Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

33
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak.Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah tentang Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

description

tugas

Transcript of Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

Page 1: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah tentang Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak.Terlepas

dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan

kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Semoga

makalah tentang Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 16 Oktober 2015

Penyusun

Page 2: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5

1.3 Tujuan......................................................................................................................5

1.4 Manfaat....................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................6

2.1 Peran SKM dalam Mengubah Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih dan Sehat.......................................................................................................................................6

2.2 Peran SKM Dalam Pembangunan Kesehatan...............................................8

2.3 Misi Pembangunan Kesehatan...............................................................................10

2.4 Strategi Pembangunan Kesehatan..........................................................................11

2.5 Tujuan, Sasaran dan Kebijakan pembangunan Kesehatan......................................12

2.6 SKM  terhadap Kesehatan Ibu dan Anak................................................................13

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................17

3.1 Kesimpulan............................................................................................................17

3.2 Saran......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

Page 3: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangUpaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan ibu dan anak, upaya memfasilitasi masyarakat untuk

membangun sistem kesehatan kepada masyarakat. Tujuan program kesehatan

ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan

derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau

mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan, serta meningkatnya

derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal

yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Tujuan Khusus .Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan

perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan

menggunakan teknologi tepat guna

Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) adalah salah satu tenaga di

bidang kesehatan yang memiliki ilmu manajemen yang berkaitan dengan

kesehatan masyarakat. Ditinjau dari kurikulum pendidikan Fakultas

Kesehatan Masyarakat maka kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat

(SKM) khususnya jurusan administrasi kebijakan kesehatan dalam kaitannya

dengan manajemen puskesmas sudah memadai. Dimana kompetensi yang

dimiliki yaitu mencakup: (1) memiliki kemampuan menganalisis dan sintesis

Page 4: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

permasalahan kesehatan masyarakat  dan upaya mengatasi masalah tersebut

(2) memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, mengelola dan

mengevaluasi program kesehatan masyarakat, dan (3) memiliki pengetahuan

dan keterampilan dalam menyusun proposal penelitian, manajemen kesehatan

dan melaksanakannya dengan baik.

Tanpa disadari bahwa tugas atau area profesi kesehatan masyarakat

sangat luas.  Peningkatan kesehatan (promotif) dan juga pencegahan penyakit

( preventif) merupakan salah satu keahlian Sarjana Kesehatan Masyarakat

(SKM) dimana kegiatan riil ini untuk mencegah terjadinya berbagai masalah

kesehatan, khususnya yang diakibatkan oleh lingkungan yang kurang sehat

(penyakit berbasis lingkungan). Kompetensi yang dimiliki SKM sangatlah

cocok untuk diaplikasikan di wilayah kerja Puskesmas dimana berguna untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kemampuan yang dimiliki Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

sangatlah bermanfaat dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat

berbasis lingkungan. Misalnya pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD),

kasus ini sebenarnya bisa dicegah jika para profesi kesehatan masyarakat

ditempatkan dengan baik di struktural pemerintah. Dimana disesuaikan

bidang yang ditekuni, namun realita yang ada pemeritah melalui Departemen

Kesehatan serta jajarannya belum memnafaatkan profesi kesehatan

masyarakat secara maksimal. Masih banyak kegiatan yang seharusnya dapat

ditangani oleh profesi kesehatan masyarakat, tetapi belum dianggap perlu.

Page 5: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

Sisi lain jika penyakit sudah mewabah, pemerintah kemudian bertanya-tanya

mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Hal-hal yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tentunya memberi

peluang bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) untuk memimpin

Puskesmas atau menjadi seorang kepala Puskesmas dimana seorang kepala

Puskesmas yang merupakan ahli kesehatan masyarakat mampu melakukan

berbagai kreasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa peran SKM dalam pembangunan kesehatan?

2. Apa misi pembangunan kesehatan?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui peran SKM dalam pembangunan kesehatan

2. Untuk mengetahui misi pembangunan kesehatan

1.4 ManfaatUntuk menambah wawasan bagi mahasiswa tentang Peran SKM terhadap

Ibu dan Anak.

Page 6: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK
Page 7: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran SKM dalam Mengubah Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih dan Sehat

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati

antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,

agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Program

pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan

derajat kesehatan masayarakat secara cukup bermakna, walaupun masih

dijumpai berbagai masalah san hambatan yang akan mempengaruhi

pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya

reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil

pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan

yang masih tertinggal dibandingkan dengan engara-negara tetangga dan

kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.

Reformasi dibidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena

yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. pertama; erubahan pada

dinamika kependudukan,  kedua, temuan-temuan ilmu dan teknologi

kedokteran, ketiga; tantangan global sebagai akibatdari kebijakan

Page 8: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan

transportasi,  keempat; perubahan lingkungan, kelima; demokratisasi.

Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju

IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah

menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang

mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat

merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang

bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan

yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk

mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada

pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang

kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari

polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman

yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta

terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku

masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat

proaktif untuk memlihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko

terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta

berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dasar-Dasar

Pembangunan Kesehatan Untuk mencapai taraf kesehatan bagi semua, maka

paling sedikit yang harus tercakup dalam pelayanan kesehatan dasar adalah :

Page 9: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan dan

Pemberantasannya

2. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi

3.  Penyediaan air minum dan sanitasi dasar

4.   Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

5.   Imunisasi

6.   Pengobatan dan pengadaan obat

Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai

derajat kesehtaan yang layak bagi semua, maka perencanaan,

pengorganisasian dan penyelenggaraan yang efisien mutlak diperukan

disamping harus berdasarkan :

1. Perikemanusiaan

2. Kesehatan sebagai hak asasi

3. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat

4. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif

5. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan

6. Dukungan sumber daya kesehatan

2.2 Peran SKM Dalam Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan ditujukan pada terwujudnya derajad kesehatan

masyarakat yang optimal. Derajad kesehatan masyarakat menurut Hl. Blum

dipengaruhi oleh 4 faktor diantaranya lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan dan herediter. Dari keempat faktor tersebut faktor perilaku

Page 10: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

(behaviour) merupakan salah satu faktor yang dapat diintervensi dengan salah

satu kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat.  Sarjana Kesehatan

Masyarakat dapat beraktualisasi dalam upaya - upaya kesehatan seperti upaya

promotif , preventif. Sedangkan upaya curatif dan rehabilitatif merupakan

wilayah klinik.

Upaya - upaya promotif dan preventif kesehatan perlu diperbanyak

dengan program - program kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat

miskin atau masyarakat marginal. Upaya peningkatan kualitas hidup selain

mengangkat masalah pengentasan kemiskinan, melek huruf juga kualitas

kesehatan sangat penting. Guna menjalankan upaya promotif dan preventif

tentunya dilakukan dengan pendekatan manejemen. Menurut Terry P,O,A,C ,

ada istilah lain P1, P2 dan P3.

Sarjana kesehatan masyarakat juga harus memiliki kompetensi

pemecahan masalah (problem solving). Masalah - masalah yang timbul di

masyarakat kita ini diperngaruhi oleh banyak faktor, sehingga perlu

identifikasi masalah yang mendalam dengan didukung data - data yang akurat

dan reliable.

Selain kompetensi pemecahan masalah, tentunya kompetensi peneliti di

bidang kesehatan harus dimiliki, sehingga kemampuan statistik dan metode

penelitian harus kuat baik metode penelitian kualitatif maupun metode

penelitian kuantitaif.

Sehingga dari sedikit ulasan tersebut minimal peran SKM di dalam

pembangunan kesehatan di negara kita ini dapat diwujudkan dalam bentuk

Page 11: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

menjadi manajer yang baik di organisasi kita bekerja, menjadi problem solver

(pemecah masalah) di bidang - bidang pekerjaan yang digeluti, menjadi

pendidik (education) dalam bidang kesehatan masyarakat. Selain dapat

menjadi peneliti di dalam bidang ilmu dan pengetahuan kesehatan.

2.3 Misi Pembangunan KesehatanDalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah ditetapkan misi

pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999)

1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan

        Untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung

jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-

pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Oleh

karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan

sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

       Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan

mendapatkan pelayanan  kesehatan yang bermutu sangat menentukan

keberhasilan pembangunan kesehatan.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah

menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak

hanya berada ditangan pemerintah, melainkan

mengikutsertakan  masyarakat dan potensi swasta.

Page 12: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

4. Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya

Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang

harus diutamakan adalah bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh

upaya kuratif dan rehabilitatif.

2.4 Strategi Pembangunan KesehatanStrategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan

nasional, mencakup garis besar kegiatan dimana semua sektor yang terlibat

untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal penting yang harus

diterapkan adalah (DepKes RS, 1999)

1. Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan

       Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di

Indonesia harus memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu

terbentuknya lingkungan sehat dan pembentukan  perilaku sehat.

2. Profesionalisme

Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu

dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta

didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.

3.  Desentralisasi

      Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari

masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Disamping itu

masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi

Page 13: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar

kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah

tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan.

2.5 Tujuan, Sasaran dan Kebijakan pembangunan Kesehatan1. Tujuan pembangunan kesehatan

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang

ditandai oleh penduduknya yang hidp dengan perilaku dan dalam

lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan

yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.

2. Sasaran Pembangunan Kesehatan

a. Kerja sama lintas sector

b. Kemandirian masyarakat dan kemitraan

c. Perilaku hidup sehat

d. Lingkungan sehat

e. Upaya kesehatan

f. Manajemen pembangunan kesehatan

g. Derajat kesehatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka ditetapkan

Kebijakan umum pembangunan kesehatan (DepKes RI, 2000, Soemantri S,

2001) :

Page 14: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

2.6 SKM  terhadap Kesehatan Ibu dan AnakPermasalahan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi masih

menjadi fokus penting dalam bidang kesehatan. Angka Kematian Ibu dan

Angka Kematian Anak merupakan dua indicator. Penting keberhasilan

pembangunan suatu negara terutama dalam bidang kesehatan , yang

menunjukkan derajat kesehatan Negara tersebut. Kedua indikator tersebut

masih cukup tinggi di negara miskin dan negara berkembang, termasuk

Indonesia.

Sampai saat ini angka kematia n ibu di Indonesia masih cukup tinggi

yaitu sekitar 307 per 100 ribu kelahiran. Sekitar 75 sampai 85 persen

kematian ibu disebabkan oleh sebab langsung ( direct causes ), yaitu:

perdarahan post partum, abortus tidak aman, sepsis, persalinan tidak maju dan

hipertensi karena kehamilan (misalnya preeklampsia, eklamsia). Kira-kira 15

sampai 20 persen kematian ibu disebabkan oleh sebab tidak langsung

(indirect causes), antara lain anemia.

Menurut penelitian para ahli, terdapat beberapa hal penting yang

menyebabkan perbedaan status kesehatan ibu di negara miskin/berkembang

dengan ibu di negara maju antara lain wanita hamil dinegara maju minimal 10

kali melakukan pemeriksaan kehamilan ditenaga kesehatan yang terampil.

Sebaliknya, wanita di negara miskin atau berkembang rata-rata hanya

memeriksakan kehamilan satu atau dua kali selama kehamilannya. Karena

sosial ekonomi yang baik serta kesadaran terhadap kesehatan yang tinggi,

Page 15: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

wanita di negara maju mendapatkan gizi yang baik sebelum, selama

kehamilan dan selama menyusui. Mereka menyadari benar bahwa gizi ibu

merupakan salah satu kunci yang menentukan status kesehatan ibu dan anak

yang akan dilahirkannya. Wanita di negara berkembang/ miskin belum tentu

memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan bahkan mu

ngkin terpaksa harus bekerja keras setiap harinya untuk memenuhi

Kebutuhan. Status gizi yang lebih buruk ini membuat ibu hamil rentan

terhadap beberapa penyakit terutama anemia dan penyakit infeksi.

Kaum wanita di negara maju identik dengan tingkat pendidikan yang

tinggi pula. Mereka biasanya memiliki perencanaan reproduksi secara matang

mulai dari kapan menikah, kapan akan hamil, rencana melahirkan berikut

pembiayaannya. Sehingga di nagara maju, kasus kehamilan yang tidak

diinginkan (unwanted pregnancy) jauh lebih rendah dibandingkan negara

berkembang. Hal tersebut tentu juga berimplikasi terhadap angka kejadian

aborsi tidak aman (unsafe abortion). Sebaliknyadi negara berkembang,

jangankan merencanakan masalah pembiayaan, kejadian kehamilannya saja

banyak yang tidak direncanakan. Kita bias cermati di sekitar kita, kejadian

anak sekolah yang terpaksa putus sekolah karena hamil bisa dengan mudah

kita jumpai. Kasus wanita meninggal karena aborsi atau tertangkapnya

“dukun” yang melakukan aborsi ilegal juga sering kita baca di surat kabar.

Selain beberapa hal tersebut, kematian ibu cukup tinggi di Negara

berkembang cukup tinggi juga karena tiga terlambat. Pertama, sebagian besar

wanita hamil tidak mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan terlambat

Page 16: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

untuk mengenalinya. Terlambat lainnya adalah keterlambatan ibu hamil utuk

mendapatkan pertolongan. Ini bias disebabkan oleh beberapa alasan, antara

lain “patrilinealisme” yang sangat dipegang oleh masyarakat sehingga untuk

membawa ibu hamil ke pusat pelayanan keseh atan harus mendapatkan

persetujuan suami atau bahkan keluarga besarnya. Selain itu, di daerah

terpencil masih ada kesulitan lain yang cukup mengganggu yaitu masalah

transportasi untuk mencapai pusat layanan kesehatan. Itulah mengapa

seringkali ibu hamil da tang ke pelayanan kesehatan dalam keadaan yang

cukup mengenaskan. Keterlambatan berikutnya adalah jika ibu hamil

bermasalah tersebut sudah sampai ke RS, seringkali perlu waktu berjam-jam

untuk menunggu tenaga kesehatan yang terlatih karena Jumlahnya di negara

berkembang masih sangat terbatas.

Kalau kita cermati, tingginya kematian ibu juga terkait dengan “tiga

terlalu” yaitu terlalu muda/tua, terlalu dekat [jarak kelahiran], terlalu banyak

[jumlah anak]. Untuk mengatasi tiga terlalu ini, mungkin strategi yang paling

tepat adalah keluarga berencana [KB]. KB selama ini oleh sebagian

masyarakat diartikan dengan membatasi jumlah anak. Anggapan tersebut

tidak sepenuhnya benar dan juga tidak bias disalahkan. Keluarga berencana

bisa kita sederhanakan sebagai suatu upaya merencanakan keluarga untuk

mencapai keluarga yang sehat dan bahagia/sejahtera.

Dulu pada era orde baru, ketika program KB sangat “booming” dan

menunjukkan hasil yang luar biasa, kita begitu akrab dengan slogan “Dua

Anak Cukup” atau “Laki Perempuan Sama Saja”, namun saat ini pada era

Page 17: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

reformasi program KB dan pemberitaannya seperti tenggelam oleh krisis

ekonomi ataupun berita-berita kriminal. Karena itu, perlu kiranya kita

kembali menyisakan sebagian perhatian kita pada program KB yang ternyata

besar pengaruhnya terhadap kesehatan ibu dan anak.

Program KB dapat bermanfaat untuk ikut menekan angka kematian ibu.

Pertama, untuk pasangan yang baru menikah, KB dilaksanakan dengan tujuan

untuk menunda kehamilan sehingga kejadian kehamilan pada usia yang

terlalu muda bisa dikurangi. Usia yang terlalu muda berpengaruh pada

kondisi alat reproduksi yang belum terlalu siap/ matang untuk kehamilan dan

persalinan. Selain itu secara psikis kesiapan mental untuk menerima

kehamilan juga berpengaruh dalam upaya-upaya untuk mempersiapkan diri

menjadi seorang ibu, misalnya dalam masalah ekonomi, asupan gizi serta

perawatan selama kehamilan/ ANC. Dengan KB, diharapkan pasangan muda

akan hamil pada usia yang matang dan kehamilan tersebut benar- benar

diinginkan dan direnca nakan. Sehingga bias menekan risiko perdarahan,

berat bayi lahir rendah serta aborsi.

Bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki anak, KB bertujuan untuk

mengatur jarak antar kelahiran serta membatasi jumlah anak. Hal tersebut

bertujuan agar setiap anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang

cukup dari orangtuanya. Berbeda dengan kehamilan yang terlalu dekat dan

banyak, anak terkecil belum “puas” dengan kasih sayang orang tua, ibu sudah

hamil lagi. Sehingga perkembangan fisik dan mental anak kurang optimal.

Kehamilan dan kelahiran yang terlalu dekat dan sering juga terbukti

Page 18: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada ibu dan anak yang

dikandungnya. Apalagi di masa krisis ekonomi seperti ini, perencanaan

ekonomi, Termasuk pembiayaan pendidikan dan kesehatan tentu menjadi

pertimbangan betapa pentingnya KB. Jangan sampai punya banyak anak,

tetapi kita mendhalimi mereka dengan tidak memberikan hak ASI, perhatian,

kasih sayang, pendidikan dan kesehatan yang memang mereka butuhkan.

Karena itu, perlu kiranya pemerintah kembali memberikan perhatian

pada program KB ini. Malah kalau memungkinkan program KB ini

digratiskan untuk golongan masyarakat miskin, sehingga diharapkan risiko

kematian maternal [yang biasanya banyak dialami ibu hamil yang miskin] bis

a dikurangi. Karena salah satu hambatan dalam akses KB adalah masalah

pembiayaan. Bagi keluarga miskin, kebutuhan KB tentu menjadi prioritas

yang kesekian setelah makan dan sandang.

Selain angka kematian ibu, negara miskin dan berkembang masih harus

berhadapan dengan tingginya angka kematian anak. Penyebab kematian anak

antara lain berat badan lahir rendah [BBLR], asfiksia, pneumonia, campak

dan diare. Angka kematian neonatal coba diatasi dengan ante natal care

[ANC] dan penyediaan tenaga kesehatan terlatih [misal bidan delima, dukun

bersalin terlatih]. Tingginya kematian akibat diare biasanya terjadi karena

dehidrasi dan penanganan yang terlambat atau tidak tepat. Untuk mengatasi

hal tersebut, dilakukan upaya promosi kesehatan tentang perilaku hidup

bersih, mencuci tangan dengan sabun serta upaya pemberian rehidrasi oral.

Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menurunkan angka kematian anak

Page 19: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

adalah imunisasi. Imunisasi bertujuan mencegah dn mengurangi kejadian

penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi serta mencegah terjadinya

komplikasi berat yang bisa menyebabkan kematian.

Page 20: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

BAB IV

PENUTUP

3.1 KesimpulanSecara substansi dan kerja, seorang SKM akan sangat berbeda dengan

dokter yang lebih bekerja pada bagian kuratif (pengobatan) di dunia

kesehatan. sedangkan seorang perawat bekerja damal bidang rehabilitatif

yaitu penyembuhan

Saat ini sarjana kesehatan masyarakat sangat banyak dibutuhkan setelah

disadari bahwa dari seluruh masyarakat. jumlah orang sakit hanya sekitar 15-

20%. sisanya sekitar 85-80% lagi merupakan orang sehat. yang jika tidak

dijaga kesehatannya akan sakit juga.

Jadi SKM harus mampu mengajak masyarakat 85-80% tadi untuk

menjaga kesehatannya, terutama kesehatan Ibu dan Bayi, yang dimulai

dengan personal higiene nya terlebih dahulu. kemudian menyehatkan

sekitarnya sehingga meminimalisir penularan penyakit dan kejadian penyakit.

Jadi sekali lagi. SKM itu berbeda dengan dokter dan perawat.

3.2 SaranKemampuan multi disiplin dan pengalaman yang luas dari sarjana

kesehatan masyarakat sangat penting untuk menunjang profesionalisme SKM

di masa yang akan datang.Profesionalisme SKM sangat dituntut untuk

memberikan layanan ke public berdasarkan kompetensi keilmuan yang

Page 21: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

dimiliki, bekerja secara tulus, terbuka pada perubahan dan berani menjadi

pemimpin.

Untuk dapat mengikuti perubahan dunia kerja yang sangat dinamis, SKM

dituntut untuk terus belajar untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya

sehingga mampu berinovasi berdasarkan kebutuhan pekerjaan. SKM ke

depan harus bersifat multi talenta, sehingga dapat menembus batas-batas

keilmuan bidang kesehatan yang begitu luas maupun disiplin lainnya.

Page 22: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK

DAFTAR PUSTAKA

http://jagomakalah.blogspot.co.id/2013/08/peran-skm-terhadap-ibu-dan-anak.html

http://hariatyburhan.blogspot.co.id/2012/01/kompetensi-sarjana-kesehatan-

masyarakat.html

Page 23: Peran SKM Terhadap Kesehatan IBU dan ANAK