PERATURAN GUBERNUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG …bappeda.jatengprov.go.id/dokumen/rkpd/naskah rkpd...
Transcript of PERATURAN GUBERNUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG …bappeda.jatengprov.go.id/dokumen/rkpd/naskah rkpd...
PERATURAN GUBERNUR NOMOR 30 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................... i
Daftar Tabel ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. I-1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... I-2
1.3 Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2014 yang disertai Gambaran Perubahan Kerangka
Ekonomi Daerah ........................................................................... I-2
1.4 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2013 ............ I-9
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH .................................................................................. II-1
2.1 Gambaran Kondisi Umum Daerah............................................... II-1
2.1.1 Aspek Geografi ............................................................................ II-1
2.1.2 Aspek Demografi ......................................................................... II-3
2.2 Evaluasi Kinerja Pembangunan ................................................... II-5
2.2.1 Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah ........................... II-5
2.2.2 Evaluasi Kinerja Berdasrkan Prioritas Dan Fokus
Pembangunan Daerah ................................................................. II-11
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ..... III-1
3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2013 per SKPD ............. III-2
3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2013 per Prioritas
Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung ................ III-6
BAB IV PENUTUP ................................................................................ IV-1
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Capaian Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2013
dan Target Tahun 2014 ................................................................ I-5
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2010 ....................................................................... II - 2
Tabel 2.2 Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2012 ....................................................................... II - 2
Tabel 2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2012 ............... II - 3
Tabel 2.4 Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2012 .................................................... II - 4
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2011-2012 (%) ................................................................ II - 7
Tabel 2.6 Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2011-2012 (%) ................................................................. II – 7
Tabel 2.7 Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa – Bali dan Nasional
Tahun 2010 – 2013 ..................................................................... II - 8
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2012 ...................................................................... II - 8
Tabel 2.9 Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2011 – 2012 .................................................................... II - 9
Tabel 2.10 Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 ................................. II - 9
Tabel 2.11 Indeks IPG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional
Tahun 2011 – 2012 ..................................................................... II - 10
Tabel 2.12 Indeks IDG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional
Tahun 2010 – 2011 .................................................................... II - 10
Tabel 2.13 Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan
Pengangguran RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ...... II - 11
Tabel 2.14 Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 16
Tabel 2.15 Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 21
Tabel 2.16 Pencapaian Prioritas 4. Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ............... II - 32
Tabel 2.17 Pencapaian Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup Serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 35
Tabel 2.18 Pencapaian Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ....................................... II - 37
Tabel 2.19 Pencapaian Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas
Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I ............... II - 39
Tabel 3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD ........... III-2
Tabel 3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2013 per Prioritas
Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung ............. III-6
-1-
GUBERNUR JAWA TENGAH
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR 30 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR 25 TAHUN 2013
TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TENGAH,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, telah ditetapkan
Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014;
b. bahwa sehubungan dengan perubahan asumsi kerangka
ekonomi daerah dan kerangka pendanaan serta rencana
program dan kegiatan prioritas daerah, Peraturan Gubernur
Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau
kembali;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
286 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-
Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
-2-
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahu 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Indonesia 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
-3-
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4698);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan
Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah
Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5107);
-4-
20. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006
Nomor 8 Seri E Nomor 1);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 1 Seri E
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 7);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E
Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 9);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 10);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
21);
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir de ngan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 517);
-5-
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya terencana
untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan
potensi yang dimiliki daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Perencanaan pembangunan dilakukan sebagai wujud dan
bentuk kepastian bahwa sumber daya yang dipergunakan optimal dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan RKPD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014 sebagai dokumen perencanaan tahunan, disusun
guna menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta sebagai landasan
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014.
Perubahan RKPD Sebagaimana ketentuan Pasal 285 ayat (1) dan
(2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dapat diubah apabila tidak
sesuai dengan keadaan dalam tahun berjalan yang disebabkan karena
perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan,
serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
Mendasarkan kondisi hasil evaluasi kinerja pembangunan sampai
dengan triwulan I Tahun 2014, serangkaian kejadian bencana alam
pada akhir Tahun 2013 dan awal Tahun 2014 yang berakibat adanya
kerugian/kerusakan yang cukup besar terhadap 5 sektor dan 15 sub
sektor pembangunan utamanya prasarana jalan dan sumber daya air
serta upaya penerapan penyesuaian capaian target sasaran Tahun I
RPJMD 2013-2018 dimana RKPD Tahun 2014 berada pada masa
transisi pergantian Kepala Daerah, menyebabkan diperlukanya
perubahan/penyesuaian Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi
LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR 30 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR
25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
I - 2
Jawa Tengah Tahun 2014 agar target dan sasaran pembangunan tetap
dapat dicapai demi untuk meningkatan kesejahteraan dan kemajuan
Provinsi Jawa Tengah.
1.2. Maksud dan Tujuan
(a) Maksud dari perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
adalah:
Sebagai pedoman penyusunan Kebijakan Umum Perubahan
Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan
serta Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran dan
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014.
(b) Tujuan dari perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
adalah:
1. Sinkronisasi dan sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan
daerah yang belum terakomodir pada APBD Induk Tahun
Anggaran 2014;
2. Mengalokasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat sangat
prioritas/mendesak dan menampung kegiatan yang mengalami
pergeseran anggaran termasuk prioritas Gubernur Jawa Tengah
Tahun 2013 – 2018 meliputi upaya pengurangan kemiskinan dan
pengangguran, pembangunan infrastruktur, perwujudan
kedaulatan pangan serta kedaulatan energi;
3. Pemanfaatan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) atas
realisasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013;
4. Menyesuaikan perubahan proyeksi Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah;
5. Sebagai landasan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan
Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
1.3. Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014 yang disertai Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi
Daerah
Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014,
dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tahun berjalan
yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan
meliputi :
1. Ketidaksesuaian dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan
kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana
program dan kegiatan prioritas daerah;
2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau
I - 3
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan;
4. Pergeseran anggaran, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan
baru/kegiatan alternatif, perubahan target kinerja dan pagu
kegiatan, serta lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.
Perubahan beberapa kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan
daerah adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Perekonomian Jawa Tengah Tahun 2014 masih menghadapi
tantangan tekanan inflasi yang dipengaruhi antara lain oleh
kebijakan Pemerintah untuk menaikkan Tarif Tenaga Listrik dan
Upah Minimum kabupaten/kota. Selain itu, kejadian bencana banjir
yang melanda Jawa Tengah di awal Tahun 2014 juga diprediksi akan
mempengaruhi perekonomian terutama di sektor pertanian.
Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan Kebijakan umum
pembangunan disesuaikan dengan beberapa indikator makro
perekonomian antara lain :
a. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
Selama kurun waktu tahun 2012 – 2013, nilai PDRB Jawa
Tengah mengalami peningkatan cukup baik. Nilai PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 sebesar Rp.556,479 Trilyun
meningkat menjadi Rp.623,749 Trilyun pada Tahun 2013.
Demikian pula, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan meningkat
dari Rp.210,848 Trilyun menjadi Rp.223,099 Trilyun. Kontribusi
terbesar pada sektor industri pengolahan sebesar 32,56%; sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,73%; serta sektor
pertanian sebesar 18,30%. Sampai dengan Triwulan I Tahun
2014, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp.170,468
Trilyun, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan sebesar
Rp. 58,132 Trilyun. Tahun 2014 PDRB Atas Harga Berlaku
ditargetkan mencapai Rp.603,317 Trilyun dan Atas Harga
Konstan sebesar Rp.221,005 Trilyun.
b. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Jawa Tengah Tahun 2013 tumbuh sebesar 5,81%
lebih rendah dibanding Tahun 2012 sebesar 6,34%, namun telah
mencapai target kisaran 5,8-6,2% dan lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78%. Sampai dengan
Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
mencapai 5,4%. Melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan
bencana banjir pada awal tahun sehingga mempengaruhi
produksi sektor pertanian dan kerusakan infrastruktur. Kinerja
perekonomian pada Triwulan II Tahun 2014 diperkirakan
meningkat dari sisi konsumsi rumah tangga utamanya konsumsi
swasta nirlaba sebagai dampak penyelenggaraan Pemilu Legislatif
dan menyongsong pelaksanaan Pemilihan Presiden Tahun 2014,
I - 4
meningkatnya aktivitas perdagangan dalam menghadapi hari
raya dan liburan sekolah. Dari sisi sektoral, peningkatan
pertumbuhan ekonomi didukung oleh perbaikan sektor industri
pengolahan, naiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan
restoran. Sampai dengan akhir Tahun 2014 pertumbuhan
ekonomi ditargetkan sebesar 6,3-6,7%.
c. Inflasi
Inflasi Jawa Tengah Tahun 2012 sebesar 4,24%, meningkat
menjadi 7,99% pada Tahun 2013, namum masih berada pada
angka perkiraan sebesar 8,9-9,4% dan lebih rendah dari inflasi
nasional sebesar 8,38%. Kenaikan harga BBM menjadi penyebab
utama kenaikan inflasi diikuti dengan perayaan Hari Natal dan
Tahun Baru 2013 yang mendorong kenaikan harga pada hampir
seluruh kelompok barang dan jasa. Laju inflasi tahun kalender
April 2014 sebesar 1,46% dan laju inflasi year on year (April 2014
terhadap April 2013 ) sebesar 7,15%, sedangkan inflasi Tahun
2014 diperkirakan akan berada pada kisaran 5 ±1%. Masih
tingginya angka inflasi tersebut antara lain disebabkan oleh
kenaikan harga pada beberapa kelompok bahan makanan akibat
bencana banjir, kenaikan harga elpiji 12 kg pada awal tahun, dan
kenaikan tarif transportasi.
d. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
TPT di Jawa Tengah Tahun 2013 sejumlah 1,02 juta orang
(6,02%), mengalami peningkatan dibanding Tahun 2012 sejumlah
0,962 juta orang (5,63%). Peningkatan TPT ini utamanya
disebabkan oleh penduduk usia sekolah masuk dalam angkatan
kerja, dampak meningkatnya harga BBM serta melambatnya
pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III Tahun 2013 yang
berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja pada
berbagai sektor. Sedangkan TPT bulan Februari Tahun 2014
mengalami penurunan menjadi 0,97 juta jiwa (5,45%) dan
ditargetkan turun menjadi 5,31-4,77% pada akhir Tahun 2014.
e. Kemiskinan
Penduduk miskin di Jawa Tengah Tahun 2013 sejumlah 4,705
juta jiwa (14,44%), mengalami penurunan dibandingkan Tahun
2012 sebesar 4,863 juta jiwa (14,98%). Meskipun telah menurun,
jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah masih cukup banyak
dan progres penurunannya cenderung melambat. Untuk itu
upaya penanggulangan kemiskinan perlu dipacu melalui
peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama
pangan, pendidikan, kesehatan, air minum, sanitasi dan
perumahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan
jejaring kemitraan, serta peningkatan kemampuan dan
ketrampilan agar penduduk miskin mampu keluar dari lingkaran
I - 5
kemiskinan secara mandiri. Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun
2014 ditargetkan dapat diturunkan menjadi 11,58-11,37%.
f. Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP Tahun 2013 sebesar 101,66, sampai dengan Bulan April
2014 NTP mencapai 99,98. Sub sektor yang mengalami kenaikan
indeks adalah tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan
perikanan, sedangkan yang mengalami penurunan indeks adalah
sub sektor tanaman pangan dan hortikultura. Target NTP sampai
dengan akhir Tahun 2014, sebesar 102,14. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui
fasilitasi sarana produksi, peningkatan kemampuan dan
ketrampilan petani serta fasilitasi akses pemasaran.
Secara umum pencapaian indikator-indikator makro ekonomi
regional Tahun 2012-2013 serta target Tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1.
Capaian Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah
Tahun 2012 - 2013 dan Target Tahun 2014
No Indikator 2012 2013 2014*)
1. PDRB :
Atas dasar harga berlaku (trilyun rupiah)
Atas dasar harga konstan (trilyun rupiah)
556,479
210,848
623,749
223,099
603,317
221,005
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,34 5,81 5,9 – 6,4
3. Inflasi (%) 4,24 7,99 5 ± 1
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5,63 6,02 5,31-4,77
5. Penduduk Miskin (%) 14,98 14,44 11,58-11,37
6. Nilai Tukar Petani (NTP) 106,37 101,66 102,14
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah Keterangan : *) Angka target
2. Perubahan Asumsi Pendapatan Daerah
Proyeksi Pendapatan Daerah pada Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014, diperkirakan sejumlah Rp.14,099 trilyun, naik
sejumlah Rp.361,91 milyar atau 2,63% dari Pendapatan Daerah
pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014 sejumlah Rp.13,737
trilyun. Pendapatan tersebut diasumsikan berasal dari :
1. Pendapatan Asli Daerah naik sejumlah Rp.351,21 milyar atau
4,21% sehingga menjadi Rp.8,699 trilyun antara lain Pajak
Daerah naik sejumlah Rp.323,15 milyar atau 4,55% sehingga
menjadi Rp.7,420 trilyun, Retribusi Daerah naik sejumlah
Rp.2,61 milyar atau 3,35% sehingga menjadi Rp.80,64 milyar,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan naik
I - 6
sejumlah Rp.9,39 milyar atau 3,36% sehingga menjadi
Rp.288,83 milyar dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah naik
sejumlah Rp.16,05 milyar atau 1,80% sehingga menjadi
Rp.909,36 milyar.
2. Dana Perimbangan naik sejumlah Rp.10,70 milyar atau 0,41%
dari bagi hasil pajak/bukan pajak naik sejumlah Rp.10,70
milyar atau 1,48% menjadi Rp.734,50 milyar.
3. Lain-lain pendapatan daerah sejumlah Rp.2,782 trilyun atau
tidak mengalami kenaikan.
4. Hal-hal yang mempengaruhi dalam perencanaan pendapatan
pada Perubahan APBD TA.2014 adalah adanya penerimaan
pajak rokok dari Pemerintah Pusat yang dihitung berdasarkan
realisasi triwulan I sebesar Rp.74 milyar, sehingga pada
perubahan APBD TA.2014 diasumsikan akan terealisasi untuk 3
(tiga) triwulan atau sebesar Rp.222 milyar. Disamping itu
terdapat perubahan tarif Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011
menjadi Peraturan Daerah 10 Tahun 2014 tentang Retribusi
Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor
24 Tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar Rp.2,61 milyar.
Untuk mencapai target yang telah direncanakan, Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah mengarahkan kebijakan Perubahan
Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014, melalui:
1. Peningkatan penerimaan pajak daerah, optimalisasi retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lain PAD yang sah;
2. Optimalisasi pemanfaatan pengelolaan aset daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
3. Peningkatan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli
Daerah dengan mengoptimalkan pengelolaan BUMD;
4. Peningkatan dana perimbangan dari bagi hasil pajak, bukan
pajak dan pembaharuan data;
5. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta
sumberdaya manusia yang ada guna meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah;
6. Mengakomodir penerimaan pajak rokok berdasarkan realisasi
transfer dari Pemerintah Pusat ke Kas Daerah Provinsi.
Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan kebijakan
Perubahan Pendapatan Daerah sebagai berikut :
1. Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui
penajaman potensi riil sumber-sumber pendapatan, konsistensi
penerapan sistem dan prosedur pungutan dan peningkatan
kualitas pelayanan publik secara akuntabel;
2. Mengevaluasi peraturan/ketentuan dan prosedur/mekanisme
pemungutan serta membuat kebijakan terobosan dan upaya
peningkatan pendapatan asli daerah sesuai dengan aspirasi
yang berkembang;
I - 7
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota dan pihak-pihak terkait lainnya untuk
meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah;
4. Menginventarisir serta mengoptimalkan pendayagunaan aset-
aset daerah yang tersebar pada SKPD untuk peningkatan
Pendapatan Daerah;
5. Meningkatkan pelayanan perpajakan, retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain dengan membangun sarana, prasarana dan
sistem serta prosedur/ mekanisme administrasi pelayanan.
3. Perubahan Asumsi Belanja Daerah
Proyeksi total belanja daerah pada perubahan RKPD Tahun 2014,
diperkirakan sejumlah Rp.15,711 trilyun, naik sejumlah Rp.1,714
trilyun atau 12,25% dari Belanja Daerah pada APBD Induk Tahun
Anggaran 2014 sejumlah Rp.13,997 trilyun. Kenaikan tersebut
berasal dari Belanja Tidak Langsung naik sejumlah Rp.1,272 trilyun
atau 12,93% menjadi sejumlah Rp.11,109 trilyun dan Belanja
Langsung naik sejumlah Rp.442,32 milyar atau 10,63% menjadi
sejumlah Rp.4,601 trilyun. Perubahan kebijakan belanja daerah
Tahun Anggaran 2014 meliputi asumsi Belanja Tidak Langsung dan
asumsi Belanja Langsung dengan penjabaran sebagai berikut:
a. Asumsi Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan:
1) Asumsi perubahan dalam penyusunan Belanja Pegawai yang
disebabkan:
a. Penyesuaian Gaji berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima Belas
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;
b. Tunjangan Beras dihitung berdasarkan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
33/PB/2013 dengan perincian realisasi bulan Januari s/d
Mei 2014 ditambah dengan data jiwa bulan Mei 2014 kali
7 bulan, adanya mutasi/tambahan pegawai, dan
ditambah acress 2,5% serta rapel yang belum dibayarkan
bulan Januari-Desember 2013;
c. Penyesuaian Belanja Penerimaan Lainnya untuk
Gubernur/Wakil Gubernur berupa Penunjang operasional
Gubernur/Wakil Gubernur dianggarkan pada Belanja
KDH/WKDH dihitung maksimal sebesar 0,15% dari PAD
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014;
d. Insentif pemungutan Pajak daerah dan Retribusi Daerah
disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 69 tahun 2010 tentang tatacara pemberian insentif
I - 8
sebagai kewajiban atas kenaikan pendapatan pada
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014;
e. Rencana penyesuaian TPP berdasarkan beban kerja bagi
PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
2) Penyesuaian Belanja Hibah;
3) Tambahan Belanja Bantuan Sosial guna peningkatan kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat;
4) Tambahan Belanja Bagi Hasil Pajak;
5) Tambahan Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/
Kota dan Pemerintah Desa.
f. Asumsi Belanja Langsung
Perubahan asumsi Belanja Langsung pelaksanaannya
diutamakan untuk :
1) Mendorong capaian target sasaran RPJMD Tahun 2008-2013
yang belum tercapai;
2) Upaya percepatan pencapaian target MDG’s Tahun 2015;
3) Upaya untuk pencapaian target sasaran RPJMD Tahun 2013-
2018 Tahun ke II serta kontribusi terhadap pencapaian target
sasaran pembangunan dan komitmen nasional;
4) Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang melanda
Jawa Tengah awal Tahun 2014 serta upaya penanggulangan,
peningkatan kesiap-siagaan dan tanggap darurat bencana;
5) Fokus pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat;
6) Konsisten dengan perencanaan pembangunan yang telah
ditetapkan dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018;
7) Melakukan pergeseran anggaran yang telah mendapat
persetujuan dari Sekretaris Daerah dan PPKD;
8) Penyesuaian kegiatan-kegiatan yang tidak dapat
dilaksanakan atau terdapat kendala pada anggaran induk
baik berupa optimalisasi dana maupun penyesuaian sasaran
dan lokasi kegiatan;
9) Mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan;
10) Mengakomodir kegiatan yang dilaksanakan mendahului
penetapan Perda Perubahan APBD TA.2014.
4. Perubahan Asumsi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan daerah yang digunakan
untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja
daerah yang terdiri atas :
a. Asumsi penerimaan pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014 diarahkan untuk penggunaan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) yang
I - 9
merupakan penyesuaian dari Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Tahun Anggaran 2013.
b. Asumsi pengeluaran pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran
2014 diarahkan untuk penyertaan modal pada BUMD, utamanya
untuk pemenuhan penyertaan setoran modal sebagai pendiri PT.
Jamkrida Jawa Tengah dan penyertaan modal kepada PT.SPJT.
1.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2014
Prioritas dan fokus sasaran pembangunan perubahan RKPD 2013,
meliputi :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus
pada:
a. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pangan,
layanan pendidikan, kesehatan, air minum, sanitasi, dan
kualitas perumahan permukiman (Rumah Layak Huni);
b. Peningkatan kualitas dan keterampilan serta perluasan
kesempatan kerja dan berusaha;
c. Pembangunan prasarana dan sarana serta pemberdayaan
ekonomi masyarakat guna pengembangan usaha dan
peningkatan akses sumber daya ekonomi produktif;
d. Penguatan kelembagaan dan pendayagunaan sumber daya
potensial untuk penanggulangan kemiskinan.
e. Peningkatan ketahanan pangan khususnya untuk peningkatan
kemandirian dan kerentanan pangan di masyarakat;
f. Pengembangan diversifikasi dan pola konsumsi pangan,
khususnya untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan
pengembangan pangan alternatif.
2. Peningkatan daya saing ekonomi daerah, dengan fokus pada:
a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan guna
pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras nasional 10
juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada
daging tahun 2014; peningkatan produksi perikanan tangkap
dan budidaya, ekspor produk perikanan, konsumsi makan
ikan; serta penguatan sistem penyuluhan;
b. Peningkatan kualitas, kapasitas dan pengelolaan sarana
prasarana jaringan irigasi serta peningkatan ketersediaan air
baku;
c. Penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dalam
rangka pengembangan hasil hutan rakyat;
d. Peningkatan daya saing Koperasi, UMKM dan IKM dengan
perluasan akses pasar dan permodalan; peningkatan
diversifikasi produk dan sarana produksi; penguatan peran
I - 10
kelembagaan; serta perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan;
e. Peningkatan investasi dengan pengembangan iklim investasi
yang kondusif; promosi potensi dan peluang investasi secara
selektif dan terpadu; serta peningkatan infrastruktur
pendukung investasi;
f. Peningkatan potensi dan daya tarik wisata dengan
pengembangan destinasi wisata, promosi, dukungan prasarana
dan sarana pariwisata yang memadai.
3. Kualitas sumber daya manusia, dengan fokus pada :
a. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan tetap
memperhatikan aspek ketersediaan, keterjangkauan, keseta-
raan serta kepastian dalam penyelenggaraan pendidikan,
melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dan
kompetensi/kualifikasi tenaga pendidik; optimalisasi Bantuan
Operasional Sekolah dan Beasiswa bagi keluarga kurang
mampu serta pengembangan provinsi vokasi dan desa vokasi;
b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan pemerataan
dan peningkatan mutu layanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI, AKB, peningkatan gizi masyarakat,
pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular, peningkatan kualitas prasarana
sarana kesehatan dan kompetensi sumber daya kesehatan;
c. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan peningkatan
dan perluasan cakupan layanan KB serta fasilitasi pelaksanaan
transmigrasi untuk pemerataan penduduk;
d. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap
perempuan dan anak dengan pemenuhan pelayanan
kebutuhan dasar; serta penanganan korban kekerasan berbasis
gender, anak dan trafficking;
e. Peningkatan penanganan PMKS dengan rehabilitasi,
pemberdayaan sosial, pemberian jaminan, perlindungan sosial
dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS);
f. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta
perluasan kesempatan kerja dan berusaha dengan pengem-
bangan kewirausahaan, peningkatan profesionalisme tenaga
pelatih dan instruktur BLK serta peningkatan kualitas dan
relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja;
g. Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan
iptek serta inovasi di berbagai bidang dengan pemasyarakatan
teknologi terapan;
h. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai kekayaan budaya
daerah dengan pengembangan kualitas kesenian budaya
daerah, permuseuman, kepurbakalaan dan pelestarian benda
cagar budaya;
I - 11
i. Peningkatan kualitas dan kapasitas kepemudaan dengan
pengembangan kelembagaan dan kewirausahaan pemuda serta
optimalisasi penyelenggaraan pusat pendidikan dan latihan
pelajar dalam rangka peningkatan pembinaan keolahragaan;
j. Pengembangan budaya baca masyarakat dengan optimalisasi
pendayagunaan perpustakaan keliling, perpustakaan desa dan
daerah; serta penyediaan mobil pintar.
4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, dengan fokus pada :
a. Peningkatan sistem pengelolaan penataan ruang wilayah
dengan percepatan penyusunan RDTR Kabupaten/Kota,
peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang daerah serta
kinerja BKPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota;
b. Peningkatan penanganan jalan, jembatan, peningkatan sarana
dan prasarana keselamatan, pelayanan serta pengembangan
transportasi massal;
c. Peningkatan penanganan aksesibilitas Pantura-Pansela, perba-
tasan antar provinsi dan antar Kabupaten/Kota, menuju
kawasan pengembangan perekonomian wilayah, Perkotaan
Pusat Kegiatan Nasional/Wilayah/Lokal, kawasan pariwisata,
wilayah terisolir, dan wilayah rawan bencana;
d. Dukungan penanganan dan penyelesaian infrastruktur
strategis utamanya pembangunan Jalan Tol Trans Jawa
(Bawen-Solo, Solo-Mantingan dan Pantura), pengembangan
Bandara A. Yani Semarang, pengembangan Bandara Dewadaru
Jepara, pembangunan double track, reaktifasi jalur KA
Kedungjati-Tuntang, pembangunan Pelabuhan Tanjung Emas
dengan Pelabuhan penyeberangan Kendal, serta pembangunan
Waduk Jatibarang, Matenggeng, Kuningan, Pidekso, Gondang
dan Logung;
e. Pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi,
dengan pengembangan dan pembangunan PLTS, PLTMH dan
PLTPB;
f. Peningkatan Rasio Elektrifikasi melalui Jaringan Listrik
Pedesaan.
5. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta
pengurangan risiko bencana, dengan fokus pada :
a. Pengendalian alih fungsi hutan dan lahan produktif menjadi
lahan budidaya lainnya untuk mendukung perwujudan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menjamin kelestarian
lingkungan hidup;
b. Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi DAS, pesisir dan
laut, dengan pengembangan hutan rakyat, penanganan lahan
kritis, penanaman mangrove, pembangunan sabuk pantai,
transplantasi karang dan terumbu buatan, serta penguatan
I - 12
kapasitas dan kelembagaan masyarakat sekitar hutan dan
pesisir;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau
(RTH), dengan peningkatan sebaran dan proporsi luasan RTH;
d. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
teresterial maupun pesisir, dengan pengembangan teknologi
ramah lingkungan, serta peningkatan pengawasan, penegakan
hukum lingkungan;
e. Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati berbasis
masyarakat dengan penanganan kawasan lindung di luar
kawasan hutan dan pengembangan plasma nutfah;
f. Peningkatan upaya penanggulangan bencana dalam rangka
pengurangan risiko dan pemulihan dampak bencana, dengan
perencanaan penanggulangan bencana, peningkatan kesiap-
siagaan dan tanggap darurat serta rehabilitasi – rekonstruksi
pasca bencana termasuk peningkatan pengendalian banjir dan
pengamanan pantai, dengan perbaikan dan pembangunan
prasarana dan sarana pengendalian banjir dan pengamanan
pantai.
6. Tata kelola pemerintahan, dengan fokus pada:
a. Peningkatan akuntabilitas, transparansi berbasis teknologi
informasi, partisipasi masyarakat serta peningkatan
kompetensi dan profesionalisme aparatur dalam
penyelenggaraan pemerin-tahan;
b. Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai
kewenangan pemerintah daerah sebagai upaya pencegahan
korupsi;
c. Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan dan
catatan sipil;
d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM;
e. Peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah
untuk mendukung peningkatan PAD.
7. Demokratisasi dan kondusivitas daerah, dengan fokus pada :
a. Peningkatan demokratisasi dan pendidikan politik masyarakat,
penegakan hukum dan penghormatan HAM;
b. Peningkatan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk
mewujudkan ketentraman dan ketertiban dalam mendukung
kondusivitas daerah termasuk pelaksanaan Pemilu Tahun
2014;
c. Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtramtibum sebagai upaya
pencegahan konflik sosial.
II-1
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah
2.1.1. Aspek Geografi
Secara geografis wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak pada 5040’
- 8030’ Lintang Selatan dan 108030’ - 111030’ Bujur Timur. Wilayah
Provinsi Jawa Tengah secara administratif berbatasan dengan Samudera
Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan;
Provinsi Jawa Barat di sebelah barat; Provinsi Jawa Timur di sebelah
timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah terbagi
menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota, dan terdiri dari 573 Kecamatan yang
meliputi 7.809 Desa dan 769 Kelurahan dengan luas wilayah sebesar
3.254.412 Ha atau 25,04% dari luas Pulau Jawa.
Topografi wilayah Jawa Tengah memiliki relief yang beraneka
ragam, meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur
sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah
yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu Pantai
Utara dan Selatan. Kemiringan lahan di Jawa Tengah bervariasi, meliputi
lahan dengan kemiringan 0-2% sebesar 38%; lahan dengan kemiringan
2-15% sebesar 31%; lahan dengan kemiringan 15-40% sebesar 19%; dan
lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar 12%.
Selain itu, keadaan iklim di Jawa Tengah termasuk dalam kategori
iklim tropis basah. Menurut Stasiun Klimatologi Klas I Semarang pada
tahun 2012, suhu udara di Jawa Tengah berkisar antara 250C - 280C,
dan kelembaban udara berada pada kisaran antara 75% - 83%. Curah
hujan tertinggi sebesar 4.972 mm (tercatat di Stasiun Meteorologi
Bojongsari) dan hari hujan terbanyak 203 hari (tercatat di Stasiun
Meteorologi Cilacap).
Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010
meliputi lahan sawah seluas 991.524 Ha (30,47%) dan bukan lahan
sawah seluas 2.262.888 Ha (69,53%). Jika dibandingkan dengan tahun
2009, maka kondisi ini menunjukkan adanya penurunan luas lahan
sawah yang beralih menjadi bukan lahan sawah sebesar 128 Ha
(0,013%). Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
II-2
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 – 2010
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %1 Lahan Sawah 990.652 30,44 991.652 30,47 991.524 30,47
a Pengairan Teknis 382.643 38,63 383.262 38,65 386.953 39,03
b Pengairan 1/2 Teknis 129.630 13,09 133.769 13,49 131.687 13,28
c Pengairan Sederhana 136.796 13,81 136.635 13,78 140.423 14,16
d Pengairan Desa/Non PU 57.032 5,76 52.596 5,30 57.731 5,82
e Tadah Hujan 281.919 28,46 282.521 28,49 272.364 27,47
f Pasang Surut 1.561 0,16 1.613 0,16 1.661 0,17
g Lebak, Polder, Lainnya 1.071 0,11 1.256 0,13 705 0,07
2 Bukan Lahan Sawah 2.263.760 69,56 2.262.760 69,53 2.262.888 69,53
a Bangunan/ Pekarangan 524.465 16,12 503.923 15,48 537.288 16,51
b Tegal/Kebun 732.853 22,52 730.370 22,44 723.056 22,22
c Ladang/Huma 13.346 0,41 13.413 0,41 11.664 0,36
d Padang Rumput 1.231 0,04 1.184 0,04 1.745 0,05
e Hutan Rakyat 95.550 2,94 103.402 3,18 103.004 3,17
f Hutan Negara 568.572 17,47 578.107 17,76 567.449 17,44
g Perkebunan Negara 71.868 2,21 69.345 2,13 71.337 2,19
h Rawa 9.027 0,28 9.035 0,28 9.021 0,28
i Tambak 34.972 1,07 39.810 1,22 37.574 1,15
j Kolam/Empang 3.719 0,11 8.259 0,25 3.046 0,09
kSementara tidak
diusahakan1.772 0,05 1.628 0,05 1.429 0,04
l Lain-lain 206.385 6,34 204.284 6,28 196.275 6,03
Jumlah (Ha) 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00
Tahun 2010No. Penggunaan Lahan
Tahun 2008 Tahun 2009
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013
Adanya indikasi perubahan fungsi lahan di Provinsi Jawa Tengah,
dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah
longsor. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi kejadian bencana di Jawa
Tengah dari tahun ke tahun yang cenderung mengalami peningkatan.
Kondisi kebencanaan di Jawa Tengah dilihat dari frekuensi kejadiannya
dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2
Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2012
No Jenis Bencana 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Banjir 7 54 115 85 160
2 Tanah Longsor 21 126 141 202 201
3 Angin Topan 2 100 122 104 312
4 Kekeringan 10 - - 15 17
6 Kebakaran 30 128 73 268 305
Sumber : Sekretariat BPBD Prov. Jateng, 2013
Frekuensi kejadian bencana banjir mempunyai kecenderungan
meningkat. Pada tahun 2008 tercatat hanya 7 kejadian, cenderung terus
meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2012 tercatat 160
kejadian. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan dalam upaya
pelestarian lingkungan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan
II-3
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungannya.
2.1.2. Aspek Demografi
Jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan
sebanyak 33.270.207 jiwa atau 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia,
terdiri dari laki-laki sebanyak 16.495.705 Jiwa (49,58%) dan perempuan
sebanyak 16.774.502 Jiwa (50,42%), sehingga besar rasio jenis kelamin
(RJK) adalah sebesar 99,42. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kabupaten Brebes (1.770.480 jiwa), sedangkan paling sedikit berada di
Kota Magelang (120.447 jiwa).
Kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan
sebesar 1.022 Jiwa/Km2, meningkat dibandingkan kondisi tahun 2011
sebesar 1.003 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tahun 2012 tertinggi di
Kota Surakarta (11.573 jiwa/km2) dan terendah di Kabupaten Blora (472
jiwa/km2). Selengkapnya jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan
kepadatan penduduk pada masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah disajikan dalam Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
Tabel 2.3
Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2012
No. Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk Tahun 2012*)
Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio
Jenis Kelamin
1. Kab. Cilacap 841.392 838.472 1.679.864 101,48
2. Kab. Banyumas 800.728 802.309 1.603.037 100,93
3. Kab. Purbalingga 433.425 444.064 877.489 98,71
4. Kab. Banjarnegara 446.245 444.717 890.962 101,48
5. Kab. Kebumen 588.284 593.394 1.181.678 100,05
6. Kab. Purworejo 349.321 359.162 708.483 98,36
7. Kab. Wonosobo 390.970 380.477 771.447 103,92
8. Kab. Magelang 611.711 607.660 1.219.371 101,80
9. Kab. Boyolali 469.242 484.075 953.317 98,03
10. Kab. Klaten 565.750 587.297 1.153.047 97,42
11. Kab. Sukoharjo 420.398 428.320 848.718 99,26
12. Kab. Wonogiri 459.859 486.514 946.373 95,59
13. Kab. Karanganyar 414.715 424.047 838.762 98,90
14. Kab. Sragen 428.761 446.522 875.283 97,11
15. Kab. Grobogan 662.215 676.912 1.339.127 98,93
16. Kab. Blora 416.823 430.302 847.125 97,96
17. Kab. Rembang 303.183 305.365 608.548 99,93
18. Kab. Pati 590.871 629.122 1.219.993 94,98
19. Kab. Kudus 397.211 409.794 807.005 98,02
20. Kab. Jepara 570.684 574.232 1.144.916 99,96
21. Kab. Demak 540.561 550.818 1.091.379 99,25
II-4
No. Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk Tahun 2012*)
Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio
Jenis Kelamin
22. Kab. Semarang 475.682 492.701 968.383 97,64
23. Kab. Temanggung 366.155 364.565 730.720 101,57
24. Kab. Kendal 469.461 456.864 926.325 103,92
25. Kab. Batang 363.720 364.858 728.578 100,81
26. Kab. Pekalongan 427.785 433.581 861.366 99,78
27. Kab. Pemalang 635.899 649.125 1.285.024 99,07
28. Kab. Tegal 706.171 714.830 1.421.001 99,91
29. Kab. Brebes 889.428 881.052 1.770.480 102,09
30. Kota Magelang 59.274 61.173 120.447 97,99
31. Kota Surakarta 247.728 261.848 509.576 95,68
32. Kota Salatiga 86.788 90.692 177.480 96,78
33. Kota Semarang 799.034 830.890 1.629.924 97,25
34. Kota Pekalongan 145.130 145.217 290.347 101,07
35. Kota Tegal 121.101 123.531 244.632 99,14
Jumlah 2012*) 16.495.705 16.774.502 33.270.207 99,42
2011*) 16.273.976 16.369.636 32.643.612 98,77
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
Tabel 2.4 Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2012 2.1.3.
No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah
(ha)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(per km2)
1. Kab. Cilacap 213.851 1.679.864 786
2. Kab. Banyumas 132.759 1.603.037 1.207
3. Kab. Purbalingga 77.765 877.489 1.128
4. Kab. Banjarnegara 106.974 890.962 833
5. Kab. Kebumen 128.274 1.181.678 921
6. Kab. Purworejo 103.482 708.483 685
7. Kab. Wonosobo 98.468 771.447 783
8. Kab. Magelang 108.573 1.219.371 1.123
9. Kab. Boyolali 101.507 953.317 939
10. Kab. Klaten 65.556 1.153.047 1.759
11. Kab. Sukoharjo 46.666 848.718 1.819
12. Kab. Wonogiri 182.237 946.373 519
13. Kab. Karanganyar 77.220 838.762 1.086
14. Kab. Sragen 94.649 875.283 925
15. Kab. Grobogan 197.585 1.339.127 678
16. Kab. Blora 179.440 847.125 472
17. Kab. Rembang 101.410 608.548 600
18. Kab. Pati 149.120 1.219.993 818
II-5
No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah
(ha)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(per km2)
19. Kab. Kudus 42.517 807.005 1.898
20. Kab. Jepara 100.416 1.144.916 1.140
21. Kab. Demak 89.743 1.091.379 1.216
22. Kab. Semarang 94.686 968.383 1.023
23. Kab. Temanggung 87.023 730.720 840
24. Kab. Kendal 100.227 926.325 924
25. Kab. Batang 78.895 728.578 923
26. Kab. Pekalongan 83.613 861.366 1.030
27. Kab. Pemalang 101.190 1.285.024 1.270
28. Kab. Tegal 87.970 1.421.001 1.615
29. Kab. Brebes 165.773 1.770.480 1.068
30. Kota Magelang 1.812 120.447 6.647
31. Kota Surakarta 4.403 509.576 11.573
32. Kota Salatiga 5.296 177.480 3.351
33. Kota Semarang 37.367 1.629.924 4.362
34. Kota Pekalongan 4.496 290.347 6.458
35. Kota Tegal 3.449 244.632 7.092
Jumlah 2012*) 3.254.412 33.270.207 1.022
2011*) 3.254.412 32.643.612 1.003
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
2.2.1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah
Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan secara makro
ditunjukkan dengan capaian indikator agregat meliputi :
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu
indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok
pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status
kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup (UHH)
yang mengukur peluang hidup, capaian tingkat pendidikan (rata-rata
lama sekolah dan angka melek huruf), serta pengeluaran rill per
kapita guna mengukur akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan
untuk mencapai standar hidup layak.
Perkembangan IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2011 sebesar
72,94, meningkat menjadi 73,36 pada tahun 2012, secara rinci dapat
dilihat pada Gambar (2.1).
II-6
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
Gambar (2.1)
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011
IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 73,36 di atas rata-
rata IPM Nasional sebesar 73,29 dan apabila di bandingkan dengan
Provinsi se Jawa – Bali berada pada posisi ke 3 (tiga) di bawah Provinsi
DKI dan DIY, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Gambar (2.2) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi se Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011
b. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar
5,81% (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan capaian tahun
2012, yaitu sebesar 6,34%. Namun telah mencapai target kisaran 5,8-
6,2% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
5,78%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Jawa Tengah mencapai 5,4%. Target pertumbuhan ekonomi Tahun
2014 sebesar 6,3-6,7%
Apabila dibandingkan dengan Provinsi lain di wilayah Jawa –
Bali, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2013 berada pada
II-7
posisi ke 6 (enam), namun lebih baik dari angka pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 5,78%. Pertumbuhan ekonomi Nasional
dan Provinsi lain di wilayah Jawa – Bali dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011 – 2012 (%)
No Provinsi/Nasional 2012 2013
1 Jawa Timur 7,27 6,55
2 Bali 6,65 6,05
3 DKI Jakarta 6,5 6,11
4 Jawa Tengah 6,34 5,81
5 Jawa Barat 6,21 6,06
6 Banten 5,87 5,86
7 D.I. Yogyakarta 5,32 5,40
Nasional 6,23 5,78 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013
c. Inflasi
Perkembangan inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 5
(lima) tahun dari tahun 2008 – 2012 sangat fluktuatif, tetapi
cenderung menurun. Inflasi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 7,99%,
lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,24%,. Sedangkan
sampai dengan bulan April 2014 mencapai sebesar 7,15%. Kenaikan
inflasi tahun 2013 disebabkan karena adanya kenaikan BBM dan
adanya perayaan Natal dan Tahun Baru yang mendorong kenaikan
harga pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa.
Tabel 2.6 Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2012-2013 (%)
No Provinsi/Nasional 2012 2013
1 Jawa Barat 3,86 9,15
2 Jawa Tengah 4,24 7,99
3 D.I. Yogyakarta 4,31 7,32
4 Banten 4,37 9,65
5 Jawa Timur 4,50 7,59
6 DKI Jakarta 4,52 8,00
7 Bali 4,71 7,97
Nasional 4,34 4,34
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013
Sampai dengan bulan april 2014
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Indeks Gini merupakan satu ukuran untuk melihat
ketimpangan pendapatan masyarakat. Indeks Gini tahun 2009
sebesar 0,283 meningkat menjadi 0,355 pada tahun 2012, angka ini
menunjukkan ketimpangan pendapatan masyarakat meningkat.
Sementara tingkat kesenjangan pembangunan antar wilayah di
Provinsi Jawa Tengah dilihat dengan Indeks Williamson, pada tahun
2009 sebesar 0,7035, menjadi 0,7042 pada tahun 2011. Namun,
Indeks Williamson Jawa Tengah masih di atas angka 0,5 yang
menunjukkan bahwa kesenjangan pembangunan di Kabupaten/Kota
di Jawa Tengah masih cukup tinggi.
II-8
e. Nilai Tukar Petani (NTP)
Kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang
dihasilkan petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk
konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk
pertanian ditunjukkan dengan NTP. Pada bulan Juli 2013, NTP Jawa
Tengah sebesar 105,62 lebih baik dibandingkan NTP Nasional sebesar
104,58.
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa –
Bali, NTP Jawa Tengah bulan Juli tahun 2013 berada di peringkat
keempat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2010 – 2013
No Provinsi / Nasional
2010 2011 2012 2013*
1 Jawa Tengah 103,12 106,62 106,37 105,62
2 Jawa Barat 101,46 108,17 111,55 109,25
3 Jawa Timur 98,87 102,62 103,28 103,01
4 Banten 103,71 106,54 117,07 109,33
5 DIY 113,70 116,61 117,59 117,21
6 Bali 104,20 108,00 108,39 103,37
Nasional 102,75 105,75 105,87 104,58
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2013
*) angka bulan juli 2013
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran
Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah selama kurun
waktu tahun 2008 hingga tahun 2013 cenderung menurun. Jumlah
penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak 4,70
juta jiwa (14,44%) lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebanyak
4,86 juta jiwa (14,98%), namun masih di atas rata – rata angka
nasional sebesar 11,47%. Penduduk miskin di Jawa Tengah sebagian
besar berada di wilayah perdesaan, yaitu sebesar 60,24%, sementara
yang berada di wilayah perkotaan sebesar 39,76%. Walaupun
penduduk miskin telah mengalami penurunan, jumlah tersebut
masih cukup tinggi sehingga masih perlu upaya lebih keras untuk
menurunkannya.
Perbandingan jumlah dan persentase penduduk miskin di
wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat pada Tabel 2.8 berikut :
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013
No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)
Kota Desa Total Kota Desa Total
1 2008/Maret 2.556,50 3.633,10 6.189,60 16,34 21,96 19,23
2 2009/Maret 2.420,90 3.304,80 5.725,70 15,41 19,89 17,72
II-9
No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)
Kota Desa Total Kota Desa Total
3 2010/Maret 2.258,94 3.110,22 5.369,16 14,33 18,66 16,56
4 2011/Maret 2.092,51 3.014,85 5.107,36 14,12 17,14 15,76
5 2011/Sept 2.175,82 3.080,17 5.255,99 14,67 17,50 16,21
6 2012/Maret 2.001,12 2.976,25 4.977,36 13,49 16,89 15,34
7 2012/Sept 1.946,51 2.916,90 4.863,41 13,11 16,55 14,98
8 2013/maret 1.911,21 2.821,74 4.732,95 12,87 15,99 14,56
9 2013/ Sept 1.870,73 2.834,14 4.704,87 12,53 16,05 14,44
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008-2013
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa –
Bali, persentase penduduk miskin Jawa Tengah, dapat dilihat dari
Tabel 2.9 berikut :
Tabel 2.9 Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2012-2013
No Provinsi/
Nasional
2012 2013
(ribu jiwa) (%) (ribu jiwa) (%)
1. DKI Jakarta 366,77 3,70 375,7 3,72
2. Bali 160,95 3,95 186,53 4,49
3. Banten 648,25 5,71 682,71 5,89
4. Jawa Barat 4.421,48 9,89 4.382,65 9,61
5. Jawa Timur 4.960,54 13,08 4.865,82 12,73
6. Jawa Tengah 4.863,41 14,98 4.704,87 14,44
7. D.I. Yogyakarta 562,11 15,88 535,18 15,03
Nasional 28.594,64 11,66 28.553,93 11,47
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
*) angka bulan September 2013
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah menun-
jukkan kecenderungan menurun. TPT pada tahun 2013 sebesar
6,01% (1,02 juta jiwa) naik dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,63%
(962 ribu jiwa). Hal ini utamanya disebabkan oleh penduduk usia
sekolah masuk dalam angkatan kerja dan dampak meningkatnya
harga BBM serta melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan
II tahun 2013 yang berdampak pada penurunan penyerapan tenaga
kerja pada berbagai sektor. Disisi lain Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Tengah masih belum optimal, walaupun
cenderung semakin meningkat dari tahun 2009 – 2013.
Tabel 2.10
Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013
No Uraian 2009 2010 2011 2012
2013
1 Angkatan Kerja (jiwa) 17.087.649 16.856.330 16.918.797 17.090.000 17.520.000
- Bekerja 15,835.382 15.809.447 15.916.135 16.130.000 16.470.000
- Mencari Pekerjaan 1.252.267 1.046.883 1.002.662 960.000 1.050.000
II-10
No Uraian 2009 2010 2011 2012
2013
2 Tingkat Partisipasi AK (%)
69,27 70,60 70,77 71,43 70,43
3 Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)
7,33 6,21 5,93 5,63 6,01
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012
*) angka bulan Pebruari 2013
g. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah pada tahun
2012 sebesar 66,80 meningkat dari tahun 2011 sebesar 66,45.
Kondisi ini menggambarkan meningkatnya peran serta perempuan
dalam pembangunan daerah. Apabila dibandingkan dengan provinsi
lainnya se Pulau Jawa – Bali, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut :
Tabel 2.11
Indeks IPG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 – 2012
No Provinsi/
Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012
Indeks Indeks
1 Jawa Tengah 66,45 66,80
2 Jawa Barat 63,25 63,68
3 Jawa Timur 65,61 66,56
4 Banten 63,35 63,93
5 DKI 74,01 74,66
6 DIY 73,07 74,11
7 Bali 68,24 69,02
Nasional 67,80 67,20
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2012
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jawa Tengah pada tahun
2012 mencapai 70,66 meningkat dari tahun 2010 sebesar 67,96,
tetapi masih lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar
69,14. Peningkatan IDG menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan
perempuan di Jawa Tengah semakin baik. Dapat dilihat pada Tabel
2.13 berikut :
Tabel 2.12 Indeks IDG se Pulau Jawa – Bali dan Nasional
Tahun 2011 – 2012
No Provinsi/
Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012
Indeks Indeks
1 Jawa Tengah 68,99 70,66
2 Jawa Barat 68,08 68,62
3 Jawa Timur 68,62 69,29
4 Banten 66,58 65,53
5 DKI 74,70 74,70
II-11
No Provinsi/
Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012
Indeks Indeks
6 DIY 77,70 76,14
7 Bali 58,53 58,49
Nasional 68,52 70,07
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2013
2.2.2. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Berdasarkan Prioritas dan fokus Pembangunan daerah 2014,
maka upaya untuk pencapainnya dijabarkan secara lebih sistematis
melalui perumusan Program Prioritas Daerah Tahun 2014 yang
bersifat strategis, berdampak luas pada pencapaian sasaran, dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat serta lintas sektor dan lintas
wilayah.
Strategi pembangunan daerah dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan daerah dan mendukung pencapaian tujuan
pembangunan nasional, dijabarkan dalam prioritas dan fokus
pembangunan Jawa Tengah Tahun 2014 sebagai berikut :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ;
2. Peningkatan daya saing Ekonomi Daerah;
3. Kualitas Sumberdaya Manusia;
4. Infrstruktur dan pengembangan wilayah;
5. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan;
6. Tata Kelola pemerintahan;
7. Demokratisasi dan kondusivitas Daerah.
Prioritas 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
ditunjukkan dengan 22 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang
tercantum dalam RKPD tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 11
indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 3 indikator memiliki
capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%),
dan sejumlah 7 indikator capaiannya rendah (<25%), dan 1 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah siswa Sd/MI penerima pendampingan dana BOS;
2. Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG)
3. Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD
4. Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUM Des)
II-12
5. Penguatan kelembagaan PNPM-MD
6. Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK
7. Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan
Secara rinci Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan
pengangguran RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.13
Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus
Pembangunan
Daerah
Indikator
Target
RKPD
2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target RPJMD
pada
tahun
2014
% SKPD
1. Penanggulangan
kemiskinan dan
pengangguran,
dengan fokus pada:
a. Peningkatan
pemenuhan
kebutuhan dasar
meliputi pangan,
akses pendidikan,
kesehatan, air
minum dan
sanitasi serta
kualitas
perumahan
permukiman
(Rumah Layak
Huni);
b. Peningkatan
kualitas dan
keterampilan
serta perluasan
kesempatan kerja
dan berusaha;
c. Pembangunan
prasarana dan
sarana serta
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat guna
pengembangan
usaha dan
peningkatan
akses sumber
daya ekonomi
produktif;
d. Penguatan
kelembagaan dan
pendayagunaan
sumber daya
potensial untuk
penanggulangan
kemiskinan.
e. Peningkatan
ketahanan
Peningkatan Pemerataan Pendidikan Dasar 1. Jumlah Siswa
SD/MI
penerima
pendampingan
dana BOS
3.700.000 siswa SD/MI
569.649 dari 3.573.820 SD/MI
13,63%
Dinas Pendidikan
2. Jumlah Siswa
SMP/MTs
penerima
pendampingan
dana BOS
1.600.000 siswa SMP/MTs
218.186 dari 1.627.455
SMP/MTs
107,71 Dinas Pendidi-kan
Peningkatan Pemerataan Pendidikan Menengah : Jumlah siswa SMA/MA/SMK penerima BOS Dikmen/ Beasiswa Siswa dari Keluarga Tidak Mampu
15.441 siswa SMA/MA/SMK
351.732 BOS SMA; 16054 siswa krng mampu
Pencairan anggaran dalam proses
103,96 Dinas Pendidi-kan
Peningkatan Kesetaraan dan Kewirausahaan Masyarakat:
Pengembangan dan penguatan Desa Vokasi
35 desa; 200 desa
35 desa; 200 desa
Pencairan anggaran dalam proses
35 desa 100 Dinas Pendidi-kan
Pembiayaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin
35 Kabupaten/ Kota
35 Kabupaten/ Kota
35 Kabupaten/ Kota
100 Dinas Keseha-tan
Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni
4.220 unit 3.590 unit 720 unit berikutnya masih menunggu SK Gubernur Penerima Hibah
Rasio Rumah Layak Huni : 76,73
85,07 Dincip kataru
Peningkatan cakupan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi
Air bersih perkot 67%;
Air bersih perkot 63,99%;
Menunggu SK Gubernur Penerima Hibah
Air bersih perkot 67%;
112,26 Dincip kataru
II-13
Prioritas dan Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
% SKPD
pangan
khususnya untuk
peningkatan
kemandirian dan
kerentanan
pangan di
masyarakat;
f. Pengembangan
diversifikasi dan
pola konsumsi
pangan,
khusunya untuk
optimalisasi
pemanfaatan
pekarangan dan
pengembangan
pangan alternatif.
perdes 45,5%;
perdes 49,13%;
perdes 50,50%;
107,98
Sanitasi 69%
Sanitasi 64,50%
Sanitasi 69%
93,48
Pengurangan jumlah pengangguran terbuka di Jawa Tengah
5,6 – 5,5% 5,31 - 4,77%
NA Dinna kertransduk;
Jumlah Kabupaten lokasi penerima bantuan PNPM
29 Kabupaten
29 Kabupaten
100 Baper masdes
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
penanggu-langan kemiskinan
35 Kabupaten/Kota
35 Kabupaten/Kota
100 Baper masdes
Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG)
30 lokasi, 72 orang, 1000 eksemplar majalah, 50 orang pengelola pokyantekdes
0 0 Baper masdes
Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD
35 Kelompok, 29 unit, 29 unit, 58 orang, 70 orang, 58 orang
0 SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum
disahkan
0 Baper masdes
Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
34 unit 0 SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper masdes
Penguatan kelembagaan PNPM-MD
290 orang
0 SK gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper masdes
Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-
PKK
70 kelompok, 140 org
0 SK gubernur tentang penetapan
lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper masdes
Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan
2.500 anak, 70 orang, 350 orang. 300 orang
Baru akan dilaksanakan setelah memasuki tahun ajaran baru (bulan Agustus
(Data di BKP : 1.500 anak)
0 BKP
II-14
Prioritas dan Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
% SKPD
2014)
Jumlah Desa
Mandiri pangan
20 Desa
baru
- Fasilitasi
alat
pengolah
pangan
sudah
selesai
dilaksana
kan (20
desa baru)
- Fasilitasi
berupa
ternak
domba/
kambing
masih
dalam
proses
pengadaan
(proses
pemerik
saan)
100 BKP
Meningkatnya kualitas konsumsi pangan masyarakat menuju skor PPH 100 : a. Tercapaianya
Skor PPH
90,75
Saat ini masih dalam tahap survey, sehingga belum didapatkan hasil skor PPH
Survey di Kab/Kota diperkirakan akan selesai bulan Juni 2014
90,75
50
BKP;
b. Mempertahan
kan angka
ketersediaan
energi dan
protein sesuai
standar WNPG
VIII Tahun
2004
Angka
keterse diaan energi 2200 kkal/kap/hari
Berdasark
an data NBM 2013 : angka ketersediaan energi 4057 kkal/kap/hari
Untuk
analisa NBM 2014 menunggu angka ATAP 2014 dan penganalisaan NBM akan dilaksanakan bulan Agustus s/d
September 2014
184,41 BKP;
dan angka ketersedia an protein 57 g/ kap/hari
dan angka ketersediaan protein 93,36 g/ kap/hari
163,79
II-15
Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah
Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah ditunjukkan dengan 60
indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD
tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 3 indikator telah mencapai
target RKPD, sejumlah 25 indikator memiliki capaian kinerja namun belum
sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 24 indikator
memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui capaian
kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai
berikut:
1. Produksi Kacang hijau
2. Produksi Ubi kayu
3. Produksi Daging
4. Produksi Susu
5. Produksi Gula
6. Produksi Kentang
7. Produksi Mangga
8. Produksi Salak
9. Produksi Kelapa
10. Produksi Kopi
11. Produksi Kakao
12. Produksi Jambu Mete
13. Produksi Cengkeh
14. Produksi Teh
15. Produksi Tebu
16. Produksi Nilam
17. Produksi Tembakau
18. Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes
19. Produksi perikanan Tangkap
20. Produksi perikanan Budidaya
21. Volume ekspor produk perikanan
22. Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi
23. Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku
24. Realisasi Investasi di Jawa Tengah
Secara rinci Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD
tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
II-16
Tabel 2.14 Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD Tahun 2014
Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan
Daerah
Indikator
Target
RKPD
2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada
tahun 2014
%
Capaian SKPD
2. Daya saing
ekonomi daerah,
dengan fokus
pada:
a. Peningkatan
produksi dan
produktivitas
pertanian
tanaman
pangan dan
hortikultura,
perke-bunan
dan
peternakan
guna
pemantapan
pencapaian
kontribusi
surplus beras
nasional 10
juta ton dan
swasembada
gula nasional
serta
swasembada
daging tahun
2014;
peningkatan
produksi
perikanan
tangkap dan
budidaya,
ekspor produk
perikanan,
konsumsi
makan ikan;
serta
penguatan
sistem
penyuluhan;
b. Peningkatan
kualitas,
kapasitas dan
pengelolaan
sarana
prasara-na
jaringan irigasi
serta pening-
katan
ketersediaan
air baku;
c. Penguatan
kapasitas dan
kelem-bagaan
masyarakat
dalam rangka
Meningkatnya produksi dan kualitas pangan hasil
pertanian: 1. Tanaman pangan
Dinpertan TPH;
a. Padi 10.275.849 3.437.529 33,45
b. Jagung 3.025.216 1.247.692 41,24
c. Kedelai 139.621 49.799 35,67
d. Kacang tanah 141.946 52.279 36,83
e. Kacang hijau 97.881 3.276 3,35
f. Ubi kayu 3.356.540 335.114 9,98
g. Ubi jalar 171.158 61.840 36,13
2. Produksi hasil-
hasil peternakan
Disna keswan
a. Daging 274.428.498 kg
50.833.261 kg
ASEM 274.428.498 kg
18,52
b. Susu 111.077.865 liter
26.793.993 liter
ASEM 98.990.250 liter
24,12
c. Telur 278.757.849
kg
95.300.524
kg ASEM 278.757.849
kg
34,19
3. Produksi hasil
perkebunan
a. Gula
369.000 ton
0 Belum ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014
0 Dinbun
Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi: a. Tersedianya
cadangan pangan
Pemerintah
Provinsi
250 ton GKG
Gabah 113,5 ton GKG dan 1,4 ton beras (per 30 April 2014)
Pengada-an gabah masih berlangsung dan diperkirakan akan selesai akhir Mei 2014
45,6
BKP
b. Terbentuknya
sistem distribusi
pangan yang
efisien
58 Gapoktan LDPM
Fasilitasi gabah telah dilaksanakan di 29 gapoktan LDPM (±1,86
ton/gapok
tan LDPM)
Proses penyaluran gabah masih berlangsung dan diperkirakan akan
selesai
akhir bulan Mei 2014
50 BKP
Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian 1. Produksi
tanaman
hortikultura
Dinpertan TPH;
a. Bawang Merah 428.042 108.103,2 428.042 25,26
b. Kentang 18,46
II-17
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
pengembangan
hasil hutan
rakyat;
d. Peningkatan
daya saing
Koperasi,
UMKM dan
IKM dengan
perluasan
akses pasar
dan
permodalan;
peningkatan
diversifikasi
produk dan
sarana
produksi;
penguatan
peran
kelembagaan;
serta
perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan;
e. Peningkatan
investasi
dengan
pengembangan
iklim investasi
yang kondusif;
promosi
potensi dan
peluang
investasi
secara selektif
dan terpadu;
serta pening-
katan
infrastruktur
pendukung
investasi;
f. Peningkatan
potensi dan
daya tarik
wisata dengan
pengemba-
ngan destinasi
wisata,
promosi,
dukungan
prasarana dan
sarana
pariwisata
yang
memadai.
288.826 53.321,9 288.826
c. Cabe besar 122.488 45.900,8 122.488 37,47
d. Durian 79.952 73.327,9 79.952 91,71
e. Mangga 426.590 57.428,0 426.590 3,46
f. Salak 449.627
106.806,3
449.627
23,75
2. Produksi
tanaman
perkebunan
Dinbun
a. Kelapa 183.500 ton 45.000 ton 184.354 24,52
b. Kopi 24.500 ton 0 Masa panen masih
pertengahan tahun
16.881 0
c. Karet 1.600 ton 410 ton 1.612 25,63
d. Kakao 1.900 ton 425 ton 2.040 22,37
e. Jambu Mete 10.000 ton 0 Belum memasuki masa panen
- 0
f. Cengkeh 7.500 ton 0 Masa panen masih pertengahan tahun
- 0
g. Teh 6.500 ton 1.315 ton - 20,23
h. Tebu 5.525.000 ton
0 Belum ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014
5.125.500 0
i. Nilam 12.500 ton 0 Belum memasuki masa panen
- 0
j. Tembakau 35.000 ton 0 Belum memasuki masa panen
- 0
3. Populasi ternak
Disna keswan
a. Sapi Potong 2.096.461
ekor
1.500.077
ekor
ASEM 71,55
b. Sapi Perah 155.294 ekor
103.794 ekor
ASEM 66,84
c. Kambing dan Domba
6.574.298 ekor
6.380.462 ekor
ASEM 97,05
Meningkatnya Fungsi Kelembagaan Petani : a. Berkembang- nya
kelembagaan
lumbung pangan
masyarakat
40 lumbung pangan Masyarakat
Penyaluran gabah di 10 kelompok lumbung
pangan masyarakat
Proses penyaluran gabah masih berlang-
sung
25
BKP
b. Peningkatan
kelembagaan
Unit Pengelolaan
30 kelompok
- 20 klp
- 5 paket
terlaksa
- Pelatihan
Operator
- Aplikasi
30 kelompok
66,7 Set. Bakor luh
II-18
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Jasa Alsintan
(UPJA)
na 4 pkt
(56 klp)
UPJA
c. Fasilitasi sarana
prasarana Balai
Penyuluhan dan
Posluhdes
20 unit BP dan 100 unit Posluhdes
4 Unit BP dan 20 Unit Posluhdes
20 BP dan 50 Posluhdes
20 Set. Bakor luh
Meningkatnya produksi perikanan : 1. Produksi
perikanan
a. Tangkap
293.296 ton
a. Produksi
Perika-
nan
Tangkap
- Perair-
an
Laut =
46.129
,49
ton*
- Perair-
an
Umum
Darat=
4.661,
80
ton*
a. Data
produk
si
tangka
p baru
masuk
3
Kabu-
paten
yaitu:
Rem-
bang,
Batan,
dan
Kebu-
men
296.663,00 ton 288.084,05 ton
17,32
Dinlutkan
b. Budidaya 294.711
ton
Produksi
Perikanan Budidaya 7.349,69 ton
Data
Produksi budidaya sampai dengan maret baru masuk 6 Kabu-paten (Grobo-gan, sragen, Blora, Pati, Temang-gung, Kota Pekalo-ngan)
17,23
2. Nilai pendapatan nelayan : a. Perikanan
tangkap
Rp.12.730.530/kapita
/tahun
-
Pendapatan hanya
dapat dihitung
pada akhir tahun
16.339.722
,52/kapita/ tahun
NA
Dinlutkan
b. Pembudida-
ya ikan
Rp.3.976.260/kapita/tahun
- NA
3. Volume ekspor
produk
perikanan
25.609,51 ton
4.523,14 ton*
Data masih dalam angka sementara
25.093,46
17,66 Dinlutkan
4. Konsumsi makan
ikan
19,73 kg/kapita/
- Konsumsi Ikan
18,69 kg /kapita
NA Dinlutkan
II-19
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
tahun hanya dapat dihitung pada akhir tahun
/tahun
Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi
2 % (72% menjadi 74%)
0 % (72% menjadi 72%)
0 Dinas PSDA
Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku
4% (50% mejadi 54%)
0% (50% mejadi 50%)
0 Dinas PSDA
Produksi hasil hutan kayu
3.500.000 m3
NA Dinhut
Fasilitasi pengendalian dan
pengawasan hasil
hutan
10 Kab/Kota
NA Dinhut
Penertiban industri pengolahan hasil hutan
10 unit industri
NA Dinhut
Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi
32,75% 30,00% 32,75% 91,6 Dinkop & UMKM
Persentase Koperasi Sehat terhadap KSP
22% 28,95% 22% 131,6 Dinkop & UMKM
Jumlah Produk OVOP
7 Prov 3 Prov 7 Prov 42,9 Dinkop & UMKM
Persentase Koperasi Provinsi Berkualitas
12.950 12.690 12.950 98,0 Dinkop & UMKM
Persentase UMKM yg telah mengakses kredit
80,71% 80,69% 80,71% 100,0 Dinkop & UMKM
Jangkauan pemasaran produk KUMKM
15,70% 15,29% 15,70% 97,4 Dinkop & UMKM
Jumlah SDM KUMKM yg terlatih
105 70 105 66,7 Dinkop & UMKM
Menjaga kestabilan harga 18 Kepokmas dan 7 komoditas strategis
Rata-rata koefisien tidak lebih dari 5%
18 komoditi rata-rata naik sebesar 2,01%
Data hasil monev di Ibukota Prov. Jateng, 5 Pasar
91,6 Dinperindag
Persentase meningkatnya nilai ekspor non migas
6% – 7%
US$ 844.61 11,29% *)
Data Jan-Peb 2014
131,6 Dinperindag
Jumlah IKM yang dikembangkan
2.732 IKM
1.733 IKM 42,9 Dinperindag
Realisasi Investasi di
Jawa Tengah
119,5
Trilyun rupiah
9.594,99
Milyar rupiah
3,228
Trilyun rupiah
0,80 BPMD
Peningkatan jumlah kunjungan Wisman & Wisnus
Wisman : 3%/th dan Wisnus : 5%/th
Wisman : 59.526 Wisnus : 3.565.965
27.827.107 wisnus 387.511 wisman
NA Dinbud par
Rata rata lama inap Wisman & Wisnus
Wisman : 2,3 hari & Wisnus : 2,1 hari
Wisman : 2,1hari & Wisnus : 1,48 hari
Wisman : 2,37 hari & wisnus 2,75
91,30 Dinbud par
II-20
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Pengeluaran wisman dan wisnus
Pengeluaran wisman : 200 US$/kunjungan &Wisnus : Rp.800.000
/ kunjungan
- Dihitung tahunan
Pengelua-ran wisman 392,11 US$/kun-jungan Rp 583.480 /kunjungan
NA Dinbud par
Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia
Pencapaian prioritas Kualitas sumber daya manusia ditunjukkan
dengan 89 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum
dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 33 indikator
telah mencapai target RKPD, sejumlah 11 indikator memiliki capaian kinerja
namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah
25 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 20 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1. Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan
Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP
2. Rekomendasi kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya;
3. Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah;
4. Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi;
5. Jumlah Riset Unggulan Daerah (RUD)
6. Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi).
7. Jumlah Penelitian Mandiri.
8. Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK (Kegiatan).
9. Kreativitas Inovasi masyarakat – krenova (Kegiatan)
10. Incubator Teknologi (Kegiatan)
11. Jumlah pengembangan Klaster Inovatif (unit/paket).
12. Jumlah Pengembangan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/Kota)
13. Jumlah seniman yang dibina
14. Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian
15. Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor
16. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang
mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi
17. Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam
pengembangan pemuda
II-21
18. Jumlah pemuda kader kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan
kewirausahaan
19. Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan
modal/peralatan usaha
20. Jumlah peserta kompetisi olahraga
21. Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional
maupun nasional
22. Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor)
23. Jumlah pojok baca di Kantor Pemda Kabupaten / Kota (Kantor)
24. Jumlah perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak
buku)
25. Jumlah pengadaan mobil pintar
Secara rinci Pencapaian prioritas Kualitas Sumber Daya Manusia
RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15 Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD Tahun
2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan
Daerah
Indikator
Target
RKPD
2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada
tahun
2014
%
Capaian SKPD
3. Kualitas sumber
daya manusia,
dengan fokus
pada :
a. Peningkatan
kualitas dan
relevansi
pendidikan
yang tetap
memperhatikan
aspek
ketersediaan,
keterjangkauan,
kesetaraan
serta kepastian
dalam
penyelengga-
raan
pendidikan,
melalui
peningkatan
kualitas sarana
prasarana
pendidikan dan
kompetensi
/kualifikasi
Peningkatan Kualitas dan Layanan PAUD : APK PAUD
71,50% - 72,00% NA Dinas Pendi-dikan
Layanan Pendidikan Dasar :
Dinas Pendi-dikan
1. APM SD/MI 99,42 % 99,42 NA
2. APK SMP/MTs 100,50 % 100,54 NA
3. Angka Kelulusan SD/MI
99,95 % - Ujian dilaksanakan bulan April -Mei 2014
99,96 NA
4. Angka Kelulusan SMP/MTs
99,5 % - Ujian dilaksanakan bulan April -Mei 2014
99,17 NA
5. Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
7,49 - Ujian dilaksanakan bulan April -Mei 2014
7,09 NA
6. Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs
6,8 - Ujian dilaksanakan bulan April -Mei 2014
6,86 NA
II-22
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
tenaga
pendidik;
optimalisasi
Bantuan
Operasinal
Siswa dan
beasiswa bagi
keluarga
kurang mampu
serta
pengembangan
provinsi vokasi
dan desa
vokasi;
7. Ruang Kelas SD dan SMP sesuai standar nasional pendidikan
95% (SD); 97% (SMP)
64,5 NA
Peningkatan Kualitas dan Layanan Pendidikan Menengah :
Dinas Pendi-dikan
1. APK SMA/SMK/MA
70,53 % 72 NA
2. Rasio Siswa SMK: SMA
70 % : 30 %
NA
3. Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA
7,75 - Ujian dilaksanakan bulan April -Mei
2014
7,73
NA
4. Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan
80 %
81
NA
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik :
Dinas Pendi-dikan
- Pendidik berkualifikasi S1/D4 (fasilitasi studi lanjut
S1/D4)
4.200 guru 5.142 Dik Formal; 2.000 PAUD
Pencairan anggaran
dalam proses
170,05
b. Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
dengan
pemerataan dan
peningkatan
mutu layanan
kesehatan
dalam rangka
penurunan AKI,
AKB, pening-
katan gizi
masyarakat,
pencega-han,
pengendalian
dan penang-
gulangan
penyakit
menular dan
tidak menular,
peningkatan
kualitas
prasarana
sarana
kesehatan dan
kompetensi
sumber daya
kesehatan;
Angka Kematian Ibu 118/100.000 KH
156 kasus 118
NA Dinkes
Angka Kematian Bayi
12,50/1.000
KH
846 kasus 12,50 NA Dinkes
Prevalensi Gizi Buruk
0,05% 340 kasus 0,05 NA Dinkes
Penemuan kasus baru TB BTA positif (Case Detection Rate)
116 9.881 kasus
116 NA Dinkes
Penemuan Kasus baru HIV/AIDS
1.584 kasus 254/186
NA Dinkes
Angka kesakitan malaria (Annual
Parasite Incidence)
0,07 0,008 0,07 100 Dinkes
Angka kesakitan DBD
< 20/100.000 penduduk
5,94 <20/100.000 penduduk
100 Dinkes
II-23
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
c. Peningkatan
penanganan
PMKS dengan
rehabilitasi,
pemberdayaan
sosial,
pemberian
jaminan,
perlindungan
sosial dan
pemberdayaan
Potensi Sumber
Kesejahteraan
Sosial (PSKS);
Keluarga Rawan Sosial Eko-nomi (KRSE) & Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) men-dapatkan bantuan Modal UEP.
3.500 orang Seleksi Motivaasi dan Pemantapan PKKKRSE 2.400 KK .
Seleksi WRSE 1.100 Orang Motivaasi dan Pemantap-an WRSE 850 Orang
100 Dinsos
Keluarga Komunitas
Terpencil mendapat bimsos dan bantuan UEP
200 orang 200 Orang Seleksi
Motivaasi
dan
Pemantapan
KAT 200
Orang.
200 orang 100 Dinsos
Masyarakat Desa di Kabupaten Tertinggal mendapatkan pelatihan penanganan PMKS berbasis partisipatif
80 orang
80 Orang NA Dinsos
Terbantu dan tertanganinya Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya
300 orang 266 Orang Seleksi
Veteran dan
Keluarganya
300 orang 88,67 Dinsos
Tertangani dan
terehabilitasinya penyandang cacat.
1.700 orang 460 orang
27,06 Dinsos
Tertangani dan terehabilitasinya Anak Nakal dan Anak Jalanan
500 anak
A N 200 Orang A Ja 300 Orang
NA Dinsos
Tertangani dan terlindunginya Lanjut Usia Terlantar Potensial dan Non Potensial serta dukungan pada operasionali-sasi Komda Lansia Provinsi Jawa Tengah
500 orang dan 1 Komda Lansia
300 Orang Bantuan
Kepada LU
Non
Potensial
Tahap 1
500 Orang 60 Dinsos
Tertangani dan terehabilta-sinya
Pekerja Migran Berma-salah Sosial (PMBS) dan Korban Tindak Kekerasan (KTKPM) melalui Pemberian Bantuan Sosial
300 orang Seleksi
KTKPM 300
Orang
Bimbingan
Pemantapan
180 Orang
300 Orang 100 Dinsos
II-24
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Tertangani dan terlayaninya penyandang Tuna Sosial : BWBLP, eks PSK, ODHA, PGOT, Eks Korban Narkoba/NAPZA
900 orang - Eks PGOT Seleksi 500 Org Bimb. 175 Org
- WBLP
Seleksi 100 Org Bimb. 100 Org
- Eks PSK Seleksi 100 Org Bimb. 40 Org
- ODHA
Seleksi 50 Org Bimb. 20 Org
- Eks Korban Narkoba/Napza Seleksi 150 Org Bimbingan 140 Org
- Eks PGOT 500 Org
- BWBLP 100 Org
'- Eks PSK 100 Org
- ODHA 50 Org
- Eks Napza 150 Org
55,5 Dinsos
Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP
1.300 orang 75 Org 500 Org
- Penjari-ngan dan Pendampingan PGOT Seleksi 300 Org Bimb. 150 org. - 75 Org Pemb. Karakter di Rindam IV Dip. '- 500 Org Hasil Penjaringan TRC
1.300 orang 19,16 Dinsos
II-25
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Terlaksananya pemberdayaan dan penguatan kapasitas lembaga kesos (LKS dan PSKS) dalam penanganan PMKS antara lain :
Lembaga JKS-GR, Karang Taruna, Dunia Usaha, PSM, Orsos, TKSK, LK3 serta Penyuluh Sosial Masyarakat
5 klp JKS-GR, 70 KT (700 orang), 400 DU, 100 orang PSM, 70 Orsos, 573
TKSK, 35 LK3, dan 75 orang Penyuluh Sosial
- Motivasi Sosial dan Pemb.Klp 4 Klp.JKSGR
- Seleksi 70 KT Bimb. Tap. 20 KT (40 org)
- Seleksi PSM 15 Paguyuban
- Seleksi ORSOS 70 orsos
- Taliasih 573 TKSK Triwu-lan I
- Pembi-naan LK3 19 Lokasi
5 Klp JKS-GR 70 KT (700) Org 400 DU 100 Org PSM
70 ORSOS 573 TKSK 35 LK3 200 Org Penyuluh Sosial Masy.
80 Dinsos
d. Peningkatan
kualitas hidup
dan
perlindungan
terhadap
perempuan dan
anak dengan
pemenuhan
pelayanan
kebutuhan
dasar; serta
penanganan
korban
kekerasan
berbasis
gender, anak
dan trafficking;
Jumlah kebijakan peningkatan kualitas perlindungan perempuan yang diterbitkan.
2 dokumen 2 dokumen Tak ada dalam DPA
100 BP3AKB
Jumlah SKPD yang telah menerapkan penganggaran responsif anak.
2 SKPD 2 SKPD Direncana-kan Bulan Mei
100 BP3AKB
Prosentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPRG
11,4% (4 Kabupaten)
11,4 % ( 4 Kabupaten)
5,71% ( 2 Kab) Sukoharjo, Purworejo
Sesuai dengan DPA
100 BP3AKB
Jumlah SKPD Provinsi yang melaksanakan PUG
4 SKPD 4 SKPD 2 SKPD ( Biro Bangda, Badan Diklat)
Sesuai dengan DPA
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 Kabupaten
1 Kabupaten
1 Kab (Banyu-mas)
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap
anak semula RKO Septemb menjadi Maret
100 BP3AKB
II-26
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Jumlah SKPD yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 SKPD 1 SKPD 1 SKPD (BP3AKB)
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap
anak semula RKO Septem menjadi Maret
100 BP3AKB
Prosentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan
GSIB
17% (6 Kabupaten)
17% (6 Kabupaten)
14,3 % (5 Kab)
Kab Banjarnegara, Kab.Pemala
ng, Kab Banyumas, Kab. Tegal dan Brebes,
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan
PPEP.
9 Kabupaten
9 kabupaten
9 Kabupaten
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pemberdayaan politik perempuan di Kabupaten dengan IDG rendah
2 Kabupaten
2 Kabupaten
17 Kabupaten
100 BP3AKB
Prosentase korban yang mendapatkan pelayanan :
BP3AKB
a. Layanan rujukan
PPT Provinsi
100%, 100% 100% 56 korban
yang dirujuk
100 BP3AKB
b. Layanan
pengaduan oleh
tenaga terlatih
61,70% 61,70% 51% 100 BP3AKB
c. Layanan bantuan
hukum oleh
tenaga terlatih
20,05% 20,05% 51% 100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan perlindungan perempuan kelompok rentan
BP3AKB
a. IRT dengan
HIV/AIDS
2
Kabupaten
2
Kabupaten
Direncanak
an bulan April
100 BP3AKB
b. Pokja Bina
Keluarga TKI
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanakan Bulan Juli dan Agustus
100 BP3AKB
c. Lansia
perempuan
1 Kabupaten
1 Kabupaten
Direncanakan Bulan Juni
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten yang menuju KLA
5 Kabupaten
5 Kabupaten
Direncanakan bulan Mei
100 BP3AKB
II-27
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Meningkatnya pemahaman 100% bagi Pengambil kebijakan di kab/kota terpilih dalam penanganan anak yang
berkonflik dengan hukum melalui pendekatan
restorative justice
150 orang 150 orang 150 orang 100 BP3AKB
Tertanganinya 100% Layanan penanganan ABH oleh petugas TESA 129 bagi masyarakat.
100% 100% 15 kali layanan pendam-pingan penanga-nan ABH
100 BP3AKB
Meningkatnya pemahaman bagi anggota Gugus Tugas KLA Kab./Kota dalam Implementasi RAD KLA
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
100 BP3AKB
Jumlah anak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
80 orang 80 orang Direncanakan Bulan Juni
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten yang melaksanakan PUG dalam PNPM
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanakan pada bulan Oktober
100 BP3AKB
e. Pengendalian
laju
pertumbuhan
penduduk
dengan
peningkatan
dan perluasan
cakupan
layanan KB
serta fasilitasi
pelaksanaan
transmigrasi
untuk
pemerataan
penduduk;
Meningkatnya kepesertaan dan Kemandirian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
1,1% dari target keseluruhan (35.000 Akseptor)
1,1% dari target keseluruhan (35.000 Akseptor)
6.621 akseptor terdiri dari 71 MOP; 727 MOW;
1359 IUD; 4464 implant)
100 BP3AKB
f. Peningkatan
kualitas dan
kompetensi
tenaga kerja
serta perluasan
kesempatan
kerja dan
berusaha
dengan
pengembangan
kewirausahaan,
peningkatan
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
75-80% terserap pasar kerja atau berwirausaha mandiri
Penduduk yang
bekerja 16,75 Juta
Berdasarkan keadaan ketenagakerjaan Jawa
Tengah Februari 2014. (Berita Statistik
Provinsi Jawa Tengah )
TPAK : 72,27 %
NA Dinaker trans duk
II-28
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
profesionalisme
tenaga pelatih
dan instruktur
BLK serta
peningkatan
kualitas dan
relevansi
pelatihan
dengan
kebutuhan
pasar kerja;
Tertanganinya kasus-kasus ketenagakerjaan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan TKI
100% kasus
tertangani
100 % kasus
tertangani
- Penyele-saian Kasus melalui Bipartit,Mediasi dan PHI :
52 kasus, -Data kasus TKI = 263 orang terdiri 11 orang, Deportasi Malaysia
252 orang.
-Penanganan kasus kecelakaan kerja : 12 kasus
Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI) = 3.500
kasus
100 Dinakertrans duk
g. Peningkatan
penerapan hasil
penelitian dan
pengembangan
iptek serta
inovasi di
berbagai bidang
dengan
pemasyarakata
n teknologi
terapan.
Peningkatan Pengembangan dan Penerapan IPTEK
1.Rekomendasi
kebijakan bidang
Pemerintah dan
Sosial Budaya;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit bang
2.Rekomendasi
kebijakan bidang
Prasarana
Wilayah;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit bang
3.Rekomendasi
kebijakan bidang
Ekonomi;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit bang
4.Rekomendasi
kebijakan dari
hasil riset
unggulan dan
kajian strategis:
a. Jumlah Riset
Unggulan
Daerah (RUD)
10 RUD 0 10 0 Balit bang
b. Jumlah Kajian
Strategis
(rekomendasi).
12 Rekomenda
si
5 12 0 Balit bang
c. Jumlah
Penelitian
Mandiri.
6 Penelitian 0 6 0 Balit bang
1. Kegiatan
pengembangan
dan penerapan
IPTEK:
a. Jumlah
Pengembangan
dan penerapan
IPTEK
(Kegiatan).
4 Jenis 0 4 0 Balit bang
II-29
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
b. Jumlah
Business
Technology
Center (Keg)
4 unit BTC 1 4 25 Balit bang
c. Kreativitas
Inovasi
masyarakat –
krenova
(Kegiatan)
10
org/kelompok
0 10 0 Balit
bang
d. Incubator
Teknologi
(Kegiatan)
2 klaster 0 2 0 Balit bang
2. Kegiatan
pengembangan
SIDa:
a. Jumlah
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
Kab/Kota
(Paket).
1 paket 1 1 100 Balit bang
b. Jumlah
pengemba-
ngan Klaster
Inovatif
(unit/paket).
6 lokasi 1 6 16,6 Balit bang
c. Jumlah
Pengemba-
ngan Desa
Inovatif
(Desa/Kelura-
han).
5 lokasi 2 9 40 Balit bang
d. Jumlah
Pengemba-
ngan
Kab/Kota
Inovatif
(Kabupaten/
Kota)
3 lokasi 0 3 0 Balit bang
a.Pelestarian dan
pengembangan
nilai-nilai
kekayaan
budaya daerah
dengan
pengembangan
kualitas
kesenian budaya
daerah dan
pelestarian
benda cagar
budaya;
Pelestarian dan Pengem-bangan seni budaya daerah :
1. Jumlah orang
yang dilakukan
pembinaan nilai
budaya
745 orang 230 orang 30,87 Dinbudpar
2. Jumlah seniman
yang dibina
4.725 seniman
350 Seniman
7,41 Dinbudpar
Pengembangan Cagar Budaya :
1. Jumlah museum
yang
dioptimalkan
8 museum 3 museum 37,50 Dinbudpar
2. Jumlah BCB
yang dilakukan
pelestarian
5 BCB 0 museum 0 Dinbudpar
a. Peningkatan
kualitas dan
kapasitas
Peningkatan Partisipasi dan Pemberdayaan Pemuda
II-30
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
kepemudaan
dengan
pengembangan
kelembagaan
dan
kewirausahaan
pemuda serta
optimalisasi
penyelenggaraan
pusat
pendidikan dan
latihan pelajar
dalam rangka
peningkatan
pembinaan
keolahragaan;
1. Jumlah pemuda
kader yang
mendapat
fasilitasi
penanaman
wawasan
kebangsaan dan
bela negara
3.500 orang 1.014 orang
28,97 Din pora
2. Jumlah pemuda
kader sebagai
pemuda pelopor
175 orang 0 0 Din pora
3. Jumlah sarjana
penggerak
pembangunan
pendesaan
40 orang 40 orang 40 orang 100 Din pora
4. Jumlah pengelola
organisasi
kepemudaan dan
kepramukaan
yang mendapat
fasilitasi
pembinaan
kapasitas
organisasi
570 orang 100 orang 17,54 Din pora
5. Jumlah
organisasi
kepemudaan
yang berperan
aktif dalam
pengembangan
pemuda
55 OK 0 57 OK 0 Din pora
Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Hidup Pemuda
1. Jumlah pemuda
kader
kewirausahaan
yang difasilitasi
dalam pelatihan
kewirausahaan
560 orang 0 560 orang 0 Din pora
2. Jumlah kelompok
usaha pemuda
yang terbentuk
dan mendapat
bantuan
modal/peralatan
usaha
80 kelompok
0 80 kelompok
0 Din pora
Peningkatan Pembibitan, Budaya dan prestasi Olahraga
1. Jumlah atlet yang
dibina melalui
PPLPD
142 atlet 142 orang 142 atlet 100 Din pora
II-31
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
2. Jumlah peserta
kompetisi
olahraga
12.500 orang
1.100 orang
8,8 Din pora
3. Jumlah bibit atlet
olahraga yang
berprestasi di
tingkat provinsi,
regional maupun
nasional
500 atlet (200
regional dan 300 provinsi)
0 0 Din pora
4. Jumlah cabang
olahraga
unggulan daerah
beserta atlet
pelajar potensial
yang dibina
8 Cabor, 280 orang
8 cabor, 280 orang
8 cabor 100 Din pora
a. Pengembangan
budaya baca
masyarakat
dengan
optimalisasi
pendayagunaan
perpustakaan
keliling,
perpustakaan
desa dan daerah,
serta penyediaan
mobil pintar;
Peningkatan Budaya Baca :
1. Jumlah pojok
baca di Kantor
SKPD Provinsi
(Kantor)
59 SKPD 0 0 Badan Arpus
2. Jumlah pojok
baca di Kantor
Pemda
Kabupaten / Kota
(Kantor)
35 Kantor 0 0 Badan Arpus
3. Jumlah pojok
baca di tempat
fasilitas umum
5 unit 25% proses verifikasi buku
25% Badan Arpus
Peningkatan Layanan Perpustakaan :
1. Jumlah
perpustakaan
desa yang akan
difasilitasi
(bantuan buku,
rak buku)
70 desa 5,57% proses lelang
5,57% Badan Arpus
2. Jumlah
pengadaan mobil
pintar
3 unit 5% proses lelang
5% Badan Arpus
Prioritas 4. Infrastruktur dan pengembangan wilayah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Pencapaian prioritas Infrastruktur dan pengembangan wilayah ditunjukkan
dengan 17 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum
dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 1 indikator
telah mencapai target RKPD, sejumlah 6 indikator memiliki capaian kinerja
namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah
10 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%). Daftar Indikator yang
capaiannya masih rendah yaitu sebagai berikut:
II-32
1. Meningkatnya keselamatan angkutan darat dan kereta api
2. Meningkatnya pelayanan angkutan masal (BRT)
3. Terlaksananya fasilitasi reaktivasi jalur KA. Lintas Kedungjati-Tuntang
4. Terfasilitasinya pembangunan fasilitas terminal Kendal.
5. Terlayaninya pelayanan penyeberangan Semarang-Jepara-Karimunjawa.
6. Terbebaskannya sebagian tanah di Bandara Dewadaru
7. Pembangunan PLTS SHS
8. Pembangunan PLTS PJU
9. Pembangunan PLTMH
10. Pengembangan Potensi Gas Rawa
Secara rinci Pencapaian prioritas Infrastruktur dan pengembangan
wilayah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.16
Pencapaian Prioritas 4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
% Capaian
SKPD
3. Infrastruktur dan pengembangan wilayah, dengan fokus pada :
a. Peningkatan sistem pengelolaan penataan ruang wilayah dengan
percepatan penyusunan RDTR Kabupaten/Kota, peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang daerah serta kinerja BKPRD Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
b. Peningkatan penanganan jalan, jembatan, peningkatan sarana dan prasarana keselamatan, pelayanan serta pengembangan transportasi massal;
c. Peningkatan
Jumlah Rencana Rinci Tata Ruang
2 Perda dan 3 Matek
1 Perda dalam pembahasan; 2 Matek dalam proses penyusunan
1 Perda tidak masuk dalam Prolegda sehingga tidak dapat proses lebih lanjut; -1
Matek dalam proses pengadaan jasa konsultansi
Persenta- se Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang memiliki Rencana Tata Ruang : 3,3
60 Dinas Cipka taru;
Jumlah pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
1 Pedoman dan 2 Pergub
1 Pedoman dalam proses penyusunan; 2 Pergub dalam
pembahasan
Persenta-se Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan
Rencana Tata Ruang: 63
50 Dinas Cipkataru /Biro Tapem
Kondisi Jalan Baik
86,88 % 86,76 % Realisasi capaian per Triwulan I
99,86 Dinas Bina Marga
Kondisi Jembatan Baik
79,72 % 79,18 % Realisasi capaian per Triwulan I
99,32 Dinas Bina Marga
Panjang ruas jalan sesuai kri-teria kecepatan (jalan min 6 m)
68,90 % 50,80 % Realisasi capaian per Triwulan I
73, 73 Dinas Bina Marga
II-33
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
penanganan aksesibilitas Pantura-Pansela, perbatasan antar provinsi dan antar
Kabupaten/Kota, menuju kawasan pengembangan perekonomian wilayah, Perkotaan Pusat Kegiatan Nasional/Wila-yah/Lokal,
kawasan pariwisata, wilayah terisolir, dan wilayah rawan bencana;
d. Dukungan penanganan dan penyelesaian infrastruktur strategis utamanya pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Semarang-Solo,
Solo-Mantingan dan Pantura), pengembangan Bandara A. Yani, pembangunan double track, reaktifasi jalur KA Kedungjati-Tuntang, pembangu-nan Pelabuhan Tanjung Emas dengan pelabuhan penyeberangan Kendal, serta pembangunan Waduk Jatibarang, Matenggeng,
Kuningan, Pidekso, Gondang dan Logung;
e. Pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi, dengan pengembangan dan pembangunan PLTS, PLTMH dan PLTPB;
Terpenuhinya keselamatan angkutan umum AKDP
95,81 % 25% 26,09 Dishub kominfo
Meningkatnya keselamatan angkutan darat dan kereta api
Tersedianya : Rambu
1.500 Buah
RPPJ 30
buah
Guardrail 150 Beam
APILL 1
unit
Marka
50.000 m Penanga-
nan 15 perlinta-san sebidang
0 0 Dishubkominfo
Meningkatnya pelayanan angkutan masal (BRT)
Terbangunnya 2 shelter BRT
0 0 Dishubkominfo
Terlaksananya fasilitasi reaktivasi jalur KA. Lintas Kedungjati-Tuntang
Dokumen UKL dan UPL.
0 0 Dishubkominfo
Terfasilitasinya pembangunan fasilitas terminal
Kendal.
Terbangunnya lapangan
penumpuk-an Terminal Kendal (200 m X 26 m)
0 Tidak masuk DPA
0 Dishubkominfo
Terlayaninya pelayanan penyeberangan Semarang-Jepara-Karimunjawa.
Beroperasinya KMC Kartini I selama 9 bulan.
0 0 Dishubkominfo
Terbebaskannya sebagian tanah di Bandara Dewadaru
Tersedianya lahan seluas + 3 Ha
0 0 Dishubkominfo
Pengembangan energi baru terbarukan dan
konservasi energi :
Dinas ESDM
11. Pembangunan PLTS SHS
200 unit
0 0
12. Pembangunan PLTS PJU
94 unit
0 0
13. Pembangunan PLTMH
2 unit
0 0
14. Pengembangan Potensi Gas Rawa
1 kab 0 0
Peningkatan Rasio
82% 85,29% 104,01 Dinas ESDM
II-34
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
f. Peningkatan
Rasio Elektrifikasi melalui Jaringan Listrik Pedesaan
Elektrifikasi
Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup serta
Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I.
Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup serta pengurangan risiko bencana ditunjukkan dengan 24
indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD
tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 6 indikator telah mencapai
target RKPD, sejumlah 1 indikator memiliki capaian kinerja namun belum
sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 9 indikator
memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui
capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu
sebagai berikut:
1. Rehabilitasi dan konservasi dengan komoditas perkebunan
2. Pembangunan sumur resapan
3. Pembangunan sumur pantau
4. Raklamasi lahan tambang
5. Sertifikasi benih dan bibit
6. Penanaman mangrove
7. Bangunan pencegah abrasi/erosi
8. Transplantasi Karang
9. Terumbu karang buatan
Secara rinci Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana RKPD tahun 2014
sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
II-35
Tabel 2.17 Pencapaian Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup Serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
% Capaian
SKPD
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana, dengan fokus pada :
a. Pengendalian
alih fungsi hutan dan lahan produktif menjadi lahan budidaya lainnya untuk mendukung perwujudan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menjamin kelestarian lingkungan hidup;
b. Rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi DAS, pesisir dan laut, dengan pengembang-an hutan
rakyat, penanganan lahan kritis, penanaman mangrove, pembangunan sabuk pantai transplantasi karang dan terumbu buatan, serta penguatan kapasitas dan
kelembagaan masyarakat sekitar hutan dan pesisir;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan peningkatan sebaran dan proporsi
Rehabilitasi hutan dan lahan
10.000 Ha Dalam proses
Menunggu musim hujan
NA Dinhut
Pengembangan hutan rakyat
25.000 Ha Dalam proses
Menunggu musinm
hujan
NA Dinhut
Pengembangan tanaman bawah tegakan
300 Ha Dalam proses
Menunggu musim hujan
NA Dinhut
Peningkatan
tutupan lahan di kawasan lindung di luar kawasan hutan, karst, sumber mata air dan resapan air
186.000
batang / 372 Ha
Dalam
proses
Menunggu
musim hujan
NA Dinhut
Rehabilitasi dan konservasi dengan
komoditas perkebunan
500 ha 0 Kegiatan yang
dilakukan baru berupa sosialisasi di 4 kabupaten dari total 10 kabupaten. Untuk penanaman masih di akhir tahun.
0 Dinbun
Penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS)
7 lokasi 7 lokasi 100 Dinas PSDA
Penanganan
kerusakan lahan akibat gangguan lingkungan & pemanasan global, melalui :
10. Pembangunan sumur resapan
14 unit 0 unit 0 Dinas ESDM
11. Pembangunan sumur pantau
6 unit 0 unit 0 Dinas ESDM
12. Raklamasi lahan tambang
3 lokasi di 3 Kab
0 lokasi 0 Dinas ESDM
13. Sertifikasi benih
dan bibit
1 jenis 0 0 Dinbun
Penanganan kerusakan pesisir dan laut, melalui:
a. Penanaman mangrove
130.000 batang dan
300.000 batang
0 Penanaman Mangrove dapat dilaksanakan pada awal penghujan (musim tanam)
0 Dinlutkan
II-36
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
luasan RTH; d. Pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan teresterial
maupun pesisir dengan pengembangan teknologi ramah lingkungan, peningkatan pengawasan dan penegakan
hukum lingkungan;
e. Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati berbasis masyarakat dengan penanganan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan pengembangan plasma nutfah;
f. Peningkatan upaya penanggulangan bencana dalam rangka pengurangan risiko dan pemulihan dampak bencana, dengan perencanaan penanggulangan bencana, peningkatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta rehabilitasi – rekonstruksi pasca
bencana termasuk peningkatan pengendalian banjir dan pengamanan
pantai dengan perbaikan prasarana dan sarana pengendalian dan pengamanan pantai.
b. Bangunan pencegah abrasi/erosi
1.040 m 0 0 Dinlutkan
c. Transplantasi Karang
60 unit 0 0 Dinlutkan
d. Terumbu karang buatan
52 unit 0 Akan dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai dengan September karena di bulan
tersebut merupakan puncak kemarau (perairan jernih)
0 Dinlutkan
Pengembangan komoditas unggulan hasil hutan bukan kayu
Penyiapan kelembaga-an
(Bambu grobogan & pekalongan, kapulogo tegal)
100 Dinhut
Penurunan gangguan keamanan dan kebakaran hutan
Gangguan keamanan dan kebakaran hutan menurun
20 lokasi 100 Dinhut
Peningkatan tutupan lahan pada Ruang Terbuka Hijau
35.000 batang/87,5 Ha di 4 wilayah perkotaan
26.412 batang (66,03 Ha)
75,46 BLH
Pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemar
2 klaster UMKM 100 usaha &/atau kegiatan menengah besar
2 kluster UMKM/Obyek domestik 100 usaha dan/atau kegiatan memengah besar
100 BLH
Pengawasan dan Penegakan hukum
30 usaha &/atau kegiatan
30 usaha dan/atau kegiatan
100 BLH
Perbaikan kinerja pengelolaan B3 dan limbah B3
100 usaha &/atau kegiatan
100 usaha dan/atau kegiatan
100 BLH
Terlaksananya pelayanan so-sial dasar (dapur
umum) bagi korban bencana
10.000 orang
NA BPBD
Terlaksananya Pengerahan Taruna Siaga Bencana (TAGA-NA) dalam bidang Rekoferi (Pembersihan Bencana) pasca kejadian bencana
13 Lokasi Kejadian Bencana
NA BPBD
Terlaksananya kegiatan bimbingan Pemantapan
350 orang NA BPBD
II-37
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
TAGANA
Penanganan prasarana dan sarana pengendalian banjir
10 lokasi NA BPBD
Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan ditunjukkan dengan
12 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam
RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 5 indikator telah
mencapai target RKPD, sejumlah 4 indikator memiliki capaian kinerja
namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 2
indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 1 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1. Diklat Teknis
2. Diklat Pim
Secara rinci Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan RKPD
tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.18 Pencapaian Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014
Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan
Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada
tahun
2014
%
Capaian SKPD
5. Tata Kelola
Pemerintahan,
dengan fokus
pada:
a. Peningkatan
akuntabilitas,
transparansi
berbasis
teknologi
informasi,
partisipasi
masyarakat
serta
peningkatan
kompetensi dan
profesionalisme
Meningkatnya pelayanan informasi tentang penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan
teknologi informasi:Penga-daan B/J LPSE
1.200 paket 699 paket 58,25 Dishubkominfo
Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yg sesuai dengan peraturan perundangan
60 obyek pemeriksaan lingkup Prov. dan 19 obyek pemeriksaan lingkup Kab/Kota
16 kab/kota 45,71 Inspektorat
Terlaksananya Aksi PPK sebagai
Pemerintah Provinsi dan
1 provinsi 14 kab/kota
47,22 Biro Huku
II-38
Prioritas dan
Fokus
Pembangunan Daerah
Indikator Target
RKPD 2014
Realisasi
Capaian
Ketera-
ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
aparatur dalam
penyelenggara-
an
pemerintahan;
b. Aksi
pencegahan dan
pemberantasan
korupsi sesuai
kewenangan
daerah;
c. Peningkatan
pengelolaan
administrasi
kependudukan
dan catatan
sipil;
d. Peningkatan
kualitas
pelayanan
publik
berdasarkan
SPM;
e. Peningkatan
pengelolaan dan
pendayagunaan
aset daerah
untuk
mendukung
peningkatan
PAD.
upaya pencegahan korupsi
35 Kabupaten /Kota
2 kab/kota m
Meningkatnya kompetensi aparatur Provinsi Jawa Tengah:
3. Diklat Teknis 2.380 orang, 315 orang 13,24 Badan Diklat/BKD
4. Diklat
Fungsional
750 orang, 200 orang 26,67 Badan Diklat/BKD
5. Diklat Pim 920 orang 0 0 Badan Diklat
/BKD
6. Tes
Kompetensi
Pejabat
Struktural
Prov
24 orang 60 0rang 250,00 BKD
7. Tes
Kompetensi
Pejabat
Struktural
Kab/Kota
108 orang 320 orang 296,30 BKD
Terlayaninya
administrasi ke-pendudukan bagi masyarakat
Tersedianya
data terbaru tentang Administrasi kepen-dudukan di 35 Kab/Kota
1)Rasio
penduduk memiliki e-ktp per wajib KTP 85,99 %; 2) 78,57 % penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; 3) 35 Kab/kota mengoperasikan SIAK
1)Rasio
penduduk memiliki e-ktp per wajib e-ktp; 2)% penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; 3)Jumlah kabupaten/kota mengoperasikan SIAK
100 Disna
kertransduk
Percepatan penerapan SPM pada layanan sosial dasar masyarakat
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 15 bidang urusan
kab/kota
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 22 kab/kota
146,66 Otdaker
UPP Pem.prov.Jateng
yang menerapkan SMM dengan baik dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008
3 UPP
3 UP3AD 100 DPPAD
Inventarisasi asset daerah dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah.
35 Kab/Kota 48 SKPD NA DPPAD
II-39
Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah
ditunjukkan dengan 3 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang
tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 2
indikator telah mencapai target RKPD, dan sejumlah 1 indikator memiliki
capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%).
Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah
RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas
Daerah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.19 Pencapaian Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan
Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target
RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target
RPJMD
pada tahun
2014
% Capaian
SKPD
6. Demokratisasi
dan Kondusivitas
Daerah, dengan
fokus pada :
a. Peningkatan
demokratisasi
dan pendidikan
politik
masyarakat,
penegakan
hukum dan
HAM;
b. Peningkatan
peran serta
seluruh
komponen
masyarakat
untuk
mewujudkan
ketentraman
dan ketertiban
dalam
mendukung
kondusivitas
daerah
termasuk
pelaksanaan
Pemilu Tahun
2014
c. Rencana Aksi
Terpadu
Gangguan
Kamtrantibbum
Jumlah Kab/Kota untuk pelaksanaan peningkatan pendidikan politik bagi masyarakat.
35 kab/kota
35 kab/kota
100 Badan Kes bang polin mas
Jumlah Kab/Kota untuk penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan
35 kab/kota
35 kab/kota
100 Badan Kes bang polin mas
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota yang menyusun Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtrantibbum sebagai upaya pencegahan konflik sosial
Pemerintah Provinsi dan 35
kab/kota
18 kab/kota
3 kab/kota
telah menyusun rencana
aksi
51,42 Badan Kes bang polin mas
III - 1
BAB III
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Dalam rangka perwujudan target-target pembangunan daerah serta
untuk menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran, maka
dilaksanakan perubahan/pergeseran alokasi anggaran kegiatan dengan
memperhatikan :
a. Sinkronisasi dan sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang
belum terakomodir pada APBD Induk Tahun Anggaran 2014;
b. Urgensi kegiatan yang bersifat sangat prioritas/mendesak dan menampung
kegiatan yang mengalami pergeseran anggaran;
c. Prioritas RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 meliputi upaya
pengurangan kemiskinan dan pengangguran, pembangunan infrastruktur,
perwujudan kedaulatan pangan serta kedaulatan energi;
d. Percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, upaya
penanggulangan, peningkatan kesiap-siagaan dan tanggap darurat
bencana;
e. Perubahan proyeksi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-
lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Kegiatan dalam Perubahan RKPD 2014, selanjutnya dipersandingkan
alokasi anggarannya sebelum dan sesudah perubahan dengan diklasifikasikan
ke dalam kategori : kegiatan baru dalam APBD Induk dan Perubahan RKPD
2014; kegiatan yang mengalami perubahan target, lokasi dan anggaran,
sebagai berikut :
III - 2
3.1 Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD
Tabel 3.1
Rekapitulasi Perubahan Anggaran Tahun 2014 per SKPD
Dalam ribuan rupiah
URUSAN/SKPD JUMLAH
SEBELUM PERUBAHAN
JUMLAH SETELAH
PERUBAHAN
BERTAMBAH (BERKURANG) JUMLAH BERTAMBAH
(BERKURANG) BELANJA TDK
LANGSUNG BELANJA
LANGSUNG
1 2 3 4 5 6
URUSAN WAJIB 13.313.476.167 14.990.072.134 1.251.720.388 424.875.579 1.676.595.967
Pendidikan 271.212.578 295.288.975 - 24.076.397 24.076.397 Dinas Pendidikan 271.212.578 295.288.975 - 24.076.397 24.076.397
Kesehatan 1.625.097.866 1.811.630.920 2.255.830 184.277.224 186.533.054 Dinas Kesehatan 214.269.772 223.694.789 - 9.425.017 9.425.017 RSUD dr. Moewardi Surakarta 574.162.950 625.942.469 221.181 51.558.338 51.779.519 RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto 347.468.877 411.670.002 229.367 63.971.758 64.201.125 RSUD Tugurejo Semarang 188.659.932 229.252.846 1.184.659 39.408.255 40.592.914 RSUD Kelet Donorojo Jepara 82.531.377 86.487.012 72.840 3.882.795 3.955.635 RSJD dr. Amino Gondo Utomo Semarang 74.012.479 82.140.723 - 8.128.244 8.128.244 RSJD Surakarta 80.552.239 85.665.795 547.783 4.565.773 5.113.556 RSJD dr. RM. Soedjarwadi Klaten 63.440.240 66.777.284 - 3.337.044 3.337.044
Pekerjaan Umum 1.321.225.597 1.456.803.859 (19.596.890) 155.175.152 135.578.262 Dinas Bina Marga 1.018.764.142 1.147.414.833 (14.468.999) 143.119.690 128.650.691 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 219.840.148 226.144.735 (3.898.604) 10.203.191 6.304.587 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 82.621.307 83.244.291 (1.229.287) 1.852.271 622.984
III - 3
URUSAN/SKPD JUMLAH
SEBELUM PERUBAHAN
JUMLAH SETELAH
PERUBAHAN
BERTAMBAH (BERKURANG) JUMLAH BERTAMBAH
(BERKURANG) BELANJA TDK
LANGSUNG BELANJA
LANGSUNG
1 2 3 4 5 6
Perencanaan Pembangunan 39.116.881 39.647.512 (394.039) 924.670 530.631 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 39.116.881 39.647.512 (394.039) 924.670 530.631
Perhubungan 127.226.099 136.065.925 (2.113.608) 10.953.434 8.839.826 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 127.226.099 136.065.925 (2.113.608) 10.953.434 8.839.826
Lingkungan Hidup 42.041.349 42.256.906 (689.628) 905.185 215.557 Badan Lingkungan Hidup 42.041.349 42.256.906 (689.628) 905.185 215.557
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
19.827.106 20.047.646 - 220.540 220.540
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
19.827.106 20.047.646 - 220.540 220.540
Sosial 231.849.185 240.805.810 8.501 8.948.124 8.956.625
Dinas Sosial 209.721.065 215.711.329 - 5.990.264 5.990.264 Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah 22.128.120 25.094.481 8.501 2.957.860 2.966.361
Tenaga Kerja 96.840.019 99.381.475 - 2.541.456 2.541.456 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan 96.840.019 99.381.475 - 2.541.456 2.541.456
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 50.160.077 59.139.781 (597.828) 9.577.532 8.979.704 Dinas Koperasi dan UMKM 50.160.077 59.139.781 (597.828) 9.577.532 8.979.704
Penanaman Modal 22.262.616 22.267.701 - 5.085 5.085 Badan Penanaman Modal Daerah 22.262.616 22.267.701 - 5.085 5.085
Kebudayaan 76.081.962 79.234.200 - 3.152.238 3.152.238 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 76.081.962 79.234.200
3.152.238 3.152.238
III - 4
URUSAN/SKPD JUMLAH
SEBELUM PERUBAHAN
JUMLAH SETELAH
PERUBAHAN
BERTAMBAH (BERKURANG) JUMLAH BERTAMBAH
(BERKURANG) BELANJA TDK
LANGSUNG BELANJA
LANGSUNG
1 2 3 4 5 6
Kepemudaan dan Olah Raga 53.041.151 54.615.647 - 1.574.496 1.574.496 Dinas Pemuda dan Olah Raga 53.041.151 54.615.647
1.574.496 1.574.496
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 71.461.024 72.951.105 41.891 1.448.190 1.490.081
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
51.941.347 52.442.787 - 501.440 501.440
Satuan Polisi Pamong Praja 19.519.677 20.508.318 41.891 946.750 988.641
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
9.145.499.479 10.437.707.225 1.272.408.760 19.798.986 1.292.207.746
DPRD 36.726.463 36.726.463 - - - KDH & WKDH 11.249.070 12.749.070 1.500.000 - 1.500.000 Sekretariat Daerah 8.171.772.352 9.467.826.121 1.288.382.199 7.671.570 1.296.053.769 Sekretariat DPRD 110.780.152 113.212.918 - 2.432.766 2.432.766 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah 494.826.882 505.483.201 7.627.168 3.029.151 10.656.319 Badan Penelitian dan Pengembangan 24.148.604 23.637.030 (513.014) 1.440 (511.574) Inspektorat 31.851.895 34.692.314 39.699 2.800.720 2.840.419 Kantor Perwakilan 23.382.692 24.073.950 - 691.258 691.258 Badan Pendidikan dan Pelatihan 82.287.298 84.086.904 116.259 1.683.347 1.799.606 Badan Kepegawaian Daerah 119.478.651 95.408.642 (25.081.524) 1.011.515 (24.070.009) Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah I 11.203.674 11.401.656 - 197.982 197.982 Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah II 16.506.351 16.510.221 - 3.870 3.870 Bakorbang Lintas Kabupaten/Kota Wilayah III 11.285.395 11.898.735 337.973 275.367 613.340
Ketahanan Pangan 30.654.532 30.302.983 (84.860) (266.689) (351.549) Badan Ketahanan Pangan 30.654.532 30.302.983 (84.860) (266.689) (351.549)
Pemberdayaan Masyarakat Desa 39.998.029 40.724.379 - 726.350 726.350 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 39.998.029 40.724.379 - 726.350 726.350
-
III - 5
URUSAN/SKPD JUMLAH
SEBELUM PERUBAHAN
JUMLAH SETELAH
PERUBAHAN
BERTAMBAH (BERKURANG) JUMLAH BERTAMBAH
(BERKURANG) BELANJA TDK
LANGSUNG BELANJA
LANGSUNG
1 2 3 4 5 6
Kearsipan 39.906.054 41.220.737 482.259 832.424 1.314.683 Badan Arsip dan Perpustakaan 39.906.054 41.220.737 482.259 832.424 1.314.683
Komunikasi dan Informatika 9.974.563 9.979.348 - 4.785 4.785 Sekretariat Komite Penyiaran Indonesia Daerah 9.974.563 9.979.348 - 4.785 4.785
URUSAN PILIHAN 683.682.016 692.811.354 (8.322.469) 17.451.807 9.129.338
Pertanian 364.641.931 365.567.589 (6.514.368) 7.440.026 925.658 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 159.863.636 157.886.374 (2.786.722) 809.460 (1.977.262) Dinas Perkebunan 104.884.474 108.262.184 (1.618.248) 4.995.958 3.377.710 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 77.888.234 78.022.005 (1.496.982) 1.630.753 133.771 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi 22.005.587 21.397.026 (612.416) 3.855 (608.561)
Kehutanan 35.453.389 35.555.004 (539.557) 641.172 101.615 Dinas Kehutanan 35.453.389 35.555.004 (539.557) 641.172 101.615
Energi dan Sumberdaya Mineral 80.467.375 80.627.119 (303.135) 462.879 159.744 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 80.467.375 80.627.119 (303.135) 462.879 159.744
Kelautan dan Perikanan 82.121.371 85.014.762 (965.409) 3.858.800 2.893.391 Dinas Kelautan dan Perikanan 82.121.371 85.014.762 (965.409) 3.858.800 2.893.391
Industri 120.997.950 126.046.880 - 5.048.930 5.048.930 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 120.997.950 126.046.880 - 5.048.930 5.048.930
-
JUMLAH BELANJA 13.997.158.183 15.785.939.613 1.346.454.044 442.327.386 1.788.781.430
III - 6
3.2 Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2014 per Prioritas Pembangunan Daerah Mendasarkan Belanja Langsung
Tabel 3.2
Alokasi Anggaran Perubahan RKPD Tahun 2014 per Prioritas Pembangunan Daerah
Mendasarkan Belanja Langsung
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd
Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd
Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran 272.264.109.000 10,95 6,55 283.949.127.000 10,21 6,17
a. Pendidikan Dasar 30.243.150.000 1,22 0,73 31.918.150.000 1,15 0,69
b. Pendidikan Menengah 26.450.000.000 1,06 0,64 32.257.056.000 1,16 0,70
c. Pendidikan Non Formal dan Informal 56.500.000.000 2,27 1,36 57.900.505.000 2,08 1,26
d. Promosi dan Pemberdayaan 47.375.455.000 1,90 1,14 47.375.455.000 1,70 1,03
e. Pembangunan Perumahan 11.310.000.000 0,45 0,27 13.500.000.000 0,49 0,29
f. Pemberdayaan Komunitas Perumahan 20.577.000.000 0,83 0,49 20.577.000.000 0,74 0,45
g. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi 7.913.000.000 0,32 0,19 7.913.000.000 0,28 0,17
h. Peningkatan Kesempatan Kerja 4.697.500.000 0,19 0,11 4.697.500.000 0,17 0,10
i. Peningkatan Ketahanan Pangan 45.768.700.000 1,84 1,10 46.381.157.000 1,67 1,01
j. Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan 2.650.000.000 0,11 0,06 2.650.000.000 0,10 0,06
k. Penguatan Kelembagaan Masyarakat 3.950.500.000 0,16 0,09 3.950.500.000 0,14 0,09
l. Fasilitasi Pengembangan Masyarakat dan Desa 7.881.650.000 0,32 0,19 7.881.650.000 0,28 0,17
m. Peningkatan Partisipasi Masyarakat 6.128.154.000 0,25 0,15 6.128.154.000 0,22 0,13
n. Pengembangan Wilayah Transmigrasi 819.000.000 0,03 0,02 819.000.000 0,03 0,02
III - 7
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2 Peningkatan Daya Saing Ekonomi Daerah 298.417.715.000 12,00 7,17 319.861.174.000 11,50 6,95
a. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM 2.880.000.000 0,12 0,07 4.087.000.000 0,15 0,09
b. Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha 5.350.000.000 0,22 0,13 8.250.000.000 0,30 0,18
c. Peningkatan Kualitas SDM KUMKM 1.975.000.000 0,08 0,05 3.070.000.000 0,11 0,07
d. Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal
11.450.000.000 0,46 0,28 14.130.000.000 0,51 0,31
e. Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas
Pembiayaan
1.800.000.000 0,07 0,04 2.050.000.000 0,07 0,04
f. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1.878.648.000 0,08 0,05 1.878.648.000 0,07 0,04
g. Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi 3.100.000.000 0,12 0,07 3.100.000.000 0,11 0,07
h. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah
498.000.000 0,02 0,01 498.000.000 0,02 0,01
i. Pengembangan Pemasaran Pariwisata 7.000.024.000 0,28 0,17 7.996.024.000 0,29 0,17
j. Pengembangan Destinasi Pariwisata 5.496.000.000 0,22 0,13 5.496.000.000 0,20 0,12
k. Pengembangan Kemitraan 2.324.000.000 0,09 0,06 2.278.000.000 0,08 0,05
l. Peningkatan ekspor, promosi dan efisiensi impor 4.150.000.000 0,17 0,10 4.150.000.000 0,15 0,09
m. Peningkatan logistik daerah, akses pasar dalam negeri dan
pemberdayaan UDKM
4.125.000.000 0,17 0,10 4.125.000.000 0,15 0,09
n. Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan dalam negeri
5.200.000.000 0,21 0,13 4.700.000.000 0,17 0,10
o. Pengembangan Industri Logam, Mesin dan Tekstil 9.200.000.000 0,37 0,22 9.200.000.000 0,33 0,20
p. Pengembangan Industri Alat Transportasi, Elektronika,
Telematika dan aneka
2.805.000.000 0,11 0,07 2.805.000.000 0,10 0,06
q. Pengembangan Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan 4.990.000.000 0,20 0,12 9.990.000.000 0,36 0,22
III - 8
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
r. Pengembangan dan pengutan kelembagaan Industri dan
dagang
2.250.000.000 0,09 0,05 2.250.000.000 0,08 0,05
s. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 1.650.000.000 0,07 0,04 1.650.000.000 0,06 0,04
t. Pengembangan Agribisnis 77.725.964.000 3,13 1,87 83.605.964.000 3,01 1,82
u. Peningkatan Kesejahteraan Petani 16.670.000.000 0,67 0,40 16.840.000.000 0,61 0,37
v. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 2.155.000.000 0,09 0,05 2.155.000.000 0,08 0,05
w. Pengembangan Perikanan Tangkap 11.225.000.000 0,45 0,27 11.446.100.000 0,41 0,25
x. Pengembangan Perikanan Budidaya 7.520.000.000 0,30 0,18 9.898.000.000 0,36 0,22
y. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
700.000.000 0,03 0,02 700.000.000 0,03 0,02
z. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 1.700.000.000 0,07 0,04 1.700.000.000 0,06 0,04
aa. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan 5.584.000.000 0,22 0,13 6.584.000.000 0,24 0,14
bb. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta
Jaringan Air Lainnya
88.166.079.000 3,54 2,12 86.078.438.000 3,10 1,87
cc. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 8.850.000.000 0,36 0,21 9.150.000.000 0,33 0,20
3 Kualitas Sumber Daya Manusia 495.406.045.000 19,92 11,91 581.658.120.000 20,92 12,64
a. Pendidikan Anak Usia Dini 5.540.000.000 0,22 0,13 9.375.650.000 0,34 0,20
b. Pendidikan Khusus 9.200.000.000 0,37 0,22 12.454.100.000 0,45 0,27
c. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 31.540.000.000 1,27 0,76 36.072.569.000 1,30 0,78
d. Manajemen Pelayanan Pendidikan 25.480.000.000 1,02 0,61 24.462.688.000 0,88 0,53
e. Pendidikan Berkelanjutan 6.550.000.000 0,26 0,16 7.076.958.000 0,25 0,15
f. Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi 5.450.000.000 0,22 0,13 7.712.988.000 0,28 0,17
III - 9
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
g. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 3.375.000.000 0,14 0,08 3.575.000.000 0,13 0,08
h. Farmasi dan Perbekalan Kesehatan 3.950.000.000 0,16 0,09 4.740.000.000 0,17 0,10
i. Pelayanan Kesehatan 261.929.345.000 10,53 6,30 330.796.467.000 11,90 7,19
j. Kesehatan Lingkungan 950.000.000 0,04 0,02 950.000.000 0,03 0,02
k. Sumber Daya Manusia Kesehatan 8.314.841.000 0,33 0,20 8.964.841.000 0,32 0,19
l. Manajemen, Informasi & Regulasi Kesehatan 6.825.000.000 0,27 0,16 6.525.000.000 0,23 0,14
m. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
6.400.000.000 0,26 0,15 6.400.000.000 0,23 0,14
n. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 11.750.000.000 0,47 0,28 11.750.000.000 0,42 0,26
o. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit lainnya)
2.625.000.000 0,11 0,06 2.625.000.000 0,09 0,06
p. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 8.160.000.000 0,33 0,20 8.310.000.000 0,30 0,18
q. Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah 8.452.750.000 0,34 0,20 8.452.750.000 0,30 0,18
r. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan
Anak
1.066.000.000 0,04 0,03 1.066.000.000 0,04 0,02
s. Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 1.478.669.000 0,06 0,04 1.478.669.000 0,05 0,03
t. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
dan Anak
5.406.500.000 0,22 0,13 5.556.500.000 0,20 0,12
u. Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan
887.400.000 0,04 0,02 887.400.000 0,03 0,02
v. Pelayanan Keluarga Berencana 2.913.752.000 0,12 0,07 2.913.752.000 0,10 0,06
w. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 236.650.000 0,01 0,01 236.650.000 0,01 0,01
x. Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu – PAUD 135.250.000 0,01 0,003 135.250.000 0,005 0,003
III - 10
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
y. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB
Mandiri
83.000.000 0,003 0,002 83.000.000 0,003 0,002
z. Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok
Bina Keluarga dan Bina Balita
531.000.000 0,02 0,01 531.000.000 0,02 0,01
aa. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 7.337.080.000 0,30 0,18 7.337.080.000 0,26 0,16
bb. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 11.800.808.000 0,47 0,28 11.800.808.000 0,42 0,26
cc. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
415.000.000 0,02 0,01 405.200.000 0,01 0,01
dd. Pembinaan Tradisi, Kesenian dan Nilai Budaya 12.441.700.000 0,50 0,30 13.601.500.000 0,49 0,30
ee. Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Cagar Budaya 6.170.000.000 0,25 0,15 6.170.000.000 0,22 0,13
ff. Pembibitan, Pembinaan serta Pemasyarakatan Olah Raga 21.272.800.000 0,86 0,51 22.472.800.000 0,81 0,49
gg. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Olah
Raga
1.210.000.000 0,05 0,03 1.210.000.000 0,04 0,03
hh. Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kepemudaan dan
Olahraga
965.000.000 0,04 0,02 965.000.000 0,03 0,02
ii. Penyadaran dan Pemberdayaan Kepemudaan 4.142.500.000 0,17 0,10 4.142.500.000 0,15 0,09
jj. Peningkatan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda 1.500.000.000 0,06 0,04 1.500.000.000 0,05 0,03
kk. Peningkatan Sarana Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan
2.600.000.000 0,10 0,06 2.600.000.000 0,09 0,06
ll. Pengembangan Budaya Baca 1.485.000.000 0,06 0,04 1.485.000.000 0,05 0,03
mm. Peningkatan SDM Perpustakaan 400.000.000 0,02 0,01 400.000.000 0,01 0,01
nn. Pengembangan Sarpras Perpustakaan 3.483.000.000 0,14 0,08 3.483.000.000 0,13 0,08
oo. Pengembangan Manajemen Perpustakaan 953.000.000 0,04 0,02 953.000.000 0,03 0,02
III - 11
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4 Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 999.447.576.000 40,18 24,03 1.148.382.635.000 41,30 24,95
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 310.330.665.000 12,48 7,46 336.481.985.000 12,10 7,31
b. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan 564.110.957.000 22,68 13,56 678.232.913.000 24,39 14,74
c. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 32.048.199.000 1,29 0,77 33.963.613.000 1,22 0,74
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan 9.380.000.000 0,38 0,23 8.980.271.000 0,32 0,20
e. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta
Pengembangan Jasa Konstruksi
3.435.000.000 0,14 0,08 3.435.000.000 0,12 0,07
f. Perencanaan Tata Ruang 3.300.000.000 0,13 0,08 3.300.000.000 0,12 0,07
g. Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1.000.000.000 0,04 0,02 1.000.000.000 0,04 0,02
h. Pengembangan Perhubungan Darat 32.717.755.000 1,32 0,79 41.620.705.000 1,50 0,90
i. Pengembangan Perhubungan Laut 5.100.000.000 0,21 0,12 4.500.000.000 0,16 0,10
j. Pengembangan Perhubungan Udara 3.175.000.000 0,13 0,08 2.525.000.000 0,09 0,05
k. Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi
15.950.000.000 0,64 0,38 15.842.893.000 0,57 0,34
l. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas 14.340.000.000 0,58 0,34 13.940.255.000 0,50 0,30
m. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 1.000.000.000 0,04 0,02 1.000.000.000 0,04 0,02
n. Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
3.560.000.000 0,14 0,09 3.560.000.000 0,13 0,08
5 Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup serta Pengurangan Risiko Bencana
113.815.791.000 4,58 2,74 128.341.293.000 4,62 2,79
a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 12.536.000.000 0,50 0,30 13.482.495.000 0,48 0,29
b. Perlindungan dan Konsevasi Sumber Daya Alam 4.000.000.000 0,16 0,10 4.000.000.000 0,14 0,09
c. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau 750.000.000 0,03 0,02 750.000.000 0,03 0,02
III - 12
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
d. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam 10.050.000.000 0,40 0,24 10.050.000.000 0,36 0,22
e. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH 2.450.000.000 0,10 0,06 2.450.000.000 0,09 0,05
f. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Hidup
506.500.000 0,02 0,01 506.500.000 0,02 0,01
g. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2.761.792.000 0,11 0,07 2.761.792.000 0,10 0,06
h. Perencanaan dan Pengembangan Hutan 1.325.000.000 0,05 0,03 1.325.000.000 0,05 0,03
i. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan 1.075.000.000 0,04 0,03 1.075.000.000 0,04 0,02
j. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 4.417.452.000 0,18 0,11 4.417.452.000 0,16 0,10
k. Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan
2.082.000.000 0,08 0,05 2.082.000.000 0,07 0,05
l. Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
18.987.281.000 0,76 0,46 18.949.200.000 0,68 0,41
m. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah 12.000.000.000 0,48 0,29 12.000.000.000 0,43 0,26
n. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi 2.450.000.000 0,10 0,06 2.950.000.000 0,11 0,06
o. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana 9.240.000.000 0,37 0,22 10.380.000.000 0,37 0,23
p. Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana 790.000.000 0,03 0,02 790.000.000 0,03 0,02
q. Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR 805.000.000 0,03 0,02 805.000.000 0,03 0,02
r. Pegendalian Banjir dan Pengamanan Pantai 27.589.766.000 1,11 0,66 39.566.854.000 1,42 0,86
0,00
6 Tata Kelola Pemerintahan 269.146.980.000 10,82 6,47 279.143.498.000 10,04 6,07
a. Perencanaan Pengembangan Wilayah Perbatasan 207.500.000 0,01 0,005 207.500.000 0,01 0,005
b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
166.000.000 0,01 0,004 166.000.000 0,01 0,004
III - 13
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
c. Perencanaan Pembangunan Daerah 3.777.500.000 0,15 0,09 3.777.500.000 0,14 0,08
d. Perencanaan Pembangunan Ekonomi 1.800.000.000 0,07 0,04 1.800.000.000 0,06 0,04
e. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya 2.929.500.000 0,12 0,07 3.429.500.000 0,12 0,07
f. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 3.228.500.000 0,13 0,08 3.228.500.000 0,12 0,07
g. Penataan Administrasi Kependudukan 2.290.500.000 0,09 0,06 2.290.500.000 0,08 0,05
h. Penataan Peraturan Perundang-undangan 8.067.950.000 0,32 0,19 8.855.400.000 0,32 0,19
i. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum 34.907.414.000 1,40 0,84 35.609.214.000 1,28 0,77
j. Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah 3.269.400.000 0,13 0,08 3.969.400.000 0,14 0,09
k. Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah 2.187.200.000 0,09 0,05 2.487.200.000 0,09 0,05
l. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
40.763.230.000 1,64 0,98 41.969.173.000 1,51 0,91
m. Pengelolaan Aset Daerah 5.901.030.000 0,24 0,14 5.454.130.000 0,20 0,12
n. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Kebijakan Kepala Daerah
10.001.420.000 0,40 0,24 11.953.695.000 0,43 0,26
o. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
130.000.000 0,01 0,003 130.000.000 0,005 0,003
p. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 51.439.273.000 2,07 1,24 51.020.726.000 1,83 1,11
q. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah 64.197.456.000 2,58 1,54 65.410.969.000 2,35 1,42
r. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah
Daerah
6.772.805.000
0,27 0,16 6.772.805.000 0,24 0,15
s. Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 1.586.000.000 0,06 0,04 1.586.000.000 0,06 0,03
t. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 2.037.650.000 0,08 0,05 2.037.650.000 0,07 0,04
u. Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah 1.754.400.000 0,07 0,04 2.485.384.000 0,09 0,05
III - 14
No Prioritas dan Program Pembangunan Daerah
2014
MURNI PERUBAHAN
Rp.
% (Thd Total BL - EKS
BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
Rp.
% (Thd
Total BL - EKS BAU - BLUD)
%
(Thd Total
BL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
v. Peningkatan Pemasyarakatan Kearsipan Kepada Masyarakat 182.600.000 0,01 0,004 182.600.000 0,01 0,004
w. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 273.900.000 0,01 0,01 273.900.000 0,01 0,01
x. Kerjasama Informasi dengan Mass Media 8.077.500.000 0,32 0,19 7.608.996.000 0,27 0,17
y. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 7.583.252.000 0,30 0,18 8.551.756.000 0,31 0,19
z. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 4.045.000.000 0,16 0,10 5.115.000.000 0,18 0,11
aa. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi 1.570.000.000 0,06 0,04 1.570.000.000 0,06 0,03
bb. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pemerintah
daerah
- - - 1.200.000.000 0,04 0,03
7 Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah 38.640.324.000 1,55 0,93 39.415.324.000 1,42 0,86
a. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 10.170.270.000 0,41 0,24 10.445.270.000 0,38 0,23
b. Pengembangan Wawasan Kebangsaan 3.638.730.000 0,15 0,09 3.738.730.000 0,13 0,08
c. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1.459.000.000 0,06 0,04 1.459.000.000 0,05 0,03
d. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
4.340.252.000 0,17 0,10 4.340.252.000 0,16 0,09
e. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat 3.546.000.000 0,14 0,09 3.746.000.000 0,13 0,08
f. Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat
(LINMAS) dan Rakyat Terlatih (RATIH)
13.234.600.000 0,53 0,32 13.234.600.000 0,48 0,29
g. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal
2.251.472.000 0,09 0,05 2.451.472.000 0,09 0,05
TOTAL 2.487.138.540.000 100,00 59,79 2.780.751.171.000 100,00 60,43
IV - 1
BAB IV
PENUTUP
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014,
dilakukan dengan harapan dapat untuk dapat terjaga konsistensi antara
perencanaan dan penganggaran sebagai upaya mengakomodasi dinamika
perkembangan masayarakat dan pembangunan yang terjadi serta upaya
percepatan pencapaian tujuan pembangunan Jawa Tengah sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 menuju Jawa
Tengah Sejahtera dan Berdikari – Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi.
Dalam implementasi dokumen Perubahan RKPD 2013, diperlukan
konsistensi dan komitmen seluruh SKPD serta dukungan dari seluruh
pemangku kepentingan sehingga tercapai sinkronisasi dan sinergitas guna
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
Dokumen Perubahan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ini
menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaraan
(KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014 yang selanjutnya dijabarkan dalam Rancangan
Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014.
GUBERNUR JAWA TENGAH
GANJAR PRANOWO