PERAWATAN REVISI 1
Transcript of PERAWATAN REVISI 1
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
1/31
RSUD BANTEN
MEMASANG INFUS DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/03
SPO Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Tindakan invasif memasang IV kateter ke dalam
pembuluh darah vena
Tujuan 1. Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit
2. Untuk pemberian obat
3. Pemberian Nutrisi parenteral
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD
/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
Prosedur STRUKTUR/INPUT
a.Perawat 1 orang
b.Persiapan alat :
1.Nampan / troly
2.Cairan dan obat – obatan sesuai program terapi
3.IV katheter sesuai ukuran
4.Tourniquette
5.Sarung tangan bersih
6.Perlak dan alasnya7.Swab alkohol / kapas dan alkohol pada tempatnya
8.Standar infus
9.Venigard / plester / dressing transparan
10.Bengkok
11.Infus set atau tranfusi set
12.Gunting verban
13.Cairan desinfektan untuk cuci tangan
14.Jam tangan
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
2/31
15.Spidol /pulpen
Bak Instrumen berisi :
1. Kassa steril 2 lembar
RSUD BANTEN
MEMASANG INFUS DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/03Prosedur PROSES
A.Persiapan Pasien
1.Beri salam, sapa pasien dengan
namanya,memperkenalkan diri
2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
4.Atur posisi pasien aman dan nyamanB.Pelaksanaan
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Lakukan double cek dengan sejawat tentang
ketepatan program terapi dan dokumentasikan .
3. Dekatkan peralatan ke pasien
4. Tusukan infus set ke botol cairan dan
gantungkan di standar infus
5. Isi slang infus dengan cairan dan isi camber
¾ - ½ bagian kemudian secara perlahan alirkan
cairan sampai mengisi seluruh selang set infus,
lakukan klem dan gantungkan pada tiang infus
(pastikan tidak ada udara pada selang infus).
6. Pilih vena dan pastikan vena yang dipilih
tidak rusak, pasang pengalas dibawah area vena
yang di pilih.
7. Pasang tourniquette 10 -15 cm diatas vena
yang akan ditusuk
8. Pasang sarung tangan
9. Lakukan disinfektan dengan swab alkoholsecara sirkuler / memutar dari arah dalam ke luar
10. Tusukkan jarum dengan bevel jarum
mengarah ke atas pada vena yang telah dipilih
dengan sudut 15 – 45 derajat
11. Bila jarum sudah masuk kedalam vena, tarik
jarum sampai darah terlihat ke canule, dan
masukan sedikit demi sedikit sampai pangkal
kemudian lepaskan tourniquette .
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
3/31
12. Tekan ujung canul yang berada dalam vena
lepaskan jarum kemudian sambungkan dengan ke
infus set
13. Alirkan cairan infus dan fiksasi IV kateter
dengan venigard / plester / transparan dressing .
14. Atur tetesan infus sesuai program terapi dan
pasang label yang tertulis tanggal pemasangan
infus
RSUD BANTEN
MEMASANG INFUS DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
03/03
Prosedur 1.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
2.Rapikan peralatan
3.Lepas sarung tangan dan cuci tangan sesuaiprosedur
4. Dokumentasikan lokasi vena, jenis cairan, obat,
jumlah tetesan
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Intensif Care
5. Instalasi Bedah Sentral
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
4/31
RSUD BANTEN
MEMASANG SELANG
NASOGASTRIK (NGT) DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/03
SPO Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Tindakan memasukan selang NGT melalui lubang
hidung sampai lambung
Tujuan 1.Memberikan cairan / nutrisi (makanan)
2.Irigasi lambung
3.Dekompresi lambung
4. Sebagai diagnostik
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD
/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
5/31
Prosedur STRUKTUR/INPUT
A.Perawat 1 orang
B.Persiapan alat :
1.Selang NGT sesuai kebutuhan
2.Apron (bila perlu)
3.Perlak dan alasnya
4.Kateter tip / syringe besar ( 50 – 100 CC)
5.Jelly
6.Stetoskope
7.Plester
8.Penutup ujung NGT
9.Handscoend / sarung tangan steril / bersih
10. Tissue11. Bengkok
12. Pengalas / handuk kecil
13. Kom berisi normal salin / aquades
14. Cairan desinfektan untuk cuci tangan
15. Gunting verban.
16. Lembar informed concent
RSUD BANTEN
MEMASANG SELANGNASOGASTRIK (NGT) DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/03
Prosedur PROSES
A.Persiapan Pasien
1.Beri salam, sapa pasien dengan
namanya,memperkenalkan diri
2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga dan tanda tangan
persetujuan.
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
4.Atur posisi pasien aman dan nyaman
B.Pelaksanaan
1.Cuci tangan sesuai prosedur.2.Kaji rongga mulut dan hidung, bersihkan jika ada
kotoran.
3.Ajarkan pasien menarik napas dalam saat selang
dimasukkan dan menelan saat selang berada di
mulut.
4.Siapkan plester dengan panjang 10 cm, pasang
perlak dan pengalas diatas dada pasien, pakai
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
6/31
sarung tangan.
5.Ukur panjang selang yang akan dimasukkan (dari
ujung hidung ke telinga, lalu lanjutkan sampai
processus xipoideus) beri tanda selang yang sudah
diukur, beri jelly kurang lebih 10 cm dari ujung
selang NGT.
6.Anjurkan pasien untuk relaks dan bernapas
normal, masukkan selang perlahan tapi tegas
melalui hidung (jangan masukkan selang secara
paksa jika ada hambatan, dan keluarkan secara
perlahan, serta ulangi pemasangan melalui lubang
hidung yang lain).
7.Masukkan selang sampai batas yang telahditandai.
8.Cek posisi selang dengan salah satu cara :
a.Masukkan 10 cc udara ke dalam NGT dan
dengarkan bunyi udara tersebut dengan
stetoskop dalam lambung, aspirasi kembali
udara.
b.Masukkan ujung selang luar NGT ke dalam air,
jika tidak ada gelembung udara selang masuk
ke dalam lambung.
c.Aspirasi cairan lambung9.Fiksasi selang NGT dengan baik
RSUD BANTEN
MEMASANG SELANG
NASOGASTRIK (NGT) DEWASA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
03/03
Prosedur 10. Rapikan pasien dan peralatan
11. Cuci Tangan sesuai prosedur
12.Dokumentasikan : waktu pemasangan, ukuran
selang, karakteristik cairan lambung dan respon
pasien
Unit Terkait 1.Instalasi Rawat Inap
2.Instalasi Gawat Darurat3.Instalasi Intensif Care
4.Instalasi Bedah Sentral Instalasi Radiologi
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
7/31
RSUD BANTEN
MEMASANG KONDOM KATETER
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/02
SPO
Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Pemasangan kondom kateter pada alat genitalia priapada pasien yang masih mampu mengosongkan
kandung kemih secara spontan.
Tujuan 1.Mengosongkan kandung kemih pada pasien
penurunan kesadaran / koma.
2.Mengosongkan kandung kemih pada pasien
inkontinensia.
3.Pada pasien dengan Indikasi Medis lainnya.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
8/31
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD
/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
Prosedur STRUKTUR/INPUT
1.Perawat 1 orang
2.Persiapan alat :
a.Kondom sesuai kebutuhan (ukuran S, M, L)
b.Urin bag lengkap dengan selangnyac.Perlak dan alasnya
d.Selimut
e.Plester
f.Gunting
g.Kassa gulung untuk menggantung urin bag
h.Sarung tangan bersih
Persiapan Pasien
1.Beri salam, sapa pasien dengan
namanya,memperkenalkan diri
2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarga
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
4.Atur posisi pasien aman dan nyaman
RSUD BANTEN
MEMASANG KONDOM KATETER
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/02
Prosedur Pelaksanaan
1.Cuci tangan sesuai prosedur
2.Tutup horden / pasang sampiran
3.Gunakan sarung tangan
4.Lepaskan pakaian bawah, pasang selimut, dan buka
hanya pada daerah genitalia saja
5.Buka urin bag dan sambungkan ke kondom kateter
6.Dengan tangan nondominan pegang batang penis,
tangan dominan memegang kondom dengan
perlahan masukan kondom pada batang penis.
7.Sisakan kira – kira 2,5 cm – 5 cm ruang antara glan
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
9/31
penis dan ujung kondom
8.Pasang perekat elastis dan perekat hanya
menyentuh kantong kondom
9.Gantungkan urin bag pada sisi tempat tidur,
pastikan urin bag sejajar antara sisi kiri dan kanan
10.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
11.Rapikan peralatan
12.Lepas sarung tangan dan cuci tangan sesuai
prosedur
13. Dokumentasikan: waktu pemasangan, jumlah
urin, karakteristik urin, respon pasien
Unit Terkait 1.Intalasi Rawat Inap
2.Instalasi Gawat Darurat
3.Instalasi Intensif
4.Instalasi Bedah Sentral
5.Instalasi Rawat Jalan
RSUD BANTEN
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/06
SPO
Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
10/31
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Memasang indwelling catheter (douwer catheter) adalah
memasukkan selang karet melalui uretra hingga
mencapai kandung kemih
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Menatalaksana kandung kemih inkompeten
3. Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih
tidak mampu sepenuhnya dikosongkan
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
Prosedur KATETERISASI URINE PADA WANITA
STRUKTUR/INPUT
A.Perawat 1 orang
B.Persiapan alat :
1.Handscoend bersih 1 pasang2.Handscoend steril 1 pasang
3.Duk Lubang steril
4.Larutan pembersih antiseptik
5.Kapas
6.Pinset anatomis 1 buah
7.Catheter/ douwer catheter
RSUD BANTEN
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/06
Prosedur 1.Spuit 10 ml
2.Kom
3.Jelly
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
11/31
4.Urine Bag
5.Plester
6.Selimut mandi
7.Perlak dan alasnya
8.Nierbekken
9.Handuk mandi
10.Waslap
11.Gunting verban 1 buah
PROSES
A.Persiapan Pasien
1.Beri salam,panggil pasien dengan
namanya,kenalkan diri2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai.
4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
B.Pelaksanaan
1.Cuci tangan sesuai prosedur
2.Pasang scherm / tutup horden
3.BLepas pakaian bagian bawah
4. Bantu pasien pada posisi dorsal rekumben
(terlentang dengan lutut fleksi). Minta pasien untuk
merilekskan pahanya sehingga memudahkan rotasi
eksternal. Jika pasien tidak dapat mengabduksikan
tungkainya pada sendi pinggul (mis. Artritis sendi)
baringkan pasien pada posisi sims (miring) dengan
tungkai atas fleksi pada lutut dan pinggul
5.Selimuti pasien dengan selimut mandi. Letakkan
selimut dalam bentuk lintang di atas tubuh pasien,
satu ujung pada setiap kaki dan ujung terakhir diatas perineum
6.Pasang perlak dan alasnya
7.Gunakan handscoend bersih dan cuci area perineal
dengan sabun dan air hangat dengan menggunakan
waslap dan keringkan dengan handuk
8.Angkat perlak dan lepaskan handscoend
9.Gunakan handscoend steril
10.Letakkan duk lubang steril di atas perineum pasien,
pajankan labia, dan hati-hati jangan sampai
menyentuh permukaan yang terkontaminasi
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
12/31
RSUD BANTEN
No. Dokumen No. Revisi000
Halaman :03/06
Unit Terkait 11. Dengan tangan nondominan, secara hati-hati
regangkan labia untuk pemajanan sempurna
meatus uretra. Pertahankan tangan nondominan
anda pada posisi ini sepanjang prosedur
12. Dengan tangan dominan anda, ambil kapas
dengan pinset dan bersihkan area perineal, usap
dari depan ke belakang, dari klitoris ke arah anus.
Gunakan kapas bersih untuk setiap usapan, labiamayora, labia minora, dan pada meatus
13. Buka catheter, jaga catheter tetap dalam kondisi
steril
14. Dengan tangan dominan anda, ambil catheter 7.5
– 10 cm.
15. Berikan gelly pada dasar ujung catheter 2.5 – 5 cm
16.Minta pasien untuk menarik napas dalam dan
dengan perlahan masukkan catheter melalui
meatus. Dorong catheter 5 – 7.5 cm pada orang
dewasa, 2.5 cm pada anak-anak atau sampai urinemengalir keluar pada ujung catheter kemudian
dorong catheter sejauh 5 cm.
17. Lepaskan labia dan pegang catheter dengan
menggunakan tangan nondominan
18. Hubungkan ujung catheter ke urine bag. Dengan
tangan dominan, hubungkan spuit ke port injeksi
pada ujung catheter, dan secara perlahan
injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikan
respon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih
jauh). Setelah mengembangkan balon dengan baik,
gunakan tangan nondominan untuk menarik
perlahan catheter dan merasakan tahanan
19. Fiksasi catheter ke sebelah dalam paha pasien
dengan plester. Biarkan mengendur sehingga
gerakan paha tidak menimbulkan tegangan pada
catheter
20. Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung
tangan21. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
22. Cuci tangan sesuai prosedur
23. Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran
catheter, jumlah dan karakter urine serta toleransi
pasien
24. Lepaskan labia dan pegang catheter dengan
menggunakan tangan.......nondominan
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
13/31
RSUD BANTEN
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
04/06
Unit Penyusun 25. Hubungkan ujung catheter ke urine bag. Dengantangan dominan, hubungkan spuit ke port injeksi
pada ujung catheter, dan secara perlahan
injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikan
respon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,
aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih
jauh). Setelah mengembangkan balon dengan baik,
gunakan tangan nondominan untuk menarik
perlahan catheter dan merasakan tahanan
26. Fiksasi catheter ke sebelah dalam paha pasien
dengan plester. Biarkan mengendur sehinggagerakan paha tidak menimbulkan tegangan pada
catheter
27. Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung
tangan
28. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
29. Cuci tangan sesuai prosedur
30. Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran
catheter, jumlah dan karakter urine serta toleransi
pasien
KATETERISASI URINE PADA PRIA
STRUKTUR/INPUT
1.Perawat 1 orang
2.Persiapan alat
a.Handscoend bersih 1 pasang
b.Handscoend steril 1 pasang
c.Duk Lubang steril 1buah
d.Larutan pembersih antiseptik
e.Kapas
f.Pinset anatomis 1 buah
g.Douwer catheter
h.Spuit 10 ml 1 buah
i.Kom
j.Jelly
k.Urine Bag
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
14/31
l.Plester
m.Selimut mandi
n.Alas atau perlak
o.Nierbekken
p.Handuk mandi
q.Waslap
r.Gunting verban 1 buah
s.Cairan desinfektan pencuci tangan
RSUD BANTEN
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
05/06
Prosedur Persiapan Pasien
1.Beri salam, panggil pasien dengan namanya,kenalkan
diri.2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarga.
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai.
4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1.Cuci tangan
2.Pasang scherm / tutup hordeng3.Lepas pakaian bagian bawah , dan tutup bagian
badan yang terbuka dengan selimut
4.Bantu pasien untuk posisi terlentang dengan paha
agak abduksi
5.Selimuti pasien dengan selimut mandi dan tutup
ekstremitas bawah dengan selimut tidur, hanya
memajankan bagian genitalia.
6.Pasang alas atau perlak dan tempatkan handuk
mandi di bawah genitalia
7.Gunakan handscoend bersih dan cuci perineum
dengan sabun dan air. Pada pria yang tidak
disirkumsisi, yakinkan untuk meretraksi (menarik)
prepusium untuk membersihkan meatus uretral
8.Angkat perlak dan lepaskan handscoend.
9.Gunakan handscoend steril.
10.Pasang duk lubang di atas paha pasien tepat di
bawah penis Urine Bag.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
15/31
11.Dengan tangan nondominan, regangkan prepusium
pria yang tidak disirkumsisi. Pegang penis pada
batang tepat di bawah glans. Regangkan meatus
uretra di antara ibu jari dan telunjuk. Pertahankan
tangan dominan pada posisi ini selama prosedur.
12.Dengan tangan dominan anda, ambil kapas dan
bersihkan penis dengan gerakan melingkar dari
meatus bawah ke dasar glans. Ulangi sebanyak dua
kali dengan kapas yang bersih.
13.Buka catheter, jaga catheter tetap dalam kondisi
steril.
14.Dengan tangan dominan anda, ambil catheter 7.5 –
10 cm. Pegang ujung catheter, gulung di telapaktangan dominan anda.
15.Berikan gelly pada dasar ujung catheter 2.5 – 5 cm.
16.Angkat penis pada posisi tegak terhadap tubuh
pasien dan terapkan traksi ringan.
RSUD BANTEN
MEMASANG CATHETER (DOUWER
CATHETER)
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
06/06
Prosedur 17.Minta pasien untuk menarik napas dalam dan
dengan perlahan masukkan catheter melalui meatus.
Masukkan catheter 17.5 – 23 cm pada orang dewasa
dan 5 – 7.5 cm pada anak-anak, atau sampai urine
keluar dari ujung catheter, lalu tampung padanierbekken. Jika terasa tahanan, tarik catheter,
jangan paksakan mendorongnya ke dalam uretra.
Jika urine tampak keluar, dorong catheter.
18.Turunkan penis dan pegang catheter dengan kuat
pada tangan nondominan.
19.Lepaskan prepusium di atas glans hubungkan ujung
catheter ke urine bag.
20.Dengan tangan dominan, hubungkan spuit ke port
injeksi pada ujung catheter,dan secara perlahan
injeksikan sejumlah larutan (Otsu WI), (perhatikanrespon pasien saat injeksi, jika mengeluh nyeri,
aspirasi kembali dan dorong lagi catheter lebih jauh).
Setelah mengembangkan balon dengan baik, gunakan
tangan nondominan untuk menarik perlahan
catheter dan merasakan tahanan.
21.Fiksasi catheter pada bagian atas paha pasien atau
abdomen bawah (dengan penis mengarah ke dada
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
16/31
pasien) menggunakan plester. Biarkan sedikit
mengendur sehingga setiap gerakan yang terjadi tidak
menimbulkan tegangan pada catheter.
22.Pastikan tidak terdapat obstruksi atau lipatan pada
selang.
23.Rapikan peralatan dan duk dan lepaskan sarung
tangan.
24.Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
25.Cuci tangan.
26.Dokumentasikan hasil yang didapat, ukuran catheter,
jumlah dan karakter urine serta toleransi pasien
Unit Terkait 1.Intalasi Rawat Inap2.Instalasi Gawat Darurat
3.Instalasi Intensif
4.Instalasi Bedah Sentral
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI
SUBKUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/03
SPO
Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Pemberian obat injeksi subkutan adalah suatu prosesmemberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikkan ke dalam jaringan subkutan (di bawah
kulit) dengan menggunakan jarum suntik yang
dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip
10 benar (benar pasien, benar nama obat, benar dosis,
benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek
samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi).
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
17/31
Tujuan 1.Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar
2.Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian
obat kepada pasien.
3.Memasukkan sejumlah obat pada jaringan subkutan
di bawah kulit untuk diabsorbsi.
Kebijakan 1. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal.
4. SK. Direktur RSUD Banten No.
821/0310/RSUD /VI/2014 tentang Penetapan
Standar Prosedur Operasional RSUD Banten.
Prosedur Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Perlak dan alasnya3. Obat vial / ampul sesuai program
4. Swab alkohol
5. Perlak dan alasnya
6. Sarung tangan
7. Bak spuit
8. Spuit sesuai kebutuhan
9. Kassa steril / gergaji leher ampul (untuk
membuka ampul)
10. Cairan aquadest steril (bila obat berbentuk
vial)
11. Daftar obat pasien.
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI
SUBKUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/03
Prosedur Persiapan Pasien
1.Beri salam,panggil pasien dengan
namanya,kenalkan diri
2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
18/31
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman.
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar
pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10
benar (benar pasien, benar nama obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan
dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan disuntikkanpada bak spuit yang telah disediakan
5. Obat yang telah disiapkan beserta
tempatnya dibawa ke ruangan / kamar pasien
menggunakan baki tempat alat.
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan
disuntikkan dihadapan pasien / keluarga
mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan
diberikan.
7. Untuk obat ampul :
a.Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan
kassa ke arah menjauh dari perawat atau
menggunakan gergaji leher ampul.
c.Pegang ampulan dengan tangan nondominan
dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat
sesuai dengan dosis yang ditetapkan.
d.Keluarkan udara yang ada di dalam spuit
dengan posisi jarum suntik tertutup8. Untuk obat vial :
a. Buka tutup vial dengan mempertahankan
sterilitas (bersihkan dengan swab alkohol).
b. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis
dengan menggunakan spuit.
c. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest
steril / pelarut sesuai dengan dosis ke dalam
vial.
PEMBERIAN OBAT INJEKSI
SUBKUTAN
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
19/31
RSUD BANTEN
No. Dokumen No. Revisi000
Halaman :03/03
Prosedur d. Kocok obat dengan arah memutar sampai
larut.
e. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum
suntik dengan yang baru.
f.Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup
9. Pilih dan kaji tempat penyuntikan (lengan
atas bagian luar, paha anterior, daerah abdomen,area skapula pada punggung atas, daerah
ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas)
10. Pakai sarung tangan.
11. Pasang perlak pengalas dan dekatkan piala
ginjal ke sisi pasien.
12. Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan
dengan menggunakan swab alkohol secara sirkuler
dari arah dalam keluar.
13. Dengan tangan nondominan (tangan kiri)
regangkan area suntikan, tusukkan jarum denganposisi 45° untuk pasien kurus dan sudut 90°
untuk pasien gemuk (tanpa mencubit).
14. Lakukan aspirasi (bila memakai spuit 1 cc
biasa) dan jangan lakukan aspirasi bila memakai
spuit khusus insulin (spuit kemasan berikut
obatnya), bila ada darah cabut spuit dan ulangi
lagi prosedur no. 9, 12 dan 13, bila tidak ada
darah maka suntikkan obat secara perlahan
sampai habis.15. Tarik jarum spuit secara perlahan.
16. Massage area penyuntikan menggunakan
swab alkohol secara perlahan.
17. Lepaskan sarung tangan.
18. Rapikan peralatan, ambil kembali perlak
pengalas.
19. Setelah obat disuntikkan ke pasien, minta
tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang
telah disediakan di daftar obat pasien.
20. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) padakolom yang telah disediakan di daftar obat pasien
21. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
22. Perawat mencuci tangan kembali.
23. Dokumentasikan nama obat yang diberikan,
dosis, cara pemberian, waktu, dan respon pasien.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
20/31
Unit Terkait 1. IRI
2. IRJ
3. IGD
4. Instalasi Intensif
5. IBS
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
DERMAL / INTRA CUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/04
SPO
Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan
cara menyuntikkan ke dalam jaringan dermis di bawah
epidermis kulit dengan menggunakan jarum suntik yang
dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip
10 benar (benar pasien, benar nama obat, benar dosis,
benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek
samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi).
Tujuan 1.Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10
benar
2.Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian
obat kepada pasien
3.Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada
jaringan di bawah kulit untuk diabsorbsi
4.Tes diagnostik terhadap alergi atau adanya penyakit-
penyakit tertentu
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD
/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
21/31
Prosedur Persiapan alat
1.Baki tempat alat
2.Obat vial / ampul sesuai program
3.Swab alkohol
4.Bengkok
5.Sarung tangan
6.Bak spuit
7.Spuit sesuai kebutuhan
8.Kassa atau gergaji leher ampul (untuk membuka
ampul)
9.Cairan aquadest steril (jika obat berbentuk vial)
10. Daftar obat pasien.
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
DERMAL / INTRA CUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/04
Prosedur Persiapan Pasien
1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya,kenalkan diri.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga.
3. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai.
4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan.
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian
obat pasien.
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar
(benar pasien, benar nama obat, benar dosis,
benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar
efek samping, kadaluarsa, saksi dan
dokumentasi).
4.Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak
spuit yang telah disediakan.
5.Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya
dibawa ke ruangan / kamar pasien menggunakan baki tempat alat
6.Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan
disuntikkan dihadapan pasien / keluarga
mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan
diberikan
7.Untuk obat ampul:
a.Yakinkan obat berada pada dasar ampul
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
22/31
b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan
kassa ke arah menjauh dari perawat atau
menggunakan gergaji leher ampul
c.Pegang ampulan dengan tangan nondominan
dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat
sesuai dengan dosis yang ditetapkan
d.Keluarkan udara yang ada di dalam spuit
dengan posisi jarum suntik tertutup
8.Untuk obat vial:
a.Buka tutup vial dengan mempertahankan
sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70%).
b.Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis
dengan menggunakan spuit.c.Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest
steril/ pelarut sesuai dengan dosis ke dalam
vial.
d.Kocok obat dengan arah memutar sampai
larut.
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRADERMAL / INTRA CUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
03/04
Prosedur e.Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum
suntik dengan yang baru.
f.Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup9.Pilih dan kaji tempat penyuntikan (lengan bawah
bagian dalam, dada bagian atas, punggung di
bawah skapula)
10.Pakai sarung tangan.
11.Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
12.Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan
menggunakan swab alkohol secara sirkuler dari
arah dalam keluar
13.Tempatkan ibu jari tangan nondominan (tangankiri) sekitar 2,5 cm di bawah area penusukkan
kemudian tarik kulit
14. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan
menggunakan tangan dominan, masukkan jarum
tepat di bawah kulit dengan sudut 15°c.
15. Lakukan aspirasi (bila ada darah cabut spuit dan
ulangi kembali prosedur no. 9,12 dan 13), bila
tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan,
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
23/31
perhatikan adanya bendungan (bendungan harus
terbentuk).
16. Setelah obat masuk , tarik jarum spuit secara
perlahan.
17. Massage area penyuntikan dengan perlahan
(jangan melakukan massage pada area
bendungan) menggunakan swab alkohol.
18. Buat lingkaran dengan diameter 2.5 cm di sekitar
bendungan dengan menggunakan pulpen.
Anjurkan pasien untuk tidak menggosok area
tersebut.
19. Observasi kulit untuk mengetahui adanya
kemerahan atau bengkak. Untuk tes alergi,observasi adanya reaksi sistemik (misalnya sulit
bernapas, berkeringat dingin, pingsan, mual, dan
muntah).
20. Lepaskan sarung tangan.
21. Ambil kembali piala ginjal.
22. Rapikan peralatan.
23. Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom
yang telah disediakan di daftar obat pasien.
24. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada
kolom yang telah disediakan di daftar obat pasien.25. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
26.Perawat mencuci tangan kembali Dokumentasikan
nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
waktu, dan respon pasien
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
DERMAL / INTRA CUTAN
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
04/04
Unit Terkait 1. IRI
2. IRJ
3. IGD
4. Instalasi Intensif
5. IBS
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
24/31
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
MUSKULER
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
01/03SPO Tanggal Terbit
12 November 2015
Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD Banten
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
25/31
Pembina Tk. I / IV.b
NIP. 19610209 198911 2 001
Pengertian Pemberian obat injeksi intra muskuler adalah suatu
proses memberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikan obat melalui jaringan otot dengan
menggunakan jarum suntik yang dilakukan oleh
pearawat dengan memperhatikan prinsip 10 benar
(benar pasien, benar nama obat, benar dosis, benar cara,
benar waktu, benar indikasi, benar efek samping,
kadaluarsa, saksi, dan dokumentasi)
Tujuan 1. Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10
benar.2.Terhindarnya kesalahan pemberian obat kepada
pasien
Kebijakan 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3.Permenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal.
4.SK. Direktur RSUD Banten No. 821/0310/RSUD
/VI/2014 tentang Penetapan Standar Prosedur
Operasional RSUD Banten.
Prosedur STRUKTUR/INPUT
1. Perawat 1 orang
2. Persiapan alat :
a.Bak besar tempat alat
b.Alas/perlak
c.Obat vial/ampul sesuai program
d.Kapas alkohol
e.Bengkokf.Bak Suntik
g.Spuit sesuai kebutuhan
h.Buku daftar pemberian obat
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
MUSKULER
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/03
Prosedur PERSIAPAN PASIEN
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
26/31
1.Beri salam, panggil pasien dengan namanya,
kenalkan diri
2.Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarga
3.Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
4.Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Siapkan obat sesuai dengan buku catatan obat
pasien
3.Double cek dengan melakukan prinsip 10 benar(benar pasien, benar nama obat, benar dosis, benar
cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek
samping, kadaluarsa, saksi, dan dokumentasi)
4.Tempatkan obat yang akan disuntik pada bak suntik
yang telah Lakukan disediakan.
5.Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa
keruangan/kamar pasien.
6.Lakukan pengecekan ulang obat yang akan
disuntikan dihadapan pasien/keluarga, jelaskan
obat-obat apa saja yang akan diberikan.
7.Untuk obat ampul :
a.Yakinkan semua obat berada pada dasar ampul
b.Patahkan leher ampul dengan menggunakan
kassa
c.Pegang ampulan dengan tangan non dominan
dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat
sesuai dengan dosis yang ditetapkan
d.Keluarkan udara yang ada didalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup.8.Untuk vial
a.Buka penutup vial dengan mempertahankan
sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70% )
b.Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis
dengan menggunakan suntikan.
c.Untuk obat serbuk masukan cairan aquabides
steril atau pelarut sesuai dengan dosis kedalam
vial
d.Kocok obat dengan arah memutar sampai
dengan larut
e.Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum
suntik dengan yang baru
f.Keluarkan udara yang ada didalam spuit dengan
posisi jarum suntik tertutup.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
27/31
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
MUSKULER
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
03/03
Prosedur 9.Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan: otot paha,
pangkal paha/bokong atau otot lengan atas.
10.Pakai sarung tangan steril dan lakukan desinfeksi
daerah penyuntikan dengan menggunakan alkohol
70% secara memutar ( sirkuler ) dari arah dalam-
keluar.
11.Dengan tangan non dominan regangkan area
suntikan, untuk pasien kurus cubit area
penyuntikan.
12.Tusuk jarum dengan sudut 90 derajat aspirasi spuit,
bila ada darah cabut dan ulangi lagi prosedur dari
awal dan bila tidak ada darah maka suntikan obat
secara perlahan sampai habis.
13.Tarik jarum suntik secara perlahan14.Masage area penyuntikan dengan perlahan
15.Setelah obat disuntikan ke pasien, meminta
tandatangan pasien/keluarga pada kolom yang telah
disiapkan.
16.Perawat menulis nama jelas dan paraf pada kolom
yang telah disediakan.
17.Rapihkan pasien dan peralatan serta cuci tangan
lakukan pendokumentasian, nama obat, dosis,
waktu pemberian dan respon pasien.
Unit Terkait 1.Instalasi Rawat Inap
2.Instalasi Rawat Jalan
3.Instalasi Gawat Darurat
4.Instalasi Intensif
5.Instalasi Bedah Sentral
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
28/31
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
29/31
c.Obat vial/ampul sesuai program
d.Kapas alkohol
e.Bengkok
f.Bak Suntik
g.Spuit sesuai kebutuhan
h.Buku daftar pemberian obat
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
VENA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
02/03
Prosedur PROSES
1.Persiapan Pasien
a. Beritahu pasien tindakan , tujuan sertaprosedur yang akan dilakukan
b. Atur posisi pasien yang aman dan nyaman
2.Pelaksanaan
a.Cuci tangan
b.Siapkan obat sesuai dengan buku catatan obat
pasien
c. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar
( benar pasien, benar nama obat, benar dosis,
benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar
efek samping, kadaluarsa, saksi, dan
dokumentasi)
d.Tempatkan obat yang akan disuntik pada bak
suntik yang telah disediakan.
e. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya
dibawa keruangan/kamar pasien.
f. Lakukan pengecekan ulang obat yang akan
disuntikan dihadapan pasien/keluarga, jelaskan
obat-obat apa saja yang akan diberikan.
g. Untuk obat ampul :- Yakinkan semua obat berada pada dasar
ampul
- Patahkan leher ampul dengan menggunakan
kassa
- Pegang ampulan dengan tangan non dominan
dan spuit dengan tangan dominan, tarik obat
sesuai dengan dosis yang ditetapkan
- Keluarkan udara yang ada didalam spuit
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
30/31
dengan posisi jarum suntik tertutup.
h.Untuk vial :
- Buka penutup vial dengan mempertahankan
sterilitas (bersihkan dengan alkohol 70% ).
- Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis
dengan menggunakan suntikan.
- Untuk obat serbuk masukan cairan aquabides
steril atau pelarut sesuai dengan dosis ke
dalam vial.
- Kocok obat dengan arah memutar sampai
dengan larut.
- Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti
jarum suntik dengan yang baru.- Keluarkan udara yang ada didalam spuit
dengan posisi jarum suntik tertutup.
i.Pilih dan kaji kondisi vena dan pastikan vena yang
dipilih tidak rusak
RSUD BANTEN
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRA
VENA
No. Dokumen No. Revisi
000
Halaman :
03/03
Prosedur j.Pasang alas/perlak dibawah area penyuntikan,
pakai sarung tangan.
k.Lakukan pembendungan pada lengan setinggi 5-7
cm diatas vena yang akan disuntik.
l.Desinfekasi area yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70% dengan cara sirkuler dari arah dalam
keluar.
m.Buka jarum, pegang dengan tangan dominan,
tusukan jarum dengan sudut 15° sampai 45°
derajat dan bevel (Lubang jarum) menghadap
keatas.
n.Lakukan aspirasi, jika darah keluar masukan obat
sesuai dosis dan jika tidak keluar darah, lakukan
pencabutan serta ulangi prosedur mulai dari awaldi vena yang berbeda.
o.Tarik jarum searah tusukan dengan perlahan dan
tekan dengan kassa atau kapas alkohol 70%.
p.Setelah obat disuntikan ke pasien, meminta
tandatangan pasien/keluarga pada kolom yang
telah disiapkan
q.Perawat menulis nama jelas dan paraf pada kolom
yang telah disediakan.
-
8/18/2019 PERAWATAN REVISI 1
31/31
r.Rapihkan pasien dan peralatan serta cuci tangan
lakukan pendokumentasian, nama obat, dosis,
waktu pemberian dan respon
Unit Terkait 1.Instalasi Rawat Inap
2.Instalasi Rawat Jalan
3.Instalasi Gawat Darurat
4.Instalasi Intensif
5.Instalasi Bedah Sentral