PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan...

21
PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR

Transcript of PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan...

Page 1: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

PERATURAN BUPAT I GIANYAR

NOMOR 69 TAHUN 2016

TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR

Page 2: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

BUPATI GIANYAR PROVINSI BAL I

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 69 TAHUN 2016

TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR

Menimbang:

Mengingat: 1.

2.

3.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

BUPATI GIANYAR,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar;

Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I I Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Peru bahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Page 3: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

8. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 5).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN GIANYAR.

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.

3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.

5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, member day akan dan mensejahterakan masyarakat.

Page 4: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

6. Dinas adalah Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerntah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan.

B A B I I

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan ;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;

d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan dan dokumentasi kebudayaan;

f. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupat i ;

Page 5: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

B A B I I I

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas;

b. Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman;

c. Bidang Sejarah dan Tradisi ;

d. Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan; dan

e. Bidang Dokumentasi Kebudayaan.

(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas;

1. Sub. Bag. Perencanaan;

2. Sub. Bag. Keuangan; dan

3. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaiaan.

b. Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman:

1. Seksi Regestrasi Cagar Budaya;

2. Seks i Pelestarian Cagar Budaya; dan

3. Seksi Permuseuman.

c. Bidang Sejarah dan Tradisi :

1. Seks i Sejarah;

2. Seks i Tradisi ; dan

3. Seks i Komunitas dan Lembaga Adat.

d. Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan:

1. Seks i Seni Pertunjukan;

2. Seksi Seni Rupa; dan

3. Seks i Tenaga Kebudayaan.

e. Bidang Dokumentasi Kebudayaan:

1. Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan;

2. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan; dan

3. Seks i Restorasi Dokumentasi Kebudayaan.

f. UPT; dan

g. Jabatan Fungsional.

(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupat i ini .

Page 6: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

SEKRETAR IAT DINAS

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 6

(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.

Pasal 7

Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Dinas.

Pasal 8

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. koordinasi kegiatan, penyusun rencana, program, dan anggaran Dinas;

b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;

c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kegiatan Dinas;

d. menyelenggarakan pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara serta layanan pengadaan barang/jasa;

e. pelaksanaan administrasi sekretariat Dinas;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatandan anggaran Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 9

Sekretariat Dinas terdiri atas :

a. Sub. Bagian Perencanaan; b. Sub. Bagian Keuangan; dan c. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bagian Ketiga

Sub. Bagian Perencanaan

Page 7: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

Pasal 10

Sub. Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama, pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.

Pasal 11

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub. Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendaliaan pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;

e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan, pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Keempat

Sub Bagian Keuangan

Pasal 12

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di Dinas.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan, pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang / j a sa ;

c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan pelaporan keuangan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian daerah;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Page 8: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

Bagian Kelima

Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 14

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian di Dinas.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi;

a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum, pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;

e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, anal isis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

B A B IV

BIDANG CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 16

(1) Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 17

Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman.

Pasa l18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman menyelenggarakan fungsi :

Page 9: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang regestrasi cagar budaya, pelestarian cagar budaya dan permuseuman;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 19

Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman terdiri atas :

a. Seks i Regestrasi Cagar Budaya;

b. Seksi Pelestarian Cagar Budaya; dan

c. Seksi Permuseuman.

Bagian Ketiga

Seks i Regestrasi Cagar Budaya

Pasal 20

Seksi Regestrasi Cagar Budaya mempunyai tugas melaksanakan regestrasi cagar budaya.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi Regestrasi Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran regestrasi cagar budaya;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang regestrasi cagar budaya;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang regestrasi cagar budaya;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang regestrasi cagar budaya;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang regestrasi cagar budaya;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Regestrasi Cagar Budaya; dan

Page 10: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.

Bagian Keempat

Seksi Pelestarian Cagar Budaya

Pasal 22

Seksi Pelestarian Cagar Budaya mempunyai tugas melaksanakan pelestarian cagar budaya.

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Seksi Pelestarian Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelestarian cagar budaya;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelestarian cagar budaya;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelestarian cagar budaya;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelestarian cagar budaya;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelestarian Cagar Budaya; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.

Bagian Kelima

Seksi Permuseuman

Pasal 24

Seksi Permuseuman mempunyai tugas melaksanakan kegiatan permuseuman

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Permuseuman menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran permuseuman;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang permuseuman;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang permuseuman;

Page 11: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang permuseuman;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang permuseuman;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Permuseuman; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.

B A B V

BIDANG S E J A R A H DAN TRADISI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 26

(1) Bidang Sejarah dan Tradisi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Bidang Sejarah dan Tradisi dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 27

Bidang Sejarah dan Tradisi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat .

Pasal 28

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bidang Sejarah dan Tradisi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sejarah, tradisi, komunitas dan lembaga adat;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Sejarah dan Tradisi ; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 29

Bidang Sejarah dan Tradisi terdiri atas :

Page 12: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

a. Seksi Sejarah;

b. Seksi Tradisi ; dan

c. Seksi Komunitas dan Lembaga Adat.

Bagian Ketiga

Seksi Sejarah

Pasal 30

Seksi Sejarah mempunyai tugas melaksanakan pelestarian tradisi.

Pasal 31

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Sejarah menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran sejarah;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sejarah;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sejarah;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sejarah;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Sejarah; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi.

Bagian Keempat

Seksi Tradisi

Pasal 32

Seksi Tradisi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelestarian tradisi.

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Tradisi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran tradisi;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tradisi;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tradisi;

Page 13: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tradisi;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tradisi;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Tradisi ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi.

Bagian Kelima

Seksi Komunitas dan Lembaga Adat

Pasal 34

Seksi Komunitas dan Lembaga Adat mempunyai tugas melaksanakan penataan komunitas dan lembaga adat.

Pasal 35

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Komunitas dan Lembaga Adat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

komunitas dan lembaga adat;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang komunitas dan lembaga adat;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang komunitas dan lembaga adat;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunitas dan lembaga adat;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunitas dan lembaga adat;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Komunitas Dan Lembaga Adat; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Sejarah dan Tradisi .

B A B VI

BIDANG KESENIAN DAN TENAGA KEBUDAYAAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 36

(1) Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Page 14: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

Pasal 37

Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan.

Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni pertunjukan, seni rupa dan tenaga kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 39

Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan terdiri atas :

a. Seksi Seni Pertunjukan;

b. Seksi Seni Rupa; dan

c. Seksi Tenaga Kebudayaan.

Bagian Ketiga

Seksi Seni Pertunjukan

Pasal 40

Seksi Seni Pertunjukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan seni pertunjukan.

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Seni Pertunjukan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran seni pertunjukan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang seni pertunjukan;

Page 15: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang seni pertunjukan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni pertunjukan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni pertunjukan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Seni Pertunjukan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.

Bagian Keempat

Seksi Rupa

Pasal 42

Seksi Seni Rupa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan seni rupa.

Pasal 43

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi Seni Rupa menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran seni rupa;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang seni rupa;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang seni rupa;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seni rupa;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang seni rupa;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Seni Rupa; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.

Bagian Kelima

Seks i Tenaga Kebudayaan

Pasal 44

Seksi Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan tenaga kebudayaan.

Pasal 45

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi Tenaga Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

Page 16: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran tenaga kebudayaan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kebudayaan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tenaga kebudayaan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tenaga kebudayaan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Tenaga Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan.

B A B VI I

BIDANG DOKUMENTASI KEBUDAYAAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 46

(3) Bidang Dokumentasi Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Bidang Dokumentasi Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 47

Bidang Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan .

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bidang Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;

Page 17: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan, pengkajian, pengembangan kebudayaan dan restorasi dokumentasi kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Dokumentasi Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 49

Bidang Dokumentasi Kebudayaan terdiri atas :

a. Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan;

b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan; dan

c. Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan.

Bagian Ketiga

Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan

Pasal 50

Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan.

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang inventarisasi pemeliharaan dokumentasi kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.

Page 18: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

Bagian Keempat

Seks i Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan

Pasal 52

Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan kebudayaan.

Pasal 53

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pengkajian dan pengembangan kebudayaan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian dan pengembangan kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pengkajian Dan Pengembangan Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.

Bagian Kelima

Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan

Pasal 54

Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan restorasi dokumentasi kebudayaan.

Pasal 55

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran restorasi dokumentasi kebudayaan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;

Page 19: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang restorasi dokumentasi kebudayaan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Restorasi Dokumentasi Kebudayaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan.

B A B VI I I

UPT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 56

(1) UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) UPT Dinas dipimpin oleh Kepala UPT.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 57

UPT terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.

B A B IX

JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 58

Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 59

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 60

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 20: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

Bagian Kedua

Jabatan Fungsional

Pasal 61

Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 terdiri atas :

a. Jabatan Fungsional Arsiparis;

b. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;

c. Jabatan Fungsional Auditor;

d. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;

Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i in i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.

B A B IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 62

Ditetapkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016

BUPATI GIANYAR,

A. A. G D E AGUNG BHARATA

Diundangkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM SETDA KABUPATEN GIANYAR,

DEWA MADE APRAMANA

BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 69

Page 21: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 … · c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang cagar budaya, permuseuman, sejarah, tradisi, kesenian, tenaga kebudayaan

LAM PI RAN P E R A T U R A N B U P A T I GIANYAR NOMOR 69 TAHUN 2016 T G L 14 D E S E M B E R 2016 TENTANG SUSUNAN O R G A N I S A S I DAN TATA K E R J A DINAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N GIANYAR.

S T R U K T U R O R G A N I S A S I D INAS K E B U D A Y A A N K A B U P A T E N G IANYAR

Kelompok Jabatan Fungsional

Dinas

Bidang Cagar Budaya dan

Permuseuman

Seksi Regestrasi Cagar Budaya

Seksi Pelestarian Cagar Budaya

Seksi Permusiuman

Bidang Sejarah dan Tradisi

Seksi Sejarah

Seksi Tradisi

Seksi Komunitas dan Lembaga Adat

Sekretariat Dinas

I Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Sub Bagian

Perencanaan

Bidang Kesenian dan Tenaga

Kebudayaan

Seksi Seni Pertunjukan

Seksi Seni Rupa

Seksi Tenaga Kebudayaan

Bidang Dokumentasi Kebudayaan

Seksi Inventarisasi Pemeliharaan Dokumentasi Kebudayaan

Seksi Pengkajian dan Pengembangan

Kebudayaan

Seksi Restorasi Dokumentasi

Kebudayaan

UPT B U P A T I GIANYAR,

A. A. G D E AGUNG B H A R A T A