Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

26
Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang Dengan Etos Kerja Muslim Indonesia Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Dosen : Komarudin S.Ag.Ma Oleh Nama : Yunida Embarsari NIM : 43213010062 Jurusan : Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta Barat 2013/2014

Transcript of Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Page 1: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang

Dengan Etos Kerja Muslim Indonesia

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti

Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Dosen : Komarudin S.Ag.Ma

Oleh

Nama : Yunida Embarsari

NIM : 43213010062

Jurusan : Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana

Jakarta Barat

2013/2014

Page 2: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas terselesaikan

makalah mengenai sudut pandang Islam tentang etos kerja bangsa Jepang dan bangsa

Indonesia.

Rasa syukur ini kami panjatkan pula seiring dengan salah satu tujuan penulisan

makalah ini sebagai upaya mewujudkan tujuan daripada Pendidikan Agama Islam

adalah menciptakan ‘manusia yang baik dan bertakwa ‘yang menyembah Allah dalam

arti yang sebenarnya, yang membangun struktur pribadinya sesuai dengan syariah

Islam serta melaksanakan segenap aktifitas kesehariannya sebagai wujud

ketundukannya pada Tuhan.

Pandangan hidup muslim antara lain terwujud secara konkret dalam bentuk

berbagai tugas (kewajiban) yang harus dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi seorang mahasiswa muslim, tugas utama yang wajib diembannya setidaknya ada

3 (tiga):

Pertama, menuntut ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tugas

ini berkaitan dengan posisinya sebagai mahasiswa yang aktivitas utamanya adalah

belajar.

Kedua, mengkaji   Tsaqofah Islamiyah   (ilmu-ilmu keislaman) . Tugas ini berkaitan dengan

posisinya sebagai seorang muslim yang dengan sendirinya harus berpikir dan

berperilaku secara Islami.

Ketiga, mengemban dakwah Islamiyah. Tugas ini berkaitan dengan posisinya sebagai

seorang muslim sebagai bagian dari keseluruhan umat Islam, yang harus mempunyai

kepedulian terhadap keadaan umat dan harus berjuang untuk mengubah keadaan umat

menuju keadaan yang lebih baik.

Page 3: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Qs. Ali ‘Imraan

[3]: 19).

Terimakasih atas perhatiannya, kalau ada kesalahan itu adalah kelemahan kami, mohon di

maafkan dan diperbaiki, dan sekiranya ada yang benar, itu adalah milik Allah semata.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 4: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar         …………………………………………………………………1

2. Daftar Isi         …………………………………………………………………………3

3. Pendahuluan              ………………………………………………………………...4

4. Bab I. Pandangan Islam Tentang Etos Kerja         ………………………………..6

5. Bab II. Etos Kerja Bangsa Jepang  ………………………………………………. 11

6. Bab III. Etos Kerja Bangsa Indonesia         ……………………………………….15

7. Bab IV. Cara Pandang Muslim Terhadap Etos Kerja Jepang …........................18

8. Kesimpulan    ……………………………………………………………………...... 25

9. Daftar Pustaka          ……………………………………………………………….. 27

Page 5: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

BAB I

PANDANGAN ISLAM TENTANG ETOS KERJA

Islam memaknai tujuan bekerja tidak hanya dalam kehidupan duniawi tetapi juga

berdimensi jangka panjang yaitu kehidupan akherat, dan dengan harapan masuk surga.

Oleh sebab itulah dalam bekerja kita tidak menghalalkan segala cara namun mengikuti

aturan dan mencari ridho Allah SWT.

Bekerja menjadi salah satu bagian dari syariat Islam dan keharaman berpangku

tangan serta bermalas-malasan bagi orang yang     berkemampuan untuk bekerja. Allah

SWT berfirman: Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,

begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang yang mu’min, dan kamu akan dikembalikan kepada

[Allah] Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa

yang telah kamu kerjakan. (At-Taubah : 105).

Suatu hari Nabi Muhammad saw menemui seorang sahabatnya bernama

Sa’ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuh karena bekerja

sebagai tukang penghancur batu. Nabi bertanya “Wahai Saad, mengapa

tanganmu hitam, kasar dan melepuh ?” Saad menjawab, “tangan ini

kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku ya Rasul Allah”.Nabi yang

mulia seketika mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, “Demi

Allah, Saad, tangan yang seperti ini tidak akan pernah tersentuh api neraka”.

Seseorang akan dikenal dan diperhitungkan berdasarkan kerja yang dilakukan.

Selain kerja sebagai usaha memenuhi kebutuhan, juga sebagai penunjukkan jati diri

masyarakat dengan ideologi yang diyakininya. Masyarakat di beberapa negara maju

asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Hongkong dikenal sebagai masyarakat pekerja.

Satu dengan yang lain saling berlomba untuk bisa menjadi yang terbaik di Asia. Itulah

yang disebut dengan fighting Spirit (semangat bersaing) dalam rangka mencapai

idealisme ideologi yang mereka anut.

Page 6: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Fighting Spirit sudah ada dalam sistem ajaran islam. Dianjurkan kepada

pemeluknya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat).

Allah berfirman :

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.

Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada

pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).Sesungguhnya Allah

Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah : 148).

 Berpangku tangan merupakan perbuatan tercela dalam agama Islam. Umar bin

Khattab pernah menegur seseorang yang sering duduk berdo’a di mesjid tanpa mau

bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya. Umar berkata, Janganlah salah

seorang kamu duduk di mesjid dan berdo’a, “Ya Allah berilah aku rezeki”. Sedangkan ia

tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas dan hujan perak. Maksud

perkataaan Umar ini adalah bahwa seseorang itu harus bekerja dan berusaha, bukan

hanya bedo’a saja dengan mengharapkan bantuan orang lain.

Ada tiga tahapan yang harus dilakukan seseorang agar prestasi kerja meningkat

dan kerjapun bernilai ibadah.

Pertama, kerja keras. Ukuran kerja keras adalah kesempatan berbuat, tanpa pamrih.

Kedua, kerja cerdas. Kepasifan dalam menghadapi pekerjaan membatasi seseorang

tidak berusaha meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Profesionalisme

biasanya dijadikan ukuran dalam peningkatan prestasi di setiap pekerjaan.

Ketiga, ikhlas. Ukuran ikhlas berdasarkan ajaran Islam. Ikhlas dalam berkarya adalah

kunci kejujuran. Banyak para pekerja yang dalam pekerjaannya tekun dan cerdas

namun tidak ikhlas yang pada akhirnya menjadi petaka.

Page 7: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Ihsan berkaitan dengan etos kerja, yaitu melakukan pekerjaan dengan

sebaikmungkin, sesempurna mungkin atau seoptimal mungkin. Allah mewajibkan atas

segala sesuatu, sebagaimana firman-Nya, “Yang membuat segala sesuatu yang Dia

ciptakan sebaik-baiknya“. (QS. As-Sajdah [32]: 7).

 itqan dalam mengerjakan sesuatu. Itqan berarti membuat atau mengerjakan

sesuatu secara sungguh-sungguh dan teliti sehingga rapi, indah, tertib dan bersesuaian

dengan yang lain dari bagian-bagiannya. Allah SWT berfirman, “Seni ciptaan Allah yang

membuat dengan teliti (atqana) segala sesuatu” (QS. An-Naml [27]: 88).

perintah ihsan merupakan perintah kepada umat Islam untuk melakukan

pekerjaan dengan sebaik mungkin. Semangat ini akan melahirkan etos kerja umat

Islam yang tinggi dalam setiap profesi yang mereka tekuni.

Monastisisme adalah pandangan atau sikap hidup menyendiri di suatu tempat

dengan menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat. Tujuannya hanya untuk bertapa

tanpa niat untuk melakukan perubahan dan perbaikan masyarakat.

Asketisme adalah pandangan atau sikap hidup keagamaan yang menganggap

pantang segala kenikmatan dunia atau dengan penyiksaan diri dalam rangka beribadat

dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pandangan ini dalam sistem ajaran Al Qur-an. Ditegaskan bahwa manusia tidak

akan mendapatkan sesuatu apa pun kecuali yang ia usahakan sendiri.

Kerja adalah bentuk eksistensi manusia. Yaitu bahwa harga manusia – yakni, apa yang

dimilikinya – tidak lain ialahamal perbuatan atau kerjanya itu. Manusia ada karena

amalnya, dan dengan amalnya yang baik itu manusia mampu mencapai harkat yang

setinggi-tingginya, yaitu bertemu Robb nya dengan penuh keridhoan.

Page 8: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

BAB II

ETOS KERJA BANGSA JEPANG

Jepang selama ini kita kenal sebagai salah satu negara didunia yang memiliki

etos kerja yang hebat. Etos kerja yang baik ini menimbulkan suatu dampak kemajuan

teknologi dan penguasaan teknologi,serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

negara jepang itu sendiri.

Etos kerja orang jepang terkenal dari dulu selama perang dunia ke 2 jepang

yang merupakan negara kecil dapat menguasai sebagian besar wilayah asia dan

Amerika Serikat sempat diluluhlantahkan (pearl harboar) hingga akhirnya bertekuk lutut

setelah hirosima dan nagasaki di bom atom oleh sekutu

Semangat dan pantang menyerah merupakan ciri orang jepang, dari semboyan

samurai yang menyatakan “Lebih baik mati dari pada berkalang malu”, ada juga istilah

MAKOTO yang artinya bekerja dengan giat semangat, jujur serta ketulusan.

Etos kerja seperti itulah yang membuat kepemimpinan perusahaan Jepang

yang besar membentuk 3 sistem :

(1). Sistem ketenagakerjaan sepanjang hidup, yakni perusahaan biasanya tidak putus

hubungan kerja.

(2). Sistem kenaikan gaji sejajar umur, yakni perusahaan menaikan gaji pekerjanya

tergantung umur mereka.

(3). Serikat pekerja yang diorganisasi menurut perusahaan, yakni, berbeda dengan

pekerja yang diorganisasi menurut jenis kerja, semua pekerja sebuah perusahaan, jenis

kerja apapun, diorganisasi satu serikat pekerja.

Page 9: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Ciri-ciri etos kerja dan budaya kerja orang Jepang adalah,

1. Bekerja untuk kesenangan, bukan untuk gaji saja. Tentu saja orang Jepang juga

tidak bekerja tanpa gaji atau dengan gaji yang rendah. Tetapi kalau gajinya lumayan,

orang Jepang bekerja untuk kesenangan. Jika ditanya “Seandainya anda menjadi

milyuner dan tidak usah bekerja, anda berhenti bekerja ?”, kebanyakan orang Jepang

menjawab, “Saya tidak berhenti, terus bekerja.” Bagi orang Jepang kerja itu seperti

permainan yang bermain bersama dengan kawan yang akrab. Biasanya di Jepang kerja

dilakukan oleh satu tim. Dia ingin berhasil dalam permainan ini, dan ingin menaikkan

kemampuan diri sendiri. Dan bagi dia kawan-kawan yang saling mempercayai sangat

penting. Karena permainan terlalu menarik, dia kadang-kadang lupa pulang ke rumah.

Fenomena ini disebut “work holic” oleh orang asing.

2. Mendewakan langganan. Memang melanggar ajaran Islam, etos kerja orang Jepang

mendewakan client/langganan sebagai Tuhan. “Okyaku sama ha kamisama desu.”

(Langganan adalah Tuhan.) Kata itu dikenal semua orang Jepang. Kata ini sudah motto

bisnis Jepang. Perusahaan Jepang berusaha mewujudkan permintaan dari langganan

sedapat mungkin, dan berusaha berkembangkan hubungan erat dan panjang dengan

langganan.

3. Bisnis adalah perang. Orang Jepang yang di dunia bisnis menganggap bisnis

sebagai perang yang melawan dengan perusahaan lain. Orang Jepang suka membaca

buku ajaran Sun Tzu, The Art of War untuk belajar strategis bisnis.

Sun Tzu adalah sebuah buku ilmu militer Tiongkok kuno, pada abad 4 sebelum masehi.

Sun Tzu itu suka dibaca oleh baik samurai dulu maupun orang bisnis sekarang. Untuk

menang perang, perlu strategis dan pandangan jangka panjang. Budaya bisnis Jepang

lebih mementingkan keuntungan jangka panjang. Supaya menang perang seharusnya

diadakan persiapan lengkap untuk bertempur sekuat tenaga.

pribahasa “ Hara ga hette ha ikusa ha dekinu.”  (Kalau lapar tidak bisa bertempur).

Page 10: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Perang Dunia II dengan dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki,

Jepang mampu bertahan dan bahkan bangkit dengan kekuatan yang sangat luar biasa

menjadi suatu negara maju di kawasan Asia Timur, dan mampu menempatkan negara

dalam posisinya dalam jajaran negara-negara dengan perekonomian terkuat di dunia.

Hal ini dibuktikan pada pertengahan era 1990-an, Product National Bruto (PNB) Jepang

mencapai US$ 37,5 miliar atau 337,5 triliun rupiah, yang sekaligus menempatkan

Jepang pada posisi ke-2 setelah Swiss yang memiliki PNB tertinggi di dunia. 

Jepang dikenal sebagai negara yang mempunyai banyak kekurangan antara lain

dari segi fisik orang Jepang rata-rata berpostur kecil, wilayah teritorial yang

sempit, dari segi tata letak geografis negara Jepang terletak di jalur lempeng

pergeseran kerak bumi yang berpotensi rawan gempa bumi, sumber daya alam

yang terbatas, dan masih banyak kekurangan yang lain.

Dari beberapa hal diatas dapat kita ambil kesimpulan(1), etos kerja bangsa

jepang diantaranya:

1, Bersikap Benar dan berani Bertangung Jawab.

2. Berani dan Ksatria

3. Mengabdi dan Loyal

4. Bersifat Tulus dan Sungguh-sungguh

5. Menjaga Martabat dan Kehormatan

Page 11: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

BAB III

ETOS KERJA BANGSA INDONESIA

Cak Nur = Nurcholis Majid Salah satu Tokoh Cendekiawan Muslim Indonesia

Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah ruah dan jumlah

penduduk yang besar.  itu merupakan modal untuk mewujudkan masyarakat yang

makmur dan sejahtera. Kenyataannya rakyat miskin bertambah banyak, pengangguran

semakin meningkat, dan banyak anak yang tidak bersekolah.

Salah satu yang dianggap sumber kemunduran Indonesia menurut Alm.Cak

Nur adalah soal etos kerja. Etos kerja bangsa kita dinilai sangat lemah. Sebuah

gugatan kemudian muncul, apakah ada hubungannya dengan Islam ? sebagai anutan

nilai sistem moral yang dianut mayoritas negeri ini apakah Islam membentuk

mentalitas etos kerja tsb? Tentu saja tidak. Dan ini sekali lagi bukti hubungan

membias bahwa nilai-nilai Islam tidak hadir sebagai spirit hidup tapi hanya tercermin

dalam ritualitas simbolik, yang seringkali muncul adalah pertengkarkan persoalan-

persoalan yurisrudensi (fiqih) tentang sesuatu ini boleh atau tidak. Agama dibonsai,

padahal ia lebih luas dari sekedar masalah hukum dan ritual formal…. Semua

dimensi hidup ini sendiri sesungguhnya adalah hamparan sejadah panjang…. 

Sayang bila dinegeri kita Islam hanya hadir sekedar menjadi ritual simbolik, belaka.

Page 12: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Etos kerja’ orang Indonesia” ada 6 adalah :

 

(1) Munafik atau hipokrit. Suka berpura-pura, lain di mulut lain di hati;

(2) Enggan bertanggung jawab. Suka mencari kambing hitam;

(3) Berjiwa feodal. Gemar upacara, suka dihormati daripada menghormati dan lebih

mementingkan status daripada prestasi;

(4) Percaya takhyul. Gemar hal keramat, mistis dan gaib;

(5) Berwatak lemah. Kurang kuat mempertahankan keyakinan, plinplan, dan gampang

terintimidasi. Dari kesemuanya, hanya ada satu yang positif, yaitu

(6) Artistik, dekat dengan alam

Menurut Mochtar Lubis dalam Buku Manusia Indonesia thn 1997

Etos kerja yang rendah ini, ber-implikasi menempatkan umat Islam termarjinalisasi

dalam ekonomi. Kelompok terbesar dari bangsa ini sering dikalahkan dalam bidang

ekonomi oleh kelompok minoritas tanpa rnelalui perebutankekuasaan,tetapi cukup melalui

solidaritas antara sesama mereka. Untuk melakukan perbaikan ekonomi ini, etos kerja yang

tinggj perlu dimiliki, disamping pening-katan SDM, dan ukhuwah islamiyah.

Page 13: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

BAB IV

CARA PANDANG MUSLIM TERHADAP ETOS KERJA BANGSA JEPANG

Arti bersyukur menurut Al Quran dan Hadits adalah sebagai berikut di bawah ini.

1. Hendaklah selalu mematuhi peraturan Allah SWT. Mengikuti perintah-perintahNya

dan menjahui laranganNya

2. Hendaklah selalu mengingat Allah yang Pemberi nikmat dan Pencipta

Agung.(berzikir)

3. Hendaklah menggunakan pemberiat Allah tsb sesuai dengan kemauan

Allah.

4. Hendaklah membaca dan memahami buku Pedoman Hidup manusia Al Quran dan

Hadits sebaik-baiknya.

5. Kalau mendapat musibah, bacalah “innalillahi wainna illahi

rajiuun”semua adalah milk Allah dan akan kembali kepada Allah swt.

6. Kalau mendapat karunia Tuhan, bacalah” Alhamdulillah “

Bersyukur  kepada manusia yang telah berbuat baik;( orang yang pandai bersyukur

kepada Allah mereka juga pandai bersyukur kepada sesama nya dan begitu pula

sebaliknya.

Page 14: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

1. Do’akan selalu dalam shalat orang orang yang berjasa dalam

kehidupan kita, agar hubungan bathin tidak terputus. Allah Maha Tahu gerak gerik hati

manusia.

2. Berusahalah menyenangkan atau mengembirakan orang yang telah membantu kita.

Pandai pandailah membalas budi baik dengan kebaikan pula. Jaga hubungan atau

selalu bersilahturahmilah dengan dia.

3. Janganlah cepat melupakan pertolongan orang. Kalau bertemu

kembali, walaupun sudah berbulan atau bertahun tahun, ucapkanlah kembali

“terimakasih” dengan rendah hati atas bantuan bapak, ibu atau teman yang diberikan

dulu kepada kami, karena bantuan atau pertolongannya itu sangat berharga sekali

dalam menolong kami.

Hati orang yang menolong disenangi, kalau minta bantuan kembali, akan mudah

didapat.

4. Gunakanlah atau fungsikanlah pertolongan atau bantuan atau sebuah hadiah itu

sesuai dengan keinginan si pemberinya.

Demikianlah pemahaman arti bersyukur menurut Al Quran dan Hadits. Alangkah indah

dan cantiknya aturan aturan Tuhan tersebut diatas kalau  dilaksanakan.

Marilah kita lihat cara cara Jepang mensyukuri pemberian Tuhan:

Page 15: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Akal, Allah memberikan akal kepada manusia. Akal biasa digunakan manusia untuk

berpikir, belajar, juga agar dapat mengolah pemberian Tuhan yang bertebaran dimuka

bumi ini, selain untuk mensyukurinya juga untuk kesejahteran manusia itu sendiri. Kalau

hidup kita sudah sejahtera, maka beribadah kepada Allah akan semakin lebih mantap

dan nyaman. Orang Jepang sangat pandai memfungsikan / menggunakan akalnya

dengan baik dan lebih sempurna. Mereka rajin membaca buku dan belajar mencari

ilmu. Mereka sadar sekali bahwa dengan banyak ilmulah maka mereka bisa mengolah

pemberian Tuhan secara baik dan optimal. Dengan kata lain, orang yang tidak

menggunakan akalnya dengan baik maka mereka juga tidak akan bisa mengolah

pemberian Allah secara optimal. Makin optimal akal seseorang digunakan, makin tinggi

derajat kesejahteran kehidupannya. Orang Jepang sudah sangat pandai mensyukuri

akal yang diberikan Tuhan dengan tepat guna.

Waktu, Allah memberikan waktu 24 jam perhari kepada setiap orang. Allah Maha Adil

dan Maha Bijaksana. Dalam waktu 24 jam itu, ada orang yang bisa berpengasilan 100

juta rupiah dan ada pula yang tidak berpengasilan sepersenpun. Ada bermacam

macam pendapatan. Produktifitas sudah tentu banyak tergantung pada kerja keras,

membanting tulang, rajin belajar mencari ilmu, plus berdo’a kepada Allah swt. Orang

Jepang bisa hidup sejahtera, bisa menghilangkan kemiskinan dari bumi Sakura, semua

itu tidak lepas daripada pandainya mereka mensyukuri pemberian pemberian Allah

dengan baik dan optimal. Bagi orang Jepang “waktu” sangat berharga. Mereka selalu

berjalan cepat cepat, tidak mau bersantai santai, selalu tepat waktu dan memenuhi

janji. Mereka rajin dan tekun dalam bekerja, sehingga dalam waktu24 jam itu, mereka

bisa memproduksi barang barang jauh lebih banyak dari negara negara lainnya.

Mereka benar benar mensyukuri “waktu” dengan baik sekali. Inilah salah satu sebab

kenapa Nabi bersabda; tuntutlah ilmu sampai ke Jepang(china). Nabi sudah

mengetahui lebih dahulu, bahwa orang Jepang lebih pandai bersyukur dari pada orang2

Arab yang masih jahiliyah.

Page 16: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Ilmu, Allah memerintahkan pada Nabi Muhammad saw “bacalah bacalah” dan juga

ada  sebuah firman Allah ” meninggikan Allah beberapa derajat, bagi orang yang

berilmu.” Allah memberikan akal,mata,dan juga pendengaran agar manusia bisa

mencari ilmu,atau agar manusia bisa mensyukuri pemberianTuhan itu. Kita dapat

melihat masyarakat Jepang itu suka membaca buku buku, baik dirumah maupun di

perjalanan. Mereka tidak suka membuang buang waktu sia-sia. Ternyata dengan ilmu

yang banyak mereka proleh dari membaca, mereka dapat mengolah bahan bahan

mentah yang diberikan Allah menjadi ribuan macam barang barang yang bermanfaat

untuk manusia dan makhluk Tuhan lainnya.. Misalnya bahan mentah : besi. Dengan

bahan besi mereka dapat membuat mobil, kapal laut, dan alat alat kantor dan rumah

serta pertanian lainnya. Begitu pula bahan mentah dari minyak; mereka dapat

mengolah menjadi ribuan macam barang plastik yang bermanfaat untuk manusia dan

umat islam. Jepang benar benar telah pandai mensyukuri mata ,waktu, pendengaran

untuk mencari ilmu,dan ilmu yang didapat dusyukuri dengan mengolah pemberian2

Allah yang lain. Semua itu untuk kesejahteraan umat manusia agar hidupnya sejahtera,

bahagia, tertib, bersih dan harmanis. Dan akhirnya dapat beribadahkepada Allah

dengan rasa nikmat dan aman.

Page 17: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

Udara, banyak dari kita tidak menyadarinya, bahwa salah satu pemberian Alah yang

sangat penting adalah udara atau oksigen.( O2), tanpa oksigen manusia tidak bisa

hidup. Oksigen akan terasa mahal kalau kita sedang sakit dan sangat memerlukan

oksigen. Sampai sampai untuk mendapatkan oksigen dari rumah sakit kita harus

membayarnya dengan mahal, malah bisa sampai jutaan rupiah. Tapi oksigen yang kita

hirup sehari hari yang kita tidak pernah membayar beberapa rupiahpun kepada Allah.

Bahkan sebagai pemeliknya, terkadang kita sampai melupakan Allah swt. sebagai

pemilik diri kita. Nauzubillah min dzaliq. Masyarakat Jepang sangat pandai mensyukuri

udara yang dihirupnya. Mereka menjaga udara agar selalu bersih dengan cara

menanam pohon pohon kayu di kota kota besar. Dan melarang mobil mobil yang

mengeluarkan asap yang terlalu kotor dan hitam, karena itu adalah racun yang

berbahaya bagi pernafasan manusia dan binatang. Begitupun mereka melarang pabrik

pabrik yang membuang asab beracun. Mereka yang memiliki pabrik pabrik diharuskan

berusaha memperkecil resiko rusaknya kebersihan udara. Demikianlah Jepang pandai

mensyukuri pemberian Allah yaitu udara (hidup akan sehat dan enak kalau udaranya

bersih).

Sungai dan air, Allah mendistribusikan air yang diperlukan oleh manusia, binatang dan

tumbuh tumbuhan melalui sungai sungai. Tanpa air yang bersih makhluk akan mati.

Begitulah penting nya air, kini kita bisa menyaksikan kenyataan benua Afrika dan India,

dimana tidak ada air, semua sungai kering. Akibatnya banyak binatang dan tumbuh

tumbuhan yang mati kekeringan. Terjadilah malapetaka kelaparan dan kehausan bagi

manusia. Suatu peristiwa yang sangat menyedihkan.

Page 18: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

KESIMPULAN

Kita umat Islam,baik di Indonesia, maupun di negara2 Islam lainnya, ang selalu membaca, 

membuka Al Quran  sebagai buku pedoman hidup dari Tuhan Pencipta dan begitu kurang

mengamalkannya dengan baik dan sempurna sehingga tetap saja menjadi masyarakat

miskin. Pada hal tanah air kita adalah tanah yang kaya raya dari sumber alamnya yang

diberikan kepada bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara Jepang yang tidak

memilki sumber alam yang kaya.

Dari beberapa hal diatas dapat kita ambil kesimpulan sebagai instrospeksi diri untuk

menjadikan   Bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang Madani, seperti yang kita cita-

citakan bersama. Yaitu :

1. Kita sering membaca Al Qur’an dan Hadits, tapi kita tidak memahami isi yang terkandung

dalam kitab kitab itu? begitu pula bacaan shalat yang dibaca setiap hari 5 kali, tidak tahu

artinya,..masha Allah, mudah2an Allah mengampuninya dan memberi petunjuk pada nya

amin..

2. Kita sering mensucikan diri dan Qolbu kita dengan melaksanakan shalat 5 kali sehari,

tapi kita masih melihat sampah sampah di sungai sungai, di jalan jalan, di pasar pasar dan

bahkan dimesjid mesjid WC nya masih kotor dan bau sekali? nauzubillah..

3. Kita sering berdo’a lama di mesjid, atau dirumah-rumah, tapi jarang permohonan itu di

kabulkan, tetap saja keadaan tidak berobah, karena kita tidak mau introspeksi diri

Page 19: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

4.  Kita tahu bahwa hidup ini pasti akan berakhir mati, tapi kesempatan emas (hidup) ini 

tidak digunakan untuk berbuat kebaikan, berkarya yang bermanfaat, malah diabaikan  saja,

waktu lewat habis sia sia, tidak bermakna dan bermanfaat kepada manusia banyak? dan

sudah tahu nanti akan diminta pertanggung jawaban. di akhirat.

5. Memang kita ini mencari hidup yang baik diakhirat yang kekal, tapi hidup dunia ini

haruslah di syukuri  dengan banyak berkarya yang bermanfaat. Bukankah orang yang

beramal saleh ( karya yang baik dan bermanfaat ) yang bisa masuk surga ?

6.  Kita tahu mencari uang begitu susah, tapi setelah mendapat rezeki, bukan disimpan  

baik baik di dompet, tidak disyukuri,   malah di lipat lipat, digulung gulung sampai lecek dan

kumal, sering kelihatan di mesjid2 (kotak amal) dan di pasar pasar. Nauzubillah.

Buku pintar “Al Quran dan Hadits ” kitab suci umat Islam dari Allah sebagai buku pedoman

hidup sudah ada ditangan kita. Bagi umat islam Indonesia hanya tinggal meyakininya,

memperbaiki sungguh sungguh bagaimana cara “bersyukur yang tepat guna ”   sesuai

dengan petunjuk petunjuk al Quran atau mencontoh kepada Jepang yang sudah berhasil,

sebagaimana Nabi Muhammad saw menganjurkan ; ” hai umat ku, tuntutlah ilmu sebanyak

banyaknya sampai ke negeri Jepang (China) dan janganlan kamu berhenti belajar sampai

kamu keliang kubur “.

Page 20: Perbandingan Etos Kerja Bangsa Jepang3.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Suyono Abdul Mubarok Sag, Modul Agama Islam Pertemuan Ke 7 Etos Kerja dalam

Islam

1. Srijanti, dkk., Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, (Yogyakarta : Graha

Ilmu, , 2007), Cet. Ke – 2,

1. 5. Sumber : Buletin Mimbar Jum’at No. 15 Th. XII 11 April 2008

2. Situs Internet Ade Hashman Site’s

3. Situs Internet My WordPress Design,  Blog Mailist Pandji Winoto, Iin Fortina

Artikel ( Karyawan PT Addpluss tech Ind )

4. Daarut-tauhiid · Milis Islam Cyber-Santri Daarut Tauhiid LOOK TO THE EAST

AND LEARN FROM JAPAN 2 LOOK TO THE EAST AND LEARN FROM

JAPAN 2 “Taufik Bey” <taufikbe@centr

1. Situs Internet  Oleh Hendry Risjawan ( Mencintai Pekerjaan Menuju Sukses )

Bravenet Blog – Atiga al Islam Indonesia

2. Rizaldy Siregar SAg, Naskah Seri Pembangunan – Bimbingan dan Penyuluhan

Agama Islam.