CBD Gianyar
-
Author
ema-surya-pertiwi -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of CBD Gianyar

CASE-BASED DISCUSSION (CBD)
SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNUD/RSUD SANJIWANI GIANYAR
Nama DM : I Made Adi Satria Darma (0802005071)
Pembimbing : DR. dr. A. A. Buditresna, Sp.PD FINASIM
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : NND
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Menikah
Alamat : Kumbuh, Mas, Ubud
MRS : 1 Oktober 2013 (pukul 10.30 WITA)
Tanggal pemeriksaan : 2 Oktober 2013 (pukul 13.00 WITA)
I. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
2.1 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD Sanjiwani Gianyar diantar oleh anaknya dengan penurunan kesadaran sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Penurunan kesadaran terjadi tiba-tiba dan dirasakan semakin memberat. Awalnya dikatan pasien terlihat seperti mengantuk dan berbicara kacau kemudian pasien ditirah baringkan. Setelah sekitar 2 jam keluhan pasien nampak tambah memberat, mata pasien tampak mendelik ke atas dan mengerang kesakitan. Sebelum terjadi penurunan kesadaran pasien sempat mengeluh demam dan nyeri pada pada perut bagian suprapubik. Saat dilakukan pemeriksaan pada tanggal 2 Oktober 2013 masih tampak terjadi penurunan kesadaran.

Pasien dikatakan mengeluh demam sejak 3 hari sebelum MRS, demam dirasakan
di seluruh tubuh disertai menggigil, terjadi terus menerus sepanjang hari dengan
suhu tidak terukur. Pasien sempat di kompres dengan air dingin namun keluhan
demam tidak membaik.
Pasien dikatakan juga mengeluh nyeri pada perut bagian suprapubik sejak 5 hari
sebelum MRS. Awalnya nyeri dirasakan hanya pada daerah suprapubik kemudian
menjalar ke bagian pinggang hingga punggung bagian bawah. Keluhan nyeri pada
perut bagian suprapubik dirasakan berkurang setelah pasien BAK. Namun saat
pasien BAK dikatakan terasa nyeri seperti terbakar, hal ini menyebabkan pasien
kencing sedikit-sedikit namun dalam frekuensi yang sering. Dikatakan dalam
sehari BAK pasien sampai 14 kali, dengan volume tiap kencing sekitar 1/8 gelas
air mineral, dengan warna kencing kemerahan. Riwayat mengalami kelainan
ginjal maupun batu ginjal sebelumnya disangkal pasien.
Meteorismus, Aktivitas buang air besar (BAB) dikatakan normal dengan frekuensi
1 kali per hari dengan konsistensi tinja normal. Keluhan mual dan muntah
disangkal oleh pasien
Selain itu dikatakan juga pasien tampak lemas sejak 3 hari sebelum MRS. Lemas
dirasakan di seluruh tubuh dan tidak membaik dengan istirahat. Nafsu makan
pasien dikatakan mengalami penurunan sejak 1 minggu terakhir sebelum MRS.
Akibatnya, pasien hanya mampu makan sedikit-sedikit. Pasien mengaku hanya
mampu makan setengah porsi dari jumlah biasanya.
Terdapat luka pada kaki kiri dikatakan muncul sejak 2 bulan sebelum MRS.
Awalnya timbul sebagai luka melepuh seperti luka bakar dengan kantung yang
berisi cairan bening (bulla) pada jari kaki kiri ke-V berdiameter ±2 cm. Bulla
kemudian dikatakan pecah menjadi luka terbuka dan perlahan-lahan timbul nanah
bercampur darah pada luka. Luka sebelumnya terjadi pada jari ke V kaki kiri
sekitar 8 bulan yang lalu, kemudian menghitam dan terjadi amputatum sejak 4
bulan sebelum MRS.
2.2 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien terdiagnosis DM Tipe 2 sejak tahun 2009. Pasien sempat diberikan 2 jenis
OHO oleh dokter umum namun pasien lupa nama obat tersebut. Pasien dikatakan

mengeluh nyeri hilang timbul yang dirasakan di otot paha dan betis pasien dan
juga mengeluh rasa kesemutan pada kedua tangan dan kakinya yang dirasakan
sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Rasa kesemutan dikatakan bersifat hilang
timbul, timbul terutama pada malam hari. Pasien mengaku tidak tahu apakah
dirinya mengidap hipertensi atau tidak. Riwayat pandangan kabur dan penyakit
jantung disangkal.
2.3 Riwayat Pengobatan
Pasien sempat diberikan 2 jenis OHO pada tahun 2009 oleh dokter umum namun
pasien lupa nama obat tersebut. Pasien juga sempat diberikan pengobatan anti
nyeri pada tahun 2011 oleh dokter umum. Pasien mulai berobat di RSUD
Sanjiwani Gianyar pada tahun 2012 dan sudah mendapat pengobatan berupa
insulin. Pasien dikatakan tidak rutin kontrol ke rumah sakit maupun ke dokter
umum kecuali sudah muncul keluhan yang berat baru pasien memeriksakan
dirinya.
2.4 Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Pasien mengatakan adik kandungnya juga menderita DM. Riwayat hipertensi,
penyakit jantung, penyakit ginjal, atau penyakit mata dalam keluarga pasien
disangkal.
2.5 Riwayat Personal dan Sosial
Pasien dulunya bekerja di art shop, namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu
Sekarang pasien kadang-kadang bekerja sebagai petani. Sehari-hari ketika
bekerja, pasien mengaku sering memakai sepatu bot berbahan dasar plastik.
Riwayat merokok dan minum minuman beralkohol disangkal. Sejak terdiagnosis
DM Tipe 2, pasien tidak pernah mengatur secara ketat pola makannya, pasien
mengaku hanya menghindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis.
Pasien mengaku sangat jarang berolahraga karena merasa cepat lelah.
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Kesan sakit : Berat
Kesadaran : Compos mentis (GCS E2V2M5)
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, reguler, isi cukup

Respirasi : 20 kali/menit, teratur
Temperatur aksila : 37,3 °C
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 50 kg
BMI : 18,81 kg/m2
Status Gizi : Normal
Pemeriksaan Fisik Khusus
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-), refleks
pupil (+/+) isokor, edema palpebra (-/-), sekret (-/-)
THT
Telinga : daun telinga N/N, sekret (-/-), penurunan pendengaran
(-/-)
Hidung : hidung luar normal, sekret (-/-), NCH (-/-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Lidah : papil lidah atrofi (-), mukosa basah (+) warna merah
muda
Bibir : mukosa basah (+) warna merah muda, stomatitis (-)
Leher
Kelenjar getah bening : tidak ditemukan pembesaran
Kelenjar parotis & tiroid : tidak ditemukan pembesaran
JVP : PR ± 0 cm H2O
Thoraks
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus kordis, pulsasi epigastrial (-)
Palpasi : Teraba iktus kordis di ICS V garis MCL (midclavicularline)
sinistra, thrill (-), lifting (-)
Perkusi : Batas atas jantung setinggi ICS II, batas bawah jantung
setinggi ICS V, batas kanan jantung 1 cm PSL (parasternal
line) kanan, batas kiri jantung ICS V MCL sinistra.
Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)

Paru
Inspeksi : dinding thoraks simetris statis & dinamis, retraksi (-)
Palpasi : taktil vokal fremitus N/N, pergerakan simetris
Perkusi : sonor/sonor
sonor/sonor
sonor/sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
+/+ -/- -/-
+/+ -/- -/-
Abdomen
Inspeksi : distensi (+), pelebaran pembuluh darah (+), striae (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruits aorta (-), arteri renalis (-/-),
arteri iliaka (-/-), arteri femoralis (-/-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ballottement (-/-)
Perkusi : distribusi suara timpani (+)
Ekstremitas
Akral hangat +/+ ; pitting edema -/- ; CRT < 3 detik
+/+ -/-
Status Lokalis: Regio Pedis Sinistra
Tipe kaki diabetes : Ulkus
Luas Luka : 4 x 3 cm2 pada plantar pedis
Dalamnya luka : tulang
Inspeksi : perdarahan (-), pus (-), jaringan granulasi (+)
Palpasi : akral hangat pada kaki kiri dan kanan, arteri dorsalis pedis
kanan dan arteri dorsalis pedis kiri teraba kuat
Infeksi : tidak terdapat infeksi

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A B
C D
E
Gambar 1. Penampakan ulkus pada sisi lateral kaki kanan (A), tampak jaringan nekrotik pada digiti I, dengan disertai kerusakan jaringan yang cukup dalam mencapai tulang dan sendi pada dorsal pedis dextra (B) dan (C), pada palmar pedis dextra tampak penglupasan kulit ari (D), pada pedis bagian medial tampak kerusakan jaringan disertai pus (E).

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (1 Oktober 2013)
Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan Keterangan
WBC 24,60 x103/µL 4.00 – 10.00 Tinggi
%NE 85,40 % 30.00 – 70.00 Tinggi
%LY 6,60 % 15.00 – 40.00 Rendah
%MO 4,60 % 1.00 – 10.00 Normal
%EO 3,10 % 0,00 – 7,00 Normal
%BA 0,30 % Normal
#NE 21,02 x103/µL 1.20 – 7.00 Tinggi
#LY 1,62 x103/µL 0.60 – 4.00 Normal
#MO 1,13 x103/µL 0.00 – 1.00 Normal
#EO 0,76 x103/µL 0.00 – 0.70 Normal
RBC 3,63 x106/µL 4.00 – 5.90 Rendah
HGB 8,70 g/dL 12.00– 18.00 Rendah
HCT 29,20 % 35.00 – 54.00 Rendah
MCV 80,70 fL 83.00 – 98.00 Rendah
MCH 23,90 Pg 25.00 – 33.00 Rendah
MCHC 29,70 g/dL 28.00 – 36.00 Normal
PLT 125,00 x103/µL 150.00 – 450.00 Rendah
Elektrolit (1 Oktober 2013)
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Natrium 131,00 mmol/L 136.00 – 142.00 Rendah
Kalium 3,70 mmol/L 3.80 – 5.00 Rendah l
Chlorida 91,00 mmHg 95.00 – 108.00 Rendah
Kimia Klinik ( 1 Oktober 2013)

Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
BUN 253,00 mg/dL 10.00 – 40.00 Tinggi
Creatinin 2,92 mg/dL 0.50 – 1.20 Tinggi
SGOT 49,00 U/L 11.00 – 37.00 Tinggi
SGPT 20,00 U/L 5.00 – 40.00 Normal
Urine Lengkap ( 1 Oktober 2013)
Parameter Hasil Satuan Keterangan
pH 5,00 –
Leukosit Leu/ µL +1
Nitrite Negatif –
Protein Negatif mg/dL
Glukosa Negatif mg/dL
Keton Negatif mg/dL
Urobilinogen Negatif mg/dL
Bilirubin Negatif mg/dL
Eritrosit eri/dL +1
Spesific graviy 1,020 –
Warna Kuning –
Sedimen urine
- Leukosit 7-13 /Lp
- Eritrosit 10-18 /Lp
- Sel epitel Banyak + /Lp
Sel Gepeng - /Lp
- Sel Bulat - /Lp
- Silinder - /Lp
- Kristal
(ca oksalat)
7-15 /Lp
- Jamur - /Lp
IMAGING
Thoraks PA (Tanggal 1 Oktober 2013)
Cor: Besar dan bentuk
normal, tampak kalsifikasi
aortic knob
Pulmo: tak tampak

Foto rontgen BOF (Tanggal 1 Oktober 2013)
Rekaman EKG (Tanggal 2 Oktober 2013)
Cor: Besar dan bentuk
normal, tampak kalsifikasi
aortic knob
Pulmo: tak tampak
Cor: Besar dan bentuk
normal, tampak kalsifikasi
aortic knob
Pulmo: tak tampak
infiltral/nodul, corakan
bronkovascular normal
Sinus pleura D/S tajam
Diafragma D/S normal
Tulang-tulang tidak tampak
kelainan
Kesan: normal

Irama sinus, HR 94 x/menit
Axis normal
PR interval normal, QRS complex normal, R di V5 + S di V2 < 35
ST changes (-), T wave normal
IV. DIAGNOSIS KERJA
Diabetes Mellitus Tipe 2
- Diabetic Foot Wagner Grade III pedis dextra
- Diabetic Foot Wagner Grade II pedis sinistra
- Sepsis dd/ Ketoacidosis diaberikum e.c. Infeksi Saluran Kemih
V. PLANNING
Terapi
- IVFD RL 30 tetes/menit
- NS 4,0 % + 40 unit Novorapid 12 g / tetes mikro
- Cefotaxime 3 x 1 gr

- Levofloxacin
- Nutraeral 3 x
- Pranza 2 x 1 ampul
- NGT
- Diet B1 2000 Kal sonde
- Novorapid 3 x 5 IU SC
- Lantus 0 – 0 – 10
- Perawatan luka @hari
Diagnostik
- Konsul Mata setelah kesadaran compos mentis
- HbA1c
Monitoring
- GDS tiap 2 jam
- CMCK
- Analisa Gas Darah