PERANCANGAN ALAT BANTU PENGANGKAT PIRING CATERING …

of 9 /9
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGANGKAT PIRING CATERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS (Ovako Working Posture Analysis) DAN EFD (Ergonomic Function Deployment) (STUDI KASUS: DIAN RASA CATERING PEKANBARU) M Hifni Syahbana *) , Merry Siska Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Jl. HR. Soebrantas KM. 18, Simpang Baru, Pekanbaru, Indonesia 28129 Abstrak Pengangkatan piring catering di Dian Rasa Catering Pekanbaru saat ini masih dilakukan secara manual menggunakan tangan. Postur kerja yang membungkuk saat pengangkatan piring meningkatkan risiko cedera otot dan tulang belakang pada pegawai catering. Hal ini diketahui dari hasil penyebaran kuesioner Nordic Body Map terhadap pegawai catering dengan persentase keluhan terbanyak dibagian pinggang, pantat, lengan bawah dan pergelanagn tangan. Hasil analisis postur kerja menggunakan OWAS dengan hasil skor senilai 3 yang berarti sikap ini berbahaya bagi system muskolaskeletal dan perlu perbaikan segera mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan merancang alat bantu pengangkat piring yang ergonomis. Perancangan alat bantu pengangkat piring menggunakan metode Ergonomic Function Deployment (EFD). Atribut yang digunakan berdasarkan aspek-aspek ergonomi, yaitu efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien. Berdasarkan atribut yang digunakan, maka dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk yang kemudian dintegrasikan dengan karakteristik teknis alat. Didapatkan hasil rancangan alat bantu pengangkat piring catering berupa 3 rak piring dengan radius 21 cm yang bias menanmpung 20 piring dan troli dengan tinggi 125 cm dan ukuran pegangan troli yang dapat diatur sesuai dengan ukuran tubuh terkecil (118 cm), rata-rata (125 cm) dan maksimum (132 cm). Hasil percobaan alat bantu pengangkat piring catering ini sangat membantu pegawai melakukan pengangkatan piring, meningkatkan efisiensi waktu serta mengurangi risiko cedera otot dan tulang pada pegawai catering. Setelah penggunaan alat bantu pengangkat piring catering skor postur kerja buruh panen menggunakan metode OWAS turun menjadi 1. Kata kunci: Perancangan Produk, Ergonomic Function Deployment (EFD), Antropometri, OWAS Abstract The picking up loose oil palm fruit at PT Nusantara V Sei Galuh plantation currently done manually using by hand. Work posture of bowing while quoting loose oil palm fruit increases the risk of injury to the muscles and the spine on the workers of harvesting. It is known from the Nordic Body Map questionnaire has been given to workers with the biggest percentage complaints there are in the waist, back and upper arms. Work posture that is already analyzed by RULA and get the score as 6, this indicates should be immediately conducted an examination and changes. A solution that can to do that is by design a palm oil loose fruit pickers (collectors) which ergonomics aspect. The design of palm oil loose fruit pickers using Ergonomic Function Depseiloyment (EFD) method. In the application EFD has some attributes such as effective, healthy, convenient, secure, and efficient. Based on attribute is used, then it can be known to your desires and needs of consumers toward the products and then export to the characteristics of technical tools. The draft instrument collector palm oil loose fruit consists of a rake and a collector's box with the dimensions of the box 40 cm x 45 cm, height adjustable tools in accordance with the smallest body size (94 cm), average (101 cm) and maximum (108 cm). After the experiment is done, The collector is very helpful for workers to finish his work, increase the efficiency of time and reduce the risk of injury to muscles and bones on the labor of harvesting. Keywords : Design of product, Ergonomic Function Deployment (EFD), Anthropometry, RULA

Embed Size (px)

Transcript of PERANCANGAN ALAT BANTU PENGANGKAT PIRING CATERING …

MENGGUNAKAN METODE OWAS (Ovako Working Posture Analysis) DAN EFD
(Ergonomic Function Deployment)
M Hifni Syahbana *) ,
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim,
Jl. HR. Soebrantas KM. 18, Simpang Baru, Pekanbaru, Indonesia 28129
Abstrak Pengangkatan piring catering di Dian Rasa Catering Pekanbaru saat ini masih dilakukan secara manual
menggunakan tangan. Postur kerja yang membungkuk saat pengangkatan piring meningkatkan risiko
cedera otot dan tulang belakang pada pegawai catering. Hal ini diketahui dari hasil penyebaran kuesioner
Nordic Body Map terhadap pegawai catering dengan persentase keluhan terbanyak dibagian pinggang,
pantat, lengan bawah dan pergelanagn tangan. Hasil analisis postur kerja menggunakan OWAS dengan
hasil skor senilai 3 yang berarti sikap ini berbahaya bagi system muskolaskeletal dan perlu perbaikan
segera mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan merancang alat bantu pengangkat
piring yang ergonomis. Perancangan alat bantu pengangkat piring menggunakan metode Ergonomic
Function Deployment (EFD). Atribut yang digunakan berdasarkan aspek-aspek ergonomi, yaitu efektif,
nyaman, aman, sehat, dan efisien. Berdasarkan atribut yang digunakan, maka dapat diketahui keinginan
dan kebutuhan konsumen terhadap produk yang kemudian dintegrasikan dengan karakteristik teknis alat.
Didapatkan hasil rancangan alat bantu pengangkat piring catering berupa 3 rak piring dengan radius 21 cm
yang bias menanmpung 20 piring dan troli dengan tinggi 125 cm dan ukuran pegangan troli yang dapat
diatur sesuai dengan ukuran tubuh terkecil (118 cm), rata-rata (125 cm) dan maksimum (132 cm). Hasil
percobaan alat bantu pengangkat piring catering ini sangat membantu pegawai melakukan pengangkatan
piring, meningkatkan efisiensi waktu serta mengurangi risiko cedera otot dan tulang pada pegawai
catering. Setelah penggunaan alat bantu pengangkat piring catering skor postur kerja buruh panen
menggunakan metode OWAS turun menjadi 1.
Kata kunci: Perancangan Produk, Ergonomic Function Deployment (EFD), Antropometri, OWAS
Abstract
The picking up loose oil palm fruit at PT Nusantara V Sei Galuh plantation currently done manually using
by hand. Work posture of bowing while quoting loose oil palm fruit increases the risk of injury to the
muscles and the spine on the workers of harvesting. It is known from the Nordic Body Map questionnaire
has been given to workers with the biggest percentage complaints there are in the waist, back and upper
arms. Work posture that is already analyzed by RULA and get the score as 6, this indicates should be
immediately conducted an examination and changes. A solution that can to do that is by design a palm oil
loose fruit pickers (collectors) which ergonomics aspect. The design of palm oil loose fruit pickers using
Ergonomic Function Depseiloyment (EFD) method. In the application EFD has some attributes such as
effective, healthy, convenient, secure, and efficient. Based on attribute is used, then it can be known to
your desires and needs of consumers toward the products and then export to the characteristics of
technical tools. The draft instrument collector palm oil loose fruit consists of a rake and a collector's box
with the dimensions of the box 40 cm x 45 cm, height adjustable tools in accordance with the smallest
body size (94 cm), average (101 cm) and maximum (108 cm). After the experiment is done, The collector
is very helpful for workers to finish his work, increase the efficiency of time and reduce the risk of injury
to muscles and bones on the labor of harvesting.
Keywords : Design of product, Ergonomic Function Deployment (EFD), Anthropometry, RULA
1. Pendahuluan
semakin dirasakan. Pemindahan material secara manual
menimbulkan kecelakaan kerja, didalam tempat kerja
saat melakukan Manual Material Handling seharusnya
dikurangi atau sebaiknya dihilangkan karena sikap ini
dapat menimbulkan gangguan pada sistem
musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah
sakit (Meldia, 2017).
sesuai dapat menurunkan performasi pegawai, hal
tersebut dikarenakan pegawai akan bekerja dengan
kondisi yang tidak nyaman dan juga hal ini akan
menimbulkan risiko cidera dalam jangka waktu tertentu.
Dalam bekerja, setiap orang tidak luput akan segala
kesalahan, baik itu dari faktor manusia, proses, maupun
dari alat bantu di dalam pegawaian tersebut, sehingga
menyebabkan cedera ataupun kecelakan kerja itu sendiri
(Wahid, 2018)
satu Jasa catering yang berada di Pekanbaru
dimana terdapat 15 pegawai tetap yang
memiliki job desk masing-masing. Dian Rasa
catering biasanya menerima pesanan 400
hingga 4000 porsi dalam sekali pesanan,
dimana dalam sebulan Dian Rasa Catering
mendapat rata rata pesanan sebanyak 1300
porsi. Piring yang akan digunakan ditumpuk
20 piring per tumpuk dengan berat 13kg,
piring-piring tersebut disusun setiap akan
digunakan dan setelah digunakan. Berdasarkan
hasil penelitian dan wawancara kepada
pegawai catering, pada saat pengangkatan
piring kramik tersebut, terdapat beberapa
masalah seperti tumpukan piring yang sangat
berat, posisi pengangkatan piring tersebut
masih kurang ergonomis, dan pengangkatan
yang berulang ulang. Maka diperlukan sebuah
perbaikan mengenai postur kerja pegawai catering pada
usaha catering Dian Rasa yang memenuhi konsep
ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien).
Maka dilakukan analisis postur kerja dengan
menggunakan metode OWAS (Ovako Working Posture
Analysis) dan EFD (Ergonomic Function Deployment)
serta dengan merancang alat bantu pengangkat piring
sehingga nantinya dengan adanya alat ini diharapkan
dapat mengurangi keluhan-keluhan yang ada pada
pegawai catering. Metode Ergonomic Function
Deployment merupakan pengembangan dari Quality
Function Deployment (QFD) dengan melengkapi bentuk
matriks house of quality yang juga menterjemahkan ke
dalam aspek-aspek ergonomi yang diinginkan dari
sebuah produk. Sedangkan, untuk menilai postur kerja
dari pegawai catering maka digunakanlah metode
OWAS. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
menganalisa postur kerja pegawai catering
menggunakan metode Ovako Working Posture Analysis
(OWAS) pada saat pengangkatan piring. Merancang dan
mengimplementasikan alat bantiu pengangkat piring di
Dian Rasa Catering menggunakan metode Ergonomic
Function Deployment (EFD).
Nordic Body Map. Lalu menilai postur kerja pegawai
catering. Selanjutnya yaitu wawancara responden,
Penentuan atribut produk diturunkan berdasarkan aspek-
aspek ergonomis ENASE. Agar dapat mengetahui
informasi dan harapan responden digunakan kuesioner.
Kemudian, dilakukan perhitungan kecukupan data, uji
validitas dan reliabilitas dari kuisioner yang telah
disebarkan . Selanjutnya, penentuan karakteristik teknis
dan kemudian pembuatan House Of Ergonomic (HOE).
Kemudian merancangan produk, melakukan pengujian
terhadap produk. Setalah di uji dinilai kembali postur
kerja pegawai catering menggunakan metode OWAS.
Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan.
dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan
Nomos yang berarti hukum. Berdasarkan arti kata
tersebut ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin
keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan. (Wignjosoebroto, 2006).
Proses Coding Postures adalahproses
Kodetersebut meliputi postur tubuh bagianpunggung,
lengan, kaki dan berat beban. Berikut kode postur kerja
menurut metode OWAS (Fitri, 2017):
1. Sikap Punggung
Membungkuk dan memutar atau membungkuk kedepan
dan menyamping
2. Sikap Lengan
b. Satu lengan berada pada atau diatas bahu
c. Kedua lengan pada atau diatas bahu
Gambar 2 Klasifikasi Sikap Kerja Bagian Lengan
3. Sikap Kaki
d. Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut
ditekuk
ditekuk
g. Berjalan
4. Berat Beban
a. Berat beban adalah kurang dari 10 Kg (W = 10
Kg)
b. Berat beban adalah 10 Kg – 20 Kg (10 Kg < W
= 20 Kg)
c. Berat beban adalah lebih besar dari 20 Kg (W >
20 Kg)
dari empat level skala sikap kerja yang berbahaya bagi
para pekerja (Suhardi, 2008)
pada system muskuloskeletal (tidak berbahaya).
Tidak perlu ada perbaikan.
sistem musculoskeletal (postur kerja
mengakibatkan pengaruh ketegangan yang
datang.
sistem musculoskeletal (postur kerja
d. KATEGORI 4 : Pada sikap ini sangat berbahaya
pada system muskuloskeletal (postu r kerja ini
mengakibatkan resiko yang jelas). Perlu perbaikan
secara langsung atau saat ini juga.
2.3 Ergonomic Function Deployment (EFD)
Merupakan pengembangan dari Quality
konsumen dan aspek ergonomi dari produk (Cundara,
2018) :
Customer yang dikumpulkan. Kebutuhan ini
diungkapakan dalam bentuk pernyataan dari
wawancara, kemudian diterjemahkan menjadi
tingkatan yang diinginkan konsumen.
tingkat kepentingan konsumen dilakukan untuk
meneliti seberapa jauh konsumen memberikan
penilaian dari kebutuhan konsumen yang tersedia.
3. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen
Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap
produk bertujuan untuk mengukur apakah konsumen
4
Berikut ini adalah persamaannya.
Weight Average Performance Score =
Nilai target merupakan nilai dari setiap atribut yang
dianggap penting oleh perancang,sehingga menjadi
acuan untuk menetapkan atribut – atribut yang
dianggap penting.
kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Dapat
dihitung dengan rumus .
konsumen terhadap daya jual produk.
1 = Tidak ada titik jual
1.2= Titik jual menengah
1.5= Titik jual kuat
yang dimasukkan dalam Planning Matrixs tiap
kebutuhan konsumen untuk proses perbaikan
selanjutnya dalam pengembangan produk. Rasio ini
dihitung dengan rumus:
Nilai Raw Weight =
poin (4)
skala 0-1 atau dibuat dalam bentuk persentase.
Dihitung dengan rumus:
Normalized Raw Weight:
kebutuhan teknik yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
kebutuhan konsumen dan kepentingan
teknik.Technical Correlation, digunakan untuk
prioritas karakteristik teknik.
11. Penentuan Prioritas
contributions yang tertinggi.
data – data yang telah didapatkan, kemudian dibuat
matriks HOE . Adapun panduan HOE terdapat pada
Gambar 1. berikut ini:
3. Hasil dan Pembahasan
tingkat harapan yang diberikan egawai catering di Dian
Rasa Catering Pekanbaru:
No Pernyataan
pengoperasian
3. Alat pengangkat piring memiliki kapasitas
maksimal
nyaman digunakan
keamanan yang baik
nyeri punggung, pinggang, dan kaki
7. Alat pengangkat piring memiliki harga yang
terjangkau
perawatan
yang kuat dan awet (berkualitas)
3.2 Pengolahan Data Kuesioner
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsinya. Uji validitas tiap pernyataan
5
kepercayaan 95% adalah sebesar 0,8114.
Tabel 3
Item-Total Statistics
pada tiap pernyataan > r tabel maka semua pernyataan
dapat dikatakan valid.. Uji reliabilitas bertujuan untuk
mengukur kestabilan dan konsistensi responden dalam
menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan.
Berikut hasil uji reliabilitas menggunakan Software
SPSS 16.0.
SPSS 16.0
0,60 maka hasil kuesioner tersebut adalah adalah
reliabel.
3.3.1 Penentuan Atribut Produk
aspek ergonomis. Atribut-atribut produk ini yang
kemudian menjadi dasar bagi atribut-atribut produk alat
bantu pengangkat piring yang akan dirancang dan
mempertimbangkan ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,
Sehat,Efisien).
piring
Atribut
Primer
Atribut
Sekunder
Atribut
Tersier
Efektif
3.3.2 House Of Ergonomic (HOE)
Menyusun House of Ergonomic (HOE), Berdasarkan data – data yang telah didapatkan, kemudian dibuat
matriks HOE. Berikut merupakan hasil dari rekapan pengolahan data menggunakan metode (EFD).
Alat pengangkat piring tidak mudah rusak
Alat pengangkat piring mudah dalam
perawatan
terjangkau
keamanan yang baik
nyaman digunakan
maksimal
yang kuata dan berkualitas
pengoperasian
3.4 Antropometri
yaitu sebagai berikut:
Data
Genggaman
Tangan
Diameter
piring bertujuan untuk memberikan pemahaman bentuk
fisik dari alat tersebut. Pembuatan desain menggunakan
Software sketch up:
3.6 Analisis OWAS
saat mengangkat dan memindahkan piring.
Gambar 8 Postur Tubuh pegawai saat mengangkat
piring
dilakukan oleh pegawai catering pada aktivitas
mengangkatpiring dengan pengambilan gambar pada
saat pegawai melakukan pekerjaan tersebut, maka dapat
dilihat bahwa pola aktivitas yang dilakukan oleh
pekerja tersebut sangat tidak ergonomi. Risiko kelainan
bentuk tulang belakang seperti kifosis sangat mungkin
terjadi dan bisa berakibat kepada menurunnya kualitas
kesehatan dari pekerja itu sendiri. Berikut merupakan
8
mengangkat tumpukan piring secara manual
Tabel 7 Rekap Perhitungan OWAS (Sebelum
Perbaikan)
Lengan 1 Kedua lengan berada dibawah
bahu
berjalan
Berat
W ≤ 20 Kg)
salah satu dari empat level skala sikap kerja yang
didapat dari kode OWAS yang dimasukan kedalam table
OWAS, sebagai berikut:
Pegawai yaitu = 3. Artinya pada sikap ini berbahaya
bagi system muskolaskeletal (sikap kerja mengakibatkan
pengaruh ketegangan yang sangat signifikan). Perlu
perbaikan segera mungkin.
menggunakan alat bantu pengangkat piring. Terlihat
pada Gambar 5
Alat bantu pengangkat piring
Perbaikan)
dibawah bahu
atau berjalan
Kg (10 Kg < W ≤ 20 Kg)
Hasil dari analisa sikap kerja OWAS adalah
salah satu dari empat level skala sikap kerja yang
didapat dari kode OWAS yang dimasukan kedalam table
OWAS, sebagai berikut:
Pegawai yaitu = 1. Artinya pada sikap ini tidak ada
masalah pada system musculoskeletal (tidak berbahaya).
Tidak perlu ada perbaikan.
catering menggunakan Metode Ovako Working
posture Analysis (OWAS) perbandingan skor postur
kerja saat sebelum menggunakan alat bantu
pengangkat piring yaitu 3 dan sesudah
menggunakan alat bantu pengangkat piring yaitu 1
Postur pegawai sudah dapat dikategorikan
ergonomi yang pada semula membungkuk menjadi
berdiri tegak.
berupa troli dan rak piring. Tinggi rak piring 22 cm
dan radius rak piring 19 cm dan ketinggian pegangan
troli yang dapat diatur dengan ukuran terendah, rata
rata dan maksimum yaitu (94 cm, 101 cm, 18 cm).
Daftar Pustaka
Perancangan dan Pengembangan Holder
Davudian-Talab, A., Azari, G., Badfar, G., Shafeei, A.
and Derakhshan, Z., 2017. Evaluation and
Correlation of the Rapid Upper Limb
Assessment and Rapid Office Strain Assessment
Methods for Predicting the Risk of
Musculoskeletal Disorders. Internal Medicine
pp.155-160.
Dan Perbaikan Rancangan Material Handling
Equipment Aktivitas Pemindahan Kayu
Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function
Istighfarrahman, D., Rancang Bangun dan Uji Kinerja
Alat Pengutip Brondolan Sawit.
Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan
Menggunakan Metode Ergonomic Function
Liansari, G.P., Novirani, D. and Subagja, R.N., 2016.
Rancangan Blueprint Alat Cetak Kue Balok
yang Ergonomis dengan Metode Ergonomic
Function Deployment (EFD). Jurnal Rekayasa
Sistem Industri, 5(2), pp.106-117.
keselamatan, kesehatan kerja dan
pengembangan produk. Salemba Teknika,
waktu. Surabaya: Guna Widya.