PERATURAN MENTERI PERENCANAAN …birohukum.bappenas.go.id/data/data_rpermen/RPI2-JM_PERMEN -...

download PERATURAN MENTERI PERENCANAAN …birohukum.bappenas.go.id/data/data_rpermen/RPI2-JM_PERMEN - 15... · dengan memerhatikan struktur tata ruang wilayah, ... Perencanaan Pembangunan

If you can't read please download the document

Transcript of PERATURAN MENTERI PERENCANAAN …birohukum.bappenas.go.id/data/data_rpermen/RPI2-JM_PERMEN -...

  • Draft per 12 Oktober 2015

    PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR TAHUN 2015

    TENTANG

    PEDOMAN PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI

    RENCANA DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

    JANGKA MENENGAH 2015-2019

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan salah satu amanat

    dalam RPJMN 2015-2019 sebagaimana diatur dalam

    Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    2015-2019 dan untuk mewujudkan pembangunan

    infrastruktur yang terpadu serta mampu menjawab

    kebutuhan masyarakat dan minat badan usaha,

    dengan memerhatikan struktur tata ruang wilayah,

    perlu menyusun rencana dan program investasi

    infrastruktur jangka menengah yang memadukan

    kegiatan pembangunan antarsektor, antarwilayah, dan

    sumber-sumber pembiayaan;

    b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan

    Presiden Nomor 65 Tahun 2015 tentang Kementerian

    Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan

    Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015

    tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

    Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

    memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintah

    di bidang perencanaan pembangunan nasional untuk

    membantu Presiden dalam menyelenggarakan

    pemerintahan negara;

    c. bahwa

  • - 2 -

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud pada huruf a dan untuk menjalankan tugas

    sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu

    menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan

    Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional tentang Pedoman Penyusunan,

    Pemantauan, dan Evaluasi Rencana dan Program

    Investasi Infrastruktur Jangka Menengah 2015-2019;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

    Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

    Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4725);

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

    sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang

    Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

    Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

    Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang

    Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

    Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4664);

    8. Peraturan

  • - 3 -

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4817);

    9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2015 Nomor 3);

    10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

    Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

    11. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam

    Penyediaan Infrastruktur (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 62);

    12. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2015 tentang

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

    Nomor 112);

    13. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 113);

    14. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

    Nasional Nomor PER. 005/M.PPN/10/2007 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara

    Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana

    telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 3

    Tahun 2014;

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEDOMAN

    PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI RENCANA

    DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

    MENENGAH 2015-2019.

    BAB I

  • - 4 -

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Bagian Kesatu

    Definisi

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

    a. Rencana dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

    Menengah, selanjutnya disebut RPI2JM, adalah dokumen

    perencanaan yang memuat daftar rencana dan program

    investasi infrastruktur terpadu untuk periode 5 (lima)

    tahun, yang mengintegrasikan kebijakan sektoral dan

    kebijakan spasial dengan pembiayaannya.

    b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-

    2019, yang selanjutnya disebut RPJMN 2015-2019, adalah

    dokumen perencanaan nasional untuk periode 2015-2019.

    c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang

    selanjutnya disebut RPJMD, adalah dokumen perencanaan

    daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

    d. Infrastruktur adalah fasilitas teknis, fisik, sistem,

    perangkat keras, dan lunak yang diperlukan untuk

    melakukan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung

    jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial

    masyarakat dapat berjalan dengan baik.

    e. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan

    ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh

    skala nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan

    dan keamanan negara, pertumbuhan ekonomi,

    kesejahteraan sosial, budaya, dan/atau lingkungan,

    termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan

    dunia.

    f. Musyawarah Perencanaan Pembangunan, yang

    selanjutnya disebut Musrenbang, adalah forum

    antarpelaku dalam rangka menyusun rencana

    pembangunan nasional dan rencana pembangunan

    daerah.

    g. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan

    pelaksanaan RPI2JM, mengidentifikasi serta

    mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan

    timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin yang

    dilakukan setiap tahun.

    h. Evaluasi

  • - 5 -

    h. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan

    realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil

    (outcome) terhadap rencana dan standar yang dilakukan

    pada akhir periode RPI2JM berjalan.

    i. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan

    Usaha Milik Daerah, badan usaha swasta yang berbentuk

    Perseroan Terbatas, badan hukum asing, dan koperasi.

    j. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional yang selanjutnya

    disebut Kementerian Perencanaan adalah

    Kementerian/Lembaga yang dipimpin oleh menteri yang

    bertanggung jawab di bidang perencanaan pembangunan

    nasional.

    k. Kementerian/Lembaga adalah kementerian atau lembaga

    teknis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan

    infrastruktur yang telah ditetapkan dalam RPI2JM.

    l. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah

    adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang

    kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    m. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur

    penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin

    pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

    kewenangan daerah otonom.

    n. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang

    selanjutnya disebut Menteri Perencanaan adalah menteri

    yang bertanggung jawab di bidang perencanaan

    pembangunan nasional.

    o. Data dasar kegiatan prioritas RPI2JM, yang selanjutnya

    disebut Data Dasar adalah daftar kegiatan prioritas per

    provinsi yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, arahan

    spasial dan prioritas program infrastruktur.

    Bagian Kedua

    Tujuan

    Pasal 2

    Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman

    bagi Kementerian Perencanaan, Kementerian/Lembaga,

    Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha dalam menyusun,

    memantau, dan mengevaluasi RPI2JM.

    Bagian Ketiga

  • - 6 -

    Bagian Ketiga

    Ruang Lingkup

    Pasal 3

    Peraturan Menteri ini mencakup:

    a. penyusunan RPI2JM;

    b. pemantauan RPI2JM; dan

    c. evaluasi RPI2JM.

    BAB II

    FUNGSI DAN KEDUDUKAN

    Pasal 4

    RPI2JM berfungsi untuk:

    a. mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat;

    b. mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan;

    c. memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan

    Infrastruktur prioritas nasional dengan rencana tata ruang

    dan ketersediaan pembiayaan;

    d. menyinergikan rencana pembangunan infrastruktur antara

    Pemerintah dengan Pemerintah Daerah di Kawasan

    Strategis Nasional;

    e. menjalin kesepahaman dan kesepakatan antara

    Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dalam menentukan

    pembangunan infrastruktur prioritas nasional; dan

    f. menjaring minat Badan Usaha dalam kegiatan

    pembangunan infrastruktur prioritas nasional.

    Pasal 5

    (1) RPI2JM menggunakan Data Dasar untuk memperoleh

    informasi awal perencanaan.

    (2) Selain menggunakan Data Dasar sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), RPI2JM memadukan dokumen perencanaan

    lainnya dalam rangka mendukung pelaksanaan

    pembangunan infrastruktur prioritas nasional, yang

    meliputi:

    a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);

    b. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga;

    c. Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka

    Menengah; dan

    d. Daftar Rencana Kerjasama Pemerintah dengan Badan

    Usaha.

    (3) RPI2JM

  • - 7 -

    (3) RPI2JM memuat prioritas pembangunan Infrastruktur

    nasional dalam periode lima tahun beserta kebutuhan

    pembiayaan.

    (4) RPI2JM digunakan sebagai bahan pembahasan dalam

    Musrenbang Nasional untuk menentukan program tahunan

    dan kegiatan pembangunan infrastruktur prioritas nasional

    yang akan ditetapkan dalam rencana pembangunan

    tahunan nasional/daerah.

    BAB III

    TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

    Pasal 6

    (1) RPI2JM merupakan tugas dan tanggung jawab bersama

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

    (2) Tugas dan tanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada

    Ayat (1), dibagi sebagai berikut:

    a. Menteri Perencanaan memiliki tugas dan tanggung

    jawab untuk menilai, menyusun, dan menetapkan

    RPI2JM, serta melakukan koordinasi, pemantauan,

    dan evaluasi pelaksanaan RPI2JM;

    b. Menteri/Kepala Lembaga memiliki tugas dan tanggung

    jawab untuk memberikan masukan dalam

    penyusunan, pelaksanaan dan pemantauan RPI2JM,

    serta menjadi pelaksana teknis RPI2JM; dan

    c. Kepala Daerah memiliki tugas dan tanggung jawab

    untuk memberikan masukan dalam penyusunan, dan

    pelaksanaan dan pemantauan RPI2JM, menjaring

    aspirasi daerah, melakukan koordinasi kesiapan

    daerah, melakukan sinkronisasi RPJM daerah dan

    rencana tata ruang wilayah, serta menjadi pelaksana

    teknis RPI2JM.

    (3) Dalam pembahasan Musrenbang Nasional, sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), Kementerian/Lembaga

    dan Pemerintah Daerah menyiapkan dan mengidentifikasi

    kesiapan kegiatan dalam RPI2JM yang akan ditetapkan

    dalam RKP.

    (4) Dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawab,

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah dan

    Pemerintah Daerah dapat melibatkan Badan Usaha.

    (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah diatur dengan

    Petunjuk Pelaksanaan Sekretaris Kementerian Perencanaan

    Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional.

    BAB IV

  • - 8 -

    BAB IV

    PENYUSUNAN RPI2JM

    Bagian Kesatu

    Prinsip

    Pasal 7

    Prinsip dalam penyusunan RPI2JM:

    a. kewilayahan, penyusunan RPI2JM dilakukan lintas

    sektoral yang objeknya adalah entitas wilayah/kawasan

    strategis untuk mendorong terciptanya pola dan struktur

    ruang yang efektif dan efisien;

    b. keterpaduan, penyusunan RPI2JM memperhatikan

    integrasi dalam perencanaan dan sinkronisasi dalam

    pelaksanaan pembangunan yang saling terkait untuk

    mengisi kebutuhan masing-masing;

    c. keberlanjutan, penyusunan RPI2JM memperhatikan

    kesinambungan rencana antar waktu untuk mencapai

    tujuan yang diharapkan;

    d. koordinasi, penyusunan RPI2JM melibatkan seluruh

    pemangku kepentingan, baik Pemerintah, Pemerintah

    Daerah dengan mengikutsertakan masyarakat dan Badan

    Usaha;

    e. optimalisasi sumberdaya, penyusunan RPI2JM

    memperhatikan pemanfaatan sumberdaya yang sesuai

    dengan kewenangan dan kapasitas pendanaan.

    Bagian Kedua

    Jenis Infrastruktur

    Pasal 8

    Jenis Infrastruktur yang menjadi prioritas pembangunan

    nasional dan dapat dimuat dalam RPI2JM, terdiri atas:

    a. infrastruktur transportasi;

    b. infrastruktur pengairan;

    c. infrastruktur air minum dan sanitasi;

    d. infrastruktur telekomunikasi;

    e. infrastruktur perumahan dan permukiman;

    f. infrastruktur ketenagalistrikan;

    g. infrastruktur minyak dan gas bumi; dan

    h. infrastruktur lain yang ditetapkan sesuai arah kebijakan

    dan prioritas pembangunan nasional.

    Bagian Ketiga

  • - 9 -

    Bagian Ketiga

    Tahapan Penyusunan RPI2JM

    Pasal 9

    (1) RPI2JM disusun dalam kerangka sistem perencanaan

    pembangunan dan penganggaran.

    (2) Tahapan penyusunan RPI2JM dilakukan melalui

    koordinasi yang dilaksanakan:

    a. tingkat nasional, dikoordinasikan oleh Menteri

    Perencanaan melibatkan Menteri/Kepala Lembaga dan

    kepala daerah;

    b. tingkat provinsi, dikoordinasikan oleh perangkat daerah

    yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang

    perencanaan pembangunan dengan melibatkan

    Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

    Pasal 10

    Penyusunan RPI2JM dilakukan melalui tahapan:

    a. penyusunan rancangan awal RPI2JM;

    b. penyusunan rancangan interim RPI2JM;

    c. penyusunan rancangan akhir RPI2JM.

    Paragraf 1

    Penyusunan Rancangan Awal RPI2JM

    Pasal 11

    (1) Penyusunan rancangan awal RPI2JM dilaksanakan melalui

    Forum Koordinasi Nasional.

    (2) Forum Koordinasi Nasional sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) diselenggarakan oleh Menteri Perencanaan dengan

    melibatkan Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha.

    (3) Forum Koordinasi Nasional sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), bertujuan untuk menyinkronisasi dan

    menyosialisasikan rancangan daftar kegiatan yang disusun

    oleh Kementerian Perencanaan kepada

    Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha.

    (4) Kementerian Perencanaan menyinkronisasi program

    infrastruktur yang berasal Data Dasar sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1).

    (5) Dalam melakukan sinkronisasi dan identifikasi

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kementerian

    Perencanaan menetapkan kegiatan-kegiatan dalam

    rancangan awal RPI2JM berdasarkan kesesuaian dengan:

    a. agenda dan subagenda Nawacita;

    b. arah kebijakan pembangunan bidang;

    c. strategi

  • - 10 -

    c. strategi pembangunan bidang;

    d. rencana induk sektoral;

    e. kesiapan kegiatan;

    f. waktu penyelesaian;

    g. ketersediaan sumber pembiayaan.

    (6) Kementerian/Lembaga melakukan pemutakhiran daftar

    kegiatan dan mengidentifikasi kegiatan yang akan

    diusulkan.

    (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rancangan

    awal RPI2JM diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan

    Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Sektretaris Utama Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional.

    Paragraf 2

    Penyusunan Rancangan Interim RPI2JM

    Pasal 12

    (1) Penyusunan rancangan interim RPI2JM dilaksanakan

    melalui:

    a. Forum Diseminasi; dan

    b. Forum Koordinasi Provinsi.

    (2) Forum Diseminasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    huruf a, dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan

    dalam rangka menyosialisasikan rancangan awal RPI2JM

    kepada Pemerintah Daerah Provinsi.

    (3) Forum Koordinasi Provinsi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) huruf b, dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat

    daerah yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang

    perencanaan pembangunan.

    (4) Forum Koordinasi Provinsi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) huruf b bertujuan untuk:

    a. koordinasi pembahasan daftar kegiatan antara

    Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Daerah

    kabupaten/kota;

    b. mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan dukungan

    Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

    Kabupaten/Kota yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

    kegiatan RPI2JM di masing-masing daerah, termasuk

    identifikasi arahan dan kebijakan dalam RPJMD, RTRW

    Daerah, serta sumber pembiayaan daerah;

    (5) Pemerintah Daerah menyampaikan hasil Forum Koordinasi

    Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada

    Menteri Perencanaan sebagai bahan penyusunan

    rancangan interim RPI2JM.

    (6) Ketentuan

  • - 11 -

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rancangan

    interim RPI2JM diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan

    Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Sektretaris Utama Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional

    Paragraf 3

    Penyusunan Rancangan Akhir RPI2JM

    Pasal 13

    (1) Penyusunan Rancangan Akhir RPI2JM dilaksanakan

    Forum Koordinasi Akhir.

    (2) Forum Koordinasi Akhir sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan dengan

    melibatkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah

    Provinsi dan Badan Usaha.

    (3) Forum Koordinasi Akhir sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) bertujuan untuk mengonsolidasi dan menyepakati

    Daftar Kegiatan yang tercantum dalam rancangan interim

    RPI2JM.

    (4) Hasil konsolidasi dan kesepakatan pada Forum Koordinasi

    Akhir digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan

    akhir RPI2JM.

    (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rancangan

    akhir RPI2JM diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan

    Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Sektretaris Utama Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional.

    Bagian Keempat

    Penetapan RPI2JM

    Pasal 14

    (1) RPI2JM ditetapkan dengan Keputusan Menteri

    Perencanaan sesuai periode RPJMN 2015-2019.

    (2) RPI2JM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan

    sebagai salah satu dasar penetapan kegiatan pada Rencana

    Kerja Pemerintah melalui Musrenbang tahunan.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan RPI2JM diatur

    dengan Petunjuk Pelaksanaan Sekretaris Kementerian

    Perencanaan Pembangunan Nasional/Sektretaris Utama

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

    Bagian Kelima

  • - 12 -

    Bagian Kelima

    Perubahan RPI2JM

    Pasal 15

    (1) RPI2JM dapat mengalami perubahan akibat faktor-faktor

    diluar perencanaan, sebagai berikut:

    a. arah dan kebijakan baru dari Presiden atas prioritas

    pembangunan Infrastruktur dan program investasi;

    dan/atau

    b. hasil pemantauan pelaksanaan RPI2JM.

    (2) Perubahan RPI2JM sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perencanaan.

    BAB V

    PEMANTAUAN DAN EVALUASI RPI2JM

    Bagian Pertama

    Pemantauan

    Pasal 16

    (1) Menteri Perencanaan, Kementerian/Lembaga dan

    Pemerintah Daerah melakukan pemantauan pelaksanaan

    RPI2JM.

    (2) Menteri Perencanaan melakukan Pemantauan atas

    pelaksanaan RPI2JM sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    sebelum pelaksanaan Musrenbang Tahunan RKP.

    (3) Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melaporkan

    perkembangan mengenai presentasi realisasi fisik,

    komponen kesiapan, status kegiatan, dan permasalahan

    yang timbul dalam pelaksanaan RPI2JM secara triwulanan

    kepada Kementerian Perencanaan.

    (4) Kementerian Perencanaan melakukan Pemantauan

    pelaksanaan RPI2JM dengan menilai laporan

    perkembangan dilakukan Kementerian/Lembaga dan

    Pemerintah Daerah sebagaimana disebut pada ayat (3).

    (5) Selain penilaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (4), Kementerian Perencanaan dapat melakukan kunjungan

    lapangan, dan Focus Group Discussion.

    (6) Berdasarkan pemantauan yang dilakukan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (4) dan (5), Kementerian Perencanaan

    menyusun Laporan Pemantauan, dijadikan sebagai bahan:

    a. pertimbangan dalam pembahasan Musrenbang dan

    penyusunan RKP;

    b. bagi

  • - 13 -

    b. bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah daerah

    untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemantauan;

    c. pertimbangan dalam melakukan perubahan daftar

    kegiatan pada RPI2JM.

    (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pemantauan

    RPI2JM diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan Sekretaris

    Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Sekretaris Utama Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional.

    Bagian Kedua

    Evaluasi

    Pasal 17

    (1) Kementerian Perencanaan melakukan evaluasi terhadap

    pelaksanaan RPI2JM sesuai kewenangan masing-masing

    dan dilaksanakan mengikuti periode evaluasi RPJMN.

    (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dikoordinasikan oleh Menteri Perencanaan.

    (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    disampaikan kepada Presiden sebagai dasar pertimbangan

    kebijakan.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai evaluasi pelaksanaan

    RPI2JM diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan Sekretaris

    Kementerian Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Sektretaris Utama Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional.

    BAB VII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 18

    Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

    agar

  • - 14 -

    Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri ini

    diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara

    Republik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 2015

    MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    REPUBLIK INDONESIA,

    SOFYAN A. DJALIL

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal 2015

    DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

    KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

    WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR