Qurdis - Etos kerja

28
ETOS KERJA Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Terstuktur Al-Quran Hadits Disusun oleh : Ummu Kalsum Andi Lajeng (1112016200012) Citra Chairunnisa Aziz (1112016200023) Faisal Amanillah (11120162000 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Transcript of Qurdis - Etos kerja

Page 1: Qurdis - Etos kerja

ETOS KERJA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Terstuktur Al-Quran Hadits

Disusun oleh :

Ummu Kalsum Andi Lajeng (1112016200012)

Citra Chairunnisa Aziz (1112016200023)

Faisal Amanillah (11120162000

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMA

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: Qurdis - Etos kerja

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Al-

Quran Hadits.

Terselesainya makalah ini tak lepas dari bantuan dan nasehat-nasehat dari berbagai pihak,

maka sudah menjadi kewajiban penulis untuk berterimakasih kepada Bapak Mundzier Suparta,

selaku dosen mata kuliah Al-Quran Hadits, teman-teman yang kami banggakan dan semua pihak

yang telah memberikan motivasi dan berbagi pengetahuannya sehingga terselesaikannya

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari sempurna, baik dari

segi bahasa maupun segi ulasannya. Segala kritik dan saran dari pihak yang terkait, penulis

terima dengan lapang dada agar penulis dapat melakukan hal ini dengan lebih baik lagi.

Harapan penulis agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga pada masa-

masa yang akan datang penyusunan makalah ini dapat lebih baik lagi.

Ciputat, 02 Mei 2013

Penulis

Page 3: Qurdis - Etos kerja

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Arti dan Makna Bekerja

2. Ciri-Ciri Etos Kerja Muslim

2.1 Pendekatan Sifat-sifat

2.2 Pendekatan Perilaku

2.3 Pendekatan Situasional

3. Model-model Kepemimpinan

3.1 Model Personal-situasional

3.2 Model Kontingensi

3.3 Model Managerial Grid

3.4 Model Tiga Dimensi

4. Kekuatan-kekuatan Kepemimpinan

4.1 Kekuatan Teknikal

4.2 Kekuatan Manusia

4.3 Kekuatan Pendidikan

4.4 Kekuatan Simbolik

4.5 Kekuatan Budaya

5. Peranan Seorang Pemimpin

Page 4: Qurdis - Etos kerja

6. Fungsi Kepemimpinan

7. Pemimpin yang Baik Dalam Kepemimpinan Pendidikan

8. Memperbaiki Kepemimpinan

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Qurdis - Etos kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan bagi

kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja melainkan

juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan

kerja.

Bekerja adalah fitrah dan sekaligus salah satu identitas manusia, sehingga bekerja

diwajibkan bagi tiap muslim. Kerja merupakan bagian dari amal yang tak lepas dengan

kaitan iman seseorang. Idealnya, semakin tinggi iman itu maka semangat kerjanya juga

selaras. Keberhasilan kerja seseorang diantaranya ditentukan oleh adanya etos kerja yang

tinggi dan berakar dalam dirinya. Dengan cara memahami dan meyakini ajaran-ajaran

agama yang berhubungan dengan penilaian ajaran agama tersebut terhadap kerja, akan

menumbuhkan suatu etos kerja pada diri seseorang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etos kerja?

2. Apa saja ciri-ciri etos kerja muslim?

3. Bagaimana bentuk etos kerja Islam?

C. Tujuan

1. Memahami apa yang dimaksud dengan etos kerja

2. Memahami ciri-ciri etos kerja muslim

3. Memahami bentuk etos kerja Islam

Page 6: Qurdis - Etos kerja

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengetian Etos Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos ialah etos ialah pandangan hidup

yg khas dr suatu golongan sosial. Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yaitu suatu sifat

khusus dari perasaan moral dan kaidah-kaidah etis dalam sekelompok orang.. Etos

berasal dari bahasa Yunani (ethos) yaitu suatu sifat khusus dari perasaan moral dan

kaidah-kaidah etis dalam sekelompok orang. Maka secara lengkapnya ”etos’’ ialah

karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan, yang bersifat khusus tentang

seseorang individu atau sekelompok manusia. Perkataan ”etos” terambil pula perkataan

”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak atau bersifat akhlaqi yaitu kualitas

esensial seseorang atau suatu kelompok termasuk suatu bangsa. Sehingga dengan kata

”etik” atau ”etos’’ dikenallah istilah etika bisnis yaitu cara atau pedoman perilaku dalam

menjalankan sesuatu usahanya.1

Kerja, adalah kata dasar dari bekerja, yang berarti melakukan sesuatu, bekerja

dapat dilihat dari tiga segi pandang. Pertama, dari segi perseorangan, bekerja adalah

gerak daripada badan dan pikiran orang untuk melangsungkan hidup badaniah maupun

rohaniah. Kedua, dari segi kemasyarakatan, bekerja merupakan melakukan sesuatu untuk

memuaskan kebutuhan masyarakat. Ketiga, dari segi spiritual bekerja merupakan hak dan

kewajiban manusia dalam memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa etos kerja ialah melakukan suatu kegiatan

yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan. Etos kerja islam

1 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995) hal.252 Nanat Fatah Natsir, Etos Kerja Wirausahawan Muslim (Bandung : Gunung Djati Press, 1999) hal.76

Page 7: Qurdis - Etos kerja

merupakan bagian dari konsep Islam yang merupakan nilai-nilai untuk membentuk

kepribadian seseorang yang baik dalam bekerja.

2. Ciri-Ciri Etos Kerja Muslim

2.1 Memiliki jiwa kepemimpinan

Memimpin berarti mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi orang lain,

agar orang lain tersebut dapat berbuat sesuai dengan keinginannya. Kepemimpinan

berarti kemampuan untuk mengambil posisi dan sekaligus memainkan peran (role),

sehingga kehadiran dirinya memberikan pengaruh pada lingkungannya. Seorang

pemimpin adalah seorang yang mempunyai personalitas yang tinggi. Dia larut dalam

keyakinannya tetapi tidak segan untuk menerima kritik, bahkan mengikuti apa yang

terbaik.

- �س�- ٣٦ �ي ل �ك� ل ه ب �م� عل ن� إ م�ع� الس� �ص�ر� �ب و�ال �ف�ؤ�اد� و�ال �ل� ك ك� �ولـئ أ �ان� ك ��ه ع�ن ' ؤ�وال م�س�

� و�ال ��ق�ف ت م�ا

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena

pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta

pertanggungjawabannya. (Al-isra;36)

makna mufrodat:

Dan janganlah kamu � و�ال ��ق�ف ت

Mengikuti م�ا �س� �ي ل

Pendengaran �م� ل ع

Penglihatan �ص�ر� �ب و�ال

Penglihatan �ف�ؤ�اد� و�ال

pertanggungjawabannya. ' ؤ�وال م�س�

Page 8: Qurdis - Etos kerja

Semangat dan rasa kepemimpinan harus sejak dini ditanamkan dikalangan

keluarga muslim. Apabila dia ingin melihat putra putrinya sebagai generasi yang

kuat, menjadi subyek dan bukan sebaliknya kita mengantarkan anak anak kita

sebagai calon calon sapi perahan yang tidak berdaya, sehingga Allah sendiri mewanti

wanti kita semua, hendaknya kita merasa sangat khawatir apabila meninggalkan

generasi yang lemah ( dzuriatan dzi’afan )

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kamu sekalian adalah

pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam

(Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya.

Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab

mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan

bertanggung jawab atas  kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah

pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya.

Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab

atas kepemimpinannya.

2.2 Selalu berhitung (QS. Al-Hasyr : 18)

- �ه�- ١٨ الل �نظ�ر� �ت و�ل �ف�س� ن م�ا ق�د�م�ت� Zغ�د ل �ق�وا و�ات �ه� الل ن� إ �ه� الل ير� ب خ� م�ا ب �ون� �ع�م�ل ت

�ا ي �ه�ا ي� أ �ذين� ال �وا آم�ن �ق�وا ات

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Page 9: Qurdis - Etos kerja

Sebagai mana rasulullah bersabda dengan ungkapannya yang paling indah :

“berkerjalah untuk duniamu, seakan akan engkau akan hidup selama lamanya dan

beribadahlah untuk akhirat seakan akan engkau akan mati besok. “

Di dalam bekerja dan berusaha, akan tampaklah jejak seorang muslim yang selalu

teguh pendirian, tetap janji dan berhitung dengan waktu.

2.3 Menghargai waktu (Al-Ashr : 1-3)

ال� - إ �ذين� ال �وا آم�ن �وا و�ع�مل ح�ات الص�ال �و�اص�و�ا و�ت gح�ق� ال ب �و�اص�و�ا ان�- ٢و�ت نس� اإل� �في ل Zر خ�س�

ن� - �ع�ص�ر- ١إ و�ال

- �ر- ٣ الص�ب ب

Artinya :

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran.

Waktu adalah rahmat yang tiada terhitung nilainya. Pengertian terhadap makna

waktu merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Sehingga sebagai konsekuensi

logisnya menjadikan waktu sebagai wadah produktifitas.

Menyusun tujuan, membuat perencanaan kerja, dan kemudian melakukan evaluasi

atas hasil kerja, merupakan salah satu ciri dan karakter seorang mujahid. Al qur’an

meminta setiap muslim untuk memperhatikan dirinya dalam rangka persiapan

menghadapi hari esok. Sebab itulah disadari oleh setiap muslim bahwa memang apa

Page 10: Qurdis - Etos kerja

yang akan diraih pada waktu yang akan dating ditentukan oleh caranya mengada pada

hari ini.

2.4 Dia tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan

Dalam pribadi seorang muslim tidak ada kamus menyerah, pantang surut apalagi

terbelenggu dalam kemalasan. Sekali ia berniat, tak ada yang dapat menghalangi.

Dengan semangat ini, seorang muslim selalu berusaha untuk mengambil posisi dan

memainkan perannya yang dinamis dan kreatif.

AL-Quran di ummu

Hadits blm

2.5 Hidup berhemat dan efisien

Seorang musim akan menjauhkn diri dari sikap yang tidak produktif dan mubazir

karena mubazir adalah skutunya setan yang maha jelas. Seorang muslim berhemat

bukanlah karena igin menumpuk kekayaan, sehingga melahirkan sifat kikir

individualistis, namun berhemat dikarenakan suatu reserve , bahwa tidak selamanya

waktu berjalan lurus. Sehingga berhemat berarti mengestimasikan apa yang akan

terjadi di masa yang akan datang.3

Hadits Tentang Perintah Hemat

“Dari Abu Karimah al-Miqdad bin Ma`dikarib ra. berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW.

bersabda: Tidaklah lebih berbahaya seseorang itu memenuhi suatu bejana melebihi

bahayanya memenuhi perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang data

menegakkan tulang punggungnya. Dan seandainya ia tidak mampu berbuat seperti itu, maka

sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk nafasnya.

Al quran blm

3 Drs. H. Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim (Yogyakarta : PT Dana Bhakti Wakaf, 1995) hal.34

Page 11: Qurdis - Etos kerja

2.6 Memiliki jiwa wiraswasta

Seorang muslim tanggap terhadap lingkungan dan setiap tindakannya

diperhitungkan dengan laba-rugi, manfaat atau mudharat. Rasul sendiri merupakan

seorang penggembala dan pedagang ulung. Ia telah mencontohkan kepada umatnya

agar menjadi seorang wiraswasta yang jujur.

Sungguh sangat bijak apabila kita mau menyimak dan menghayati denga peuh

rasa tanggung jawab akan sabda Rasulullah yang mengatakan : “Innalloha yuhibul

mukminal muhtarif” (sesungguhnya Allah sangat cinta kepada seorang mukmin yang

berpenghasilan).4

Al-quran

2.7 Memiliki insting bertanding dan bersaing (Al-Baqarah : 148)

Semangat bertanding merupakan sisi lain dari citra seorang muslim yang memiliki

semangat jihad. Panggilan untuk ertanding dalam segala lapangan kebajikan dan

meraih prestasi, dihayatinya dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai panggilan

Allah dan sekaligus sebagai pembuktian ayat Quraniyah sebagaiana firmanNya:

lل� ك و�ل وج�ه�ة� ه�و� gيه�ا م�و�ل � ق�وا �ب ت ف�اس� ات �ر� ي �خ� ال �ن� �ي أ م�ا � �وا �ون �ك ت �ت �أ ي ��م ك ب �uه الل ' ج�ميعا ن� إ uه� الل ع�ل�ى gل� ك

- ١٤٨ -Zء ي� ش� ق�دير�

Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja

kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Seorang muslim yang memiliki etos kerja islami tidak pernah menyerah pada

kegagalan. Harus disadari bahwa keuletan dan kegigihan adalah fitrah diri setiap

4 Ibid., hal.36

Page 12: Qurdis - Etos kerja

pribadi manusia, sehingga sikap malas dan kehilangan sense of competition adalah

satu kondisi yang melawan fitrah kemanusiaannya dan mengkhianati misinya sebagai

seorang khalifah fil ardhi.5 Sebagaimana sabda Rasulullah saw. :

�ن – 4816 ب يع�ة� ب ر� ع�ن� د�ريس� إ ��ن ب �ه الل ��د ع�ب �ا �ن د�ث ح� ق�اال� Zر� �م�ي ن ��ن و�اب �ة� �ب ي ش� ي ب� أ ��ن ب �ر �ك ب �و �ب أ �ا �ن ح�د�ث

�ح�ي�ى ي �ن ب م�ح�م�د ع�ن� �م�ان� �ه ع�ث الل �س�ول ر� ق�ال� ق�ال� ة� �ر� ي ه�ر� ي ب� أ ع�ن� ج �ع�ر� األ� ع�ن� �ان� ب ح� �ن ب

lل� ك و�في الض�عيف �م�ؤ�من ال من� �ه الل ل�ى إ �ح�ب� و�أ �ر� ي خ� �ق�وي� ال ��م�ؤ�من ال �م� ل و�س� �ه �ي ع�ل ��ه الل ص�ل�ى

�ك� ص�اب� أ ن� و�إ �ع�ج�ز� ت و�ال� �ه الل ب �عن� ت و�اس� �ف�ع�ك� �ن ي م�ا ع�ل�ى اح�رص� �ر� ي �نgي خ� أ �و� ل �ق�ل� ت ف�ال� ي�ء� ش�

�ط�ان ي الش� ع�م�ل� ��ح �ف�ت ت �و� ل ن� ف�إ ف�ع�ل� اء� ش� و�م�ا �ه الل �ق�د�ر ق�ل� �كن� و�ل �ذ�ا و�ك �ذ�ا ك �ان� ك �ف�ع�ل�ت

Terjemah hadits / الحديث : ترجمة

Mu’min yang kuat itu lebih baik dari pada mu;min yang lemah dan dalam semua

kebaikan terimalah yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan pada Allah,

jangalah bermalas-malasan, ketika kamu mendapat sesuatu jangan berkata apabila

saya begini  maka begini dan begini tetapi katakanlah semua itu telah dipastikan

oleh Allah dan sesuai dengan kehendak Allah dan ketidaksadaran akan hal itu akan

membuka kreatifitas setan.

2.8 Keinginan untuk mandiri

1338 – Z ام حز� �ن ب ح�كيم ع�ن� يه ب� أ ع�ن� ام� هش� �ا �ن ح�د�ث �ب� و�ه�ي �ا �ن د�ث ح� م�اعيل� س� إ ��ن ب م�وس�ى �ا �ن ح�د�ث

� �د�أ و�اب ف�ل�ى الس� �د �ي ال من� �ر� ي خ� �ا �ي �ع�ل ال ��د �ي ال ق�ال� �م� ل و�س� �ه �ي ع�ل ��ه الل ص�ل�ى gي �ب الن ع�ن� ��ه ع�ن ��ه الل ضي� ر�

��ه الل ه �غ�ن ي �غ�ن ت �س� ي و�م�ن� ��ه الل ��عف�ه ي �ع�فف� ت �س� ي و�م�ن� 'ى غن ظ�ه�ر ع�ن� الص�د�ق�ة ��ر ي و�خ� ��ع�ول ت م�ن� ب

��ه الل ص�ل�ى gي �ب الن ع�ن� ��ه ع�ن ��ه الل ضي� ر� ة� �ر� ي ه�ر� ي ب� أ ع�ن� يه ب

� أ ع�ن� ام� هش� �ا ن �ر� ب خ�� أ ق�ال� Zب� و�ه�ي و�ع�ن�

ه�ذ�ا ب �م� ل و�س� �ه �ي ع�ل

5 Ibid., hal 38

Page 13: Qurdis - Etos kerja

Terjemah hadits / الحديث : ترجمة

Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, dan mulailah dari orang yang

menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-baiknya sedekah itu adalah dari punggung

orang kaya dan barang siapa yang minta dijaga maka Allah akan menjaganya dan

barang siapa yang minta kaya maka Allah akan memberinya kecukupan.

2.9 Haus untuk memiliki sifat keilmuan (Al-Isra : 36) (Al-Mujaadilah : 11)

Seorang muslim sadar bahwa dirinya tidak boleh ikut-ikutan tanpa pengetahuan

karena seluruh potensi dirinya suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban dari Allah

swt. Sebagaimana firman Allah :

- ٣٦ -� و�ال ��ق�ف ت م�ا �س� �ي ل �ك� ل ه ب �م� ل ع ن� إ م�ع� الس� �ص�ر� �ب و�ال �ف�ؤ�اد� و�ال �ل� ك ك� �ولـئ أ �ان� ك ��ه ع�ن ' ؤ�وال م�س�

Artinya : 36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya

itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra : 36)

Demikian pula ditegaskan dalam firmanNya :

�ذين� ال �وا آم�ن ذ�ا إ قيل� �م� �ك ل ح�وا �ف�س� ت في الس �م�ج� ال ح�وا ف�اف�س� ح �ف�س� ي ��ه الل �م� �ك ل ذ�ا و�إ قيل� وا �ز � انش

�ا ي �ه�ا ي� أ

- ف�ع- ١١ �ر� ي ��ه الل �ذين� ال �وا آم�ن �م� منك �ذين� و�ال �وا �وت أ �م� �عل ال Zج�ات د�ر� ��ه و�الل م�ا ب �ع�م�ل�ون� ت ير� ب خ�

وا �ز �ف�انش

Artinya : 11. Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

Page 14: Qurdis - Etos kerja

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

Setiap muslim harus dapat menerapkan tiada satu hari pun berlalu tanpa diisinya

dengan niali keilmuan. Seorang mujtahid adalah seorang yang haus untuk mencicipi

ilmu, karena dia sadar bahwa Rasulullah saw mewajibkan kepada setiap muslim

untuk mencari dan menggali ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Dengan

ilmu, ia mampu bersikap kritis dan mampu melakukan analisa yang tajam terhadap

segala fenomena yang terjadi di sekitarnya.6

Rasulullah SAW bersabda : "Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin

maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah)7

"Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan

purnama terhadap seluruh bintang." (HR. Abu Dawud )

3. Bentuk Etos Kerja Islam

3.1 Bekerja Sampai Tuntas

Bekerja dengan tuntas dapat diartikan pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan

hasil yang sangat memuaskan, dengan proses kerja yang baik juga dengan

menggunakan waktu dengan efisien dengan melakukannya seprofesional mungkin,

komitmen dengan kerjaan dan perencanaan serta evaluasi yang baik.

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang diantara kamu yang apabila mengerjakan

sesuatu pekerjaan, dia rapikan pekerjaan itu”

3.2 Bekerja dengan Ikhlas

6 Ibid., hal.427 Moch. Rizky Prasetya Kurniadi , 2012. http://mrizkypk.blogspot.com/2012/12/kumpulan-hadits-tentang-ilmu.html 21-5 10:26

Page 15: Qurdis - Etos kerja

Dimensi pekerjaan bukan semata duniawi, melaikan kehidupan setelah mati

dengan mengharap ridha Allah SWT. Usaha dan bekerja merupakan hal yang paling

baik jika diiringi dengan keikhlasan. Ikhlas merupakan sikap untuk menerima dengan

tulus hati. Dan Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran, Islam sangat tidak

menghendaki tindakan ketidak jujuran dan ancaman tidak masuk surga Allah SWT.

“Usaha dan bekerja paling baik ialah usaha dan bekerja dengan ikhlas dan bersih”

3.3 Bekerja Menggunakan Teknologi

Terus berusaha mengoptimalkan pekerjaan sebaik mungkin dengan perangkat

teknologi. Teknologi sangat memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat

dan mudah dan hasilnya akan lebih memuaskan bagi orang banyak. Dan umat Islam

tidak boleh bermalas-malasan dalam mempelajari teknoogi sehingga seakan umat

Islam menjadi terbelakang. Maka dari itu mahasiswa harus terus bangkit dan

semangat dan belajar lebih keras untuk kebangkitan peradaban.

“Rasulullah saw mengambil dua dirham dan memberikan ke seseorang laki-laki

anshar, dan berkata. “Satu dirham untuk membeli makan dan berikan kepada

keluargamu, dan satu dirham untuk membeli kapak, kemudian bawalah kemari”.

Orang tersebut kemudian kembali kepada Rasulullah SAW dengan membawa kapak,

dan Rasulullah bersabda : “Pergilah dengan mencari kayu itu dan kamu jangan

menampakkan dirimu dihadapanku selama lima belas hari.

Dari hadits di atas terlihat bahwa Rasulullah SAW memberikan alat kerja, dan

bukan uang kepada sahabat anshar untuk mendapatkan nafkah. Memang teknologi

pada saat itu masih berupa kampak untuk menebang pohon, mungkin pada zaman

Page 16: Qurdis - Etos kerja

sekarang seperti gergaji mesin dll. Namun demikian, ada gambaran jelas bahwa untuk

berhasil nabi menyuruh kita mengggunakan alat kerja yang sesuai.

3.4 Bekerja dengan Kelompok

melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama-sama dengan orang

lain atau beberapa orang lain. Kerjasama dengan suka rela dan dikerjakan dengan

berkelompok umumnya relatif berhasil karena mempunyai semangat bersama dan

menimbulkan rasa cinta rasa cinta terhadap pekerjaan dengan penuh keikhlasan

Dari Ibnu `Umar r.a melaporkan:. Rasulullah (saw) bersabda: ” Seorang muslim adalah

saudara (lain) Muslim, ia tidak kesalahan dia juga tidak menyerahkannya kepada orang yang

tidak dia salah Jika ada memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi

kebutuhannya, jika satu mengurangi seorang muslim dari kesulitan, Allah akan meringankan

kesulitannya pada hari kiamat, dan jika ada yang menutupi seorang Muslim (dosa-dosanya),

Allah akan menutupi dia (nya dosa-dosa) di Hari Kebangkitan “. (HR.Mutafaq ‘alaihi).

3.5 Bekerja Keras (Al-Insyirah : 7)

- إ�ذ ا- ٧ ف غ�ت ر ف انص ب� ف

Artinya : 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

bekerja dengan penuh semangat dan penuh motivasi. Etos kerja berarti bekerja keras

dan dapat diartikan sebagai bekerja dengan penuh semangat dan penuh motivasi

ف�ا ��ش وارت �في �أل ا رض �غ�وا �بت و�ا من ف�ض�ل �ه الل �و�اذ� ك �وار �ه الل �ث يراك �ع�ل� �ل م�ك

ذ�ا ف�إ �ت ق�ضي �ة الص�ال�

�ف�ل حونت

Page 17: Qurdis - Etos kerja

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi,

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu

beruntung” (QS: Al Jumu’ah : 10)

3.6 Bekerja sebagai Bentuk Pelayanan

bentuk usahamelayani kebutuhan orang lain. Bekerja sebagai bentuk

pelayanandikenal dengan kepuasan konsumen. Maka bentuk kerja sebagai pelayanan

juga lebih utama dibandingkan orang yang hanya beribadah dan berdoa saja tanpa

usaha yang keras dan sungguh-sungguh.

“Ada orang yang dipuji dalam majelis Rasulullah SAW, dikatakan, “Apabila kami

naik unta, dia selalu berzikir kepada Alaah sehingga kami turun. Apabila kami turun,

dia selalu shalat, sehingga kami naik lagi”. Rasulullah SAW bertanya : “Siapa yang

memberi makan untanya dan memasak makanannya?”. Para sahabat menjawab,

“Kami semua”. Rasulullah SAW berkata, “Kamu semua lebih baik daripadanya”.

Dari hadits di atas, ternyata orang yang dilayani ternyata tidak dipandang lebih baik

dari yang dibandingkan dengan orang melayani, walaupun orang yang dilayani

tersebut banyak berzikir dan beribadah. Hal ini juga menunjukkan bahwa bekerja

dalam rangka melayani tidaklah hina namun mulia.8

3.7 Bekerja dengan Jujur

Bekerja dangan tujuan tidak berbohong dengan siapapun dan dimanapun dan tidak

berkhianat dan dapat dipercaya orang banyak. Semua pekerjaan yang kita lakukan

pasti akan dipertanggungjawabkan. Dan setiap pekerjaan harus

dipertanggungjawabkan, maka pada dasarnyakita harus bekerjasebaik mungkin dan

sejujur mungkin tanpa ada pengkhiatan sedikitpun. Dan Islam sangat menjunjung

8 H.Ghazaly Ama La Nora S.Ip.,M.Si kk.mercubuana.ac.id/files/99024-7-989530306427.doc

Page 18: Qurdis - Etos kerja

tinggi kejujuran, Islam sangat tidakmenghendaki tindakan ketidak jujuran dan

ancaman tidak masuk surga.

“Siapa saja yang memperoleh harta dengan jalan yang tidak halal dan

menafkahkannya, maka ia dan hartanya tidak memperoleh berkah, dan apabila ia

bersedekah tidak akan diterima dan sisanya menjadi bekal ke neraka. aSesungguhnya

orang yang keji, tetapi orang yang baik dapat menghapus dosa orang yang keji”

Dari penjelasan beberapa contoh diatas jelas, secara sadar atau tidak sadar kita akan

berada dalam aktivitas yang bersentuhan dengan Etos Kerja Islam yang bersumberkan

Al-Qur’an, As-Sunnah.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Etos kerja ialah melakukan suatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau

mencapai kesuksesan. Etos kerja islam merupakan bagian dari konsep Islam yang merupakan

nilai-nilai untuk membentuk kepribadian seseorang yang baik dalam bekerja. Seorang muslim

yang baik harus memiliki etos kerja yang baik pula. Dengan etos kerja yang baik, maka segala

yang dilakukan akan berjalan dengan baik.

3.2  Saran

Diperlukan pengkajian lebih mendalam terhadap materi ini. Sumber-sumber referensi juga

dibutuhkan guna memantapkan pemahaman terhadap materi ini.

Page 19: Qurdis - Etos kerja

DAFTAR PUSTAKA

Tasmara, Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi Muslim . Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf

Natsir, Fatah Nanat. 1999. Etos Kerja Wirausahawan Muslim . Bandung : Gunung Djati Press

Kurniadi, Rizky Prasetya. 2012. Kumpulan Hadits.

http://mrizkypk.blogspot.com/2012/12/kumpulan-hadits-tentang-ilmu.html diakses pada 21

Mei 2013 pukul 10:26

Nora, Ghazaly Ama La. 2011. Etos Kerja. http:// kk.mercubuana.ac.id/files/99024-7-

989530306427.doc diakses pada 21 Mei 2013 11:45