perawatan metode kanguru

14
Kanggaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK) KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini. Terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapatdirawat dengan KMC meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian minum. Metode Kanguru adalah suatu metode perawatan BBLR yang diilhami oleh cara seekor kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam posisi tegak (upright) atau prone (bila ibu berbaring), hanya memakai popok dan penutup kepala, didekap di antara kedua payudara ibu, bersentuhan kulit dengan kulit, dada dengan dada secara berkesinambungan.

Transcript of perawatan metode kanguru

Page 1: perawatan metode kanguru

Kanggaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK)

KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini. Terus menerus

dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi

kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil.

KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi

tetap dapatdirawat dengan KMC meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI

peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian minum.

Metode Kanguru adalah suatu metode perawatan BBLR yang diilhami oleh

cara seekor kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam

posisi tegak (upright) atau prone (bila ibu berbaring), hanya memakai popok dan

penutup kepala, didekap di antara kedua payudara ibu, bersentuhan kulit dengan

kulit, dada dengan dada secara berkesinambungan.

Gambar 1: Cara perawatan metode kanguru dan berbagai posisi

dalam kegiatan sehari-hari. Dikutip dari Alisjahbana dkk., 1998

Page 2: perawatan metode kanguru

A. Durasi

1. Dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu

atau sampai kurang nyaman dengan KMC, misalnya:

a. Sering bergerak

b. Gerakan ekstrimitas berlebihan

c. Bila akan dilakukan KMC lagi bayi nangis

2. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas

kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan, bayi diberi pakaian hangat

dan topi, dan diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.

3. Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu untuk

menyapih bayi dari KMC dan dapat melakuka kontak kulit lagi pada

waktu bayi sehabis mandi, waktu malam yang dingin, atau kapan saja dia

menginginkan.

B. Pakaian dan posisi

1. Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan

lebih dulu.

2. Letakkan bayi di dada ibu

a. Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakaj kepala

bayi sudah terfiksasi pada dada ibu

b. Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku dan

tangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak

ekstensi.

3. Tutupi bayi dengan pakaian ibu di tambah selimuti yang sudah

dihangatkan sebelumnya.

a. Tidak perlu baju khusus bila baju dikenakan sudah cukup hangat dan

nyaman selama bayi kontak kulit ibu.

b. Pada waktu uadar dingin, kamar harus hangat

c. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan

handuk atau kain (dilipat diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau

peniti yang aman di baju ibu), kain lebar yang elastic, atau kantong

yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

Page 3: perawatan metode kanguru

d. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu,

bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan. Kemudian

ibu memakai selendang yang dilitkan di perut ibu agar bayi tidak

jatuh.

C. Aktivitas ibu

1. Ibu dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan dan

mengobrol.

2. Pada waktu tidue, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibu

setengah duduk (15’’ horizontal) atau dengan jalan meletakkan beberapa

bantal di belakang punggung ibu.

D. Nutrisi dan pertumbuhan bayi

1. Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi

2. Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar

3. Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar

mampu melakukannya

4. Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan

salah satu alternative cara pemberian minum.

5. Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusi

catat waktu ibu menyusui bayinya.

6. Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya.

E. Pemantauan

1. Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta

kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu

waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.

2. Jelaskan pula KMC penting agar pernafasan bayi baik dan menguangi

resiko terjadinya apnea, disbanding bila bayi diletakkan dalam boks.

3. Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau

menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau

sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama.

a. Tidak perlu melakukan pemantuan suhu selama bayi kontak dengan

kulit ibu.

Page 4: perawatan metode kanguru

b. Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12

jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.

c. Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormal

F. Memulangkan bayi

Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap dipulangkan,

tergantung berat lahir.

Ibu dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi:

1. Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit

2. Berat badan naik > 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut

Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan

KMC di rumah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak

lanjut secara rutin.

G. Kunjungan tindak lanjut

1. Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan

dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu. Beri dukungan pada

ibu

2. Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi

berumur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 gram. Timbang bayi

dan nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang

toleran (lihat di atas)

3. Bila sudah lepas KMC,lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan

sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum

dan tumbuh kembang bayi. `

H. Perawatan Metode Kanguru

1. Perhatikan keadaan umum dan suhu bayi

2. Pastikan tidak ada komplikasi dan tidak membutuhkan perawatan intensif.

3. Tempat perawatan metode kanguru dalam keadaan hangat (suhu ruangan

22o-24oC)

4. Jaga kebersihan ibu terutama area dada dan perut ibu dalam keadaan

hanggat.

Page 5: perawatan metode kanguru

5. Bayi dalam keadaan hangat, setiap bayi berkemih/defekasi harus segera

dibersihkan dan dikerinngkan.

6. Pstikan kancing dan ikat telah terpasang baik dan uat untuk mencegah bayi

tidak jatuh.

7. Perhatikan keamanan bayi pada saat berada dalam dekapan ibu.

8. Pastikan bai tetap bisa bernapas, kepala agak ekstensi dipalingkan ke kiri

dan ke kanan.

9. Cuci tangan sbelum dan sesudah melakukan tindakan.

I. Keuntungan menggunakan metode kanguru.

1. Peningkatan hubungan emosi ibu-bayi

Hubungan emosional ibu dengan bayi dimulai sejak kehamilan. Ikatan

emosional yang disebut attachment atau bonding ini merupakan suatu

proses hubungan bayi dengan orangtuanya. Kebutuhan bayi terhadap

orangtua bersifat absolut, tetapi kebutuhan orangtua terhadap bayi bersifat

relatif. Neonatus secara total sangat tergantung secara fisik dan emosional

kepada yang merawatnya. Bayi dengan kontak yang dini dengan ibunya,

lebih sedikit menangis, lebih sering tersenyum, dan lebih banyak

memanfaatkan ASI daripada bayi yang kontak dengan ibunya terlambat

atau tidak adekuat.

Tessier dkk melaporkan bahwa ibu-ibu yang menggunakan metode

kanguru merasa lebih percaya diri dalam merawat bayinya dibanding

kelompok kontrol, dan apabila bayinya bermasalah sehingga perlu dirawat

lebih lama di rumah sakit, perasaan khawatir akan keadaan anaknya lebih

besar daripada kelompok kontrol. Di samping itu metode kanguru juga

meningkatkan rasa kedekatan ibu dengan bayinya,mengurangi perasaan

stres pada ibu sebagaimana pada bayi, serta membuat ibu dan bayi lebih

tenang dan rileks. Semakin dini metode kanguru diterapkan hasilnya akan

semakin baik. Di Colombia, ibu dari bayi yang lahir prematur sering

menolak kehadiran bayinya karena dianggap tidak akan bertahan hidup.

Akibatnya banyak BKB 3g mati karena kurang diperhatikan dan terjadi

sindrom gagal tumbuh. Dengan diterapkannya metode kanguru penolakan

terhadap BKB menjadi berkurang dan sebaliknya ikatan emosi ibu-bayi

Page 6: perawatan metode kanguru

meningkat.

2. Stabilisasi suhu tubuh

Terdapat beberapa cara untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat

yaitu dengan metode kanguru, ruangan hangat, botol yang dihangatkan,

radiant warmer, tempat tidur berisi air yang dihangatkan, dan inkubator.

Metode kanguru tanpa biaya, kecuali. Suatu fenomena menarik tentang

pengaturan suhu tubuh ibu yang menggunakan metode kanguru

ditemukan oleh Ludington–Hoe, dkk. Didapatkan bahwa suhu ibu akan

meningkat bila bayi mulai ‘dingin’ dan bila bayi telah ‘hangat’ maka suhu

ibu menurun kembali. Hal ini tanpa disadari oleh ibu tersebut. Mereka

menyebut fenomena ini sebagai maternal-neonatal thermal synchrony.

Christenson K dkk. melakukan penelitian terhadap 80 bayi yang berisiko

rendah terhadap hipotermia di RS Pendidikan di Lusaka, Zambia. Secara

acak bayi-bayi tersebut dibagi menjadi dua kelompok, kelompok I

mendapat perawatan metode kanguru (skin-to-skin / STS) dibandingkan

dengan kelompok II yang dirawat di inkubator dengan suhu 35ºC;

kemudian suhu rektal diukur secara berkala. Hasilnya pada menit ke-240

didapatkan bahwa 90% bayi kelompok I (metode kanguru) mencapai suhu

normal (36,5ºC), sedangkan pada kelompok II (inkubator) hanya 60%.22

Pada metode kanguru tidak terjadi proses kehilangan panas baik

melalui radiasi, konveksi, evaporasi, maupun konduksi.

3. Stabilisasi laju denyut jantung dan pernapasan

Ludington-Hoe dkk. dalam penelitiannya menggunakan alat monitor

kontinyu, menemukan bahwa selama perawatan menggunakan metode

kanguru laju denyut jantung bayi relatif stabil dan konstan sekitar 140-160

kali per menit. Ketika bayi tidur saat perawatan metode kanguru, denyut

jantung menjadi Teratur.

4. Pengaruh terhadap berat badan dan pertumbuhan

Pertumbuhan secara keseluruhan bukan hanya berat badan, dapat

meningkat selama perawatan dengan metode kanguru. Hal ini terjadi

karena bayi dalam keadaan rileks, beristirahat dengan posisi yang

menyenangkan, mirip dengan posisi dalam rahim, sehingga kegelisahan

Page 7: perawatan metode kanguru

bayi berkurang dan tidur lebih lama. Pada keadaan demikian konsumsi

oksigen dan kalori berada pada tingkat paling rendah, sehingga kalori

yang ada digunakan untuk menaikkan berat badan. Selain itu peningkatan

berat badan juga disebabkan oleh produksi ASI yang meningkat dan

frekuensi menyusu yang lebih sering.

5. Pengaruh terhadap tingkah laku bayi

Pada bayi yang dirawat dengan metode kanguru, respons seperti

frekuensi jantung, pernafasan, warna kulit dan lain-lain tidak terjadi.

Apabila kita mengetuk punggung bayi perlahan-lahan atau membuat

keributan di dekatnya, reaksi bayi hanya berupa kerutan wajah serta

pergerakan jari tangan dan kaki yang berlangsung singkat. Selanjutnya

bayi melanjutkan tidurnya dengan tenang tanpa terbangun. Bahkan di

Colombia bayi dengan metode kanguru tidak semuanya menangis saat

diambil darahnya.Anderson dkk. meneliti kadar kortisol saliva pada bayi

yang dipisahkan dari ibunya dibandingkan dengan yang dirawat sendiri

oleh ibunya. Secara teoritis kadar kortisol akan meningkat pada saat stres.

Dilaporkan bahwa kadar kortisol saliva meningkat bermakna pada bayi

yang dirawat terpisah dari ibunya.Pada perawatan metode kanguru bayi

tidur dua kali lebih sering, serta lebih lama dan dalam. Hal ini penting

agar bayi dapat ‘waspada’ (alert), sehingga bayi dapat melakukan kontak

mata dengan ibunya dan memper-kuat ikatan ibu-bayi. Masa ‘waspada’

bayi berlangsung lebih lama saat perawatan metode kanguru daripada bayi

yang dirawat terpisah dari ibu.

6. Peningkatan produksi air susu ibu

Air Susu Ibu pada kelompok metode kanguru jumlahnya lebih banyak

secara bermakna dibanding kelompok kontrol. Peningkatan produksi ASI

dapat terjadi dengan menguatnya ikatan emosi ibu-bayi sehingga terjadi

letdown refleks yang penting bagi pengeluaran ASI. Di samping itu, stres

yang biasa terjadi pada ibu-ibu yang bayinya dirawat di rumah sakit akan

berkurang bila ibu diberi kesempatan mendekap bayinya dalam metode

kanguru, hal ini berpengaruh positif terhadap produksi ASI.

7. Pengaruh terhadap kejadian infeksi

Page 8: perawatan metode kanguru

Tidak satu pun laporan tentang penggunaan metode kanguru yang

menyatakan adanya peningkatan kejadian sepsis.

8. Berkurangnya hari rawat di Rumah Sakit

Dengan diterapkannya metode kanguru hari rawat di rumah sakit

menjadi jauh berkurang, meskipun jumlah kunjungan untuk kontrol

meningkat. Hal ini menyebabkan penghematan biaya perawatan,

berkurangnya beban perawat di rumah sakit serta menurunnya kejadian

infeksi nosokomial.

Page 9: perawatan metode kanguru

DAFTAR PUSTAKA

Sudarti dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.Yogyakarta: Nuha Medika

Wahyuni, Sari. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita; Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta: EGC

Pediatri, Sari. 2010. Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator untuk BBLR. Online. http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdf Diunduh pada Jumat, 7 Maret 2014 pukul 10.00 Wita.