Perancangan zat warna

2
INTISARI Ester Dwi Agustina Santoso, Firna Niwang Jati, 2014, Prarancangan Pabrik Zat Warna Alami dari Biji Kesumba (Bixa Orellana) dengan Proses Ekstraksi CO 2 Superkritis Kapasitas 100 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dewasa ini, kasus penyalahgunaan bahan pewarna sintetik sebagai pewarna makanan marak ditemukan di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan komoditas hayati yang mengandung zat warna alami. Salah satu komoditas yang dapat dijadikan zat warna adalah biji kesumba (Bixa Orellana). Biji kesumba mengandung pigmen karetenoid dengan komposisi terbesarnya adalah bixin yang berwarna merah oranye. Pabrik zat warna alami dari biji kesumba akan didirikan di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2018 dengan kapasitas 100 ton/tahun. Pembuatan zat warna alami ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, ekstraksi, serta pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahan baku, biji kesumba dipisahkan dengan kulit buahnya dan dikeringkan dengan menggunakan rotary dryer untuk menurunkan kadar air dari 37% menjadi 11,3%. Tahap ekstraksi dilakukan dalam ekstraktor menggunakan pelarut karbondioksida superkritis selama 60 menit dengan kondisi operasi suhu 60 0 C dan tekanan 400 atm. Tahap pemurnian produk, larutan ekstrak diturunkan tekanannya sampai 40 atm sehingga karbondioksida berubah fase menjadi gas dan dapat dipisahkan dari zat warna alami dengan menggunakan siklon. Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (air pendingin, umpan boiler, konsumsi umum & sanitasi) yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo dengan kebutuhan sebesar 46.957,23 kg/jam, unit pengadaan steam dengan kebutuhan umpan boiler 3.791,28 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 1.400 kW dari power plant, unit pengadaan bahan bakar biomassa 3.428,14 kg/jam, unit pengadaan udara tekan sebesar 14 m 3 /jam xi

description

teknik kimia

Transcript of Perancangan zat warna

Page 1: Perancangan zat warna

INTISARI

Ester Dwi Agustina Santoso, Firna Niwang Jati, 2014, Prarancangan Pabrik Zat Warna Alami dari Biji Kesumba (Bixa Orellana) dengan Proses Ekstraksi CO2 Superkritis Kapasitas 100 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dewasa ini, kasus penyalahgunaan bahan pewarna sintetik sebagai pewarna makanan marak ditemukan di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan komoditas hayati yang mengandung zat warna alami. Salah satu komoditas yang dapat dijadikan zat warna adalah biji kesumba (Bixa Orellana). Biji kesumba mengandung pigmen karetenoid dengan komposisi terbesarnya adalah bixin yang berwarna merah oranye. Pabrik zat warna alami dari biji kesumba akan didirikan di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2018 dengan kapasitas 100 ton/tahun.

Pembuatan zat warna alami ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, ekstraksi, serta pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahan baku, biji kesumba dipisahkan dengan kulit buahnya dan dikeringkan dengan menggunakan rotary dryer untuk menurunkan kadar air dari 37% menjadi 11,3%. Tahap ekstraksi dilakukan dalam ekstraktor menggunakan pelarut karbondioksida superkritis selama 60 menit dengan kondisi operasi suhu 600C dan tekanan 400 atm. Tahap pemurnian produk, larutan ekstrak diturunkan tekanannya sampai 40 atm sehingga karbondioksida berubah fase menjadi gas dan dapat dipisahkan dari zat warna alami dengan menggunakan siklon.

Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (air pendingin, umpan boiler, konsumsi umum & sanitasi) yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo dengan kebutuhan sebesar 46.957,23 kg/jam, unit pengadaan steam dengan kebutuhan umpan boiler 3.791,28 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 1.400 kW dari power plant, unit pengadaan bahan bakar biomassa 3.428,14 kg/jam, unit pengadaan udara tekan sebesar 14 m3/jam dan unit refrigerasi. Limbah padat dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku (oven), produk (oven) dan proses produksi (spektrofotometer).

Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 418 orang.

Hasil analisis ekonomi didapatkan Rate of Return (ROI) sebesar 44,44% sebelum pajak dan 31,11% sesudah pajak. Pay Out Time (POT) didapatkan sebesar 1,84 tahun sebelum pajak dan 2,43 tahun sesudah pajak. Break Even Point (BEP) sebesar 40,77%, Shut Down Point (SDP) sebesar 23,45%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 31,67%. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan pabrik zat warna alami layak didirikan.

xi