peran organisasi revisi-2.ppt
-
Upload
sabrina-ajad-sabrina -
Category
Documents
-
view
36 -
download
1
description
Transcript of peran organisasi revisi-2.ppt
C. Putri Pratiwi NingrumMutiara Riani
PERAN ORGANISASI PROFESI DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN IBU DI INDONESIA DAN PENGAYOMAN ANGGOTA
PERAN ORGANISASI PROFESI DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN IBU DI INDONESIA DAN PENGAYOMAN ANGGOTA
POGI
Perkumpulan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Indonesia
Merupakan suatu wadah organisasi yang mempunyai visi, misi, tujuan, dan program yang terarah
Visi
Menjadi organisasi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi untuk
mencapai taraf kesehatan yang optimal di Indonesia.
Misi
1. Menyelenggarakan mekanisme organisasi yang tertata baik
2. Aktif mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang Obgin
3. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu berdasarkan standar dan etika profesi
4. Sebagai pelopor dalam menggerakan upaya perbaikan pelayanan kesehatan reproduksi
5. Membina kemitraan dengan pemerintah, organisasi nasional, international, lembaga pendidikan
serta LSM guna meningkatkan taraf kesehatan reproduksi di Indonesia.
6. Menghasilkan SDM berkualitas melalui pendidikan setara standar internasional berlandaskan
nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. .
Visi dan MisiVisi dan Misi
TUJUAN ORGANISASI
Sejarah & Struktur Organisasi POGI
• Dibentuk di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1954
• Struktur Organisasi (Pengurus Besar)
- Ketua Umum, Ketua Terpilih, Sekretaris Jenderal,
- Bidang : Profesi, Organisasi, Ilmiah, Keuangan
- Badan Kelengkapan : perhimpunan konsultan dan kelompok kerja
- Badan Khusus : MOGI, JNPK, P2KB
--
Meningkatnya UHH menjadi
72,0 thn
34 per 1000 KH
Menurunnya AKB menjadi
24 per 1000 KH23 per
1000 KH
228 per 100.000
KH
Menurunnya AKI menjadi
118 per 100.000 kh
102 per 100.000
KH
18,4% pada anak balita
Menurunnya prevalensi gizi-
kurang pada anak balita
menjadi 15%.15,5 %
RPJMN 2010 – 2014PERPRES No: 5/2010
CAPAIAN 2007
TARGET MDGs 2015
8 Tujuan
MDGs 2015
CHLD HEALTH
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
Kemennag Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional. Millenium Development Goals, 2008
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Target : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebih baik pada 2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015
indikator-indikator:1. indikator utama adalah rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki diorpendidikan dasar, lanjutan dan tinggi.
2. Indikator kedua adalah rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki untuk usia 15-24 tahun.
3. Indikator ketiga adalah sumbangan perempuan dalam kerja berupah di sektor non-pertanian.
Disini kita masih jauh dari kesetaraan. Nilainya saat ini hanya 33%.
4. Indikator keempat adalah proporsi perempuan di dalam parlemendimana proporsinya saat ini hanya 11,3%.
TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAKTarget 4A: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara 1990 dan 2015
Indikator utama tujuan ini adalah angka kematian anak di bawah lima tahun (balita).
Target MDGs adalah untuk mengurangi dua pertiga angka tahun 1990. Saat itu, jumlahnya 97 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Target saat ini adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup
Indikator kedua adalah proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak.
Angka ini telah meningkat,menjadi 72% untuk bayi dan 76% untuk anak dibawah 23 bulan pada 2006
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Target 5A: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990 dan 2015.
Indikator utama adalah angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. pada SDKI 2007, tercatat angka kematian ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pada SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Melihat kecenderungan saat ini, Indonesia masih sulit mencapai target.
2007
Indikator kedua yaitu proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, saat ini menunjukkan angka 73%.
Target 5B: Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada 2015.Penggunaan kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun meningkat menjadi 61.0%. Perawatan antenatal juga mengalami peningkatan. Akan tetapi, dengan keterbatasan data, sulit untuk mengukur sejauh mana pencapaian target akses untuk kesehatan reproduksi.
Proporsi Kelahiran yang Dibantu oleh Tenaga Persalinan TerlatihSumber: BPS-Susenas dan SDKI,berbagai tahun
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA SERTA PENYAKIT LAINNYATarget 6A: Menghentikan dan mulai membalikkan tren penyebaran HIV dan AIDS pada2015Prevalensi saat ini adalah 5,6 per 100.000 orang di tingkat nasional namun pada saat initidak ada indikasi bahwa kita telah menghentikan laju penyebaran HIV dan AIDS.
Tes – Melakukan tes selama 12 bulan terakhir dan mengetahui hasilnya, 2004-2005: PSKperempuan, 15%; pelanggan pekerja seks, 3%; pengguna napza jarum suntik 18%; laki-lakiyang berhubungan seks dengan laki-laki, 15%
Pengetahuan– Proporsi kelompok yang tahu bagaimana mencegah infeksi dan menolakkesalahpengertian utama 2004: PSK, 24%; pelanggan pekerja seks, 24%; laki-laki yangberhubungan seks dengan laki-laki, 43%; pengguna napza jarum suntik,7%.
Target 6B: Tersedianya akses universal untuk perawatan terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan,pada 2010
Target 6B: Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderungan persebaran malaria danpenyakit-penyakit utama lainnya pada 2015Malaria – Tingkat kejadian hingga 18.6 juta kasus per tahun. Jumlah ini mungkin sudahturun.Tuberkulosis (TBC) – Prevalensi: 262 per 100.000 atau setara dengan 582.000 kasus setiaptahunnya. Deteksi kasus: 76%. Angka keberhasilan pengobatan DOTS: lebih dari 91%.
PERAN POGI DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN IBU DI INDONESIA
• POGI mengupayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para anggotanya dalam mendukung program pembangunan kesehatan ibu dengan – Seminar– Workshop– Pertemuan ilmiah– Kerjasama lintas sektor dengan Kementrian
Kesehatan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan, dan BKKBN
PENGAYOMAN ANGGOTA
• Berada di bawah bidang Advokasi dan Medikolegal
• Program Advokasi dan Pengayoman Anggota (PAPA) POGI Jaya sejak tahun 2010
PENGAYOMAN ANGGOTA
PAPA POGI JAYA1. Upaya organisasi dengan dukungan anggotanya, untuk melakukan
advokasi dan pengayoman untuk anggota yang sedang mendapat masalah medikolegal.
2. Program advokasi dan pengayoman anggota bukan suatu asuransi profesi. Bersifat non profit.
3. Organisasi selalu bersikap netral, tidak berpihak, dan berpegan pada sikap profesional unutk melindungi kepentingan anggotanya.
Malam Klinik POGI 2013
DAFTAR PUSTAKA
• Kemenneg Perencanaan Pembangunan Nasional. Millenium Development Goals. Jakarta. 2008
• www.pogijaya.or.id• P2KB online• www.unfpa.org