Peran Universitas Dalam Pendampingan UMKM
description
Transcript of Peran Universitas Dalam Pendampingan UMKM
PERAN PERGURUAN TINGGI
DALAM PENGEMBANGAN UMKM
Dede Djuniardi, S.E., M.M.
Disampaikan dalam diskusi Economic Insight Forum Fakultas Ekonomi UNIKUSenin, 8 April 2013
PENDAHULUAN
• UKM/IKM tampak merupakan salah satu sektor usaha penyangga utama yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Namun, dukungan pembiayaan (modal kerja dan investasi serta cakupan pendanaan yangdiperlukan lainnya) terhadap pengembangan UKM/IKM masih sangat kurang memadai.
• Terdapat banyak indikasi lain tentang diperlukannya suatu kajian lebih mendalam dan komprehensif, khususnya pada aspek yang lebih sensitif dan esensial terkait dengan penyaluran kredit dari perbankan di daerah bagi UKM/IKM.
• Berbagai studi sebelumnya (Yunus, 1997, 2001, dan 2003) telah menunjukkan bahwa UKM/IKM memiliki permasalahan yang sangat kompleks mencakup: bidang kebijakan (policy); pengembangan dan pelayanan bisnis (Business Support); pembiayaan usaha (SME-Micro Finance), infrastruktur, koordinasi program UMKM di daerah (Coordination of SME-Micro programs in the local area), dan integrasi serta kerjasama nasional dan regional seperti East ASEAN Growth Area (EAGA).
Pengamatan atas aspek pembiayaan UMKM
• Pertama, masih terdapat resistensi secara umum dari pihak perbankan daerah dalam melaksanakan penyaluran kredit bagi UMKM yang ternyata dianggap lebih bersifat fund channelling saja ketimbang sebagai fungsi intermediasi yang memiliki perspektif komersial yang menjanjikan keuntungan.
• Kedua, dari sisi UMKM tampak masih selalu menganggap adanya kendala birokrasi yang memunculkan kurangnya akses pada kredit perbankan di samping tidak cukupnya aset mereka untuk jaminan (collateral).
• Ketiga, masalah kurang tersedianya dana dan sumber pendanaan dengan biaya dana yang terjangkau, begitu pula terbatasnya lembaga penyedia jasa keuangan atau penyalur modal bagi UMKM (termasuk lembaga non-bank) di daerah.
• Kempat, terjadinya double financing, kompetisi tidak adil, lemahnya informasi dan jaringan, baik antara UMKM maupun antar penyedia jasa keuangan (bank dan nonbank serta lembaga terkait lainnya) yang kemudian potensial melahirkan masalah moral hazard dan adverse selection.
• Kelima, diperlukan semacam bantuan advokasi, pembinaan atau suatu hasil kajian komprehensif yang dapat mendorong dan lebih memungkinkan UMKM untuk memenuhi kriteria pendanaan (lending criteria) dan pemahaman cakupan pendanaan perbankan,mengingat terdapat pula berbagai keluhan dan harapan dari pihak UMKM untuk kiranya dapat memperoleh sumber dana langsung melalui suatu skema pembiayaan yang lebih efektif dari pihak donor (internasional: ADB, WB dan IDB misalnya) tanpa melalui intermediasi dari perbankan.
LATAR BELAKANG
• Potensi UMKM di Wilayah Kabupaten Kuningan
• Belum optimalnya kegiatan pendampingan• Membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa
melalui pendampingan kepada UMKM • Diperlukan model pengembangan UMKM
berbasis capacity building secara intensif dan berkelanjutan
Perkembangan Ekonomi Makro – Kabupaten Kuningan
6
Pertumbuhan sektoralLaju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kab Kuningan terus meningkat sejak 2006-2009
3 sektor unggulan/ penyumbang terbesar secara berturut- turut adalah sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan; sektor Jasa-jasa; dan sektor Perdagangan, Hotel & Rest
Dari 3 sektor utama, yang perlu mendapat perhatian adalah sektor pertanian, peternakan, perkebunan & perikanan yang cenderung mengalami penurunan pertumbuhan
Sektor potensial untuk dikembangkan yakni sektor pertambangan & penggalian, sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan & komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dimana sektor-sektor ini cenderung tumbuh meningkat
?
Sektor Andalan Kabupaten Kuningan
8
PELAKU PERCEPATAN UMKM
Pemerintah
UMKM
Lembaga Keuangan (bank dan non bank)
• Menyediakan bantuan teknis• Menyediakan skim
pembiayaan• Iklim usaha yang kondusif
• Menyalurkan pinjaman dgn kondisi dan persyaratan khusus
• Memperluas usaha• Meningkatkan kapabilitas agar
dpt akses ke LK
RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN UMKM
RANCANGBANGUN
PENGEMBANGAN
UMKMTEKNOLOGI
INVESTASI
S D M
LINGKUNGANBISNIS
AKSES MODAL
BAHANBAKU &
PENOLONG
PASAR
INFRA-STRUKTURNON-FISIK
9
Peningkatan Kapasitas Kelompok UMKM
Teknologi
SOP
Penasehat Usaha
Penataan Keuangan
Pengaturan Arus Kas
Modal Manajemen
Pelatihan Pendampingan
Monitoring
Pemasaran
• Konsultasi usaha• Penatalaksanaan
pembukuan• Membangun jejaring
pemasaran
Peningkatan akses UMKM ke bankPeningkatan manajemen usaha
Modal bergulirAkses pasar melalui pameranPeningkatan kemampuan produksi
Pemerintah Daerah melalui Dinas Teknis terkait Perguruan Tinggi
Perbankan & Lembaga Keuangan
Perbankan dan Lembaga
Keuangan
Perguruan Tinggi
(Tridarma)
Pemerintah Daerah
Klaster UM
KM
12
Mapping SME’s activity with support financial
TYPE
TIME
POTENTIALPASSIVE
POTENTIALACTIVE
FEASIBLE ELIGIBLE BANKABLE
Lack of Coll.Asset
Track RecordCapacity
ScalabilityCompetency
Target Market :BANK
Target Market :MICRO BANKING
Target Market :MICRO FINANCE
Target Market:
K.S.M.COMDEV
FUND
Pemetaan UKMK & Lembaga Keuangan
Tujuan Program Pendampingan
Pertumbuhan & Stabilitas Ekonomi
Penguatan Permodala
n
Pengembangan Jejaring
Penguatan
Manajemen Usaha
13
Paradigma Lama
• Mengasumsi UKM terisolasi• Mengasumsi UKM ‘tidak terlalu perlu bergaul
secara intens dengan pelaku usaha yang berbeda’
• Mengasumsi sebagian besar persoalan UKM berada pada dirinya
• Titik berat intervensi pada tingkat individu dan kelompok semata
Pergeseran Paradigma
• UKM sangat dipengaruhi oleh lingkungan usahanya (sebagian besar faktor penentu keunggulan UKM berada diluar dirinya)
• ‘Keunggulan himpunan industri’ berkontribusi pada ekonomi daerah
• ‘Daerah yang unggul’ yang mampu memberikan iklim usaha terbaik
• Melihat UKM, tidak bisa terlepas dari rantai bisnisnya, industri pendukungnya dan lainnya
• Untuk mendukung perbaikan iklim usaha yang baik perlu dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif
Paradigma Lama
Identifikasi kelemahan(dan kekuatan) entitasbisnis
Identifikasi dilakukanthd pihak yg ‘diduga’lemah, mis: UKM
Intervensi dilakukanoleh pihak yg tidaktepat
metoda pendampingan
peralatanuang
Paradigma baru
Identifikasi lingkunganBisnis penentu daya saing
Identifikasi dilakukanterhadap lingkunganyg mendukung danmenghambat daya saing
•Merangsang tumbuhnya lapis2 pelaku bisnis•Memacu peningkatan posisi tawar pelaku bisnis•Menguatkan hubungan (linkage) antar pelaku bisnis•Menguatkan peran industri pendukung
Paradigma Baru Penguatan UKM
• Memahami UKM berada pada lingkungan usaha yang unik
• Memetakan dan menganalisis lingkungan usahanya melalui ‘diamond factor’
• Memperkuat ‘diamond factor’, diantaranya– Menumbuhkan lapis lapis industri– Menumbuhkan kapasitas– Memperbaiki kebijakan pemerintah
• Mengawal perkuatan tersebut • Penggerak utama dari sisi swasta: ‘sarjana pendamping’
dan ‘klinik konsultasi bisnis’
TERIMA KASIH