PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

25
PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK FASILITAS PERAKITAN MOBIL AMBULANS PADA PT AKINDO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang Ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Nathanael Christianto NPM : 2013610122 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2017 

Transcript of PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

Page 1: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK FASILITAS PERAKITAN MOBIL AMBULANS PADA

PT AKINDO

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang Ilmu Teknik Industri

Disusun oleh: Nama : Nathanael Christianto NPM : 2013610122

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG

2017 

Page 2: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …
Page 3: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …
Page 4: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

i  

ABSTRAK

PT Anugrah Karya Indonesia (AKINDO) adalah perusahaan yang memproduksi mobil ambulans. Mobil ambulans diproduksi dengan cara melakukan modifikasi terhadap interior dan eksterior mobil. Perusahaan tersebut melakukan kegiatannya di kota Bekasi, Jawa Barat. Permasalahan yang ditemui yaitu adanya ketidakteraturan terhadap tata letak lokasi perakitan perusahaan, dimana tidak tersedianya jalur untuk transportasi material mobil dan komponen yang baik. Hal tersebut menyebabkan timbulnya kegiatan yang tidak efektif dan menyebabkan kerusakan mobil akibat kegiatan transportasi komponen. Selain itu sistem produksi yang saat ini berjalan tidak baik dimana divisi pekerjaan yang ada dapat berpindah area kerja menjadi di tempat yang tidak seharusnya dan juga adanya ketidakseimbangan beban kerja yang diberikan melalui sistem tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perancangan usulan menggunakan metode line balancing dan metode perencanaan tata letak fasilitas. Perancangan usulan sistem produksi dengan line balancing dilakukan dengan pendekatan ranked positioned weight (RPW), region approach (RA), largest candidate rule (LCR), dan Trial and Error. Setelah sistem produksi baru ditentukan, akan dibuat usulan tata letak fasilitas perakitan yang baru untuk perusahaan dengan jenis fixed product layout. Perancangan layout tata letak fasilitas perakitan melibatkan pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pemilihan layout yang baik menurut mereka. Hasil penelitian ini didapatkan sistem produksi yang diusulkan menggunakan metode trial and error dengan nilai efisiensi lintasan didapatkan sebesar 82,64%, nilai balanced delay lintasan sebesar 18,62%, dan nilai smoothness index sebesar 2517,86 dengan penurunan jumlah pekerja yang dibutuhkan menjadi 16 pekerja perakitan. Sedangkan perancangan tata letak yang diberikan memungkinkan kegiatan perakitan mobil ambulans dapat berjalan dengan baik.

Page 5: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

ii  

   

ABSTRACT

Anugrah Karya Indonesia Componany (AKINDO) is a company which make ambulance cars. Ambulance carsmade by modify the car’s interior and exterior. This company do their work in Bekasi city, West Java. Problems faound in the company that the assembly facilities design is messed, which is there is no room for the car movement dan also for the components. That problems creates another problems like there is ineffective action done and causing damage to the car when the components is moved between. Another problem is the production system that ran the assembly is bad because the division could moved to place outside the assembly area to keep working and also the working load that given to the division is unbalanced to each of them. This research done by design the impovement alternatives through line balancing methods and facilities design planning methods. Production system improvement with line balancing method done by some approaching which are ranked positioned weight (RPW), region approach (RA), largest candidate rule (LCR), and trisl and error. After the new production system created, the next thing to do is create the improvement for the facilities design. The new Facilities design created using fixed product layout type. Facilities design process involves company side in order to do the evaluation and alternetives choosing that suits them. This research results a new choosen production system that using trial and error approach with 82,64% efficiency score, 18,62 balanced delay score, and 2517,86 smoothness index value with decreasing of workers needed to 16 assembly workers. And for the facilities design improvement gives the ambulance car assembly activities could done smoothly.

Page 6: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

anugerah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul,

“Perancangan Lintasan Produksi dan Tata Letak Fasilitas Perakitan Mobil

Ambulans Pada PT AKINDO” guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar

sarjana dalam bidang Ilmu Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan

(UNPAR). Peneliti mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan

dukungan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung

selama penyelesaian laporan ini. Secara khusus rasa terima kasih tersebut

peneliti sampaikan kepada:

1. Ibu Yani Herawati, S.T., M.T. dan Ibu Loren Pratiwi, S.T., M.T. selaku

dosen pembimbing yang membimbing peneliti dari proses awal

penelitian hingga selesai dengan baik dan tepat waktu.

2. Bapak Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., M.IM. selaku koordinator skripsi

3. PT Anugrah Karya Indonesia yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.

4. Bapak Henry, Bapak Ferry, dan Bapak Firmansyah yang membantu

peneliti dalam proses pengerjaan penelitian ini.

5. Ayah peneliti Soewondo Pamoedji, ibu peneliti Dewi Norawati, serta adik

peneliti Joshua Valerian yang telah memberikan dukungan dan doa

selama peneliti melakukan penelitian ini.

6. Teman-teman peneliti Karin, Vincent, Kurniawan, Felita, Helena, Felicia,

dan Ricky yang telah memberikan dukungan moral dan semangat.

7. Teman-teman asisten Laboratorium Perancangan Sistem Teknik Industri

II 2016/2017 Monic, Meryl, Vincent, Stephanie, Vanni, Helena, Helmy,

Hans dan Ibu Yani selaku kepala laboratorium yang telah memberikan

dukungan moral dan semangat.

8. Teman-teman Truemen yang memberikan dukungan moral serta

semangat.

Page 7: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

iv

9. Pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi juga bagi

penyelesaian laporan ini yang terlewatkan oleh penulis karena tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari para pembaca laporan ini. Peneliti memohon maaf

apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca. Akhir kata

semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bandung, 7 Agustus 2017

Nathanael Christianto

Page 8: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... I-1

I.1 Latar Belakang ..................................................................................... I-1

I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .................................................... I-3

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ....................................................... I-8

I.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. I-8

I.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ I-9

I.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... I-9

I.7 Sistematika Penulisan ........................................................................ I-12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... II-1

II.1 Sistem Produksi................................................................................. II-1

II.2 Line Balancing ................................................................................... II-1

II.3 Perancangan Tata Letak Fasilitas ..................................................... II-5

II.4 Prosedur Teknis Perancangan Tata Letak Fasilitas ......................... II-6

II.5 Tipe Dasar Layout ............................................................................ II-8

II.6 Material Handling ............................................................................ II-12

II.7 Pengaturan Lorong ......................................................................... II-14

BAB III PENGOLAHAN DATA ......................................................................... III-1

III.1 Keadaan Sistem Produksi Awal Perusahaan ................................. III-1

III.2 Pembuatan Usulan Sistem Produksi .............................................. III-9

III.2.1 Pembuatan Tabel Pendahulu dan Diagram Presedensi ..... III-9

III.2.2 Penentuan Waktu Siklus ................................................... III-12

III.2.3 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Ranked

Positioned Weight (RPW) .................................................. III-15

Page 9: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

vi

III.2.4 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Region

Approa ch (RA) .................................................................. III-18

III.2.5 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Largest

Candidate Rule (LCR) ....................................................... III-22

III.2.6 Rekapitulasi Hasil Perancangan Alternatif ......................... III-24

III.2.7 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Trial and

Error ................................................................................. III-25

III.3 Pembuatan Usulan Tata Letak Fasilitas Perakitan Perusahaan ... III-27

III.3.1 Perhitungan Kebutuhan Luas ............................................. III-28

III.3.2 Perancangan Layout Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans . III-31

III.3.3 Hasil Evaluasi Dengan Melibatkan Perusahaan ................ III-33

III.4 Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada Keadaan

Nyata ........................................................................................... III-37

BAB IV ANALISIS ............................................................................................ IV-1

IV.1 Analisis Perancangan Usulan Sistem Kerja .................................. IV-1

IV.2 Analisis Perancangan Usulan Tata Letak Fasilitas ........................ IV-3

IV.3 Analisis Evaluasi Usulan Tata Letak Fasilitas ............................... IV-5

IV.4 Analisis Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada

Keadaan Nyata ............................................................................ IV-6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ V-1

V.1 Kesimpulan ...................................................................................... V-1

V.2 Saran ............................................................................................. V-2

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

 

 

Page 10: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Tahapan perakitan mobil Ambulans ..................................................... I-6

Tabel II.1 Kelebihan dan LimitasI Tipe Layout ................................................ II-11

Tabel II.2 Rekomendasi Lebar Lorong Untuk Berbagai Jenis Aliran ................ II-15

Tabel II.3 Perkiraan Nilai Kelonggaran Lorong ................................................. II-15

Tabel III.1 Divisi Dalam Perusahaan dan Jumlah Pekerja ................................ III-1

Tabel III.2 Deskripsi Elemen Kerja .................................................................... III-2

Tabel III.3 Komponen Yang Terlibat Dalam Perakitan ...................................... III-7

Tabel III.4 Elemen Kerja dan Waktunya ............................................................ III-8

Tabel III.5 Operasi Pendahulu Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO .......... III-10

Tabel III.6 Pemecahan Elemen Kerja ............................................................. III-13

Tabel III.7 Tabel Operasi Pendahulu Akhir Perakitan Mobil Ambulans PT

AKINDO ........................................................................................ III-13

Tabel III.8 Hasil Pembobotan Elemen Kerja.................................................... III-15

Tabel III.9 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode RPW ............................. III-16

Tabel III.10 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode RA ............................... III-20

Tabel III.11 Urutan Prioritas Elemen Kerja Metode LCR ................................. III-22

Tabel III.12 Usulan Sistem Produksi Dengan Metode LCR ............................. III-23

Tabel III.13 Tabel Rekapitulasi Parameter Penilaian Alternatif Usulan ........... III-25

Tabel III.14 Perancangan Sistem Produksi Dengan Metode Trial and Error ... III-26

Tabel III.15 Tabel Perhitungan Kebutuhan Luas ............................................ III-30

Tabel III.16 Detil Luas Area Fungsi Dalam Fasilitas Perusahaan .................. III-31

Tabel III.17 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 1 .................................. III-32

Tabel III.18 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 2 ................................. III-33

Tabel III.19 Area Fungsi dan Luasnya Layout Usulan 3 .................................. III-34

Tabel III.19 Hasil Survei tingkat Kepentingan ................................................. III-36

Tabel III.20 Hasil Survei Penilaian Layout ....................................................... III-37

Tabel III.21 Hasil Perhitungan Skor Penilaian Layout ..................................... III-37

 

Page 11: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Kondisi Awal Tempat Parkir Mobil Standar ...................................... I-3

Gambar I.2 Denah Lokasi Perakitan Ambulans PT AKINDO (Skala 1:320cm) ... I-4

Gambar I.3 Bagian Dalam Mobil Ambulans ........................................................ I-7

Gambar I.4 Metodologi Penelitian Perancangan Sistem Produksi dan Tata

Letak Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO ............. I-10

Gambar II.1 Positional Weights .......................................................................... II-3

Gambar II.2 Pembagian Area Diagram Presedensi ........................................... II-4

Gambar II.3 Fixed Material Location Departments ............................................. II-9

Gambar II.3 Production Line Departments ......................................................... II-9

Gambar II.5 Product Family Departments ........................................................ II-10

Gambar II.6 Process Department ..................................................................... II-10

Gambar III.1 Mobil Ambulans Jadi .................................................................... III-4

Gambar III.2 Komponen Sisa ............................................................................ III-4

Gambar III.3 Komponen Penyusun Mobil Ambulans......................................... III-5

Gambar III.3 Komponen Lampu LED dan Sirine ............................................... III-6

Gambar III.4 Komponen Sentral Oxygen Alarm ................................................ III-6

Gambar III.5 Diagram Presedensi Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO .... III-11

Gambar III.6 Diagram Presedensi Akhir Perakitan Mobil Ambulans PT

AKINDO ............................................................................... III-14

Gambar III.7 Pembagian Daerah Metode Region Approach (RA) .................. III-19

Gambar III.8 Layout Stasiun Perakitan Mobil Ambulans (Skala 1: 100) .......... III-28

Gambar III.9 Layout Tempat Parkir Mobil (Skala 1: 140) ................................ III-29

Gambar III.10 Layout Tempat Penyimpanan Sementara Komponen

(Skala 1: 125) ........................................................................... III-30

Gambar III.11 Layout Usulan 1 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-31

Gambar III.12 Layout Usulan 1 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-32

Gambar III.13 Layout Usulan 3 (Skala 1: 335 cm) .......................................... III-33

Gambar III.14 Hand Lift ................................................................................... III-36

Gambar III.15 Perancangan Palet 1 (Skala 1: 50 cm) ..................................... III-37

Gambar III.16 Perancangan Palet 2 (Skala 1: 50 cm) ..................................... III-38

Page 12: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

x

Gambar III.17 Troli Barang .............................................................................. III-39

Gambar III.18 Keranjang Troli ......................................................................... III-40

Gambar III.19 Layout Usulan Akhir (Skala 1: 335 cm) .................................... III-41

 

 

 

Page 13: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

I-1  

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan berisikan mengenai detil penelitian yang akan

dilakukan. Hal tersebut akan dijabarkan dalam beberapa subbab yang berupa

latar belakang maslah, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan

masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

I.1 Latar Belakang

Perancangan tata letak fasilitas perusahaan yang baik merupakan salah

satu kunci kesuksesan perusahaan. Menurut Tompkins, White, Bozer, dan

Tanchoco (2003), perancangan tata letak yang baik haruslah mendukung

perusahaan untuk mencapai keunggulan supply chain. Menurut Tompkins et al.

(2003) terdapat beberapa tahapan dalam keunggulan supply chain yaitu

business as usual, link excellence, visibility, collaboration, synthesis, dan velocity.

Langkah yang pertama yaitu business as usual dimana setiap bagian dalam

perusahaan harus dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Tata letak dalam suatu perusahaan memainkan peran yang cukup

penting dalam mendukung tercapainya langkah pertama dalam langkah-langkah

mencapai keunggulan supply chain. Tata letak yang baik akan dapat mendukung

seluruh komponen yang ada didalam perusahaan untuk mencapai fungsi mereka

secara efektif. Komponen yang ada didalam perusahaan bermacam- macam

seperti bagian produksi, kantor, penyimpanan dan persediaan, dll.

Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Anugrah Karya Indonesia

(AKINDO) yang merupakan perusahaan yang memodifikasi mobil biasa menjadi

mobil ambulans. Jenis mobil yang mayoritas dimodifikasi oleh perusahaan untuk

dijadikan ambulans yaitu mobil berjenis Suzuki APV. Modifikasi yang dilakukan

yaitu dengan menambahkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk

pertolongan di dalam mobil ambulans seperti stretcher atau ranjang pasien,

tabung oksigen, lemari untuk alat kesehatan, dll. Seluruh peralatan tersebut telah

Page 14: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-2  

diproduksi di fasilitas perusahaan lain dan bertemu di fasilitas perakitan mobil

ambulans untuk dirakit ke dalam mobil. Khusus untuk sticker diproduksi di area

kantor pada lokasi perakitan mobil ambulans.

Lokasi perakitan mobil ambulans menjalankan beberapa fungsi

perusahaan yaitu menerima bahan untuk dirakit ke dalam mobil dalam bentuk

perlengkapan jadi dan mobil standar, lalu memasangkan komponen tersebut ke

mobil yang tersedia. Terdapat beberapa divisi yang bertanggung jawab

melakukan perakitan komponen yaitu divisi pembahanan, divisi kelistrikan dan

lampu, divisi perakitan, divisi sentral oxygen, divisi perlengkapan dan finishing

akhir, dan divisi lettering.

Setiap divisi yang ada melakukan pekerjaannya secara berurutan sesuai

dengan prosedur kerja yang ada berdasarkan ketersediaan unit mobil yang ada.

Divisi yang telah menyelesaikan pekerjaannya di mobil tertentu akan melanjutkan

pekerjaan mereka ke mobil yang belum dikerjakan lainnya. Prosedur kerja

tersebut menyebabkan area kerja divisi terkait dapat berpindah-pindah sesuai

dengan lokasi mobil yang tersedia untuk diproses. Hal tersebut disebabkan

kapasitas area assembling yang terbatas hanya untuk beberapa mobil saja. Jika

area assembling sudah memiliki area untuk mobil baru maka mobil akan

dipindahkkan dari area parkir mobil standar ke area assembling.

Divisi yang telah menyelesaikan pekerjaannya pada seluruh mobil di

area assembling tidak dapat melakukan pekerjaannya lagi selain berpindah ke

lokasi lain tempat mobil berada. Lokasi tersebut yaitu area tempat parkir mobil

standar. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat adanya ketidakteraturan yang

terjadi pada tempat parkir mobil standar. Tempat parkir ini akan menampung

mobil-mobil standar yang dikirim oleh perusahaan produsen mobil ke PT

AKINDO sebelum akan masuk ke proses perakitan selanjutnya. Ketidakteraturan

yang terjadi berupa penempatan mobil standar yang baru tiba diletakkan tanpa

ada pengaturan khusus (acak) dan diletakkan tanpa memikirkan proses yang

akan dilakukan terhadap mobil tersebut setelahnya. Proses yang terjadi yaitu

pemindahan mobil dari area parkir mobil standar ke tempat assembling saat

sudah ada tempat yang kosong untuk menampung mobil yang masih akan

dilakukan proses perakitan. Kondisi saat ini dapat diamati melalui Gambar I.1.

Tata peletakkan mobil yang tidak baik ini mengakibatkan adanya

kesulitan dan terganggunya kelancaran dalam melakukan proses selanjutnya

Page 15: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-3  

serta adanya potensi kerusakan mobil pada PT AKINDO. Kerusakan yang dapat

terjadi antara lain kerusakan akibat kelalaian pekerja saat melakukan transportasi

di sekitar area, kerusakan akibat kelalaian pekerja saat memindahkan mobil, dll.

Hingga saat ini permasalahan ini belum menjadi konsen bagi perusahan. Maka

perlu ada perbaikan tertentu yang dapat mendukung sistem kerja PT AKINDO

agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Gambar I.1 Kondisi Awal Tempat Parkir Mobil Standar

I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Lokasi perakitan mobil ambulans PT AKINDO terletak di Bekasi, Jawa

Barat yang berfungsi untuk menghasilkan produk akhir berupa mobil ambulans

siap pakai. Denah sederhana lokasi perakitan mobil ambulans PT AKINDO dapat

dilihat pada Gambar I.2. Luas area yang digunakan pada lokasi perakitan mobil

ambulans yaitu sebesar 1420 meter persegi dengan enam fungsi perusahaan

yaitu kantor, perakitan (assembling), gudang peralatan dan perlengkapan,

stikering, menerima dan menerima material berupa mobil dan peralatan untuk

perakitan, serta menyimpan mobil jadi.

Urutan proses yang terjadi di dalam lokasi perakitan mobil ambulans

yaitu pertama mobil standar akan datang dan masuk ke area parkir mobil standar

untuk menunggu giliran dirakit menjadi ambulans. Jika area assembling sudah

tersedia maka mobil akan dipindahkan dari area parkir mobil standar. Setelah

mobil ambulans diselesaikan pada area perakitan mobil ambulans, maka mobil

Page 16: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-4  

akan diteruskan ke area stickering. Mobil yang sudah mencapai area stickering

dan telah melalui proses penempelan stiker pada badan mobil akan

mendapatkan final quality control kemudian diteruskan ke area mobil jadi untuk

siap dikirim ke konsumen. Mobil yang sudah siap dikirim oleh supir akan keluar

dari lokasi perakitan mobil ambulans melalui pintu lokasi.

GUDANG PERALATAN PERAKITAN

AREA ASSEMBLINGAREA PARKIR 

MOBIL STANDAR

AREA STICKERING

AREA KANTOR

AREA

 MOBIL JA

DI

23 m 15 m 6 m

20,5 m

15 m

8 m

10 m

15 m4,5 m

9 m

15,5 m

46 m

1 2

43

 

Gambar I.2 Denah Lokasi Perakitan Ambulans PT AKINDO (Skala 1:320) 

Proses perpindahan mobil terlihat kurang baik dimana sejak mobil

masuk terdapat tiga kali perpindahan untuk mendapatkan proses, serta jalur

untuk melakukan perpindahan saling memotong satu sama lain. Jalur

perpindahan yang terpotong akan membuat kegiatan yang terjadi tidak dapat

dilakukan secara bersamaan dan lancar. Hal ini tentunya dapat mengganggu

kelancaran produksi dan kegiatan dalam pabrik serta menurunkan efisiensi

produksi secara keseluruhan. Perpindahan antar tempat ini seharusnya tidak

perlu dilakukan untuk mendapatkan efisiensi proses yang maksimal.

Page 17: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-5  

Perpindahan yang membutuhkan waktu yang paling lama terjadi pada

perpindahan antara area parkir mobil standar dan area assembling.

Pengaturan area parkir saat ini tidak mempertimbangkan adanya sistem

first in first out (FIFO) pada area parkir mobil standar. Pesanan konsumen yang

datang lebih awal pada umumnya memiliki deadline jadi produksi lebih awal

dibandingkan dengan pesanan yang datang selanjutnya. Pesanan yang lebih

awal akan menyebabkan kedatangan mobil standar pada lokasi perakitan mobil

ambulans yang juga lebih awal, dan ada aturan dimana mobil yang telah

dialokasikan untuk pesanan tertentu tidak dapat ditukar-tukar dengan mobil yang

lainnya walau jenis mobil yang akan digunakan sama. Kedatangan yang pertama

pada umumnya akan memiliki tempat peletakan di bagian kiri atau bagian atas

denah lokasi pada Gambar I.2 agar tidak menghalangi bila ada mobil lain yang

akan datang.

Hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan terhambatnya `proses

pemindahan mobil dari area parkir mobil standar ke area assembling. Menurut

Muhaimin pekerja perusahaan yang bertugas membantu memindahkan mobil

dari area parkir mobil standar ke area assembling perlu ada usaha tambahan

untuk mencari mobil dan ia kesulitan untuk melakukan pemindahan mobil

khususnya untuk mobil yang posisinya di bagian dalam. Kegiatan tersebut

membutuhkan waktu berkisar antara lima hingga sepuluh menit. Hal ini

disebabkan oleh penempatan mobil yang acak dan pada umumnya mobil yang

memiliki deadline lebih awal akan datang terlebih dahulu dan menempati posisi

yang lebih dalam, dan saat mobil target selesai dipindahkan mobil lainnya akan

dikembalikkan lagi ke posisi yang semula. Pada umumnya hal ini akan terus

terjadi karena pekerja lapangan tidak mengetahui teknik penempatan yang baik.

Terhambatnya proses pemindahan mobil juga terjadi pada area

assembling menuju area stickering dan juga dari area stickering menuju area

mobil jadi. Pemindahan ini terhambat akibat tidak adanya jalur untuk

perpindahan mobil yang disediakan pada layout yang terbentuk saat ini. Mobil

yang sudah menyelesaikan tahap perakitan di kedua tempat tersebut terhambat

proses pemindahannya saat ada mobil lain yang masih di proses berada di

bagian yang lebih luar.

Pekerjaan yang dilakukan di PT AKINDO dilakukan menurut tugas

masing-masing divisi yang ada dan dapat berpindah tempat sesuai dengan

Page 18: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-6  

ketersediaan unit mobil untuk diproses. Berpindahnya tempat kerja ini dilakukan

oleh divisi yang terkait untuk menghindari kegiatan menganggur saat sebenarnya

masih ada pekerjaan yang tersedia. Divisi yang sering kali berpindah yaitu divisi

pembahanan dan divisi kelistrikan/lampu. Hal tersebut disebabkan oleh

pembebanan pekerjaan yang tidak seimbang pada setiap divisi. Gambaran

mengenai tahap perakitan mobil ambulans yang dilakukan oleh setiap divisi

dapat dilihat pada Tabel I.1.

Tabel 1.1 Tahapan perakitan mobil Ambulans

Tahap Kegiatan Pelaku Kegiatan Waktu

1 Pemeriksanaan unit masuk Divisi Pembahanan 5 menit

2 Assembly 1 Divisi Pembahanan 1,5 jam

3 Assembly 2 Divisi Kelistrikan/Lampu 1 jam 55

menit

4 Assembly 3 (Sub 1) Divisi Perakitan 3 jam

5 Assembly 3 (Sub 2) Divisi Sentral Oxygen 1 jam 5 menit

6 Assembly 4 Divisi Pelengkap/Finishing Akhir 1,5 jam

7 QC Divisi Pelengkap/Finishing Akhir 15 menit

8 Assembly 5 Divisi Lettering 1 jam

Total Waktu Perakitan 1 Mobil Ambulans 10 jam 20

menit

Proses pengerjaan yang dilakukan di tempat parkir mobil standar akan

dapat menyebabkan adanya kerusakan pada mobil. Hal tersebut disebabkan

pekerja harus membawa komponen yang besar. Komponen yang dimaksud

antara lain seperti triplek lantai untuk mobil, lemari, bangku perawat, dll. Foto

bagian dalam ambulans beserta komponen-komponen penyusunnya dapat

dilihat pada Gambar I.3. Proses transportasi membawa komponen menuju

tempat tujuan pengerjaan tidak didukung dengan penataan area parkir mobil

standar saat ini dimana tidak ada jalan yang disesuaikan untuk kegiatan material

handling. Perpindahan tempat pengerjaan ke area parkir mobil standar tentunya

menambah waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan pemindahan material

dari gudang peralatan perakitan ke mobil yang akan dirakit.

Pekerjaan yang dilakukan memerlukan pekerja untuk membuka pintu

dari mobil untuk dapat merakit komponen ke dalam mobil. Saat mobil yang

Page 19: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-7  

terpakir pada area parkir mobil standar akan dikerjakan dan tidak terdapat ruang

untuk membuka pintu dari mobil maka pekerja harus menggeser mobil lain

terlebih dahulu untuk memberikan ruang yang cukup. Kegiatan memindahkan

mobil untuk memberikan ruang ini merupakan kegiatan yang seharusnya tidak

dilakukan. Kondisi tata letak yang terjadi saat ini adalah kondisi yang kurang

ideal untuk melakukan pekerjaan.

Gambar I.3. Bagian Dalam Mobil Ambulans

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan maka terdapat

beberapa masalah yang dapat dirangkum yaitu kegiatan pemindahan mobil antar

departemen yang membutuhkan waktu dan usaha lebih sehingga kurang efisien,

area kerja yang kurang mendukung sistem kerja yang ada di perusahaan, dan

adanya kegiatan yang tidak efektif sehingga menggangu kelancaran proses

produksi.

Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada maka akan dilakukan

perbaikan dengan menggunakan metode perancangan sistem produksi terlebih

dahulu. Sistem produksi akan dibenahi terlebih dahulu terfokus pada

pembebanan kerja yang lebih merata. Kemudian akan dirancang sebuah fasilitas

perakitan baru yang akan mendukung sistem produksi baru yang akan diusulkan.

Perbaikan lokasi perakitan akan memberikan tata letak yang memudahkan

Page 20: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-8  

perusahaan untuk melakukan pekerjaannya serta mengurangi kegiatan

perpindahan baik material maupun pekerja yang berlebihan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa poin rumusan masalah sebagai berikut, yaitu:

1. Bagaimana usulan sistem produksi untuk PT AKINDO?

2. Bagaimana usulan perancangan tata letak fasilitas untuk mengatasi

permasalahan pada PT AKINDO?

3. Bagaimana hasil evaluasi usulan yang diberikan bagi PT AKINDO?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pada tahap ini dilakukan pembatasan masalah dan asumsi terhadap

penelitian yang akan dilakukan. Pembatasan masalah ini dibuat untuk

mengetahui cakupan penelitian sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih

terfokus dan sesuai. Berikut ini pembatasan masalah yang diterapkan pada

penelitian ini yaitu:

1. Penyusunan tata letak tidak melibatkan area kantor dan gudang

peralatan perakitan.

2. Biaya yang timbul untuk penerapan usulan perbaikan tidak

diperhitungkan.

Asumsi diberikan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan dapat

lebih diperjelas dan sederhana dibandingkan sistem nyata, dengan menentukan

hal-hal yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat asumsi penelitian yang dilakukan

terhadap sistem, yaitu:

1. Mobil yang akan digunakan untuk penentuan luas area dianggap sama

seluruhnya.

I.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tujuan yang didapatkan

berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk. Butir tujuan penelitian yang

akan dilakukan yaitu:

1. Merancang sistem produksi untuk lokasi perakitan mobil ambulans PT

AKINDO.

Page 21: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-9  

2. Merancang layout perbaikan tata letak fasilitas yang lebih baik untuk

diterapkan.

3. Menghasilkan usulan perbaikan terhadap lokasi perakitan mobil

ambulans PT AKINDO.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan memiliki beberapa manfaat, diantaranya

bagi pemilik masalah. Manfaat bagi pemilik masalah tersebut akan dijabarkan

dalam poin sebegai berikut:

1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi perusahaan untuk

melakukan perubahan tata letak guna mendukung sistem kerja yang

berlangsung.

2. Perusahaan dapat menjadikan usulan dalam penelitian ini sebagai salah

satu cara untuk memperbaiki keadaan yang ada saat ini.

Terdapat beberapa manfaat yang diberikan kepada pihak lainnya

sebagai pembaca yang dapat disimak pada beberapa poin berikut:

1. Penelitian ini menjadi referensi bagi penelitian lain yang memiliki topik

serupa.

2. Menambah wawasan pembaca dalam materi perancangan tata letak

fasilitas.

I.6 Metodologi Penelitian

Penyusunan metodologi penelitian ini dilakukan agar penelitian ini dapat

berjalan secara sistematis untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi

penelitian pada penelitian yang dilakukan dapat disimak pada Gambar 4. Berikut

ini merupakan metologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Tahap Pengumpulan Informasi Awal

Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan informasi melalui

pengamatan secara langsung di perusahaan yang telah menjadi objek

penelitian. Selain pengamatan juga dilakukan metode pengumpulan

data lain yaitu berupa wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada

kepala lokasi yang bertanggung jawab dan pekerja yang terlibat

terhadap seluruh kegiatan yang terjadi di dalamnya.

Page 22: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-10  

Tahap Pengumpulan Informasi AwalPengamatan dan wawancara di PT

AKINDO

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Perhitungan Kebutuhan Luas

Penyusunan Usulan Rancangan Tata

Letak Fasilitas

Analisis dan Evaluasi Usulan

Rancangan

Pemberian Kesimpulan dan Saran

Ada Masukan

Perusahaan?

Ya

Tidak

Perancangan Cara Kerja Lintasan

Produksi Pada Keadaan Nyata

Penyusunan Sistem Produksi Perusahaan

Penyeimbangan beban kerja dengan metode line balancing

 

Gambar I.4. Metodologi Penelitian Perancangan Sistem Produksi dan Tata Letak

Fasilitas Perakitan Mobil Ambulans PT AKINDO

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada tahap ini hasil dari tahap pengumpulan informasi awal akan diolah

menjadi identifikasi masalah untuk menentukan rumusan masalah yang

akan diselesaikan dalam penelitian ini. Rumusan masalah akan terdiri

dari beberapa kalimat yang mewakili penyelesaian dari masalah yang

ditemui.

Page 23: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-11  

3. Penyusunan Sistem Produksi Perusahaan

Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan usulan sistem produksi

untuk perusahaan. Penyusunan sistem produksi ini berupa sistem kerja

dan kegiatan material handling yang akan dijalankan perusahaan.

Penyusunan alternatif sistem produksi sangat terkait erat dengan

penyusunan layout tata letak fasilitas lokasi perakitan mobil ambulans.

4. Perhitungan Kebutuhan Luas

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan luas yang dibutuhkan

perusahaan. Perhitungan luas akan dilakukan pada tiap-tiap divisi yang

ada di dalam perusahaan. Pertimbangan yang akan menjadi bagian

dalam langkah ini yaitu tingkat permintaan, tingkat arus keluar mobil

ambulans jadi dan arus masuk mobil standar, luas untuk penempatan

peralatan dan komponen, jalur untuk transportasi pekerja dan

kendaraan, area penerimaan komponen, dll.

5. Penyusunan Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan usulan tata letak fasilitas

yang baru berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

Alternatif akan dibuat berdasarkan pertimbangan dari tipe layout.

6. Analisis dan Evaluasi Usulan Rancangan

Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil

usulan rancangan yang dihasilkan. Analisis tersebut berisikan kelebihan

dan kekurangan hasil usulan, hal-hal tertentu yang menjadi dampak

penerapan bagi perusahaan, hal-hal yang perlu disiapkan perusahaan

untuk melakukan implementasi, dll. Pada tahap ini perusahaan akan

terlibat dalam melakukan evaluasi terhadap hasil usulan rancangan. Jika

pada tahap ini ditemukan ada usulan tertentu menurut perusahaan

terhadap layout yang mempengaruhi usulan racangan maka penelelitian

akan munduh satu langkah ke langkah sebelumnya yaitu menyusun

usulan rancangan yang disesuaikan dengan hasil evaluasi pada tahap

ini.

7. Perancangan Cara Kerja Lintasan Produksi Pada Keadaan Nyata

Pada tahap ini sistem produksi dan tata letak fasilitas sudah dihasilkan

dan sudah tetap sifatnya. Maka akan dirancang cara kerja lintasan

produksi di dalam tata letak yang bersifat praktikal dan pengaturan

Page 24: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-12  

terhadap tambahan usulan yang bersifat untuk memperlancar

berjalannya sistem secara keseluruhan

8 Pemberian Kesimpulan dan Saran

Pemberian kesimpulan akan didasarkan pada rumusan masalah yang

telah dijabarkan dan hasil penelitian yang telah didapatkan. Kemudian

akan dibuat saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk

bahan referensi pada penelitian selanjutnya.

I.7 Sistematika Penulisan

Penulisan hasil penelitian yang telah dilakukan akan dilakukan

berdasarkan sistematka tertentu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dilakukan penjabaran masalah yang akan diteliti dan

objek yang terlibat di dalam penelitian ini. Hal tersebut akan terdapat dalam latar

belakang dan identifikasi masalah. Kemudian akan dibuat rumusan masalah

berupa beberapa pertanyaan berkaitan dengan masalah yang sudah dijabarkan.

Pada bab ini juga akan dijelaskan beberapa pembatasan masalah dan asumsi

yang digunakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metodologi yang

digunakan untuk menjalankan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan berisikan teori-teori yang menjadi landasan yang digunakan

dalam penelitian ini. Teori tersebut menjadi acuan dalam melakukan pengerjaan

serta analisis terhadap hasil penelitian. Teori yang terlibat dalam penelitian ini

yaitu berupa teori mengenai perancangan tata letak fasilitas dan sistem produksi.

BAB III PENGOLAHAN DATA

Bagian pengolahan data merupakan bagian inti dari penelitian ini

dimana sudah terjadi proses pengerjaan dalam penelitian ini. Pada tahap ini

data-data yang dikumpulkan dalam masa penelitian ini diolah untuk

menghasilkan sebuah jawaban terhadap rumusan masalah yang ada.

BAB IV ANALISIS

Pada bagian ini proses pengolahan data sudah diselesaikan dan masuk

kedalam tahap analisis. Tahap analisis merupakan tahap dimana hasil yang telah

didapatkan akan dianalisa lebih dalam dari berbagai aspek.

Page 25: PERANCANGAN LINTASAN PRODUKSI DAN TATA LETAK …

BAB I PENDAHULUAN

I-13  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian akhir dalam penelitian ini dimana

kesimpulan akhir penelitian yang menjawab rumusan masalah akan dihasilkan.

Kemudian juga akan diberikan beberapa saran yang akan berguna untuk

penelitian serupa yang selanjutnya.