PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM...

83
PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN KELAS DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh ERVINA PANDUWINATA NIM 109018200025 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM...

Page 1: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

DALAM PENGELOLAAN KELAS DI MAN INSAN

CENDEKIA SERPONG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

ERVINA PANDUWINATA

NIM 109018200025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat
Page 3: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat
Page 4: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat
Page 5: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat
Page 6: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

i

ABSTRAK

Ervina Panduwinata (NIM: 109018200025) Peran Supervisi Akademik

Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kelas di MAN Insan Cendekia Serpong

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran supervisi akademik kepala

sekolah dalam pengelolaan kelas di MAN Insan Cendekia Serpong.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi lapangan,

wawancara. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

menganalisa data yang diperoleh dari wawancara, dokumentasi. Wawancara

dengan kepala sekolah mengenai proses supervisi akademik kepala sekolah.

Hasil penelitian menunjukan bahwa guru-guru MAN Insan Cendekia sudah

dapat mengelola kelas secara baik. Namun dimikian kemampuan tersebut bukan

dikontribusi oleh peran kepala sekolah sebagai supervisor, melainkan karena

mereka merupakan guru-guru pilihan untuk dapat masuk ke sekolah ini melalui

test dan seleksi yang susah sehingga mereka sudah mempunyai bekal dalam

mengelola kelas yang baik. Sedangkan kepala sekolah sendiri belum

melaksanakan peran secara optimal dalam membantu guru mengelola kelas, hal

ini terbukti dari wawancara kepala sekolah menyebutkan bahwa kepala sekolah

melakukan supervisi hanya satu atau dua kali dalam satu tahun dikarenakan

jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat atau tamu yang datang

ke sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepala sekolah hendaknya

terus berusaha menjalankan tugas kegiatan supervisi akademik, setidaknya satu

semester bisa 2 kali melakukan supervisi akademik, jadi kepala sekolah bisa

dapat memperhatikan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru.

Kata kunci: Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Pengelolaan Kelas

Page 7: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh

Alhamdulillahi Rabbil‘alamiin. Segala puji dan puja hanya bagi Allah

SWT tuhan semesta alam. Karena berkat rahman dan rahim-Nya lah, saya selaku

mahasiswa Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Jakarta diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta

salam tak lupa saya haturkan atas baginda Rasulullah, Muhammad SAW beserta

keluarga dan para pengikutnya.

Skripsi ini disusun untuk menambah khazanah keilmuan, selain itu tujuan

dari penyusunan skripsi ini bukanlah hanya sekedar syarat atau tugas akhir

mahasiswa untuk mendapatkan gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan) akan tetapi jauh

dari pada itu adalah suatu kewajiban dan ajang pembuktian sebagai seorang

mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat menyadari,

dalam penyusunan skripsi ini masih sangat sederhana dan jauh dari

kesempurnaan. Memang tidak mudah bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, karena banyak tantangan dan hambatan yang harus penulis hadapi baik faktor

internal maupun faktor eksternal. Maka disinilah pertolongan Allah SWT dan

peran orang-orang terdekat yang dapat memberikan pemikiran dan motivasi

terhadap penulis.

Atas terselesaikannya skripsi ini penulis berterima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah berperan dan berkontribusi yang

berharga kepada penulis baik selama penyusunan skripsi maupun selama masa

kuliah, dengan ketulusan hati penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Nurlena Rifa’I, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

dan Dosen Pembimbing I

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan UIN

Syarif Hidaytullah Jakarta.

3. Fathi Ismail, MM, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

mencurahkan tenaga, perhatian, pengertian dan kemudahan dalam

memberikan bimbingan dan arahan yang berharga bagi penulis dengan

Page 8: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

iii

penuh kesabaran dan dedikasi yang tinggi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

4. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Dr. Zahrudin, Lc, M.Pd dan seluruh dosen

Manajemen Pendidikan yang telah mentransformasikan ilmunya kepada

penulis sejak awal perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi ini.

5. Dr. Suwardi, M.Pd, Kepala MAN Insan Cendekia Serpong, yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Bapak Suyitno dan Guru-guru MAN Insan Cendekia Serpong yang telah

membantu penulis melakukan penelitian.

7. Ibunda tercinta Rawitis dan Ayahanda tercinta Bahar, yang telah banyak

memberikan dukungan moril dan materil serta tak henti-hentinya

memanjatkan do’a kepada-Nya untuk puteri tersayangnya. Ibunda dan

ayahandalah yang menjadi motivator utama bagi penulis, karena beliaulah

yang telah mendidik penulis untuk bersikap mandiri, berani, bijaksana,

sabar dan tegar dalam menghadapi segala tantangan hidup. Sehingga

rasanya ucapan terima kasih ini tidak dapat menggambarkan wujud

penghargaan penulis terhadap ayahanda dan `ibunda yang sangat penulis

sayangi.

8. Kakak-kakak tersayang (Novia Rinta, S.kom dan Yosi Gusnita, S.E) yang

telah memberikan semangat dan doa terhadap penulis.

9. Khairul Amri yang selalu memberikan motivasi, semangat dan kasih

sayang kepada penulis

10. Pimpinan dan staff administrasi Perpustakaan Utama, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk meminjamkan buku-buku yang penulis butuhkan sebagai sumber

bacaan dan referensi yang berhubungan dengan skripsi ini

11. Teman-temanku tersayang, Tia, Ika, Sri, Yayu, Nisa, Azi, Ocy, Silvy, Mia,

Lilis, Havid Hidayat, Mella, Riong yang selalu hadir memberi semangat

dan berkumpul bersama membangun kekuatan untuk berjuang.

12. Kawan-kawan di jurusan Manajemen Pendidikan khususnya kelas A yang

selalu memberikan bantuan, dukungan, serta kerja samanya.

Page 9: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

iv

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara

langsung maupun tidak langsung telah turut memberikan dukungan dan

do’a dalam proses penulisan skripsi ini.

Saya panjatkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga jasa yang

telah mereka berikan menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang jauh

lebih baik dari-Nya. Aamiin.

Akhirul kalam, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan

yang terdapat dalam skripsi ini, dan dengan kerendahan hati saya menerima kritik

dan saran yang konstruktif. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Jakarta, April 2014

Ervina Panduwinata

Page 10: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6

D. Perumusan Masalah .............................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas ......................................... 7

2. Tujuan Pengelolaan Kelas ................................................ 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas .... 12

4. Fungsi Pengelolaan Kelas ................................................. 16

5. Kegiatan Pengeloaan Kelas .............................................. 17

6. Kegiatan Guru di Dalam Mengelola Kelas ...................... 19

7. Tugas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran ................... 21

B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

1. Pengertian Supervisi Akademik ...................................... 22

2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Akademik ........................ 26

3. Prinsip Supervisi Akademik ............................................ 27

4. Teknik Supervisi Akademik ............................................ 30

5. Proses Supervisi Akademik ............................................. 33

6. Kompetensi Supervisi Akademik .................................... 40

7. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai

Supervisor ........................................................................ 41

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 44

B. Metode Penelitian ................................................................... 44

C. Variable Penelitian .................................................................. 44

Page 11: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

vi

D. Sumber Data .......................................................................... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 45

F. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 47

G. Teknik Analisa Data .............................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 49

1. Sejarah MAN Insan Cendekia Serpong ............................ 49

2. Data Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswa .......... 51

3. Kurikulum ........................................................................ 55

4. Sarana dan Prasarana ....................................................... 55

B. Deskripsi Data, Anlisis Data, dan Interpretasi Data ............... 57

1. Proses Supervisi Akademik Kepala Sekolah ...................... 57

a. Perencanaan Supervisi Akademik .................................. 57

b. Pelaksanaan Supervisi Akademik .................................. 57

c. Pelaporan/ penilaian ....................................................... 59

d. Tindak lanjut .................................................................. 60

2. Pengelolaan Kelas ............................................................. 62

C. Tindak Lanjut ......................................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 64

B. Saran ...................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 12: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

vii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Kegiatan Pengelolaan Kelas ....................................................... 18

Table 3.1 Kisi-Kisi Instrument Penelitian ................................................... 46

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Pendidik.............................................................. 51

Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik dan Rombongan Belajar ........................... 54

Tabel 4.3 Perhitungan Penilaian Supervisi ................................................. 62

Page 13: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem

pendidikan nasional disebutkan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian agama, kepribadian, kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.”1

Dalam kehidupan suatu Negara pendidikan memegang peranan penting

untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, karena

pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia ialah melalui

proses pembelajaran di sekolah.

Guru merupakan kunci keberhasilan dalam memperbaiki mutu

pendidikan. Masalah mutu pendidikan juga menyangkut masalah kualitas

mengajar yang dilakukan oleh guru. Melalui supervisi, para guru sebagai

pelaku utama dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dibantu

1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Nuansa Aulia)

2012, Cet. Ke-7

Page 14: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

2

pertumbuhan dan perkembangan profesinya bagi pencapaian tujuan

pembelajaran

Guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina

dan dikembangkan terus menerus. Tidak semua guru yang didik di lembaga

pendidikan terlatih dengan baik. Potensi sumber daya guru itu perlu terus

tumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial dan

maksimal sesuai dengan tujuan utama pendidikan.

Tugas kepala sekolah/madrasah diantaranya melaksanakan pembinaan

dan penilaian teknik dan administratif pendidikan terhadap sekolah yang

menjadi tanggungjawabnya. Tugas ini dilakukan melalui pemantauan

supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Supervisi

meliputi supervisi akademis yang berhubungan dengan aspek pelaksanaan

proses pembelajaran.

Kepala sekolah sebagai unsur pimpinan tertinggi adalah pemimpin

yang bertanggungjawab bagi perkembangan sekolah, sebagai administrator

menentukan kebijaksanaan, merencanakan, mengarahkan, mengendalikan

untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisisen. Tetapi guru

merupakan unsure yang penting dalam mengelola kelas agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Kepala sekolah ditugaskan untuk membawahi para tenaga pendidik

dan kependidikan dituntut kepiawaiannya dalam mengelola dan

mengoraganisir lembaga pendidikan yang dijalankannya sehingga apa yang

menjadi tujuan pendidikan itu dapat tercapai secara optimal.

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran

jalannya sekolah secara akademis saja, tetapi juga memikirkan pertumbuhan

dan perkembangan sekolahnya, memikirkan hubungan sekolah dengan

masyarakat, hubungan guru dengan wali murid, dan juga mempunyai

wewenang untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan mutu para guru di

sekolahnya melalui tugasnya sebagai supervisor

E. Mulyasa menulis bahwa “salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

Page 15: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

3

kependidikan.”2 Jadi tugas seorang kepala sekolah bukan hanya memimpin

sebuah sekolah saja tetapi juga mensupervisi kinerja yang dilakukan guru-guru

atau bawahannya di sekolahnya. Kurangnya peran supervisi akademik kepala

sekolah disebabkan antara lain: (1) supervisi dianggap kegiatan formalitas

yang harus dilakukan kepala sekolah, (2) kegiatan supervisi untuk memenuhi

syarat administrasi, (3) banyaknya tugas yang dikerjakan kepala sekolah, (4)

anggapan bahwa guru senior dianggap baik dalam mengajarnya

Tugas guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada

siswa. Seorang guru haruslah menjadi pendidik yang baik sehingga berhasil

dalam tercapainya suatu tujuan pendidikan yang diharapkan oleh seruannya.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru tidaklah ringan. Dalam

melaksanakan tugas sehari-hari guru akan selalu mengahadapi berbagai

masalah, baik masalah yang ada pada siswa maupun masalah pribadi guru itu

sendiri. Dalam proses pembelajaran problem-problem akan muncul

Problem yang akan muncul saat guru mengajar, adalah bagaimana

guru mengelola kelas dengan sebaik-baiknya. Sebagai guru ia harus mampu

mengajar dengan tenang sehingga dapat menyampaikan materi pelajaran

secara sistematis dan dapat dipahami oleh semua murid, guru harus mengajar

dengan penuh semangat, kegembiraan karena dengan itu dapat menarik

perhatian siswa dalam menngikuti pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Dalam menunjang pelaksanaan tugas guru di kelas, guru dituntut untuk

memiliki kemampuan dalam mengelola kelas, karena guru memegang peranan

penting dalam pengelolaan kelas. Karena apabila guru tidak melaksanakan

tugas dengan baik maka hasil pelaksanaan manajemen atau pengelolaan kelas

tidak akan memuaskan. Selain itu keberhasilan pengelolaan kelas juga

berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran. Oleh karena itu

2 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,

2003), cet. Ke-9, h. 111

Page 16: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

4

siswa akan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar yang dapat

berpengaruh dalam prestasi belajar siswa.

Kurangnya usaha guru dalam meningkatkan pengelolaan kelas secara

baik umumnya merupakan kelemahan dari guru itu sendiri. Meskipun tugas

penataan bukan hanya dilakukan oleh guru saja tetapi juga oleh siswa, tetapi

kuncinya ada pada kemampuan guru dalam mengelola kelas. Guru hanya

terpaku dalam memberikan materi saja tanpa memperhatikan kondisi kelas

dalam pembelajaran, sebab jika tidak didukung oleh lingkungan yang kondusif

maka sulit mencapai hasil yang optimal.

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi

pembelajaran yang dilakukan guru, seperti pengaturan metode, strategi dan

kelengkapan dalam pengajaran sebagai bagian dari kegiatan manajemen

pembelajaran. Yang harus dilakukan oleh guru untuk mewujudkan

pembelajran yang efektif dan efesien maka guru harus menguasai pengelolaan

kelas. Pengelolaan kelas sangat penting untuk terciptanya suasana mengajar

yang kondusif, bukan hanya membantu guru dalam proses belajar mengajar

tetapi yang lebih penting menjadikan siswa mudah dalam belajar, merasa

nyaman dan menyenangkan dalam proses belajar.

Sering terjadi beberapa sekolah, pengelolaan kelas kurang baik,

kondisi kelas yang kurang efektif dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam

belajar dan dapat menghambat optimalisasi proses pembelajaran. Sekolah

tersebut memang sulit untuk menerapkan pengelolaan kelas yang baik, karena

butuh kerjasama dari semua pihak terutama guru dan kepala sekolah. Hal

tersebut tidak dialami di MAN Insan Cendekia, pengelolaan kelas yang sudah

baik dan kenyamanan dalam belajar sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran.

MAN Insan Cendekia sebagai sebuah lembaga pendidikan yang formal

berusaha memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang ditentukan, dan MAN

Insan Cendikia juga sudah memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk

memenuhi kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.

Page 17: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

5

MAN Insan Cendekia dengan status diakui sekarang ini,

memungkinkan dapat menarik masyarakat dalam hal ini orang tua murid

untuk memberikan kepercayaan mendidik putra-putrinya, sehingga dalam

tahun-tahun yang akan datang mampu menjadi sekolah yang lebih baik lagi.

Maka untuk meraih perkembangan tersebut bukan hanya peran kepala sekolah

yang diperlukan tetapi peran guru dan siswa di sekolah juga sangat diperlukan

dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran

Guru di MAN Insan Cendekia tidak ada yang mengajar di sekolah lain,

karena tidak diberikan izin dari pihak sekolah untuk mengambil kegiatan

mengajar di sekolah lain. Hal ini membuat guru-guru tersebut menjadi tidak

sibuk di luar sehingga guru dapat mempersiapkan materi yang akan diajarkan

dengan baik.

Dari hasil pra observasi (pra penelitian) yang penulis lakukan dengan

kepala sekolah terdapat persepsi bahwa jarangnya supervisi akademik yang

dilakukan oleh kepala sekolah, hanya satu atau dua kali dalam satu tahun.

Tetapi itu tidak membuat pengelolaan kelas di MAN ini menjadi buruk.

Pengaturan sistem pengelolaan kelas yang sudah berlangsung sekarang,

nampak adanya faktor yang mendukung untuk mencapai harapan dan tujuan di

atas antara lain : fasilitas pendidikan yang sudah lengkap, terdapatnya guru-

guru yang berkualitas. Para guru MAN Insan Cendekia Serpong selalu

berusaha mengelola kelas sebaik mungkin, tetapi tidak dikontribusi oleh peran

supervisi akademik kepala sekolah.

Maka dari uraian di atas, penulis memandang perlu untuk membahas

ini dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Peran

Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Efektivitas

Pengelolaan Kelas di MAN Insan Cendekia Serpong”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi Masalahnya

adalah :

1. Sarana sekolah memadai sehingga mendukung pengelolaan kelas

Page 18: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

6

2. Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah kepada guru dalam pengelolaan

kelas masih jarang dilakukan

3. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah berjalan dengan baik

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah yang telah dipaparkan di atas

adalah peran kepala MAN Insan Cendekia dalam melaksanakan bimbingan/

pembinaan dan pengawasan di bidang akademik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka terdapat beberapa rumusan

masalahnya adalah

1. Bagaimana supervisi akademik dilaksanakan oleh kepala sekolah?

2. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan kelas di MAN Insan Cendekia?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dia atas, maka penelitian ini memiliki

tujuan untuk mengetahui peran supervisi akademik kepala sekolah dalam

pengelolaan kelas MAN Insan Cendekia.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

manfaat bagi:

1. Kepala sekolah : sebagai bahan masukan agar dapat melaksanakan

supervisi yang lebih baik lagi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan

kelas

2. Guru : sebagai bahan masukan untuk membantu dalam kelancaran

pengelolaan kelas.

Page 19: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Guru sebagai pendidikan professional mempunyai tugas dan

peranan, merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran agar tujuan dan

kegiatan tersebut akan lebih terarah dan berhasil, menguasai dan

mengembangkan materi pembelajaran berupa bahan bidang studi dalam

kurikulum sekolah dan bahan pengayaan atau penunjang bidang studi,

melaksanakan proses belajar pengajaran dimana terjadinya interaksi antara

guru dan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada

siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran, mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa untuk dapat menentukan tercapai tidaknya

tujuan pendidikan dan pengajaran.

Usaha guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang

efektif akan terwujud apabila guru mengetahui secara tepat faktor-faktor

yang dapat menunjang agar terciptanya kondisi yang menguntungkan

dalam proses belajar mengajar, disamping itu guru juga harus mampu

mengelola masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan

dapat merusak suasana belajar mengajar, menguasai berbagai pendekatan

dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah

mana suatu pendekatan tersebut dapat digunakan.

Page 20: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

8

Menurut Hornby dalam Oxford Advanced Leaner’s Dictionary

(1986) mendefenisikan kelas sebagai “group of students taught together or

location when this group meets to be taught”. Dengan demikian, kelas

merupakan sekelompok siswa yang diajar bersama atau suatu lokasi ketika

kelompok itu menjalani proses pembelajaran pada tempat dan waktu yang

diformat secara formal.1

Dalam arti sempit kelas menunjukkan suatu ruangan dibatasi 4

dinding atau tempat murid-murid belajar, tiap bangunan sekolah di bagi

kedalam ruangan-ruangan bangunan yang menunjukkan ruang kelas.

Dalam arti luas kelas dapat pula diartikan sebagai kegiatan pembelajaran

yang dibedakan oleh guru kepada murid-murid dalam suatu ruangan untuk

satu tingkat tertentu pada jam tertentu.2

Kelas bermakna “tingkatan” untuk menunjukkan status atau posisi

anak di sekolah tertentu, misalnya kelas I, kelas II, dan sebagainya.3

Adapun yang dimaksud kelas adalah pangkat, tingkatan, ruang tempat

belajar di sekolah.

Dengan demikian kelas merupakan sekelompok siswa belajar

bersama ditempat yang sama dengan bimbingan dari guru dalam proses

pembelajaran dan dalam tingkatan yang sama. Pengertian terminologi

pengelolaan kelas dibangun oleh dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas

dalam makna ruang kelas. Menurut Raka Joni “pengelolaan kelas

menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar

mengajar.”4

Pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya mendayagunakan

seluruh potensi kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran

1Sudarwan Danim, inovasi pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 167

2Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas, (Jakarta: Bahan Belajar Mandiri,

2006), Cet I, h. 28 3Danim. Loc. cit.

4Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV.Alfabeta,2008), h. 84

Page 21: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

9

maupun komponen pendukungnya.5 “pengelolaan kelas menurut M Entang

berbagai jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan

menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya

proses belajar mengajar.”6 Sedangkan E. C. Wragg mengatakan

Pengelolaan kelas adalah kegiatan pengelolaan perilaku murid-murid,

sehingga murid-murid dapat belajar.7

Pengelolaan kelas adalah keterampilan bertindak seorang guru

yang berdasarkan sifat-sifat kelas dengan tujuan menciptakan situasi

proses kegiatan belajar mengajar dengan baik. tugas guru yang utama

adalah mampu menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi

belajar mengajar yang memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan

sungguh-sungguh.

Menurut Suharsimi Arikunto pengelolaan kelas adalah: suatu usaha

yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau

yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga

dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.8

Manajemen kelas/ pengelolaan kelas adalah “suatu rentetan

kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas

yang efektif, yang meliputi, (1) pengajaran guru, (2) pengaturan

penggunaan waktu yang tersedia, (3) pengaturan ruangan dan perabot

pelajaran di kelas, serta (4) pengelompokan siswa dalam belajar”9

Suatu kondisi belajar akan optimal akan dicapai, apabila seseorang

guru mampu mengatur siswa dengan suasana pengajaran yang serasi serta

mengendalikan suasana belajar yang menyenangkan. Mengelola kelas

5Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refik Aditama, 2007),

h. 104 6 Ade Rukmana dan Asep Suryana, op. cit., h. 29

7 Ibid

8Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,

(Jakarta : C.V Rajawali 1992), hal 67-68 9Conny semiawan dkk, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan

Siswa dalam Belajar?, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), h. 63-64

Page 22: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

10

sangat erat hubungannya dengan penyediaan kondisi menguntungkan bagi

siswa untuk belajar.10

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan kelas adalah upaya guru dalam membantu proses belajar

mengajar untuk mencapai pembelajaran.

2. Tujuan Pengelolaan Kelas

Secara umum dikatakan bahwa tujuan diadakannya pengelolaan

kelas adalah agar proses belajar mengajar telaksana dengan baik dan siswa

dapat termotivasi dalam belajar sehingga tujuan pengajaran pada

umumnya dapat tercapai.

Sebagai pengelola kelas guru harus mampu mengelola kelas

dengan baik, karena tanpa mengelola kelas dengan baik maka akan

menghambat proses belajar mengajar karena kelas merupakan lingkungan

belajar serta suatu aspek dari lingkungan yang perlu diorganisasi.

Menurut pendapat Uzer Usman tujuan umum pengelolaan kelas

adalah : menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-

macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan

khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang

memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa

memperoleh hasil yang diharapkan.11

Jadi dari pendapat Uzer Usman tujuan pengelolaan kelas adalah

dalam mengembangkan kemampuan siswa digunakan fasilitas-fasilitas

kelas untuk kegiatan belajar mengajar, jika tidak adanya fasilitas kelas

maka kegiatan belajar mengajar akan terhambat untuk mencapai hasil yang

baik.

Tujuan pengelolaan kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen

Dikdasmen 1996:

10

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006) Cet. 19 h. 10 11

Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, 2001 hal 10

Page 23: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

11

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar

maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik

untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin

b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran.

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang

mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan

lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

d. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social,

ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.12

Tujuan Pengelolaan Kelas menurut A. C. Wragg adalah:

a. Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang

sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa

b. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam

melakukan tugas-tugas sesuai dengan kemampuannya.13

Tujuan pengelolaan kelas ini adalah agar dapat mendorong siswa

mengembangkan tanggung jawab indvidu maupun klasikal dalam

berprilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang

berlangsung, menyadari kebutuhan siswa, serta memberikan respon yang

positif terhadap perilaku siswa.14

Sedangkan menurut J.J Hasibuan dan Moedjiono dalam bukunya

menyebutkan, proses belajar mengajar penggunaan komponen dalam kelas

mempunyai beberapa tujuan bagi siswa yaitu:

a. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap

tingkah laku

b. Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tat

tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu

peringatan, dan bukan kemarahan.

12

Ade Rukmana., Op. Cit. h. 43 13

Ibid 14

I. G. A. K. Wardani, Dasar-dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar,

(Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka, 2001), cet. I, h. 35.

Page 24: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

12

c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta

tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.15

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan diadakannya

pengelolaan kelas adalah agar siswa dapat melakukan proses belajar

mengajar dengan baik dan siswa juga dapat termotivasi dalam belajar, dan

itu didukung dengan pengelolaan kelas yang baik.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

a. Kondisi fisik, lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh

penting terhadap hasil pembelajaran, lingkungan fisik yang dimaksud

meliputi:

1) Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Ruang tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak

leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara

siswa yang satu dengan siswa lainnya pada saat melakukan

aktivitas belajar. Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis

kegiatandan jumlah siswa yang melakukan kegiatan.

2) Pengaturan tempat duduk

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah

memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat

mengontrol tingkah laku siswa.

3) Ventilasi dan pengaturan cahaya

Suhu, ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk

terciptanya suasana belajar yang nyaman.

4) Pengaturan penyimpanan barang-barang.

Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang

mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan

bagi kepentingan belajar.

15

J. J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remadja Karya CV,

1988) Cet. Ke-3, h. 83

Page 25: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

13

b. Kondisi sosio-emosional

Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai

pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar,

kegairahan siswa dan efektivitas tercapainya tujuan pengajaran.

1) Tipe kepemimpinan; peranan guru dan tipe kepemimpinan guru

akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas

2) Sikap guru; dalam menghadapi siswa yang akan melanggar

peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat

dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat

diperbaiki.

3) Suara guru: melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah

terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan

mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga

pelajaran cenderung tidak diperhatikan.

4) Pembinaan hubungan baik (raport); dengan terciptanya hubungan

baik guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh

gairah dan semangat, bersikap optimis, realistis dalam kegiatan

belajar yang sedang dialakukannya.

c. Kondisi Organisasi

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik

tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah

pengelolaan kelas.16

Penataan ruang kelas harus disesuaikan dengan kondisi dan

situasi ruang kelas dan sekolah, beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah:

1) Ukuran ruang kelas

2) Jumlah siswa

3) Tingkat kedewasaan siswa

4) Toleransi guru dan kelas sebelah terhadap kegaduhan dan lalu

lalangnya siswa

16

Ade Rukmana dan Asep Suryana., Op. cit. h. 44-45

Page 26: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

14

5) Toleransi masing-masing siswa terhadap kegaduhan dan lalu

lalangnya siswa lain.

6) Pengalaman guru dalam melaksanakan metode pembelajaran

gotong royong, dan

7) Pengalaman siswa dalam melaksanakan metode pembelajaran

gotong royong.17

Pengelolaan kelas pada hakikatnya berkenaan dengan tata cara

mengatur proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas agar berjalan

lancar. Kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam kelas:

a. Pengelolaan Siswa

Dalam rangka mewujudkan suatu pengelolaan yang baik,

murid-murid dalam suatu kelas perlu diorganisir lebih baik lagi demi

efektifitasnya suasana kelas. Yang termasuk pengelolaan siswa adalah:

1) Pengorganisasian siswa

Pengorganisasian siswa apabila dikelola dengan baik

mempunyai fungsi yaitu : menciptakan ketertiban kelas. Untuk

memelihara kebersihan kelas siswa dibagi tugas secara bergiliran,

dan juga dapat membantu menyediakan sarana pengajaran, seperti

penyediaan kapur tulis, alat peraga atau buku paket dan lain

sebagainya.18

Organisasi-organisasi kelas pada umumnya berbentuk

sederhana yang personelnya meliputi ketua kelas, wakil kelas,

sekretaris, bendahara dan beberapa seksi sesuai kebutuhan.

Pemilihan para personel kelas ini dilakukan oleh anggota kelas

secara demokrasi dengan dibimbing oleh guru wali kelas. Dengan

demikian guru telah memenuhi fungsinya sebagai pengelola dalam

membina sifat-sifat murid-murid.

17

Anita Lie, Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-

ruang Kelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h 51 18

Sudiman N, et al, Ilmu Pendidikan, 1992, hal 312

Page 27: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

15

2) Penugasan Kelas

Pemberian tugas yang bervariasi sangat membantu dalam

meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa. Pemberian tugas

hendaknya tidak hanya terpaku kepada mendengarkan ucapan guru

saja, tetapi siswa harus aktif mengembangkan informasi yang

diterimanya dari guru.

Tugas yang dibagikan hendaknya harus jelas dan tegas

sehingga tidak membingungkan siswa. Siswa harus dapat

memahami dengan jelas apa yang harus dilakukannya dalam

menyelesaikan tugas tersebut. Oleh karena itu di dalam

memberikan tugas memperhatikan hal berikut :

a) Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai

dari pemberian tugas tersebut.

b) Guru menetapkan target maximal yang akan dicapai dengan

pemberian tugas

c) Guru harus konsekuen terhadap peraturan yang telah

ditentukan. Apabila tidak, maka pada pemberian tugas yang

berikutnya siswa akan kurang memperhatikan, misalnya siswa

yang terla\mbat mengumpulkan tugas pada waktunya tanpa

alasan yang jelas dianggap tidak mengumpulkan tugas, atau

siswa yang paling baik mengerjakan tugasnya akan diberikan

hadiah.19

b. Pengelolaan ruang dan alat pengajaran

Agar terciptanya suasana belajar yang kondusif, perlu

diperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas, sehingga tercipta

suasana belajar yang menggairahkan dan dapat mendukung

meningkatnya intensitas proses belajar peserta didik dan dapat

mendukung meningkatnya intensitas proses belajar peserta didik dan

mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.

19

Ibid, hal 314

Page 28: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

16

Ditinjau dari fungsi dan peranannya terhadap proses belajar

mengajar, maka saran pendidikan dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1) Alat Pelajaran, adalah alat yang digunakan secara langsung dalam

proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud alat tulis, alat

peraga dan alat praktek.

2) Alat Peraga, menurut Anwar Yassin yang dikutip oleh Suharsimi

Arikunto adalah : alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat

berupa perbuatan atau benda yang sudah memberi pengertian

kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai pada

yang konkrit.

3) media pengajaran, adalah sarana pendidikan yang digunakan

sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih

mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan

pembelajaran.20

Kondisi tempat duduk yang digunakan siswa dapat

mempengaruhi proses belajar. Jika tempat duduk dalam kondisi bagus

dala arti siswa merasa nyaman, maka siswa dapat belajar dengan

tenang. Akan tetapi jika tempat duduk dalam kondisi rusak, tidak ada

sandarannya maka proses belajar akan terhambat.

4. Fungsi Pengelolaan Kelas

Fungsi pengelolaan kelas merupakan fungsi-fungsi pengelolaan

yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan

pembelajaran yang hendak dicapainya. Kegiatan tersebut meliputi:

a. Merencanakan, adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai

atau diraih di masa depan. Merencanakan pada dasarnya membuat

keputusan mengenai arah yang akan dituju, tindakan yang akan

diambil, sumberdaya yang akan di masa depan. Merencanakan pada

dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang akan dituju,

20

Drs. Suryo Subroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah (Jakarta : Rineka Cipta 1999)

hal 114

Page 29: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

17

tindakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan teknik/

metode yang dipilih untuk digunakan.

b. Mengorganisasikan, adalah proses mengatur, mengalokasikan dan

mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara

anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Memimpin, institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya

mengarahkan dan memotivasi para personil agar dapat melaksanakan

tugas pokok fungsinya dengan baik. Memimpin menurut Stoner adalah

proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan

dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.

d. Mengendalikan, institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan

sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan

secara efektif dan efisien.21

5. Kegiatan Pengelolaan Kelas

Kegiatan pengelolaan kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis

besar terdiri dari:

a. Pengaturan orang (siswa) adalah bagaimana mengatur dan

menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektualnya

dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk

memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan

keinginannya.

b. Pengaturan fasilitas, adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa,

sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya di dalam

kelas. Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk meningkatkan efektivitas

belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman dan belajar

dengan baik.

Pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam bagan

seperti di bawah ini:

21Ade Rukmana dan Asep Suryana., Op. cit, h. 54-55

Page 30: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

18

Table 2.1

Kegiatan Pengelolaan Kelas

Mengatur Orang

(Kondisi Emosional)

- Tingkah laku

- Kedisiplinan

- Minat/Perhatian

- Gairah Belajar

- Dinamika kelompok

Mengatur fasilitas belajar

mengajar (kondisi fisik)

- Ventilasi

- Pencahayaan

- Kenyamanan

- Letak duduk

- Penempatan siswa22

Kegiatan pengelolaan kelas secara garis besar terdiri dari

pengaturan orang (siswa), dan pengaturan fasilitas belajar mengajar terdiri

dari ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk dan penempatan

siswa.

Penataan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran, salah satunya letak duduk atau penataan bangku dalam

proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.

Menurut Anita Lie dalam bukunya Cooperative Learning,

mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas, ada beberapa

model penataan bangku yang biasa dipakai dalam pembelajaran. Beberapa

model penataan bangku yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran

yaitu:

a. Meja tapal kuda: siswa berkelompok diujung meja.

b. Meja panjang: siswa berkelompok diujung meja.

c. Penataan tapal kuda: siswa dalam satu kelompok ditempatkan

berdekatan.

d. Meja laboratorium.

1) Tugas individu

2) Tugas kelompok dengan membalikkan kursi

e. Meja kelompok: siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan

f. Klasikal: siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan.

22

Ade Rukmana dan Asep Suryana., Op. cit, h. 33

Page 31: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

19

g. Bangku individu dengan meja tulisnya: penataan terbalik

h. Meja berbaris: dua kelompok duduk berbagi satu meja.23

6. Kegiatan guru di dalam megelola kelas yaitu:

a. Penataan siswa di dalam kelas

1) Mengorganisasikan siswa

Pengorganisasian siswa dikelola dengan baik, organisasi

siswa ini mempunyai dua fungsi yaitu:

a) Melatih siswa dalam berorganisasi

b) Menciptakan ketertiban kelas

Organisasi kelas biasanya memiliki bentuk yang sangat

sederhana terdiri dari ketua kelas, sekretaris, bendahara dan

beberapa seksi sesuai kebutuhan.

2) Mengenal sifat dan tingkah laku siswa di kelas

Setiap guru harus mengenal sifat dan tingkah laku siswa agar dapat

memudahkan dalam proses pembelajaran, dan dapat menangani

masalah yang terjadi di dalam kelas.

3) Kegiatan-kegiatan guru di dalam kelas

a) Mengecek kehadiran siswa

b) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa

c) Pendistribusian bahan dan alat

d) Mencatat data

e) Pemeliharaan arsip

f) Menyampaikan materi pelajaran

g) Memberikan tugas/PR24

b. Penataan ruang kelas

Penataan ruang kelas harus disesuaikan dengan kondisi dan

situasi ruang kelas dan sekolah. Seperti ukuran ruang kelas, jumlah

siswa dan tingkat kedewasaan siswa.

23

Anita Lie, Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-

ruang Kelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 51-52 24

Ade Rukmana dan Asep Suryana., Op. cit, h. 34

Page 32: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

20

1) Pengaturan tempat duduk

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah

memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat

mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan

mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.

2) Pengaturan alat-alat pengajaran

Barang-barang disimpan pada tempat yang khusus yang

mudah dicapai bila diperlukan dan akan dipergunakan bagi

kepentingan belajar. Barang-barang yang nilai praktisnya tinggi

dapat disimpan di ruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman

kurikulum, kartu pribadi dan sebagaimana hendaknya ditempatkan

sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan

siswa.25

3) Pengaturan Ventilasi dan tata cahaya

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan kelas

salah satunya adalah kondisi fisik seperti ventilasi dan pengaturan

cahaya menurut Syaiful Sagala, mengenai pengaturan cahaya dan

ventilasi, berdasarkan pengamatan para peneliti bahwa kelas yang

baik haruslah dilengkapi jendela dan ventilasi yang memadai

sesuai standar kesehatan sehingga memungkinkan udara, cahaya

masuk dengan baik. Kondisi kelas demikian ini bisa menjamin

kesehatan para siswa, yang lebih utama lagi siswa merasa nyaman

dalam belajar. Ruangan cukup terang dan tidak membuat siswa

silau26

c. Disiplin Kelas

Dalam arti luas disiplin mencakup setiap macam pengaruh

yang ditujukan untuk membantu peserta didik agar dia dapat

memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan

25

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 168 26

Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008),

h. 86

Page 33: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

21

juga penting tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin

ditujukan peserta didik terhadap lingkungannya.27

Dari berbagai uraian teori tentang efektivitas pengelolaan kelas,

maka yang dimaksud efektivitas pengelolaan kelas adalah berbagai

jenis kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan mendayagunakan

seluruh potensi kelas agar menciptakan kondisi yang optimal dalam

proses pembelajaran sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang

efektif dan efisien. Evektivitas pengelolaan kelas tersebut dapat diukur

dengan indicator pengelolaan fisik yang terdiri dari, penataan tempat

berlangsungnya proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk,

ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpangan barang-

barang. Sedangkan pengelolaan siswa terdiri dari peningkatan

kesadaran dari guru, mengenal alternative pengelolaan, menciptakan

kontrak social, mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang

timbul.

7. Tugas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk

mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi

yang dimilikinya.28

Hal pertama kali yang menimbulkan kekaguman kita terhadap para

ahli pendidikan muslim terdahulu adalah penghargaan mereka terhadap

persoalan pendidikan ahli pendidikan muslim terdahulu adalah

pengahargaan mereka menilainya sebagai wujud tanggung jawab moral

yang sangat luhur. Mereka menganggap tugas mengajar bukan hanya

sekedar sebagai profesi kerja, melainkan lebih sebagai tuntunan kewajiban

agama.

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan

kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam

27

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1995), h. 120 28

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, (Bandung: Rosda Karya, 2007) cet III, hal 123

Page 34: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

22

bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara professional dalam

menjalankan fungsinya sebagai guru.

Pada dasarnya ada dua macam kegiatan yang dilaksanakan oleh

setiap guru, mereka mengelola sumber belajar dan melaksanakan dirinya

sebagai sumber belajar. Apabila seorang guru dengan sengaja menciptakan

suasana belajar di dalam kelasnya dengan maksud untuk mewujudkan

tujuan yang sudah dirumuskan maka ia bertindak sebagai “guru-manajer”.

Guru adalah sumber belajar untuk menentukan tujuan belajar dari pada

buku, kaset video sebagai sumber belajar.29

Penguasaan kelas ini merupakan masalah bagi guru terlebih bagi

para guru di kota-kota besar yang menghadapi siswa dengan keberagaman

latar belakang sosiokultur keluarga, serta perubahan-perubahan pada

anak-anak yang sangat kaya dengan informasi.

Dalam konteks peningkatan efektivitas kelas, guru tidak hanya

dengan penampilan menarik, penuh optimisme, antusias dan menguasai

bahan ajar dengan baik, namun guru juga harus memiliki berbagai

kemampuan penguasaan kelas dengan tidak menggunakan pendekatan

pemaksaan atau berbagai bentuk kekerasan psikologis lainnya, tapi justru

menggunakan berbagai pendekatan pedagogic yang mampu menciptakan

suasana tenang, penuh keceriaan dan penuh motivasi untuk belajar.

Menurut Muhammad Uzer Usma bahwa “Kualitas dan Kuantitas belajar

siswa di dalam kelas bergantung banyak faktor, antara lain ialah guru,

hubungan pribadi antara siswa didalam kelas, serta kondisi umum dan

suasan di dalam kelas.30

B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

1. Pengertian supervisi akademik

Secara bahasa supervisi berarti mengamati, mengawasi, atau

membimbing kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan

29

Ivor K. Davis, Pengelolaan Belajar,( Jakarta: Rajawali Press, 1991), cet II, hal. 34 30

Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 2001 hal 10, cet ke-4

Page 35: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

23

maksud untuk mengadakan perbaikan. Supervisi berasal dari kata

“super” artinya lebih atau atas, dan “vision” artinya melihat atau meninjau.

Secara estimologis supervisi artinya melihat atau meninjau yang dilakukan

oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan bawahannya.31

Orang yang

berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir kearah

usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik yang

dapat disebut dengan supervisor.

Menurut Ngalim Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas

pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.32

Jadi

supervisi merupakan upaya melakukan perbaikan kepala sekolah dalam

memberikan masukan dan arahan oleh supervisor, sebagaimana dikutip

Piet. A. Sahertian, supervisi adalah “suatu usaha menstimulasi,

mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru

di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih

mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

pengajaran”.33

Menurut Sergiovani dan Starrat, supervisi merupakan suatu proses

yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor

dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah; agar dapat menggunakan

pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih

baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan

sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif”.34

Konsep supervisi didasarkan atas keyakinan bahwa perbaikan

merupakan suatu usaha yang kooperatif dari semua orang yang

berpartisipasi dan supervisor yang bertindak sebagai stimulator,

31

Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2009), Cet. Ke-1, h.41 32

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosadakarya, 2005), Cet. Ke-15, h. 76 33

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tekhnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h.17

34

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-3, h. 111

Page 36: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

24

pembimbing, dan konsultan bagi para tenaga pendidik dalam rangka upaya

perbaikan. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan,

tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah.

Dalam hal ini supervisi lebih ditujukan untuk memberikan pelayanan

kepada kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara

efektif dan efesien serta mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan.

Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi

akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan

pada pengamatan pengawasan terhadap kegiatan akademik, berupa

pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial

menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan

administarasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya

pembelajaran.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul dasar-

dasar supervisi akademik adalah supervisi yang menitikberatkan

pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam

lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu

siswa ketika sedang dalam proses belajar35

Menurut Glickman, supervisi akademik adalah serangkaian

kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola

proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.36

Sedangkan

menurut Daresh bahwa supervisi akademik merupakan upaya membantu

guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan

pembelajaran.37

Jadi supervisi akademik tidak sama sekali menilai unjuk

kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu

guru mengembangkan kemampuan profesionalnya.

35Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. I, h. 5

36

Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan. Depdiknas. Metode dan Tekhnik Supervisi. Jakarta. 2008, h. 1,

(hhtp://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/04/konsep-supervisi-akademik). 37

Ibid.,

Page 37: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

25

Menurut Alfonso, Firth, dan Neville ada tiga konsep pokok (kunci)

dalm pengertian supervisi akademik, yaitu:

a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Inilah karekteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan

ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara

terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan

perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang

baik dan cocok bagi semua guru.

b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu

mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. desain

tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang

mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik

merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka

alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan

guru.

c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu

memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.38

Dari uraian di atas bahwa perilaku supervisi akademik secara

langsung sangat mempengaruhi perilaku dalam mengelola proses

pembelajaran dan supervisor membantu guru mengembangkan

kemampuannya. Perilaku mengajar guru yang baik akan mempengaruhi

perilaku belajar muridnya. Dan tujuan akhirnya adalah terbinanya perilaku

belajar murid yang lebih baik.

Supervisi akademik adalah pembinaan yang menitikberatkan

pengamatan pada masa akademik yang langsung berada dalam lingkup

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru untuk membantu

siswa ketika sedang dalam proses belajar.39

Kesimpulannya supervisi

38

Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan. Depdiknas. Metode dan Teknik Supervisi, . . . , h. 2 39

Mukhtar dan Iskandar, op. cit., h. 43

Page 38: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

26

akademik, kegiatan membantu guru secara langsung dalam mengelola

prosses pembelajaran untuk mencapai tujuan akademik. Demikian guru

sangat membutuhkan pengawasan dari seorang supervisor yang akan

mengevaluasi dan dapat meningkatkan kualitas pengajaran guru.

Pengawasan pendidikan ada dua yaitu pengawas pendidikan internal yang

dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas eksternal yang ditunjuk oleh

pemerintah untuk mengawasi sekolah tersebut. salah satu tugas kepala

sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang

dilakukan oleh tenaga kependidikan. 40

Maka peran kepala sekolah bukan

hanya sebagai pemimpin namun juga sebagai supervisor akademik yang

bertindak sebagai pembimbing dan konsultan bagi guru-guru dalam

perbaikan pengajaran dan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik.

2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Akademik

Menurut Glickman dan Sergiovani supervisi akademik memiliki

tujuan sebagai berikut: a. Membantu guru mengembangkan

kompetensinya, b. Mengembangkan kurikulum, c. Mengembangkan

kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)41

Pelaksanaan supervisi akademik yang terpusat pada guru

merupakan sasaran pokok yang terdapat dalam kegiatan supervisi

akademik. Menurut Arikunto, “kegiatan pokok supervisi adalah

melakukan pembinaan kepada personil sekolah pada umumnya dan

khususnya guru, agar kualitas pembelajaran dapat meningkat”.42

Sebagai

dampak dalam meningkatnya kualitas pengajaran dan pembelajaran,

diharapkan dapat pula meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan

meningkatnya kualitas belajar siswa berarti meningkat pula kualitas

lulusan sekolah. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru maka

kepala sekolah perlu melaksanakan pembinaan yang menerapkan prinsip

sebagai supervisor.

40

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), Cet. Ke-8, h. 111 41

http://www.sriudin.com/2011/10/konsep-supervisi-akademik.html 42

Suharsimi Arikunto, Op. cit. h.33

Page 39: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

27

3. Prinsip Supervisi Akademik

Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor

dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip

supervisi. Menurut Sahertian prinsip-prinsip dapat disebutkan sebagai

berikut:

a. Prinsip ilmiah yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

1) Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan

kontinu.

2) Objektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi

nyata, bukan tafsiran pribadi.

3) Menggunakan alat/ instrument seperti angket, observasi, dan

percakapan pribadi yang dapat memberikan informasi sebagai

umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar

mengajar.

b. Prinsip demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan

kemanusiaan yang akrab. Demokratis mengandung makna menjunjung

tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan

bawahan, tapi berdasarkan rasa kejawatan.

c. Prinsip kerjasama

Seluruh staff sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha

bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

Sharing of idea, sharing of experience, memberi support (mendorong),

menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.

d. Prinsip konstruktif dan kreatif

Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan

suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan

potensi-potensinya. Prinsip ini menekankan bahwa kegiatan supervisi

dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkan potensi kreatif

para guru. Supervisi diharapkan dilaksanakan dalam suasana yang

Page 40: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

28

menyenangkan, bukan menakut-nakuti. Dengan begitu para guru lebih

termotivasi untuk mengembangkan potensi mereka.43

Dapat disimpulkan seorang pemimpin yang berfungsi sebagai

supervisor harus mempunyai prinsip supervisi agar mampu membina

hubungan yang baik. Sikap kreatif juga harus dimiliki oleh supervisor agar

setiap personil sekolah dapat berpastisipasi aktif dalam memperbaiki

proses belajar mengajar.

Ada beberapa prinsip lain yang harus dilakukan oleh supervisor

dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu :

a. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis. Hubungan demikian ini bukan saja antara

supervisor dengan guru, melainkan juga antara supervisor dengan

pihak lain yang terkait dengan program supervisi akademik.

b. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

Apabila guru telah berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti

selesailah tugas supervisor melainkan harus tetap dibina secara

berkesinambungan. Hal ini karena mengingat adanya problem proses

pembelajaran selalu muncul dan berkembang.

c. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor harus melibatkan

secara aktif guru yang dibinanya. Oleh sebab itu, program supervisi

akademik sebaiknya direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan

bersama secara kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain

yang terkait di bawah ini koordinasi supervisor.

d. Program supervisi akademik harus integral dengan program

pendidikan. Antara satu sistem dengan sistem lainnya harus

dilaksanakan secara integral. Dengan demikian, maka program

supervisi akademik integral dengan program pendidikan secara

keseluruhan salaing terkait antara satu sama lain. Sehingga program

supervisi akademik akan lebih mudah diimplementasikan secara

efektif.

e. Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik

harus mencakup keseluruahan aspek pengembangan akademik. Prinsip

ini tiada lain hanyalah untuk memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi

akademik, berupa pengawasan kualitas, pengembangan professional,

dan memotivasi guru, sebagimana telah dijelaskan di muka.

f. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah

sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru, akan tetapi

supervisi akademik membantu mengembangkan pertumbuhan dan

kreatifitas guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem

akademik yang dihadapi.

43

Sahertian, op. cit., h. 20

Page 41: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

29

g. Supervisi akademik harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan,

mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik. Di sinilah

letak pentingnya instrument pengukuran yang memiliki validitas dan

relihabilitas yang tinggi untuk mengukur seberapa kemampuan guru

dalam mengelola proses pembelajaran.44

Sebagaimana dikemukakan oleh pakar supervisi akademik,

beberapa istilah seperti demokrasi, kooperatif dan kerja kelompok telah

banyak dibahas dan dihubungkan dengan konsep supervisi akademik.

Pembahasannya semata-mata menunjukkan bahwa perilaku supervisi

akademik itu harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, dimana supervisor

sebagai atasan dan guru sebagai bawahan. Begitu pula dalam latar sistem

persekolahan, keseluruhan anggota (guru) harus aktif berpastisipasi.

Prinsip-prinsip ini yang harus direalisasikan pada setiap proses supervisi

akademik di sekolah-sekolah.

Menurut Imam Tholkhah, ada empat macam prinsip supervisi yang

perlu diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor akademik yaitu:

Pertama, supervisi bersifat korektif. Supervisi korektif ini bukan

berarti mencari kesalahan, tetapi juga ditemukan kekurangan atau suatu

kesalahan profesi maka kepala sekolah segera untuk memperbaiki dan

menyusun rencana atau tata kerja yang lebih baik dimasa-masa

selanjutnya. Kedua, supervisi yang bersifat preventif. Kepala sekolah

harus bisa mengemukakan kesulitan-kesulitan yang ada dengan rasional

sehingga ditemukan jawaban solutif yang mampu mencegah terulangnya

kemungkinan kesalahan serupa, supervisi yang sifatnya mencegah

kesulitan yang dihadapi, dan berusaha untuk memupuk rasa percaya diri.

Ketiga, supervisi yang bersifat konstruktif atau mengembangkan wawasan

pengetahuan. Kepala sekolah seharusnya senantiasa berusaha membangun

kreasi dan imajinasi ke arah pengembangan pendidikan yang lebih baik

secara kompetitif. Keempat, supervisi yang bersifat kreatif. Kepala sekolah

harus memberikan “rangsangan akademik” kepada semua sivitas sekolah

44

Surya Dharma, “Pendidikan dan Pelatihan Supervisi Akademik dalam Peningkatan

Professionalisme Guru” (http://infopendidikankita.blogspot.com/2012/02/supervisi-

akademik.html, h. 18-19

Page 42: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

30

supaya mereka lebih kreatif dan produktif, serta bisa dibangun sikap

kerjasama yang baik.45

Penjelasan di atas memberikan implikasi khusus bahwa supervisi

akademik yang baik harus mampu membuat guru semakin kompeten, yaitu

guru semakin menguasai kompetensi, baik kompetensi kepribadian,

kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi social.

Oleh karena itu, supervisi akademik harus menyentuh para pengembangan

seluruh kompetensi guru.

4. Teknik Supervisi Akademik

Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan

potensi sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat

(device) dan teknik supervisi. Alat dan teknik supervisi dapat dibedakan

dalam dua macam alat/teknik. Teknik yang bersifat individual, yaitu teknik

yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual dan teknik yang

bersifat kelompok, yaitu teknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari

satu orang.

Yang dimaksud dengan teknik perseorangan adalah supervisi yang

dilakukan secara individual. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu:

a. Kunjungan kelas

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

kunjungan kelas adalah :

1) Kunjungan dapat dilakukan dengan memberitahu, atau tidak

memberitahu, tergantung pada sifat tujuan dan masalahnya.

2) Kunjungan dapat juga atas permintaan madrasah atau guru yang

bersangkutan

3) Sudah memiliki pedoman tentang hal-hal yang akan dilakukan

dalam kunjungan tersebut baik berupa instrumen atau catatan-

catatan

45

Imam Tholkhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan, Mengurai Akar

Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.

Ke-1, h. 200

Page 43: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

31

4) Sarana kunjungan dan tujuan harus sudah cukup jelas

b. Observasi kelas

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengamat:

1) Pengamat harus sudah menguasai masalah, tujuan, dan sasaran

2) Observasi sedapat mungkin tidak mengganggu KBM

3) Pengamat sudah menyiapkan instrument atau Petunjuk Observasi

c. Tes Dadakan

Tes dadakan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk

mengetahui pencapaian target kurikulum dan daya serap siswa sampai

pada tes dadakan diberikan46

Sedangkan Tekhnik kelompok adalah suatu cara pelaksanaan

program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Bentuk-

bentuk tekhnik yang bersifat kelompok ini, diantaranya yang umum

dikenal adalah:

a. Pertemuan orientasi

b. Rapat Guru

c. Studi kelompok antara guru latih

d. Diskusi sebagai proses kelompok

e. Tukar menukar pengalaman (sharing of experience)

f. Loka karya (workshop)

g. Diskusi panel

h. Seminar

i. Simposium

j. Demonstrasi mengajar

k. Perpustakaan jabatan

l. Buletin supervisi

m. Membaca langsung

n. Mengikuti kursus

o. Organisasi jabatan

46

Ahmad Azhari, Supervisi Rencana Program Pembelajaran, (Jakarta: Rian Putra, 2004),

Cet k-3, h. 5

Page 44: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

32

p. Laboratorium kurikulum

q. Perjalanan sekolah47

Menurut Ngalim Purwanto, tekhnik supervisi kelompok secara

rinci dapat dilakukan antara lain, mengadakan pertemuan atau rapat

dengan guru-guru untuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan

dengan proses dan hasil belajar mengajar, mengadakan dan membimbing

diskusi kelompok diantara guru-guru bidang studi, memberikan

kesempatan kepada guru-guru bidang studi untuk mengikuti penataran

yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan membimbing guru-guru dalam

mempraktekkan hasil-hasil penataran yang telah diikutinya.48

Dilihat dari cara menghadapi guru yang dibimbing adapun teknik-

teknik supervisi, dapat dibedakan menjadi teknik langsung dan tidak

langsung.

a. Teknik langsung dapat dilaksanakan dengan cara:

1) Menyelenggarakan rapat guru

2) Menyelenggarakan workshop

3) Kunjungan kelas, dan

4) Mengadakan konferensi

b. Tekhnik tidak langsung antara lain dilaksanakan dengan cara:

1) Melalui bulletin board,

2) Questionnaire, dan

3) Membaca terpimpin.49

Dari beberapa pendapat tersebut, untuk menetapkan tekhnik-

tekhnik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala

sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang

akan dibina, juga harus mengetahui karakteristik setiap tekhnik di atas dan

sifat atau kepribadian guru, sehingga tekhnik yang digunakan benar-benar

sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik.

47

Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2010), Cet. I, h. 175 48

Purwanto, op. cit., h. 123 49

Syaiful Sagala, Op,cit., h. 173

Page 45: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

33

5. Proses Supervisi Akademik

Proses supervisi akademik ini dilakukan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut. Proses tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut:

a. Perencanaan supervisi akademik

Adapun kegiatan persiapan yang perlu dilakukan adalah:

1) Mengidentifikasi dan menentukan sekolah-sekolah yang akan

disupervisi beserta berbagai permasalahan yang harus diselesaikan

pada sekolah tersebut.

2) Menyusun program supervisi yang mencerminkan tentang adanya

jenis kegiatan, tujuan dan sasaran, waktu, biaya dan instrumen

supervisi

3) Menyusun organisasi supervisi yang mencerminkan adanya

mekanisme pelaksanaan kegiatan, pelaporan dan tindak lanjut, dsb.

4) Menyiapkan berbagai instrument supervisi yang diperlukan.50

Salah satu tugas kepala sekolah adalah merencanakan supervisi

akademik. Agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik, maka kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat

rencana program supervisi akademik. Perencanaan program supervisi

akademik adalah penyusunan dokumen perencana pelaksanaan dan

perencana pemantauan dalam rangka membantu guru mengembangkan

kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

pembelajaran.

Manfaat perencanaan program supervisi akademik adalah

sebagai berikut.

1) Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik

2) Untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang

program supervisi akademik.

50

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman

Pengembangan: Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, 2003, h. 56-57

Page 46: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

34

3) Penjamin penghematan serta keefektifan penggunaan sumber daya

sekolah (tenaga, waktu, dan biaya)

Dalam perencanaan supervisi akademik ini perlu dipersiapkan

sasaran utama dan tujuannya. Maka sasaran utama supervisi akademik

adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu

proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang mempengaruhi

proses pembelajaran antara lain guru, siswa, kurikulum, alat, dan buku

pelajaran serta kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, focus

utama supervisi akademik adalah usaha-usaha yang sifatnya

memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang secara

professional sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu:

memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil belajar pembelajaran

Seorang kepala sekolah yang akan melaksanakan kegiatan

supervisi harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai

dengan tujuan, sasaran, objek, metode, tekhnik dan pendekatan yang

direncanakan karena dengan perencanaan itu maka proses supervisi

akan berjalan dengan baik dan perencanaan supervisi ini di jadikan

pedoman untuk pelaksanaan supervisi akademik.

b. Pelaksanaan supervisi akademik

Hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian supervisor dalam

melaksanakan kegiatan supervisi adalah:

1) Supervisi hendaknya dilakukan pada awal dan akhir catur wulan

2) Supervisor bukan mencari-cari kesalahan orang yang disupervisi

atau mengguruinya, akan tetapi dalam rangka penilaian dan

pembinaan

3) Segi-segi yang disupervisi mencakup dua hal pokok, yaitu teknis

edukatif dan administratif

4) Trampil menggunakan dan mengembangkan instrument supervisi

pendidikan.

5) Karena supervisi bersifat pembinaan, maka setiap supervisor

hendaknya memiliki kemampuan professional sebagai Pembina

6) Menguasai substansi materi yang akan disupervisi, khususnya

kurikulum, PBM dan evaluasi

7) Supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan

Page 47: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

35

8) Agar pelaksanaan supervisi berhasil dengan baik, maka prinsip

kemitraan kerja dengan unsure-unsur yang disupervisikan menjadi

sangat penting untuk diperhatikan.51

Ada tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan

proses pembelajaran. Ketiga hal itu adalah pemantauan, supervisi, dan

evaluasi. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hal-hal yang

direncanakan dan dilakukan dalam ketiga kegiatan itu. Perencanaan

pemantauan direalisasikan dalam bentuk tindakan pemantauan.

Tindakan pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.

Cara, tekhnik, prosedur, dan instrument yang digunakan mengacu

kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan acuan itu setiap

aktifitas pemantauan akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya

atau hasilnya adalah data atau informasi dalam bentuk dokumen,

rekaman, atau catatan. Jadi, pada dasarnya memantau adalah

melaksanakan program pemantauan untuk mengumpulkan informasi

atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi ril

proses pembelajaran pada satuan pendidikan.

Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah supervisi.

Supervisi adalah upaya untuk membantu pendidik memperbaiki dan

atau meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Pelakasanaan supervisi terkait dengan hasil pemantauan. Jika hasil

pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau belum baik,

maka supervisi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran. Pelaksanaan supervisi tentu saja mengacu kepada

program supervisi yang telah disusun. Dengan demikian, tindakan-

tindakan dalam supervisi akan terlihat sebagai tindakan dan terukur

secara standar.

Hasil kegiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan dan atau

peningkatan. Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada kompetensi

pendidik yang bermuara kepada proses dan hasil. Hasil supervisi akan

51

Ibid, h. 57-58

Page 48: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

36

terlihat pada kemampuan atau kompetensi pendidik dalam

merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses/hasil pembelajaran.

Tolak ukur keberhasilan supervisi berada pada ketiga tataran kegiatan

itu yakni peningkatan kemampuan pendidik, dalam merencanakan,

melaksanakan, dan menilai proses/hasil pembelajaran. Jadi, pada

dasarnya hasil supervisi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses

dapat diamati pada aktifitas pendidik dan hasil pada produk kerjanya.

Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi

dilakukan terhadap kompetensi pendidik dalam merencanakan,

melaksanakan, dan menilai proses/hasil belajar. Evaluasi dikaitkan

dengan standar nasional pendidikan yakni standar proses dan

kompetensi pendidik. Standar proses diatur dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Apakah perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian proses/ hasil pembelajaran telah memenuhi

tuntutan standar proses, jika sudah berarti kompetensi pendidik telah

terevaluasi dengan benar dan tepat.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa pelaksanaan

pengawasan proses pembelajaran merupakan rangkaian dalam bentuk

siklus atau putaran. Pemantauan dilakukan untuk mengumpulkan

informasi atau data. Informasi atau data memperlihatakan gambaran

nyata proses pembelajaran. Dari gambaran nyata itu dilakukan

supervisi dalam bentuk perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses

pembelajaran. Hasil supervisi, kemudian dievaluasi, dilihat dengan

patron standar yakni standar proses dan standar kompetensi pendidik.

Secara menyeluruh kegiatan pengawasan yang berlangsung pada satu

periode, ditandai dengan penyusunan program sampai kepada tindak

lanjut. Di dalamnya akan ada penilaian, pembinaan, pemantauan,

analisis hasil, evaluasi, dan pelaporan.

c. Pelaporan/ Penilaian

Penilaian yang dimaksud dalam konteks ini adalah penilaian

terhadap pelaksanaan dan hasil supervisi, yang meliputi:

Page 49: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

37

1) Keterbacaan dan keterlaksanaan program supervisi

2) Keterbacaan dan kemantapan instrument

3) Permasalahan dalam supervisi edukatif dan administratif

4) Hasil supervisi

5) Volume dan frekuensi kegiatan supervisi52

Ada tiga substansi isi laporan pengawasan proses

pembelajaran. Ketiga substansi itu adalah hasil pemantauan, hasil

supervisi, dan hasil evaluasi. Di dalam hasil pemantauan terdapat hasil

kerja penilaian terhadap proses pembelajaran. Jika pemantauan diberi

makna mengumpulkan informasi atau data, maka penilaian dimaknai

sebagai proses pengolahan dan penafsiran data yang dapat dijadikan

landasan untuk perlakuan selanjutnya. Isi laporan tentang pemantauan

merupakan deskripsi dari data dan informasi, prosedur dan hasil

pengolahan data, prosedur penafsiran data, hasil penafsiran data

sebagai data yang bermakna, dan rekomendasi untuk pelaksanaan

supervisi.

Isi laporan supervisi sekurang-kurangnya menyangkut empat

hal. Keempat hal itu adalah tujuan, sasaran, prosedur pelaksanaan, dan

hasil. Tujuan supervisi pada dasarnya hanya menyalin dari yang telah

ada pada program supervisi. Tujuan tersebut tentunya harus tegas,

tajam, jelas, terukur, dan tidak mengandung makna ganda atau mendua

makna, sasaran harus terukur baik secara kualitatif maupun secara

kuantitatif. Sasaran yang terukur akan dapat menjadi pedoman untuk

menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam supervisi.

Prosedur pelaksanaan diuraian secara jelas sehingga menggambarkan

langkah-langkah nyata dalam supervisi. Fase-fase pekerjaan dalam

supervisi tergambar pada bagian ini sehingga setiap fase akan terlihat

sebagai bagian dari fase yang lain. Hasil supervisi dideskripsikan

dengan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan dapat ditangkap

maknanya.

52

Ibid, h. 58-59

Page 50: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

38

Isi laporan evaluasi sekurang-kurangnya memuat tiga hal

pokok. Ketiga hal pokok itu adalah prosedur atau tekhnik evaluasi,

instrumen yang digunakan dalam evaluasi, dan hasil evaluasi.prosedur

evaluasi diuraiakan secara ringkas dan komunikatif. Tahap-tahapan

dalam evaluasi digambarkan secara jelas sehingga terlihat hubungan

antara satu tahap dengan tahap yang lain. Instrument evaluasi

ditampilakan dan dijelaskan secara komunikatif sehingga fungsi

instrument tersebut terlihat dengan jelas. Artinya bahwa alat

evaluasiyang digunakan benar-benar berfungsi, berdayaguna, dan

berhasil guna untuk keperluan evaluasi. Hasil evaluasi merupakan

jasmen dari evaluator terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Oleh

karena itu, hasil evaluasi benar-benar diungkapkan dengan jelas dan

mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil evaluasi ini akan

bermuara kepada tindak lanjut.

Bahasa laporan hendaklah menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa

Indonesia yang sesuai dengan konteks, situasi, dan kondisi. Bahasa

Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia baku. Hal yang paling penting dari itu, bahasa

yang digunakan dalam laporan adalah bahasa yang komunikatif, dapat

dipahami, dan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca. Tujuan dari

sebuah laporan adalah agar orang lain memahami isi atau substansi

laporan dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk

perlakukan berikutnya.

d. Tindak Lanjut

Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan

proses pembelajaran. Tindak lajut merupakan jastifikasi, rekomendasi,

dan eksekusi yang disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan

pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran kepengawasannya.

Sedangkan tindak lanjut dari kegiatan supervisi antara lain

adalah:

Page 51: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

39

1) Penyusunan rencana dan program supervisi

2) Langkah-langkah pembinaan

3) Perumusan kebijaksanaan pada tingkat pejabat structural baik di

tingkat pusat maupun daerah

4) Mengamankan data dan informasi sebagai dokumen resmi bagi

semua instansi terkait.

Seperti diuraikan sebelumnya, ada tiga alternative tindak lanjut

yang diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1)

penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah

memenuhi standar; (2) teguran yang bersifat mendidik diberikan

kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) guru diberi

kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.53

Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya.

Penguatan adalah bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk

pengakuan atas kompetensi dicapainya. Pengakuan seperti ini

diperlukan oleh pendidikan, bukan hanya sebagai motivasi atas

keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan individu dan kepuasan

professional atas kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan

hampir tidak diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi pendidik yang

telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan membedakan

antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum

standar. Bentuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi

pada satuan pendidikan dan pengawasan sekolah yang menjadi

pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru

selama ini.

Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang

belum memenuhi standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan

atau tertulis. Idealnya, untuk memenuhi persyaratan administrative,

teguran syogiyanya disampaikan secara tertulis. Hal itu akan dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi. Jika teguran

53

Ibid h. 59

Page 52: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

40

itu berhasil memotivasi pendidik, dokumennya akan bermakna positif

baik bagi yang menegur maupun yang ditegur. Jika teguran itu tidak

berhasil memotivasi agar pendidik berupaya mencapai standar dalam

kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Intinya,

teguran yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkkan dapat

menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak merasa dilecehkan

atau tidak merasa tersinggung.

Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar

pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran.

Rekomendasi itu bukan hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga

bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk meningkatkan

kinerjanya.

6. Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Dimensi kompetensi supervisi meliputi, merencanakan program

supervisi akademik dalam rangka peningkatan kualitas pengajaran guru,

melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan tekhnik supervisi yang tepat, serta menindaklanjuti hasil

supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan kualitas

pengajaran guru.

Dari uraian diatas mengisyaratkan kompetensi supervisi akademik

adalah kemampuan kepala sekolah dalam membina dan menilai para guru

dalam melaksanakan tugas profesi guru. Maka kepala sekolah harus lebih

menguasai kompetensi akademik dibandingkan para guru agar dapat

melaksanakan supervisi akademik yang optimal serta dapat meningkatkan

kualitas professional guru dan meningkatkan kualitas pengajaran guru.

Sedangkan bilamana merujuk kepada Permendiknas Nomor 13 Tahun

2007 tentang Standar Kepala Sekolah, ada tiga kompetensi supervisi yang

harus dimiliki kepala sekolah dalam rangka melaksanakan supervisi

akademik yaitu sebagai berikut:

Page 53: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

41

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan tekhnik supervisi yang tepat.

c. Menidaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.54

Uraian diatas mengisyaratkan bahwa kompetensi supervisi

akademik adalah suatu aktifitas, kemampuan dalam membina dan menilai

para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Maka supervisi

akademik merupakan pembinaan yang difokuskan untuk meningkatkan

kompetensi guru agar mampu meningkatkan kualitas profesinya. Dengan

demikian, kompetensi supervisi tersebut perlu diterapkan dalam

pelaksanaan supervisi akademik.

7. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Supervisi sesungguhnya dapat diaksanakan oleh kepala sekolah

yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi

pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent,

dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan

tugasnya.

Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif

antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan

individual, dan simulasi pembelajaran.

a. Diskusi kelompok, diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan bersama guru-guru dan bisa juga melibatkan tenaga

administrasi, untuk memecahkan berbagai masalah di sekolah, dalam

mencapai suatu keputusan. Banyak masalah yang ddipecahkan dalam

diskusi kelompok, seperti peningkatan kemampuan tenaga

kependidikann, dan masalah hasil temuan kepala sekolah pada

kegiatan observasi di dalam atau di luar kelas.

54

Ibid., h. 470

Page 54: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

42

b. Kunjungan kelas, kunjungan kelas dapat digunakan oleh kepala

sekolah sebagai salah satu teknik untuk mengamati kegiatan

pembelajaran secara langsung. Kunjungan kelas merupakan teknis

yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi secara langsung

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme guru

dalam melakukan tugas pokoknya mengajar, terutama dalam pemilihan

dan penggunaan metode pembelajaran, media yang digunakan oleh

guru dalam pembelajaran, serta mengetahui secara langsung

pengetahuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan.

Dalam kunjungan kelas/ observasi kelas, pengawas dapat

melakukan pengamatan tentang:

1) Kesiapan mengajar guru

2) Kesiapan belajar siswa

3) Penguasaan materi yang akan disajikan

4) Kemampuan menggunakan berbagai metode belajar mengajar

5) Kemampuan memanfaatkan sarana, alat dan media pembelajaran

6) Kemampuan membuka dan menutup pelajaran55

c. Pembicaraan individual, merupakan teknik bimbingan dan konseling

kepada guru, baik berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun

masalah yang menyangkut profesionalisme guru

d. Simulasi pembelajaran, merupakan suatu teknik supervisi berbentuk

demontrasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah,

sehingga guru dapat menganalisa penampilan yang diamatinya sebagai

intropeksi diri, walaupun sebenarnya tidak ada cara mengajar yang

paling baik.56

Konsep kepala sekolah sebagai supervisor menunjukkan adanya

perbaikan pengajaran pada sekolah yang dipimpinnya, perbaikan ini

tampak setelah dilakukan sentuhan supervisor berupa bantuan mengatasi

55

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman

Pengembangan: Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, 2003, h. 62-63 56

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007) cet IX hal. 113-114

Page 55: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

43

kesulitan guru dalam mengajar. Untuk itulah kepala sekolah perlu

memahami program dan strategi pengajaran, sehingga ia mampu member

bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan misalnya dalam menyusun

program dan strategi pengajarannya masing-masing.

C. Kerangka Berfikir

Kepala sekolah sebagai supervisor sangat berperan dalam

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah. Kepala sekolah

mempunyai tugas untuk membina lembaganya agar berhasil mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditargetkan. Tercapai atau tidaknya hasil belajar siswa

tergantung bagaimana peran supervisi yang ada di sekolah tersebut.

efektivitasnya pengelolaan kelas apabila adanya supervisi akademik.

Efektifnya suatu kelas akan menimbulkan suasana belajar yang baik

untuk mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Fasilitas kelas

yang mendukung juga berpengaruh penting dalam kegiatan belajar dikelas

karena jika tidak adanya fasilitas kelas maka kegiatan belajar mengajar akan

terhambat untuk mencapai hasil yang baik. Oleh karena itu perlunya kepala

sekolah perlu melakukan supervisi akademik agar dapat membantu guru untuk

meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas. Dengan adanya supervisi

akademik kepala sekolah dapat membina dan membantu guru-guru dalam

meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas. Peran supervisi akademik kepala

sekolah merupakan salah satu peran yang penting dalam meningkatkan

efektivitas pengelolaan kelas karena kepala sekolah dapat melihat bagaimana

perkembangan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di

kelas. Oleh karena itu, peran supervisi akademik kepala sekolah yang baik

dapat meningkatkan efektivitasnya pengelolaan kelas.

Page 56: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu lembaga pendidikan yaitu

MAN Insan Cendekia Serpong di Jl. Cendekia, BSD Sektor XI, Kota

TangerangSelatan, Kode Pos: 15310 Telp. +6221- 7563578 (hunting), Fax..

+6221- 7563582, Website: www.ic.sch.id. Penelitian ini dilakukan selama 3

bulan dari bulan Desember 2013 - April 2014

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian lapangan terhadap objek yang

dituju untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun

teknik yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

C. Variable Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu supervisi akademik

kepala sekolah dan pengelolaan kelas

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer mencakup subjeknya

yaitu Kepala Sekolah dan Guru sebagai tempat mencari informasi.

Page 57: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

45

Sedangkan sumber data sekunder yaitu seperti dokumen-dokumen atau

catatan-catatan tentang sekolah yang berhubungan dengan penelitian misalnya

data yang diperoleh didapat melalui Tata Usaha, daftar kumpulan nilai, guru

mata pelajaran, wali kelas, proses pembelajaran di kelas, kondisi ruang kelas.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini digunakan beberapa

metode antara lain :

1. Observasi

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.1 Penulis melakukan

observasi ke sekolah dengan mengamati dan mencatat kegiatan guru di

kelas. Data yang ingin diperoleh melalui observasi langsung ini adalah

pemerincian tentang peran supervisi akademik kepala sekolah dalam

pengelolaan kelas, data yang diperoleh dari dokumentasi adalah data

penilaian KBM.

2. Wawancara (interview)

Wawancara yang peneliti gunakan adalah jenis wawancara

semistructure interview. Di mana jenis wawancara ini sudah termasuk

dalam kategori in-dept interview. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana informan

diminta pendapat dan ide-idenya.2 Jadi tekhnik Metode wawancara

(interview) adalah mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab yang

dikerjakan sistematis yang dilakukan dua orang atau lebih yang hadir

secara fisik dalam proses Tanya jawab. Mengadakan wawancara kepada

kepala sekolah.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang “Peran

Supervisi Akademik Kepala Sekolah MAN Insan Cendikia Serpong”

1Ibid, h. 203

2Ibid, h. 318

Page 58: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

46

3. Instrumen

Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data

dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan adalah wawancara dan

angket.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrument

Variabel Dimensi Indikator Instrument

Supervisi

akademik

kepala sekolah

Proses Supervisi

akademik

1. perencanaan

supervisi akademik

2. pelaksanaan

supervisi akademik

3. pelaporan

4. Tindak lanjut

Wawancara

Pengelolaan

kelas

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Pembelajaran

3. Penutup

Observasi

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlaku.3 Pengumpulan dokumen dilakukan yaitu dengan cara

mengamati tentang sekolah MAN Insan Cendekia seperti jumlah guru,

murid, struktur organisasi dan dokumentasi foto kegiatan resosialisasi

yang pernah dilakukan.

3Ibid, h. 326

Page 59: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

47

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul dilakukan pengolahan data. Kemudian

langkah selanjutnya adalah pengolahan dan analisis data. Tekhnik pengolahan

data yang digunakan adalah:

1. Editing

Dalam mengolah data yang harus dilakukan pertama kali adalah

melakukan editing. Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang

telah diserahkan oleh para pengumpul data.4 Pada tahap ini mengedit

dengan memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para

pengumpul data. Angket yang telah diisi oleh responden dan dikembalikan

kepada penulis, kemudian segera diperiksa satu persatu angket yang

dikembalikan dari nomor satu sampai nomor terakhir.

2. Tabulasi

Pekerjaan tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban

yang sudah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukan dalam

tabel.5 Tabulasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi

dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk kemudian dibuatlah

tabel yang berbentuk kolom untuk mewakili setiap bagian angket.

G. Teknik Analisa Data

Penelitian dengan pendekatan kualitatif, teknik analisa data dilakukan

secara bersamaan dengan pengumpulan data.6 Sedikitnya ada tiga prosedur

analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang dilakukan

secara interaktif, yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Upaya peneliti mereduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

4Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004), h. 153 5Ibid, h. 155

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,

(Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. II, h. 275

Page 60: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

48

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memudahkan peneliti

untuk mengumpulkan data selanjutnya.

2. Penyajian data (Data Display)

Pada langkah ini peneliti menyajikan data yang telah direduksi ke dalam

bentuk label, grafik, pie chart, pictogram dan sejenisnya. Melalui

penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola,

sehingga akan semakin mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

ditemukan bukti-bukti baru yang kuat pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Akan tetapi bila ternyata kesimpulan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang kuat valid dan konsisten pada saat peneliti

melakukan tahap pengumpulan data selanjutnya, maka kesimpulan itu

merupakan yang kredibel7

Jadi, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah, tetapi masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah penelitian di lapangan.

7 Ibid, hal 338

Page 61: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN Insan Cendekia

1. Sejarah berdiri MAN Insan Cendekia

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK yang didasari nilai keimanan

dan ketakwaan, pada tahun 1996 BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi) mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong melalui program

penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity Program) bagi

sekolah-sekolah yang berada dilingkungan pondok pesantren.

Pada tahun pelajaran pertama (1996/1997), penerimaan siswa SMU

Insan Cendekia diprioritaskan bagi siswa-siswi SMU/MA kelas satu dan

siswa-siswi lulusan SMP/MTs berprestasi yang berasal dari pondok

pesantren dan sekolah Islam lainnya. Akan tetapi, mulai tahun pelajaran

kedua (1997/1998) SMU Insan Cendekia memberi kesempatan pula

kepada siswa-siswi SLTP umum dan MTs baik negeri maupun swasta.

Sejak tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan cendekia baik yang

berada di Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya oleh

BPPT kepada Departemen Agama RI. Untuk tetap mempertahankan ciri

khas penguasaan IPTEK dan IMTAK, maka dalam pengelolaan dan

pembinaannya Departemen Agama dan Madrasah Aliyah Insan Cendekia

dengan tanpa mengurangi dan mengubah sistem pengajaran secara

keseluruhan yang telah berjalan selama ini.

Page 62: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

50

Pada tahun 2001, dengan SK Menteri Agama RI, Nomor 490 Tahun

2001 SMU Insan Cendekia Serpong berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Insan Cendekia Serpong.1 Madrasah ini sebagai salah satu sekolah

yang berasrama (Boarding School) yang mempunyai visi dan misi sebagai

berikut.

a. Visi

MAN Insan Cendekia adalah “Terwujudnya sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaan, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan mengaktualisasikan diri dalam kehidupan

masyarakat.”2 Penjelasan dari visi diatas adalah dengan melalui proses

pendidikan mampu menciptakan manusia yang berkualitas tingi bukan

hanya dalam bidang akademik, teknologi tetapi yang sangat penting dalam

bidang agama. Karena di sekolah ini Oleh karena itu MAN ini sudah

melahirkan siswa-siswa yang berkualitas.

b. Misi

1) Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, mampu

berkomunikasi dalam bahasa internasional, inovatif, dan mempunyai

landasan iman dan takwa yang kuat

2) Membentuk sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang

professional

3) Menjadikan MAN Insan Cendekia Serpong sebagai madrasah model

dalam pengembangan pengajaran iptek dan imtak bagi lembaga

pendidikan lainnya.3

Pernyataan makna diatas pernyataan misi dimaksud adalah:

1) Melalui pendidikan dan keterampilan di madrasah ini diharapkan

mampu menfasilitasi pribadi yang dapat meciptakan calon pemimpin

yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu

1Data dokumentasi sekolah

2Data Dokumentasi Sekolah

3Data Dokumentasi Sekolah

Page 63: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

51

berkomunikasi dalam bahasa Internasional. Dan menciptakan calon

pemimpin yang mempunyai landasan iman dan takwa yang kuat

2) Dengan kegiatan pengajaran dan pendidikan yang dilakukan di

madrasah ini dengan menonkolkan iptek dan imtak nya dapat

menjadikan madrasah model dalam pengembangan pengajaran iptek

dan imtak dibanding dengan pendidikan lainnya.

2. Data Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswa

Kepala Madrasah Insan Cendekia adalah Suwardi, M.Pd. Beliau

menjabat sebagi kepala madrasah mulai dari tahun 2008-2012 di MAN

Insan Cendekia Gorontalo dan tahun 2012-sekarang menjadi kepala

madrasah di Insan Cendekia Serpong.

Tenaga pendidik dan kependidikan yang berada di MAN Insan

Cendekia ini berjumlah 103 orang, tetapi jumlah tenaga pendidiknya

berjumlah 50 orang dan pembina asrama berjumlah 6 orang. Pendidikan

terakhir guru S1 (28 orang), S2 (21 orang), S3 (1 orang), dengan latar

belakang pendidikan berasal dari Universitas ternama seperti ITB, IPB,

LIPIA, UIN/IAIN, UNJ/IKIP, UPI, UIJ, dll. Untuk melihat lebih jelas

datanya dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Jumlah Tenaga Pendidik

NO NAMA NIP JK Pendidikan

II

1 Dra. Rini Kristiani 196806211993032003 P S1

2 Dr. Suwardi, M.Pd. 196808072000121001 L S3

3

Dra. Persahini Sidik,

M.Si 196405172000122001 P

S2

4 Ir. Elly Haswani,

M.Pd 196609162000122001 P

S2

5

Tubagus Sedyayunta,

MMSI 196812302000121001 L

S2

6 Abdul Jalil, MA 197301012000121001 L S2

Page 64: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

52

7

Dra. Sartini

Subaryatun M.Pd. 196704052000122003 P

S2

8 Kusen, M.Pd 196906282000121001 L S2

9

Drs. Kris Djuli

Wahono 196607122000121002 L

S1

10 Drs. Nuryanto 196805112000121001 L S1

11 Dra. Yelnita Nova 196811102000122001 P S1

12 Muhamad Ihsanudin,

M.Hum. 197002072000121004 L

S2

13 Ipik Ernaka, M.Hum 197412062000121003 L S2

14 Dra. Renelita Artati,

M.Si 196503142000122003 P

S2

15 Drs. Japar, M.P.Kim 196704222000121003 L S2

16 Away Baidhowy, MA 197205102000121001 L S2

17 Gustinefa, M.Pd 197208042000122002 P S2

18 Dra. Nurhayati, M.Pd. 196710042000122001 P S2

19 Dra. Fatri Amida 196710122000122001 P S1

20 Susi Pawartiningtyas,

S.Pd 196908262000122006 P

S1

21 M. Bahrul Ulum, Lc 196908152000121001 L S1

22 Dra. Sri Hartini 196705292000122001 P S1

23 Rapiq,S.S 197410202001121001 L S1

24 Hilman Setiawan,

S.Si 197209032001121003 L

S1

25 Etty Poejiastuti, S.Si 197005052000122001 P S1

26 Evi Siti Fauziah, S.Ag 197110132000122001 P S1

27 Mashuri, M.Th.I. 196603012000031002 L S2

28 Chairul Huda, S.Ag 197205272005011005 L S1

29 Rita Suzana, M.PMat. 197106172005012003 P S2

30 Darno Raharjo, M.Pd. 198004282005011003 L S2

31 Tina Yulistania, S.Pd. 198110302008012006 P S1

32 Eneng Uswatun

Hasanah, M.Pd. 198408102008012009 P

S2

33 Siti Sofiatun, S.Si 197611082009012006 P S1

34 Yuna Puteri

Kadarisman, S.S. 198003192009012008 P

S1

35

Diah Ayuningtias,

S.Si 198703062011012015

P S1

Page 65: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

53

36 Pahrurroji, MA. - L S2

37

Ahmad Imam Satriya,

M.Hum. - L S2

38 Kusdiniyah, S.Ag - P S1

39

Fiestyo Agung

Prabowo, M.P.Fis. -

L S2

40 Eva Novita, MA - P S2

41

Deni Samsudin

Permana, S.Pd -

L S1

42 Metig Dwi Wahyuni,

S.Si -

P S1

43 Erwin Supriatna, S.Pd - L S1

44 Arthi Riyani

Kurniawati, S.Si -

P S1

45 Eka Retnosari, S.Pd. - P S1

46 Yus Kusnandar, S.Pd. - L S1

47 Tri Haryanto, S.Pd. - L S1

48 Atmira Satya

Mardhika, S.Pd -

P S1

49

Muhammad Zaenuri,

Lc -

L S1

Sumber: Dokumentasi Sekolah

Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh tenaga

pendidik di Madrasah ini baik diharapkan mereka dapat membantu siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik serta memberikan ilmu

yang bermanfaat kepada siswa.

Di Madrasah ini juga disediakan asrama bagi guru-guru yang

sebagian rumahnya jauh dari sekolah atau bukan di daerah Tanggerang

Selatan dan Serpong, termasuk guru baru diwajibkan untuk tinggal di

asrama. Tetapi karena kapasitas di asrama tidak banyak jadi hanya

sebagian guru yang tinggal di asrama, dan sebagian guru lagi dapat tinggal

di rumahnya masing-masing terutama guru-guru senior atau guru yang

sudah lama mengajar di madrasah ini. Guru yang tinggal di asrama juga

untuk membantu siswanya saat siswa tidak mengerti dengan pelajarannya.

Guru-guru yang tinggal di asrama memiliki tanggunga jawab dalam hal

mengontrol dan membimbing siswa pada kegiatan siswa di malam hari.

Page 66: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

54

Pada malam hari guru yang tinggal diasrama juga melakukan kegiatan

pembelajaran Agama kepada siswa. Jadi guru di MAN Insan Cendekia

Serpong ini bukan hanya bisa mengajar dalam bidang akademis tetapi

dalam bidang Agama Islam mereka juga harus menguasai.

Selain itu, di MAN Insan Cendekia Serpong memiliki program

Gura (Guru Asuh), setiap guru mempunyai 9-10 siswa asuh. Program ini

dilaksanakan agar guru asuh dapat menggantikan posisi orang tua mereka

selama mereka berada di asrama.

Data siswa di Madrasah ini berjumlah 355 orang dengan 18

rombongan belajar. Jumlah kelas X 120 orang, jumlah kelas XI IPA 78

orang, jumlah kelas XI IPS 39 orang, dan jumlah kelas XII IPA 79 orang,

XII IPS 39 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.2

Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar

No. Data Siswa Kelas

X

Kelas XI Kelas XII Total

IPA IPS IPA IPS

1. Jumlah Siswa 119 83 34 88 30 354

2. Rombongan

Belajar 6 4 2 4 2 18

Pada awalnya berdiri Madrasah jumlah siswa hanya bisa menerima

5 kelas dengan kapasitas masing-masing 24 siswa, tetapi sekarang

ditambah menjadi 6 kelas dengan kapasitas 20 siswa. Banyaknya siswa

yang mendaftar kurang lebih dari 5000 orang yang diterima hanya 600

siswa, dan itu juga akan diseleksi potensi akademiknya sehingga hanya

120 siswa yang dapat masuk dan diterima di MAN Insan Cendekia

Serpong. Dengan seleksi yang sangat ketat menunjukkan bahwa siswa-

siswa yang terpilih di madrasah ini merupakan siswa-siswa yang dapat

menghasilkan lulusan terbaik, baik dalam bidang akademis maupun

bidang keimanan dan ketakwaannya. Struktur kurikulum meliputi

Page 67: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

55

pembelajaran siang hari yang meliputi seluruh mata pelajaran dan malam

hari yang meliputi pembelajaran agama bersifat aplikatif dan psikomotor

3. Kurikulum

Kurikulum merupakan bagian yang sangat penting dalam lembaga

pendidikan. Proses pencapaian tujuan lembaga pendidikan bergantung

pada kurikulum yang digunakan. Kurikulum MAN Insan Cendekia

berbasis pada Standar Isi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

2008 (KTSP 2008), dan memiliki nilai tambah yang diadopsi atau

diadaptasi dari keunggulan sistem pendidikan pesantren di Indonesia.

Dengan demikian kurikulum MAN Insan Cendekia Serpng adalah Standar

Isi plus, yang bernuansa pengembangan dan penyetaraan IPTEK dan

IMTAQ4

4. Sarana dan Prasarana

Sejak didirikan MAN Insan Cendekia Serpong pada tahun 1996,

sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk

mencapai hasil belajar yang optimal. Dan seiring perkembangan waktu

MAN Insan Cendekia terus menerus menambah sarana dan prasarana

sesuai kebutuhan. Hingga kini sudah berdiri 24 gedung permanen di atas

lahan 5,7 hektar. Sarana dan prasarana yang ada di Insan Cendekia

Serpong terdiri dari:

a. Masjid Cendekia (2 lantai) dengan kapasitas 500 jamaah.

b. Gedung administrasi (2 lantai) yang mencakup ruang tamu, ruang

audio-visual, ruang kepala madrasah berserta wakil dan ruang tata

usaha.

c. Gedung Pendidikan, terdiri dari atas dua lantai yang mencakup 15

ruang kelas dengan 24 siswa tiap kelas, 1 ruang multimedia, ruang

guru, ruang bimbingan konseling, bank mini dan ruang osis.

4Sunber : Panduan Pembelajaran Di MAN Insan Cedekia Serpong 2013-2014

Page 68: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

56

d. Laboratorium fisika, kimia, biologi dan TIK (masing-masing dua

ruang), Lab. Bahasa, Lab. Visual, dan Lab. Komputer (masing-masing

satu ruang dengan kapasitas 24 siswa).

e. Laboratorium komputer bagi guru.

f. Laboratorium TIK 2 lantai (dilengkapi 50 komputer yang terhubung

dengan internet).

g. Ruang perpustakaan dengan “sistem otomatis” dan sistem

perpustakaan digital dilengkapi dengan fasilitas internet dan televisi

berlangganan.

h. Gedung serbaguna, kapasitas 500 orang.

i. Dua unit gedung asrama putra dengan kapasitas 185 orang. Masing-

masing kamar terdiri dari 4 tempat tidur, 4 lemari, 4 meja belajar, dan

2 kamar mandi.

j. Dua unit gedung asrama putrid dengan kapasitas 185 orang. Masing-

masing kamar terdiri 4 tempat tidur, 4 lemari, 4 meja belajar, dan 2

kamar mandi.

k. Asrama guru terdiri dari 2 lantai.

l. Gedung pelatihan 2 lantai.

m. Rumah Diknas kepala madrasah, para wakil kepala madrasah, guru-

guru, dan Pembina asarama.

n. Poliklinik umum dan gigi.

o. Kantin dengan kapasitas 375 orang.

p. Hotspot

q. Sarana olahraga (lapangan sepak bola, basket, bola voli, tenis meja,

dan bulu tangkis).5

5Dokumentasi Sekolah

Page 69: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

57

B. Deskripsi Data, Analisis Data, dan Interpretasi Data

1. Proses Supervisi Akademik Kepala Sekolah MAN Insan Cendekia

Serpong

a. Perencanaan supervisi akademik

Perencanaan merupakan tugas utama yang dilakukan oleh kepala

sekolah untuk melakukan supervisi akademik, agar kepala sekolah

dapat memiliki pedoman pelaksanaan untuk melakukan program

supervisi. setiap melakukan supervisi pasti kepala sekolah mempunyai

perencanaan, perencanaan yang dibuat atas hasil rapat oleh tim

supervisi seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru

senior, dengan jadwal yang telah ditentukan dengan kesepakatan

bersama.6 Jadi kepala sekolah ini melakukan perencanaannya bersama

tim supervisi untuk menentukan jadwal dan perencanaan lainnya

dalam melaksanakan supervisinya.

Tetapi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah tidak hanya di

dalam kelas tetapi juga bisa di luar kelas dengan memanggil beberapa

guru ke ruang kepala sekolah dan mengajak mereka berdiskusi dalam

masalah di kelas seperti masalah ulangan harian siswa yang kurang

optimal, kendala yang dialami oleh siswa. Sedangkan supervisi yang

dilakukan di luar kelas tidak dibuat perencanaan.

b. Pelaksanaan Supervisi Akademik

Setelah melakukan perencanaan supervisi, proses selanjutnya

adalah pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah. Pelaksanaan

supervisi akademik dilakukan untuk bisa memperbaiki dan

meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pelaksanaan supervisi

yang baik dilakukan awal atau akhir semester, dan pelaksanaan

supervisi sebaiknya dilakukan pemantauan terlebih dahulu, jika hasil

pemantauannya menunjukkan kurang baik maka pelaksanaan supervisi

6Hasil wawancara dengan kepala sekolah bapak Suwardi, M.Pd pada hari kamis tanggal

16 januari 2014

Page 70: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

58

diharuskan untuk memperbaikinya. Seperti yang dikatakan oleh pak

Suwardi sebagai kepala madrasah :

“Saya mempunyai jadwal yang telah ditentukan untuk

melakukan supervisi satu tahun sekali atau bisa dua kali dalam

setahun dengan orang (guru) yang berbeda, dan kita akan

melihat siapa saja orang yang kurang dalam melakukan proses

pembelajaran, pelaksanaan prosedurnya ada yang sebelumnya

diberitahukan ada yang tidak. Masing-masing prosedur

memiliki tujuan tersendiri, tergantung kesiapan dari guru di

lembaga pendidikan tersebut”.7

Jadi kepala madrasah mempunyai jadwal sekali dalam setahun

untuk melakukan supervisi kepada guru yang kurang baik dalam

melakukan proses pembelajaran di kelas sehinga guru dapat

meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas. Guru yang akan

disupervisi juga diberitahukan agar mereka dapat mempersiapkan

terlebih dahulu dan tidak grogi pada saat kepala sekolah melakukan

supervisi, karena jika mereka grogi saat disupervisi maka akan

membuat mereka tidak nyaman dan merusak konsentrasi mereka saat

dilakukannya supervisi. Dengan keadaan seperti itu bukan membuat

mereka lebih baik tetapi menghambat mereka menjadi lebih baik.

Pelaksanaan supervisi yang dilakukan prosedurnya ada yang

diberitahu ada yang tidak diberitahu kepada guru yang akan

disupervisi. Seperti dikatakan oleh kepala sekolah

“Supervisi prosedurnya ada yang kita beritahukan, ada yang

tidak, kalau model gurunya kurang memiliki kesiapan

sebaiknya diinformasikan agar ia menyiapkan mentalnya,

namun apabila gurunya telah memiliki kesiapan yang cukup

matang sewaktu-waktu saya bisa mengamatinya secara

langsung, sewaktu-waktu saya bisa masuk dia juga tidak

terpengaruh, karena tergantung dari model orangnya, ketika

kita masuk guru jadi keringat dingin kan kasihan jadi

supervisinya bukan menjadi lebih baik tetapi menghambat

orang untuk menjadi lebih baik”.8

7Ibid

8Ibid

Page 71: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

59

Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah di sini

tidak terpaku kepada jadwal yang telah ditentukan, dan kepala

madrasah juga bisa bertanya kepada siswa tentang masalah yang ada

di kelas.

“Saya mengundang supervisi di ruang kepala sekolah, terkadang

juga membicarakan hal tersebut dimana saja, semuanya dalam

rangka mengetahui. Disamping itu ada satu kegiatan pada hari

sabtu untuk menggali data dari siswa, seperti forum diskusi,

pertanyaan yang diajukan misalnya bagaimana hambatan yang

dihadapi dalam belajar dalam menuju ujian nasional, mengapa

bertanya langsung kepada siswa karena yang merasakan hebat

atau tidaknya guru mengajar adalah siswa, itu juga termasuk

dalam bentuk supervisi.”9

c. Pelaporan/penilaian

Setelah melakukan pelaksanaan supervisi selanjutnya adalah

pelaporan atau penilaian supervisi. penilaian supervisi yang dilakukan

oleh kepala sekolah kepada guru yang akan disupervisi. Format

penilaian di MAN ini telah ditentukan oleh pemerintah, seperti yang

dikatakan oleh kepala Madrasah: “kita mempunyai format yang telah

baku dari pemerintah, sehingga dari pihak sekolah hanya menambah

catatan yang tidak ada di format penilaian”.10

Jadi kepala sekolah

hanya menambah beberapa catatan yang tidak ada di format penilaian,

yang seharusnya masih diperbaiki oleh guru. Biasanya yang dinilai

dari persiapan pembelajaran, membuaka pelajaran, media

pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran, pendekatan dengan

siswa, menguasai kelas, penguasaan materi yang disampaikan kepada

siswa, cara memberi pertanyaan kepada siswa, dan cara menjawab

pertanyaan dari siswa, menyimpulkan pelajaran yang disampaikan,

menutup pelajaran. Sedangkan format yang tidak ada yang ditambahin

oleh kepala madrasah seperti penilaian pakaiannya yang kurang rapi,

suaranya yang pelan saat mengajar, karena bukan hanya kemampuan

9Ibid

10Ibid

Page 72: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

60

akademik saja yang dinilai oleh kepala madrasah ini tetapi dalam

keteladanan juga dinilai, karena guru menjadi contoh kepada siswa.

d. Tindak lanjut

Tindak lanjut merupakan bagian akhir dari proses supervisi. tindak

lanjut yang dimaksud disini adalah bagian dari evaluasi supervisi

setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan/penilaian

dari supervisi. tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala madrasah

adalah dengan memberikan catatan dan masukan kepada guru, dan

mengajak mereka mengobrol di ruang kepala sekolah setelah selesai

melaksanakan supervisi. atau bertanya kepada siswa atau guru lain

bagaimana saat mereka mengajar. Seperti yang disampaikan oleh

kepala sekolah: “Biasanya ketika saya mensupervisi ada catatan

perbaikannya apa, setelah itu mereka selesai mengajar biasanya saya

ajak guru untuk mengobrol, atau saya undang hari ini atau besoknya

atau hari lain, untuk mengetahui ada perubahan saya tanya kepada

siswa atau guru yang lain”.11

Jadi kepala madrasah melakukan evaluasi

dengan menanya kepada siswa atau guru yang lain, setelah itu kepala

madrasah melihat apakah ada perubahan yang lebih baik atau sama

saja. Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru dalam

meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas, seperti yang dikatakan

oleh kepala sekolah “untuk pembinaan kepada guru kita undang untuk

melakukan rapat kecil dengan beberapa guru, melakukan pembinaan

sebulan sekali, dan kita kirim guru mengikuti diklat, seminar,

MGMP.”12

Dengan melakukan pembinaan guru dapat meningkatkan

pengelolaan kelas, pengelolaan kelas yang baik akan meningkatkan

efektivitas pengelolaan kelas. Menurut kepala sekolah faktor pedukung

yang meningkatkan pengelolaan kelas adalah 4 kompetensi guru,

11

Ibid 12

Ibid

Page 73: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

61

“Tentunya kemampuan guru dalam menjalankan

pembelajaran, meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas,

kemampuan guru dalam membuat RPP, dan pastinya 4

kompetensi guru itu, kalau sudah menguasai sudah hebat,

selain guru juga sarana dan prasarana, sarana itu untuk

mempermudah dan merupakan faktor pendukung guru dalam

melakukan proses pembelajaran”13

.

Jadi, pembinaan yang dilakukan untuk guru sangat penting untuk

melakukan pengelolaan kelas yang baik, karena guru merupakan

fasilitator yang tugasnya mengkondisikan anak pada saat pelajaran,

misalnya saat anak merasa jenuh atau ngantuk pada saat pelajaran

guru boleh melakukan cerita yang lucu, setelah anak sudah tidak

merasa ngantuk barulah melanjutkan pelajaran. Tetapi kepala sekolah

juga mempunyai hambatan dalam meningkatkan efektivitas

pengelolaan kelas seperti faktor guru, faktor siswa, tetapi faktor

sarana di madrasah ini sudah termasuk lengkap “hambatannya

mungkin dari faktor guru, misalnya suaranya pelan itu dari sifatnya,

hambatan dari siswa juga ada, di kelas pemikiran anak-anak

bermacam-macam, ada yang lambat, ada yang sedang, ada yang

cepat, dan sarana dan prasarana, tetapi Alhamdulillah sarana di

madrasah ini sudah termasuk lengkap”14

Dari hasil wawancara kesimpulan yang saya dapat adalah peran

supervisi akademik kepala sekolah jarang dilakukan oleh kepala

sekolah MAN Insan Cendekia Serpong, supervisi akademik yang

dilakukan kepala sekolah dilaksanakan satu atau dua kali dalam satu

tahun, supervisi dilakukan tidak hanya di kelas saja tetapi kepala

sekolah juga sering mengajak guru-guru untuk berdiskusi tentang

masalah dan kendala di kelas, dan kepala sekolah juga sering bertanya

kepada siswa dengan masalah yang dihadapi oleh siswa di kelas

misalnya dengan hasil ujian atau pelajaran yang tidak dimengerti.

13

Ibid 14

Ibid

Page 74: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

62

2. Pengelolaan Kelas

Dari hasil observasi yang penulis lakukan terdapat penilaian

supervisi kelas dengan penilaian indikator / aspek yang dinilai: a) Pra

pembelajaran, b) Kegiatan inti pembelajaran, c) Penutup, dari penilaian

supervisi yang dilakukan kepada lima orang guru terdapat masing-masing

skor total 82, 93, 96, 80, dan 98.

Tabel 4.3

Tabel Perhitungan Penilaian Supervisi

No Lembar Observasi Total

1. Lembar Observasi I 82

2. Lembar Observasi II 93

3. Lembar Observasi III 96

4. Lembar Observasi IV 90

5. Lembar Observasi V 98

Jumlah 5 449

Maka dari hasil penghitungan pada tabel di atas, diperoleh hasil

sebagai berikut:

Kriteria penilaian standar pengelolaan kelas, yaitu sebagai berikut:

a) Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 91%-120%.

b) Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61%-90%.

c) Cukup, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 31%-60%.

d) Kurang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 1%-30%

Hasil analisis data akhir penilaian supervisi kelas yang dilakukan

kepada lima orang guru memperoleh hasil sebesar 74,8%. Kesimpulan dari

hasil tersebut, bahwa guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik, hal

ini dapat dibuktikan dari obervasi yang telah dilakukan kepala sekolah

dengan menggunakan lembar observasi kelas sebagaimana terdapat pada

lampiran.

Page 75: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

63

C. Temuan Penelitan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa

peran supervisi akademik kepala sekolah dalam pengelolaan kelas di

Madrasah Negeri Insan Cendekia Serpong belum dilaksanakan secara optimal,

hal ini terlihat dari temuan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kepala

sekolah melakukan supervisi di kelas hanya satu atau dua kali dalam satu

tahun, dikarenakan jadwal kepala sekolah sibuk sehinga kepala sekolah jarang

berada di sekolah untuk melakukan supervisi, jadwal supervisi yang

bersamaan dengan jadwal rapat atau tamu yang datang ke sekolah. Tetapi

pada saat kepala sekolah mempunyai waktu berada di sekolah kepala sekolah

memanggil guru ke ruangnya untuk berdiskusi masalah yang terjadi di kelas.

Di samping itu ada kegiatan hari sabtu kegiatan yang bebas dari

pembelajaran akademik, kesempatan itu dimanfaatkan kepala sekolah, kepala

sekolah menayakan kepada siswa bagaimana perkembangan guru saat dikelas

pada proses pembelajaran, dan kendala atau masalah apa yang terjadi dengan

di kelas termasuk nilai-nilai ujian mereka dikelas. Kepala sekolah juga selalu

mengirim guru-guru untuk mengikuti seminar, pelatihan dan MGMP dalam

melakukan pembinaan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas.

Sedangkan dari guru-guru MAN Insan Cendekia sudah dapat

mengelola kelas secara baik hal ini dibuktikan dari hasil observasi yang

penulis lakukan. Namun demikian kemampuan tersebut bukan dikontribusi

oleh peran kepala sekolah sebagai supervisor, melainkan karena mereka yang

merupakan para guru pilihan yang telah diseleksi secara ketat dan sulit pada

saat mencalonkan diri sebagai guru, selain itu mereka juga sering mengikuti

pelatihan, seminar dan MGMP.

Ruang kelas berdasarkan mata pelajaran (SMBC) merupakan pola

pembelajaran dinamis bertujuan untuk lebih membangun nuansa/ atmosfer

akademik siswa sesuai dengan tuntutan materi dan kompetensi yang harus

dimiliki oleh siswa. Kelas-kelas dalam SMBC didesain sedemikian rupa

sehingga mencirikan masing-masing pelajaran itu. Siswa belajar dalam kelas-

kelas berbasis pelajaran tersebut sesuai jadwal kelasnya (moving class).15

15

Sumber : Panduan Pembelajaran Di MAN Insan Cedekia Serpong 2013-2014

Page 76: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan masalah yang dibahas oleh penulis tentang Peran Kepala

Sekolah dalam Pengelolaan Kelas di MAN Insan Cendekia Serpong, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah belum melaksanakan peran supervisi akademik secara

optimal dalam membantu guru mengelola kelas dikarenakan banyaknya

tugas kepala sekolah baik tugas di dalam maupun di luar sekolah yang

membuat kurangnya peran supervisi akademik kepala sekolah di MAN

Insan Cendekia. Sedangkan peran supervisi akademik kepala sekolah

dalam pengelolaan kelas sangat berperan penting dikarenakan kepala

sekolah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas

dengan mensupervisi guru dalam pembelajaran di kelas. Tetapi dengan

kurangnya supervisi akademik oleh kepala sekolah, tidak membuat

pengelolaan kelas di MAN Insan Cendekia menjadi buruk, dikarenakan

guru-gurunya yang sudah baik dalam menjalan tugasnya, serta guru-guru

di MAN Insan Cendekia merupakan guru-guru yang sudah berkualitas

dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola kelas.

2. Guru-guru di MAN Insan Cendekia sudah dapat mengelola kelas secara

baik hal ini telah dibuktikan dari hasil observasi yang penulis lakukan.

Namun demikian kemampuan tersebut bukan dikontribusi oleh peran

kepala sekolah sebagai supervisor, melainkan karena mereka merupakan

Page 77: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

65

guru-guru pilihan yang dapat masuk menjadi guru di MAN ini melalui

tahap-tahap dan seleksi yang sangat sulit sehingga mereka sudah

mempunyai bekal untuk mengelola kelas secara baik. Di samping itu, guru

di MAN Insan Cendekia tugasnya bukan hanya mengajar siswa dalam

akademik tetapi juga mengajar siswa dalam bidang keimanan dan

ketakwaan. Alat-alat pembelajaran dikelas juga lengkap sehingga sangat

mendukung dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

efektivitas pengelolaan kelas. Seperti guru dalam melakukan pembelajaran

juga menggunakan media pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Peran Supervisi

Akademik Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kelas, penulis memberikan

saran kepada MAN Insan Cendekia yang mudah-mudahan dapat bermanfaat.

1. Untuk Kepala Madrasah, sebaiknya selalu berusaha menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya dalam kegiatan supervisi akademik. Serta dalam

kegiatan pelaksanaan supervisi akademik, sebaiknya tidak hanya

dilaksanakan satu atau dua kali saja dalam satu tahun, misalnya dalam

setiap satu semester bisa dua kali, awal semester dan akhir semester, agar

kepala sekolah dapat mengamati perkembangan guru dan siswa dalam

meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas yang lebih baik lagi. Dengan

supervisi akademik kepala sekolah harus dapat mendorong para guru

menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas pokoknya dan

mengembangkan kemampuannya demi terciptanya pengelolaan kelas yang

baik.

2. Untuk Guru MAN Insan Cendekia Serpong, selalu mempertahankan untuk

memberikan yang terbaik kepada siswanya agar meningkatkan efektivitas

pengelolaan kelas dapat tercapai. Dan dapat membantu peran kepala

sekolah dalam melakukan supervisi akademik. Lebih meningkatkan

motivasi kerja mereka sehingga guru-guru lebih bersungguh-sungguh

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, dan memperhatikan hasil

Page 78: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

66

supervisi yang dilakukan kepala sekolah dan berusaha meningkatkan

kemampuannya berdasarkan hasil supervisi tersebut.

Page 79: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

67

DAFTAR PUSTAKA

Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas, Jakarta: Bahan Belajar

Mandiri, 2006, Cet I

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1995.

Ametembun, N.A, Evaluasi Mengajar: Kriteria-kriteria dan Tekhnik-tekhnik,

Bandung: Suri, 2000.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. I.

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,

Jakarta : C.V Rajawali, 1992.

Azhari, Ahmad, Supervisi Rencana Program Pembelajaran, Jakarta: Rian Putra,

2004, Cet k-3

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004.

Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002.

Davis, Ivor K, Pengelolaan Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman

Pengembangan: Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, 2003.

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman

Pengembangan: Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, 2003.

Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan Depdiknas, Metode dan Tekhnik Supervisi,

Jakarta,2008, hhtp://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/04/konsep-

supervisi-akademik.

Fathurrohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refik Aditama,

2007.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Hasan, Yusuf A, dkk, Pedoman Pengawasan, Jakarta: CV. Mekar Jaya, 2002.

http://www.sriudin.com/2011/10/konsep-supervisi-akademik.html.

Page 80: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

68

I. G. A. K. Wardani, Dasar-dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar

Mengajar, Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka, 2001.

Imam Tholkhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan, Mengurai

Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke-1.

J. J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remadja

Karya CV, 1988, Cet. Ke-3

Lie, Anita, Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT. Grasindo, 2002.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Maulana, Achmad, dkk, Kamus Ilmiah Populer Lengkap, Yogyakarta: Absolut:

2004 cet, 2.

Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2009, Cet. Ke-1

Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

Mulyasa, E, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2003. Cet. Ke-9

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosadakarya, 2005, Cet. Ke-15

Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: CV.Alfabeta,

2008.

Sagala, Syaiful, Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan, Bandung:

Alfabeta, 2010, Cet. I

Sahertian, Piet A, Konsep Dasar dan Tekhnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000,

Cet. Ke-1.

Semiawan, Conny, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana

Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1992.

Subroto, Suryo, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 1999.

Page 81: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat

69

Sudiman N, et al, Ilmu Pendidikan, 1992.

Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Radja Grafindo

Persada, 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Surya Dharma, Pendidikan dan Pelatihan Supervisi Akademik dalam Peningkatan

Professionalisme Guru

(http://infopendidikankita.blogspot.com/2012/02/supervisiakademik.html

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006 Cet. 19.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Nuansa

Aulia, 2012, Cet. Ke-7

Page 82: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat
Page 83: PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24535/1/ERVINA... · jadwal kepala sekolah yang jarang berada di sekolah, rapat