Peran Probiotik dalam Industri Unggas

20
Setiawan Putra Syah 2011 | 1 Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor SETIAWAN PUTRA SYAH B251100011 PS Kesehatan Masyarakat Veteriner Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Peran Probiotik dalam Industri Unggas* *S. M. Lutful Kabir International Journal of Molecular Sciences Int. J. Mol. Sci. 2009, 10:3531-3546 Abstrak Peningkatan produktivitas di industri unggas telah disertai oleh berbagai dampak, termasuk munculnya berbagai macam patogen dan resistensi bakteri. Dampak tersebut sebagian karena penggunaan sembarangan agen kemoterapi sebagai akibat dari praktek manajemen dalam siklus pemeliharaan. Tinjauan ini memberikan ringkasan dari penggunaan probiotik untuk pencegahan penyakit bakteri pada unggas, serta menunjukkan peran potensial probiotik dalam kinerja pertumbuhan dan respon kekebalan unggas, selain itu keamanan dan manfaat dari daging unggas tanpa kulit merupakan bukti terhadap perlindungan konsumen, dan dengan evaluasi yang ketat dari hasil yang diperoleh sampai saat ini. Kata Kunci: Probiotik, bakteri, pengendalian penyakit, kualitas daging, unggas. 1. Pendahuluan Industri unggas telah menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting di banyak negara. Dalam skala pemeliharaan yang besar, dimana unggas tersebut terpapar kondisi stres, masalah yang berkaitan dengan penyakit dan kemerosotan kondisi lingkungan sering terjadi dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang serius. Pencegahan dan pengendalian penyakit selama beberapa dekade terakhir telah menyebabkan peningkatan besar dalam penggunaan obat-obatan hewan. Namun, kegunaan dari agen antimikroba sebagai tindakan pencegahan telah dipertanyakan, mengingat dokumentasi luas tentang perkembangan resistensi antimikroba antar bakteri patogen. Jadi, kemungkinan antibiotik berhenti untuk digunakan sebagai stimulan pertumbuhan untuk unggas dan kepedulian tentang efek samping dari penggunaannya sebagai agen terapeutik telah menghasilkan sebuah iklim di mana konsumen dan produsen telah mencari alternatif lain yang lebih baik. Probiotik

description

Review Peran probiotik dalam industri unggas oleh S. M. Lutful Kabir, diterjemahkan oleh Setiawan Putra Syah. Review ini membahasa mengenai penggunaan probiotik pada pakan ayam dan perannya dalam industri prunggasan.

Transcript of Peran Probiotik dalam Industri Unggas

Page 1: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 1

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

SETIAWAN PUTRA SYAH B251100011

PS Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Peran Probiotik dalam Industri Unggas*

*S. M. Lutful Kabir

International Journal of Molecular Sciences

Int. J. Mol. Sci. 2009, 10:3531-3546

Abstrak

Peningkatan produktivitas di industri unggas telah disertai oleh berbagai dampak, termasuk munculnya berbagai macam patogen dan resistensi bakteri. Dampak tersebut sebagian karena penggunaan sembarangan agen kemoterapi sebagai akibat dari praktek manajemen dalam siklus pemeliharaan. Tinjauan ini memberikan ringkasan dari penggunaan probiotik untuk pencegahan penyakit bakteri pada unggas, serta menunjukkan peran potensial probiotik dalam kinerja pertumbuhan dan respon kekebalan unggas, selain itu keamanan dan manfaat dari daging unggas tanpa kulit merupakan bukti terhadap perlindungan konsumen, dan dengan evaluasi yang ketat dari hasil yang diperoleh sampai saat ini. Kata Kunci: Probiotik, bakteri, pengendalian penyakit, kualitas daging, unggas.

1. Pendahuluan

Industri unggas telah menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting di

banyak negara. Dalam skala pemeliharaan yang besar, dimana unggas tersebut

terpapar kondisi stres, masalah yang berkaitan dengan penyakit dan kemerosotan

kondisi lingkungan sering terjadi dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang serius.

Pencegahan dan pengendalian penyakit selama beberapa dekade terakhir telah

menyebabkan peningkatan besar dalam penggunaan obat-obatan hewan. Namun,

kegunaan dari agen antimikroba sebagai tindakan pencegahan telah dipertanyakan,

mengingat dokumentasi luas tentang perkembangan resistensi antimikroba antar

bakteri patogen. Jadi, kemungkinan antibiotik berhenti untuk digunakan sebagai

stimulan pertumbuhan untuk unggas dan kepedulian tentang efek samping dari

penggunaannya sebagai agen terapeutik telah menghasilkan sebuah iklim di mana

konsumen dan produsen telah mencari alternatif lain yang lebih baik. Probiotik

Page 2: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 2

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

sedang dipertimbangkan untuk memenuhi kesenjangan ini dan telah beberapa

peternak menggunakannya sebagai sesuatu yg lebih disukai daripada antibiotik [1-

3].

Menambahkan bakteri yang biasa disebut bakteri menguntungkan pada

saluran pencernaan unggas bukanlah merupakan sebuah konsep baru, namun

pemahaman secara lengkap dimana, kapan dan bagaimana menggunakannya

masih luput dari pemahaman kita. Sebuah peristiwa mencolok yang penting dalam

pengembangan probiotik adalah menemukan bahwa ayam yang baru menetas

dapat dilindungi terhadap kolonisasi oleh Salmonella enteritidis dengan dosis

suspensi dari isi usus yang berasal dari ayam dewasa yang sehat [4]. Konsep ini

disebut competitive exlusion. Dampak bioteknologi di bidang nutrisi unggas

mempunyai arti penting. Bioteknologi memegang peran dalam industri pakan

unggas. Ahli gizi secara terus menerus menempatkan upaya mereka dalam

menghasilkan pakan yang lebih baik dan lebih ekonomis. Pakan yang baik saja tidak

akan berfungsi sesuai dengan tujuannya namun pemanfaatan yang lebih baik juga

sangat diperlukan. Perubahan diet serta kurangnya diet yang sehat dapat

mempengaruhi keseimbangan mikroflora dalam usus sehingga menyebabkan

predisposisi pada gangguan pencernaan. Ransum yang cukup seimbang dalam

energi dan gizi juga sangat penting dalam menjaga usus sehat. Banyak perhatian

baru-baru ini telah diterima dari ahli gizi dan ahli kedokteran hewan untuk

pemanfaatan tepat nutrisi dan penggunaan probiotik untuk peningkatan

pertumbuhan unggas. Dalam gizi ayam pedaging, spesies probiotik seperti

Lactobacillus, Streptococcus, Bacillus, Bifidobacterium, Enterococcus, Aspergillus,

Candida, dan Saccharomyces memiliki efek yang menguntungkan terhadap kinerja

ayam broiler [5-25], memodulasi mikroflora usus dan menghambat patogen [7,20,26-

31], mengubah histological usus [29,32,33], immunomodulasi [8,10,15,19,22,34-39],

parameter haematobiochemical tertentu [7 ,11-12, 25,39], meningkatkan

karakteristik sensoris dari daging broiler tanpa kulit [40,41], dan meningkatkan

kualitas mikrobiologis daging ayam broiler [42]. Tujuan dari kajian ini adalah untuk

menggambarkan prinsip-prinsip, mekanisme tindakan dan kriteria dari seleksi

probiotik, dan untuk meringkas aplikasinya pada industri unggas.

Page 3: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 3

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

2. Apakah Probiotik Itu? Selama bertahun-tahun kata probiotik telah digunakan dalam beberapa cara

yang berbeda. Hal ini pada awalnya digunakan untuk menggambarkan zat-zat yang

dihasilkan oleh suatu protozoa yang distimulasi oleh seseorang [43], tetapi kemudian

digunakan untuk menggambarkan suplemen pakan ternak yang memiliki efek

menguntungkan pada hewan inang dengan mempengaruhi flora ususnya [44].

Crawford [45] mendefinisikan probiotik sebagai “sebuah kultur spesifik dari

mikroorganisme hidup (terutama Lactobacillus spp.) yang terdapat pada hewan

untuk memastikan pembentukan secara efektif populasi usus dari kedua organisme

usus yang menguntungkan dan yang patogen". Fuller [46] kemudian memberikan

definisi yang unik dari probiotik yaitu "suplemen pakan hidup mikroba yang

menguntungkan berpengaruh terhadap hewan inang dengan meningkatkan

keseimbangan mikroba ususnya". US National Food Ingredient Association

menyebutkan, probiotik (mikroba yang diberi langsung) merupakan sumber hidup

mikroorganisme alami yang meliputi bakteri, jamur dan ragi [47]. Menurut definisi

yang saat ini diadopsi oleh FAO/WHO, probiotik adalah: "mikroorganisme hidup

yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup akan memberikan manfaat kesehatan

pada host" [48]. Lebih tepatnya, probiotik adalah mikroorganisme hidup

nonpathogenic dan tidak beracun di alam, yang bila diberikan melalui jalur

pencernaan, akan menguntungkan bagi kesehatan host [49].

Hal ini diyakini oleh sebagian besar peneliti bahwa terdapat keseimbangan

yang labil dari bakteri menguntungkan dan yang tidak menguntungkan pada saluran

pencernaan unggas yang normal, sehat, dan yang tidak stres. Ketika

keseimbangan itu ada, unggas tersebut menjalankan efisiensi secara maksimal,

tetapi jika terjadi stres, flora menguntungkan terutama Laktobacillus, memiliki

kecenderungan penurunan jumlah, serta terjadi pertumbuhan yang berlebih dari flora

yang tidak menguntungkan (patogen). Kejadian ini dapat mempengaruhi timbulnya

penyakit seperti diare, atau penyakit subklinis dan mengurangi parameter produksi

pertumbuhan, efisiensi pakan, dll. Flora pelindung yang hidup dalam usus sangat

stabil, tetapi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor makanan dan lingkungan. Ada

tiga hal yang sangat penting yaitu kebersihan yang berlebihan, terapi antibiotik dan

stres. Di alam liar, ayam akan mendapat flora usus yang lengkap dari kotoran ibunya

Page 4: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 4

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

sehingga akan terlindungi terhadap infeksi (Gambar 1). Namun, ayam dipelihara

secara komersial menetas di inkubator yang bersih umumnya tidak mengandung

organisme yang biasa ditemukan pada usus ayam. Ada pengaruh kontaminasi

mikrobiologi pada cangkang yang dapat mempengaruhi karakteristik mikroflora usus.

Selain itu, sekresi HCl lambung, yang dimulai pada 18 hari inkubasi, memiliki

dampak yang mendalam pada seleksi mikroflora. Oleh karena itu, penggunaan

langsung penambahan probiotik saat kelahiran lebih penting dan berguna dalam

spesies unggas dari pada hewan lainnya. Ayam adalah contoh ekstrim dari hewan

muda yang kehilangan kontak dengan ibunya atau unggas dewasa lainnya oleh

karenanya, cenderung mendapatkan manfaat dari penambahan dengan sediaan

mikroba yang dirancang untuk memulihkan mikroflora pelindung usus [50].

Spesies yang saat ini sedang digunakan dalam preparasi probiotik bervariasi

dan banyak. Spesies tersebut adalah sebagian besar Lactobacillus bulgaricus,

Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, helveticus Lactobacillus, Lactobacillus

lactis, Lactobacillus salivarius, Lactobacillus plantarum, Streptococcus thermophilus,

Enterococcus faecium, Enterococcus faecalis, Bifidobacterium spp. dan Escherichia

coli. Dengan dua pengecualian, dari semua strain usus. Dua pengecualian tersebut

yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, adalah organisme

starter yoghurt [46]. Beberapa probiotik lainnya adalah jamur mikroskopis seperti

strain ragi termasuk dalam jenis Saccharomyces cerevisiae [49,51].

Gambar 1. Skema representasi dari konsep probiotik (dimodifikasi dari [50]).

Domestikasi (Akses terbatas

dengan induk)

Anak ayam yang baru lahir

flora Langsung

(Non-Protektif)

Perlindungan

Alam liar

Complete flora

+ Probiotik

flora Langsung

(Non-Protektive)

Metode Competitive Exlusion

Page 5: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 5

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

3. Mekanisme Kerja Probiotik

Peningkatan resistensi kolonisasi dan/atau efek hambatan langsung

terhadap patogen merupakan faktor penting dimana probiotik telah mengurangi

insiden dan jangka waktu penyakit. Probiotik strain telah terbukti menghambat

bakteri patogen baik in vitro maupun in vivo melalui beberapa mekanisme yang

berbeda.

Mode kerja dari probiotik dalam unggas meliputi: (I) mempertahankan

mikroflora usus normal dengan mengesampingkan persaingan dan antagonisme

[4,7,27,29,46,52-60]; (II) mengubah metabolisme dengan meningkatkan aktivitas

enzim pencernaan dan penurunan aktivitas enzim bakteri patogen dan produksi

amoniak [61-66], (III) meningkatkan konsumsi pakan dan pencernaan [67-74], dan

(IV) merangsang sistem kekebalan tubuh [10,19,22,37-39,75-79].

Probiotik dan pendekatan persaingan eksklusi (competitive exclusion) telah

digunakan sebagai salah satu metode untuk mengendalikan agen endemik dan

zoonosis pada unggas. Secara tradisional, persaingan eksklusi (competitive

exclusion) pada unggas telah menyiratkan penggunaan alami mikroorganisme usus

pada anak ayam dan poults (kumpulan anak ayam) yang siap untuk ditempatkan di

brooder house. Nurmi dan Rantala [4] dan Rantala dan Nurmi [52] pertama kali

menerapkan konsep tersebut saat mereka berusaha untuk mengendalikan outbreak

hebat dari S. infantis pada ternak ayam pedaging Finlandia. Dalam studi mereka,

ditentukan bahwa dosis hambatan yang sangat rendah dari Salmonella (1 sampai

10 sel ke dalam tembolok) tersebut cukup untuk memulai terjadinya salmonellosis

pada ayam. Selain itu, mereka mengemukakan bahwa selama seminggu pasca

menetas, anak ayamlah yang paling rentan terhadap infeksi Salmonella.

Penggunaan strain Lactobacillus tidak menghasilkan proteksi, dan hal ini memaksa

mereka untuk mengevaluasi populasi yang tidak termanipulasi bakteri usus pada

ayam dewasa yang resisten terhadap S. infantis. Pada pemberian oral kultur

campuran tersebut tidak terdefinisi, tipe dewasa resistensi untuk Salmonella berhasil

dicapai. Prosedur ini kemudian dikenal sebagai Nurmi atau konsep persaingan

eksklusi (competitive exclusion). Pendekatan competitive exclusion pada inokulasi

anak ayam berumur sehari dengan mikroflora unggas dewasa berhasil menunjukkan

dampak dari mikrobiota usus pada fungsi usus dan ketahanan terhadap penyakit

Page 6: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 6

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

[54,57]. Meskipun competitive exclusion sesuai dengan definisi probiotik,

pendekatan competitive exclusion secara instan dengan memberikan anak ayam

dengan mikrobiota usus ayam dewasa, tidak menambahkan satu atau beberapa

spesies bakteri untuk membangun populasi mikroba dalam usus anak ayam.

Inokulasi DOC dengan kultur competitive exclusion atau probiotik klasik lebih

berfungsi sebagai model yang baik untuk menentukan mode tindakan dan efektivitas

dari mikroorganisme. Karena kerentanan DOC terhadap infeksi, menyebabkan

praktek ini pun penting untuk kepentingan komersial. Dengan menggunakan model

ini, sejumlah probiotik [7,27,53-56] telah terbukti mengurangi kolonisasi dan

peluruhan Salmonella dan Campylobacter. Competitive exclusion adalah ukuran

yang sangat efektif untuk melindungi anak ayam yang baru menetas, kalkun, burung

puyuh dan burung pegar dan mungkin unggas hobbi lainnya, dalam melawan

Salmonella dan enteropatogen lainnya [59].

Setelah dikonsumsi, probiotik memberikan banyak bakteri asam laktat ke

dalam saluran pencernaan. Mikroorganisme ini telah dilaporkan dapat memodifikasi

lingkungan usus dan dapat memberikan enzim dan zat-zat bermanfaat lainnya ke

dalam usus [80]. Suplementasi L. acidophilus atau campuran kultur Lactobacillus

yang diberikan pada ayam dapat meningkat secara signifikan (P <0,05) kadar

amilase setelah 40 hari pemberian pakan [65]. Hasil ini sama dengan temuan

Collington et al. [81], yang melaporkan bahwa dimasukkannya probiotik (campuran

berbagai strain Lactobacillus spp dan Streptococcus faecium.) menyebabkan

aktivitas enzim carbohydrase secara signifikan lebih tinggi dalam usus kecil anak

babi. Laktobasilus yang berkolonisasi di usus bisa mengeluarkan enzim, sehingga

meningkatkan aktivitas amilase usus [82,83]. Hal ini juga menunjukkan bahwa

probiotik mengubah pH pencernaan dan flora usus, sehingga dapat mendukung

kegiatan peningkatan enzim usus dan kecernaan nutrisi [67]. Pengaruh Aspergillus

oryzae pada metabolisme makronutrien pada ayam petelur telah diamati [59],

dimana hasil temuan mungkin berkaitan dengan relevansi yang praktis. Mereka

berdalih bahwa amilolitik dan proteolitik enzim aktif yang berada di Aspergillus

oryzae dapat mempengaruhi nutrisi yang dicerna. Demikian pula, dilaporkan bahwa

peningkatan kecernaan bahan kering berhubungan erat dengan enzim yang

Page 7: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 7

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

dikeluarkan oleh ragi [64]. Selain itu, probiotik dapat berkontribusi untuk peningkatan

status kesehatan unggas dengan mengurangi produksi amonia di usus [63].

Probiotik adalah istilah umum, dan produknya dapat mengandung sel-sel

ragi, kultur bakteri, atau keduanya yang dapat merangsang mikroorganisme untuk

mampu memodifikasi lingkungan gastrointestinal untuk mendukung status

kesehatan dan meningkatkan efisiensi pakan [67]. Mekanisme oleh probiotik

dimana dapat meningkatkan efisiensi konversi pakan termasuk perubahan dalam

flora usus, peningkatan pertumbuhan bakteri anaerobik fakultatif nonpatogenik dan

bakteri gram positif pembentuk asam laktat dan hydrogen peroksida, menekanan

pertumbuhan patogen usus, dan peningkatan pencernaan dan pemanfaatan nutrisi

[70]. Oleh karena itu, hasil utama pada penggunaan probiotik meliputi peningkatan

pertumbuhan [70], pengurangan kematian [71], dan peningkatan efisiensi konversi

pakan [70]. Hasil ini sesuai dengan percobaan sebelumnya dari Tortuero dan

Fernandez [72], yang mengamati peningkatan efisiensi konversi pakan dengan

pemberian suplemen probiotik untuk diet.

Manipulasi mikrobiota usus melalui pemberian probiotik mempengaruhi

perkembangan respon imun [75]. Mekanisme yang tepat yang dapat memediasi

kegiatan imunomodulator probiotik belum jelas. Namun, telah dibuktikan bahwa

probiotik merangsang himpunan bagian lain dari sel sistem imun untuk memproduksi

sitokin, yang pada gilirannya berperan dalam induksi dan regulasi respon imun [84-

86]. Stimulasi sel mononuklear perifer darah manusia dengan Lactobacillus

rhamnosus strain GG in vitro menyebabkan produksi interleukin 4 (IL-4), IL-6, IL-10,

tumor necrosis factor alfa, dan interferon gamma [87]. Studi-studi lain telah

memberikan bukti konfirmasi bahwa sitokin Th2, seperti IL-4 dan IL-10, adalah

induksi dari Laktobasilus [84-85,88]. Hasil produksi sitokin Th2 merupakan

perkembangan sel-sel B dan perpindahan imunoglobulin isotipe yang diperlukan

untuk produksi antibodi. Produksi respon IgA mukosa tergantung pada sitokin lain,

seperti transformasi faktor pertumbuhan β [89]. Yang terpenting, berbagai spesies

dan strain Lactobacillus mampu menginduksi produksi dari transformasi faktor

pertumbuhan β, meskipun dengan berbagai tingkatan [90]. Probiotik, terutama

Lactobacillus, mampu memodulasi respons antibodi sistemik terhadap antigen yang

diberikan pada ayam [10,22,37,39,76,77].

Page 8: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 8

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

4. Kriteria Pemilihan Probiotik dalam Industri Unggas

Ciri-ciri yang diinginkan dirasakan untuk seleksi fungsional probiotik sangat

banyak. Bakteri probiotik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Ia harus

menjadi penghuni normal di usus, dan harus mampu menempel pada epitel usus

(berkolonisasi di susu), mampu mengatasi hambatan potensial, seperti pH rendah

dari lambung, keberadaan asam empedu dalam usus, dan kompetisi dalam

melawan mikroorganisme lainnya dalam saluran pencernaan [91,92]. Cara

sementara untuk seleksi probiotik sebagai biokontrol agen dalam industri unggas

diilustrasikan pada Gambar 2. Banyak uji in vitro telah dikembangkan untuk pra

pemilihan dari strain probiotik. Daya saing dari jenis yang paling menjanjikan yang

dipilih dari uji in vitro telah dievaluasi secara in vivo untuk pemantauan persistensi

mereka dalam ayam [96]. Selain itu, potensi probiotik harus memaksakan efek yang

menguntungkan (misalnya, peningkatan gizi dan respon imun) dalam host. Pada

akhirnya, probiotik harus bertahan dalam kondisi penyimpanan normal dan teknologi

yang sesuai untuk proses industri (misalnya, lyophilized).

Gambar 2. Diagram seleksi probiotik dalam industri perunggasan (dimodifikasi pada

[93-97]).

Screening terhadap unggas Isolasi strain mikroba

Uji in vitro untuk pra-seleksi strain probiotik

penilaian in vivo potensi probiotik

Produksi senyawa inhibitor

Persaingan nutrisi

Faktor resistensi

Faktor Adherence

penilaian in vivo dari efek pada host yang diutungkan

Kolonisasi

Gambaran Histopatologi

Percobaan berbagai tantangan dalam melawan strain patogen

Probiotik

Penilaian ekonomi

Prosedur pendaftaran

Probiotik Komersial

Page 9: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 9

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

5. Evaluasi Pengaruh Probiotik Terhadap Performa Pertumbuhan

Studi tentang dampak menguntungkan pada performa unggas telah

menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat memiliki efek positif. Hal ini jelas

terlihat pada hasil Kabir et al. [10] bahwa keuntungan berat hidup secara signifikan

(P <0,01) lebih tinggi pada burung percobaan dibandingkan untuk kontrol pada

semua tingkatan selama periode usia 2, 4, 5 dan 6 minggu, baik pada burung yang

divaksinasi dan yang tidak divaksinasi. Hasil ini sesuai dengan banyak peneliti [7-

9,11-25] yang menunjukkan peningkatan berat badan hidup pada unggas yang

diberi probiotik. Di sisi lain, Lan et al. [98] menemukan keuntungan berat lebih tinggi

(P <0,01) pada ayam pedaging yang diberi dua spesies probiotik. Huang et al. [76]

mendemonstrasikan bahwa probiotik yang tidak aktif, yang terganggu oleh

homogenizer bertekanan tinggi, memiliki efek positif terhadap kinerja produksi ayam

pedaging bila digunakan pada konsentrasi tertentu. Selain itu, Torres-Rodriguez et

al. [99] melaporkan bahwa pemberian selected probiotik (FM-B11) untuk kalkun

meningkatkan keuntungan rata-rata harian dan pasaran berat badan,

merepresentasikan alternatif yang lebih ekonomis untuk meningkatkan produksi

kalkun. Namun, ketika Karaoglu dan Durdag [100] menggunakan Saccharomyces

cerevisiae sebagai probiotik diet untuk menilai performa, mereka tidak menemukan

perbedaan berat badan secara keseluruhan.

Kabir et al. [10] melaporkan peningkatan secara signifikan (P <0,01) hasil

karkas yang lebih tinggi pada ayam broiler yang diberi pakan probiotik pada usia

minggu ke 2, 4 dan 6, baik pada ayam yang divaksinasi dan tanpa vaksinasi.

Begitupula Mahajan et al. [101] dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa rataan

nilai jeroan unggas, hot dress weight, cold dress weight dan persentase dressing

secara signifikan (P <0,05) lebih tinggi pada ayam pedaging yang diberi probiotik

(Lacto-Sacc). Di sisi lain, Mutus et al. [102] meneliti efek dari stres suplemen

probiotik terhadap parameter morfometri dan hasil stress tulang kering (tibia).

Mereka menemukan bahwa berat tibiotarsi, panjang, dan berat/indeks panjang,

indeks robusticity, diameter diaphysis, modulus elastisitas, hasil parameter stres,

dan persentase kandungan Ca tidak dipengaruhi oleh suplemen makanan probiotik,

sedangkan ketebalan dari medial dan lateral dinding tulang kering (tibia), indeks

Page 10: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 10

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

tibiotarsal, persentase abu, dan kadar P secara signifikan meningkat dengan

penggunaan probiotik.

6. Evalusi Efek Probiotik pada Usus dan Morfologi Mikrobiota Usus

Kabir et al. [29] berusaha untuk mengevaluasi pengaruh probiotik yang

berkaitan dengan pembersihan infeksi bakteri dan pengaturan flora usus melalui

penentuan total viable count (TVC) dan total lactobacillus count (TLC) pada sampel

probiotik dari tembolok dan sekum (usus buntu) dan kelompok yang diberi makan

secara konvensional pada usia 2, 4 dan 6 minggu. Hasil mereka mengungkapkan

antagonisme yang kompetitif. Hasil Studi mereka juga membuktikan bahwa

organisme probiotik menghambat beberapa patogen yang tidak menguntungkan

dengan menempati ruang dinding usus (berkolonisasi di usus). Mereka juga

mendemonstrasikan bahwa ayam yang diberi pakan dengan probiotik memiliki

kecenderungan untuk menampilkan perubahan kejelasan histologi usus seperti

dorongan aktif pada mitosis sel dan peningkatan ukuran nuklir dari sel, dibandingkan

dengan kontrol. Hal ini menghasilkan perubahan histologis pendukung temuan dari

Samanya dan Yamauchi [32], mereka mengindikasikan mengenai unggas yang

diberi pakan diet B. subtilis var. natto. Hal ini menghasilkan perubahan histologis

pendukung temuan dari Samanya dan Yamauchi [32]. Mereka mengindikasikan

bahwa unggas yang diberi pakan diet var B. subtilis. natto selama 28 hari memiliki

kecenderungan untuk menampilkan performa pertumbuhan yang lebih besar dan

kejelasan histologis usus, seperti tinggi villus yang menonjol, luas sel diperpanjang

dan mitosis sel yang konsisten, daripada yang kontrol. Di sisi lain, Chichlowski et al.

[33] membandingkan efek pemberian direct-fed microbials/DFM (pemberian

langsung mikroba sebagai pakan) dengan pemberian pakan pada salinomycin di

histomorphometrics usus. Mereka menemukan lendir yang kurang tebal pada ayam

dengan perlakuan DFM, dan kepadatan bakteri yang melekat pada selimut lendir

tampaknya lebih rendah pada ayam dengan perlakuan DFM dari pada kontrol pada

seluruh segmen usus. Watkins dan Kratzer [103] melaporkan bahwa anak ayam

yang diobati dengan strain Lactobacillus memiliki jumlah coliform yang lebih rendah

pada macerates cecal dibandingkan kontrol. Francis et al. [104] juga melaporkan

bahwa penambahan produk Lactobacillus di 75 mg/kg pakan secara nyata

menurunkan jumlah koliform di cecal dan usus kecil kalkun. Dengan menggunakan

Page 11: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 11

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

ayam gnotobiotic, Fuller [105] menemukan bahwa strain Lactobacillus host-spesifik

mampu menurunkan Escherichia coli pada tanaman dan usus kecil. Kizerwetter-

Swida dan Binek [60] mendemonstrasikan bahwa strain ketiga L. salivarius

mengurangi jumlah Salmonella enteritidis dan Clostridium perfringens pada

kelompok ayam yang diberi perlakuan dengan Lactobacillus. Watkins et al. [106]

juga mengamati bahwa competitive exclusion dari patogen E. coli terjadi pada

saluran pencernaan ayam gnotobiotic yang diobati dengan L. acidophilus. Baru-baru

ini Yaman et al. [30]; Mountzouris et al. [20] dan Higgins et al. [31]

mendemonstrasikan bahwa spesies probiotik dari Lactobacillus, Streptococcus,

Bacillus, Bifidobacterium, Enterococcus, Aspergillus, Candida, dan Saccharomyces

memiliki efek potensial pada modulasi mikroflora usus dan menghambat patogen.

7. Evaluasi Efek Probiotik pada Respon Imun

Kabir et al. [10] mengevaluasi dinamika probiotik pada respon imun ayam

broiler dan mereka melaporkan produksi antibodi secara signifikan lebih tinggi

(P<0,01) pada unggas percobaan dibandingkan yang kontrol. Mereka juga

memperlihatkan bahwa perbedaan pada berat limpa dan bursa dari broiler yang

diberi probiotik dan broiler yang diberi pakan secara konvensional, bisa dihubungkan

untuk tingkat yang lain dari produksi antibodi pada respon terhadap SRBC. Demikian

pula, Khaksefidi dan Ghoorchi [15] melaporkan bahwa titer antibodi pada 50 mg/kg

kelompok yang ditambah probiotik secara signifikan lebih tinggi pada 5 dan 10 hari

postimmunization (PI) dibandingkan dengan kontrol, ketika SRBC disuntikkan pada

7 dan 14 hari umur. Selain itu, Haghighi et al. [37] memperlihatkan bahwa pemberian

probiotik meningkatkan serum dan antibodi alami usus terhadap antigen asing pada

beberapa ayam. Di sisi lain, Dalloul et al. [78] meneliti efek dari pemberian pakan

Lactobacillus-based probiotic terhadap respon imun usus ayam pedaging selama

infeksi E. acervulina, mereka melaporkan bahwa probiotik terus mengadakan

beberapa tindakan perlindungan melalui modulasi imun meskipun dosis dari E.

acervulina melimpah. Mereka juga menyarankan suatu dampak positif dari adanya

probiotik pada stimulasi beberapa respon kekebalan awal terhadap E. acervulina

yang ditandai dengan sekresi awal IFN γ dan IL-2, sehingga meningkatkan

pertahanan imun lokal terhadap koksidiosis. Brisbin et al. [79] meneliti ekspresi

spasial dan temporal gen sistem kekebalan pada tonsil cecal ayam dan sel-sel

Page 12: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 12

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

mononuklear limpa pada respon terhadap kandungan struktural L. acidophilus.

Mereka menemukan bahwa sel-sel tonsil cecal memberi respon lebih cepat

dibandingkan sel limpa pada stimulus bakteri, dengan stimulus yang paling kuat

untuk sel tonsil cecal sebagai DNA dan splenocytes sebagai komponen dinding sel

bakteri. Mereka juga menemukan bahwa pada kedua splenocytes dan sel tonsil

cecal, STAT2 dan gen STAT4 tersebut sangat induksi dan ekspresi STAT2, STAT4,

IL-18, MyD88, IFN-alpha, dan IFN-gamma gen tersebut dan IFN-gamma gen,

diregulasi dalam sel tonsil cecal setelah perlakuan dengan DNA L. acidophilus.

Secara bersamaan, beberapa peneliti melaporkan pengaruh probiotik terhadap

potensi immunomodulation [34,8,35-37,39,19,22]. Di sisi lain, Midilli et al. [107]

menunjukkan ketidakefektifan suplementasi aditif probiotik pada Ig G sistemik.

8. Evaluasi Efek Probiotik terhadap Kualitas Daging

Kabir [40] dan Kabir et al. [42] mengevaluasi efek probiotik terhadap

karakteristik sensor dan kualitas mikrobiologis dari daging broiler tanpa kulit. Mereka

melaporkan bahwa suplementasi probiotik dalam ransum ayam pedaging

meningkatkan kualitas daging pada penyimpanan prefreezing dan postfreezing.

Mahajan et al. [108] menyatakan bahwa skor untuk sifat sensoris penampilan bakso,

tekstur, juiciness dan penerimaan secara keseluruhan, nyata (p60.001) lebih tinggi

dan untuk flavor lebih rendah pada kelompok yang diberi pakan probiotik (Lacto-

Sacc). Pada saat yang sama, Mahajan et al. [108] juga melaporkan mengenai

daging unggas yang diberi pakan dari probiotik (Lacto-Sacc). Daging pada unggas

yang diberi pakan probiotik (Lacto-Sacc) menunjukkan jumlah total kelayakan lebih

rendah dibandingkan dengan daging yang diperoleh pada unggas kontrol. Di sisi

lain, Loddi et al. [109] juga melaporkan bahwa, baik karakteristik probiotik maupun

antibiotic mempengaruhi karakteristik sensoris (intensitas aroma, aroma yang aneh,

flavor, flavor yang aneh, kelembutan, juiciness, akseptabilitas, karakteristik warna

dan aspek keseluruhan) dari daging dada dan paha. Di sisi lain, Zhang et al. [110]

melakukan eksperimen dengan pada ayam jantan umur 240 hari untuk mengetahui

pengaruh komponen sel Saccharomyces cerevisiae (SC) pada kualitas daging,

mereka melaporkan bahwa keempukan daging dapat ditingkatkan oleh ragi utuh

(WY) maupun ekstrak Saccharomyces cerevisiae (YE).

Page 13: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 13

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

9. Kesimpulan Konsep probiotik pada tahun belakangan ini tidak membingungkan seperti

yang terpikir sebelumnya. Saat ini probiotik merupakan suatu aspek penting dari

penelitian bioteknologi terapan dan oleh karena itu dapat dijadikan sebagai

tandingan dari antibiotik dan obat kemoterapi yang dapat digunakan untuk

peningkatan pertumbuhan pada unggas. Dalam beberapa tahun terakhir, orang

menganggap semua bakteri membahayakan, melupakan penggunaan organisme

pada penyiapan makanan dan pengawetan, sehingga membuat konsep probiotik

agak sulit untuk diterima. Para ilmuwan sekarang berusaha untuk membangun

hubungan simbiotik yang baik antara unggas dengan bakteri yang ada pada tubuh

mereka. terutama pada saluran pencernaan, dimana bakteri tersebut sangat penting

untuk kesejahteraan manusia dan unggas. Sejak probiotik tidak berkontribusi dalam

perkembangan dan penyebaran resistensi mikroba, probiotik menawarkan potensi

besar untuk menjadi alternatif terhadap antibiotik. Tinjauan ini menunjukkan bahwa

probiotik dapat berhasil digunakan sebagai perangkat gizi pakan pada unggas untuk

peningkatan pertumbuhan, modulasi mikroflora usus dan menghambat patogen,

immunomodulation dan meningkatkan kualitas daging unggas.

Pustaka

1. Trafalska, E.; Grzybowska, K. Probiotics-An alternative for antibiotics? Wiad Lek. 2004, 57, 491-498.

2. Griggs, J.P.; Jacob, J.P. Alternatives to antibiotics for organic poultry production. J. Appl. Poult. Res. 2005, 14, 750-756.

3. Nava, G.M.; Bielke, L.R.; Callaway, T.R.; Castañeda, M.P. Probiotic alternatives to reduce gastrointestinal infections: The poultry experience. Animal Health Res. Rev. 2005, 6,105-118.

4. Nurmi, E.; Rantala, M. New aspects of Salmonella infection in broiler production. Nature 1973, 241, 210-211.

5. Tortuero, F. Influence of the implantation of Lactobacillus acidophilus in chicks on the growth, feed conversion, malabsorption of fats syndrome and intestinal flora. Poult. Sci. 1973, 52,197-203.

6. Owings, W.J.; Reynolds, D.L.; Hasiak, R.J.; Ferket, P.R. Influence of a dietary supplementation with Streptococcus faecium M-74 on broiler body weight, feed conversion, carcass characteristics and intestinal microbial colonization. Poult. Sci. 1990, 69, 1257-1264.

7. Jin, L.Z.; Ho, Y.W.; Abdullah, N.; Jalaludin, S. Growth performance, intestinal microbial populations and serum cholesterol of broilers fed diets containing Lactobacillus cultures. Poult. Sci. 1998, 77, 1259-1265.

Page 14: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 14

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

8. Zulkifli, I.; Abdullah, N.; Azrin, N.M.; Ho, Y.W. Growth performance and immune response of two commercial broiler strains fed diets containing Lactobacillus cultures and oxytetracycline under heat stress conditions. Br. Poult. Sci. 2000, 41, 593-597.

9. Kalavathy, R.; Abdullah, N.; Jalaludin, S.; Ho, Y.W. Effects of Lactobacillus cultures on growth performance, abdominal fat deposition, serum lipids and weight of organs of broiler chickens. Br. Poult. Sci. 2003, 44,139-144.

10. Kabir, S.M.L.; Rahman, M.M.; Rahman, M.B.; Rahman, M.M.; Ahmed, S.U. The dynamics of probiotics on growth performance and immune response in broilers. Int. J. Poult. Sci. 2004, 3, 361-364.

11. Islam, M.W.; Rahman, M.M.; Kabir, S.M.L.; Kamruzzaman, S.M.; Islam, M.N. Effects of probiotics supplementation on growth performance and certain haemato-biochemical parameters in broiler chickens. Bangl. J. Vet. Med. 2004, 2, 39-43.

12. Kamruzzaman, S.M.; Kabir, S.M.L.; Rahman, M.M.; Islam, M.W.; Reza, M.A. Effect of probiotics and antibiotic supplementation on body weight and haemato-biochemical parameters in broilers. Bangl. J. Vet. Med. 2005, 3, 100-104.

13. Gil de los Santos, J.R.; Storch, O.B.; Gil-Turnes, C. Bacillus cereus var. toyoii and Saccharomyces boulardii increased feed efficiency in broilers infected with Salmonella enteritidis. Br. Poult. Sci. 2005, 46, 494-497.

14. Hossain, M.A.; Ali, M.A.; Chowdhury, S.D.; Haque, M.A.; Kabir, S.M.L. Effect of yoghurt and protexin boost on gut microflora and broiler performance. The Agriculturists 2005, 3, 24-29.

15. Khaksefidi, A.; Ghoorchi, T. Effect of probiotic on performance and immunocompetence in broiler chicks. J. Poult. Sci. 2006, 43, 296-300.

16. Timmerman, H.M.; Veldman, A.; van den Elsen, E.; Rombouts, F.M.; Beynen, A.C. Mortality and growth performance of broilers given drinking water supplemented with chicken-specific probiotics. Poult. Sci. 2006, 85, 1383-1388.

17. Willis, W.L.; Isikhuemhen, O.S.; Ibrahim, S.A. Performance assessment of broiler chickens given mushroom extract alone or in combination with probiotics. Poult. Sci. 2007, 86, 1856-1860.

18. Rasteiro, V.S.; Bremer-Neto, H.; Arenas, S.E.; Reis, L.S.L.S.; Frazatti-Gallina, N.M.; Oba , E.; Pardo, P.E. Addition of probiotic in mineral mixture enhances weight gain in bovine during dry season. Archivos Latinoamericanos de Producción Animal 2007, 15, 83-87.

19. Nayebpor, M.; Farhomand, P.; Hashemi, A. Effects of different levels of direct fed microbial (Primalac) on growth performance and humoral immune response in broiler chickens. J. Anim. Vet. Adv. 2007, 6, 1308-1313.

20. Mountzouris, K.C.; Tsirtsikos, P.; Kalamara, E.; Nitsch, S.; Schatzmayr, G.; Fegeros, K. Evaluation of the efficacy of probiotic containing Lactobacillus, Bifidobacterium, Enterococcus, and Pediococcus strains in promoting broiler performance and modulating cecal microflora composition and metabolic activities. Poult. Sci. 2007, 86, 309-317.

21. Willis, W.L.; Reid, L. Investigating the effects of dietary probiotic feeding regimens on broiler chicken production and Campylobacter jejuni presence. Poult. Sci. 2008, 87, 606-611.

Page 15: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 15

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

22. Apata, D.F. Growth performance, nutrient digestibility and immune response of broiler chicks fed diets supplemented with a culture of Lactobacillus bulgaricus. J. Sci. Food Agric. 2008, 88, 1253-1258.

23. Awad, W.A.; Ghareeb, K.; Abdel-Raheem, S.; Böhm, J. Effects of dietary inclusion of probiotic and synbiotic on growth performance, organ weights, and intestinal histomorphology of broiler chickens. Poult. Sci. 2009, 88, 49-56.

24. Sahin, E.H.; Yardimci, M. Effects of kefir as a probiotic on growth performance and carcass characteristics in geese (Anser anser). J. Anim. Vet. Adv. 2009, 8, 562-567.

25. Ashayerizadeh, A.; Dabiri, N.; Ashayerizadeh, O.; Mirzadeh, K.H.; Roshanfekr, H.; Mamooee, M. Effect of dietary antibiotic, probiotic and prebiotic as growth promoters, on growth performance, carcass characteristics and hematological indices of broiler chickens. Pakis. J. Biol. Sci. 2009, 12, 52-57.

26. Rada, V.; Rychly, I. The effect of Lactobacillus salivarius administration on coliforms and enterococci in the crop and ceca of chicken broilers. Vet. Med. 1995, 40, 311-315.

27. Line, E.J.; Bailey, S.J.; Cox, N.A.; Stern, N.J.; Tompkins, T. Effect of yeast-supplemented feed on Salmonella and Campylobacter populations in broilers. Poult. Sci. 1998, 77, 405-410.

28. Pascual, M.; Hugas, M.A.; Badiola, J.I.; Monfort, J.M.; Garriga, M. Lactobacillus salivarius CTC2197 prevents Salmonella enteritidis colonization in chickens. Appl. Environ. Microbiol. 1999, 65, 4981-4986.

29. Kabir, S.M.L.; Rahman, M.M.; Rahman, M.B.; Hosain, M.Z.; Akand, M.S.I.; Das, S.K. Viability of probiotics in balancing intestinal flora and effecting histological changes of crop and caecal tissues of broilers. Biotechnology 2005, 4, 325-330.

30. Yaman, H.; Ulukanli, Z.; Elmali, M.; Unal, Y. The effect of a fermented probiotic, the kefir, on intestinal flora of poultry domesticated geese (Anser anser). Revue. Méd. Vét. 2006, 157, 379-386.

31. Higgins, J.P.; Higgins, S.E.; Vicente, J.L.; Wolfenden, A.D.; Tellez, G.; Hargis, B.M. Temporal effects of lactic acid bacteria probiotic culture on Salmonella in neonatal broilers. Poult. Sci. 2007, 86, 1662-1666.

32. Samanya, M.; Yamauchi, K. Histological alterations of intestinal villi in chickens fed dried Bacillus subtilis var. natto. Comp. Biochem. Physiol. Physiol. 2002, 133, 95-104.

33. Chichlowski, M.; Croom, W.J.; Edens, F.W.; McBride, B.W.; Qiu, R.; Chiang, C.C.; Daniel, L.R.; Havenstein, G.B.; Koci, M.D. Microarchitecture and spatial relationship between bacteria and ileal, cecal, and colonic epithelium in chicks fed a direct-fed microbial, primalac, and salinomycin. Poult. Sci. 2007, 86, 1121-113.

34. Matsuzaki, T.; Chin, J. Modulating immune responses with probiotic bacteria. Immunol. Cell Biol. 2000, 78, 67-73.

35. Dalloul, R.A.; Lillehoj, H.S.; Shellem, T.A.; Doerr, J.A. Enhanced mucosal immunity against Eimeria acervulina in broilers fed a Lactobacillus-based probiotic. Poult. Sci. 2003, 82, 62-66.

36. Koenen, M.E.; Kramer, J.; van der Hulst, R.; Heres, L.; Jeurissen, S.H.M.; Boersma, W.J.A. Immunomodulation by probiotic lactobacilli in layer and meat-type chickens. Br. Poult. Sci. 2004, 45, 355-366.

Page 16: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 16

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

37. Haghighi, H.R.; Gong, J.; Gyles, C.L.; Hayes, M.A.; Sanei, B.; Parvizi, P.; Gisavi, H.; Chambers, J.R.; Sharif, S. Modulation of antibody-mediated immune response by probiotics in chickens. Clin. Diagn. Lab. Immunol. 2005, 12, 1387-1392.

38. Haghighi, H.R.; Gong, J.; Gyles, C.L.; Hayes, M.A.; Zhou, H.; Sanei, B.; Chambers, J.R.; Sharif, S. Probiotics stimulate production of natural antibodies in chickens. Clin. Vaccine Immunol. 2006, 13, 975-980.

39. Mathivanan, R.; Kalaiarasi, K. Panchagavya and Andrographis paniculata as alternative to antibiotic growth promoters on haematological, serum biochemical parameters and immune status of broilers. J. Poult. Sci. 2007, 44, 198-204.

40. Kabir, S.M.L. The Dynamics of Probiotics in Enhancing Poultry Meat Production and Quality. MS thesis. Department of Microbiology and Hygiene, Faculty of Veterinary Science, Bangladesh Agricultural University.

41. Pelicano, E.R.L.; de Souza, P.A.; de Souza, H.B.A.; Oba, A.; Norkus, E.A.; Kodawara, L.M.; de Lima, T.M.A. Effect of different probiotics on broiler carcass and meat quality. Br. J. Poult. Sci. 2003, 5, 207-214.

42. Kabir, S.M.L.; Rahman, M.M.; Rahman, M.B. Potentiation of probiotics in promoting microbiological meat quality of broilers. J. Bangladesh Soc. Agric. Sci. Technol. 2005, 2, 93-96.

43. Lilly, D.M.; Stillwell, R.H. Probiotics: Growth promoting factors produced by microorganisms. Science 1965, 147, 747-748.

44. Parker, R.B. Probiotics, the other half of the antibiotics story. Anim. Nutr. Health 1974, 29, 4-8.

45. Crawford, J.S. “Probiotics” in animal nutrition. In Proceedings, Arkansas Nutrition Conference, Arkansas, USA, September 27-28, 1979; pp. 45-55.

46. Fuller, R. Probiotics in man and animals. J. Appl. Bacteriol. 1989, 66, 365-378. 47. Miles, R.D.; Bootwalla, S.M. Direct-fed microbials in animal production. In

Direct-Fed Microbials in Animal Production. A Review; National Food Ingredient Association: West Des Monies, Iowa, USA, 1991; pp. 117-132.

48. FAO/WHO. Health and nutritional properties of probiotics in food including powder milk with live lactic acid bacteria. Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation on Evaluation of Health and Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milk with Live Lactic Acid Bacteria; FAO/WHO: Amerian Córdoba Park Hotel, Córdoba, Argentina, 2001; pp. 1-34.

49. Guillot, J.F. Les probiotiques en alimentation animale. Cah. Agric. 1998, 7, 49-54.

50. Fuller, R. The chicken gut microflora and probiotic supplements. J. Poult. Sci. 2001, 38, 189-196.

51. Thomke, S.; Elwinger, K. Growth promotants in feeding pigs and poultry. III. Alternatives to antibiotic growth promotants. Ann. Zootech. 1998, 47, 245-271.

52. Rantala, M.; Nurmi, E. Prevention of the growth of Salmonella infantis in chickens by flora of the alimentary tract of chickens. Br. Poult. Sci. 1973, 14, 627-630.

53. Owings, W.J.; Reynolds, D.L.; Hasiak, R.J.; Ferket, P.R. Influence of dietary supplements with Streptococcus faecium M-74 on broiler body weight, feed conversion, carcass characteristics, and intestinal microbial colonization. Poult. Sci. 1989, 69, 1257-1264.

Page 17: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 17

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

54. Nisbet, D.J.; Tellez, G.I.; Lowry, V.K.; Anderson, R.C.; Garcia, G.; Nava, G.; Kogut, M.H.; Corrier, D.E.; Stanker, L.H. Effect of a commercial competitive exclusion culture (Preempt) on mortality and horizontal transmission of Salmonella gallinarum in broiler chickens. Avian Dis. 1998, 42, 651-656.

55. Netherwood, T.; Gilbert, H.J.; Parker, D.S.; O’Donnell, A.G. Probiotics shown to change bacterial community structure in the avian gastrointestinal tract. Appl. Envion. Microbiol. 1999, 65, 5134-5138.

56. Fritts, C.A.; Kersey, J.H.; Motl, M.A.; Kroger, E.C.; Yan, F.; Si, J.; Jiang, Q.; Campos, M.M.; Waldroup, A.L.; Waldroup, P.W. Bacillus subtilis C-3102 (Calsporin) improves live performance and microbiological status of broiler chickens. J. Appl. Poult. Res. 2000, 9, 149-155.

57. Stern, N.J.; Cox, N.A.; Bailey, J.S.; Berrang, M.E.; Musgrove, M.T. Comparison of mucosal competitive exclusion and competitive exclusion treatment to reduce Salmonella and Campylobacter spp. colonization in broiler chickens. Poult. Sci. 2001, 80, 156-160.

58. Roberto, M.; Ragione, L.; Woodward, M.J. Competitive exclusion by Bacillus subtilis spores of Salmonella enterica serotype Enteritidis and Clostridium perfringens in young chickens. Vet. Microbiol. 2003, 94, 245-256.

59. Schneitz, C. Competitive exclusion in poultry––30 years of research. Food Control 2005, 16, 657-667.

60. Kizerwetter-Swida, M.; Binek, M. Protective effect of potentially probiotic Lactobacillus strain on infection with pathogenic bacteria in chickens. Pol. J. Vet. Sci. 2009, 12, 15-20.

61. Cole, C.B.; Fuller, R.; Newport, M.J. The effect of diluted yoghurt on the gut microbiology and growth of piglets. Food Microbiol. 1987, 4, 83-85.

62. Jonvel, S. Use of yeast in monogastrics. Feed Mix 1993, 1, Number 4. 63. Chiang, S.H.; Hsieh, W.M. Effect of direct feed microorganisms on broiler

growth performance and litter ammonia level. Asian Aust. J. Anim. Sci. 1995, 8, 159-162.

64. Han, S.W.; Lee, K.W.; Lee, B.D.; Sung, C.G. Effect of feeding Aspergillus oryzae culture on fecal microflora, egg qualities, and nutrient metabolizabilities in laying hens. Asian Aust. J. Anim. Sci. 1999, 12, 417-421.

65. Jin, L.Z.; Ho, Y.W.; Abdullah, N.; Jalaludin, S. Digestive and bacterial enzyme activities in broilers fed diets supplemented with Lactobacillus Cultures. Poult. Sci. 2000, 79, 886-891.

66. Yoon, C.; Na, C.S.; Park, J.H.; Han, S.K.; Nam, Y.M.; Kwon, J.T. Effect of feeding multiple probiotics on performance and fecal noxious gas emission in broiler chicks. Kor. J. Poult. Sci. 2004, 3, 229-235.

67. Dierck, N.A. Biotechnology aids to improve feed and feed digestion: Enzymes and fermentation. Arch. Anim.Nutr. Berl. 1989, 39, 241-261.

68. Nahaston, S.N.; Nakaue, H.S.; Mirosh, L.W. Effect of direct-fed microbials on nutrient retention and production parameters of laying pullets. Poult. Sci. 1992, 71, 111.

69. Nahaston, S.N.; Nakaue, H.S.; Mirosh, L.W. Effect of direct fed microbials on nutrient retention and production parameters of single comb white leghorn pullets. Poult. Sci. 1993, 72, 87.

70. Yeo, J.; Kim, K. Effect of feeding diets containing an antibiotic, a probiotic, or yucca extract on growth and intestinal urease activity in broiler chicks. Poult. Sci. 1997, 76, 381-385.

Page 18: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 18

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

71. Kumprecht, I.; Zobac, P. The effect of probiotic preparations containing Saccharomyces cerevisiae and Enterococcus faecium in diets with different levels of B-vitamins on chicken broiler performance. Zivocisna Vyroba 1998, 43, 63-70.

72. Tortuero, F.; Fernandez, E. Effect of inclusion of microbial culture in barley-based diets fed to laying hens. Anim. Feed. Sci. Tec. 1995, 53, 255-265.

73. Horniakova, E. The influence of Enterococcus faecium M-74 bacteria on bone mineralization in chickens. In Proceedings of 15th European Symposium on Poultry Nutrition; Balotonfüred, Hungary, September 25-29, 2005; pp. 195-197.

74. Awad, W.A.; Bohm, J.; Razzazi-Fazeli, E.; Ghareeb, K.; Zentek, J. Effect of addition of a probiotic microorganism to broiler diets contaminated with deoxynivalenol on performance and histological alterations of intestinal villi of broiler chickens. Poult. Sci. 2006, 85, 974-979.

75. McCracken, V.J.; Gaskins, H.R. Probiotics and the immune system. In Probiotics, a Critical Review; Tannock, G.W., Ed.; Horizon Scientific Press: Norfolk, UK, 1999; pp. 85-112.

76. Huang, M.K.; Choi, Y.J.; Houde, R.; Lee, J.W.; Lee, B.; Zhao, X. Effects of lactobacilli and an acidophilic fungus on the production performance and immune responses in broiler chickens. Poult. Sci. 2004, 83, 788-795.

77. Koenen, M.E.; Kramer, J.; van der Hulst, R.; Heres, L.; Jeurissen, S.H.M.; Boersma, W.J.A. Immunomodulation by probiotic lactobacilli in layer- and meat-type chickens. Br. Poult. Sci. 2004, 45, 355-366.

78. Dalloul, R.A.; Lillehoj, H.S.; Tamim, N.M.; Shellem, T.A.; Doerr, J.A. Induction of local protective immunity to Eimeria acervulina by a Lactobacillus-based probiotic. Comp. Immun. Microbiol. Infect. Dis. 2005, 28, 351-361.

79. Brisbin, J.T.; Zhou, H.; Gong, J.; Sabour, P.; Akbari, M.R.; Haghighi, H.R.; Yu, H.; Clarke, A.; Sarson, A.J.; Sharif, S. Gene expression profiling of chicken lymphoid cells after treatment with Lactobacillus acidophilus cellular components. Dev. Comp. Immunol. 2008, 32, 563-574.

80. Marteau, P.; Rambaud, J.C. Potential of using lactic acid bacteria for therapy and immunomodulation in man. FEMS Microbiol. Rev. 1993, 12, 207-220.

81. Collington, G.K.; Parker, D.S.; Armstrong, D.G. The influence of inclusion of either an antibiotic or a probiotic in the diet on the development of digestive enzyme activity in the pig. Br. J. Nutr. 1990, 64, 59-70.

82. Duke, G.E. Avian digestion. In Physiology of Domestic Animals, 9th ed.; Duke, G.E., Ed.; Cornell University Press: Ithaca, NY, USA, 1977; pp. 313-320.

83. Sissons, J.W. Potential of probiotic organisms to prevent diarrhea and promote digestion in farm animals: A review. J. Sci. Food Agric. 1989, 49, 1-13.

84. Christensen, H.R.; Frokiaer, H.; Pestka, J.J. Lactobacilli differentially modulate expression of cytokines and maturation surface markers in murine dendritic cells. J. Immunol. 2002, 168, 171-178.

85. Lammers, K.M.; Brigidi, P.; Vitali, B.; Gionchetti, P.; Rizzello, F.; Caramelli, E.; Matteuzzi, D.; Campieri, M. Immunomodulatory effects of probiotic bacteria DNA: IL-1 and IL-10 response in human peripheral blood mononuclear cells. FEMS Immunol. Med. Microbiol. 2003, 38, 165-172.

Page 19: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 19

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

86. Maassen, C.B.; van Holten-Neelen, C.; Balk, F.; den Bak-Glashouwer, M.J.; Leer, R.J.; Laman, J.D.; Boersma, W.J.; Claassen, E. Strain dependent induction of cytokine profiles in the gut by orally administered Lactobacillus strains. Vaccine 2000, 18, 2613-2623.

87. Schultz, M.; Linde, H.J.; Lehn, N.; Zimmermann, K.; Grossmann, J.; Falk, W.; Scholmerich, J. Immunomodulatory consequences of oral administration of Lactobacillus rhamnosus strain GG in healthy volunteers. J. Dairy Res. 2003, 70, 165-173.

88. Rakoff-Nahoum, S.; Paglino, J.; Eslami-Varzaneh, F.; Edberg, S.; Medzhitov, R. Recognition of commensal microflora by toll-like receptors is required for intestinal homeostasis. Cell 2004, 118, 229-241.

89. Lebman, D.A.; Edmiston, J.S. The role of TGF-beta in growth, differentiation, and maturation of B lymphocytes. Microbes Infect. 1999, 15, 1297-1304.

90. Blum, S.; Haller, D.; Pfeifer, A.; Schiffrin, E.J. Probiotics and immune response. Clin. Rev. Allergy Immunol. 2002, 22, 287-309.

91. Nurmi, E.; Schneitz, C.E.; Makela, P.H. Process for the production of a bacterial preparation. Canadian Patent no. 1151066, 1983.

92. Chateau, N.; Castellanos, I.; Deschamps, A.M. Distribution of pathogen inhibition in the Lactobacillus isolates of commercial probiotic consortium. J. Appl. Bacteriol. 1993, 74, 36-40.

93. Ehrmann, M.A.; Kurzak, P.; Bauer, J.; Vogel, R.F. Characterization of lactobacilli towards their use as probiotic adjuncts in poultry. J. Appl. Microbiol. 2002, 92, 966-975.

94. Morelli, L. In vitro selection of probiotic lactobacilli: A critical appraisal. Curr. Issues Intest. Microbiol. 2000, 1, 59-67.

95. Koenen, M.E.; van der Hulst, R.; Leering, M.; Jeurissen, S.H.M.; Boersma, W.J.A. Development and validation of a new in vitro assay for selection of probiotic bacteria that express immunestimulating properties in chickens in vivo. FEMS Immunol. Med. Mic. 2004, 40, 119-127.

96. Garriga, M.; Pascual, M.; Monfort, J.M.; Hugas, M. Selection of lactobacilli for chicken probiotic adjuncts. J. Appl. Microbiol. 1998, 84, 125-132.

97. Klaenhammer, T.R.; Kullen, M.J. Selection and design of probiotics. Int. J. Food Microbiol. 1999, 50, 45-57.

98. Lan, P.T.N.; Binh, L.T.; Benno, Y. Impact of two probiotic Lactobacillus strains feeding on fecal lactobacilli and weight gains in chicken. J. Gen. Appl. Microbiol. 2003, 49, 29-36.

99. Torres-Rodriguez, A.; Donoghue, A.M.; Donoghue, D.J.; Barton, J.T.; Tellez, G.; Hargis, B.M. Performance and condemnation rate analysis of commercial turkey flocks treated with a Lactobacillus spp.-based probiotic. Poult. Sci. 2007, 86, 444-446

100. Karaoglu, M.; Durdag, H. The influence of dietary probiotic (Saccharomyes cerevisiae) supplementation and different slaughter age on the performance, slaughter and carcass properties of broilers. Int. J. Poult. Sci. 2005, 4, 309-316.

101. Mahajan, P.; Sahoo, J.; Panda, P.C. Effects of probiotic feeding and seasons on the growth performance and carcass quality of broilers. Indian J. Poult. Sci. 1999, 34, 167-176.

Page 20: Peran Probiotik dalam Industri Unggas

S e t i a w a n P u t r a S y a h 2 0 1 1 | 20

Biopreservasi Pangan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

102. Mutuş, R.; Kocabagli, N.; Alp, M.; Acar, N.; Eren, M.; Gezen, S.S. The effect of dietary probiotic supplementation on tibial bone characteristics and strength in broilers. Poult. Sci. 2006, 85, 1621-1625.

103. Watkins, B.A.; Kratzer, F.H. Effect of oral dosing of Lactobacillus strains on gut colonization and liver biotin in broiler chicks. Poult. Sci. 1983, 62, 2088-2094.

104. Francis, C.; Janky, D.M.; Arafa, A.S.; Harms, R.H. Interrelationship of Lactobacillus and zinc bacitracin in diets of turkey poults. Poult. Sci. 1978, 57, 1687-1689.

105. Fuller, R. The importance of lactobacilli in maintaining normal microbial balance in the crop. Br. Poult. Sci. 1977, 18, 85-94.

106. Watkins, B.A.; Miller, B.F.; Neil, D.H. In vivo effects of Lactobacillus acidophilus against pathogenic Escherichia coli in gnotobiotic chicks. Poult. Sci. 1982, 61, 1298-1308.

107. Midilli, M.; Alp, M.; Kocabağli, N.; Muğlalı, Ö.H.; Turan, N.; Yılmaz, H.; Çakır, S. Effects of dietary probiotic and prebiotic supplementation on growth performance and serum IgG concentration of broilers. S. Afr. J. Anim. Sci. 2008, 38, 21-27.

108. Mahajan, P.; Sahoo, J.; Panda, P.C. Effect of probiotic (Lacto-Sacc) feeding, packaging methods and season on the microbial and organoleptic qualities of chicken meat balls during refrigerated storage. J. Food Sci. Technol. Mysore 2000, 37, 67-71.

109. Loddi, M.M.; Gonzalez, E.; Takita, T.S.; Mendes, A.A.; Roca, R.O.; Roca, R. Effect of the use of probiotic and antibiotic on the performance, yield and carcass quality of broilers. Rev. Bras. Zootec. 2000, 29, 1124-1131.

110. Zhang, A.W.; Lee, B.D.; Lee, S.K.; Lee, K.W.; An, G.H.; Song, K.B.; Lee, C.H. Effects of yeast (Saccharomyces cerevisiae) cell components on growth performance, meat quality, and ileal mucosa development of broiler chicks. Poult. Sci. 2005, 84, 1015-1021.

© 2009 by the authors; licensee Molecular Diversity Preservation International, Basel, Switzerland. This article is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution license (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).