Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx
-
Upload
galih-riderkid -
Category
Documents
-
view
79 -
download
1
Transcript of Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx
Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang
Dengan Etos Kerja Muslim Indonesia
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti
Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosen : Komarudin S.Ag.Ma
Oleh
Nama : Yunida Embarsari
NIM : 43213010062
Jurusan : Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta Barat
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas terselesaikan
makalah mengenai sudut pandang Islam tentang etos kerja bangsa Jepang dan bangsa
Indonesia.
Rasa syukur ini kami panjatkan pula seiring dengan salah satu tujuan penulisan
makalah ini sebagai upaya mewujudkan tujuan daripada Pendidikan Agama Islam
adalah menciptakan ‘manusia yang baik dan bertakwa ‘yang menyembah Allah dalam
arti yang sebenarnya, yang membangun struktur pribadinya sesuai dengan syariah
Islam serta melaksanakan segenap aktifitas kesehariannya sebagai wujud
ketundukannya pada Tuhan.
Pandangan hidup muslim antara lain terwujud secara konkret dalam bentuk
berbagai tugas (kewajiban) yang harus dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi seorang mahasiswa muslim, tugas utama yang wajib diembannya setidaknya ada
3 (tiga):
Pertama, menuntut ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tugas
ini berkaitan dengan posisinya sebagai mahasiswa yang aktivitas utamanya adalah
belajar.
Kedua, mengkaji Tsaqofah Islamiyah (ilmu-ilmu keislaman) . Tugas ini berkaitan dengan
posisinya sebagai seorang muslim yang dengan sendirinya harus berpikir dan
berperilaku secara Islami.
Ketiga, mengemban dakwah Islamiyah. Tugas ini berkaitan dengan posisinya sebagai
seorang muslim sebagai bagian dari keseluruhan umat Islam, yang harus mempunyai
kepedulian terhadap keadaan umat dan harus berjuang untuk mengubah keadaan umat
menuju keadaan yang lebih baik.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Qs. Ali ‘Imraan
[3]: 19).
Terimakasih atas perhatiannya, kalau ada kesalahan itu adalah kelemahan kami, mohon di
maafkan dan diperbaiki, dan sekiranya ada yang benar, itu adalah milik Allah semata.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar …………………………………………………………………1
2. Daftar Isi …………………………………………………………………………3
3. Pendahuluan ………………………………………………………………...4
4. Bab I. Pandangan Islam Tentang Etos Kerja ………………………………..6
5. Bab II. Etos Kerja Bangsa Jepang ………………………………………………. 11
6. Bab III. Etos Kerja Bangsa Indonesia ……………………………………….15
7. Bab IV. Cara Pandang Muslim Terhadap Etos Kerja Jepang …........................18
8. Kesimpulan ……………………………………………………………………...... 25
9. Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. 27
BAB I
PANDANGAN ISLAM TENTANG ETOS KERJA
Islam memaknai tujuan bekerja tidak hanya dalam kehidupan duniawi tetapi juga
berdimensi jangka panjang yaitu kehidupan akherat, dan dengan harapan masuk surga.
Oleh sebab itulah dalam bekerja kita tidak menghalalkan segala cara namun mengikuti
aturan dan mencari ridho Allah SWT.
Bekerja menjadi salah satu bagian dari syariat Islam dan keharaman berpangku
tangan serta bermalas-malasan bagi orang yang berkemampuan untuk bekerja. Allah
SWT berfirman: Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,
begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang yang mu’min, dan kamu akan dikembalikan kepada
[Allah] Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan. (At-Taubah : 105).
Suatu hari Nabi Muhammad saw menemui seorang sahabatnya bernama
Sa’ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuh karena bekerja
sebagai tukang penghancur batu. Nabi bertanya “Wahai Saad, mengapa
tanganmu hitam, kasar dan melepuh ?” Saad menjawab, “tangan ini
kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku ya Rasul Allah”.Nabi yang
mulia seketika mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, “Demi
Allah, Saad, tangan yang seperti ini tidak akan pernah tersentuh api neraka”.
Seseorang akan dikenal dan diperhitungkan berdasarkan kerja yang dilakukan.
Selain kerja sebagai usaha memenuhi kebutuhan, juga sebagai penunjukkan jati diri
masyarakat dengan ideologi yang diyakininya. Masyarakat di beberapa negara maju
asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Hongkong dikenal sebagai masyarakat pekerja.
Satu dengan yang lain saling berlomba untuk bisa menjadi yang terbaik di Asia. Itulah
yang disebut dengan fighting Spirit (semangat bersaing) dalam rangka mencapai
idealisme ideologi yang mereka anut.
Fighting Spirit sudah ada dalam sistem ajaran islam. Dianjurkan kepada
pemeluknya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat).
Allah berfirman :
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah : 148).
Berpangku tangan merupakan perbuatan tercela dalam agama Islam. Umar bin
Khattab pernah menegur seseorang yang sering duduk berdo’a di mesjid tanpa mau
bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya. Umar berkata, Janganlah salah
seorang kamu duduk di mesjid dan berdo’a, “Ya Allah berilah aku rezeki”. Sedangkan ia
tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas dan hujan perak. Maksud
perkataaan Umar ini adalah bahwa seseorang itu harus bekerja dan berusaha, bukan
hanya bedo’a saja dengan mengharapkan bantuan orang lain.
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan seseorang agar prestasi kerja meningkat
dan kerjapun bernilai ibadah.
Pertama, kerja keras. Ukuran kerja keras adalah kesempatan berbuat, tanpa pamrih.
Kedua, kerja cerdas. Kepasifan dalam menghadapi pekerjaan membatasi seseorang
tidak berusaha meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Profesionalisme
biasanya dijadikan ukuran dalam peningkatan prestasi di setiap pekerjaan.
Ketiga, ikhlas. Ukuran ikhlas berdasarkan ajaran Islam. Ikhlas dalam berkarya adalah
kunci kejujuran. Banyak para pekerja yang dalam pekerjaannya tekun dan cerdas
namun tidak ikhlas yang pada akhirnya menjadi petaka.
Ihsan berkaitan dengan etos kerja, yaitu melakukan pekerjaan dengan
sebaikmungkin, sesempurna mungkin atau seoptimal mungkin. Allah mewajibkan atas
segala sesuatu, sebagaimana firman-Nya, “Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya“. (QS. As-Sajdah [32]: 7).
itqan dalam mengerjakan sesuatu. Itqan berarti membuat atau mengerjakan
sesuatu secara sungguh-sungguh dan teliti sehingga rapi, indah, tertib dan bersesuaian
dengan yang lain dari bagian-bagiannya. Allah SWT berfirman, “Seni ciptaan Allah yang
membuat dengan teliti (atqana) segala sesuatu” (QS. An-Naml [27]: 88).
perintah ihsan merupakan perintah kepada umat Islam untuk melakukan
pekerjaan dengan sebaik mungkin. Semangat ini akan melahirkan etos kerja umat
Islam yang tinggi dalam setiap profesi yang mereka tekuni.
Monastisisme adalah pandangan atau sikap hidup menyendiri di suatu tempat
dengan menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat. Tujuannya hanya untuk bertapa
tanpa niat untuk melakukan perubahan dan perbaikan masyarakat.
Asketisme adalah pandangan atau sikap hidup keagamaan yang menganggap
pantang segala kenikmatan dunia atau dengan penyiksaan diri dalam rangka beribadat
dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Pandangan ini dalam sistem ajaran Al Qur-an. Ditegaskan bahwa manusia tidak
akan mendapatkan sesuatu apa pun kecuali yang ia usahakan sendiri.
Kerja adalah bentuk eksistensi manusia. Yaitu bahwa harga manusia – yakni, apa yang
dimilikinya – tidak lain ialahamal perbuatan atau kerjanya itu. Manusia ada karena
amalnya, dan dengan amalnya yang baik itu manusia mampu mencapai harkat yang
setinggi-tingginya, yaitu bertemu Robb nya dengan penuh keridhoan.
BAB II
ETOS KERJA BANGSA JEPANG
Jepang selama ini kita kenal sebagai salah satu negara didunia yang memiliki
etos kerja yang hebat. Etos kerja yang baik ini menimbulkan suatu dampak kemajuan
teknologi dan penguasaan teknologi,serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
negara jepang itu sendiri.
Etos kerja orang jepang terkenal dari dulu selama perang dunia ke 2 jepang
yang merupakan negara kecil dapat menguasai sebagian besar wilayah asia dan
Amerika Serikat sempat diluluhlantahkan (pearl harboar) hingga akhirnya bertekuk lutut
setelah hirosima dan nagasaki di bom atom oleh sekutu
Semangat dan pantang menyerah merupakan ciri orang jepang, dari semboyan
samurai yang menyatakan “Lebih baik mati dari pada berkalang malu”, ada juga istilah
MAKOTO yang artinya bekerja dengan giat semangat, jujur serta ketulusan.
Etos kerja seperti itulah yang membuat kepemimpinan perusahaan Jepang
yang besar membentuk 3 sistem :
(1). Sistem ketenagakerjaan sepanjang hidup, yakni perusahaan biasanya tidak putus
hubungan kerja.
(2). Sistem kenaikan gaji sejajar umur, yakni perusahaan menaikan gaji pekerjanya
tergantung umur mereka.
(3). Serikat pekerja yang diorganisasi menurut perusahaan, yakni, berbeda dengan
pekerja yang diorganisasi menurut jenis kerja, semua pekerja sebuah perusahaan, jenis
kerja apapun, diorganisasi satu serikat pekerja.
Ciri-ciri etos kerja dan budaya kerja orang Jepang adalah,
1. Bekerja untuk kesenangan, bukan untuk gaji saja. Tentu saja orang Jepang juga
tidak bekerja tanpa gaji atau dengan gaji yang rendah. Tetapi kalau gajinya lumayan,
orang Jepang bekerja untuk kesenangan. Jika ditanya “Seandainya anda menjadi
milyuner dan tidak usah bekerja, anda berhenti bekerja ?”, kebanyakan orang Jepang
menjawab, “Saya tidak berhenti, terus bekerja.” Bagi orang Jepang kerja itu seperti
permainan yang bermain bersama dengan kawan yang akrab. Biasanya di Jepang kerja
dilakukan oleh satu tim. Dia ingin berhasil dalam permainan ini, dan ingin menaikkan
kemampuan diri sendiri. Dan bagi dia kawan-kawan yang saling mempercayai sangat
penting. Karena permainan terlalu menarik, dia kadang-kadang lupa pulang ke rumah.
Fenomena ini disebut “work holic” oleh orang asing.
2. Mendewakan langganan. Memang melanggar ajaran Islam, etos kerja orang Jepang
mendewakan client/langganan sebagai Tuhan. “Okyaku sama ha kamisama desu.”
(Langganan adalah Tuhan.) Kata itu dikenal semua orang Jepang. Kata ini sudah motto
bisnis Jepang. Perusahaan Jepang berusaha mewujudkan permintaan dari langganan
sedapat mungkin, dan berusaha berkembangkan hubungan erat dan panjang dengan
langganan.
3. Bisnis adalah perang. Orang Jepang yang di dunia bisnis menganggap bisnis
sebagai perang yang melawan dengan perusahaan lain. Orang Jepang suka membaca
buku ajaran Sun Tzu, The Art of War untuk belajar strategis bisnis.
Sun Tzu adalah sebuah buku ilmu militer Tiongkok kuno, pada abad 4 sebelum masehi.
Sun Tzu itu suka dibaca oleh baik samurai dulu maupun orang bisnis sekarang. Untuk
menang perang, perlu strategis dan pandangan jangka panjang. Budaya bisnis Jepang
lebih mementingkan keuntungan jangka panjang. Supaya menang perang seharusnya
diadakan persiapan lengkap untuk bertempur sekuat tenaga.
pribahasa “ Hara ga hette ha ikusa ha dekinu.” (Kalau lapar tidak bisa bertempur).
Perang Dunia II dengan dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang mampu bertahan dan bahkan bangkit dengan kekuatan yang sangat luar biasa
menjadi suatu negara maju di kawasan Asia Timur, dan mampu menempatkan negara
dalam posisinya dalam jajaran negara-negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
Hal ini dibuktikan pada pertengahan era 1990-an, Product National Bruto (PNB) Jepang
mencapai US$ 37,5 miliar atau 337,5 triliun rupiah, yang sekaligus menempatkan
Jepang pada posisi ke-2 setelah Swiss yang memiliki PNB tertinggi di dunia.
Jepang dikenal sebagai negara yang mempunyai banyak kekurangan antara lain
dari segi fisik orang Jepang rata-rata berpostur kecil, wilayah teritorial yang
sempit, dari segi tata letak geografis negara Jepang terletak di jalur lempeng
pergeseran kerak bumi yang berpotensi rawan gempa bumi, sumber daya alam
yang terbatas, dan masih banyak kekurangan yang lain.
Dari beberapa hal diatas dapat kita ambil kesimpulan(1), etos kerja bangsa
jepang diantaranya:
1, Bersikap Benar dan berani Bertangung Jawab.
2. Berani dan Ksatria
3. Mengabdi dan Loyal
4. Bersifat Tulus dan Sungguh-sungguh
5. Menjaga Martabat dan Kehormatan
BAB III
ETOS KERJA BANGSA INDONESIA
Cak Nur = Nurcholis Majid Salah satu Tokoh Cendekiawan Muslim Indonesia
Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah ruah dan jumlah
penduduk yang besar. itu merupakan modal untuk mewujudkan masyarakat yang
makmur dan sejahtera. Kenyataannya rakyat miskin bertambah banyak, pengangguran
semakin meningkat, dan banyak anak yang tidak bersekolah.
Salah satu yang dianggap sumber kemunduran Indonesia menurut Alm.Cak
Nur adalah soal etos kerja. Etos kerja bangsa kita dinilai sangat lemah. Sebuah
gugatan kemudian muncul, apakah ada hubungannya dengan Islam ? sebagai anutan
nilai sistem moral yang dianut mayoritas negeri ini apakah Islam membentuk
mentalitas etos kerja tsb? Tentu saja tidak. Dan ini sekali lagi bukti hubungan
membias bahwa nilai-nilai Islam tidak hadir sebagai spirit hidup tapi hanya tercermin
dalam ritualitas simbolik, yang seringkali muncul adalah pertengkarkan persoalan-
persoalan yurisrudensi (fiqih) tentang sesuatu ini boleh atau tidak. Agama dibonsai,
padahal ia lebih luas dari sekedar masalah hukum dan ritual formal…. Semua
dimensi hidup ini sendiri sesungguhnya adalah hamparan sejadah panjang….
Sayang bila dinegeri kita Islam hanya hadir sekedar menjadi ritual simbolik, belaka.
Etos kerja’ orang Indonesia” ada 6 adalah :
(1) Munafik atau hipokrit. Suka berpura-pura, lain di mulut lain di hati;
(2) Enggan bertanggung jawab. Suka mencari kambing hitam;
(3) Berjiwa feodal. Gemar upacara, suka dihormati daripada menghormati dan lebih
mementingkan status daripada prestasi;
(4) Percaya takhyul. Gemar hal keramat, mistis dan gaib;
(5) Berwatak lemah. Kurang kuat mempertahankan keyakinan, plinplan, dan gampang
terintimidasi. Dari kesemuanya, hanya ada satu yang positif, yaitu
(6) Artistik, dekat dengan alam
Menurut Mochtar Lubis dalam Buku Manusia Indonesia thn 1997
Etos kerja yang rendah ini, ber-implikasi menempatkan umat Islam termarjinalisasi
dalam ekonomi. Kelompok terbesar dari bangsa ini sering dikalahkan dalam bidang
ekonomi oleh kelompok minoritas tanpa rnelalui perebutankekuasaan,tetapi cukup melalui
solidaritas antara sesama mereka. Untuk melakukan perbaikan ekonomi ini, etos kerja yang
tinggj perlu dimiliki, disamping pening-katan SDM, dan ukhuwah islamiyah.
BAB IV
CARA PANDANG MUSLIM TERHADAP ETOS KERJA BANGSA JEPANG
Arti bersyukur menurut Al Quran dan Hadits adalah sebagai berikut di bawah ini.
1. Hendaklah selalu mematuhi peraturan Allah SWT. Mengikuti perintah-perintahNya
dan menjahui laranganNya
2. Hendaklah selalu mengingat Allah yang Pemberi nikmat dan Pencipta
Agung.(berzikir)
3. Hendaklah menggunakan pemberiat Allah tsb sesuai dengan kemauan
Allah.
4. Hendaklah membaca dan memahami buku Pedoman Hidup manusia Al Quran dan
Hadits sebaik-baiknya.
5. Kalau mendapat musibah, bacalah “innalillahi wainna illahi
rajiuun”semua adalah milk Allah dan akan kembali kepada Allah swt.
6. Kalau mendapat karunia Tuhan, bacalah” Alhamdulillah “
Bersyukur kepada manusia yang telah berbuat baik;( orang yang pandai bersyukur
kepada Allah mereka juga pandai bersyukur kepada sesama nya dan begitu pula
sebaliknya.
1. Do’akan selalu dalam shalat orang orang yang berjasa dalam
kehidupan kita, agar hubungan bathin tidak terputus. Allah Maha Tahu gerak gerik hati
manusia.
2. Berusahalah menyenangkan atau mengembirakan orang yang telah membantu kita.
Pandai pandailah membalas budi baik dengan kebaikan pula. Jaga hubungan atau
selalu bersilahturahmilah dengan dia.
3. Janganlah cepat melupakan pertolongan orang. Kalau bertemu
kembali, walaupun sudah berbulan atau bertahun tahun, ucapkanlah kembali
“terimakasih” dengan rendah hati atas bantuan bapak, ibu atau teman yang diberikan
dulu kepada kami, karena bantuan atau pertolongannya itu sangat berharga sekali
dalam menolong kami.
Hati orang yang menolong disenangi, kalau minta bantuan kembali, akan mudah
didapat.
4. Gunakanlah atau fungsikanlah pertolongan atau bantuan atau sebuah hadiah itu
sesuai dengan keinginan si pemberinya.
Demikianlah pemahaman arti bersyukur menurut Al Quran dan Hadits. Alangkah indah
dan cantiknya aturan aturan Tuhan tersebut diatas kalau dilaksanakan.
Marilah kita lihat cara cara Jepang mensyukuri pemberian Tuhan:
Akal, Allah memberikan akal kepada manusia. Akal biasa digunakan manusia untuk
berpikir, belajar, juga agar dapat mengolah pemberian Tuhan yang bertebaran dimuka
bumi ini, selain untuk mensyukurinya juga untuk kesejahteran manusia itu sendiri. Kalau
hidup kita sudah sejahtera, maka beribadah kepada Allah akan semakin lebih mantap
dan nyaman. Orang Jepang sangat pandai memfungsikan / menggunakan akalnya
dengan baik dan lebih sempurna. Mereka rajin membaca buku dan belajar mencari
ilmu. Mereka sadar sekali bahwa dengan banyak ilmulah maka mereka bisa mengolah
pemberian Tuhan secara baik dan optimal. Dengan kata lain, orang yang tidak
menggunakan akalnya dengan baik maka mereka juga tidak akan bisa mengolah
pemberian Allah secara optimal. Makin optimal akal seseorang digunakan, makin tinggi
derajat kesejahteran kehidupannya. Orang Jepang sudah sangat pandai mensyukuri
akal yang diberikan Tuhan dengan tepat guna.
Waktu, Allah memberikan waktu 24 jam perhari kepada setiap orang. Allah Maha Adil
dan Maha Bijaksana. Dalam waktu 24 jam itu, ada orang yang bisa berpengasilan 100
juta rupiah dan ada pula yang tidak berpengasilan sepersenpun. Ada bermacam
macam pendapatan. Produktifitas sudah tentu banyak tergantung pada kerja keras,
membanting tulang, rajin belajar mencari ilmu, plus berdo’a kepada Allah swt. Orang
Jepang bisa hidup sejahtera, bisa menghilangkan kemiskinan dari bumi Sakura, semua
itu tidak lepas daripada pandainya mereka mensyukuri pemberian pemberian Allah
dengan baik dan optimal. Bagi orang Jepang “waktu” sangat berharga. Mereka selalu
berjalan cepat cepat, tidak mau bersantai santai, selalu tepat waktu dan memenuhi
janji. Mereka rajin dan tekun dalam bekerja, sehingga dalam waktu24 jam itu, mereka
bisa memproduksi barang barang jauh lebih banyak dari negara negara lainnya.
Mereka benar benar mensyukuri “waktu” dengan baik sekali. Inilah salah satu sebab
kenapa Nabi bersabda; tuntutlah ilmu sampai ke Jepang(china). Nabi sudah
mengetahui lebih dahulu, bahwa orang Jepang lebih pandai bersyukur dari pada orang2
Arab yang masih jahiliyah.
Ilmu, Allah memerintahkan pada Nabi Muhammad saw “bacalah bacalah” dan juga
ada sebuah firman Allah ” meninggikan Allah beberapa derajat, bagi orang yang
berilmu.” Allah memberikan akal,mata,dan juga pendengaran agar manusia bisa
mencari ilmu,atau agar manusia bisa mensyukuri pemberianTuhan itu. Kita dapat
melihat masyarakat Jepang itu suka membaca buku buku, baik dirumah maupun di
perjalanan. Mereka tidak suka membuang buang waktu sia-sia. Ternyata dengan ilmu
yang banyak mereka proleh dari membaca, mereka dapat mengolah bahan bahan
mentah yang diberikan Allah menjadi ribuan macam barang barang yang bermanfaat
untuk manusia dan makhluk Tuhan lainnya.. Misalnya bahan mentah : besi. Dengan
bahan besi mereka dapat membuat mobil, kapal laut, dan alat alat kantor dan rumah
serta pertanian lainnya. Begitu pula bahan mentah dari minyak; mereka dapat
mengolah menjadi ribuan macam barang plastik yang bermanfaat untuk manusia dan
umat islam. Jepang benar benar telah pandai mensyukuri mata ,waktu, pendengaran
untuk mencari ilmu,dan ilmu yang didapat dusyukuri dengan mengolah pemberian2
Allah yang lain. Semua itu untuk kesejahteraan umat manusia agar hidupnya sejahtera,
bahagia, tertib, bersih dan harmanis. Dan akhirnya dapat beribadahkepada Allah
dengan rasa nikmat dan aman.
Udara, banyak dari kita tidak menyadarinya, bahwa salah satu pemberian Alah yang
sangat penting adalah udara atau oksigen.( O2), tanpa oksigen manusia tidak bisa
hidup. Oksigen akan terasa mahal kalau kita sedang sakit dan sangat memerlukan
oksigen. Sampai sampai untuk mendapatkan oksigen dari rumah sakit kita harus
membayarnya dengan mahal, malah bisa sampai jutaan rupiah. Tapi oksigen yang kita
hirup sehari hari yang kita tidak pernah membayar beberapa rupiahpun kepada Allah.
Bahkan sebagai pemeliknya, terkadang kita sampai melupakan Allah swt. sebagai
pemilik diri kita. Nauzubillah min dzaliq. Masyarakat Jepang sangat pandai mensyukuri
udara yang dihirupnya. Mereka menjaga udara agar selalu bersih dengan cara
menanam pohon pohon kayu di kota kota besar. Dan melarang mobil mobil yang
mengeluarkan asap yang terlalu kotor dan hitam, karena itu adalah racun yang
berbahaya bagi pernafasan manusia dan binatang. Begitupun mereka melarang pabrik
pabrik yang membuang asab beracun. Mereka yang memiliki pabrik pabrik diharuskan
berusaha memperkecil resiko rusaknya kebersihan udara. Demikianlah Jepang pandai
mensyukuri pemberian Allah yaitu udara (hidup akan sehat dan enak kalau udaranya
bersih).
Sungai dan air, Allah mendistribusikan air yang diperlukan oleh manusia, binatang dan
tumbuh tumbuhan melalui sungai sungai. Tanpa air yang bersih makhluk akan mati.
Begitulah penting nya air, kini kita bisa menyaksikan kenyataan benua Afrika dan India,
dimana tidak ada air, semua sungai kering. Akibatnya banyak binatang dan tumbuh
tumbuhan yang mati kekeringan. Terjadilah malapetaka kelaparan dan kehausan bagi
manusia. Suatu peristiwa yang sangat menyedihkan.
KESIMPULAN
Kita umat Islam,baik di Indonesia, maupun di negara2 Islam lainnya, ang selalu membaca,
membuka Al Quran sebagai buku pedoman hidup dari Tuhan Pencipta dan begitu kurang
mengamalkannya dengan baik dan sempurna sehingga tetap saja menjadi masyarakat
miskin. Pada hal tanah air kita adalah tanah yang kaya raya dari sumber alamnya yang
diberikan kepada bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara Jepang yang tidak
memilki sumber alam yang kaya.
Dari beberapa hal diatas dapat kita ambil kesimpulan sebagai instrospeksi diri untuk
menjadikan Bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang Madani, seperti yang kita cita-
citakan bersama. Yaitu :
1. Kita sering membaca Al Qur’an dan Hadits, tapi kita tidak memahami isi yang terkandung
dalam kitab kitab itu? begitu pula bacaan shalat yang dibaca setiap hari 5 kali, tidak tahu
artinya,..masha Allah, mudah2an Allah mengampuninya dan memberi petunjuk pada nya
amin..
2. Kita sering mensucikan diri dan Qolbu kita dengan melaksanakan shalat 5 kali sehari,
tapi kita masih melihat sampah sampah di sungai sungai, di jalan jalan, di pasar pasar dan
bahkan dimesjid mesjid WC nya masih kotor dan bau sekali? nauzubillah..
3. Kita sering berdo’a lama di mesjid, atau dirumah-rumah, tapi jarang permohonan itu di
kabulkan, tetap saja keadaan tidak berobah, karena kita tidak mau introspeksi diri
4. Kita tahu bahwa hidup ini pasti akan berakhir mati, tapi kesempatan emas (hidup) ini
tidak digunakan untuk berbuat kebaikan, berkarya yang bermanfaat, malah diabaikan saja,
waktu lewat habis sia sia, tidak bermakna dan bermanfaat kepada manusia banyak? dan
sudah tahu nanti akan diminta pertanggung jawaban. di akhirat.
5. Memang kita ini mencari hidup yang baik diakhirat yang kekal, tapi hidup dunia ini
haruslah di syukuri dengan banyak berkarya yang bermanfaat. Bukankah orang yang
beramal saleh ( karya yang baik dan bermanfaat ) yang bisa masuk surga ?
6. Kita tahu mencari uang begitu susah, tapi setelah mendapat rezeki, bukan disimpan
baik baik di dompet, tidak disyukuri, malah di lipat lipat, digulung gulung sampai lecek dan
kumal, sering kelihatan di mesjid2 (kotak amal) dan di pasar pasar. Nauzubillah.
Buku pintar “Al Quran dan Hadits ” kitab suci umat Islam dari Allah sebagai buku pedoman
hidup sudah ada ditangan kita. Bagi umat islam Indonesia hanya tinggal meyakininya,
memperbaiki sungguh sungguh bagaimana cara “bersyukur yang tepat guna ” sesuai
dengan petunjuk petunjuk al Quran atau mencontoh kepada Jepang yang sudah berhasil,
sebagaimana Nabi Muhammad saw menganjurkan ; ” hai umat ku, tuntutlah ilmu sebanyak
banyaknya sampai ke negeri Jepang (China) dan janganlan kamu berhenti belajar sampai
kamu keliang kubur “.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suyono Abdul Mubarok Sag, Modul Agama Islam Pertemuan Ke 7 Etos Kerja dalam
Islam
1. Srijanti, dkk., Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, (Yogyakarta : Graha
Ilmu, , 2007), Cet. Ke – 2,
1. 5. Sumber : Buletin Mimbar Jum’at No. 15 Th. XII 11 April 2008
2. Situs Internet Ade Hashman Site’s
3. Situs Internet My WordPress Design, Blog Mailist Pandji Winoto, Iin Fortina
Artikel ( Karyawan PT Addpluss tech Ind )
4. Daarut-tauhiid · Milis Islam Cyber-Santri Daarut Tauhiid LOOK TO THE EAST
AND LEARN FROM JAPAN 2 LOOK TO THE EAST AND LEARN FROM
JAPAN 2 “Taufik Bey” <taufikbe@centr
1. Situs Internet Oleh Hendry Risjawan ( Mencintai Pekerjaan Menuju Sukses )
Bravenet Blog – Atiga al Islam Indonesia
2. Rizaldy Siregar SAg, Naskah Seri Pembangunan – Bimbingan dan Penyuluhan
Agama Islam.