PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG · Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan...
-
Upload
nguyenphuc -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG · Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan...
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 78 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN GIANYAR
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 78 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupat i Gianyar tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah
Daerah-Daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipi l Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
5 1 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
9. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun
2016 Nomor 5).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah
yang menjadi kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian
Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah
unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas yang berkaitan dengan pelayanan fungsional berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.
Pasal 3
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk
dan keluarga berencana untuk membantu bupati dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang pengendalian penduduk, penyuluhan
dan pergerakan, keluarga berencana, ketahanan dan keseshatan
keluarga, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak ;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penduduk, penyuluhan
dan pergerakan, keluarga berencana, ketahanan dan keseshatan
keluarga, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteriadi bidang
pengendalian penduduk, penyuluhan dan pergerakan, keluarga
berencana, ketahanan dan keseshatan keluarga, pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian
penduduk, penyuluhan dan pergerakan, keluarga berencana, ketahanan
dan keseshatan keluarga, pemberdayaan perempuan, perlindungan
anak;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
penduduk, penyuluhan dan pergerakan, keluarga berencana, ketahanan
dan keseshatan keluarga, pemberdayaan perempuan, perlindungan
anak;
f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas;
b. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;
c. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga;
d. Bidang Pemberdayaan Perempuan;
e. Bidang Perlindungan Anak;
f. UPT; dan
g. Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas :
a. Sekretariat Dinas:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan:
1. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader B K B ;
2. Seks i Advokasi dan Penggerakanjdan
3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Layanan Keluarga.
c. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga:
1. Seksi Jaminan Ber K B ;
2. Seksi Ketersediaan Alat Kontrasepsi; dan
3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
d. Bidang Pemberdayaan Perempuan:
1. Seksi Kesetaraan Gender;
2. Seksi Perlindungan Perempuan;dan
3. Seks i Pemberdayaan Perempuan.
e. Bidang Perlindungan Anak:
1. Seksi Advokasi dan Perlindungan Anak;
2. Seks i Tumbuh Kembang Anak;dan
3. Seksi Pencegahan Perdagangan dan Pekerja Anak.
f. UPT.
g. Jaba tan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini .
B A B IV
S E K R E T A R I A T DINAS
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.
Pasal 7
Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada se luruh unit organisasi diDinas.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran
Dinas;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerjasama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
kegiatan Dinas;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang mibk daerah dan milik Negara dan
layanan pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatandan anggaran
Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Dinas terdiri atas :
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Perencanaan
Pasal 10
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama,
pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.
Pasal 11
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub
Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program
dan anggaran Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama
Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian
pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan
rencana, program, anggaran dan akuntabilitas kinerja Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas;
Bagian Keempat
Sub Bagian Keuangan
Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
keuangan, barang milik daerah dan milik Negara dan layanan pengadaan
barang/jasa di Dinas.
Pasal 13
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Sub
Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,
pengelolaan akuntansi , urusan perbendaharaan, dan pelaporan
keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan
barang/jasa;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan
barang milik Negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan
pelaporan penerimaan pendapatan daerah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan
penyelesaian kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Kelima
Sub Bagian Umura dan Kepegawaian
Pasal 14
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi
dan kepegawaian di Dinas.
Pasal 15
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan,
dan dokumentasi Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan
perlengkapan Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,
pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan
peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis
kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata
laksana Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
B A B V
BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK, PENYULUHAN DAN PERGERAKAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pengendalian Penduduk , Penyuluhan dan Pergerakan dipimpin
oleh Kepala Bidang.
Pasa l17
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyuluhan, pendayagunaan P L K B , kader B K B , advokasi, pergerakan,
pengendalian penduduk dan layanan keluarga.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Pengendalian Penduduk dan Pergerakan menyelenggarakan fungsi
a. penyusunan rencana, program dan anggaran penyuluhan,
pendayagunaan P L K B , kader B K B , advokasi, pergerakan, pengendalian
penduduk dan layanan keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan, pendayagunaan P L K B ,
kader B K B , advokasi, pergerakan, pengendalian penduduk dan layanan
keluarga;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
penyuluhan, pendayagunaan PLKB , kader B K B , advokasi, pergerakan,
pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyuluhan,
pendayagunaan P L K B , kader B K B , advokasi, pergerakan, pengendalian
penduduk dan layanan keluarga;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyuluhan,
pendayagunaan P L K B , kader B K B , advokasi, pergerakan, pengendalian
penduduk dan layanan keluarga;
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan
dan Pergerakan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 19
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan terdiri atas :
1. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader B K B ;
2. Seksi Advokasi dan Penggerakan;dan
3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Layanan Keluarga;
Bagian Ketiga
Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader B K B
Pasal 20
Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader B K B mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pendayagunaan P L K B dan
Kader B K B .
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Seksi
Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader B K B menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran penyuluhan dan pendayaagunaan P L K B dan kader B K B ;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan teknis kebijakan penyuluhan
dan pendayagunaan P L K B dan kader B K B ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan kader B K B ;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan kader B K B ;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan kader B K B ;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB
dan kader B K B ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan.
Bagian Keempat
Seksi Advokasi dan Penggerakan;
Pasal 22
Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas meleksanakan kegiatan
advokasi dan penggerakan.
Pasa l23
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi
Advokasi dan Penggerakan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran advokasi dan penggerakan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi
dan penggerakan advokasi dan pergerakan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kreteria advokasi dan penggerakan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang advokasi dan penggerakan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang advokasi dan penggerakan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Advokasi dan Penggerakan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan.
Bagian Kelima
Seksi Pengendalian Penduduk dan Layanan Keluarga
Pasal 24
Seksi Pengendalian Penduduk dan Layanan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan pengendalian penduduk dan layanan keluarga.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Seksi
Pengendalian Penduduk dan Layanan Keluarga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan teknis kebijakan
pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian penduduk dan layanan keluarga;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengendalian Penduduk dan Layanan
Keluarga; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan.
Bagian Kelima
Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga
Pasal 24
Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian penduduk dan informasi keluarga.
Pasal 25
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Seksi
Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran pengendalian penduduk dan informasi keluarga ;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan pengendalian
penduduk dan informasi keluarga ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria pengendalian penduduk dan informasi keluarga ;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga ;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pengendalian penduduk dan informasi keluarga ;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengendalian Penduduk Dan Informasi
Keluarga; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan.
B A B V I
BIDANG KELUARGA BERENCANA, KETAHANAN DAN KESEHATAN
KELUARGA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 26
(1) Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 27
Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang jaminan ber K B , ketersediaan alat kontrasepsi,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 Bidang
Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran jaminan ber K B ,
ketersediaan alat kontrasepsi, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang jaminan ber K B , ketersediaan alat
kontrasepsi, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang jaminan
ber K B , ketersediaan alat kontrasepsi, ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang jaminan ber K B , ketersediaan alat kontrasepsi, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan ber
KB,ketersediaan alat kontrasepsi, ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan
Kesehatan Keluarga; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh KepalaDinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 29
Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga terdiri atas
1. Seksi J a m i n a n Ber K B ;
2. Seksi Ketersediaan Alat Kontrasepsi; dan
3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
Bagian Ketiga
Seksi Jaminan Ber K B
Pasal 30
Seksi J a m i n a n Ber K B mempunyai tugas melaksanakan jaminan ber K B .
Pasal 31
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana sesuai dengan Pasal 30 Seksi
Jam inan Ber K B menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran jaminan ber K B ;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan jaminan ber
K B ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria jaminan ber K B ;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang jaminan ber K B ;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang jaminan ber K B ;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Jaminan Ber K B ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga
Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga.
Bagian Keempat
Seksi Ketersediaan Alat Kontrasepsi
Pasal 32
Seksi Ketersediaan Alat Kontrasepsi mempunyai tugas melaksanakan
ketersediaan alat kontrasepsi.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Pasal 32 Seksi Ketersediaan Alat
Kontrasepsi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran ketersediaan alat kontrasepsi ;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan ketersediaan alat kontrasepsi ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria ketersediaan alat kontrasepsi;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang ketersediaan alat kontrasepsi;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang ketersediaan alat kontrasepsi;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Ketersediaan Alat Kontrasepsi; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga.
Bagian Kelima
Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 34
Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 Seksi
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga
Berencana, Ketahanan dan Kesehatan Keluarga.
B A B VI I
BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 36
(1) Bidang Pemberdayaan Perempuan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 37
Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesetaraan gender,
perlindungan perempuan dan pemberdayaan perempuan.
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37,
Bidang Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran kesetaraan gender,
perlindungan perempuan dan pemberdayaan perempuan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesetaraan gender, perlindungan
perempuan dan pemberdayaan perempuan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan pemberdayaan
perempuan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesetaraan gender,
perlindungan perempuan dan pemberdayaan perempuan;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesetaraan
gender, perlindungan perempuandan pemberdayaan perempuan;
f. pelaksanaan administrasi di Bidang Pemberdayaan Perempuan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 39
Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri atas :
1. Seksi Kesetaraan Gender;
2. Seksi Perlindungan Perempuan;dan
3. Seksi Pemberdayaan Perempuan
Bagian Ketiga
Seksi Kesetaraan Gender
Pasal 40
Seksi Kesetaraan Gender mempunyai tugas melaksanakan peningkatan
kesetaraan gender.
Pasal 41
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi
Kesetaraan Gender menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran kesetaraan gender;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan kesetaraan
gender;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria kesetaraan gender;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang kesetaraan gender;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang kesetaraan gender;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Kesetaraan Gender; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemberdayaan Perempuan.
Bagian Keempat
Seksi Perlindungan Perempuan
Pasal 42
Seksi Perlindungan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan
perlindungan perempuan.
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sesuai dengan Pasal 42 Seksi Perlindungan
Perempuan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran perlindungan perempuan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan perlindungan
perempuan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria perlindungan perempuan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang perlindungan perempuan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang perlindungan perempuan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perlindungan Perempuan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Bagian Kelima
Seksi Pemberdayaan Perempuan
Pasal 44
Seksi Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan
pemberdayaan perempuan.
Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Pasal 44 Seksi Pemberdayaan
Perempuan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran pemberdayaan perempuan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan perempuan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria pemberdayaan perempuan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pemberdayaan perempuan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pemberdayaan perempuan;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemberdayaan Perempuan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemberdayaan Perempuan.
B A B VI I I
BIDANG PERLINDUNGAN ANAK
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 46
(1) Bidang Perlindungan Anak berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perlindungan Anak dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 47
Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan
perlindungan anak, tumbuh kembang anak, pencegahan perdagangan dan
pekerja anak.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 Bidang
Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran advokasi dan
perlindungan anak, tumbuh kembang anak, pencegahan perdagangan
dan pekerja anak;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan perlindungan anak,
tumbuh kembang anak, pencegahan perdagangan dan pekerja anak;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi
dan perlindungan anak, tumbuh kembang anak, pencegahan
perdagangan dan pekerja anak;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang advokasi dan
perlindungan anak, tumbuh kembang anak, pencegahan perdagangan
dan pekerja anak;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi
dan perlindungan anak, tumbuh kembang anak, pencegahan
perdagangan dan pekerja anak;
f. pelaksanaan administrasi di Bidang Perlindungan Anak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
Bidang Perlindungan Anak terdiri atas :
1. Seksi Advokasi dan Perlindungan Anak;
2. Seksi Tumbuh Kembang Anak;dan
3. Seks i Pencegahan Perdagangan dan Pekerja Anak;
Bagian Ketiga
Seksi Advokasi dan Perlindungan Anak
Pasal 50
Seksi Advokasi dan Perlindungan Anak mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan advokasi dan perlindungan anak.
Pasal 51
Dalam melaksaanakan tugas sesuai dengan Pasal 50 Seksi Advokasi dan
Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran advokasi dan perlindungan anak;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan advokasi dan
perlindungan anak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria advokasi dan perlindungan anak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang advokasi dan perlindungan anak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang advokasi dan perlindungan anak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Advokasi Dan Perlindungan Anak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Anak.
Bagian Keempat
Seks i Tumbuh Kembang Anak
Pasal 52
Seksi Tumbuh Kembang Anak mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan tumbuh kembang anak.
Pasal 53
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 Seksi
Tumbuh Kembang Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan
anggaran tumbuh kembang anak;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan tumbuh
kembang anak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria tumbuh kembang anak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang tumbuh kembang anak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang tumbuh kembang anak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Tumbuh Kembang Anak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Anak.
Bagian Kelima
Seksi Pencegahan Perdagangan dan Pekerja Anak
Pasal 54
Seksi Pencegahan Perdagangan dan Pekerja Anak mempunyai tugas
melaksanakan pencegahan perdagangan dan pekerja anak.
Pasal 55
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Seksi Pencegahan Perdagangan dan Pekerja Anak menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pencegahan perdagangan dan pekerja anak;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pencegahan
perdagangan dan pekerja anak;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria pencegahan perdagangan dan pekerja anak;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pencegahan perdagangan dan pekerja anak;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pencegahan perdagangan dan pekerja anak;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pencegahan Perdagangan Dan Pekerja
Anak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Anak.
B A B IX
UPT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
(1) UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) UPT dipimpin oleh Kepala UPT.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pasal 59
UPT terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 60
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang.
B A B X
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 61
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 62
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62
Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 64
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
c. Jabatan Fungsional Auditor;
d. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;
e. Jabatan Fungsional Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana;
f. Jabatan Fungsional Pustakawan;
B A B X I I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 65
Peraturan Bupat i ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A. A .GDE AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 78
LAMPIRAN PERATURAN BUPAT I GIANYAR
NOMOR 78 TAHUN 2016
T G L 14 D E S E M B E R 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS P E M B E R D A Y A A N P E R E M P U A N DAN PERL INDUNGAN ANAK, PENGENDAL IAN P E N D U D U K DAN K E L U A R G A B E R E N C A N
S T R U K T U R ORGANISASI
DINAS P EM B ERD AY AA N P E R E M P U A N DAN PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN P E N D U D U K DAN K E L U A R G A B E R E N C A N A K A B U P A T E N GIANYAR
D inas
Kelompok Jaba tan
Fungsional
B idang Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan Dan
Pergerakan
Seks i Penyuluhan Dan
Pendayagunaan P L K B dan
Kader B K B
Seks i Advokasi dan
Penggerakan
Seks i Pengendalian Penduduk
dan Layanan Keluarga
B idang Ke luarga Berencana,
Ke tahanan dan Kesehatan
Ke luarga
Se k s i J a m i n a n ber K B
Se k s i Ketersediaan Alat
Kontrasepsi
S e k s i Ke tahanan dan
Kesejateraan Ke luarga
Sekretar iat D inas
S u b Bag ian
Perencanaan
Sub . Bag ian
Keuangan S u b Bagian U m u m
D a n Kepegawaian
B idang Pemberdayaan
Perempuan
Se k s i Kesetaraan Gender
Seks i Per l indungan
Perempuan
Se k s i Pemberdayaan
Perempuan
B idang Perl indungan Anak
Se k s i Advokasi dan
Perl indungan A n a k
Se k s i T u m b u h Kembang A n a k
Seks i Pencegahan
Perdagangan dan Pekerja
A n a k
U P T
BUPATI GIANYAR,
A.A. G D E AGUNG BHARATA