PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

66
PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH PEMASANGAN TANKI HIDRAULIK PADA PRODUK WATER TRUCK MENGGUNAKAN METODE QFD DI PERUSAHAAN HEAVY EQUIPMENT Oleh Muhamad Imam Ghozali NIM : 004201305014 Diajukan ke Fakultas Teknik President University untuk memenuhi persyaratan akademik mencapai gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2019

Transcript of PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

Page 1: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH

PEMASANGAN TANKI HIDRAULIK PADA

PRODUK WATER TRUCK MENGGUNAKAN METODE QFD

DI PERUSAHAAN HEAVY EQUIPMENT

Oleh

Muhamad Imam Ghozali

NIM : 004201305014

Diajukan ke Fakultas Teknik President University untuk

memenuhi persyaratan akademik mencapai gelar Sarjana Teknik

pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri

2019

Page 2: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

i

REKOMENDASI PEMBIMBING AKADEMIK

Skripsi berjudul “Perancangan Alat Bantu Untuk Menurunkan Waktu Assy

Tanki Hidraulik pada Produk Water Truck Menggunakan Metode QFD di

PT. UTPE” yang disusun dan diajukan oleh Muhamad Imam Ghozali sebagai

salah-satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu (S1) pada

Fakultas Teknik telah ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah

skripsi. Oleh karena itu, Saya merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.

Cikarang, Indonesia, Maret 2019

Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, MT.

Page 3: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyakan bahwa skripsi yang berjudul “Perancangan Alat Bantu Untuk

Menurunkan Waktu Assy Tanki Hidraulik pada Produk Water Truck

Menggunakan Metode QFD di PT. UTPE” adalah hasil pengetahuan terbaik

saya dan belum pernah diajukan ke Universitas lain maupun diterbitkan baik

sebagian maupun keseluruhan.

Cikarang, Indonesia, Maret 2019

Muhamad Imam Ghozali

Page 4: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH

PEMASANGAN TANKI HIDRAULIK PADA PRODUK WATER

TRUCK MENGUNAKAN METODE QFD DI PERUSAHAAN

HEAVY EQUIPMENT

Oleh

M. Imam Ghozali

NIM : 00420305014

Disetujui Oleh :

Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, MT.

Pembimbing Skripsi

Ir. Andira Taslim, MT

Kepala Program Studi Teknik Industri

Page 5: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

iv

ABSTRAK

PT. UTPE merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang alat

berat untuk memenuhi permintaan bisnis pertambangan batu bara. Dalam

menunjang operasinya, salah-satu produk yang di produksi adalah Water Truck.

Di era yang modern ini banyak pesaing dalam menciptakan kualitas yang terbaik

untuk konsumen. Banyak perusahaan yang terus menjaga efisiensi dalam proses

manufaktur suatu produk, dengan cara mengurangi defect yang begitu banyak

terjadi di setiap proses manufaktur. Penelitian ini dilakukan Di bagian Assembly

dan Engineering yang berkawasan di jababeka 1. Permasalahan yang biasa

ditemukan ialah seringnya terjadi defect pada produk dan keluhan pada operator.

Hal ini menyebabkan barang menjadi NG (No good) pada proses pemasangan

bracket tanki hidraulik yang telah di lakukan. Banyak produk yang tidak sesuai

dengan standart inspeksi Quality Control / kebutuhan konsumen maka yang

dilakukan adalah rework. Dengan meningkatkan kualitas dan penurunan defect,

maka dilakukan analisa dengan menggunakan metode QFD (Quality Function

Deployment). Tahapan ini akan dibantu dengan cara Voice of Costumer yang

berguna dalam mengetahui keinginan para konsumen dan untuk meningkatkan

kualitas dengan cara menggunakan House of Quality. Metode ini merupakan

metode desain yang berfokus pada rancangan alat bantu jig. Dengan efisiensi

mengurangi operator yang sebelumnya dilakukan oleh dua operator dan setelah

perbaikan bisa dilakukan oleh satu operator pemasangan bracket tanki hidraulik.

Diharapkan dengan adanya alat bantu jig dapat mengurangi defect pada produk dan

memperbaiki proses kerja operator.

Kata Kunci : NG, Setting alat bantu, voice of customer, water truck, Quality

Function Deployment (QFD), House of Quality

Page 6: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla atas segala rahmat, karunia dan

hidayah-NYA, Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil thesis dengan

baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata

kuliah dan merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik industri di

Fakultas Teknik President University. Program internship ini bermanfaat bagi

mahasiswa untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan tentang dunia kerja,

agar dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian praktek kerja. Dalam

penulisan laporan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan

semua pihak, sehingga laporan ini dapat disusun. Dengan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. H. M. Yani Syafei, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Jazaakallohu khoiron atas bimbingan yang diberikan.

2. Ibu Ir. Andira Taslim, MT selaku Kaprodi Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Industri yang selalu membimbing & memotivasi kami. Jazaakillahu

khoiron. Semoga Alloh menjaga Ibu dalam kebaikan.

3. Bapak Ir. Hery Hamdi Azwir, M.T, selaku dosen penguji dan pembimbing

skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini. Jazaakallohu khoiron atas bimbingan yang

diberikan.

4. Bapak Ir. Adi Saptari. M.Sc Ph.D, selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Jazaakallohu khoiron atas bimbingan yang diberikan.

5. Bapak Akhmad Arifin selaku pembimbing lapangan dalam memberikan

arahan, saran mengenai kegiatan dalam perusahaan. Jazaakallohu khoiron

atas bimbingan yang diberikan.

6. Ibu Khomsatun, Bapak Daryatin Hermanto & Nurul Azizah selaku Istri saya

yang selalu memberikan do’a yang terbaik serta dukungannya.

Page 7: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

vi

Jazaakumullohu Khoiron. Semoga Alloh senantiasa memberikan hidayah &

umur yang panjang dalam kebaikan kepada beliau.

7. Rekan-rekan kerja saya di PT. United Tractors Pandu Engineering yang

telah memberikan saran, kritikan & lain sebagainya yang bersifat

membangun. Jazaakumullohu khoiron untuk kalian.

8. Teman-teman Jurusan Industrial Engineering khusunya batch 2013 yang

saling memberikan motivasi. Semoga Alloh mudahkan langkah kita.

9. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebut satu per satu yang sudah

memberikan semangat & motivasi. Semoga Alloh memberikan keberkahan

kepada kalian semua.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu kritik, pendapat dan saran yang membangun dari pembaca sangat

dinantikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya, Aamiin.

Cikarang, Maret 2019

Muhamad Imam Ghozali

Page 8: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

vii

DAFTAR ISI

REKOMENDASI PEMBIMBING AKADEMIK ................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.5. Asumsi Penelitian ..................................................................................... 3

1.6. Sistematika Penelitian .............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

2.1. Pengertian Water tank .............................................................................. 5

2.2 Jig & Fixture ............................................................................................. 7

2.3. Ergonomi .................................................................................................. 7

2.3.1. Ruang Lingkup Ergonomi ................................................................. 8

2.4. Tujuan Ergonomi ...................................................................................... 8

2.5. Pengembangan dan Perancangan Produk ............................................... 8

Page 9: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

viii

2.5.1. Perspektif dalam Pengembangan dan Perancangan Produk ........... 9

2.5.2. Karakter Pengembangan Produk .................................................... 10

2.5.3. Design Perancangan Alat Bantu dan Pemodelan ........................... 10

2.5.4. Computer Aided Design .................................................................. 12

2.6. Concept Development Proses ................................................................. 13

2.7. Quality Function Deployment (QFD) .................................................... 15

2.7.1. Tahapan Dalam Perencanaan Quality Function Deloyment ........... 16

2.7.2. Matriks Perencanaan Produk (House of Quality) ............................... 17

2.7.3. Langkah Pembuatan House of Quality ........................................... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 23

3.1. Langkah-Langkah Penelitian .................................................................. 23

3.2. Observasi ................................................................................................ 23

3.3. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah .......................................... 24

3.2. Studi Literatur ......................................................................................... 24

3.3. Perancangan Produk ............................................................................... 25

3.4. Analisis Hasil Observasi Awal ............................................................... 25

3.5. Penyusunan Konsep ............................................................................... 26

3.6. Analisa Hasil dan Pembahasan ............................................................... 26

BAB IV DATA DAN ANALISA ....................................................................... 27

4.1. Observasi ................................................................................................ 27

4.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ........................................................ 32

4.2.1. Voice of Customer ........................................................................... 32

4.2.2. Quality Function Deployment ......................................................... 35

4.3. Penyusunan Konsep ............................................................................... 40

4.3.1 Penyusunan Konsep Ide .................................................................. 41

4.3.2 Detail Rancangan ............................................................................ 45

Page 10: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

ix

4.3.3 Prototype ......................................................................................... 46

4.3.4 Implementasi ................................................................................... 47

4.3.5 Analisis Perbandingan ..................................................................... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 52

5.1. Simpulan ................................................................................................. 52

5.2. Saran ....................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53

Page 11: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kendaraan produk Water Truck ................................................. 5

Gambar 2.2. Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik ............................ 6

Gambar 2.3. Aplikasi Software CAD ( Sumber: Porter, 1996, Penjelasan

CAD ) ........................................................................................ 12

Gambar 2.4. Perimeter Gambar (Sumber : Porter, 1996, Penjelasan CAD) 13

Gambar 2.5. Proses Konsep Pengembangan Produk (Sumber: Ulrich dan

Eppinger 2012: 94, concept Development) .............................. 14

Gambar 2.6. 4 fase Quality Function Deployment (Sumber: Ulrich dan

Eppinger 2012: 94, concept Development) .............................. 16

Gambar 2.7. House of Quality (Sumber: Cohen, 1995) ................................ 17

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian .............................................................. 23

Gambar 3.2. Tahapan pengerjaan House of Quality (Sumber: Urlich and

Appinger, 2012) ........................................................................ 25

Gambar 4.1. Unit Water Truck / Water Tank (Sumber : Data Perusahaan,

2019) ......................................................................................... 27

Gambar 4.2. Bracket Tanki Hidraulik dan Tanki Hidraulik yang Sudah

Menempel Pada Unit Water Truck. (Sumber : Data Perusahaan,

2018) ......................................................................................... 29

Gambar 4.3. Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik (Sumber : Data

Perusahaan, 2018) .................................................................... 29

Gambar 4.4. Check Sheet Hasil Inspeksi Quality Control. (Sumber : Data

Perusahaan, 2018) .................................................................... 31

Gambar 4.5. Konsep Pertama (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering

PT. UTPE) ................................................................................ 41

Gambar 4.6. Konsep Ide kedua (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering

PT. UTPE) ................................................................................ 42

Gambar 4.7. Konsep Ide ketiga (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering

PT. UTPE) ................................................................................ 43

Gambar 4.8. Desain template/ Jig menggunakan ZWCAD (Sumber: Design

Produk Divisi Enginnering PT. UTPE) .................................... 45

Page 12: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

xi

Gambar 4.9. Jig Assembly (Sumber: Data Part Design PT. UTPE) ............. 46

Gambar 4.10. Perbaikan Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik

(Sumber: Data Perbaikan jig di PT. UTPE) ............................ 47

Gambar 4.11. Uji Coba Posisi Pemasangan Tanki Hydraulic (Sumber: Data

Perbaikan Jig di PT. UTPE) ..................................................... 48

Gambar 4.12. Hasil Ispeksi setelah adanya alat bantu (Sumber: Data

Checksheet di PT. UTPE) ......................................................... 49

Page 13: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

xii

DAFTAR TABEL

Table 4.1. Data Keluhan ................................................................................... 31

Table 4.2. Data Kebutuhan Operator ................................................................ 33

Table 4.3. Tingkat Kepentingan Atribut dari Respon Teknis ........................... 33

Table 4.4. Nilai Target dari Respon Teknis ...................................................... 36

Table 4.5. Optimization (Sumber: Laporan Optimizate di PT. UTPE) ............ 37

Table 4.6. Relation Metric (Sumber: Data Relation Metric di PT. UTPE) ...... 38

Table 4.7. Correlation Metric(Sumber: correlation Metric di PT. UTPE) ........ 39

Table 4.8. Prioritas (Sumber: Tabel Prioritas di PT. UTPE) ............................ 40

Table 4.9. Teknis Respon (Sumber: Teknis Respon PT. UTPE, 2018) ............ 44

Table 4.10. Penilaian score Konsep (sumber: Penilaian konsep Di PT. UTPE) 44

Table 4.11. Tabel Biaya (Sumber: Perhitungan Harga Jig Bracket tanki

hidraulik) .......................................................................................... 47

Table 4.12. Hasil Wawancara ............................................................................. 50

Table 4.13. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perbaikan .............................. 51

Page 14: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

xiii

DAFTAR ISTILAH

NG (No good) : Sebuah keadaan dimana sebuah barang/ produk tidak sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan.

Jig : Alat bantu di dalam Produksi

Rework : Proses memperbaiki kembali produk yang salah

Defect : Kesalahan dalam produk.

Crack : Keadaan patah pada produk.

Centrik : Keadaan kontur tidak center terhadap benda kerja.

Voice of Costumer : Suara Pelanggan

House of Quality : Rumah kualitas

Customer Needs : Keinginan dari Costumer sesuai dengan kebutuhan.

QFD : Sebuah metode dalam mengendalikan kualitas sebuah

produk dengan memberikan proses perencanaan demi

memenuhi kebutuhan konsumen.

Priority : Sebuah kebutuhan yang harus diutamakan dalam proses

pengerjaan.

Relation metric : Sebuah metode yang berfungsi untuk mengetahui nilai

kontribusi antara respon kebutuhan dan keinginan

konsumen.

CAD : Sebuah metode yang berfungsi untuk penggambaran sebuah

produk yang diinginkan dengan bantuan computer.

Page 15: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman yang serba canggih persaingan antar perusahaan

sangatlah kompetitif. Di sisi lain, meningkatnya berbagai infrastruktur publik

dengan teknologi terbaru, mengakibatkan konsumsi terhadap energi semakin

meningkat. Kebutuhan akan energi harus segera terpenuhi demi menjaga

kelangsungan hajat hidup manusia. Berbagai alternatif sumber energi di Indonesia

telah banyak dikembangkan. Namun pertambangan batu bara masih menjadi

ladang bisnis yang menjanjikan setelah beberapa tahun silam mengalami

penurunan harga yang cukup signifikan. Dengan membaiknya perdagangan batu

bara pada 2 tahun terakhir. Berakibat pada permintaan unit-unit operasi

pertambangan batu bara semakin meningkat.

PT. UTPE yang merupakan perusahaan manufacturing dan engineering alat berat

di Indonesia menyediakan berbagai jenis transportasi di berbagai sektor bisnis.

Antara lain : sektor mining / pertambangan, sektor minyak dan gas, sektor

kehutanan dan perkebunan, sektor konstruksi dan industrial, peralatan supporting

hingga spare parts. Namun 60 % sektor bisnis perusahaan alat berat memfokuskan

pada sektor mining / pertambangan baik unit yang terlibat langsung proses

pertambangan maupun unit supporting. Produk-produk yang diproduksi adalah

HD Vessel, Trailer, Water Truck, Tower lamp, dan lain-lain. Berbagai tantangan

terhadap tuntutan konsumen yang harus segera direalisasikan demi menjawab

ekpektasi customer. Dengan inovasi maupun improvement secara berkelanjutan

diharapakan bisa menjadi solusi untuk meningkatan demand dari customer di era

yang serba kompetitif ini.

Dalam proses manufaktur, banyak pekerjaan yang dilakukan secara manual &

masih memerlukan alat bantu. Salah-satunya dalam proses assembling unit Water

Truck. Water Truck adalah salah-satu unit supporting dalam area off road

pertambangan yang mempunyai fungsi sebagai unit penyiraman jalan di area

tambang. Permasalahan yang terjadi di Perusahaan Alat Berat ini adalah ketika

Page 16: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

2

kesulitan dalam setting produk. Produk yang diambil adalah Water Tank.

Permasalahan yang terjadi. Didalam Perusahaan “Heavy Equipment” ini sering

terjadi banyak komplain konsumen terhadap produk Water Tank yang

ketidaksesuaian dengan apa yang diinginkan customer. Tingkat defect setelah

pengiriman produk Water Tank oleh Departemen engineering masih terbilang

tinggi.

Dijelaskan bahwa dalam kurun waktu 3 bulan banyak keluhan operator dan defect

yang terjadi meliputi ketidak centeran bentuk oval terhadap diameter lubang

chasis, Kemiringan Tangki pada saat selesai pada saat sudah terpasang. Tingginya

jumlah Defect dari komplain konsumen produk akan dikembalikan dan produk

tersebut akan di rework mulai dari awal. Berdasarkan Permasalahan yang telah

dijelaskan di atas, maka perlu diadakannya Perancangan Jig dalam proses setting

produk Water Tank. Suatu produk yang dikatakan baik jika disesuaikan terhadap

kebutuhan konsumen. Metode yang mampu menganalisa kebutuhan konsumen

adalah dengan menerapkan Quality FuntionooDevelopment atau sering disebut

QFD. Dari latar belakang tersebut maka diangkatlah menjadi sebuah Laporan

Skripsi dengan judul “Perancangan alat bantu untuk mempermudah pemasangan

Tanki Hidraulik pada produk Water Truck dengan metode QFD di “Perusahaan

Heavy Equipment”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka permasalahan yang dihadapi dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana karakteristik Customer need pada proses setting bracket tanki

hidraulik?

2) Bagaimana desain jig yang sesuai dengan Bracket Tanki Hidraulik?.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan terhadap penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui karakteristik Customer Need pada proses setting Bracket

Tanki Hidraulik.

Page 17: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

3

2) Untuk membuat desain jig yang sesuai dengan kebutuhan Bracket Tanki

Hidraulik.

1.4. Batasan Masalah

1) Penelitian dilakukan di Perusahaan Heavy Equipment di line produksi untuk

assembling unit Water Truck.

2) Pembahasan penelitian hanya memfokuskan pada proses assembling.

3) Fokus masalah yang diajukan adalah masalah mendesain jig yang sesuai

dengan kebutuhan Bracket Tanki Hidraulik.

1.5. Asumsi Penelitian

1) Menganggap aktivitas produksi di line lain dalam kondisi normal.

2) Perancangan alat bantu dengan metode Quality Function Deployment (QFD)

hanya sampai tahap 1 yaitu diagram House of Quality (HOQ).

3) Perancangan alat bantu dikerjakan di dalam internal perusahaan.

4) Semua data yang didapat bersifat akurat dan valid.

1.6. Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran tentang penyusunan tugas akhir skripsi ini, berikut

ini disajikan sistematikanya yang terdiri dari

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan asumsi

penelitian yang di lakukan di Perusahaan Heavy Equipment

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas terkait studi literatur / tinjuan pustaka yang

berkaitan dengan penelitian. Seperti metode penelitian, tools

pendukung, serta lieratur-literatur lainnya yang bisa menjadi

rujukan penelitian.

Page 18: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

4

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini membahas mengenai rancangan kerangka penelitian untuk

pengumpulan data, analisis data serta pemecahan masalah.

BAB IV Pengumpulan dan Analisis Data

Bab ini berisi mengenai aktivitas-aktivitas pengumpulan data serta

analisis terkait before after dari penelitian

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan uraian dari penutup tugas akhir skripsi ini yang

terdiri dari kesimpulan hasil analisis dan pembahasan, serta saran

yang mungkin dapat diterapkan oleh perusahaan.

Page 19: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Water tank

Kendaraan pengankut air yang digunakan untuk menyirami jalanan pada

pertambangan (Water Spraying), penyiraman dilakukan oleh Water tank (Water

Truck) tetapi penyiraman oleh unit ini tidak menyebabkan becek atau bahkan

banjir, penyiraman ini berfungsi mengurangi debu-debu yang berterbangan pada

jalanan tambang, selain itu fungsi lainya juga yang tak kalah penting adalah untuk

mencegah kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu kondisi gelap yang

disebabkan oleh debu yang berterbangan karena jalanan di pertambangan tidak

menggunakan aspal melainkan tanah, sehingga ketika ada kendaraan melintas

banyak sekali debu yang berterbangan di jalanan pertambangan, akibat dari debu-

debu tersebut dapat menyebabkan kecelakaan seperti tabrakan antara kendaraan

atau alat-alat berat maupun mobil operational yang melintas dikarenakan jarak

pandang yang terbatas seperti yang disajikan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kendaraan produk Water Truck

Dari permasalah pertambangan yang ada, mengakibatkan banyaknya permintaan

pada unit atau kendaraan water tank ( water sprayer ) di perusahaan Perusahaan

Heavy Equipment, Tetapi pada proses perakitan atau assembling kendaraan water

tank terdapat masalah yang timbul pada proses pemasangan bracket tanki

hidraulik dan pemasangan tanki hidraulik.

Page 20: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

6

Proses pemasangan bracket tanki oli hydraulic langsung dilakukan diatas unit/

Truck, sehingga pemasanganya menjadi sulit karena tempat yang sempit, untuk

melakukan proses pemasangan bracket tanki hidraulik dilakukan oleh dua pekerja

atau bahkan terkadang lebih, dengan area yang sempit seringkali operator

mengalami kelelahan dan nyeri pada bagian pinggang serta kaki. bracket tanki oli

hydraulic tersebut berfungsi untuk menopang tanki oli hydraulic yang berisi

sekitar 200 liter sehingga dibutuhkan konstruksi bracket yang kuat, kuat dari

goncangan maupun getaran yang notabene unit itu akan selalu bergetar ketika

mesin dinyalakan apa lagi ketika berjalan akan ada gaya dorong, Tarik,

goncangan. Pemasangan bracket tanki hidraulik diperuntukan untuk tempat tanki

hidraulik, tanki hidraulik itu berfungsi untuk menampung atau menyimpan oli

hydraulic yang berfungsi untuk mengalirkan ke semua sytem hydraulic supaya

bisa menjalan kan system-system hidraulik dengan menggunakan pressure

hidraulik. Proses pemasangan bracket tanki hidraulik dilakukan oleh dua orang

pekerja seperti yang disajikan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik

Proses yang dilakukan oleh dua orang pekerja pada gambar 2.2 kita bisa melihat

kendala atau permasalahan yang timbul, terlihat dua orang pekerja yang sedang

mengankat bracket tanki hidraulik secara maual, secara bersamaan operator 1

Page 21: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

7

menahan bracket supaya bisa terpasang, operator ke dua bertugas menahan dan

memasangkan baut sebagai penguncinya

2.2 Jig & Fixture

Jig dan fixture merupakan sebuah alat bantu didalam lingkup produksi yang

digunakan pada proses manufaktur, sehingga dihasilkan duplikasi part yang

akurat. Jig dan fixture biasanya dibuat secara khusus sebagai alat bantu proses

produksi untuk mempermudah dalam penyetingan material yang menjamin

keseragaman bentuk dan ukuran produk dalam jumlah banyak (mass product)

serta untuk mempersingkat waktu produksi (Hoffman,1996). Jig didefinisikan

sebagai piranti/peralatan khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan

pada komponen yang akan dimesin. Alat bantu produksi yang dibuat tidak hanya

menempatkan dan memegang benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong

ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk

mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya. Pada dasarnya,

jig yang kecil tidak dibaut atau dipasang pada meja kempa gurdi (drill press

table). Namun untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig biasanya perlu

dipasang dengan kencang pada meja. Fixture adalah peralatan produksi yang

menempatkan, memegang dan menyangga benda kerja secara kuat sehingga

pekerjaan pemesinan yang diperlukan bisa dilakukan. Blok ukur atau feeler gauge

digunakan pada fixture untuk referensi atau setelan alat potong ke benda kerja.

Fixture harus dipasang tetap ke meja mesin dimana benda kerja diletakkan.

Keduanya memegang benda kerja. Tetapi jig mengarahkan alat potong ketika

operasi berjalan, sedangkan fixture tidak. Fixture dibuat lebih kuat dan berat dari

jig dikarenakan gaya perkakas yang lebih tinggi.

2.3. Ergonomi

Dalam buku konsep ergonomi desain produk (Syafei at.all, 2018) kata ergonomi

berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergos (kerja) nomos (aturan) sehingga

diterjemahkan menjadi aturan kerja atau dalam makna yang lebih luas adalah

segala aktivitas manusia yang dilakukan, baik di pabrik, kantor, kehidupan

masyarakat maupun aktivitas lainnya harus diatur dan dikelola berdasarkan suatu

aturan yang sedemikian rupa sehingga dapat menempatkan manusia sebagai sosok

Page 22: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

8

yang manusiawi dan ilmiah dimana manusia dapat menunjukan kinerjanya

semaksimal mungkin dengan memperhatikan kemampuan dan keterbatasannya

(capabilities & limitations), Syafei at.all (pullat 1992). Secara sederhana

ergonomi dapat dikatakan sebagi ilmu pengetahuan yang dapat membuat sesuatu

menjadi nyaman dan efisien (Adam, 2009).

2.3.1. Ruang Lingkup Ergonomi

Dalam pekerjaan, ergonomi memiliki peran besar. Seluruh bidang pekerjaan

selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi itu berlaku di dunia kerja sehingga para

pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan rasa nyaman

tersebut maka akan bermanfaat bagi produktivitas kerja yang diharapkan dan

mampu meningkat (Suhardi B, 2008). Secara umum, ergonomi di dunia kerja

memperhatikan hal-hal berikut:

1) Bagaimana orang melakukan pekerjaan mereka

2) Bagaimana posisi dan gerak tubuh digunakan saat bekerja

3) Peralatan yang mereka gunakan

4) Apa efek atau efek dari faktor-faktor ini terhadap kesehatan dan kenyamanan

kerja.

2.4. Tujuan Ergonomi

Secara umum tujuan ergonomic adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan car pencegahan cidera

dan penyakiat akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, dan

mengupayahkan promosi dan kepuasaan kerja.

2) Untuk peningkatakan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas

kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir secara tepat dan meningkatkan

jaminan sosial selama kurun waktu usia produktif maupun juga setelah

produktif.

2.5. Pengembangan dan Perancangan Produk

Penerapan proses perancangan ini terhadap berbagai masalah dalam berbagai

kompleksitasnya dengan menemukan dan merencanakan suatu proses atau

komponen sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan (Veronica, Melisa, 2005).

Page 23: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

9

Perancangan produk adalah suatu proses dalam pengambilan keputusan dengan

menggunakan teori matematika, ilmu Teknik, dan sains untuk diterapkan dengan

sumber daya secara optimal sehingga dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, Berdasarkan Accreditation Board of Engineering and Technologt

(2002). Umumnya dalam mengembangkan dan merancang suatu produk, perlu

pemahaman terhadap dasarnya yang meliputi tantangan yang akan dihadapi dalam

pengembangan produk, perspektif terhadap tahapan-tahapan kriteria keputusan

yang dihadapi dan karakter dari pengembangan produk.

2.5.1. Perspektif dalam Pengembangan dan Perancangan Produk

Produk merupakan sesuatu barang yang dijual oleh sebuah perusahaan kepada

konsumen. Dari pengembangan produk yang telah terbuat akan mengalami suatu

perkembangan dimana diawali dari sebuah masukan dari para konsumen dan dari

masukan pendapat dari konsumen maka inovasi produk dibuat lebih menarik lagi

daya beli konsumen. Jadi Pengembangan produk suatu aktivitas yang diawali dari

sebuah persepsi dari sebuah peluang pasar, yang selanjutnya akan diakhiri dengan

suatu proses produk produksi, penjualan dan pengiriman produk (Ulrich dan

Eppinger 2012:2).

Bermacam produk banyak melakukan pengembangan terhadap produk yang

efektif dengan mensejajarkan dari beberapa fakto yang dapat mempengaruhi

dengan baik, dan factor yang mendominasi adalah karena mereka dipengaruhi

pasar konsumen yang dapat berubah secara cepat. Adapun kasus dimana

perkembangan produk yang berlangsung lambat dan perlahan. Dalam situasi yang

semakin maju perubahan industry dengan cepat berubah ataupun stabil

pengembangan produk tetap memiliki resiko yang tinggi.

Keberhasilan pengembangan produk sangat bergantung dari respon konsumen.

Produk yang dihasilkan dari perusahaan dapat dikatakan sukses apabila terdapat

respon positif dari konsumen yang diiringi dengan tindakan dan keinginan untuk

membeli suatu produk. Identifikasi terhadap kebutuhan konsumen adalah fase

awal dalam proses pengembangan produk, karena tahapan awal ini merupakan

penentuan arah dari pengembangan suatu produk (Ulrich dan Eppinger, 2012, 2).

Page 24: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

10

2.5.2. Karakter Pengembangan Produk

Terbagi menjadi 5 karakter dalam pengembangan produk. Karakter tersebut dapat

disesuaikan dengan tujuan dan kemampaun sebuah perusahaan, lima tipe ini

sebagai berikut:

1) Tipe generic (market pull), untuk tipe ini perusahaan memulai dengan

peluang pasar lalu menemukan teknologi yang tepat untuk memnuhi

konsumen. Contoh pada penerapan type ini adalah barang-barang untuk

keperluan alat bantu kerja, olahraga dan furniture.

2) Type technology push, untuk tipe ini perusahaan memulai dengan suatu

teknologi baru, yang selanjutnya mendapatkan pasar yang sesuai. Perbedaan

dari tipe market pull adalah pada tahap perencanaan yang melibatkan

kesesuaian antara kebutuhan pasar dan teknologi. Diasumsikan bahwa

teknologi yang digunakan telah tersedia pada proses pengembangan konsep.

3) Produk platform, Untuk tipe ini diasumsikan bahwa perusahaan akan

membuat produk baru berdasarkan sub-sistem teknologi yang sudah ada.

Beberapa contoh yang dikembangakan menggunakan tipe ini adalah peralatan

elektronik, Komputer, dan printer.

4) Prosess intensive, karakter produk pada tipe ini sangat dibatasi dari proses

produksi. Dari awal proses produksi, proses dan produk harus dikembangkan

bersama-sama dan harus sudah dispesifikasikan. Contoh penggunaan prosess

intensive yaitu pada pengembangan bahan kimia, semikonduktor, dan

makanan ringan.

5) Customized, produk baru ini memungkinan adanya perubahan variasi dari

model yang sudah ada. Tipe ini diaplikasikan pada pengembangan produk

container, baterai, motor dan scalar.

2.5.3. Design Perancangan Alat Bantu dan Pemodelan

Desain alat bantu adalah proses mendesain dan mengembangkan alat-alat bantu,

metode dan teknik untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Tujuan utama

dalam mendesain alat bantu adalah menurunkan waktu dan biaya produksi dengan

tetap menjaga kualitas dan meningkatkan produksi (Daryus, 2005). Untuk

memenuhi tujuan tersebut maka perancang harus memenuhi hal-hal berikut:

Page 25: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

11

1) Menyediakan alat bantu yang sederhana dan mudah dioperasikan untuk

efisiensi maksimum.

2) Mengurangi pengeluaran dalam sebuah aktifitas dengan menghasilkan waktu

dan biaya serendah mungkin.

3) Mendesain alat bantu secara konsisten memproduksi komponen dengan

kualitas tinggi.

4) Meningkatkan laju aktifitas / produksi dengan alat bantu yang tersedia.

5) Mendesain alat bantu yang tidak mudah melakukan kesalahan dan mencegah

penggunaan yang tidak benar.

6) Memilih material yang akan memberikan umur alat bantu yang cukup.

7) Memberikan proteksi dalam desain alat bantu untuk keselamatan operator

yang maksimum.

Jumlah perencanaan dalam desain alat bantu sangat mempengaruhi sukses

tidaknya desain. Semua informasi dan spesifikasi yang berkaitan dengan produk

dievaluasi sehingga desain alat bantu yang paling efisien dan ekonomis bisa

ditentukan. Maka dari itu perancangan alat bantu harus memahami komponen dan

proses produksinya Ketika menganalisis gambar, Perancang harus memperhatikan

faktor-faktor berikut:

1) Ukuran keseluruhan dan bentuk komponen

2) Jenis dan kondisi material yang igunakan komponen

3) Jenis operasi pemesinan yang dilakukan

4) Derajat akurasi yang dilakukan

5) Jumlah yang dibuat

6) Permukaan buat pengkleman dan penepatan.

Dalam mendesain suatu produk, pemodelan produk merupakan fase yang paling

penting karena melalui pemodelan ini dapat dilihat dimensi, bentuk, warna, dan

spesifikasi solid ataupun rangka dari sebuah produk yang akan dibuat kemudian.

Pada masa sekarang ini komputer sudah menjadi kebutuhan yang mendesak dalam

berbagai bidang khususnya dalam memodelkan prosuk terutama produk teknik,

akan tetapi komputer tidak dapat mengganti peran perancang (Daryus, 2005).

Beberapa model tersebut diantaranya adalah sebagai berikut

Page 26: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

12

2.5.4. Computer Aided Design

CAD pada mulanya diartikan sebagai Computer Aided Drafting atau dalam

Bahasa Indonesia berarti penggambaran berbantu computer karena fungsi CAD

yang benar-benar dapat menggantikan meja gambar tradisional. Pada zaman

sekarang ini CAD biasanya diartikan sebagai Computer Aided Design atau dalam

Bahasa Indonesia berarti merancang berbantu computer yang mencerminkan

fungsi peralatan CAD modern yang melakukan berbagai hal lebih dari sekedar

penggambaran. Dalam dunia rekayasa (engineering) CAD sangat membantu

dalam merancang, mengembangkan dan mengoptimalkan fungsi suatu produk.

Tidak setiap perusahaan dapat memperoleh desain dengan biaya rendah dan

produk bermutu. Setiap perusahaan harus menentukan strategi generik mereka

apakah focus, diferensiasi ataukah pemimpin biaya (Porter,1996).

Secara lebih luas CAD juga digunakan dalam merancang berbagai peralatan dan

komponen-komponen dalam industri manufaktur, mulai dari rancangan

Konseptual, layout produk sampai pemasangan serta Analisa produk yang telah

dirancang dan yang akan diimplementasikan. Dalam dunia rekayasa bangunan,

CAD digunakan untuk merancang berbagai bangunan mulai dari skala kecil

(rumah) sampai skala komersial (perkantoran) dan perindustruan (pabrik).

Gambar 2.3. Aplikasi Software CAD ( Sumber: Porter, 1996, Penjelasan CAD )

Page 27: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

13

Dalam dunia rekayasa CAD menjadi teknologi yang sangat penting karena

kemampuan yang dapat menyelesaikan perancangan produk dalam waktu yang

relatif singkat dengan berbagai peralatan penunjang yang ada pada program CAD

yang dapat menggantikan semua peralatan yang digunakan dalam menggambar

secara manual. Biaya pengembangan produk yang telah dirancang dapat

diminimalisasi seefisien mungkin. Dengan menggunakan CAD, seorang desaigner

atau drafter (penggambar) dapat merancang, menggambar dan mengembangkan

produknya hanya melalui sebuah layar, mencetaknya dan menyimpannya apabila

diperlukan pengeditan pada suatu saat sehingga dapar menghemat banyak waktu.

Fungsi dari autocad adalah yaitu dapat mengukur lintasan atau bisa disebut

dengan perimeter lintasan gambar

Gambar 2.4. Perimeter Gambar (Sumber : Porter, 1996, Penjelasan CAD)

Fungsi autocad yaitu dapat mencari Panjang lintasan gambar yang akan diproses

tanpa harus menghitung seluruh gambar. Perimeter gambar ini sudah

menunjukkan hasil ukuran yang actual tanpa penambahan atau pengurangan dari

gambar. Parameter ini berfungsi sebagai perhitungan proses waktu dan estimasi

biaya jasa dan materal

2.6. Concept Development Proses

Berdasarkan spesifikasi teknik dan permintaan konsumen (Voice of Costumer)

akan diwujudkan konsep yang akan dapat mengarahkan kualitas produk secara

Page 28: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

14

umum diagram alir fase pengembangan konsep (Ulrich dan Eppinger 2012: 94),

Tersaji pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Proses Konsep Pengembangan Produk (Sumber: Ulrich dan Eppinger 2012: 94,

concept Development)

Tahapan proses tersebut dilakukan dalam Concept Development Process yang

terdiri dari bagian Marketing, Design, Manufactur dan Quality Control. Maksud

dari masing-masing tahapan adalah:

1) Mengidentifikasi Kebutuhan Konsumen

Tujuan dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen adalah untuk mengetahui

kebutuhan apa saja yang dibutuhkan konsumen dari sebuah produk yang akan

dirancang. Dengan melakukan interview terhadap konsumen secra langsung

maupun dengan cara pengambilan data dengan kuesioner.

a) Membuat spesifikasi Target

Sasarannya adalah menentukan spesifikasi produk, yang merupakan translasi

dari apa yang dibutuhkan oleh konsumen kedalam termologi teknis.

b) Analisis kompetisi produk

Untuk memahami spesifikasi produk yang sudah ada dipasaran maka

diperlukan Benchmark Competitive Product bertujuan untuk melakukan

perbandingan pada produk yang telah ada dipasaran melalui produk yang

akan dibuat sehingga mampu mengetahui keunggulan dari produk tersebut.

c) Pengembangan Konsep

Guna meneliti lebih jauh produk yang akan dibuat apakah sudah memenuhi

kebutuhan konsumen atau masih perlu dikembangkan.

Page 29: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

15

d) Pemilihan Konsep

Untuk menyeleksi konsep-konsep yang telah dibuat melalui metode screening

dan Scoring, sehingga didapatkan desain produk yang memenuhi kriteria

konsumen, biaya murah dapat diperoleh dan diperiksa (Quality Control).

e) Penyempurnaan Spesifikasi

Setelah melakukan pemilihan konsep maka dilakukan penyempurnaan

Spesifikasi berdasarkan produk dari konsep yang terpilih untuk

mendapatkkan spesifikasi terbaik sesuai kebutuhan.

f) Analisa secara ekonomi

Tujuannya adalah menghitung biaya pengembangan dan pembuatan untuk

jangka waktu tertentu serta untuk membuat model produk bernilai ekonomis.

g) Perencaan Proyek

Menetapkan jadwal Pelaksanaan proyek secara keseluruhan (Pengembangan

produk, peengadaian material Penetapan biaya produksi. Penentuan waktu

produk selesai, kontrol kualitas dan pengiriman ke konsumen)

2.7. Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) adalah sebuah metodologi dalam proses

perancangan dan pengembangan produk yang mampu mengintegrasikan voice of

costumer ke dalam proses perancangannya. QFD merupakan metodologi

terstruktur yang digunakan pada proses pengembangan dan perencanaan produk

untuk dapat menetapkan spesifikasi dari keinginan dan kebutuhan konsumen, dan

mengevakuasi secara sistematis kapabilitas terhadap suatu jasa atau produk untuk

dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (Cohen, 1995). Penerapan

QFD harus dibatasi oleh imajinasi seseorang. Target dasar QFD adalah untuk

memotivasi para pengembangproduk melalui metoda sistematis dalam

menyebarkan suara pelanggan (Voice of Costumer) terhadap rancangan desain.

Sehinga para perusahaan dapat mengevaluasi respon potensial untuk menghadapi

keinginan dan kebutuhan konsumen yang universal. Hal tersebut penting karena

hamper seluruh organisasi(bisnis) mengalami persaingan, seperti adanya

perubahan harga, introduksi produk baru, maupun melakukan inovasi produk

terhadap produk yang sudah ada. Beberapa keuntungan yang didapat dari

Page 30: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

16

implementasi QFD (yaitu: meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kepuasan

konsumen, meningkatkat komunikasi, meningkatkan produktivitas meningkatkan

keunggulan produk, mempersingkat time to market, mereduksi anggaran

perancangan, dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

2.7.1. Tahapan Dalam Perencanaan Quality Function Deloyment

Metode QFD mempunyai tahapan-tahapan pengembangan dan perencanaan yang

dengan empat fase model QFD Fase pertama adalah Voice of Costumer(VoC)

akan didapatkan keinginan dan kebutuhan konsumen. Pada selanjutnya yaitu

penentuan karakteristik dimana dapat diketahui kepentingan dari tiap karakteristik

dari produk yang akan dirancang, yang ke tiga adalah penentuan tingkat

kepentingan dari tiap karakteristik. Yang keempat adalah penentuan prioritas dari

karakteristik. Pada gambar 2.5. dapat dilihat urutan dari empat fase tersebut :

Gambar 2.6. 4 fase Quality Function Deployment (Sumber: Ulrich dan Eppinger 2012: 94,

concept Development)

4 face Quality Function Deployment (QFD) yang selalu digunakan dalam

menganalisa pengembangan produk. Dari tahapan inilah para perusahaan

mempunyai pandangan untuk perbaikan pada produk yang sudah ada menjadi

lebih inovatif kembali. Tahapan pengembangan dan perencanaan juga disebut

dengan matriks, mengenai matriks pengembangan dan perencaan QFD yaitu

sebagai berikut

Page 31: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

17

2.7.2. Matriks Perencanaan Produk (House of Quality)

Matriks tersebut menjabarkan tentang sebuah rumah kualitas atau bisa dikatakan

House of Quality (HOQ).

Pada tahapan 1 adalah mengkombinasikan Voice of Customer atau kebutuhan

pelanggan terhadap karakteristik teknis yang dilakukan oleh team agar dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan HOQ maka dapat ditentukan masing-

masing hubungan antara karakteristik teknis dengan Voice of Costumer sehingga

akan didapatkan mana yang paling prioritas dari karakteristik teknis. Setelah

didapatkan tingkat prioritas tersebut maka dalam perancangan perlu penekanan

terhadap karakteristis teknis yang paling prioritas sehingga dapat memenuhi

pelanggan. House of Quality juga dapat mempermudah proses dalam perancangan

produk sehingga mampu mendekati kebutuhan dan keinginan dari pelanggan

seluruh data yang diambil langsung dari pelanggan baik melalui interview

maupun kuesioner. Pengolahan metode QFD dengan bagan house of quality

seperti Gambar 2.6.

Gambar 2.7 House of Quality (Sumber: Cohen, 1995)

2.7.3. Langkah Pembuatan House of Quality

Berikut langkah-langkah pembuatan House of Quality:

Daftar Kebutuhan dan Keinginan Konsumen (Customer Needs)

Berisi data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian pasar tentang

kebutuhan dan keinginan konsumen. Bagian suara konsumen dalam House of

Page 32: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

18

Quality terdiri dan daftar-daftar berstruktur kebutuhan dan keinginan konsumen

yang telah didapat untuk perencanaan kualitas jasa. Langkah-langkah yang

dilakukan pada bagian ini adalah:

1) Mengumpulkan data mentah dari konsumen

2) Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan

3) Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki yaitu kebutuhan

primer, sekunder dan jika diperlukan tersier

4) Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan

5) Menganalisa hasil dan proses

Adapun contoh rumah kualitas yang saya akan terapkan kali ini adalah mengenai

“kamera” (index gambar di halaman terakhir). Sebagai contoh survey yang

dilakukan ke pelanggan/responden, para responden menginginkan kamera yang

ringan, mudah digunakan, terpercaya, mudah untuk stabil dan tidak ada

pencahayaan ganda.

Daftar Karakteristik Teknik (Technical Response)

Karakteristik teknis adalah pernyataan yang digunakan oleh perusahaan, bahasa

teknik dari sebuah organisasi yang digunakan untuk layanan-layanan jasa.

Karakteristik teknis untuk mengartikan kebutuhan dan keinginan konsumen (suara

konsumen). Atribut keinginan konsumen diterjemahkan kedalam karakteristik

teknis. Karakteristik teknis ini merupakan karakteristik kualitas perusahaan atau

mewakili suara penyedia jasa. Pada karakteristik teknis akan memperbaiki atap

atau lantai kedua dari Rumah Kualitas. Masing-masing karakteristik teknis harus

langsung mempengaruhi persepsi konsumen dan dijelaskan dalam bagian yang

diukur.

Contoh: mencocokan keinginan customer ke dalam bentuk teknis, contoh untuk

menghasilkan kamera yang ringan, maka komponen aluminium perlu digunakan

dalam kamera.

1. Membuat Matriks Hubungan Timbal Balik Antara Technical Response

(Technical Correlation)

Page 33: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

19

Atap dari Rumah Kualitas disebut matrik korelasi digunakan untuk

mengidentifikasi beberapa hubungan timbal balik antara masing-masing

teknis. Korelasi matrik adalah tabel segitiga yang menghubungkan

pendeskripsian teknis. Korelasi matrik menunjukkan hubungan dan

ketergantungan antara karakteristik teknis yang satu dengan yang lainnya.

2. Membuat Matriks Hubungan Antara Customer Needs dan Technical

Response

Langkah selanjutnya dalam membangun Rumah Kualitas adalah menyiapkan

persyaratan konsumen dan karakteristik teknis dan menentukan hubungan masing-

masing. Hubungan terbentuk antara persyaratan konsumen dan pendeskripsian

teknis dapat menjadi sangat membingungkan karena masing-masing persyaratan

pelanggan dapat mempengaruhi satu atau lebih pendeskripsian teknis dan

sebaliknya.

Matrik hubungan dibangun berdasarkan hubungan antara kebutuhan dan

keinginan nasabah dengan karakteristik teknis bank. Untuk perhitungannya maka

didefinisikan nilai hubungan (relationship volume) antara elemen kebutuhan

pelanggan terhadap karakteristik teknik, yaitu:

Nilai 5 berarti hubungan berpengaruh sangat kuat atau dengan simbol

3 berarti hubungan berpengaruh kuat atau dengan simbol

1 berarti hubungan berpengaruh lemah atau dengan simbol

0 berarti tidak ada hubungan atau tidak ada simbol

Contoh: hubungan spesifikasi teknis kamera daya rendah degan keinginan

customer berupa mudah digunakan memiliki hubungan yang lemah sehingga

diberi tanda low relationship.

Tingkat Kepentingan Pelanggan (Rate Customer Importance)

Page 34: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

20

Kolom tingkat kepentingan merupakan untuk mencatat seberapa penting masing-

masing kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada tiga tipe data yang sering

digunakan, yaitu: Absolute Importance, Relative Importance, dan Ordinal

Importance. Pada penelitian ini digunakan Absolute Importance. Lima skala

dalam Absolute Importance (Cohen, 1995) adalah sebagai berikut:

Nilai 1 = Tidak penting sekali

2 = Sedikit penting

3 = Penting bagi

4 = Sangat penting

5 = Paling penting

Contoh: dalam hal ini tingkat kepentingan pelanggan/ rating berada di sebelah

keinginan customer. Bedasarkan data yang diperoleh terdapat nilai kepentingan

(rating), semakin tinggi ratingnya semakin pentingnya suatu keinginan responden

untuk diperlukan. Dalam hal ini, reliable/ terpercaya mendapatkan rating tertinggi.

3. Penentuan Posisi Produk

Nilai posisi perusahaan menggambarkan perbandingan antara pelayanan jasa yang

diamati sebagai objek dengan pelayanan jasa pesaingnya. Nilai posisi perusahaan

dibagi dua kategori, yaitu penilaian kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan

konsumen dan karakteristik teknik produk.

Contoh: pada bagian sebelah relationship matrix terdapat penilaian customer

terhadap perusahaan lain (company A dan company B)

4. Penentuan Nilai Target (Technical Target)

Technical Target merupakan skor perusahaan dan nilai target dari karakteristik

teknik perusahaan. Nilai target merupakan keluaran (output) fisik dari HOQ

berupa rangkaian seluruh proses dalam mendapatkan informasi, struktur, dan

tingkatan pengembangan desain produk atau jasa yang diinginkan.

Page 35: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

21

Contoh: technical target terdapat pada bagian paling bawah house of quality,

dalam diagram ini disebut our importance rating. Berupa nilai dari masing

spesifikasi teknis untuk memenuhi keinginan pelanggan. Semakin tinggi nilai

rating, maka semakin perlu spesifikasi teknis tersebut diterapkan.

Page 36: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Langkah-Langkah Penelitian

Berikut adalah tahapan – tahapan metodologi / kerangka berfikir yang akan

dipakai oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan. Metedologi penelitian

adalah kerangka kerja atau kerangka berfikir secara sistematis yang akan

menggambarkan tahapan untuk mengidentifikasi, merumuskan, menganalisa,

memecahkan masalah dan menyimpulkan suatu masalah sehingga peneliti lebih

focus dan beraturan dalam melakukan penelitian, sebagaimana di jelasakan pada

gambar 3.1. berikut.

3.2. Observasi

Observasi adalah tahap awal dalam melakukan penelitian untuk mencari data

responden. Metode yang digunakan adalah melalui interview terhadap

Identifikasi Masalah

Observasi

Study Literatur

Perancangan Produk

Analisa Hasil & Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

Page 37: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

24

permasalahan yang dialami responden dalam lamanya waktu dalam melakukan

setting Bracket Tanki Hidraulik. Selain itu juga dilakukan pengamatan secara

langsung bagaimana proses setting sebelum adanya jig dan pengecekan hasil

produk. Langkah selanjutnya dilakukan pengambilan data terhadap pendapat

beberapa responden melalui untuk didapatkan kebutuhan yang diinginkan.

3.3. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Tahap pertama, identifikasi rumusan masalah merupakan analisa terhadap

masalah yang terjadi dari hasil observasi awal. Dari hasil penelitian ini maka akan

ditetapkan tujuan tujuan penelitian dan ditetapkan batasan agar penelitian tidak

keluar dari pembahasan. Kemudian dari proses tersebut maka didapatkan data

kebutuhan koresponden setting Bracket tanki hidraulik untuk selanjutnya

dilakukan penentuan spesifikasi Bracket tanki hidraulik yang dibutuhkan untuk

perancangan desain jig yang akan di buat dan dilanjutkan dengan penentuan studi

literatur untuk dasar teori yang akan digunakan dalam penelitian dan pengolahan

data. Data yang digunakan untuk identifikasi dan perumusan masalah adalah

dengan observasi awal selain itu dilakukan juga dengan studi literatur yang

bermanfaat untuk memperkuat langkah pengerjaan penelitian yang dilakukan.

Pada tahap ini juga peneliti akan menjelaskan detail produk yang akan dianalisa

mulai dari bahan yang digunakan, mesin yang dipakai, fungsi dari produk tersebut

jika sudah jadi dan menjelaskan produk sebelum dan sesudah di assembly.

3.4 Studi Literatur

Studi literatur adalah proses mempelajari aktivitas dan konsep dalam melakukan

penelitian. Studi literatur ini digunakan dengan maksud dan tujuan untuk

melengkapi teori yang dipakai dan berperan pada pengumpulan informasi secara

tuntas untuk menyelesaikan masalah. Dikutip dari buku atau referensi yang

berhubungan dengan penelitian untuk dijadikan landasan teori. Dalam proses

perancangan ini literatur yang digunakan adalah menerapkan metode Quality

Function Deployment.

Page 38: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

25

3.5 Perancangan Produk

Tahap kedua perancangan produk dikerjakan dengan mengikuti kerangka kerja

pada proses pengembangan produk yang dikemukakan oleh Ulrich dan Appinger,

2012. Kemudian VoC adalah input dalam pengerjaan QFD untuk membangun

House of Quality atau bisa disebut dengan rumah kualitas, Identifikasi terhadap

kebutuhan konsumen dilakukan menggunakan Voice of Costumer (VoC) untuk

mendapatkan costumer needs dimana tahap pengerjaan diperlihatkan pada gambar

3.2

Gambar 3.2. Tahapan pengerjaan House of Quality (Sumber: Urlich and Appinger, 2012)

3.6 Analisis Hasil Observasi Awal

Analisis hasil observasi awal adalah proses pengolahan data melalui metode yang

sudah dipilih sehingga menghasilkan kesimpulan. Metode yang digunakan untuk

perancangan jig adalah Metode QFD. Maka data yang didapatkan dari hasil

observasi diolah dengan metode tersebut sehingga didapatkan hasil berupa design

yang sesuai dengan kebutuhan

Page 39: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

26

3.7 Penyusunan Konsep

Tahap ketiga merupakan penyusunan konsep jig yang terdiri atas penyusunan

konsep ide atau gagasan terhadap produk dimana adalah transformasi dari atribut

respon teknis. Pada tahap ini gagasan atau ide dituangkan pada desain jig dengan

menggunakan aplikasi design CAD untuk tampilan dua dimensi dan untuk detail

dari pemilihan desain yang dipilih menggunakan aplikasi ZwCad. Kemudian

dilakukan pembuatan prototype dari ide konsep produk yang dimaksud serta

menjabarkan alat dan bahan yang diperlukan serta proses pembuatan dalam

merancang jig untuk pemasangan bracket tanki hidraulik. Setelah prototype jadi

dilakukan Verifikasi terhadap fungsi dan desain sudah sesuai atau perlu adanya

perbaikan.

3.8 Analisa Hasil dan Pembahasan

Tahap keempat pada tahap ini penulis menganalisa perbandingan defect

diadakannya alat bantu setting dan sesudah diadakannya alat bantu setting untuk

alat bantu pemasangan bracket tanki hidraulik.

Page 40: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

27

BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1. Observasi

PT. UTPE merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di

bidang manufacturing & engineering Heavy Equipment berlokasi di Cikarang,

Jawa Barat. Perusahan ini tergolong perusahaan dengan tipe “mass customization

company”. Mass customization company adalah perusahaan yang memproduksi

kendaraan alat berat dengan jumlah yang banyak namun fleksibilitas terkait

spesifikasi permintaan dari customer.

Ada 6 sektor bisnis Perusahaan Heavy Equipment, antara lain : sektor mining /

pertambangan, sektor minyak dan gas, sektor kehutanan dan perkebunan, sektor

konstruksi dan industrial, peralatan supporting hingga spare parts. Namun 60 %

sektor bisnis Perusahaan Heavy Equipment memfokuskan pada sektor mining /

pertambangan baik unit yang terlibat langsung proses pertambangan maupun unit

supporting. Produk-produk yang diproduksi adalah HD Vessel, Trailer, Water

Truck, Tower lamp, dan lain-lain. Indentifikasi pertama ialah penulis akan

menjelaskan produk yang akan diterliti yaitu pada produk Water Truck 20KL

seperti yang tersaji pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1. Unit Water Truck / Water Tank (Sumber : Data Perusahaan, 2019)

Page 41: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

28

Product water tank yang sedang dilakukan pengetesan dengan melakukan

penyiraman pada area perusahaan, unit water tank di produksi oleh perusahaan

heavy equipment, sector bisnis yang dijalankan oleh perusahaan Heavy

Equipment. Water Truck 20KL adalah salah-satu produk small supporting

equipment (suppeq) yang beroperasi dalam area off road pertambangan yang

mempunyai fungsi sebagai unit pengangkut air dan melakukan penyemprotan

jalan dipertambangan. Unit ini memiliki kapasitas muatan air sebesar 20.000 liter

jika terisi penuh. Di PT. UTPE tidak melakukan manufaktur secara total terhadap

truk ini. Melainkan hanya melakukan proses instalasi tanki diatas unit dan

melakukan proses pemasangan sistim hidraulik. Berdasarkan data perusahaan truk

di-supply oleh supplier yang dikirim langsung keperusahaan heavy equipment lalu

dilakukan proses pemasangan attachment, setelah proses pemasangan attachment

yang sesuai dengan permintaan customer sudah selesai langsung dilakukan

pengiriman unit tersebut dikirim ke tempat pertambangan sesuai dengan lokasi

customer berada.

Proses Assy Prepare Unit adalah proses pengerjaan yang ada dalam proses

perakitan Produk Water Truck 20KL. Pekerjaan pada proses ini adalah pekerjaan

yang dilakukan sebelum tanki di-install atau dipasang diatas. Perlu diketahui

bahwasanya proses perakit unit Water Truck 20KL tidak dirakit secara total di

Perusahaan Heavy Equipment ini. untuk proses perakitannya dari nol hingga

menjadi unit finish good Water Truck 20KL dirakit di perusahaan Heavy

Equipment, tetapi untuk kendaraan unit cabin sudah di-supply dari supplier.

Kemudian barulah dilakukan pemasangan Water Truck 20KL. Unit cabin yang

biasa di-install adalah merk Scania, Volvo, Mecedez benz, Hino dll.

Proses pemasangan bracket tanki hidraulik adalah proses pemasangan bracket

tanki hidraulik terhadap chasis unit, bracket tanki hidraulik sendiri berfungsi

untuk menopang tanki oli hydraulic yang berisi kurang lebih 200 liter sehingga

dibutuhkan konstruksi bracket yang kuat seperti yang tersaji pada gambar 4.2

berikut.

Page 42: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

29

Gambar 4.2. Bracket Tanki Hidraulik dan Tanki Hidraulik yang Sudah Menempel Pada Unit

Water Truck. (Sumber : Data Perusahaan, 2018)

Tanki hidraulik yang sudah terpasang pada bracket tanki hidraulik dan menempel

pada chasis unit. Dari gambar 4.2. kita bisa menyimpukan bahwa area kerja untuk

melakukan pengeerjaan pemasangan tanki tersebut sangat sempit dan harus

dilakukan oleh 2 orang pekerja seperti yang tersaji pada gambar 4.3. berikut

Gambar 4.3. Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik (Sumber : Data Perusahaan, 2018)

Page 43: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

30

Proses pemasangan bracket tanki hydraulik dilakukan diatas unit/ truck dan

dilakukan oleh dua orang pekerja bahkan terkadang lebih karena berat menahan

bracket tangki hydraulic tersebut, dengan area yang sempit (+ 25 cm) seringkali

proses tersebut masih membahayakan dikarenakan area-area yang sempit

berpotensi terjadinya kecelakaan dalam melakukan pemasangan bracket tanki

hydraulic, dari segi quality masih terdapat defect yang dihasillkan dari proses

pemasangan bracket tanki hidraulik dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

kita bisa melihat proses pemasangan bracket tangki hydraulic sebelum ada alat

bantu yang dilakukan oleh dua orang pekerja, disamping itu kita bisa menganalisa

kendala pemasangan bracket tanki hydraulic yang mempunyai area sempit sekitar

(+25 cm) dan posisi-posisi yang sering dikeluhkan operator/ pekerja, serta area-

area yang berpotensi terjadinya kecelakaan dalam melakukan pemasangan bracket

tanki hydraulic.

Operator mengalami kelelahan dan nyeri pada bagian pinggang, tangan dan kaki,

Keluhan ini pun sering kita dapati dari operator/ pekerja lain yang sering kali

membantu pekerjaan pemasangan bracket tanki hydraulic tersebut, Dari sisi

keselamatan pun masih jauh dari kata aman karena pengangkatan boleh dibilang

masih menggunakan tenaga manusia langsung, yang pada dasarnya manusia/

pekerja ada kalanya mereka lelah pada saat bekerja, dalam melakukan

pengangkatan untuk melakukan pemasangan bracket tanki tersebut, bisa saja

terpeleset atau lelah sehingga bisa menimbulkan kecelakaan kerja. Berikut

kendala yang dihadapi oleh operator pemasangan bracket tanki hidraulik :

1) Area Sempit (+ 25 cm)

2) Kaki dijadikan tumpuan bracket hydraulic

3) Tangan menahan bracket

4) Leher sakit karena posisi tidak lurus

5) Punggung menjadi bungkuk

6) Kaki tidak aman, rawan kejatuhan bracket jika tangan lelah

Page 44: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

31

Berikut rangkuman keluhan yang dirasakan oleh operator pada saat pemasangan

bracket tanki hydraulk seperti yang tersaji pada pada table 4.1. berikut.

Table 4.1. Data Keluhan

No Anggota

Tubuh Keluhan

1 Jari, tangan pegal,karena proses pengankatan benda berat

(bracket Hyd)

2 Pinggang Pegal karena posisi setengah jongkok untuk

menahan beban (bracket Hyd)

3 Kaki Pegal dan kesemutan, karena posisi setengah

jongkok dengan menahan beban yang cukup lama

(bracket Hyd)

4. Leher Sakit karena pada posisi pemasangan sikap pekerja

tidak pada posisi normal

Quality control di perusahaan equipment ini sering menemukan terjadi sebuah

kesalahan yang dilakukan oleh operator, Dari hasil catatan inspekstor yang

dilakukan oleh quality control sering ditemukan defect / catatan bahwa tanki

hydraulic miring dan dinyatakan “No Good” oleh inspector yang tersaji pada

gambar 4.4. berikut.

Gambar 4.4. Check Sheet Hasil Inspeksi Quality Control. (Sumber : Data Perusahaan, 2018)

Hal-1 Hal-2

Page 45: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

32

4.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Didalam tahapan identifikasi masalah mulai dilakukan pendalaman masalah yang

terjadi. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada maka kemudian

dilakukan penentuan topik. Diketahui pada penelitian ini topik yang dibahas yakni

mengenai tingginya nilai persediaan yang dikelola oleh departemen part and

service setelah itu langkah selanjutnya yaitu menentukan batasan-batasan

permasalahan agar pembahasan tidak terlalu meluas, dan kemudian dilakukan

perancangan tujuan hingga benefit yang bisa didapat dari penelitian ini.

4.2.1. Voice of Customer

Setelah selesai merumuskan permasalahan pada tahap awal dilakukan observasi

langsung dengan cara mengamati proses setting Bracket tanki Hidraulik. Pada

tahap ini dilanjutkan dengan melakukan questioner terhadap operator yang biasa

melakukan proses pemasangan Bracket Tanki Hidraulik.

Voice of Customer merupakan salah satu pengumpulanmdata yang dapat

dilakukan dengan cara memberikan questioner konsumen sesuai permasalahan

yang diamati kemudian hasil questioner tersebutmdigunakan untuk mengetahui

tingkat kepentinganhhdan kepuasanmkonsumen terhadap alat yang akan

dirancang.

Berikut susunan pertanyaan yang akan diberikan kepada operator terhadap

permasalahan yang dialami selama proses settingkberlangsung

1. Kesulitan apa saja yang anda alamiiisetelah melakukan proses setting Bracket

Tanki hidraulik?

2. Jika ada alat bantu yang mempermudahggproses setting, Apa saja spesifikasi

yang diinginkanrragar produk mudah disetting?

3. Apa harapan andalljika alat ini terwujud?

Dari pertanyaan diatas dapat dilihatokesimpulan jawaban dari hasil Questioner

terhadap operator dalam memenuhijjkebutuhan spesifikasi jig yang diinginkan

oleh operator, penulis mendapatkanu11 Point-point penting dari CustomerllNeeds

yang disajikan pada tabel 4.2.

Page 46: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

33

Table 4.2. Data Kebutuhan Operator

(Sumber: Data Kebutuhan Operator di PT. UTPE)

Kemudian dilanjutkan dengankkpenilaian Customer needs pada kolom Important

yang skala penilaiannya dimulai dari angka 1 sampai 5. Nilai important pada tabel

4.2. didapatkan dari nilai rata-rata 2 responden yang menangani Proses Setting

Bracket Tanki Hidraulik.

Setelah kebutuhan dan keinginan konsumenodidapatkan hasilnya maka dapat

dikategorikan beberapayatribut dalam peranjangan jig. Atribut tersebutpterdiri

dari Material, Desain, Ukuran, Berat, ketahanan, dan Fungsi. Atribut tersebut akan

menjadi acuanprespon teknis yang berisi nilai target untuk proses perancangan jig,

Tingkat Kepentingan dari atribut alat yang diinginkan oleh operator disajikan

pada tabel 4.3.

Table 4.3. Tingkat Kepentingan Atribut dari Respon Teknis

Page 47: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

34

Penentuan Responpteknis terhadap Voice of Customeryyaitu sebagai berikut:

Respon Teknis pada material akan berhubunganggdengan kekuatan dan berat

bahan dari produk yang akan dirancang pada nomer 1, 4, 7, dan 10 dari Voice of

Customer.

Respon teknis pada desain akan berhubungan dengan bentuk, kemampuan, dan

kenyamanan dari alat yang akan5dirancang pada nomer 1,2,3,5,8,9, dan 10 dari

Voice of Costumer.

Respon teknisttpada ukuran akan berkaitan dengan kemudahan pada penggunaan

dan penyimpanan alat yang akan dirancang pada nomer 1 dan 3 dari Voice of

Costumer.

Respon teknis pada berat akan berhubunganeedengan materai yang digunakan

pada nomer 9 dan 11 dari Voice of Costumer.

Respon teknis ketahan akan berkaitan dengan kekuatan bahan yang digunakan

untuk jangka waktu yang lamaaapada nomer 4 dan 7 dari Voice of Costumer.

Respon teknis pada fungsi akan berhubungan dengan kemampuan alat dapat

disetting dengan mudah sertaffmenunjukkan hasil secara akurat pada nomer 2 dan

6 dari Voice of Costumer.

Pada tahap selanjutnya menentukan nilai terhadap pentingnya atribut dari respon

teknis. Penjabaran nilai importance dari tabel 4.3 Perhitungannya sebagai berikut:

Material =Nilai pentingnya atribut Material (1+4+7+10) / jumlah needs

Material

= (5+5+4+5)/4

=19/4

=4.75

Desain =Nilai pentingnya atribut Desain (1+2+3+5+8+9+10/ Jumlah

need Desain

= (5+5+4+5+4+5+5) / 7

=4.71

Ukuran = Nilai Pentingnya atribut Ukuran (1+3) / Jumlah needs Ukuran

= (5+4) / 2

Page 48: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

35

= 9 / 2

= 4.50

Berat = Nilai Pentingnya atribut Berat (9+11) / Jumlah needs Berat

= (5+4) / 2

= 4.50

Ketahanan = Nilai Pentingnya atribut Ketahanan (4+7) / Jumlah needs

Ketahanan

= (5+4) / 2

= 4.50

Fungsi = Nilai Pentingnya atribut Fungsi (2+6) / Jumlah needs Fungsi

= (5+5) / 2

= 10 / 2

= 5.0

Urutan perhitungan kepentingan atribut diatas posisi pertama adalah atribut fungsi

memiliki nilai 5, posisi kedua pada atributttmaterial memiliki nilai 4.75. urutan

ketiga selanjutnya Desainrrmemiliki nilai 4.71. Urutan selanjutnya atribut ukuran.,

berat, dan ketahanan memiliki nilai yang sama 4.50. Kesimpulannya bahwa

semua atribut hampir mendekati nilai sempurna 5.0.

4.2.2. Quality Function Deployment

Ada beberapa tahap dalamuumelakukan pengerjaan QFD. Tahapan tersebut

Penentuan Respon teknis, Penyusunan relantionship Metrics antara atribut dan

respon teknis, untuk penyusunanddrelantionship metric antara atribut dan respon

teknis, interaksi antara respon teknis, dan yang terakhir penyusunan konsep.

Penentuan respon teknis yang dikerjaanffdengan tahapan VoC sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pengguna merupakan menentukan rancangan yang akan

dibuat, nilai target dari respon teknisggyang sudah ditentukan beserta penjabaran

dari respon teknis. Dengan diadakannya spesifikasi yang sudah ditentukan agar

mempermmudahppdalam proses pembuatan desain yang diinginkan seperti yang

disajikan pada tabel 4.4.

Page 49: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

36

Table 4.4. Nilai Target dari Respon Teknis

(Sumber: Data Spesifikasi Desain di PT. UTPE)

Spesifikasi nilai target darirrrespon teknis sebelum membuat desain adalah :

membuat House of Quality dengan tujuan agar dapat menentukan prioritas

terhadap respon teknis yang diutamakanbbdalam pembuatan desain sehingga

desain dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pengguna alat bantu setting

bracket tanki hidraulik. Urutan dalam perancangan House of Quality adalah

Optimization, Relation Metric, Correlation Metric, dan yang terakhir Priority.

Langkah pertama yang dilakukanrrdi tabel House of Quality pada kolom

Optimization. Tujuan kolom Optimization yaitu menentukanaatingkat keperluan

pada respon teknis yang akan digunakan pada perancangan jig Bracket tanki

hidraulik. Alat ini memiliki tiga symbol yang memiliki arti berbeda-beda. Simbol

arah panah ke atas bernama Maximize yang artinya memaksimalkan bagian respon

teknis yang akan dirancang. Simbol bulat bernama Exact yang artinya bahwa

kebutuhan sudah tepat, dan yang terakhir adalah symbol arah panah ke bawah

bernama Minimize yang artinya meminimalkan respon teknis yang tidak

dibutuhlan. Optimization pada respon teknis alat bantu jig produk yang akan

dirancang. Dapat dilihat lima dari enamoorespon teknis menunjukan symbol tanda

panah ke atas yang perlu di maximize terdiri dari material, desain, ukuran,

ketahanan, dan fungsi. Lalu terdapat satu respon teknis menunjukkan symbol

bulat yang dirasakkkebutuhan sudahfftepat karena sudah menyesuaikan dengan

material, desain, dan ukuran tersebutbbseperti yang disajikan pada tabel 4.5.

Page 50: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

37

Table 4.5. Optimization (Sumber: Laporan Optimizate di PT. UTPE)

Langkah kedua yaitu menentukanohubungan dari atribut dengan respon teknis

atau dengan kata lain Relation Metric. Tujuan dari relation metric adalah untuk

mengetahui nilai kontribusi antara respon teknis dengan kebutuhan dan keinginan

pelanggan yang nantinya sebagai acuan yang lebihttdifokuskan saat proses

perancangan jig Bracket tanki hidraulik. Dalam relation Metric ada tiga golongan

symbol yang terdiri dari bulatan didalam lingkaran yang artinya strong relation

yang memiliki nilai 9, bulan kosong yang artinya medium relation yang memiliki

nilai 3 dan Segitiga yang artinyappweak relation yang memiliki nilai 1. Pada

Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pada atribut nomer 1 memiliki hubungan dengan

material, desain dan ukuran. Untuk nomer 2 memmiliki hubungan dengan desain

dan fungsi, pada nomer 3 memiliki hubungan dengan desain dan ukuran, pada

nomer 4 memiliki hubungan dengan material dan ketahanan, pada nomer 5

memiliki hubungan dengan desain, pada nomer 9 memiliki hubungan dengan

desain dan berat, pada nomer 10 memiliki hubunganjjdengan material dan desain.

Pada nomer 11 memiliki hubungan dengan berat. Dari masing-masing hubungan

dapat diketahui seberapa kuat hubungannnatribut terhadap respon teknis yang

tersaji pada tabel 4.6.

Page 51: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

38

Table 4.6. Relation Metric (Sumber: Data Relation Metric di PT. UTPE)

Langkah ketiga yaitu correlation metric yang bertujuan untuk menentukan

korelasi antar respon teknis. Ada 5 golongan dalam correlation metric terdiri dari

symbol dua ceklis ialah Strong positivehhyang artinya bahwa tingkat korelasi

antar respon teknis sangat kuat, symbol satu ceklis ialah positive yang artinya

bahwa tingkat korelasi antar respon teknis tersebut cukup, tidak ada symbol

adalah no relation yang artinya tidak ada korelasi antar respon teknis, symbol dua

silang adalah strong negative yang artinya bahwa tingkat korelasi antar respon

teknis sangat tidak kuat, symbolkksatu silang adalah negative yang artinya bahwa

tingkat korelasi antar respon teknis tidak cukup.

Menjelaskan tiga respon teknis sangat kuat yaitu Strong positive pada korelasi

material terhadap ketahanan alat, korelasi desainffdan ukuran. Mengapa

demikian? hal ini dikarenakan desain yang dibuat akan berpengaruh terhadap

ukuran yang nantinya digunakan sebagai acuan gambar pembuatan jig, untuk

korelasi desain dengan fungsi akan berhubungan dengan fungsi utama

yangggdibutuhkan. Beberapa respon teknis memiliki korelasi yang cukup pada

korelasi material terhadap desain dan berat, pada desain terhadap berat dan

ketahanan seperti yang disajikan pada tabel 4.7.

Page 52: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

39

Table 4.7. Correlation Metric(Sumber: correlation Metric di PT. UTPE)

Langkah keempat priorityffadalah tahapan akhir pada House of Quality.

menunjukan penilaian Contributiondddari respon teknis terhadap kebutuhan

konsumen yang selanjutnya dilanjutkan dengan menentukan tingkat prioritas

respon teknis nilai terbesarddhinggajjnilai terkecil. Untuk nilai terbesar menjadi

prioritas utama dalam perancanganffdesain. Berikut perhitungan nilai Prioritas

respon teknis:

BKj = IRi (Bti x Hij)

Material = (1*5) + (9*5) + (3*4) + (9*5)

=107

Desain = (9*5) + (9*5) + (3*4) + (9*4) + (4*4) + (9*5) + (4*5)

=219

Ukuran = (3*5) + (3*4)

=27

Berat = (9*5) + (9*4)

= 81

Ketahanan = (9*5) + (3*4)

Page 53: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

40

= 57

Fungsi = (9*5) + (9*5)

= 90

Hasil prioritas yang telah dihitungggmaka disimpulkan untuk respon Teknik

rancangan jig bracket tanki hidraulik tertinggi ialah dimulai dari desain sebesar

37.69 % dari 219/581 x 100%, untuk prioritas kedua ialah Material sebesar

18.41% dari 107/581 x 100%, selanjutnya denganggprioritas ketiga ialah Fungsi

sebesar 15.49% dari 90/581 x 100%, untuk prioritas keempat ialah berat sebesar

13.94% dari 81/581 x 100%, untuk selanjutnyahhprioritas ke lima ialah ketahanan

sebesar 9.81% dari 57/581 x 100%, dan yang terakhir ialah ukuran sebesar 4.64%

dari 27/581 x 100%. Seperti yang disajikan pada tabel 4.8

Table 4.8. Prioritas (Sumber: Tabel Prioritas di PT. UTPE)

4.3. Penyusunan Konsep

Setelah melakukan tahapan pembuatanttHoQ (House of Quality) yang meliputi

tahapan relation metric laludddilanjutkan dengan tahapan correlation metric maka

tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah tahapan mendesign sebuah jig

Page 54: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

41

Bracket tangki hidraulik yang di gambarkan sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan penggunaan jig. Terdapat 3 konsep ide yang telah dibuat.

4.3.1 Penyusunan Konsep Ide

Sebelum membuat desain yang sesuai dengan perancangan alat bantu pemasangan

bracket tanki hydraulic, kami membuat beberapa sketsa terlebih dahulu agar lebih

mudah dalam menganalisa bagaimana kecocokan dan kemudahan dalam

menggunakan alat bantu yang kami buat yang disajikan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Konsep Pertama (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering PT. UTPE)

Gambaran dari konsep ide pertama, konsep ini menggunakan material steel UNP

SS400, menggunakan satu penopang dengan menggunakan ulir I Bolt ditengah jig

untuk menopang dan memposisikan naik turun bracket tanki hidraulik. Konsep

selanjutya yang ke 2 tersaji pada gambar 4.6.

Page 55: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

42

Gambar 4.6. Konsep Ide kedua (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering PT. UTPE)

Konsep ide kedua ini sama dengan fungsi konsep pertama. Hanya saja ada

modifikasi dengan penambahan roda dibagian bawah supaya lebih mudah pada

proses pemindahan. Konsep desain selanjutnya disajikan pada gambar 4.7.

Page 56: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

43

Gambar 4.7. Konsep Ide ketiga (Sumber: Design Produk Divisi Enginnering PT. UTPE)

Di konsep ke tiga ini saya melakukan modifikasi penambahan pada tiang

penopang, ide ketiga ini menggunakan 2 penopang I bolt dan 1 pipa ditengah

untuk menstabilkan pada saat proses naik turun pada saat seting bracket tanki

hidraulik dengan menggunakan 4 buah roda pada bawah jig agar lebih mudah

pada proses pemindahan atau melakukan pemasangan bracket tangki hidraulik.

Page 57: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

44

Dapat disimpulkan bahwa adanya kekurangan dan kelebihan pada ketiga konsep

yang telah dirancang, Pada setiap konsep memiliki perbedaan desain sehingga

harus dilakukan pemilihan konsep yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dari

pemilihan konsep dapat disimpulkan pemilihan rancangan jig terbaik untuk

produk Bracket tanki hidraulik seperti yang tersaji pada tabel 4.9.

Table 4.9. Teknis Respon (Sumber: Teknis Respon PT. UTPE, 2018)

Setelah detail teknis respon telahggdiperoleh untuk tahapan selanjutnya adalah

memberikan penilaian pada ketiga konsep yang telah dirancang. Penilaian ini

dengan cara berdiskusi dengan bagianggyang terkait dan penilaian dilakukan oleh

5 orang yang terdiri dari 2 orang QC, 2 orang operator dan di setujui oleh 1 orang

manager desain engineering. Penentuan konsep yang akan terpilih dapat dilakukan

dengan mencari kriteria yang terbaik dan memenuhi kebutuhan yang mendekati

keinginan. Untuk penilaian dimulai dari angka 1 nilai terendah sampai angka 5

yang memiliki nilai terbaik sesuai denganjjkesepatan bersama seperti yang

disajikan pada tabel 4.10.

Table 4.10. Penilaian score Konsep (sumber: Penilaian konsep Di PT. UTPE)

Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3

1 Material Menggunakan material besi UNP menggunakan materian besi UNP Menggunakan Besi UNP

2 Desain Desain dengan satu I boltMenggunakan satu I bolt diberi roda

pada bawah jig

Menggunakan 2 I bolt pada tengah

bracket dan diberi roda pada bawah

jig

3 Ukuran 600mm x 550mm x 450mm 600mm x 550mm x 450mm 600mm x 550mm x 450mm

4 Ketahanan

5 Fungsi

Konsep IdeRespon TeknisNo

dapat digunakan untuk jangka panjang & tidak mudah rusak

dapat mengarahkan produk, membuat produk jadi berqualitas dan aman untuk operator

Page 58: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

45

Merupakan hasil kesepakatan 5 orang yang telah terpilih untuk menilai ide yang

telah dipilih ialah memilih desain ketiga dengan Total Score 4.29. Pada Tahapan

selanjutnya menjelaskan lebih detail Desain jig untuk produk Bracket tanki

hidraulik yang telah dipilih.

4.3.2 Detail Rancangan

Gambar 4.8. Desain template/ Jig menggunakan ZWCAD (Sumber: Design Produk Divisi

Enginnering PT. UTPE)

Berikut merupakan jig assembly yang sudah dibuat menggunakan software cad

yang sudah di verifikasi berdasarkan hasil keputusan dari manager engineering

dan manager produksi. Kemudahan dalam setting merupakan harapan terbesar

Page 59: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

46

para operator dalam meningkatkan qualitas produk, meminimalisir defect dan

secara penggunaan operator pastinya lebih aman.

4.3.3 Prototype

Setelah hasil rancangan desain Alat atau template selesai, maka dibuat prototype

dari rancangan tersebut Proses pembuatan prototype dibuat sendiri tidak

membutuhkan biaya, dengan cara memanfaatkan scrap atau besi-besi UNP sisa

produksi yang sudah tidak terpakai seperti yang tersaji pada gambar berikut.

Gambar 4.9. Jig Assembly (Sumber: Data Part Design PT. UTPE)

Jig assembly yang sudah dibuat berdasarkan hasil keputusan dan keinginan para

operator dan keputusan manager divisi engineering dirasa memudahan proses

pengerjaan dari mulai proses setting sampai dengan proses pemasangan sudah

memenuhi harapan terbesar para operator dalam meningkatkan qualitas produk

dan meminimalisir defect, meningkatkan keselematan kerja, mengurangi keluhan

dan aman pada saat proses pemasangan bagi operator.

Untuk detail harga bahan dan jasa yang dibutuhkan dalam proses pembuatan jig

atau alat bantu bracket tanki hidraulik tersaji pada tabel 4.11.

Page 60: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

47

Table 4.11. Tabel Biaya (Sumber: Perhitungan Harga Jig Bracket tanki hidraulik)

Jadi dapat dilihat dari tabel 4.11. total biaya bahan yang dikeluarkan sebesar Rp.

381 ribu rupiah. Tetapi biaya tersebut hanya perkiraan perhitungan pembuatan alat

bantu bracket tanki hidraulik, karena kami membuat alat bantu bracket tanki

hidraulik dengan menggunakan besi-besi sisa potongan yang sudah tidak

terpaikai.

4.3.4 Implementasi

Setelah jig selesai maka dilakukan pengujian terhadap produk Alat bantu

pemasangan bracket tanki hidraulik. produk Alat bantu pemasangan bracket tanki

hidraulik dapat digunakan dengan mudah masuk kedalam jig tanpa mengalami

kesusahan. Adapun perbaikan Desain jig setelah adanya perubahan dapat dilihat

pada gambar berikut.

Gambar 4.10. Perbaikan Proses Pemasangan Bracket Tanki Hidraulik (Sumber: Data

Perbaikan jig di PT. UTPE)

Adapun perbaikan pada proses pemasangan bracket tanki hydraulic bisa

dilakukan oleh satu orang pekerja, dalam melakukan pemasangan bracket tanki

hydraullic seorang pekerja bisa melakukan pemasangan dengan mudah karena

NO Bahan Qty

1 Roda 4 Rp. 27000 Rp. 108000

2 UNP 50 1 Rp. 60000 Rp. 60000

3 Pipa 2" 1 Rp. 60000 Rp. 60000

4 Jasa Wellding 1 Rp. 153000 Rp. 153000

Rp. 381000Total

Total HargaHarga

Page 61: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

48

alat bantu bisa dengan mudah untuk diatur naik turun dengan melakukan

pemutaran tankai ke arah kanan yang berada pada bawah plate, jika ingin

melakukan perpindahan sangat mudah karena alat ini dilenngkapi dengan 4 roda yang

bisa berputar 360”.bentuk agar lebih safety lagi untuk menggunakannya. Dengan

menggunakan alat bantu ini, bisa dilakukan pemasangan tanki hidraulik seperti

yang disajikan pada gambar 4.11.

Gambar 4.11. Uji Coba Posisi Pemasangan Tanki Hydraulic (Sumber: Data Perbaikan Jig di

PT. UTPE)

Selain memperbaikin proses pemasangan bracket tanki hidraulik, alat bantu atau

jig ini bisa digunakan juga untuk pemasangan tanki hidraulik seperti gambar yang

tertera pada Gambar.4.10. Dengan menggunakan penambahan alat bantu kerja,

seorang perkerja bisa mengerjakan pemasangan bracket tanki hidraulik sendiri

serta mudah dalam melakukan penggerseran jika dirasa kurang pas dalam

memposisikan bracket yang akan dipasang, karena alat ini dilengkapi dengan roda

dibawahnya sehingga operator tidak sulit dalam melakukan pemindahan, untuk

kesehatan dan keselamatan operator lebih aman karena operator tidak melakukan

penahanan dan pengangkatan bracket tankki hidaraulik.

4.3.5 Analisis Perbandingan

Hasil implementasi setelah adanya alat bantu/ JIG kemudian di cek oleh inspector

hasilnhya tidak ada lagi defect.

Page 62: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

49

Gambar 4.12. Hasil Ispeksi setelah adanya alat bantu (Sumber: Data Checksheet di PT. UTPE)

Dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh quality control setelah adanya alat bantu/

Jig sudah tidak ada lagi catatan bracket tanki/ tanki hydraulic miring.

Hasil wawancara setelah ada nya alat bantu/ Jig, Hasil rancangan alat bantu

berupa jig mampu menggantikan metode yang sebelumnya menggunakan crane

dan angkat manual. Disamping itu karyawan / operator bisa bekerja lebih nyaman

karena posisi yang flexible bisa dinaik turunkan sesuai kebutuhan dan mudah

untuk memindahkan alat tersebut dari segi kesehatan pun bisa mengurangi sakit

pada pinggang, tangan maupun kaki karena pemasangan dengan metode yang

sekarang lebih ringan dan lebih mudah.

Setelah dilakukan perbaikan dan uji coba pada proses pemasangan bracket tanki

hidraulik kami melakukan wawancara kembali terhadap 2 orang operator dan 2

orang quality control hasilnya pengguna merasa puas dikarenakan alat bantu

tersebut ringan sehingga tidak menyulitkan ketika akan dipindahkan, dengan

menggunaan alat bantu mengurangi keluhan yang sering dirasakan oleh operator

dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja seperti yang kami rangkum pada

tabel berikut.

Hal- Hal-

Page 63: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

50

Table 4.12. Hasil Wawancara

No Anggota

Tubuh Keluhan

Kebutuhan

Rancangan Hasil

1 Jari, tangan pegal, karena

proses

pengankatan

benda berat

Mengurangi

proses

pengangkatan

oleh tenaga

manusia

langsung

Dengan

menggunakan alat

sudah tidak

mengangkat barang

langsung

Ok

2 Pinggang Pegal karena

posisi

setengah

jongkok

untuk

menahan

beban

Mengubah

metode

penyetelan

Dengan

menggunakan alat

pinggang tidak cepat

lelah karena sudah

tidak menahan

beratnya bracket

hydraulic

Ok

3 Kaki Pegal dan

kesemutan,

karena posisi

setengah

jongkok

dengan

menahan

beban yang

cukup lama

mengubah

metode

penyetelan

Dengan

menggunakan alat

kaki tidak mudah

pegal karena sudah

tidak menjadi

tumpuan pada saat

pengangkatan

bracket hydraulic

Ok

4 Leher Sakit karena

pada posisi

pemasangan

sikap pekerja

tidak pada

posisi normal

mengubah

metode

penyetelan

Dengan

menggunakan alat

bantu pemasangan,

leher tidak terasa

sakit karena posisi

leher pada posisi

normal

Ok

Page 64: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

51

Dengan diadakannya penelitian dan pembuatan Jig untuk mempermudah

pemasangan bracket tanki hidraulik menunjukan adanya perubahan meningkatnya

jumlah produksi dan pengurangan man power seperti yang disajikan pada tabel

berikut.

Table 4.13. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perbaikan

No. Keterangan Sebelum

Perbaikan

Sesudah

Perbaikan

Efesiensi

(%)

1 Jumlah Man

Power 2 1 50 %

2 Upah perhari Rp. 304.544 Rp. 152.272 50 %

3 Upah perbulan Rp. 6.699.968 Rp. 3.349.984 50 %

4

Lama Waktu

pemasangan per

pcs

2.24 Jam 1.25 Jam 44 %

No. Keterangan Sebelum

Perbaikan

Sesudah

Perbaikan

Efesiensi (%)

1

Qty jml

pemasangan

perhari

2 pcs 5 pcs 60 %

2

Qty jml

pemasangan

perbulan

63 pcs 114 pcs 45 %

Page 65: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari menganalisa akar permasalahan

sampai dengan perancangan alat bantu & implementasinya di line produksi small

Suppeq (Supporting Equipment) maka diperoleh kesimpulan seperti dibawah :

1) Karakter costumer need yang dibutuhkan oleh operator pada proses setting

bracket tanki hidraulik adalah memilih konsep yang ke tiga yang dijelaskan

pada gambar 4.7. dengan nilai tertinggi 4.29 dibandingkan dua konsep yang

lain.

2) Pembuatan desain jig yang sesuai dengan kebutuhan proses pemasangan

bracket tanki hidraulik dibuat menggunakan software cad yang sudah di

verifikasi berdasarkan diskusi dari 2 orang operator, 2 orang inspector dan

diputuskan oleh 1 Manager Design Engineering

5.2. Saran

Berdasarkan hasil perbaikan terhadap aktivitas produksi Water Truck. Peneliti

menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi. Dari penelitian

perancangan Jig Bracket Tanki Hidraulik adapun saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

Untuk meningkatkan produktivitas yang lebih baik perlu adanya penelitian lebih

dalam pada perancangan jig Bracket Tanki Hidraulik untuk improvement

selanjutnya.

Harus dibuatkan jadwal berkala untuk perawatan jig agar tetap berfungsi dengan

baik.

Page 66: PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERMUDAH …

53

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, L. (1995), Quality Function Deployment : How to make QFD Work for

you, Addison-wesley, Inc, Massachusetts.

Yani Syafei. M, Sumerlki Herli Chervy, Susilowati Etty.2018. Konsep Ergonomi

Dalam Desain Produk. Bandung : Alfabeta.

Daryus, Asyari. 2005. Diklat Kuliah Proses Produksi. Jakarta : Fakultas Teknik

Universitas Darma Persada

Hoffman, Edward G. ; 1996; “Jig and Fixture Design Fourth Edition”; Delmar

Publishers Inc, New York.

Ulrich, K. T. dan Eppinger, S. D. 2012. Product Design and Development 5th

Edition.

Porter, Michael E, (1996), Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan

Pesaing, Erlangga, Jakarta.

Suhardi, B. 2006, Analisa Produktifikas kerja, Gema Teknik, No 1.

Veronica, Melisa, Trifena Wienda, Cecilia budiono, dan Laksito Purnomo.

(2005). Perancangan Produk “A Bookshelf”: Suatu Analisis Dan Penerapan

Perancangan Teknik. Prosiding seminar nasional perancangan produk

“Collaborative Product Design”, Program Studi Teknik Industri Universitas Atma

Jaya, Yogyakarta

Adams, Chris, 2009, About.com,What is Ergonomics,

<http://ergonomics.about.com/od/ergonomicbasics/a/ergo101.htm>.