PERANCANGAN KARAKTER ”SATRIA...
Transcript of PERANCANGAN KARAKTER ”SATRIA...
PERANCANGAN KARAKTER ”SATRIA KOMANDO”
Name : Deta Hermanto Author Affiliation : Ir.Baroto Tavip.I, MSI
Abstrak Desain Karakter “Satria Komando” merupakan pembangunan tokoh mulai dari fisik
sampai non fisik. Dalam perancangan ini karakter yang muncul memiliki unsur-unsur
lokal seperti aksesoris. Sanjata, dan warnanya, namun tidak terkait dengan
legenda,mitos atau budaya yang melatar belakangi karakter tersebut
Super hero yang beredar di Indonesia kebanyakan karakter yang berasal dari luar
Indonesia seperti Amerika dan Jepang.Sedangkan Karakter superhero lokal masih
dapat dihitung dengan jadi dan kalah secara pamor. Bahkan merchandise yang ada di
pasaran juga dikuasi oleh karakter luar negri dengan harga yang selangit.
Indonesia memiliki banyak potensi dari budayanya, hal tersebut tidak boleh hilang
begitusaja. Salah satu carauntuk melestarikannya adalah dengan mengembangkan
budaya yang ada kedalam sebuah desain karakter superhero.salah satu faktor adalah
kurangnya media yang tersedia untuk memberikan informasi mengenai budaya
Indonesia. Salah satu caranya adalah denga membangun karakter dengan unsure
budaya lokal.
Kata Kunci: ETHNIC FORCES.
Abstract Character Design "Satria Command" is the character development from the physical to
the non-physical. In this design the characters that appear to have local elements like
accessories.the weapon, and the color, but not associated with the legends, myths or
cultural character background.
Super hero circulating in Indonesia, most of the characters that come from outside
Indonesia, such as America and Japan.The local superhero character can still be
calculated with so and lost the prestige. Even the merchandise on the market are also
commanded by foreign characters with exorbitant prices.
Indonesia has a lot of cultural potential, it should not be lost. One way to preserve it is
to develop the existing culture into a single design factor of superhero.Character is the
lack of media available to provide information about Indonesian culture. One way is to
build character premises with elements of local culture.
Keywords: ETHNIC Forces.
1.1. Latar belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Indonesia Kreatif 2009
pada peringatan Hari Ibu ke-80, untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dan
dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Sehingga Industri kreatif dapat
didefinisikan sebagai berikut:
“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut “1
Industri kreatif memiliki 14 sektor yang dinilai memiliki sumber daya bahan baku
dan SDM lokal serta terbukanya pasar domestik yang cukup luas2. Salah satu
sektor dari industri kretif adalah sektor vidio, film, dan fotografi3
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium
paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara
luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi
yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil. Seorang anak akan
lebih mudah menerima dan mengerti pesan yang disampaikan melalui audio
visual daripada media cetak4.
Salah satu yang dapat ditampilkan televisi adalah film. Salah satu Genre induk
sekunder film adalah superhero. Superhero adalah genre fenomenal yang
merupakan perpaduan antara genre fiksi-ilmiah, aksi, serta fantasi. Film
superhero adalah kisah klasik perseteruan antara sisi baik dan sisi jahat, yakni
kisah kepahlawanan sang tokoh super dalam membasmi kekuatan jahat. Film-film
superhero hingga kini terbukti masih jadi formula yang sangat ampuh untuk
menarik penonton dari kalangan manapun5. Namun di Indonesia Genre superhero
baik itu dari dalam maupun luar negri masih dianggap sebagai tontonan untuk
anak, walaupun tidak semua genre superhero ratingnya untuk anak.
1 UK DCMS Task force 1998 2 http://www.endonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=5&artid=2486 3 Seminar Nasional “Industri Kreatif untuk Kesejahteraan Bangsa”,ITB 2 April 2008 4 Wibowo, Fred.2007. Teknik produksi program televisi. Yogyakarta: PINUS BOOK PUBLISER. halaman 18 5 Prasetia,Himawan.2008.Memahami Film. yogyakarta:HOMERIA PUSTAKA. halaman 25
gambar 1.1kamen rider kabuto
Hasil penelitian menunjukan acara anak-anak diseluruh televisi swasta 32 jam
dari biasa anak Indonesia yang menonton selama 68 jam sepekan. ini berarti 36
jam anak menonton tayangan orang dewasa6. Namun dalam sepekan di stasiun
TV swasta hanya ada 3 tayangan televisi untuk anak yang bukan animasi. Hal ini
memberikan peluang untuk menyajikan tayangan yang berbeda untuk anak yang
berbeda, dalam hal ini live action atau tokusatsu7 yang disukai oleh anak8.Terbukti
dengan merchandise yang berhubungan dengan superhero yang banyak beredar
di berbagai toko mainan anak.menurut Jeffry pula untuk film serial anak berupa
super hero lokal dapat budget untuk produksi lebih murah dari animasi.namun
bisa terbalik jika membuatnya untuk layar lebar.
Superhero adalah karakter fiksi yang memiliki kekuatan luar biasa untuk
melakukan tindakan hebat untuk kepentingan umum. Pahlawan super memiliki
kemampuan atau kesaktian di atas rata-rata manusia, memakai pakaian yang
khas dan menyolok serta nama yang khas, dan digambarkan sebagai penolong
yang lemah dan pembasmi kejahatan.Tokoh pahlawan lain yang tidak memiliki
kekuatan super juga dapat disebut pahlawan super, dan istilah pembasmi
kejahatan berkostum sering dipakai untuk pahlawan super yang tidak mempunyai
kekuatan super.
Di Indonesia superhero yang sudah diangkat dalam layar kaca adalah Gundala
tahun 1981 , Si Buta Dari Gua Hantu, Saras 008 tahun 1999, Power Metal, dan
6 chen,Milton anak-anak dan televisi :PT GRAMEDIA 7 Tokusatsu = film superhero dengan spesial efek dalam istilah Jepang 8 interview dengan Jeffry Creative dari Oerigin Cinema
Panji Manusia Milenium tahun 2001. Tayangan superhero di televisi didominasi
oleh superhero dari Jepang yang di tayangkan secara terus menerus seperti
Ultraman, Kamen Rider dan superhero Jepang lainnya9. Walaupun demikian
frekuensi penayangan serial TV superhero pada TV nasional pada awal tahun
2009 sangat sedikit, yakni 3 buah film jika dibandingakan tahun sebelumnya yang
mencapai 11 buah setiap minggunya10. Berdasar poling yang dilakukan kepada
60 orang 68% setuju jika ada superhero baru dari Indonesia.
1.1.2. Karakter Superhero Di masa moderen kisah superhero Indonesia memang tidak bisa lepas dari
pengaruh dunia luar11. Beberapa contoh dari karakter superhero yang mengikuti
kepopuleran dari superhero lokal adalah Godam dengan Superman, Gundala
dengan Flash, dan Aquanus dengan Aquaman. Tapi setidaknya kita pernah
memiliki karakter superhero asli budaya lokal seperti Jaka Sembung atau Panji
Tengkorak.
Gambar 1.2. superhero Amerika dan Indonesia
Pada masa kini banyak karakter superhero dari luar negeri yang
muncul dengan unsur lokal negaranya masing-masing tanpa merubah dan
mempengaruhi cerita dari superhero itu sendiri. Seperti pada film Kamen Rider
Hibiki dari Jepang yang menggunakan alat musik tradisional taiko sebagai ikon
9 http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0207/16/dikbud/anak20.htm 10 jawapos,jadwal acara TV januari dan febuari 11 http://www.suarapembaruan.com/News/2008/08/03/Utama/ut04.htm
dari karakter utamanya dan Azura dari Thailand yang mengembangkan sosok
dewa pelindungnya sebagai sosok superhero.
(kamen rider hibiki dan azura armor)
Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya memiliki potensi yang
sangat besar untuk bisa dikembangkan karakter superhero berdasarkan budaya
lokal tanpa harus merubah cerita dari film superhero tersebut. Melihat hal tersebut
pihak origin cinema akan meluncurkan film yang berjudul “Satria Komando” yang
merupakan kisah aksi superhero yang dirasa dapat memenuhi kebutuhan akan
hadirnya superhero Indonesia.
1.2. Identifikasi Masalah
• Belum ada karakter superhero yang mencerminkan kebudayaan
Indonesia.12
12 http://www.suarapembaruan.com/News/2008/08/03/Utama/ut04.htm
• Superhero Indonesia yang ada selama ini banyak meniru superhero dari
Amerika seperti produksi DC dan Marvel.
• Banyaknya film superhero impor telah menyebabkan kreatifitas sineas
perfilman lokal tidak berkembang. Apalagi dukungan kebijakan dari
pemerintah pun belum ada terhadap industri animasi nasional, seperti di
Singapura, Malaysia, dan Cina.13
• Berdasarkan riset yang dilakukan oleh penulis kepada 60 remaja SLTP
di Surabaya, diketahui sejumlah 95% menyukai flm super hero. Dari
95% tersebut 68% diantaranya menginginkan adanya superhero lokal
baru.
1.3. Batasan masalah - Dalam perancangan ini penulis tidak membahas distibusi dari audio visual
“Satria Komando”ini.
- Tidak merancang produksi dan pasca produksi. Penulis hanya mambahas
tentang pra produksi dalam hal ini adalah karakter
1.4. Rumusan masalah Dari permasalahan-permasalahan yang ada dapat dirumuskan masalah yang
akan diangkat adalah :
Bagai mana merancang karakter super hero yang menarik dalam film “Satria
Komando” memiliki nuansa budaya Indonesia tanpa melupakan keaslian, ciri
khas, dan karakter dari unsur budaya yang digunakan?
1.5. Ruang Lingkup - ruang lingkup study
Film superhero “Satria Komando” mengisahkan cerita tentang kebaikan melawan
kejahatan. Proses pembuatan karakternya meliputi pencarian data-data dari buku
sumber yang bersangkutan, analisa dan observasi yang mencakup:
• Kostum yang memiliki atribut Indonesia.
• Pernak-pernik yang identik dengan kebudayaan Indonesia yang bisa
diaplikasikan kepada karakter superhero.
• Referensi tentang pembangunan sebuah karakter.
13 Film Animasi Lokal Masih Dikuasasi Asing . Minggu, 12 Agustus 2007 | 18:54 WIB .
http://www.tempointeractive.com/hg/ekbis/2007/08/12/brk,20070812-105379,id.html
Output desain • Character sheet
• Desain final 4 karakter
• 3D • Modeling 3D
• Kostum
• Sampel dari kostum yang akan
dipakai dalam film satria
komando
• Action figure • Miniatur dari karakter yang
dapat digunakan sebagai
merchandise dan promosi dari
film ini
1.6. Tujuan
• Membuat sebuah desain karakter untuk sebuah film aksi superhero yang
bergaya fiksi/fantasi dan tetap mengandung unsur budaya bangsa
Indonesia dan tetap bisa diterima oleh kalangan masyarakat.
• Memberikan variasi dan alternatif sebuah desain karakter untuk sebuah
superhero lokal.
1.7. Manfaat a. Bagi Diri Sendiri Sebagai sebuah sarana pembelajaran dan pengetahuan superhero “Satria
Komando” pada umumnya, dan karakter khususnya.
b. Bagi Institusi Sebagai sebuah sarana pengetahuan superhero “Satria Komando”, dan karakter
khususnya.
c. Bagi Client Memberikan alternatif karakter superhero “Satria Komando” untuk remaja awal dan
semua umur khususnya yang menyukai superhero.
d. Bagi Audience
Sebagai sebuah sarana hiburan untuk remaja awal dan untuk semua umur
khususnya yang menyukai superhero.
e. Bagi Dunia Grafis Sebagai sebuah sarana pembelajaran dan pengetahuan bagaimana peran seni
grafis pada pembuatan karakter untuk film super hero.
BAB IV KONSEP
4.1. Penelusuran Masalah Di Iindonesia superhero yang sudah diangkat dalam lacar kaca adalah
Gundala tahun 1981 , Si buta dari gua hantu, Saras 008 tahun 1999, Power Metal,
dan Panji Manusia Milenium tahun 2001. Tayangan super hero di televisi
didominasi oleh superhero dari Jepang yang di tayangkan secara terus menerus
seperti Ultraman, Kamen Rider dan superhero Jepang lainnya14. Walaupun
demikian frekuensi penayangan serial TV superhero pada TV nasional pada awal
tahun 2009 sangat sedikit, yakni 3 buah film jika dibandingakan tahun sebelumnya
yang mencapai 11 buah setiap minggunya15. Berdasar poling yang di lakukan
kepada 60 orang 68% setuju jika ada super hero baru dari Indonesia. Dan
Indonesia memiliki kebijakan dalam penayangan program yaitu 80% tayangan
harus tayangan lokal.
4.2. Target Audiance 4.2.1. Segmentasi Demografis Target Segmen
Usia : 13-15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTP
Tempat Tinggal : Urban
Hobi (minat) : Animasi Jepang, nonton TV atau DVD
Mengidolakan sosok pahlawan
Pengeluaran : 0 - Rp 1.000.000,-
Jenis Kelamin : pria/wanita
SES : B
4.2.2. Karakteristik Target Segment16
1. Suka menonton film, apa lagi film action.
14 http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0207/16/dikbud/anak20.htm 15 jawapos,jadwal acara TV januari dan febuari 16 Kuisioner AIO
2. Menyukai majalah atau bacaan yang berbau hobi seperti toymagz dan
wizard.
3. Suka menonton TV.
4. Mendengarkan musik terutama musik alternatif seperi Nijdi dan Samson
5. Menyukai superhero terlebih superhero dari Jepang
6. Suka mengkoleksi pernak-pernik superhero.
7. Menganggap superhero seperti dirinya.
8. Menyukai tema-tema fighting dan action.
4.3. Konsep Desain 4.3.1. Eksisting
Dari studi eksisting dan komparator, perancangan kali ini mengadaptasi
adanya unsur fantasi dan imajinasi pada aspek perancangan karakter utama. Hal
ini dilakukan karena sebuah cerita yang diangkat merupakan cerita yang fiktif
dan tak ada keterkaitan dengan dunia nyata secara langsung.
Eksisting yaitu Kamen Rider Hibiki yang menerapkan budaya taiko pada
karakter superheronya tanpa membawa legenda ataupun asal usul taiko pada
ceritanya itu sendiri.
Gambar 4.1. Kamen Rider Hibiki
4.3.2. Keyword
Bagan 4.1. Keyword
4.3.2.1. Makna Konotasi dan Denotasi
Secara denotatif “ETHNIC FORCES” yaitu berusaha untuk menggambarkan
kekuatan dari etnik indonesia itu sendiri yang dapat diaplikasikan kedalam
berbagai bidang.
“ETHNIC” menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berkenaan
dengan kelompok sosial yang mempunyai kedudukan tertentu dipandang dari
keturunan, adat, bahasa, agama,dan sebagainya.
“FORCES” menurut kamus adalah kekuatan
Konotasi “ETNIK FORCES” dapat diartikan bahwa etnik Indonesia kekuatan
tersendiri dalam berbagai bidangnya.
4.4. Kriteria Desain 4.4.1. Ringkasan Teori
4.4.1.1. Psikologi warna Warna memegang peranan yang penting dalam sebuah desain, karena
warna dapat mempengaruhi emosi, perasaan dan suasana hati seseorang,
karena itu dengan menggunakan pemilihan warna yang sesuai maka kita bisa
membuat desain yang dapat disukai oleh seseorang (Maitland Graves, The Art of
Color and design). Palet warna yang dipilih adalah palet warna dalam kelompok
panas atau hangat, keputusan pengambilan palet warna pada kelompok ini
Gambar:Palet warna pada kelompok warna dengan
suasana hangat
Gambar 4.2. Palet Warna
Berdasarkan atas kesesuaian kesan etnik yang dimiliki dari warna pada
palet tersebut.
Berikut adalah pembagian warna berdasarkan perasaan17
Gambar 4.3. Colour Chart
4.4.1.2. Budaya Budaya dalam hal ini tidak ada yang spesifik, hanya penggunaan ornamen
Indonesia dimaksimalkan dalam aspek karakter, entah itu dalam pakaian, armor,
atau senjata. Referensi ornamen diambil dari Indonesian Ornamental Design
terbitan Pepin Press Books.
Diantara tanda-tanda kebesaran yang selalu dibawa dengan arak-arakan
mengikuti raja, disusun dibelakang sang raja yang duduk di dampar, meliputi
17 http://www.design-emotion.com/2009/07/29/how-do-people-feel-emotions-a-visualisation-experiment/
benda-benda keemasan, seperti hasti atau gajah, harda walika atau nanangan
berbentuk ular naga, jajawen santing berbentuk banteng, singsam berbentuk
kijang, dan sawung galing yang berbentuk ayam jantan, Masing-masing benda
tersebut mempunyai ukiran yang dapat disangga oleh tangan, yang disertai
kutuk dan chapuri untuk tembakau dan sirih, pakachohan atau tempat meludah
dari emas, dan macam- macam kerajinan dari emas, yang dibedakan dengan
nama kehormatan, tergantung dari kegunaan yang berbeda-beda, yang disebut
pusaka dalam keluarga raja, dan mereka dihargai dan dipuja dengan tingkatan
tertinggi.18
Gambar 4.4 Ornamen
Gambar: Beberapa Contoh ornament yang digunakan, diambil dari Indonesian
Ornamental Design.
18 Raffes,Stamford,Thomas.2008.The History Of Java. Yogyakarta:NARASI, halaman 211
Adapun pengambilan warna pakaian berdasarkan cara masyarakat Jawa
kuno mengolah kain baik dari segi warna dan bahan yang mungkin digunakan
pada masa itu.19
Gambar 4.5 warna zawa kuno
19 Raffes,Stamford,Thomas.2008.The History Of Java. Yogyakarta:NARASI, halaman 108
Adapun tata cara penggunaan keris pada setiap orang dan kondisi adalah
sebagai berikut:
a. ANYUNGKEMAKE PUSAKA
Cara mengenakan keris khusus untuk menghadiri upacara berduka cita,
melayat20
Gambar 4.6. Keris untuk Upacara Berduka Cita
b. ANGOGLENGAKE PUSAKA
Cara menggunakan keris khusus untuk upacara pesta atau resmi21
20 Doyodipuro, Hudoyo.1997. KERIS : daya magic – manfaat – tuah – misteri. Semarang:Dahara Prize. Halaman 250 21 Ibid. hal 251
Gambar 4.7. Keris untuk Upacara Pesta
c.ANDEDER PUSAKA Cara mengenakan keris khusus memasuki tempat ibadat,
mengesankan rasa hormat dan khidmat.22
Gambar 4.8. Penggunaan Keris untuk Tempat Ibadat
d.ANGANGGAR PUSAKA Cara mgngenakan keris khusus bagi prajurid atau perwira. Tamtama
Kraton waktu baris berbaris.23
22 Doyodipuro, Hudoyo.1997. KERIS : daya magic – manfaat – tuah – misteri. Semarang:Dahara Prize. Halaman 252 23 Ibid. hal 253
Gambar 4.9. Penggunaan Keris untuk Prajurit atau Perwira
e. ANYIKEP PUSAKA
Cara mengenakan keris khusus bagi para ulama atau pemuka agama24
Gambar 4.10 Penggunaan Keris Khusus Ulama
4.4.1.3. Ciri Khas Kultural
Ciri ini meliputi asal etnik dan lingkungan budaya yang sangat mempengaruhi
seseorang, tata nilai kebudayaan yang ia anut, serta falsafah budayanya. 24 Doyodipuro, Hudoyo.1997. KERIS : daya magic – manfaat – tuah – misteri. Semarang:Dahara Prize. halaman 254
CiriEtnik/Suku
Beberapa suku di negeri kita sudah beberapa kali diperkenalkan oleh film
bioskop atau film televisi, maka sudah agak dikenal. Seperti ciri khas suku Batak,
Minang, Sunda, Jawa, Makasar, Madura. Cuma yang diberikan oleh film itu hanyalah
sisi tertentu saja. Umpamanya, orang Madura suka carok, agak galak. Padahal,
banyak ciri khas lain yang menonjol dibanding suku lain, umpamanya,ketaatan pada
agama, kesetiakawanan, pekerjakeras.
Maka, memfilmkan pelaku suatu suku tertentu masih perlu didahului oleh penelitian
dan survei ke daerahnya untuk menemukan ciri khas anggota masyarakat suku
tersebut. Jangan hanya mengambil contoh orang Batak atau Makasar yang tinggal di
Jakarta. Masih banyak ciri, baik tata nilai, cara hidup, falsafah asli masing-masing
suku bangsa yang perlu diungkapkan melalui film, untuk memperkaya warna perfilman
kita dan memperkaya pengetahuan bangsa akan makna Bhineka Tunggal Ika bangsa
kita. Ciri gabungan suku juga perlu diungkapkan. Tokoh berasal dari etnik Jawa, tapi
dibesarkan di Sumatra Utara, akan mengalami pengaruh dari dua subkultur. Penonton
perlu tahu adanya pencampuran agar bisa memahami kenapa orang yang bernama
Suparto tapi dialek bicara seperti orang Medan, sikapnya keras, tapi sangat
menghormati orang tua. Beberapa ciri kultural ini ada yang sudah dikenal oleh
penonton Indonesia. Seperti pandai bicara dan pandai berdagang pada orang Minang,
pandai menyanyi pada suku Ambon, memelihara budaya leluhur pada suku Jawa dan
sebagainya.
TataNilai Tata nilai atau value system yang dianut oleh seseorang adalah dari budaya
yang paling besar mempengaruhinya. Meskipun Suwarno lahir dan besar di
perkebunan Sumatra Utara, ia tetap menggunakan tata nilai Jawa. Karena budaya
Jawa sangat kuat, lagipula dia dibesarkan di kalangan masyarakat Jawa-Deli. Tapi
kalau suku Jawa ini dibesarkan oleh keluarga Cina, besar kemungkinan cara berpikir
Cina-nya lebih dominan. Orang ini akan memilih profesi sebagai pengusaha, ia
memberikan penghargaan tinggi kepada uang. Falsafah hidup yang digunakan juga
falsafah dagang Cina perantauan. Karena Hoakiaw di Nusantara ini terlatih selama
berabad menghadapi aneka bahaya dari sana-sini, mereka menjadi ulet sekali dan
harus berani mengambil resikobesar.Tata nilai yang paling berpengaruh pada semua
suku di Indonesia adalah Tata Nilai Agama yang mereka anut. Seorang penjahat yang
beragama apapun meyakini bahwa berbuat dosa itu salah, akan dihukum oleh
Tuhan.25
4.5 Kriteria Desain Dan Analisa Karakter 4.5.1 Andro tinggi : 170cm
berat : 91Kg
pukulan : 2.5 ton
tendangan : 5 Ton
loncat : 35m
lari :17,2 m/dt
sifat : baik hati, mengunakan logika dalam pertempuran.
kemampuan : memiliki kecepatan yang tinggi. yang diimbangi oleh stamina
dan kekuatan dari senjata pasopatinya yang membuat tebasannya
menjadi mematikan
cara berjalan : berwibawa dengan langkah yang penuh kepastian
cara bicara : lembut dan bicara penuh ketenangan
element : petir
4.5.2 Apui tinggi : 180cm
berat : 95Kg
pukulan : 3.5 ton
tendangan : 7 Ton
loncat : 25m
25 Teknis Menulis Skenario Film Cerita oleh H. Misbach Yusa Biran
lari :15 m/dt
sifat : temperamental dan mudah marah siapa saja yang melawan akan
dihabisi
kemampuan : mempunyai senjata berupa pedang di lengan dan ditambah kekuatan
pukulan membuat senjata ini sangat mematikan
cara berjalan : selengean karena mengangap dirinya paling kuat
cara bicara : berwibawa dan berat membuat lawannya gentar
element : api
4.5.3. Rang tinggi : 175cm
berat : 85Kg
pukulan : 2 ton
tendangan : 3.5 Ton
loncat : 50m
lari :16 m/dt
sifat : licik yang menghalalkan segala cara untuk mengalahkan para
pasukan khusus
kemampuan : melompat tinggi bagaikan terbang, dapat melemparkan bulu-bulu
tajam dengan kecepatan dan ketapatan yang sangat tinggi
cara berjalan : selalu mengendap-endap dan menyergap tiba-tiba dari belakang
cara bicara : melengking dan bernada tinggi
element : angin
4.5.3. Suri tinggi : 170cm
berat : 70Kg
pukulan : 2.5 ton
tendangan : 3Ton
loncat : 15m
lari :12 m/dt
sifat : penuh welas kasih terutama pada temannya
kemampuan : dapat menyembuhkan luka yang dialami oleh orang lain dalam
pertempuran
cara berjalan : gemulai namun penuh ketegasan
cara bicara : selalu berhati-hati karena waspada akan di serang
element : air
4.6 Sinopsis cerita Rock City adalah kota yang penuh kejahatan. Setiap hari kejahatan seakan tak
pernah absen dalam roda kehidupan di kota ini. Lalu ada seorang pemuda bernama
Andro, memasuki kota ini dengan tak gentar. Dia sendiri ternyata adalah seorang
Ksatria . Pekerjaannya ini cukup menantang, tempat awal yang ia kunjungi adalah
Police Headquarter dan ia mendapat info tentang organisasi tunggal di Rock City
bernama 'Kard Ecrof'. selagi Andro sedang asik menyelidiki sebuah sosok aneh
memperhatikannya dari gedung kejauhan.
Disisi lain kota pada sore hari itu ada seorang muda yang merasa diganggu
istirahatnya lantaran ada seorang anak perempuan bernama Kiki yang dipukuli oleh
gerombolan preman. Pemuda itu keluar dari tempat 'kediaman'nya dan menghajar
para preman itu walau tak bermaksud untuk menolong kiki. Nama pemuda itu Apui.
Kiki yang merasa tertolong akhirnya bersikukuh untuk mengikuti Andro.
Malam harinya ada seorang perempuan membawa sebuah kopor berbahan metal
yang sangatlah misterius. perempuan itu dikejar-kejar oleh komplotan pria berjas
hitam, yang walhasil perempuan itu mati oleh ketua dari gerombolan itu dan kopor
misterius incaran mereka kembali didapatkan.
Tak jauh dari tempat kejadian, Apui dan Miyuki sedang asik makan mie. Ketika
mereka selesai, Kiki ingin buang air kecil dan ia pergi kelorong tempat wanita tadi
terbunuh, walhasil Kiki tersandung oleh sang mayat ketika selesai buang air kecil. Widi
yang merasa curiga melakukan 'track'-ing, dan ia mendapati komplotan pria berjas tadi
sedang melakukan suatu aksi di pelabuhan kota tepatnya diatas kapal S.S.K.E. Apui
mengamatinya dari balik atap salah satu gudang dekat situ, namun sialnya dia
diketahui keberadaannya oleh ketua gerombolan itu dan pertarungan tak terelakkan,
ternyata ketua gerombolan itu adalah seekor monster laba-laba.
Apui dengan susah payah melakukan pertahanan diri hingga ia meledakkan salah
satu tong berisi bensin dalam gudang dekat pelabuhan itu. Ledakan itu berhasil
terpantau oleh Cosmic Lion, pesawat induk Andro. Andro pun segera terjun ke TKP
dan ia bertemu dengan monster laba-laba tersebut, lalu untuk pertama kalinya ia
berubah menjadi Ksatria Komando.
Pertarungan berlangsung cukup sengit, tiba-tiba dari balik api yang membakar
gudang, seorang besosok muncul dan ia mengakui dirinya adalah Apui. Apui dan Zoar
akhirnya bertarung bersama menghancurkan monster laba-laba itu dan Zoar berhasil
memusnahkannya dengan tebasan laser bladenya walau sempat berselisih sesaat
dengan Apui.
Apui dan Zoar berkawan secara tak langsung, Zoar memberikan communicator
pada Apui dan Apui pun pergi meninggalkan TKP, sementara Zoar menyelidiki tentang
isi kopor itu yang berupa cairan bernama 'Holly Water'. dari pemberitahuan Apui
sebelumnya bahwa cairan itu dapat mengontrol, dan mengubah perilaku seseorang,
bahkan mengubah sosoknya menajdi seekor monster. Andropun juga diberitahu oleh
Apui bahwa sosok-sosok pria berjas tersebut bekerja pada suatu organisasi assasin
bernama 'black Suit'.
Andro kembali berubah menjadi manusia dan ia asik melakukan penyelidikan
dan melakukan interogasi pada salah seorang pria berjas yang ada, namun
sial dia lengah dan mengakibatkan kakinya tertembak karena komplotan pria
berjas lainnya datang ke TKP tersebut. Walhasil Naruto ditolong oleh sosok
yang tadi siang memperhatikannya terus. sosok tersebut adalah seorang
Assasin!. Andros dan Assasin tersebut tampak saling dingin dan tidak
mempercayai. Andros yang masih sekarat akibat kakinya tertembak ditinggal
begitu saja oleh Assasin itu, namun datanglah lagi seseorang perempuan
cantik tampaknya ia juga seorang 'henshiner' bernama Suri, ia menyembuhkan
luka Andro lalu pergi begitu saja tanpa mau menerima ucapan terima kasih dari
Andro. Tampaknya Andro sedikit tertarik dengan sosok itu. Dalam kegelapan
malam itu, tampaknya komplotan pria berjas telah mengincar Apui dan Andro.
4.7. Desain terpilih
a. Karakter Andro Merupakan tokoh utama dari film Satria Komando ini, memiliki kekuatan yang
luar biasa dan memiliki pelindung tubuh seperti robot, dari hasil poling pada 50 orang
orang, sebanyak 29 orang memilih karakter a, dan 2i orang lainnya memilih karakter b
a b
Gambar 4.11. Alternatif Andro
b. Karakter Apui Apui merupakan karakter siluman yang berpihak kepada Andro dan memiliki
kekuatan element api. Sebanyak 13 orang memilih karakter A, dan 37 orang memilih
karakter B.
a b Gambar 4.12. Karakter Apui C. Karakter Rang Rang merupakan tokoh antagonis dalam film ini kepribadiannya yang licik dan
kekuatan yang magis membuatnya sulit dikalahkan.sebanyak 27 orang memilih
karakter A, dan 23 orang memilih karakter B.
a b Gambar 4.13. Karakter Rang
Proses desain
Gambar 4.14. proses andro
Gambar 4.15. perbandingan Andro dengan tokoh animasi
A b c
Gambar 4.16. pross pembuatan tangan
Postur tubuh Andro disesuaikan dengan postur seorang satria Jawa kuno
yang memiliki kalung dan gelang sebagai tanda kebesaran karena motif yang ada
pada tubuh dapat membedakan kasta dan tahta. Demikian juga dalam proses
pembentukan tanangan diambil berdasarkan gabungan antara gelang yang ada pada
wayang ditambah dengan eksisting yang ada maka didapatlah bentuk tangan dari
karakter Andro
Gambar 4.17. proses pembuatan apui
Gambar 4.18 proses pengambilan armor
A b c
Gambar 4.19 proses pembuatan tangan
Penggambaran kostum di ambil dari eksisting seorang adipati yang
independen sama dengan karakter Apui yang tidak memihak siapapun. Sebagai
penggambaran karakter Bima yang perkasa yag terkenal dengan kuku bimanya ,
maka desain yang di buat memiliki kuku yang tajam dan memiliki senjata tambahan
pada lengannya .
Gambar 4.20 proses Rang
Gambar 4.21 proses Suri
Gambar 4.22 esisting
Salah satu senjata yang dimiliki oleh pejuang wanita pada masa Jawa kuno
selain keris dan tombak ada juga pecut dan biasanya digunakan oleh wanita.
Perhiasan yang di gunakan sebagai tanda kebesaranpun tidak seberapa mencolok
malah dapat dikatakan kecil, itu karena pada saat itu wanita diposisikan sebagai
pendamping saja.