yang menjadi

karakteristik cooperative learning yaitu:

a. Penghargaan kelompok, cooperative learning menggunakan tujuan-

tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok.

Keberhasilan kelompok didasarkanpada penampilan individu

sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar

personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling

peduli.

b. Pertanggungjawaban individu, pertanggungjawaban tersebut

menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling

membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara

individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes

dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman

sekelompoknya.

c. Kesempatan yang sama untuk berhasil, cooperative learning

menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan

berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang

terdahulu. Dengan menggunakan metode ini setiap siswa baik yang

berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh

kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi

kelompoknya. 27

Pembelajaran kooperatif mempunyai 6 langkah/fase utama sebagai

berikut :28

Tabel 2.1. Fase-fase dalam pembelajaran kooperatif

Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

Fase 2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan demonstrasi/teks

27 Yusuf. Op.Cit., h 25-26 28 Ibid., h 29-30.

Page 31: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

17

Fase Kegiatan Guru Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok – kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaiamana caranya membentuk kelompok belajar agar melakukan perubahan yang efisien

Fase 4 Membantu kerja kelompok dalam belajar

Guru membimbing kelompok – kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas siswa

Fase 5 Mengetes materi

Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan siswa

Fase 6 Memberikan penghargaan

Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional

(individual) yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan

individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari

pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan

individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.29

Berikut ini beberapa tujuan dan hasil yang diharapkan pada pembelajaran

kooperatif antara lain:

a). Suasana kooperatif meningkatkan motivasi belajar siswa dibandingkan

dengan suasana belajar kompetitif dan individual.

b). Interaksi antar siswa membentuk kemampuan kognitif dan sosialisasi

yang baik, menciptakan aktvitas intelektual yang akan meningkatkan

hasil belajar.

c). Belajar kooperatif dapat meningkatkan kepercayaan terhadap teman,

mengurangi perasaan asing terhadap orang lain dan sikap individual,

serta membangun hubungan yang baik antar siswa.

d). Belajar kooperatif dapat meningkatkan penghargaan terhadap diri

sendiri, hasil dari pembelajaran kooperatif tidak hanya meningkatkan

hasil belajar tapi juga meningkatkan sikap menghargai, dan peduli

terhadap orang lain dalam diri siswa.

e). Kecakapan bekerjasama meningkat.

29 Yustini Yusuf dan Mariani Natalina. Op.Cit., h.26.

Page 32: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

18

Cooperative Learning diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan, belajar untuk bekerja sama,

menghargai pendapat orang lain dan tanggung jawab antara sesama siswa

dan terhadap kelompoknya untuk memperoleh yang terbaik bagi

kelompoknya dalam belajar dan menyelesaikan tugas.30

Beberapa model pembelajaran yang dikembangkan dari coopertive

learning menurut Muhamad Surya dalam Endah diantaranya Jigsaw ,

STAD (Student Team Achiement Division), Group Investigation (GI),

Team Games Tornamnet (TGT), Rotating Trio Exchange. Arends dalam

Endah, menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis model yang digunakan

dalam metode pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah: Student Team

Achievement Division (STAD), Jigsaw, Group Investigasi (GI) dan

pendekatan struktural .31 Pendekatan struktural dikembangkan oleh Spencer

Kagen yang terdiri dari dua macam struktur yang terkenal yaitu Think–Pair

Share (TPS) dan Numbered–Head Together (NHT).32

4. Group Investigation (GI)

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang

paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran

kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam

menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.

Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik

dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group

process skills).33

30 Efi. Op.Cit., h. 15. 31 Endah . Op.Cit., h.1 32Yusuf, Y. dan Mariani Natalina. Op.Cit., h. 9. 33 Kiranawati. Metode investigasi kelompok ( group investigation ) tersedia dalam :

http://Gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-investigasi-kelompok-group-investigation/feed/htm [29-12-09]. h.1

Page 33: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

19

Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara

berkelompok: murid/siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan

percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip.34

Investigasi kelompok merupakan pendekatan organisasi yang

memungkinkan kelas untuk bekerja secara aktif dan kolaboratif dalam

kelompok kecil dan memungkinkan siswa untuk mengambil peran aktif

dalam menentukan tujuan belajar siswa selama proses pembelajaran.35

Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Selain itu juga

dikembangkan oleh Shlomo dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv.

Model ini merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum di mana

para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan

kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif

(Sharan dan Sharan, 1992) dalam Robert E. Slavin.36 Berbeda dengan

STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang

dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan siswa. Pendekatan ini

memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada

pendekatan yang lebih terpusat pada Guru.37

Sebuah metode investigasi-kooperatif dari pembelajaran di kelas

diperoleh dari premis bahwa baik domain sosial maupun intelektual proses

pembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya. Group

Investigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan

pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak

memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran kelas. Komunikasi

dan interaksi kooperatif di antara teman sekelas akan mencapai hasil

34 Burhanuddin dan Sujoto. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui Model

Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah II Mojosari – Mojokerto. Tersedia dalam : http://ptkGuru.wordpress.com/2008/05/19/penelitian-tindakan-kelas-ptk-upaya-meningkatkan-minat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran-group-investigation-kelas-xi-ips-sma-muhammadiyah-ii-mojongsari/feed/htm [29-12-09]

35 Matthew Q.Bounds and Mc.Donald. The Group Investigation Teaching Model.h.3 36Robert E, Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2008),diterjemahkan oleh: Narulita Yusron. h. 24 37 Yusuf. Op.Cit., h. 32

Page 34: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

20

terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil di mana pertukaran di

antara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif dapat terus bertahan.38

Group Investigation sesuai untuk proyek-proyek studi yang

terintegrasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaan,

analisis, dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya

menyelesaikan masalah yang bersifat multi-aspek. Tugas akademik

haruslah menyediakan kesempatan bagi anggota kelompok untuk

memberikan kontribusi dan tidak boleh dirancang hanya sekedar

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat factual. Penting bagi

Group Investigation adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang

dituntut dari siswa. Anggota kelompok mengambil bagian dalam

merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan dari proyek siswa. Bersama

siswa menentukan apa yang siswa ingin investigasikan sehubungan

dengan upaya siswa untuk “ menyelesaikan masalah yang dihadapi;sumber

apa yang dibutuhkan, siapa akan melakukan apa dan bagaimana

menampilkan proyek hasil investigasi yang sudah selesai ke hadapan

kelas”. Biasanya ada pembagian tugas dalam kelompok yang mendorong

tumbuhnya interdependensi yang bersifat positif di antara anggota

kelompok.39

Guru yang menggunakan Investigasi kelompok memiliki sedikitnya

tiga tujuan, yaitu:(1). Investigasi Kelompok membantu siswa belajar

bagaimana menyelidiki suatu topik secara sistematis dan analitis (proses

inkuiri), (2). Pemahaman yang mendalam atas suatu materi, (3). Diskusi

belajar bagaimana bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah.40

Peran Guru dalam kelas bertindak sebagai narasumber dan fasilitator.

Guru tersebut berkeliling di antara kelompok-kelompok yang ada dan

untuk melihat bahwa siswa dapat mengelola tugasnya, dan membantu tiap

kesulitan yang siswa hadapi dalam interaksi kelompok, termasuk masalah

dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan proyek

38 Robert E, Slavin. Op.Cit., h.215 39 Ibid. h.215-216 40 Desi Sadiati. Op.Cit., h.16

Page 35: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

21

pembelajaran. Yang pertama dan terpenting adalah Guru harus membuat

model kemampuan komunikasi dan sosial yang diharapkan dari para

siswa, seperti dalam diskusi dengan seluruh kelas atau dengan kelompok-

kelompok kecil.41

Guru menerapkan metode investigasi kelompok dengan membagi

kelas menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa yang

heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan

mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam

topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki,

melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih itu.

Selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada

seluruh kelas.42

Deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok

dapat dikemukakan sebagai berikut:43

a. Seleksi topik

Siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah

umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh Guru. Para

siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok

yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang

beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen

baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

b. Merencanakan kerjasama

Siswa beserta Guru merencanakan berbagai prosedur belajar

khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai

topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.

c. Implementasi

Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah

b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa

41 Robert E, Slavin. Op.Cit., h.217 42 Yusuf. Op.Cit., h.32 43 Kiranawati. Op.Cit., h.1

Page 36: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

22

untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam

maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti

kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

d. Analisis dan sintesis

Siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang

diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat

diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

e. Penyajian hasil akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari

berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas

saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai

topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh Guru.

f. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.

Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau

kelompok, atau keduanya.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, metode Group Investigation

merupakan metode yang melibatkan siswa sejak awal pembelajaran.

Metode pembelajaran Group Investigation ini membantu Guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan siswa. Dengan model pembelajaran ini minat belajar siswa

meningkat dan hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi

siswa.44

44 Burhanuddin.dan sujoto. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui Model

Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah. Tersedia dalam: http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/19/penelitiantindakan-kelas-ptk-upaya-meningkatkan- inat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran-group-investigation-kelas-XI-IPS-SMA-muhammadiyah-II-Mojosari-mojokerto/feed/htm [29-12-2009]

Page 37: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

23

5. Think-Pair-Share (TPS)

Teknik Think–Pair-Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa.45 Strategi Think Pair Share

berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.

Dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas

Maryland.46

TPS adalah strategi diskusi yang melibatkan siswa-siswa berpikir

secara individual dan berbagi ke seluruh kelas guna menjawab pertanyaan,

mencari solusi dari suatu masalah atau mengerjakan tugas pelajaran.47

Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-

kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan lain,

namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur

tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

Struktur tugas yang dikembangkan oleh Kagen ini dimaksudkan sebagai

alternatif terhadap struktur kelas tradisional, seperti resitasi, di mana Guru

mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberi jawaban

setelah mengangkat tangan dan ditunjuk.48

Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa

bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh

penghargaan kooperatif, daripada penghargaan individual. Ada struktur

yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademik, dan ada

struktur yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan sosial atau

keterampilan kelompok. Dua macam struktur yang terkenal adalah think-

pair-share dan numbered-head-together, yang dapat digunakan oleh Guru

45 Vera Apnia Handayani.2009.” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan

Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) Pada Konsep Hidrokarbon “ (skripsi UIN Syahid Jakarta).

46 Usman. “ Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model think Pair Share Dalam Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Statik Pada SLTP Negeri 4 SIGLI “ Jurnal FKIP Universitas Jabal Ghafur. hal.50

47Anonim. Think Pair Share. “ Think Sheet”. Think Pair Share. Tersedia di : http://www.ilstu.edu/helfishe/websitedoc/thinkpairshare.doc. h.1

48 Yusuf. Op.Cit., h.32

Page 38: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

24

untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa

terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token,

merupakan dua contoh struktur yang dikembangkan untuk mengajarkan

keterampilan sosial.49

Menurut Ibrahim seperti dikutip Yusuf, TPS memiliki prosedur yang

ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu yang lebih banyak

untuk berpikir, menjawab dan saling memberikan satu sama lain. TPS

adalah sebagai ganti Tanya-jawab seluruh kelas. Model pembelajaran ini

tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal,

berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara

berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok

(share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan

hasil kuis dan berikan reward.50

Pelaksanaan TPS di kelas terdiri dari langkah-langkah sebagai

berikut:51

a. Thinking. Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan

pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan

tersebut secara mandiri dalam beberapa saat.

b. Pairing. Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain

untuk mendiskusikan apa yang telah diperkirakannya, disini

pasangan akan memberikan berbagai jawaban dan berbagai ide jika

persoalan khusus telah diidentifikasi. Dalam tahap ini, setiap

anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil

pemikiran siswa dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap

paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya Guru

memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

49 Ibid., h.33 50 Yusuf, Y. dan Mariani Natalina. Op.Cit., h.9 51 Ibid.

Page 39: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

25

c. Sharing. Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan

seluruh kelas tentang hal yang telah siswa bicarakan, dilakukan

bergiliran pasangan demi pasangan sampai lebih kurang

seperempat pasangan yang ada di kelas mendapatkan kesempatan

untuk melaporkannya.

Langkah-langkah atau alur pembelajaran dalam model TPS adalah:52

a. Think

Langkah ke 1 : Guru menyampaikan pertanyaan Aktifitas : Guru

melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan

menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

akan disampaikan.

Langkah ke 2 : Siswa berpikir secara individual Aktifitas : Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban

dari permasalahan yang disampaikan Guru. Langkah ini dapat

dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil

pemikiranya masing-masing.

b. Pair

Langkah ke 3: Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-

masing dengan pasangan Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa

untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

mendiskusikan jawaban yang menurut siswa paling benar atau

paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja

kelompoknya. Pelaksanaan model ini dapat dilengkapi dengan LKS

sehingga kumpulan soal latihan atau pertanyaan yang dikerjakan

secara kelompok.

c. Share

Langkah ke 4 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas

Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban didepan kelas.

52 Evi Masluhatun ni’mah. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam

Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Semarang. ( Skripsi Universitas Negeri Semarang ) Tersedia dalam : http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollectskripsi [01-01-10]

Page 40: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

26

Langkah ke 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan

masalah Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah

didiskusikan.

Kegiatan “berpikir-berpasangan-berbagi” dalam TPS memberikan

keuntungan. Siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya

masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time), Sehingga

kualitas jawaban juga dapat meningkat. Menurut Jones seperti dikutip Evi,

akuntabilitas berkembang karena siswa harus saling melaporkan hasil

pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan pasangannya,

kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas.

Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk

terlibat secara aktif, sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah

berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban karena

pasangannya.53

Manfaat TPS adalah: (1) para siswa menggunakan waktu yang lebih

banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama

lain ketika siswa terlibat dalam kegiatan TPS lebih banyak siswa yang

mengangkat tangan untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya.

Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu

tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan (2) para

Guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir

ketika menggunakan TPS. Guru dapat berkonsentrasi mendengarkan

jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan

tingkat tinggi.54

Keunggulan think pair share dibandingkan metode yang lain adalah

optimalisasi partisipasi siswa, karena kelompok kecil yang heterogen

sehingga siswa lebih terkendali dan optimal dalam penyelesaian masalah

53 Ibid., h.37 54 Ibid., h.38

Page 41: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

27

bersama pasangannya.55 Beberapa keunggulan yang lain dari think pair

share adalah:

1. Cepat,karena tidak menghabiskan waktu lama

2. Interaksi perseorangan yang mampu memotivasi siswa dengan sedikit

perhatian khusus dalam pengambilan masalah

3. Siswa dapat mempertanyakan berbagai jenis bentuk pertanyaan

4. Melibatkan anggota kelas dan mengajak siswa dalam menjawab

pertanyaan tanpa harus berpisah dari teman kelasnya

5. Guru dapat menilai pemahaman siswa dari beberapa kelompok selama

kegiatan dan mengumpulkan respo-respon diakhir kegiatan

6. Guru bias melakukan kegiatan berpikir-berpasangan-berbagi satu atau

beberapa kali selama waktu yang diberikan.56

6. Hakikat Metode Pembelajaran

a. Pengertian metode pembelajaran

Tujuan kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama

komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah

komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.

Dengan memanfaatkan metode secara akurat, Guru akan mampu mencapai

tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan.

Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,

maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan.

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan

menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.57

55 Rosmaini S, Evi Suryawati dan Mariani. “ Penerapan Pendekatan Struktural Think

Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati TA. 2002/2003 “ Jurnal Biogenesis Vol.1(1):9-14,2004

56 Nik Azlina Binti Nik Mahmood Nik Ahmad. “ Collaborative Teaching Environment System Using Think Pair Share Technique “ Dissertation Faculty Of Computer Science and Information Technology University Of Malaya Kuala Lumpur 2008.

57 Syaiful bahri djamarah dan aswan zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. hal 75 dan 77

Page 42: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

28

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses membuat orang

melakukan belajar sesuai dengan rancangan. Interaksi timbal balik

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.58

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan

demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran

yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran

sangat bergantung pada cara Guru menggunakan metode pembelajaran,

karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat

diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.59

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara atau prosedur yang

digunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan

keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.60 Metode berbeda

dengan strategi, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk

mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan

untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of

operation acvhieving something, sedangkan metode adalah a way in

achieving something.61

Prinsip umum penggunaan metode pembelajaran adalah tidak semua

metode pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan

pembelajaran dan keadaan pembelajaran berlangsung. Semua metode

pembelajaran memiliki kekhasan sendiri-sendiri dan relevan dengan tujuan

pembelajaran tertentu namun tidak cocok untuk tujuan dan keadaan yang

58 Sulanam. Belajar. Tersedia di: http://sulanam.sunan-ampel.ac.id. h.1 diakses pada: 11-

30-2010. 59 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Op.Cit., h.147 60 Oshman. Konsep Dasar Metode dan Teknik Pembelajaran. Tersedia di:

http://oshman.wordpress.com/2010/01/21/konsep-dasar-metode-dan-teknik-pembelajaran. h.1 diakses pada: 11-30-2010

61 Wina. Op.Cit., h 127

Page 43: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

29

lain. Dengan kata lain, semua metode memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing.62

Penjelasan tersebut memberikan suatu kesimpulan metode

pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh pendidik dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan fakta dan konsep–konsep yang

tersusun secara sistematis dalam mencapai tujuan pembelajaran.

7. Hakikat Hasil Belajar Biologi

a. Hakikat belajar.

Belajar adalah proses yang terus–menerus, yang tidak pernah berhenti

dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasarkan pada asumsi

bahwa sepanjang kehidupannya manusia akan selalu dihadapkan pada

masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Prinsip belajar sepanjang hayat

tersebut sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang

dirumuskan UNESCO yaitu:63

1) Learning to know, bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya

berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus

berorientasi kepada proses belajar. Dengan proses belajar siswa

tidak hanya sadar akan apa yang harus dipelajari, tetapi juga

memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara mempelajari

yang harus dipelajari itu.

2) Learning to do, bahwa belajar tidak hanya sekedar mendengar dan

melihat, tetapi belajar untuk berbuat dengan tujuan akhir

penguasaan kompetensi.

3) Learning to be, bahwa belajar adalah membentuk manusia yang “

menjadi dirinya sendiri”. Artinya, belajar untuk mengaktualisasikan

dirinya sendiri sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki

tanggung jawab sebagai manusia.

4) Learning to live together adalah belajar untuk bekerja sama.

62 Oshman. Op.Cit., h.3 63Herdian. Teori-teori Belajar Piaget, Bruner, Vygotsky. Tersedia di:

http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/teori-teori-belajar-piaget-bruner-vygotsky. h.1

Page 44: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

30

Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat

dari pengalaman dan latihan. Hilgard mengungkapkan “ learning is

process by wich an activity originates or changed through tarining

process procedurs (wether in the laboratory or in the naural

environment) as distinguished from changes by factors not atributable to

training.” Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui

kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun

dalam lingkungan ilmiah.64

Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Dictionary of

Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama,

belajar adalah The Process of Acquiring Knowledge, yakni proses

memperoleh pengetahuan. Kedua, A relatively permanent change in

respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice, yaitu

suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil

latihan yang diperkuat.65

Belajar menurut kajian di atas merupakan suatu proses yang terjadi

secara internal yang meliputi perubahan tingkah laku, pengetahuan, dan

sebagainya yang tidak dapat dilihat dengan nyata.

b. Teori yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif

Dua aspek yang penting yang mendasari keberhasilan cooperative

learning yaitu teori motivasi dan teori kognitif.66

1) Teori motivasi

Menurut teori motivasi, motivasi siswa dalam pembelajaran

kooperatif terutama terletak dalam bagaimana bentuk hadiah atau

struktur pencapaian tujuan saat siawa melaksanakan kegiatan.

64 Sulanam. Op.Cit., h.1 65Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan baru, (Bandung: PT

Remaja) Rosdakarya, 2004), h. 91 66 Bahriyatul Azizah. 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas II MAN Suruh. (Skripsi Universitas Negeri Semarang)

Page 45: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

31

Diidentifikasi ada tiga macam struktur pencapaian tujuan yaitu

sebagai berikut:

a) Kooperatif dimana orientasi tujuan masing-masing siswa

turut membantu pencapaian tujuan siswa lain.

b) Kompetitif dimana uapaya siswa untuk mencapai tujuan akan

menghalagi siswa lain dalam pencapaian tujuan.

c) Individualistik dimana upaya siswa untuk mencapai tujuan

tidak ada hubungannya dengan siswa lain dalam mencapai

tujuan tersebut.

2) Teori Kognitif

Teori ini mengukur efek-efek dari bekerjasama dalam diri

individu. Teori ini dikelompokkan dalam dua kategori:

a) Teori Perkembangan: Asumsi dasar dari teoti perkembangan

adalah interaksi siswa diantara tugas-tugas yang sesuai

meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep

yang sulit. Vygotsky mendefinisikan zone of proximal

development sebagai jarak antara tingkat perkembangan

sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan

pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau

melaui kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu

b) Teori Elaborasi Kognitif: Teori ini memiliki pandangan yang

berbeda. Penelitian dalam psikologi kognitif telah

menemukan bahwa supaya informasi dapat disimpan didalam

memori dan terkait dengan informasi yang sudah ada dalam

memori itu, maka siswa harus terlibat dalam kegiatan

restruktur atau elaborasi kognitif atas suatu materi. Salah satu

elaborasi kognitif yang paling efektif ialah menjelaskan

materi itu pada orang lain.

Page 46: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

32

c. Faktor-faktor Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar meliputi faktor internal dan

faktor eksternal.67

1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri

antara lain :

a) Kelemahan mental, kecerdasan, intelegensi dan bakat khusus

b) Kelemahan fisik, panca indera, syaraf, cacat

c) Gangguan yang bersifat emosional

d) Sikap dan kebiasaan yang salah dalam belajar

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang

menyebabkan timbulnya kesulitan belajar antara lain :

a) Situasi belajar mengajar yang tidak merangsang siswa untuk

aktif

b) Kurikulum yang kurang fleksibel

c) Beban studi yang terlalu berat

d) Metode mengajar yang monoton

e) Situasi lingkungan keluarga yang tidak mendukung

Muhibbin Syah menambahkan pendekatan sebaga faktor yang

mempengaruhi belajar. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap

ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya,

biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan

tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi

(faktor internal) dan dapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor

eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih

mementingkan kualitas hasil pembelajaran.68

67 Agus Triarso. Faktor-faktor Dalam Proses Belajar. Tersedia di: http://waroeng-edukasi.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-dalam-proses-belajar.html h.1

68 Muhibbin Syah. Op.Cit., h.132

Page 47: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

33

d. Hasil Belajar Biologi

Skiner dengan teori conditioning operan-nya mengatakan bahwa hasil

belajar merupakan respon (tingkah laku) yang baru. Pada dasarnya, respon

baru itu sama pengertiannya dengan tingkah laku (pengetahuan, sikap,

keterampilan) yang baru. Gagne berpendapat; belajar ialah seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan menjadi

beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk

memperoleh kapabilitas yang baru. Kapabilitas inilah yang disebut hasil

belajar. Berarti belajar itu menghasilkan berbagai macam tingkah laku

yang berlainan seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan,

informasi dan nilai. Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah

yang disebut kapabilitas hasil belajar, yaitu keterampilan intelektual,

strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

Sementara itu, Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga

domain atau ranah yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah

sikap.

Perubahan dalam menunjukkan kinerja (perilaku) berarti belajar

menentukan semua keterampilan, pengetahuan dan sikap yang juga

didapat oleh setiap siswa dari proses belajarnya. Secara umum Reigeluth

mengatakan bahwa hasil pembelajaran secara umum dapat dikategorisasi

menjadi tiga (3) indikator, yaitu: (1) efektivitas pembelajaran, yang

biasanya di ukur dari tingkat keberhasilan (prestasi) siswa dari berbagai

sudut: (2) efisiensi pembelajaran,yang biasanya diukur dari waktu belajar

dan atau biaya pembelajaran, (3) daya tarik pembelajaran yang selalu

diukur dari tendensi siswa ingin belajar secara terus menerus. Secara

spesifik, hasil belajar adalah suatu kinerja (performance) yang

diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang telah

diperoleh.69

69 Efi. Op.Cit., h.33

Page 48: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

34

Paparan teori dan konsep tentang hasil belajar di atas memberikan

kesimpulan bahwa hasil belajar Biologi ialah perilaku berupa

pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi dan strategi kognitif yang

diperoleh oleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dan segala

komponennya yang diimplementasikan dengan perkembangan kinerja

belajar biologinya.

B. Hasil penelitian yang relevan

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir,

berketerampilan memecahkan masalah dan menjadikan siswa sebagai subjek

sehingga siswa mampu berpikir kritis. Dalam aliran konstruktivisme

pengetahuan tidak didapatkan dengan sendirinya, melainkan melalui

pengalaman–pengalaman yang dirasakan oleh siswa sehingga menghasilkan

suatu pengetahuan yang bermakna yang tersimpan dalam long term memory

dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap pengaruh Cooperative

Learning atau pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode Group

Investigation dan Think-Pair-Share dalam peningkatan hasil belajar siswa.

Seperti hasil penelitian eksperiman yang berjudul “ Pembelajaran Kimia

Melalui Metode Jigsaw dan Group Investigation (GI) ditinjau dari

kemampuan awal dan kreativitas siswa” yang dilakukan oleh Banu Kisworo

bahwa metode jigsaw dan GI sangat mempengaruhi prestasi kognitif,

psikomotorik, dan afektif.70

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Penti Handayani bahwa, hasil

belajar siswa yang menggunakan metode GI dan CIRCD sama-sama

memberikan pengaruh terhadap peningkatan kognitif siswa.71 Penelitian

70Kisworo, Banu. “ Pembelajaran Kimia Melalui Metode Jigsaw Dan Group

Investigation (GI) ditinjau dari kemampuan awal dan kreativitas siswa “Terdapat di : http://pasca.uns.ac.id/?p=871 di akses 27 juli 2010 pukul 10.12

71 Handayani, Penti. 2010. “ Pembelajaran Biologi dengan group investigation dan cooperative integrated reading ditinjau dari minat dan kedisiplinan belajar siswa “Terdapat di : http://pasca.uns.ac.id/?p=672 diakses tanggal 27 juli 2010 pukul 10.35.

Page 49: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

35

tersebut dapat dikatakan memberikan pengaruh positif terhadap hasil dan

prestasi belajar siswa. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Venansia

Avelia Rosari, bahwa hasil prestasi belajar kimia dengan menggunakan

metode GI lebih baik dibandingkan hasil prestasi belajar kimia yang

menggunakan TAI (Teams Assisted Individualization).72 Mun Fie TSOI

,Ngoh Khang GOH dan Lian Sai CHIA dalam penelitiannya pun mengatakan

bahwa guru bisa menggunakan metode GI secara efektif dalam pembelajaran

kimia, karena metode ini mencakup interaksi social, pemecahan masalah dan

investigasi bersama.73

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanta

widyaiswara, menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran TPS

tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan kualitas interaksi kelas VII F di

kelas. Dalam penelitiannya kelas cukup interaktif ditandai dengan banyaknya

siswa yang bertanya dan berkurangnya kegaduhan selama KBM. Hasil

belajar meningkat dengan rata-rata ketuntasan diatas batas ketuntasan

minimal, distribusi kemampuan semakin merata.74

Penelitian serupa dilakukan oleh Yustini yusuf dan Mariani Natalina,

bahwa berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa selama proses

pembelajaran siklus pertama ini pelaksanaannya belum sesuai dengan

pendekatan struktural tipe TPS. Masih ada siswa yang bekerja secara

individual, tidak ingin berinteraksi dengan teman kelompok, masih enggan

mengajukan pertanyaan dan menanggapi.75 Niken Eka Priyani dalam

penelitiannya mengatakan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan

metode TPS lebih baik dibandingkan prestasi belajar siswa yang

72 Rosari, Venansia Avelia. “Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode GI dan

Metode TAI yang dilengkapi LKS Terhadap Prestasi Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Pada Siswa Kelas XI IPA Semester I SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2008/2009 “.

73 Mun Fie TSOI ,Ngoh Khang GOH dan Lian Sai CHIA. “Using group investigation for chemistry in teacher education ”. Science and Technology Education Academic Group National Institute of Education Nanyang Technological University Republic of Singapore.

74 Sugiyanta Widyaiswara. Implementasi model pembelajaran kooperatif Thing-Pair-Share (TPS) pada pokok bahasan zat dan wujudnya di SMPN 1 Kalasan. Tersedia dalam : http://lpmpjogja.diknas.go.id [19-12-09]

75 Yusuf, Y dan Mariani Natalina. Op.Cit., hal. 8-12.

Page 50: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

36

menggunakan metode NHT.76 Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh

Heny Ariyanti yang menyatakan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan

cooveratif learning model think-pair-share ternyata mampu meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.77

Penelitian yang dilakukan oleh Rosmaini S, Evi Suryawati dan Mariani N.L

tentang penerapan metode think pair share menyatakan bahwa, think pair

share mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa dalam

pembelajaran Biologi pokok bahasan keanekaragaman hewan.78

C. Kerangka Berpikir

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan

proses ini meliputi keteampilan mengamati, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu

mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan

pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan

hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi

faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan

masalah sehari-hari. Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui

kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Oleh karena itu dalam

pengajarannya seorang Guru harus mampu mengoptimalkan semua

kemampuan siswa. Dengan metode pembelajaran kooperatif, Guru menjadi

fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran. Penerapan metode

76 Priyani, Niken Eka. “ Pembelajaran Kimia Model TPS dan NHT ditinjau Dari

Kemampuan Awal dan Aktivitas Belajar “ Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret 2010. 77 Ariyanti. S, Heny. “ Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Sistem

Peredaran Darah Dengan Model pembelajaran Tipe TPS pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008 “ Universitas Muhammadiyah Semarang 2008.

78 Rosmaini S, Evi Suryawati dan Mariani N.L. “ Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003 “ Jurnal Biogenesis Vol. 1(1):9-14, 2004. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN : 1829-5460

Page 51: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

37

pembelajaran kooperatif di dalam kelas memberikan kesempatan kepada

siswa dan kawan–kawan sebayanya untuk terlibat langsung dan bekerja sama

dalam proses belajar.

Metode Group Investigation memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran dari awal dan mendorong siswa

membuat hubungan antara materi yang yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan siswa. Sedangkan pada

metode Think-Pair-Share siswa diberikan kesempatan untuk menemukan ide

pokok dan membahasnya secara bersama dan dipersentasikan secara

berkelompok. Sehingga penyaluran ilmu pengetahuan bersifat merata. Dalam

kedua metode ini peran Guru dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator

dan pendamping saat siswa berdiskusi dalam kelompoknya, sehingga siswa

tidak hanya mempertanggungjawabkan hasil belajar kelompoknya tetapi

berbagai juga dalam pengetahuannya.

Berbagai hasil penelitian yang sudah diutarakan di atas menunjukkan

bahwa metode tipe Group Investigation (GI) dan Think-Pair-Share (TPS)

masing-masing memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri yang mampu

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa karena bersifat student center.

Namun dari berbagai teori yang ada GI sedikit sulit untuk dilaksanakan

karena mulai dari awal hingga kegiatan pembelajaran ditentukan oleh siswa.

Selain itu banyak kelompok pada GI pun mempengaruhi kinerja saat

pembelajaran dan penyaluran pengetahuan yang tidak merata. Berbeda

dengan TPS yang mudah dalam penerapannya dan hanya terdiri dari

pasangan-pasangan dalam kelompoknya, sehingga memudahkan dalam

penyaluran pengetahuan yang merata. Berdasarkan hal itu peneliti menduga

terdapat perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe

GI dan TPS, dengan hasil belajar metode tipe TPS lebih baik daripada

menggunakan metode tipe GI pada konsep sistem pencernaan.

Page 52: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

38

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka pikir

adalah sebagai berikut: ” terdapat perbedaan hasil belajar Biologi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

dan tipe Think-Pair-Share (TPS), dengan hasil penelitian penggunaan metode

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih baik dibandingkan tipe Group

Investigation (GI) “

Page 53: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010 pada semester I

Tahun Pelajaran 2010/2011 di SMP N 10 Kota Tangerang Selatan.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen.1 Penelitian

ini membandingkan dua kelompok hasil belajar Biologi antara yang

menggunakan metode GI dan TPS. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk

ke dalam jenis penelitian kausal komparatif.2 Rancangan penelitian yang

digunakan adalah : Two Group, Pretest posttest design. Rancangan tersebut

berbentuk seperti berikut:

Tabel 3.1

DesainPenelitian

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

KE GI QI XGI QI

KE TPS Q2 XTPS Q2

Keterangan:

KE GI: Kelompok eksperimen metode GI

KE TPS : Kelompok eksperimen metode TPS

X1 : Perlakuan dengan metode GI

X2 : Perlakuan dengan metode TPS

Q1 : Pemberian pretest

Q2 : Pemberian posttest

Observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah

eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (Q1) disebut

pretest dan observasi sesudah eksperimen (Q2) disebut posttest. Perbedaan

1 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 85 – 86. 2 M Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 92.

Page 54: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

40

antara Q1 dan Q2 yakni Q1 - Q2 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan

atau eksperimen.

Dengan Variabel penelitian:

Variabel X : Pembelajaran Biologi dengan mengggunakan metode GI & TPS

Variabel Y : Hasil belajar Biologi siswa

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.3 Dari pengertian tersebut peneliti

menentukan populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMPN 10 Kota

Tangerang Selatan. Sedangkan populasi target pada penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Tangerang Selatan dan yang menjadi

sampel adalah sebagian anggota populasi target yang diambil dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik Random Sampling

(sampel acak) dengan cara random.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitan berupa skor hasil belajar biologi siswa

yang diperoleh melalui tes hasil belajar biologi bentuk PG dan Non tes

melalui wawancara dengan data berupa respon siswa.

Tabel. 3.2 Pengumpulan Data

Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

Respon Siswa Siswa Wawancara

Kognitif Siswa Siswa Tes

Respon Guru Guru Wawancara

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 108-109

Page 55: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

41

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posttest. Di

samping itu, untuk mendapatkan data penunjang kesimpulan yang diharapkan

di akhir penelitian ini, digunakan instrumen nontes pedoman wawancara.

1. Tes Objektif

Tes ini berupa pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan 4 option.

Digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam

memahami materi yang telah diberikan.

2. Pedoman Wawancara

Tes wawancara ini berisikan pertanyaan yang diajukan kepada siswa

dan guru setelah peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan

metode GI dan TPS. Data yang diperoleh berupa tanggapan guru dan siswa

setelah peneliti menggunakan pembelajaran dengan metode GI dan

TPS.(terdapat dalam lampiran)

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen

Sistem pencernaan pada manusia

No Sub konsep Indikator Aspek kognitif Jumlah C1 C2 C3 1

Sistem pencernaan pada manusia

Mendefinisikan pencernaan makanan

1 - - 1

Menyebutkan urutan saluran pencernaan yang benar

3,7 - - 2

Menerangkan proses pencernaan dalam mulut

8 5 - 2

3 Kerongkongan Menjelaskan proses pencernaan pada kerongkongan

- - 6 1

4 Lambung Mengidentifikasi fungsi dan kerja lambung sebagai organ pencernaan

- *!10 - 1

5 Usus Menjelaskan proses pencernaan di dalam usus

11,12,14

15 - 4

Page 56: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

42

No Sub konsep Indikator Aspek kognitif Jumlah C1 C2 C3 Menyebutkan bagian-bagian usus halus

13 - - 1

6 Gizi dan kalori

Menjelaskan zat makanan yang berguna bagi tubuh

- 16,19, - 2

Menjelaskan makanan yang mengandung protein

20, - - 1

Menjelaskan fungsi protein,lemak,bagi tubuh.

*!24 - - 1

Mengidentifikasi dan memperkirakan gangguan kekurangan gizi atau vitamin dan solusinya

34,21 - 37 3

Mengidentifikasi fungsi enzim pada system pencernaan dan tempat produksinya

27,28,29,

- - 3

7 Penyakit dan kelainan system pencernaan

Menjelaskan gangguan atau penyakit pada organ pencernaan

39,36 40 - 3

Jumlah 17 6 2 25 Keterangan : 1) Klasifikasi Bloom: C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), dan C3 (Aplikasi)

2)*! Soal tidak valid yang diperbaiki kualitas pengecohnya.

F. Kalibrasi Instrumen

Uji coba dilakukan setelah perangkat tes disusun, untuk mengetahui

validitas, tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan reliabilitas. Setelah

perangkat tes diuji cobakan, langkah selanjutnya dilakukan analisis dengan

tujuan supaya instrumen yang dipakai untuk memperoleh data benar-benar

dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi:

Page 57: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

43

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.

Teknik uji coba validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

valid instrumen dengan menggunakan teknik rumus korelasi point biserial.

Rumus yang digunakan :4

Keterangan :

rpbis = koefisian korelasi biserial

Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi dari skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar

q = Proporsi siswa yang menjaawab salah ( q = 1 – p )

Dikatan valid jika hasil perhitngan memperoleh koefisien korelasi rxys >

rtabel

Perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada Lampiran.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data bahwa dari 40 soal

yang diujicobakan terdapat 22 soal yang dinyatakan valid dan 3 soal yang

direvisi. Butir-butir soal tersebut adalah soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

13, 16, 19, 20, 21, 27, 28, 29, 34, 36, 37, 39, 40 dan 10, 14, 24. Semua soal

yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang

lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap.

4 Suharsimi. Ibid., 79

Page 58: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

44

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Mencari reliabilitas instrument dengan

menggunakan rumus KR-20:5

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

p = proporsi siswa yang menjawab betul pada butir

q = proporsi siswa yang menjawab salah pada butir (1-p)

Vt = varians total

Dari hasil uji coba butir soal dengan menggunakan Anates diperoleh

reliabilitasnya adalah 0,71 termasuk dalam kriteria tinggi.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar.6

Rumus yang digunakan : Keterangan :

P = Tingkat kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran ini diberi simbol P (p besar), singkatan dari kata

“proporsi”. Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P (0,70) sampai 1,00 adalah soal mudah

Taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan model

Anates. Berdasarkan perhitungan diperoleh soal kategori sedang berjumlah 3

yaitu nomor 29,22, dan 10, soal kategori mudah berjumlah 20 yaitu nomor 1,

6, 9, 13, 15, 17, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 31, 33, 34, 35, 37, 38, dan 39, soal

5 Ibid., h.182 6 Ibid., h. 208

Page 59: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

45

kategori sangat mudah berjumlah 17 yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 14,

16, 18, 19, 24, 30, 32, 36, dan 40.

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi

adalah:7

Keterangan:

D = Daya pembeda soal

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = Bnyaknya peserta kelompok bawah

PA = JABA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = JBBB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : Jelek

0,21 ≤ D ≤ 0,40 : Cukup

0,41 ≤ D ≤ 0,70 : Baik

0,71 ≤ D ≤ 1,00 : Baik Sekali

D : negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal yang mempunyai nilai

D negatif sebaiknya dibuang.

Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung

dengan Anates. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda

terendah sebesar -0,27 dalam kategori jelek dan tertinggi sebesar 0.55

termasuk dalam kategori baik.

7 Ibid., h. 213-214

Page 60: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

46

G. Teknik Analisis Data

1. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretes, gain menunjukan peningkatan

pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan

oleh guru. Rumus Uji normal gain menurut Meltzer8:

Dengan kategori:9

g tinggi : nilai (g) > 0,70

g sedang : nilai 0,70 > (g) > 0.3

g rendah : nilai (g) < 0,3

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu

liliefors10, dengan rumus:

Lo = F (Zi) – S (Zi) Keterangan:

Lo = Harga mutlak terbesar

F (Zi) = Peluang angka baku

S (Zi) = Proporsi angka baku

Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar

b. Tentukan nilai dengan :

Zt = Skor Baku

Xi = Skor Data

= Nilai Rata – rata

S = Simpangan Baku

8 David E. Meltzer, Addendum to: The Relationship between Mathematic Preparation dan Conceptual Learning Gains in Physic: a Possible-hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores”, dari http://physic.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf.

9 Richard R. Hake, “Analyzing Change/Gain Scores”, diakses dari http://List.Asu.Edu/Egi-bin/Wa?A2=Ind9903&L=Aera_D&P=R6855,American Educational Research Association’s Division, Measurement And Research Methodology, 1999, p.1, 2 July 2009

10 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001), hal. 466

Page 61: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

47

Tentukan besar peluang untuk masing–masing nilai Zi dan sebut

dengan F (Zi) dengan aturan, jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,57 (nilai

tabel) dan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel).

c. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Z1, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:

d. Hitunglah selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

e. Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini

kita namakan Lo.

f. Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt. Lt

adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

g. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah

didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi

normal.

Kriteria pengujian:

Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal

Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal

Page 62: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

48

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher11,

dengan rumus: F = S12

S22

Keterangan:

F = Uji Fisher

S12= Variansi Terbesar

S22 = Variansi terkecil

Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis

b. Bagi data menjadi kelompok

c. Cari masing–masing kelompok nilai simpangan bakunya.

d. Tentukan F hitung, dengan rumus:

=

e. Tentukan Kriteria pengujian

1) Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima, berarti varians kedua

populasi homogen.

2) Jika F Hitung < F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus fisher, setelah

dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka dilakukan analisis

data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya perbandingan hasil belajar Biologi siswa dengan

penggunaan metode GI dan TPS .

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus uji t. yaitu:12

11 Sudjana, Op cit, h.249 12 Suharsimi Arikunto, h. 280

Page 63: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

49

Keterangan :

to = Angka atau koefisien derajat perbedaan Mean kedua kelompok

Mx = Mean kelompok perlakuan metode GI

My = Mean kelompok perlakuan metode TPS

x = Deviasi setiap x2 dari X1

y = Deviasi setiap y2 dari mean Y1

Nx = Jumlah siswa kelompok GI

Ny = Jumlah siswa kelompok TPS

Kriteria Hipotesis, jika :

to ≥ t-tabel, berarti Ha diterima dan Ho ditolak

to ≤ t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan db = (N1+N2-2) dan taraf signifikansi α 0,05

H. Hipotesis Statistik

Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µA = µB

Ha : µA < µB

Keterangan:

Ho = Hipotesis nihil, bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

Group Investigation sama dengan hasil belajar siswa dengan metode Think

Pair Share

Ha = Hipotesis alternatif, bahwa hasil belajar dari siswa yang menggunakan

metode Think Paire Share lebih baik dibandingkan hasil belajar dari siswa

yang menggunakan metode Group Investigation.

µA = Hasil belajar Biologi siswa yang menggunakan pembelajaran metode

GI

µB=Hasil belajar Biologi siswa yang menggunakan pembelajaran metode

TPS

Page 64: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada sub bab ini dijelaskan gambaran umum dari data yang telah

diperoleh. Data-data yang dideskripsikan di sini adalah data hasil pretest,

posttest dan N-Gain dari kedua kelas. Pretest yang dilakukan terhadap kedua

metode bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal siswa mengenai

pelajaran Biologi pada konsep sistem pencernaan pada manusia. Setelah setiap

kelas mulai diberlakukan metode yang berbeda, posttest baru dilakukan

dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa

setelah menggunakan metode TPS dan GI. Gambaran umum tentang data-

data ini yang telah diperoleh meliputi nilai maksimum, nilai minimum, nilai

rata-rata, median, modus, standar deviasi dan varians.

1. Hasil Pretest Kelompok GI dan TPS

Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas GI dan TPS dari

penelitian ini disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

No Pemusatan dan Penyebaran Kelas

GI TPS

1 Xmin 24 20

2 Xmax 64 60

3 Rata-rata (mean) 49.71 50.7

4 Median 52 52

5 Modus 52 52

6 Standar Deviasi 13.03 9.94

7 Varians 169.78 98.8

Page 65: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

51

Perhitungan-perhitungan data pretest tersebut dijelaskan secara

rinci pada lampiran 8 dan 9.

2. Hasil Posttest Kelompok GI dan TPS

Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelompok GI dan

TPS dari penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

No Pemusatan dan Penyebaran Kelompok

GI TPS

1 Xmin 20 28

2 Xmax 92 100

3 Rata-rata (mean) 64.84 81.51

4 Median 68 84

5 Modus 68 96

6 Standar Deviasi 18.58 17.90

7 Varians 345.21 320.41

Perhitungan-perhitungan data posttest tersebut dijelaskan secara rinci

pada lampiran 8 dan 9.

3. Deskripsi Normal Gain

Uji normal gain dilakukan untuk melihat peningkatan penguasaan

konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru dengan cara

menghitung nilai normal gain yang merupakan selisih antara nilai pretest

dan posttest yang dicapai oleh siswa.

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh skor normal gain pada

kelas GI dan TPS sebagai berikut:

Page 66: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

52

Tabel 4. 3 Perhitungan Normal Gain

Normal Gain Kelas GI Kelas TPS

Terendah -0.3330 -0.2857

Tertinggi 0.8000 1.0000

Rata-rata 0.3147 0.6393

Standar Deviasi 0.3088 0.3170

Kategori Gain sedang Gain sedang

Masing-masing nilai N-Gain dikelompokkan ke dalam tiga

kategori, yaitu rendah (G < 0,30), sedang (0,30 ≤ G < 0,70), dan tinggi (G

≥ 0,70).

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Langkah awal sebelum dilakukan pengolahan data, terlebih dahulu

dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila kriteria

Lo < Lt diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.Uji

normalitas data yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Liliefors.

Hasil dari perhitungan normalitas yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Kelas GI

Α Lo (Lhitung)

Ltabel Kesimpulan Pretest Posttest

0.05 0.0106 0.0510 0.1497 Ho diterima

Data di atas menunjukkan bahwa Lo pretest dan posttest atau

(Lhitung)<Ltabel, yaitu 0.0106 dan 0.0510<0.1497, maka (Ho) diterima, dapat

disimpulkan bahwa data sampel kelas GI berdistribusi normal.

Page 67: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

53

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Kelas TPS

Α Lo (Lhitung)

Ltabel Kesimpulan Pretest Posttest

0.05 0.1359 0.1008 0.1456 Ho diterima

Data di atas menunjukkan bahwa Lo pretest dan posttest atau L

hitung<Ltabel, yaitu 0.1359 dan 0.1008<0.1456, maka hipotesis nol (Ho)

diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel kelas

TPS berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat perbedaan skor siswa

yang menggunakan metode Group Investigation dan yang menggunakan

metode Think Pair Share. Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan

Uji Fisher. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 6 Perhitungan Uji Homogenitas

α N Fhitung

Ftabel Kesimpulan Pretest Posttest

0.05 70 1.72 1.077 1.75 Ho diterima

Data di atas menunjukkan bahwa Fhitung<Ftabel, maka hipotesis nol

(Ho) diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

bersifat homogen.

Page 68: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

54

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa

kedua data berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu,

pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Uji t.

a. Pretest

Hasil penghitungan dengan menggunakan uji-t, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4. 7 Uji-t Data Pretest Kelas GI dan TPS

Kelas N thitung ttabel

Kesimpulan α = 0.05 α = 0.01

GI 35 49.71 0.365 2.000 2.650 Ho diterima

TPS 37 50.70

Karena thitung < ttabel, maka Hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum menggunakan metode pembelajaran dengan GI dan

TPS pada pelajaran IPA–Biologi konsep sistem pencernaan.

b. Posttest

Hasil penghitungan dengan menggunakan uji-t, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4. 8 Uji-t Data Posttest Kelas GI dan TPS

Kelas N thitung ttabel

Kesimpulan α = 0.05 α = 0.01

GI 35 64.86 6.14 2.000 2.650 Ho ditolak

TPS 37 81.51

Karena thitung > ttabel, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas TPS lebih baik

dibandingkan hasil belajar pada kelas GI.

Page 69: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

55

4. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti kepada enam orang siswa dan 1

orang guru bidang studi IPA, enam orang itu ialah tiga orang perwakilan

dari kelas yang menggunakan metode Group Investigation dan tiga orang

perwakilan dari kelas yang menggunakan Think Pair Share. Ketiga orang

perwakilan dari masing–masing kelas merupakan siswa yang memiliki

nilai pretest dan post test yang heterogen. Hasil dari wawancara tersebut

berisikan pernyataan siswa yang menyatakan bahwa siswa merasa senang

mengikuti pelajaran IPA dalam hal ini konsep sistem pencernaan dan lebih

mudah dalam memahaminya. Sebelum diberlakukan metode GI dan TPS,

siswa belajar IPA di kelas hanya dengan memperhatikan guru dan

menerima tugas saja, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada teacher

center dan siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Siswa yang

melaksanakan pembelajaran dengan metode GI lebih aktif dibanding

sebelumnya, kebersamaan siswa terbentuk dalam penugasan melalui LKK

secara berkelompok dan siswa pun merasakan kerja sama yang kompak,

sehingga saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan melalui LKK.1

Metode GI pun dinilai mudah diikuti dan dipelajari oleh siswa

yang melaksanakannya, hal ini terbukti tidak adanya kesulitan yang

dijalani oleh siswa saat belajar dengan menggunakan metode GI, selain itu

tahapan investigasi pada metode ini banyak disukai oleh siswa karena

siswa lebih tertantang untuk bereksplorasi dalam menyelesaikan masalah

secara bersama. Dari hasil wawancara dengan 3 orang siswa yang

menjalankan metode GI dapat disimpulkan bahwa, metode GI

memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami IPA, dalam hal

ini konsep sistem pencernaan. Siswa lebih aktif dan senang belajar IPA

dengan menggunakan metode GI. Hal ini yang sama pun dirasakan oleh

siswa yang menggunakan metode TPS dalam pembelajaran IPA, siswa

jadi mudah mengerti belajar IPA dalam hal ini konsep sistem pencernaan.

1 Hasil wawancara penelitian dengan 6orang siswa, 3 dari kelas GI dan 3 dari kelas TPS,

Dilakukan tanggal 22 september 2010.pukul 09.45.

Page 70: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

56

Diakui oleh siswa bahwa metode TPS meningkatkan kepercayaan diri

siswa, Hal ini terbukti siswa aktif dalam bertanya dan menyampaikan

pendapat disaat tahapan presentasi kelompok. Siswa yang awalnya enggan

menyampaikan pendapat menjadi aktif dan berani berbicara dalam kelas.

Selain itu, kebersamaan pun terbangun saat siswa menyelesaikan

permasalahan yang diberikan oleh guru. Siswa sangat senang belajar IPA

dengan metode ini, selain membangun kerjasama, kepercayaan diri,

metode ini mampu membuat siswa berfikir kritis dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh kawan–kawannya saat presentasi. Dari

hasil wawancara dengan siswa yang menggunakan metode TPS, dapat

disimpulkan bahwa metode TPS sangat menyenangkan dan mampu

meningkatkan kepercayaan diri, berfikir kritis dan kebersamaan siswa.2

Kedua metode ini ditanggapi oleh guru bidang studi IPA sebagai

pembaharuan dalam pembelajaran IPA di kelas yang diteliti oleh peneliti.

Saat wawancara beliau menyampaikan bahwa, kedua metode ini sangat

bagus dan menarik. Beliau pun mengakui bahwa selama ini murid lebih

menjadi objek pembelajaran dan hanya sekedar mendengarkan guru

menyampaikan materi saja, selain itu sumber belajar seperti buku paket

pun menjadi kendala dalam pembelajaran IPA, karena tidak semua siswa

memiliki buku paket sebagai sumber belajar. Selain itu, beliau pun

menyampaikan bahwa metode think pair share dan group investigation

memberikan berbagai peningkatan pada siswa, terlihat siswa yang awalnya

malas berbicara dan bertanya menjadi aktif dan nilainya pun meningkat.3

2 Ibid. 3 Hasil wawancara penelitian dengan 1 orang Guru bidang studi IPA selaku observer,

Dilakukan tanggal 20 september 2010.pukul 12.30.

Page 71: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

57

5. Hasil Lembar Observasi

Observasi dilakukan oleh guru bidang studi IPA selaku observer,

dengan melihat apakah setiap tahapan yang dilakukan oleh peneliti benar

dan sesuai atau tidak dengan tahapan masing–masing metode tersebut.

Dari hasil lembar observasi yang diisi oleh guru bidang studi IPA selaku

observer, hasilnya adalah peneliti telah menjalankan masing–masing

metode sesuai dengan tahapannya dengan benar.

C. Pembahasan

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas GI dan TPS

menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest. Diketahui

nilai rata-rata pretest kelas TPS lebih besar daripada kelas GI, dari pengujian

normalitas, homogenitas dan uji “t” menghasilkan hipotesis Ho diterima dan

Hi ditolak, yang artinya masing-masing kelas memiliki pengetahuan yang

sama dan tidak ada perbedaan hasil belajar.

Data posttest menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata

dari kelas GI dan kelas TPS setelah diberlakukannya pembelajaran biologi

dengan menggunakan metode cooperative tipe group investigation dan think

pair share. Dari data post test kelas TPS memiliki rata-rata lebih tinggi

dibandingkan kelas GI. Pada data post test telah dilakukan pengujian

normalitas dan homogenitas, dengan hasil semua data berdistribusi normal dan

homogen. Sedangkan dari data uji “t” di dapat hipotesis Ho ditolak dan Hi

diterima, yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa

kelas GI dan siswa kelas TPS.

Pernyataan di atas diperkuat dengan data hasil uji statistik

perbandingan nilai N-gain kedua kelas tersebut, dengan kesimpulan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelas, Dengan hasil nilai N-

gain kelas TPS lebih tinggi daripada kelas GI. Perubahan hasil belajar siswa

ditunjukkan dengan nilai posttest dan peningkatannya ditunjukkan dengan

nilai N-gain.

Page 72: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

58

Penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan kedua metode

tersebut menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dan

mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang telah dijelaskan di

atas, kedua metode memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan

hasil belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil dari wawancara dengan

guru bidang studi selaku observer dan 3 orang perwakilan dari kelas GI dan

TPS, bahwa kedua metode tersebut sangat membantu untuk mudah memahami

pembelajaran IPA-Biologi dalam hal ini konsep sistem pencernaan. Meski

kedua metode tersebut memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa,

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode think pair share

memberikan peningkatan yang lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa

dibandingkan metode group investigation. Peningkatan tersebut terjadi karena

dalam pelaksanaannya metode think pair share memberikan suasana belajar

yang kondusif dan lebih teratur.

Pada pelaksanaannya, pembelajaran dengan menggunakan metode

TPS siswa dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari 2 orang yang saling

berpasangan, sesuai dengan namanya pair (berpasangan), sehingga siswa lebih

fokus dan mudah terkontrol saat pelaksanaan pembelajaran, saat presentasi

pun siswa tidak saling mengandalkan dan saling bekerja sama dalam

menjawab pertanyaan dari siswa lain, sehingga tidak hanya salah satu siswa

saja yang memahami materi pelajaran, tetapi secara merata siswa memahami

semua materi yang disampaikan. Sedangkan pada metode GI, satu kelompok

terdiri dari 5 orang, sehingga terkadang ada siswa yang benar–benar

berdiskusi semua, ada yang tidak. Sehingga dalam pembelajaran sedikit

kurang fokus terkadang kondisi kelas pun menjadi gaduh. Hal ini

mengakibatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan tidak tersebar

secara merata, hanya siswa yang aktif dan serius dalam berdiskusi yang

memiliki pemahaman yang lebih terhadap materi yang disampaikan

dibandingkan siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran, sehingga

menimbulkan sifat saling mengandalkan satu sama lain.

Page 73: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

59

Perbedaan pun terlihat jelas saat pembagian kelompok dan presentasi,

pada metode think pair share, metode pembelajaran TPS pada saat

penyelesaian masalah siswa lebih tertib dan tidak gaduh dalam

menyelesaikannya, selain itu siswa pun lebih fokus berbagi tugas dalam

menyelesaikan masalahnya, karena setiap kelompoknya hanya terdiri dari 2

orang saja sehingga lebih efektif dalam penyelesaiannya, begitu pula saat

presentasi siswa lebih aktif dan terdorong untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat ketika pelaksanaannya. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh sugiyanta widyaiswara yang menyatakan

bahwa kelas yang menggunakan metode think pair share cukup interaktif

dengan ditandai banyaknya siswa yang bertanya dan berkurangnya kegaduhan

selama KBM.4

Mengenai metode group investigation, setiap kelompok terdiri dari 5

orang, dan hanya 2-3 orang saja yang tampil saat presentasi, sedangkan

selebihnya membantu anggota kelompok siswa dalam menjawab pertanyaan

dari kelompok lain, walaupun ada beberapa kelompok yang melibatkan semua

anggota kelompoknya untuk presentasi. Pada kenyataannya, banyak siswa

yang tidak memperhatikan ketika sebagian kawannya presentasi, hal ini terjadi

karena masing-masing siswa hanya mengandalkan kawannya saja yang tampil

saat presentasi dalam menjawab pertanyaan dari siswa lain, sedangkan

anggota kelompok yang tidak presentasi hanya duduk saja dan bahkan

terkadang membuat kegaduhan saat menyelesaikan masalah. Hal ini

mengakibatkan hanya siswa yang tampil presentasi dan aktif saja yang benar-

benar memahami dan menguasai materi yang disampaikan, sedangkan siswa

yang tidak aktif hanya menjadi penonton dan pendengar saja saat

pembelajaran berlangsung. Sehingga guru harus lebih ekstra dalam mengelola

kelas.

4 Sugiyanta Widyaiswara. Implementasi model pembelajaran kooperatif Thing-Pair-

Share (TPS) pada pokok bahasan zat dan wujudnya di SMPN 1 Kalasan. Tersedia dalam : http://lpmpjogja.diknas.go.id [19-12-09]

Page 74: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

60

Hal ini pun diungkapkan oleh guru bidang studi IPA sebagai observer

dalam melaksanakan kedua metode tersebut, bahwa saat berada di kelas TPS

beliau melihat keaktifan siswa lebih dominan dibanding di kelas GI, dalam hal

pengelolaan kelas, guru lebih baik pengelolaannya ketika berada di kelas TPS

dibanding di kelas GI. Dari penjelasan tersebut membuktikan bahwa metode

TPS sedikit lebih unggul dan efektif dibanding metode GI. Temuan ini

memperkuat hasil uji hipotesis yang menyatakan perbedaan hasil belajar dan

peningkatannya pada kedua kelas sangat signifikan. Sehingga dapat dikatakan

bahwa hasil belajar pada kedua kelas dan peningkatannya sejalan dengan

kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran yang baik akan diikuti dengan

hasil belajar yang baik pula.

Kendala yang terjadi ketika penelitian dilaksanakan sangatlah

beragam, diantaranya sumber buku yang dimiliki oleh siswa masih terbatas

karena tidak semua siswa mempunyai sumber buku pelajaran IPA, sehingga

terkadang waktu KBM terpotong untuk meminjam buku sumber ke

perpustakaan. Selain itu, peralihan dari satu mata pelajaran ke pelajaran lain

dalam hal ini pelajaran IPA, terkadang saat bel pergantian pelajaran berbunyi

guru masih mengajar dan tidak tepat waktu, akibatnya waktu untuk jam

pelajaran IPA terpotong dan memaksa peneliti melebihkan jam pelajaran, hal

ini terkadang membuat kondisi semangat belajar siswa menurun karena tidak

jarang waktu istirahat siswa terpotong.

Kedua teknik dari metode pembelajaran kooperatif pada dasarnya

memiliki keunggulan masing-masing, kedua teknik ini dapat mendorong siswa

terlibat secara aktif untuk bekerja sama, berdiskusi dan saling membantu antar

anggota kelompok dalam belajar sehingga siswa dapat mengkonstruksi

pemahaman siswa sendiri secara bersama sama. Seperti hasil penelitian

eksperiman yang dilakukan oleh Banu Kisworo, bahwa metode jigsaw dan GI

sangat mempengaruhi prestasi kognitif, psikomotorik, dan afektif.5 Walaupun,

masih terdapat siswa yang masih enggan terlibat aktif dalam pembelajaran,

5 Kisworo, Banu. 2010. “ Pembelajaran Kimia Melalui Metode Jigsaw Dan Group

Investigation (GI) ditinjau dari kemampuan awal dan kreativitas siswa “ Terdapat di : http://pasca.uns.ac.id/?p=871 di akses 27 juli 2010 pukul 10.12

Page 75: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

61

seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Yustini Yusuf dan Mariani

Natalina, bahwa berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa selama proses

pembelajaran siklus pertama ini pelaksanaannya belum sesuai dengan

pendekatan struktural tipe TPS. Masih ada siswa yang bekerja secara

individual, tidak mau berinteraksi dengan teman kelompok, masih enggan

mengajukan pertanyaan dan menanggapi.6

Berdasarkan teori-teori beberapa ahli dan hasil penelitian relevan yang

telah dipaparkan di kajian teori, serta berdasarkan perhitungan statistika yang

telah dilakukan terbukti adanya peningkatan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Biologi dan perbedaan nilai hasil belajar siswa pada

pembelajaran Biologi kelas GI dan TPS. Hal ini menunjukan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation

(GI) dan Think Pair Share (TPS) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi

siswa dengan hasil yang cukup jauh berbeda.

D. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengakui

bahwa terdapat kelemahan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian ini hanya ditujukan untuk mata pelajaran Biologi dalam konsep

sistem pencernaan sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk konsep lain

pada mata pelajaran yang sama ataupun pada mata pelajaran lainnya.

2. Terbatasnya media pembelajaran Biologi di tempat penelitian.

6 Yusuf, Y. dan Mariani Natalina. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalu

Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Struktur Di Kelas I7 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau : Jurnal Biogenesis)vol.2(1).Hal 8-12. Tersedia dalam : http://biologi-fkip.unri.ac.id/karya_tulis/yustini/upayapeningkatan08-12/pdf [29-12-09]

Page 76: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan pengujian statistik

yang dilakukan menerangkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar Biologi

siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe

Group Investigation dan tipe Think Pair Share, dengan kesimpulan hasil

belajar Biologi yang menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Share

lebih baik dibandingkan tipe Group Investigation.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka

penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.

1. Guru bidang studi khususnya Biologi diharapkan dapat menerapkan

pembelajaran Biologi menggunakan metode Cooperative Learning tipe

Group Investigation dan Think Pair Share.

2. Guru Biologi hendaknya berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas

pembelajarannya, khususnya dengan menggunakan metode Cooperative

Learning tipe Group Investigation dan Think Pair Share dalam proses

belajar mengajar agar siswa senang mengikuti pelajaran yang

disampaikannya.

3. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat sederhana, maka apa yang

didapat dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir, adanya

keterbatasan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakannya

penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel dan pada konsep

materi yang lain. Bagi peneliti lain, penelitian ini bisa dijadikan penelitian

lanjutan yaitu untuk mengetahui hubungan metode Cooperative Learning

tipe Group Investigation dan Think Pair Share terhadap nilai pendidikan

sains.

Page 77: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

63

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Iin. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think-Pair-Share) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII D Smp Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009.( Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta) tersedia dalam: http://idb4.wikispaces.com/fileviewss4006.pdf [28-12-2009]

Anonim. Think Pair Share. “ Think Sheet”. Think Pair Share. Tersedia di : http://www.ilstu.edu/helfishe/websitedoc/thinkpairshare.doc.

Apriyani, Dwi. Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Interaktif Pada Konsep System Pernapasan Pada Manusia. (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Tersedia dalam : http://idb4.wikispaces.com/fileviewss4006.pdf [29-12-2009]

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : rineka cipta

Ariyanti, Heny. “ Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah Dengan Model pembelajaran Tipe TPS pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008 “ Universitas Muhammadiyah Semarang 2008.

Azizah, Bahriyatul. 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas II MAN Suruh. (Skripsi Universitas Semarang)

Azlina, Nik Binti Nik Mahmood Nik Ahmad. “ Collaborative Teaching Environment System Using Think Pair Share Technique “ Dissertation Faculty Of Computer Science and Information Technology University Of Malaya Kuala Lumpur 2008

Badan Standar Masional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Bounds, Matthew Q. and Mc.Donald. The Group Investigation Teaching Model

Burhanuddin dan Sujoto. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah II Mojosari Mojokerto. Tersedia dalam: http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/19/penelitiantindakan-kelas-ptk-

Page 78: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

64

upaya-meningkatkan-minat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran-group-investigation-kelas-XI-IPS-SMA-muhammadiyah-II-Mojosari-mojokerto/feed/htm [29-12-2009]

Dzamarah, Sayiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka cipta.

Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dengan Teknik STAD. (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

Evi Suryawati dan Mariani N.L, Rosmaini S,. “ Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003 “ Jurnal Biogenesis Vol. 1(1):9-14, 2004. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN : 1829-5460

Hake, Richard R., “Analyzing Change/Gain Scores”, diakses dari

http://List.Asu.Edu/Egibin/Wa?A2=Ind9903&L=Aera_D&P=R6855,American Educational Research Association’s Division, Measurement And Research Methodology, 1999, p.1, 2 July 2009

Handayani, Penti. 2010. “ Pembelajaran Biologi dengan group investigation dan cooperative integrated reading ditinjau dari minat dan kedisiplinan belajar siswa“. Terdapat di http://pasca.uns.ac.id/?p=672 di akses 27 juli 2010 pukul 10 :35

Handayani, Vera Apnia.2009.” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) Pada Konsep Hidrokarbon “ (skripsi UIN Syahid Jakarta).

Hasanah, Yuli Purwanti. Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Jigsaw Dalam Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup Di Mts NU Ungaran. (skripsi universitas semarang). Tersedia dalam: http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollecskripsi [30-12-2009]

Herdian. Teori-teori Belajar Piaget, Bruner, Vygotsky. Tersedia di: http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/teori-teori-belajar-piaget-bruner-vygotsky

Isjoni, Cooperative Learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2010)

Jhonson, Roger T. dan David W. Jhonson, Coopertive Learning. Diakses 21

Januari 2008 dari http//:www.co-operation.org/pages/cl.html

Page 79: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

65

Kiranawati. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation) tersedia dalam : http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-investigasi-kelompok-group-investigation/feed/htm [29-12-2009]

Kisworo, Banu. 2010. “ Pembelajaran Kimia Melalui Metode Jigsaw Dan Group Investigation (GI) ditinjau dari kemampuan awal dan kreativitas siswa “.(studi kasus pembelajaran kimia siswa X semester II materi larutan elektrolit dan non elektrolit SMA N 5 Magelang) tesis Universitas sebelas maret prodi pendidikan sains. Terdapat di http://pasca.uns.ac.id/?p=871 di akses 27 juli 2010 pukul 10:12

Lie, Anita. Cooperative Learning : Memperaktikan Cooperative Learning Di Ruang Kelas. Jakarta:grasindo

Masluhatun Ni’mah, Evi. 2007. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Semarang. (skripsi universitas negeri semarang) tersedia dalam: http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollectskripsi [01-01-2010]

Meltzer, David E., Addendum to: The Relationship between Mathematic Preparation dan Conceptual Learning Gains in Physic: a Possible-hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores”, dari http://physic.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf

Mun Fie TSOI ,Ngoh Khang GOH dan Lian Sai CHIA. “Using group investigation for chemistry in teacher education ”. Science and Technology Education Academic Group National Institute of Education Nanyang Technological University Republic of Singapore

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian.jakarta : Ghalia Indonesia

Oshman. Konsep Dasar Metode dan Teknik Pembelajaran. Tersedia di: http://oshman.wordpress.com/2010/01/21/konsep-dasar-metode-dan-teknik-pembelajaran. h.1 diakses pada: 11-30-2010

Priyani, Niken Eka. “ Pembelajaran Kimia Model TPS dan NHT ditinjau Dari Kemampuan Awal dan Aktivitas Belajar “ Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret 2010.

Rosari, Venansia Avelia. “Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode GI

( Group Investigation ) Dan Metode TAI ( Teams Assisted Individualization ) Yang Dilengkapi LKS Terhadap Prestasi Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Pada Siswa Kelas XI IPA Semester I

Page 80: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

66

SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2008/2009 ”( Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan )

Sadiati,Desi. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok Pada Pokok Bahasan Gaya Dan Penerapan Kelas Vii Smp N 2 Bukateja Tahun Ajaran 2005/2006. (skripsi universitas negeri semarang) tersedia dalam: http://digilib/unnes.ac.id/gsdcollecskripsi [30-12-2009]

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.ed.1 cet.6:294

Slavin,Robert E.2010.Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Diterjemahkan oleh: Narulita Yusron.

Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001) Sudrajat dan M subana. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:Pusaka

Setia.

Sulanam. Belajar. Tersedia di: http://sulanam.sunan-ampel.ac.id. h.1 diakses pada: 11-30-2010.

Sulistyowati,endah. Cooperative Learning. Tersedia dalam:

http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/06/01/cooperativelearning/feed/htm [29-12-2009]

Surianto. Teori Pembelajaran Konstruktivisme. Terdapat di : http://surianto200477.wordpress.com/2009/09/17/teori-pembelajaran-konstruktivisme/2007. diakses tanggal 15-10-10

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja rosdakarya).

Triarso, Agus. Faktor-faktor Dalam Proses Belajar. Tersedia di: http://waroeng-edukasi.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-dalam-proses-belajar.html

Usman. “ Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model think Pair Share

Dalam Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Statik Pada SLTP Negeri 4 SIGLI “ Jurnal FKIP Universitas Jabal Ghafur.

Widyaiswara, Sugiyanta. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (Tps) Pada Pokok Bahasan Zat Dan Wujudnya Di SMPN 1 Kalasan. Tersedia dalam: http://lpmpjogja.diknas.go.id [19-12-2009]

Page 81: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

67

Yusuf. Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Pengajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain Lombok Barat NTB, (skripsi Universitas Negeri Semarang). Tersedia dalam: http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf [28-12-2009]

Yusuf. Y dan Mariani Natalina. 2005. Upaya peningtan hasil belajar biologi melalui pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktur kelas 17 SLTP negeri 20 pekanbaru. (Prodi Biologi FKIP Universitas Riau: jurnal biogenesis) vol.2.(1). Hal 8-12 tersedia dalam : http://biologifkip.unri.ac.id/karya_tulis/yustini/upayapeningkatan08-12/pdf [29-12-2009]

Page 82: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran
Page 83: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

68

LAMPIRAN 1

Tabel Kisi-Kisi Pre test dan Post test

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

No Sub konsep Indikator No Butir Soal Jumlah

C1 C2 C3 C4 C5 C6

1

Sistem pencernaan pada manusia

Mendefinisikan pencernaan makanan

1 - - - - - 1

Menyatakan organ yang tergolong kedalam organ pencernaan

*2 - - - - - 1

Menyebutkan urutan saluran pencernaan yang benar

3,7 - - - - - 2

2 Mulut Menyebutkan rasa yang terdapat pada indera pengecapan

*4 - - - - - 1

Menerangkan proses pencernaan dalam mulut

8 5 - - - - 2

3 Kerongkongan Menjelaskan proses pencernaan pada

- - 6 - - - 1

Page 84: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

69

kerongkongan

4 Lambung Menjelaskan alur perjalanan makanan.

- *!10 - - - - 1

Menyebutkan bagian-bagian lambung

*9 - - - - - 1

5 Usus Menjelaskan proses pencernaan di dalam usus

11,12,14 15 - - - - 4

Menyebutkan bagian-bagian usus halus

13 - - - - - 1

7 Gizi dan kalori Menjelaskan zat makanan yang berguna bagi tubuh

- 16,*17,*18,19,*25, - - - - 5

Menjelaskan makanan yang mengandung protein

20, - - - - - 1

Menjelaskan fungsi protein,lemak,bagi tubuh.

*!24,*26, - - - - - 2

Page 85: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

70

Mengidentifikasi dan memperkirakan gangguan kekurangan gizi atau vitamin dan solusinya

34,21, *32,*33,*35, 37,*22,*23 - - - 8

Mengidentifikasi fungsi enzim pada system pencernaan dan tempat produksinya

27,28,29, *30,*31 - - - - 5

8 Penyakit dan kelainan system pencernaan

Menjelaskan gangguan atau penyakit pada organ pencernaan

*38,39,36 40 - - - - 4

Jumlah 22 14 4 - - - 40

Keterangan : 1) Klasifikasi Bloom: C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), dan C3 (Aplikasi), C4 (Analisis), C5 (Sintesis), C6 (Evaluasi)

2) * Soal tidak valid, *! Soal tidak valid yang diperbaiki kualitas pengecohnya

Page 86: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

71

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN TES

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

No Soal

Indikator Soal Jenjang Butir Soal Kunci Jawaban

1 Mendefinisikan pencernaan makanan

C1 Apakah pengertian dari pencernaan makanan ? a. penghancuran makanan secara mekanik b. penyerapan makanan oleh jonjot-jonjot usus c. penghancuran makanan dengan bantuan enzim d. pemecahan makanan hingga dapat diserap usus

C

2 Menyatakan yang termasuk ke dalam organ pencernaan.

C1 Manakah berikut ini yang merupakan organ pencernaan? a. Ginjal b. Usus halus c. Hati d. Jantung

B

3 Menyebutkan urutan saluran pencernaan manusia yang benar.

C1 Manakah urutan saluran pencernaan manusia yang benar? a. Mulut, kerongkonngan, usus halus, usus besar dan lambung b. Mulut,kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar c. Mulut, lambung, kerongkongan, usus halus, usus besar d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus besar dan usus halus

B

4 Menyebutkan rasa yang terdapat pada indera pengecap manusia

C1 Rasa apa sajakah yang terdapat pada Indera pengecap manusia? a. Manis, pahit, pedas dan asin b. Manis, pahit, asin, dan asam c. Manis, pedas, asin, dan asam d. Manis, asam, pedas, dan pahit

B

5 Menerangkan proses pencernaan mekanik dan kimiawi

C2 Dimanakah Pencernaan makanan yang bersifat mekanis dan kimiawi terjadi ? a. Duodenum b. Kerongkongan c. Mulut d. Usus

C

6 Menghubungkan peristiwa gerakan peristaltik

C2 Prinsip kerja kerongkongan sama seperti selang yang tersumbat oleh batu, kemudian selang itu diberi air sehingga batu tersebut sedikit demi sedikit terdorong keluar karena adanya tekanan air. Dari penyataan diatas peristiwa apakah yang terjadi pada kerongkongan disaat menelan makanan?

a. Proses kimiawi b. Gerakan peristaltik

B

Page 87: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

72

c. Proses mekanik d. Berkontraksinya otot kerongkongan

7 Menyebutkan urutan saluran pencernan dari dalam ke luar tubuh

C1 Bagaimanakah urutan saluran pencernaan dari dalam ke luar secara urut? a. usus halus–lambung–usus besar–kerongkongan b. kerongkongan–mulut–pankreas–usus 12 jari c. usus 12 jari–lambung–kerongkongan–mulut d. anus–usus besar–lambung–usushalus

C

8 Menyebutkan akibat apabila makanan tidak dikunyah secara sempurna

C1 Apakah yang terjadi apabila kamu mengunyah makanan tidak sempurna ? a. makanan akan makin cepat dicerna b. makanan dapat ditelan dengan cepat c. pencernaan menjadi kurang sempurna d. makanan akan terasa lezat

C

9 Menyebutkan bagian-bagian lambung manusia

C1 Terdiri dari bagian apakah lambung manusia? a. Kardiak, fundus dan pylorus b. Pylorus, vili, dan fundus c. Kardiak, fundus dan apendiks d. Ephitelium, pylorus dan kardiak

A

10 Menjelaskan alur perjalanan makanan.

C2 Kemanakah alur jalanannya makanan setelah masuk dari lambung? a. ileum b. duodenum c. jejenum d. hepar

B

11 Menyebutkan proses penyerapan makanan

C1 Dimanakah proses penyerapan makanan terjadi? a. Lambung b. Ileum c. Kolon d. Duodenum

B

12 Menyebutkan saluran pencernaan yang menghasilkan enzim lipase

C1 Saluran pencernaan apakah yang mengeluarkan enzim lipase ? a. usus halus b. kerongkongan c. usus besar d. anus

A

13 Menyebutkan bagian dari usus halus

C1 Mankah berikut ini yang merupakan bagian dari usus halus? a. Jejenum, ileum dan usus buntu b. Duodenum, ileum dan jejenum c. Ileum, intestinum dan duodenum d. Usus 12 jari, usus buntu dan jejenum

B

Page 88: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

73

14 Menunjukkan tempat terjadinya proses pembusukan makanan

C1 Dimanakah terjadinya proses pembusukan zat-zat makanan? a. Usus besar b. Usus 12 jari c. Usus halus d. Lambung

A

15 Menjelaskan proses pencernaan yang terjadi di dalam usus besar

C2 Manakah berikut ini yang merupakan proses pencernaan yang terjadi di dalam usus besar? a. Membunuh kuman-kuman yang masuk dengan makanan b. Penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan c. Pencernaan karbohidrat dan lemak d. Pelarutan vitamin yang larut dalam air

B

16 Menjelaskan zat makanan yang tidak perlu dicerna oleh tubuh

C2 Apakah Zat makanan yang tidak perlu dicerna terlebih dahulu oleh tubuh ? a. Vitamin dan mineral b. Karbohidrat dan vitamin c. Mineral dan protein d. Lemak dan protein

A

17 Menjelaskan penyerapan asam amino, glukosa, mineral dan vitamin yang diserap oleh tubuh.

C2 Melalui apakah Glukosa, asam amino, mineral dan vitamin diserap ? a. Pembuluh limfa b. Pembuluh getah bening c. Pembuluh saraf d. Pembuluh darah

B

18 Menjelaskan zat yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak saat masa pertumbuhan

C2 Pada masa pertumbuhan, zat apakah yang harus banyak dikonsumsi oleh anak-anak ? a. protein b. lemak c. vitamin d. mineral

A

19 Menjelaskan bahan makanan yang menghasilkan gula

C2 Bahan makanan apakah yang akan menghasilkan gula pada pencernaan selanjutnya ? a. garam dapur b. protein c. vitamin d. pati

D

20 Memilih bahan makanan yang mengandung protein

C1 Bahan makanan apakah yang semuanya mengandung protein ? a. telur, bayam, ketela pohon, kol b. ikan, hati ayam, kacang panjang,tempe c. pisang, bayam, kol, agar-agar d. ketan hitam, mentimun, kacang polong, kedelai

B

Page 89: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

74

21 Menyebutkan penyakit yang berhubungan dengan pola makan

C1 Penyakit apakah yang berhubungan dengan pola makan? a. migren b. masuk angin c. amandel d. asam urat

D

22 Menerapkan langkah yang tepat untuk mengatasi asam urat

C3 Bagaimanakah langkah yang paling tepat untuk mengatasi asam urat ? a. tidak makan makanan yang mengandung purin sama sekali b. tidak mempermasalahkan jenis makanan yang dikonsumsi c. mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi tetapi bukan berarti

tidak memakannya sama sekali d. mengurangi makanan yang mengandung hidrat arang

C

23 Menghubungkan sikap yang baik terhadap pola makan

C3 Anton setiap hari makan 4 kali sehari, dan ia gemar sekali mengkonsumsi goreng-gorengan, jajanan warung dan . Malam harinya Anton suka mengkonsumsi makanan ringan seperti kerupuk, dan kue kering. Kini berat badannya naik melebihi batas ideal dan ia pun sering mengeluh sesak pada dadanya. Bagaimanakah sikap yang menurutmu paling bijak terkait dengan pola makan diatas?

a. hanya makan sayur saja b. makan makanan yang berlemak tanpa terkendali c. sama sekali tidak makan semua makanan yang mengandung kolesterol d. menjaga pola makan yang seimbang

D

24 Menyebutkan fungsi protein bagi tubuh

C1 Apakah fungsi protein? a. Penawar racun b. Menyusun enzim, hormon dan pigmen c. Mengatur suhu tubuh d. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh

B

25 Menyebutkan zat makanan yang berfungsi sebagai penghasil energi

C2 Apakah Tiga macam zat makanan yang berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh? a. karbohidrat, protein dan vitamin b. karbohidrat, lemak dan mineral c. karbohidrat, vitamin dan lemak d. protein, karbohidrat dan lemak

D

26 Menyatakan fungsi lemak bagi tubuh

C1 Apakah fungsi lemak bagi tubuh? a. Membantu mencerna makanan b. Cadangan makanan c. Menghisap sari-sari makanan d. Pelarut vitamin A, D, E dan K

B

27 Menyebutkan tempat enzim ptialin diproduksi

C1 Dimanakah enzim ptialin di produksi? a. Lambung b. Usus besar

C

Page 90: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

75

c. Air liur d. Usus halus

28 Menyebutkan enzim yang dapat mengubah lemak menjadi gliserol

C1 Enzim apakah yang mengubah lemak menjadi gliserol ? a. penin b. renin c. amilase d. lipase

D

29 Menyebutkan enzim yang bertugas mencerna makanan

C1 Enzim apakah yang bertugas mencerna protein? a. amilase b. lipase c. pepsin d. maltase

C

30 Menjelaskan enzim yang dihasilkan oleh pankreas

C2 Enzim apakah yang dihasilkan oleh pankreas? a. amilase b. pepsin c. empedu d. bilirubin

A

31 Menjelaskan fungsi enzim enterokinase

C2 Apakah fungsi enzim enterokinase? a. Mengubah Tripsinogen menjadi peptin b. Mengubah Pepton menjadi asam amino c. Mengubah Tripsinogen menjadi tripsin d. Mengubah Maltosa menjadi glukosa

C

32 Menjelaskan akibat dari kekurangan viamin B

C2 Apakah akibatnya jika Kekurangan vitamin B ? a. Gangguan saraf b. Kulit kasar c. Gangguan tulang d. Sariawan

A

33 Menjelaskan penyebab sel darah rusak

C2 Apakah yang menyebabkan sel darah mudah rusak ? a. kurangnya zat besi b. kurangnya vitamin E c. kelebihan fosfor d. kelebihan iodium

B

34 Menunjukkan akibat dari kekurangan karbohidrat

C1 Apakah akibat dari kekurangan karbohidrat? a. diare b. sembelit c. busung lapar d. tukak lambung

C

Page 91: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

76

35 Meramalkan akibat dari defisiensi vitamin A.

C2 Apakah akibatnya jika terjadi Defisiensi vitamin A ? a. buta warna b. rabun senja c. anemia d. mandul

B

36 Menyebutkan penyakit yang menyerang kelenjar lidah

C1 Apakah nama lain dari penyakit yang menyerang kelenjar lidah? a. Apendisitis b. Konstipasi c. Paratitis d. Sariawan

C

37 Menghubungkan peristiwa dengan kelainan zat makanan

C3 Andi terluka ketika ia terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami andi cukup parah, selain memar luka darah ditangannya terus keluar dan sukar membeku, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Dari peristiwa di atas, apakah yang menyebabkan darah sukar membeku?

a. Kelebihan Vitamin B b. Kekurangan Vitamin C c. Kekurangan Vitamin K d. Kelebihan Vitamin E

C

38 Menyebutkan istilah lain dari penyakit parotitis

C1 Apakah istilah lain dari Parotitis? a. Radang dinding lambung b. Sembelit c. Gondong d. Radang tenggorokan

C

39 Menyebutkan peradangan yang terjadi pada usus buntu dan disebabkan oleh bakteri

C1 Apakah peradangan yang menyerang usus buntu dan diakibatkan oleh bakteri? a. Apendisitis b. Ulkus c. Kolik d. Kontipasi

A

40 Menjelaskan penyebab terjadinya radang dinding lambung

C2 Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung? a. Penyerapan air yang berlebihan b. Tingginya produksi HCl c. Kurangnya asupan makanan d. Kurangnya vitamin K

B

Page 92: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

77

LAMPIRAN 3 REKAPITULASI ANALISIS BUTIR

SOAL Reabilitas Soal: 0,71 (tinggi)

No Soal

Tingkat Kesukaran Daya Beda Validitas Keterangan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori 1 72.50 Mudah 36.36 Cukup 0.389 Valid Digunakan 2 95.00 Sangat mudah 0.00 Buruk 0.051 Tidak valid Tidak digunakan 3 92.50 Sangat mudah 9.09 Buruk 0.323 Valid Digunakan 4 95.00 Sangat mudah 0.00 Buruk -0.049 Tidak valid Tidak digunakan 5 95.00 Sangat mudah 18.18 Buruk 0.854 Valid Digunakan 6 85.00 Mudah 36.36 Cukup 0.416 Valid Digunakan 7 90.00 Sangat mudah 18.18 Buruk 0.385 Valid Digunakan 8 92.50 Sangat mudah 27.27 Cukup 0.759 Valid Digunakan 9 82.50 Mudah 36.36 Cukup 0.269 Tidak valid Digunakan

10 70.00 Sedang 36.36 Cukup 0.063 Tidak valid Digunakan (direvisi) 11 95.00 Sangat mudah 18.18 Buruk 0.854 Valid Digunakan 12 90.00 Sangat mudah 27.27 Cukup 0.658 Valid Digunakan 13 85.00 Mudah 45.45 Baik 0.646 Valid Digunakan 14 87.50 Sangat mudah 0.00 Buruk 0.209 Tidak valid Digunakan (direvisi) 15 82.50 Mudah -27.27 Buruk -0.163 Tidak valid Tidak digunakan 16 90.00 Sangat mudah 27.27 Cukup 0.385 Valid Digunakan 17 82.50 Mudah 18.18 Buruk 0.240 Tidak valid Tidak digunakan 18 90.00 Sangat mudah 18.18 Buruk 0.093 Tidak valid Tidak digunakan 19 90.00 Sangat mudah 36.36 Cukup 0.695 Valid Digunakan 20 75.00 Mudah 36.36 Cukup 0.433 Valid Digunakan 21 80.00 Mudah 36.36 Cukup 0.536 Valid Digunakan 22 67.50 Sedang 36.36 Cukup 0.068 Tidak valid Tidak digunakan 23 80.00 Mudah 18.18 Buruk 0.304 Tidak valid Tidak digunakan 24 92.50 Sangat mudah 0.00 Buruk -0.050 Tidak valid Digunakan (direvisi) 25 80.00 Mudah 9.09 Buruk 0.126 Tidak valid Tidak digunakan 26 80.00 Mudah 27.27 Cukup 0.221 Tidak valid Tidak digunakan 27 75.00 Mudah 36.36 Cukup 0.458 Valid Digunakan 28 75.00 Mudah 27.27 Cukup 0.395 Valid Digunakan 29 67.50 Sedang 36.36 Cukup 0.407 Valid Digunakan 30 87.50 Sangat mudah 9.09 Buruk 0.275 Tidak valid Tidak digunakan 31 82.50 Mudah 9.09 Buruk 0.226 Tidak valid Tidak digunakan 32 92.50 Sangat mudah 9.09 Buruk 0.303 Tidak valid Tidak digunakan 33 80.00 Mudah 9.09 Buruk 0.003 Tidak valid Tidak digunakan 34 82.50 Mudah 45.45 Baik 0.513 Valid Digunakan 35 80.00 Mudah 0.00 Buruk 0.221 Tidak valid Tidak digunakan 36 90.00 Sangat mudah 27.27 Cukup 0.622 Valid Digunakan 37 75.00 Mudah 54.55 Baik 0.571 Valid Digunakan 38 85.00 Mudah 9.09 Buruk -0.044 Tidak valid Tidak digunakan 39 75.00 Mudah 18.18 Buruk 0.369 Valid Digunakan 40 87.50 Sangat mudah 27.27 Cukup 0.325 Valid Digunakan

Page 93: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

78

LAMPIRAN 4

SOAL Pretest dan Posttest

MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

NAMA :

KELAS :

Perhatikan petunjuk dibawah ini :

1. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 2. Mulailah dengan menjawab pertanyaan yang mudah menurut kalian 3. Jangan mencontek atau memberikan contekan pada teman kalian 4. Mulialah dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat mengerjakan!!

1. Apakah pengertian dari pencernaan makanan ? a. penghancuran makanan secara

mekanik b. penyerapan makanan oleh jonjot-

jonjot usus c. penghancuran makanan dengan

bantuan enzim d. pemecahan makanan hingga dapat

diserap usus 2. Manakah urutan saluran pencernaan

manusia yang benar ? a. Mulut, kerongkonngan, usus halus,

usus besar dan lambung b. Mulut,kerongkongan, lambung, usus

halus, dan usus besar c. Mulut, lambung, kerongkongan, usus

halus, usus besar d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus

besar dan usus halus 3. Dimanakah Pencernaan makanan yang

bersifat mekanis dan kimiawi terjadi ? a. Duodenum b. Kerongkongan c. Mulut d. Usus

4. Prinsip kerja kerongkongan sama seperti selang yang tersumbat oleh batu, kemudian selang itu diberi air sehingga batu tersebut sedikit demi sedikit terdorong keluar karena adanya tekanan air.

Dari penyataan diatas peristiwa apakah yang terjadi pada kerongkongan disaat menelan makanan?

a. Proses kimiawi b. Gerakan peristaltik c. Proses mekanik d. berkontraksinya otot kerongkongan

5. Bagaimanakah urutan saluran pencernaan dari dalam ke luar secara urut ?

a. usus halus–lambung–usus besar–kerongkongan

b. kerongkongan–mulut–pankreas–usus 12 jari

c. usus 12 jari–lambung–kerongkongan–mulut

d. anus–usus besar–lambung–usushalus 6. Apakah yang terjadi apabila kamu

mengunyah makanan tidak sempurna ?

a. makanan akan makin cepat dicerna b. makanan dapat ditelan dengan cepat c. pencernaan menjadi kurang sempurna d. makanan akan terasa lezat

7. Makanan yang sudah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju?

a. ileum b. duodenum c. jejenum d. hepar

8. Dimanakah proses penyerapan makanan terjadi ? a. Lambung b. Ileum c. Kolon

Page 94: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

79

d. Duodenum 9. Saluran pencernaan apakah yang

mengeluarkan enzim lipase ? a. usus halus b. kerongkongan c. usus besar d. anus

10. Manakah berikut ini yang merupakan bagian dari usus halus ?

a. Jejenum, ileum dan usus buntu b. Duodenum, ileum dan jejenum c. Ileum, intestinum dan duodenum d. Usus 12 jari, usus buntu dan jejenum

11. Dimanakah terjadinya proses pembusukan zat-zat makanan ?

a. Usus besar b. Usus 12 jari c. Usus halus d. Lambung

12. Manakah berikut ini yang merupakan proses pencernaan yang terjadi di dalam usus besar ?

a. Membunuh kuman-kuman yang masuk dengan makanan

b. Penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan

c. Pencernaan karbohidrat dan lemak d. Pelarutan vitamin yang larut dalam air

13. Apakah Zat makanan yang tidak perlu dicerna terlebih dahulu oleh tubuh ?

a. Vitamin dan mineral b. Karbohidrat dan vitamin c. Mineral dan protein d. Lemak dan protein

14. Bahan makanan apakah yang akan menghasilkan gula pada pencernaan selanjutnya ?

a. garam dapur b. protein c. vitamin d. pati

15. Bahan makanan apakah yang semuanya mengandung protein ?

a. telur, bayam, ketela pohon, kol b. ikan, hati ayam, kacang panjang,tempe c. pisang, bayam, kol, agar-agar d. ketan hitam, mentimun, kacang

polong, kedelai 16. Penyakit apakah yang berhubungan

dengan pola makan ? a. migren b. masuk angin

c. amandel d. asam urat

17. Apakah fungsi protein bagi tubuh? a. Penawar racun b. Menyusun enzim, hormon dan pigmen c. Mengatur suhu tubuh d. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh

18. Dimanakah enzim ptialin di produksi ? a. Lambung b. Usus besar c. Air liur d. Usus halus

19. Enzim apakah yang mengubah lemak menjadi gliserol ?

a. penin b. renin c. amilase d. lipase

20. Enzim apakah yang bertugas mencerna protein ?

a. amilase b. lipase c. pepsin d. maltase

21. Apakah akibat dari kekurangan karbohidrat ?

a. diare b. sembelit c. busung lapar d. tukak lambung

22. Apakah nama lain dari penyakit yang menyerang kelenjar lidah ?

a. Apendisitis b. Konstipasi c. Paratitis d. Sariawan

23. Andi terluka ketika ia terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami andi cukup parah, selain memar luka darah ditangannya terus keluar dan sukar membeku, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Dari peristiwa di atas, apakah yang menyebabkan darah sukar membeku ?

a. Kelebihan Vitamin B b. Kekurangan Vitamin C c. Kekurangan Vitamin K d. Kelebihan Vitamin E

24. Apakah peradangan yang menyerang usus buntu dan diakibatkan oleh bakteri ?

a. Apendisitis b. Ulkus

Page 95: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

80

c. Kolik d. Kontipasi

25. Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung ?

a. Penyerapan air yang berlebihan b. Tingginya produksi HCl c. Kurangnya asupan makanan d. Kurangnya vitamin K

26. Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung ?

a. Penyerapan air yang berlebihan b. Tingginya produksi HCl c. Kurangnya asupan makanan d. Kurangnya vitamin K

Page 96: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

81

LAMPIRAN 5

LEMBAR OBSERVASI

Kuasi Eksperimen Metode Group Investigation

No Pernyataan Penilaian

Ya Tidak

1. Guru mampu mengkondisikan siswa dan kelas sebelum KBM

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Pada Fase seleksi topik apakah guru bersama siswa memilih topik

pembelajaran

4. Pada Fase perencanaan kooperatif apakah guru membimbing siswa

dalam merencanakan prosedur pembelajaran

5. Pada Fase penerapan apakah guru memberikan tugas kepada siswa

melalui LKK dan memberikan bimbingan kepada kelompok

6. Pada Fase analisis dan sintesis apakah siswa melakukan investigasi dan

analisis tugas atau LKK yang diberikan oleh guru.

7. Pada Fase persentasi kelompok apakah siswa mempersentasikan hasil

investigasinya masing-masing.

8. Akhir Fase Evalusai apakah guru mengevaluasi kontribusi dari masing-

masing siswa secara keseluruhan

Observer

( ………………...)

Page 97: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

82

LEMBAR OBSERVASI

Kuasi Eksperimen Metode Think-Pair-Share (TPS)

No Pernyataan Penilaian

Ya Tidak

1. Guru mampu mengkondisikan siswa dan kelas sebelum KBM

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Pada Fase thinking 1 guru memberikan pengetahuan awal kepada siswa

tentang materi yang akan didiskusikan dan memberikan permasalahan

4. Pada Fase thinking 2 guru menyajikan informasi tentang materi

5. Pada Fase pairing guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

dalam tatanan kooperatif dan membimbing mereka agar bekerja sama

dalam menganalisis permasalahan

6. Pada Fase sharing guru meminta siswa menganalisis permasalahan dan

merencanakan untuk persentasi.

7. Pada Fase sharing guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil

dari diskusi dan mengevaluasi hasik diskusi yang sudah di hasilkan.

Observer

( ………………...)

Page 98: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

83

LAMPIRAN 6

HASIL Pretest KELAS 8.1 MATERI SISTEM PENCERNAAN

METODE GROUP INVESTIGATION (GI)

44 64 24 56 40 68 76

28 52 40 44 64 60 72

44 52 52 48 64 40 60

40 28 48 48 40 60 60

52 52 60 48 52 36 24

Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:

Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.1 X F X2 FX FX2 24 2 576 48 1152 28 2 784 56 1568 36 1 1296 36 1296 40 5 1600 200 8000 44 3 1936 132 5808 48 4 2304 192 9216 52 6 2704 312 16224 56 1 3136 56 3136 60 5 3600 300 18000 64 3 4096 192 12288 68 1 4624 68 4624 72 1 5184 72 5184 76 1 5776 76 5776

668 35 37616 1740 92272 Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 84, dan data terkecil = 24, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 76 – 24 = 52

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 35 = 1 + 3.3 (1,54) = 1 + 5,08 = 6,08 ≈ 6

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:

Page 99: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

84

96.86

52)(

)(tan

KkelasbanyakRgren

i

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas 8.1GI Interval Kelas

Titik Tengah

Batas Bawah

Batas Atas

Frekuensi Absolut Relatif

24 – 33 28.5 23.5 33.5 4 11.4%

34 – 43 38.5 33.5 43.5 6 17.1%

44 – 53 48.5 43.5 53.5 13 37.2%

54 – 63 58.5 53.5 63.5 6 17.1%

64 – 73 68.5 63.5 73.5 5 14.3%

74 – 83 78.5 73.5 83.5 1 2.9%

4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu dengan menggunakan rumus:

71.4935

17401

ffX

M

5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu dengan menggunakan rumus:

Posisi Median 182

1352

1

N

Median = 52 (di posisi 18) 6. Menentukan modus, (nilai yang paling sering muncul), yaitu: Mo = 52 7. Standar deviasi :

S =

Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 13.03

Page 100: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

85

HASIL Postest KELAS 8.1 MATERI SISTEM PENCERNAAN

METODE GROUP INVESTIGATION (GI)

52 84 36 68 20 68 80

92 36 84 80 44 68 58

60 84 72 84 84 68 48

92 60 92 64 72 52 64

68 40 92 60 44 48 52

Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:

Tabel Skor Hasil Postest Kelas 8.1 X F X2 FX FX2 20 1 400 20 400 36 2 1296 72 2592 40 1 1600 40 1600 44 2 1936 88 3872 48 2 2304 96 4608 52 3 2704 156 8112 58 1 3364 58 3364 60 3 3600 180 10800 64 2 4096 128 8192 68 5 4624 340 23120 72 2 5184 144 10368 80 2 6400 160 12800 84 5 7056 420 35280 92 4 8464 368 33856

818 35 53028 2270 158964 Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 92, dan data terkecil = 20, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 92 – 20 = 72

Page 101: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

86

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 35 = 1 + 3.3 (1,54) = 1 + 5,08 = 6,08 ≈ 6

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:

12672

)()(tan

Kkelasbanyak

Rgreni

Tabel Distribusi Frekuensi Postest Kelas 8.1

Interval Kelas

Titik Tengah

Batas Bawah

Batas Atas

Frekuensi Absolut Relatif

20 – 32 26 19,5 32,5 1 2,9%

33 – 45 39 32,5 45,5 5 14,3%

46 – 58 52 45,5 58,5 6 17,1%

59 – 71 65 58,5 71,5 10 28,6%

72 – 84 78 71,5 84,5 9 25,7%

85 – 97 91 84,5 97,5 4 11,4%

4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu dengan menggunakan rumus:

85,6435

22701

ffX

M

5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu dengan menggunakan rumus:

Posisi Median 182

1352

1

N

Median = 68 (di posisi 18) 6. Menentukan modus, (nilai yang paling sering muncul), yaitu: Mo = 68

7. Standar deviasi :

S =

Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 18,58

Page 102: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

87

LAMPIRAN 7

HASIL Pretest KELAS 8.2 MATERI SISTEM PENCERNAAN

METODE Think – Pair – Share (TPS)

52 56 52 48 32 52 44

40 48 68 76 48 68 64

56 44 64 56 36 56 44

52 40 52 48 48 56 36

36 52 44 64 40 44 52

56 52

Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:

Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.2 X F X2 FX FX2 32 1 1024 32 1024 36 3 1296 108 3888 40 3 1600 120 4800 44 5 1936 220 9680 48 5 2304 240 11520 52 8 2704 416 21632 56 6 3136 336 18816 64 3 4096 192 12288 68 2 4624 136 9248 76 1 5776 76 5776

516 37 28496 1876 98672 Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

8. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 76, dan data terkecil = 32, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 76 – 32 = 44

9. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 37 = 1 + 3.3 (1,57) = 1 + 5,18 = 6,18 ≈ 6

Page 103: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

88

10. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:

73,76

44)(

)(tan

KkelasbanyakRgren

i

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas 8.2 Interval Kelas

Titik Tengah

Batas Bawah

Batas Atas

Frekuensi Absolut Relatif

32 – 39 35,5 31,5 39,5 4 10,8%

40 – 47 43,5 39,5 47,5 8 21,6%

48 – 55 51,5 47,5 55,5 13 35,2%

56 – 63 59,5 55,5 63,5 6 16,2%

64 – 71 67,5 63,5 71,5 5 13,5%

72 – 79 75,5 71,5 79,5 1 2,7%

11. Menentukan mean (rata-rata), yaitu dengan menggunakan rumus:

7,5037

18761

ffX

M

12. Menentukan median (nilai tengah), yaitu dengan menggunakan rumus:

Posisi Median 192

1372

1

N

Median = 52 (di posisi 19) 13. Menentukan modus, (nilai yang paling sering muncul), yaitu: Mo = 52 14. Standar deviasi :

S =

Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 9,94

Page 104: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

89

HASIL Postest KELAS 8.2 MATERI SISTEM PENCERNAAN

METODE Think – Pair – Share (TPS)

80 84 72 96 32 96 96

96 48 56 72 92 96 96

96 96 76 28 100 100 80

96 100 68 92 84 76 76

72 96 80 84 72 80 72

100 80

Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:

Tabel Skor Hasil Postest Kelas 8.2 X F X2 FX FX2 28 1 784 28 784 32 1 1024 32 1024 48 1 2304 48 2304 56 1 3136 56 3136 68 1 4624 68 4624 72 5 5184 360 25920 76 3 5776 228 17328 80 5 6400 400 32000 84 3 7056 252 21168 92 2 8464 184 16928 96 10 9216 960 92160

100 4 10000 400 40000 832 37 63968 3016 257376

Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 100, dan data terkecil = 28, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 100 – 28 = 72

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N

= 1 + 3.3 log 37 = 1 + 3.3 (1,57) = 1 + 5,181 = 6,18 ≈ 6

Page 105: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

90

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:

12672

)()(tan

Kkelasbanyak

Rgreni

Tabel Distribusi Frekuensi Postest Kelas 8.2 Interval Kelas

Titik Tengah

Batas Bawah

Batas Atas

Frekuensi Absolut Relatif

28 – 40 34 27,5 40,5 2 5,4%

41 – 53 47 40,5 53,5 1 2,7%

54 – 66 60 53,5 66,5 1 2,7%

67 – 79 73 66,5 79,5 9 24,3%

80 – 92 86 79,5 92,5 10 27%

93 - 105 99 92,5 105,5 14 37,9%

4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu dengan menggunakan rumus:

51,8137

30161

ffX

M

5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu dengan menggunakan rumus:

Posisi Median 192

1372

1

N

Median = 84 (di posisi 19) 6. Menentukan modus, (nilai yang paling sering muncul), yaitu: Mo = 96 7. Standar deviasi :

S =

Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 17,90

Page 106: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

91

LAMPIRAN 8

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors, dengan rumus:

Lo = F(Zi) – S(Zi)

Langkah-langkah penghitungan uji Liliefors sebagai berikut: 1. Data diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar

2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus SD

XXiZi_

3. Nilai Zi dikonsultasikan dengan daftar F (kolom Ztabel)

4. Untuk kolom F(Zi): Jika Zi negatif, maka F(Zi) = 0,5 – Zt; Jika Zi positif, maka F(Zi) = 0,5 + Zt

5. Untuk kolom S(Zi) respondenJumlahZnZiS )(

6. Kolom F(Zi) – S(Zi) merupakan harga mutlak dari selisih antara F(Zi) – S(Zi) 7. Menetukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk menentukan Lo 8. Jika Lo hitung<Lo tabel maka sampel berasal dari distribusi normal. A. Hasil Tes Kelas 8.1 GI

1. Pretest Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.1 GI

Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi) 24 2 2 -1.97 0.4756 0.0244 0.057 0.0327 28 2 4 -1.67 0.4525 0.0475 0.114 0.0668 36 1 5 -1.05 0.3531 0.1469 0.143 0.0040 40 5 10 -0.75 0.2734 0.2266 0.286 0.0591 44 3 13 -0.44 0.1664 0.3336 0.371 0.0378 48 4 17 -0.13 0.1293 0.3707 0.486 0.1150 52 6 23 0.18 0.0714 0.4286 0.657 0.2285 56 1 24 0.48 0.1844 0.3156 0.686 0.3701 60 5 29 0.79 0.2852 0.2148 0.829 0.6138 64 3 32 1.10 0.3643 0.1357 0.914 0.7786 68 1 33 1.40 0.4192 0.0808 0.943 0.8621 72 1 34 1.71 0.4564 0.0436 0.971 0.9278 76 1 35 2.02 0.4772 0.0228 1.000 0.9772

_

X = 49.71 SD = 13.03 Lo = 0.0040

Ltabel = 1497.0916.5886.0

35886.0

Lo<Ltabel = 0.0040 <0.1497 Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal

Page 107: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

92

2. Posttest

Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.1 GI Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi) 20 1 1 -2.41 0.4920 0.0080 0.029 0.0206 36 2 3 -1.55 0.4394 0.0606 0.086 0.0251 40 1 4 -1.34 0.4099 0.0901 0.114 0.0242 44 2 6 -1.12 0.3686 0.1314 0.171 0.0400 48 2 8 -0.91 0.3186 0.1814 0.229 0.0472 52 3 11 -0.69 0.2549 0.2451 0.314 0.0692 58 1 12 -0.37 0.1443 0.3557 0.343 0.0128 60 3 15 -0.26 0.1026 0.3974 0.429 0.0312 64 2 17 -0.05 0.0199 0.4801 0.486 0.0056 68 5 22 0.17 0.0675 0.5675 0.629 0.0611 72 2 24 0.38 0.1480 0.6480 0.686 0.0377 80 2 26 0.82 0.2939 0.7939 0.743 0.0510 84 5 31 1.03 0.3485 0.8485 0.886 0.0372 92 4 35 1.46 0.4279 0.9279 1.000 0.0721

_X = 64.86 SD = 18.58 Lo = 0.0510

Ltabel = 1497.0916.5886.0

35886.0

Lo<Ltabel = 0.0510<0.1497 Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal

B. Hasil Tes Kelas 8.2 TPS 1. Pretest

Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.2 TPS Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi) 32 1 1 -1.88 0.4699 0.0301 0.027 0.0031 36 3 4 -1.48 0.4306 0.0694 0.108 0.0387 40 3 7 -1.08 0.3599 0.1401 0.189 0.0491 44 5 12 -0.67 0.2486 0.2514 0.324 0.0729 48 5 17 -0.27 0.1064 0.3936 0.459 0.0659 52 8 25 0.13 0.0517 0.5517 0.676 0.1240 56 6 31 0.53 0.2019 0.7019 0.838 0.1359 64 3 34 1.34 0.4099 0.9099 0.919 0.0090 68 2 36 1.74 0.4591 0.9591 0.973 0.0139 76 1 37 2.54 0.4945 0.9945 1.000 0.0055

_X = 50.70 SD = 9.94 Lo = 0.1359

Ltabel = 1456.0082.6886.0

37886.0

Lo<Ltabel = 0.1359<0.1456 Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal

Page 108: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

93

2. Posttest Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.2 TPS

Xi F Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi) 28 1 1 -2.99 0.4986 0.0014 0.027 0.0256 32 1 2 -2.77 0.4972 0.0028 0.054 0.0513 48 1 3 -1.87 0.4693 0.0307 0.081 0.0504 56 1 4 -1.43 0.4236 0.0764 0.108 0.0317 68 1 5 -0.75 0.2734 0.2266 0.135 0.0915 72 5 10 -0.53 0.2019 0.2981 0.270 0.0278 76 3 13 -0.31 0.1217 0.3783 0.351 0.0269 80 5 18 -0.08 0.0319 0.4681 0.486 0.0184 84 3 21 0.14 0.0557 0.5557 0.568 0.0119 92 2 23 0.59 0.2224 0.7224 0.622 0.1008 96 10 33 0.81 0.2910 0.7910 0.892 0.1009 100 4 37 1.03 0.3485 0.8485 1.000 0.1515

_X = 81.51 SD = 17.90 Lo = 0.1008

Ltabel = 1456.0082.6886.0

37886.0

Lo<Ltabel = 0.1008<0.1456 Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal

Page 109: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

94

LAMPIRAN 9

Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas di sini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:

22

21

SSFhitung

Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis Ho : Variansi populasi homogen Ha : Variansi populasi tidak homogen

2. Jumlah sampel N = 70 3. Derajat kebebasan

Penyebut : dk2 = N – 1 = 37 – 1 = 36 Pembilang : dk1 = N – 1 = 35 – 1 = 34

4. Menetukan Ftabel Untuk dk penyebut 34 dan dk pembilang 36 pada taraf signifikan α = 0,05 dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara yang lebih tepat ialah dilakukan interpolasi: 30 36 40 6 4 Dari tabel F diperoleh nilai F(0,05,dk = 30;36) adalah 1,79 dan F(0,05,dk = 40;36) adalah 1,69 (Lihat tabel frekuensi F), maka:

(6x 1,79) + (4 x 1.69) Ftabel = 4 + 6

= 1.75

Page 110: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

95

A. Hasil Homogenitas Pretest

Tabel Uji Homogenitas Pretest GI TPS

N 35 37 49.71 50.70

SD 13.03 9.94 SD2 169.78 98.8

8.9878.169

22

21

SS

Fhitung = 1.718=1.72

Karena Fhitung<Ftabel ; 1.72<1.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel memiliki variansi populasi yang homogen.

B. Hasil Homogenitas Posttest

Tabel Uji Homogenitas Posttest

GI TPS N 35 37 X 64.86 81.51

SD 18.58 17.90 SD2 345.21 320.41

41.32021.345

22

21

SSFhitung = 1.077

Karena Fhitung<Ftabel ; 1.077<1.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel memiliki variansi populasi yang homogen.

Page 111: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

96

LAMPIRAN 10

Nilai normal gain (N-Gain) kelas 8.1 Group Investigation

Uji normal gain dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru, dengan rumus:

N gain =

Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut:

a. g-tinggi : nilai G ≥ 0,70 b. g-sedang : nilai G0,30 ≥ G < 0,70 c. g-rendah : nilai G < 0,30

Nilai Normal Gain hasil pretest dan posttest pada kelas 8.1 dan 8.2 disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Nilai N-Gain Kelas 8.1 Group Investigation

Subjek Nilai

N-Gain Kategori Subjek Nilai

N-Gain Kategori Pretest Postest Pretest Postest

A 44 52 0.1429 Rendah S 64 92 0.7778 Tinggi B 64 84 0.5556 Sedang T 40 60 0.3333 Sedang C 24 36 0.1579 Rendah U 60 92 0.8000 Tinggi D 56 68 0.2727 Rendah V 40 64 0.4000 Sedang E 40 20 -0.3333 Rendah W 28 72 0.6111 Sedang F 68 68 0.0000 Rendah X 48 52 0.0769 Rendah G 76 92 0.6667 Sedang Y 48 68 0.3846 Sedang H 28 36 0.1111 Rendah Z 40 40 0.0000 Rendah I 52 84 0.6667 Sedang Aa 60 92 0.8000 Tinggi J 40 80 0.6667 Sedang Bb 60 60 0.0000 Rendah K 44 44 0.0000 Rendah Cc 52 44 -0.1667 Rendah L 64 68 0.1111 Rendah Dd 52 48 -0.0833 Rendah M 60 60 0.0000 Rendah Ee 60 80 0.5000 Sedang N 72 84 0.4286 Sedang Ff 48 58 0.1923 Rendah O 44 72 0.5000 Sedang Gg 52 48 -0.0833 Rendah P 52 84 0.6667 Sedang Hh 36 64 0.4375 Sedang Q 52 84 0.6667 Sedang Ii 24 52 0.3684 Sedang R 48 68 0.3846 Sedang

Page 112: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

97

Tabel Nilai N-Gain Kelas 8.2 Think Pair Share

Subjek Nilai N-

Gain Kategori Subjek Nilai N-

Gain Kategori Pretest Postest Pretest Postest

A 52 80 0,583 Sedang T 56 100 1,000 Tinggi B 56 84 0,636 Sedang U 44 68 0,428 Sedang C 52 72 0,416 Sedang V 52 92 0,833 Tinggi D 48 96 0,923 Tinggi W 40 84 0,733 Tinggi E 32 32 0,000 Rendah X 52 76 0,500 Sedang F 52 96 0,916 Tinggi Y 48 72 0,461 Sedang G 44 96 0,928 Tinggi Z 48 96 0,923 Tinggi H 40 48 0,133 Rendah Aa 56 80 0,545 Sedang I 48 56 0,153 Rendah Bb 36 84 0,750 Tinggi J 68 72 0,125 Rendah Cc 36 72 0,562 Sedang K 76 92 0,666 Sedang Dd 52 80 0,583 Sedang L 48 96 0,923 Tinggi Ee 44 96 0,928 Tinggi M 68 96 0,875 Tinggi Ff 64 96 0,888 Tinggi N 64 96 0,888 Tinggi Gg 40 80 0,666 Sedang O 56 76 0,454 Sedang Hh 44 76 0,500 Sedang P 44 28 -0,285 Rendah Ii 52 72 0,416 Sedang Q 64 100 1,000 Tinggi Jj 56 100 1,000 Tinggi R 56 100 1,000 Tinggi Kk 52 80 0,583 Sedang S 36 96 0,937 Tinggi

Dari kedua tabel di atas diperoleh data sebagai berikut:

N-gain Kelas 8.1 GI Kelas 8.2 TPS Terendah -0.3333 -0.2857 Tertinggi 0,8000 1,000 Rata-rata 0,3147 0,637

Standar deviasi 0,3088 0,317 Kategori Gain sedang Gain sedang

Page 113: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

98

LAMPIRAN 11

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelas 8.1 yang menggunakan GI dan kelas 8.2 yang menggunakan TPS. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji-t. Jika data terdistribusi normal dan homogen, dengan rumus:

A. Uji Hipotesis Hasil Pretest

Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.1 GI X F X2 FX FX2 24 2 576 48 1152 28 2 784 56 1568 36 1 1296 36 1296 40 5 1600 200 8000 44 3 1936 132 5808 48 4 2304 192 9216 52 6 2704 312 16224 56 1 3136 56 3136 60 5 3600 300 18000 64 3 4096 192 12288 68 1 4624 68 4624 72 1 5184 72 5184 76 1 5776 76 5776 668 35 37616 1740 92272

Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.2 TPS X F X2 FX FX2 32 1 1024 32 1024 36 3 1296 108 3888 40 3 1600 120 4800 44 5 1936 220 9680 48 5 2304 240 11520 52 8 2704 416 21632 56 6 3136 336 18816 64 3 4096 192 12288 68 2 4624 136 9248 76 1 5776 76 5776

516 37 28496 1876 98672

21

21

11nn

St

Page 114: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

99

Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan rumus di atas adalah sebagai berikut:

a. Rata – rata (X1) = ∑ Fi.Xi n

= 1740/35 = 49.71 b. Rata – rata (X2) = ∑ Fi.Xi

n

= 1876/37 = 50.70

c. 2

11

21

222

2112

nn

SnSnS

= ( 35 – 1 ) 169.78 + ( 37 – 1 ) 98.8 35 + 37 - 2 = 133.276

S = √133.276

= 11.54

d.

21

21

11nn

St

= 50.70 – 49.71 11.54√1/35 + 1/37 = 0.99/2.71 = 0.365 Tabel distribusi “t” untuk taraf signifikansi α = 0.05 dan derajat kebebasan (db = 37 + 35 – 2 = 70), diperoleh t tabel didapat t hitung < t tabel (0.365 < 2.00) maka harga t hitung tidak signifikan, sehingga hipotesis nol (Ho) diterima

Page 115: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

100

B. Hipotesis Hasil Posttest

Tabel Skor Hasil Posttest Kelas 8.1 GI X F X2 FX FX2 20 1 400 20 400 36 2 1296 72 2592 40 1 1600 40 1600 44 2 1936 88 3872 48 2 2304 96 4608 52 3 2704 156 8112 58 1 3364 58 3364 60 3 3600 180 10800 64 2 4096 128 8192 68 5 4624 340 23120 72 2 5184 144 10368 80 2 6400 160 12800 84 5 7056 420 35280 92 4 8464 368 33856 818 35 53028 2270 158964

Tabel Skor Hasil Posttest Kelas 8.2 TPS X F X2 FX FX2 28 1 784 28 784 32 1 1024 32 1024 48 1 2304 48 2304 56 1 3136 56 3136 68 1 4624 68 4624 72 5 5184 360 25920 76 3 5776 228 17328 80 5 6400 400 32000 84 3 7056 252 21168 92 2 8464 184 16928 96 10 9216 960 92160 100 4 10000 400 40000 832 37 63968 3016 257376

Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan rumus di

atas adalah sebagai berikut: e. Rata – rata (X1) = ∑ Fi.Xi

n = 2270/35 = 64.86 f. Rata – rata (X2) = ∑ Fi.Xi

n

= 3016/37 = 81.51

Page 116: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

101

g. 2

11

21

222

2112

nn

SnSnS

= ( 35 – 1 ) 345.21 + ( 37 – 1 ) 320.41 35 + 37 - 2 = 332.46

S = √332.46

= 18.23

h.

21

21

11nn

St

=81.51–64.86 18.23√1/35 + 1/37 = 16.65/2.71 = 6.14 Tabel distribusi “t” untuk taraf signifikansi α = 0.05 dan derajat kebebasan (db = 37 + 35 – 2 = 70), diperoleh t tabel didapat t hitung < t tabel (6.14>2.00) maka harga t hitung signifikan, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan sesudah menggunakan mtode pembelajaran GI

dan TPS terhadap hasil belajar biologi pada konsep sistem pencernaan.

Page 117: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

102

LAMPIRAN 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Metode GI )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : I

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

I. Indikator

1. Menjelaskan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem

pencernaan pada manusia.

2. Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia beserta beserta kandungan zat yang bermanfaat

di dalamnya.

II. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan urutan proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan makanan

2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lemak

3. Menyebutkan jenis makanan sesuai kandungan zatnya.

III. Materi Ajar

1. Jenis makanan berdasarkan kandungan zatnya

2. Fungsi vitamin,mineral,lemak,karbohidrat,protein

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 118: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

103

IV. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal Apersepsi: o Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa: “makanan apakah yang sering kalian konsumsi ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” mengapa kita harus mengunyah makanan ?”

Motivasi : Guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: Guru menjelaskan bahwa makanan merupakan sumber energi bagi tubuh kita dan sebelumnya harus dicerna terlebih dahulu.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti

(seleksi topik )

(perencanaan kooperatif ) (penerapan) (analisis dan sintesis)

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai fungsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air

guru bersama siswa menentukan topik pembelajaran

guru membimbing siswa merencanakan prosedur pembelajaran dan memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang berbeda dengan kelompok lain.

Guru meminta siswa mengerjakan

LKK yang dibuat oleh guru. Guru secara ketat mengikuti perkembangan dan kemajuan masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan bilamana diperlukan.

Guru meminta siswa untuk menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang yang heterogen

siswa di masing-masing kelompok merencanakan prosedur pembelajaran dan mendapatkan beberapa materi soal yang berkaitan dengan materi.(protein,lemak,karbohidrat dan vitamin) Masing-masing kelompok

membahas materi yang sudah ada secara kooperatif.

Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

60 menit

Page 119: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

104

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

(presentasi kelompok)

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas materi yang dipelajari

Akhir (evaluasi)

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasik diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada semua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

V. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Cooperative learning tipe GI (Group Ivestigation)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

VI. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

VII. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO )

NIP. ................................ NIP. ................................

Page 120: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Metode GI )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

I. Indikator

1. Menjelaskan tentang organ-organ pencernaan, mulut, kerongkongan, dan lambung.

2. Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi.

II. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan fungsi organ-organ pencernaan seperti mulut, kerongkongan, dan lambung

2. Mengetahui fungsi enzim yang ada dalam organ pencernaan.

III. Materi Ajar

1. Organ-organ pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 121: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

106

Pertemuan ke-2

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal Apersepsi: o Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa: “ organ apa saja yang menyusun sistem pencernaan ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan mengarahkan kepada jawaban yang benar (suhu tubuh tidak terjaga, tidak dapat merasakan rangsangan, jaringan-jaringan rusak karena tidak ada pelindung)

Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskna bahwa sistem pencernaan pada manusia tersusun atas berbagai organ pencernaan yang berbeda fungsinya. Organ tersebut mencerna makanan dengan cara kimiawi dan mekanik.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti

(seleksi topik )

(perencanaan kooperatif )

(penerapan)

(analisis dan sintesis)

Guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai organ pencernaan mulut, kerongkongan dan lambung.

guru bersama siswa menentukan topik pembelajaran

guru membimbing siswa merencanakan prosedur pembelajaran dan memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapatkan beberapa soal yang berkaitan dengan materi. Tiap soal berbeda dengan kelompok lain.

Guru meminta siswa mengerjakan LKK yang dibuat oleh guru. Guru secara ketat mengikuti perkembangan dan kemajuan masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan bilamana diperlukan.

Guru meminta siswa untuk menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang yang heterogen siswa di masing-masing

kelompok merencanakan prosedur pembelajaran dan mendapatkan soal yang berkaitan dengan materi bersangkutan.(organ pencernaan mulut,kerongkongan,dan lambung)

Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif.

Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Page 122: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

107

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

(presentasi kelompok)

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

60 menit

Akhir

(evaluasi)

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasik diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada semua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

IV. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Cooperative learning tipe GI (Group Ivestigation)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

V. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

VI. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO )

NIP. ................................ NIP. ................................

Page 123: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

( Metode GI )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

I. Indikator

1. Menjelaskan organ pencernaan dan proses pencernaannya (usus halus dan usus besar).

2. Mendeskripsikan bagian-bagian organ pencernaan usus halus dan usus besar

II. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan urutan proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan makanan.

2. Menyebutkan bagian-bagian organ pencernaan.

3. Menjelaskan peranan enzim yang terkandung dalam usus.

III. Materi Ajar

1. Organ-organ pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 124: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

109

Pertemuan ke-3

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal Apersepsi: o Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa: “makanan yang telah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” proses apa yang terjadi di usus halus dan usus besar?”

Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskan bahwa makanan yang sudah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju usus halus untuk diubah menjadi feses.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti

(seleksi topik ) (perencanaan kooperatif ) (penerapan) (analisis dan sintesis) (presentasi kelompok)

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai makanan dan fungsinya

guru bersama siswa menentukan topik

pembelajaran

guru membimbing siswa merencanakan prosedur pembelajaran dan memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat satu tugas materi yang berbeda dari kelompok lain.

Guru meminta siswa mengerjakan

LKK yang dibuat oleh guru. Guru secara ketat mengikuti perkembangan dan kemajuan masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan bilamana diperlukan.

Guru meminta siswa untuk

menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang yang heterogen

siswa di masing-masing

kelompok merencanakan prosedur pembelajaran dan mendapatkan tugas materi untuk diselesaikan.

Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif.

Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Sebagian atau seluruh kelompok

di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

60 menit

Page 125: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

110

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Akhir (evaluasi)

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasik diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada senua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

IV. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Cooperative learning tipe GI (Group Ivestigation)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

V. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

VI. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 126: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

( Metode GI )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

I. Indikator

1. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada system pencernaan yang biasa dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari serta upaya mengatasinya

2. Menyebutkan berbagai penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan.

II. Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan contoh penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan dan solusinya

2. Mengetahui berbagai penyakit yang terjadi pada system pencernaan

III. Materi Ajar

1. Gangguan pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 127: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

112

Pertemuan Ke 4

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal Apersepsi: o Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa: “apakah kalian pernah mendengar penyakit gondong ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” bagaimanakah terjadinya penyakit maag?”

Motivasi :

guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskan bahwa penyakit yang terjadi pada berbagai organ pencernaan dapat mengakibatkan kematian.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti

(seleksi topik ) (perencanaan kooperatif ) (penerapan) (analisis dan sintesis) (presentasi kelompok)

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai pencernaan dan solusinya

guru bersama siswa menentukan topik

pembelajaran

guru membimbing siswa merencanakan prosedur pembelajaran dan memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat satu tugas materi yang berbeda dari kelompok lain.

Guru meminta siswa mengerjakan LKK

yang dibuat oleh guru. Guru secara ketat mengikuti perkembangan dan kemajuan masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan bilamana diperlukan.

Guru meminta siswa untuk menganalisa

setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang yang heterogen

siswa di masing-masing

kelompok merencanakan prosedur pembelajaran dan mendapatkan tugas materi untuk diselesaikan.

Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif. Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Sebagian atau seluruh

kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

60 menit

Page 128: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

113

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Akhir (evaluasi)

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasik diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada senua siswa yang telah bekerja sama denganbaik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

IV. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Cooperative learning tipe GI (Group Ivestigation)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

V. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

VI. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 129: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

114

LAMPPIRAN 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( MetodeTPS )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

VIII. Indikator

1. Menjelaskan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem

pencernaan pada manusia.

2. Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia beserta beserta kandungan zat yang bermanfaat

di dalamnya.

IX. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan urutan proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan makanan

2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lemak

3. Menyebutkan jenis makanan sesuai kandungan zatnya.

X. Materi Ajar

1. Jenis makanan berdasarkan kandungan zatnya

2. Fungsi vitamin,mineral,lemak,karbohidrat,protein

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 130: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

115

III. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal (fase-1) Thinking (guru menyampaikan pertanyaan aktifitas)

Apersepsi: o Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa: “ makanan apakah yang sering kalian konsumsi ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” mengapa kita harus mengunyah makanan ?”

o Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskan bahwa makanan merupakan sumber energi bagi tubuh kita dan sebelumnya harus dicerna terlebih dahulu.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti (fase-2)

Thingking (siswa berpikir secara individual aktifitas)

(fase-3)

Pairing (setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan aktifitas)

(fase-4)

Sharing (siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas)

(fase-5)

Sharing (menganalisis dan

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai fungsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air

guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif dan mengingatkan kembali kepada siswa agar duduk pada tatanan kooperatif

guru membimbing siswa untuk

saling bekerjasama dalam satu kelompok, menacatat data kegiatan, dan menganalisis hasil kegiatan pengamatan yang berhubungan dengan fungsi karbohidrat,vitamin dan mineral lainnya.

Guru meminta siswa untuk

menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing terdiri dari 2 orang yang saling berpasangan

siswa di masing-masing kelompok mencatat data, menganalisis pengamatan secara bekerja sama.

Masing-masing kelompok membahas materi secara kooperatif. Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Page 131: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

116

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

mengevaluasi hasil pemecahan masalah aktifitas)

mempersentasikan untuk presentasi Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

60 menit

Akhir

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasil diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada senua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

IV. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Think-pair-share (TPS)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

V. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

VI. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 132: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( MetodeTPS )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

IV. Indikator

1. Menjelaskan tentang organ-organ pencernaan, mulut, kerongkongan, dan lambung.

2. Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi.

V. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan fungsi organ-organ pencernaan seperti mulut, kerongkongan, dan lambung

2. Mengetahui fungsi enzim yang ada dalam organ pencernaan.

VI. Materi Ajar

1. Organ-organ pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 133: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

118

VII. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-2

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal (fase-1) Thinking (guru menyampaikan pertanyaan aktifitas)

Apersepsi: o Guru mengajukan

pertanyaan kepada siswa: “ organ apa saja yang menyusun sistem pencernaan ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa.

o Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskna bahwa sistem pencernaan pada manusia tersusun atas berbagai organ pencernaan yang berbeda fungsinya. Organ tersebut mencerna makanan dengan cara kimiawi dan mekanik.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti (fase-2)Thinking (siswa berpikir secara individual aktifitas) (fase-3) Pairing (setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan aktifitas) (fase-4) Sharing (siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas) (fase-5) Sharing

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai organ pencernaan mulut, kerongkongan dan lambung..

guru membagi siswa dalam

kelompok kooperatif dan mengingatkan kembali kepada siswa agar duduk pada tatanan kooperatif

guru membimbing siswa

untuk saling bekerjasama dalam satu kelompok, menacatat data kegiatan, dan menganalisis hasil kegiatan pengamatan mereka secara tepat.

Guru meminta siswa untuk

menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

Guru meminta siswa untuk

merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing terdiri dari 2 orang yang saling berpasangan

siswa di masing-masing

kelompok mencatat data, menganalisis pengamatan secara bekerja sama.

Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif. Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari

60 menit

Page 134: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

119

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

(menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah aktifitas)

untuk presentasi kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Sebagian atau seluruh

kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

Akhir

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasil diskusi

Guru memberikan applause kepada semua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

VIII. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Think-pair-share (TPS)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

IX. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

X. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 135: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( MetodeTPS )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

IV. Indikator

1. Menjelaskan organ pencernaan dan proses pencernaannya (usus halus dan usus besar).

2. Mendeskripsikan bagian-bagian organ pencernaan usus halus dan usus besar

V. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan urutan proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan makanan.

2. Menyebutkan bagian-bagian organ pencernaan.

3. Menjelaskan peranan enzim yang terkandung dalam usus.

VI. Materi Ajar

1. Organ-organ pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 136: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

121

Pertemuan ke-3

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal (fase-1) Thinking (guru menyampaikan pertanyaan aktifitas)

Apersepsi: o Guru mengajukan

pertanyaan kepada siswa: “makanan yang telah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” proses apa yang terjadi di usus halus dan usus besar?”

o Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskan bahwa makanan yang sudah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju usus halus untuk diubah menjadi feses.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti (fase-2) Thinking (siswa berpikir secara individual aktifitas) (fase-3) Pairing (setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan aktifitas) (fase-4) Sharing (siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas)

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai makanan dan fungsinya

guru membagi siswa

dalam kelompok kooperatif dan mengingatkan kembali kepada siswa agar duduk pada tatanan kooperatif

guru membimbing siswa

untuk saling bekerjasama dalam satu kelompok, menacatat data kegiatan, dan menganalisis hasil kegiatan pengamatan mereka secara tepat.

Guru meminta siswa

untuk menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing terdiri dari 2 orang yang saling berpasangan

siswa di masing-masing

kelompok mencatat data, menganalisis pengamatan secara bekerja sama.

Masing-masing kelompok

membahas materi yang sudah ada secara kooperatif. Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam

60 menit

Page 137: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

122

(fase-5) Sharing (menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah aktifitas)

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

Sebagian atau seluruh

kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

Akhir

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasil diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada senua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

VIII. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Think-pair-share (TPS)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

IX. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

X. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 138: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( MetodeTPS )

Kelas : VIII

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

IV. Indikator

1. Menjelaskan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari serta upaya mengatasinya

2. Menyebutkan berbagai penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan.

V. Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan contoh penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan dan solusinya

2. Mengetahui berbagai penyakit yang terjadi pada system pencernaan

VI. Materi Ajar

1. Gangguan pencernaan

PETA KONSEP

Sistem Pencernaan

Page 139: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

124

VII. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-4

Tahap Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Awal (fase-1) Thinking (guru menyampaikan pertanyaan aktifitas)

Apersepsi: o Guru mengajukan

pertanyaan kepada siswa: “apakah kalian pernah mendengar penyakit gondong ? “

o Guru meminta salah satu siswa menjawab pertanyaan tanpa menunjuk

o Guru merespon jawaban siswa dan guru memberikan pertanyaan kembali ” bagaimanakah terjadinya penyakit maag?”

o Motivasi : guru memberi motivasi untuk belajar dengan semangat mengaitkan materi: guru menjelaskan bahwa penyakit yang terjadi pada berbagai organ pencernaan dapat mengakibatkan kematian.

Memberi acuan: Guru menyampaikan indikator pembelajaran

Siswa menyimak pertanyaan

Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan singkat dan jelas

Siswa memperhatikan jawaban yang tepat dari guru

10 menit

Inti (fase-2) Thinking (siswa berpikir secara individual aktifitas) (fase-3) Pairing (setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan aktifitas) (fase-4) Sharing (siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas)

guru menjelaskan dan menyajikan informasi kepada siswa mengenai gangguan system pencernaan dan solusinya

guru membagi siswa dalam

kelompok kooperatif dan mengingatkan kembali kepada siswa agar duduk pada tatanan kooperatif

guru membimbing siswa

untuk saling bekerjasama dalam satu kelompok, menacatat data kegiatan, dan menganalisis hasil kegiatan pengamatan mereka secara tepat.

Guru meminta siswa untuk menganalisa setiap informasi yang diperoleh dalam mengerjakan tugas.

siswa menyimak dengan baik

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing terdiri dari 2 orang yang saling berpasangan

siswa di masing-masing

kelompok mencatat data, menganalisis pengamatan secara bekerja sama.

Masing-masing kelompok

membahas materi yang sudah ada secara kooperatif. Siswa menganalisis dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh dari kelompok, merangkum secara bersama-sama dalam kelompok serta merencanakan penampilan bagi anggota kelas.

60 menit

Page 140: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

125

(fase-5) Sharing (menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah aktifitas)

Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan mempersentasikan untuk presentasi

Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi atas topik yang dipelajari

Akhir

guru mengevaluasi kontribusi dari masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan dan memberikan rangkuman akhir dari materi.

Guru meminta masing-masing siswa untuk meresume hasil diskusi yang telah dievaluasi guru

Guru memberikan applause kepada senua siswa yang telah bekerja sama dengan baik

Siswa menerima masukan dari guru dan merangkum akhir dari materi bersama guru

10 menit

VIII. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan:

1. Think-pair-share (TPS)

Metode pembelajaran yang digunakan:

1. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

IX. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa:

A. Buku Belajar IPA kelas VIII membuka cakrawala alam sekitar, Saeful Karim dkk, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta , 2008.

B. LKK Biologi kelas VIII

C. Internet, lingkungan sekitar dan buku – buku relevan lainnya.

X. Penilaian

Penilaian meliputi:

A. Tes akhir bentuk pilihan ganda

B. LKK Hasil Diskusi (kelompok)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) ( SIGIT WIBOWO ) NIP. ................................ NIP. ................................

Page 141: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

126

LAMPIRAN 14

LEMBAR KERJA KELOMPOK GI

Tujuan :

Mengetahui daerah yang lebih peka terhadap rasa tertentu pada lidah

Alat dan bahan :

Cotton bud (kapas), beberapa bahan makanan yang memiliki rasa manis, asam, asin, dan

pahit, serta empat buah wadah makanan

Cara kerja :

1. Siapkan beberapa bahan makanan dengan beberapa rasa berbeda, yaitu manis, asam, asin,

dan pahit.

2. Makanan-makanan tersebut disimpan pada beberapa wadah yang berbeda. Setiap wadah

memiliki cotton bud yang berbeda pula.

3. Satu temanmu matanya ditutup. Satu orang lagi yang memberikan rasa pada temanmu yang

matanya ditutup. Rasa diberikan dengan cara mengoleskan cotton bud dari setiap wadah

pada bagian lidah yang berbeda.

4. Catatlah hasil pengamatanmu tersebut.

Pertanyaan :

1. Apakah semua daerah pada lidah memiliki kepekaan yang sama untuk semua rasa?

2. Daerah manakah pada lidah yang peka untuk rasa manis, asam, asin, dan pahit? Tandai hasil

pengamatanmu pada gambar di samping.

3. Mintalah temanmu untuk tetap menutup mata, kemudian olesi lidah dengan sesuatu yang

pedas, misalnya sambal. Pada bagian manakah terasa pedas?

4. Mintalah temanmu untuk tetap menutup mata kemudian olesi kulitnya dengan sambal tadi.

Apakah yang dirasakannya?

Page 142: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

127

LEMBAR KERJA KELOMPOK TPS

Tujuan :

Mengetahui proses pencernaan pada organ pencernaan

Pertanyaan :

1. Sebutkan kelenjar ludah yang ada di dalam mulut dan jelaskan fungsinya?! 2. a. Apakah fungsi epiglotis?

b. Jelaskan bagaimana proses pencernaan di dalam kerongkongan?

3. a. Sebutkan struktur anatomi lambung? b. Enzim apakah yang terdapat dalam lambung? Jelaskan fungsinya!

LEMBAR KERJA KELOMPOK GI

Tujuan :

Mengetahui makanan yang mengandung amilum

Alat dan bahan :

Makanan yang telah dimasak dan belum dimasak (nasi, ubi, singkong, tahu, tempe, dan

daging ayam), larutan iodium atau obat merah/luka, dan pipet tetes

Cara kerja :

1. Ambillah beberapa sampel makanan. Kemudian, sampel makanan tadi digerus hingga halus.

2. Setelah itu, teteskan air menggunakan pipet beberapa tetes.

3. Setelah itu, teteskan iodium. Amatilah perubahan warna yang terjadi.

4. Apabila bahan yang diuji berwarna biru/kehitaman berarti bahan makanan tersebut

mengandung amilum.

Pertanyaan :

1. Bahan makanan apa sajakah yang mengandung amilum ?

2. Adakah bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung amilum ?

3. Adakah perbedaan warna antara bahan yang belum dimasak dan bahan yang telah dimasak?

4. Kesimpulan apakah yang kamu dapatkan dari kegiatan ini?

Page 143: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

128

LEMBAR KERJA KELOMPOK TPS

Tujuan :

Mengetahui berbagai kandungan zat dalam makanan

Pertanyaan :

1. Mengapa vitamin dan mineral digolongkan kedalam makanan yang tidak harus dicerna? 2. Zat apakah yang terkandung dalam wortel,tomat dan gandum? 3. Vitamin apakah yang larut dan tidak larut dalam air? 4. Jelaskanlah fungsi karbohidrat, protein, mineral, lemak dan vitamin?

LEMBAR KERJA KELOMPOK GI

Tujuan :

1. Mengetahui bagian lambung dan proses pencernaan di dalamnya.

2. Mengetahui enzim-enzim dalam lambung,usus dan pankreas.

Cara Kerja :

1. Mintalah 1 orang dari teman kamu untuk menggambar struktur lambung dan bagiannya

2. Diskusikanlah proses pencernaan pada lambung dan usus, catat dan presentasikan!

3. Selanjutnya, lengkapilah tabel dibawah ini!

No Lokasi Enzim Substrat Hasil

1. Lambung Amilase/ptyalin …………………….. …………………………. 2. Usus Halus …………………..

…………………..

……., disakarida, sukrosa.

…………………......

DNA, RNA

……………………..

Asam amino

………………………….

………………………….

3. Pankreas ………………….. Trigliserida ………………………….

Page 144: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

129

No Lokasi Enzim Substrat Hasil

…………………..

DNAase

RNAase

……………………..

…………………….…….………………

Polipeptida rantai pendek

………………………….

………………………….

Pertanyaan :

1. Mengapa lambung tergolong kedalam organ yang mengalami proses kimiawi dan mekanik?

2. Jelaskan peranan usus halus dan usus besar dalam proses pencernaan makanan.!

Apakah saat makanan dicerna di dalam lambung kita dapat merasakannya? Jelaskan alasannya!

LEMBAR KERJA KELOMPOK TPS

Tujuan :

Mengetahui fungsi dari usus dan bagiannya sebagai organ pencernaan

Pertanyaan :

1. Apakah fungsi dari usus halus dan usus besar? 2. Bagaimanakah proses absorbsi pada usus halus? 3. Jelaskanlah fungsi enzim sekretin, lipase dan maltase? 4. Jelaskanlah bagian-bagian usus halus dan fungsinya? 5. Apakah fungsi pylorik pada usus halus?

Page 145: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

130

LEMBAR KERJA KELOMPOK GI

Tujuan :

Mengetahui berbagai kelainan pada organ pencernaan

Cara Kerja :

1. Diskusikanlah wacana berikut!

Kemiskinan merupakan hal yang sangat mengerikan bagi seluruh bangsa di berbagai dunia.

Dari sekian banyak Negara di dunia, pernah diliputi oleh kemiskinan, bahkan ada diantaranya

sampai berkepanjangan. India dan Afrika merupakan salah satu Negara yang pernah mengalami

kemiskinan yang sangat berkepanjangan, hampir seluruh masyarkat di daerah masing-masing

mengidap berbagai penyakit yang banyak menimbulkan korban jiwa.

Di daerah Afrika wilayah selatan di dapati seorang anak yang keadaannya sangat

mengenaskan, tubuhnya kurus hanya tinggal tulang, dengan perut membuncit. Selain itu ada

juga seorang yang mengalami apendititis sehingga harus dilakukan operasi kecil. Kurangnya

kebutuhan hidup memaksa mereka untuk tinggal dalam kondisi sangat kekurangan, hingga

malam datang suhu udara semakin dingin sehingga tidak sedikit orang yang menderita kolik

usus. Seorang penderita parotitis pun meninggal dunia karena kurangnya persediaan makanan

dan kesehatan yang tidak memadai.

Pertanyaan :

1. Dari wacana di atas, penyakit apa sajakah yang mungkin menyerang organ pencernaan saat

kemiskinan melanda di daerah tersebut?

2. Apakah solusi yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit yang ada di wacana

tersebut?

3. Apakah yang dimaksud parotitis, kolik usus, dan apendititis? Jelaskanlah penyebab penyakit

tersebut!

Page 146: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

131

LEMBAR KERJA KELOMPOK TPS

Tujuan :

Mengetahui berbagai kelainan pada organ pencernaan

Pertanyaan :

1. Jelaskan penyakit parotis yang menyerang kelenjar ludah! 2. Penyakit yang terjadi akibat penyerapan air pada usus besar yang berlebihan disebut? 3. Apakah yang harus kita lakukan untuk menghindari asam urat? 4. Diskusikanlah dengan temanmu mengapa menurut orang tua dulu penyakit gondok bias

disembuhkan oleh blao?! Berikan alasannya!

Page 147: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

132

LAMPIRAN 15 HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE GI

1. Bagaimanakah menurutmu belajar IPA dengan menggunakan metode GI?

Jawab Ervan : “ asyik, kita bisa mudah dalam memahami IPA. Tapi ada beberapa

soal yang dalam penyelesaiannya waktunya terlalu cepat. “ Mega : “ menyenangkan dan tidak membosankan, sebelumnya kita hanya

lihat bu guru menerangkan materi saja “ Alif : “ bagus, kita jadi tidak bosen , pelajaran IPA jadi mudah dimengerti “

2. Apakah penggunaan metode GI membantumu dalam memahami pelajaran IPA? Jawab Ervan : “ ya sangat membantu, kita jadi mudah ngerti “ Mega : “ ya, kita jadi mengerti materi IPA “ Alif : “ya.,membantu banget,”

3. Apakah yang kamu rasakan setelah belajar IPA dengan menggunakan metode GI? Jawab Ervan : “ setelah mempelajari IPA terutama sistem pencernaan dengan

menggunakan metode GI kita jadi tahu lebih dalam tentang organ-organ pencernaan dan solusi dari penyakitnya. “

Mega : “ pelajaran yang awalnya membosankan jadi menyenangkan buat kita, kita jadi lebih bisa bertukar pikiran,kerja sama, terus bisa meningkatkan kepercayaan diri karena ada presentasi “

Alif : “ wawasan tentang IPA jadi lebih luas, bisa meningkatkan kerja sama dan saling menghargai saat menyampaikan pendapat “

4. Apakah kamu kesulitan dalam menjalankan tahapan-tahapan dalam metode GI?

Jawab Ervan : “ tidak “ Mega : “ biasa saja “ Alif : “ ya, sedikit kesulitan saat tahap investigasi “

5. Dalam pengguunaannya, tahapan manakah yang menurut kamu paling berkesan dalam metode GI?Mengapa! Jawab Ervan : “ saat investigasi kelompok, kita lebih mudah dalam menyelesaikan

soal dan masalah. “ Mega : “ saat presentasi, karena menantang “ Alif : “ saat investigasi kelompok,karena disitu kita bisa saling bertukar pendapat dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah

Page 148: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

133

6. Saran apa yang kamu sampaikan untuk kemajuan pembelajaran IPA? Jawab Ervan : “ sarannya, agar guru mencoba mengajar dengan metode yang tidak

membosankan, contohnya dengan metode GI “ Mega : “ guru harus mengajar dengan kreatif “ Alif : “ sarannya, agar saat belajar mengajar IPA tidak hanya berpusat pada

guru “

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE TPS

1. Bagaimanakah menurutmu belajar IPA dengan menggunakan metode TPS?

Jawab Devi : “ bagus, menyenangkan dan menarik. “ Jaouty : “ menarik dan tidak membosankan “ Bagas : “ kooperati dan memudahkan kita mengerti sistem pencernaan “

2. Apakah penggunaan metode TPS membantumu dalam memahami pelajaran IPA? Jawab Devi : “ ya sangat membantu “ Jaouty : “ ya “ Bagas : “ya, membantu kita dalam memahami pelajaran IPA terutama sistem

pencernaan ”

3. Apakah yang kamu rasakan setelah belajar IPA dengan menggunakan metode TPS? Jawab Devi : “ setelah mempelajari IPA terutama sistem pencernaan dengan

menggunakan metode TPS kita jadi tahu lebih dalam dan cepat dalam menangkap isi materi dari guru. “

Jaouty : “ kita jadi lebih bisa bertukar pikiran,kerja sama, terus bisa meningkatkan kepercayaan diri karena saat presentasi kita mengutarakan pendapat dan hasil diskusi di depan kelas “

Bagas : “ wawasan tentang IPA jadi lebih luas, bisa meningkatkan kerja sama dan saling menghargai saat menyampaikan pendapat “

4. Apakah kamu kesulitan dalam menjalankan tahapan-tahapan dalam metode TPS? Jawab

Devi : “ tidak “

Jaouty : “ tidak “

Bagas : “ tidak “

Page 149: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

134

5. Dalam pengguunaannya, tahapan manakah yang menurut kamu paling berkesan dalam metode TPS ?Mengapa! Jawab

Ervan : “ saat berpasangan dan mempresentasikan hasil diskusi, karena saat itu kita bekerja sama dan berlatih menghargai pendapat orang lain “

Mega : “ saat presentasi, karena bias melatih kepercayaan diri kita di depan orang banyak “

Alif : “ tahap berpasangan atau berkelompok dengan pasangan kita, karena bisa bertukar pikiran dan lebih cepat dalam menyelesaikan suatu masalah “

6. Saran apa yang kamu sampaikan untuk kemajuan pembelajaran IPA? Jawab

Devi : “ sarannya, metode TPS patut dicoba untuk materi IPA yang lain “

Jaouty : “ menambahkan lagi kreatif dalam pengajaran “

Bagas : “ siswa harus sering dilibatkan dalam pembelajaran “

Page 150: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

135

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI IPA IBU RAHAYU SELAKU OBSERVER SAAT PENELITIAN

1. Apakah metode GI/TPS pernah digunakan pada pembelajaran IPA di sekolah ibu?

Jawab :

Metode GI dan TPS memang belum pernah digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP N 10 Tangsel ini, selama ini siswa hanya belajar dengan menggunakan metode konvensional dan observasi lapangan.

2. Bagaimanakah keefektifan penggunaan metode GI/TPS pada pembelajaran IPA? Jawab :

Pada pembelajaran IPA yang telah dilakukan, terlihat dari keefektifannya metode TPS lebih efektif dan cocok diterapkan pada pembelajaran IPA khususnya materi sistem pencernaan dibandingkan metode GI. Pada metode TPS siswa diberikan waktu tunggu yang cukup lama dan pembentukan kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang saja, sehingga pentransferan pemahaman isi materi lebih merata dan efisien. Saat pembelajaran menggunakan TPS siswa lebih berkonsentrasi dan terfokus pada materi, sedangkan pada kelas yang menggunakan GI, siswa lebih sulit dikendalikan dan terkadang membuat kegaduhan di dalam kelas, hal ini terjadi akibat jumlah kelompok yang terlalu banyak dibandingkan TPS, sehingga perlu waktu yang cukup lama dalam pembentukan kelompoknya yang membuat siswa tidak terfokus.

3. Setelah dilakukannya pembelajaran IPA dengan metode GI/TPS, metode manakah yang lebih baik dan cocok? Jawab :

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan fakta saat dilapangan, metode tipe TPS-lah yang lebih baik dan cocok dalam materi ini. Hal ini dibuktikan oleh nilai hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelas GI, dan saat pembelajaran keaktifan siswa di kelas TPS lebih aktif dibandingkan di kelas GI. Penguasaan kelaspun lebih terkontrol saat di kelas TPS dibandingkan kelas GI.

4. Apakah metode GI/TPS mampu melatih kemampuan kognitif dan afektif siswa? Jawab :

Ya, kedua metode pada dasarnya mampu meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif siswa. Pada kedua kelas yang digunakan perlakuan terlihat keaktifan saat pembelajaran, walaupun pada kelas TPS lebih baik. Kedua metode memberikan pengaruh positif kepada siswa dan mulai memberikan kepercayaan diri dalam mengungkapkan pendapat atau berbicara di depan kelas.

Page 151: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

136

5. Apakah keaktifan siswa meningkat setelah digunakannya metode GI/TPS pada pelajaran IPA? Jawab :

Ya, keaktifan siswa di masing-masing kelas mengalami perubahan, saya melihatnya saat pembelajaran berlangsung. Sebelum dilakukannya perlakuan ini biasanya saat saya mengajar siswa keaktifannya kurang, bahkan ada yang tertidur atau membuat kegaduhan yang tidak jelas. Tapi setelah menggunakan kedua metode, siswa di kelas tersebut mengalami perubahan dalam hal keaktifan bertanya, menjawab, dan menyanggah.

6. Saran apa yang ibu sampaikan untuk kemajuan pembelajaran IPA? Jawab :

Sarannya, setiap agar dalam pembelajaran IPA diusahakan menggunakan metode yang koopratif dan kreatif, sehingga pembelajaran tidak monoton dan statis.

Page 152: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2584/1/SIGIT... · dan lembar observasi. ... padang pasir yang memberikan kesegaran

137